LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

71
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016

Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

Page 1: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

TAHUN 2015

NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016

TANGGAL : 8 JANUARI 2016

Page 2: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

i

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR

Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel

serta untuk memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam TAP MPR No. IX Tahun 1998

tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN, Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi,

dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Perwakilan BPKP Perwakilan

Provinsi Sumatera Utara menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015.

Laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 merupakan bentuk

akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Perwakilan BPKP

Provinsi Sumatera Utara atas penggunaan anggaran selama tahun 2015. Laporan kinerja

tahun 2015 ini telah membandingkan antara realisasi kinerja tahun 2015 dengan Perjanjian

Kinerja tahun 2015 serta capaian kinerja tahun ini dengan lima tahun terakhir tahun 2019

dan melakukan analisis efisiensi penggunaan sumber daya.

Hasil pengukuran capaian kinerja outcome tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera

Utara yang dilakukan secara mandiri (self assessment), adalah sebagai berikut:

Sasaran Program 1: Dari IKU 1, capaian 158,15%.

Sasaran Program 2: Dari IKU 1, capaian 23,52%.

Sasaran Program 3: Dari IKU 1, capaian 0,00%.

Sasaran Program 4: Dari IKU 1, capaian 106,86%.

Tidak tercapainya Sasaran Program 2 disebabkan Pemerintah Daerah belum melaksanakan

SPIP sebagaimana termuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. Sementara

itu, Sasaran Program 3 tidak tercapai disebabkan belum ada APIP Pemerintah Daerah yang

berada di Level 3.

Hasil pengukuran Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis tahun 2015 Perwakilan BPKP

Provinsi Sumatera Utara, adalah sebagai berikut :

Sasaran Strategis 1: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 1, capaian 117,65 %

Sasaran Strategis 1: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 2, capaian 66,66 %

Sasaran Strategis 1: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 3, capaian 264,70 %

Sasaran Strategis 2: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 1, capaian 0,00 %

Sasaran Strategis 2: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 2, capaian 0,00 %

Sasaran Strategis 2: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 3, capaian 160,00 %

Sasaran Strategis 3: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 1, capaian 0,00 %

Sasaran Strategis 3: Dari Indikator Kinerja (Outcome) 2, capaian 0,00 %

Page 3: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

ii

Tidak tercapainya Sasaran Strategis 2 dari Indikator Kinerja (Outcome) 1 dan 2 disebabkan

Pemerintah Daerah belum menerapkan kelima unsur SPIP secara memadai, sehingga belum

ada Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara yang berada pada level 3. Dan tidak

tecapainya Sasaran Strategis 3 disebabkan oleh Level Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah di

Provinsi Sumatera Utara secara umum masih berada di Level 1 (Initial), hanya 2 (dua)

kabupaten/kota yang berada di level 2 (Infrastructure) yaitu Kota Binjai dan Kota Tebing

Tinggi.

Sedangkan hasil pengukuran capaian kinerja output tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi

Sumatera Utara, adalah sebagai berikut:

Sasaran Kegiatan 1: Dari IKK 1, capaian 100,00%.

Sasaran Kegiatan 2: Dari IKK 1, capaian 100,00%.

Sasaran Kegiatan 3: Dari IKK 1, capaian 100,00%.

Sasaran Kegiatan 4: Dari IKK 1, capaian 100,00%.

Sasaran Kegiatan 5: Dari IKK 1, capaian 100,00%.

Sasaran Kegiatan 5: Dari IKK 2, capaian 100,00%.

Sasaran Kegiatan 5: Dari IKK 3, capaian 100,00%.

Capaian kinerja yang diperoleh pada tahun 2015 ini tidak terlepas dari dukungan seluruh

pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, baik bidang teknis maupun non teknis

serta adanya dukungan dari stakeholders/mitra kerja.

Akhir kata, melalui laporan ini diharapkan pencapaian kinerja pada masa mendatang dapat

lebih ditingkatkan, baik perbaikan pelaksanaan tugas maupun melalui penyempurnaan

perencanaan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara.

Medan, 8 Januari 2016 Kepala Perwakilan,

Mulyana

NIP 19621122 198302 1 001

Page 4: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi ................................................ 2

B. Aspek Strategis Organisasi .............................................................................. 4

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi ............................................... 5

D. Struktur Organisasi .............................................................................................. 6

E. Sistematika Penyajian ....................................................................................... 10

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2015 - 2019 ...................................................................... 12

1. Pernyataan Visi ............................................................................................. 13

2. Pernyataan Misi ........................................................................................... 15

3. Tujuan ............................................................................................................... 17

4. Sasaran Strategis .......................................................................................... 17

5. Sasaran Program .......................................................................................... 18

6. Indikator Kinerja Utama .......................................................................... 18

7. Program dan Kegiatan .............................................................................. 19

B. Perjanjian Kinerja 2015 .................................................................................... 20

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja ..................................................................................................... 22

B. Analisis Capaian Kinerja ................................................................................... 24

Sasaran Strategis ................................................................................................... 25

Sasaran Program ................................................................................................... 34

C. Realisasi Keuangan .............................................................................................. 53

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan Umum .................................................................................................... 57

B. Simpulan Capaian Kinerja ................................................................................ 58

C. Rencana Tindak .................................................................................................... 59

Page 5: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Komposisii SDM Menurut Jabatan.................................................. ........................................ 8

Tabel 1.2. Komposisii SDM Menurut Jabatan dan Gender................................................................. 8

Tabel 1.3. Komposisii SDM Berdasarkan Pendidikan........................................................................... 8

Tabel 1.4. Komposisii SDM Menurut Usia Pegawai.............................................................................. 8

Tabel 1.5. Komposisii SDM Menurut Golongan...................................................................................... 8

Tabel 2.1. Indiakator Kinerja Utama ...................... ...................... ............................................................. 19

Tabel 2.2. Program dan Kegiatan ................................................................................................................. 20

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 ....... 21

Tabel 3.1. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program..................................................................... 22

Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan...................................................................... 23

Tabel 3.3. Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Perbaikan

Pengelolaan Keuangan Negara.................................................................................................

25

Tabel 3.4. Realisasi IKK Persentase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan

Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara.....................................................

25

Tabel 3.5. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Tersedianya Informasi Hasil

Pengawasan. .....................................................................................................................................

26

Tabel 3.6. Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya

Kualitas Penerapan SPIP K/L/Pemda/Korporasi serta Meningkatnya Upaya

Pencegahan Korupsi......................................................................................................................

36

Tabel 3.7. Realisasi IKK Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP pada K/L/Pemda/

Eefektivitas SPI Korporasi secara memadai.......................................................................

36

Tabel 3.8. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Tersedianya Informasi

Penyelenggaraan SPIP.................................................................................................................

37

Tabel 3.9. Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya

Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P...........................................

38

Tabel 3.10. Realisasi IKK Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3)..................... 39

Tabel 3.11. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Jumlah Rekomendasi Pembinaan

Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/....................................................................................

40

Tabel 3.12. Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya

Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan..........................................................

42

Tabel 3.13. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Tersedianya Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai

Kepuasan Layanan.........................................................................................................................

43

Tabel 3.14. Anggaran dan Realisasi Keuangan per Program................................................................ 45

Tabel 3.15. Anggaran dan Realisasi Keuangan per Jenis Belanja ..................................................... 45

Page 6: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Strategi Pengawasan BPKP...................................................................................................... 5

Gambar 1,2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara............................. 7

Gambar 1.3. Alur Pikir Penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera

Utara Tahun 2015 ............................. ............................. ............................. ............................

11

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1. Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan dan Gender.......................................................... 9

Grafik 1.2. Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan.......................................................................... 9

Grafik 1.3. Komposisi SDM Berdasarkan Jabat Usia Pegawai.......................................................... 9

Grafik 1.4. Komposisi SDM Berdasarkan Golongan.......................................................................... 9

Page 7: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

i

RINGKASAN EKSEKUTIF

Tahun 2015 pengawasan intern untuk kesejahteraan rakyat telah menjadi paradigma baru

pelaksanaan tugas BPKP sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 192 Tahun 2014 tentang

BPKP. Berdasarkan Perpres tersebut, tugas utama BPKP adalah menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu dari 33 perwakilan yang ada di

daerah, memiliki tugas untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi BPKP di bidang pengawasan

intern, melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan

akuntabilitas di daerah Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah

menetapkan visi, misi, rencana strategis, tujuan, sasaran, program, indikator kinerja utama serta

rencana kerja yang terukur dan selaras dengan organisasi BPKP serta dilaksanakan setiap tahun.

Dalam kerangka paradigma baru tersebut, Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera

Utara Tahun 2015 disusun sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang

dipercayakan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara atas penggunaan anggaran selama

tahun 2015. Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi kinerja yang terukur kepada

pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sekaligus sebagai upaya perbaikan

berkesinambungan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan kinerja

Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) sesuai metode kerja yang telah ditetapkan,

kategori perolehan capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 terhadap

empat sasaran program, dapat disajikan sebagai berikut:

No. Rentang Capaian Kategori Capaian Jumlah

Program

1 Capaian > 100,00 % Memuaskan 2

2 85,00 % < capaian < 100,00 % Sangat Baik -

3 70,00 % < capaian < 85,00 % Baik -

4 55,00 % < capaian < 70,00 % Cukup -

5 Capaian < 55,00 % Kurang 2

Jumlah Program 4

Page 8: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

ii

Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 jika dirinci berdasarkan

capaian masing-masing program adalah sebagai berikut :

Sasaran Program

Target

Indikator

Kinerja

Capaian

Kinerja

(%)

SP1 Perbaikan pengelolaan Keuangan Negara 40 158,15

SP2 Meningkatnya Kuaitas Penerapan SPIK/L/Pemda/Korporasi 50 23,52

SP3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah

K/L/P 5 0,00

SP4 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan 7 106,86

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa, dari empat IKU terkait tugas dan wewenang Perwakilan

BPKP Provinsi Sumatera Utara, sejumlah dua IKU telah memiliki tingkat ketercapaian di atas 80%.

Dua IKU tersebut dirinci sebagai berikut:

1. Persentase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan

Keuangan Negara memiliki capaian sebesar 158,15%. Capaian ini menunjukkan kualitas

rekomendasi hasil pengawasan interm Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara semakin

baik dan applicable sehingga dapat ditindaklanjuti oleh stakeholders/mitra kerja. Keberhasilan

capaian program, juga tercermin dari nilai pengawasan (audit value) berupa terjadinya

peningkatan tindaklanjut atas temuan hasil pengawasan yang merupakan respon auditan

terhadap hasil-hasil audit/pengawasan. Dampak yang diharapkan dari pemenuhan IKU ini

adalah kualitas pengelolaan keuangan negara semakin meningkat, terwujudnya birokrasi yang

bersih dan akuntabel, efisien dan efekstif serta memiliki pelayanan publik yang berkualitas.

Meningkatkan kapasitas dan profesionalisma aparat dengan menekankan pada perubahan

sikap dan perilaku aparat pemerintahah daerah yang efektif, efesien, responsive, transparan

dan akuntabel.

2. Indeks Kepuasan Kerja Pegawai tercapai sebesar 106,86%. Berdasarkan hasil survei

menggunakan skala linkert 1-10 yang dilaksanakan secara mandiri, diperoleh indeks 7,48

(memuaskan) dari target 7 (skala linkert 1-10). Dimensi pengukuran meliputi kesejahteraan,

lingkungan kerja, kesempatan pengembangan diri, akomodasi kepentingan pribadi, kualitas

sarana dan prasarana kerja, serta kepuasan TIK. Indeks tersebut menunjukkan bahwa pegawai

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara merasa puas terhadap layanan dukungan teknis

pengawasan BPKP. Faktor-faktor pendukung pencapaian target tersebut adalah kesiapan

sistem informasi, kesiapan sarana prasarana, kesiapan SDM Pelaksana dan peningkatan

kompetensi SDM pengelola secara berkesinambungan.

Untuk dapat mencapai target yang diharapkan, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara

akan terus meningkatkan kualitas pengelolaan pegawai dengan perhatian khusus pada

dimensi-dimensi yang masih kurang memenuhi harapan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi

Sumatera Utara.

Page 9: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

iii

Dengan capaian-capaian tersebut, pada tahun 2015 masih ada dua IKU yang terkait dengan tugas

BPKP belum berhasil digolongkan sebagai memuaskan. Dua IKU lainnya yang tidak memiliki

tingkat ketercapaian di atas 80%, dapat dirinci sebagai berikut:

1. Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP pada Pemda dan Efektivitas SPI Korporasi secara

memadai memiliki capaian sebesar 23,52%. Capaian ini menunjukkan, sebagian besar Pemda

di Sumatera Utara belum menerapkan kelima unsur SPIP secara memadai. Dari hasil penilaian

terhadap 17 Pemda yang dilakukan asistensi pada tahun 2015, hanya 2 Pemda atau 11,76%

yang telah menerapkan kelima unsur SPIP secara memadai. Kedua pemda tersebut adalah

Kabupaten Serdang Bedagai dan Kota Binjai. Jika dibandingkan dengan target sebesar 50%,

maka capaian IKU adalah sebesar 23,52%. Kedua pemda tersebut adalah Kabupaten Serdang

Bedagai dan Kota Binjai. Jika dibandingkan dengan target sebesar 50%, maka capaian IKU adalah

sebesar 23,52%.

2. Sasaran Program 3 dengan 1 IKU:

Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3) capaiannya belum ada atau masih 0%.

Capaian ini menunjukkan, seluruh APIP Pemda di Sumatera Utara belum ada yang nilai

maturitasnya di Level 3, sehingga jika dibandingkan dengan target sebesar 5%, maka capaian

IKU masih 0,00%. Namun demikian dari prosesnya, sebanyak 2 APIP Pemda atau 5,88% dari 34

APIP Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota se Sumatera Utara telah berhasil menunjukkan peningkatan

kapabilitas APIP dari Level 1 menuju Level 2, yaitu APIP Pemda Kota Tebingtinggi dan Kota Binjai.

Meski secara outcome tingkat ketercapaian IKU tidak semuanya di atas 80%, namun secara output

capaiannya 100%. Selain itu, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara juga telah menunjukkan

capaian kinerja lainnya dalam tatanan kelembagaan pemerintahan. Beberapa capaian penting

antara lain, memperoleh penghargaan dalam pengelolaan Barang Milik Negara dari Kementerian

Keuangan, mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu Selatan atas sumbangsih

dalam penerapan akuntansi berbasis akrual untuk LKPD Labuhan Batu Selatan Tahun 2014,

pendampingan tata kelola keuangan pada beberapa instansi K/L/Pemda/BUMN/BUMD/ BUL/

BLUD, dan upaya pemberantasan korupsi bersama Kejaksaan-Kepolisian-KPK.

IKU Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara memiliki keunggulan dalam peran consulting untuk

meningkatkan tata kelola pemerintahan. Hal ini tercermin dari kepercayaan instansi pemerintah

baik di tingkat Pusat maupun Daerah dan BUMN/D menggunakan produk dan jasa BPKP dalam

rangka membenahi sistem dan tata kelolanya. BPKP juga mengembangkan Sistem Informasi

Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) berbasis akuntansi akrual pada 28 Pemerintah Daerah

dalam rangka mempercepat pemerintah daerah menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan

daerah.

Page 10: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

iv

Sedangkan peran assurance berupa audit keuangan atas Loan/Grant yang dilakukan atas

permintaan Lender telah diselesaikan secara tepat waktu dengan kualitas hasil audit yang baik.

Demikian juga halnya dengan audit dalam rangka optimalisasi atas penerimaan negara dan daerah.

Pada tahun 2015, upaya mewujudkan iklim pencegahan dan pemberantasan korupsi yang

dilakukan telah memberikan hasil yang cukup signifikan dengan meningkatnya jumlah kasus yang

diserahkan ke instansi penegak hukum dan kerugian keuangan negara yang diselamatkan, baik

melalui audit investigasi, penghitungan kerugian keuangan negara maupun pemberian keterangan

ahli untuk keperluan instansi penegak hukum, dengan nilai temuan untuk audit investigasi dan

penghitungan keuangan negara masing sebesar Rp831.924.249.692,84 dan Rp121.080.104.730,27.

Selain itu, Upaya lainnya dalam pencegahan korupsi yang konsisten dilakukan adalah

melaksanakan tindakan preventif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat

atas permasalahan korupsi melalui kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi, Sosialisasi SPIP dan

Fraud Control Plan (FCP).

Untuk tujuan identifikasi peluang perbaikan kinerja pada tahun-tahun mendatang, baik capaian

kinerja yang memenuhi target maupun yang tidak memenuhi target, dianalisis dan digunakan

sebagai dasar untuk perbaikan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Pencapaian kinerja ini tidak

terlepas dari dukungan seluruh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, baik bidang

teknis maupun bagian tata usaha serta adanya dukungan yang baik dari pemerintah daerah baik

tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Akhir kata, dengan laporan ini diharapkan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera

Utara pada masa mendatang dapat lebih ditingkatkan, baik melalui perbaikan pelaksanaan tugas

maupun melalui penyempurnaan perencanaan kinerja.

Medan, 8 Januari 2016 Kepala Perwakilan,

Mulyana NIP 1961122 198302 1 001

Page 11: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

1

I. PENDAHULUAN

adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dibentuk berdasarkan Keputusan

Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden RI

Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. BPKP

merupakan aparat pengawas intern pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Presiden. Berdasarkan Perpres tersebut, BPKP mempunyai tugas utama

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan

pembangunan nasional. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi di daerah, BPKP membentuk

Kantor Perwakilan BPKP disetiap Provinsi.

Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara merupakan instansi vertikal BPKP yang berada

di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Pembentukan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara

masih mendasarkan Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Nomor Nomor KEP-06.00.00-

286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Keberadaan Perwakilan BPKP

Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas-tugas BPKP

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan

pembangunan nasional di wilayah kerja daerah Sumatera Utara.

