Post on 11-Mar-2019
Kondisi Perekonomian Global Menekan Kinerja Ekspor Semester I 2015
Jakarta, 1 Agustus 2015 – Selama tahun 2015 ini, permintaan pasar impor
negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia belum memperlihatkan
kondisi yang membaik. Antara lain, permintaan pasar impor Jepang
mengalami penurunan sebesar 21,2% selama Januari-Mei 2015.
Sementara itu, pasar impor RRT, Amerika Serikat, dan
Singapura juga mengalami penurunan masing-masing
21,0%, 3,6%, dan 21,9%. Kondisi tersebut masih menekan
kinerja ekspor Indonesia selama Semester I 2015. Selama
periode tersebut, ekspor Indonesia mencapai USD 78,3
miliar, mengalami penurunan sebesar 11,9% bila
dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (YoY).
Ekspor migas dan non migas Indonesia juga mengalami
pelemahan. Pada Semester I 2015, ekspor migas Indonesia
mencapai USD 10,0 miliar, turun 36,3%, sedangkan ekspor
non migas turun 6,6% menjadi sebesar USD 68,3 miliar pada
Semester I 2015. (Tabel 1)
Selama Semester I 2015,
ekspor sektor industri yang
m e r u p a ka n s e kto r ya n g
mendominasi ekspor non
migas Indonesia mengalami
penurunan sebesar 6,4%
(YoY) . Beberapa produk
ekspor non migas sektor
industri yang turun signifikan
antara la in bahan k imia
o r g a n i k ( t u r u n 3 5 , 8 % ) ,
berbagai produk kimia (turun
35,0%), benda-benda dari besi
dan baja (turun 23,3%), dan
barang dari karet (turun
Meskipun demikian, ekspor non migas sepanjang Semester I 2015 ke
beberapa negara mitra dagang masih menunjukkan peningkatan
signifikan, seperti Swiss, Tanzania, Mozambik, Algeria, Mesir, India,
Malaysia, dan Arab Saudi. Ekspor non migas ke Swiss tumbuh signifikan
lebih dari 1.500% sedangkan ekspor ke Tanzania naik sebesar 135,6%;
Algeria 41,8%; Arab Saudi naik sebesar 23,5%; India naik sebesar 12,7%;
Mozambik naik 100,9%, dan Malaysia naik 2,4%. Bijih, kerak, dan abu
logam; Perhiasan serta Besi dan Baja adalah beberapa produk yang
menopang peningkatan ekspor non migas Indonesia ke India. Sementara
itu, beberapa produk ekspor Indonesia yang naik signifikan ke pasar
Malaysia adalah CPO, Tembaga serta Ikan dan Udang. (Tabel 2)
Penurunan Impor Memperbaiki Surplus Perdagangan Semester I 2015
Permintaan impor minyak selama Semester I 2015 berhasil ditekan,
sehingga dapat memperbaiki surplus neraca perdagangan. Total
impor selama periode tersebut mencapai USD 73,9 miliar atau
mengalami penurunan 17,8% dibanding Semester I tahun lalu.
Penurunan impor ini dipicu oleh rendahnya permintaan impor
minyak, baik mentah maupun olahannya, yang impornya masing-
masing turun 39,0% dan 41,1% serta turunnya permintaan gas
sebesar 33,4% (Grafik 2). Permintaan impor migas yang dapat
ditekan selama semester I 2015 tersebut membuat surplus neraca
perdagangan semakin membaik.
