TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI...

132
TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK PENYANDANG TUNARUNGU (Studi Deskriptif Teknik Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak Penyandang Tunarungu yang bersekolah di SLB 01 Kota Serang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana (S-l ) Pada Program Studi llmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan llmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Oleh : Syifa Apriliyanti 6662140778 KONSENTRASI ILMU HUMAS PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG - BANTEN 2018

Transcript of TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI...

Page 1: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK PENYANDANG

TUNARUNGU

(Studi Deskriptif Teknik Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak Penyandang Tunarungu yang

bersekolah di SLB 01 Kota Serang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana (S-l )

Pada Program Studi llmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan llmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Oleh :

Syifa Apriliyanti

6662140778

KONSENTRASI ILMU HUMAS

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG - BANTEN

2018

Page 2: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi
Page 3: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi
Page 4: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi
Page 5: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Persembahan:

Skripsi ini kupersembahkan untuk mamah, papah, adik-adikku,

umi tersayang, ema dan appa tersayang.

Ini sebagai pemenuhan janjiku pada keluarga tercinta.

Terima kasih karena selalu memberikan semangat dan do’a yang

tidak pernah putus untuk teteh.

Page 6: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

ABSTRAK

Syifa Apriliyanti. NIM 6662140778. Skripsi. TEKNIK KOMUNIKASI

ORANG TUA TERHADAP ANAK PENYANDANG TUNARUNGU (Studi

Deskriptif Teknik Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak Penyandang

Tunarungu yang bersekolah di SLB 01 Kota Serang). Pembimbing I: Andin

Nesia, M.I.Kom dan Pembimbing II: Ronny Yudhi Septa P, M.Si

Manusia merupakan mahluk sosial, maka dari itu komunikasi menjadi bagian

terpenting dalam hidup manusia. Jika dilihat dari sifatnya, komunikasi dibagi

menjadi dua macam, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi tentu

tetap harus dilakukan oleh penyandang tunarungu untuk mengutarakan perasaan

yang sedang dirasakan. Orang tua yang memiliki anak tunarungu pun tetap harus

melakukan interaksi dengan anaknya, maka dari itu dibutuhkan kemampuan

khusus untuk dapat membuat komunikasi dipahami oleh kedua pihak. Tujuan dari

penelitian ini untuk mengetahui bagaimana teknik komunikasi yang digunakan

orang tua untuk berkomunikasi dengan anak penyandang tunarungu. Teori yang

digunakan adalah teori akomodasi komunikasi dari Giles (1973). Metode

penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan

data dengan wawancara mendalam dan observasi. Hasil dari penelitian

menjelaskan bahwa orang tua menggabungkan teknik komunikasi verbal dan non

verbal secara bersamaan saat berinteraksi dengan anak tunarungu (tuli), orang tua

kurang memahami mengenai cara penggunaan bahasa isyarat yang pada umumnya

digunakan oleh orang yang meyandang tunarungu (tuli) dan orang tua merasa

lebih nyaman saat menggunakan bahasa yang telah mereka ciptakan bersama anak

dibandingkan dengan menggunakan bahasa isyarat yang ada.

Kata Kunci: Komunikasi, Anak Tunarungu, Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Page 7: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

ABSTRACK

Syifa Apriliyanti. NIM 6662140778. Thesis. PARENT COMMUNICATION

TECHNIQUES ON DEAF CHILDREN (Descriptive Study of Parent

Communication Techniques On Deaf Children Who Attended Extraordinary

School 01 of Serang). Mentor I: Andin Nesia, M.I.Kom and Mentor II:

Ronny Yudhi Septa P, M.Si

Humans are social beings, therefore communication is the most important part of

human life. In naturally, communication is dividing into two types, namely verbal

and nonverbal communication. Communication is also used by deaf people to

express feelings that are being felt. Parents with deaf children still have to

interact, for that reasons special abilities are needed to make a

mutualunderstanding communication for both of them. The purpose of this study

was to found out how communication's techniques used by parents to

communicate with deaf children. The theory concept that used is the

communication accommodation theory from Giles in 1973. This research used

qualitative descriptive as a method. Data was collected by in-depth interviews and

observation technique. The results explained that parents are combined verbal and

non-verbal communication's techniques at the same time when interacted with

deaf children, parents do not understand about the uses of sign language which is

generally used by people who are deaf and parents felt more comfortable when

used the language that they has created with their children beside to used sign

language.

Keywords: Communication, Deaf Children, Verbal and Non Verbal

Communication

Page 8: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Kata Pengantar

Assalamuallaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Teknik

Komunikasi Non Verbal Orang Tua Terhadap Anak Penyandang Tuna Rungu

(Studi Deskriptif Penggunaan Komunikasi Nonverbal Orang Tua Terhadap Anak

Penyandang Tunarungu yang bersekolah di SLB 01 Kota Serang).

Penulisan skripsi ini dibuat guna memenuhi syarat untuk meraih gelar

kesarjanaan starta satu (S1) Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna karena terbatasan ilmu, waktu, pengalaman, dan pustaka yang dimiliki

oleh penulis. Namun penulis tetap berusaha untuk menyajikan yang terbaik.

Skripsi ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan skripsi ini. Untuk

itu penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M. Pd selaku Rektor Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa

2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta jajarannya.

Page 9: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

3. Dr. Rahmi Winangsih, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi.

4. Darwis Sagita, M.I.Kom., selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu

Komunikasi.

5. Andin Nesia, M.I.Kom selaku pembimbing I yang telah dengan sabar

memberikan berbagai arahan dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Ronny Yudhi Septa P, M.Si yang telah memberikan pengarahan dalam

setiap lembar skripsi yang disusun peneliti.

7. Seluruh Dosen FISIP UNTIRTA yang telah memberikan ilmu dan

pengalaman yang tidak ternilai.

8. Seluruh staf karyawan Prodi Ilmu Komunikasi UNTIRTA yang telah

membantu kepentingan penulis dalam berbagai hal selama pengerjaan

skripsi ini.

9. Mamah dan Papah yang dengan sabar telah memberikan semangat kepada

penulis, do’a yang tidak pernah putus, dukungan moral dan material yang

tidak ternilai.

10. Umi, Ema dan Appa yang memberikan do’a terbaik dan banyak motivasi

penting di saat penulis merasa takut dan putus asa.

11. Muhammad Fahmi Pradipta, M. Jagat Satria, M. Raditia Erlangga, M.

Afnan Faeza Rizky Ghaisan, M. Layang Jamuskalimusada yang telah

menjadi penyemangat dikala rasa putus asa melanda.

12. Teman-temanku Novita Dewi Suci A, Nadhira Puteri U, Dhea Dhestantya,

Dinda Novitha, Suci Sekar A, Fadil Andriansyah, Sridanyanti, Annisa Ayu

Page 10: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

yang sudah menemani perjuangan selama kuliah, yang selalu mengingat

kan mengenai banyak hal, terutama dalam pengerjaan skripsi. Yang

menemani hari-hari peneliti selama 4 tahun kuliah.

13. Tubagus Muhamad Roehtomy yang selalu memberikan semangat dan

dorongan di segala hal, yang menemani disetiap keadaan susah maupun

senang, teman berfikir dan berbagi cerita dalam segala hal.

14. Ibu Ayu, Ibu Vivi dan Ibu Urayatun selaku informan yang dengan baik

hatinya memberikan waktu selama penelitian ini berlangsung.

15. Ibu Euis Andariah S.Pd salaku informan pendamping yang sudah

memberikan banyak pengetahuan mengenai materi penelitian peneliti.dan

semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan skripsi ini.

16. Temanku lisa, nana, fani yang selalu memberikan semangat kepada

penulis, menemani penulis dalam berbagai kondisi

17. Mih inda dan om topan yang tidak pernah lupa untuk mengingatkan

penulis akan cita-cita yang ingin di capai.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis dalam

pelaksanaan penyusunan skirpsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca

guna kesempurnaan skripsi ini.

Serang, September 2018

Penulis

Page 11: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Daftar Isi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK ............................................................................................... i

ABSTRACK............................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................... vi

DAFTAR BAGAN DAN TABEL ...................................................... viii

DARTAR GAMBAR ............................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 7

1.3 Identifikasi Masalah ............................................................. 7

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................. 8

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi ......................................................................... 10

2.1.1 Tujuan Komunikasi .................................................... 11

2.1.2 Fungsi Komunikasi .................................................... 12

2.1.3 Proses Komunikasi ..................................................... 14

2.1.4 Hambatan Komunikasi ............................................... 15

2.2 Komunikasi Verbal dan Non Verbal .................................. 17

2.2.1 Komunikasi Verbal ................................................... 17

2.2.2 Komunikasi Non Verbal ........................................... 18

2.3 Tunarungu ........................................................................... 21

2.3.1 Karakteristik Tunarungu ............................................ 24

Page 12: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

2.3.1 Bahasa Isyarat ............................................................. 26

2.4 Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak ................................ 28

2.5 Teori Akomodasi Komunikasi ............................................ 30

2.6 Kerangka Berfikir ................................................................ 32

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian ......................................................... 35

3.2 Sifat Penelitian .................................................................... 36

3.3 Metode Penelitian ................................................................ 37

3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................. 38

3.5 Informan Penelitian ............................................................. 41

3.6 Analisis Data ....................................................................... 44

3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian .............................................. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................... 47

4.2 Hasil Penelitian .................................................................... 51

4.2.1 Penyesuaian Gaya Komunikasi Orang Tua ................. 52

4.2.2 Bentuk Komunikasi Yang Diciptakan Orang Tua ...... 58

4.2.3 Kendala Orang Tua Dalam Berkomunikasi ................ 64

4.2.4 Pemahaman Orang Tua Terhadap Bahasa Isyarat ...... 67

4.3 Pembahasan .......................................................................... 72

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................... 76

5.2 Saran ..................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Daftar Bagan dan Tabel

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir ................................................................ 34

Tabel 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 46

Page 14: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Daftar Gambar

Gambar 2.3.2.1 ...................................................................................... 27

Gambar 2.3.2.2 ....................................................................................... 27

Gambar 2.3.2.3 ...................................................................................... 28

Page 15: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan mahluk sosial, dimana salah satu kebutuhan

pokoknya adalah berinteraksi dengan mahluk lain. Salah satu cara untuk

berinteraksi adalah dengan melakukan komunikasi, dimana komunikasi

merupakan salah satu proses sosial yang sangat mendasar dalam kehidupan

manusia, manusia memiliki keinginan untuk mempertahankan suatu

persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Komunikasi

berlangsung untuk menjalin hubungan antar individu, individu dengan

kelompok, dan kelompok dengan kelompok lainnya.

Maka dari itu komunikasi menjadi bagian terpenting dalam hidup

manusia, manusia tidak dapat berinteraksi dengan manusia lainnya tanpa

terjalinnya sebuah komunikasi. Untuk itu, komunikasi berfungsi sebagai

medium bagi pembentukan dan pengembangan pribadi individu melalui

kontak sosial. Dalam proses komunikasi antara individu tersebut, terjadi

kontak sosial melalui penyampaian pesan, penerimaan pesan dan saling

berbagi makna bersama, baik makna verbal maupun nonverbal.

Dalam pelaksanaanya komunikasi yang berjalan dengan baik dapat

menentukan berhasil atau tidaknya tujuan dari komunikasi itu sendiri, selain

itu komunikasi juga dapat membangun sebuah hubungan dengan sesamanya,

karena pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan mudah oleh lawan

bicara. Namum terkadang kendala dalam melakukan komunikasi sering

Page 16: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

dijumpai, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal,

yaitu dalam proses penyampaian pesan, pengiriman pesan, hingga sampai

pemahaman pesan yang disampaikan oleh lawan bicara, hal tersebut yang

dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam komunikasi.

Jika dilihat dari sifatnya, komunikasi dibagi menjadi dua macam, yaitu

komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi verbal

dilakukan dengan jelas dengan menggunakan lisan maupun tulisan dan hal

tersebut menjadi lambang dari komunikasi verbal, sedangkan komunikasi

nonverbal di lambangkan dengan komunikasi yang menggunakan pesan-

pesan nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan

semua peristiwa kornunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis, biasanya

menggunakan gerak tubuh, gerak wajah dan gerak muka.

Komunikasi nonverbal merupakan komunikasi yang menggunakan

lambang sebagai media untuk menyampaikan pesan, diantaranya

menggunakan gerak tubuh, ekspresi wajah, sandi serta simbol. Salah satu

contoh dari komunikasi nonverbal adalah dengan melakukan gerakan tubuh,

disaat seseorang tidak dapat menyampaikan pesan dengan lisan, maka gerak

tubuh dapat mewakilinya sehingga lawan bicara dapat memahami pesan yang

ingin disampaikan. Seperti dengan mengangguk sebagai tanda “Ya” serta

menggelengkan kepala sebagai tanda “Tidak”.

