Kuliah 3 - PJ Geomorfologitaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-3-PJ-Geomorfologi.pdf ·...

Post on 18-Feb-2018

221 views 4 download

Transcript of Kuliah 3 - PJ Geomorfologitaufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-3-PJ-Geomorfologi.pdf ·...

ReliefBentuk wilayah : keadaan tinggi rendah suatu wilayah di permukaan

bumi ditinjau dari segi perbedaan tinggi dan kemiringannya (lereng)

atau

Bentuk ketidakteraturan secara vertikal, baik dalam ukuran besar

maupun kecil dari permukaan litosfer.

Misal :

datar, landai , berombak, bergelombang, berbukit kubah

(humocky), berbukit, bergunung.(humocky), berbukit, bergunung.

TopografiMenyatakan ketinggian tempat di permukaan bumi dengan ukuran

satuan ketinggian tertentu

HUBUNGAN RELIEF LERENG DAN BEDA TINGGI (US Soil Survey)HUBUNGAN RELIEF LERENG DAN BEDA TINGGI (US Soil Survey)

RELIEF :RELIEF :1. datar (D)

2. landai (L)

3. berombak (B)

4. bergelombang (Gb)

5. berbukit kubah (humocky)/Bk

6. berbukit (Bt)

7. bergunung (Gn)

Topografi Lereng (%) Beda tinggi (m)

Datar/hampir datar 0-2 <5

Berombak/Topografi landai 3-7 5-50

Berombak-bergelombang, topografi

miring

8-13 25-75

Bergelombang-berbukit, topografi

dengan lereng sedang

14-20 50-200

Perbukitan/topografi terjal 21-55 200-500

Pegunungan/topografi sangat terjal 56-140 500-1000

Pegunungan sangat curam >140 >1000

HUBUNGAN RELIEF LERENG DAN BEDA TINGGI (Sunardi J., 1985)HUBUNGAN RELIEF LERENG DAN BEDA TINGGI (Sunardi J., 1985)

Topografi Lereng (%) Beda tinggi (m)

Datar 0-3 <5

Landai/berombak 5-8 5-10

Landai/Miring 8-15 10-25

Miring/berbukit 15-25 25-100

Miring terjal/ berbukit terjal 25-45 100-200

Terjal (berbukit terjal) 45-100 200-500

Sangat terjal (bergunung) >100 >500Sangat terjal (bergunung) >100 >500

Panjang LERENG (US Soil Survey)Panjang LERENG (US Soil Survey)

Panjang Lereng (m) Keterangan

0 - 15 Sangat pendek

25 - 50 Pendek

50 - 250 Panjang menengah

250 - 500 Panjang

> 500 Sangat Panjang

Relief Orde I

Benua dengan paparan, dan cekungan samuderaContoh :

Benua Asia, Afrika, Australia, Eropa, dan Amerika

Paparan (Bagian dari benua yang ditutupi laut merupakan daerah dangkal 200

m di bawah permukaan laut). Di Indonesia tdpt paparan Sunda dan Sahul

Cekungan Samudera : atlantik, Pasifik, dan India

Relief Orde IIRelief Orde II

Mrpk bagian dari benua dan cekungan samudera, berupa deretan

pegunungan-pegunungan besar, plateau, dan deretan daratan.

Relief Orde III

Terdiri dr lekuk-lekuk dan bentuk-bentuk yang relatif kecil spt bukit-bukit,

lembah-lembah, punggungan, cekungan danau, gunungapi, kipas alluvial,

delta, gawir, buttes, mesa

Pembentukan relief Orde III banyak dipengaruhi oleh kerja destruktif sungai,

glasial, gelombang, angin.

delta Mahakam di

Kalimantan Timur

Bentuk-bentuk destruksi oleh sungai :

– Bentuk-bentuk erosi : alur (gullies), lembah (valleys), jurang (gorges ),

dan canyon.

– Bentuk-bentuk residu : puncak-puncak (peaks), bukit sisa (monadnocks)

– Bentuk-bentuk endapan : kipas alluvial (aluvial fans), dataran banjir

(flood plains), dan delta

Erosi Alur,

merupakan kelanjutan dari erosi lembar dengan ciri khas terdapat alur-alur pada tanah

sebagai tempat aliran air. Erosi : Erosi Percik, Erosi Lembar, Erosi Alur, Erosi Parit

(ukuran sekitar 40 cm dan kedalaman 25 cm, sedangkan yang lanjut dapat mencapai

kedalaman > 30 cm. Erosi ini dapat terbentuk V atau U, tergantung dari kepekaan

subtratanya)

Erosi Parit,

yaitu terdapatnya parit-parit atau lembah yang meluas akibat terjadi

pengikisan terus menerus dan memakan waktu yang lama

Badlands, South Dakota di Amerika Serikat (sumber: Microsoft Encharta, 2008)

Deep Canyon (jurang tebing-terjal)

Grand Canyon adalah sebuah jurang tebing-terjal, diukir oleh Sungai Colorado, di utara Arizona.