Untuk memberikan arah bagi pelaksanaan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan, Perwakilan

BPKP Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan visi, misi, rencana strategis, tujuan, sasaran,

program serta rencana kerja yang terukur dan selaras dengan organisasi BPKP serta dilaksanakan

setiap tahun. Selanjutnya, sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden RI Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera

Utara menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan

Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara

merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara atas penggunaan anggaran selama tahun 2015.

Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi

mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sekaligus sebagai upaya perbaikan

berkesinambungan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan kinerja.

B

Page 12: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

2

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi

Tugas dan fungsi BPKP mengalami beberapa kali perubahan sejak terbentuk tahun 1983,

terakhir diatur dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan

Pengawasan dan Keuangan. Berdasarkan Perpres tersebut, BPKP mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah

dan pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan

fungsi:

1. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan

negara/ daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan yang bersifat lintas

sektoral, kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkan penetapan oleh Menteri

Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan

dari Presiden;

2. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya

terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban akuntabilitas

penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah

serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian

keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan

usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau

kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta

akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/ daerah;

3. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset

negara/daerah;

4. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata

kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/ kebijakan

pemerintah yang strategis;

5. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang

dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit

klaim, audit investigasi terhadap kasus kasus penyimpangan yang berindikasi

merugikan keuangan negara/daerah, audit penghitungan kerugian keuangan

negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi;

6. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap

akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama

dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;

7. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat;

8. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem

pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan-

badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari

Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah; pelaksanaan kegiatan pengawasan

berdasarkan penugasan Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan;

9. Pembinaan kapabilitas aparat pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan

fungsional auditor;

10. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang

pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;

Page 13: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

3

11. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi hasil

pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan Negara

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;

12. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di BPKP; dan

13. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum,

ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum,

kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Selain itu BPKP berperan sebagai auditor yang bertanggung jawab kepada Presiden seperti

dinyatakan dalam PP Nomor 60 Tahun 2008. Peran BPKP tersebut untuk mendukung

akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan Negara melalui fungsi:

1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan tertentu

yang meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral; kegiatan kebendaharaan umum

Negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum

Negara (BUN);

2. Pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah;

3. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan Menteri

Keuangan kepada Presiden;

4. Pengawasan ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional (dari hasil

pengawasan BPKP dan APIP lainnya).

Sedangkan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014, BPKP mempunyai tugas

untuk melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara/daerah

serta efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran negara/ daerah, meliputi:

1. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan penerimaan pajak, bea dan cukai;

2. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada

Instansi Pemerintah, Badan Hukum lain, dan Wajib Bayar;

3. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan Pendapatan Asli Daerah;

4. Audit dan evaluasi terhadap pemanfaatan aset negara/ daerah;

5. Audit dan evaluasi terhadap program/kegiatan strategis di bidang kemaritiman,

ketahanan energi, ketahanan pangan, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan;

6. Audit dan evaluasi terhadap pembiayaan pembangunan nasional/ daerah;

7. Evaluasi terhadap penerapan sistem pengendalian intern dan sistem pengendalian

kecurangan yang dapat mencegah, mendeteksi, dan menangkal korupsi;

8. Audit investigatif terhadap penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan

negara/daerah untuk memberikan dampak pencegahan yang efektif;

9. Audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara/daerah dan pemberian

keterangan ahli sesuai dengan peraturan perundangan.

Secara khusus kedudukan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara merupakan instansi

vertikal BPKP di daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP.

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan pengawasan

keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 14: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

4

B. Aspek Strategis Organisasi

Sebagai auditor intern pemerintah, BPKP melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang

pengawasan untuk mendukung keberhasilan pembangunan sebagaimana telah

diamanatkan dalam RPJMN 2015 – 2019. Arah kebijakan dan strategi pengawasan BPKP

menjadi salah satu pendukung terwujudnya sasaran pembangunan nasional, yaitu

pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

Hakekat pengawasan intern adalah hasil pengawasannya berperan penting dalam

meningkatkan tata kelola, memperbaiki pengelolaan risiko dan menguatkan system

pengendalian intern. Dengan demikian, pembangunan tata kelola pemerintahan dan

aparatur tidak dapat lepas dari pengawasan intern yang akan diperankan oleh BPKP dalam

lingkup nasional.

1. Arah Kebijakan Pengawasan BPKP

Kerangka kebijakan pengawasan BPKP diarahkan untuk mencapai sasaran

terwujudnya kualitas tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya,

mencapai terwujudnya penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah,

penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional, kebijakan dalam

penerapan pengawasan intern yang independen, profesional dan sinergis serta

kebijakan penerapan sistem manajemen kinerja pembangunan nasional yang efisien

dan efektif.

Arah kebijakan pengawasan BPKP secara rinci, sebagai berikut:

a. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern melalui peningkatan IA-CM APIP yang

mampu mendorong pemantapan penerapan sistem pengendalian intern

kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi (KLPK) dan mampu

bersinergi dengan APIP lain dalam membangun tata kelola pemerintah yang baik

(good governance) dan dalam melakukan pengawasan keuangan negara/daerah

dan pembangunan nasional;

b. Penguatan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pengawasan sinergis bersama-

sama dengan APIP kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi untuk

mengawal pencapaian sasaran program pembangunan yang bersifat lintas bidang

di RPJMN 2015-2019;

c. Peningkatan ruang fiskal negara melalui pengawasan untuk meningkatkan

penerimaan negara/daerah; pengawasan untuk efisiensi pengeluaran

negara/daerah; pengawasan terhadap optimalisasi pemanfaatan aset

negara/daerah; pengawasan pembiayaan keuangan negara/daerah; dan

pengawasan terhadap alokasi keuangan daerah (dana transfer);

d. Pengamanan keuangan negara/daerah yang efektif melalui debottlenecking dan

clearing house; pengawasan represif untuk preventif serta pencegahan dan

pemberantasan tindak pidana korupsi.

2. Strategi Pengawasan BPKP

Strategi pengawasan BPKP terdiri atas strategi eksekutif maupun strategi

operasional.Strategi eksekutif diharapkan menjadi acuan terutama bagi pimpinan

Page 15: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

5

BPKP di pusat maupun daerah untuk membangun kemitraan dan jejaring pengawasan

dan perencanaan pembangunan nasional.Strategi operasional mengindikasikan

kegiatan dan langkah-langkah dalam program teknis pengawasan BPKP yaitu Program

Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta

Pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Strategi pengawasan BPKP dalam kurun waktu 2015-2019 memfokuskan pada

peningkatan kualitas hasil pengawasan terhadap isu-isu strategis melalui penguatan

SPIP, penguatan kapasitas APIP, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia BPKP.

Secara lebih spesifik strategi untuk mewujudkan visi dan misi adalah melalui program-

program induktif, sebagaimana terlihat pada gambar 3.1 berikut:

Gambar 1.1.

Strategi Pengawasan BPKP

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi

Kegiatan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara disesuaikan dengan nomenklatur yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi eselon II yang berisi komponen kegiatan untuk mencapai keluaran dengan indikator kinerja yang terukur. Kegiatan pengawasan akan menghasilkan rekomendasi sebagai indikator kinerja pengawasannya. Rekomendasi dihasilkan melalui pelaksanaan komponen kegiatan, baik komponen teknis pengawasan dengan menggunakan berbagai alat (tools) pengawasan seperti audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan. Selain itu, terdapat pelaksanaan dukungan pengawasan meliputi penyiapan kultur organisasi, penyiapan profesionalisme SDM, penyiapan SOP pelaksanaan kegiatan, penyiapan sarana dan prasarana dan lain-lain yang mendukung secara tidak langsung kegiatan teknis pengawasan. Penyediaan sarana dan prasarana pengawasan juga termasuk di dalamnya.

Page 16: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

6

Konsisten dengan nomenklatur perencanaan dan penganggaran, terdapat 1 kegiatan pengawasan (program 06) dan 3 kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (program 01) di lingkungan BPKP, yaitu:

1. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP;

2. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan serta Pembayaran Gaji/Tunjangan-BPKP;

3. Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP; 4. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP.

Sedangkan layanan produk organisasi yang bermanfaat bagi pembenahan manajemen

pemerintahan dan mendukung peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara,

dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, adalah sebagai berikut:

1. Rekomendasi Perbaikan Akuntabilitas Pelaporan

2. Rekomendasi Perbaikan Kebijakan dan Tata Kelola Kebendaharaan Umum Negara

3. Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Korporasi

4. Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Keuangan Daerah

5. Rekomendasi Perbaikan Kinerja Program Pembangunan Pusat, Daerah, dan Korporasi

6. Rekomendasi Perbaikan Kelancaran Pembangunan

7. Rekomendasi Keinvestigasian

8. Rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi K/L

9. Rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi Pemda

10. Rekomendasi Perbaikan SPI Korporasi

11. Rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi Korporasi

12. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Program Prioritas Nasional

13. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP K/L

14. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Pemda

15. Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern K/L

16. Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda

D. Struktur Organisasi

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan No.KEP-

06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 13 Tahun

2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara adalah instansi vertikal BPKP

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Untuk melaksanakan

tugas dan fungsi BPKP di daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh

seorang Kepala Perwakilan (Pejabat Struktural Eselon II A), Mulyana) berdasarkan SK

Kepala BPKP Nomor Kep-704/K/SU/2013 tanggal 31 Desember 2013. Dalam menjalankan

tugasnya, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dibantu oleh:

Page 17: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

7

Kepala Bagian Tata Usaha, yang membawahi;

Kepala Subbagian Keuangan;

Kepala Subbagian Kepegawaian;

Kepala Subbagian Program dan Pelaporan;

Kepala Subbagian Umum;

Kepala Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat;

Kepala Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah;

Kepala Bidang Akuntan Negara;

Kepala Bidang Investigasi;

Kelompok Pejabat Fungsional.

Gambar 1.2.

Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara didukung dengan tenaga SDM yang cukup andal.

Sebagian besar memiliki kompetensi sebagai auditor. Posisi pegawai per 31 Desember 2015

berjumlah 175 orang, dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel di bawah ini.

Page 18: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

8

Tabel 1.1.

Komposisi SDM Menurut Jabatan

Jabatan Jumlah (orang)

Persentase (%)

Pejabat Struktural 10 5,71

Pejabat Fungsional Auditor 129 73,71

Calon Pejabat Fungsional Auditor 2 1,14

Fungsional Arsiparis 5 2,86

Fungsional Pranata Komputer 1 0,57

Fungsional Umum 28 16,00

Jumlah 175 100,00

Tabel 1.2.

Komposisi SDM Menurut Jabatan dan Gender (Jenis Kelamin)

Jabatan Jumlah (orang)

Gender

Pria %-tase Wanita %-tase

Pejabat Struktural 10 9 90,00 1 10,00

Pejabat Fungsional Auditor 129 88 68,22 41 31,78

Calon Pejabat Fungsional Auditor 2 1 50,00 1 50,00

Fungsional Arsiparis 5 3 60,00 2 40,00

Fungsional Pranata Komputer 1 1 100,00 0 0,00

Fungsional Umum 28 20 71,43 8 28,57

Jumlah 175 122 69,71 53 30,29

Tabel 1.3.

Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah (orang)

%-tase

Sarjana S2/Magister 10 5,71

Sarjana S1/DIV 96 54,86

Sarjana Muda/Diploma DIII 42 24,00

SMA/SMK 26 14,86

SD 1 0,57

Jumlah 175 100,00

Tabel 1.4.

Komposisi SDM Berdasarkan Usia Pegawai

Usia Jumlah (orang)

%-tase

> 58 8 4,57

51 s.d 58 61 34,86

41 s.d 50 58 33,14

31 s.d 40 9 5,14

< 30 39 22,29

Jumlah 175 100,00

Tabel 1.5.

Komposisi SDM Golongan

Golongan Jumlah (orang)

%-tase

IV 42 24,00

III 114 65,14

II 19 10,86

Jumlah 175 100,00

Page 19: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

9

Komposisi Sumber Daya Manusia (SDM) per 31 Desember 2015 disajikan dalam bentuk grafik,

tampak sebagai berikut:

Grafik 1.1.

Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan dan Gender

Grafik 1.2.

Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan

Grafik 1.3.

Komposisi SDM Berdasarkan Usia Pegawai

Grafik 1.4.

Komposisi SDM Berdasarkan Golongan

Page 20: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

10

E. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan

fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal

terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan

evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran

kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara

menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan

rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Tahun 2015. Capaian kinerja (performance results) tahun 2015 diperbandingkan dengan

Perjanjian Kinerja (performance agreement) Tahun 2015 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan

organisasi. Perjanjian Kinerja (Tapkin) sendiri merupakan penjabaran Renstra Tahun 2015-2019.

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2015 memungkinkan dilakukannya

identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan bagi perbaikan

kinerja di masa datang.

Sistematika penyajian Laporan Kinerja berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah, sebagai berikut:

Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas tugas, fungsi dan wewenang organisasi,

aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk organisasi, serta struktur organisasi.

Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan secara ringkas tentang rencana

strategis dan perjanjian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja

organisasi, dan menguraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja

organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV – Penutup, menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta

langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja.

Alur pikir penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Perwakilan BPKP

Provinsi Sumatera Utara dapat diilustrasikan sebagaimana tampak pada Gambar 1.2

berikut ini.

Page 21: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

11

Gambar 1.3.

Alur Pikir Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara

Referensi Bab

PENDAHULUAN Bab I

Bab IV PENUTUP

RencanaStrategis 2015-2019

Perjanjian Kinerja 2015 BabII

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA

Page 22: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

12

II. PERENCANAAN DAN

PERJANJIAN KINERJA

ndang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (SPPN) menyebutkan, bahwa setiap Kementerian/Lembaga diwajibkan

menyusun Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) untuk periode

lima tahun. Menindaklanjuti UU tersebut, BPKP telah menyusun Renstra Tahun 2015–2019

yang merupakan perencanaan jangka menengah BPKP yang memuat visi, misi, tujuan,

strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan pengawasan dalam rangka

melaksanakan tugas pokok dan fungsi BPKP periode lima tahun sesuai Peraturan Kepala

BPKP Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan Tahun 2015-2019.

Penyusunan Renstra BPKP telah mendasarkan pelaksanaan program yang tertuang dalam

Paturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Penugasan RPJMN 2015-2019 terhadap BPKP

tercakup pada Program Pembangunan Bidang Hukum dan Aparatur, fokus prioritas ke-4

yaitu, Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi,

dan Nepotisme yang dilaksanakan dengan kegiatan prioritas Pengendalian Pelaksanaan

Pengawasan Intern Akuntabilitas Kkeuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

A. Rencana Strategis 2015-2019

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara sebagai bagian dari organisasi BPKP telah

menyusun Renstra yang sinkron dan mengacu Renstra BPKP Tahun 2015-2019

sebagaimana Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Nomor KEP-

537/PW02/1/2015 tentang Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara

Tahun 2015-2019. Penyusunan Renstra dimaksudkan untuk mendukung pencapaian

program pembangunan bidang hukum dan aparatur di daerah Sumatera Utara dengan

fokus prioritas peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi,

kolusi, dan nepotisme.

Dengan tersusunnya Renstra 2015-2019, berarti Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara

telah menetapkan perencanaan pengawasan periode 2015-2019 yang berisi visi yaitu

keadaan umum yang diinginkan pada akhir tahun 2019 atau setelahnya, misi atau rumusan

umum tentang upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi, strategi atau

program-program indikatif untuk mencapai visi dan misi.

U

Page 23: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

13

Perencanaan Strategis berisi visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara pencapaian tujuan melalui

pelaksanaan program, secara ringkas diuraikan sebagai berikut:

1. Pernyataan Visi

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015-2019 yang

disahkan oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan

komitmen untuk mewujudkan visi BPKP ke depan, yaitu:

Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten dengan visi

Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional. Komitmen yang

terkandung dalam pernyataaan visi tersebut adalah:

a. Auditor Internal Pemerintah RI

Visi BPKP sebagai Auditor Internal Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam

rangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance

terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga dan

pemerintah daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari

proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat obyektif, tidak bias, dan

tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan prinsip

independensi.

Terdapat dua hal penting dalam frase auditor internal pemerintah RI yaitu audit intern

dan auditor pemerintah RI.

1) Audit Intern

Peran BPKP dalam melaksanakan pengawasan intern memiliki dua sifat aktivitas

yaitu sebagai pemberi jasa assurance, dan pemberi jasa consultancy yang diperoleh

dengan pendekatan yang sistematis dan metodologis untuk mengevaluasi dan

meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance.

Untuk program atau kebijakan pembangunan nasional, pengawasan intern BPKP

menuntut penerapan pendekatan evaluasi (riset sosial) untuk menghasilkan

rekomendasi perbaikan atas ketiga hal tersebut.

2) Auditor Pemerintah RI

Sebagai auditor pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga Presiden yang

difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung fakta lapangan dan

memberikan respon berupa informasi assurance melalui suatu sistem pengawasan,

dalam hal ini sistem informasi akuntabilitas. BPKP mengemban amanah dan

tanggung jawab yang besar karena dituntut mampu mendeteksi berbagai potensi

“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk

Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional”

Page 24: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

14

ataupun sintom-sintom kelemahan maupun penyimpangan di bidang keuangan

negara.

b. Auditor Berkelas Dunia

Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP sebagai auditor internal berkelas

dunia, yaitu aspek SDM, aspek organisasi dan aspek produk.

1) Profesionalisme Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) BPKP wajib menerapkan due professional care dalam

setiap pelaksanaan penugasan pengawasan dan wajib memenuhi persyaratan

minimal.

2) Kewenangan dan Kapabilitas Organisasi

Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan kapasitas yang memadai dalam

melakukan koordinasi dan kerjasama tim, paham atas budaya organisasi serta

sistem dan proses yang berlaku di BPKP. Disamping itu, BPKP selalu mengusahakan

peningkatan kompetensi dalam berbagai bidang terkait sehingga meningkatkan

kemampuan dalam mengidentifikasi masalah dan solusinya serta perubahan

peraturan terkait dan standar baru di bidang pengawasan.