Biasanya komunikasi nonverbal juga digunakan untuk melakukan

komunikasi dengan orang yang kurang cakap dalam berkomunikasi. Salah

Satunya yaitu penyandang tunarungu. Penyandang tunarungu mengalami

Page 17: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

gangguan pada indra pendengarannya, pendengarannya cukup rendah,

bahkan pada sebagian penyandang ada yang sama sekali tidak dapat

mendengar sehingga tidak memahami apa yang disampaikan kepadanya.

Selain itu, penyandang tuna rungu pada umumnya mengalami kesulitan saat

melakukan komunikasi secara verbal dengan orang lain, sehingga lawan

bicaranya sulit memahami pesan yang disampaikan.

Komunikasi tentu tetap harus dilakukan oleh penyandang tunarungu

untuk mengutarakan perasaan yang sedang dirasakan, dalam melakukan

komunikasi penyandang tunarungu menggunakan simbol-simbol dalam

penyampaian pesan kepada orang lain. Seperti mengekspresikan rasa marah,

bahagia, kecewa, haus, dan lapar. Untuk itu perlu dilakukan cara agar dapat

mempermudah proses komunikasi yang berlangsung yaitu dengan cara

mempelajari teknik serta bahasa kamunikasi non verbal, hal tersebut bisa di

dapatkan salah satunya dari sekolah luar biasa.

Di lingkungan masyarakat sendiri keberadaan anak tunarungu sering

kali tidak mendapatkan tempat, bahkan tidak jarang ada anak seusia anak

tunarungu yang menjadikan kekurangan tersebut sebagi lelucon. Pengetahuan

yang kurang akan tunarungu membuat masyarakat merasa hal tersebut

menjadi tabu dan sesuatu yang membuat mereka tidak nyaman untuk

melakukan interaksi dengan anak tuna rungu tersebut, khususnya bagi

masyarakat yang tinggal di lingkungan yang minim akan pendidikan,

sehingga membuat anak tersebut sedikit terasingkan dari lingkungan. Untuk

itu kemampuan berkomunikasi sangat di butuhkan oleh anak tunarungu (tuli)

Page 18: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

agar tetap dapat berkomunikasi dengan individu lain guna meminimalisir

berbedaan yang ada.

Teknik tersebut juga digunakan saat berinteraksi dengan keluarga

khususnya orang tua. Interaksi yang dilakukan antara orangtua dan anak

secara tidak sadar dapat menumbuhkan komunikasi yang bersifat pendidikan,

karena orang tua mengajarkan nilai-nilai kehidupan sebagaimana tanggung

jawab yang mereka miliki sebagai orangtua. Mengingat cara komunikasi yang

dilakukan dengan terhadap anak normal tentu akan berbeda dengan cara orang

tua berkomunikasi dengan anak berkebutuhan khusus, apabila dengan anak

normal orang tua dapat melakukan komunikasi dengan cara verbal maupun

non verbal, tetapi berbeda dengan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan

khusus (tunarungu) hanya dapat melakukan komunikasi secara non verbal.

Menurut Ernisasupiah (2017), bagi orang tua umumnya wujud syukur

atas anak sebagai anugerah Tuhan yang terindah adalah penerimaan yang

sebaik-baiknya terhadap anak. Namun tidak menutup kemungkinan persepsi

tersebut berubah ketika orang tua mendapati anaknya terlahir dengan

hambatan tertentu. Tidak sedikit anak yang terlahir mengalami kecacatan

tertentu .Tetapi hal tersebut tidak membuat orang tua patah semangat untuk

dapat mengajarkan cara berkomunikasi kepada anak mereka, mengingat orang

tua merupakan guru pertama bagi seorang anak untuk memulai belajar

berkomunikasi, tentu hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi orang tua.

Tidak semua orang tua mengetahui bagaimana caranya berkomunikasi dengan

cara non verbal, banyak orang tua yang menggunakan teknik komunikasi non

Page 19: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

verbal yang mereka buat sendiri dengan sesederhana dan semudah mungkin

agar dapat ditiru dan dipehami oleh anak penyandang tunarungu.

Teknik komunikasi non verbal dilakukan untuk mencapai komunikasi

yang efektif dalam penyampaian pesan, hal tersebut dimaksudkan agar

komunikasi yang dilakukan dapat dipahami oleh semua pihak, dengan begitu

komunikasi antara orang tua dan anak tidak akan mengalami

misunderstanding. Namun untuk sebagian orang tua yang memiliki anak

penyandang tunga rungu, tentu menjadi kesulitan tersendiri dalam melakukan

komunikasi, kerena beberapa orang tua tidak mengetahui cara berkomunikasi

dengan teknik non verbal, sehingga hal tersebut membuat komunikasi yang

terjalin tidak berjalan dengan baik. Karena dalam melakukan komunikasi

dengan penyandang tunarungu tidak cukup hanya dengan menggunakan

bahasa Verbal saja, tetapi lebih mengarah kepada pengguanaan tanda-tanda,

simbol-simbol, sehingga pesan yang akan disampaikan dapat dimengerti oleh

lawan bicara.

Maka dari itu dibutuhkan kemampuan khusus untuk dapat membuat

komunikasi dipahami oleh kedua pihak, oleh karena itu orang tua harus

memiliki kemampuan khusus untuk mengetahui bagaimana cara komunikasi

yang efektif. Seperti contoh orang tua mencari gaya bicara yang sesuai dengan

anak yang menyandang tunarungu agar dapat memahani pesan yang

disampaikan, salah satunya saat berbicara dengan penyandang tunarungu

intonasi serta artikulasi harus jelas terucap serta fokus mata harus tetap tertuju

kepada mereka, hal tersebut dilakukan untuk membuat mereka bisa

Page 20: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

memahami apa yang sedang di sampaikan, selain itu untuk menyampaikan

kalimat yang sedikit sulit, orang tua dapat menyampaikannya dengan kata

demi kata menggunakan isyarat yang dapat dimengerti penyanang tunarungu.

Hal tersebut juga berlaku bagi orang tua yang memiliki anak

berkebutuhan khusus (tuna rungu) di kota serang. Aktivitas komunikasi orang

tua pada anak tunarungu dilandasi dengan pembiasaan orang tua terkait

dengan perilaku anak. Ketika orang tua membiasakan anak diperlakukan tidak

beda dengan anak yang tidak tunarungu maka anak akan lebih mudah untuk

melakukan komunikasi karena anak merasa orang tua mereka menerima

keberadaannya, anak juga merasa percaya diri serta anak juga merasa dihargai

(Agha, 2018). Menurut survei yang dilakukan oleh peneliti dengan cara

observasi lapangan, mendapatkan temuan dimana orang tua mengalami

kesulitan untuk melakukan komunikasi dengan anak dalam aktivitas sehari-

hari, seperti untuk menyampaikan sebuah perintah ataupun memberikan

arahan. Dan orang tua membuat teknik komunikasi sendiri dalam melakukan

komunikasi dengan anak tersebut, ternik tersebut menggabungkan teknik

komunikasi verbal dan non verbal.

Tidak terkecuali bagi orang tua yang tinggal di kota serang, memiliki

anak yang menyandang tuna rungu bisa jadi merupakan pengalaman pertama

atau mungkin merupakan hal yang sudah tidak asing lagi, kesulitan yang

dihadapi dalam berkomunikasi pun pasti berbeda. Pola komunikasi yang

dilakukan setiap orang tua juga pasti berbeda.

Page 21: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Jumlah anak penyandang tunarungu di kota serang yang masuk

lembaga pendidikan mencapai 73 orang, jumlah tersebut di dapat dari hasil

observasi peneliti pada 5 sekolah luar biasa (SLB) yang ada di kota serang,

diantaranya yaitu SLB Negeri 01 Kota Serang, SLB Negeri 02 Kota Serang,

SLB Pandita, Yayasan Anak Mandiri, SLB Madina Kota Serang. Dari kelima

SLB tersebut SLB 01 Kota Serang memiliki jumlah murid tunarungu

terbanyak yaitu sebanyak 36 orang. Dari data diatas maka peneliti memilih

SKH 01 Kota Serang untuk dijadikan tempat melakukan penelitian

Dari penjelasan diatas penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana

teknik komunikasi non verbal yang dilakukan orang tua untuk dapat

melakukan komunikasi dengan anak yang menyandang tunarungu dan apakah

komunikasi non verbal yang dilakukan sesuai dengan teknik komunikasi non

verbal yang ada.

1.1 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka diperoleh rumusan

masalah yaitu, “Bagaimana Teknik Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak

Penyandang Tunarungu di Kota Serang?”

1.2 Identifikasi Masalah

Dari identifikasi masalah yang sempat dijabarkan pada latar belakang

di atas maka peneliti merangkumnya ke dalam beberapa inti dari identifikasi

masalah tersebut, yakni sebagai berikut:

Page 22: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

1. Bagaimana orang tua menyesuaikan gaya komunikasi saat

melakukan interaksi dengan anak yang menyandang

tunarungu?

2. Bagaimana bentuk komunikasi yang diciptakan orang tua

saat berinteraksi dengan anak yang menyandang tunarungu?

3. Apa kendala yang ditemui orang tua saat menyesuaikan

gaya bicara dengan anak yang menyandang tunarungu?

4. Bagaimana pemahaman orang tua terhadap bahasa isyarat

yang umumnya digunakan orang penyandang tunarungu?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari identifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas, adapun tujuan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara orang tua menyesuaikan gaya

komunikasi saat melakukan interaksi dengan anak yang

menyandang tunarungu.

2. Untuk mengetahui seperti apa bentuk komunikasi yang

diciptakan orang tua saat berinteraksi dengan anak yang

menyandang tunarungu.

3. Untuk mengetahui kendala yang ditemui orang tua saat

menyesuaikan gaya bicara dengan anak yang menyandang

tunarungu.

Page 23: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

4. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman orang tua

terhadap bahasa isyarat yang umumnya digunakan orang

penyandang tunarungu.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

perbendaharaan akademisi ilmu komunikasi secara umum, serta

menjadi kontribusi pemikiran yang bermanfaat bagi dunia

pendidikan, khususnya pada bidang ilmu komunikasi yang

berkaitan dengan komunikasi nonverbal.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

terhadap teori-teori yang digunakan setelah diadakan penelitian

pada informan. Melalui penelitian ini, diharapkan juga dapat

menjadi referensi bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi, khususnya

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa dan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih

mengenai Teknik Komunikasi NonVerbal.

Page 24: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Komunikasi atau “communication” berasal dari bahasa latin “communis”,

sedangkan dalam bahasa Inggris disebut “commun” yang berarti sama (Rohim,

2009:8). Dalam hal ini yang dimaksud sama yaitu makna yang dimaksudkan sama

artinya. Ketika melakukan komunikasi, pembicara (komunikator) akan berusaha

untuk menyampaikan makna yang sama kepada lawan bicara, hal tersebut

dilakukan agar terhindarnya miss communication antara pihak yang terlibat dalam

komunikasi yang berlangsung.

Komunikasi adalah proses membuat sebuah pesan setala (tuned) bagi

komunikator dan komunikan. Komunikator menyandi (encode) pesan yang akan

disampaikan kepada komunikan. Ini berarti ia memformulasikan pikiran dan atau

perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh

komunikan. Kemudian menjadi giliran komunikan untuk mengawa-sandi

(decode) pesan komunikator itu. ini berarti ia menafsirkan lambang yang

mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator berfungsi sebagai penyandi

(encoder) dan komunikan berfungsi sebagai pengawa-sandi (decoder) (Rohim,

2009:13).

Pada komunikasi yang dilakukan orang tua terhadap anak penyandang

tuna rungu, pesan yang disampaikan menggunakan gerak tubuh sebagai

medianya. Dalam proses komunikasi tersebut, orang tua harus menyampaikan

Page 25: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

pesan kepada anak dengan bahasa tubuh yang mudah dimengerti agar anak dapat

memahami apa yang disampaikan oleh orang tua. Dengan begitu hubungan

komunikasi orang tua dengan anak akan terjalin dengan baik.

2.1.1 Tujuan Komunikasi

Setiap orang yang melakukan komunikasi tentu memiliki tujuan, baik itu

untuk menyampaikan sebuah gagasan, dukungan, penolakan, atau tujuan lainnya.

Secara umum, komunikasi yang dilakukan biasanya mengharapkan sebuah timbal

balik yang diberasal oleh lawan bicara dan pesan yang disampaikan dapat diterima

serta memberikan efek setelah komunikasi selesai dilakukan.

