Post on 25-Nov-2020
Laporan Keuangan Konsolidasian
PT GREAT GOLDEN STAR, Tbk.
Per 30 Juni 2019
Dan Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk. Dan ENTITAS ANAK
Daftar isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen i - ii
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1a – 1b
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 2
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 3
Laporan Arus Kas Konsolidasian 4
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 5 – 18
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Per 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018
( Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain )
Catatan 30 Juni 2019 31 Desember 2018
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 4 28.233.910 3.327.661
Piutang lain-lain-setelah dikurangi cadangan
penurunan nilai sebesar Rp 172.650.704
pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 5 - -
Biaya dibayar dimuka 6 68.871.596 31.238.208
Jumlah Aset Lancar 97.105.506 34.565.869
Aset Tidak Lancar
Piutang pihak berelasi 11a 5.693.165.450 5.693.165.450
Penyertaan saham 7 50.000.000 50.000.000
Aset tetap - bersih setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 16.520.626.992 Pada 30 Juni 2019 dan
Rp 16.422.717.867 pada tanggal 31 Desember 2018 8 572.676.383 670.585.508
Jumlah Aset Tidak Lancar 6.315.841.833 6.413.750.958
JUMLAH ASET 6.412.947.339 6.448.316.827
- 1a -
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Per 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018
( Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain )
Catatan 30 Juni 2019 31 Desember 2018
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha 9 472.701.925 472.701.925
Utang lain-lain 10 568.653.129 568.653.129
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.041.355.054 1.041.355.054
Liabilitas Jangka Panjang
Utang pihak berelasi 11b 56.205.919.505 55.838.750.154
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 56.205.919.505 55.838.750.154
Jumlah Liabilitas 57.247.274.559 56.880.105.208
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham
Modal dasar - 50.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 31.000.000 saham 13 31.000.000.000 31.000.000.000
Agio saham 46.800.000.000 46.800.000.000
Tambahan modal disetor - pengampunan pajak 901.383.667 901.383.667
Treasury stock 14 (7.289.040.000) (7.289.040.000)
Defisit (122.246.670.887) (121.844.132.048)
Jumlah Ekuitas (50.834.327.220) (50.431.788.381)
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.412.947.339 6.448.316.827
- 1b -
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
( Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain )
Catatan 30 Juni 2019 30 Juni 2018
PENJUALAN BERSIH 15 - -
BEBAN POKOK PENJUALAN 16 - -
LABA (RUGI) KOTOR
Beban umum dan administrasi 17 (575.711.184) (846.598.087)
Pendapatan sewa 18 175.000.000 175.000.000
Lain-lain bersih 18 (1.827.655) (1.562.533)
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (402.538.839) (673.160.620)
PAJAK PENGHASILAN - -
RUGI TAHUN BERJALAN (402.538.839) (673.160.620)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - -
TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (402.538.839) (673.160.620)
Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilk entitas induk - -
Kepentingan nonpengendali - -
Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan - -
Laba per saham dasar tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk 20 (12,99) (21,71)
- 2 -
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
( Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain )
Tambahan
Modal Disetor Modal Disetor Agio Saham Treasury Stock Saldo Laba Jumlah
Saldo per 1 Januari 2018 31.000.000.000 901.383.667 46.800.000.000 (7.289.040.000) (119.970.977.175) (48.558.633.508)
Rugi bersih periode berjalan (673.160.620) (673.160.620)
Saldo per 30 Juni 2018 31.000.000.000 901.383.667 46.800.000.000 (7.289.040.000) (120.644.137.795) (49.231.794.128)
Saldo per 1 Januari 2019 31.000.000.000 901.383.667 46.800.000.000 (7.289.040.000) (121.844.132.048) (50.431.788.381)
Rugi bersih periode berjalan (402.538.839) (402.538.839)
Saldo per 30 Juni 2019 31.000.000.000 901.383.667 46.800.000.000 (7.289.040.000) (122.246.670.887) (50.834.327.220)
laporan keuangan konsolidasian
- 3 -
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
( Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain )
Catatan 30 Juni 2019 30 Juni 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Pembayaran kas untuk beban operasional (296.835.446) (339.048.001)
Pembayaran kas untuk karyawan (220.430.000) (384.282.000)
Penerimaan penghasilan bunga 2.345 21.823
Penerimaan kas lainnya 175.000.000 175.000.000
Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi (342.263.101) (548.308.178)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Perolehan utang pihak berelasi 367.169.350 547.508.500
Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan 367.169.350 547.508.500
KENAIKAN/ (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 24.906.249 (799.678)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 3.327.661 5.139.117
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 4 28.233.910 4.339.439
- 4 -
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
5
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Great Golden Star didirikan berdasarkan akta Notaris H.Bebasa Daeng Lalo, S.H, Nomor 7 tanggal 3 Mei
1976, dengan perubahan-perubahannya dengan akta No.48, tanggal 20 Mei 1985, yang dibuat di hadapan
Notaris R. Soekarsono, Sarjana Hukum.
Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat No.Y.A.5/357/20
tertanggal 26 Juli 1976 dan telah dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 25 November 1977
No.94, tambahan No. 727.
Selanjutnya, berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 11 tanggal 24 Juni 2015 oleh Tatyana
Indrati Hasjim, S.H Notaris di Jakarta mengenai Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan atas penyesuaian
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.04 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. Akta tersebut telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat Nomor AHU-AH.01.03-0949846 tanggal 9 Juli 2015.
PT Great Golden Star menjadi Perusahaan umum pada bulan Oktober 1990 sesuai dengan izin emisi BAPEPAM
No.SI-133/SHM/MK.10/1990. Berdasarkan surat Bursa Efek Surabaya (BES) No.JKT – 002/LIST-
EMITEN/BES/V/2006 tanggal 3 Mei 2006, terhitung sejak tanggal 24 Mei 2006, saham PT Great Golden Star,
tidak lagi tercatat di BES.
Komposisi pemegang saham pada saat ini berdasarkan surat dari Biro Administrasi Efek
PT Adimitra Transferindo per tanggal 7 Januari 2008 No.LBE-01/GGST/012008, dan Daftar Komposisi Pemilikan
Saham (atas dasar Daftar Pemegang Saham per 31 Desember 2007), serta Surat Pernyataan Direksi
PT Great Golden Star per tanggal 3 April 2008 yang ditanda tangani oleh Indreswari Kusumaningtias sebagai
Direktur. Pada tanggal 12 Februari 2008 saham yang dimiliki PT Satrindatono dijual sejumlah 2.500.000 saham
seharga Rp200 per lembar saham. Hal ini telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan.
Saham yang dimiliki PT Satrindatono Spinning Mills sejumlah 828.300 lembar merupakan bagian dari saham
yang dimiliki masyarakat sedangkan saham yang dimiliki Piso Malim sejumlah 1.006.000 lembar telah dijual ke
masyarakat. PT Satrindatono Spinning Mills masih memiliki 828.300 lembar saham PT Great Golden Star dan
masih terjadi cross holding.
Komposisi pemegang saham untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018
terdiri dari:
Jumlah Lembar Saham (Rp) Kepemilikan (%)
PT Satrindatono : 22.500.000 72,58%
Liauw Moi Fa : 1.860.100 6,00%
Indreswari Kusumaningtias : 142.400 0,50%
Masyarakat : 6.497.500 20,92%
Jumlah : 31.000.000 100,00%
Perusahaan memulai kegiatan usahanya dalam bidang industri pertekstilan (perajutan, pencelupan, konveksi
dan finishing) pada pertengahan tahun 1977. Saat ini Perusahaan sudah tidak melaksanakan kegiatannya
secara komersial.
Kantor pusat PT Great Golden Star dan lokasi pabrik terletak di Jalan Kapuk Kamal Muara No. 288 Kampung
Rawa Melati, Jakarta Utara.
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
6
1. UMUM (lanjutan)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan
31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama : Liauw Joen Tjauw
Komisaris : Satria Anggankara
Direktur Utama : Piso Malim
Direktur : Agustono Kertiyoso
Direktur : Indreswari Kusumaningtias
PT Great Golden Star tidak mempunyai susunan Komite Audit dan Audit Internal.
Jumlah karyawan adalah sebanyak 5 orang untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan
31 Desember 2018. (Tidak diaudit)
b. Entitas Anak
Perusahaan memiliki saham Entitas Anak berikut:
Entitas Anak
Domisili
Jenis
Usaha
Persentase
Kepemilikan
Tahun
Pendirian
Jumlah asset
31 Des 2018
PT Panindo Sato Jaya Jakarta Industri 100% 1990 2.752.928.965
PT Satrindatono Spinning Mills Jakarta Industri 100% 1990 10.746.073.263
PT Panindo Sato Jaya
PT Panindo Sato Jaya (dahulu bernama PT Panindo Indah Permai) didirikan berdasarkan Akta No.232 tanggal
11 April 1987 yang dibuat dihadapan Notaris J.L Waworontu di Jakarta. Anggaran dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No.372 tanggal 28 Maret 1990 yang dibuat dihadapan
Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, di Jakarta. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No.C2-3792.HT.01.01-TH.90.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, secara umum maksud dan tujuan pendirian Perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Berusaha dalam bidang perdagangan umum, termasuk didalamnya ekspor, impor, interinsulir dan lokal,
baik atas perhitungan sendiri maupun secara komisi atas perhitungan pihak lain.
