Post on 02-Mar-2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo 2012-2017 telah
ditetapkan visi jangka menengah, yaitu “Terwujudnya Infrastruktur bidang
Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Berkualitas Untuk Percepatan
Pembangunan Berbagai Bidang serta Peningkatan Ekonomi Masyarakat yang
Berkeadilan”. Visi dimaksud mendukung salah satu visi Gubernur Gorontalo
yaitu Pembangunan Infrastruktur.
2. Infrastruktur dalam lingkup pekerjaan umum meliputi infrastruktur jalan, sebagai
prasarana distribusi lalu-lintas barang dan manusia maupun sebagai
prasarana pembentuk struktur ruang wilayah, infrastruktur sumber daya air,
sebagai prasarana untuk mendukung penyimpanan dan pendistribusian air
maupun prasarana untuk pengendalian daya rusak air, infrastruktur cipta
karya pada kawasan perkotaan dan perdesaan, sebagai pendukung kualitas
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang mencakup pelayanan
transportasi lokal, pelayanan air minum dan sanitasi lingkungan, termasuk
penanganan persampahan, penyediaan drainase untuk mengatasi
genangan dan pengendalian banjir, penanganan air limbah serta penataan
ruang dalam menata struktur dan pemanfaatan serta pengendalian tata
ruang wilayah Provinsi Gorontalo.
3. Dinas Pekerjaan Umum mempunyai 7 Indikator Kinerja untuk mendukung 4
sasaran strategis dan 8 Program Utama. Adapun di T.A. 2016 pencapaian tiap-
tiap indikator tersebut dapat dilihat dalam Tabel pengukuran Kinerja dibawah
ini.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
ii
Jumlah Sat %
Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air
Persentase jaringan irigasi pertanian 11.792 Meter 12.010 Meter 101,85
10.196 Ha 17.131 Ha 168,017
Persentase pengaman sungai yang sesuai
standart1.367 Meter 426,60 Meter 31,207
Persentase tanggul pengaman pantai yang
sesuai standart150 Meter 405 Meter 270
Terwujudnya Infrastruktur Jalan dan Jembatan
yang Sesuai StandartPersentase jalan Provinsi dan jalan strategis
dalam kondisi baik5 KM 18,519 KM 370,38
10 KM 16,535 KM 165,35
15,4 KM 3,29 KM 21,364
100 KM 155,290 KM 155,000
Persentase jalan dalam kondisi baik pada jalan
Provinsi dan jalan strategis 1 Bh 1 Bh 100
300 Meter 382,720 Meter 127,573
55 Unit 55 Unit 100,000
Meningkatnya infrastruktur kawasan
permukiman Persentase infrastruktur dalam kondisi baik 2 Unit - - -
11,50 KM 11,114 KM 96,643
1 Kawasan (50 bh) 1 (50) Kws (Bh) 100
100,000Meningkatnya
penyediaan air bersih untuk
permukiman dalam
rangka pencapaian target MDGs dan
pemenuhan sanitasi layak
Persentase jumlah kawasan permukiman yang
mempunyai sanitasi dan air bersih3.250 Jiwa
REALISASI
3.250 Jiwa
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
4. Sedangkan Realisasi capaian Indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan
(tahun 2012 s/d tahun 2016) disandingkan dengan target Renstra 2012-2017
dapat dijelaskan bahwa sampai dengan tahun ketiga, indikator kinerja rata-
rata telah memenuhi target atau bahkan telah melampaui target Renstra Dinas
Pekerjaan Umum. Indikasi ini dapat menjadi pertanda bahwa Rencana
Strategis Dinas Pekerjaan Umum perlu segera dilakukan review Rencana
Strategis 2012-2017. Adapun rinciannya sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
iii
5. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa selama 5 tahun anggaran, terdapat 5
indikator kinerja Utama yang mencapai target bahkan melebihi target yang
telah ditetapkan dalam Renstra 2012-2017. Dan Khusus untuk indikator
Persentase Jumlah Kawasan Permukiman yang Mempunyai Sanitasi dan Air
Bersih masih jauh dibawah target, hal ini disebabkan oleh terbatasnya
TARGET REALISASI (%)TARGET
S/D 2017
(%)
TARGET
S/D 2015
(%)
REALISASI
S/D 2015
Peningkatan Jaringan Irigasi Pertanian Meter 55.287,00 54.993,59 99,47% 68.287,00 80,96% 80,53%
Pemeliharaan Jaringan Irigasi Hektar
(Ha) 17.131,00 17.131,00 100,00% 17.131,00 100,00% 100,00%
Persentase Pengaman Sungai yang Sesuai
Standart
Pembangunan Pengaman Sungai Untuk
Penanggungan Banjir, Konservasi dan
Pendayagunaan Sumber Daya Air
Meter 10.697,00 11.123,60 103,99% 14.667,00 72,93% 75,84%
Persentase Tanggul Pengaman Pantai yang
Sesuai Standart
Pembangunan Sarana Prasarana Umum
Pengaman Pantai Wilayah Permukiman
Nelayan
Meter 1.555,00 1.058,00 68,04% 1.935,00 80,36% 54,68%
Persentase Jalan Provinsi dan Jalan
Strategis Dalam Kondisi Baik
Panjang Jalan Provinsi yang
terbangun/ditingkatkan
KM 63,00 67,53 107,19% 327,56 19,23% 20,62%
Panjang Jalan Strategis Provinsi yang
terbangun/ditingkatatkan
KM 20,00 39,47 197,35% 27,50 72,73% 143,53%
Panjang Jalan Provinsi yang dipelihara
secara berkala
KM 60,10 65,24 108,55% 60,10 100,00% 108,55%
Panjang Jalan Provinsi yang dipelihara
secara Rutin
KM 864,12 759,77 87,92% 259,04 333,59% 293,30%
Persentase Jembatan Dalam Kondisi Baik
pada Jalan Provinsi dan Jalan Strategis
Jumlah Jembatan Provinsi yang terbangun/
ditingkatatkan
Buah 8,00 3,00 37,50% 61,00 13,11% 4,92%
Jumlah Jembatan pada Ruas Jalan
Strategis Provinsi yang
terbangun/ditingkatkan
Buah 13,00 9,00 69,23% 14,00 92,86% 64,29%
Panjang Jembatan Provinsi yang dipelihara Meter 1.206,00 1.498,35 124,24% 454,00 265,64% 330,03%
Jumlah Jiwa yang terlayani air bersih 108.090,00 21.428,00 19,82% 134.266,00 80,50% 15,96%
Jumlah MCK yang dibangun Unit 546,00 340,00 62,27% 666,00 81,98% 51,05%
Persentase Infrastruktur Dalam Kondisi
Baik
Jumlah Gedung serta sarana dan
prasarana Gedung perkantoran yang
dibangun
Unit 14,00 8,00 57,14% 14,00 100,00% 57,14%
Panjang infrastruktur permukiman yang
dibangun
KM 77,00 103,71 134,69% 93,00 82,80% 111,52%
Jumlah infrastruktur layanan umum yang
dibangun
Kawasan 5,00 19,00 380,00% 6,00 83,33% 316,67%
S K P D
(70 % Pencapaian MDG's) (76 % Pencapaian MDG's)
Meningkatnya Infrastruktur
Kawasan Permukiman
Meningkatnya Infrastruktur
Sumber Daya Air
Persentase Jaringan Irigasi Pertanian
Terwujudnya Infrastruktur
Jalan dan Jembatan yang
Sesuai Standart
Meningkatnya
Penyediaan air bersih untuk
permukiman dalam
rangka pencapaian target
MDGs
Persentase Jumlah Kawasan Permukiman
yang Mempunyai Sanitasi dan Air Bersih
Jiwa
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN SATUAN
CAPAIAN 2012-2015 CAPAIAN RENSTRA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
iv
anggaran APBD yang tersedia. Namun demikian indikator dimaksud telah
ditunjang pula dari dana APBN Satker Satker Pengembangan Air Minum Dan
Sanitasi Provinsi Gorontalo sebesar ±Rp. 64,51 Milyar dibanding APBD hanya
sebesar Rp 8,19 M, dengan kegiatan Pembangunan SPAM IKK Kecamatan,
Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh, Pembangunan SPAM Perdesaan
Rawan Air serta Pembangunan SPAM-Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR).
6. Pada Tahun Anggaran 2016 secara keseluruhan Dinas Pekerjaan Umum
mendapat dana untuk 17 program termasuk 2 program lanjutan sebesar Rp
173.869.329.315.- (belanja langsung) dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
163.531.003.316.- (94,05%) Dan untuk belanja tidak langsung sebesar Rp.
21.980.489.558.- realisasi sebesar Rp. 21.966.855.885.- (99,62%) sehingga total
anggaran sebesar Rp.195.849.818.873,79.- realisasi mencapai Rp.
185.494.859.201.- (94,71%). Sedangkan untuk mendukung 4 Sasaran utama
dan 7 Indikator Kinerja Utama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dialokasikan anggaran sebesar Rp.155.703.571.566, terbagi kepada 3 (tiga)
Bidang yaitu Sumber daya Air sebesar RP. 30.148.498.047.- Bina Marga sebesar
Rp. 101.829.016.953.- dan Cipta Karya sebesar Rp 40.778.585.000.-. Relisasi
yang dicapai Rp.147.928.415.428,- (95,1%).
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
D I N A S P U P R O V I N S I G O R O N T A L O
KATA PENGANTAR
Dengan Mengucapkan puji dan syukur ke khadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena atas Rahmat dan Karunianya kami dapat menyelesaikan
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Tahun Anggaran 2016.
Melalui Laporan Kinerja ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Gorontalo menuangkan gambaran keberhasilan maupun kendala dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama periode tahun 2016. Diharapkan LAKIP
ini dapat menjadi bahan masukan bagi pemangku kepentingan dan umpan balik
bagi jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk meningkatkan
kinerja masing-masing Bidang dimasa yang akan datang, khususnya untuk tahun
2017 yang sedang berjalan ini.
Sesuai dengan dinamika perkembangan yang terjadi, penyusunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Provinsi Gorontalo ini telah mengacu kepada Peraturan Presiden No. 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan tata cara reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi sampai dengan tersusunnya laporan ini, semoga Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Gorontalo, Maret 2017
Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Gorontalo
HENRY F. DJUUNA
Pembina Utama Madya
NIP. 195709091992031001
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G P R O V I N S I G O R O N T A L O
1 vi
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI ……………………………........ I-1
1.1.1 Tugas Dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo.. I-1
1.1.2 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo I-2
1.2 KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN 2012-2017 ………………........ I-5
1.2.1 Kondisi Umum…….…………………………………………………….. I-4
1.2.2 Tantangan Pembangunan Bidang Sumber Daya Air (SDA)….. I-7
1.2.3 Tantangan Pembangunan Bidang Bina Marga (Jalan)………. I-7
1.2.4 Tantangan Pembangunan Bidang ke-Cipta Karya-an……….. I-8
1.2.5 Tantangan Pembangunan Bidang Penataan Ruang…………. I-9
1.2.6 Tantangan Pembangunan Bidang Jasa Konstruksi………….....1-9
1.3 KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015……………........ I-10
1.3.1 Kondisi Umum…………………………………………………………. I-10
1.3.2 Tantangan Pembangunan Bidang Sumber Daya Air………… I-11
1.3.3 Tantangan Pembangunan Bidang Bina Marga (Jalan)………I-11
1.3.4 Tantangan Pembangunan Bidang ke-Cipta Karya-an………. I-12
1.3.5 Tantangan Pembangunan Bidang Penataan Ruang…………I-13
1.3.6 Tantangan Pembangunan Bidang Jasa Konstruksi…………… I-13
1.4 RENCANA STRATEGIS DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI GORONTALO.... I-13
1.4.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Gorontalo…………………………………………………... I-15
1.4.1.1 Visi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo…….. I-16
1.4.1.2 Misi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo…….. I-17
1.4.1.3 Tujuan Sasaran………………………..…………………… I-18
1.4.2 Kebijakan, Program Dan Kegiatan………………………………. I-20
1.4.2.1 Kebijakan……………………………………………………. I-20
1.4.2.2 Program Dan Kegiatan…………….……………….....… I-21
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Kinerja Tahunan……………………………………..…………… II-1
2.2 Perjanjian Kinerja……………………………………………………..………. II-3
2.3 IndikatorKinerja…………………………………...…………………………… II-3
2.3.1 Indikator Kinerja Utama (IKU)………………………………….……. II-4
2.3.1.1 Bidang Sumber Daya Air……………………………..……. II-4
2.3.1.2 Bidang Bina Marga…………………………….…………… II-5
2.3.1.3 Bidang Cipta Karya……………………………….………… II-5
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Evaluasi Dan Analisis Kinerja……………………………………...………... III-1
3.1.1 Pengukuran dan Evaluasi Kinerja IKU Dinas Pekerjaan Umum. III-1
3.1.1.1 Capaian IKU Mendukung Program Pengelolaan
Sumber Daya Air…………………………………..…………III-4
3.1.1.2 Capaian IKU Mendukung Program Penyelenggaraan
Jalan (Bina Marga)................................................... …... III-5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G P R O V I N S I G O R O N T A L O
2
3.1.1.3 Capaian IKU Mendukung Program ke-CiptaKarya-an III-7
3.1.1.4 Capaian Sasaran mendukung Program
Penyelenggaraan Persampahan.................................. III-9
3.1.1.5 Capaian Sasaran mendukung Program
Penyelenggaraan Uji Material Laboratorium…....…… III-9
3.1.1.6 Capaian Sasaran mendukung Program
Penyelenggaraan Penataan Ruang............................. III-9
3.1.2 Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Sampai Dengan Tahun
Berjalan (2012- 2014) Dibandingkan dengan Target Renstra
2012-2017…................................................................................. III-10
3.1.3 Evaluasi Pencapaian Kinerja Dinas PU Terhadap Target RPJMD
2012- 2014…………………………………………………………..… III-11
3.1.3.1 Pencapaian Sasaran Pembangunan Sampai Dengan
Tahun 2015…………………………………………………. III-12
3.1.3.2 Permasalahan dan Isu Strategis………………….……. III-15
3.1.3.3 Tindak Lanjut Yang Diperlukan…………………………. III-17
3.2 Evaluasi dan Analisis Anggaran……………………….………………... III-19
3.3 Hal-hal Yang Memerlukan Perhatian Untuk Peningkatan Kinerja.. III-22
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………. IV-1
4.2 Rekomendasi……………………….………………………………………… IV-2
L A M P I R A N
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
1.1.1 Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Gorontalo
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Gorontalo sebagai salah
satu SKPD dalam Struktur Organisasi Tata Kerja Pemerintah Provinsi Gorontalo
yang mempunyai tugas dalam mendukung Visi dan Misi Gubernur Gorontalo
khususnya dalam bidang infrastruktur, yaitu:
a. Menyusun kebijakan teknis dibidang Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo
b. Penyajian dan pelaksanaan pelayanan umum kabupaten/kota dibidang
Pekerjaan Umum
c. Pembinaan teknis dibidang Pekerjaan Umum
d. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Adapun fungsi Dinas Pekerjaan Umum adalah:
a. Menyusun program dan kegiatan dinas.
b. Pengawasan dan pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan dinas.
c. Pengendalian, evaluasi, dan penilaian terhadap pelaksanaan program
dan kegiatan di lingkungan dinas.
d. Mengikuti memenuhi petunjuk-petunjuk dari dan bertanggung jawab
kepada kepala daerah serta menyampaikan laporan berkala tepat pada
waktunya.
e. Memberikan saran dan pertimbangan kepada gubernur mengenai
langkah atau tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
f. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik tingkat pusat maupun
tingkat daerah.