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku “Ilmu Komunikasi Teori

dan Praktek” menjelaskan bahwa terdapat beberapa tujuan berkomunikasi, yakni:

(Effendy, 2005:8)

• Perubahan sikap (attitude change)

• Perubahan pendapat (opinion change)

• Perubahan perilaku (behavior change)

• Perubahan sosial (social change)

Dapat disimpulkan, bahwa pada dasarnya setiap komunikasi yang

dilakukan memiliki tujuan tergantung pada apa yang diinginkan oleh pembicara

(komunikator). Begitu pun saat orang tua melakukan komunikasi dengan anaknya

yang menyandang tuna rungu, pasti memiliki sebuah tujuan yang ingin di capai,

mungkin saat pertama kali akan melakukan komunikasi kedua belah pihak tidak

dapat mengerti dengan pesan yang akan disampaikan, tetapi dengan melakukan

Page 26: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

komunikasi non verbal maka orang tua dapat menyampaikan pesan dengan

menggunakan gerak tubuh dan pesan dapat dimengerti oleh anak penyandang tuna

rungu, maka pada saat itulah tujuan yang diinginkan oleh komunikator dapat

tercapai.

2.1.2 Fungsi Komunikasi

Komunikasi memiliki beberapa fungsi, diantaranya:

1. Komunikasi Sosial

“Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan

bahwa komunikator itu penting untuk membangun konsep-diri, untuk

kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari

ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan

memupuk hubungan dengan orang lain” (Mulyana, 2013:5).

Fungsi komunikasi sosial ini menjadi penting untuk membangun rasa

bahagia dan menghindari ketegangan dalam hubungan antara orang tua dan

anak penyandang tunarungu, hal tersebut dapat memupuk hubungan menjadi

lebih baik.

1. Komunikasi Ekspresif

“Komunikasi ekspresif tidak secara otomatis bertujuan

mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi

tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan

(emosi)” (Mulyana, 2013:21).

Fungsi komunikasi ini sangat penting dalam komunikasi non verbal

antara orang tua dengan anak, hal tersebut karena dengan menggunakan

Page 27: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

komunikasi ekspresif anak penyandang tunarungu dapat menunjukan

perasaan (emosi) yang sedang dirasakan, seperti marah, senang, lapar,

kecewa dan lain sebagainya.

2. Komunikasi Ritual

“Komunikasi ritual sering juga bersifat ekspresif, menyatakan

perasaan terdalam seseorang. Kegiatan ritual memungkinkan para

pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi perekat bagi

kepaduan mereka, juga sebagai pengabdian kepada kelompok. Bukanlah

substansi kegiatan ritual itu sendiri yang terpenting, melainkan perasaan

senasib sepenanggungan yang menyertainya, perasaan bahwa adanya

keterikatan oleh sesuatu yang lebih besar daripada diri sendiri, yang

bersifat abadi, dan bahwa diakui dan diterima dalam kelompok” (Mulyana,

2013:23).

3. Komunikasi Instrumental

“Mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar,

mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau

mengerakkan tindakan, dan juga menghibur. Sebagai instrumen,

komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun

hubungan tersebut. Studi komunikasi membuat peka terhadap berbagai

strategi yang dapat digunakan dalam komunikasi untuk bekerja lebih baik

dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi

sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan,

Page 28: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

baik tujuan jangka pendek maupun tujuan janga panjang” (Mulyana,

2013:30).

2.1.3 Proses Komunikasi

Effendy (2013:33) mengatakan bahwa proses komunikasi merupakan

sebuah proses penyampaian pesan atau pemikiran yang dilakukan oleh

komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima). Proses komunikasi bisa

terjadi dengan berbagai cara. Namun, Onong Uchjana Effendy membagi proses

komunikasi kedalam 2 tahapan, yaitu :

A. Proses Komunikasi Secara Primer

Proses ini adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang

kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.

Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa,

isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu

“menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada

komunikan.

B. Proses Komunikasi Secara Sekunder.

Proses penyampaian pesan oleh seorang komunikator kepada komunikan

dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah

memakai lambang sebagai media pertama. Seseorang menggunakan media

kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai

sasarannya berada ditempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak.

Page 29: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi

media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

Dalam melakukan komunikasi dengan anak penyandang tunarungu orang

tua menggunakan semua proses komunikasi, namun proses komunikasi primer

lebih dominan dilakukan karena menggunakan lambang sebagai media untuk

melakukan komunikasi.

2.1.4 Hambatan Komunikasi

Berikut ini merupakan hambatan dalam komunikasi yang perlu

diperhatikan oleh komunikator agar dapat berkomunikasi secara efektif:

1. Hambatan Semantis

Hambatan semantis menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator

sebagai “alat” untuk menyalurkan pikiran dan perasaaannya kepada komunikan.

Demi kelancaran komunikasinya seorang komunikator harus benar-benar dapat

memperhatikan gangguan semantis ini, sebab salah ucap dapat menimbulkan

salah pengertian (misunderstanding) atau salah tafsir (misinterpretation), yang

pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication)

(Effendy, 2004:14).

Saat melakukan komunikasi, orang tua di haruskan dapat menyampaikan

pesan dengan benar. Hal tersebut di karenakan penyandang tunarungu kurang

cakap dalam memahami penyampaian pesan dengan verbal, maka orang tua harus

mengucapkan pesan dengan perlahan dan pelafalan yang dapat dimengerti,

dengan begitu misunderstanding dapat di hindari.

Page 30: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

2. Hambatan Mekanis

Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam

melancarkan komunikasi. Banyak contoh yang kita alami dalam kehidupan sehari-

hari, seperti suara telepon yang tidak jelas, ketikan huruf yang buram pada surat,

suara yang hilang-muncul pada pesawat radio, berita surat kabar yang sulit dicari

sambungan kolomnya, gambar yang meliuk-liuk pada pesawat televisi, dan lain-

lain (Effendy, 2004:14).

Hambatan ini biasanya di temukan saat akan melakukan komunikasi jarak

jauh dengan penyandang tunarungu, orang tua tidak dapat menggunakan telepon

untuk melakukan komunikasi. Komunikasi mungkin hanya bisa dilakukan dengan

melakukan panggilan video (video call).

3.Hambatan Ekologis

Hambatan ekologis terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap

proses berlangsungnya komunikasi yang datangnya dari lingkungan. Seperti suara

riuh orang-orang atau kebisingan lalu lintas, suara hujan atau petir, dan lain-lain

(Effendy, 2004:13).

Hal tersebut sering kali terjadi saat orang tua melakukan komunikasi

dengan penyandang tunarungu, dalam melakukan komunikasi dibutuhkan fokus

untuk dapat memahami pesan yang disampaikan. Suara bising dan keriuhan dapat

memecah konsentrasi yang dibutuhkan.

4.Prasangka

Prasangka merupakan salah satu hambatan yang berat bagi kegiatan

komunikasi, karena orang yang berprasangka belum apa-apa sudah bersikap

Page 31: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

menentang komunikator. Pada orang yang bersikap prasangka emosinya

menyebabkan dia menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran secara rasional

(Effendy, 2004:16)

Dalam komunikasi yang dilakukan orang tua dengan penyandang

tunarungu, prasangka menjadi salah satu hambatan yang sering muncul.

Hambatan ini timbul karena kurangnya kecakapan orang tua dalam melakukan

komunikasi non verbal, sehingga anak salah menyimpulkan maksud dari pesan

yang disampaikan.

2.2 Komunikasi Verbal Dan Non Verbal

2.2.1 Komunikasi Verbal

Secara umum komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan

kata-kata secara lisan dengan secara sadar dilakukan oleh manusia untuk

berhubungan dan melakukan komunikasi dengan manusia lain. Dasar komunikasi

verbal adalah interaksi semasa manusia, hal tersebut menjadi salah satu media

untuk menyatukan pendapat, perasaan dan maksud yang ingin di sampaikan oleh

komunikan. Deddy Mulyana (dalam Marhaeni, 2009:110) menyatakan bahwa

Bahasa Verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek

realitas individual kita. Beberapa komponen-komponen komunikasi verbai adalah:

(Marhaeni, 2009:111)

a) Suara

b) Kata-kata

c) Berbicara

Page 32: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

d) Bahasa

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi verbal menjadi salah

satu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan. Begitu pun saat

orang tua menyampaikan pesan kepada anak penyandang tuna rungu, namum

dengan cara yang sedikit berbeda, contohnya saat melakukan komunikasi secara

lisan, pesan yang disampaikan dilakukan dengan perlahan dan dengan pelafalan

yang jelas.

2.2.2 Komunikasi Non Verbal

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang dilakukan tidak

menggunakan bahasa lisan, melainkan menggunakan symbol atau isyarat untuk

menyampaikan pesan kepada komunikan. Menurut Larry A.Samovar dan Richard

E. Porter (dalam Mulyana, 2007:237) komunikasi nonverbal mencakup semua

rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang

dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang

mempunyai nilai potensial bagi pengirim atau penerima. Dari definisi diatas dapat

diketahui bahwa komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan nonverbal

dalam penyampaian pesan.

Komunikasi nonverbal memiliki kategori komunikasi dalam

penyampaiannya, Sendjaja Sasa Djuarsa (2005:20) menjelaskan kategori yang

ada, antara lain vocalics atau (sentuhan), penampilan fisik (tubuh dan cara

berpakaian), chronomics (waktu) dan olfaction (bau). Paralanguage, kinesic yang

mencakup gerakan tubuh, perilaku mata (eye behaviour), lingkungan yang

Page 33: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

mencakup objek benda dan artefak, proxemics yang merupakan ruang dan teritori

pribadi, haptics atau bahasa tubuh. Dimana bahasa tubuh dapat dipercayai sangat

penting dalam melancarkan proses komunikasi. Dengan mengetahui arti dari

bahasa tubuh maka dapat melihat perasaan seseorang yang sebenarnya. Bahasa

tubuh sangat penting bagi komunikasi khususnya komunikasi non verbal.

Jika dilihat dari fungsinya, perilaku komunikasi nonverbal memiliki

beberapa fungsi. Paul Ekman menyebutkan lima fungsi dari pesan komunikasi

nonverbal, seperti yang dapat dilukiskan dengan perilaku mata, yakni sebagai

berikut (Mulyana, 2007:349)

1. Emblem. Merupakan perilaku nonverbal yang secara langsung

menerjemahkan kata atau ungkapan. Misalnya untuk isyarat

“Oke”, “jangan ribut” dan “kemarilah”.

2. Ilustrator, seperti contoh untuk mengatakan “ayo bangun”

dapat dengan cara menggerakkan tangan kearah menaik.

3. Affect Display, merupakan gerakan wajah yang dapat

menunjukan makna emosional gerakan ini menunjukan rasa

marah, takut, kecewa, sedih, gembira. Seperti saat alis mata

berkerut yang menunjukan makna ketidak setujuan. Karena

penggunaan ekspresi wajah saat melakukan komunikasi

dengan anak berkebutuhan khusus dimaksudkan agar anak

mengerti bagaimana seharusnya mengekspresikan wajah saat

komunikasi berlangsung (Della, 2014).

Page 34: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

4. Regulator, merupakan perilaku nonverbal mengendalikan

pembicaraan orang lain, regilator terkait pada kultur dan tidak

universal. Seperti saat anak tunarungu memalingkan wajah

disaat melakukan komunikasi itu berarti anak tidak bersedia

untuk melakukan komunikasi.

5. Adaptor. Merupakan perilaku nonverbal bila dilakukan secara

pribadi ataupun dimuka umum tetapi tidak terlihat, seperti saat

seseorang sedang cemas menggigit kuku tangan untuk

mengurangi rasa cemas.

Komunikasi nonverbal juga memiliki fungsi, menurut Devito (dalam

Sihabudin&Winangsih, 2012:104) komunikasi nonverbal dalam kehidupan

manusia memiliki fungsi seperti:

1. Untuk menekankan, menggunakan komunikasi nonverbal

nenonjolkan beberapa pesan komunikasi verbal, seperti

mengayunkan tangan kearah dalam seraya mengucapkan

“ayok kemari”

2. Untuk melengkapi dan memperkuat pesan verbal. Contohnya

mengerucutkan bibir saat menceritakan hal yang tidak

menyenangkan.

3. Untuk menunjukan kontradiksi. Seperti mata yang melirik

kesegala arah saat berbicara, memberi isyarat bahwa hal yang

dikatakan tidak benar atau sedang berbohong.

Page 35: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

4. Untuk mengatur. Misalnya menunjukan tangan saat ingin

berbicara

5. Untuk mengulangi. Contonya menggerakan kepala untuk

mengulangi pesan verbal

6. Untuk menggantikan. Contohnya menggelengkan kepala

untuk mengatakan “tidak”

Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa komuniksi nonverbal

merupakan pilihan lain dari cara berkomunikasi tanpa menngunakan lisan maupun

tulisan. Orang tua yang memiliki anak penyandang tunarunggu juga menggunakan

teknik komunikasi ini untuk menyampaikan pesan selain menggunakan

komunikasi verbal. Dengan komunikasi nonverbal anak akan lebih mengerti pesan

yang disampaikan.

