LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...

41
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA BARAT TA 2012 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA BARAT TA 2012

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA BARAT TA 2012

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA BARAT

TA 2012

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahNya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat Tahun 2012 dapat disusun. LAKIP ini disusun dengan tujuan untuk memberikan gambaran kinerja BPTP Jawa Barat.

LAKIP ini menyajikan secara rinci mengenai rencana strategis lima tahunan (2010-2014), rencana kegiatan tahunan (2012) dengan indikator keberhasilan, target dan realisasinya. Dengan demikian, dapat diketahui secara pasti program kegiatan yang sudah terlaksana dan ini selanjutnya digunakan sebagai bahan rujukan untuk penyusunan rencana strategis 2010 – 2014.

Penghargaan dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan secara aktif dalam penyusunan LAKIP Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat ini. Lembang, Desember 2012

Kepala Balai, Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP NIP. 19680907 199403 1 001

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) memegang peran strategis dalam mendukung pembangunan pertanian di Jawa Barat. Hal ini dilakukan melalui kegiatan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi, sejalan dengan visi BPTP Jawa Barat, yaitu menjadi lembaga pengkajian teknologi pertanian spesifik lokasi yang terkemuka pada tahun 2015.

Untuk mewujudkan Visi BPTP Jawa Barat telah menetapkan beberapa misi yaitu: (1) Mendukung pengembangan pertanian berorientasi pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal; (2) Menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan pertanian spesifik lokasi; (3) Menghasilkan model pengembangan pertanian spesifik lokasi, dan (4) Melaksanakan pendampingan pengembangan model pertanian spesifik lokasi dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas dan pendapatan petani.

Agar visi dan misi BPTP Jawa Barat dapat berjalan dan sesuai dengan fokus yang diharapkan, maka visi dan misi BPTP Jawa Barat selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian pada tahun 2011, yaitu: (1) Menghasilkan terkologi spesifik lokasi; (2) Melaksanakan pendampingan dalam bentuk penyediaan dan pengembangan inovasi teknologi unggul berbasis sumberdaya lokal mendukung program strategis; (3) Menyempurnakan program penelitian, pengkajian dan diseminasi mendukung program strategis; (4) Mendayagunakan sumberdaya dan hasil penelitian, pengkajian, dan diseminasi melalui kerjasama; (5) Memberdayakan kelembagaan petani melalui penyediaan informasi teknologi unggul spesifik lokasi; (6) Menghasilkan model diseminasi dan pengembangan inovasi teknologi pertanian; (7) Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme SDM, dan (8) Menghasilkan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi, kelembagaan agribisnis dan ketahanan pangan.

Sedangkan sasaran dari BPTP Jawa Barat pada tahun 2012 adalah: (1) tersedianya benih sumber padi, (2) tersedianya model pengembangan agribisnis berbasis komoditas unggulan dan inovasi teknologi, (3) tersedianya rekomendasi kebijakan sosial, ekonomi dan kelembagaan untuk mendukung pengembangan model agribisnis dan pembangunan pertanian wilayah Jawa Barat, (4) meningkatnya intensitas, efektivitas, efisiensi diseminasi dan mekanisme jaringan umpan balik inovasi teknologi dari pengguna, dan (5) meningkatnya kapasitas kelembagaan Litbang Pertanian.

Untuk mengukur kinerja Balai ditetapkan indikator kinerja utama dan kemudian dievaluasi. Indikator kinerja BPTP tahun 2012 adalah: (1) tersedianya benih sebar sumber padi dengan penerapan sistem mutu, (2) tersedianya model pengembangan agribisnis berbasis inovasi teknologi, (3) tersedianya kebijakan pembangunan pertanian untuk mendukung kebijakan pemda, (4) terjalinnya kegiatan diseminasi dan mekanisme jaringan umpan balik innovasi teknologi dari pengguna secara efektif dan efisien, dan (5) Tersedianya kegiatan pengkajian, rekomendasi teknologi dan database sumberdaya dan program penelitian.

Akuntabilitas kinerja kegiatan, Sesuai dengan rencana stratejik BPTP tahun 2010-2014 pada tahun 2012 telah mengimplementasikan 5 (lima) program utama BPTP, masing-masing program tersebut lebih lanjut pencapaiannya dijabarkan dalam beberapa judul kegiatan. Kriteria penetapan judul kegiatan tersebut berdasarkan pertimbangan kualitatif dan kuantitatif serta berdasarkan pada penilaian secara obyektif sesuai panduan dan aturan yang berlaku serta mekanisme perencanaan.

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 iii

Hasil evaluasi kinerja BPTP Jawa Barat dapat dilihat dari akuntabilitas kinerja kegiatan tahun 2012, sebagai berikut: 1. Analisis Dampak Kebijakan Pertanian di Jawa Barat, kegiatan-kegiatan yang

telah dilaksanakan pada tahun 2012, meliputi : (a), Kajian nilai tukar petani, dan (b) Kajian dampak organisme pengganggu tanaman. Anggaran yang diajukan adalah Rp. 96.800.000,-. Kegiatan ini menghasilkan keluaran: Dampak kebijakan Pemerintah dalam peningkatkan pendapatan/kesejahteraan petani di perdesaan di enam kabupaten Jabar yang dikaji telah cukup berhasil. Berdasarkan kinerja variabel indikator NTP, menunjukkan cukup tinggi (103,40). Paling tinggi terjadi di Kabupaten Sukabumi (114,77), dan NTP relatif rendah terjadi di Kabupaten Karawang (92,70).

Perbanyakan Benih Sumber, kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2012 adalah perbanyakan benih; (Padi, Palawija, dan Hortikultura) dengan anggaran adalah Rp. 660.750.000,-. 1. Diperoleh benih sumber padi kelas FS (3 varietas: Inpara 5 (3.319 kg), Inpari 4

(1.954 kg) dan Inpari 10 (4.567 kg)), kelas SS (4 varietas: Mekongga (10.239 kg), Sintanur (915 kg), Sarinah (1.273 kg) dan Ciherang (3.016 kg)) dan kelas ES (2 varietas: Sintanur (312 kg) dan Inpara 2 (2.166 kg))

2. Varietas Inpari 4 dan Inpari 21 yang ditanam di Kabupaten Cianjur tidak dapat dipanen disebabkan pertanaman terserang OPT wereng batang coklat (WBC), penyakit blas dan penyakit hawar daun bakteri (HDB) atau kresek.

3. Varietas Inpari 14 dan Inpari 16 (dari Indramayu) serta Inpari 8, Inpari 9, Inpari 10, Inpari 18 dan Inpari 20 (dari Cianjur) dan Situ Patenggang (dari Purwakarta) tidak lulus menjadi benih sumber karena tingkat campuran varietas lain yang tidak memenuhi syarat.

4. Diperoleh benih sumberkedelai kelas SS, yaitu varietas Argomulyo (290 kg) dan Burangrang (280 kg)

5. Telah terdistribusi benih sumber padi sebanyak 4.110 kg (12,42%) dan benih kedelai sebanyak 20 kg (3,5%)

6. Setoran PNBP yang berasal dari penjualan benih mencapai Rp. 123.498.050,- 7. Pertemuan koordinasi yang telah dilaksanakan memperoleh beberapa kesepakatan

yang akan dilaksanakan oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) Pendayagunaan dan Penyebaran Hasil Litkaji (5 Diseminasi Teknologi) dengan

anggaran Rp. 481.712.000,- pada Tahun 2012 meliputi; 1. Hasil penelitian, pengkajian dan diseminasi secara keseluruhan sudah

dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan pada proposal. Hasil penelitian tersebut dapat Mempercepat penyebarluasan hasil pengkajian dan diseminasi kepada pengguna atau yang membutuhkan teknologi melalui: a. Media cetak (buletin) Buletin Hasil Kajian dan Diseminora. b. Siaran layanan masyarakat yang bersumber dari hasil pengkajian. c. Pameran baik tingkat Kab/Kota, Provinsi, maupun Nasional. d. Seminar nasional

2. Kagiatan yang sifatnya rutin seperti visitor, memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, perlu perencanaan yang cemat agar kegiatan dapat dilaksanakan sepanjang tahun (12 bulan) walaupun ketersediaan dana terbatas.

3. Banyaknya pengunjung yang datang menunjukkan bahwa keberadaan BPTP sangat diperlukan oleh masyarakat pengguna teknologi. Kegiatan ini selain untuk mempercepat penyebarluasan hasil pengkajian dan diseminasi, juga sekaligus

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 iv

menarik umpan balik dari stakeholder dan petani untuk penguatan program dan hasil pengkajian.

ahotel Kerjasama, pada tahun 2012 dengan dana Rp. 31.625.000-

1. Diperoleh 3 rekomendasi teknologi dari 10 kegiatan kerjasama, yaitu: (1) Rekomendasi pupuk NPK 30-6-8 dan Organik Kujang Kujang di 18 Kabupaten di Jawa Barat, (2) Rekomendasi Formula NPK Berbasis Amonium Nitrat untuk tanaman Cabai Rawit dan Kentang, dan (3) Rekomendasi varietas unggul padi inbrida di Kabupaten Garut melalui kerjasama dengan PT. Nutrimas.

2. Sebanyak 7 kegiatan kerjasama lainnya telah memberdayakan sebanyak 26 orang peneliti/penyuluh, 18 orang petugas lapang (PPL/POPT), 8 orang teknisi litkayasa, dan 12 Mahasiswa yang PKL.

Panduan Kegiatan; dengan anggaran Rp. 32.750.000,- telah dihasilkan Buku panduan yang disusun pada tahun 2012 di targetkan dicetak 4 judul buku, namun realisasinya di tambah 2 judul buku, yaitu Profil BPTP Jawa Barat dan Renstra BPTP Jawa Barat. Buku tersebut telah dicetak pada bulan Desember 2012. Pencetakan buku panduan perencanaan pengkajian, diseminasi, dan kegiatan manajemen sangat penting dan bermanfaat bagi peneliti dan penyuluh serta struktural. Pada bulan Desember 2012 dan Januari 2013 sudah memasuki tahap awal penyusunan perencanaan pengkajian tahun 2013, sehingga diharapkan ada keseragaman di dalam penyusunan proposal. Selain panduan kegiatan, telah disusun juga leaflet dan sudah siap dicetak dan sudah di edit oleh Tim Editor yang ditunjuk oleh Kepala Balai.. Namun karena dana pencetakan terbatas, maka leaflet tersebut akan dicetak pada tahun anggaran 2013.