Dalam menyelenggarakan mandat, tugas dan fungsinya, Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi Gorontalo mempunyai kewenangan sebagai berikut:
a. Penetapan kebijakan di bidang pekerjaan umum dan permukiman
untuk mendukung pembangunan secara makro;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 2
b. Penetapan kriteria penentuan dan perubahan fungsi ruang
kawasan/lahan wilayah dalam rangka penyusunan tata ruang di
bidang pekerjaan umum dan permukiman;
c. Penyusunan rencana secara makro di bidang pekerjaan umum dan
permukiman;
Kewenangan dalam aspek pembangunan terlihat antara lain pada
penanganan jalan yang telah ditetapkan statusnya oleh Gubernur melalui
Keputusan Gubernur Nomor : 373/09/IX/2012 tetang Penetapan Ruas Jalan
Menurut Statusnya sebagai Jalan Provinsi dan Jalan Strategis Provinsi ;
pengembangan/ pembangunan/ peningkatan/ rehabilitasi/ sumber daya
air/jaringan irigasi/ rawa/ pengendalian banjir dan pengamanan pantai;
Pengembangan kinerja penglolaan air minum dan air limbah, Pengembangan
infrastruktur permukiman, Sarana Gedung dan Fasilitas Layanan Umum.
1.1.2 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Gorontalo
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi bidang pekerjaan umum Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dibantu oleh beberapa pejabat
structural sesuai Perda Nomor 12 Tahun 2013 terdiri atas :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat terdiri dari :
a. Subbagian perencanaan dan evaluasi;
b. Subbagian keuangan;dan
c. Subbagian umum dan kepegawaian.
3. Bidang penataan ruang :
a. Seksi perencanaan tata ruang;
b. Seksi pemanfaatan ruang;dan
c. Seksi pengawasan dan evaluasi tata ruang
4. Sub Dinas Sumber Daya Air :
a. Seksi teknis sumber daya air
b. Seksi irigasi dan air tanah
c. Seksi sungai, rawa, pantai dan danau
5. Sub Dinas Bina Marga:
a. Seksi Teknis Bina Marga
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 3
b. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan
c. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
6. Sub Dinas Cipta Karya:
a. Seksi teknis cipta karya
b. Seksi pengembangan permukiman dan penataan bangunan
lingkungan
c. Seksi penyehatan lingkungan dan permukiman
7. Kelompok Jabatan Fungsional;
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
a. Unit PelaksanaTeknis Dinas (UPTD) Uji Material;
i. Seksi Tata Usaha
ii. Seksi Uji Material
iii. Seksi Bina Jasa Konstruksi
b. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas TPA Talumelito
(Sesuai Peraturan Gubernur Nomer 60 Tahun 2010 Tentang
Pembentukan TPA Talumelito)
i. Seksi Tata Usaha
ii. Seksi Usaha
iii. Seksi Ops dan Pemeliharaan Instalasi
Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Gorontalo Nomor 12 tahun 2016 Tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Gorontalo :
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas PUPR Provinsi Gorontalo
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 4
1.2 KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN 2012-2017
1.2.1 Kondisi Umum
1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
1.2 KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN TAHUN 2012-2017
1.2.2 Kondisi Umum
Kondisi infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman saat ini menunjukkan
tingkat yang beragam,berikut beberapa kondisi dari masing-masing bidang.
Infrastruktur Sumber Daya Air (SDA), belum optimal dalam mendukung
pencapaian kinerja pembangunan bidang pekerjaan umum secara keseluruhan,
seperti kinerja layanan jaringan irigasi yang ada dalam mendukung pemenuhan
produksi pangan. sesuai data BPS tahun 2014 di Provinsi Gorontalo terdapat luas
lahan pertanian (sawah) 32.557 Ha, dengan saluran irigasi seluas 25.442 Ha.
Penanganan jaringan irigasi oleh Bidang Sumber Daya Air masih sebatas
pada penanganan rehabilitasi dan pemeliharaan saluran irigasi pada daerah-
daerah irigasi kewenangan Provinsi. Sebagaimana pengelompokan kewenangan
pengelolaan daerah irigasi, untuk daerah irigasi diatas 3.000 Ha dikelola oleh
pemerintah pusat, dan untuk daerah irigasi 1.000 – 3.000 Ha dikelola oleh
pemerintah provinsi serta daerah irigasi 1.000 Ha kebawah diserahkan
kewenangan pengelolaannya pada pemerintah kabupaten/kota. Mengacu
kepada pengelompokan kewenangan pengelolaan daerah irigasi, Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo pada awalnya mengelola sekitar 32 (Tiga
puluh dua) Daerah Irigasi (DI) dengan luasan potensial 25.858.80 Ha. Sedangkan
untuk saat ini luas DI potensial yang dikelola tinggal 10.196 Ha (7 DI kewenangan
Provinsi) dan 6.935 Ha merupakan lahan potensial terdapat pada 22 DI
(kewenangan Kabupaten Kota). Untuk Daerah Irigasi (DI) dibawah kewenangan
kabupaten/kota sebagian masih dikelola bersama oleh pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota akibat terbatasnya dana pengelolaan pada
pemerintah kabupaten/kota khususnya untuk biaya pemeliharaan.
jaringan sawah beririgasi yang sudah terbangun seluruhnya berfungsi. Namun
demikian, masih ada kerusakan jaringan irigasi. Menurunnya fungsi jaringan irigasi
disebabkan oleh tingginya tingkat kerusakan karena umur konstruksi, bencana
alam dan kurang optimalnya kegiatan operasi dan pemeliharaan di samping
rendahnya keterlibatan petani dan stakeholders lainnya dalam pengelolaan
jaringan irigasi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 5
Selain itu, kondisi debit sungai yang airnya digunakan untuk kebutuhan
irigasi sangat fluktuatif antara musim hujan dan musim kemarau. Berkembangnya
daerah permukiman telah menurunkan area resapan air dan mengancam
kapasitas lingkungan dalam menyediakan air
Dalam hal potensi daya rusak air, terjadi perluasan dampak kerusakan akibat
banjir seperti yang terjadi di sebagian wilayah Provinsi Gorontalo pada beberapa
titik khususnya kabupaten Pohuwato, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten
Gorontalo Utara, kabupaten Bone Bolango dan sebagian kecil di Kota Gorontalo
yang mengancam keberadaan permukiman, Lahan Petanian dan perkebunan
serta pusat-pusat perekonomian di sekitarnya.
Infrastruktur jalan, dari panjang jalan provinsi yang sampai saat ini telah mencapai
432,51 km, tercatat kondisi jalan mantap mencapai 50.31% (2014), rusak ringan
6.34 %, dan rusak berat 17.90 % selebihnya 25,42% jenis permukaan tanah atau
belum tembus.
Dari total panjang jalan provinsi sebagian besar berada pada daerah pantai
bagian selatan 34,80% (Jalan Botuliodu, Biluhu Barat-Bilato, Bilato Tangkobu,
Tangkobu Pentadu, Molombulahe Bubaa) dan 10,80% dari jalan dimaksud atau
3,7% terhadap total panjang jalan provinsi harus mendapat penanganan
pembangunan jalan dalam rangka melancarkan akses dan meningkatkan
perekonomian masyarakat khususnya pada kawasan strategis perekonomian
perikanan Teluk Tomini.
Infrastruktur Bidang Cipta Karya, yang mencakup layanan air minum, sanitasi, dan
pengembangan permukiman menunjukkan pula kondisi yang beragam. Khusus
untuk air minum, pada periode 2005-2009 telah ditetapkan Peraturan Pemerintah
Nomor 16 Tahun 2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minum sebagai turunan dari
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Dalam
pelaksanaannya telah dirumuskan Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat, termasuk diantaranya
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM),
sehingga sistem penyediaan air minum yang efektif dan berkesinambungan telah
memiliki rujukan strategis yang jelas.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 6
Sedangkan dalam lingkup daerah Provinsi Gorontalo, pelaksanaan regulasi
tersebut masih di dominasi oleh dana APBN dibanding dana APBD yang masih
tergolong kecil dalam penanganan maupun penganggarannya.
Penataan Ruang, beberapa hal yang telah dicapai antara lain dengan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
dan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN) yang telah ditindaklanjuti dengan Perda Nomor 4 Tahun
2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo . Namun demikian,
kondisi pada bidang penataan ruang yang ditemui sampai saat ini masih cukup
memprihatinkan, khususnya dalam pelaksanaan pemanfaatan Rencana Tata
Ruang (RTR). Hal ini mengingat masih sering terjadinya pembangunan pada suatu
wilayah tanpa mengikuti RTR. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) belum
sepenuhnya menjadi acuan dalam pemanfaatan ruang. Kegiatan pembangunan
saat ini masih lebih fokus pada perencanaan, sehingga terjadi inkonsistensi
dengan pelaksanaan pemanfaatan ruang akibat lemahnya pengendalian dan
penegakan hukum di bidang penataan ruang.
Di bidang jasa konstruksi saat ini masih dihadapi permasalahan-permasalahan
klasik seputar lemahnya penguasaan teknologi dan akses permodalan Badan
Usaha Jasa Konstruksi. Sementara pembinaan jasa konstruksi yang selama ini
berjalan ditengarai lebih menjadi bagian dari tugas Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Gorontalo dan belum menjadi tanggung jawab semua pihak. Disisi lain
Sumber Daya Manusia (SDM) jasa konstruksi masih menghadapi permasalahan
pada proses sertifikasi yang masih kurang obyektif dan mahal, sehingga langsung
atau tidak langsung menyebabkan tenaga ahli dan tenaga terampil bidang
konstruksi masih jauh dari cukup. Pasar jasa konstruksi masih terdistorsi akibat
ketidakseimbangan antara supply dan demand. Oleh karena itu perlu upaya
pembinaan perusahaan jasa konstruksi melalui penerapan kualifikasi atau
persyaratan dalam pendirian badan usaha jasa konstruksi.
Adapun pada sisi manajemen, yang juga tidak kalah penting perannya dalam
pembangunan infrastruktur pekerjaan umum, kondisi saat ini yang masih dirasakan
adalah belum fokus dan berjalannya fungsi-fungsi manajerial secara optimal.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 7
Selain itu dimensi penyelenggaraan infrastruktur yang berkelanjutan termasuk
aspek pemanfaatan teknologi dan aspek pengelolaan yang memperhitungkan
risiko kegagalan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan prima bagi masyarakat
juga belum cukup mendapat perhatian.
1.2.2 Tantangan Pembangunan Bidang Sumber Daya Air (SDA)
Menyediakan air baku untuk mendukung
penyediaan air minum. Penyediaan air baku
untuk mendukung penyediaan air minum belum
dapat mencukupi sepenuhnya dan
dikhawatirkan dapat mempengaruhi target
Millennium Development Goals (MDGs) yang
menetapkan bahwa pada tahun 2015 separuh
dari jumlah penduduk Indonesia harus dapat
dengan mudah mengakses air untuk kebutuhan
air minum.
Menyeimbangkan jumlah pasokan air dengan jumlah kebutuhan air di
berbagai sektor kehidupan, agar air yang berlimpah di musim hujan selama
±5 bulan dapat digunakan untuk memasok kebutuhan air pada musim
kemarau yang berlangsung selama ±7 bulan.
Melakukan pengelolaan resiko yang diakibatkan oleh daya rusak air seperti
banjir dan abrasi pantai.
1.2.3 Tantangan Pembangunan Bidang Bina Marga (Jalan)
Pemenuhan kebutuhan prasarana
jalan yang mendukung sistem
transportasi harus memenuhi standar
keselamatan jalan dan berwawasan
lingkungan dalam menunjang sektor
riil dan sistem logistik.
Meningkatkan kesadaran masyarakat pengguna maupun pemanfaat jalan
dalam memanfaatkan prasarana jalan yang tersedia.
Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 8
serta operasi dan pemeliharaan prasarana jalan untuk meningkatkan rasa
memiliki terhadap prasarana jalan yang ada.
Menjaga integrasi melalui sistem jaringan jalan Provinsi, keseimbangan
pembangunan antar wilayah terutama percepatan pembangunan antar
wilayah kabupaten kota, daerah tertinggal, daerah perbatasan, serta
mengurangi kesenjangan antara kota dan desa.
Mempertahankan peran dan fungsi prasarana jaringan jalan sebagai
pengungkit dan pengunci dalam pengembangan wilayah di antara
berbagai gangguan bencana alam, maupun kesalahan penggunaan dan
pemanfaatan jalan, disamping juga memenuhi kebutuhan aksesibilitas
kawasan produksi dan outlet lainnya.
Mengantisipasi pertumbuhan prosentase kendaraan dibandingkan jalan
yang terus akan mengalami peningkatan seiring perkembangan dan
kompetisi global, terutama pada lintas utama dan wilayah perkotaan.
1.2.4 Tantangan Pembangunan Bidang ke-Cipta Karya-an
Meningkatkan keterpaduan
penanganan drainase dari lingkungan
terkecil hingga wilayah yang lebih luas
dalam satu wilayah administrasi maupun
antar kabupaten/kota dan provinsi.
Makin meningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap aspek kesehatan akan menuntut pelayanan sanitasi
sesuai dengan kriteria kesehatan dan standar teknis.
Memperluas akses pelayanan sanitasi dan peningkatan kualitas fasilitas
sanitasi masyarakat yang akan berpengaruh terhadap kualitas kehidupan
dan daya saing sebuah kota dan sebagai bagian dari jasa layanan publik
dan kesehatan.
Mengembangkan kemampuan masyarakat dalam penyediaan air minum
baik dalam pengolahan maupun pembiayaan penyediaan air minum.
Meningkatkan kesadaran masyarakat
agar dalam membangun bangunan
gedung memperhatikan daya dukung
lingkungan sehingga dapat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 9
meminimalkan terjadinya banjir, longsor, kekumuhan, dan rawan
kriminalitas.
Mendorong penerapan konsep gedung ramah lingkungan (green building)
untuk mengendalikan penggunaan energi sekaligus mengurangi emisi gas
dan efek rumah kaca dalam kerangka mitigasi dan adaptasi terhadap isu
pemanasan global.
Melanjutkan program pengembangan kawasan agropolitan.
1.2.5 Tantangan Bidang Penataan Ruang
Melengkapi peraturan perundang-undangan dan Norma, Standar,
Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang penataan ruang untuk mendukung
implementasi penataan ruang di lapangan.
Meningkatkan pemanfaatan RTR secara optimal dalam mitigasi dan
penanggulangan bencana, peningkatan daya dukung wilayah, dan
pengembangan kawasan.
Meningkatkan kualitas pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang terutama melalui dukungan sistem informasi dan
monitoring penataan ruang di lapangan untuk mengurangi terjadinya
konflik pemanfaatan ruang antarsektor, antarwilayah, dan antarpelaku.
Meningkatkan kepastian hukum dan koordinasi dalam pengendalian
pemanfaatan ruang.
Meningkatkan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat (termasuk
perempuan) dalam penyelenggaraan penataan ruang.
1.2.6 Tantangan Bidang Jasa Konstruksi
Pembina jasa konstruksi daerah belum jelas dengan berlakunya PP 41/2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah karena tidak secara eksplisit
menyebutkan bahwa pembinaan jasa konstruksi masuk dalam rumpun
urusan pekerjaan umum. Selain itu, petunjuk teknis mengenai pembentukan
unit struktural pembina jasa konstruksi di daerah belum tersedia dan Tim
Pembina jasa konstruksi di tingkat pusat sesuai PP 30/2000 yang bertugas
untuk mengkoordinasikan pembinaan jasa konstruksi antar Kementerian
dan LPND terkait dalam rangka pembinaan jasa konstruksi daerah (provinsi)
belum terbentuk
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 10
Asosiasi konstruksi juga masih lebih cenderung mengutamakan
kepentingan-kepentingan politis, sementara forum jasa konstruksi belum
intens dan kurang maksimal melakukan pembinaan.
