Post on 15-Mar-2021
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Jln Prabu Rangkasari Dasan Cermen Telp./Fax (0370) 7502424/7502992 Mataram
Kode Post : 83232 Email:rsud@ntbprov.go.id. Website:rsud.ntbprov.go.id
LAPORAN
AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2019
Jln Prabu Rangkasari Dasan Cermen Mataram
Telepon /Fax : (0370) 7502424/ ( 0370 ) 7502992
Kode Pos : 83232 Email:rsud@ntbprov.go.id. Website:rsud.ntbprov.go.id
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Provinsi
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melancarkan penyusunan dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2019.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan laporan kinerja tahunan yang
berisi pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai tujuan/sasaran strategis
yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan khususnya Penetapan
Kinerja RSUD Provinsi NTB Tahun 2019.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
RSUD Prov. NTB Tahun 2019 ini berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
No. 53 Tahun 2014 yang selanjutkan telah dibuatkan peraturan pelaksanaan
sesuai dengan Peraturan Gubernur NTB Nomor 34 tahun 2017 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi NTB.
Pada akhirnya, kami mengharapkan LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun
2019 tidak hanya menjadi alat evaluasi kinerja tetapi dapat memberi manfaat
yang optimal bagi upaya perbaikan kelembagaan, ketatalaksanaan, peningkatan
sumber daya manusia, akuntabilitas serta pelayanan publik yang
berkesinambungan di RSUD Provinsi NTB.
Mataram, Januari 2020
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat,
dr. H. L. HAMZI FIKRI, MM., MARS
Pembina Tk.I / IV.b
NIP. 197406212002121007
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Provinsi
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iv
EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) ........................................ v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................... 1
B. GAMBARAN UMUM .................................................................... 2
1. Sejarah singkat RSUD Provinsi NTB ...................................... 2
2. Tugas RSUD Provinsi NTB ..................................................... 3
3. Fungsi RSUD Provinsi NTB .................................................... 3
4. Kepegawaian ......................................................................... 4
5. Struktur Organisasi RSUD Provinsi NTB …………………….. 8
C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI ............................................ 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................... 11
A. PERENCANAAN ………………………………………… 11
1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN RSUD
PROVINSI NTB ………………………………………… 12
2. CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN………… 12
1. Strategi ……………………………………………………… 13
2. Kebijakan …………………………………………………… 13
3. Program dan Kegiatan …………………………………… 14
3. Indikator Kinerja Utama (IKU) .............................................. 16
B. PERJANJIAN KINERJA .......................................………………. 16
BAB III AKUNTABILTAS KINERJA ............................................................... 23
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ............................................ 22
1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun ini ............... 23
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun ini dan beberapa tahun terakhir ........................……… 31
3. Perbandingan realisasi indikator kinerja dengan target
dalam RPJMD ...............................................………………….. 34
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Provinsi
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 iii
4. Perbandingan realisasi indikator kinerja dengan target
Nasional .......………………………………................................... 36
5. Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/
Penurunan kinerja serta alternatif solusi ............................... 38
6. Efisiensi penggunaan sumber daya ....………………….………….. 40
7. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan maupun
Kegagalan pencapaian kinerja ............................................ 42
B. REALISASI ANGGARAN ............................................................ 43
C. PENGHARGAAN ATAS KINERJA OPD .................................... 46
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 48
LAMPIRAN
1. Indikator Kinerja Utama SKPD
2. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2019
3. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
4. Pengukuran dan pencapaian kinerja SKPD Tahun 2019
5. Rencana Aksi Tahun 2019
6. Capaian atas Rencana Aksi Tahun 2019
7. SOP Pengumpulan Data Kinerja
8. Foto penghargaan yang diterima PD atas nama Pemerintah Provinsi NTB
Tahun 2019
9. Laporan Realisasi Anggaran 2019
10. Struktur Organisasi
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Provinsi
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Distribusi SDM RSUD Provinsi NTB menurut status kepegawaian dan
jenis kelamin tahun 2019
1.2 Distribusi PNS RSUD Provinsi NTB menurut jenis jabatan dan jenis
kelamin tahun 2019
1.3 Distribusi SDM fungsional RSUD Provinsi NTB Tahun 2019
1.4 Rincian Dokter Spesialis RSUD Provinsi NTB Berdasarkan
Spesialisasi Tahun 2019
1.5 Rincian dokter paruh waktu RSUD Provinsi NTB Tahun 2019
1.6 Rincian Dokter Spesialis Kontrak RSUD Provinsi NTB tahun 2019
Tabel 2.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan sasaran Renstra RSUD Provinsi
NTB Tahun 2019 -2023
Tabel 2.2 Penetapan Kinerja (PK) RSUD Provinsi NTB tahun 2019
Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat
3.2 Capaian Indikator Kinerja Persentase Cakupan Layanan Kesehatan
Masyarakat
3.3 Jumlah Kunjungan di RSUD Provinsi NTB tahun 2019
3.4 Capaian Indikator Kinerja Persentase Penanganan Penyakit Menular
3.5 Capaian Indikator Kinerja Nilai Akreditasi Rumah Sakit
3.6 Capaian Indikator Kinerja Persentase Ketersediaan Sarana dan
Prasarana yang Sesuai Standart
3.7 Capaian Indikator Kinerja Persentase Realisasi Target Pendapatan
3.8 Perbandingan target, realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
3.9 Perbandingan Indikator Kinerja dengan Target dalam RPJMD
3.10 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja dengan Indikator SPM
dalam Permenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
3.11 Keselarasan antara Sasaran dan Program
3.12 Program Yang Menunjang Keberhasilan Pencapaian Kinerja
3.13 Realisasi Anggaran Berdasarkan PK tahun 2019
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Provinsi
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 v
EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)
Setiap akhir periode tahun anggaran, Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
harus melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan
dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK). Pengukuran pencapaian target kinerja
tersebut dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi
kinerja. Capaian Kinerja yang dibandingkan dengan Penetapan Kinerja
merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi. Analisis capaian kinerja terhadap
rencana kinerja memungkinkan teridentifikasinya sejumlah ketimpangan kinerja
bagi perbaikan kinerja dimasa datang. Hasil pengukuran kinerja kemudian
dilaporkan dalam bentuk akuntabilitas kinerja sebagai bentuk
pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran
strategis.
Pedoman penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUD provinsi NTB
mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 dan Peraturan
Gubernur Nomor 34 tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Provinsi NTB.
Adapun Penetapan Kinerja RSUD Provinsi NTB tahun 2019 terdiri dari 1
sasaran strategis yang mengacu pada Rencana Strategis RSUD Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2019-2023 yaitu meningkatnya kualitas dan jangkauan
layanan kesehatan dengan indikator kinerja :
1. Indeks kepuasan masyarakat
2. Persentase cakupan layanan kesehatan masyarakat
3. Persentase penanganan penyakit menular
4. Nilai akreditasi rumah sakit
5. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana RS
6. Persentase realisasi target pendapatan
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Provinsi
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 vi
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2019, dari enam indikator
kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terendah
realisasi kinerja adalah indikator indeks kepuasan masyarakat yaitu 97%%.
Sedangkan 5 indikator realisasi kinerja ≥100%.
Demikian ringkasan eksekutif ini kami sampaikan untuk dapat memberikan
gambaran sekilas tentang Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2019 dengan harapan menjadi bahan
evaluasi bagi semua pihak khususnya para stakeholder di RSUD Provinsi NTB.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, dan lebih memantapkan
pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud
pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi dan tujuan instansi pemerintah
serta dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance)
dan bersih sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun
1999 yang mengatur tentang penyelenggaraan Negara yang Bersih, dan Bebas
dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), serta sebagai tindak lanjut dari
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang mewajibkan Instansi
Pemerintah sebagai unsur Penyelenggara Negara agar membuat Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai pertanggungjawaban
atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan
sumber daya dan kebijakan yang dilaksanakan. Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah salah satu rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk
menifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama 1
(satu) tahun anggaran.
Sehubungan dengan hal tersebut, RSUD Prov. NTB sebagai organisasi
perangkat daerah wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah
(LAKIP) setiap tahun. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah RSUD
Prov. NTB Tahun 2018 dilaksanakan dengan berpedoman kepada Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari
implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 2
mendorong terwujudnya sebuah pemerintahan yang baik (good governance)
dan pemerintahan yang bersih di Indonesia.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah RSUD Prov.
NTB Tahun 2019 diharapkan dapat memberikan informasi kinerja yang
terukur dan seharusnya dicapai oleh RSUD Prov. NTB serta dapat mendorong
RSUD Prov. NTB didalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan
benar, terutama dalam pelaksanaan program/kegiatan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
B. GAMBARAN UMUM
1. Sejarah RSUD Provinsi NTB
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
selanjutnya disebut RSUD Prov. NTB berlokasi di Jalan Praburangkasari
Dasan Cermen Mataram memiliki luas lahan 125.000 m² dan luas bangunan
57.206 m².
Gedung lama Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat di Jalan Pejanggik no. 6 Mataram didirikan ± tahun 1915 merupakan
gedung peninggalan pemerintah Kolonial Belanda, terletak ditengah-tengah
Kota Mataram dan dibangun di atas areal tanah seluas 2,5 ha dan
merupakan gedung Sekolah Dasar (HIS). Setelah Kemerdekaan Republik
Indonesia, gedung tersebut tidak lagi dipergunakan sebagai tempat
pendidikan, melainkan dipergunakan sebagai tempat Palang Merah.
Beberapa waktu kemudian penggunaannya berubah sebagai Rumah Sakit
(Rumah Sakit Beattrix). Antara tahun 1947-1948 nama Rumah Sakit
Beattrix diubah menjadi Rumah Sakit Umum Mataram dan merupakan
bagian dari Dinas Kesehatan Rakyat Lombok. Pada masa itu beberapa
gedung dibangun untuk menambah/melengkapi gedung yang telah ada
sesuai kebutuhan waktu itu.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Nusa Tenggara Barat Nomor 448/Pem.47/5/151 tanggal 5 Nopember 1969,
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 3
status Rumah Sakit Umum Mataram yang pengelolaannya di bawah
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat diubah menjadi milik dan
pengelolaannya dibawah Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
dengan nomenklatur Rumah Sakit Umum Daerah Mataram. Pada awal
tahun 2005 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
13/Menkes/SK/I/2005 tentang Peningkatan Kelas, terjadi perubahan status
pada Rumah Sakit Umum Daerah Mataram dari Rumah Sakit Kelas B
menjadi Rumah Sakit Kelas B Pendidikan. Pada tahun 2011 RSUD Provinsi
NTB status pengelolaannya ditetapkan menjadi PPK-BLUD melalui Surat
Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 37 tahun 2011.
Berdasarkan Perda No. 8 tahun 2008 tanggal 25 Agustus 2008 mengubah
nomenklatur RSUD Mataram menjadi RSU Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Perkembangan terakhir berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor
12 Tahun 2014 tentang Perubahan ke dua atas Perda Nomor 8 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja, Inspektorat, Bappeda dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat nomenklatur Rumah Sakit
Umum Provinsi NusaTenggara Barat berubah menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2. Tugas RSUD Provinsi NTB:
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB mempunyai tugas
membantu Gubernur dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan
dan pembangunan, melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna
dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan melaksanakan upaya
rujukan kesehatanserta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian
dan pengembangan kesehatan, dan melaksanakan pelayanan bermutu
sesuai standar pelayanan rumah sakit Kelas B Pendidikan.