Pengelolaan Website dengan Dana Rp. 44.685.000,- Pengelolaan website saat ini lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bentuk tampilan lebih variatif dan komunikatif serta pengelola selalu berusaha memperbaiki tampilannya dengan sering berkonsultasi dan melalukan studi banding dengan pengelola website di lembaga/instansi lain yang lebih maju. Pengelola juga selalu berusaha mengembangkan content website.

Pengelolaan Database anggaran tahun 2012 Rp. 27.150.000,- Pengelolaan data base juga sudah mengalami kemajuan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Informasi data statistik beberapa kabupaten/kota sudah tersedia untuk kurun waktu 5 tahun terakhir. Peneliti/penyuluh yang membutuhkan data statistik kabupaten/kota dapat dengan mudah memperolehnya. Namun demikian, belum seluruh kabupaten/kota datanya tersedia karena keterbatasan dana. Baru 20 kabupaten/kota dari 25 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Barat. Data base yang disediakan tidak hanya data statistik tetapi juga data hasil pengkajian, petunjuk teknis (booklet, brosur, leaflet, folder, dan poster), data sebaran varietas, stok benih UPBS, dll

Pengelolaan Perpustakaan dengan dana Rp. 18.100.000,- Pengelolaan perpustakaan juga lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan pengelola senantiasa berusaha memperbaiki pelayanannya dengan melakukan studi banding ke perpustakaan yang lebih maju. Perpustakaan menyediakan bahan pustaka tidak saja dalam bentuk cetakan (buku) tetapi juga dalam bentuk pustaka digital. Pengguna dapat dengan mudah mengakses pustaka (jurnal) baik nasional maupun internasional melalui internet. Namun demikian, hingga saat ini minat peneliti/penyuluh terhadap pustaka digital masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang mengakses pustaka digital rata-rata 1-3 orang per hari. Permasalahan dalam

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 v

pengelolaan perpustakaan terutama pada perpustakaan digital antara lain: (1) kapasitas internet yang terbatas sehingga sulit/lambat diakses oleh pengguna dan (2) SDM yang tersedia bukan berasal dari bidang kepakaran (pustakawan). Upaya yang harus dialakuan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain: (1) mengolah data pertanian dan informasi hasil pengkajian menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti, (2) pelatihan SDM yang tersedia, (3) melakukan pemeliharaan koleksi perpustakaan, (4) pembuatan dan penyebarluasan 50 judul informasi digital, dan (5) melakukan backup data 50 judul informasi digital yang tersimpan ke dalam CD master publikasi hasil pengkajian.

Pengawalan Inovasi Pertanian pada Program Strategis Nasional, meliputi 3 (tiga) judul kegiatan: (a) Pendampingan Teknologi Mendukung SL-PTT, (b) Pendampingan Teknologi Mendukung Percepatan Swasembada Daging Sapi (P2SDS), (c) Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (M-P3MI); (d) PendampinganTeknologi Penanganan Segar dan Kemasan Aktif Produk Hortikultura, dan (e) Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 2.923.365.000,-.

a). Kegiatan SL-PTT 1. Peningkatan pemahanan dan penerapan teknologi PTT Padi, Jagung dan PTT

Kedelai serta percepatan pengenalan dan penerapan varietas unggul baru (VUB) Padi dan Kedelai baik bagi petugas maupun petani, diharapkan akan memberikan hasil dalam meningkatkan produktivitas usahatani petani mendukung program peningkatan produksi komoditas pangan (padi, jagung dan kedelai) di Jawa Barat. Perkiraan manfaat pendampingan teknologi pada SL-PTT Tahun 2012, peningkatan produktivitas padi sawah 10-20%, pada lahan usahatani peserta SL-PTT serta peningkatan pendapatan petani peserta SL-PTT padi sawah 20-35% di Jawa Barat.

2. Dampak dari pendampingan teknologi mendukung kegiatan SL-PTT Tahun 2012 bila teknologi percontohan yang telah dihasilkan melalui petak gelar teknologi PTT padi sawah dan varietas unggul baru (VUB) spesifik lokasi yang telah dihasilkan melalui display VUB tersebut diterapkan oleh petani di sekitarnya, diharapkan dapat diperoleh peningkatan produksi padi 1.063.873 ton GKG (9,3%); jagung 44.312 t pipilan kering (4,73%) dan kedelai 3.260 t biji kering (4,5%) pada lahan usahatani padi dan palawija di wilayah Jawa Barat.

b). Kegiatan PSDS. Hasil kegiatan pendampingan pada tahun 2012 adalah: 1) hasil koordinasi dan sinkronisasi program PSDS pada tahun 2012 dengan dinas/instansi terkait antara lain dinas mengharapkan lokasi pendampingan PSDS berkembang ke wilayah/kelompok lainnya yang potensial. Teknologi yang didiseminasikan ke wilayah pengembangan adalah hasil pengkajian/peragaan teknologi di Laboratorium Lapang (LL) atau kelompok pendampingan sebelumnya, 2) materi bimbingan penerapan teknologi di kelompok ternak disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan teknologi untuk memecahkan masalah. Masalah terpenting dalam budidaya sapi potong di tingkat peternak adalah ketersediaan dan kualitas pakan, cara penyediaan pakan, reproduksi dan penyakit ternak, dan 3) hasil sementara dari kegiatan pemberian pakan tambahan terhadap induk sapi potong pra dan post partus/flushing adalah rata-rata bobot lahir pedet sebesar 22,4 kg dan PBBH pedet sampai berumur satu bulan rata-rata sebesar 0,6 kg/hari.

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 vi

c). Kegiatan M-P3MI, Program MP3MI telah mampu meningkatkan kinerja dan partisipasi petani, pemerintah daerah dan kelembagaan pendukung usaha tani. Jalinan kerjasama yang telah dibangun melalui program MP3MI yaitu dengan lembaga pendukung usaha tani (PT. Global dan PT. Wilmar Benih Indonesia). Klinik agribisnis sebagai salah satu lembaga jasa konsultasi, diseminasi dan informasi baru pada tahap inisiasi. Di kawasan MP3MI Kuningan Jabar sudah tumbuh dan berkembang kelembagaan permodalan, kelembagaan saprodi, kelembagaan alsintan, penggilingan padi dan kelembagaan tani. Hanya kelembagaan pemasaran yang belum tumbuh.

d). Kegiatan Hortikultura, Kemasan aktif dengan bahan penyerap silika gel berpengaruh terhadap proses kematangan pisang, sedangkan bahan penjerap karbon aktif tidak mampu menunda kematangan pisang. Bahan penyerap silika gel mampu menunda kematangan pisang 7 hari lebih lama dibanding dibanding kontrol dan penjerap karbon aktif. Tahapan proses penanganan segar buah nenas untuk penyusunan SOP-GHP nenas spesifik lokasi yaitu pemanenan, sortasi, pembersihan, grading, dan pengemasan. Kemasan kardus mampu mempertahankan kondisi fisik buah nenas selama penyimpanan 7 hari lebih lama dibandingkan cara petani. Susut bobot dan kekerasan selama penyimpanan dipengaruhi oleh tingkat kematangan buah dan jenis kemasan, perlakuan terbaik yaitu tingkat kematangan buah 40% dan aplikasi kardus berdiri. Perlakuan terbaik pengemasan yaitu kemasan kardus berdiri dan tingkat kematangan 40% yang mampu mempertahankan kesegaran buah nenas 7 – 14 hari lebih lama dibandingkan cara petani. Pengetahuan, Sikap dan ketrampilan petani mengenai pengetahuan SOP/GHP komoditas hortikutura (mangga, manggis, pisang dan nenas) rata-rata mengalami peningkatan

e). M-KRPL, Teknologi inovasi yang diterapkan meliputi pembuatan Kebun Bibit Induk (KBI), Kebun Bibit Desa (KBD)/Kebun Bibit Kelurahan (KBK) sebagai sarana penyedia benih dan bibit yang berkesinambungan, jenis komoditas (hortikultura, pangan, ikan, ternak) sesuai kebutuhan wilayah, pengelolaan budidaya komoditas yang diusahakan, panen dan pasca panen. Komoditas yang diusahakan dilahan pekarangan di masing-masing kabupaten/kota sangat beragam, tergantung pada kondisi/agroekosistem, dan potensi wilayah. Ada yang hanya mengusahakan komoditas hortikultura (sayuran dan buah), hortikultura dan pangan (umbi-umbian), ada juga mengusahakan sayuran, pangan, ikan, dan ternak. Untuk pemanfaatan hasil panen tanaman dari lahan pekarangan, sebagian besar (87,95 %) masih dikonsumsi untuk pemenuhuan gizi keluarga, kemudian dibagikan ke tetangga atau saudara ( 6,28 %), di jual (4,23 %) dan dibenihkan kembali (1,54 %) . Masih rendahnya hasil yag dapat di jual, karena keterbatasan lahan yang dipakai untuk dikelola dan peluang pasar yang masih terbatas . Pemanfaatan lahan pekarangan selain dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi rumah tangga, juga berpeluang mengurangi biaya pengeluaran dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Pengelolaan Instalasi Pengkajian/Lab. Kebun, dengan anggaran Rp. 112.820.000,- Tanaman koleksi yang terdapat di Kebun Percobaan Cipaku sampai dengan bulan Desember 2012 sebanyak 889 tanaman terdiri dari 43 komoditas dan 182 kultivar. Dari koleksi tanaman buah-buahan yang ada di Kebun Percobaan Cipaku 203 pohon ditetapkan menjadi Pohon Induk (disertivikasi) yaitu: 86 pohon durian 10 kulvivar, 16 pohon rambutan 5 kultivar, 24 pohon belimbing 3 kultivar, 6 pohon manggis 1 kultivar, 12 pohon nangka 1 kultivar , 7 pohon jambu air 1 kultivar, 12 pohon sirsak 1 kultivar, 13 pohon jambu bol 1 kultivar, 2 pohon Alpukat 1 kultivar, 4

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 vii

pohon Lengkeng 1 kultivar, 6 pohon Mangga 1 kultivar, 15 pohon Jambu biji 1 kultivar. Upaya konservasi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman khususnya pertumbuhan vegatatif. Pertumbuhan vegetatif yang baik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan generatif yang akan berperan penting dalam karakterisasi tanaman. Sesuai tujuan koleksi plasma nutfah maka Kebun Percobaan Cipaku harus dipelihara dengan baik sehingga diperoleh pertumbuhan tanaman yang sehat. Dengan demikian akan memudahkan dalam melakukan karakterisasi juga sebagai sumber genetik bahan induk punah.

Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi Informasi Pertanian (FEATI), dengan Dana Rp. 750.847.000,- 1. Kegiatan FEATI telah berjalan dengan baik, namun agak terlambat dibandingkan

perencanaan, karena faktor keterlambatan anggaran, administratif dan koordinatif.

2. Kegiatan FEATI yang telah dilaksanakan antara lain koordinasi ke tingkat propinsi dan kabupaten, demonstrasi/ujicoba teknologi di 7 kabipaten pelaksana FEATI dan konsolidasi audit triwulan II tahun 2012. Pada triwulan triwulan ke IV, dilaksanakan kegiatan temu usaha, koordinasi dan advokasi dan kegiatan strategi percepatan replikasi dan persiapan penyusunan laporan akhir 2012.

3. Perencanaan dan pemahaman metodologi pelaksanaan kegiatan FEATI telah dapat disinkronkan dengan pihak terkait, dan ditingkatkan untuk mencapai sinergisme yang lebih baik.

4. Kegiatan FEATI yang meliputi diseminasi/penyebaran informasi, demonstrasi, uji coba oleh petani, akan lebih difokuskan pada UPFMA kabupaten/FMA mother, dengan arah pembinaan ke arah pengembangan skala usaha (scaling up) dan keberlanjutan kelembagaan UPFMA.

5. Inisiasi Pemberdayaan Komisi teknologi yang disempurnakan menuju advokasi kepada stakeholders, berupa workshop Komisi teknologi Pertanian, telah dilaksanakan dengan baik, menuju penyusunan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat tentang Komisi Teknologi Pertanian, dan penyusunan inovasi teknologi sebagai bahan untuk rekomendasi teknologi pertanian di Jawa Barat.

Penyusunan Rencana Kegiatan dan Program, anggaran tahun 2012 Rp. 127.325.000,- 1. Penyusunan Rencana Teknis yang meliputi rumusan program dan kegiatan BPTP

2012-2013 dan rencana kegiatan berupa perencanaan dan alokasi anggaran, matrik, dan proposal, telah dapat dilakukan dengan baik.

2. Penyusunan Rencana Program diupayakan mengakomodasi Pengawalan Inovasi Pertanian pada Program Strategis Kementerian Pertanian dan Badan Litbang Pertanian.

3. Jadwal dan rencana program yang telah disusun,revisi anggaran pada tahun berjalan, pada umumnya bergantung pada perubahan anggaran yang terjadi, perubahan kebijakan program dan pengutamaan prioritas program pemerintah (Kemtan), dan issue issue terkini/current issues.

Peningkatan Kapasitas SDM, anggaran tahun 2012 Rp. 98.000.000- 1. Peningkatan wawasan dan pengetahuan pejabat struktural dan SDM non

fungsional telah dilakukan masing-masing 1 orang dan 15 orang karyawan/ti BPTP Jawa Barat

2. Peningkatan wawasan dan pengetahuan pejabat fungsional telah dilakukan terhadap 41 orang karyawan/ti BPTP Jawa Barat

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 viii

3. Peningkatan wawasan dan pengetahuan karyawan/ti selain dilakukan melalui pendidikan dan latihan juga dilakukan pembinaan dengan mengundang para pakar, praktisi dan pembicara khusus.

Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi (1 Teknologi Mikroba, 1 Teknologi Bungkil Inti Sawit, 1 Teknologi Pakan Suplemen) dengan anggaran tahun 2012 sebesar Rp. 722.824.000-

a). Pengkajian Mikroba Lokal (>2 jenis) Dalam Upaya Peningkatan

Produktivitas Lahan Sawah Teknis (>70%), dengan anggaran Rp.108.949.000,- 1. Agri Simba dan Agri Super (mikroba probiotik lokal ) sebagai teknologi pelapukan

jerami secara insitu. 2. Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa semua petak sawah memiliki

kandungan N yang dikategorikan sebagai tanah dengan kadar hara sedang, yaitu antara 0,21 sampai dengan 0,50%. Sedangkan kandungan C-organik dikategorikan sebagai tanah dengan kadar hara rendah, yaitu antara 1,00 sampai dengan 2,00% Akan tetapi C/N rasio untuk tanah yang diberikan perlakuan mikroba probiotik lokal baik Agri Simba maupun Agri Super ternyata lebih besar dari kontrol (tanpa perlakuan). Kemudian produktivitas padi yang dicapai oleh mikroba probiotik loka (Agri Simba dan Agri Super) antara 7,66 hingga 8,21 t/ha. Sedangkan penambahan pupuk NPK kujang yang diberi mikroba pribiotik lokal pada takaran 300 kg NPK kujang mendapatkan hasil gabah sekitar 8,24 t/ha.

3. Pada berbagai lokasi penggunaan mikroba probiotik lokal baik dengan Agri Simba maupun Agri Super mampu melapukan, perapuhan dan pelunakan jerami padi insitu antara 9 hingga 10 hari setelah aplikasi sehingga dapat mempercepat waktu tanam berikutnya sekitar 10 hari.

b). Pengembangan Pemanfaatan Bungkil Inti Sawit (BIS), anggaran tahun 2012 Rp. 190.850.000- Kemampuan konsumsi BIS sapi perah laktasi di lokasi pengkajian sebanyak 1,5 kg/ekor/hari dari rencana 3 kg/ekor/hari. Subsitusi bungkil inti sawit terhadap konsentrat sapi perah sebanyak 1,5 kg/ekor/hari, meningkatkan produksi air susu sebanyak 17,59% sehingga memberikan keuntungan kepada peternak sebesar Rp.1.892.574 selama 8 bulan produksi. Produksi bungkil inti sawit Indonesia sebanyak 2,7 juta ton/tahun, sampai saat ini 700.000 ton digunakan untuk pakan ternak dan sisa sebanyak 2 juta ton diekspor. Oleh karena itu, disarankan pemerintah mengeluarkan regulasi membatasi ekspor bungkil inti sawit guna mencukupi kebutuhan bungkil inti sawit untuk pakan ternak di dalam negeri dan menurunkan harga pakan ternak. Bungkil inti sawit dapat mengsubsitusi bungkil kedelai dalam konsentrat sapi perah dan sampai saat ini bungkil kedelai masih diimpor.

c). Pemberian Pakan Suplemen Pada Induk Sapi Potong Untuk Penngkatan Angka Kebuntingan Di Jawa Barat, dengan anggaran Rp.110.200.000,- Saat ini sistem pemberian pakan kepada induk-induk sapi PO yang dilakukan peternak belum menunjukkan peningkatan kualitas. Tingkat kegagalan kebuntingan masih tinggi, begitupula optimalisasi calving interval (CI) dan peningkatan berat lahir masih rendah, hal ini dikarenakan kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan oleh peternak relatif masih rendah. Rata-rata CI yang dimiliki oleh sebagian besar peternak adalah antara 18-20 bulan dan berat lahir anak antara 20-25 kg. Ini antara lain disebabkan oleh manajemen pakan yang belum memadai sehingga induk belum

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 ix

siap untuk bunting kembali setelah beranak. Kondisi tubuh sering di bawah standar minimum sehingga memerlukan langkah sistematis untuk menyiapkan induk untuk menghasilkan pedet setiap tahunnya. Untuk mengatasi masalah tersebut dan berapa besarnya manfaat yang diberikan oleh pakan hijauan yang berkualitas terhadap kinerja reproduksi, saat ini sedang dilakukan pengkajian pemanfaatan bahan non-kovensional pakan leguminosa sebagai pakan suplemen kepada induk sapi PO. Pengkajian dilakukan di Kelompok Ternak Mekar Tani Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Majalengka dan Kelompok Ternak Al-Makmur Desa/Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka. Kinerja sementara hasil pengkajian dari 30 ekor induk sapi PO target, dengan perbaikan pakan dilakukan selama 3 bulan yakni 1 bulan sebelum induk sapi melahirkan, 1 bulan setelah melahirkan dan 1 bulan sebelum induk sapi estrus kembali, memperlihatkan bahwa dengan pemberian pakan leguminosa sebanyak 30% dari banyaknya hijauan yang diberikan, terlihat pada induk bunting tua di Kelompok Ternak Mekar Tani dari sejumlah 10 ekor dari seluruh sapi target, baru 3 ekor sapi melahirkan. Sementara pada Kelompok Ternak Al-Makmur dari 3 ekor sapi yang bunting ketiganya sudah melahirkan. Berat lahir anak di Kelompok Ternak Mekar Tani bervariasi antara 25 – 32 kg, dan pertambahan berat badan harian induk sekitar 0,05 kg/ekor/hari. Sedangkan di Kelompok Ternak Al-Makmur Desa/ Kecamatan Cingambul 2 ekor induk sapi mati akibat prolapsus uteri dan mati setelah anaknya lahir, sedangkan variasi berat lahir antara 19 – 25 kg. Rata-rata berat badan induk terjadi penurunan sekitar 0,13 kg/ekor/hari. Berkenaan pelaksanaan pengkajian baru dilakukan beberapa bulan, maka Calving Interval belum bisa diketahui.

d). Pengkajian Sistem Usaha di Lahan Kering di Jawa Barat, dengan anggaran Rp.105.450.000,- Komoditas yang dikembangkan petani lahan kering dataran rendah adalah padi gogo, jagung, kacang tanah dan kacang hijau. Di lokasi pengkajian dalam tiga tahun terakhir komoditas jagung menjadi komoditas unggulan utama. Namun produktivitas komoditas yang dikembangkan petani masih rendah karena belum ada implementasi teknologi PTT. Secara Umum kondisi tanah di Kecamatan Cikelet tergolong kurang subur, kandungan bahan bahan organik rendah, dan memerlukan tindakan konservasi tanah. Produktivitas Usahatani lahan Kering dapat ditingkatkan dengan pengenalan dan penerapan teknologi PTT untuk masing-masing komoditas dan penerapan konservasi tanah yang sesuai dengan ketersediaan suberdaya secara spesifik lokasi. Kelembagaan sarana usahatani lahan kering khusunya kios penyedia sarana mampu menyediakan benih bermutu hybrida, namun petani perlu diberikan pemahaman tentang budidaya varietas hybrida. Perlu introduksi VUB Jagung komposit, padi gogo, kelembagaan penangkar benih dan sistem jabalsim agar petani tidak kesulitan dalam perbenihan

e). Pengkajian Pengendalian OPT di Lahan Sawah Irigasi, dengan anggaran Rp.92.050.000,- hasil pengkajian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Perlakuan penanaman padi dengan perlakuan penggembalaan itik memberikan

keuntungan yang lebih besar dibandingkan kontrol. 2. Penggunaan light traps yang di tempatkan di sekitar persawahan dapat

memonitor keadaan serangga OPT, sehingga dapat mementukan waktu eksekusi pengendalian hama tersebut. Terutama hama penggerek batang dapat ditekan intensitas serangannya, hanya kurang dari 5%.

