Konsep belajar dan pembelajaran

3

Click here to load reader

Transcript of Konsep belajar dan pembelajaran

Page 1: Konsep belajar dan pembelajaran

KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Belajar merupakan aktifitas psikologis maupun fisik, untuk menguasai suatu

kemampuan tertentu. Aktivitas belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan

berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Di bawah ini disajikan

beberapa pengertian “belajar”

Gage & Berliner : “belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang yang muncul karena

pengalaman”

Witherington (1952) : “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan

sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan

kecakapan”.

Hilgard (1962) : “belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul perilaku muncul atau

berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi”

Di Vesta dan Thompson (1970) : “ belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap

sebagai hasil dari pengalaman”.

Moh. Surya (1997) : “belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu

untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman

individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya”.

Dari uraian di atas, dalam konteks pembelajaran pada suatu mata pelajaran tertentu

dapat dikatakan bahwa belajar adalah usaha seseorang untuk menguasai suatu kemampuan

tertentu, baik kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotor.

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,

sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah:

(1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik

pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan

istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah

tersebut.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita

terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses

yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan

melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Pendekatan yang berpusat pada

guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction, pembelajaran deduktif atau

pembelajaran ekspositori). Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa

menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif

(Sanjaya, 2008:127). Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan,

yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered

approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher

centered approach). Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan

ke dalam strategi pembelajaran.

Page 2: Konsep belajar dan pembelajaran

Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran

adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J.

R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung

makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang

keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian

kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (J.R. David dalam Sanjaya,

2008:126). Selanjutnya dijelaskan strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran

yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan

efisien (Kemp dalam Sanjaya, 2008:126).

Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang selalu sama.

Dalam konteks pengajaran strategi bisa diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru-peserta

didik dalam manifestasi aktivitas pengajaran (Ahmad Rohani, 2004 : 32). Sementara itu, Joyce

dan Weil lebih senang memakai istilah model-model mengajar daripada menggunakan strategi

pengajaran (Joyce dan Weil dalam Rohani, 2004:33. Nana Sudjana menjelaskan bahwa strategi

mengajar (pengajaran) adalah “taktik” yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar

mengajar (pengajaran) agar dapat mempengaruhi para siswa (peserta didik) mencapai tujuan

pengajaran secara lebih efektif dan efisien (Nana Sudjana dalam Rohani, 2004:34). Jadi menurut

Nana Sudjana, strategimengajar/pengajaran ada pada pelaksanaan, sebagai tindakan nyata atau

perbuatan guru itu sendiri pada saat mengajar berdasarkan pada rambu-rambu dalam satuan

pelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran harus

mengandung penjelasan tentang metode/prosedur dan teknik yang digunakan selama proses

pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain, strategi pembelajaran mempunyai arti yang lebih

luas daripada metode dan teknik. Artinya, metode/prosedur dan teknik pembelajaran merupakan

bagian dari strategi pembelajaran. Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif,

nyata, dan praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung. Dilihat dari strateginya, pembelajaran

dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan

(2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara

penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi

pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih

konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran

tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something”

sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008).

Dalam hubungannya dengan metode pembelajaran, maka bisa dikatakan bahwa metode

pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan pembelajaran. Satu pendekatan dapat

dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan

ke pencapaian tujuan. Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan

untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan

praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang

dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah;

(2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7)

brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran.

Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang

Page 3: Konsep belajar dan pembelajaran

dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode

ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri,

yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang

jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan

teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya

tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor

metode yang sama. Dalam kaitannya dengan metode pembelajaran, maka teknik pembelajaran

adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode.

Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan

berjalan efektif dan efisien? Dengan demikian sebelum seorang melakukan proses ceramah

sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi.

Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau

teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama

menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang

digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena

memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki

sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang

sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan

dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru

yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga

seni (kiat)

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah

terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model

pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang

tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dalam model

pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan

teknik pembelajaran.

Sumber :

Yanto Permana dalam http://www.yantopermana.blogspot.com/

22 juni 2013