2. Sebagai agen, leveransir, grosir, distributor serta komisioner dari segala jenis barang dagangan.
3. Berusaha dalam bidang konveksi (pakaian jadi) termasuk bidang kerajinan tangan (home industry) dan
industri.
Kegiatan utama Perusahaan adalah mengekspor pakaian jadi yang dibeli dari PT Great Golden Star Tbk.
berdasarkan informasi dari Manajemen, Perusahaan sudah tidak lagi beroperasi secara komersial sejak tahun
2004 dan saat ini Perusahaan tidak memiliki perizinan apapun yang terkait dengan kegiatan usaha, domisili serta
perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
7
1. UMUM (lanjutan)
b. Entitas Anak (lanjutan)
PT Satrindatono Spinning Mills
PT Satrindatono Spinning Mills didirikan pada tanggal 4 Oktober 1989 berdasarkan akta No.7 yang dibuat
dihadapan Notaris Buniarti Tjandra, S.H. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan surat No.C2-2655.HT.01.01-TH.90 tertanggal 12 Mei 1990.
Perusahaan bergerak dalam bidang industri pemintalan, pencelupan dan perajutan. Perusahaan tidak beroperasi
secara komersial sejak pendiriannya.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Pernyataan Kepatuhan
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 merupakan tanggung jawab manajemen dan telah disetujui oleh Direksi
untuk diterbitkan pada tanggal 27 September 2019.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan No.VIII.G.7
tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak yang dikendalikan
secara langsung ataupun tidak langsung oleh Entitas Induk. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal di mana
pengendalian efektif beralih kepada Entitas Induk dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal Entitas Induk tidak
memiliki pengendalian efektif.
Pengendalian dianggap ada apabila Entitas Induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui
Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara pada suatu entitas, kecuali kepemilikan tersebut tidak diikuti
dengan pengendalian. Suatu pengendalian juga ada apabila Entitas Induk memiliki setengah atau kurang
kekuasaan suara jika terdapat:
- Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lainnya;
- Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian;
- Kekuasaan untuk menunjuk atau memberhentikan sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau
organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
- Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ
tersebut.
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
8
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Laporan keuangan konsolidasian harus disusun dengan basis yang sama yaitu; kebijakan akuntansi yang sama
untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak, kecuali dinyatakan secara khusus.
Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak
digabungkan secara baris per baris yakni dengan menjumlahkan satu persatu unsur-unsur sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.
Akun “Kepentingan Non-Pengendali” pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan hak pemegang
saham non pengendali pada Entitas Anak tersebut. Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih Entitas Anak pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian disajikan sebagai “Laba/Rugi Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali”.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan non pengendali bahkan jika
hal ini mengakibatkan kepentingan non pengendali mempunyai saldo defisit. Perusahaan merupakan pemegang saham tunggal pada PT Panindo Sato Jaya yang diperoleh pada tahun 1990
dan PT Satrindatono Spinning Mills diperoleh pada tahun 1990 sehingga laporan keuangan perusahaan merupakan laporan keuangan konsolidasi dengan entitas anak tersebut.
Perkiraan-perkiraan penting yang saling berhubungan serta transaksi pembelian dan penjualan antar
perusahaan-perusahaan tersebut dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan tersebut sebagai suatu kesatuan usaha.
Sampai tanggal laporan akuntan ini dibuat PT Satrindatano Spinning Mills dan PT Panindo Sato Jaya (entitas
anak) belum menjalankan kegiatan komersial. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntasnsi Indonesia menerbitkan pernyataan standar akuntansi
keuangan baru dan amandemen dan interpretasi standar akuntansi keuangan baru yang akan berlaku efektif atas laporan keaungan untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah :
1 Januari 2019 : ISAK No. 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”. 1 Januari 2020 : Amandemen PSAK No. 15, “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan
Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK No.71, “Instrument Keuangan”. PSAK No.72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”. PSAK No.73, “Sewa”. Perusahaan masih mengevaluasi dampak dari pernyataan standar akuntansi keuangan baru dan amandemen
dan interprestasi standar akuntansi keuangan baru di atas dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terkait dengan hal tersebut terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
9
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau
kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta dibatasi penggunaannya. d. Persediaan Persediaan bahan baku dan suplay dibukukan berdasarkan harga perolehannya. Penilaian persediaan akhir
berdasarkan metode FIFO (First in First Out). Persediaan barang dalam proses (WIP) dinilai berdasarkan tahap-tahap penyelesaian dalam proses produksinya.