Selama Semester I 2015, impor bahan baku mengalami penurunan signifikan, sebesar 18,8%
Menurut negara asal impor, impor dari
negara mitra dagang utama Indonesia
mengalami penurunan. Selama Januari-
Juni 2015, penurunan tertinggi berasal dari
Singapura (turun 18,13%), Jepang (turun
17,12%), dan Thailand (turun 16,24%)
(Grafik 5). Produk impor dari Singapura
yang mengalami penurunan signifikan
selama periode tersebut antara lain Bahan
Kimia Organik (42,25%), Besi dan Baja
(37,11%), dan Mesin-mesin / Pesawat
Mekanik (27,41%). Penurunan impor dari
Jepang yang cukup signifikan selama
Januari-Juni 2015 terutama dipicu oleh
drastisnya penurunan impor kendaraan
Bermotor "in ckd" dan komponennya yang
mencapai 61,48%. Selain itu, barang impor
asal Jepang lainnya yang juga mengalami
penurunan signifikan antara lain: Mesin-
mesin / Pesawat Mekanik (turun 23,02%),
Agustus 2015
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
Tabel 1. Kinerja Ekspor Indonesia
Tabel 2. Kenaikan Ekspor Non Migas Terbesar Berdasarkan Negara Tujuan: Januari-Juni 2015
23,1%). Penurunan signifikan sebesar 9,8% juga dialami oleh ekspor sektor pertambangan,
terutama pada komoditi timah dan batubara yang turun masing-masing sebesar 26,5% dan
21,7% (YoY). Di sisi lain, ekspor sektor pertanian masih mengalami peningkatan sebesar 1,3% di
mana kenaikan tertinggi terjadi pada Kopi, Teh, dan Rempah-rempah (23,5%); dan buah-
buahan (22,5%). (Grafik 1)
Impor non migas dari negara mitra dagang turun signifikan
Grafik 4. Impor Indonesia Berdasarkan Golongan Penggunaan Barang
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
Grafik 2. Kinerja Impor Migas Indonesia
Grafik 3. Neraca Perdagangan Indonesia
Grafik 1. Ekspor Berdasarkan Sektor
Juni '15 Jan-Jun '14 Jan-Jun '15Juni '15
(MoM)
Juni '15
(YoY)
Jan-Jun
'15 (YoY)
Total 13,440.7
88,824.5
78,286.6
5.91
-12.78 -11.86
Migas 1,456.1
15,685.1
9,985.8
6.26
-47.73 -36.34
Minyak Mentah 573.5
4,642.3
3,414.7
11.36
-42.83 -26.44
Hasil Minyak 158.0
1,938.6
1,118.3
6.83
-50.52 -42.31
Gas 724.6 9,104.2 5,452.8 2.43 -50.49 -40.11
Nonmigas 11,984.6 73,139.4 68,300.8 5.87 -5.06 -6.62
Uraian
Nilai Ekspor (USD Juta) Growth (%)
2.7
59.1
11.4
15.7
2.7
55.3
10.3
10.0
Pertanian
Industri
Pertambangan
Migas
Ekspor Menurut Sektor(USD Miliar)
Jan-Jun 2015
Jan-Jun 2014
2.6
4.5
-27.1
-3.9
1.3
-6.4
-9.8
-36.3
Pertumbuhan yoy (%)
Pertanian3.4%
Industri70.7%
Pertambangan 13.1%
Migas12.8%
Struktur Ekspor Menurut SektorJan-Jun 2015
NEGARA∆ USD
JUTA
GROWTH
(%, YoY)
INDIA 720.0
12.7
SWITZERLAND 705.5
1,573.3
SAUDI ARABIA 213.3
23.5
EGYPT 109.3
18.4
VIET NAM 85.9
7.9
TANZANIA, UNITED REP. OF 77.2
135.6
MALAYSIA 76.2
2.4
MOZAMBIQUE 38.1 100.9
ALGERIA 33.2 41.8
SRI LANKA 30.5 19.2
-0.4
0.80.7
-2.0
0.1-0.3
0.0-0.3 -0.3
0.0
-0.4
0.2
0.6 0.71.0
0.5
1.1
0.5
(2.5)
(2.0)
(1.5)
(1.0)
(0.5)
-
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
Jan '14 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan '15 Feb Mar Apr Mei Jun
USD Miliar
Non Migas Migas Total
6.9
13.3
1.6
4.2
7.8
1.0
Minyak Mentah