3. Penggunaan perangkap lampu (Light Traps) dapat membantu menurunkan intensitas serangan hama, dengan memanfaatkan data hasil tangkapan dari light traps tersebut.

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 x

4. Dengan catatan petani disiplin dalam mengikuti anjuran pengendalian dengan memilih jenis insektisida, tepat dosis dan tepat cara.

5. Petani lebih efisien dalam menggunakan insektisida, karena intervalnya lebih jarang.

6. Perlu ketekunan dalam hal identifikasi dan pengamatan serangga yang tertangkap, karena dilakukan setiap hari.

f). Optimalisasi Pengelolaan Sumberdaya Air Untuk Peningkatan Produksi Padi, dengan anggaran Rp.115.325.000,- hasil pengkajian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: - Kebutuhan air untuk padi sawah tadah hujan pada MK2 dengan kondisi sifat

fisika tanah yang porous, laju permeabilitas tinggi (0,32-4,17 cm/jam), kapasitas air tersedia rendah (<10%) sebesar 3.042 mm/ha/musim atau 0,014 mm/rumpun/musim.

- Optimalisasi pengelolaan sumberdaya air mampu meningkatkan produktivitas lahan dari 11,4 t/ha/tahun menjadi 17,8 t/ha/tahun, indeks pertanaman (IP) padi di lahan sawah tadah hujan meningkat dari IP 200 menjadi IP 300, dan penerimaan petani padi di lokasi meningkat dari Rp. 39.900.000,- menjadi Rp. 66.780.000,-

- Meningkatnya IP padi di lahan sawah tadah hujan dari dua kali menjadi 3 kali dalam setahun.

- Rata-rata provitas padi pada MK2 di lahan sawah tadah hujan sebesar 6,4 t/ha. - Mengurangi terjadinya lahan bera di lahan sawah tadah hujan pada MK 2. - Dengan tersedianya air maka petani dapat melaksanakan aktivitas usahatani di

lahan sawah tadah hujan pada MK2. - Peningkatan IP dan luas tanam padi pada MK2 mampu memberikan peningkatan

produksi padi di lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Sukabumi.

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 xi

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................................... i IKHTISAR EKSEKUTIF .......................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... xiii I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ...................................................... 2 2.1. Visi dan Misi ...................................................................................... 2 2.2. Tujuan dan Sasaran ........................................................................... 2 2.3. Capaian Tujuan dan Sasaran .............................................................. 3 2.3.1. Kebijakan, Program dan Kegiatan-kegiatan BPTP Jawa Barat

Tahun 2012 .............................................................................

3 2.3.2. Indikator Kiberhasilan Capaian Kinerja ....................................... 3 2.4. Rencana Kinerja Tahun 2012 .............................................................. 5 III. AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................. 9 3.1. Pengukuran Kinerja ........................................................................... 9 3.2. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja ........................................... 12 3.3. Akuntabilitas Keuangan ...................................................................... 19 3.3.1. Anggaran dan Realisasi ............................................................ 19 3.3.2. Estimasi dan Realisasi Pendapatan ............................................ 20 3.3.3. Masalah dan Kendala ............................................................... 21 IV. PENUTUP .................................................................................................... 22

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1 Sasaran, Indikator Kinerja, Kegiatan Utama dan Target

berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2012 ..................................... 6

2 Kegiatan Utama dan Alokasi Anggaran untuk Rencana Kinerja Tahun 2012 . .................................................................................

7

3 Capaian Indikator Kinerja Berdasarkan Target Sasaran .............. 9 4 Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Belanja TA. 2012 ......... 20

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman

1 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2012 .............................. 24 2 PENETAPAN KERJA TAHUNAN (PKT) 2012 ............................ 25 3 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN UTAMA LINGKUP

BBP2TP s.d. 31 DESEMBER TA 2012 ......................................

26

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 1

I. PENDAHULUAN

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang berada di daerah, yaitu Propinsi Jawa Barat. Secara administratif berada dalam koordinasi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 798/Kpts/OT.210/12/94 tanggal 1 April 1994, BPTP Jawa Barat mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi bagi semua komoditas pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan dengan teknologi yang bersifat terapan (siap pakai) dengan mem-pertimbangkan optimasi produksi serta pendapatan petani.

Fungsi BPTP Jawa Barat adalah: (1) Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasii kebutuhan teknologi tepat guna spesifik lokasi; (2) Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; (3) Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan; (4) Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi dan penyebarluasan serta pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat gunaspesifik lokasi; (5) Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; dan (6) Pelaksanaan urusan administrasi dan tata usaha balai.

BPTP Jawa Barat memiliki jumlah pegawai sebanyak 141 orang, terdiri dari; 40 orang kelompok fungsional peneliti, 19 orang kelompok fungsional penyuluh pertanian, 20 orang kelompok fungsional teknisi litkayasa, dan 1 orang fungsional pustakawan, serta sisanya merupakan tenaga administrasi dan teknis pendukung lainnya. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 5 orang berkualifikasi S3, 23 orang berkualifikasi S2, dan 45 orang lainnya berkualifikasi S1. Sedangkan pegawai yang sampai saat ini sedang mengikuti pendidikan panjang terdiri dari; 3 orang mengikuti pendidikan S3, dan 1 orang mengikuti pendidikan S1.

Untuk merealisasikan apa yang menjadi tugas dan fungsi tersebut di atas perlu diakomodasi kebutuhan daerah yang merupakan mitra kerja utama dari BPTP Jawa Barat, yang tercermin dalam Rencana Strategis Pemerintah Propinsi Jawa Barat, dalam hal ini melalui Dinas Teknis terkait (pertanian, peternakan, perkebunan, ketahananan pangan dan penyuluhan), juga harus mempertimbangkan Rencana Strategis instansi vertikalnya (Badan Litbang Pertanian dan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian) serta Renstra BPTP Jawa Barat sendiri.

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 2

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Rencana Stratejik (Renstra) BPTP Jawa Barat 2010-2014 yang merupakan rencana kinerja Balai untuk jangka waktu lima tahunan, disusun dan disesuaikan dengan Renstra Badan Litbang Pertanian 2010-2014, Renstra Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, serta yang di dalamnya memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang akan dicapai BPTP Jawa Barat dalam kurun waktu 2010-2014.

2.1. Visi dan Misi

Dalam melaksanakan program-program yang diformulasikan dalam Renstra tahun 2010-2014 ini, maka visi BPTP Jawa Barat ke depan adalah : “BPTP Jawa Barat menjadi lembaga pengkajian teknologi pertanian spesifik lokasi yang terkemuka pada tahun 2015”.

Sedangkan misi program penelitian/pengkajian BPTP Jawa Barat untuk mewujudkan visi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mendukung pengembangan pertanian berorientasi pemanfaatan sumberdaya

pertanian secara optimal. 2. Menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan pertanian spesifik lokasi. 3. Menghasilkan model pengembangan pertanian spesifik lokasi, dan 4. Melaksanakan pendampingan pengembangan model pertanian spesifik lokasi dalam

rangka mendukung peningkatan produktivitas dan pendapatan petani.

2.2. Tujuan dan Sasaran

Implementasi program penelitian/pengkajian yang tertuang dalam Renstra BPTP BPTP Jawa Barat ini bertujuan untuk: 1. Mengidentifikasi, pengelolaan dan mengkarakterisasi Sumberdaya Pertanian Jawa

Barat. 2. Mengidentifikasi dan mengkarakterisasi konservasi kekayaan plasma nutfah spesifik

lokasi Jawa Barat. 3. Menghasilkan komponen teknologi dan model integrasi spesifik lokasi serta model

sistem usaha agribisnis komoditas unggulan Jawa Barat. 4. Menghasilkan model diseminasi dan pengembangan inovasi teknologi pertanian. 5. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme SDM. 6. Menghasilkan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi, kelembagaan agribisnis dan

ketahanan pangan.

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 3

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari implementasi program-program penelitian/pengkajian yang tertuang dalam Renstra BPTP Jawa Barat tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

1. Tersedianya benih sebar padi. 2. Tersedianya model pengembangan agribisnis berbasis komoditas unggulan dan

inovasi teknologi. 3. Tersedianya rekomendasi kebijakan sosial, ekonomi dan kelembagaan untuk

mendukung pengembangan model agribisnis dan pembangunan pertanian wilayah Jawa Barat.

4. Meningkatnya intensitas, efektivitas, efisiensi diseminasi dan mekanisme jaringan umpan balik inovasi teknologi dari pengguna, dan

5. Meningkatnya kapasitas kelembagaan Litbang Pertanian.

2.3. Capaian Tujuan dan Sasaran

2.3.1. Kebijakan, Program dan Kegiatan-kegiatan BPTP Jawa Barat Tahun 2012

Mengacu pada kebijakan umum penelitian dan pengembangan pertanian yang telah dirumuskan dalam Renstra Badan Litbang Pertanian 2010 – 2014 dan Renstra BBP2TP, maka BPTP Jawa Barat menetapkan kebijakan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi, pengelolaan dan mengkarakterisasi Sumberdaya Pertanian Jawa

Barat. 2. Mengidentifikasi dan mengkarakterisasi konservasi kekayaan plasma nutfah spesifik

lokasi Jawa Barat. 3. Menghasilkan komponen teknologi dan model integrasi spesifik lokasi serta model

sistem usaha agribisnis komoditas unggulan Jawa Barat. 4. Menghasilkan model diseminasi dan pengembangan inovasi teknologi pertanian. 5. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme SDM 6. Menghasilkan rekomendasi kebijakan sosial ekonomi, kelembagaan agribisnis dan

ketahanan pangan.

2.3.2. Indikator Keberhasilan Capaian Kinerja

Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan capaian kinerja kegiatan yang dilakukan BPTP Jawa Barat adalah: masukan, keluaran, dan hasil.