3. Fungsi RSUD Provinsi NTB
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 4
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas,
RSUD Provinsi NTB menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan medis
2. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis
3. Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan
4. Penyelenggaraan pelayanan rujukan
5. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan
6. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan calon dokter dan tenaga
kesehatan lainnya
7. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
4. Kepegawaian
Salah satu unsur yang paling penting dalam organisasi adalah Sumber
Daya Manuasia (SDM) atau pegawai yang akan menggerakkan dan
melaksanakan tugas organisasi. Status pegawai yang ada di RSUD Provinsi
NTB saat ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Distribusi SDM RSUD Provinsi NTB Menurut Status Kepegawaian
dan Jenis Kelamin tahun 2019
No Status Kepegawaian Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1 Aparatur Sipil Negara (ASN) 341 515 856
2 Pegawai Tidak Tetap Daerah (PTTD)
3 2 5
3 Pegawai Non ASN 182 186 368
4 Dokter Paruh Waktu 22 17 29
5 Dokter Kontrak 8 9 17
J u m l a h 556 729 1.285 Sumber : Subag Umum dan Kepegawaian RSUD Prov NTB
Pegawai RSUD Provinsi NTB dalam melaksanakan tugas sehari-hari
berpedoman pada tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sesuai dengan
jabatan/ kompetensi masing-masing. Jenis jabatan yang ada di RSU
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 5
Provinsi NTB, yaitu jabatan struktural (eselon), jabatan non struktural
umum (fungsional umum) dan jabatan non struktural tertentu (fungsional
tertentu), dengan distribusi sebagai berikut :
Tabel 1.2 Distribusi PNS RSUD Provinsi NTB Menurut Jenis Jabatan dan
Jenis Kelamin Tahun 2019
No
Jenis Jabatan Jenis Kelamin
Jml Laki-laki Perempuan
1 Struktural 18 10 28
2 Non Struktural (fungsional)
a. Fungsional umum 116 72 188
b. Fungsional tertentu 207 433 640
J u m l a h 341 515 856 Sumber : Subag Umum dan Kepegawaian RSUD Prov NTB
Jenis Jabatan Fungsional yang ada di RSUD Provinsi NTB Tahun 2019
sebanyak 22 jenis jabatan fungsional (Jafung), yaitu :
1) Jabatan Fungsional Dokter
2) Jabatan Fungsional Dokter Pendidik Klinik
3) Jabatan Fungsional Dokter Gigi
4) Jabatan Fungsional Perawat
5) Jabatan Fungsional Perawat Gigi
6) Jabatan Fungsional Psikolog
7) Jabatan Fungsional Bidan
8) Jabatan Fungsional Apoteker
9) Jabatan Fungsional Asisten Apoteker
10) Jabatan Fungsional Perekam Medis
11) Jabatan Fungsional Teknisi Elektromedis
12) Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium
13) Jabatan Fungsional Radiografer
14) Jabatan Fungsional Terapis Wicara
15) Jabatan Fungsional Okupasi Terapi
16) Jabatan Fungsional Refraksionis
17) Jabatan Fungsional Fisioterafis
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 6
18) Jabatan Fungsional Nutritionis
19) Jabatan Fungsional Sanitarian
20) Jabatan Fungsional Umum
21) Analisis Kepegawaian
22) Pembimbing Kesehatan Kerja Muda
Dua puluh dua jenis jabatan fungsional (kecuali fungsional umum) tersebut
masing-masing memiliki strata yang berbeda-beda. Distribusi SDM
Fungsional RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 menurut jenis jabatan dan jenis
kelamin dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 1.3 Distribusi SDM Fungsional RSUD Provinsi NTB Tahun 2019
No Jenis Jabatan fungsional
Jumlah
Total Laki-
laki Perempuan
1 Dokter Spesialis 30 21 51
2 Dokter Umum 14 25 39
3 Dokter Gigi 2 3 5
4 Paramedis keperawatan 108 206 314
5 Paramedis nonkeperawatan 50 162 212
J u m l a h 204 417 621 Sumber : Subag Umum dan Kepegawaian RSUD Prov NTB
Sebagai RS Kelas B pendidikan yang akan menuju RS Kelas A, RSUD
Provinsi NTB berusaha memenuhi kebutuhan dokter, terutama dokter
spesialis dan subspesialis. Menjadi RS kelas A berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan No 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan perizinan
Rumah Sakit, kebutuhan dokter spesialis menjadi RS Kelas A adalah 110
orang, sementara dokter spesialis pemangku jabatan fungsional, dokter
paruh waktu dan dokter spesialis kontrak yang ada saat ini di RSUD
Provinsi NTB sebanyak 94 orang. Adapun rincian jenis dan jumlah dokter
spesialis di RSUD Provinsi NTB tahun 2019 sebagai berikut:
Tabel 1.4 Rincian Dokter Spesialis RSUD Provinsi NTB Berdasarkan Spesialisasi Tahun 2019
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 7
No Nama Spesialisasi L P Jumlah (Orang)
1 Spesialis Anak (DSA) 3 4 7
2 Spesialis Anestesi (DSAN) - 5 5
3 Spesialis Bedah (DSB) 6 - 6
4 Spesialis Bedah Mulut (DSBM) - 1 1
5 Spesialis Bedah Plastik (DSBP) - - -
6 Spesialis Bedah Syaraf (DSBS) - - -
7 Spesialis Emergency (DSEm) - - -
8 Spesialis Forensik (DSF) 1 - 1
9 Spesialis Jantung (DSJ) - 1 1
10 Spesialis Keterapian Fisik dan Rehabilitasi (DSKFR)
- 2 2
11 Spesialis Kulit dan Kelamin (DSKK) 1 1 2
12 Spesialis Mata (DSM) 1 1 2
13 Spesialis Obgyn (DSOG) 4 2 6
14 Spesialis Otrhopedi (DSBO) 1 - 1
15 Spesialis Paru (DSP) 1 2 3
16 Spesialis Mikrobiologi Klinik (DSMK) - - -
17 Spesialis Patologi Klinik (DSPK) - 1 1
18 Spesialis Penyakit Dalam (DSPD) 5 - 5
19 Spesialis Radiologi (DSR) 1 1 2
20 Spesialis Syaraf (DSS) 1 1 2
21 Spesialis THT (DTHT) 1 1 2
22 Spesialis Urologi (DSU) 1 - 1
23
J u m l a h 27 23 50 Sumber : Subag Umum dan Kepegawaian RSUD Prov. NTB
Kekurangan Dokter Spesialis di RSUD Provinsi NTB telah diupayakan
melalui pendidikan dokter umum ke jenjang dokter spesialis maupun
dokter spesialis ke sub spesialis baik yang didanai oleh APBD Provinsi NTB,
Kementerian Kesehatan dan sponsor. Program pendidikan dokter umum ke
jenjang dokter spesialis maupun ke jenjang dokter spesialis ke subspesialis
yang didanai oleh APBD Provinsi NTB sering terkendala oleh lamanya
keluar SK Tugas Belajar dari Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Upaya lain yang telah dilakukan adalah dengan
memberdayakan dokter-dokter spesialis Fakultas Kedokteran UNRAM
sejalan RSUD Prov. NTB sebagai rumah sakit pengampu FK UNRAM.
Dimana di dalam distribusi SDM RSUD Provinsi NTB di sebut sebagai dokter
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 8
paruh waktu. Adapun rincian dokter paruh waktu RSUD Provinsi NTB
Tahun 2019, sebagai berikut:
Tabel 1.5 Rincian Dokter Paruh Waktu RSUD Provinsi NTB Tahun 2019
No Nama Spesialisasi L P Jumlah
1 Spesialis Anak (DSA) - 2 2
2 Spesialis Anestesi (DSAN) 1 - 1
3 Spesialis Bedah (DSB) 1 - 1
4 Spesialis Bedah Plastik (DSBP) - 1 1
5 Spesialis Bedah Syaraf (DSBS) 2 - 2
6 Spesialis Bedah Thoraks Kardiovaskuler (DSBTK)
1 - 1
7 Spesialis Forensik (DSF) 1 - 1
8 Spesialis Jantung (DSJ) 1 1 2
9 Spesialis Kesehatan Jiwa (DSKJ) - 1 1
10 Spesialis Kulit dan Kelamin (DSKK) 1 - 1
11 Spesialis Mata (DSM) - 4 4
12 Spesialis Mikrobiologi Klinik (DSMK) 1 - 1
13 Spesialis Neurologi (DSN) 1 - 1
14 Spesialis Obgyn (DSOG) 2 2
15 Spesialis Orthopedi (DSBO) - 1 1
16 Spesialis Paru (DSP) 2 2
17 Spesialis Patologi Klinik (DSPK) 1 - 1
18 Spesialis Penyakit Dalam (DSPD) 3 1 4
19 Spesialis Radiologi (DSR) 2 2
20 Spesialis Syaraf (DSS) 2 1 3
21 Spesialis THT (DTHT) 2 1 3
22 Spesialis Urologi (DSU) 2 2
J u m l a h 22 17 39 Sumber: Bag. Umum dan Kepegawaian
Upaya lain untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di RSUD
Provinsi NTB adalah dengan mengangkat dokter spesialis menjadi dokter
spesialis kontrak dengan membebankan pada anggaran BLUD. Adapun
rincian dokter spesialis dengan status kontrak adalah sebagai berikut :
Tabel 1.6 Rincian Dokter Spesialis Kontrak Provinsi NTB Tahun 2019
No Nama Spesialisasi Jumlah Total
(Orang) L P
1 Spesialis Bedah (DSB) 2 - 2
2 Spesialis Obgyn (DSOG) 1 - 1
3 Spesialis Mata (DSM) 1 1
4 Spesialis Orthopedi (DSBO) 1 - 1
JUMLAH 5 - 5 Sumber : Subag Umum dan Kepegawaian RSUD Prov. NTB
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 9
5. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dan tata kerja RSUD Provinsi NTB sebagai
berikut: Direktur RSUD Provinsi NTB dibantu oleh 3 (tiga) orang Wakil
Direktur yaitu wakil direktur pelayanan dan penunjang medis, wakil
direktur umum dan keuangan, serta wakil direktur pendidikan dan
penelitian. Masing-masing wakil direktur dalam pelaksanaan tugasnya
dibantu oleh kepala bagian/kepala bidang, kepala seksi/kepala subbagian
dan kepala instalasi yang merupakan jabatan non struktural. Disamping
jabatan struktural dalam SOTK RSUD Provinsi NTB juga terdapat jabatan
fungsional.
Struktur organisasi RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat sesuai
Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 41 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 22 Tahun
2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda
dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat dilihat
pada lampiran 1.
