LAPORAN KASUS KELOMPOK Anestesi Umum pada pasien Mioma Uteri

Post on 02-Aug-2015

212 views 10 download

Transcript of LAPORAN KASUS KELOMPOK Anestesi Umum pada pasien Mioma Uteri

ANESTESI UMUM PADA PASIEN MIOMA UTERI

LAPORAN KASUS KELOMPOK

DEFINISI

Mioma uteri adalah tumor jinak miometrium uterus dengan konsistensi padat kenyal, batas jelas, mempunyai pseudo kapsul, tidak nyeri, bisa soliter atau multipel. Tumor ini juga dikenal dengan istilah fibromioma uteri, leiomioma uteri, atau uterine fibroid.

ETIOLOGI

Ada beberapa faktor yang diduga kuat sebagai faktor predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu :

UmurParitasFaktor ras dan geneticFungsi ovarium

Gejala klinis

1) Perdarahan abnormal2) Rasa nyeri3) Gejala dan tanda penekanan4) Infertilitas dan abortus

Diagnosis

1. AnamnesisDalam anamnesis dicari keluhan utama serta gejala klinis mioma lainnya, faktor resiko serta kemungkinan komplikasi yang terjadi.

2. Pemeriksaan fisikPemeriksaan status lokalis dengan palpasi abdomen. Mioma uteri dapat diduga dengan pemeriksaan luar sebagai tumor yang keras, bentuk yang tidak teratur, gerakan bebas, tidak sakit.

3. Pemeriksaan penunjanga. Pemeriksaan laboratorium

Akibat yang terjadi pada mioma uteri adalah anemia akibat perdarahan uterus yang berlebihan dan kekurangan zat besi. Pemeriksaaan laboratorium yang perlu dilakukan adalah Darah Lengkap (DL) terutama untuk mencari kadar Hb. Pemeriksaaan lab lain disesuaikan dengan keluhan pasien.

b. Imaging1) Pemeriksaaan dengan USG akan didapat

massa padat dan homogen pada uterus. Mioma uteri berukuran besar terlihat sebagai massa pada abdomen bawah dan pelvis dan kadang terlihat tumor dengan kalsifikasi.

2) Histerosalfingografi digunakan untuk mendeteksi mioma uteri yang tumbuh ke arah kavum uteri pada pasien infertil.

3) MRI lebih akurat untuk menentukan lokasi, ukuran, jumlah mioma uteri, namun biaya pemeriksaan lebih mahal

Diagnosis banding

Ca EndometriumCa Serviks

Mioma

Besar < 14 mgg

Tanpa keluhan

Konservatif

Dengan keluhan

Besar > 14 mgg

Operatif

Bagan Penatalaksanaan Mioma Uteri

STATUS PASIENBAGIAN ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU   Nama Coass :Maimanah Melia Gustina Renny Anggraini Nama Pasien : Ny. Suhaimi Nomor RM : 75 22 43 Umur : 47 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Desa Simandolak- Benai Agama : Islam Suku : Melayu Status : Menikah Tanggal MRS : 23 Januari 2012 Tanggal Operasi : 25 Januari 2012

ANAMNESIS

Keluhan utama : Bengkak pada perut bagian bawah sejak 4 tahun sebelum masuk rumah sakit.

Riwayat penyakit sekarang:4 tahun SMRS, pasien mengeluhkan bengkak lebih

kurang sebesar kepala bayi. Nyeri (+). Pasien rujukan dari RSUD Taluk Kuantan dengan diagnosis mioma uteri. 3 tahun SMRS keluar darah dari kemaluan, bergumpal dan kehitaman. Jumlah sedikit. Perdarahan terjadi lebih kurang 20 hari. Pasien ganti pembalut 1 kali sehari.

Riwayat penyakit dahuluPasien baru pertama kali menerita penyakit

seperti iniRiwayat batuk lama dan sesak nafas (-)Riwayat penyakit jantung (-)Riawayat diabetes (-)Riwayat alergi obat (-)Riwayat kencing keluar batu (-)

Riwayat Operasi sebelumnyaPasien belum pernah operasi sebelumnya Riwayat Penyakit KeluargaDiabetes melitus (-), asma bronkial (-),

hipertensi (-)

Status Generalis

Keadaan Umum : Tampak sakit ringanKesadaran : Komposmentis, GCS 15 Vital Sign : Tekanan darah : 110/70 mmhg

Nadi : 77 x/menit RR : 18x/menit T : 36,50C

Berat Badan : 56 KgTinggi Badan : 164 cmIMT :BB/TB2=56/(1,64)2=20,82kg/m2(gizi

baik)

Pemeriksaan Kepala dan Leher :Mata:Edem palpebra (-),konjungtiva

anemis (-),sklera ikterik (-)Mulut : Gigi palsu (-), gigi goyang (-), gigi ompong

(-), sianosis (-)Mandibula : Fraktur(-), gerakan sendi temporo

mandibularis tidak terbatasLeher : Pembesaran KGB (-), Pergerakan normal Pemeriksaan Thorak : Paru dan Jantung dalam batas

normal, jejas (-)Pemeriksaan Abdomen : Status LokalisPemeriksaan Ekstremitas : TAKPemeriksaan Kelenjer Limfe : TAKPemeriksaan Genitourinarius : TAK

Status lokalisAbdomenInspeksi :Flat, turgor baik, jejas (-)Auskultrasi :Bising usus (+), NormalPerkusi :Timpani, Acites (-)Palpasi : Supel, teraba massa

dengan ukuran 16x3x3 cm, padat, mobile, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)

Pemeriksaan Penunjang: Darah Rutin (24 Januari 2012)Leukosit : 5700/UlHb : 9,9 mg/dlHt : 11,3%RontgenRontgen thorak: kesan cor pulmo dalam

batas normal.