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 4

Indikator pencapaian tujuan adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhitungkan indikator masukan (input), keluaran (output dan hasil (outcome).

a. Masukan (input) adalah sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan berjalan untuk menghasilkan keluaran (output). Input yang digunakan oleh BPTP Jawa Barat meliputi antara lain dana, sumberdaya manusia atau peneliti/penyuluh yang melaksanakan kegiatan serta inovasi teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian.

b. Keluaran (output) adalah produk yang merupakan hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan atau program. Keluaran yang dihasilkan oleh BPTP Jawa Barat umumnya berupa program/rencana, informasi/bahan diseminasi, database, paket teknologi maupun rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan ke stakeholder (Badan Litbang Pertanian, BBP2TP, Dinas instansi terkait/Dinas Pertanian/Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan dan petani)

c. Hasil (outcome) adalah sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan. Hasil dari kegiatan BPTP Jawa Barat adalah tersedianya benih padi kelas FS (3 varietas: Inpara 5 (3.319 kg), Inpari 4 (1.954 kg) dan Inpari 10 (4.567 kg)), kelas SS (4 varietas: Mekongga (10.239 kg), Sintanur (915 kg), Sarinah (1.273 kg) dan Ciherang (3.016 kg) dan kelas ES (2 varietas: Sintanur (312 kg) dan Inpara 2 (2.166 kg). Diperoleh benih sumberkedelai kelas SS, yaitu varietas Argomulyo (290 kg) dan Burangrang (280 kg). Telah terdistribusi benih sumber padi sebanyak 4.110 kg (12,42%) dan benih kedelai sebanyak 20 kg (3,5%). Setoran PNBP yang berasal dari penjualan benih mencapai Rp. 123.498.050,-.Hasil kegiatan pengkajian dan diseminasi BPTP Jawa Barat umumnya dirasakan langsung oleh stakeholder.

Dalam menjabarkan tugas pokok dan fungsinya, program BPTP Jawa Barat yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2010–2014 dengan satu program yaitu: Program Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian.

Untuk mengimplementasikan mandatnya, selanjutnya program tersebut dijabarkan dalam beberapa kegiatan utama dan indikator, yaitu : 1. Pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi, dengan indikator utama

jumlah inovasi pertanian. 2. Penyediaan dan penyebarluasan teknologi pertanian, dengan indikator utama

jumlah jenis materi teknologi pertanian.

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 5

3. Pendampingan program strategis pembangunan pertanian wilayah, dengan indikator utama jumlah program strategis pembangunan pertanian wilayah yang mencapai sasaran.

4. Advokasi teknis dan kebijakan operasional pembangunan pertanian wilayah, regional dan nasional, dengan indikator utama jumlah rekomendasi.

5. Pengembangan kerjasama nasional dan internasional dalam pengkajian dan pendayagunaan inovasi pertanian, dengan indikator utama rencana kerjasama yang terimplementasi.

6. Koordinasi dan sinkronisasi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, dengan indikator utama jumlah sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian.

7. Penyediaan petunjuk pelaksanaan (juklak) /petunjuk teknis (juknis)/Panduan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, dengan indikator utama jumlah juklak/juknis/panduan.

8. Penguatan manajemen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta adminstrasi instituís, dengan indikator utama jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian dan sarana prasarana.

9. Peningkatan kualitas manajemen institusi, dengan indikator utama BPTP Jawa Barat telah menerapkan ISO 9001:2008.

10. Pengembangan kompetensi SDM, dengan indikator utama jumlah SDM yang meningkat kompetensinya.

11. Peningkatan pengelolaan laboratorium, dengan indikator utama jumlah laboratorium yang produktif.

12. Peningkatan pengelolaan kebun percobaan, dengan indikator utama jumlah kebun percobaan yang produktif.

13. Peningkatan penangkaran usaha pengelolaan benih sumber, dengan indikator sasaran berupa jumlah unit usaha pengelolaan benih sumber yang terfungsikan secara produktif.

14. Peningkatan pengelolaan website dan database, dengan indikator utama Jumlah website dan database yang ter-update secara berkelanjutan.

2.4. Rencana Kinerja Tahun 2012

Sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan dalam Rencana Kinerja Anggaran Kementrian dan Lembaga (RKA-KL) pada tahun 2012, BPTP Jawa Barat telah

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 6

mengimplementasikan Program Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian melalui beberapa kegiatan utama (Tabel 1.).

Tabel 1. Sasaran, Indikator Kinerja, Kegiatan Utama dan Target berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2012.

No. Sasaran Indikator Kinerja Target 1. Tersedianya inovasi

unggulan 1 Jumlah inovasi pertanian unggulan

spesifik lokasi 6 Paket

2. Meningkatnya

Penyebarluasan (diseminasi) teknologi pertanian

1 Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna

8 Teknologi

2 Jumlah laporan kegiatan pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional/daerah

5 Laporan

3 Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian program strategis nasional/daerah

2 Rekomen dasi

3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang diseminasi dan pendayagunaan inovasi pertanian)

1 Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian

1 Laporan

4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

1 Jumlah sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

1 Laporan

2 Jumlah juklak/juknis/panduan 4 Panduan 5. Meningkatnya manajemen

pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

1 Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian, dan sarana prasarana

9 Dokumen

2 Peningkatan Mutu Manajemen Satker (WBK, ISO)

1 Dokumen

3 Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya

57 Orang

4 Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional

104 Artikel

5 Jumlah laboratorium yang terfungsikan secara produktif

1 Unit

6 Jumlah kebun percobaan yang terfungsikan secara produktif

1 Unit

7 Jumlah unit usaha penangkaran benih sumber yang terfungsikan secara produktif

1 Unit

8 Website, database dan perpustakaan yang ter-update dan terkelola secara berkelanjutan

1 Unit

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 7

Selanjutnya masing-masing kegiatan utama tersebut akan dicapai melalui beberapa judul kegiatan. Adapun masing-masing judul kegiatan dan alokasi anggarannya untuk rencana kinerja tahun 2012 (Tabel 2.).

Tabel 2. Kegiatan Utama dan Alokasi Anggaran untuk Rencana Kinerja Tahun 2012.

No Kegiatan Utama Judul Kegiatan Alokasi

Anggaran (Rp.000)

1. Jumlah Teknologi Spesifik Lokasi

Kompetitif 722.824.000 In house 481.712.000

2. Jumlah teknologi yang terdiseminasikan kepada pengguna/stake holder

1. Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi Informasi Pertanian(FEATI)

750.847.000

2. Pendayagunaan dan Penyebaran Hasil Litkaji

481.712.000

3 Jumlah kegiatan pendampingan Model Spektrum Diseminasi Multi Chanel dan program strategis pembangunan pertanian nasional/daerah

1. Pendampingan Teknologi Mendukung SL-PTT

1,081.875.000

2. Pendampingan Teknologi Mendukung Swasembada Daging Sapi

120.675,000

3. Model Pengembangan Pertanian PedesaanMelalui Inovasi (M-P3MI)

179.665.000

4. Pendampingan Teknologi Mendukung Kawasan Hortikultura

124.275.000

5. Model Kawasan Rumahi Pangan Lestari (M-KRPL) di Jawa Barat

1.416.875,000

4. Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian

1. Kajian nilai tukar petani 96.800.000 2. Analisis dampak gangguan OPT

5. Jumlah kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian

Kerjasama 31.625,000

6. Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kegiatan

159.500.000

7. Jumlah Juklak/Juknis; Panduan Kegiatan

Juklak/Juknis; Panduan Kegiatan 32.720.000

8. Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian, dan sarana

1. Laporan Perencanaan dan Penganggaran Kegiatan

127.325,000

2. Laporan Monitoring, Evaluasi, dan SPI

127.800.000

3. Laporan pengelolaan satker 671.735.000 4. Sarana dan prasarana 7.000.000

9. Jumlah BPTP yang menerapkan ISO 9001:2008

Peningkatan Mutu Manajemen Satker (WBK, ISO)

30.000.000

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 8

No Kegiatan Utama Judul Kegiatan Alokasi

Anggaran (Rp.000)

10. Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya

Peningkatan Kapasitas SDM 98.000,000

11. Jumlah publikasi yang bertaraf nasional/internasional

1. Publikasi 38.750.000

2. Seminar 30.400.000 12. Jumlah laboratorium yang

terfungsikan secara produktif 1 unit 586.075.000

13. Jumlah kebun percobaan yang terfungsikan secara produktif

Pengelolaan Instalasi Pengkajian/Lab Kebun

112.820.000

14. Jumlah unit usaha penangkaran benih sumber yang terfungsikan secara produktif

Perbanyakan Benih Sumber 660.760.000

15. Jumlah Website yang ter-update secara berkelanjutan

1. Pengelolaan Website 44.685,000

2. Pengelolaan Database 27.150.000 3. Pengelolaan Perpustakaan Digital 18.100.000

Berdasarkan RKA-KL dan POK (petunjuk Operasional Kinerja) BPTP Jawa Barat

Tahun 2012, Indikator kinerja kegiatan tersebut di tetapkan oleh Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian melalui Penetapan Kinerja Tahunan pada tahun 2012 (Lampiran PKT 2012).

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 9

III. AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam tahun anggaran 2012, Jawa Barat telah menetapkan 5 (lima) sasaran yang akan dicapai. Ke lima sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 15 (lima belas) indikator kinerja. Ke lima Sasaran tersebut dicapai hanya melalui satu kegiatan prioritas, yaitu: Program Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 4 (empat) kegiatan utama. Realisasi sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak lima sasaran yang telah dapat dicapai dengan hasil baik.

3.1. Pengukuran Kinerja

Pengukuran tingkat capaian kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat Tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran (Tabel 3.). Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Berdasarkan Target Sasaran

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

2011 Capaian

2011 Target 2012

Capaian 2012

1.

Tersedianya inovasi pertanian unggulan

1.

Jumlah inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi

12 12 6 6

2.

Meningkatnya Penyebarluasan (diseminasi) teknologi Pertanian

1.

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna

18 18 8 8

2. Jumlah laporan kegiatan pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional/daerah

7 7 5 5

3. Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian program strategis nasional/daerah

2 2 2 2

3 Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan inovasi pertanian)

1 Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian

1 1 1 1

4

Meningkatnya sinergi operasional

1. Jumlah sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi

1 1

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 10

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

2011 Capaian

2011 Target 2012

Capaian 2012

pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

pertanian 2. Jumlah

juklak/juknis/Folder/Poster/CD 38 38 24 24

5.

Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

1. Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian dan sarana prasarana

5 5 9 9

2. Jumlah dokumen Peningkatan Mutu Manajemen Satker ISO9001:2008

1 1 1 1

3. Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya

15 15 57 57

4. Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional

82 82 104 104

5. Jumlah laboratorium yang terfungsikan secara produktif

- - 1 1

6. Jumlah kebun percobaan yang terfungsikan secara produktif

1 1 1 1

7. Jumlah usaha penangkaran benih sumber yang terfungsikan secara produktif

1 1 1 1

8. Website/ database dan perpustakaan yang terupdate secara berkelanjutan

1 1 1 1

Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, kinerja Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Jawa Barat tahun 2012 secara umum menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2012. Namun demikian harus diakui masih terdapat sebagian target sasaran yang realisasinya belum dapat dicapai dengan sempurna, yakni meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian.

