Great Sumatran Fault

of 5 /5
Nama: Fadli Uwais Elqorni NIM: 10612043 Biogeografi Great Sumatran Fault Sumatra terletak di bagian selatan dari sundaland dan bagian utara dari sunda trench. Pulau Sumatra merupakan pulau yang berada pada zona seismik tinggi di seluruh dunia. Berikut seperti yang tertera pada gambar histori dari gempa bumi di pulau Sumatera dan segmentasi pada lempeng sumatra (Sieh dan Natawidjaja, 2000). Pada pulau Sumatera terdapat patahan sepanjang pulau Sumatera. Patahan tersebut kemudian menyebabkan konvergensi dari lempeng Indo Australia dengan lempeng Eurasia.

Embed Size (px)

description

Tugas

Transcript of Great Sumatran Fault

Nama: Fadli Uwais ElqorniNIM: 10612043Biogeografi

Great Sumatran FaultSumatra terletak di bagian selatan dari sundaland dan bagian utara dari sunda trench. Pulau Sumatra merupakan pulau yang berada pada zona seismik tinggi di seluruh dunia. Berikut seperti yang tertera pada gambar histori dari gempa bumi di pulau Sumatera dan segmentasi pada lempeng sumatra (Sieh dan Natawidjaja, 2000). Pada pulau Sumatera terdapat patahan sepanjang pulau Sumatera. Patahan tersebut kemudian menyebabkan konvergensi dari lempeng Indo Australia dengan lempeng Eurasia.

Pada pulau Sumatera terdapat tiga domain dari batas lempeng sumatera.Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini

Seperti yang diketahui bahwa pada bukan Desember tahun 2004, Pulau Sumatra terkena bencana gempa. Hal ini terjadi karena Sumatra berlokasi pada batas dua lempeng tektonik, yakni lempeng dasar lautan Sumatra bearsal dari lempeng Indian/Australian, ketika bagian daratan dari Sumatra dan beberapa daerah di Indonesia beraasar dari lempeng Eurasia. Pertemuan antara kedua lempeng ini terlihat pada garis hitam pada gambar berikuti ini.

Bagian Lempeng tersebut dinamakan Sumatran Subduction Trench, dimana lempeng oseanik Inidan/Australian secara perlahan masuk kedalam (subduksi) Kedalam lempeng Eurasia dengan laju sekitar 4.5 cm/tahun.

Kenaikan permukaan air laut dapat diketahui dari fosil mikroatoll yang ditemukan dengan melakukan studi morfologinya. Dari hasil studi tersebut maka dapat diketahui bahwa bagian pantai dari pulau sumatra tenggelam secara lambat (Zachariasen, el al., 1999). Bagian cincin pada koral yang terbentuk secara tahunan dapat dijadikan sebagai indikator historis dari gempa bumi. Maka dari hasil studi tersebut, Natawidjaja (2007), memperoleh hasil sebagai berikut

Daftar Pustaka:Natawidjaja, D., Sieh, K., Galetzka, J., Suwargadi, B. W., Edwards, R. L., Cheng, H., Shen, C., Mohamed, C., (2007).A 700-year-long paleoseismic context for the Sumatran megathrust earthquakes of 2007. Eos Trans. AGU, 88(52)Zachariasen, J., K. Sieh, F. Taylor, R. Edwards, and W. Hantoro, 1999,Submergence and uplift associated with the giant 1833 Sumatran subduction earthquake: Evidence from coral microatolls: Journal of Geophysical Research 104: 895-919.