Diagnosis Kerja : Mioma uteri Anestesi : General Anestesi – teknik

ETTStatus ASA : ASA IIPenatalaksanaan : Miomektomi

Persiapan operasi- Pasien dipuasakan 6-8 jam sebelum operasi- Sedia darah Whole Blood 2 Unit- Pasien tidak menggunakan perhiasaan

maupun gigi palsu- Akses intravena (18G) sudah terpasang dan

infus mengalir dengan lancar

Persiapan Alat dan Obat Anestesi Umum

Mempersiapkan mesin anestesi, sirkuit anestesi, face mask, monitor, tensimeter, saturasi serta mengecek tabung O2, N2O, sevoflurane, dan isoflurane

Mempersiapkan stetoskop, laringoskop (lampu menyala dan terang), ETT jenis non kinking ukuran6 ; 6,5; dan 7, orofaring tube ukuran 8 cm, dan suction.

Mempersiapkan propofol 100 mg, fentanil 50 mg, notrixum 20 mg dan ketorolac 60 mg.

Premedikasi- Induksi AnestesiAkses IV: Memasukkan fentanil 50 mg

Propofol 100 mg cek refleks bulu mata, jika telah (-) pasang face mask dan mulai ambu O2 3 L/menit, N2O 3 L/menit dan isofluran 2 vol % (sambil tetap memompa sampai airway bagus) notrixum 30 mg setelah obat mulai bekerja + 3 menit, perhatikan pergerakan dada naik dan simetris segera lakukan intubasi

Intubasi : Lepas face mask, pegang laringoskop dengan tangan kiri, masukkan laringoskop dari sisi mulut bagian kanan geser ke kiri (dapat meminta bantu pada asisten untuk membuka mulut pasien dan melakukan chin lift), tangan kanan melakukan head tilt, telusuri lidah pasien sampai pangkal lidah, terlihat epiglotis, di belakang epiglotis tampak plica vokalis, lalu segera masukkan ETT no 6,5 sampai batas garis hitam pada ETT.

Sambungkan ujung ETT dengan selang mesin anestesi, pompa balon, pastikan ETT sudah masuk ke trakea dan cek suara napas kanan = kiri, lalu isi balon ETT dengan 15 cc udara, fiksasi ETT dengan plester/tape, ambu O2 3 L/menit, isoflurane 2 vol% dan N2O 3 L/menit.

MaintenanceInhalasi: O2 3 L/menit, isoflurane 2 vol% dan

N2O 3 L/menit, Infus RL 1500 ml Dexamethasone 1 amp

EkstubasiMemastikan pasien telah bernapas spontanMelakukan suction slem pada airway pasienMenutup isoflurane dan N2O, tinggikan O2

sampai ± 8 L/menitMengempiskan balon, pastikan bahwa pasien

sudah bangun (biasanya pasien akan mulai batuk-batuk). Melepaskan plester/tape. Cari waktu yang tepat dan segera cabut ETT. Segera pasang face mask dan pastikan airway nya lancar dengan triple manuver. Setelah pasien benar-benar bangun, pasien dipindahkan ke RR.

RecoveryKetorolac 30 mg bolus IVKetorolac 30 mg drip dalam 500 ml RL, 16-18 gtt/I

Instruksi Post OP di RRAwasi tekanan darah, nadi, nafas dan saturasiOksigenasi dengan O2 3-4 L/menit

  Instruksi Post OP di RuanganAwasi vital signOksigenasi dengan O2 3-4 L/menit hingga 2 jam post

operasiPuasa hingga bising usus (+)Analgetik post opCairan rumatan RL 16-20 gtt/iLain-lain sesuai kebutuhan pasien

PEMBAHASAN

Pada pasien ini ditegakkan diagnosis mioma uteri dengan keluhan bengkak lebih kurang sebesar kepala bayi. Nyeri (+). Keluar darah dari kemaluan, bergumpal dan kehitaman. Dan dapat diraba massa yang padat dan mobile.

Pada pasien ini dimasukkan ke dalam ASA II (pasien dengan kelainan sistemik ringan – sedang yang tidak berhubungan dengan pembedahan, dan pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari) karena pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb turun

Prognosis pada pasien ini baik karena mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Dari hasil follow up keadaan umum yang membaik, tanda-tanda vital baik, tidak didapat tanda-tanda infeksi sehingga pasin dapat dipulangkan untuk dirawat lebih lanjut di rumah.