Jumlah inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi yang dihasilkan oleh BPTP Jawa Barat pada tahun 2012 lebih sedikit dibandingkan dengan teknologi yang dihasilkan pada tahun 2011, hal ini dikarenakan pada tahun 2011 terdapat 6 judul kegiatan PIPKPP yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan Nasional, sedangkan pada tahun 2012 hanya menggunakan dana dari APBN yang tercantum dalam DIPA BPTP Jawa Barat. Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna melalui kegiatan FEATI di 8 kabupaten Propinsi Jawa Barat, tahun 2011 tidak terkendala dengan pencairan anggaran sehingga dapat berjalan normal dari bulan Januari-Desember 2011, hal ini berbeda dengan tahun 2012 yang mengalami hambatan karena adanya perubahan nomor register akibat perpanjangan kegiatan FEATI.

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 11

Jumlah laporan kegiatan pendampingan model spektrum diseminasimulti chanel dan program strategis nasional/daerah, untuk tahun 2011 dan 2012 kegiatan sama yaitu kegiatan pendampingan SL-PTT, PSDS, Hortikultura, M-P3MI dan M-KRPL. Hanya pada tahun 2011 kegiatan M-P3MI dilaksanakan di 3 Kabupaten, sehingga terdapat 3 laporan terdiri dari: kegiatan M-P3MI di Kabupaten Kuningan (Percepatan tanam untuk meningkatkan IP 300 menjadi IP 400), Kegiatan M-P3MI di Kabupaten Cirebon (Percepatan tanam untuk meningkatkan IP 200 menjadi IP 300), Kegiatan M-P3MI di Kabupaten Cianjur (Aneka olahan produk pisang untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing), sedangkan pada tahun 2012 hanya dilaksanakan pada satu lokasi yaitu di Kabupaten Kuningan. Jumlah juklak/juknis/Folder/Poster/CD, pada tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011, hal ini dikarenakan pada tahun 2012 BPTP Jawa Barat tidak membuat publikasi dalam bentuk juklak/juknis tetapi dalam bentuk panduan yang ditujukan bagi pelaksana yang terlibat dalam kegiatan pendampingan program strategis Kementerian Pertanian, contohnya pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan meningkatkan kemampuan peneliti/pengkaji, penyuluh, serta teknisi litkayasa dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya pada tahun 2012 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011, hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan wawasan dan pengetahuan pegawai BPTP Jawa Barat dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan sistem dan perkembangan aturan pemerintahan terutama yang terkait dengan reformasi birokrasi melalui berbagai cara pendidikan seperti: asistensi/advisory, seminar, bimbingan teknis, temu teknis, sosialisasi/penyampaian informasi kebijakan penelitian/pengkajian serta administrasi kepegawaian Badan Litbang Pertanian yang dilakukan secara bertahap secara individu maupun kelompok (kelas) disesuaikan dengan kebutuhan atau urgensinya. Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional pada tahun 2012 meningkat dibandingkan tahun 2011, hal ini disebabkan karena termotivasinya para fungsional peneliti, penyuluh dan teknisi litkayasa dalam membuat publikasi dalam bentuk seminar dan prosiding serta adanya kesempatan bagi peneliti maupun penyuluh untuk mengikuti kegiatan seminar di berbagai tempat.

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 12

3.2. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja

Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2012 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja adalah jumlah teknologi spesifik lokasi ditargetkan 6 teknologi, realisasi sebanyak 6 teknologi atau capaiannya sebesar 100%. Hal ini tercapai karena adanya program kerjasama pengkajian dan penelitian yaitu 6 kegiatan Kompetitif. Teknologi yang dihasilkan dari Kegiatan kompetitif terdiri atas: 1. Pengkajian Mikroba Lokal (> 2 jenis) dalam Upaya peningkatan Produktivitas Lahan

Sawah Teknis (> 70%): - Teknologi pelapukan jerami padi (<14 hari) dengan mikroba probiotik lokal : Agri

Simba dan Agri Super 2. Pengembangan Pemanfaatan Bungkil Inti sawit (BIS) untuk meningkatkan Produksi

Susu (sebesar 20 %) Sapi Perah di Jabar: - Teknologi Bungkil inti sawit dengan subsitusi pemberian sebanyak 30% dalam

konsentrat sapi perah 3. Pemberian Pakan Suplemen Pada induk Sapi Potong untuk Peningkatan Angka

kebuntingan di Jawa Barat: - Teknologi (Bioplus) mempercepat dan memperpendek sklus estrus pasa kelahiran

4. Pengkajian Sistem Usahatani di Lahan Kering di Jawa Barat - Teknologi PTT padi gogo, jagung, kacang tanah dan kacang hijau - Konservasi tanah yang sesuai dengan ketersediaan suberdaya secara spesifik

lokasi. 5. Pengkajian Pengendalian OPT di lahan sawah Irigasi:

- Teknologi pengendalian yang ramah lingkungan dengan perangkap lampu (light traps).

6. Optimalisasi Pengelolaan Sumberdaya Air Untuk Peningkatan Produksi Padi. - Teknologi pompanisasi dan embung.

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 13

Sasaran 2 : Meningkatnya Penyebarluasan (diseminasi) teknologi pertanian

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan tiga indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna

8 8 100

Jumlah laporan kegiatan pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional/daerah

5 5 100

Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian program strategis nasional/daerah

2 2 100

Indikator kinerja sasaran kedua yang ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai. Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) kegiatan utama, yaitu: (1) Penyediaan dan penyebarluasan inovasi pertanian.

Indikator kinerja sasaran yang pertama adalah “jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna”, outputnya adalah:

Tersedia dan tersebarnya teknologi inovasi pertanian melalui demontrasi dan berbagai jenis media diseminasi: liptan, leaflet dan CD melalui kegiatan FEATI,

Teknologi yang didiseminasikan yaitu: 1. Teknologi Itik, Teknologi Itik Petelur, Teknologi pengolahan hasil Itik 2. Teknologi Jamur Merang, Teknologi Jamur Tiram, Teknologi Pembibitan

Jamur Merang, 3. Teknologi penggemukan Ternak Sapi, 4. Teknologi Pasca Panen daging kelinci, 5. Teknologi penggemukan ternak domba, 6. Teknologi Pembuatan permen Urea Molases Block (UMB), 7. Teknologi pengolahan daging Ayam, dan 8. Teknologi pembuatan Yoghurt dan Permen Susu.

Indikator kinerja sasaran yang kedua adalah “Jumlah laporan kegiatan pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional/daerah”, outputnya adalah:

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 14

Tersedianya kegiatan SL-PTT Padi pada 17 kabupaten dan Perbenihan pada enam

kabupaten di Jawa Barat, yaitu di Kabupaten Indramayu, Cianjur, Majalengka, Purwakarta, Subang, dan Kabupaten Ciamis, terdapat 3 laporan terdiri dari kegiatan; 1) Pendampingan teknologi mendukung SL-PTT, 2) Pendampingan Teknologi Mendukung Swasembada Daging Sapi, dan 3) Pendampingan Teknologi Penanganan Segar dan Kemasan Aktif Produk Hortikultura.

Tersedianya Model Pengembangan pertanian Perdesaan melalui Inovasi (M-P3MI) pada Kabupaten Kuningan, terdapat 1 laporan.

Tersedianya M-KRPL pada 20 Kabupaten/kota, terdapat 1 laporan terdiri dari kegiatan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari.

Indikator kinerja sasaran yang ketiga adalah “Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian program strategis nasional/daerah”, outputnya adalah:

Tersedianya rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian program strategis nasional/daerah, yaitu:

1. Nilai tukar petani pada komoditas padi

2. Dampak kerugian akibat gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Sasaran 3 : Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan inovasi pertanian)

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian

1 1 100

Indikator kinerja sasaran ketiga yang ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai. Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) kegiatan utama, yaitu: (1) Pengembangan kerjasama nasional dan internasional dalam pengkajian dan pendayagunaan inovasi pertanian, dengan indikator utama “jumlah kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian”.

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 15

Outputnya adalah tersedianya dokumen/laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian dalam bentuk MOU.

1. Kerjasama dilakukan antara BPTP Jawa Barat dengan PT Pupuk Kujang, tentang Uji Efektifitas Pupuk NPK 30-6-8 dan Pupuk Organik Untuk Tanaman Padi di 18 Kabupaten di Jawa Barat No. 571/PP.530/I.12.II/03/2012, untuk memperoleh rekomendasi pupuk NPK Kujang pada tanaman padi.

2. Kerjasama dilakukan antara BPTP Jawa Barat dengan PT Pupuk Kujang, tentang uji Formula Pupuk NPK Kujang Berbasis Amonium Nitrat Pada Tanaman Hortikultura (Kentang & Cabai rawit) Di lahan Dataran Tinggi Lembang, Kabupaten Bandung No. 956/PP.530/i.12.11/06/2012; untuk memperoleh rekomendasi pupuk NPK Kujang pada tanaman sayuran.

3. Kerjasama dengan PT. Bina Guna Kimia melakukan pengujian pestisida untuk memperoleh rekomendasi teknologi pengendalian hama/penyakit secara terpadu.

4. Perjanjian Kerjasama antara BPTP Jawa Barat dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Karawang No. J.7.10/01/2012 tanggal 2 Januari 2012.

5. Kerjasama antara BPTP Jabar dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Sumedang tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Rasionalisasi Sarana dan Prasarana Pertanian di Kabupaten Sumedang

6. Kerjasama dengan PT. Nutrimas dalam uji adaptasi varietas padi di Kabupaten Garut.

7. Kerjasama BPTP Jawa Barat dengan Universitas Padjadjaran (UNPAD), dan Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Jawa Barat dalam rangka pelaksana Seminar Ketahanan Pangan.

8. Penjajagan kerjasama dengan International Rice Research Institute (IRRI). 9. Penjajagan kerjasama dengan Taiwan. 10. Kerjasama dengan UNPAD dalam rangka mendayagunakan peneliti dan penyuluh

untuk melakukan bimbingan mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Jumlah peneliti dan penyuluh yang terlibah sebanyak 15 orang.