3) Leverage Rekomendasi Hasil Pengawasan

Dari sudut perannya, hasil pengawasan internal BPKP dapat berupa informasi

assurance dan/atau consultancy. Informasi assurance memberikan jaminan kepada

Presiden dan pembantunya bahwa tata kelola pemerintahan atas seluruh program-

program prioritas pembangunan telah dijalankan sesuai dengan standar, aturan,

kebijakan atau instrumen operasional manajemen risiko dan governance lainnya.

Informasi consultancy berwujud rekomendasi tentang perbaikan manajemen risiko,

aktivitas pengendalian dan proses governance dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan program pembangunan. Kualitas informasi assurance dan

rekomendasi strategis tersebut harus sedemikian rupa sehingga mempunyai daya

ungkit (leverage) yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan

dan program pembangunan.

c. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

Terdapat dua ruang lingkup utama terkait dengan akuntabilitas pengelolaan keuangan

dan pembangunan. Pertama, terkait dengan fungsi manajemen lingkup pengawasan

intern yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban. Kedua, terkait dengan lingkup APBN, pengawasan intern akan

meliputi fungsi penerimaan, program prioritas nasional dan kebijakan fiskal.

Pengawasan BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan yang mengemuka pada

pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden atau masyarakat luas. Uraian

lebih rinci dapat dilihat di tujuan dan sasaran strategis.

2. Pernyataan Misi

Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam

peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai pelaksana fungsi pengawasan intern

sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi

Page 25: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

15

Presiden Nomor 9 Tahun 2014, serta Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008.

Wilayah tugas dan kewenangan BPKP juga dinyatakan dalam Undang Undang Nomor 30

Tahun 2002 dan Undang Undang Nomor 20 Tahun 1997. Rumusan misi BPKP adalah:

Penjelasan masing-masing misi adalah sebagai berikut:

Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP. Tugas

dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi

yang bersih dan efektif.

Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan dalam misi ini

akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan rekomendasi atas

penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan

nasional. Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014,

serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi pengawasan, BPKP menjadi

mitra kerja Menteri dan Kepala KLPK melalui jasa assurance, jasa consultancy. Jasa

assurance mencakup pemberian informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan

tugas dari para mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan jasa consultancy berwujud

rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja KLPK sebagai mitra

kerja BPKP. Perwujudan peran pengawasan intern tersebut sekurang-kurangnya harus

memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan,

kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi

instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional. BPKP harus berperan aktif dalam

memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau

kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas proses tata

kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak tercapainya Sasaran Pembangunan

Nasional dalam RPJMN 2015 2019.

1) Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif;

2) Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif; dan

3) Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten.

MISI PERTAMA

“Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola

Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif”

Page 26: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

16

Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan

diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah yang bersih dan efektif,

termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan intern BPKP diarahkan untuk memastikan

bahwa governance process dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah

berjalan secara partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat

struktur organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam menetapkan

dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan pembangunan termasuk korporasi.

Pada periode 2015 – 2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk

meningkatkan maturitas SPIP di tingkat KLPK bahkan hingga tingkat program (prioritas)

pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan tanggung jawab BPKP,

tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK. BPKP sebagai pembina penyelenggaraan SPIP

maka seluruh insan pengawasan di BPKP diarahkan untuk meningkatkan kualitas

pembinaan dari sekedar pelaksanaan tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP,

menjadi pengawal implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan

tindakan manajemen KLPK. Hal tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan dan

pengendalian risiko oleh semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan

utamanya yang dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP).

Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi kebijakan dan pelaksanaan

kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan personel dan pimpinan akan pencapaian

tujuan pemerintahan dan pembangunan, yang pada akhirnya akan meningkatkan

kematangan implementasi SPIP secara keseluruhan di KLPK.

Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung dengan misi 1

yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan

guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Akan

tetapi, terdapat perbedaan karakteristik antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan

sumber daya pengawasan untuk penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan

pembangunan (pengawasan fungsional), sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan

sumber daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini

Sistem Pengendalian Intern. Sistem pengendalian intern, dalam sejarahnya adalah bentuk

lanjutan dari pengawasan melekat.

MISI KEDUA

“Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif”

MISI KETIGA

“Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional

dan Kompeten”

Page 27: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

17

Misi ini juga terkait dengan Misi Dua dan Misi Satu. Salah satu unsur penting SPIP, yaitu

Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk

membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif

dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya

pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran

aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP

sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan

fungsinya.

Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya, tugas dan

fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern tersebut, sesuai dengan PP 60 Tahun

2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP. Kapabilitas APIP diarahkan untuk

peningkatan kapasitas organisasi APIP maupun peningkatan kompetensi auditornya.

Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan enam elemen kapabilitas APIP

yaitu (a) peran APIP dalam organisasi; (b) pola pengembangan auditor APIP; (c) praktek

profesionalisme pengawasan intern; (d) eksistensi manajemen kinerja dan akuntabilitas;

(e) kualitas hubungan Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja

lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas independensi APIP.

3. Tujuan

Dalam menyelenggarakan misinya, BPKP menetapkan tiga tujuan utama, yaitu kondisi yang

ingin dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu, yaitu satu sampai dengan lima

tahun kedepan dalam tahun 2015-2019, serta menggambarkan arah strategik organisasi,

perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan tugas dan fungsi, serta

meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan, yaitu:

4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis dalam rumusan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun

2015-2019 merupakan indikator pencapaian tujuan strategis. Sasaran strategis merupakan

ukuran kinerja utama pencapaian dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya outcome

dari semua program yang telah ditetapkan. Untuk menjabarkan tujuan agar terukur dan

1. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif;

2. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah; dan,

3. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten.

Page 28: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

18

dapat dicapai secara nyata, sasaran strategis yang disusun BPKP untuk tahun 2015-2019

adalah sebagai berikut:

1) Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Nasional.

2) Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga,

Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional.

3) Meningkatkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga

dan Pemerintah Daerah serta Korporasi.

5. Sasaran Program

Sasaran program merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dan mencerminkan

berfungsinya outcome dari semua program dan kegiatan yang ditetapkan. Sasaran yang

akan dicapai dari program-program tersebut adalah sebagai berikut:

1) Perbaikan pengelolaan program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara.

2) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L/Pemda dan SPI pada Korporasi

3) Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah.

4) Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan.

6. Indikator Kinerja Utama

Indikator kinerja utama (IKU) adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai

tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai Program dan Kegiatan sebagai penjabaran

tugas dan fungsi organisasi. IKU BPKP merupakan indikator kinerja yang berada pada

perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP dalam

pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu perspektif

manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan peran utama BPKP dalam

pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders

internal BPKP. Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan

sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini

digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan

kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). IKU Perwakilan BPKP

Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1.

Indikator Kinerja Utama

No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Outcome/Output A Perbaikan pengelolaan Keuangan Negara Persentase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen

Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara

1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan

1 Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan

B Meningkatnya Kuaitas Penerapan SPIP Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP pada

Page 29: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

19

K/L/Pemda/Korporasi serta Upaya Pencegahan Korupsi

K/L/Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secara memadai

1 Tersedianya informasi Penyelenggaraan SPIP

1 Jumlah Rekomendasi Hasil Pembinaan SPIP

C Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah

Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3)

1 Tersediannya Informasi Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P

1 Jumlah Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P

D Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan

Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan

1 Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan

1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

2 Termanfaatkannya Aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan kesemaan

1 Tersedianya alat pengolahan data BPKP 2 Tersedianya alat rumah tangga BPKP 3 Terlaksananya Rehabilitasi Rumah

Negara dan Gedung Kantor

7. Program dan Kegiatan

Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, BPKP menyesuaikan

program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi BPKP dengan program yang

ditetapkan oleh Bappenas. Program BPKP merupakan penjabaran dari kebijakan sesuai

dengan visi dan misi BPKP yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi BPKP dan

berisikan kegiatan untuk mencapai hasil pengawasan dengan indikator kinerja yang

terukur. Kegiatan-kegiatan ini sekaligus penjabaran tugas dan fungsi BPKP untuk

mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sesuai dengan Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang diterbitkan oleh

Bappenas dan Kementerian Keuangan, setiap Unit Eselon I pada kementerian atau LPNK

melaksanakan program teknis dan program generik. Program teknis merupakan program

yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan

eksternal), sedangkan program generik merupakan program yang bersifat pelayanan

internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan

(pelayanan internal).

Dengan mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas dan

Renstra BPKP 2015-2019, program yang telah ditetapkan Perwakilan BPKP Provinsi

Sumatera Utara tahun 2015 terdiri atas dua program, yaitu:

Program Teknis

Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Program 06), dengan

anggaran sebesar Rp5.365.227.000,00.

Program Generik

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP (Program

01), dengan anggaran sebesar Rp32.716.259.000,00.

Page 30: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

20

Total anggaran Tahun 2015 untuk kedua program tersebut adalah sebesar

Rp38.081.486.000,00. Baik program teknis pengawasan (Program 06) maupun program

dukungan (Program 01) akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan-kegiatan oleh unit kerja

atau satuan kerja di lingkungan BPKP.

Untuk menjaga konsistensi nomenklatur perencanaan dan penganggaran, kegiatan

pengawasan BPKP disesuaikan dengan nomenklatur yang rumusannya mencerminkan

tugas dan fungsi eselon II/satker yang berisi komponen kegiatan untuk mencapai keluaran

dengan indikator kinerja yang terukur. Kegiatan dari masing-masing eselon II teknis akan

menghasilkan rekomendasi sebagai indikator kinerja pengawasannya. Rekomendasi

dihasilkan melalui pelaksanaan komponen kegiatan, baik komponen teknis pengawasan

dengan menggunakan berbagai alat (tools) pengawasan seperti audit, reviu, evaluasi,

pemantauan maupun komponen yang mendukung langsung kegiatan seperti penyusunan

dan diseminasi pedoman, pemantauan pelaksanaan pengawasan, tabulasi dan lain-lain.

Selain itu, terdapat pelaksanaan dukungan pengawasan meliputi penyiapan kultur

organisasi, penyiapan profesionalisme SDM, penyiapan SOP pelaksanaan kegiatan,

penyiapan sarana dan prasarana dan lain-lain yang mendukung secara tidak langsung

kegiatan teknis pengawasan. Penyediaan sarana dan prasarana pengawasan juga termasuk

di dalamnya. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Sumatera Utara secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2.

Program dan Kegiatan

No Program Kegiatan

1 Program Pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

1. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

2 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

1. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan dan Pembayaran Gaji/Tunjangan-BPKP

2. Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

3. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP

B. Perjanjian Kinerja 2015

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil, telah ditandatangani Perjanjian Kinerja (Perkin)

Tahun 2015 yang merupakan bentuk perjanjian dari Kepala Perwakilan BPKP Provinsi

Sumatera Utara kepada Kepala BPKP pada tanggal 29 Januari 2015. Perkin merupakan

pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Page 31: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

21

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah. Perkin Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara tahun 2015

disajikan pada Tabel 2.3 di bawah ini.

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Outcome/Output

Target

Satuan Jumlah A Perbaikan pengelolaan Keuangan

Negara Persentase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara

% 40

1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan

1 Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan

Rekomendasi 164

B Meningkatnya Kuaitas Penerapan SPI K/L/Pemda/Korporasi serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi

Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP pada K/L/Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secara memadai

% 50

1 Tersedianya informasi Penyelenggaraan SPIP

1 Jumlah Rekomendasi Hasil Pembinaan SPIP

Rekomendasi 2

C Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P

Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3)

% 5

1 Tersedianya Informasi Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/Pemda

1 Jumlah Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P

Rekomendasi 2

D Meningkatnya Kualitas Layanan

Dukungan Teknis Pengawasan

Persepsi Kepuasan Layanan

Kesesmaan

Skala Likert

1 -10

7

1 Tersedianya Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya dalam

Mencapai Kepuasan Layanan

1 Jumlah Layanan Dukungan

Manajemen Perwakilan

BPKP

Laporan 60

2 Termanfaatkannya Aset secara

optimal dalam mencapai

kepuasan layanan kesesmaan

1

Tersedianya alat

pengolahan data BPKP

Unit 29

2 Tersedianya alat rumah

tangga BPKP

Unit 59

3 Terlaksananya Rehabilitasi

Rumah Negara dan Gedung

Kantor Perwakilan BPKP

M2 300

Page 32: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

22

III. AKUNTABILITAS KINERJA

kuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan

Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai

misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui

laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Setiap entitas

Akuntabilitas Kinerja diwajibkan menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi

kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran capaian kinerja organisasi tahun 2015 merupakan bagian dari penyelenggaraan

akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara. Pengukuran

dilakukan terhadap capaian kinerja strategis, capaian kinerja program (outcome) dan capaian

kinerja kegiatan (output) dibandingkan target dalam rencana strategis dan target yang

diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja 2015. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera

Utara telah merumuskan sasaran strategis dengan keberhasilan kinerja diukur berdasarkan

pemanfaatan atau capaian outcome program yang diselenggarakan, sasaran program dengan

keberhasilan kinerja diukur berdasarkan capaian indikator kinerja utama (IKU), dan sasaran

kegiatan dengan keberhasilan kinerja diukur berdasarkan capaian indikator kinerja kegiatan

(IKK). Capaian sasaran strategis diindikasikan dengan capaian indikator kinerja outcome.

Capaian sasaran program diindikasikan dengan capaian indikator kinerja utama (IKU) yaitu

indikator yang secara signifikan mempengaruhi capaian sasaran program. Pengukuran

capaian kinerja sasaran program meliputi identifikasi atas realisasi IKU dan membandingkan

dengan targetnya. Analisis mendalam dilakukan terhadap perkembangan capaian IKU dan

efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai kinerja IKU. Pengukuran capaian kinerja

sasaran kegiatan meliputi identifikasi atas realisasi IKK dan membandingkan dengan

targetnya. Hasil pengukuran kinerja sasaran strategis, outcome dan output tahun 2015

terhadap capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, disajikan dalam tabel

3.1, tabel 3.2 dan tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome

Satuan Target 2015

Realisasi Capaian

(%) Uraian Capaian

SS1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

Opini Laporan Keuangan Pemda

WTP % 40,00 47,06 117,65

Opini Laporan Keuangan Korporasi (18 PDAM)

WTP % 50,00 33,33 66,66

Akuntabilitas Kinerja Pemda (SAKIP)

NILAI CC

% 10,00 26,47 264,70

SS2 Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern

Level Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi

Level 3 % 0,00 0,00 0,00

A

Page 33: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

23

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome

Satuan Target 2015

Realisasi Capaian

(%) Uraian Capaian

pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional

Level Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 3 % 5,00 0,00 0,00

Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan SPI Korporasi

Baik % 50,00 80,00 160,00

SS3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi

Level APIP Pemerintah Provinsi

Level 3 % 0,00 0,00 0,00

Level APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 3 % 5,00 0,00 0,00

Tabel 3.2

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program (Outcome)

Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015

Realisasi Capaian (%)

SP1 Perbaikan pengelolaan Keuangan Negara

Persentase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara

% 40,00 63,26 158,15

SP2 Meningkatnya Kuaitas Penerapan SPIK/L/Pemda/Korporasi

Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP pada Pemda dan Efektivitas SPI Korporasi secara memadai

% 50,00 11,76 23,52

SP3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P

Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3)

% 5,00 0,00 0,00

SP4 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan

Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan

Skala Likert 1 -10

7,00 7,48 106.86

Tabel 3.3

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (Output)

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target

2015

Realisasi Capaian

(%)

SP1. Perbaikan pengelolaan Pengelolaan Keuangan Negara

SK1. Tersedianya Informasi Hasil

Pengawasan

Jumlah Rekomendasi Hasil

Pengawasan

Rekom 164 164 100,00

SP2. Meningkatnya Kuaitas Penerapan SPIK/L/Pemda/Korporasi

SK2. Tersedianya informasi

Penyelenggaraan SPIP

Jumlah Rekomendasi Hasil

Pembinaan SPIP

Rekom 2 2 100,00

SP 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah K/L/P

SK3. Tersediannya Informasi

Kapabilitas Pengawasan

Intern K/L/P

Jumlah Rekomendasi

Pembinaan Kapabilitas

Pengawasan Intern K/L/P

Rekom 2 2 100,00

SP4. Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan

SK4. Tersedianya Dukungan Jumlah Layanan Dukungan Laporan 60 60 100,00

Page 34: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

24

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target

2015

Realisasi Capaian

(%)

Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya dalam

Mencapai Kepuasan Layanan

Manajemen Perwakilan

BPKP

SK5. Termanfaatkannya Aset

secara optimal

Tersedianya alat

pengolahan data BPKP

Unit 29 29 100,00

Tersedianya alat rumah

tangga BPKP

Unit 59 59 100,00

Terlaksananya Rehabilitasi

Rumah Negara dan Gedung

Kantor

M2 300 300 100,00

B. Analisis Capaian Kinerja

Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian sasaran strategis dan sasaran program.

Dalam menyimpulkan keberhasilan atau ketidakberhasilan pencapaian tiga sasaran strategis

dilakukan dengan mengukur dan menganalisa capaian indikator outcome, yaitu Opini

Laporan Keuangan Pemda, Opini Laporan Keuangan Korporasi, Akuntabilitas Kinerja Pemda,

Level Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Perbaikan tata kelola dan

manajemen risiko serta SPI Korporasi, dan Level APIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota.

Analisis capaian sasaran program juga dilakukan sebagai pendukung capaian kinerja sasaran

strategis yang dilakukan terhadap indikator kinerja utama. Analisis juga dilakukan terhadap

indikator kinerja yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja, namun

berpengaruh terhadap perwujudan sasaran program. Analisis efisiensi penggunaan input

berupa sumber daya keuangan dan manusia dilakukan terhadap tiap indikator kinerja

dengan cara membandingkan capaian indikator kinerja dengan capaian penggunaan sumber

Page 35: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

25

daya. Efisiensi sumber daya terjadi manakala capaian indikator kinerja lebih tinggi dari pada

capaian penggunaan sumber daya. Analisis efisiensi dilakukan terpisah antara sumber daya

keuangan dan sumber daya manusia.