Mengupayakan pengarusutamaan gender dalam proses pelaksanaan
kegiatan sub-bidang jasa konstruksi, baik dari segi akses, kontrol, partisipasi,
maupun manfaatnya
1.3 KONDISI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015
1.3.1 Kondisi Umum
Ketersediaan infrastruktur yang berkualitas merupakan salah satu faktor penentu
daya tarik suatu kawasan/wilayah, di samping faktor kualitas lingkungan hidup,
image, dan masyarakat (budaya). Sementara itu, kinerja infrastruktur merupakan
faktor kunci dalam menentukan daya saing global, selain kinerja ekonomi makro,
efisiensi pemerintah, dan efisiensi usaha.
Rendahnya daya saing global, khususnya dalam daya saing infrastruktur
menunjukkan banyaknya hal yang perlu dibenahi dalam pembangunan
infrastruktur. Pembangunan infrastruktur perlu direncanakan dengan matang
sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan suatu wilayah, yang pada
gilirannya akan menjadi modal penting dalam mewujudkan berbagai tujuan dan
sasaran pembangunan, termasuk kaitannya dengan pencapaian sasaran
Millenium Development Goals (MDG) pada tahun 2015 mendatang.
Salah satu isu strategis yang dihadapi adalah bagaimana pembangunan
infrastruktur dapat membantu mengatasi besarnya kesenjangan antar-kawasan,
khususnya kawasan perkotaan dan perdesaan. Pembangunan yang minim di
daerah pedesaan membuat warganya kurang menikmati hasil pekerjaan mereka.
Data Badan Pusat Statistika (BPS-ikhtisar Bulanan data strategis Provinsi Gorontalo)
selang Maret sampai September 2014, angka kemiskinan di perkotaan menurun
0,36% dari 6,60% di Bulan Maret Menjadi 6,24% pada Bulan September sedangkan
di perdesaan naik 0,11% dari 23,10% menjadi 23,21% dan total keduanya adalah
17,44% menjadi 17,41% (turun 0.03%). Secara teoritik, kota merupakan mesin
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 11
pertumbuhan ekonomi (the engine of economic growth), sehingga proses
pengembangan wilayah terjadi karena adanya perkembangan kota sebagai
pusat pertumbuhan ekonomi, yang lalu diikuti dengan penyebaran pertumbuhan
ekonomi di kawasan sekitarnya.
Kondisi infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) saat ini menunjukkan tingkat yang
beragam, dimana sampai dengan tahun 2016 cakupan layanan jaringan irigasi
seluas ±25.858,80 Ha pada Daerah Irigasi yang ditangani oleh provinsi dan 17.131
Ha merupakan lahan pertanian potensial.
1.3.2 Tantangan Pembangunan Bidang Sumber Daya Air
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Air Tanah
dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional terutama
dalam mencapai surplus produksi beras ditahun 2015. Tantangan yang
dihadapi adalah belum optimalnya kinerja pelayanan jaringan irigasi yang
telah dibangun karena adanya penurunan fungsi akibat umur konstruksi
dan kurangnya operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, serta belum
sempurnanya pembangunan sistem jaringan irigasi (Rounding Up).
Masih kurangnya kapasitas tampung air karena jumlah penyediaan
tampungan/wadah air yang masih terbatas dan menurunnya kinerja
tampungan/wadah air yang ada. Penurunan kinerja disebabkan oleh: i)
penurunan fungsi akibat umur konstruksi; ii) kurangnya operasi dan
pemeliharaan; iii) masih rendahnya keterlibatan petani dan/atau
stakeholder lainnya.
Untuk penanganan pasca bencana dan penanggulangan banjir,
tantangan yang dihadapi adalah prasarana yang mengalami penurunan
fungsi karena umur konstruksi, penurunan kualitas karena kurangnya operasi
dan pemeliharaan, serta masih rendahnya keterlibatan petani dan/atau
stakeholder terkait.
Mundurnya garis pantai karena abrasi yang mengancam daerah
permukiman dan fasilitas umum di daerah pesisir pantai, sehingga
memerlukan pengaman pantai untuk meredam bahaya tersebut, terutama
wilayah strategis Teluk Tomini dan wilayah pantai bagian Utara.
Keterbatasan Sumber SDM yang dimiliki.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 12
1.3.3 Tantangan Pembangunan Bidang Bina Marga (Jalan)
Dalam penyelenggaraan sektor jalan terutama dikaitkan dengan jalan Provinsi
terdapat kondisi dan tantangan yang menjadi pokok-pokok pemikiran dan
memerlukan adanya rencana tindak yang sistematis untuk penyelenggaraan
jalan kedepan. Beberapa aspek utama yang perlu diperhatikan dan menjadi
tantangan masa depan penyelenggaraan jalan adalah sebagai berikut.
Penguatan Konektivitas. Dalam rangka penguatan konektivitas untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah, maka
pembangunan jalan lintas sebagai urat nadi transportasi merupakan hal
yang harus dilaksanakan dalam jangka panjang.
Gambar 1.3 Jaringan Jalan Provinsi
Jalan Nasional versus Jalan Daerah. Terlepas dari kenyataan bahwa jalan
merupakan moda transportasi dominan dengan besaran sekitar 82% dari
total seluruh moda transportasi, membuat peran jalan menjadi sangat
penting didalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Dalam kehidupan
sehari-hari, pengguna jalan tidak mengenal fungsi jalan (arteri, kolektor,
lokal, atau lingkungan) maupun status jalan (nasional, provinsi,
kabupaten/kota, atau desa) karena sama-sama berfungsi untuk melayani
pengguna dan stakeholdernya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 13
Data World Bank, menunjukkan bahwa dalam hal panjang, maka jalan
kabupaten merupakan jalan yang terpanjang, sedangkan dikaitkan
dengan kualitas, maka jalan nasional merupakan jalan yang berkondisi
relatif jauh lebih baik dari jalan daerah.
1.3.4 Tantangan Pembangunan Bidang ke-Cipta Karya-an
Minimnya komitmen antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam
pemanfaatan ruang.
Adanya penduduk yang masih belum memiliki rumah dan menempati
kawasan pemukiman tidak layak huni.
Minimnya penyediaan prasarana air bersih/air minum, sanitasi dan
permukiman.
Terbatasnya prasarana air bersih pada daerah tertinggal/perdesaan/pulau,
terutama kawasan perdesaan potensial.
Banyak bangunan gedung yang belum memenuhi persyaratan
kehandalan bangunan gedung sesuai UU bangunan gedung.
Kurangnya ruang terbuka hijau publik di kabupaten /kota.
Ditetapkannya Rencana Tata Ruang dan Wilayah Perubahan (RTRW-P)
2010-2030 Provinsi Gorontalo menuntut penyesuaian dalam
pengembangan infrastruktur baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
1.3.5 Tantangan Pembangunan Bidang Penataan Ruang
Percepatan penyelesaian penetapan RTRW Kabupaten dan Kota perlu
terus didorong dalam rangka pemenuhan amanat UU Penataan Ruang.
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota dan Kawasan Perkotaan
perlu mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam UU Penataan
Ruang. UU PR mengamanatkan bahwa Kota/Kawasan Perkotaan harus
dapat menyediakan RTH sebesar 30 persen dari keseluruhan luas wilayah
yang terdiri dari 20 persen RTH Publik dan 10 persen RTH Privat.
1.3.6 Tantangan Pembangunan Bidang Jasa Konstruksi
Keterbatasan SDM pembinaan jasa konstruksi Baik di tingkat Provinsi
maupun Kabupaten/Kota untuk mendukung pelaksanaan Pembinaan
dimaksud.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 14
Dinamika struktur Organisasi yang masih belum memaksimalkan Jasa
Konstruksi, sehingga kepentingan untuk pembinaan jasa konstruksi masih
sebatas ada tidaknya alokasi dana pembinaan konstruksi.
Masih adanya rekanan penyedia barang/jasa yang berkinerja di bawah
standar.
1.4 RENCANA STRATEGIS DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI GORONTALO
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo Tahun 2012-
2017 telah efektif berlaku pada Tahun Anggaran 2012 merupakan bagian dari
penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD 2012-
2017) .
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 15
Kondisi
Kinerja
pada awal
periode
RPJMD
Target 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Pekerjaan Umum
1.1 Jumlah Panjang ruas jalan provinsi yang
dibangun dan yang ditingkatkan322,56 Km - 10 Km 33 Km 10 Km 10 Km 10 Km 327,56 Km
1.2 Jumlah Panjang ruas jalan Strategis
provinsi yang dibangun dan yang
ditingkatkan
2,5 Km - 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km 27,5 Km
1.3 Jumlah jembatan yang dibangun diruas
jalan provinsi 51 Buah 1 Bh 1 Bh 2 Bh 2 Bh 2 Bh 2 Bh 61 bh
1.4 Jumlah jembatan yang dibangun pada ruas
jalan Stategis provinsi5 bh 4 Bh 3 Bh 2 Bh 2 Bh 2 Bh 2 Bh 14 bh
1.5 Jumlah Panjang pemeliharaan berkala pada
ruas jalan Provinsi198,94 Km 14,7 Km 15,4 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 269,04 Km
1.6 Jumlah Panjang pemeliharaan rutin jalan
Provinsi 198,94 Km 52 Km 95 Km 229,04 Km 239,04 Km 249,04 Km 259,04 Km 259,04 Km
1.7 Jumlah Panjang jembatan diruas jalan
provinsi yang dipelihara 306 Meter - 90 Meter 331 Meter 372 Meter 413 Meter 454 Meter 454 Meter
1.8 Jumlah Luas Areal Jaringan Irigasi
pertanian yang direhabilitasi dan
ditingkatkan (meter)
10.287 M 10.500 M 11.000 M 11.500 M 12.000 M 13.000 M68.287
Meter
1.9 Jumlah Luas Areal Jaringan dan bangunan
irigasi pertanian yang dipelihara (Operasi
dan Pemeliharaan)
17.131 Ha 17.131 Ha 17.131 Ha 17.131 Ha 17.131 Ha 17.131 Ha
17.131 Ha
(Pemelihar
an 29 DI)
1.10 Jumlah Panjang penanganan erosi, longsor
dan sedimentasi pada tebing-tebing, badan
sungai ke areal Pertanian, persawahan, dan
permukiman masyarakat
4.877 M 730 M 1.120 M 1.580 M 2.200 M 3.850 M 14.357 M
1.11 jumlah panjang Tanggul pengaman pantai
yang dibangun bagi permukiman
masyarakat
465 M 271 Meter 200 M 300 M 300 M 300 M2.033
Meter
1.12 Jumlah SR yang terlayani oleh akses air
bersih melalui fasilitasi dan sistem
penyediaan air bersih dengan jaringan
perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
40.500 SR
(40,6 %
MDG's)
16.545 SR
(46 %
Pencapaian
MDG's)
16.545 SR
(46 %
Pencapaian
MDG's)
25.000 SR
(58 %
Pencapaian
MDG's)
25.000 SR
(58 %
Pencapaian
MDG's)
25.000 SR
(58 %
Pencapaian
MDG's)
25.000 SR
(58 %
Pencapaian
MDG's)
134.266
SR
(76 %
Pencapaian
MDG's)
1.13 Jumlah Bangunan penyediaan Sanitasi yang
terbangun 143 Unit 43 Unit 120 Unit 120 Unit 120 Unit 120 Unit 666 Unit
1.14 Jumlah KK yang terlayani melalui
penyediaan sistem jaringan dan
pengelolaan air limbah (KK)
- - - 3 kws 3 kws 3 kws 3 kws 12 Kws
1.15 Prosentase terbangunnya Prasarana dan
Sarana Gedung Perkantoran (13 Kantor
dalam 1 kawasan)- - 4 Unit 4 Unit 4 Unit 2 Unit -
14 Unit
Bangunan
Perkantora
n
1.16 Prosentase terbangunnya Prasarana dan
Sarana Gedung Rumah Sakit Provinsi- - - 1 Paket 1 Paket 1 Paket -
100 %
Fisik
1.17 Jumlah kawasan yang ditingkatkan PSD
infrasruktur permukiman di kawasan
perkotaan/ Perdesaan dan stimulasi
infrastruktur perdesaan, desa potensial dan
kawasan agropolitan (Km)
- 6 Km 20 Km 17 Km 17 Km 17 Km 17 Km 93 Km
1.18 Jumlah Kawasan yang dibangun Sarana
dan Prasarana fasilitas layanan umum
1 Kws (51
Bh)
1 Kws (53
Bh)
1 Kws (50
Bh)
1 Kws (50
Bh)
1 Kws (50
Bh)
1 Kws (50
Bh)
6 Kws (254
Bh)
No.Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah
Kondisi
Tahun
Terakhir
RPJMD
2007 - 2012
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
RPJMD
Berdasarkan dokumen Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun 2012-2017, disebutkan bahwa indikator kinerja terdiri dari:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 16
1.4 RENCANA STRATEGIS DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI GORONTALO
1.4.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Gorontalo
1.4.1.1 . Visi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo
Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum adalah bagian integral dari
pembangunan nasional karena infrastruktur merupakan salah satu roda
penggerak pertumbuhan ekonomi dan pendukung kelancaran kegiatan sektor
pembangunan lainnya. Kegiatan sektor transportasi misalnya, yang merupakan
tulang punggung pola distribusi baik barang maupun penumpang, akan sangat
memerlukan peranan infrastruktur jalan di dalamnya. Infrastruktur jalan juga
berperan besar untuk membuka isolasi wilayah-wilayah terbelakang yang masih
ditemui di berbagai daerah. Sementara itu, ketersediaan Infrastruktur Sumber
Daya Air merupakan prasyarat kesuksesan pembangunan sektor pertanian yang
masih menjadi andalan lapangan usaha sebagian besar masyarakat khususnya
Gorontalo.
Ketersediaan Infrastruktur Pekerjaan Umum juga merupakan salah satu aspek
terpenting untuk meningkatkan produktivitas sektor produksi. Ketersediaan sarana
perumahan dan permukiman, antara lain air minum dan sanitasi secara luas dan
merata serta pengelolaan Sumber Daya Air yang berkelanjutan akan memberikan
jaminan kelayakan hidup masyarakat. Keseluruhan pembangunan Infrastruktur
Pekerjaan Umum tersebut perlu dilaksanakan melalui pendekatan Penataan
Ruang yang berkelanjutan untuk menentukan tingkat kesejahteraan materil dan
non materil masyarakat.
Untuk terwujudnya peran dan dukungan Infrastruktur Pekerjaan Umum tersebut,
memerlukan dukungan sumber daya manusia yang profesional dan tanggap
terhadap perkembangan teknologi, kondisi sosial masyarakat, serta kepentingan
strategis nasional. Dalam mewujudkan tuntutan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Gorontalo dapat memberikan jawaban atas kebutuhan kondisi
infrastruktur yang handal, berkualitas dan terpercaya yang diselenggarakan
melalui penerapan prinsip-prinsip Good Governance. Dengan demikian,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 17
diharapkan dapat tercipta kehidupan yang nyaman, dimana masyarakat dapat
memperoleh kesempatan yang luas untuk memiliki akses terhadap infrastruktur.
Dengan mengacu pada Visi dan Misi Gubernur maka rumusan Visi dan Misi Dinas
Pekerjaan Umum adalah:
Visi tersebut merupakan sebuah gambaran yang akan diwujudkan oleh Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo, dimana infrastruktur Pekerjaan Umum dan
permukiman yang terbangun telah memenuhi kualifikasi teknis sesuai
perkembangan dan kemajuan teknologi serta beroperasi secara optimal seiring
dengan tuntutan kualitas kehidupan masyarakat.
Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang
berkualitas merupakan perwujudan dari tingkat ketersediaan dan pelayanan
bidang pekerjaan umum dan permukiman yang penjabarannya meliputi:
1) Kondisi dan Fungsi Sarana Dan Prasarana Sumber Daya Air yang dapat
memberikan pelayanan yang mendukung terwujudnya kemanfaatan
sumber daya air yang berkelanjutan;
2) Pelayanan jalan yang memenuhi Standar Pelayanan Minimum yang
mencakup aspek aksesibilitas (kemudahan pencapaian), mobilitas, kondisi
jalan, keselamatan dan kecepatan tempuh rata-rata;
3) Pelayanan air minum yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan
kontinuitas , yaitu penyediaan air minum yang memenuhi standar baku
mutu dan kesehatan manusia dan dalam jumlah yang memadai serta
jaminan pengaliran 24 (dua puluh empat) jam per hari;
4) Pelayanan prasarana dan sarana sanitasi yang terpadu dan menggunakan
metode yang ramah lingkungan serta sesuai standar teknis;
5) Bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan,
kenyamanan dan kemudahan;
6) Penyusunan program dan pelaksanaan pembangunan semua Infrastruktur
PU dan Permukiman yang andal tersebut berbasis penataan ruang; dan
“Terwujudnya Infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Berkualitas Untuk Percepatan Pembangunan Berbagai Bidang serta Peningkatan
Ekonomi Masyarakat yang Berkeadilan”.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 18
jasa konstruksi yang berdaya saing dan mampu menyelenggarakan
pekerjaan konstruksi yang lebih efektif dan efisien;
7) Kondisi dan kualitas pelayanan tersebut dibarengi dengan cakupan
pelayanan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang semakin
luas, merata dan berkeadilan, sehingga tercipta kehidupan yang aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan yang mencerminkan keadaan
masyarakat yang semakin sejahtera.
1.4.1.2. Misi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo
Berdasarkan mandat yang diemban oleh Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana
yang tercantum di dalam Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 06 Tahun
2007 tentang Pembentukan Organisasi dan tata kerja Dinas-Dinas daerah Provinsi
Gorontalo dan Peraturan Gubernur Nomor 21 Tahun 2007 yang mengatur tentang
Tugas dan Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Gorontalo, maka untuk mencapai Visi Dinas Pekerjaan Umum dimaksud
ditetapkan misi Dinas Pekerjaan Umum, yaitu:
1. Meningkatkan pelayanan dan koordinasi pengelolaan sumber daya air dalam
menunjang produktivitas sektor ekonomi primer dan Keberlanjutan
pembangunan.
2. Mengembangkan infrastruktur bidang jalan dan jembatan dalam rangka
aksesibilitas dan mobilitas wilayah yang menunjang kegiatan ekonomi
produktif masyarakat.
3. Meningkatkan peran dan fasilitasi dalam penataan permukiman yang sehat
dan ramah lingkungan.
4. Meningkatkan kualitas kinerja program pengembangan infrastruktur bidang
kePU-an serta meningkatkan Kapasitas SDM Dan Tata Kelola Dinas Pekerjaan
Umum Dalam Mendukung Pelaksanaan Tupoksi Yang Sesuai Dengan
Kompetensi.
5. Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
6. Meningkatkan pembinaan masyarakat jasa konstruksi.
7. Mewujudkan tatanan Ruang Wilayah Provinsi yang memiliki keseimbangan
dalam rangka optimalisasi Potensi Sumber Daya Alam melalui Inovasi dan
pengembangan infrastruktur yang berkualitas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 19
8. Peningkatan Pelayanan Pengadaan Barang Dan Jasa yang lebih Akuntabel,
Transparan dan efisien
1.4.1.3 Tujuan Dan Sasaran
Untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis serta menjalankan
indicator kinerja dalam RPJMD, ditetapkan 8 (delapan) tujuan Dinas Pekerjaan
Umum. Kedelapan tujuan tersebut, akan mengarahkan perumusan sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan visi dan misi Dinas
dengan mempertimbangkan lingkungan strategis yang berkembang.
Tujuan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo yang ditetapkan terdiri dari:
1) Meningkatkan pengelolaan sumber daya air melalui program konservasi,
pendayagunaan dan pengendalian daya rusak air dalam rangka
menunjang produktivitas sektor ekonomi primer;
2) Peningkatan pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan dalam
rangka optimalisasi aksesibilitas dan mobilitas manusia, barang dan jasa;
3) Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman masyarakat melalui
pelayanan air bersih dan sanitasi;
4) Mewujudkan penataan Ruang yang aman nyaman produktif dan
berkelanjutan melalui perwujudan sistem sarana dan prasarana memadai
dan teknologi informasi;
5) Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian program
kegiatan serta koordinasi lintas sektor/ wilayah terkait bidang kePU-an
serta Meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM Aparatur dalam
menunjang pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat;
6) Memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat terkait
pengelolaan sampah
7) Melakukan pembinaan masyarakat jasa konstruksi guna mewujudkan
pelaku usaha yang profesional dan berdaya saing;
8) Mewujudkan aturan yang jelas, sistem monitor dan evaluasi yang andal,
sumber daya manusia yang profesional, kepastian hukum pengadaan
barang/jasa pemerintah;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 20
Sasaran untuk mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut di atas ditetapkan 20
sasaran bidang pekerjaan umum. masing-masing sasaran tersebut dikaitkan
dengan tujuan dan selanjutnya dijabarkan sebagai berikut:
1) Meningkatnya kualitas dan kuantitas serta peningkatan irigasi sepanjang
68.287 Meter.
2) Mengoptimalisasikan (Pemeliharaaan) Fungsi jaringan yang telah
dibangun seluas 17.131ha .
3) Meningkatnya infrastruktur pengendalian daya rusak air yang terdiri dari
pembangunan pengaman pantai sepanjang 1.935 Meter, bangunan
pengaman tebing dan badan sungai sepanjang 14.667 Meter dan
pemeliharaan infrastruktur pengamanan pantai dan tebing dan badan
sungai yang telah dibangun .
4) Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan provinsi sepanjang 73 Km dan
pembangunan jembatan lintas jalan provinsi sebanyak 10 buah.
5) Meningkatnya kualitas jalan Strategis provinsi sepanjang 25 Km dan
pembangunan jembatan lintas jalan strategis provinsi sebanyak 15 buah.
6) Terpeliharanya kondisi Jalan Provinsi minimal 60 % kondisi mantap.
7) Terpeliharanya kondisi Jembatan di ruas jalan provinsi sebanyak 51 Buah
8) Meningkatnya Penyediaan air bersih untuk permukiman melalui kegiatan
stimulan APBD maupun APBN dalam rangka pencapaian target MDGs
dengan target capaian 134.266 SR (Jiwa) atau 76 % capaian MDG's)
9) Meningkatnya infrastruktur Sanitasi sebanyak 666 unit yang tersebar pada
6 kawasan dikabupaten/ kota dalam rangka target pencapaian MDGs
(67 %).
10) Meningkatnya infrastruktur pembangunan/ peningkatan infrastruktur
permukiman di kawasan perkotaan/ Perdesaan, Kawasan ber IPM
Rendah dan stimulasi infrastruktur perdesaan, desa potensial dan kawasan
agropolitan sepanjang 93 Km (termasuk pemabangunan Jalan dan
saluran permukiman).
11) Penyediaan sarana dan prasarana fasilitas Pelayanan umum tersebar di
kawasan kabupaten / kota serta pembangunan sarana dan prasarana
gedung perkantoran Provinsi sebanyak 14 unit kantor.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 21
12) Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (KSP)
Gorontalo sebanyak 6 Dokumen dan penyusunan peraturan daerah serta
sosialisasi terhadap aturan RTR –KSP.
13) Pembuatan Data Spasial Berbasis GIS dalam menunjang pemetaan data
pembangunan infrastruktur yang terencana dan tepat sasaran.
14) Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota dalam rangka pelindungan fungsi ruang
dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat
pemanfaatan ruang melalui koordinasi /sinkronisasi kegiatan.
15) Tersedianya data dan informasi yang ter-update, terselenggarannya
kegiatan Monitoring, evaluasi dan pengendalian serta terlaksanannya
kegiatan koordinasi dan kerja sama dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang , lintas SKPD, lintas kabupaten/ kota maupun K/L
dalam penyusunan program.
16) Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran dan kualitas sarana
dan prasarana kantor serta terselenggarakan kegiatan bimbingan teknis
bagi aparatur.
17) Tersedianya TPA Regional dengan Sistem Sanitary Landfill yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan di wilayah cakupan Kabupeten / Kota.
18) Sarana dan Prasarana Laboratorium untuk menunjang pekerjaan
infrastruktur 90% tersedia.
19) Meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia terkait
Usaha jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui
pelatihan teknis jasa konstruksi sebanyak 680 tenaga tukang dan 420
badan usaha.
20) Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
serta mengoptimalkan infrastruktur penunjang dibidang Pengadaan
Barang/Jasa.
1.4.2 Kebijakan, Program Dan Kegiatan
Sasaran-sasaran sebagaimana diuraikan di atas merupakan target perencanaan
yang pencapaiannya dilaksanakan melalui program-program pembangunan
dalam kurun waktu lima tahun, baik program pembangunan yang ditangani
secara langsung oleh Dinas maupun program yang dilaksanakan dengan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 22
Pemerintah Daerah. untuk mencapai tujuan dan sasaran Bidang Pekerjaan Umum
tersebut ditetapkan strategi yang dijabarkan dalam kebijakan, program dan
kegiatan sebagaimana diuraikan di bawah ini.
1.4.2.1 Kebijakan
Kebijakan merupakan elemen pertama dari strategi yang perlu ditetapkan
sebagai dasar atau ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman dalam
pengembangan atau pelaksanaan program/kegiatan. penetapan kebijakan
tersebut penting untuk tercapainya kelancaran dan keterpaduan perwujudan
sasaran, tujuan, visi dan misi yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan agenda, prioritas pembangunan dan arah kebijakan umum
pembangunan, maka arah kebijakan umum pembangunan Infrastruktur
Pekerjaan Umum Dan Permukiman adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan infrastruktur dengan memperhatikan nilai-nilai kelestarian
lingkungan.
2. Pengelolaan Sampah dengan penerapan Program 3 R (Reduce, Reuse,
Recyle)
3. Pengelolaan keuangan yang efisiensi, transparan dan akuntabel.
4. Manajemen pengelolaan infrastruktur berbasis IT.
5. Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dengan memperhatikan
kaidah-kaidah nilai-nilai responsif gender.
Termasuk didalamnya Kebijakan operasional yang merupakan kebijakan yang
ditetapkan untuk mewujudkan sasaran Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo.
Pelaksanaan kebijakan operasional ditentukan juga berdasarkan skenario
pembangunan yang dipilih dan dapat mengantisipasi berbagai isu dan
lingkungan strategis yang berkembang. Dalam rangka akuntabilitas kinerja,
kebijakan operasional tersebut dan perwujudannya dalam program dan
kegiatan, perlu diukur pencapaian kinerjanya dengan menetapkan indikator
kinerja dari kebijakan-kebijakan tersebut.
1.4.2.2 Program dan Kegiatan
Untuk memenuhi target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD
maka ditetapkanlah program dan kegiatan yang terdiri dari :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 23
1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya,
(1) Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang Telah Dibangun,
(2) Koordinasi dan Sinkronisasi Dewan Sumber Daya Air,
(3) Koordinasi dan Memfasilitasi Perluasan Jaringan Irigasi Randangan,
Dumbaya Bulan dan Irigasi Baru Lainnya serta Revitalisasi Danau
Limboto,
(4) Rehabilitasi/Peningkatan Jaringan Irigasi Pertanian – DAK,
(5) Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengawasan Teknis Irigasi
2. Program Pengendalian Banjir,
(1) Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai ,
(2) Pembangunan Pengamanan Badan Sungai dan Tebing,
(3) Penyusunan Dokumen Perencanaan serta Pengawasan Teknis
Pengendalian Daya Rusak Air
3. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, dengan kegiatan
(1) Pembangunan Jalan Provinsi,
(2) Pembangunan Jalan Strategis Provinsi,
(3) Pembangunan Jembatan Provinsi,
(4) Pembangunan Jembatan Strategis Provinsi
(5) Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan
Jalan dan Jembatan,
(6) Koordinasi dan Memfasilitasi Pengembangan Jaringan Jalan.
4. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, dengan kegiatan
(1) Pemeliharaan/Peningkatan Berkala Jalan Provinsi - DAK,
(2) Pemeliharaan Rutin jalan provinsi,
(3) Pemeliharaan Jembatan Provinsi,
(4) Pemeliharaan/Peningkatan Berkala Jalan Provinsi,
(5) Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengawasan
Peningkatan/Rehab Jalan dan Jembatan.
5. Program Bina Marga (Lanjutan) dengan kegiatan
(1) Bina Marga (Lanjutan).
6. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah,
(1) Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Minum dengan Jaringan
Perpipaan dan Bukan Jaringan Perpipaan bagi Masyarakat,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 24
(2) Penyediaan Prasarana dan Sarana Sanitasi bagi Masyarakat.
7. Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh,
(1) Pembangunan Prasarana dan Sarana Gedung Perkantoran,
(2) Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman,
(3) Pembangunan Sarana dan Prasarana Penunjang Fasilitas Layanan
Umum,
(4) Penyusunan Dokumen Perencanaan/Pengawasan Infrastruktur Wilayah
Strategis dan Cepat Tumbuh.
8. Program Cipta Karya (Lanjutan) dengan kegiatan
(1) Cipta Karya (Lanjutan).
9. Perencanaan Tata Ruang,
(1) Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (KSP)
Gorontalo,
(2) Penyusunan Rancangan Perda dan Sosialisasi Perda RTR KSP,
10. Pemanfaatan Ruang,
(1) Koordinasi dan Fasilitasi Penyusunan Pemanfaatan Ruang Lintas
Kabupaten/ Kota .
11. Pengendalian Pemanfaatan Ruang,
(1) Bimtek Pengendalian Pemanfatan Ruang.
12. Peningkatan Perencanaan, Monitoring Evaluasi dan Pelaporan,
(1) Perencanaan, Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi,
(2) Peningkatan Kinerja Penyusunan Program,
(3) Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Keuangan,
(4) Pelayanan Pelaporan dan Pengelolaan Dokumen (UPTD ULP)
13. Peningkatan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur,
(1) Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran,
(2) Peningkatan Sarana dan prasarana Perkantoran
(3) Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran TPA Talumelito,
(4) Peningkatan Sarana dan prasarana TPA Talumelito,
(5) Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran UPTD Laboratorium,
(6) Peningkatan Sarana dan prasarana UPTD Laboratorium,
(7) Bimbingan teknis serta peningkatan koordinasi dan kompetensi SDM
Aparatur.
14. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 25
(1) Peningkatan Kapasitas dan Peran Serta Masyarakat Dalam
Pengelolaan Persampahan.
15. Program Pembinaan Jasa Konstruksi,
(1) Pemberdayaan Masyarakat Usaha Jasa Konstruksi.
1.4.2 Potensi dan Inovasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N
R U A N G P R O V I N S I G O R O N T A L O
II - 1
B A B II PERENCANAAN KINERJA
2.1 RENCANA KINERJA TAHUNAN
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, perencanaan
strategis yang disusun oleh SKPD selanjutnya dijabarkan dalam perencanaan
kinerja. Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja
sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam
rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui
berbagai kegiatan tahunan. Turunan dari rencana strategis dan rencana kinerja
adalah penetapan kinerja yang merefleksikan kinerja yang sesuai dengan
perencanaan anggaran.
Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan
indikator kinerjanya berdasarkan sasaran/kegiatan, kebijakan dan program yang
telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi
pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Hasil dari proses ini berupa
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) seperti dijelaskan di bawah ini.
Tabel 2.1 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N
R U A N G P R O V I N S I G O R O N T A L O
II - 2
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
10 KM
100 KM
Persentase Jembatan Dalam Kondisi
Baik pada Jalan Provinsi dan Jalan
Strategis
1 Bh
300 Meter
55 Unit
11,50 KM
1 Kawasan
Meningkatnya infrastruktur
kawasan permukiman
Meningkatnya
Penyediaan air bersih untuk
permukiman dalam
rangka pencapaian target MDGs
15,4 KM
Persentase Jalan Provinsi dan Jalan
Strategis dalam Kondisi Baik
5 KM
Persentase Jumlah Kawasan
Permukiman yang Mempunyai Sanitasi
dan Air Bersih
3.250 Jiwa
Persentase Infrastruktur Dalam Kondisi
Baik
2 Unit
Terwujudnya Infrastruktur Jalan dan
Jembatan yang Sesuai Standart
2.2 PERJANJIAN KINERJA
Penetapan Kinerja pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), meski belum diatur secara
eksplisit dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tetapi melalui Inpres Nomor 5 Tahun
2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Presiden Republik Indonesia
menginstruksikan tentang penyusunan penetapan kinerja kepada menteri, jaksa
agung, panglima TNI, Kepala Polri, Kepala LPND, Gubernur, Bupati, Dan Walikota,
sebagaimana tercantum pada butir ketiga Inpres tersebut, yaitu sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N
R U A N G P R O V I N S I G O R O N T A L O
II - 3
"Membuat penetapan kinerja dengan Pejabat di bawahnya secara berjenjang,
yang bertujuan untuk mewujudkan suatu capaian kinerja tertentu dengan
sumber daya tertentu, melalui
penetapan target kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan
keberhasilan pencapaiannya baik berupa hasil maupun manfaat."
Penetapan kinerja merupakan pernyataan tekad dan janji dalam bentuk kinerja
yang akan dicapai, antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang
menerima amanah/tanggung jawab/kinerja dengan pihak yang memberikan
amanah/tanggung jawab/kinerja. Dengan demikian, penetapan kinerja ini
merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat
penerima amanah kepada atasan langsungnya. Penetapan kinerja ini akan
menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi
pemerintah/unit kerja dalam satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dikelolanya.
2.3 INDIKATOR KINERJA
Indikator yang disepakati pada Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang adalah indikator keluaran (output) untuk kegiatan serta indikator hasil
(outcome) untuk sasaran. Yang dimaksud dengan indikator kinerja kegiatan
adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Proses penetapan indikator
kinerja kegiatan merupakan proses identifikasi, pengembangan, seleksi dan
konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan
kegiatan dan program dimasing-masing bidang. Adapun yang dimaksud
dengan indikator kinerja sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. setiap indikator kinerja
sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya) masing-
masing. sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu
tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang
ditetapkan dalam Renstra.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N
R U A N G P R O V I N S I G O R O N T A L O
II - 4
2.3.1 Indikator Kinerja Utama (IKU)
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam kerangka penerapan
tata pemerintahan yang baik di Indonesia adalah telah dikeluarkannya
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/5/2007, Tanggal 31 Mei 2007, tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) dilingkungan Instansi Pemerintah.
Berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi, IKU adalah ukuran
keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Setiap Instansi
Pemerintah wajib menetapkan IKU secara formal untuk tujuan dan sasaran
strategis untuk masing-masing tingkatan secara berjenjang. IKU pada tingkat
SKPD adalah sekurang-kurangnya adalah indikator output sesuai dengan
kewenangan, tugas dan fungsinya masing-masing.
Dengan telah ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (IKU) secara formal dalam
SKPD, diharapkan akan diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan
dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta diperolehnya
ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis
organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang telah menetapkan Indikator kinerja
Utama (IKU) Selanjutnya rincian Indikator Kinerja Utama Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang dapat diuraikan sebagai berikut:
2.3.1.1 Bidang Sumber Daya Air
Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mendukung Sasaran Strategis Meningkatnya
infrastruktur sumber daya air adalah sebagai berikut:
1) Persentase jaringan irigasi pertanian;
2) Persentase pengaman sungai yang sesuai standart;
3) Persentase tanggul pengaman pantai yang sesuai standart.
2.3.1.2 Bidang Bina Marga
Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mendukung Sasaran Strategis Terwujudnya
infrastruktur jalan dan jembatan yang sesuai standart adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N
R U A N G P R O V I N S I G O R O N T A L O
II - 5
1) Persentase jalan provinsi dan jalan strategis dalam kondisi baik;
2) Persentase jembatan dalam kondisi baik pada jalan provinsi dan jalan
strategis;
2.3.1.3 Bidang Cipta Karya
Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mendukung Sasaran Strategis Meningkatnya
Penyediaan air bersih untuk permukiman dalam rangka pencapaian target
MDGs adalah sebagai berikut:
1) Persentase jumlah kawasan permukiman yang mempunyai sanitasi dan
air bersih;
Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mendukung Sasaran Strategis Meningkatnya
infrastruktur kawasan permukiman adalah sebagai berikut:
1) Persentase infrastruktur dalam kondisi baik;
Penetapan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana
strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai
kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja
tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan
kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda
penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi SKPD
untuk di capai dalam tahun tertentu.
Pada tahun 2016, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang telah
merencanakan kinerja dengan berpedoman kepada Renstra Dinas Pekerjaan
Umum 2012-2017 yang telah direvisi dan Rencana Kinerja Tahunan tahun 2016
yang telah direvisi. Target-target yang terdapat dalam Dokumen
Penetapan Kinerja (PK) yang harus dicapai pada tahun 2016 berasal dari
Dokumen Anggaran DPA SKPD Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2016. Dokumen
Penetapan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2016
seperti dijabarkan sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N
R U A N G P R O V I N S I G O R O N T A L O
II - 6
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
10.196 Ha
Persentase Tanggul Pengaman Pantai
yang Sesuai Standart
150 Meter
10 KM
100 KM
Persentase Jembatan Dalam Kondisi
Baik pada Jalan Provinsi dan Jalan
Strategis
1 Bh
300 Meter
55 Unit
11,50 KM
1 Kawasan
Meningkatnya Infrastruktur Sumber
Daya Air
Persentase Jaringan Irigasi Pertanian 11.792 Meter
Persentase Pengaman Sungai yang
Sesuai Standart
1.367 Meter
Terwujudnya Infrastruktur Jalan dan
Jembatan yang Sesuai Standart
Persentase Jalan Provinsi dan Jalan
Strategis dalam Kondisi Baik
5 KM
15,4 KM
Meningkatnya
Penyediaan air bersih untuk
permukiman dalam
rangka pencapaian target MDGs
Persentase Jumlah Kawasan
Permukiman yang Mempunyai Sanitasi
dan Air Bersih
3.250 Jiwa
Meningkatnya infrastruktur
kawasan permukiman
Persentase Infrastruktur Dalam Kondisi
Baik
2 Unit
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N
R U A N G P R O V I N S I G O R O N T A L O
II - 7
1. Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan
Lainnya
Rp.
Rp.
7.444.235.500
6.239.592.547
2. Program Pengendalian Banjir
3. Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi (DAK)
Rp.
16.464.670.000
4. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
5. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
Rp.
Rp.
55.722.316.953
40.581.750.000
6. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan (DAK)
Rp. 5.524.950.000
7. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air
Minum dan Air Limbah
8. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
Rp.
Rp.
8.837.080.000
31.941.505.000
TOTAL Rp. 172.756.100.000
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 1
B A B III AKUNTABILITAS KINERJA
Penerapan sistem pertanggungjawaban kinerja yang tepat, jelas, terukur dan
dapat dipertanggungjawabkan merupakan syarat penting penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (good governance) sebagai tuntutan reformasi birokrasi.
Sebagai wujud pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintah, serta
mengetahui dengan tepat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka setiap SKPD
wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Secara umum, LKIP
merupakan dokumen pertanggungjawaban kinerja suatu instansi atas rencana
strategis maupun rencana tahunan yang telah disusun oleh suatu Instansi
Pemerintah, termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah.
3.1. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA
Sesuai dengan rencana kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2016, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berkewajiban untuk mencapai target-
target tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi. Untuk
mengetahui tingkat keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian
rencana kinerja dan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, maka
diperlukan suatu gambaran tentang capaian-capaian kinerja tersebut. Di bawah
ini diuraikan hasil capaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum dari Penetapan Kinerja
yang telah diperjanjikan pada tahun 2016. Capaian Kinerja yang diuraikan
hanyalah merupakan Indikator Kinerja Utama Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Prov. Gorontalo.
3.1.1. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja IKU Dinas Pekerjaan Umum.
Pada tahun 2016 Dinas Pekerjaan Umum menetapkan 8 Program Pembangunan
Bidang PU seperti tercantum dalam Dokumen Perencanaan Kinerja. Program
tersebut meliputi:
1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya
2. Program Pengendalian Banjir
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 2
3. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi (DAK)
4. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
5. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
6. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (DAK)
7. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
8. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Ketercapaian kinerja program-program tersebut di atas dapat dilihat dari
keberhasilan/kegagalan dalam pencapaian beberapa Indikator Kinerja
berdasarkan sasaran strategis yang akan dicapainya. Ketercapaian IK program
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dapat di lihat dalam tabel
Pengukuran Kinerja berikut ini :
Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Tahun 2016
Jumlah Sat %
Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air
Persentase jaringan irigasi pertanian 11.792 Meter 12,010 Meter 101.85
10.196 Ha 17,131 Ha 168.017
Persentase pengaman sungai yang sesuai
standart1.367 Meter 426.60 Meter 31.207
Persentase tanggul pengaman pantai yang
sesuai standart150 Meter 405 Meter 270
Terwujudnya Infrastruktur Jalan dan
Jembatan yang Sesuai StandartPersentase jalan Provinsi dan jalan strategis
dalam kondisi baik5 KM 18.519 KM 370.38
10 KM 16.535 KM 165.35
15,4 KM 3.29 KM 21.364
100 KM 155.290 KM 155.000
Persentase jalan dalam kondisi baik pada jalan
Provinsi dan jalan strategis 1 Bh 1 Bh 100
300 Meter 382.720 Meter 127.573
55 Unit 55 Unit 100.000
Meningkatnya infrastruktur kawasan
permukiman Persentase infrastruktur dalam kondisi baik 2 Unit - - -
11,50 KM 11.114 KM 96.643
1 Kawasan (50 bh) 1 (50) Kws (Bh) 100
Jiwa
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatnya
penyediaan air bersih untuk
permukiman dalam
rangka pencapaian target MDGs dan
pemenuhan sanitasi layak
Persentase jumlah kawasan permukiman yang
mempunyai sanitasi dan air bersih3.250 Jiwa
REALISASI
3,250 100.000
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 3
Selanjutnya setelah ini dijelaskan mengenai evaluasi dan analisis masing-masing
indikator kinerja utama (IKU) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang
terkait dengan masing- masing Bidang/ program yang didukungnya.
3.1.1.1 Capaian IKU Mendukung Sasaran Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air
Jaringan Irigasi, adalah salah satu infrastruktur yang merupakan bagian utama
dalam kegiatan pada Subdin Sumber Daya Air, dimana kegiatan ini menjadi
salah satu kegiatan yang termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), Prioritas Pembangunan yang bertujuan untuk
Ketahanan Pangan. Dengan infrastruktur jaringan irigasi yang handal, akan
dapat mendukung kegiatan dalam bidang pertanian yaitu mensuplai
kebutuhan air bagi para petani, sehingga hasil panen akan meningkat.
a. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) “Presentase Jaringan Irigasi
Pertanian”
Pada indikator ini telah dilaksanakan kegiatan Rehabilitasi/Peningkatan
Jaringan Irigasi Pertanian (DAK) pada 7 Daerah Irigasi yaitu Daerah Irigasi
Bongo, Bulia, Huludupitango, Pilohayanga, Tabulo Latula, Taluduyunu,
Tolinggula. Dari 11.792 Meter yang ditargetkan, realisasi mencapai 12.010
Meter atau 101,85%. Hal ini sesuai dengan proporsional DAK bidang Irigasi
yang diterima oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo.
Dibandingkan dengan tahun anggaran 2015 dari 3.570 Meter yang
ditargetkan realisasi mencapai 11.791,50 Meter atau 330,29%, jumlah
penanganan termasuk Daerah Irigasi kewenangan Kabupaten Kota.
Telah dilaksanakan juga kegiatan Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang
Telah Dibangun, khususnya biaya operasi pemeliharaan dari 7 daerah
irigasi yang ditangani provinsi dan 22 daerah irigasi kewenangan
kabupaten kota. Dari 17.131 Ha yang ditargetkan, realisasi mencapai 100%
sesuai target yang telah ditetapkan. Operasi dan pemeliharaan yang
dilakukan dalam rangka menjaga infrastruktur jaringan irigasi agar tetap
terpelihara dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Permasalahan umum yang terjadi dalam pelaksanaan IKU dimaksud
adalah keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dilapangan akibat musim
tanam dari masing-masing daerah irigasi belum seragam ataupun
terlambat/ tidak sinkron dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 4
b. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), “Presentase Pengaman Sungai Yang
Sesuai Standart”
Pada indikator ini telah dilaksanakan kegiatan perkuatan tebing sungai
Makarti Jaya, penanggulangan banjir sungai Huabanga, penanggulangan
banjir sungai Poso, termasuk Pemeliharaan bangunan infrastruktur
pengendali banjir (tersebar) dan Normalisasi sungai Biauw. Dari 1.367 meter
yang ditargetkan realisasi mencapai 426,6 Meter atau 31.207%. Target tidak
tercapai disebabkan alokasi anggaran untuk kegiatan tersebut diatas turun
67% dari tahun sebelumnya. Dibandingkan dengan tahun anggaran 2015
dari 1.650 Meter yang ditargetkan realisasi mencapai 1.366 meter atau
82,79%.
c. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), “Prosentase Tanggul Pengaman
Pantai yang sesuai dengan standart”
Telah dilaksanakan kegiatan Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai
yang terdiri dari Pembangunan pengaman pantai Bolihutuo,
Pembangunan pengaman pantai Wina, Pembangunan pengaman pantai
Buloila, Pembangunan pengaman pantai Bulontio serta Pemeliharaan
bangunan pengaman abrasi pantai (tersebar) dan Pembangunan tanggul
pemecah ombak Desa Bumbulan, Desa Pentadu, Kel. Pentadu, Kel.
Paguat. Dari 150 Meter yang ditargetkan realisasi mencapai 405 Meter atau
270% diatas target yang ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun
anggaran sebelumnya dari 100 Meter yang ditargetkan realisasi mencapai
98 Meter atau 167%.
3.1.1.2 Capaian IKU Mendukung Sasaran Terwujudnya Infrastruktur Jalan dan
Jembatan yang Sesuai Standart
Jalan dikategorikan dalam kondisi mantap jika kondisi jalan tersebut dalam
kondisi baik dan sedang, dan dikategorikan dalam kondisi yang tidak mantap
jika kondisi jalan tersebut dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat.
Konsep Kemantapan Jalan adalah pelayanan (performance) dimana
pengguna jalan bisa merasakan nyaman, aman dan dapat memanfaatkan
kecepatan secara optimum sehingga jalan dapat berfungsi secara fungsional
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 5
a. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), “Prosentase Jalan Provinsi dan Jalan
Strategis dalam kondisi baik”
Indikator ini mencakup kegiatan Pembangunan Jalan Provinsi, yaitu
Pembangunan Jalan Tangkobu-Pentadu, Pembangunan ruas jalan Tenilo-
Pilolodaa-Iluta (land clearing), Pembangunan ruas jalan Duhiyadaa-
Imbodu. Dari target 10 Km realisasi mencapai 18,519 Km atau 370,38 %.
