Post on 06-Jul-2015
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Belajar merupakan aktifitas psikologis maupun fisik, untuk menguasai suatu
kemampuan tertentu. Aktivitas belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan
berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Di bawah ini disajikan
beberapa pengertian “belajar”
Gage & Berliner : “belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang yang muncul karena
pengalaman”
Witherington (1952) : “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan
sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan
kecakapan”.
Hilgard (1962) : “belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul perilaku muncul atau
berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi”
Di Vesta dan Thompson (1970) : “ belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap
sebagai hasil dari pengalaman”.
Moh. Surya (1997) : “belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman
individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya”.
Dari uraian di atas, dalam konteks pembelajaran pada suatu mata pelajaran tertentu
dapat dikatakan bahwa belajar adalah usaha seseorang untuk menguasai suatu kemampuan
tertentu, baik kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotor.
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,
sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah:
(1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik
pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan
istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah
tersebut.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Pendekatan yang berpusat pada
guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction, pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori). Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif
(Sanjaya, 2008:127). Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan,
yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach). Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan
ke dalam strategi pembelajaran.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J.
R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung
makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (J.R. David dalam Sanjaya,
2008:126). Selanjutnya dijelaskan strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efisien (Kemp dalam Sanjaya, 2008:126).
Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang selalu sama.
Dalam konteks pengajaran strategi bisa diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru-peserta
didik dalam manifestasi aktivitas pengajaran (Ahmad Rohani, 2004 : 32). Sementara itu, Joyce
dan Weil lebih senang memakai istilah model-model mengajar daripada menggunakan strategi
pengajaran (Joyce dan Weil dalam Rohani, 2004:33. Nana Sudjana menjelaskan bahwa strategi
mengajar (pengajaran) adalah “taktik” yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar (pengajaran) agar dapat mempengaruhi para siswa (peserta didik) mencapai tujuan
pengajaran secara lebih efektif dan efisien (Nana Sudjana dalam Rohani, 2004:34). Jadi menurut
Nana Sudjana, strategimengajar/pengajaran ada pada pelaksanaan, sebagai tindakan nyata atau
perbuatan guru itu sendiri pada saat mengajar berdasarkan pada rambu-rambu dalam satuan
pelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran harus
mengandung penjelasan tentang metode/prosedur dan teknik yang digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain, strategi pembelajaran mempunyai arti yang lebih
luas daripada metode dan teknik. Artinya, metode/prosedur dan teknik pembelajaran merupakan
bagian dari strategi pembelajaran. Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif,
nyata, dan praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung. Dilihat dari strateginya, pembelajaran
dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan
(2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara
penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi
pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih
konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran
tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something”
sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008).
Dalam hubungannya dengan metode pembelajaran, maka bisa dikatakan bahwa metode
pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan pembelajaran. Satu pendekatan dapat
dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan
ke pencapaian tujuan. Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang
dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah;
(2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7)
brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran.
Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode
ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri,
yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan
teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya
tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor
metode yang sama. Dalam kaitannya dengan metode pembelajaran, maka teknik pembelajaran
adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode.
Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan
berjalan efektif dan efisien? Dengan demikian sebelum seorang melakukan proses ceramah
sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi.
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau
teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama
menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang
digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena
memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki
sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang
sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan
dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru
yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga
seni (kiat)
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah
terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model
pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dalam model
pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran.
Sumber :
Yanto Permana dalam http://www.yantopermana.blogspot.com/
22 juni 2013