SASARAN STRATEGIS

Analisis terhadap tiga sasaran strategis yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Sumatera Utara disajikan sebagai berikut:

Capaian sasaran strategis yang pertama dalam rencana strategis 2015-2019 yaitu

Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

diukur dengan indikator persentase Laporan Keuangan Pemda yang memperoleh opini WTP,

persentase Laporan Keuangan Korporasi yang memperoleh opini WTP, dan persentase

Akuntabilitas Kinerja Pemda (SAKIP) yang memperoleh nilai Cukup Baik (CC). Capaian

sasaran strategis yang pertama disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Capaian Sasaran Strategis yang Pertama

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome

Satuan Target 2015

Realisasi Capaian

(%) Uraian Capaian

SS1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

Opini Laporan Keuangan Pemda

WTP % 40,00 47,06 117,65

Opini Laporan Keuangan Korporasi (18 PDAM)

WTP % 50,00 33,33 66,66

Akuntabilitas Kinerja Pemda (SAKIP)

NILAI CC

% 10,00 26,47 265

1. Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Opini Laporan Keuangan untuk 34 Pemerintah Daerah yang ada di Provinsi Sumatera

Utara disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.5

Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara

No. Pemerintah Daerah Status

Pendampingan

Opini Opini Perkembangan Kualitas Opini Tahun

2014 Tahun 2013

1 Provinsi Sumatera Utara Didampingi WTP WDP Meningkat 2 Kota Medan Didampingi WTP WTP Tetap

3 Kota Tebing Tinggi Didampingi WTP WDP Meningkat 4 Kota Padang Sidimpuan Didampingi WDP WDP Tetap

5 Kota Tanjung Balai Didampingi WDP TMP Meningkat 6 Kota Pematang Siantar Didampingi WTP WDP Meningkat

7 Kota Binjai Didampingi WTP WDP Meningkat

Sasaran Strategis 1:

Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

Page 36: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

26

No. Pemerintah Daerah Status

Pendampingan

Opini Opini Perkembangan Kualitas Opini Tahun

2014 Tahun 2013

8 Kabupaten Serdang Bedagai Tidak Didampingi WTP WDP Tetap

9 Kabupaten Simalungun Tidak Didampingi WDP TMP Meningkat 10 Kabupaten Pakpak Bharat Tidak Didampingi WTP WTP Tetap

11 Kabupaten Langkat Didampingi WDP WDP Tetap 12 Kabupaten Samosir Tidak Didampingi WDP WDP Tetap

13 Kabupaten Tapanuli Selatan Tidak Didampingi WTP WDP Meningkat 14 Kabupaten Labuhanbatu Tidak Didampingi WTP WDP Meningkat

15 Kabupaten Tapanuli Tengah Tidak Didampingi WDP WDP Tetap 16 Kabupaten Mandailing Natal Didampingi WDP TMP Tetap

17 Kabupaten Deli Serdang Didampingi WDP TMP Meningkat 18 Kabupaten Dairi Didampingi WTP WDP Meningkat

19 Kabupaten Toba Samosir Tidak Didampingi WDP WDP Tetap 20 Kabupaten Asahan Tidak Didampingi WTP WDP Meningkat

21 Kabupaten Humbang Hasundutan Tidak Didampingi WTP WTP Tetap 22 Kabupaten Karo Tidak Didampingi WDP WDP Tetap

23 Kabupaten Padang Lawas Utara Didampingi WDP WDP Tetap 24 Kabupaten Labuhan Batu Utara Didampingi WTP WDP Meningkat

25 Kabupaten Labuhan Batu Selatan Didampingi WTP WTP Tetap 26 Kabupaten Nias Barat Tidak Didampingi TMP TMP Tetap

27 Kabupaten Batubara Tidak Didampingi TMP WDP Menurun 28 Kota Sibolga Didampingi WTP WDP Meningkat

29 Kabupaten Nias Tidak Didampingi WDP WDP Tetap 30 Kabupaten Nias Selatan Tidak Didampingi TMP TMP Tetap

31 Kabupaten Tapanuli Utara Tidak Didampingi WTP WDP Tetap 32 Kabupaten Padang Lawas Tidak Didampingi WDP TMP Meningkat

33 Kota Gunung Sitoli Tidak Didampingi WDP WDP Tetap 34 Kabupaten Nias Utara Tidak Didampingi WDP TMP Tetap

Terdapat 16 Pemerintah Daerah yang Laporan Keuangannya memperoleh Opini Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP) atau mencapai 47,06% dari 34 Pemerintah Daerah yang ada

di Provinsi Sumatera Utara. Dengan demikian, maka pencapaian indikator kinerja

outcome atas Opini Laporan Keuangan Pemda sebesar 117,65% dari target tahun 2015

sebesar 40,00%. Capaian ini telah melibihi target untuk tahun 2015 dan tidak terdapat

hambatan yang signifikan dalam pencapaian target tersebut.

Dari 34 Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara telah dilakukan pendampingan

atas penyusunan laporan keuangan sebanyak 15 (lima belas) Pemerintah

Kabupaten/Kota. Dari 15 (lima belas) Pemerintah Kabupaten/Kota tersebut, 9

(sembilan) Pemerintah Kabupaten/Kota memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP). Terdapat 7 (tujuh) Pemerintah Kabupaten/Kota yang Laporan Keuangannya

memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tanpa didampingi dalam

penyusunan laporan keuangan.

2. Opini Laporan Keuangan Korporasi (PDAM)

Opini Laporan Keuangan untuk 18 PDAM yang ada di Provinsi Sumatera Utara disajikan

pada tabel berikut:

Page 37: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

27

Tabel 3.7

Opini Laporan Keuangan PDAM di Provinsi Sumatera Utara

No. PDAM

Kabupaten/

Kota

Opini Tahun 2014

1 PDAM Tirta Umbu Kab. Nias Unaudited 2 PDAM Tirta Sari Kota Kota Binjai WTP 3 PDAM Tirta Bina Kab. Labuhan Batu Unaudited 4 PDAM Tirta Malem Kab. Karo Unaudited 5 PDAM Tirta Lihou Kab. Simalungun WTP 6 PDAM Tirta Sialupiasa Kab. Asahan WDP 7 PDAM Tirtanadi Prov. Sumatera Utara WTP 8 PDAM Mual Nauli Kab. Tapanuli Tengah WDP 9 PDAM Tirta Kualo Kota Tanjungbalai Unaudited

10 PDAM Tirta Madina Kab. Mandailing Natal Unaudited 11 PDAM Tirta Nauli Kota Sibolga WTP 12 PDAM Tirta Nciho Kab. Dairi Unaudited 13 PDAM Mual Natio Kab. Tapanuli Utara Unaudited 14 PDAM Tirta Bulian Kab. Tebing Tinggi WTP 15 PDAM Tirta Ayumi Kab. Padang Sidempuan Unaudited 16 PDAM Tirta Deli Kab. Deli Serdang Unaudited 17 PDAM Tirta Uli Kota Pematang Siantar WTP 18 PDAM Tirta Wampu Kab. Langkat WDP

Terdapat 6 PDAM yang Laporan Keuangannya memperoleh Opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) atau mencapai 33,33% dari 18 PDAM yang ada di Provinsi

Sumatera Utara. Dengan demikian, maka pencapaian indikator kinerja outcome atas

Opini Laporan Keuangan Korporasi sebesar 66,66% dari target tahun 2015 sebesar

50,00%. Capaian ini lebih rendah dari target tahun 2015.

Dari 18 PDAM yang telah terbit Laporan Keuangannya, 9 PDAM yang laporan

keuangannya telah di audit oleh Auditor Independen serta sebanyak 9 PDAM yang

belum dilakukan audit.

Seluruh PDAM di Provinsi Sumatera Utara telah dilakukan evaluasi kinerja. Untuk Tahun

2015, jumlah PDAM yang telah selesai dievaluasi kinerja sebanyak 18 PDAM,dari jumlah

tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 3.8

Hasil Evaluasi Kinerja PDAM di Provinsi Sumatera Utara

No Nama PDAM KEPMENDAGRI 47 BPPSPAM

Nilai Kategori Nilai Kategori

1 PDAM Tirta Bulian Kota Tebing Tinggi 53,18 CUKUP 3,00 SEHAT

2 PDAM Tirta Wampu Kab. Langkat 39,29 KURANG 2,27 KURANG SEHAT

3 PDAM Tirta Nauli Kota Sibolga 64,61 BAIK 3,42 SEHAT

4 PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar 56,31 CUKUP 3,04 SEHAT

Page 38: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

28

No Nama PDAM KEPMENDAGRI 47 BPPSPAM

Nilai Kategori Nilai Kategori

5 PDAM Tirta Lihou Kab. Simalungun 47,18 CUKUP 2,59 KURANG SEHAT

6 PDAM Tirta Kualo Kota Tanjung Balai 50,81 CUKUP 2,90 SEHAT

7 PDAM Tirta Bina Kab. Labuhanbatu 40,85 KURANG 2,28 KURANG SEHAT

8 PDAM Tirtanadi Prov. Sumatera Utara 67,26 BAIK 3,23 SEHAT

9 PDAM Tirta Sari Kota Binjai 40,65 KURANG 2,16 SAKIT

10 PDAM Mual Nauli Kab. Tapanuli

Tengah 41,22 KURANG 1,81 SAKIT

11 PDAM Tirta Ayumi Kota Padang

Sidempuan 48,37 CUKUP 2,70 KURANG SEHAT

12 PDAM Tirta Malem Kab. Karo 31,40 KURANG 2,09 SAKIT

13 PDAM Tirta Deli Kab. Deli Serdang 41,10 KURANG 1,91 SAKIT

14 PDAM Tirta Silaupiasa Kab. Asahan 40,72 KURANG 1,79 SAKIT

15 PDAM Tirta Nciho Kab. Dairi 52,97 CUKUP 2,83 SEHAT

16 PDAM Mual Natio Kab. Tapanuli Utara 56,51 CUKUP 2,98 SEHAT

17 PDAM Tirta Umbu Kab. Nias 53,37 CUKUP 2,69 KURANG SEHAT

18 PDAM Tirta Madina Kab. Madina 39,13 KURANG 2,23 KURANG SEHAT

3. Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemda (SAKIP)

Dari 34 Pemerintah Daerah yang ada di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 9 Pemda yang

memperoleh nilai CC (Cukup Baik) atau mencapai 26,47% dari 34 Pemerintah Daerah

yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Dengan demikian, maka pencapaian indikator

kinerja outcome atas Akuntabilitas Kinerja Pemda (SAKIP) sebesar 264,70% dari target

tahun 2015 sebesar 10,00%. Capaian ini telah melibihi target untuk tahun 2015 dan

tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam pencapaian target tersebut.

Dari 34 Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara yang dilakukan pendampingan

penyusunan LAKIP sebanyak 4 (empat) Pemerintah Kabupaten/Kota, dan hasil

pendampingan tersebut dapat disimpulkan bahwa hanya satu LAKIP SKPD yang belum

sepenuhnya sesuai dengan pedoman penyusunan LAKIP sebagaimana ditetapkan

Peraturan Menteri PAN & RB Nomor: 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah. Materi yang disampaikan pada saat pendampingan mencakup cara

penyusunan perencanaan kinerja yang baik, perjanjian kinerja yang terukur dan

pelaporan yang akuntabel. Skor Penilaian LAKIP pada Pemda yang didampingi adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.9

Pendampingan Penyusunan LAKIP Provinsi Sumatera Utara

No. Pemerintah Daerah Nilai Tahun 2014

1 Provinsi Sumatera utara CC 2 Medan CC 3 Langkat C 4 Tebing Tinggi CC

Page 39: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

29

Capaian sasaran strategis yang kedua dalam rencana strategis 2015-2019 yaitu

Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga,

Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional diukur

dengan indikator persentase Level Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota

yang memperoleh Level 3 dan persentase Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan SPI

Korporasi dengan nilai Baik . Capaian sasaran strategis yang kedua disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.10

Capaian Strategis yang kedua

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome

Satuan Target 2015

Realisasi Capaian

(%) Uraian Capaian

SS2 Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional

Level Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi

Level 3 % 0,00 0,00 0,00

Level Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

% 5,00 0,00 0,00

Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan SPI Korporasi

Baik % 50,00 80,00 160,00

1. Level Maturitas SPIP Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara

Penilaian Tingkat Maturitas Penyelenggaraan SPIP di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

belum dilakukan. Implementasi SPIP pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

ditargetkan berada pada level 3 pada tahun 2019.

2. Level Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

Pembinaan implementasi SPIP dilakukan melalui Penilaian Tingkat Maturitas

Penyelenggaraan SPIP di Pemerintah Kota Binjai dan Pemerintah Kabupaten Serdang

Bedagai yang masing-masing berada pada level 1 (terdefinisi). Dari 34 Pemerintah Daerah

Provinsi Sumatera Utara belum ada Pemda yang memperoleh Level 3, sehingga target

outcome untuk Level Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota berada pada level 3 di

tahun 2015 yaitu sebesar 5% tidak tercapai.

Belum tercapainya level 3 atas Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota di tahun

2015antara lain disebabkan:

a. Satuan tugas SPIP di Kabupaten/Kota belum melaksankan tugasnya secara optimal;

b. Belum seluruh Kabupaten/Kota memiliki Satuan Tugas SPIP;

c. Proses tindak lanjut memerlukan persetujuan Kepala Daerah, kesiapan Insfrastruktur,

ketersediaan Auditor bersertifikat, dan komitmen para pengambil keputusan terhadap

Sasaran Strategis 2:

Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas

Pembangunan Nasional

Page 40: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

30

upaya perbaikan penerapan kelima unsur SPIP pada K/L/Pemda/Efektivitas SPI

Korporasi secara memadai.

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan level Maturitas SPIP Pemerintah

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara pada tahun selanjutnya adalah sebagai

berikut:

a. Melaksanakan Inpres Nomor 4 tahun 2011 untuk mempercepat penyelenggaraan SPIP

dengan menginstruksikan kepada para Kepala SKPD untuk membentuk Satgas SPIP di

lingkungan masing-masing SKPD dan mengefektifkan peran Satgas SPIP tingkat

Kabupaten/Kota, sehingga mampu memetakan masalah dan mebuat Action Plan/RTP

atas permasalahan terkait dengan pengelolaan keuangan maupun pelaksanaan

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota terkait.

b. Mengintensifkan peran Inspektorat untuk mendorong seluruh SKPD dan Satgas SPIP

agar mengimplementasikan SPIP dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi di

lingkungan masing-masing SKPD maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota terkait.

c. Menginstruksikan kepada Kepala SKPD untuk membuat Laporan pelaksanaan

penyelenggaraan SPIP secara berkala dan menyampaikan kepada Kepala Daerah.

d. Melakukan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk percepatan

implementasi SPIP dengan melakukan Control Self Assessment pada masing-masing

Instansi Vertikal kepanjangan tangan Kelmenterian/Lembaga di wilayah Provinsi

Sumatera Utara.

3. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan SPI Korporasi

Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan SPI Korporasi dicapai melalui kegiatan

pendampingan GCG. Hasil Penilaian GCG yang dilakukan selama tahun 2015 adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.11

Hasil Penilaian GCG selama Tahun 2015

Korporasi Skor Predikat Keterangan

PT Perkebunan Nusantara II 83,878 Baik Assessment GCG

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 92,472 Sangat Baik Assessment GCG

PT Perkebunan Nusantara IV 93,365 Sangat Baik Assessment GCG

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 83,684 Baik Assessment GCG

PT Kawasan Industri Medan (Persero) 71,710 Cukup Baik Self Assessment GCG

Telah dilakukan penilaian GCG terhadap 5 (lima) Korporasi di Provinsi Sumatera Utara.

Dari 5 Korporasi tersebut 2 (dua) Korporasi memperolah predikat Sangat Baik, 2 (dua)

Korporasi memperolah predikat Baik, dan 1 (satu) Korporasi memperolah predikat

Cukup Baik. Berdasarkan hasil tersebut, dari 5 (lima) Korporasi yang dilakukan

penilaian GCG, terdapat 4(empat) Korporasi yang mencapai target indikator kinerja

outcome atas Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan SPI Korporasi dengan

predikat “Baik” atau mencapai 80,00%. Dengan demikian, maka pencapaian indikator

kinerja outcome atas Opini Laporan Keuangan Pemda sebesar 160,00% dari target tahun

Page 41: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

31

2015 sebesar 50,00%. Capaian ini telah melibihi target untuk tahun 2015 dan tidak

terdapat hambatan yang signifikan dalam pencapaian target tersebut.