2.3 Tunarungu

Dalam hitungan normal, orang mampu rangsangan atau stimulus yang

berbentuk suara secara luas baik dari segi kuatnya atau panjang pendeknya

frekuensi. Orang yang memiliki kekurangan pada indra pendengarannya tentu

kemampuan dalam hal ini akan ikut menurun, kekurangan tersebut biasa disebut

dengan tunarungu. Dimana tunarungu merupakan peristilahan secara umum yang

diberikan kepada anak yang mengalami kehilangan atau kekurangmampuan

mendengar sehingga ia mengalami gangguan dalam melaksanakan kehidupannya

sehari-hari. Secara garis besar tunarungu dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Page 36: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

kurang dengar dan tuli. Istilah tunarungu berasal dari kata “tuna” dan “rungu”,

dimana tuna artinya kurang dan rungu artinya pendengaran (Haenudin, 2013:53).

Tunarungu sendiri merupakan istilah dimana seseorang mengalamai

keadaan kehilangan pendengaran baik sebagian (half of hearing) atau seluruhnya

(deaf), kondisi ini disebabkan oleh adanya kerusakan atau ketidakfungsian pada

indra pendengaran, sehingga membuat terhambatnya pengembangan bahasa dan

dibutuhkan penanganan khusus untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

Penyebutan tuna rungu sendiri dipakai oleh masyarakat untuk

mengklasifikasikan penyandang tersebut. Namun saat ini muncul sebuah

paradigma baru dimana penyandang tuna rungu lebih memilih di sebut sebagai

tuli, seperti yang dijelaskan oleh seorang aktivis dan penyandang tuli Surya Putra

Sahetapy bahwa istilah tuna rungu adalah hal yang kasar, karena tuna berarti rusak

sehingga tunarungu berarti rusak pendengaran. Sementara tuli merupakan

terminologi sosial budaya yang mempresentasikan bahwa kaum ini adalah

pengguna bahasa isyarat. Ada beberapa cara komunikasi yang digunakan

penyandang tuli, diantaranya bahasa isyarat, tulisan, verbal-lipreading (membaca

gerak mulut).

Tunarungu sendiri dapat di klasifikasikan berdasarkan etiologis atau faktor

dari penyebab seseorang menjadi tunarungu dan berdasarkan kepentingan

pendidikannya. Berdasarkan etiologis, penyebab tunarungu ada beberapa faktor,

antara lain: (Somantri, 2007:94-95)

Page 37: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

a. Pada saat dilahirkan antara lain: salah satu atau kedua orang

tua menderita tunarungu, karena penyakit dan karena

kecanduan obat-obatan.

b. Pada saat kelahiran, antara lain: sewaktu melahirkan ibu

mengalami kesulitan sehingga persalinan dibantu dengan

penyedotan, dan prematur yaitu bayi yang lahir sebelum

waktunya.

c. Pada saat setalah kelahiran, antara lain: ketulian yang terjadi

karena infeksi, pemakaian obat-obatan ototoksi pada anak-

anak, dan area kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan

pasa indra pendengaran bagian dalam.

Orang yang mengalami tunarungu sebagian (half of hearing) sehingga

mengalami kesulitan dalam mendengar, tetapi tidak menghambat seseorang

tersebut untuk dapat memahami pembicaraan melalui indera pendengaran dengan

atau tanpa alat bantu, sedangkan pada orang yang mengalami tunarungu

seluruhnya (deaf) akan kesulitan dalam memahami pesan yang disampaikan

melalui pendearannya dan harus menggunakan alat bantu pendengaran

Sementara itu klasifikasi menurut kepentingan pendidikannya, kalsifikasi

ini dapat diketahui dengan melakukan tes audiometris, yaitu: (Efendi, 2006:59-

61).

a. Anak tunarungu yang kehilangan pendengarannya antara 20-

30 dB (slight losses)

Page 38: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

b. Anak tunarungu yang kehilangan pendengarannya antara 30-

40 dB (mild losses)

c. Anak tunarungu yang kehilangan pendengarannya antara 30-

40 dB (moderate losses)

d. Anak tunarungu yang kehilangan pendegarannya antara 60-

75 dB (severe losses)

e. Anak tunarungu yang kehilangan pendengaran antara 75 dB

keatas (profoundly losses)

2.3.1 Karakteristik Tunarungu

Pada umumnya anak tunarungu tidak memiliki perbedaan secara fisik

dengan anak pada umumnya, tetapi apabila di perhatikan lebih dalam lagi,

terdapat beberapa perbedaan yang berasal dari dampak tunarungu yang mereka

miliki sehingga memiliki karakteristik yang khas. Karakteristik penyandang

tunarungu dapat dilihat dari segi intelegensi, bahasa dan bicara, serta emosi dan

sosial (Haenudin, 2013:66).

1. Karakterikstik dalam segi intelegensi

Secara potensial tidak ada yang berbeda antara anak penyandang

tunarungu dengan anak lainnya tetapi apabila secara fungsional anak penyandang

tunarungu berada dibawah anak normal, hal tersebut dikarenakan anak tunarungu

kesulitan dalam memahami behasa.

Perkembangan intelegensia anak tunarungu tidak sama cepatnya dengan

anak yang dapat mendengar dengan baik, karena anak yang dapat mendengar

Page 39: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

dengan normal dapt belajar dari apa yang mereka dengar, dan hal tersebut berasal

dari proses latihan berfikir. Dan hal tersebut tidak dapat di proses oleh anak

penyandang tunarungu, karena anak tunarungu hanya dapat memahami dari hal

yang mereka lihat, bukan dari apa yang mereka dengar. Dalam keadaan seperti ini,

anak tunarungu membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mempelajari suatu

hal terutama pelajaran yang disampaikan secara verbal.

2. Karakteristik dalam segi berbicara dan berbahasa

Keterbatasan pendengaran pada anak tunarungu dapat menghambat dalam

berbicara dan berbahasa, karena pada dasarnya perkembangan berbahasa dan

berbicara sangat berkaitan dengan ketajaman pendengaran. Dalam perkembangan

berbicara dan berbahasa pada anak tuna rungu hanya menggunakan peniruan

secara visual.

Bahasa digunakan oleh masyarakat luas dalam melakukan komunikasi,

dengan memiliki bahasa yang sama maka setiap individu dapat saling bertukar

informasi dan melakukan komunikasi dengan baik. Begitupu pada anak tuna

rungu, mereka memiliki bahasa khusus yang digunakan dalam melakukan

komunikasi, sama halnya dengan cara komunikasi yang dipilih orang tua untuk

melakukan komunikasi dengan anak mereka yang menyandang tuna rungu.

3. Karakteristik Emosi dan Sosial

Kesulitan dalam berkomunikasi pada anak tuna rungu membuat mereka

memiliki perasaan tidak percaya diri dan sering kali merasa terasingkan dari

lingkungan luar, hal tersebut membuat anak tuna rungu memiliki emosi yang tidak

stabil.

Page 40: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Kesulitan ini juga cukup memberikan tekanan pada emosi anak tuna

rungu, sehingga menghambat perkembangan pribadinya dengan menunjukan diri

yang lebih argesif atau bahkan menjadi pribadi yang sanget pendiam. Pengaruh

dari lingkungan ikut mempengaruhi emosi pada anak tuna rungu, mereka anak

meresa resah dan gelisah bila di bertemu dan ditegur oleh orang asing.

Penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan karakteristik tersebut anak

tuna rungu sangat membutuhkan dampingan untuk menghindari terbentuknya

pribadi yang kurang baik karena karakteristik yang ada. Pendampingan juga

dibutuhkan agar anak tuna rungu dapat merasa aman saat melakukan komunikasi

dengan lingkungan baru.

2.3.2 Bahasa Isyarat

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk berhubungan

dengan individu lain. Bila seorang anak memiliki kemampuan berbahasa, mereka

anak memiliki sarana untuk mengembangkan segi sosial, emosional maupun

intelektualnya (Somantri, 2006:96).

Hal tersebut juga berlaku untuk anak tunarungu, mereka harus memiliki

kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dan keinginan mereka terhadap

orang lain, salah satu cara dalam penyampaiannya yaitu dengan menggunakan

bahasa isyarat.

Di indonesia ada dua bahasa isyarat yang umumnya digunakan untuk

berkomunikasi yaitu Bahasa Isyarat Indonesia (BASINDO) dan Sistem Bahasa

Isyarat Indonesia (SIBI). SIBI menggunakan abjad sebagai panduan dalam bahasa

Page 41: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

isyarat satu tangan dengan penyampaian kata per kata, sehingga sedikit sulit

diartikan dalam isyarat.

Gambar 2.3.2.1

Gambar 2.3.2.2

Sedangkan BASINDO pemaknaannya disesuaikan dengan budaya dan

adat masing-masing daerah, lebih mengutamakan isyarat kesepakatan sosial,

sehingga lebih mudah dipahami.

Page 42: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Gambar 2.3.2.3

Siswa dan siswi yang bersekolah di SKH 01 Kota Serang menggunakan

bahasa isyarat SIBI sebagai media dalam melakukan komunikasi di dalam kelas,

baik dalam penyampaian materi maupun dalam berinteraksi antara tenaga

pengajar dengan murid. SIBI dipilih karena lebih mudah di pahami oleh murid,

karena penyampaiannya yang menggunkan abjad satu tangan.

2.4 Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak

Dalam sebuah keluarga, komunikasi merupakan faktor penting untuk

menciptakan hubungan yang dekat antar individu. Komunikasi yang dilakukan

merupakan cara seorang anggota keluarga dalam membuat wadah untuk

membentuk dan mengembangkan nilai-nilai yang di butuhkan untuk menjadi

pegangan saat berinteraksi dengan dunia luar. Komunikasi dalam keluarga setiap

gerak tubuh, intonasi suara, pilihan kata dan tindakan bermaksud untuk

mengajarkan dan memberikan pengertian kepada anggota keluarga yang lain

(anak).

Page 43: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Orang tua merupakan individu pertama yang menjadi guru anak dalam

melakukan komunikasi, mulai dari hal yang sederhana sampai anak tersebut siap

untuk berkomunikasi dengan individu lain. Setiap orang tua tentu memiliki cara

yang berbeda dalam menerapkan pola komunikasi pada anak mereka.

Untuk orang tua yang memiliki anak penyandang tunarungu (tuli) juga

tetap harus melakukan komunikasi untuk memberikan arahan dan hal lainnya

terhadap anak, cara yang digunakan mungkin akan sedikit berbeda saat melakukan

komunikasi dengan anak tanpa gangguan pendengaran, jika dengan anak lainnya

mungkin komunikasi bisa dilakukan dengan cara yg cepat tetapi apabila dengan

anak tunarungu (tuli) komunikasi harus dilakukan dengan perlahan dan kadang

berulang.

Secara emosional orang tua dan anak memiliki ikatan istimewa yang

membuat mereka lebih mudah untuk melakukan interaksi, terutama antara seorang

ibu dengan anak. Ikatan tersebut membuat ibu lebih cepat paham dan mengerti

akan pesan yang ingin disampaikan oleh anak meskipun saat anak tidak dapat

menyampaikan pesan tersebut dengan sempurna.

Komunikasi yang dilakukan antara orang tua dan anak selalu bermuatan

pendidikan, cara yang efektif untuk menyampaikan pendidikan kepada anak

adalah dengan komunikasi langsung atau tatap muka (face to face). Hal tersebut

karena dengan melakukan komunikasi secara langsung maka orang tua dapat

mengetahui apakah pesan yang di sampaikan dapat dimengerti oleh anak atau

tidak, cara tersebut dapat membangun hubungan yang baik dan rasa saling

percaya bagi keduanya. Hal tersebut juga berlaku bagi orang tua yang memiliki

Page 44: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

anak tunarungu (tuli), komunikasi langsung sangat dibutuhkan saat

menyampaikan pesan hal tersebut dapat membuat anak dengan mudah memahami

pesan yang diberikan orang tua, karena dalam penyampaian pesan orang tua

menggunakan verbal dan non verbal secara bersamaan.

Maka dari itu peneliti mencoba untuk meneliti bagaimanakah pola

komunikasi yang dilakukan orang tua terhadap anak penyandang tunarungu (tuli)

saat menyampaikan pesan secara langsung (face to face).

2.5 Teori Akomodasi Komunikasi

Teori akomodasi berawal pada tahun 1973, ketika Giles pertama kali

memperkenalkan pemikiran mengenai model “mobilitas aksen", yang didasarkan

pada berbagai aksen yang dapat didengar dalarn situasi Wawancara (Turner, 2008:

217).

Akomodasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan,

memodifikasi, atau mengatur perilaku seseorang dalam responnya terhadap orang

lain. Teori akomodasi berpijak pada premis bahwa ketika pembicara berinteraksi,

merèka menyesuaikan pembicaraan, pola lokal, dan atau tindak tanduk mereka

untuk mengakomodasikan orang lain. Teori ini mempertimbangkan motivasi dan

konsekuensi yang mendasari dari apa yang terjadi ketika dua pembicara

menyesuaikan gaya komunikasi mereka, Selama peristiwa komunikasi, orang

akan berusaha untuk mengakomodasikan atau menyesuaikan gaya berbicara

mereka dengan orang lain (Turner, 2008: 217).