Penilaian persediaan tersebut didasarkan atas taksiran ekuivalent unit selesai dari WIP dan masing-masing tahap proses produksi yang bersangkutan.
Persediaan barang jadi dinilai berdasarkan metode rata-rata. e. Piutang Usaha Piutang usaha disajikan dalam jumlah netto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih yang
diestimasi berdasarkan review atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertatagih.
f. Aset Tetap Aset tetap dinilai berdasarkan harga perolehan dan penyusutannya dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap. Beban pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada perhitungan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan
biaya pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak dipergunakan lagi atau dijual, telah dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi
yang bersangkutan telah dicatat dalam perhitungan laba rugi tahun yang bersangkutan.
- Bangunan : 20 tahun - Mesin-mesin : 10 tahun - Kendaraan bermotor : 5 tahun - Investasi : 5 tahun
g. Transaksi dengan Pihak Berelasi Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini
mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, di dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan.
1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau, (iii) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor; (iv) Orang yang diidentifikasi dalam angka (1) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci (atau entitas induk dari entitas); (v) Orang yang diidentifikasi dalam angka (1) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci (atau entitas induk dari entitas).
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
10
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
g. Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
2. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(ii) Satu entitas adalah entitas sosial atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut
adalah anggotanya).
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi
dari entitas ketiga.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas
yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi oleh orang yang
tersebut dalam angka (1) di atas.
h. Pengakuan Pendapatan
Perusahaan menerapkan PSAK No.23 (Revisi 2015), Pendapatan. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya
kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas
pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan
kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap laporan keuangan.
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat dilakukan penyerahan barang kepada pembeli.
Biaya dan beban diakui pada saat terjadinya.
i. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing
Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan
dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan. Selisih kurs yang terjadi dikreditkan
(dibebankan) pada perhitungan laba rugi tahun berjalan. Saat ini perusahaan tidak mempunyai liabilitas dalam
mata uang asing.
j. Laba (Rugi) Per Saham
Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang
bersangkutan, setelah memperhitungkan pengaruh dari pemecahan nilai nominal saham.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal
30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018, oleh karenanya laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada
laporan laba rugi komprehensif.
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
11
3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dalam menerapkan kebijakan akuntansi, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2, manajemen diharuskan untuk
membuat pertimbangan estimasi dan asumsi mengenai nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber
lain. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah berdasarkan evaluasi manajemen
atas fakta dan keadaan yang relevan pada tanggal laporan keuangan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang
diestimasi, dan estimasi ini dapat disesuaikan lebih lanjut.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain
pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap
jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang
Perusahaan membuat cadangan penurunan nilai berdasarkan analisa atas ketertagihan piutang dan pinjaman yang
diberikan. Penyisihan dibentuk terhadap pinjaman yang diberikan dan piutang apabila terdapat kejadian atau perubahan
keadaan yang mengindikasikan bahwa saldo tersebut tidak akan tertagih. Identifikasi pinjaman yang diberikan dan
piutang tidak tertagih memerlukan pertimbangan dan estimasi. Apabila ekspektasi berbeda dari estimasi awal, maka
perbedaan ini akan berdampak terhadap nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang serta biaya piutang tak
tertagih pada periode mana perubahan estimasi tersebut terjadi.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset
tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan atas aset sejenis.
Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi
sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset.
Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh
perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan
diatas.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai
tercatat aset tetap.
Penurunan Nilai Aset
Aset berwujud dan tidak berwujud, selain goodwill, dilakukan uji penurunan nilai ketika terdapat indikasi penurunan nilai.
Sedangkan untuk goodwill, uji penurunan nilai harus dilakukan minimal setiap tahun. baik ada atau tidak adanya indikasi
penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan
dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk
menentukan nilai sekarang.
Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan
dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap
penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap
hasil usaha.
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
12
4. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2019 31 Desember 2018
Kas kecil 22.143.998 1.630.094
PT Bank Central Asia Tbk. 6.089.912 1.697.567
Jumlah 28.233.910 3.327.661
Suku bunga per tahun setara kas yang berlaku selama periode berjalan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2019 31 Desember 2018
Jasa giro
Rupiah 0,5 – 1% 0,5 – 1%
5. PIUTANG LAIN-LAIN
30 Juni 2019 31 Desember 2018
Karyawan 172.650.704 172.650.704
Cadangan penurunan nilai (172.650.704) (172.650.704)
Jumlah - -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan penurunan nilai yang telah dibukukan adalah cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang yang diberikan.
6. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Saldo biaya dibayar dimuka untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 masing-
masing sebesar Rp68.871.596 dan Rp31.238.208 yang merupakan pembayaran pertanggungan asuransi atas
Bangunan kepada PT Berdikari Insurance dan PT United Insurance Services untuk periode 10 Juni 2019 s/d 10 Juni
2020 dan 28 Mei 2018 s/d 28 Mei 2019, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp26.700.000.000.
7. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM
Saldo untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp50.000.000
yang merupakan penyertaan dalam bentuk saham di Yayasan Indonesia Forum.
8. ASET TETAP
30 Juni 2019
Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
Biaya Perolehan :
Tanah 266.893.800 - - 266.893.800
Bangunan 7.356.481.609 - - 7.356.481.609
Mesin-mesin 8.456.853.320 - - 8.456.853.320
Investasi pabrik 564.953.500 - - 564.953.500
Investasi kantor 448.121.146 - - 448.121.146
Jumlah 17.093.303.375 - - 17.093.303.375
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
13
8. ASET TETAP (lanjutan)
30 Juni 2019
Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
Akumulasi penyusutan :
Bangunan 6.952.789.900 97.909.125 - 7.050.699.026
Mesin-mesin 8.456.853.320 - - 8.456.853.320
Investasi pabrik 564.953.500 - - 564.953.500
Investasi kantor 448.121.146 - - 448.121.146
Jumlah 16.422.717.866 97.909.125 16.520.626.992
Nilai buku 670.585.508 572.676.383
31 Desember 2018
Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
Biaya Perolehan :
Tanah 266.893.800 - - 266.893.800
Bangunan 7.356.481.609 - - 7.356.481.609
Mesin-mesin 8.456.853.320 - - 8.456.853.320
Investasi pabrik 564.953.500 - - 564.953.500
Investasi kantor 448.121.146 - - 448.121.146
Jumlah 17.093.303.375 - - 17.093.303.375
Akumulasi penyusutan :
Bangunan 6.756.971.650 195.818.250 - 6.952.789.900
Mesin-mesin 8.456.853.320 - - 8.456.853.320
Investasi pabrik 564.953.500 - - 564.953.500
Investasi kantor 448.121.146 - - 448.121.146
Jumlah 16.226.899.616 195.818.250 - 16.422.717.866
Nilai buku 866.403.759 670.585.508
Aset tanah, bangunan dan mesin merupakan tanah dan bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Jl. Kapuk Kamal
Muara No.288 Kp. Rawa Melati Jakarta Utara 14470, dengan Lt/Lb: 30.490 M2/ 16.020 M2.
Beban penyusutan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing
sebesar Rp97.909.125 dan Rp195.818.250, dari beban penyusutan tersebut dibebankan ke beban usaha. Manajemen
melakukan pembebanan penyusutan aset gedung yang tidak digunakan.
Aset tetap (bangunan) diasuransikan kepada PT Berdikari Insurance dan PT United Insurance Services (lihat catatan 6)
9. UTANG USAHA
Saldo utang usaha untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp472.701.925 merupakan utang pembelian bahan baku entitas dan entitas anak. Utang usaha semuanya
merupakan utang kepada pihak ketiga dan dalam mata uang rupiah.
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
14
10. UTANG LAIN-LAIN
Saldo utang lain-lain untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing sebesar
Rp568.653.129 dan Rp568.653.129 yang merupakan utang entitas atas tagihan iuran Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
utang konsultan dan kepada pihak ketiga lainnya.
11. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI
Dalam melakukan kegiatan operasionalnya Perusahaan telah melakukan transaksi dengan beberapa perusahaan lain
yang berelasi. Atas piutang dan utang tersebut tidak ada pembebanan bunga dan tanpa jangka waktu.
Saldo piutang dan utang kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan
31 Desember 2018 terdiri dari:
a. Piutang kepada pihak berelasi
30 Juni 2019 31 Desember 2018
Piutang Direksi 1.928.290.559 1.928.290.559
Piutang PT Satrindatono 3.764.874.891 3.764.874.891
Jumlah 5.693.165.450 5.693.165.450
Piutang PT Satrindatono Holding (pihak berelasi) merupakan piutang PT Satrindatono Spinning Mills (entitas
anak) dan PT Panindo Sato Jaya (entitas anak) kepada PT Satrindatono Holding. Piutang Direksi merupakan
piutang kepada Tn. Piso Malim yang tidak dikenakan bunga dan tanpa jangka waktu pengembalian.
b. Utang kepada pihak berelasi
Utang kepada pihak berelasi merupakan utang kepada Tn Piso Malim merupakan pinjaman akibat pendapatan
Perusahaan yang tidak mencukupi untuk menutup semua beban produksi dan beban operasional Perusahaan.