Capaian sasaran strategis yang ketiga dalam rencana strategis 2015-2019 yaitu

Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan

Pemerintah Daerah serta Korporasi diukur dengan indikator persentase Level APIP

Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota yang memperoleh Level 3 (Integrated). Capaian

sasaran strategis yang ketiga disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.10

Capaian Strategis yang ketiga

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome

Satuan Target 2015

Realisasi Capaian

(%) Uraian Capaian

SS3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi

Level APIP Pemerintah Provinsi

Level 3 % 0,00 0,00 0,00

Level APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 3 % 5,00 0,00 0,00

Level APIP Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara sampai dengan tahun 2015

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 3.11

Level APIP Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara

No. Pemerintah Daerah Assesment/Penilaian Kapabilitas APIP Belum Sudah Tahun Level

1 Provinsi Sumatera Utara v 2015 1

2 Kab. Asahan v 2015 1

3 Kab. Batubara v 2014 1 4 Kab. Dairi v 2015 1

5 Kab. Deli Serdang v 2010 1

6 Kab. Humbang Hasundutan v 2012 1

7 Kab. Karo v 2010 1

8 Kab. Labuhanbatu v 2014 1

9 Kab. Labuhanbatu Selatan v 2010 1

10 Kab. Langkat v 2014 1

11 Kab. Serdang Bedagai v 2015 1

12 Kab. Simalungun v 2012 1

13 Kab. Tapanuli Selatan v 2010 1

14 Kab. Tapanuli Tengah v 2014 1

Sasaran Strategis 3:

Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi

Page 42: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

32

No. Pemerintah Daerah Assesment/Penilaian Kapabilitas APIP Belum Sudah Tahun Level

15 Kab. Tapanuli Utara v 2010 1

16 Kota Binjai v 2015 2 17 Kota Gunungsitoli v 2014 1

18 Kota Medan v 2015 1

19 Kota Padangsidempuan v 2010 1

20 Kota Pematangsiantar v 2010 1

21 Kota Sibolga v 2014 1

22 Kota Tanjungbalai v 2010 1

23 Kota Tebing Tinggi v 2015 2

24 Kab. Labuhanbatu Utara v 2014 1

25 Kab. Mandailing Natal v

26 Kab. Nias v

27 Kab. Nias Barat v 28 Kab. Nias Selatan v

29 Kab. Nias Utara v

30 Kab. Padang Lawas v

31 Kab. Padang Lawas Utara v

32 Kab. Pakpak Bharat v

33 Kab. Samosir v

34 Kab. Toba Samosir v

Pelaksanaan Kegiatan peningkatan Kapabilitas APIP Tahun 2015 dilaksanakan di 7(tujuh)

Inspektorat atau 20,59% dari 34 Inspektorat Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara,

meliputi kegiatan Self Assessment dan Evaluasi Tata Kelola APIP (Re-Self Assessment/Self

Improvement). Dari hasil pendampingan tersebut dapat disimpulkan, 32 APIP masih berada

di level 1 (initial), dan 2 APIP berada di level 2 (infrastructure) dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 3.12

Kegiatan Assessment Peningkatan Kapabilitas APIP di Provinsi Sumatera Utara

No. Uraian Kegiatan Hasil Pendampingan

I. Kegiatan Self Assessment Peningkatan Kapabilitas APIP 1 Peningkatan Kapabilitas APIP Kota Binjai Level 2 dengan catatan 2 Peningkatan Kapabilitas APIP Kota Tebing Tinggi Level 2 dengan catatan 3 Peningkatan Kapabilitas APIP Kab. Serdang Bedagai Level 1 4 Peningkatan Kapabilitas APIP Kab. Asahan Level 1 5 Peningkatan Kapabilitas APIP Kab. Dairi Level 1 6 Peningkatan Kapabilitas APIP Provinsi Sumut Level 1 7 Peningkatan Kapabilitas APIP Kota Medan Level 1 II. Kegiatan Evaluasi Tata Kelola APIP (Re-Self Assessment/Self Improvement) 1 Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP pada Pemkab

Serdang Bedagai Level 1

2 Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP pada Pemko Binjai

Level 2 dengan catatan

Page 43: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

33

1. Level Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berada pada level 1 (Initial).

Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ditargetkan mencapai level 3

(Integrated) pada tahun 2019.

2. Level Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

Dari 33 APIP Pemerintah Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara belum ada yang

memperoleh Level 3, sehingga target outcome untuk Level APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

tahun 2015 yaitu sebesar 5% tidak tercapai. Hal ini disebabkan pembinaan yang disampaikan

belum dapat ditindaklanjuti oleh APIP. Hambatan atas pencapaian level 3 Kapabilitas APIP di

Provinsi Sumatera Utara adalah:

a. Inspektorat Kabupaten/kota belum seluruhnya menyusun Internal Audit Charter yang

ditandatangi oleh Kepala Daerah sebagai wujud komitmen tertulis

b. Belum sepenuhnya dapat memberikan keyakinan yang memadai (assurance) bahwa

area, proses, atau sistem yang diaudit telah sesuai dengan ketentuan pelaksanaannya

dan belum sepenuhnya dapat memberikan keyakinan yang memadai bahwa audit

ketaatan yang dilakukan telah dapat mencegah dan mendeteksi tindakan ilegal dan

penyimpangan terkait dengan kebijakan, prosedur, dan persyaratan kontrak yang ada.

c. Belum menerapkan penggunaan standar Kartu Kendali Mutu dalam setiap tahapan audit

dengan merujuk kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi nomor 19 tahun 2009 tentang Pedoman Kendali Mutu Audit Aparat

Pengawasan Instansi Pemerintah.

d. Belum memiliki auditor dengan jumlah dan kualitas yang diperlukan sesuai dengan

hasil identifikasi kompetensi maupun hasil analisis jabatan dan analisis beban kerja.

e. Kebijakan/SOP tentang panduan rekrutmen pegawai / auditor di lingkungan Inspektorat

Kabupaten/Kota belum disusun.

Upaya yang akan dilakukan untuk peningkatan kapabilitas APIP pada tahun berikutnya dapat

dilakukan dengan membantu Inspektorat Pemerintah Daerah untuk melakukan hal-hal

sebagai berikut:

a. Menyusun Intenal Audit Charter dan menyerahkannya kepada Kepala Daerah untuk

ditandatangani sebagai bentuk komitmen Kepala Daerah terhadap pelaksanaan tugas

pengawasan yang dilaksanakan Inspektorat Kabupaten/Kota terkait.

b. Membuat usulan kepada masing-masing Kepala Daerah agar menetapkan Peraturan

Kepala Daerah untuk menerapkan Standar Audit APIP yang diterbitkan Asosiasi Auditor

Internal Pemerintah (AAIPI).

c. Mengimplementasikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi nomor 19 tahun 2009 tentang Pedoman Kendali Mutu Audit Aparat

Pengawasan Instansi Pemerintah.

d. Membangun Infrastruktur yang dibutuhkan dalam peningkatan Kapabilitas APIP

berdasarkan Internal Audit Capability Model (IA-CM)

Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa dari 3 sasaran strategis dengan 8 indikator

kinerja outcome untuk tahun 2015 pada perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, hanya 3

indikator kinerja outcome yang dapat di capai yaitu Opini Laporan Keuangan Pemda yang

Page 44: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

34

memperoleh WTP sebesar 47,06% dari target sebesar 40,00% atau mencapai 117,65%,

Akuntabilitas Kinerja Pemda (SAKIP) dengan Nilai CC sebesar 26,47 dari target sebesar

10,00% atau mencapai 264,70%, dan Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan SPI

Korporasi dengan predikat “Baik” sebesar 80,00% dari target sebesar 50,00% atau mencapai

160%. Sedangkan 5 indikator kinerja outcome lainnya yaitu Opini Laporan Keuangan

Korporasi (18 PDAM) yang memperoleh WTP sebesar 33,33% dari target sebesar 50,00%

atau mencapai 66,66%, Level Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) sebesar 0,00%

dari target sebesar 0,00% atau mencapai 0,00%, Level Maturitas SPIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 3) sebesar 0,00% dari target sebesar 5,00% atau mencapai 0,00%,

Level APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) sebesar 0,00% dari target sebesar 0,00% atau

mencapai 0,00%, Level APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) sebesar 0,00% dari target

sebesar 5,00% atau mencapai 0,00%.

SASARAN PROGRAM

Analisis terhadap empat sasaran program yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Sumatera Utara sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa renstra,

disajikan sebagai berikut:

Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional akan

bermuara pada pemberian informasi assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan

akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari

akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan masyarakat dan

stakeholders lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang

diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.

Sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara” terkait dengan tujuan pertama

BPKP dalam rencana strategis tahun 2015-2019 yaitu “Peningkatan Kualitas Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif”. Sasaran

program ini merupakan perwujudan peran pengawasan intern oleh BPKP dalam rangka

memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan,

efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi

pemerintah dan sasaran pembangunan nasional di samping consultancy sebagai pengungkit

bagi peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian intern. BPKP

bertekad untuk berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan

terjadinya penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang

memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak

tercapainya Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015-2019.

Sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara” dilengkapi satu indikator

kinerja program yaitu “Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan

pengendalian intern pengelolaan keuangan negara” yang diukur dengan menghitung

Sasaran Program 1:

Perbaikan pengelolaan program Keuangan Negara

Page 45: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

35

persentase perbaikan yang telah terjadi dari hasil pengawasan BPKP terhadap rekomendasi

yang disampaikan.

Realisasi indikator sasaran program ini sampai dengantahun 2015 sebesar 63,26% atau

mencapai 158,15% dari target periode yang sama sebesar 40%. Capaian tersebut, jika

dikaitkan dengan target Renstra tahun 2019 sebesar 70%, maka perkembangan pencapaian

IKU tahun 2015 baru mencapai 90,37%, sehingga realisasinya perlu ditingkatan.

Perkembangan capaian indikator kinerja sasaran program disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.13

Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program

Sasaran Program/

Indikator Kinerja Program (Outcome) Satuan

Capaian Outcome

Tahun 2015

Capaian 2015 Thdp

Target 2019(%)

Target Realisasi % Target %

SP1 Perbaikan Pengelolaan Keuangan

Negara

IKP Persentase Perbaikan Tata Kelola,

Manajemen Risiko dan

Pengendalian Intern Pengelolaan

Keuangan Negara

% 40 63,26 158,15 70,00 90,37

Realisasi outcome sebesar 63,26% merupakan perbaikan yang terjadi sebanyak 130 tindak

lanjut dari 164 rekomendasi hasil pengawasan yang disampaikan. Belum tercapainya target,

disebabkan 34 rekomendasi belum dapat ditindaklanjuti oleh mitra. Hambatannya adalah,

proses tindak lanjut memerlukan persetujuan Kepala Daerah, DPRD, dan Menteri terkait,

serta kesiapan insfrastruktur, SDM, dan komitmen para pengambil keputusanterhadap upaya

perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program

strategis yang terjadi di tahun 2015. Perhitungan capaian realisasi outcome disajikan

sebagaimana tabel di bawah ini:

Tabel 3.14 Realisasi IKK“Persantase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan

Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara”

No Bidang Rekomendasi TL atas

Rekomendasi

Realisasi

(%)

Bobot

(%)

Realisasi

IKU (%)

1 Instansi Pemerintah Pusat (IPP) 16 9 56,25 25,00 14,06

2 Akuntabilitas Pemerintah Daerah

(APD)

13 8 61,54 25,00 15,38

3 Akuntan Negara (AN) 34 12 35,29 25,00 8,82

4 Investigasi 101 101 100,00 25,00 25,00

Jumlah 164 130 63,26

Sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara” dihasilkan melalui pencapaian

sasaran kegiatan “Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan” dalam mencapai perbaikan

tatakelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan negara/daerah,

dengan indikator kinerja kegiatan (output) “Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan”.

Realisasi indikator output ini diukur dengan menghitung persentase realisasi jumlah

Page 46: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

36

penugasan pengawasan yang dilaksanakan dibanding penugasan yang direncanakan

dikalikan target rekomendasi yang dihasilkan.

Realisasi indikator kinerja output “Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan” sebanyak 164

rekomendasi atau mencapai 100,00% dari target tahun 2015 sebanyak 164 rekomendasi.

Realisasi tersebut diwujudkan melalui kegiatan, audit, evaluasi, bimtek, asistensi pada satu

pemerintah provinsi, dua puluh lima pemerintah kabupaten, delapankota, dan

empatkorporasi di wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Kegiatan untuk mencapai indikator kinerja program menggunakan dana DIPA Perwakilan

BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 sebesar Rp4.505.245.258,00atau 94,28% dari

anggaran sasaran program sebesar Rp4.778.619.000,00, dengan SDM sebanyak 27.600 OH

atau 131,28% dari rencana sebanyak 21.024 OH.

Dari sisi penggunaan sumber daya keuangan dan manusia, indikator kinerja sasaran program

bisa digolongan telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator

kinerja tahun 2015 sebesar 152,12%, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar

94,28%. Demikian pula dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), capaian indikator

kinerjatahun 2015 lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2015 sebesar

131,28%, sebagaimana tampak dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.15 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

Sasaran

Kegiatan/Indikator

Kinerja Kegiatan

Target Realisasi Target

Output

Capaian (%)

PP Dana

(Rp000) OH PP

Dana

(Rp000) OH Output Dana OH

Tersedianya Informasi

Hasil Pengawasan

1 Jumlah Rekomendasi

Hasil Pengawasan 413 4.778.619 21.024 402 4.505.245 27.600 164 160 94,28 131,28

Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan pengelolaan

keuangan negara yang terjadi di tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat (IPP)

1) Rekomendasi Perbaikan Akuntabilitas Pelaporan

(1) Dilakukannya pengkajian dan perumusan strategi pelaksanaan dan pengawasan

atas penangkapan/pengangkutan ikan termasuk peran dan kontribusi masing-

masing institusi dalam kaitan pengendalian dan pengawasan;

(2) Dirumuskannya strategi dan upaya mendorong nelayan untuk beralih dari

nelayan tangkap menjadi nelayan budidaya;

(3) Dilakukannya pengawasan atas izin-izin yang telah diterbitkan dan

memanfaatkan instrumen perizinan sebagai alat pengawasan Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan dan alat penegakan hukum dengan pengenaan sanksi

pencabutan izin jika terdapat pelanggaran atas ketentuan berlaku untuk

memberikan efek jera;

Page 47: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

37

(4) Dilakukan Inventarisasi Aset hasil pembangunan Program PNPM Mandiri

Perdesaan untuk diserahterimakan dari Satker PNPM Mandiri Perdesaan/

Perkotaan kepada Desa/Lurah agar dicatat sebagai aset desa dalam Laporan

Keuangan Desa;

(5) Dilakukannya inventarisasi dan hasil kegiatan WISMP pada beberapa Pemda

dan serah terima secara formal baik dari tingkat pelaksana ke satker maupun

dari tingkat satker ke Pemda;

(6) Ditetapkan kebijakan maupun peraturan yang melindungi lahan pertanian dari

kegiatan untuk melakukan perubahan/konversi lahan beririgasi untuk kegiatan

non pertanian guna mencegah alih fungsi lahan dan segera mempercepat

penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW);

(7) Meningkatnya penyelesaian Pembebasan Tanah Jalan Tol, baik terhadap bukti-

bukti kepemilikan tanah maupun ganti rugi tanah dengan mempedomani

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Sehingga terjadi

peningkatan progres percepatan pembangunan fisik jalan tol terkait dengan

tanah yang sudah dibebaskan;

(8) Dibuatnya kebijakan implementasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Kabupaten

Serdang Bedagai ke DPRD dan melaksanakan Undang-Undang No 36 tahun 2009

pasal 171 untuk menetapkan anggaran kesehatan pemerintah daerah minimal

10% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di luar gaji pada

kesempatan pertama;

(9) Telah terisinya rumah relokasi pengungsi gunung Sinabung sebanyak 75% dari

sebanyak 370 unit yang telah selesai dibangun.

2. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD)

1) Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Keuangan Daerah APD

(1) Diperbaharuinya regulasi terkait pengelolaan SDM, termasuk penempatan dan

pengembangan SDM, antara lain mengatur penempatan SDM disesuaikan

dengan kompetensi dan pelatihan yang harus dilakukan untuk meningkatkan

dan mempertahankan kompetensi SDM di Pemerintah Daerah serta mengatur

pola mutasi yang terstruktur, sehingga dapat menjamin terpenuhinya

kompetensi SDM yang sesuai kebutuhan (SIMDA, Pengelolaan Aset, Penyusunan

APBD, Penyusunan Renstra); APD

(2) Ditetapkannyakebijakan mengoptimalkan peran Inspektorat memberikan jasa-

jasa konsultasi kepada Auditee agar dapat menyusun Laporan Keuangan sesuai

dengan SAP dan melaporkan seluruh aset serta transaksi yang ada di dalam

LKPD;

(3) Dibuat mekanisme untuk memastikan bahwa sistem pengendalian intern dalam

pengelolaan keuangan daerah sudah berjalan dengan baik yaitu dengan

mengoptimalkan peran inspektorat untuk melaksanakan fungsi assurance dan

consulting, yang dimuat dalam PKPT;

(4) Menetapkan satu kebijakan yang dapat mendukung Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota untuk tertib administrasi dalam pengelolaan dan pertanggung

Page 48: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

38

jawaban APBD berupa penyusunan SOP terkait perencanaan, pelaksanaan, dan

pertanggungjawaban anggaran, SOP Pengadaan Barang dan Jasa serta SOP

Pengelolaan bantuan hibah dan bantuan sosial;

(5) Ditetapkannya alokasi Pendapatan Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak dari Provinsi

dan Pemerintah Daerah Lainnya (Lain-lain Pendapatan Yang Sah) yang akan

dimasukkan kedalam RAPBD Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sumatera

Utara sebelum jadwal waktu evaluasi Raperda APBD dan Raperkada Penjabaran

APBD Kabupaten/Kota oleh Tim Evaluasi Provinsi mengingat masih terjadi

keterlambatan penetapan alokasi sampai melewati batas akhir penetapan APBD

Kabupaten/Kota, sehingga asumsi alokasi yang digunakan adalah jumlah alokasi

Pendapatan DBH Pajak dari Provinsi dan Pemda Lainnya TA sebelumnya;

(6) Menetapkan satu kebijakan yang mendukung Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan menerbitkan Peraturan Kepala

Daerah tentang petunjuk teknis penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa dan

petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pembangunan desa untuk menjadi acuan

kepada desa dalam menyusun dokumen perencanaan desa serta neberbitkan

Peraturan Kepala Daerah lainnya yang terkait seperti Peraturan Kepala Daerah

tentang pengelolaan keuangan desa dan peraturan Kepala Daerah tentang

pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah.