Page 45: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Teori akomodasi komunikasi menyatakan bahwa dalam percakapan orang

memiliki pilihan. Mereka mungkin menciptakan komunitas percakapan yang

melibatkan penggunaan bahasa atau Sistem nonverbal yang sama, mereka

mungkin akan membedakan diri mereka dari orang lain, atau mereka akan

berusaha terlalu keras untuk beradaptasi.

Teori ini didasarkan kepada banyaknya prinsip dan konsep yang sama

dengan teori identitas sosial. Asumsi dasar dari teori akomodasi komunikasi

adalah dipengaruhi oleh beberapa keadaan personal, situasional, dan budaya

antara lain: setiap perbedaan dan persamaan terdapat dalam percakapan yang

berlangsung.

Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus (tunarungu) tentu

menggunakan cara berkomunikasi yang berbeda saat sedang berkomunikasi

dengan anak tersebut, orang tua akan menyesuaikan gaya berkomunikasi yang

dapat dipahami oleh anak tunarungu agar pesan yang disampaikan dapat diterima.

Salah satu sifat manusia yang di sebutkan dalam teori ini adalah

divergensi, dimana manusia mau untuk berubah mengikuti perubahan yang ada

tanpa mengubah jati diri awal individu tersebut. Hal tersebut merupakan sifat

yang di miliki oleh orang tua dimana mereka berkonvergensi untuk dapat

berkomunikasi dengan anak penyandang tuna rungu (tuli)

Kebanyakan orang tua bahkan membuat bahasa non verbal sendiri saat

berkomunikasi dengan anak tersebut, mereka sebisa mungkin menyesuaikan

kalimat atau pesan saat melakukan komunikasi.karena orang tua merupakan guru

pertama bagi setiap anak, dimana mereka belajar untuk pertama kalinya

Page 46: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

melakukan komunikasi. Jadi orang tua sebisa mungkin memberikan cara

berkomunikasi semudah dan sesederhana mungkin agar anak tersebut lebih

mudah untuk memahaminya, seperti saat menyampaikan kata-kata sederhana, saat

ingin ke toilet orang tua memberikan contoh ekspresi mengedan dan memegang

perut.

Hal tersebut sesuai dengan yang dijelaskan oleh teori Akomodasi

Komunikasi, dimana dalam teori ini pembicara berusaha untuk mengakodasikan

pembicaraan dengan menyesuaikan gaya bicara guna pembicara dapat mencapai

tujuan dalam penyampaian pesan.

2.5 Kerangka Berfikir

Pada dasarnya manusia merupakan mahluk sosial, dimana salah satu

caranya adalah dengan melakukan interaksi dengan manusia lain. Interaksi

tersebut dilakukan dengan berkomunikasi, hal tersebut dapat membuat manusia

dapat menyampaikan kebutuhan mereka kepada manusia lainnya.

Cara berkomunikasi manusia satu dengan yang lainnya tentu berbeda, hal

tersebut didasari oleh berbagai faktor. Salah satunya karena keterbatasan yang

dimiliki, seperti keterbatasan dalam berbicara, mendengar dan memahami pesan

yang disampaikan, tentu ada beberapa teknik komunikasi yang dapat membantu

dan digunakan oleh orang yang memiliki keterbatasan unttuk tetap dapat

melakukan interaksi dengan manusia lainnya.

Page 47: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Jenis komunikasi sendiri dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi verbal dan

non verbal. Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang menggunakan lisan

dan tulisan sebagai media dalam melakukan komunikasi. Sedangkan komunikasi

non verbal merupakan komunikasi yang penyampaian pesannya menggunakan

gerakan tubuh, gerakan mata, ekspresi wajah, kecepatan dan volume bicara dan

bahkan juga keheningan.

Komunikasi non verbal sering kali digunakan oleh orang yang memiliki

keterbatasan (tuna rungu) untuk melakukan komunikasi dengan orang lain, hal

tersebut dikarenakan komunikasi non verbal dapat dengan mudah

merepresentasikan pesan yang akan disampaikan.

Tidak hanya digunakan oleh anak tuna rungu, komunikasi non verbal juga

sering digunakan oleh orang tua yang memiliki anak penyandang tuna rungu.

Meski orang tua tersebut tidak memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi, tetapi

orang tua berusaha untuk menyesuaikan gaya bicara mereka dengan anak tuna

rungu agar dapat mengakomodasikan pesan yang ingin disampaikan, hal itu sesuai

dengan penjelasan pada teori akomodasi komunikasi.

Teori ini mempertimbangkan motivasi dan konsekuensi yang mendasari

dari apa yang terjadi ketika dua pembicara menyesuaikan gaya komunikasi

mereka, Selama peristiwa komunikasi, orang akan berusaha untuk

mengakomodasikan atau menyesuaikan gaya berbicara mereka dengan orang

lain, dan hal tersebut sesuai dengan apa yang dilakukan oleh orang tua saat

melakukan komunikasi dengan anak mereka yang menyandang tuna rungu.

Page 48: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Peneliti ingin mengetahui bagaimanakah komunikasi non verbal yang

dilakukan orang tua saat sedang melakukan komunikasi dengan anak mereka yang

memiliki keterbatasan tuna rungu serta apakah komunikasi non verbal yang

dilakukan orang tua sama dengan isi dari konsep komunikasi non verbal yang ada.

Page 49: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Berikut ini merupakan tabel gambaran kerangka berpikir dari penjelasan di atas :

Gambar 2.5 Kerangka Berpikir

Cara Orang Tua Berkomunikasi

Dengan Anak Penyandang

Tunarungu

Teori Akomodasi Komunikasi

(Turner, 2008: 217)

Gaya Bicara

Teknik Komunikasi Orang

Tua Terhadap Anak

Penyandang Tuna Rungu

Page 50: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian, ada banyak cara dan pendekatan

yang dapat digunakan oleh peneliti sesuai dengan permasalahan yang dibahas.

Sehingga penelitian tersebut dapat dianggap valid dan kebenarannya dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Pada penelitian yang berjudul “Komunikasi NonVerbal Orang Tua

Terhadap Anak Penyandang Tunarungu”, peneliti menggunakan pendekatan

kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti lebih menitikberatkan pada observasi dan

suasana alamiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak

sebagai pengamat dengan membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan

mencatatnya dalam buku observasi, serta tidak berusaha untuk memanipulasi

variable (Elvinaro, 2010:60)

Menurut Lexy J. Moleong (2007:6), penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-

lain, Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa. Melalui pendekatan kualitatif, peneliti berusaha untuk mendapatkan data

sebanyak-banyaknya mengenai pola komunikasi nonverbal orang tua dalam

menjalin komunikasi dengan anak yang menyandang tunarungu sehingga dapat

menjelaskan dan mendeskripsikan fenomena tersebut sedalam-dalamnya.

Page 51: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Metode kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan

berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada

di masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu ke

permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang

kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu (Bungin, 2007:68). Model desain

penelitian penelitian kualitatif merupakan desain penelitian yang digunakan untuk

makna dalam proses-proses komunikasi linier (satu arah), interaktif, maupun pada

proses-proses transaksional (Bungin, 2008:304).

Metode penelitian kualitatif ini digunakan oleh peneliti karena metode

seperti inilah yang dapat digunakan untuk meneliti komunikasi interaktif dalam

melakukan komunikasi antara orang tua dengan anak penyandang tuna rungu

3.2 Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif karena dilakukan dengan mengumpulkan

data berupa kata-kata. Menurut Kriyantono (2006:69), “penelitian ini bertujuan

membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan

sifat-sifat populasi atau objek tertentu.”

Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan realitas yang terjadi namun

tidak menjelaskan hubungan-hubungan antarvariabel. Peneliti sudah memiliki

konsep dan landasan teori, periset melakukan operasionalisasi konsep yang akan

menghasilkan variabel serta indikatornya (Kriyantono, 2006:69).

Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan secara rinci mengenai

bagaimana kondisi komunikasi yang dilakukan orang tua terhadap anak

Page 52: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

penyandang tunarungu, serta apakah orang tua melakukan teknik komunikasi non

verbal dengan baik daat melakukan komunikasi tersebut.

3.3 Metode Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode studi kasus.

Studi kasus menurut Kriyantono (2006:65) adalah “metode riset yang

menggunakan berbagai sumber data yang bisa digunakan untuk meneliti,

menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu,

kelompok, suatu program, organisasi, atau peristiwa secara sistematis.”

Peneliti berupaya secara seksama dan dengan berbagai cara mengkaji

sejumlah besar variabel mengenai suatu kasus khusus. Dengan mempelajari

semaksimal mungkin seorang individu, kelompok, atau suatu kejadian, peneliti

berusaha untuk memberikan uraian lengkap dan mendalam mengenai subjek yang

diteliti Mulyana (dalam Kriyantono, 2006:66).

Adapun ciri-ciri metode studi kasus yaitu pertama, partikularistik yang

artinya studi kasus terfokus pada situasi, peristiwa, program, atau fenomena

tertentu. Kedua, deskriptif yang artinya metode ini adalah deskripsi detail dari

topik yang diteliti. Ketiga, heuristik yaitu metode ini membantu khalayak

memahami apa yang sedang diteliti. Keempat, induktif, yaitu studi kasus

berangkat dari fakta-fakta di lapangan, kemudian menyimpulkan ke dalam tataran

konsep atau teori Mulyana.

Dalam kasus pada penelitian ini, yaitu bagaimana orang tua melakukan

komunikasi yang efektif dengan anak yang menyandang tuna rungu. Peneliti

Page 53: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

berusaha untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan kasus secara lengkap dan

rinci. Peneliti menggunakan berbagai sumber data yang bisa diteliti seperti hasil

wawancara dengan orang tua yang memiliki anak penyandang tuna rungu

mengenai bagaimana atau komunikasi seperti apa yang digunakan dalam

melakukan komunikasi dengan anak penyanang tunarungu. Kemudian hasil

observasi kondisi secara langsung komunikasi yang dilakukan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut sugiyono (2008:224) merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,

maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang

ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah bagian dari teknik pengumpulan data yang dilakukan

jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, selain itu wawancara mendalam juga dilakukan peneliti untuk

mendapatkan informasi dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono,

2008:231).

Wawancara mendalam (in depth interview) dilakukan oleh peneliti

terhadap orang-orang yang dianggap memiliki kompetensi khusus. Wawancara

mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

Page 54: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau

orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)

wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial

yang relatif lama (Bungin, 2007:111). Dengan demikian, kekhasan wawancara

mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan.

Metode wawancara mendalam adalah sama seperti metode wawancara

lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan, dan cara

melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya.

Wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama

bersama informan di lokasi penelitian, di mana kondisi ini tidak pernah terjadi

pada wawancara pada umumnya.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada

informan, informan kunci, dan informan pendukung. Informan tersebut dipilih

oleh peneliti berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Pertanyaan yang

diajukan seputar komunikasi yang dilakukan orang tua dengan anak penyandang

tunarungu, gaya komunikasi atau gaya bicara yang digunakan orang tua dalam

berinteraksi dengan anak penyandang tuanrungu, serta kendala yang dihadapi saat

melakukan komunikasi.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan

menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra

lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Menurut Indriantoro dan

Page 55: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Supomo (dalam Ruslan, 2006:34), observasi dapat diartikan sebagai proses

pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda-benda) atau kejadian yang

sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu

yang diteliti. Dalam penelitian, terdapat dua jenis metode yang digunakan, yaitu

observasi partisipatif dan observasi non partisipatif (Zuriah, 2009:176).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipatif di

mana peneliti mengamati lokasi penelitian dan seluruh kegiatannya. Selain itu,

peneliti turut mendengar setiap percakapan yang dilakukan oleh orang tua dan

anak penyandang tunarungu untuk lebih memahami teknik komunikasi yang

digunakan. Dalam hal ini, peneliti hanya mengamati saja tanpa terlibat dengan

kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang diteliti. Maka dapat diartikan bahwa

peneliti di sini hanya sebagai pengamat saja.

3.5 Informan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan informan sebagai narasumber

untuk mendapatkan data yang diperlukan. Dalam penelitian kualitatif, informan

penelitian berkaitan dengan bagaimana langkah yang ditempuh peneliti agar data

atau informasi dapat diperoleh (Bungin, 2007:107). Di dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan informan kunci (key informant), dan informan pendukung.

Sanafiah Faisal (dalam sugiyono 215:2011), situasi sosial untuk sampel

awal sangat disarankan suatu situasi sosial yang didalamnya menjadi semacam

muara dari banyak domain lainnya. Kriteria yang harus dimiliki oleh sumber data

atau informan, yaitu:

Page 56: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses

enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi

juga dihayati

2. Mereka yang tergolong sedang berkecimpung atau terlibat dalam

kegiatan yang tengah diteliti

3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai

informasi

4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil

“kemasannya” sendiri

5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan

peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacan

guru atau narasumber.

Dalam menentukan informan pada penelitian ini peneliti menggunakan

teknik Purposive Sampling, dalam teknik ini mencakup orang-orang yang

diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan

riset (Krisyanto, 2009:156).