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 16

Sasaran 4 : Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

1 1 100

Jumlah juklak/juknis/panduan 4 4 100 Indikator kinerja sasaran empat yang ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai. Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) kegiatan utama, yaitu: (a) Penyediaan petunjuk pelaksanaan (juklak) /petunjuk teknis (juknis) /panduan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian dengan indikator utama jumlah juklak/juknis/panduan. Outputnya adalah tersedianya juklak/juknis/panduan: Panduan: 1) Panduan Perencanaan, Pengkajian diseminasi, Kegiatan Manajemen, 2) Panduan Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering di Jawa Barat, 3) Panduan Metode Ubinan Padi Jajar Legowo, dan 4) Panduan Umum KRPL.

Sasaran 5 : Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan delapan indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian dan sarana prasarana

5 5 100

Jumlah dokumen penerapan ISO9001:2008 1 1 100 Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya 57 57 100 Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional 104 104 100 Jumlah laboratorium yang terfungsikan secara produktif

1 1 100

Jumlah kebun percobaan yang terfungsikan secara produktif

1 1 100

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 17

Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah usaha penangkaran benih sumber yang terfungsikan secara produktif

1 1 100

Website/database dan perpustakaan yang terupdate secara berkelanjutan

1 1 100

Indikator kinerja sasaran kelima yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai. Sasaran ini dicapai melalui 8 (delapan) kegiatan utama, yaitu: (1) Pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi, (2) Penyediaan dan penyebarluasan inovasi pertanian, (3) Advokasi teknis dan kebijakan operasional pembangunan pertanian wilayah, regional dan nasional, (4) Pengembangan kerjasama nasional dan internasional dalam pengkajian dan pendayagunaan inovasi pertanian, (5) Penguatan manajemen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi institusi, (6) Peningkatan kualitas manajemen institusi, (7) Pengembangan kompetensi SDM, dan (8) Peningkatan pengelolaan website/Database/Perpustakaan.

Kegiatan pertama indikator utamanya adalah “jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian, dan sarana” yang dicapai melalui 9 (sembilan) kegiatan, dan outputnya berupa:

Tersusunnya 1 (satu) dokumen perencanaan anggaran kegiatan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian (matrik program, DIPA/RKA-KL, dan POK)

Tersusunnya 5 (lima) dokumen berupa LAKIP BPTP, laporan bulanan, laporan

triwulan, laporan tahunan, dan laporan akhir tahun Tersusunnya Laporan Keuangan SAI/SABMN dan secara berkala Tersusunnya database Kepegawaian/SIMPEG secara baik dan akurat Tersusunnya Laporan SPI. SDM yang meningkat kompetensinya sebanyak 57 orang, telah mengikuti:

- Peningkatan kemampuan Bahasa Inggris (2 orang), - Workshop peningkatan kapasitas penyuluh lingkup Badan Litbang Pertanian (6

orang), - Diklat teknis perencanaan bagi petugas perencanaan (1 orang), - Workshop keredaksian majalah ilmiah (1 orang), - Diklat fungsional peneliti tingkat I kelompok IPA (1 orang), - Mengikuti seminar mingguan badan Litbang Pertanian (10 orang), - Diklat fungsional peneliti tingkat lanjutan (1 orang), - Sosialisasi Undang-undang keterbukaan informasi publik (1 orang), - Pemetaan kompetensi sumberdaya manusia (3 orang),

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 18

- Workshop calon fungsional peneliti (5 orang), - Pelatihan system modeling (1 orang), - Pelatihan Bahasa Inggris (3 orang), - Workshop sistem informasi program berbasis internet (2 orang), - Seminar nasional peran unit perpustakaa (1orang), - Dokumentasi dan informasi (1 orang), dan - Workshop tindak lanjut evaluasi kegiatan pembinaan dan pengembangan BPTP (2

orang).

Kegiatan kedua indikator utamanya adalah “jumlah bidang yang menerapkan ISO 9001:2008”, yang dicapai melalui 2(dua) kegiatan, dan outputnya berupa: Terimplementasikannya manajemen satker berdasarkan ISO 9001:2008 pada 1

(satu) satker Terselenggaranya administrasi ketatausahaan sebanyak 12 dokumen

Kegiatan keempat dengan indikator utamanya ”jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional” dan outputnya berupa: Terpublikasinya karya tulis ilmiah bertaraf nasional/internasional sebanyak 104

artikel/makalah.

Kegiatan kelima dengan indikator utamanya ”jumlah kebun percobaan yang produktif” dan outputnya berupa: • Terkelolanya 1 Kebun Percobaan secara baik yaitu KP Cipaku, sebagai koleksi

tanaman buah-buahan dan plasma nutfah serta perbanyakan benih sebar tanaman buah-buahan.

Kegiatan keenam dengan indikator utamanya ”jumlah usaha penangkaran benih sumber yang terfungsikan secara produktif ” dan outputnya berupa: Tersedianya benih sumber padi kelas FS (3 varietas: Inpara 5 (3.319 kg), Inpari 4

(1.954 kg) dan Inpari 10 (4.567 kg)), kelas SS (4 varietas: Mekongga (10.239 kg), Sintanur (915 kg), Sarinah (1.273 kg) dan Ciherang (3.016 kg) dan kelas ES (2 varietas: Sintanur (312 kg) dan Inpara 2 (2.166 kg).

Tersedianya benih sumber kedelai kelas SS, yaitu varietas Argomulyo (290 kg) dan Burangrang (280 kg).

Kegiatan ketujuh dengan indikator utamanya ”jumlah website/database dan perpustakaan yang terupdate dan terkelola secara berkelanjutan” dan outputnya berupa:

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 19

• Terkelolanya website secara berkelanjutan selama 12 bulan • Terentrinya data hasil-hasil penelitian dan pengkajian secara elektronik untuk

repository: Buletin 1 judul; Prosiding 5 judul, Laporan 1; Untuk Opac: Buku 2.280; Iptan 1.264; Majalah 235.

Mengingat tujuan, sasaran,prosiding , dan indikator kinerja Renstra 2010-2014 BPTP Jawa Barat berbeda dengan Renstra 2005-2009 BPTP Jawa Barat, maka capaian (realisasi) indikator kinerja tahun 2012 yang merupakan tahun kedua pelaksanaan Renstra Tahun 2010-2014 BBP2TP tidak bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Keberhasilan capaian kinerja pada tahun 2012 tersebut di atas antara lain disebabkan oleh: 1. Kesiapan dan kelengkapan dokumen perencanaan yang tepat waktu; 2. Intensifnya kegiatan pertemuan masing-masing tim penanggungjawab dengan

pelaksana kegiatan; dan 3. Kontribusi dari substansi teknis dari para narasumber dalam forum koordinasi,

seminar semi loka dan pertemuan lainnya. Namun demikian, dalam pencapaian indikator kinerja pada tahun 2012 masih

dijumpai beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh jajaran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dengan mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi serta sosialisasi peningkatan kapabilitas dan pembinaan program.

3.3. Akuntabilitas Keuangan

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai Pengkajian Pengembangan Teknologi Pertanian Jawa Barat pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik.

3.3.1. Anggaran dan Realisasi

Dalam melaksanakan tupoksinya sebagai unit pelaksana teknis dibidang pengkajian dan pengembangan BPTP Jawa Barat pada TA. 2012 didukung oleh sumber dana yang berasal dari Dana APBN dalam bentuk Rupiah Murni (RM), Rupiah Khusus (RK), serta Rupiah Murni Pendamping (RMP).

Anggaran Satker berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Anggaran (DIPA) BPTP Jawa Barat TA. 2012 sebesar Rp 17.804.203.000,- Dana tersebut dialokasikan untuk melaksanakan program-program Badan Litbang Pertanian dalam mendukung

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 20

Program Kementerian Pertanian. Capaian kinerja keuangan berdasarkan belanja dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Belanja TA. 2011.

No Uraian Anggaran Realisasi Realisasi Anggaran (%)

1. Belanja Pegawai 8.103.782.000 7.927.643.592 97,83 2. Belanja Barang 8.344.821.000 7.536.076.922 90,31 3. Belanja Modal 1.355.600.000 1.251.154.500 92,30

Jumlah Belanja 17.804.203.000 16.714.875.014 93,88

Realisasi belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL). Realisasi keuangan Satker BPTP Jawa Barat sampai dengan akhir TA. 2012 atas dasar SP2D, mencapai Rp. 16.714.875.014,- (93,88%) dari total anggaran yang dialokasikan dalam DIPA TA. 2012. Realisasi anggaran tertinggi pada belanja pegawai sebesar Rp 7.927.643.592,- (97,83%). Realisasi anggaran terendah pada belanja barang, yaitu sebesar Rp 7.536.076.922,- (90,31%). Realisasi belanja modal, yaitu sebesar Rp 1.251.154.500,- (92,30%). Sisa anggaran tahun 2012, yaitu sebesar Rp 1.089.327.986 (6,22%).

3.3.2. Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang dihasilkan oleh BPTP Jawa Barat pada tahun 2012 diperoleh dari penerimaan umum dan penerimaan fungsional. Estimasi PNBP yang dialokasikan pada Satker BPTP Jawa Barat sesuai DIPA tahun anggaran 2012 dari umum adalah sebesar Rp.7.995.000,- dan dari fungsional sebesar Rp. 36.005.000,-. Estimasi tersebut diperoleh dari: Sewa Rumah Dinas, Jasa Giro, Penerimaan kembali Belanja lainnya Tahun Anggaran yang lalu, Pendapatan denda keterlambatan, Pendapatan sewa guest house, Sewa lahan, Penerimaan kembali belanja pusat tahun anggaran yang lalu. Realisasi penerimaannya pada akhir tahun anggaran 2012 sebesar Rp. 223.370.492,- sehingga dapat dikatakan estimasi PNBP dari BPTP Jawa Barat pada tahun anggaran 2012 mengalami surplus sebesar Rp. 179.370.492,- atau mencapai 448,0 %. Setoran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) bersumber dari umum sebesar Rp 98.872.442,- (sembilan puluh delapan juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu ribu empat ratus empat puluh dua rupiah), dan yang bersumber dari fungsional sebesar Rp. 123.498.050,- (empat puluh satu juta tujuh ratus

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 21

sembilan puluh tujuh ribu rupiah). Jadi total PNBP sebesar Rp. 223.370.492,- (duaratus dua puluh tiga juta tiga ratus tujuh puluh ribu empat ratus sembilan puluh dua rupiah). Berdasarkan kategorinya, penerimaan umum diperoleh dari penerimaan kembali: tagihan yang lalu, sewa rumah dinas, dan denda keterlambatan, sedangkan penerimaan fungsional diperoleh dari penjualan hasil pertanian atau perkebunan yaitu benih padi dan bibit tanaman .