Saldo utang kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember
2018 adalah masing-masing sebesar Rp56.205.919.505 dan Rp55.838.750.154.
Utang kepada Piso Malim merupakan pinjaman akibat pendapatan Perusahaan yang tidak mencukupi untuk
menutup semua beban produksi dan beban operasional Perusahaan.
Berdasarkan Program Penjualan Aset-aset Kredit (PPAK) yang dilaksanakan oleh BPPN yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2002, melalui surat BPPN No: Prog-5821/AMK-PAK1/BPPN/1102 Perusahaan mendapat pemberitahuan bahwa
piutang dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) kepada Perusahaan dialihkan kepada Konsorsium
PT Anugrah Cipta Investa sebesar Rp39.373.373.693 (tiga puluh sembilan miliar tiga ratus tujuh puluh tiga juta tiga
ratus tujuh puluh tiga ribu enam ratus sembilan puluh tiga rupiah).
Sejumlah Rp39.373.373.693 utang perusahaan yang dialihkan kepada Konsorsium PT Bank Mandiri (Persero) dan
PT Anugrah Cipta Investa kemudian dialokasikan kepada sebagai berikut :
1) PT Bank Mandiri (Persero) sebesar Rp4.646.000.000
2) Valdano International Limited sebesar Rp34.727.373.693
Valdano International Ltd merupakan Perusahaan affiliasi semenjak tahun 2001, direksi Entitas yaitu Malim Indreswari Kusumaningtyas tercatat sebagai direktur Valdano International Ltd, dan pada tanggal 25 April 2005 saham bearer (pemegang saham awal) Valdano International Ltd dijual kepada Malim Indreswari Kusumaningtyas.
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
15
11. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)
Pada tanggal 23 Agustus 2013, Direksi Entitas Tn Piso Malim menyelesaikan seluruh utang kepada Valdano International Ltd. sesuai dengan perjanjian yang dibuat dihadapan notaris publik Tong Yee Ching yang bertempat di Hongkong. Penyelesaian utang tersebut telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan akta Nomor 09 tanggal 24 Juni 2015.
12. PERPAJAKAN Pengampunan pajak
Pada tanggal 20 Desember 2016 berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak No.KET-38805/PP/WPJ.21/2016, perusahaan telah mengikuti program pengampunan pajak sesuai Undang-undang No.11 tahun 2016 yang telah diterbitkan pada tanggal 1 Juli 2016.
13. MODAL SAHAM
Berdasarkan Akta Notaris R. Soekarsono SH tanggal 20 Mei 1985 No. 48, modal dasar perusahaan berjumlah
Rp1.500.000.000 yang terbagi atas 15.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal sebesar Rp100.000 per saham.
Dari jumlah tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 10.000 lembar saham atau sebesar
Rp1.000.000.000, yang seluruhnya diambil oleh Tuan Piso Malim.
Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 02-1944-
HT.0104 tahun 1986 tertanggal 11 Maret 1986.
Berdasarkan perjanjian jual beli saham tanggal 15 Mei 1990, Tuan Piso Malim telah menjual 10.000 lembar saham
perusahaan kepada PT Satrindatono dengan harga nominal sebesar Rp100.000 per saham, atau sejumlah
Rp1.000.000.000. Jumlah tersebut akan dilunasi oleh PT Satrindatono dalam waktu 90 hari terhitung sejak permintaan
tertulis dari Tuan Piso Malim. Penjualan saham ini telah mendapat persetujuan Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal yang sama.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham dengan akta notaris
Ny Porbaningsih Adi Warsito No. 149 tanggal 16 Mei 1990 perusahaan telah meningkatkan modal dasarnya dari
Rp1.500.000.000 menjadi Rp40.000.000.000 dan menurunkan nilai nominal tiap saham menjadi Rp1.000 yang terbagi
atas 40.000.000 lembar saham. Premise yang terdapat pada akta tersebut telah diperbaiki dengan akta notaris yang
sama No. 118 tanggal 10 Agustus 1990.