C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Peran RSUD Provinsi NTB dalam pembangunan daerah adalah
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat dengan melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan
melaksanakan upaya rujukan kesehatan serta penyelenggaraan pendidikan,
pelatihan, penelitian dan pengembangan kesehatan, serta melaksanakan
pelayanan bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit Kelas B Pendidikan
baik di rawat jalan, rawat inap, maupun rawat darurat. Muara akhirnya adalah
meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) masyarakat NTB sehingga mampu
berdayasaing. Pelayanan yang diberikan di RSUD Provinsi NTB meliputi
pelayanan medis spesialistik dan subspesialistik, pelayanan penunjang, maupun
pelayanan unggulan.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 10
Berdasarkan identifikasi permasalahan terhadap tugas pokok dan fungsi
RSUD Provinsi NTB (masalah-masalah yang dihadapi secara internal) dan
beberapa isu yang mengemuka antara lain:
1. Pelayanan kesehatan baik medis maupun penunjang medis belum optimal.
2. Pelayanan keperawatan belum optimal.
3. Administrasi dan layanan ketatausahaan serta kehumasan belum tertib dan
lancar.
4. Administrasi keuangan belum optimal.
5. Penyusunan dokumen perencanaan dan pengembangan RS belum optimal.
6. Belum optimalnya pengembangan SDM rumah sakit.
7. Output penelitian dan pengembangan teknologi kesehatan belum optimal.
Disamping itu terdapat juga beberapa isu-isu strategis yang merupakan
isu-isu nasional, antara lain:
1. Penerapan pasien Safety dan implementasi Standart Pelayanan Minimal
(SPM)
2. Akreditasi RS dengan menggunakan standart akreditasi RS versi baru
3. Optimalisasi Sumber Daya Siaga Bencana dan Kejadian Luar Biasa (KLB)
4. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Neonatal
5. JKN dan aksesibilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin.
6. Pengembangan dan Peningkatan Fasilitas System Informasi Manajemen
Rumah Sakit
7. Peningkatan Status RS menjadi Kelas A
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB terus berupaya melakukan
perbaikan dan pengembangan baik fisik maupun peralatan untuk mewujudkan
customer satisfaction melalui medical execellence, service execellence dan
finance execellence. Upaya-upaya tersebut antara lain penambahan kapasitas
Tempat Tidur menjadi 607 kapasitas tempat tidur, meningkatkan kompetensi
petugas melalui pendidikan formal (dokter spesialis ke sub spesialis, dokter
umum ke spesialis dll) maupun informal (diklat-diklat teknis) serta
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 11
pengembangan pelayanan unggulan seperti pusat pelayanan jantung dan
pembuluh terpadu, pusat pelayanan intervensi paru menjadi pelayanan
unggulan serta menjadikan pelayanan radioterapi sebagai pelayanan unggulan
di tahun 2019.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 12
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. PERENCANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Provinsi NTB
Tahun 2019 – 2023 yang dituangkan kedalam dokumen Rencana Strategis
(RENSTRA ) Rumah Sakit Umum Provinsi NTB Tahun 2019 – 2023 yang berisi
penjabaran visi, misi dan program yang direncanakan dalam kurun waktu lima
tahun. Rencana Strategis (Renstra) tersebut berisi strategi pokok dalam
penjabaran agenda pembangunan jangka menengah, serta acuan kerja bagi
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB. Renstra tahun 2019 – 2023
dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan dalam
penyelenggaraan pembangunan lima tahun kedepan.
1) VISI ,MISI, TUJUAN DAN SASARAN RSUD PROVINSI NTB
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 86 tahun 2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan
evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan peraturan
daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan
rencana pembangunan jangka menengah daerah serta tata cara
perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana
pembangunan jangka menengah daerah, dan rencana kerja pemerintah
daerah menjelaskan tugas dan fungsi perangkat daerah yang terkait visi,
misi serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan perangkat
daerah, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong
pelayanan perangkat daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi
dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Dari pernyataan
tersebut OPD tidak lagi mencantumkan visi dan misi perangkat daerah
didalam renstra. Visi dan misi OPD mengacu kepada visi, misi dan
program kepala daerah dan wakil kepala daerah yang termuat didalam
RPJMD.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 13
Dalam mendukung tercapainya visi dan misi kepala daerah, OPD
perlu merumuskan tujuan dan sasaran strategis yang tertuang didalam
Renstra. Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi
faktor-faktor kunci keberhasilan (Critical Succes Factors) yang ditetapkan
setelah penetapan Visi dan Misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada
perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka
merealisasikan Visi dan Misi. Sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin
dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci,
terukur dan dapat dicapai. Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam
Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra RSUD
Provinsi NTB Tahun 2019-2023
VISI : Membangun Nusa Tenggara Barat yang Gemilang
MISI TUJUAN SASARAN
NTB sehat dan Cerdas
1. Meningkatkan Kualitas dan Jangkauan Layanan Kesehatan
1 Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas (medis, penunjang medis, dan asuhan keperawatan)
2 Meningkatnya pelayanan Kesehatan BLUD yang berkualitas
Namun dari PK yang telah tertandatangan oleh gubernur, sasaran startegis
yang ada di PK hanya 1 yaitu meningkatnya kualitas dan jangkauan
layanan kesehatan. Perbedaan antara sasaran strategis di renstra dan PK
disebabkan karena masih menunggu review RPJMD.
2) CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN RENSTRA RSUD PROV.
NTB 2019-2023
Visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai
melalui berbagai strategi dengan menetapkan kebijakan dan selanjutnya
dituangkan dalam program dan kegiatan yang selaras agar output
maupun outcome sesuai dengan yang diharapkan.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 14
1. Strategi
Berdasarkan tujuan dan sasaran serta dengan mencermati isu-isu
strategis RSU Provinsi NTB, maka strategi RSUD Provinsi NTB yang
tertuang dalam Rencana strategik Tahun 2019-2023 adalah sebagai
berikut:
a. Meningkatkan kualitas pelayanan medis, penunjang medis dan
asuhan keperawatan.
b. Memastikan ketersedian sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan sesuai standart.
c. Mengembangkan layanan unggulan sesuai kebutuhan/pola
penyakit.
d. Meningkatkan manajemen mutu pelayanan asuhan keperawatan.
e. Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan rumah sakit.
f. Meningkatkan jumlah tenaga rumah sakit sesuai kebutuhan
berdasarkan analisa beban kerja.
g. Memastikan ketersedian pembiayaan bagi masyarakat tidak
mampu yang tidak memiliki jaminan pembiayaan kesehatan.
h. Pemamfaatan dana BLUD secara efektif dan efisien.
2. Kebijakan
Kebijakan yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh RSUD Provinsi
NTB adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan standarisasi/akreditasi rumah sakit versi SNARS.
b. Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara periodik terhadap
layanan (medis, penunjang medis, dan asuhan keperawatan).
c. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
(alat kedokteran, obat, dll) sesuai standart.
d. Melaksanakan layanan kemoterapi dan radioterapi (untuk
pelayanan pasien dengan kanker).
e. Mengembangkan simkep yang terintegrasi dengan SIM-RS.
f. Meningkatkan kompetensi petugas melalui :
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 15
1) Pelatihan keterampilan di unit khusus (ICU/ICCU, PICU/RICU,
NICU, IBS/OK Cyto, Anasthesi, Chatlab, intermediet/HCU, HD,
IGD).
2) Meningkatkan jenjang pendidikan formal
3) Melaksanakan test kebugaran untuk laryawan rumah sakit
g. Melakukan rekredensial bagi tenaga kesehatan sebelum
melaksanakan tugas.
h. Melakukan rekruitment tenaga untuk memenuhi kebutuhan.
i. Mengusulkan anggaran pembiayaan bagi masyarakat tidak mampu
yang tidak memiliki jaminan pembiayaan kesehatan dalam APBD.
j. Melaksanakan kerjasama (MOU) dengan kabupaten/kota untuk
jaminan pembiayaan (bansos, jampersal, dll)
k. Melakukan sosialisasi BLUD kepada seluruh
bidang/bagian/Instalasi/Unit.
l. Mengelola, mengoptimalkan dana BLUD untuk peningkatan mutu
dan pengembangan layanan RS.
3. Program dan Kegiatan
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan serta
memperhatikan posisi organisasi hasil analisis lingkungan, maka
strategi dikembangkan dengan melaksanakan program dan kegiatan.
Program yang ditetapkan oleh RSUD Provinsi NTB mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Nusa Tenggara Barat sesuai Perda Nomor 1 tahun 2019. Adapun
program-program tersebut adalah :
a. Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
c. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
d. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan dan Keuangan
Capaian Kinerja
e. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 16
f. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
g. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
h. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
i. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
j. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa//Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit
Mata
k. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah
sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah Sakit Mata
l. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum
Daerah
Sedangkan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh RSUD Prov.
NTB tahun 2019 adalah :
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik
2. Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
3. Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi dan Teknis Perkantoran
b) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
c) Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah
1. Peningkatan manajemen asset/barang milik daerah
d) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan bagi Pengungsi Korban
Bencana
2. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah
Kesehatan
e) Program Pencegahan dan Penganggulangan Penyakit Menular
1. Kegiatan peningkatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (ide)
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 17
f) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
a) Penyusunan Standart Pelayanan Kesehatan
g) Program Pengadaan; peningkatan sarana dan Prasarana
RS/RSJ/RS Paru-paru/RS Mata
1. Kegiatan Pengadaan Alat-Alat Kesehatan RS
2. Pengadaan Mebeleur Rumah Sakit
h) Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD
1. Kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD
3) Indikator Kinerja Utama (IKU)
Untuk memantau pencapaian sasaran strategis dan arah kebijakan RSUD
Provinsi NTB, berdasarkan Keputusan Direktur RSUD Prov. NTB No.
821.29/95/RSUDP/2019 telah ditetapkan IKU (Indikator Kinerja Utama) di
RSUD Prov. NTB yang harus dicapai sampai dengan akhir periode renstra.
Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) RSUD Provinsi NTB adalah:
1. Indeks Kepuasan Masyarakat.
2. Persentase Cakupan Layanan Kesehatan Masyarakat.
3. Persentase Penanganan Penyakit Menular.
4. Nilai Akreditasi Rumah Sakit.
5. Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana RS Yang Sesuai
Standart.
6. Persentase Realisasi Target Pendapatan.
B. PERJANJIAN KINERJA
Rencana Kinerja mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Nusa Tenggara Barat sesuai Perda Nomor 1 Tahun 2019
yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Strategis (Renstra SKPD), Rencana
Kerja Tahunan (RKT), yang pada akhirnya di fokuskan pada Perjanjian Kinerja
(PK) yang memuat informasi tentang :
1. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan
2. Indikator kinerja dan target dari sasaran strategis yang ingin dicapai
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 18
3. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun yang
bersangkutan
4. Jumlah Anggaran yang mendukung program dan kegiatan.
Perjanjian Kinerja RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 terdiri dari 1 sasaran
strategis yang ingin dicapai dengan 6 indikator kinerja, hal ini dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel. 2.2 Penetapan Kinerja (PK) RSUD Provinsi NTB Tahun 2019
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1 Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan kesehatan
1) Indeks Kepuasan Masyarakat.
2) Persentase Cakupan Layanan Kesehatan Masyarakat.
3) Persentase Penanganan Penyakit Menular.
4) Nilai Akreditasi Rumah Sakit.
5) Persentase Ketersedian sarana dan Prasarana RS yang Sesuai Standart
6) Persentase Realisasi Target Pendapatan.