Aluvial fan atau yang biasa disebut kipas aluvial adalah kenampakan pada

mulut lembah yang berbentuk kipas yang merupakan hasil proses pengendapan

atau merupakan akhir dari sistem erosi-deposisi yang dibawa oleh sungai.

Kipas Aluvial banyak terdapat pada daerah dengan perubahan lerang yang

besar, misalnya pertemuan pegunungan terjal dengan dengan dataran.

Kipas Aluvial : kenampakan

berbentuk kipas dari

endapan alluvial, pada

mulut lembah di daerah

pegunungan yang

penyebarannya memasuki

wilayah dataran.

Gambar : kipas Aluvial

Kudus

Bentuk-bentuk destruksi Gelombang :

– Bentuk-bentuk erosi : gua-gua laut atau pantai (sea caves)

– Bentuk-bentuk residu : tebing akibat benturan atas erosi ombak (wave-

cutcliff), batu tanggul (banchis), gerbang laut (stacks), dan tubir laut

(arches)

– Dengan bantuan endapan arus laut berupa beting (beaches) dan gosong-

gosong (bars).

Bentuk-bentuk destruksi Angin:Bentuk-bentuk destruksi Angin:

– Erosi atau pengikisan : lubang tiupan (blowholes) di daratan atau daerah-

daerah berpasir

– Bentuk-bentuk residu : tiang (padestral) dan batuan cendawan

(mushroom rocks)

– Bentuk-bentuk endapan : gumuk-gumuk pasir (sand dunes) dan losess

: kesetimbangan dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materi bebatuan di bawah permukaan akibat tekanan gravitasi

Figure 1.6 Sediment Transport. Adapted from Church, M. 1992. Channel Morphology

and Typology. Chapter 6 in The River Handbook, vol. 1, P. Calow and G.E. Petts, eds.

pp. 130, 136.

Typical features of coastal erosion

barrier bar - satellite view

barrier bar - ground view

A sandstone bridge carved out of the Wadi Rum cliffs by aeolian (wind) erosion

Egypt's Western Desert sand dunes

Erosi Gelombang Laut (Abrasi/Marin)

Bentukan-bentukan akibat proses abrasi banyak dijumpai di sekitar pantai di

antaranya terdapat pantai yang sangat curam (cliff), gua pantai (sea cave) dan

batu layar (stack).

Cliff

Gua Pantai

Batu Layar (sumber: Microsoft Encharta, 2008).

Erosi Angin

Erosi angin atau Deflasi biasanya banyak terjadi di kawasan gurun. Bantukan alam

yang terbentuk akibat proses deflasi antara pembentukan batu jamur (mushroom

stone).

Batu Jamur terbentuk akibat proses erosi angin (sumber: www.dahab-info.com, 2008)

Bentuk-bentuk destruksi Glasier :

– Bentuk-bentuk erosi : cirques dan glacial troughs

– Bentuk-bentuk residu : puncak-puncak matter horn (matter horn peaks),

aretes, dan roches mountonnees

– Bentuk-bentuk endapan : moraines, drumlins, kames, dan eskers

TerrainMerupakan istilah yang diperuntukkan guna menyatakan keadaan medan

suatu wilayah di permukaan bumi, baik keadaan reliefnya,

vegetasi/penggunaan lahan, adanya sungai-sungai, rawa-rawa, sifat-sifat

umum batuan dan lahan, dll.

Istilah ini digunakan terutama untuk keperluan militer (PD I, II)

The collection, analysis, evaluation, and interpretation of geographic

information on the natural and manmade features of the terrain, combined

with other relevant factors, to predict the effect of the terrain on military

operations. Military Dictionary (DOD, NATO)

Digital Geomorphometry based on the use of DEMs is nowadays covered by the

concept of terrain analysis (Wilson dan Gallant, 2000)

Digital Terrain Analysis The use of remote sensing satellite data for mapping various aspects of terrain, such as land cover, land

use, and soils. Software may then be utilized to derive terrain parameters, such as aspect, catchment

area, and wetness index, which are then used to describe the morphology of the landscape and the

influence of topography on environmental processes.

C:/Sleman/3_D/m

obil_3D.sxd

Imagery

Digital Terrain Data

© 2007 Intermap Technologies, Inc. All rights reserved.