Dari jumlah tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh oleh PT Satrindatono sebanyak 25.000.000 saham atau seharga Rp25.000.000.000 yang berasal dari: 1. Penyetoran sampai dengan 20 Mei 1985 sebesar Rp1.000.000.000. 2. Konversi saldo utang pemegang saham per 16 Mei 1990 sebesar Rp15.956.546.954. 3. Kapitalisasi pengampunan pajak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 26 tahun 1984 sebesar Rp797.683.765. 4. Kapitalisasi sebagian laba ditahan pada tanggal 16 Mei 1990 sebesar Rp2.500.000.000. 5. Penyetoran tunai pada tanggal 18 Mei 1990 sebesar Rp4.745.769.281.
Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek melalui suratnya tertanggal 20 Agustus 1990 kepada Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal dalam rangka penjualan saham kepada masyarakat sebanyak 6.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. Perseroan telah menunjuk PT Aseam Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi.
Pada tanggal 22 Oktober 1990, Perseroan mendapat izin dari Ketua Bapepam atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk menjual saham tersebut kepada masyarakat, melalui surat No. SI-133/SHM/MK.10/1990. Harga perdana untuk penjualan 6.000.000 saham tersebut adalah Rp8.800 per saham sehingga terjadi agio saham sebesar Rp46.800.000.000.
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
16
13. MODAL SAHAM (lanjutan)
Dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 29 Juli 1992 modal dasar perusahaan ditingkatkan dari Rp40.000.000.000 menjadi Rp50.000.000.000. Sesuai dengan Akta Notaris Adam Kasdarmadji, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta No. 110 tertanggal 29 Juli 1992.
Pada tahun 1990 terjadi penjualan saham PT Great Golden Star sebanyak 3.812.900 lembar saham dijual ke anak perusahaannya, PT Satrindatono Spinning Mills dengan harga Rp 8.800 per lembar saham.
Pada tahun 2007, berdasarkan Surat dari Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo per tanggal 7 Januari 2008 No. LBE-01/GGST/012008, dan Daftar Komposisi Pemilikan Saham (atas dasar Daftar Pemegang Saham per 31 Desember 2007), serta Surat Pernyataan Direksi PT Great Golden Star per tanggal 3 April 2008 yang ditanda tangani oleh Indreswari Kusumaningtias selaku Direktur. Dari surat pernyataan tersebut menyatakan bahwa saham yang dimiliki PT Satrindatono Spinning Mills dijual sejumlah 2.956.100 saham seharga Rp200 per lembar saham kepada pihak pembeli yaitu PT Satrindatono. Hal ini telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Pada tanggal 12 Juni 2007 dibalik namakan saham tersebut ke masyarakat sejumlah 28.500 lembar saham dengan harga Rp200 per lembar saham. Transaksi ini tidak dilaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, karena volume transaksi kurang dari 5%.
Pada tanggal 12 Februari 2008 saham yang dimiliki PT Satrindatono dijual sejumlah 2.500.000 saham seharga Rp200 per lembar saham. Hal ini telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
Saham yang dimiliki PT Satrindatono Spinning Mills sejumlah 828.300 lembar merupakan bagian dari saham yang dimiliki masyarakat sedangkan saham yang dimiliki Piso Malim sejumlah 1.006.000 lembar telah dijual ke masyarakat. PT Satrindatono Spinning Mills masih memiliki 828.300 lembar saham PT Great Golden Star dan masih terjadi cross holding.
Hal ini menjadikan posisi modal saham untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018
adalah sebagai berikut:
Jumlah Lembar Saham Nominal
Persentase Kepemilikan
PT Satrindatono 22.500.000 22.500.000.000 72,58% Liauw Moi Fa 1.860.100 1.860.100.000 6,00% Indreswari Kusumaningtias 142.400 142.400.000 0,50%
Masyarakat 6.497.500 6.497.500.000 20,92%
Jumlah 31.000.000 31.000.000.000 100,00%
14. TREASURY STOCK
Saldo Treasury Stock untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 sebesar
Rp7.289.040.000 (828.300 lembar saham), berasal dari penjualan saham PT Great Golden Star sebanyak 3.812.900
lembar saham yang dijual ke entitas anaknya PT Satrindatono Spinning Mills dengan harga Rp8.800 per lembar
saham di tahun 1990.
Penjualan saham dibayar dengan penyerahan 3.812.900 lembar saham PT Satrindatono Spinning Mills kepada
PT Great Golden Star dengan harga Rp8.800 per lembar saham.
Pada tanggal 03 Oktober 2006 saham PT Great Golden Star sebanyak 2.956.100 lembar saham yang dimiliki
PT Satrindatono Spinning Mills dijual ke PT Satrindatono dengan harga Rp200 per lembar saham.