1) 90 %
2) 100 %
3) 100 %
4) Paripurna
5) 76 %
6) 100 %
Mengacu pada Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB
tahun 2019-2023, sasaran strategis meningkatnya kualitas dan
jangkauan layanan kesehatan dan indikator kinerja dalam perjanjian
kinerja (PK) RSUD Prov. NTB tahun 2019 dapat dijabarkan sebagai berikut :
sebagai rumah sakit rujukan di Provinsi NTB, RSUD Provinsi NTB selalu
berusaha dan berikhtiar memberikan pelayanan yang profesional kepada
masyarakat. Mutu pelayanan yang baik tidak hanya diukur dari kemewahan
fasilitas, kelengkapan sarana dan prasarana, dan penampilan fisik akan tetapi
juga dari sikap dan prilaku karyawan harus mencerminkan profesionalisme dan
mempunyai komitmen tinggi terhadap tugas dan kewajibannya. Adapun salah
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 19
satu indikator untuk menilai kualitas pelayanan RS adalah kepuasan
masyarakat/pelanggan.
Kepuasan masyarakat/pelanggan merupakan cerminan kualitas pelayanan
kesehatan yang di terima oleh pasien. Mutu pelayanan kesehatan merujuk pada
tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada
diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu
pelayanan kesehatan. Namun demikian, kualitas pelayanan yang relatif baik
belum tentu bisa memuaskan pasien. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk
menilai kepuasan pasien adalah dengan melakukan survey kepuasan. Hasil
survey kepuasan pelanggan tidak hanya akan berhenti pada deretan angka-
angka yang dihasilkan, tapi menjadi bahan evaluasi dan acuan dalam
mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang holistik di RS. Dengan
meningkatnya kepuasan pelanggan diharapkan jumlah kunjungan ke RS akan
meningkat.
Indikator kedua untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari sasaran tersebut
adalah persentase cakupan layanan kesehatan masayarakat. RSUD Provinsi
NTB berusaha memberikan pelayanan secara profesional kepada seluruh
lapisan masyarakat dengan tidak membeda-bedakan suku, agama, maupun
ras termasuk kepada masyarakat tidak mampu. Hal ini sejalan dengan
program Kementerian Kesehatan RI yakni penguatan pelayanan kesehatan
menuju cakupan kesehatan semesta. Cakupan kesehatan semesta bermakna
bahwa semua anggota masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
(promotif, preventif, kuratif, rehabilitative, dan paliatif) yang berkualitas,
efektif sesuai kebutuhan dan tidak boleh ada kendala biaya dalam
memanfaatkan pelayanan tersebut. Untuk meningkatkan cakupan layanan
kesehatan kepada masyarakat diperlukan inovasi dan komitmen dari seluruh
civitas hospitalia.
Indikator ketiga untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari sasaran tersebut
adalah persentase penanganan penyakit menular. Setiap tahun jumlah
kunjungan pasien yang berobat ke RSUD Prov. NTB cenderung mengalami
peningkatan dengan kasus penyakit bervariasi, baik penyakit yang tidak
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 20
menular maupun penyakit menular. RSUD Provinsi NTB selain memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang mengidap penyakit tidak
menular juga memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
mengidap penyakit menular termasuk kepada penderita HIV/AIDS dan
menyiapkan penderita HIV/AIDS agar bisa bersosial dimasyarakat.
Peningkatan terhadap pelayanan dan penanganan penyakit menular
diharapkan berdampak terhadap kelangsungan hidup dan keberlangsungan
hidup masyarakat yang tentunya akan dapat meningkatkan usia harapan
hidup masyarakat.
Indikator keempat adalah Nilai Akreditasi Rumah Sakit. Akreditasi RS adalah
pengakuan terhadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri kesehatan, setelah
dinilai bahwa rumah sakit itu memenuhi standart pelayanan RS yang berlaku
untuk meningkatkan mutu pelayanan RS secara berkesinambungan
(permenkes no. 12 tahun 2012 tentang akreditasi RS). Penilaian didalam
akreditasi bukan saja terbatas pada layanan medis, penunjang medis, tetapi
juga pelayanan asuhan keperawatan. Pelayanan Asuhan Keperawatan tidak
akan terlepas dari pekerjaan seorang perawat dalam menjalankan tugas dan
fungsi serta kewajibannya. Salah satunya adalah bagaimana agar pasien selalu
safety (selamat). Menurut penjelasan Pasal 43 UU Kesehatan No. 36 tahun
2009 yang dimaksud dengan keselamatan pasien (patient safety) adalah
proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan pelayanan kepada pasien
secara aman termasuk didalamnya pengkajian mengenai resiko, identifikasi,
manajemen resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan
solusi untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko. Layanan yang
ada di RS baik medis, penunjang, maupun asuhan keperawatan wajib
meningkatkan mutu layanan yang diberikan.
Untuk menjamin patient safety (keselamatan pasien) dan meningkatkan mutu
pelayanan, maka RS wajib melaksanakan akreditasi RS setiap 3 (tiga) tahun
sekali. Hal ini tercantum didalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 21
Rumah Sakit pasal 40 ayat 1 menyatakan bahwa dalam upaya peningkatan
mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal
3 (tiga) tahun sekali. Akrditasi ini wajib dilakukan oleh semua RS baik rumah
sakit publik/pemerintah maupun rumah sakit privat/swasta/BUMN.
Didalam menunjang keberhasilan akreditasi untuk meraih predikat paripurna,
diperlukan keterlibatan semua unsur dan komitmen bersama, baik SDM,
perencanaan, keuangan maupun bidang non teknis lainnya. SDM merupakan
salah satu unsur yang penting didalam penilaian akreditasi RS. Didalam
penilaian akreditasi, RSUD Provinsi NTB dituntut untuk selalu memberikan
pelayanan prima. Pelayanan Prima salah satunya bisa dicapai apabila SDM
yang ada berkualitas. Untuk menghasilkan SDM yang berkualitas diperlukan
pendidikan dan atau pelatihan, baik secara formal maupun non formal yang
dilakukan secara terus menerus. Kegiatan ini ditujukan kepada
pegawai/karyawan agar meningkatkan kesadaran karyawan/pegawai untuk
dapat memahami dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas
sesuai dengan prosedur yang berlaku, mempunyai keahlian dan keterampilan
dibidangnya masing-masing (teknis) sehingga mampu memberikan pelayanan
secara efektif, efisien, dan safety. Berdasarkan hal ini RSUD Provinsi NTB
selalu berikhtiar RSUD Provinsi NTB selalu berihtiar menerapkan ‘the right man
in the right place’, artinya menempatkan orang sesuai dengan kompetensinya
sehingga bisa bekerja dengan optimal.
Indikator kelima untuk mengetahui keberhasilan dari sasaran tersebut adalah
persentase ketersedian sarana dan prasarana RS yang sesuai standart.
Peningkatan jumlah kunjungan pasien serta kasus penyakit yang bervariasi
menyebabkan kebutuhan akan ruang perawatan dan alat kesehatan RS juga
meningkat. RSUD Provinsi NTB selalu berusaha untuk memenuhi alat
kesehatan dan kedokteran sesuai dengan standart RS Kelas A.
Indikator keenam adalah persentase realisasi target pendapatan. Sebagaimana
dimaklumi salah satu agenda reformasi di bidang keuangan negara adalah dari
penganggaran tradisional menjadi penganggaran berbasis kinerja. Dengan
berbasis kinerja ini, arah penggunaan dana pemerintah tidak lagi berorientasi
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 22
pada input tetapi pada output. Pasal 68 dan pasal 69, UU No.1/2004 tentang
Perbendaharaan Negara, instasi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya
memberi pelayanan kepada masyarakat dapat menerapkan pola pengelolaan
keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi dan
efektivitas.
Sebagai tindak lanjut atas peraturan di atas, Menteri Dalam Negeri telah
mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah yang
menjadi dasar dalam penerapan pengelolaan keuangan bagi Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD). Berdasarkan hal diatas pada tahun 2011, RSUD Prov.
NTB ditetapkan menjadi PPK-BLUD dimana penggunaan anggaran sangat
fleksibel yang digunakan untuk kegiatan pelayanan dan pendukung pelayanan
BLUD. Kegiatan tersebut antara lain digunakan untuk biaya operasional, biaya
umum dan administrasi, dan biaya pengeluaran investasi.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 23
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis OPD dan
digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi lembaga.
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB berkewajiban untuk melaporkan
akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut
menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1
(satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi
NTB telah melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan
tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya
dituangkan dalam Laporan Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB
Tahun 2019.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No 53 Tahun 2014 yang
merupakan reviu dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No
29 Tahun 2010, kinerja RSUD Provinsi NTB diukur berdasarkan tingkat
pencapaian kinerja dari setiap pernyataan kinerja sasaran strategis yang telah
diimplementasikan dalam program/kegiatan sesuai Rencana Kerja Tahunan.
Pengukuran capaian kinerja RSUD Prov. NTB dilakukan berdasarkan pada
realisasi pencapaian indikator dan target program kegiatan yang telah
ditetapkan dalam Renstra 2019-2023, Renja 2019 dan Rencana Bisnis
Anggaran (RBA) 2019 dengan cara membandingkan antara capaian tahun 2019
dengan indikator kinerja Tahun 2019 dan terhadap target akhir RPJMD.
Capaian kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB berdasarkan
Perjanjian Kinerja tahun 2019 di jelaskan sebagai berikut:
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 24
1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
Ditahun 2019 RSUD menetapkan 1 sasaran strategis yaitu Meningkatnya
kualitas dan jangkauan layanan kesehatan. Untuk mencapai sasaran
strategis tersebut, RSUD Provinsi NTB menetapkan 6 indikator kinerja yaitu
Indeks Kepuasan Masyarakat, Persentase Cakupan Layanan Kesehatan
Masyarakat, Persentase Penanganan Penyakit Menular, Nilai Akreditasi
Rumah Sakit, Persentase Ketersedian sarana dan Prasarana RS yang Sesuai
Standart, dan Persentase Realisasi Target Pendapatan. Adapun capaian
indikator dari sasaran tersebut adalah:
a) Capaian Indikator Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat
Kepuasan Masyarakat merupakan cerminan kualitas pelayanan
kesehatan yang di terima oleh pasien. Setiap tahun RSUD Provinsi NTB
melakukan survey kepuasan masyarakat sebanyak 4 kali. Pada tahun
2019, RSUD provinsi NTB telah melaksanakan survey kepuasan
pelanggan triwulan I, II, III, dan IV. Hasil survey kepuasan
masyarakat/pelanggan yang baik mengisyaratkan mutu pelayanan yang
diberikan oleh RSUD Provinsi baik dan tingkat kepercayaan masyarakat
yang tinggi. Tahun 2019, RSUD Provinsi NTB menaikkan target indeks
kepuasan masyarakat menjadi 90%. Capaian survey kepuasan
pelanggan triwulan I sebesar 87,06%, triwulan II sebesar 87,63%,
triwulan III sebesar 87,70% dan triwulan IV sebesar 87,3%. Semakin
tinggi hasil survey kepuasan masyarakat tentunya akan berdampak
positif terhadap citra rumah sakit. RS telah berupaya dan berikhtiar
untuk memberikan pelayanan secara profesional kepada masyarakat
yang datang berkunjung.