Dibanding dengan tahun sebelumnya dari 11 Km Km yang ditargetkan,
realisasi 13,81Km atau 125,55%.
Untuk indikator ini juga telah dilaksanakan kegiatan Pembangunan Jalan
Strategis meliputi Pembangunan Ruas Jalan Boidu -Longalo-Dulamayo
tuntas, Pembangunan ruas jalan Labanu-Tolongio dan Peningkatan Jalan
Botupingge. Dari target 10 Km yang ditetapkan realisasi 16,535 Km atau
165,35 % diatas target yang harus dicapai. Dibanding tahun sebelumnya,
telah dilaksanakan pula indikator dimaksud sepanjang 10,12 Km atau
144,57%.
Pada indikator ini telah dilaksanakan kegiatan Pemeliharaan/Peningkatan
Berkala Jalan Provinsi (DAK), yaitu Rehab. Berkala Jalan Tangkobu-Pentadu,
Rehab. Berkala Ruas Jalan Kabila-Tapa, Rehab. Berkala Ruas Jalan
Molombulahe – Bubaa dan Peningkatan Jalan Gorontalo-Suwawa-Tulabolo
Dari target 15,4 Km realisasi mencapai 3,29 Km atau 21,364 % dibawah
target yang ditetapkan, hal ini disebabkan karena alokasi anggaran DAK
jauh lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Dibanding tahun
anggaran sebelumnya target 11,5 Km realisasi mencapai 22,99 Km.
Untuk indikator ini, telah dilaksanakan kegiatan Pemeliharaan Rutin jalan
provinsi yaitu pada Ruas Jalan Sapta Marga (Kantor Gubernur), Jalan
Boidu-Longalo-Dulamayo, Jalan Dehuwalolo-Hunggaluwa, Jalan Labanu-
Tolongio. Ditargetkan 100 Km realisasi capaian 155,290 Km atau 155 %.
Dibanding Tahun lalu dari 100 Km yang ditargetkan Realisasi mencapai
194,07 Km atau 194,07%
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 6
b. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), “Prosentase Jembatan Dalam
Kondisi Baik pada Jalan Provinsi dan Jalan Strategis”
Untuk indikator ini, telah dilaksanakan kegiatan Pembangunan Jembatan
Masuru yang berada pada ruas jalan strategis Provinsi. Dari target 1 buah
jembatan realisasi mencapai 1 buah atau 100%,.
Dibanding dengan tahun sebelumnya tidak ada pencapaian realisasi
karena keterbatasan pagu anggaran.
Untuk indikator ini telah dilaksanakan kegiatan Pemeliharaan Jembatan
Provinsi terdiri dari Pemeliharaan Rutin Jembatan Tersebar (Ruas Tangkobu-
Pentadu, Toto Utara, Kabila Tapa, Duhiadaa-Imbodu, Motolohu-Marisa IV)
dari target 300 Meter realisasi 382,72 Meter atau 127,57% diatas target yang
ditetapkan. Sedangkan untuk tahun sebelumnya target 300 Meter realisasi
477,85 Meter (159,28%).
Keberhasilan dua IKU ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi
masyarakat sekitar khususnya pada ruas jalan provinsi maupun ruas strategis
provinsi akibat terbukanya akses transportasi ke pusat-pusat
kegiatan/perekonomian.
3.1.1.3 Capaian IKU Mendukung Sasaran Meningkatnya Penyediaan Air Bersih
Untuk Permukiman dalam Rangka Pencapaian Target MDGs dan
Pemenuhan Sanitasi Layak
a. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), “Prosentase Jumlah Kawasan
Permukiman yang mempunyai Sanitasi dan Air Bersih”
Pada indikator ini telah dilaksanakan kegiatan Pembangunan Jaringan Air
Bersih di Desa Puncak Kec Pulubala Kab Gorontalo, Optimalisasi SPAM IKK
Paguyaman dan Optimalisasi SPAM IKK Kec. Angggrek. Dari target 3250
jiwa realisasi yang dicapai 3.250 jiwa atau 100%. Dibandingkan dengan
tahun sebelumnya target 2705 Jiwa, realisasi 2648 Jiwa (97,89%).
Untuk indikator ini telah dilaksanakan kegiatan Penyediaan Prasarana dan
Sarana Sanitasi bagi Masyarakat, yaitu Pembangunan MCK di Kota
Gorontalo, MCK di Kabupaten Gorontalo , MCK di Kabupaten Bone
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 7
Bolango , MCK di Kabupaten Boalemo , MCK di Kabupaten Pohuwato dan
MCK di Kabupaten Gorontalo Utara. Dari target 55 unit MCK realisasi 55 unit
atau 100% dari target yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun
2015 dari 28 Unit yang ditargetkan realisasi mencapai 28 Unit MCK (100%).
3.1.1.4 Capaian IKU Mendukung Sasaran Meningkatnya Infrastruktur Kawasan
Permukiman
a. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), “Prosentase Infrastruktur Dalam
Kondisi Baik”
Untuk indikator ini realisasi tidak tercapai karena lokasi pembangunan
Kantor belum tersedia/ belum dibebaskan sehingga anggaran dialokasikan
ke Pembangunan Aula Rudis Gubernur dan Pembangunan Tempat Parkir
Kendaraan Kantor DPRD Provinsi. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya
dari target 3 unit realisasi 3 Unit atau capaian 100%.
Pada indikator ini telah dilaksanakan kegiatan Pembangunan/Peningkatan
Infrastruktur Permukiman yaitu:
Lanjutan Peningkatan Jalan Lingkungan Perum Kaputi Indah, Pekerjaan
Jalan Kompleks Perum Awara Karya Kota Tengah, Pekerjaan Paving Blok
Lorong Samping SDN 82 Kota Gorontalo, Pembangunan Jalan Paving
Komplek Perumahan Graha Wiyani Lestari Kel. Dulalowo, Pekerjaan Jalan
Usaha Tani Dusun Masoroe Desa Lamahu, Pekerjaan Jalan Usaha Tani
Dusun Motobuloo Desa Sidomukti, Pembangunna Jalan Akses Pertanian Kel.
Tenilo, Pembangunan Jalan Usaha Tani Desa Diloato Bongo Tua,
Pembangunan Jalan Permukiman Kawasan Pantai Wisata Bolihutio,
Pengaspalan Jalan Masuk Perkantoran Blok Plan, Peningkatan Jalan Akses
Pertanian Desa Masiaga, dan Pembangunan Jalan Kompleks Polda
Gorontalo. Dari target 11,50 Km yang ditetapkan realisasi mencapai 11,114
Km atau 96,643%. Target belum bias tercapai disebabkan oleh beberapa
paket pekerjaan khususnya jalan permukiman mengalami perubahan
terkait lebarnya. Dibanding dengan tahun sebelumnya dari 7 Km yang
ditargetkan, realisasi 6,50 Km (92,84%).
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 8
Pada indikator ini telah dilaksanakan kegiatan Pembangunan Sarana dan
Prasarana Penunjang Fasilitas Layanan Umum yakni Pembangunan RTH
Telaga Tahap I, Lanjutan Pembuatan Patung dan Landscape Taman
Bandara Jalaludin Provinsi Gorontalo, Perencanaan Asrama Wonocatur,
dan Perencanaan Studio Radio Swara RH dan Pekerjaan Drainase yang
tersebar di 6 Kab/Kota. Dari target pembangunan 1 kawasan (50 bh) yang
ditetapkan realisasi 1 kawasan (50 bh) atau 100%. Dibanding tahun
sebelumnya dari target 5 Kawasan realisasi 100 %.
3.1.2 Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Sampai Dengan Tahun Berjalan (2012-
2016) Dibandingkan dengan Target Renstra 2012-2017
Tabel 3.2 Realisasi Capaian INDIKATOR KINERJA (2012-2016)
Dibandingkan Dengan Target Renstra 2012-2017
TARGET REALISASI (%)TARGET
S/D 2017
(%)
TARGET
S/D 2016
(%)
REALISASI
S/D 2016
Peningkatan Jaringan Irigasi Pertanian Meter 55.287,00 54.993,59 99,47% 68.287,00 80,96% 80,53%
Pemeliharaan Jaringan Irigasi Hektar
(Ha) 17.131,00 17.131,00 100,00% 17.131,00 100,00% 100,00%
Persentase Pengaman Sungai yang Sesuai
Standart
Pembangunan Pengaman Sungai Untuk
Penanggungan Banjir, Konservasi dan
Pendayagunaan Sumber Daya Air
Meter 10.697,00 11.123,60 103,99% 14.667,00 72,93% 75,84%
Persentase Tanggul Pengaman Pantai yang
Sesuai Standart
Pembangunan Sarana Prasarana Umum
Pengaman Pantai Wilayah Permukiman
Nelayan
Meter 1.555,00 1.058,00 68,04% 1.935,00 80,36% 54,68%
Persentase Jalan Provinsi dan Jalan
Strategis Dalam Kondisi Baik
Panjang Jalan Provinsi yang
terbangun/ditingkatkan
KM 63,00 67,53 107,19% 327,56 19,23% 20,62%
Panjang Jalan Strategis Provinsi yang
terbangun/ditingkatatkan
KM 20,00 39,47 197,35% 27,50 72,73% 143,53%
Panjang Jalan Provinsi yang dipelihara
secara berkala
KM 60,10 65,24 108,55% 60,10 100,00% 108,55%
Panjang Jalan Provinsi yang dipelihara
secara Rutin
KM 864,12 759,77 87,92% 259,04 333,59% 293,30%
Persentase Jembatan Dalam Kondisi Baik
pada Jalan Provinsi dan Jalan Strategis
Jumlah Jembatan Provinsi yang terbangun/
ditingkatatkan
Buah 8,00 3,00 37,50% 61,00 13,11% 4,92%
Jumlah Jembatan pada Ruas Jalan
Strategis Provinsi yang
terbangun/ditingkatkan
Buah 13,00 9,00 69,23% 14,00 92,86% 64,29%
Panjang Jembatan Provinsi yang dipelihara Meter 1.206,00 1.498,35 124,24% 454,00 265,64% 330,03%
Jumlah Jiwa yang terlayani air bersih 108.090,00 21.428,00 19,82% 134.266,00 80,50% 15,96%
Jumlah MCK yang dibangun Unit 546,00 348,00 63,74% 666,00 81,98% 52,25%
Persentase Infrastruktur Dalam Kondisi
Baik
Jumlah Gedung serta sarana dan
prasarana Gedung perkantoran yang
dibangun
Unit 14,00 7,00 50,00% 14,00 100,00% 50,00%
Panjang infrastruktur permukiman yang
dibangun
KM 77,00 103,71 134,69% 93,00 82,80% 111,52%
Jumlah infrastruktur layanan umum yang
dibangun
Kawasan 5,00 19,00 380,00% 6,00 83,33% 316,67%
S K P D
(70 % Pencapaian MDG's) (76 % Pencapaian MDG's)
Meningkatnya Infrastruktur
Kawasan Permukiman
Meningkatnya Infrastruktur
Sumber Daya Air
Persentase Jaringan Irigasi Pertanian
Terwujudnya Infrastruktur
Jalan dan Jembatan yang
Sesuai Standart
Meningkatnya
Penyediaan air bersih untuk
permukiman dalam
rangka pencapaian target
MDGs
Persentase Jumlah Kawasan Permukiman
yang Mempunyai Sanitasi dan Air Bersih
Jiwa
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN SATUAN
CAPAIAN 2012-2016 CAPAIAN RENSTRA
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 9
Tabel di atas menunjukkan bahwa capaian IKU sampai dengan tahun berjalan
(2012-2016) dibandingkan dengan target renstra 2012-2017 adalah sebagai
berikut:
a. 5 dari 7 indikator kinerja utama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
telah mencapai target RPJMD, bahkan beberapa melampaui target;
b. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya penajaman sasaran 2017
untuk mengejar target yang masih jauh dari jangkauan.
3.1.3 Evaluasi Pencapaian Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Terhadap Target RPJMD
2012- 2016.
Berikut ini dijelaskan capaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2016 dibandingkan dengan target RPJMD
2012-2017 yang harus dicapai. Selanjutnya dijelaskan pula masing masing arah
kebijakan yang diambil dalam mendukung tiap-tiap Prioritas Pembangunan,
permasalahan yang terjadi, dan tindak lanjut yang diperlukan.
Serta dijelaskan pula arah kebijakan yang diambil Dinas Pekerjaan Umum dalam
mendukung 4 program unggulan provinsi Gorontalo yakni Kesehatan Gratis,
Pendidikan gratis, Infrastruktur dan ekonomi kerakyatan, dari keempat program
unggulan provinsi Gorontalo yang paling mengena adalah terkait infrastruktur.
Prioritas Unggulan Provinsi Gorontalo Ke-3 : Peningkatan Infrastruktur
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2012-2017
Pembangunan infrastruktur memiliki peranan yang sangat strategis bagi
peningkatan daya saing dan sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi.
Sejalan dengan visi dan misi dalam RPJMD 2012-2017, prioritas pembangunan
infrastruktur terdiri dari 7 substansi inti program aksi Antara lain: (1)Tanah dan
tataruang; (2) Jalan; (3) Perhubungan; (4) Perumahan rakyat; (5) Pengendalian
banjir; (6) Telekomunikasi; dan (7) Transportasi. Dalam rangka untuk mendukung
upaya pencapaian sasaran prioritas provinsi tersebut maka arah kebijakan
pembangunan infrastruktur akan difokuskan untuk: (1) Mewujudkan percepatan
penyelesaian peraturan perundangan bidang penataan ruang sebagai
pedoman pelaksanaan pembangunan infrastruktur; (2) Meningkatkan pelayanan
infrastruktur sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM); (3) Mendukung
peningkatan daya saing sektor riil; (4) Meningkatkan Kerjasama Pemerintah-
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 10
Swasta(KPS).
Kebijakan yang ditempuh Pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antara
lain dilakukan melalui: (1) Mewujudkan percepatan penyelesaian Rencana Tata
Ruang Wilayah dan Rencana Terpadu dari Program Investasi Jangka Menengah
sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan infrastruktur, (2) meningkatkan
keterhubungan (konektivitas) antarkawasan untuk mendukung kelancaran
distribusi barang/jasa serta mobilitas penumpang melalui preservasi dan
peningkatan kapasitas prasarana jalan.
Disamping itu, daya saing suatu daerah juga sangat dipengaruhi frekuensi
kejadian bencana banjir karena dapat melumpuhkan jalur-jalur distribusi,
menghambat aktivitas masyarakat, mengganggu kegiatan perekonomian serta
menyebabkan potensi kerugian materi dan jiwa. Kebijakan yang ditempuh dalam
mengurangi dampak banjir antara lain memprioritaskan an pembangunan
beberapa prasarana pengendalian banjir melalui pembangunan
sarana/prasarana pengendali banjir, penanganan secara terpadu.
