komunikasi teraputik

Post on 11-Apr-2017

98 views 0 download

Transcript of komunikasi teraputik

KELOMPOK 4Pebriadi Npm : 1614401D224Renda Puspitasari Npm : 1614401D225Muhammad Zakaria Npm : 1614401D226Detriani Yuliastuti Npm : 1614401D227

Akademi keperawatan pemerintah kabupaten kotawaringin timur tahun 2017

Komunikasi terapeutik adalah komunikasiyang sudah direncanakan dan dilakukanbertujuan untuk membantu penyembuhanatau pemulihan klien. 

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Perawat yang memiliki keterampilan komunikasi terapeutik akan lebih mudah menjalin hubungan saling percaya dengan klien, sehingga akan lebih efektif dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan dan memberikan kepuasan terhadap klien

Fase PrainteraksiFase orientasiFase kerjaFase terminasi

Fase-fase komunikasi teraputik

Fase pra-interaksi merupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan berkomunikasi dengan klien. Tahapan ini dilakukan oleh perawat dengan tujuan mengurangi rasa cemas atau kecemasan yang mungkin dirasakan oleh perawat sebelum melakukan komunikasi terapeutik dengan klien.

Fase pra interaksi

Fase orientasi atau perkenalan merupakan fase yang dilakukan perawat pada saat pertama kali bertemu atau kontak dengan klien. Tujuan dalam tahap ini adalah memvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah dibuat sesuai dengan keadaan klien saat ini, serta mengevaluasi hasil tindakan yang telah lalu

Fase orientasi

Pada fase kerja ini perawat perlu meningkatkaninteraksi dan mengembangkan faktor fungsionaldari komunikasi terapeutik yang dilakukan.Meningkatkan interaksi sosial dengan carameningkatkan sikap penerimaan satu sama lainuntuk mengatasi kecemasan, atau denganmenggunakan teknik komunikasi terapeutik sebagaicara pemecahan dan dalam mengembangkanhubungan kerja sama.

Fase kerja

Tugas perawat pada fase kerja ini adalahmengeksplorasi stressor yang terjadi padaklien dengan tepat. Perawat juga perlumendorong perkembangan kesadaran diri

klien

Strategi yang dapat dilakukan dalammengatasi penolakan perilaku adaptif dengancara menciptakan suasana komunikasi yangnyaman bagi klien diantaranya adalah:

Berhadapan dengan lawan bicara.Dengan posisi ini perawat menyatakan kesiapannya (”saya siap untuk anda”).

Sikap tubuh terbuka yaitu kaki dan tangan terbuka (tidak bersilangan). Sikap tubuh yang terbuka menunjukkan bahwa perawat bersedia untuk mendukung terciptanya komunikasi.

Menunduk/memposisikan tubuh kearah/lebih dekat dengan lawan bicara. Hal ini menunjukkan bahwa perawat bersiap  untuk merespon dalam komunikasi (berbicara-mendengar).

 Pertahankan kontak mata, sejajar, dan natural. Dengan posisi mata sejajar perawat menunjukkan kesediaannya untuk mempertahankan komunikasi.

Bersikap tenang. Akan lebih terlihat bila tidak terburu-buru saat berbicara dan menggunakan  gerakan/bahasa tubuh yang natural.

Fase ini merupakan fase yang sulit dan penting, karena hubungan saling percaya sudah terbina. Perawat dan klien bersama-sama meninjau kembali proses keperawatan yang telah dilalui dan pencapaian tujuan. Untuk melalui fase ini dengan sukses dan bernilai terapeutik, perawat menggunakan konsep kehilangan. Terminasi merupakan akhir dari pertemuan perawat dan pasien

Fase terminasi

1.Mendengar aktif2.Mendengar pasif3.Penerimaan4. Klarifikasi Validasi5.Focus6.Diam (memelihara ketenangan) 7.Memberi informasi 8.Menyimpulkan9.Humor10.Memberikan pujian

Teknik komunikasi Teraputik

TERIMA KASIH