Tabel 3.1. Capaian Indikator Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat.
Indikator kinerja Satuan Target 2019
Realisasi 2019
% capaian realisasi 2019
1 2 3 4 5
Indeks Kepuasan Pelanggan % 90 87,3 97.07
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 25
Jika dilihat dari hasil survey kepuasan masyarakat tiap triwulan,
ditriwulan IV hasil survey kepuasan masyarakat mengalami penurunan.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan hasil survey
kepuasan masyarakat. Berdasarkan kritik dan saran yang tertulis dalam
ceklist/kuisioner survey, hal-hal yang meyebabkan terjadinya penurunan
hasil suvey kepuasan masyarakat diantaranya kinerja medis dan tenaga
kesehatan lainnya serta kondisi fisik RS yang tidak sesuai dengan
harapan pasien.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh RSUD Provinsi NTB untuk
meningkatkan indeks kepuasan masyarakat/pelanggan, diantaranya
selalu berupaya meyelesaikan semua saran ataupun masukan dengan
cepat baik yang diperoleh melalui kotak saran ataupun media sosial,
mengadakan pelatihan service exellence kepada semua karyawan RSUD
terutama petugas lini terdepan pelayanan, menambah SDM baik
spesialis maupun subspesialis, meningkatkan kapasitas sumber daya
aparatur baik melalui pendidikan formal maupun melalui pelatihan.
b) Capaian Indikator Kinerja Persentase Cakupan Layanan Kesehatan
Masyarakat.
Sejalan dengan program Kementerian Kesehatan RI yakni penguatan
pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, RSUD telah
memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk
juga kepada masyarakat miskin/tidak mampu. Cakupan Kesehatan
Semesta bermakna bahwa semua anggota masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, rehabilitative, dan
paliatif) yang berkualitas, efektif sesuai kebutuhan dan tidak boleh ada
kendala biaya dalam memanfaatkan pelayanan tersebut.
Sebagai rumah sakit rujukan provinsi, RSUD Provinsi NTB menerima
berbagai kasus rujukan dari RS kabupaten/kota di Provinsi NTB dan
selalu mengedepankan pasien safety. Selain itu, dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat RSUD Provinsi NTB tidak
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 26
pernah melakukan diskriminasi terhadap layanan yang diberikan,
termasuk kepada masyarakat tidak mampu. Ini dapat dilihat didalam
tabel capaian realisasi persentase cakupan layanan masyarakat berikut :
Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Persentase Cakupan Layanan Kesehatan Masyarakat.
Indikator kinerja Satuan Target 2019 Realisasi 2019 % capaian realisasi
2019
1 2 3 4 5
Persentase Cakupan Layanan Kesehatan Masyarakat
% 100 314,64 314,64
Persentase capaian realisasi pada tabel diatas sejalan dengan program
JKN yang merupakan amanat Undang-undang No. 40 tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), bahwa RSUD Provinsi
NTB tetap memberikan akses kepada masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan tanpa hambatan finansial.
Adapun Jumlah kunjungan di RSUD Provinsi NTB tahun 2019 adalah
sbb:
Tabel 3.3. Jumlah kunjungan di RSUD Provinsi NTB tahun 2019
Instalasi
Cara Bayar
Total PBI Non PBI Umum
Dana Bencana
Alam
Asuransi
Lain
Rawat Jalan 39,048 81,511 18,292 150 2,090 141,091
Rawat Inap 6,637 9,842 1,483 47 714 18,723
IGD 4,555 7,042 5,048 - 380 17,025
Total 50,240 98,395 24,823 197 3,184 179,839
Tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah kunjungan ke RSUD Provinsi
NTB 82,65% dari jumlah kunjungan baik di rawat jalan, rawat inap dan
IGD merupakan pasien BPJS (baik PBI maupun Non PBI).
Untuk mendukung program daerah dalam membantu pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat miskin, RSUD Provinsi NTB
menetapkan salah satu indikator kinerja adalah cakupan layanan
kesehatan masyarakat. Didalam indikator tersebut ada beberapa
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 27
kegiatan yang dilaksanakan antara lain pelayanan terhadap masalah
kesehatan bagi pengungsi korban bencana, pelayanan terhadap pasien
tidak mampu, terlantar dan masalah sosial lainnya, rumah singgah dan
pelayanan ambulance.
Tahun 2019, RSUD Provinsi NTB memberikan layanan terhadap 172
orang dengan masalah pasien tidak mampu bayar, rumah singgah...
orang, dan layanan terhadap ambulance....... orang. Adapun faktor
penyebab keberhasilan indikator kinerja ini antara lain adalah adanya
dukungan anggaran APBD, ketersediaan SDM yang dibutuhkan oleh
masyarakat termasuk dokter spesialis dan subspesialis serta kecepatan
dalam pengangan masalah kesehatan masyarakat.
c) Capaian Indikator Kinerja Persentase Penanganan Penyakit Menular
Salah satu program layanan yang diberikan oleh RSUD Provinsi NTB
adalah pencegahan penularan penyakit HIV-AIDS. Kegiatan ini
dikoordinir oleh poli VCT. Adapun kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai indikator kinerja ini antara lain pemeriksaan laboratorium
untuk ODHA (pemeriksaan untuk viral load dan meso ARV), pertemuan
dengan tim HIV/AIDS yang rutin dilaksanakan, seminar/workshop
pencegahan/penanggulangan HIV-AIDS dilayanan kesehatan untuk
perawat bidan dan tenaga penunjang lainnya, penguatan jejaring kerja
layanan TH/PDP di Dompu dan KSB.
Table 3.4. Capaian Indikator Kinerja Persentase Penanganan Penyakit Menular.
Indikator kinerja Satuan Target 2019 Realisasi
2019 % capaian realisasi
2019
1 2 3 4 5
Persentase penanganan penyakit menular % 100 100 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa indikator kinerja persentase
penanganan penyakit menular tahun 2018 dan 2019 adalah 100%. Ini
bermakna RSUD Provinsi NTB selalu memberikan layanan kepada
masyarakat terutama yang mengidap penyakit menular khususnya
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 28
penderita HIV-AIDS. Untuk mendukung terfasilitasinya layanan bagi
ODHA di Provinsi NTB, Tim VCT RSUD telah membentuk jejaring kerja
layanan di seluruh pulau Lombok dan Sumbawa, dengan adanya
jejaring ini diharapkan layanan terhadap ODHA terfasilitasi. Selain itu,
sosialisasi kepada masyarakat umum tentang penyakit menular
khususnya HIV / AIDS bisa dilakukan oleh jejaring kerja. Secara rutin
tim VCT RSUD Provinsi NTB telah melakukan penyuluhan, upaya
pencegahan, perawatan, pengobatan dan memonitoring kepatuhan
ODHA dalam minum obat, serta dukungan peraturan dan hukum
kepada ODHA.
Layanan konseling telah dilakukan oleh tim VCT kepada 1,276 pasien
yang datang ke layanan VCT/KTH. Tahun 2019, terdapat 56 masyarakat
yang ditemukan positif kasus HIV dengan jumlah laki-laki sebanyak 37
orang dan perempuan sebanyak 19 orang. Kelompok faktor resiko yang
terbanyak positif HIV adalah kelompok hetero seksual sebanyak 37
orang, kelompok homo seksual sebanyak 16 oarang dan kelompok
perinatal sebanyak 3 orang. Adapun kelompok usia yang banyak
ditemukan positif HIV adalah kelompok usia 25 – 49 tahun sebanyak 47
orang, kelompok usia 20 – 25 orang sebanyak 4 orang, kelompok usia
15-19 tahun sebanyak 2 orang dan kelompok usia ≤ sebanyak 2 orang.
Dari semua pasien yang datang ke layanan VCT RSUD Provinsi NTB,
semua pasien terlayani dengan baik. Adapun faktor penyebab
keberhasilan dari indikator ini antara lain sikap ramah dan kekeluargaan
yang ditunjukkan oleh petugas VCT sehingga pasien terbuka kepada
petugas, hal ini sangat penting karena data dasar terkait dengan
HIV/AIDS bisa diperoleh. Hal lain yang menjadi faktor keberhasilan dari
indikator ini adalah peran petugas VCT tidak hanya didalam melayani
dalam pengobatan saja, tetapi juga sebagai advokat, dan konselor.
Selain itu adanya dukungan anggaran APBD sangat penting dalam
keberhasilan dari indikator kinerja ini.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 29
d) Capaian Indikator Kinerja Nilai Akreditasi Rumah Sakit
Untuk menjamin patient safety (keselamatan pasien) dan meningkatkan
mutu pelayanan, maka RS wajib melaksanakan akreditasi RS setiap 3
(tiga) tahun sekali. Hal ini tercantum didalam Undang-Undang No. 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 40 ayat 1 menyatakan bahwa
dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan
akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali. Akreditasi ini
wajib dilakukan oleh semua RS baik rumah sakit publik/pemerintah
maupun rumah sakit privat/swasta/BUMN. Adapun capaian indikator
kinerja nilai akreditasi RS adalah :
Table 3.5. Capaian Indikator Kinerja Nilai Akreditasi Rumah Sakit.
Indikator kinerja Satuan Target 2019 Realisasi 2019 % capaian
realisasi 2019
1 2 3 4 5
Nilai akreditasi rumah sakit Paripurna Paripurna paripurna Paripurna
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa RSUD Provinsi selalu mampu
mempertahankan predikat paripurna. Untuk menunjang keberhasilan
akreditasi dalam meraih predikat paripurna, diperlukan keterlibatan
semua unsur dan komitmen bersama, baik SDM, perencanaan,
keuangan maupun bidang non teknis lainnya. Didalam penilaian
akreditasi, RSUD Provinsi NTB dituntut untuk selalu memberikan
pelayanan prima sesuai dengan standart akreditasi yang telah
ditetapkan oleh KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit). Pelayanan Prima
salah satunya bisa dicapai apabila SDM yang ada berkualitas. Untuk
menghasilkan SDM yang berkualitas diperlukan pendidikan dan atau
pelatihan, baik secara formal maupun non formal yang dilakukan secara
kontinyu dan terus menerus. Kegiatan ini ditujukan kepada
pegawai/karyawan agar meningkatkan kesadaran karyawan/pegawai
untuk dapat memahami dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan
tugas-tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku, mempunyai keahlian
dan keterampilan dibidangnya masing-masing (teknis) sehingga mampu
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 30
memberikan pelayanan secara efektif, efisien, dan safety. Berdasarkan
hal ini RSUD Provinsi NTB selalu berikhtiar menerapkan ‘the right man
in the right place’, artinya menempatkan orang sesuai dengan
kompetensinya sehingga bisa bekerja dengan optimal.
Selain ditunjang oleh kemampuan Skill SDM yang mumpuni,
keberhasilan RSUD Provinsi NTB dalam meraih predikat paripurna juga
ditunjang oleh ketersedian alat-alat kesehatan yang canggih, sarana
dan prasarana yang lengkap serta kecepatan merespon dalam
menaggulangi masalah-masalah yang ada.
e) Capaian Indikator Kinerja Persentase Ketersedian Sarana dan Prasarana
yang Sesuai Standart.