3.1.3.1 Pencapaian Sasaran Pembangunan Sampai Dengan Tahun 2016
Bidang Sumber Daya Air
Arah kebijakan untuk peningkatan produksi pangan, didukung dengan kebijakan
penyediaan infrastruktur pertanian, terutama dengan penyediaan sumber air
irigasi melalui peningkatan fungsi jaringan irigasi serta rehabilitasi dan
optimalisasi layanan irigasi. Disamping itu dalam rangka penyelesaian
pembangunan prasarana pengendalian banjir, sasaran yang ingin dicapai
adalah:
Pertama, terpenuhi peningkatan/ rehabilitasi jaringan irigasi yang merupakan
kewenangan Dinas Pekerjaan umum yakni seluas 10.196 Ha di 7 Daerah Irigasi
melalui dana alokasi khusus (DAK) dan Pemeliharaan termasuk diluar kewenangan
Provinsi 22 Daerah Irigasi yaitu :
1) Rehabilitasi dan peningkatan saluran irigasi pada 7 Daerah Irigasi sampai
dengan tahun 2016 mencapai 55.287 meter
2) Optimalisasi fungsi jaringan dengan luas cakupan 17.131 ha dan melakukan
pemeliharan jaringan irigasi yang telah dibangun melalui perbaikan rumah
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 11
jaga pada masing Daerah Pemantauan (DP) maupun pemeliharaan rutin
saluran irigasi terhadap endapan/sedimen dan kerusakan ringan pada saluran.
Kedua terbangunnya pengaman tebing dan badan sungai dari bahaya banjir
dan terlindunginya kawasan pantai dari abrasi pantai serta dicapai melalui:
1) Pembangunan sarana/prasarana pengendali banjir pada tebing dan badan
sungai sampai dengan tahun 2016 sepanjang 11.123,6 meter;
2) Sarana/prasarana pengendali abrasi pantai sampai dengan tahun 2016
sepanjang 1.058 meter dari target sampai akhir 2017 sepanjang 1.915 meter.
Tabel 3.3 Pencapaian Sasaran RPJMD dan Renstra Bidang Sumber Daya Air
Bidang Bina Marga
Untuk Bidang Bina Marga, sasaran terjaganya kualitas jalan dan jembatan
sepanjang 327,56 Km diakhir tahun Renstra dari 432,51 Km ruas jalan provinsi.
Pencapaian RPJMD dan Renstra untuk bidang Bina Marga sampai dengan tahun
2016 dicapai melalui :
1. Pembangunan dan peningkatan jalan Provinsi sepanjang 67,53 Km;
2. Pembangunan dan peningkatan jalan strategis Provinsi sepanjang 39,47 Km;
3. Pemeliharaan berkala pada ruas jalan Provinsi sepanjang 65,24 Km;
4. Pemeliharaan rutin jalan Provinsi sepanjang 759,77 Km;
5. Pembangunan jembatan pada ruas jalan provinsi sebanyak 3 Bh;
6. Pembangunan jembatan pada ruas jalan strategis sebanyak 9 Bh;
7. Pemeliharaan jembatan pada ruas jalan Provinsi sepanjang 1.498,35 M.
SUMBER DAYA AIR
- Rehabilitasi / Peningkatan jaringan Irigasi
Pertanian (DAK) 68.287,00 M 10.287,00 M 7.975,34 M 10.500,00 M 13.305,75 M 11.000,00 M 9.911,00 M 11.500,00 M 11.791,50 M 12.000,00 M 12.010,00 M 55.287,00 M 54.993,59 M (293,41) M (13.293,41) M
-Optimalisasi Fungsi Jaringan Yang telah
Dibangun 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha 17.131,00 Ha
-Pembangunan Pengamanan badan
sungai dan tebing 14.667,00 M 4.877,00 M 6.690,00 M 850,00 M 2.001,29 M 1.120,00 M 838,29 M 1.650,00 M 1.366,00 M 2.200,00 M 426,60 M 10.697,00 M 11.123,60 M 426,60 M (3.543,40) M
-Pembangunan Prasarana Pengaman
Pantai 1.935,00 M 465,00 M 296,00 M 150,00 M 92,00 M 300,00 M 98,00 M 300,00 M 167,00 M 340,00 M 405,00 M 1.555,00 M 1.058,00 M (497,00) M (877,00) M
TAHUN 2016
Target Realisasi
Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan lainnya.
Program Pengendali Banjir
Total Target Total Realisasi Sisa target Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
PROGRAM DAN KEGIATAN
Kondisi Kinerja Pada
akhir Periode Renstra
SKPD (2017)
Target Kinerja Program dan Capaian Kinerja
TOTAL CAPAIAN SAMPAI DENGAN SAAT INI (2016)
Sisa Target s/d 2017
TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 12
Tabel 3.4 Pencapaian RPJMD dan Renstra Bidang Bina Marga
Bidang Cipta Karya
Sasaran Meningkatnya Penyediaan air bersih untuk permukiman dalam rangka
pencapaian target MDGs sebanyak 108.090 jiwa di tahun 2016. Realisasi sebanyak
3.250 jiwa untuk air bersih dan 55 unit MCK di tahun 2016 yang tersebar di Provinsi
Gorontalo. Untuk rinciannya seperti berikut :
Tabel 3.5 Pencapaian RPJMD dan Renstra Bidang Cipta Karya
BINA MARGA
- Pembangunan Jalan Provinsi 327,56 Km - Km - Km 10,00 Km 7,34 Km 33,00 Km 27,86 Km 10,00 Km 13,81 Km 10,00 Km 18,52 Km 63,00 Km 67,53 Km 4,53 Km (260,03) Km
- Pembangunan Jalan Strategis Provinsi 27,50 Km - Km 21,38 Km 5,00 Km 7,12 Km 5,00 Km 5,70 Km 5,00 Km 10,12 Km 5,00 Km 16,54 Km 20,00 Km 39,47 Km 19,47 Km 11,97 Km
- Pembangunan Jembatan Provinsi 61,00 Bh 1,00 Bh 1,00 Bh 1,00 Bh (25
Meter) 1,00 Bh 2,00
Bh (115
Meter) 1,00 Bh 2,00 Bh - Bh 2,00 Bh - Bh 8,00 Bh 3,00 Bh (5,00) Bh (58,00) Bh
- Pembangunan jembatan Strategis Provinsi 14,00 Bh 4,00 Bh 4,00 Bh 3,00 Bh 2,00 Bh 2,00 Bh 2,00 Bh 2,00 Bh - Bh 2,00 Bh 1,00 Bh 11,00 Bh 9,00 Bh (2,00) Bh (5,00) Bh
-Pemeliharaan / Peningkatan berkala jalan
provinsi (DAK) 60,10 Km 14,70 Km 17,97 Km 15,40 Km 12,85 Km 10,00 Km 8,14 Km 10,00 Km 22,99 Km 10,00 Km 3,29 Km 60,10 Km 65,24 Km (303,41) Km (25.303,41) Km
-Pemeliharaan / Peningkatan berkala jalan
provinsi (DAU)
- Pemeliharaan Rutin jalan provinsi 259,04 Km 52,00 Km 59,00 Km 95,00 Km 142,00 Km 229,04 Km 209,41 Km 239,04 Km 194,07 Km 249,04 Km 155,29 Km 864,12 Km 759,77 Km (104,35) Km 500,73 Km
- Pemeliharaan Jembatan provinsi 454,00 M - M - M 90,00 M 189,50 M 331,00 M 531,00 M 372,00 M 477,85 M 413,00 M 382,72 M 1.206,00 M 1.498,35 M 292,35 M 1.044,35 M
Target Kinerja Program dan Capaian Kinerja
TAHUN 2016
Target Realisasi
Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan
Program Rehabilitasi/ pemeliharaan Jalan
dan jembatan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
TOTAL CAPAIAN SAMPAI DENGAN SAAT INI (2016)
Sisa Target s/d 2017
TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 Tahun 2015
Total Target Total Realisasi Sisa target
PROGRAM DAN KEGIATAN
Kondisi Kinerja Pada
akhir Periode Renstra
SKPD (2017)
CIPTA KARYA
-
Penyediaan sarana dan prasarana air
minum dengan jaringan perpipaan dan
bukan jaringan perpipaan bagi
masyarakat
134.266,00 Jiwa 16.545,00 Jiwa 5.265,00 Jiwa 16.545,00 Jiwa 1.895,00 Jiwa 25.000,00 Jiwa 8.370,00 Jiwa 25.000,00 Jiwa 2.648,00 Jiwa 25.000,00 Jiwa 3.250,00 Jiwa 108.090,00 Jiwa 21.428,00 Jiwa (86.662,00) Jiwa (112.838,00) Jiwa
-Penyediaan Prasarana dan sarana
Sanitasi bagi masyarakat 666,00 Unit 143,00 Unit 149,00 Unit 43,00 Unit 52,00 Unit 120,00 Unit 64,00 Unit 120,00 Unit 28,00 Unit 120,00 Unit 55,00 Unit 546,00 Unit 348,00 Unit (198,00) Unit (318,00) Unit
-Penyediaan Prasarana dan Sarana sistem
pengelolaan air limbah 12,00 Kws - Kws - Kws - Kws - Kws 3,00 Kws - Kws 3,00 Kws - Kws 3,00 Kws - Kws 9,00 Kws - Kws (9,00) Kws (12,00) Kws
-Pembangunan Prasarana dan Sarana
Gedung Perkantoran 14,00
Unit
Banguna
n
Perkantor
- Unit - Unit 4,00 Unit 4,00 Unit 4,00 Unit 3,00 Unit 4,00 Unit - Unit 2,00 Unit - Unit 14,00 Unit 7,00 Unit (7,00) Unit (7,00) Unit
-Pembangunan / peningkatan
Infrastruktur Permukiman 93,00 Km 6,00 Km 22,55 Km 20,00 Km 43,91 Km 17,00 Km 19,64 Km 17,00 Km 6,50 Km 17,00 Km 11,11 Km 77,00 Km 103,71 Km 26,71 Km 10,71 Km
-Pembangunan Sarana dan Prasarana
Fasilitas Layanan Umum 6,00 Kws 1,00 Kws - Kws 1,00 Kws 8,00 Kws 1,00 Kws 5,00 kws 1,00 Kws 5,00 Kws 1,00 Kws 1,00 Kws 5,00 Kws 19,00 Kws 14,00 Kws 13,00 Kws
Target Kinerja Program dan Capaian Kinerja
(70 % Pencapaian MDG's) -
Program Pengembangan Wilayah Strategis
dan cepat tumbuh
76 % Pencapaian
MDG's 46 % Pencapaian MDG's 52 % Pencapaian MDG's (58 % Pencapaian MDG's) (64 % Pencapaian MDG's) 76 % Pencapaian MDG's
Target Realisasi Total Target Total Realisasi Sisa target
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Target RealisasiTarget Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 Tahun 2015 TAHUN 2016
PROGRAM DAN KEGIATAN
Kondisi Kinerja Pada
akhir Periode Renstra
SKPD (2017)
TOTAL CAPAIAN SAMPAI DENGAN SAAT INI (2016)
Sisa Target s/d 2017
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 13
3.1.3.2 Permasalahan dan Isu Strategis
Permasalahan dibidang infrastruktur diantaranya adalah: masih adanya
ketimpangan pembangunan antara lintas sektor di wilayah Provinsi Gorontalo
serta antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan; makin maraknya
pemekaran daerah yang seringkali menyebabkan penurunan kualitas pelayanan
infrastruktur di daerah tersebut; dan juga keterbatasan kapasitas pelayanan
infrastruktur yang dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Secara lebih khusus, dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur bidang
Pekerjaan Umum dan permukiman, ada beberapa tantangan yang dihadapi
diantaranya:
Bidang Sumber Daya Air
1) Laju alih fungsi lahan pertanian beririgasi
2) Pengelolaan resiko guna memperkecil kerugian yang diakibatkan oleh
daya rusak air seperti banjir, abrasi pantai dan pengaruh menurunnya
kapasitas sumber air akibat sedimentasi.
3) Dampak negatif perubahan iklim global, khususnya banjir, kekeringan dan
kenaikan muka air laut
4) Kualitas SDM dalam pengelolaan SDA terpadu berbasis teknologi informasi
5) Jaringan pelayanan irigasi yang belum memadai.
6) Keterbatasan dana pengendalian banjir & abrasi pantai.
7) Pengembangan beberapa mega proyek seperti: waduk Dumbaya Bulan,
Revitalisasi Danau Limboto, Kanal Banjir Tamalate-Bone, dan Bendung
Randangan.
8) Kejadian bencana alam seperti banjir dan tanah longsor berdampak pada
rusaknya Daerah Aliran Sungai dan berbagai infrastruktur yang dibangun.
9) Rusaknya lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan illegal loging, illegal
minning dan aktivitas perladangan berpindah.
10) Pemanfaatan sumber air yang tidak ramah lingkungan serta tidak
memperhatikan aspek berkelanjutan.
11) Belum optimalnya sinergitas dan koordinasi antara stakeholder terkait dalam
pengelolaan sumber daya air di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 14
Bidang Bina Marga
1) Pemenuhan kebutuhan prasarana jalan yang berbasiskan pada tata ruang
dan sistem transportasi harus memenuhi standar keselamatan jalan dan
berwawasan lingkungan dalam menunjang sektor riil, pusat kegiatan ekonomi
kreatif dalam rangka pencapaian MDGs.
2) Meningkatkan kesadaran masyarakat pengguna maupun pemanfaat
jalan dalam memanfaatkan prasarana jalan yang tersedia.
3) Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan serta
operasi dan pemeliharaan prasarana jalan untuk meningkatkan rasa memiliki
terhadap prasarana jalan yang ada.
4) Mempertahankan peran dan fungsi prasarana jaringan jalan sebagai
pengungkit dan pengunci dalam pengembangan wilayah diantara berbagai
gangguan bencana alam, maupun kesalahan penggunaan dan
pemanfaatan jalan, disamping juga memenuhi kebutuhan aksesibilitas
kawasan produksi dan industri serta outlet lainnya.
5) Meningkatkan keterpaduan sistem jaringan transportasi dan penyelenggaraan
secara umum jalan daerah di tengah-tengah desentralisasi dan otonomi
daerah dan situasi kelembagaan penyelenggaraan jalan yang masih
memerlukan perkuatan terutama dalam menyiapkan produk-produk
pengaturan, fasilitasi jalan daerah, dan meningkatkan akuntabilitas kinerja
penyelenggaraan jalan.
6) Mengupayakan penyelesaian masalah pengadaan tanah untuk
pembangunan jalan dan/atau pelebaran jalan melalui koordinasi dengan
pemerintah daerah Kabupaten/Kota.
7) Belum adanya alternatif jalan lainnya untuk mengantisipasi pertumbuhan
kepadatan pengguna jalan yang menunjang aktivitas sosial, ekonomi dan
budaya pada lintas kabupaten/ kota.
8) Belum terealisasinya rencana aksesibilitas jalan dalam rangka pengembangan
ekonomi daerah dan masyarakat serta terbatasnya akses jalan bagi
masyarakat daerah terpencil dan pesisir.
9) Inkonsistensi pembangunan jalan & jembatan antara pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota.
10) Kurangnya peralatan pendukung operasional untuk tanggap darurat dan
pemeliharaan jalan.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 15
11) Belum optimalnya pelayanan prasarana jalan dan jembatan disebabkan
karena banyaknya jalan rusak terutama pada jalur-jalur ekonomi Produktif.
12) Perlu adanya peningkatan kapasitas berupa pelebaran jalan provinsi.
13) Ruas jalan yang masih terbentur dengan kawasan hutan lindung seperti Ruas
jalan Aladi-Tulabolo, ruas jalan Tapa - Atinggola.
14) Perlu pemanfaatan as buton untuk pembangunan ruas jalan provinsi
Bidang Cipta Karya
1) Pemenuhan target Millennium Development Goals (MDGs) yang menetapkan
bahwa pada tahun 2015 separuh dari proporsi masyarakat yang tidak memiliki
akses terhadap air minum yang aman harus dapat dengan mudah mengakses
air untuk kebutuhan air minum.
2) Meningkatkan keterpaduan penanganan drainase dari lingkungan terkecil
hingga wilayah yang lebih luas dalam satu wilayah administrasi maupun antar
kabupaten/kota.
3) Makin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap aspek kesehatan
menuntut pelayanan sanitasi yang sesuai dengan kriteria kesehatan dan
standar teknis.