Dalam penelitian ini kriteria yang di tentukan peneliti yaitu :

1. Orang tua yang memiliki anak penyandang tunarungu (tuli) yang

bersekolah di SHK 01 Kota Serang

2. Orang tua yang tidak mengerti bahasa isyarat

3. 3 pasang orang tua yang memiliki anak tunarungu (tuli) dengan

kemampuan mendengar yang berbeda tiap anak.

Page 57: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Penelitian ini melibatkan dua keluarga, yaitu orang tua dan anaknya yang

menyandang tunarungu sebagai subjek penelitian. Adapun informan yang dipilih

oleh peneliti yaitu orang tua dari Refiansyah, orang tua dari Devora dan orangtua

dari Rizqy Nur Subhi, dimana Refiansyah merupakan anak penyandang tunarungu

yang sedang menempuh pendidikan di SKH 01 kota Serang, saat ini Refi duduk di

kelas 2 SMP B, Refi merupakan anak yang aktif dalam setiap kegiayan yang

diadakan oleh pihak sekolah, Refi mengalami gangguan pendengaran bawaan dari

lahir dengan kemampuan mendengar yaitu 90 dB sehingga butuh kesabaran bagi

orang tua refi untuk mengajarkan cara berkomunikasi.

Selanjutnya sama seperti refi, devora juga merupakan siswa di sekolah

yang sama. Saat ini devora duduk di kelas 3 SD dan merupakan salah satu murid

yang cerdas dalam menyerap pelajaran disekolah, devora mengalami

ketunarunguan sejak lahir, kemampuan mendengar yang dimilikinya yaitu 110

dB. Hal tersebut terjadi karena pada saat dalam kandungan ibu devora terkena

virus rubella. Anak tunarungu selanjutnya yaitu rizqy, siswa yang duduk di kelas

5 SD ini memiliki kamampuan mendengar 75 Db, saat ini rizqy menggunakan alat

bantu dengar pada kedua telinganya, hal tersebut diharapkan dapat membantu

rizqy dalam berkomunikasi di lingkungannya.

Untuk memperkuat setiap jawaban dari informan maka dibutuhkan

seorang informan pendamping, dalam penelitian ini peneliti memilih tenaga

pengajar yang ada di SKH 01 Kota Serang sebagai informan pendamping. Tenaga

pengajar yang dilibatkan dalam penelitian ini yaitu sebanyak satu orang, yaitu ibu

Euis Andariah seorang guru yang mengajar di kelas tunarungu.

Page 58: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Adapun partisipan dalam penelitian ini adalah orang tua dari anak yang

menyandang tunarungu, sebagai berikut:

a. Orang tua Refiansyah

Nama : Ayu

Hubungan : Orang tua kandung

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

b. Orang tua Devora

Nama : Vivi

Hubungan : Orang tua kandung

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

c. Orang tua Rizqy Nur Subhi

Nama : Urayatun Nafsiah

Hubungan : Orang tua kandung

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

d. Informan Pendamping

Nama : Euis Andariah

NIP : 19731216 199903 2 001

Pendidikan Terakhir : S1 PLB

Pekerjaan : Guru

Page 59: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

3.6 Analisis Data

Menurut Bogdan (dalam sugiyono, 2008:244), analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah

dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Berikut ini

penjabaran mengenai analisis data:

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema

dan polanya.

b. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif, data disajikan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Yang paling umum

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif. Penyajian data dilakukan dengan menyederhanakan

informasi kompleks ke dalam suatu bentuk yang lebih mudah untuk dipahami.

c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi.

Langkah terakhir dari proses analisis data adalah penarikan kesimpulan

dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian ini diungkapkan dalam bentuk

deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga

Page 60: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

setelah penelitian menjadi jelas, kesimpulan tersebut berupa hubungan kausal atau

interaktif, hipotesis, atau teori (Sugiyono, 2008:253).

Berdasarkan data yang didapatkan, peneliti akan menggambarkan data

dengan menganalisisnya secara kualitatif. Hasil penelitian akan mengenai kualitas

suatu informasi berupa penjabaran berupa kata-kata dan deskripsi, bukan dalam

bentuk angka-angka. Informasi tersebut mengenai Teknik Komunikasi Non

Verbal Orang Tua Terhadap Anak Penyandang Tunarungu.

Page 61: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di rumah tempat tinggal kedua subjek

penelitan yang diawali dengan prapenelitian di SKH 01 Kota Serang. Peneliti

akan mengunjungi rumah dari kedua subjek tersebut secara berkala untuk

mengumpulkan data penelitian dengan melakukan observasi dan wawancara.

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan januari 2018.

Tabel 3.7

Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Jan Feb Mar Aprl Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Observasi

Awal

2. Pembuata

n Bab I

3. Pembuata

n Bab II

4. Pembuata

n Bab III

5. Sidang

Outline

6. Turun

Kelapang

an

7. Pembuata

n Bab IV

& V

Page 62: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskrisi Objek Penelitian

Informan pada penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak

penyandang tunarungu (tuli) sebanyak 3 orang dan seorang guru yang mengajar di

kelas tunarungu. Ketiga orang tua tersebut merupakan orang tua dari anak yang

bersekolah di SKH 01 Kota Serang dan seorang guru yang mengajar di sekolah

tersebut. Berikut identitasnya:

Informan pertama bernama ibu Ayu, wanita kelahiran 20 September 1980

ini merupakan seorang ibu dari 1 orang anak dan merupakan ibu rumah tangga.

Ibu ayu setiap hari selalu meluangkan waktu untuk menunggu anaknya disekolah

meski saat ini tengah hamil muda. Anak ibu ayu yang menyandang tunarungu

bernama Refiansyah, siswa kelas 2 SMP ini memiliki kemampuan mendengar

pada 90 dB.

Hal mengenai tunarungu yang ibu ayu ketahui hanyalah seseorang yang

tidak bisa mendengar, menghadapi anak yang memiliki gangguan pada

pengerannya (tuli) merupakan pengalaman pertama bagi ibu ayu dan itu sempat

membuat dirinya syok. Ibu ayu mengetahui bahwa anaknya mengidap tunarungu

semenjak anak tersebut menginjak usia 2 tahun, bermula dari kemampuan

berbicara anak yang lambat dibandingkan anak lain yang seusianya membuat ibu

ayu memberanikan diri untuk memeriksakan anaknya.

Page 63: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Untuk melakukan komunikasi dalam kegiatan sehari-hari dengan refi, ibu

ayu menggunakan gerakan tangan dan mulut. Ibu ayu menggunakan bahasa

isyarat yang berbeda dengan bahasa isyarat pada umumnya yang digunakan

penyandang tunarungu, melainkan bahasa yang ia ciptakan sendiri dirumah dan

dimengerti baik oleh ibu ayu maupun refi. Saat melakukan komunikasi

menggunakan kata-kata (verbal) ibu ayu sebisa mengkin mengucapkannya dengan

gerakan mulut yang sangat perlahan dan diulang-ulang serta tetap diikuti dengan

gerakan tangan, hal tersebut dilakukan agar refi tetap mengerti akan pesan yang

disampaikan oleh ibunya.

Informan kedua bernama ibu Vivi, merupakan seorang ibu rumah tangga

dengan 2 orang anak, anak kedua ibu vivi yang bernama Devora merupakan siswi

kelas 3 Sekolah Dasar dengan kemampuan dengar pada 110 dB. Ibu vivi mengaku

telat saat menyadari kondisi pendengaran pada anaknya, setelah devora berumur 5

tahun ibu vivi baru memberanikan diri untuk melakukan test BERA pada

anakanya.

Devora sempat menjalani terapi bicara pada saat itu, namum setelah

memasuki sekolah dasar terapi itu terhenti karena ibu vivi merasa pembelakan di

sekolah sudah cukup untuk melatih kemampuan bicara pada devora. Sama seperti

ibu ayu, mendidik anak yang memiliki keterbatasan dalam mendengar juga

merupakan pengalam petama untuk ibu vivi, tapi hal tersebut tidak membuat ibu

vivi menyerah untuk dapat berkomunikasi dengan anaknya, ibu vivi belajar

melalui berbagai sumber untuk mencari tahu bagaimana cara untuk dapat

berkomunikasi dengan anak tunarungu.

Page 64: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Ibu vivi merupakan orang tua yang cukup rajin mencari tau informasi

mengenai anak tunarungu, mulai dari mencari melalui internet dan media sosial,

menggunakan bahasa tarzan untuk berbicara dengan anaknya, belajar bahasa

isyarat menggunakan media youtube, hingga bergabung dengan komunitas orang

tua anak penyandang tunarungu. Semua itu dilakukan agar komunikasi yang

dijalan dengan anak dapat berjalan dengan baik, sama baiknya saat ia

berkomunikasi dengan anak sulungnya. Terkadang ibu vivi tidak membedakan

caranya saat berkomunikasi antara anak sulung dan devora, itu dilakukan agar

nantinya devora akan terbiasa dengan cara berkomunikasi yang seperti itu.

Informan ketiga bernama ibu Urayatun, ibu dari anak penyandang

tunarungu bernama Rizqy Nur Subhan yang duduk di kelas 5 ini merupakan

seorang ibu rumah tangga. Ibu urayatun sesekali menunggu disekolah sampai

rizqy pulang sekolah, ia juga termasuk orang tua yang aktif menjalin komunikasi

dengan guru yang mengajar dikelas anaknya, hal tersebut dilakukan untuk terus

memantau perkembangan rizqy di kelas dan menanyakan arti dari bahasa isyarat

yang tidak ia pahami saat melakukan komunikasi dengan rizqy menggunakan

bahasa isyarat SIBI.

Ibu urayatun memiliki keinginan agar anaknya dapat berkomunikasi

menggunakan bahasa verbal seperti anak normal lainnya, untuk itu ia memilih

untuk menggunakan alat bantu dengar pada rizqy dan memasukan anaknya pada

terapi bicara. Selain itu urayatun selalu menggunakan kata-kata saat berbicara

dengan rizqy meskipun dengan suara yang lantang dan dengan tempo yang

perlahan serta diulang-ulang.

Page 65: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Menurut ibu urayatun, pada dasarnya anak tunarungu memiliki sensitifitas

yang cukup tinggi terhadap apapun yang ada disekitarnya dan memberi respon

yang cepat saat ada bergerakan disekitarnya. Hal tersebut yang digunakan oleh ibu

urayatun saat akan akan memanggil anaknya dalam frekuensi yang jauh, ia akan

melemparkan sesuatu kearah yang dekat dengan rizqy, maka rizqy akan dengan

cepat memberikan respon terhadap gerakan itu dengan melihat pada arah

datangnya benda tersebut, setelah itu barulah ibu urayatun melambaikan

tangannya sebagai tanda meminta anaknya untuk mendekat.

Informan terakhir merupakan key informan dimana beliau berprofesi

sebagai seorang guru yang mengajar pada kelas anak tunarungu, guru tersebut

bernama ibu Euis Andariah. Ibu euis sendiri merupakan lulusan S1 PLB yang

sudah mengajar di SKH 01 Kota Serang dalam waktu yang cukup lama. Dalam

menyampaikan materi dikelas, ibu euis menggunakan KOMTAL dimana beliau

menggunakan bahasa oral juga bahasa isyarat untuk menyampaikan materi kepada

anak tunarungu.

Menurut ibu euis sebenarnya setiap anak tunarungu memiliki karakteristik

yang berdea-beda, sama seperi anak normal lainnya. Karena pada dasarnya anak

tunarungu juga memiliki kesempurnaan yang sama, hanya sedikit berbeda pada

indra pendengarannya. Di dalam kelas pun respon anak saat menerima pelajaran

juga berbeda, ada yang cuek ada juga yang antusias, dan hal tersebut yang

membuat guru harus pintar-pintar dalam menyampaikan materi.

Page 66: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Untuk anak pada kelas atas sudah mulai di ajarkan bahasa isyarat SIBI,

dengan diajarkannya bahasa isyarat SIBI, terkadang membuat orang tua ikut

bertanya kepada guru perihal arti dari kalimat yang menggunakan bahasa isyarat

SIBI ketika diutarakan oleh anak mereka saat berada dirumah. Hal tersebut

mendorong pihak sekolah untuk cepat tanggap dalam setiap pertanyaan yg

diajukan oleh orang tua.

4.2 Hasil Penelitian

Penyampaian cara berkomunikasi pada anak penyandang tunarungu atau

tuli terbatas pada kemampuan mendengar dan bahasa yang mereka miliki, cara

yang digunakan dalam berkomunikasi berbeda dengan anak mendengar. Hal

tersebut membuat penyampaian suatu makna perlu komunikasi yang lebih khusus

dan ekstra. Pada penelitian ini membahas tentang bagaimana pola komunikasi

yang di pakai orang tua saat berkomunikasi dengan anak mereka dalam kehidupan

sehari-hari, dimana orang tua tetep harus melakukan komunikasi dengan cara

yang sedikit berbeda agar pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh anak.