Hasil Minyak
Gas
Impor Migas Indonesia (USD Miliar)
Januari-Juni 2015
Januari-Juni 2014
-39.0
-41.1
-33.4
Minyak Mentah
Hasil Minyak
Gas
Growth Jan-Jun 2015 YoY (%)
Neraca perdagangan bulan Juni 2015 mencatat surplus sebesar USD
477,0 juta, lebih baik dibanding surplus bulan sebelumnya yang
defisit sebesar USD 288,3 juta. Secara kumulatif, neraca
perdagangan selama Semester I 2015 mengalami surplus USD 4,4
miliar. Perolehan surplus neraca perdagangan selama tahun 2015 ini
ditopang oleh peningkatan surplus perdagangan non migas dan
defisit migas yang semakin kecil. Surplus neraca perdagangan non
migas selama Semester I 2015 mencapai USD 7,5 miliar, sedangkan
neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar USD 3,1
miliar. (Grafik 3)
Selama Semester I 2015, impor tetap didominasi oleh Bahan
Baku/Penolong (75,6%) yang nilainya mengalami penurunan
sebesar 18,8% (YoY). Barang-barang yang tergolong Bahan
baku/penolong yang impornya turun signifikan antara lain:
ethylene (50,0%), Kedelai (45,9%), dan gula (38,9%). Belum
membaiknya permintaan global dan menurunnya konsumsi
domestik menyebabkan industri manufaktur di dalam negeri yang
bahan bakunya sebagian besar berasal dari impor mengurangi
produksinya, yang selanjutnya berdampak pada pengurangan
impor bahan baku/penolong tersebut.
Di sisi lain, impor Barang Modal, yang pangsanya mencapai 17,2% dari
total impor, juga mengalami penurunan sebesar 15,0% (YoY) selama
Semester I 2015. Adapun Barang modal yang mengalami penurunan
impor secara signifikan antara lain: ekskavator (72,6%), kendaraan
(71,4%), jagung (59,2%), dan telepon seluler (31,7%). Pangsa impor
Barang Konsumsi naik menjadi 7,3% dari total impor, namun
mengalami penurunan sebesar 13,8% (YoY). Barang konsumsi yang
impornya turun signifikan antara lain: motor car (61,7%), susu dan
krim (49,7%), dan krimer non susu (36,6%). (Grafik 4)
Barang Konsumsi
7.3%
Bahan Baku/
Penolong75.6%
Barang Modal17.1%
Jan-Jun 2015
Barang Konsumsi
7.0%
Bahan Baku/
Penolong76.5%
Barang Modal16.7%
Jan-Jun 2014
5.4
55.9
12.6
6.3
68.8
14.9
BarangKonsumsi
Bahan Baku/Penolong
Barang Modal
Nilai (USD Miliar)
Jan-Jun 2015
Jan-Jun 2014
-13.8
-18.8
-15.0
-2.2
-4.6
-6.3
Pertumbuhan (%, YoY)
15.16
8.66
5.14
4.96
4.33
3.97
2.99
2.64
2.12
1.86
14.71
7.18
4.21
4.15
3.98
3.39
2.60
2.52
1.82
1.72
TIONGKOK
JAPAN
SINGAPORE
THAILAND
UNITED STATES
KOREA, REPUBLIC OF
MALAYSIA
AUSTRALIA
GERMANY, FED. REP. OF
TAIWAN
Nilai Impor Non Migas (USD Miliar)
Jan-Jun 2014
Jan-Jun 2015
-3.02
-17.12
-18.13
-16.24
-8.16
-14.67
-13.11
-4.35
-13.98
-7.75
Growth (y-o-y, %)
Karet dan Barang dari Karet (turun 19,24%), Benda-benda dari Besi dan Baja (turun
13,95%), dan Besi dan Baja (13,37%). Sementara itu, produk impor dari Thailand yang
mengalami penurunan signifikan selama periode tersebut antara lain Gula dan
Kembang Gula (48,64%), Mesin-mesin / Pesawat Mekanik (27,93%), Kendaraan dan
Bagiannya (20,89%), dan Plastik dan Barang dari Plastik (20,10%).
Grafik 5. Impor Non Migas Indonesia Berdasarkan Negara Asal Impor