Peningkatan jumlah kunjungan pasien dengan kasus penyakit bervariasi
menyebabkan RSUD Provinsi NTB selalu berusaha untuk memenuhi
kebutuhan alat kesehatan/kedokteran dan sarana/prasarana layanan
penunjang yang disesuaikan dengan standart RS Kelas B. Pemenuhan
Alat kesehatan/kedokteran bersumber dari pagu anggaran DAK dan
DBCHT maupun dana BLUD. Pagu anggaran yang bersumber dari dana
DAK dan DBCHT mengalami peningkatan setiap tahunnya. Capaian
ketersediaan sarana dan prasarana yang sesuai standart tahun 2019
sebesar 90,32%.
Table 3.6. Capaian Indikator Kinerja Persentase Ketersedian Sarana dan Prasarana yang Sesuai Standart.
Indikator kinerja Satuan Target 2019 Realisasi 2019 % capaian
realisasi 2019
1 2 3 4 5
Persentase ketersedian sarana dan prasarana yang sesuai standart
% 76 90,32 118,84
Indikator kinerja persentase ketersedian sarana dan prasarana yang
sesuai standart baru ada ditahun 2019. Terkait dengan ketersedian
sarana dan prasarana RSUD Provinsi NTB hanya memiliki data terkait
dengan persentase ketersedian alat kesehatan sehingga indikator ini
tidak bisa dibandingkan antara tahun lalu dengan tahun yang sekarang.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 31
Adapun alat kesehatan yang terbeli melalui dana DAK antara lain alat
untuk pengelolaan limbah, steam stelizer, autopsi table, defibrilator,
ventilator, CT Scan, brachiterapi, dan lain-lain. Sedangkan melalui dana
DBCHT alat yang dibeli antara lain CT simulator, thoractomy, dan lain
lain sehingga total pengadaan alat ditahun 2019 adalah sebanyak 642
unit. Sedangkan untuk meubeler RSUD Provinsi NTB membeli sebanyak
116 meubeler.
Faktor penyebab keberhasilan dalam mencapai indikator kinerja
persentase ketersedian sarana dan prasarana banyak ditunjang dari
ketersedian anggaran baik dari dana DAK maupun DBHCHT yang
digunakan membeli sarana dan prasarana termasuk alat kesehatan
yang dibutuhkan, pemeliharaan yang dilakukan terhadap sarana dan
prasarana tersebut, pengoperasionalan atau penggunaan alat sesuai
dengan prosedur/SOP alat.
f) Capaian Indikator Kinerja Persentase Realisasi Target Pendapatan
UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, khususnya pasal 7 ayat 3
dan pasal 20 ayat 3 mengamanatkan bahwa RS pemerintah harus
berbentuk Badan Layanan Umum dan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD). Dengan implementasi BLUD, prinsip efisiensi harus menjadi
bagian dari sistem manajemen sehingga diharapkan mampu
menghasilkan layanan yang lebih bermutu dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Penjabaran lebih rinci terkait perundang-undangan mengenai BLUD
dijelaskan didalam permendagri No. 61 tahun 2007 yang selanjutnya
telah digantikan oleh Permendagri No. 79 tahun 2018. Permendagri No.
79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah memberikan
fleksibilitas kepada Badan Layanan Umum Daerah sebagai keleluasaan
dalam pola pengelolaan keuangan dengan menerapkan praktek bisnis
yang sehat untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat tanpa
mencari keuntungan. Berdasarkan hal diatas pada tahun 2011, RSUD
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 32
Prov. NTB ditetapkan menjadi PPK-BLUD dimana penggunaan anggaran
sangat fleksibel yang digunakan untuk kegiatan pelayanan dan
pendukung pelayanan BLUD. Kegiatan tersebut antara lain digunakan
untuk biaya operasional, biaya umum dan administrasi, dan biaya
pengeluaran investasi. Adapun capaian realisasi target pendapatan
RSUD Provinsi NTB tahun 2019 adalah Rp. 204.674.623.801,83 dari
target Rp. 165.000.000.000,-. Adapun persentase capaian target
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Table 3.7. Capaian Indikator Kinerja Persentase Realisasi Target Pendapatan.
Indikator kinerja Satuan Target 2019 Realisasi 2019 % capaian
realisasi 2019
1 2 3 4 5
Persentase realisasi target pendapatan % 100 124.05 124,05
Beberapa upaya yang dilakukan oleh RSUD Provinsi NTB dalam
meningkatkan realisasi pendapatan diantaranya adalah mengoptimalkan
pelayanan yang diberikan pada unit-unit sebagai revenue cost,
mengadakan kerjasama/MOU, mengoptimalkan pengajuan klaim
kepada BPJS sehingga pembayaran klaim oleh BPJS tepat waktu.
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir.
Renstra 2013-2018 telah berakhir, ditahun 2019 RSUD Provinsi NTB
menggunakan renstra baru, sehingga capaian kinerja tahun ini agak sulit
membandingkan dengan tahun yang lalu dan beberapa tahun terakhir.
Namun sebagai gambaran perbandingan capaian kinerja tersebut dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 33
Tabel 3.8. Perbandingan target, realisasi kinerja serta serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sat Target Realisasi % Capaian
2015
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan kesehatan
1. Indeks Kepuasan masyarakat
% 80 84 80 84 90 74.39
74.53
81.60
83.40
87.30
93.0
88.73
102
99.29
97
2. Persentase cakupan layanan kesehatan masyarakat
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 314.67
100
100 100 100 314.67
3. Persentase penanganan penyakit menular
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
4. Nilai Akreditasi Rumah Sakit
paripurna
paripurna
paripurna
Paripurna
paripurna
paripurna
paripurna
Paripurna
paripurna
paripurna
paripurna
paripurna
paripurna
paripurna
paripurna
paripurna
5. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana RS yang sesuai standar
% - - - - 76 - - - - 90.32
- - - - 118.84
6. Persentase realisasi target pendapatan
% 100 100 100 100 100 114.11
115.29
105.24
126.55
124.05
114.11
115.3
105.2
126.6
124.05
Bila dilihat dari tabel 3.8, capaian realisasi kinerja tahun 2019
dibandingkan dengan capaian 4 (empat) tahun sebelumnya ada beberapa
indikator yang mengalami peningkatan diantaranya :
- Indikator kinerja persentase kepuasan masyarakat dari tahun 2015 s.d
2019 mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan
yang diberikan oleh RSUD Provinsi NTB kepada pasien yang datang
berkunjung ke RSUD Provinsi NTB semakin baik. RSUD Provinsi NTB
selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,
hal ini bisa ditunjukkan dari hasil survey kepuasan masyarakat selalu
meningkat setiap tahunnya. Peningkatan hasil survey kepuasan
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 34
masyarakat tentu akan berdampak positif bagi pelayanan di RSUD
Prov. NTB dan citra RS di masyarakat.
- Indikator persentase cakupan layanan kesehatan masyarakat
Indikator ini ditahun 2019 mengalami peningkatan, hal ini karena
RSUD juga melayani ambulance bagi masyarakat miskin.
- Indikator kinerja persentase realisasi target pendapatan tiap tahun
cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan realisasi pendapatan
ini sekitar 66% digunakan untuk operasional RS, termasuk untuk
pembelian obat, maintennance/pemeliharaan alat, dll. Peningkatan
terhadap target pendapatan tentunya berdampak positif terhadap
layanan yang diberikan oleh RS dengan tidak mengabaikan prinsip
efektifitas dan efiensi anggaran.
- Indikator kinerja persentase ketersedian sarana dan prasarana RS,
capaian realisasi tidak bisa dibandingkan dengan capaian tahun lalu.
Namun data yang ada di RSUD Provinsi NTB terkait dengan persentase
ketersedian alat kesehatan adalah sebagai berikut:
a) Tahun 2015 : 45,12% d). Tahun 2018 : 62,37%
b) Tahun 2016 : 52,67% e). Tahun 2019 : 67,72%
c) Tahun 2017 : 57,28%
Peningkatan pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana terutama
alat-alat kesehatan/kedokteran di RSUD Provinsi NTB sebagian besar
bersumber dari dana DAK dan DBCHT. Pada tahun 2019, RSUD
Provinsi NTB mendapatkan total anggaran DAK dan DBCHT sebesar
Rp.127.419.007.672,00.
Peningkatan terhadap beberapa indikator diatas tentunya tidak
terlepas dari kerja keras semua bidang, instalasi dan unit. Kenaikan realisasi
ini akan berdampak positif terhadap capaian kinerja RSUD Prov. NTB.
Harapan kedepannya RSUD Prov. NTB semakin meningkat kinerjanya
sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih prima kepada
masyarakat.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 35
3. Perbandingan realisasi indikator kinerja dengan target dalam RPJMD
RSUD Prov. NTB merupakan SKPD pendukung indikator utama
RPJMD 2019-2023. Adapun capaian indicator kinerja yang mendukung
RPJMD dapat dilihat pada tabel :
Tabel 3.9. Capaian indikator Kinerja dibandingkan target dalam RPJMD
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja dalam
RPJMD
Sat
Target Kinerja
s.d Periode
akhir RPJMD
Target tahun
2019
Realisasi
Kinerja Tahun
2019
%
Meningkatnya
kualitas dan
jangkauan
layanan
kesehatan
Cakupan
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
% 100 100 100 100
Rp 21.980.285.000 4.005.496.000 3.886.429.731 97,03
Cakupan Ketersediaan dan Kelayakan Prasarana Aparatur
% 100 - - -
Rp 3.085.498.000 - - -
Cakupan
Pembinaan
Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur
% 100 100 100 100
Rp 4.498.885.000 819.838.000 743.374.021 90,67
Nilai LKJiP OPD B B - BB -
Rp 478.784.000 - - -
Manajemen Aset Dok 5 1 1 100
Rp 243.646.000 44.400.000 44.400.000 100
Persentase
Penanganan
Penyakit
Menular
% 100 20 20 100
Rp 1.097.506.000 200.000.000 189.466.400 94,73
Persentase
Cakupan
Layanan
Kesehatan
Masyarakat
% 100 20 20 100
Rp 24.036.281.000 4.380.162.000 3.259.230.005 74,41
Nilai
Akreditasi
Paripurna Paripurna Paripurna -
Rp 3.292.519.000 600.000.000 594.910.192 99,15
Cakupan
Penduduk Miskin
yang
Mendapatkan
Pelayanan
Kesehatan
% 100 - - -
Rp 3.558.963.000 - - -
Persentase
ketersedian
sarana dan
prasarana RS
yang sesuai
standart
% 85 76 90,32 118,8
Rp 700.313.363.000 127.619.008.000 123.637.216.646 96,88
Persentase
sarana dan
prasarana RS
% 100 - - -
Rp 10.588.579.000 - - -
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 36
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja dalam
RPJMD
Sat
Target Kinerja
s.d Periode
akhir RPJMD
Target tahun
2019
Realisasi
Kinerja Tahun
2019
%
yang terpelihara
Persentase
realisasi target
pendapatan
% 100 18,54 22,09 119
Rp 926.670.859.000 165.000.000.000 204.674.623,801.8
3
124
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2019,
beberapa indikator kinerja yang ada pada RPJMD tidak mendapatkan
anggaran subsidi (APBD). Capaian realisasi kinerja sasaran strategis
terhadap capaian RPJMD 2019-2023 berkisar antara 100% sampai
dengan 119%. Indikator dalam RPJMD yang tidak mendapatkan pagu
anggaran APBD namun tetap dilaksanakan oleh RSUD Prov. NTB
antara lain: indikator kinerja nilai LKJiP OPD dengan hasil BB. Tahun
2019, RSUD mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan
pemeliharaan sarana dan prasarana RS yang disebabkan karena
keterbatasan anggaran subsidi RS. Hal ini tidak sejalan dengan
banyaknya jumlah alat kesehatan dan gedung yang dimiliki oleh RSUD
sehingga membutuhkan anggaran pemeliharan yang cukup besar.