2) Rekomendasi Perbaikan Kebijakan dan Tata Kelola kebendaharaan Umum Negara APD

(7) Ditetapkannya kebijakan yang mendukung Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota untuk meningkatkan pendapatan pajak Daerah melalui

penyusunan pedoman dan SOP pemeriksaan pajak Daerah serta menerapkan

sanksi yang tegas dan konsisten terhadap WP maupun petugas pajak yang

melanggar ketentuan yang telah ditetapkan. APD

3) Rekomendasi Perbaikan Kinerja Program Pembangunan Pusat, Daerah, dan

Korporasi APD

(8) Penetapan secara formal organisasi Tim Penanganan Illegal Fishing yang terdiri

dari Instansi terkaitdengan menetapkan uraian tugas dan tanggung jawab yang

jelas sehingga koordinasi terhadap penanganan Illegal Fishing diatas dapat

dilaksanakan secara efektif. APD

3. Bidang Pengawasan Akuntan Negara

1) Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Korporasi

(1) Meningkatnya cakupan pelayanan antara lain dengan pembangunan dan

optimalisasi unit produksi berupa pembangunan instalasi pengolahan air,

pembuatan sumur bor lengkap dengan bangunan pendukung;

(2) Terselenggara koordinasi antara Jajaran Pemda terkait dengan RSUD serta DPRD

sehingga diperoleh kesamaan persepsi dalam rangka penerapan PPK BLUD;

Page 49: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

39

(3) Pimpinan RSUD Rantauprapat mengkomunikasikan secara efektif ketentuan

tentang pembayaran jasa pelayanan kesehatan yang menjadi hak para dokter dan

tenaga medis lainnya kepada Petugas Pembuat Daftar Pembayaran Jasa

Pelayanan Kesehatan;

(4) Kepala Dinas Pendapatan Pemprovsu telah mengevaluasi kembali keberatan yang

diajukan oleh PT. Inalum (Persero) terkait pajak air permukaan instalasi

pembangkit listrik yang dimanfaatkan untuk pemakaian sendiri sesuai dengan

Surat Direksi PT. Inalum (Persero) Nomor. 128/L-Dirut/XII/2014 tanggal 24

Desember 2014;

(5) Walikota Padangsidimpuan c.q. Dinas PU Tata Ruang dan Pemukiman Kota

Padangsidimpuan melakukan Penyerahan Status Kepemilikan dan Rincian Aset

beserta nilainya terhadap 2 paket Bangunan perpipaan yang telah dibangun dan

telah diserahkan pemanfaatan/operasionalnya kepada PDAM Tirta Ayumi.

2) Rekomendasi Perbaikan Kinerja Program Pembangunan Pusat, Daerah, dan

Korporasi

(6) Dicadangkan Investasi/Penyertaan Pemerintah Daerah didalam penyusunan

APBD serta diupayakan adanya keselarasan antara RPJP, RPJM dan RKPD dalam

melaksanakan Program Penyediaan Air Minum;

(7) Dilakukan percepatan proses perijinan pembangunan Prasarana Umum sesuai

dengan ketentuan serta Pengguna barang / jasa berkoordinasi dengan pihak PT

PLN (Persero) guna percepatan pemasukan aliran/daya listrik agar

infrastruktur dapat bermanfaat, tepat waktu dan sesuai peruntukannya;

(8) Dikoordinasikan dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Kementerian

BUMN, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, Kepala BPN,

Kepala Otorita Asahan dan Direksi PT. Pelindo I (Persero) atas lahan 9,04 Ha

yang hanya disetujui 0,62 Ha untuk menghindari terjadinya tumpang tindih

pekerjaan yang berakibat pada kerugian keuangan PT. Inalum (Persero);

(9) Pembangunan pabrik CPC PT. Inalum tetap berada dilokasi area costal sebelah

barat trestle (9,04 Ha) dan luasan areal yang akan digunakan oleh PT. Pelindo I

untuk kebutuhan emplasment kereta api akan dihitung bersama dan PT. Inalum

sepakat untuk memberikan lahan kebutuhan emplasment kereta api kepada PT.

Pelindo I dengan menggunakan hasil perhitungan bersama dimaksud;

(10) Diperoleh kesepakatan PT. Pelindo I dan PT. Inalum akan lebih mengutamakan

sinergi BUMN dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ditemukan

dalam proses perhitungan bersama, serah terima lahan dan pembeirian

kompensasi lahan;

(11) Dibuat rencana kontijensi terhadap semua kegiatan pembangunan infrastruktur

di KEK Sei Mangkei yang melibatkan PTPN III (Persero).

Page 50: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

40

3) Rekomendasi Perbaikan SPI Korporasi

(12) SPI PT. Inalum (Persero) mampu melakukan probity audit atas proses

pemilihan rekanan yang akan mengerjakan Proyek Smelter Expansion.

4. Bidang Investigasi

1) Rekomendasi Keinvestigasian

(1) Pengendalian oleh Pengguna Anggaran dalam Penyelenggaraan Kegiatan

Pembangunan gudang dan aula Setda Kabupaten Mandailing Natal TA 2012.;

(2) Pengendalian oleh Pengguna Anggaran dalam Penyelenggaraan Kegiatan

Pembangunan STEIGER DI Binasa Kec. Sorkam pada Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kab. Tapanuli Tengah TA.2013. Tindak Lanjut

dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum;

(3) Pengendalian oleh Pengguna Anggaran dalam kegiatan pembangunan ruang

laboratorium IT dan ruang perpustakaan di SMKN I Meranti Kabupaten Asahan

TA 2013;

(4) Pengendalian oleh Pengguna Anggaran dalam Penyelenggaraan Kegiatan

revitalisasi/rehabilitasi pasar Kapuas Kel. Belawan II TA 2012;

(5) Pengendalian oleh Pengguna Anggaran dalam Penyelenggaraan Kegiatan

pemasangan pipa transmisi air minum di Kec. Sipoholon.

(6) Membantu Kejaksaan melakukan Audit Investigatif atas dugaan

Penyalahgunaan PNPM Mandiri kab. Labuhanbatu Utara;

(7) Membantu Kejaksaan melakukan Audit Investigatif atas Pengadaan alat

kedokteran, kesehatan, dan keluarga beencana yang bersumber dari dana

APBN-P TA.2012 pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara;

(8) Membantu Kepolisian melakukan Audit Investigatif atas Dugaan Penyimpangan

pada Pengadaan Bibit Ternak Sapi untuk Pengembangan Village Breeding Centre

pada Dinas Peternakan Kabupaten Asahan Tahun Anggaran 2012;

(9) Membantu Kepolisian melakukan Audit Investigatif atas dugaan

Penyalahgunaan Wewenang karena Jabatan Kepala Unit dan Petugas Teller pada

BRI Unit Sawit Sebrang Kabupaten Langkat;

(10) Membantu Kepolisian melakukan Audit Investigatif atas dugaan penyimpangan

pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB pada RSUD Gunungsitoli Kab.

Nias TA 2013;

(11) Membantu Kejaksaan melakukan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Atas

Dugaan Kasus Penyimpangan Pengadaan Keramba Dan Kelengkapannya Pada

Dinas Perikanan Dan Kelautan Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2011;

(12) Membantu Kejaksaan melakukan PKKN dalam perkara TPK Pengelolaan Dana

Hibah Penyelenggaraan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2013 pada

Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara;

(13) Membantu Kejaksaan melakukanPKKN atas Dugaan Penyimpangan

Pembangunan Gedung Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 7 Lolomatua

Kabupaten Nias Selatan Tahun Anggaran 2012;

Page 51: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

41

(14) Membantu Kejaksaan melakukanAudit dalam Rangka PKKN atas dugaan

Penyimpangan Pengadaan Alat Kedokteran, Kesehatan, dan KB pada RSUD

Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai APBN-P TA. 2012;

(15) Membantu Kejaksaan melakukanAudit dalam Rangka PKKN atas dugaan

Penyimpangan Penggunaan Dana Dekonsentrasi dan TP pada Ditjen Bina Upaya

Kesehatan Kemenkes untuk RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun Tahun

Anggaran 2012;

(16) Membantu Kejaksaan melakukanAudit dalam Rangka Penghitungan kerugian

Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Proyek Pembangunan

Steiger di Binasa Kecamatan Sorkam pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kab. Tapanuli Tengah TA 2013;

(17) Membantu Kejaksaan melakukanPKKN kasus Penyimpangan Kegiatan

Revitalisasi Pasar Kapuas Kel. Belawan II TA 2012;

(18) Membantu Kejaksaan melakukanAudit dalam rangka PKKN atas Perkara TPK

kasus Kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam Malik Medan

Tahun Anggaran 2010;

(19) Membantu Kejaksaan melakukanAudit dalam rangka PKKN atas dugaan TPK

Penyalahgunaan Dana Hibah yg bersumber dari APBD Kab. Deli Serdang TA.

2013 & 2014 utk pemilihan Bupati & Wakil Bupati Kab. Deli Serdang periode

2014-2019;

(20) Membantu Kejaksaan melakukanPKKN atas dugaan penyimpangan pengadaan

alat kedokteran, kesehatan dan KB pada Dinas Kesehatan Kota Binjai yang

Bersumber dari Dana APBN TA 2012;

(21) Membantu Kejaksaan melakukanAudit dalam rangka Penghitungan Kerugian

Keuangan Negara atas dugaan Tindak Pidana Korupsi penyelenggaraan

pendidikan jarak jauh Universitas Setia Budi Mandiri (USBM) di Teluk Dalam

Kabupaten Nias Selatan Tahun anggaran 2012;

(22) Membantu Kejaksaan melakukanAudit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian

Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Pemberian Kredit

oleh BRI Agro KCP Medan S.Parman kepada karyawan PT.Pertamina Medan

melalui koperasi karyawan Pertamina UPMS-I Medan;

(23) Membantu Kejaksaan melakukanAudit dalam rangka PKKN atas Kasus

Penyimpangan pada Kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan di RSUD Hadrianus

Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir yang Bersumber dari Dana APBN-P TA

2012;

(24) Membantu Kejaksaan melakukanAudit PKKN atas dugaan Tipikor Pembayaran

Ganti Rugi Tanah & Bangunan BLK Yayasan Pembangunan nairasaon di Aek

natolu Desa Sionggang Utara kec. Lumban julu Dinas Tenaga Kerja &

Transmigrasi Kab. Toba Samosir TA. 2006;

(25) Membantu Kejaksaan melakukanAudit PKKN atas dugaan TPK Pembuatan Peta

Rawan Bencana Tingkat Kabupaten / Kota di Kabupaten karo, Dairi dan Pakpak

Page 52: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

42

Barat TA. 2012 pada Badan Penanggulangan bencana Daerah Provinsi Sumut;

(26) Membantu Kejaksaan melakukanAudit dalam Rangka PKKN atas Dugaan

Perkara Tindak Pidana Korupsi Penggunaan Dana Operasional TPR2K dan Biaya

Perencana / Pengawas Rehabilitasi ruangan kelas Sekolah Dasar di Dinas

Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara APBN TA. 2012;

(27) Membantu Kejaksaan melakukanAudit PKKN atas dugaan TPK penyimpangan

kegiatan cetak sawah di desa Garonggang yg dikerjakan oleh Kelompok Tani

Aek Sibarabara dgn sumber dana APBN TA. 2012;

(28) Membantu Kejaksaan melakukanAudit PKKN atas dugaan penyimpangan

pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB pada RSUD H. Abdul Manan

Simatupang Kisaran yang bersumber dari APBD-P TA 2012;

(29) Membantu Kejaksaan melakukanPKKN kasus TPK dalam Pembangunan

Jembatan Sei Sibaro Ruas Jalan Pangkalan Dodek menuju Desa Durian TA 2013 ;

(30) Membantu Kejaksaan melakukanPKKN dugaan penyimpangan pengadaan bibit

tanaman pada kegiatan perluasan tanaman reboisasi oleh Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Nias Selatan TA 2014;

(31) Membantu Kejaksaan melakukanAudit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara

dalam dugaan TPK Pengadaan Sarana dan Alat Penangkap Ikan pada Dinas

Pertanian dan Kelautan Kota Medan TA. 2014;

(32) Membantu Kejaksaan melakukanAudit dalam rangka Penghitungan Kerugian

Keuangan Negara atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadaan

Mesin Pengolah Sampah Organik (Mesin Pencacah) di Kantor Lingkungan Hidup

Kab. Serdang Bedagai Tahun Anggaran 2012;

(33) Membantu Kejaksaan melakukanPKKN pada perkara dugaan tindak pidana

korupsi pengadaan kapal 5 GT dan alat tangkap ikan pada Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2011;

(34) Membantu Kejaksaan melakukanAudit dalam rangka PKKN atas Kasus

Penyimpangan pada Kegiatan Materaialisasi Lampu Penerangan Jalan pada

Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Batubara Tahun Anggaran 2014;

(35) Membantu Kejaksaan melakukanPKKN atas dugaan Tindak Pidana Korupsi

dalam kegiatan Pengadaan Revitalisasi Peralatan Praktek dan Perlengkapan

Pendukung Teknik Permesinan pada SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera

Utara APBD TA. 2014;

(36) Membantu Kejaksaan melakukanAudit dalam rangka Penghitungan Kerugian

Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Kegiatan Pengadaan

Alat Kesehatan Kedokteran dan KB di RSUD dr. Tengku Mansyur Kota Tanjung

Balai APBD TahunAnggaran 2012;

(37) Membantu Kejaksaan melakukanAudit dalam Rangka PKKN atas Dugaan

Perkara Tindak Pidana Korupsi Kredit Fiktif pada Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Pembantu Iskandar Muda Medan;

(38) Membantu Kejaksaan melakukanAudit PKKN atas TPK Penyimpangan Dana

Bantuan Langsung Masyarakat melalui Program Pembangunan Infrastruktur

Page 53: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

43

Pedesaan (PPIP) TA 2012 di Desa Bukit Mas Kab. Langkat;

(39) Membantu Kejaksaan melakukanAudit PKKN atas dugaan TPK Pengadaan Alat-

alat Kesehatan, Kedokteran Umum sumber dana APBD LABURA 2010;

(40) Membantu Kepolisian melakukanPKKN atas dugaan TPK kasus dana bantuan

sosial untuk program pengendalian sapi/kerbau betina dari Dirjen Peternakan

dan Kesehatan Hewan TA 2012 yang disalurkan kepada Kelompok Ternak

Makmur Sejahtera Desa Tanjung Prapat Kecamatan Sei Suka Kab. Batu Bara;

(41) Membantu Kepolisian melakukanAudit dalam Rangka PKKN atas dugaan Tindak

Pidana Korupsi Pengadaan Alat-alat Kedokteran Kebidanan dan Penyakit

Kandungan (Ponek) di RSUD Sidikalang Kabupaten Dairi yang Dananya

bersumber dari APBD TA. 2012;

(42) Membantu Kepolisian melakukanAudit dalam Rangka PKKN atas dugaan

Perkara Tindak Pidana Korupsi Kasus Pembangunan Gudang dan Aula

Sekretariat Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun Anggaran 2012;

(43) Membantu Kepolisian melakukanPKKN atas dugaan Penyimpangan Penyertaan

Modal Pemerintah Kab. Tapanuli Utara kepada PDAM Mual Natio Kab. Tapanuli

Utara TA 2013 untuk Pemasangan Pipa Transmisi Air Minum di Kec. Sipoholon;

(44) Membantu Kepolisian melakukanAudit dalam Rangka PKKN atas Dugaan TPK

Kegiatan Pembangunan Ruang Laboratorium IT dan Ruang Perpustakaan di

SMKN-1 Meranti Kabupaten Asahan TA 2013;

(45) Membantu Kepolisian melakukanAudit PKKN Dugaan TPK dalam Pengelolaan

Dana Hibah KONI Pematang Siantar Sumber Dana APBD Kota Pematang Siantar

TA 2014;

(46) Membantu Kepolisian melakukanAudit dalam Rangka PKKN atas Dugaan

Penyimpangan dalam Pengadaan Bibit Ternak Sapi untuk Kegiatan Village

Breeding Center (VBC) pada Dinas Peternakan Kabupaten Asahan TA 2012;

(47) Membantu Kepolisian melakukanAudit dalam Rangka PKKN atas Dugaan TPK

pada Pelaksanaan Pesta Danau Toba Tahun 2012 yang Dilaksanakan Panitia

dengan Menggunakan APBD Provinsi Sumatera Utara TA. 2012;

(48) Membantu Kepolisian melakukanAudit PKKN Dugaan TPK Penggunaan Bantuan

DAK Bidang Pendidikan TA. 2012 Pekerjaan Rehab Ruang Belajar Rusak Berat

di SMP Swasta Oikumene Sarudik Kab. Tapanuli Tengah;

(49) Membantu Kepolisian melakukanAudit dalam Rangka Penghitungan Kerugian

Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Kegiatan Belanja

Modal Pengadaan Handy Talkie Tahun 2014 di Kantor Sandi Daerah Kota

Medan dengan Sumber Dana APBD Pemko Medan TA.2014;

(50) Membantu Kepolisian melakukanAudit dalam rangka PKKN atas Dugaan TPK

pada Pembangunan Dinding Penahan Tanah Area balai benih Ikan Air Tawar

TA. 2014 Desa Lengau Seprang Kec.Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang;

(51) Membantu Kepolisian melakukanAudit dalam rangka PKKN atas Dugaan Tindak

Pidana Korupsi Dana Tahap I (Pertama) Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah

Page 54: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

44

dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010;

(52) Membantu Kepolisian melakukanAudit dalam rangka Penghitungan Kerugian

Keuangan Negara atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Kegiatan

Pengadaan Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB pada RSU Swadana Daerah

Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun Anggaran 2012;

(53) Membantu Kepolisian melakukanAudit dalam rangka PKKN sehubungan

perkara Tindak Pidana Korupsi terkait Kegiatan Pembangunan Terminal Type A

Penyabungan Sumber Dana DAU TA 2013 dan 2014 pada Dinas Perhubungan

dan Informatika Kab. Madina;

(54) Membantu Kepolisian melakukanAudit dalam rangka Penghitungan Kerugian

Keuangan Negara sehubungan dengan perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi

atas pelaksanaan Swakelola Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Air Bersih pada

Dinas PU Pemkab Pakpak Bharat Tahun 2013;

(55) Membantu Kepolisian melakukanAudit PKKN Dugaan TPK Pelaksanaan

Kegiatan Fasilitas dan Stimulasi pembangunan perumahan rakyat kurang

mampu di Kab. Batu bara TA. 2014;

(56) Membantu Kepolisian melakukanAudit PKKN Dugaan TPK pada kegiatan

Pengadaan Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB pada RSUD Dr. H. Kumpulan

Pane Kota Tebing Tinggi yang bersumber dari dana APBN TP TA. 2012;

(57) Sebanyak 55 kali membantu memberikan keterangan ahli pada Pengadilan

Tipikor, Penyidik Kejaksaan dan Penyidik Kepolisan atas 115 kasus atau

perkara-perkara dugaan tindak pidana korupsi di wilayah Provinsi Sumatera

Utara.