4) Memperluas akses pelayanan sanitasi dan peningkatan kualitas fasilitas sanitasi
masyarakat yang berpengaruh terhadap kualitas kehidupan, daya saing
daerah serta sebagai bagian dari jasa layanan publik dan kesehatan.
5) Mengembangkan kemampuan masyarakat dalam penyediaan air minum baik
dalam pengolahan maupun pembiayaan penyediaan air minum.
3.1.3.3 Tindak Lanjut Yang Diperlukan
Bidang Sumber Daya Air
Dukungan infrastruktur sumber daya air dalam mendukung pencapaian prioritas
pembangunan daerah pada tahun 2016 terus dilanjutkan untuk menyelesaikan
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Dan untuk memulihkan
kondisi lingkungan / meningkatkan ketersediaan air bagi masyarakat serta
mendukung program ketahanan pangan nasional dan daerah meningkatkan
kinerja layanan prasana irigasi, pada tahun ini sedang dilaksanakan beberapa
kegiatan yang termasuk dalam kegiatan pengembangan dan pengelolaan
jaringan irigasi dan jaringan pengairan lainnya.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 16
Bidang Bina Marga
Penyelenggaraan jaringan transportasi ditujukan untuk mewujudkan media
penghubung antar wilayah kabupaten/kota , pusat permukiman, kawasan
produksi, kawasan industri, pelabuhan laut, bandara dan wilayah pontensial,
sehingga terbentuk satu kesatuan sistem transportasi darat, laut dan udara.
Jaringan jalan, sebagai bagian dari elemen tata ruang dan elemen
pembentukan struktur ruang wilayah serta bagian dari komponen infrastruktur
wilayah, memiliki peran yang sangat vital bagi pemenuhan akesesibilitas dan
mobilitas penduduk pada suatu wilayah. Dengan adanya pembangunan jalan
diharapkan dapat memberikan pelayanan akses kepada masyarakat yang pada
gilirannya dapat memberikan manfaat yang lebih luas, seperti mobilitas
meningkat, distribusi produksi lebih lancar, dan lain sebagainya, yang pada
gilirannya dapat memberikan kemanfaatan bagi kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat.
Program Penyelenggaraan Jalan memiliki kegiatan utama yaitu pemeliharaan rutin
jalan, pemeliharaan berkala jalan, dan kegiatan pemeliharaan dan rehabilitasi
jembatan terutama yang ada di Ruas Jalan Provinsi dan Strategis Provinsi.
Bidang Ke-Cipta Karya-an
Perumahan dan permukiman yang layak merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia dan menjadi faktor penting dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat sehingga pemerintah memiliki tanggung jawab dan melakukan
berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut. Beberapa upaya
yang akan dilakukan antara lain memberikan fasilitasi penyediaan infrasutuktur
bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), IPM rendah serta pendukung
lainnya.
Sasaran Dinas Pekerjaan Umum, khususnya Bidang Cipta Karya dalam rangka
mendukung prioritas provinsi bidang infrastruktur pada tahun 2016 berdasarkan
pagu indikatif 2016, adalah Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan
Air Limbah serta Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 17
3.2 EVALUASI DAN ANALISIS ANGGARAN
Pada Tahun Anggaran 2016 secara keseluruhan Dinas Pekerjaan Umum
mendapat dana untuk 17 program termasuk 2 program lanjutan sebesar Rp
173.869.329.315.- (belanja langsung) dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
163.531.003.316.- (94,05%) Dan untuk belanja tidak langsung sebesar Rp.
21.980.489.558.- realisasi sebesar Rp. 21.966.855.885.- (99,62%) sehingga total
anggaran sebesar Rp.195.849.818.873,79.- realisasi mencapai Rp.
185.494.859.201.- (94,71%). Sedangkan untuk mendukung 4 Sasaran utama
dan 7 Indikator Kinerja Utama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dialokasikan anggaran sebesar Rp.155.703.571.566, terbagi kepada 3 (tiga)
Bidang yaitu Sumber daya Air sebesar RP. 30.148.498.047.- Bina Marga sebesar
Rp. 101.829.016.953.- dan Cipta Karya sebesar Rp 40.778.585.000.-. Relisasi
yang dicapai Rp.147.928.415.428,- (95,1%). Untuk penjelasan secara rinci
evaluasi anggaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.6. Evaluasi Dan Analisis Anggaran
(Rp) %
1.
1. Rehabilitasi/ Peningkatan
Jaringan Irigasi (DAK)
16.464.670.000 15.965.136.808 96,97
2. Peningkatan Fungsi Jaringan
Irigasi Yang Telah Dibangun
5.780.005.000 5.612.644.246 97,10
3. Koordinasi dan Sinkronisasi
Dewan Sumber Daya Air
171.467.000 64.642.300 37,70
4. Koordinasi dan Memfasilitasi
Perluasan Jaringan Irigasi
Randangan, Dumbayan Bulan
dan irigasi Baru Lainnya serta
Revitalisasi Danau Limboto
106.459.000 67.075.000 63,01
5. Penyusunan Dokumen
Perencanaan serta Pengawasan
Teknis
986.304.500 958.277.148 97,16
6 Pembangunan Pengaman Badan
Sungai dan Tebing
1.928.404.000 1.926.432.000 99,90
7 Pembangunan Prasarana
Pengaman Pantai
2.302.366.000 2.298.279.500 99,82
8 Penyusunan Dokumen
Perencanaan serta Pengawasan
Teknis Pengendalian Daya Rusak
Air
1.013.502.547 991.419.000 97,82
Program Pengendalian Banjir
NO SASARAN PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)REALISASI ANGGARAN
Meningkatnya
Infrastruktur Sumber
Daya Air
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi (DAK)
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan Lainnya
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 18
2.
9 Pembangunan Jalan Provinsi 13.686.223.000 13.653.453.600 99,76
10 Pembangunan Jalan Strategis
Provinsi
33.169.147.953 33.169.071.500 100,00
11 Pembangunan Jembatan
Provinsi
5.320.000 - -
Pembangunan Jembatan
Stragtegis Provinsi
3.381.810.000 3.381.380.000 99,99
12 Penyusunan Dokumen
Perencanaan dan Pengawasan
Pembangunan Jalan dan
Jembatan
3.544.182.500 3.432.439.800 96,85
13 Koordinasi Pengembangan
Jaringan Jalan
280.525.000 258.216.180 92,05
14 Pemeliharaan/Peningkatan
Berkala Jalan Provinsi (DAK)
5.524.950.000 5.190.555.000 93,95
15 Penyusunan Dokumen
Perencanaan dan Pengawasan
Peningkatan/ Rehab Jalan dan
Jembatan
442.660.000 433.430.000 97,91
16 Pemeliharaan/ Peningkatan
Berkala Jalan Provinsi
31.360.233.000 29.690.710.950 94,68
17 Pemeliharaan Rutin jalan
provinsi
7.231.092.500 7.168.851.466 99,14
18 Pemeliharaan Jembatan Provinsi 296.060.000 294.675.629 99,53
3.
19 Penyediaan Sarana dan
Prasarana Air Minum dengan
Jaringan Perpipaan dan Bukan
Jaringan Perpipaan bagi
Masyarakat
3.336.191.000 3.079.033.480 92,29
20 Penyediaan Prasarana dan
Sarana Sanitasi bagi Masyarakat
2.818.396.100 2.735.132.550 97,05
21 Penyusunan Perencanaan
Kegiatan Kinerja Pengelolaan Air
Minum dan Air Limbah
2.037.025.000 1.834.782.500 90,07
4.
22 Pembangunan Prasarana dan
Sarana Gedung Perkantoran
3.845.070.000 887.223.100 23,07
23 Pembangunan/Peningkatan
Infrastruktur
13.417.081.233 12.520.802.568 93,32
24 Pembangunan Sarana dan
Prasarana Fasilitas Layanan
Umum
1.735.838.000 1.623.878.244 93,55
25 Penyusunan Dokumen
Perencanaaan/ Pengawasan
Infrastruktur Wilayah Strategis
dan Cepat tumbuh
838.588.233 690.872.859 82,39
155.703.571.566,00 147.928.415.428 95,01 TOTAL
Meningkatnya
Penyediaan air bersih
untuk
permukiman dalam
rangka pencapaian
target MDGs
Program Pengembangan Kinerja
Meningkatnya
Infrastruktur
Kawasan
Permukiman
Program Pengembangan Wilayah
Terwujudnya
Infrastruktur Jalan
dan Jembatan yang
Sesuai Standart
Program Pembangunan Jalan dan
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 19
3.3 HAL-HAL YANG MEMERLUKAN PERHATIAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA
Sepanjang tahun 2016 terdapat beberapa catatan penting terkait pelaksanaan
pembangunan infrastruktur ke-PU-an yang memerlukan perhatian guna
pelaksanaan di tahun berikutnya, yaitu:
1. Pengembangan Basis Data
Data yang akurat dan terkini dapat memberikan dasar penyusunan program
dan kegiatan yang tepat sasaran dan sistem manajamen data serta informasi
perlu terus disempurnakan.
2. Percepatan Proses Pengadaan.
Penyebab terhambatnya pelaksanaan beberapa kegiatan adalah terkait
dengan proses pengadaan penyedia jasa konsultansi atau konstruksi. Oleh
karena itu, pada tahun anggaran yang akan datang, perlu dipercepat untuk
menghindari tidak terlaksananya kegiatan.
3. Peningkatan Kualitas Manajemen Kegiatan.
Penyiapan rencana penyerapan anggaran (Kurva S) pada tahap persiapan
dan pengawasan secara ketat pada tahap pelaksanaan dengan mengacu
pada jadwal pelaksanaan dan rencana penyerapan anggaran yang telah
ditetapkan.
4. Pembinaan Teknik.
Dalam rangka peningkatan kinerja pegawai, perlu ditingkatkan kualitas
pembinaan dan pelatihan sesuai dengan disiplin ilmu yang bersangkutan dan
tupoksi masing-masing. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan, skill, dan kinerja pegawai yang pada akhirnya menunjang
peningkatan kualitas kinerja institusi.
5. Penajaman Tugas Pokok Dan Fungsi
Perlu dilakukan penajaman tugas pokok dan fungsi masing-masing unit kerja di
lingkungan Dinas Pekerjaan Umum serta perlu mengevaluasi tugas pokok dan
fungsi yang belum dijalankan secara optimal.
6. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM
Perlu peningkatan kualitas dan kuantitas SDM, melalui pelatihan/seminar/
workshop, peningkatan keterlibatan dan tanggung jawab staf pada substansi,
serta penambahan staf profesional bila diperlukan.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N R U A N G
P R O V I N S I G O R O N T A L O
III - 20
Berkaitan dengan aspek sumber daya manusia Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, secara keseluruhan jumlah pegawai adalah sekitar 715 orang
yang saat ini telah dan sedang melaksanakan program-program peningkatan
kualitas SDM yang meliputi:
1. Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas teknis substantif maupun umum,
setiap tahunnya disediakan program diklat teknis bagi para pegawai;
2. Peningkatan budaya kerja organisasi yang telah dirintis sejak beberapa tahun
yang lalu, khususnya diarahkan bagi para pegawai baru guna
menumbuhkembangkan etos kerja, tanggung jawab moral, produktivitas dan
kinerja pelayanan;
3. Upaya meningkatkan kualitas database pegawai secara berkesinambungan
dilakukan untuk memperoleh data kepegawaian yang benar, lengkap dan
akurat;
4. Membuka kesempatan bagi para pegawai untuk meningkatkan kemampuan
dan keahliannya melalui program pendidikan formal, baik di dalam daerah
maupun luar daerah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N
R U A N G P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 1
B A B IV P E N U T U P
4.1. KESIMPULAN
Laporan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Gorontalo Tahun 2016 merupakan pertanggungjawaban atas kinerja SKPD dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2012–2017 yang berisi uraian tentang
capaian Indikator Kinerja Utama yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan
Umum pada tahun 2016.
Dari Laporan Kinerja ini dapat disimpulkan bahwa tugas-tugas pembangunan
infrastruktur yang telah ditetapkan Perjanjian Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Tahun 2016 pada dasarnya telah dilaksanakan dengan baik.
Kinerja Dinas Pekerjaan Umum secara keseluruhan pada Tahun Anggaran 2016 ini
mencapai Kinerja keuangan 95,1 %.
Pelaksanan program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Renstra
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang memerlukan koordinasi, konsolidasi, dan
sinergi antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/kota serta
dengan Dunia Usaha agar keseluruhan sumber daya yang ada dapat digunakan
secara optimal dan dapat mencapai kinerja yang maksimal dalam rangka
meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur yang lebih
merata. Oleh karenanya penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan
permukiman yang berbasis penataan ruang perlu dilandasi dengan kerangka
peraturan perundang-undangan yang mantap dan supportif dan menjadi dasar
bagi penyelenggaraan pembangunan infrastruktur ke depan yang lebih terpadu
dan efektif yang mengedepankan proses partisipatif dan menghasilkan output
dan outcome yang optimal.
Namun demikian, pencapaian target kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang dijumpai, baik
bersifat internal maupun eksternal. Kondisi ini diantisipasi dengan cara melakukan
evaluasi secara berkala atas kendala/hambatan yang dijumpai, sehingga
diketahui penyebab timbulnya hambatan-hambatan dalam pencapaian kinerja.
Menyadari hal tersebut, seluruh aparat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang telah mempersiapkan strategi-strategi pemecahannya, sehingga kedepan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
[Pick
the
date]
D I N A S P E K E R J A A N U M U M D A N P E N A T A A N
R U A N G P R O V I N S I G O R O N T A L O
I - 2
hambatan-hambatan tersebut dapat diminimalisir. Selain itu, belum semua
Indikator Kinerja mencapai kinerjanya secara maksimal, hal ini disebabkan karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu pelaksanaan, sehingga diharapkan
pencapaian Indikator Kinerja Utama yang belum maksimal dapat dilaksanakan
pada tahun-tahun berikutnya.
4.2 REKOMENDASI
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Tahun 2016, untuk meningkatkan kinerja pada tahun yang akan datang perlu
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menindak lanjuti Perpres Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah dan Inpres Nomor 1 Tahun 2015 tentang Percepatan
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pemerintah secara konsekuen dengan
model tender cepat (maksimal 3 hari selesai) serta persiapan lelang
dilaksanakan pada Bulan Oktober sehingga tanda tangan kontrak diupayakan
pada Bulan Januari.
2. Perumusan sasaran dan kegiatan beserta indikator kinerjanya akan terus
ditingkatkan. Penetapan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan akan
lebih diselaraskan dengan kemampuan sumber daya yang ada baik
sumberdaya manusia, dana maupun lainnya. Meningkatkan koordinasi antar
Bidang dan Unit Kerja dalam setiap pelaksanaan kegiatan.
3. Melakukan penggalian dan pengembangan potensi sumber daya yang
dilakukan secara berlanjut, ditingkatkan dan dikembangkan.
4. Meningkatkan kemampuan dan disiplin/etos kerja Sumber Daya Manusia
aparatur sebagai motor penggerak kegiatan pembangunan untuk membentuk
citra aparatur yang disiplin, profesional, produktif dan berdedikasi tinggi.
5. Meningkatkan kegiatan monitoring dan evaluasi baik kuantitas maupun
kualitasnya.
Semoga Laporan Kinerja ini dapat memberikan gambaran Kinerja Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Provinsi Gorontalo selama Tahun 2016 kepada pihak-
pihak terkait baik sebagai stakeholder ataupun lainnya yang telah ikut mengambil
bagian dengan berpartisipasi aktif membantu pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi yang dijiwai semangat kebersamaan untuk mencapai cita-cita bersama.