NTB ditahun 2021 akan menyelenggarakan Motor GP, sehingga
untuk mendukung pelaksanaan event tersebut RSUD Provinsi NTB
akan membangun Gedung Trauma Center, namun sampai dengan saat
ini masih terkendala dengan ketersediaan anggaran yang tidak ada.
Sedangkan pada indikator kinerja Cakupan Pembinaan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur, diklat RSUD provinsi NTB telah melaksanakan
kegiatan kediklatan sebanyak 410 orang.
Pada akhir tahun periode RPJMD diharapkan seluruh sasaran
strategis dapat terealisasi 100% melalui program dan kegiatan yang
selaras dan berkesinambungan.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 37
4. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja dengan Target Nasional
Untuk membandingkan indikator kinerja RS dengan target nasional, RSUD
Provinsi NTB menggunakan SPM Kementerian Kesehatan sesuai dengan
Permenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS. Sebagai salah
satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, RS memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, RS dituntut
untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standart yang
ditetapkan. Permenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 dimaksudkan agar
tersedianya panduan bagi daerah dalam melaksanakan perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian serta pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal rumah sakit. Standart Pelayanan Minimal (SPM)
adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal. Indikator SPM merupakan
tolak ukur untuk keberhasilan sasaran yang hendak dicapai didalam
pencapaian SPM.
RSUD Prov. NTB melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
sudah berdasarkan SPM. Adapun SPM RSUD Prov. NTB sudah sesuai
dengan Permenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008. Capaian indikator kinerja
RSUD Prov. NTB dibandingkan dengan indikator SPM dalam permenkes
129/Menkes/SK/II/2008 tahun 2019 sebagai berikut:
Tabel 3.10.Capaian Indikator Kinerja dibandingkan dengan Indikator SPM dalam Permenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja dalam
Permenkes No. 129 tahun
2008
Indikator Kinerja RSUD
Prov.NTB
Standart dalam
Permenkes No. 129 tahun
2008
Realisasi Kinerja tahun 2019
% ketercapaian dibandingkan dg permenkes
Meningkatnya
kualitas dan
jangkauan layanan
kesehatan
Indeks Kepuasan Pelanggan
Indeks kepuasan Pelanggan
a. Rawat Jalan ≥ 90%
b. Rawat inap ≥ 90%
c. IGD ≥ 70%
87,3 % 92,7 %
Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka
Persentase Cakupan Layanan Kesehatan Masyarakat
100% 314,67% 314,67%
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 38
Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
100% 100% -
Persentase penanganan penyakit menular
- 100% -
Nilai Akreditasi Rumah Sakit
- Paripurna -
Persentase Ketersedian Sarana dan Prasarana RS yang sesuai standart
- 90,32% -
Persentase realisasi target pendapatan
- 124% -
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 2 indikator kinerja yang ada di
RSUD Provinsi NTB tahun 2019 merupakan indikator dalam SPM sesuai
dengan Permenkes No. 129 tahun 2008 :
a) Indeks Kepuasan Pelanggan/Masyarakat
RSUD Provinsi NTB tahun 2019 telah melaksanakan survey kepuasan
sebanyak 4 kali. Dalam Permenkes No. 129 Tahun 2008 standart indeks
kepuasan pelanggan setiap unit berbeda-beda, demikian juga dengan
RSUD Provinsi NTB. Target indikator kinerja indeks kepuasan pelanggan
RSUD Prov. NTB di dalam Perjanjian Kinerja (PK) 2019 sebesar ≥90%.
Target ini lebih tinggi dibandingkan dengan target tahun 2018. Indeks
kepuasan masyarakat/Pelanggan tahun 2019 sebesar 87,3% dan
meningkat 3.9% bila dibandingkan dengan tahun 2018. Hal ini berarti
bahwa pelayanan yang diberikan oleh RSUD Provinsi NTB semakin baik
dan tingkat kepercayaan masyarakat semakin tinggi kepada RSUD
Provinsi NTB.
b) Persentase Cakupan Layanan Kesehatan Masyarakat
RSUD telah memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat
termasuk juga kepada masyarakat miskin/tidak mampu. Dalam program
Kementerian Kesehatan RI dijelaskan bahwa penguatan pelayanan
kesehatan diberikan menuju cakupan kesehatan semesta. Cakupan
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 39
Kesehatan Semesta bermakna bahwa semua anggota masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif,
rehabilitative, dan paliatif) yang berkualitas, efektif sesuai kebutuhan
dan tidak boleh ada kendala biaya dalam memanfaatkan pelayanan
tersebut. Hal ini juga lebih lanjut dijelaskan didalam Indikator SPM
dalam Permenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 bahwa tidak boleh ada
pasien yang diharuskan membayar uang muka dan pelayanan terhadap
pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan harus
terlayani 100%. Berdasarkan program kementerian yang telah
ditetapkan dan Permenkes No. 129 Tahun 2008 tentang SPM RS, maka
RSUD menetapkan salah satu indikator kinerja didalam PK tahun 2019
adalah persentase cakupan layanan kesehatan masyarakat. Adapun
realisasi indikator kinerja ini adalah 314.67%. Artinya semua
masyarakat yang datang ke RSUD Provinsi NTB untuk memamfaatkan
pelayanan di RSUD dilayani semuanya tanpa melakukan diskriminasi
terhadap masyarakat yang membutuhkan pelayanan.
5. Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternatif solusi.
Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja masing-masing indikator kinerja telah dijelaskan pada perbandingan
antara target dan realisasi kinerja tahun ini. Secara umum faktor-faktor
yang mendukung keberhasilan kinerja RSUD Provinsi NTB Tahun 2019
adalah sebagai berikut:
a. Adanya Kebijakan dan Program serta dukungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah terhadap pengembangan RS antara lain pemberian
Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
(DBH-CHT) yang dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan alat-alat
kesehatan/kedokteran.
b. Koordinasi antar bidang/unit/instalasi yang ada di RSUD Prov. NTB
c. Adanya kerjasama dengan berbagai institusi/ lembaga
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 40
d. Adanya Jaminan Kesehatan Nasional dan jaminan asuransi kesehatan
lainnya yang mendukung pelayanan di RSUD Provinsi NTB.
e. Sebagai RS Pusat Rujukan tertinggi di Provinsi NTB
f. Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
g. Adanya komitmen Manajemen terhadap pengembangan pelayanan RS
h. Tersedianya SDM RS yang cukup kompeten dan siap dalam memberikan
pelayanan kesehatan serta pengembangan pelayanan RS
Adapun beberapa faktor yang menjadi kendala bagi capaian kinerja
RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 adalah:
a. Tidak tersedianya anggaran yang merupakan dukungan subsidi APBD
untuk program pemeliharaan RS
b. Terbatasnya pelaksana dan anggaran untuk peningkatan kompetensi
khusus dan kegiatan pelatihan minimal 20 jam pelatihan bagi seluruh
ASN di RSUD Prov. NTB.
c. Belum tersedianya anggaran untuk pembangunan Trauma Center untuk
mendukung pelaksanaan Motor GP Tahun 2021.
d. Berdasarkan analisa kebutuhan tenaga yang dilakukan oleh RSUD Prov.
NTB dibandingkan dengan trand kenaikan jumlah kunjungan dan
pengembangan layanan, RSUD Prov. NTB masih kekurangan tenaga
profesi kesehatan sehingga berpengaruh terhadap waktu tunggu
pelayanan.
Upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala
tersebut adalah:
a. Koordinasi dengan profesi kesehatan terkait dalam pelaksanaan pelatihan
fungsional dan bekerjasama dengan RSCM sebagai sister hospital.
b. Melakukan koordinasi berkesinambungan dengan berbagai pihak melalui
pertemuan Show Cause Meeting (SCM) antara berbagai pihak yang
terkait.
c. Melaksanakan rekruitmen pegawai non PNS.
Alternatif solusi untuk perbaikan kinerja kedepan adalah:
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 41
a. Mengidentifikasi jenis pelatihan yang dibutuhkan oleh
unit/instalasi/bidang untuk rencana kebutuhan pelatihan selama 5 tahun
kedepan.
b. Tetap berkoordinaasi secara berkesinambungan dengan instansi terkait
untuk pengalokasian anggaran
c. Melakukan evaluasi kinerja bagi seluruh karyawan di RSUD Prov. NTB
6. Efisiensi penggunaan sumber daya
Program-program yang dilaksanakan pada RSUD Provinsi NTB merupakan
program-program yang berkaitan langsung dengan sasaran yang akan
dicapai. Program-program yang dilaksanakan ditahun 2018 masih
dilaksanakan ditahun 2019, hal ini dikarenakan program yang ada masih
sesuai dengan tugas fungsi RS. Program-program yang dilaksanakan efektif
dalam rangka pencapaian keselarasan program dan sasaran adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.11. Keselarasan program dan Sasaran
NO SASARAN PROGRAM
1
Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan kesehatan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program Pengadaan; Peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ/RS Mata
Program Peningkatan Mutu Pelayanan BLUD
Dari sasaran strategis meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan
kesehatan ada beberapa program yang selaras dengan sasaran strategis
tersebut, antara lain :
- Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 42
Dengan adanya program ini RS mampu meningkatkan kualitas SDM RS
sesuai kebutuhan masyarakat. Dengan harapan semakin meningkatnya
jumlah SDM RS yang terpapar dengan kegiatan pendidikan formal dan
pelatihan maka semakin berkualitas pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat. Program ini sudah selaras dengan sasaran strategis yang
telah ditetapkan oleh RS.
- Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program upaya kesehatan masyarakat ini selaras juga dengan program
kementerian kesehatan RI yaitu cakupan kesehatan semesta. Program
kementerian kesehatan RI ini mengharapkan pelayanan yang diberikan
oleh RS tanpa uang muka dan semua masyarakat miskin terlayani
semua. Hal ini tentunya selaras dengan sasaran strategis yang sudah
ditetapkan oleh RS. Untuk mendukung hal tersebut, RS menetapkan
program/kegiatan upaya kesehatan masyarakat dimana kegiatan dari
program tersebut adalah peningkatan dan penanggulangan masalah
kesehatan yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
- Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Salah satu upaya yang ditempuh oleh RS untuk meningkatkan kualitas
pelayanan adalah dengan melakukan akreditasi oleh KARS (Komite
Akreditasi Rumah Sakit). Akreditasi ini wajib dilakukan oleh semua RS,
baik pemerintah maupun swasta minimal 3 tahun sekali. Dengan adanya
program ini, RS mampu meningkatkan kualitas layanan yang akan
diberikan kepada masyarakat. Hal ini terbukti RS selalu bisa
mempertahankan predikat akreditasi RS “PARIPURNA”.