Page 55: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

45

Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-masing

menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan bupati/walikota. BPKP sesuai PP Nomor 60 Tahun

2008 bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pada prinsipnya pembinaan SPIP diarahkan

agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya

melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset

Negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.Tujuan penyelenggaraan

SPIP adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bagitercapainya efektivitas dan

efisiensi pencapaiantujuan penyelenggaraan pemerintahan negara,keandalan pelaporan

keuangan, pengamanan asetnegara, dan ketaatan terhadap peraturanperundang-undangan.

Sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L/Pemda/Korporasi” terkait

dengan tujuan kedua BPKP dalam rencana strategis tahun 2015-2019 yaitu “Peningkatan

Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah”. Sasaran program ini

merupakan perwujudan peran pengawasan intern BPKP sebagai pembina penyelenggaraan

SPIPuntuk memastikan bahwa kelima unsur SPIP yang terdiri atas lingkungan pengendalian,

penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan

pengendalian intern telah dijalankan secara efektif. Sasaran program ini dilengkapi satu

indikator kinerja program yaitu, “Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP

padaK/L/Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secara memadai” yang diukur dengan menghitung

persentase jumlah Pemda yang telah menerapkan kelima unsur SPIP secara memadai

dibandingkan jumlah Pemda.

Realisasi indikator sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP

K/L/Pemda/Korporasi” sampai dengan tahun 2015 sebesar 11,76% atau mencapai 23,52%

dari target yang dittetapkan pada periode yang sama sebesar 50,00%. Capaian tersebut, jika

dikaitkan dengan target Renstra tahun 2019 sebesar 85%, maka perkembangan pencapaian

IKU tahun 2015 masih13,84%, sehingga realisasinya perlu dioptimalkan. Perkembangan

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program ini disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.16 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program

Sasaran Program/

Indikator Kinerja Program (Outcome) Satuan

Capaian Outcome

Tahun 2015

Capaian 2015 Thdp

Target 2019(%)

Target Realisasi % Target %

SP1 Meningkatnya Kualitas Penerapan

SPIP K/L/Pemda/Korporasi

IKP Persentase Penerapan Kelima

Unsur SPIP

padaK/L/Pemda/Efektivitas SPI

Korporasi secara memadai

% 50,00 11,76 23,52 85,00 13,84

Sasaran Program 2:

Meningkatnya Kuaitas Penerapan SPIP K/L/Pemda/Korporasi

Page 56: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

46

Realisasi outcome sebesar 11,76% merupakan perbaikan yang terjadi sebanyak 2 tindak

lanjut dari 17 rekomendasi hasil pembinaan SPIP yang disampaikan. Pemda yang telah

menindaklanjuti progres penerapan kelima unsur SPIP adalah Kabupaten Serdang Bedagai

dan Kota Binjai. Belum tercapainya target, disebabkan proses tindak lanjut memerlukan

persetujuan Kepala Daerah, kesiapan Insfrastruktur, ketersediaan Auditor bersertifikat, dan

komitmen para pengambil keputusan terhadap upaya perbaikan penerapan kelima unsur

SPIP pada K/L/Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secara memadai, yang terjadi di tahun 2015.

Perhitungan capaian realisasi outcome di atas disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.17 Realisasi IKU “Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP padaK/L/Pemda/

Efektivitas SPI Korporasi secara memadai”

No Bidang Rekomendasi TL atas

Rekomendasi

Realisasi

(%)

1 Akuntabilitas Pemerintah

Daerah (APD)

17 2 11,76

Jumlah 17 2

Sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L/Pemda/Korporasi” dihasilkan

melalui pencapaian sasaran kegiatan “Tersedianya Informasi Penyelenggaraan SPIP” dalam

mencapai perbaikan tatakelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan

negara/daerah, dengan indikator kinerja kegiatan (output) “Jumlah Rekomendasi Hasil

Pembinaan SPIP”. Realisasi indikator output ini diukur dengan menghitung persentase

realisasi jumlah penugasan pembinaan SPIP yang dilaksanakan dibanding penugasan yang

direncanakan dikalikan target rekomendasi yang dihasilkan.

Realisasi indikator kinerja output “Jumlah Rekomendasi Hasil Pembinaan SPIP” sebanyak 17

rekomendasi atau mencapai 100% dari target tahun 2015 sebanyak 17 rekomendasi.

Realisasi tersebut diwujudkan melalui penilaian maturitas terhadap kelima unsur SPIP, dan

Koordinasi Supervisi Pencegahan Korupsi pada satu pemerintah provinsi, dua puluh lima

pemerintah kabupaten, dan delapan pemerintah kota, di wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Kegiatan untuk mencapai indikator kinerja program menggunakan dana DIPA Perwakilan

BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 sebesar Rp483.895.208,00 atau99,91% dari

anggaran sasaran program sebesar Rp484.336.000,00, dengan SDM sebanyak 493 OH atau

151,23% dari rencana sebanyak 326 OH.

Dari sisi penggunaan sumber daya keuangan dan manusia, indikator kinerja sasaran program

bisa digolongan telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator

kinerja tahun 2015 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar

99,91%. Sedangkan disisi penggunaan SDM, meski digolongan terjadi inefisiensikarena

capaian indikator kinerja tahun 2015 lebih rendah dibandingkan dengan capaian OH tahun

2015 sebesar 151,23%, namun jika dilihat dari pemanfaatannya justru pemberdayaan SDM di

Page 57: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

47

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah dilakukan secara optimal, seperti tampak

dalam tabel:

Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

Sasaran Kegiatan/Indikator

Kinerja Kegiatan

Target Realisasi Capaian (%)

PP Dana

(Rp000) OH PP

Dana

(Rp000) OH Output Dana OH

Tersedianya Informasi

Penyelenggaraan SPIP

1 Jumlah Rekomendasi

Hasil Pembinaan SPIP 17 484.336.000 326 17 483.895.000 493 100 99,91 151,23

Perbaikan penerapan kelima unsur SPIP pada Pemda yang terjadi di tahun 2015 terdapat

pada Bidang Akuntabilias Pemerintah Daerah (APD) dengan rincian kegiatan Rekomendasi

Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Pemda, adalah sebagai berikut:

- Menetapkan suatu kebijakan yang mendukung Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota melalui penyusunan SOP atas penyusunan dan penetapan APBD serta

ditetapkannya indikator untuk pemberian reward dan punishment kepada SKPD yang

tepat waktu atau terlambat menyusun APBD.

- Menetapkan kebijakan yang dapat mendukung Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota untuk mengoptimalkan peran Inspektorat berupa penyusunan dan

penandatanganan Internal Audit Charter agar Inspektorat dapat menjalankan tugas dan

fungsinya dengan baik antara lain Pemantauan atas Tindak Lanjut Temuan BPK.

Peningkatan kapabilitas pengawasan intern diarahkan pada perluasan peran dan layanan

pengawasan intern BPKP dengan sasaran (1) peningkatan kualitas pengawasan terhadap

ketaatan; (b) peningkatan kualitas pengawasan terhadap kinerja/value-for-money audit; dan

(3) peningkatan kualitas advisory services.

Sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P” terkait

dengan tujuan kedua BPKP dalam rencana strategis tahun 2015-2019 yaitu “Peningkatan

Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten”. Sasaran

program ini merupakan perwujudan peran BPKP sebagai pembina penyelenggaraan SPIP

yang didalamnya termasuk pembinaan bagaimana mewujudkan peran APIP yang efektif,

melalui, penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP, sosialisasi SPIP, pendidikan dan

pelatihan SPIP, pembimbingan/konsultansi SPIP, dan peningkatan kompetensi Auditor APIP.

Sasaran Program 3:

Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P

Page 58: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

48

Peran APIP diharapkan: 1) memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan,

efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi

pemerintah; 2) memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko

dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; 3) Memelihara dan

meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; 4)

Mencegah dan mendeteksi terjadinya penyimpangan, mampu bekerja sama dengan aparat

penegak hukum untuk menindak korupsi.

Sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P”

dilengkapi satu indikator kinerja program yaitu, “Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda

(Level 3)” yang diukur dengan menghitung jumlah APIP Pemda telah mencapai level 3

menggunakan model Internal Audit Capability Model (IA-CM), dibandingkan jumlah APIP

Pemda.

Konsep IA-CM merupakan model yang bersifat universal yang didisain untuk membangun

internal audit yang efektif di sektor publik dan sebagai road map bagi perbaikan kapabilitas

secara bertahap. Tiga variabel yang dipertimbangkan dalam konsep IA-CM, yaitu aktivitas

audit internal, lingkungan organisasi di mana unit audit internal bernaung, dan lingkungan

sektor publik di suatu negara/pemerintahan. Model ini terdiri dari 5 level dimana setiap level

menggambarkan karakteristik dan kapabilitas dari suatu unit audit internal pada level

tersebut. Level IACM bersifat progresif artinya makin tinggi levelnya semakin baik

kapabilitasnya dan level rendah merupakan fondasi bagi level lebih tinggi.

Realisasi indikator sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemerintah K/L/P” sampai dengan tahun 2015 masih sebesar 0,00%. Capaian tersebut, jika

dikaitkan dengan target Renstra tahun 2019 sebesar 85%, maka perkembangan pencapaian

IKU tahun 2015 masih 0,00%, sehingga realisasinya perlu dioptimalkan. Perkembangan

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program ini disajikan dalam tabel 3.9 di bawah ini :

Tabel 3.19

Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program

Sasaran Program/

Indikator Kinerja Program (Outcome) Satuan

Capaian Outcome

Tahun 2015

Capaian 2015 Thdp

Target 2019(%)

Target Realisasi % Target %

SP1 Meningkatnya Kapabilitas

Pengawasan Intern Pemerintah

K/L/P

IKP Persentase Tingkat Kapabilitas

APIP Pemda (Level 3)

% 5,00 0,00 0,00 85,00 0,00

Realisasi outcome sebesar 0,00% menandakan belum terdapat perbaikan atau tindak lanjut

dari rekomendasi hasil pembinaan kapabilitas pengawasan intern terhadap APIP

pemdayangtelah disampaikan untuk mencapai peningkatan kapabilitas Level 3. Namun

demikian, dilihat dari prosesnya, sebanyak dua APIP Pemda atau 5,88% dari 34 APIP Pemda

Provinsi/Kabupaten/Kota se Sumatera Utara telah berhasil menunjukkan peningkatan kapabilitas

APIP dari Level 1 menuju Level 2, yaitu APIP Pemda Kota Tebing Tinggi dan Kota Binjai.

Page 59: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

49

Belum tercapainya target Kapabilitas APIP Pemda Level 3 disebabkan, dua rekomendasi

pembinaan yang disampaikan belum dapat ditindaklanjuti oleh mitra. Hambatannya adalah,

1) proses tindak lanjut memerlukan persetujuan Kepala Daerah dan DPRD; 2) Kurangnya

komitmen Pimpinan, yang dinyatakan secara tertulis dalam piagam pengawasan intern

(Internal Audit Charter) agar APIP independen dan akses penuh tanpa batas pada

keuangan,aset dan kepegawaian; 3) Kekurangan SDM/Auditor yang kompeten dan

profesional sehingga penempatan PNS (struktural dan fungsional) tidak berdasarkan

kompetensi bidang tugasnya; 4) Tidak tersedianya anggaran yang memadai untuk tugas

pengawasan intern (idealnya minimal 1% dari APBD); 5) Ruang lingkup pengawasan intern

untuk kegiatan audit sangat terbatas, belum termasuk konsultatif; 6) PKPT disusun atas

dasar Biaya Perjalanan Dinas tidak berdasarkan prioritas/risiko. Perhitungan capaian

realisasi outcome di atas, tampak sebagai berikut.

Tabel 3.20

Realisasi IKU “Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3)”

No Bidang Rekomendasi TL atas

Rekomendasi Realisasi

(%) Bobot

(%) Realisasi IKU (%)

1 Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD)

2 0 0,00 100,00 0,00

Jumlah 2 0 0,00

Sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P”

dihasilkan melalui pencapaian sasaran kegiatan “Tersedianya Informasi Kapabilitas

Pengawasan Intern K/L/Pemda” dalam mencapai perbaikan tingkat kapabilitas APIP Pemda

(Level 3), dengan indikator kinerja kegiatan (output) “Jumlah Rekomendasi Pembinaan

Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P”. Realisasi indikator output ini diukur dengan

menghitung persentase realisasi jumlah penugasan pembinaan yang dilaksanakan

dibandingkan penugasan yang direncanakan dikalikan target rekomendasi yang dihasilkan.

Realisasi indikator kinerja output “Jumlah Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan

Intern K/L/P” sebanyak 2 rekomendasi atau mencapai 100% dari target tahun 2015.

Realisasi tersebut diwujudkan melalui consulting berupa pembinaan, bimbingan teknis dan

asistensi pada satu pemerintah provinsi, dua puluh lima pemerintah kabupaten, delapankota,

dan empat korporasi di wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Kegiatan untuk mencapai indikator kinerja program menggunakan dana DIPA Perwakilan

BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 sebesar Rp101.842.363,00 atau99,19% dari

anggaran sasaran program sebesar Rp102.672.000,00, dengan SDM sebanyak 409 OH atau

50,87% dari rencana sebanyak 804 OH.

Dari sisi penggunaan sumber daya keuangan dan manusia, indikator kinerja sasaran program

“Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/P” bisa digolongan tidak

tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2015 sebesar

0,00% lebih rendah dibandingkan dengan capaian dana sebesar 99,19%. Inefisiensijuga

terjadi dari sisi penggunaan SDM, karena capaian indikator kinerja tahun 2015, lebih rendah

dibandingkan dengan capaian OH tahun 2015 sebesar 50,87%, sebagaimana tampak sebagai

berikut.

Page 60: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

50

Tabel 3.21 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

Jumlah Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P

Sasaran Kegiatan/Indikator

Kinerja Kegiatan

Target Realisasi Target

Output

Capaian (%)

PP Dana

(Rp000) OH PP

Dana

(Rp000) OH Output Dana OH

Tersediannya Informasi

Kapabilitas Pengawasan

Intern K/L/Pemda

1 Jumlah Rekomendasi

Pembinaan Kapabilitas

Pengawasan Intern

K/L/P

18 102.672 804 18 101.842 409 2 2 99,19 50,87

Perbaikan peningkatan kapabilitas APIP Pemda yang terjadi di tahun 2015 terdapat pada

Bidang Akuntabilias Pemerintah Daerah (APD) dengan rincian kegiatan Rekomendasi

Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda, adalah sebagai berikut:

1) Ditetapkan kebijakan yang mendukung Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota untuk mengoptimalkan peran Inspektorat melalui penyusunan dan

penandatanganan Internal Audit Charter sebagai bentuk komitmen Kepala Daerah

mendukung Inspektorat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.

2) Ditetapkan kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerinyah Kabupaten/Kota untuk

meningkatkan Level 1 menjadi level 3 dengan ditandatanganinya komitmen

Peningkatan kapabilitas APIP oleh Kepala Daerah sekaligus menetapkan kebijakan

menyusun Peningkatan Level menjadi Level 3.

Persepsi kepuasan terhadap suatu layanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika

keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan tersebut dapat terpenuhi.

Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima

layanan dengan metode skala Likert 1-10. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap layanan

Bagian Ketatausahaan dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara uji petik

kepada para pegawai di unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara.

Target sasaran program “Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan”

tahun 2015 adalah sebesar 7,00 dari skala Likert 1-10. Capaian kinerja outcome ini

menunjukkan tingkat kepuasan atas pelayanan ketatausahaan. IKU ini diukur dari tingkat

kepuasan terhadap layanan dukungan teknis pengawasan yang dberikan dari ketatausahaan.

Sasaran outcome ini dilengkapi satu indikator kinerja progran “Persepsi Kepuasan Layanan

Kesesmaan”,Dari hasil survei atas persepsi penerima layanan dukungan teknis pengawasan

tahun 2015 diperoleh skor sebesar 7,48 atau mencapai 106,86% dari target 7 skala Likert 1-

Sasaran Program 4:

Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan

Page 61: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

51

10. Realisasi ini jika dikaitkan dengan target Renstra tahun 2019 sebesar 8skala Likert 1-1,

maka perkembangan pencapaian IKU tahun 2015 sudah mencapai 93,50%, sehingga

realisasinya masih perlu dioptimalkan. Perkembangan capaian indikator kinerja sasaran

program disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.22 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program

Sasaran Program/

Indikator Kinerja Program (Outcome) Satuan

Capaian Outcome

Tahun 2015

Capaian 2015 Thdp

Target 2019(%)

Target Realisasi % Target %

SP1 Meningkatnya Kualitas Layanan

Dukungan Teknis Pengawasan

IKP Persepsi Kepuasan Layanan

Kesesmaan

Skala

Likert

1 -10

7 7,48 106,86 8 93,50

Faktor-faktor pendukung pencapaian target tersebut adalah kesiapan sistem informasi,

kesiapan sarana prasarana, kesiapan SDM Pelaksana dan peningkatan kompetensi SDM

pengelola secara berkesinambungan.Persepsi kepuasan terhadap layanan Bagian

Ketatausahaan, meliputi :

1. Persepsi kepuasan terhadap layanan Subbag Keuangan;

2. Persepsi kepuasan terhadap layanan Subbag Kepegawaian;

3. Persepsi kepuasan terhadap layanan Subbag Program dan Pelaporan;

4. Persepsi kepuasan terhadap layanan Subbag Umum.

Sasaran outcome “Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan” dihasilkan

melalui pencapaian dua sasaran kegiatanyang terdiri atas, 1) sasaran kegiatan “Tersedianya

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan

Layanan” dengan satu indikator kinerja kegiatan atau output, yaitu “Jumlah Layanan

Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP”; 2) Termanfaatkannya Aset secara optimal dalam

mencapai kepuasan layanan kesesmaan, dengan tiga indikator output, yaitu, (1) Tersedianya

alat pengolahan data BPKP; (2) Tersedianya alat rumah tangga BPKP; (3) Terlaksananya

Rehabilitasi Rumah Negara dan Gedung Kantor Perwakilan BPKP. Realisasi indikator output

ini diukur dengan menghitung persentase realisasi jumlah dukungan teknis pengawasan

dibandingkan yang direncanakan.