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
17
14. TREASURY STOCK (lanjutan)
Saham yang dimiliki PT Satrindatono Spinning Mills sejumlah 828.300 lembar merupakan bagian dari saham yang
dimiliki masyarakat.
Pada tanggal 12 Juni 2007 PT Satrindatono menjual sebanyak 28.500 lembar saham ke masyarakat dengan harga
Rp200 per lembar saham (lihat Catatan 13).
15. PENJUALAN BERSIH
Saldo penjualan bersih untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 2018 masing-masing
sebesar Rp0. Perusahaan sudah tidak melakukan kegiatan operasional secara komersial.
16. BEBAN POKOK PENJUALAN
Karena tidak ada kegiatan produksi, maka seluruh biaya yang menjadi unsur harga pokok penjualan untuk periode
enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 2018, direklasifikasikan ke beban usaha.
17 BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
30 Juni 2019 30 Juni 2018
Beban Gaji 231.998.500 384.282.000
Beban Penyusutan 97.909.125 97.909.125
Beban Profesional dan pasar modal 52.506.000 111.216.000
Beban Tunjangan Hari Raya 28.551.000 46.381.000
Beban Asuransi 37.499.262 38.705.017
Beban Kantor 36.262.297 31.812.145
Beban Bensin dan Oli 36.225.500 22.757.000
Beban Pemeliharaan 32.279.000 27.254.500
Beban Pajak 15.278.000 69.184.300
Beban Konsumsi - 11.420.000
Beban Iklan dan Promosi 6.187.500 4.950.000
Beban lainnya 1.015.000 727.000
Jumlah 575.711.184 846.598.087
18. LAIN-LAIN BERSIH
30 Juni 2019 30 Juni 2018
Pendapatan sewa 175.000.000 175.000.000
Pendapatan bunga bank 2.345 21.822
Beban keuangan (610.000) (818.700)
Beban lain-lain (1.220.000) (765.655)
173.172.345 173.437.467
19. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018, Perusahaan tidak mempunyai aset
dan liabilitas dalam mata uang asing.
PT GREAT GOLDEN STAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
( Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain )
18
20. LABA (RUGI) PER SAHAM
30 Juni 2019 30 Juni 2018
Rugi bersih per saham dasar (12,99) (21,71)
Jumlah saham berdasarkan rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham
untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 2018 (tidak diaudit) adalah 31.000.000 lembar saham.
21. KELANGSUNGAN USAHA
Melihat kinerja Perusahaan yang terus-menerus menurun secara signifikan telah mempengaruhi kelangsungan
hidupnya. Misalnya pendapatan usaha yang berasal dari pesanan jahit margin labanya sangat tipis, meskipun
ditunjang dengan produksi yang efisien serta jadwal kerja yang sangat singkat dan tepat waktu, pendapatan usaha
tetap tidak mencukupi untuk menutupi seluruh biaya produksi sehingga menyebabkan laporan keuangan
PT Great Golden Star pendapatan usahanya masih relatif kecil dan kerugian masih berlanjut.
Perusahaan sudah tidak melaksanakan kegiatannya secara komersial.
Perusahaan secara terus-menerus mengalami kerugian, akumulasi kerugian per 30 Juni 2019 adalah sebesar
Rp122.246.670.887 serta defisit ekuitas sebesar Rp50.834.327.220.
Langkah-langkah yang akan ditempuh untuk memperbaiki kinerja dan kelangsungan perusahaan adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan ekspor kembali.
2. Mencari tenaga kerja dengan produktivitas tinggi serta efisiensi produksi untuk menutupi seluruh ongkos produksi
yang beresiko tinggi terhadap kelangsungan usaha.
3. Melakukan perbaikan-perbaikan struktural melalui evaluasi dan pembinaan langsung yang dilakukan secara
konsisten dan berkesinambungan untuk mencapai produktivitas yang tinggi dari masing-masing tenaga kerja.
4. Merencanakan untuk go private atau menjual (seluruh) sahamnya kepada pihak ketiga.
Sampai dengan 30 Juni 2019, perusahaan masih berusaha melaksanakan langkah-langkah perbaikan tersebut diatas.
22. ASET/ LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN
Perusahaan tidak menghitung aset/ liabilitas pajak tangguhan karena Perusahaan mengalami kerugian dan sudah
menghentikan operasinya sehingga tidak memungkinkan lagi kerugian dapat dikompensasikan dimasa yang akan
datang.
23. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
Tidak terdapat peristiwa setelah tanggal pelaporan yang dapat berpengaruh terhadap laporan keuangan.