- Program pengadaan; peningkatan sarana dan prasarana RS merupakan
program yang sangat strategis di RS. Dengan adanya program ini, RS
mampu mengadakan alat kedokteran/kesehatan yang dibutuhkan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Efisiensi dari penggunaan
anggaran pada program pengadaan merupakan efisiensi dari penawaran
nilai kontrak.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 43
- Program peningkatan mutu pelayanan kesehatan BLUD merupakan salah
satu program yang sangat strategis di RS. Program ini mendukung
beberapa kegiatan yag dilaksanakan oleh RS. Hal ini dikarenakan
anggaran BLUD sangat fleksibel. Dalam rangka pencapaian sasaran
strategis, anggaran program peningkatan mutu pelayanan kesehatan
BLUD digunakan untuk membiayai biaya operasional, biaya umum dan
administrasi, dan biaya pengeluaran investasi. Sebagai contoh
berdasarkan analisis perhitungan kebutuhan tenaga, RS masih
kekurangan tenaga kesehatan. Oleh karena itu RS telah melaksanakan
rekruitmen tenaga dengan membebankan pada anggaran BLUD. Selain
itu, RS melakukan KSO dengan pihak ketiga terhadap beberapa alat-alat
untuk mengurangi beban kerja yang berlebih dari SDM. Hal ini tentunya
memiliki makna RS telah memaksimalkan fungsi alat-alat canggih yang
tersedia di Rumah Sakit sehingga mengurangi beban kerja SDM.
7. Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan maupun kegagalan
pencapaian kinerja.
Semua program selalu berkontribusi terhadap keberhasilan kinerja di RSUD
Prov. NTB. Namun ada beberapa program yang sangat menunjang dalam
keberhasilan pencapaian kinerja, yaitu:
Tabel 3.12. Program yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM
1
Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan kesehatan
Indeks kepuasan masyarakat
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan BLUD
Persentase cakupan layanan kesehatan masyarakat
Upaya kesehatan masyarakat
Persentase penanganan penyakit menular
Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Nilai Akreditasi RS Standarisasi Pelayanan Rumah Sakit
Persentase ketersediaan Pengadaan;
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 44
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM
sarana dan prasarana RS yang sesuai standar
peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ/RS paru-paru/RS Mata
Persentase realisasi target pendapatan
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan BLUD
B. REALISASI ANGGARAN
Pada Tahun 2019, capaian kinerja RSUD Provinsi NTB didukung dengan
pemanfaatan anggaran (realisasi) sebesar Rp. 409.975.756.058,03 atau
sebesar 95,11% dari anggaran yang dialokasikan sebesar Rp.
431.064.287.476,87 dengan rincian disajikan pada tabel berikut ini:
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 45
Tabel 3.12. Realisasi Anggaran Berdasarkan PK tahun 2019
SASARAN STRATEGIS PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN
REALISASI %
Keu
%
Fisik MURNI PERUBAHAN
Meningkatnya kualitas dan
jangkauan layanan kesehatan
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat 4.380.162.423,00 4.380.162.423,00 3.259.230.005,00 74,41 100
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular
200.000.000,00 200.000.000,00 189.466.400,00 94,73 100
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 600.000.000,00 600.000.000,00 594.910.192,00 99,15 100
Program Pengadaan; Peningkatan Sarana dan
Prasarana RS/RSJ/RS Paru-paru/RS Mata
127.619.007.672,00 127.619.007.672,00 123.637.216.646,00 96,88 100
Program Peningkatan Mutu
Pelayanan Kesehatan BLUD
165.000.000.000,00 219.200.661.104,87 205.644.136.147,03 93.82 100
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 46
Berdasarkan Tabel 3.12 atas dapat dilihat bahwa pencapaian sasaran
strategis Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan kesehatan terhadap
realisasi keuangan masing-masing program/kegiatan berbeda-beda. Untuk
program Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
realisasi keuangan sebesar 94,73% dan realisasi fisik 100%. Adapun sisa
anggaran sebesar Rp. 10.533.600,-. Program/kegiatan ini diperuntukkan
bagi penderita HIV-AIDS, dengan harapan masyarakat maupun penderita
bisa melakukan pencegahan dan penularan terhadap penyakit HIV-AIDS.
Kegiatan yang dilakukan untuk menunjang sasaran strategis ini antara lain:
pelatihan/workshop bagi perawat dan bidan, pemeriksaan lab viral-load,
pemeriksaan Meso ARV dan Pra ARV, pertemuan rutin dengan tim HIV-
AIDS, dan penguatan jejaring kerja layanan KTH/PDP.
Program kedua yaitu Upaya Kesehatan Masyarakat dari sasaran
strategis meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan kesehatan realisasi
keuangan sebesar 74,41% dan realisasi fisik 100%. Kegiatan yang
dilakukan pada program ini adalah pelayanan kesehatan bagi korban
bencana, penanggulangan pada masalah kesehatan yang diperuntukkan
bagi pasien tidak mampu, terlantar dan masalah sosial lainnya, selain itu
juga diperuntukkan bagi operasional rumah singgah dan pelayanan
ambulance. Adapun jumlah pasien korban bencana yang dilayani tahun
2019 sebanyak 176 orang, dan jumlah pasien tidak mampu, terlantar dan
masalah sosial lainnya yang dilayani oleh RSUD selama kurun waktu tahun
2019 adalah sebanyak 172 orang. Kegiatan operasional rumah singgah,
realisasi keuangannya 0%, namun RSUD Provinsi NTB sudah melayani
pasien pada rumah singgah sebanyak 180 orang sedangkan ambulance
sebanyak 768 orang.
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dari sasaran strategis
meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan kesehatan realisasi keuangan
99,15% dan realisasi fisik 100%. RSUD Provinsi telah melaksanakan
akreditasi KARS Versi 1.0 dengan hasil paripurna. Ditahun 2020 RSUD akan
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 47
kembali melaksanakan akreditasi KARS versi 1.1 dan 6 bulan berikutnya
direncanakan akan melaksnakan akreditasi internasional.
Program pengadaan; peningkatan sarana prasarana RS/RSJ/RS paru-
paru/RS Mata realisasi keuangan 96,88% dan realisasi fisik sebesar 100%.
Dengan adanya program ini RSUD mampu membeli alat
kesehatan/kedokteran sebanyak 642 unit alat yang bersumber dari Dana
DAK dan DBCHT. Dengan jumlah alat yang banyak tentunya biaya
operasional alat juga akan bertambah. Ditahun 2019, RSUD mendapatkan
subsidi untuk biaya listik, air dan telepon namun masih belum mencukupi
untuk biaya operasional alat-alat canggih yang ada di RS.
Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD realisasi
keuangan sebesar 93,73% dan realisasi fisik 100%. Adapun realisasi
pendapatan BLUD tahun 2019 sebesar Rp. 204.674.623.801,83 (124,05%).
Kegiatan yang dibiayai dalam menunjang sasaran strategis ini antara lain
digunakan untuk biaya operasional (biaya pelayanan, biaya umum dan
administrasi), dan biaya pengeluaran investasi.
C. PENGHARGAAN ATAS KINERJA OPD
Selama kurun waktu tahun 2019, RSUD telah mendapatkan penghargaan :
1. Pusat Layanan Kecelakaan Kerja BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2019 untuk
Kantor Wilayah Bali Nusa Tenggara Papua.
Penghargaan ini diberikan oleh BPJS ketenagakerjaan yang diberikan
langsung oleh Deputi Direktur Wilayah Banuspa pada tanggal 5 Desember
2019 di Bali.
2. Role Model Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kategori ‘Sangat Baik’ tahun
2019.
Penghargaan ini diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia pada tanggal 22 November
2019 di Jakarta. Penilaian pelayanan publik bertujuan untuk mewujudkan
pelayanan publik sesuai dengan azas penyelenggaraan pemerintahan yang
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 48
baik. Oleh karena itu perangkat daerah yang bersentuhan langsung dengan
pelayanan kepada masyarakat wajib melaksanakan pelayanan yang
memudahkan kepada masyarakat. Aspek penilaian pelayanan publik
meliputi kebijakan pelayanan, profesionalisme SDM, sarana prasarana,
sistem informasi pelayanan publik, konsultasi dan pengaduan, dan inovasi
pelayanan
3. Sebagai Badan Publik Informatif Kategori OPD Provinsi NTB pada
Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Provinsi NTB.
Penghargaan ini merupakan penghargaan dibidang keterbukaan informasi.
Penetapan penghargaan ini diberikan setelah web RSUD divisitasi dan dinilai
oleh komisi informasi NTB dan dinyatakan sebagai badan publik
terinformatif. Penilaian ini diikuti oleh seluruh OPD di NTB, parpol, OPD
vertikal di NTB. Beberapa hal yang dilakukan sehingga RSUD meraih
penghargaan ini, antara lain : Peran serta dari Pimpinan sangat aktif
terhadap progres kerja PPID, Melengkapi dokumen informasi dan
mengklasifikasikan sesuai dengan jenis informasi, Memenuhi permintaan
dari pemohon informasi publik sebelum batas waktu dan meminimalkan
adanya komplain dari masyarakat terhadap pemenuhan dokumen (sesuai
dengan UU KIP yang berlaku).
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 49
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan tinjauan terhadap dokumen perjanjian kinerja, maka dapat
diinterpretasikan keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan kegiatan RSUD
Provinsi NTB serta perkembangan kondisi pencapaian sasaran dan tujuan dalam
mewujudkan visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategik.
Dari hasil monitoring yang dilakukan atas pencapaian kinerja dalam
Perjanjian Kinerja tahun 2019, dari 1 sasaran strategis dan 6 indikator yang
diukur, semua indikator telah memenuhi target yang telah ditetapkan dalam PK
tahun 2019.
Namun untuk memperbaiki kinerja kedepannya RSUD mengambil langkah-
langkah perbaikan, antara lain: koordinasi dengan profesi kesehatan terkait dalam
pelaksanaan pelatihan fungsional dan bekerjasama dengan RSCM sebagai sister
hospital sehingga mampu meningkatkan kualitas pelayanan, melaksanakan
koordinasi yang berkesinambungan dengan unit-unit yang ada di RSUD Provinsi
NTB terkait pelaksanaan kegiatan di RSUD, koordinasi yang lebih intens dengan
OPD lainnya terkait pengalokasian anggaran.
Adapun upaya dalam mendorong pencapaian target kinerja dan sasaran
strategis yang telah ditetapkan, RSUD Prov. NTB memamfaatkan hasil evaluasi
tahun sebelumnya untuk perbaikan kinerja antara lain; meningkatkan indeks
kepuasan pelanggan, peningkatan pemenuhan alat kesehatan/kedokteran sesuai
standart, meningkatkan kompetensi SDM fungsional, perbaikan terhadap
perencanaan dan penganggaran. Laporan kinerja RSUD Prov. NTB tahun 2019 ini
diharapkan dapat menyajikan informasi kinerja RSUD Provinsi NTB secara
memadai kepada public, baik terhadap kinerja maupun akuntabilitas.
Direktur RSUD Provinsi NTB,
dr. H. L. HAMZI FIKRI, MM.,MARS Pembina TK I/IV.b
NIP. 197406212002121007
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
LAKIP RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 50