Kegiatan untuk mencapai indikator kinerja program ini menggunakan dana DIPA Perwakilan

BPKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 sebesar Rp30.524.503.126,00 atau93,30% dari

anggaran sasaran program sebesar Rp32.716.259.000,00, dengan SDM sebanyak 7.554 OH

atau 98,69% dari rencana sebanyak 7.654 OH.

Dari sisi penggunaan sumber daya keuangan dan manusia, indikator kinerja sasaran program

ini bisa digolongan telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator

kinerja tahun 2015 sebesar 106,86% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar

93,30%. Demikian juga dari sisi penggunaan SDM (OH), capaian indikator kinerja tahun 2015

Page 62: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

52

lebih tinggi dibandingkan capaian OH sebesar 98,69%, sebagaimana tampak pada tabel

berikut :

Tabel 3.23 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

Sasaran

Kegiatan/Indikator Kinerja

Kegiatan

Satu

an

Target Realisasi Capaian (%)

Jml Dana

(Rp000)

OH Jml Dana

(Rp000)

OH Output Dana OH

Tersedianya Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya dalam Mencapai

Kepuasan Layanan

1 Jumlah Layanan

Dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP

Lap 60 31.525.934 7.504 60 29.397.494 7.404 100,00 93,25 98,67

Termanfaatkannya Aset

secara optimal dalam

mencapai kepuasan

layanan kesesmaan

1 Tersedianya alat

pengolahan data BPKP

M2 29 239.200 30 29 236.320 30 100,00 98,80 100,00

2 Tersedianya alat rumah

tangga BPKP

M2 59 335.500 30 59 308.817 30 100,00 92,05 100,00

3 Terlaksananya

Rehabilitasi Rumah

Negara dan Gedung

Kantor Perwakilan BPKP

M2 300 615.625 90 300 581.871 90 100,00 94,52 100,00

Untuk mendukung capaian sasaran meningkatnya kualitas layanan dukungan teknis

pengawasan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara menghasilkan output berupa :

1. Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Jumlah laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara selama

tahun 2015 adalah sebanyak 60 laporan atau 100% dari target sebanyak 60 laporan.

2. Tersedianya alat pengolah data BPKP

Pada tahun 2015, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara menghasilkan output

berupa alat pengolah data sebanyak 29 unit atau 100% dari target sebanyak 29 unit.

Realisasi output tersedianya alat pengolah data tersebut terdiri dari :

1) Personal Computer 2 unit

2) Printer Laser Jet 2 unit

3) Unit Power Supply (UPS) 1 unit

4) Scan snap 1 unit

5) Switch POE 1 unit

6) Printer ID Card 1 unit

7) Personal Computer All In 5 unit

8) Printer Laser Jet 4 unit

9) Mesin Scanner 2 unit

10) Notebook 2 unit

Page 63: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

53

11) Printer Color 4 unut

12) LCD Projector 2 unit

13) Eksternal Hardisk 2 unit

3. Tersedianya alat rumah tangga BPKP

Tahun 2015, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara menghasilkan output berupa

alat rumah tangga sebanyak 59 unit atau 100% dari target sebanyak 59 unit. Realisasi

output alat rumah tangga sebagai berikut :

1) AC Split 8 unit

2) Sice Standar 3 unit

3) Sice Eksekutif 1 unit

4) Microphone 2 unit

5) Vacum Cleaner 2 unit

6) Mesin Penghancur Kertas 4 unit

7) Tempat Tidur 2 unit

8) Meja Kerja 15 unit

9) Kursi Putar 15 unit

10) Meja Kursi Baca Perpustakaan 6 unit

11) Server 1 unit

4. Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara dan Gedung Kantor Perwakilan BPK

Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah melaksanakan rehabilitasi

rumah Negara seluas 200 m2 atau 100% dari target seluas 200 m2, dan rehabilitasi

gedung kantor seluas 100 m2 atau 100% dari target seluas 100 m2.

C. Realisasi Keuangan

Anggaran Perwakilan BPKP Sumatera Utara tahun 2015 sebesar Rp38.081.486.000,00,

dengan realisasi sebesar Rp35.615.485.955,00 atau 93,52%. Rincian per program dan per

jenis belanja dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.24

Anggaran dan Realisasi Keuangan per Program

No Program Pagu Anggaran

(Rp) Realisasi (Rp)

Capaian (%)

1 Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-

BPKP (Program 01)

32.716.259.000,00 30.524.503.126,00 93,30

2 Pengawasan Intern Akuntabilitas

Keuangan Negara dan Pembinaan

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (Peogram 06)

5.365.227.000,00 5.090.982.829,00 94,89

Jumlah 38.081.486.000,00 35.615.485.955,00 93,52

Page 64: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

54

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa selama periode 2015 alokasi anggaran seluruh

program telah terserap dengan baik, yakni di atas 90%. Hal ini mengindikasikan bahwa

sumber daya keuangan telah digunakan secara efektif dan efisien bagi pencapaian tujuan

strategis dan sasaran strategis, sesuai yang telah ditargetkan dalam Renstra tahun 2015-

2019 dan ditetapkan setiap tahunnya dengan Rencana Kerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja.

Tabel 3.25

Anggaran dan Realisasi Keuangan per Jenis Belanja

No Jenis Belanja Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1 Belanja Pegawai 26.932.370.000,00 25.767.603.756,00 95,68

2 Belanja Barang 9.958.791.000,00 8.720.874.199,00 87,57

3 Belanja Modal 1.190.325.000,00 1.127.008.000,00 94,68

Jumlah 38.081.486.000,00 35.615.485.955,00 93,52

Tabel di atas mengindikasikan bahwa,secara umum keseluruhan capaian penyerapan

angggaran per jenis belanja yang dialokasikan menurut peruntukannya,telah digunakan

secara efisien dan efektif.

Selain itu, terdapat juga kegiatan pengawasan yang menggunakan dana mitra. Kegiatan

tersebut berupa pendampingan, bimbingan teknis dan sosialisasi berdasarkan permintaan

dari kementerian/lembaga, dan BUMN/BUMD/ BLU yang menjadi mitra kerja di lingkungan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015

jumlah penugasan yang dibiayai dari dana mitra kerja sebanyak 314 PP dan telah

menghasilkan 299 LHP, dan realisasi dana penugasan beban mitra kerja sebesar

Rp2.355.095.700,00, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.26

Realisasi Dana Penugasan Beban Mitra Kerja

No

Nama Bidang Jumlah PP

Jumlah Laporan

Honorarium (Rp)

Biaya Perjalanan Dinas (Rp)

Total (Rp)

I PKP2T:

1 Keuangan Daerah 5 5 - 53.705.000 53.705.000 Jumlah Non PKP2T 5 5 - 53.705.000 53.705.000

II Non PKP2T: 1 IPP - Perekonomian 37 37 - 350.561.800 350.561.800

2 IPP - Polhukam 36 36 -

344.270.800 344.270.800

3 Keuangan Daerah 236 221 95.698.100 1.510.860.000 1.606.558.100 4 Akuntan Negara 0 0 - -

Jumlah Non PKP2T 309 294 95.698.100 2.205.692.600 2.301.390.700

Total 314 299 95.698.100 2.205.692.600 2.355.095.700

Page 65: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

55

Jumlah dana tersebut seluruhnya dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh pihak mitra kerja

sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada masing-masing mitra kerja. Pegawai BPKP yang

diberi tugas oleh pimpinan unit masing-masing diterbitkan Surat Perintah Dinas (SPD) Nihil

dengan beban anggaran mitra kerja, dan pada akhir kegiatan/penugasan pegawai dimaksud

menerima dan menandatangani kuitansi penggantian biaya perjalanan dinas/transport lokal,

dan selanjutnya dipertanggungjawabkan sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada

masing-masing mitra kerja.

Page 66: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

57

IV. PENUTUP

esuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara

menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan

Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan. Laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2015 merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi

yang dipercayakan atas penggunaan anggaran selama tahun 2015. Tujuan pelaporan kinerja

adalah memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang

telah dan seharusnya dicapai sekaligus sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan kinerja.

A. Simpulan Umum

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bagian sebelumnya dapat disimpulkan

bahwa:

1. Renstra Perwakilan BPKP Sumatera Utara Tahun 2015-2019 memiliki sasaran program

beserta IKU dengan maksud agar dapat dilakukan penilaian terhadap pencapaian sasaran

program. Untuk mencapai sasaran program tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera

Utara melaksanakan tiga program teknis, yaitu Program Perbaikan Pengelolaan Keuangan

Negara, Program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI KLPK serta Meningkatnya Upaya

Pencegahan Korupsi, dan Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P, dan

satu program generik, yaitu Program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis

Pengawasan.

2. Strategi pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam kurun waktu

20152019 adalah, memfokuskan pada peningkatan kapasitas pengawasan intern yang

mendukung sinergi pengawasan program pemerintah dan mendukung penguatan

penyelenggaraan SPIP; Pemokusan pengawasan intern pada isu strategis atau program

pembangunan nasional bersifat lintas bidang dalam RPJMN 20152019, termasuk di

dalamnya menguatkan sistem pengendalian intern program lintas; Pengawasan terhadap

optimalisasi penerimaan negara/daerah; dan Pengamanan keuangan/aset negara/daerah

termasuk pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

3. Melalui strategi Pengawasan dalam rangka mencapai visi dan misi BPKP, telah menetapkan

empat Indikator Kinerja Utama, yaitu:

S

Page 67: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

58

1) Persentase perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern

Pengelolaan Keuangan Negara;

2) Persentase Penerapan Kelima Unsur SPIP pada Pemda dan Efektivitas SPI Korporasi

secara memadai;

3) Persentase tingkat kapabilitas APIP Pemda (level 3);

4) Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan.

B. Simpulan Capaian Kinerja

Dari tiga tujuan strategis yang dijabarkan dalam empat sasaran program yang dilengkapi

dengan empat indikator kinerja program (outcome), realisasi capaian kinerja tahun 2015 yang

telah mencapai target 100% diperoleh dari dua sasaran program. Capaian kinerja dari empat

sasaran program dapat dirinci sebagai berikut:

1. Sasaran Program 1 dengan 1 IKU:

Terdapat 130 tindak lanjut rekomendasi atau sebesar 63,26% dari 164 Rekomendasi Hasil

Pengawasan. Jika dibandingkan dengan target sebesar 40%, maka capaian IKU tahun 2015

adalah sebesar 158,15%.

2. Sasaran Program 2 dengan 1 IKU:

Realisasi IKU sasaran program ini sebesar 11,76%, yaitu dari 2 Pemda yang telah

melakukan perbaikan menerapkan kelima unsur SPIP dibandingkan 17 Pemda yang

dilakukan asistensi pada tahun 2015. Kedua pemda tersebut adalah Kabupaten Serdang

Bedagai dan Kota Binjai. Jika dibandingkan dengan target sebesar 50%, maka capaian

IKU adalah sebesar 23,52%.

3. Sasaran Program 3 dengan 1 IKU:

Realisasi IKU sasaran program ini masih 0,00%, yaitu belum terdapat APIP Pemda yang

mencapai kapabilitas level 3, sehingga jika dibandingkan dengan target sebesar 5%,

maka capaian IKU masih 0,00%. Namun demikian dari prosesnya, sebanyak 2 APIP Pemda

atau 5,88% dari 34 APIP Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota se Sumatera Utara telah berhasil

menunjukkan peningkatan kapabilitas APIP dari Level 1 menuju Level 2, yaitu APIP Pemda

Kota Tebingtinggi dan Kota Binjai.

4. Sasaran Program 4 dengan 1 IKU:

Capaian IKU atas layanan dukungan teknis pengawasan sebesar 7,48 dari skala Likert 1-10

atau mencapai 106,86% dari target.

Sedang capaian output yang mendukung capaian kinerja di atas adalah sebagai berikut:

Page 68: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BAB IV. PENUTUP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

SUMATERA UTARA TAHUN 2014

59

Tabel 3.27

Capaian Kinerja

No Jenis Belanja Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Rekomendasi Hasil Pengawasan Rekom 164 164 100,00

2 Rekomendasi Hasil Pembinaan SPIP Rekom 2 2 100,00

3 Rekomendasi Pembinaan

Kapabilitas Pengawasan Intern

K/L/P

Rekom 2 2 100,00

4 Layanan Dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP

Laporan 60 60 100,00

5 Tersedianya alat pengolahan data

BPKP

Unit 29 29 100,00

6 Tersedianya alat rumah tangga

BPKP

Unit 59 59 100,00

7 Terlaksananya Rehabilitasi Rumah

Negara dan Gedung Kantor

Perwakilan BPKP

M2 300 300 100,00

Adapun penggunaan sumber daya keuangan dan SDM, secara umum telah digunakan secara

efisien dan efektif. Penyerapan anggaran per program tahun 2015 untuk mencapai tujuan

strategis dan sasaran strategis di atas adalah sebesar Rp35.615.485.955,00 atau 93,52% dari

total anggaran yang tersedia dalam DIPA tahun 2015 sebesar Rp38.081.486.000,00,.

Sedangkan penggunaan SDM sebanyak 36.056 HP+OH atau 120% dari target 29.808 HP+OH.

C. Rencana Tindak

Kebijakan pengawasan BPKP merupakan penjabaran dari urusan pengawasan intern

nasional sesuai dengan visi dan misi pembangunan nasional yang berisi satu atau

beberapa upaya untuk mencapai sasaran strategis penyelenggaraan pengawasan dan

pembangunan pengawasan intern dengan indikator kinerja yang terukur. Untuk mencapai

sasaran strategis yang dirumuskan sebelumnya, dibuatlah strategi BPKP sebagai langkah-

langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi BPKP.

Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi sebagai

berikut:

1. Belum ada Pemda di wilayah Provinsi Sumatera Utara yang menerapkan kelima unsur

SPIP sesuai PP 60/2008 secara memadai. Hal ini disebabkan:

1) Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi,

namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa

Page 69: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA

60

pemetaan risiko, penetapan dan pengembangan Kebijakan/Standard Operating

Procedure (SOP);

2) Belum intensifnya fasilitasi penyelenggaraan SPIP sehingga manfaat nyata dari

SPIP belum dapat dirasakan oleh K/L/Pemda.

2. Tingkat Kapabilitas APIP Pemda masih berada di Level 1 dan Level 2. Menurut hasil

pengukuran dengan Model IA-CM, dari sebanyak 34 APIP yang berada di wilayah

Provinsi Sumattera ternyata hanya 2 APIP atau 5,88% yang berada dalam proses

menuju Level 2, yakni APIP Kota Binjai dan Kota Tebingtinggi, sedangkan sisanya

sebanyak 32 APIP atau 94,12% masih di Level 1.

3. Belum seluruh pimpinan K/L/Pemda/BUMN/BUMD/BLU/BLUD di wilayah Provinsi

Sumatera Utara yang memiliki komitmen untuk menindak lanjuti rekomendasi temuan

hasil pengawasan dari APIP, sehingga menghambat upaya mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang bersih dan baik.

Langkah-langkah yang harus dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara untuk

memperbaiki dan meniingkatkan kinerja antara lain:

1. Secara optimal mendorong peningkatan K/L/Pemda yang menerapkan kelima unsur

SPIP sesuai PP 60/2008 diupayakan dengan cara:

1) Menuntaskan penguatan dan pengembangan infrastruktur penyelenggaraan SPIP

dengan terus meningkatkan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Subkegiatan yang

akan dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut antara lain :

a. Menambah jumlah personil satgas pembinaan SPIP yang dapat bertugas secara

fokus untuk kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

b. Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat dan workshop

penyelenggaraan SPIP bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

c. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara

lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP/rencana tindak

pengendalian.

2) Berkoordinasi lebih intensif dengan pimpinan K/L/Pemda di Provinsi Sumatera

Utara untuk percepatan implementasi dan internalisasi penyelenggaraan SPIP

secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan

efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas

akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.

2. Intensifikasi peningkatan kapabilitas APIP Pemda pada level 3.

3. Mendorong percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan APIP dan auditor

eksternal.

Page 70: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BAB IV. PENUTUP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

SUMATERA UTARA TAHUN 2014

61

Akhirnya dengan disusun Laporan Kinerja ini, diharapkan dapat memberikan informasi

secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi BPKP,

sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun

mendatang. Secara internal laporan kinerja ini telah menjadi motivator untuk lebih

meningkatkan kinerja organisasi terhadap perkembangan tuntutan stakeholders/mitra

kerja. sehingga kontribusi BPKP dalam pembangunan dapat lebih dirasakan.

-----o0o-----

Page 71: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Jalan Jenderal Gatot Subroto, Km 5,5, Medan 20122 Telepon (061) 8474847, Faksimile: (061) 8472842, e-mail [email protected]