3.3.3. Masalah dan Kendala

Kendala-kendala yang masih dihadapi dalam pencapaian sasaran adalah keterbatasan SDM (peneliti, penyuluh dan teknisi) ditinjau dari segi bidang keilmuan dan jumlahnya, serta keterbatasan sarana dan prasarana penunjang. Selain itu adanya perubahan nomor register pada LOAN agriment untuk kegiatan FEATI sehingga baru bisa direalisasikan pada bulan Agustus 2012.

Langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah: 1) mengoptimalkan SDM yang ada dan meningkatkan kapasitas SDM melalui training jangka pendek, 2) melakukan perbaikan rencana kegiatan dan RKA-KL, meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait, serta penambahan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan. 3) Melakukan percepatan serapan anggaran dengan mempertimbangan realisasi fisik di lapangan.

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 22

IV. PENUTUP

Realisasi belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL). Realisasi keuangan Satker BPTP Jawa Barat atas dasar SP2D sampai dengan akhir TA. 2012 mencapai Rp. 16.714.875.014,- (93.88%) dari total anggaran yang dialokasikan dalam DIPA TA. 2012 sebsar Rp. 17.804.203.000,-. Realisasi anggaran tertinggi pada pengelolaan administrasi kegiatan satker (98,26%). Realisasi anggaran terendah pada program pemberdayaan petani melalui teknologi informasi pertanian (FEATI), yaitu sebesar Rp. 538.776.625 (71,76%). Sisa anggaran tahun 2012, yaitu sebesar Rp. 1.089.327.986,- atau 6,22%. Tidak terserapnya anggaran tersebut, karena penyerapan untuk kegiatan FEATI baru terealisasi pada bulan Agustus 2012 setelah revisi turun.

Secara umum hasil analisis evaluasi kinerja dan capaian kinerja menunjukkan bahwa kinerja kegiatan BPTP Jawa Barat Tahun 2012 secara kumulatif telah dicapai dengan baik. Hal ini ditunjukkan oleh capaian indikator kinerja kegiatan penelitian-pengkajian BPTP Jawa Barat tahun 2012, terutama indikator masukan (input) hingga dampak (impact), umumnya telah terealisasi sesuai dengan target atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan kata lain, kegiatan yang direncanakan telah dapat dilaksanakan dengan cukup baik. Capaian indikator manfaat dan dampak kegiatan BPTP Jawa Barat tergantung dari sifat kegiatannya, ada kegiatan yang bisa diukur, namun ada juga beberapa kegiatan yang belum dapat diukur karena dampak dari kegiatan tersebut tergantung dari sifat keluaran kegiatannya yaitu ada bersifat tangible (dapat diukur) dan ada yang bersifat intangible (tidak dapat diukur).

Sejalan dengan keberhasilan tersebut, peran BPTP Jawa Barat semakin diperhitungkan, hal ini ditandai dengan banyaknya permintaan Pemda, Dinas lingkup Pertanian Propinsi serta Dinas lingkup Pertanian dan Kantor Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten terhadap BPTP baik sebagai nara sumber, advis ilmiah maupun dalam pendampingan teknologi pertanian.

Keberhasilan lain yang telah dicapai BPTP Jawa Barat pada tahun 2012 adalah penyebaran Varietas Unggul Baru (VUB) di 17 Kabupaten; melalui pendampingan Gelar Teknologi PTT Padi di 17 Kabupaten sehingga model teknologi PTT padi sawah dapat diadopsi oleh petani peserta Gelar Teknologi pada lahan sawah seluas 54 ha; Kegiatan

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 23

Perbanyakan Benih Sumber Padi, Kedelai di Jawa Barat menghasilkan benih padi kelas FS (3 varietas: Inpara 5 (3.319 kg), Inpari 4 (1.954 kg) dan Inpari 10 (4.567 kg), kelas SS (4 varietas: Mekongga (10.239 kg), Sintanur (915 kg), Sarinah (1.273 kg) dan Ciherang (3.016 kg) dan kelas ES (2 varietas: Sintanur (312 kg) dan Inpara 2 (2.166 kg). Diperoleh benih sumberkedelai kelas SS, yaitu varietas Argomulyo (290 kg) dan Burangrang (280 kg). Telah terdistribusi benih sumber padi sebanyak 4.110 kg (12,42%) dan benih kedelai sebanyak 20 kg (3,5%).

Dalam pengelolaan website tahun 2012, updating data dan informasi dilakukan sebanyak 3 - 5 perbulan yang berupa paket teknologi, serta laporan hasil litkaji dan diseminasi dalam 2 (dua) bahasa (Indonesia – Inggris). Namun versi bahasa Inggris masih dalam tahap penyempurnaan.

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 24

Lampiran 1.

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2012 TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON II/UNIT KERJA MANDIRI K/L

ESELON II : BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

PERTANIAN INSTANSI : BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN : 2012

Sasaran Indikator Kinerja Target 1 2 3

1. Tersedianya inovasi pertanian

1. Jumlah inovasi pertanian unggulan

6 Judul

2. Meningkatnya Penyebarluasan Teknologi (diseminasi) x

teknologi pertanian

1. Jumlah teknologi yang didiseminasikan kepengguna

2. Jumlah kegiatan pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis

nasional/ daerah 3. Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian program strategis nasional/daerah

8 Teknologi 5 judul 4 Rekomendasi

3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (dibidang pengkajian, diseminasi & pendayagunaan inovasi pertanian)

1. Jumlah kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian

1 Dokumen

4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

1. Jumlah sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian 2. Jumlah juklak/juknis/panduan

1 Dokumen 4 Juknis

5. Meningkatnya manajemen pengkajian & pengembangan inovasi pertanian

1. Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian dan sarana prasarana

2. Jumlah dokumen penerapan ISO 9001:2008 3. Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya 4. Jumlah publikasi bertaraf nasiona/internasional 5. Jumlah laboratorium yang berfungsi secara aktif 6. Jumlah KP yang berfungsi secara produktif 7. Jumlah usaha penangkaran benih sumber 8. Website dan database yang ter-update secara Berkelanjutan

9 dokumen

1 satker 57 orang 104 artikel 1 unit 1 lokasi 1 unit 1 databese

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 25

Lampiran 2.

PENETAPAN KINERJA TAHUNAN (PKT) TINGKAT SATUAN KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA

ESELON II : BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

PERTANIAN INSTANSI : BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN : 2012

Sasaran Indikator Kinerja Target 1 2 3

1. Tersedianya inovasi pertanian

1. Jumlah inovasi pertanian unggulan

6 Judul

2. Meningkatnya Penyebarluasan Teknologi (diseminasi) teknologi pertanian

1. Jumlah teknologi yang didiseminasikan kepengguna

2. Jumlah kegiatan pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis

nasional/ daerah 3. Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian program strategis nasional/daerah

8 Teknologi 5 laporan 4 Rekomendasi

3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (dibidang pengkajian, diseminasi & pendayagunaan inovasi pertanian)

1. Jumlah kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian

1 Dokumen

4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

1. Jumlah sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian 2. Jumlah juklak/juknis/panduan

1 Dokumen 4 panduan

5. Meningkatnya manajemen pengkajian & pengembangan inovasi pertanian

1. Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan,

kepegawaian dan sarana prasarana 2. Jumlah dokumen penerapan ISO 9001:2008 3. Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya 4. Jumlah publikasi bertaraf nasiona/internasional 5. Jumlah laboratorium yang berfungsi secara aktif 6. Jumlah KP yang berfungsi secara produktif 7. Jumlah usaha penangkaran benih sumber 8. Website dan database yang ter-update secara Berkelanjutan

4 dokumen

1 satker 57 orang 104 artikel 1 unit 1 lokasi 1 unit 1 databese

Jumlah Anggaran Kegiatan Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian : Rp. 17.804.203.000,-

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 26

Lampiran 3. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN UTAMA LINGKUP BBP2TP s.d. 31 DESEMBER 2012 BPTP JAWA BARAT

No. Kagiatan Utama/Indikator Kinerja Akun Target

Fisik Realisasi

fisik Satuan Keterangan Realisasi Keuangan Kendala/Masalah*)

Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian

1 Jumlah Teknologi Spesifik Lokasi 022 6

6

teknologi - Kompetitif

94,74

2 Jumlah teknologi yang terdiseminasi kepada pengguna/stake holder

025 10 10 teknologi - 81,69 Kegiatan FEATI telah berjalan dengan baik, namun agak terlambat dibandingkan perencanaan, karena faktor keterlambatan anggaran, administratif dan koordinatif.

3 Jumlah kegiatan pendampingan model diseminasi spektrum multi chanel dan program strategis nasional/daerah

028 5 5 laporan - 94,44

4 Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian

023 2 2 rekomendasi - Penanganan Kesejahteraan Petani

- Penanganan serangan OPT

99,69

5 Jumlah Kerjasama pengkajian, pengembangan pemanfaatan inovasi pertanian

021 1 1 laporan - 99,54

6 Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

018 1 1

laporan - 97,38

7 Jumlah Juklak/Juknis; Panduan Kegiatan

017 4 4 panduan - Panduan Perencanaan, Pengkajian diseminasi, Kegiatan Manajemen,

- Panduan Pengelolaan

98,98

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …jabar.litbang.pertanian.go.id/images/LAKIP/LAKIP-2013.pdf · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) balai pengkajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) – BPTP Jawa Barat TA 2012 27

No. Kagiatan Utama/Indikator Kinerja Akun Target

Fisik Realisasi

fisik Satuan Keterangan Realisasi Keuangan Kendala/Masalah*)

Sumberdaya Lahan Kering di Jawa Barat,

- Panduan Metode Ubinan Padi Jajar Legowo, dan

- Panduan Umum KRPL.

8 Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian, dan sarana

012 9 9 laporan - 96,00

9 Jumlah BPTP yang menerapkan ISO 9001:2008

020 1 1 paket - 56,67

10 Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya

016 57 57 orang - 94,81

11 Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional

- 104 104 judul - Jurnal - Prosiding - Buletin

12 Jumlah laboratorium yang terfungsikan secara produktif

- 1 1 unit - Benih

13 Jumlah kebun percobaan yang terfungsikan secara produktif

024 1 1 unit - KP Cipaku 99,92

14 Jumlah unit usaha penangkaran benih sumber yang terfungsikan secara produktif

030 1 1 unit - 98,82

15 Jumlah website ter-update secara berkelanjutan

019 1 1 unit - 98,87