Terrain Data (DEM)

3D Digital Model

D:/Military/

Morphometric parameters

• elevation change gradients (slope)

• orientation gradients (aspect, steepest downhill slope, viewshed)

• curvature gradients (horizontal or tangent curvature)

• vertical or profile curvature (mean curvature

• combined gradients (tangential curvature).

3D Analyst

C:/Sleman/3_D/srtm_slm_box

Generic landforms– Stream channel (Valley bottom) - Locations of water accumulation and transition; high number of upstream elements and

concave shapes.

– Ridge (Peak) - Locations of water run-off; lowest upstream contributing area and convex shapes.

– Slope - Sloping part with generally higher shape complexity.

– Plain (Terrace) - Flat areas of low relief and low shape complexity.

– Pit - Conical concave landform.

D:/military/tinkrsb_ras

Perencanaan dan Operasi Militer

Drop Zone 1Drop Zone 1

Pemahaman karakteristik medan menentukan akses yang efektif

Drop Zone 2Drop Zone 2

Target ObjectiveTarget Objective

(4/10/2010

Permukiman

Yang berisiko terlanda

Banjir bandung karena

di dekat outlet DAS

Banjir Bandang Wasior

Landscape (bentanglahan)Panorama atas suatu hamparan daratan yang terdiri dari berbagai keadaan

alam baik alami maupun buatan manusia (artifisial).

Landscape comprises the visible features of an area of land, including

physical elements such as landforms, living elements of flora and fauna,

abstract elements like lighting and weather conditions, and human elements

like human activity and the built environment.

Landform (bentuklahan)Bentukan alam di permukaan bumi yang terjadi karena proses pembentukan tertentu

dan melalui serangkaian evolusi tertentu pula.

atau

Bagian dari permukaan bumi yang mempunyai bentuk khas sebagai akibat pengaruh

dari proses, struktur geologi, dan batuan selama periode waktu tertentu. Oleh karena

itu bentuklahan ditentukan oleh faktor-faktor topografi, struktur geologi, batuan, dan

proses eksogen.

atau atau

merupakan bentangan permukaan lahan yang mempunyai relief khas karena

pengaruh kuat dari struktur kulit bumi dan akbibat dari proses alam yang bekerja

pada batuan di dalam ruang dan waktu tertentu. Masing-masing bentuklahan

dicirikan oleh adanya perbedaan dalam hal struktur dan proses geomorfologi,

relief/topografi dan material penyusun/litologi (Strahler, 1983 dan Whiton, 1984).

Misal :

Teras sungai : proses sedimentasi oleh aktivitas sungai dan berkembang

sampai terbentuknya (evolusi)

(Lf) = bentuklahan

T = topografiT = topografi

P = proses alam

S = struktur geologi

M = material batuan

K = ruang dan waktu kronologis

(1) Structural Landforms - landforms that are created by massive earth movements due

to plate tectonics. This includes landforms with some of the following geomorphic

features: fold mountains, rift valleys, and volcanoes.

(2) Weathering Landforms - landforms that are created by the physical or chemical

decomposition of rock through weathering. Weathering produces landforms where

rocks and sediments are decomposed and disintegrated. This includes landforms with

some of the following geomorphic features: karst, patterned ground, and soil profiles.some of the following geomorphic features: karst, patterned ground, and soil profiles.

(3) Erosional Landforms - landforms formed from the removal of weathered and eroded

surface materials by wind, water, glaciers, and gravity. This includes landforms with

some of the following geomorphic features: river valleys, glacial valleys, and coastal

cliffs.

(4) Depositional Landforms - landforms formed from the deposition of weathered and

eroded surface materials. On occasion, these deposits can be compressed, altered by

pressure, heat and chemical processes to become sedimentary rocks. This includes

landforms with some of the following geomorphic features: beaches, deltas, flood

plains, and glacial moraines.

Fault scarp yaitu tebing yang terjadi langsung kerena sesar

Fault scarp yaitu tebing yang terjadi langsung kerena sesar

a) Endogenic Processes or Agents:

• Volcanism

• Plate Tectonics \

• Diastrophism: Folding, Faulting, Warping

b) Exogenic Processes and Agents:

• Weathering

Geomorphology includes

• Weathering

• Mass Wasting

• Agents of Erosion, Transportation, and Depositional

o Alluvial/Fluvial (flowing water)

o Glacial (ice)

o Eolian (wind)

o Coastal (waves)

Landforms at different scales and their interactions with exogenic and endogenic processes.

I. Geomorphologyis the scientific study of landscapes and the processes that

shape them. The science of geomorphology has two major

goals.

1. One is to organize and systematize the description of 1. One is to organize and systematize the description of

landscapes by intellectually acceptable schemes of

classification.