Orang tua yang memiliki anak tunarungu atau tuli pada umumnya

kebingungan saat harus menyampaikan sesuatu terhadap anak mereka, karena bisa

jadi hal tersebut merupakan pengalaman pertama untuk berkomunikasi dengan

anak tunarungu atau tuli. Berbagai macam cara dilakukan agar orang tua tetap

dapat melakukan komunikasi dengan anak mereka, mulai dari mengatur kecepatan

dan volume suara saat berbicara hingga membuat gerakan-gerakan yang dapat

mewakili kalimat yang ingin mereka sampaikan.

Page 67: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Pada teori akomodasi komunikasi di sebutkan bahwa salah satu sifat

manusia yaitu terbagi menjadi dua, salah satunya dapat berkonvergensi. Hal

tersbut juga di lakukan orang tua untuk dapat melakukan interaksi dengan anak

mereka.

Sebenarnya sudah ada bahasa isyarat yang umumnya digunakan untuk

berkomunikasi yaitu Bahasa Isyarat Indonesia (BASINDO) dan Sistem Bahasa

Isyarat Indonesia (SIBI), namun kemampuan orang tua yang kurang dalam

memahami bahasa tersebut menjadi kendala yang cukup besar dalam melakukan

komunikasi. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman yang dimiliki orang

tua mengenai bahasa isyarat, faktor tersebut yang membuat orang tua akhirnya

membuat bahasa isyarat sendiri yang dipahami oleh kedua belah pihak untuk

melakukan komunikasi.

4.2.1 Penyesuaian Gaya Komunikasi Orang Tua

Pada dasarnya orang tua selalu mengharapkan memiliki hubugan yang

baik dengan anak mereka, salah satu cara untuk membangun komunikasi yang

baik dengan anak yaitu dengan memiliki hubungan yang baik antara orang tua dan

anak. Perbedaan cara komunikasi dengan setiap anak pasti berbeda, hal tersebut

yang membuat orang tua melakukan penyesuaian gaya bicara saat melakukan

komunikasi dengan anaknya, begitupun yang dilakukan oleh orang tua yang

memiliki anak penyandang tunarungu (tuli).

Memiliki anak yang sempurna tentu menjadi dambaan semua orang tua,

tetapi tidak semua anak terlahir dengan keadaan yang sama. Salah satu

Page 68: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

kekurangan yang mungkin di derita oleh seorang anak adalah pada indera

pendengarannya, hal tersebut membuat anak memiliki kendala dalam

berkomunikasi. Seperti yang di alami oleh informan pertama (Ibu Ayu):

“Saya taunya tunarungu itu orang yang ga bisa denger, udah sih itu aja.

Pertamanya ya ga bisa denger, waktu kecilnya orang lain udah bisa ngomong ini

itu, ini mah belum. Terus dipanggil juga susah ga respon gitu. Kalo waktu di tes

sih telinga dua-duanya 90 db”

Informan pertama mengatakan bahwa ia mengetahui anaknya mengidap

tunarungu karena keterlambatan kemampuan anak dalam berbicara di bandingkan

dnegan anak lainnya yang seusianya, serta respon yang kurang pada saat ibu ayu

memanggil anaknya. Setelah melakukan pemeriksaan barulah diketahui bahwa

anak ibu ayu memiliki kemampuan dengar hanya 90 dB pada kedua telinganya,

kemampuan tersebut di kategorikan sebagai profoundly losses dimana anak

kehilangan kemampuan mendengar cukup parah dan tidak dapat mendengar

percakapan yang dilakukan dalam jarak 1 meter, meskipun sumber suara sudah

dikeraskan melebihi suara percakapan yang normal.

Berbeda dengan ibu ayu, informal kedua sedikit terlambat dalam

menyadari kekurangan yang dialami anaknya, keterlambatan itu terjadi karena

informan kedua selalu mencoba untuk meyakinkan diri sendiri bahwa anaknya

merupakan anak yang normal, (Ibu Vivi):

“Sebenernya dari umur 2 tahun saya mulai curiga anak saya terlambat

bicara, sedikit sekali kata-kata yang dia ucap. Kalo mau minta apa-apa pake

isyarat dia “euh euh” (sambil nunjuk sesuatu) kaya gitu, saya pawa ke THT

dokter bilang normal untuk struktur telinganya, tapi untuk memastikan

pendengarannya harus di test BERA, waktu itu masih belom, saya masih ga

percaya, ga mungkin anak saya tuli gitu kan. Jadi saya ikutin alur, ah mungkin

nanti sebentar lagi ,sampe umur dia mau sekolah TK, akhirnya saya pasrah saya

lakukan test BERA dan hasilnya memang anak tuli pendengarannya di 110 dB.

Page 69: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Barulah saya umur 5 tahun, jadi agak terlambat. Tapi ga da kata terlambat buat

terus berjuang gitu, tapi untung mengetahuinya memang agak terlambat”

Ibu vivi baru melakukan test BERA untuk anaknya pada usia 5 tahun,

dimana anaknya sudah memasuki sekolah TK, hasil dari test tersebut menunjukan

bahwa anaknya memiliki kemapuan dengar pada 110 dB. Kategori tersebut

merupakan gangguan penderangan sangat berat, dimana orang tersebut tidak

mampu mendengar suara pada kondisi apapun. Informan dua juga menambahkan

bahwa salah satu faktor anaknya bisa ngidap tunarungu adalah karena virus

rubella yang di idapnya saat hamil, (Ibu Vivi):

“...ini murni karena saya kena virus rubella waktu hamil dia, itupun saya

taunya setelah anak saya di vonis begini saya jadi, oh iya saya ngerunut

kebelakang waktu test BERA kan ada ngisi kuesioner untuk ibunya, riwayat

hamil, melahirkan, sampe perkembangan anak itu ada riwayatnya. Sampe saya

nulis itu saya jadi flashback nginget oh iya ternyata saya waktu hamil tuh begini

begini. Baru disitu saya sadar bahwa kayanya virus gitu, jadi baru pertama kali

ngadepinnya ya saya jadi belajar lagi lah, belajar dunia baru dan metode baru

mendidik anak, karena anak pertama saya kan normal jadi mendidik anak yang

kedua ini agak berbeda memang”

Bagi ibu vivi memiliki anak yang menyandang tunarungu menjadi sarana

pembelajaran yang baru baginya, ibu vivi jadi mengenal bahasa yang baru dalam

berkomunikasi dan mendalami dunia baru untuk mengajarkan anak berbagai

pengetahuan, karena cara didik antara anak pertamanya yang normal dengan anak

kedua pasti berbeda. Berbeda dengan ibu vivi, informan ketiga ini menyadari

gangguan pendengaran pada anaknya di usia 2 tahun (Ibu Urayatun):

“Perkembangan bicara anak, ternyata anak saya itu kok nyampe umur

setahun belum bisa ngucap apa-apa gitu kan, terusnya udah ada firasat sih ya,

kok ini anak saya kalo ada suara yang berisik kaya motor kok diem aja, ada suara

ribut-ribut diem aja. Nah dari situ saya apa kenapa? Apa tunarungu? Dari situ

saya bawa ke THT, dari THT di suruh test BERA sama saya dan ternyata memang

kendalanya seperti itu. Di umur 2 tahun itu saya baru respon ke THT anak saya,

dari situ ternyata anak saya tunarungu untuk kedua telinganya.”

Page 70: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Sama seperti informan pertama. Ibu urayatun menyadari keterlambatan

bicara pada anaknya dan respon yang tidak di berikan saat anak berada di sekitar

kebisingan. Ibu urayatun yang merupakan seorang ibu rumah tangga cukup

merasa khawatir dengan kondisi anaknya pada saat itu sehingga memutuskan

untuk membawanya untuk di periksa oleh dokter THT dan menjalani test BERA.

Seperti dua informan lainnya, memiliki anak tunarungu juga merupakan

pengalaman pertama bagi ibu urayatun, tidak ada gangguan yang dialami selama

kehamilan membuat ibu urayatun tidak memiliki firasat apapun akan kondisi

anaknya.

Kondisi anak yang seperti ini membuat orang tua melakukan berbagai

penyesuaian untuk dapat melakukan komunikasi dengan anaknya tanpa adanya

missunderstanding yang dapat mempersulit penyampaian pesan. Sejalan dengan

teori akomodasi, dimana teori ini berpijak pada premis bahwa ketika pembicara

berinteraksi, merèka menyesuaikan pembicaraan, pola lokal, dan atau tindak

tanduk mereka untuk mengakomodasikan orang lain (Turner, 2008: 217).

Seperti yang disampaikan oleh informan pertama (Ibu Ayu):

“Cara yang sama pake ya beda ya sama anak lain, ya pake isyarat aja,

pake gerakan tangan. Tapi bukan bahasa yang kaya disekolah ya, saya bikin

sendiri aja yang penting anaknya ngerti”

Informan pertama mengatakan bahwa cara berkomunikasi dengan anak

tunarungu tentu berbeda dengan anak lainnya, ibu ayu menggunakan bahasa

isyarat tangan yang sudah dimengerti oleh ibu ayu dan anaknya, bahasa tersebut

merupakan bahasa yang di ajarkan dari kecil oleh anak ibu ayu. Sesuai dengan

teori akomodasi yang mengharuskan kedua pembicara menyesuaikan gaya bicara

Page 71: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

agar pesan yang disampaikan dapat diterima, begitupun yang dilakukan oleh ibu

ayu.

Sama seperti ibu ayu, informan kedua juga melakukan hal sama dalam

menyesuaikan cara berkomunikasi dengan anaknya (Ibu Vivi):

“Berkomunikasinya pake bahasa tarzan ya, karena dia sempet pake alat

bantu dengar, setelah di test 2 bulan kemudian beli alat bantu dengar, tapi

memang perlu penyesuaian karena anaknya memang sudah besar, sudah bisa

bilang “engga mau” sudah bisa menolak jadi butuh perjuangan juga supaya dia

mau pake alat bantu dengar. Sempet terapi bicara juga, dia sudah ada beberapa

kata-kata yang dia bisa ucap, tapi untuk perintah atau keinginan dia, dia lebih

banyak menggunakan bahas isyarat sendiri, gitu. Sama-sama ngerti lah bahasa

ibu, insting ibu aja, tapi beberapa kata ada yang sudah dia bisa ucap

sebenernya”

Informan kedua melakukan penyesuaian dengan menggunakan bahasa

tarzan, dimana bahasa tarzan merupakan bahasa yang digunakan oleh orang-orang

yang berlainan bahasanya dan tidak mudah saling mengerti, di campur gerak

isyarat. Penggunaan bahasa tarzan ini sesuai dengan teori akomodasi komunikasi

dimana penyesuaian gaya komunikasi dilakukan oleh kedua pembicara. Ibu vivi

sebisa mungkin membujuk anaknya untuk mau menggunakan alat bantu dengar

guna membuat komunikasi yang dilakukan lebih mudah dan lebih cepat dipahami

oleh anak.

Selain itu ibu dari dua anak ini sempat memberikan terapi bicara pada sang

anak, hasil dari terapi itu membuat anaknya dapat mengucapkan beberapa kata

sederhana seperti “engga mau”, tetapi dalam mengungkapkan keinginannya anak

ibu vivi lebih cenderung sering munggunakan bahasa isyarat yang sama-sama

dimengerti oleh keduanya, ibu vivi menyebut itu sebagai bahasa ibu. Penyesuain

dalam berkomunikasi juga di sampaikan oleh informan ketiga (Ibu Urayatun):

Page 72: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

“Kalo komunikasinya pake gerakan, karena kalo ga pake gerakan kita

ngomong kaya gimana juga dia ga akan ngerti kan ga akan ngerepon juga, jadi di

panggil sama kita mau sekeras apapun dia ga akan ngedenger, jadi pake gerakan

aja, selama dia, lagian dia melihat bibir aja dia malah bilang “kamu ngomong

apa sih?” kan gitu”

Ibu urayatun menggunakan gerakan tangan saat melakukan komunikasi

dnegan anaknya, meskipun anak sudah menggunakan alat bantu dengar tetapi

tetap saya kemampuannya dengarnya tidak bertambah banyak. Tetapi terkadang

ibu urayatun merasa sedikit egois, ia ingin anaknya dapat mengerti cara

berkomunikasi secara verbal, (Ibu Urayatun):

“Kadang-kadang kita juga kan sambil melatih anak biar ga pake gerakan

nih, kan semua orang juga pengennya anak bisa ngedenger nih ga pake gerakan,

biar bisa ngucap kan, tapi dai kadang-kadang ngeliat gerakan mulut kita tuh

masih bingung, jadi masih harus di seimbangkan antara gerakan sama

ucapannya, tapi eamng dia walaupun dia lebih paham kegerakan juga, tetep aja

dari kitanya mulut itu harus bergerak biar si anak juga kan lama-lama bakalan

ngerti”

Memberikan pesan yang menggunakan media tangan sebagai alat

penyampaianya memang cukup efektif bagi anak tunarungu, tetapi bila disertai

dengan gerakan bibir atau oral dapat membantu anak untuk sidkit-sedikit

memahami kalimat tersebut. Hal itu yang diharapkan oleh ibu urayatun, dimana

mungkin seatu hari anaknya dapat juga berinteraksi atau cukup memahami pesan

yang disampaikan secara verbal.