2. The other is to recognize in landscapes evidence for

changes in the processes that are shaping them and

have shaped them (Arthur Bloom)

http://www.uwm.edu/Course/416-403/geomorph_rs_apps.htm

II. Geomorphology

is the study of landforms and landscapes,

including the description, classification, origin,

development, and history of planetary surfaces.

Geomorphology seeks to identify the regularities

among landforms and what processes lead to

patterns. (Predictability).patterns. (Predictability).

http://www.uwm.edu/Course/416-403/geomorph_rs_apps.htm

III. Geomorphology

• Studi mengenai bentuk bumi (Derbyshire, 1979, p. 15)

• Studi tentang bentuk lahan (landform)

Lingkup studi

• Derbyshire, 1979, p. 17

F

f

P

M

dt

:

:

:

:

:

Landform (bentuklahan)

Fungsi dari

Proses

Material

Perubahan menurut waktu

• Derbyshire, 1979, p. 17

F = f(P,M) dt

Derbyshire membedakan 4 level dari studi geomorfologi

Level 1 : study of elements of the equation

(studi tentang bentuklahan, proses, dan material, masing-masing

secara terpisah)

Level 2 : Balancing the equation

Mencari hubungan timbal balik antara bentuklahan, proses, dan

material pada suatu daerah tertentu pada saat tertentu pula

Level 3 : Differenciating the equation

Termasuk dalam hal ini pengujian cara-cara mengetahui hubungan

timbal balik antara ketiga elemen tersebut dan variasinya menurut

waktu

Level 4 : Applying the equation

Penggunaan manfaat dari ketiga level tsb di atas untuk maksud

pengelolaaan lingkungan

IV. Geomorphology is the study of landforms

(Lobeck, 1939)

V. Geomorphology is the science of landformsis the science of landforms

(Thornbury, 1954)

VI. Geomorphology is the study whichdescribes landforms and the process which

their formation, and investigates the interrelationship, of

these forms and process and their special arragement

(Van Zuidam, et. al., 1979)

VII. Geomorphology is the study of landforms, and in particular of their nature,

origin, processes of development, and material

composition.

(Cooke, et. al., 1974)

VIII. Geomorphology VIII. Geomorphology Dalam lingkup studi geomorofologi tercakup:

• Bentuk lahan (landform)

• Proses-proses geomorfologi

• Genesis (asal-usul/perkembangan jangka panjang)

(Verstappen, 1977, p. 2)

Karmono Mangunsukardjo (1986) menjabarkan 4 aspek geomorfologi :

1. Studi mengenai bentuklahan, atau disebut dengan morfologi,

mempelajari relief secara umum yang meliputi aspek :

a). Morfologi

Yakni aspek-aspek yang bersifat pemerian suatu daerah, antara

lain teras sugai, beting pantai, kipas aluvial dan plato

b). Morfometri

Yakni aspek-aspek kuantitatif dari suatu daerah seperti

kemiringan lereng, bentuk lereng, ketinggian, beda tinggi,

kekerasan medan, bentuk lembah, tingkat pengikisan dan pola

aliran

2. Studi mengenai proses geomorfologi,

Yakni proses yang mengakibatkan perubahan bentuklahan dalam

waktu pendek serta proses terjadinya bentuklahan yang mencakup

morfogenesa, dengan aspek-aspek :

a). Morfo-struktur pasif

meliputi litologi (tipe dan struktur batuan) yang

berhubungan dengan pelapukanberhubungan dengan pelapukan

b). Morfo-struktur aktif

berupa tenaga endogen

c). Morfo-dinamik

berupa tenaga eksogen yang berhungan dengan tenaga

angin, air, es, gerak masa batuan dan volkanisme

3. Studi geomorfologi yang menekankan pada evolusi pertumbuhan

bentuklahan atau morfo-kronologi, menentukan dan memerikan

bentuklahan dan proses yang mempengaruhinya dari segi umur relatif

dan umur mutlak

4. Geomorfologi yang mempelajari hubungannya dengan lingkungan,

studi ini mempelajari hubungan antara bentuklahan dengan unsur-

unsur bentangalam seperti batuan, struktur geologi, tnnah, air,

vegetasi dan penggunaan lahan

unsur bentangalam seperti batuan, struktur geologi, tnnah, air,

vegetasi dan penggunaan lahan

Geomorphology should not be viewed as a product of lithosphere

processes but as part of an integrated earth-surface system of

interacting "sphere": lithosphere, hydorsphere, atmosphere, and

biosphere. Geomorphology is an environmental science as much

as it is a geologic science.

SEKIANSEKIANSEKIANSEKIAN