Menurut teori akomodasi komunikasi mempertimbangkan motivasi dan

komsekuensi yang mendasari dari apa yang terjadi ketika dua pembicara

menyesuaikan gaya komunikasi mereka, selama peristiwa komunikasi, orang akan

berusaha untuk mengakomodasikan atau menyesuaikan gaya berbicara mereka

dengan orang lain (Turner, 2008:217)

Page 73: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Hal tersebut juga dilakukan oleh ketiga informan, dimana ketiga informan

berusaha untuk menyesuaikan gaya komunikasi mereka saat melakukan interaksi

dengan anak penyandang tuna rungu (tuli). Penyesuaian tersebut dilakukan orang

tua dengan penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal secara bersamaan.

4.2.2 Bentuk Komunikasi Yang Diciptakan Orang Tua

Tidak sama seperti saat melakukan interaksi dengan anak normal lainnya,

orang tua harus memiliki cara yang sedikit berbeda saat melakukan komunikasi

dengan anak tunarungu. Hal ini lah yang mendorong orang tua membuat atau

menciptakan bentuk komunikasi yang sedikit berbeda agar pesan yang diberikan

dapat diterima oleh anak tunarungu dengan baik.

Menciptakan bentuk komunikasi yang berbeda dimaksudkan untuk

mempermudah pengakomodasian pesan antara dua pembicara, sama dengan yang

dijelaskan dalam teori akomodasi komunikasi, dimana pembicara berusaha untuk

mengakomodasikan pembicaraan dengan menyesuaikan gaya bicara guna

pembicara dapat mencapai tujuan dalam penyampaiaan pesan.

Hal tersebut juga dilakukan oleh ketiga informan, dimana informan mulai

menggabungkan antara komunikasi verbal dan nonverbal secara sekaligus saat

menyampaikan pesan, seperti yang disampaikan oleh informan pertama (Ibu

Ayu):

“...pertamanya misalkan kita pake gerakan terus pake suara juga gitu”

Page 74: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Ibu ayu juga menambahkan bahwa dalam menyampaikan kalimat

menggunakan bibir harus dilakukan dengan perlahan dan tertitah, dengan begitu

fokus anak saat memerhatikan dapat terbagi dengan baik, (Ibu Ayu):

“Ya pelan-pelan harus apa tuh di titah-titah gitu tuh perkata, jadi kaya

saya mau bilang “tidur” itu saya ngomongnya “ti-dur” sambil tangannya begini

(menempelkan kedua telapan tangan dan menaruhnya di kuping sebelah kanan)”

Berbeda dengan ibu ayu, informan kedua menggunakan cara yang sama

saat berkomunikasi dengan kedua anaknya. Meskipun ibu vivi mengetahui bahwa

anaknya mungkin tidak mengerti apa yang diucapkan, tetapi ibu vivi tetap

mencoba hal itu, (Ibu Vivi):

“...Saya bicara seperti ke anak saya yang pertama, walaupun saya tau

anak saya ga mendengar tapi saya tetep...”

Meski begitu tidak jarang pula ibu vivi tetap menggabungkan bahasa

verbal dan non verbal saat meyampaikan pesan kepada anaknya, mulai dari kata-

kata yang mudah untuk di pahami sampai kalimat yang cukup panjang. Seperti

kalimat larangan, disampaikan oleh ibu vivi dengan ucapan dan juga gerakan

tangan, (Ibu Vivi):

“...kaya “ga boleh gitu!” jadi saya dua, mulut saya bicara dan tangan

saya tetep bergerak ngasih isyarat. Jadi minimal dia bisa baca gerak mulut saya

dan dia bisa tau kalo “ga boleh!” itu berarti gaboleh, gitu”

Seiring berjalannya waktu dengan pertumbuhan anak yang semakin cepat

membuat ibu vivi sedikit kewalahan dengan mencari waktu agar dapat mengobrol

lebih lama dengan anaknya, kemajuan teknologi saat ini membuat anak asik

dengan hp dan dunianya sendiri, tetapi ibu vivi sebisa mungkin tetap mencoba

untuk mengobrol dengan anaknya meskipun hanya memakan waktu yang

sebentar, berikut yang diutarakan ibu vivi:

Page 75: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

“Kalo sekarang sih karena anaknya udah punya dunia sendiri ya, dia

udah tau main udah tau hp jadi agak berkurang komunikasinya. Tapi tetep saya

sempetin mininal satu hari duduk dulu satu menit sama dia, asal duduk dulu

walaupun dia lagi maen hp ada sedikit yang saya masukan”

Salah satu cara untuk mensiasati hal tersebut juga dengan selalu

menyempatkan waktu untuk menunggu anaknya disekolah, karena bila waktu

istirahat anaknya akan datang untuk menceritakan apapun hal yang terjadi

didalam kelas, dengan begitu waktu untuk mengobrol dengan danaknya jadi

semakin bertambah. Anak ibu vivi termasuk anak yang cerdas, cepat dalam

menanggapi dan memahami hal baru, kendala komunikasi yang kadang cukup

menghambat dalam penyampaian materi, namun sejauh ini kendala tersebut bisa

untuk di atasi. Lingkungan sekolah juga membantu anak dalam penyerapan

bahasa, membuat kosa kata anak menjadi bertambah, berikut yang disampaikan

ibu vivi:

“Ada sih, pasti ada perubahan ditambah kan sesudah terapi ada beberapa

kosa kata yang dia tau. Di sekolah juga kan diajarkan apa tu, bentuknya misalnya

baju gambarnya kaya gini tulisannya begini bahasa isyaratnya begini jadi dia

ada penambahan kosa kata.”

Memiliki kekurangan pada indera pendengaran bukan berarti tidak

memiliki kelibihan pada bidang yang lain, menurut informan kedua bahwasannya

anak tunarungu memiliki kepekaan yang luar biasa pada setiap perubahan yang

ada di sekitarnya. Anak tunarungu lebih sensitif pada setiap gerakan asing yang

ada di sekitarnya, serta memiliki rasa penasaran yang cukup tinggi pada setiap hal,

melihat kemampuan tersebut di gunakan oleh ibu urayatun untun memanggil

anaknya dalam jarak yang cukup jauh, yaitu dengan melemparkan benda ke arah

anaknya tanpa mengenai si anak. (Ibu Urayatun):

Page 76: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

“...kan kalo anak gini mah dia lebih peka. Peka terhadap “benda apa tuh

yang lewat di saya”, tapi kita ga kena badannya, kalo saya,saya pribadi kalo lagi

males “aduh jauh banget sih manggi kamu” jadi saya lempar bola atau apa ke,

jadi dia langsung respon liat ke kita, nah langsung kita ngomong pake gerakan

sama bibir, gitu kan. Jadi manggilnya saya mah kalo lagi males ya ngelempar

sesuatu yang deket sama dia, dia pasti nengok. Karena mereka benda lewat

sekecil apapun tunarungu mah sebenernya lebih sensitif.”

Setiap peyampaian pesan informan ketiga selalu menggabungkan ucapan

dengan gerakan tangan, hal tersebut dilakukan guna anak lebih cepat dalam

pemahanan informasi yang di berikan. Meskipun tidak jarang perbedaan

pemahaman antara apa yang diberikan dengan apa yang di terima oleh anak sering

terjadi, tetapi tidak membuat ibu urayatun menyerah dalam memberikan

pemahaman kepada anaknya. mengingat bahwa anak tunarungu membutuhkan

perhatian yang lebih banyak dibandingkan dengan anak normal lainnya, membuat

orang tua harus lebih banyak meluangkan waktu untuk sekedar mengobrol dan

mendengarkan cerita anak, serta membutuhkan penanganan ekstra saat

memberikan pemahaman anak dalam kondisi yang kurang disukai anak, seperti

saat anak sedang merajuk. Seperti apa yang disampaikan oleh ibu urayatun:

“Kalo menyampaikannya itu kan, kalo misalkan dia lagi begaduh kan lagi

ada nakal-nakalnya, kita sampaikanya harusnya secara pelan-pelan, diomongin

secara jelas, jangan kita “ga boleh!” pake lambaian tangan doang nanti dia

bingung apa yang ga boleh, nah mangkannya harus di jelaskan pake gerakan

sedetail mungkin, nanti dia juga ngeresponnya suka mengkerutkan dahinya itu ya,

berarti kan dia belum ngerti, jadi “ga bo-leh lem-par bo-la, nan-ti a-dek-nya na-

ngis” (sambil menunjukan gerakan menangis), nanti dia jawab “Ooo” kalo udah

ngeliat dia ngomong gitu berarti itu tandanya dia udah ngerti, gitu aja sih.”

Dalam komunikasi yang dilakukan pada kehidupan sehari-hari ibu

urayatun menggunakan bahasa yang sudah dipakai dari anak masih kecil, bukan

bahasa isyarat pada umumnya. Penggunaan bahasa rumah digunakan mengingat

anak belum memahami banyak kosa kata yang diajarkan di sekolah, tetapi ibu

Page 77: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

urayatun sebisa mungkin selalu menggunakan bahasa-bahasa baru yang diajarkan

di sekolah, agar anak menjadi terbiasa dengan menggunakan bahasa isyarat.

Pemahaman adalah faktor yang harus diutamakan dalam menyampaikan pesan,

terlepas dari bagaimana cara pesan itu disampaikan. (Ibu Urayatun):

“Iya saya gunakan, pokoknya sebisa mungkin karena dia belum mengerti,

karena dia masih di kelas rendah ya jadi banyak yang gerakan belum kita

ketahui, jadi pake gerakan yang dari rumah aja kita pake, yang penting kan dia

paham dengan gerakan yang di rumah, yang saya ajarkan dari dia masih kecil.

...dia misalnya kalo kosa kata itu dapetnya satu atau dua dari terapin di rumah,

gitu. Jadi satu hari itu satu kata dua kata sama gerakan gitu diterapin satu-satu,

tapi yang lainnya kan belum tentu, jadi kita sebisa mungkin nyampein gerakan

tubuh kita gitu tuh untuk memahami dia”

Penambahan kosa kata juga datang dari sekolah, karena saat mulai sekolah

anak jadi belajar untuk mau mengucapkan pelafalan dan mendapatkan gerakan

dari bahasa isyarat yang umumnya digunakan oleh penyandang tunarungu.

Sebagai orang tua tentu saja ingin tetap dapat memahami pesan yang disampaikan

oleh anak, meskipun saat anak menggunakan bahasa isyarat. Salah satu cara yang

dipakai orang tua adalah dengan menanyakan langsung kepada guru mengenai arti

dari kalimat yang disampaikan oleh anak. Seperti yang di sampaikan ibu euis

(informan empat):

“...kami biasanya ada komunikasi dengan orang tua biar sama antara

disekolah dengan dirumah. Biasanya orang tua suka berkomunikasi dengan

bertanya langsung sama guru, seperti “ko ini anaknya bilang begini ya, ini

artinya apa?”. Paling ada komunikasi anatara guru dengan orang tuanya”

Sejauh ini sekolah masih tetap menggabungkan bahasa oral dengan bahasa

isyarat, itu dilakukan agar anak perlahan tetap bisa mengerti materi yang

diberikan dikelas, setelah anak menginjak kelas yang lebih besar pengenalan

mengenai bahasa isyarat baru diberikan. Tetapi orang tua masih banyak yang tetap

Page 78: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

menggunakan bahasa rumah untuk berkomunikasi dengan anak mereka, meskipun

bahasa isyarat sudah mulai di kenalkan pada anak.

Penyesuaian gaya komunikasi dalam teori akomodasi komunikasi adalah

dengan menyesuaikan pembicaraan seperti kecepatan dalam berbicara, intonasi

dalam berbicara dan penggunaan komunikasi non verbal, begitupun yang

dilakukan oleh orang tua saat berinteraksi dengan anak penyandang tuna rungu

(tuli) adalah dengan melakukan penggabungan antara komunikasi verbal dan non

verbal secara bersamaan.

4.2.3 Kendala Orang Tua dalam Berkomunikasi

Setiap orang tua tentu menginginkan untuk dapat berbagi cerita dengan

anak tanpa adanya gangguan teknis yang menghambat penerimaan saat sedang

bertukar pesan antara satu sama lain. Memberi nasihat atau arahan pada anak,

pengenalan akan hal yang baru dan bahkan hanya sekedar untuk mendengarkan

cerita anak disekolah menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi orang tua,

karena hal tersebut dapat membuat hubungan anatara orang tua dan anak menjadi

semakin baik dan anak akan lebih terbuka kepada orang tua. Akan tetapi bagi

orang tua normal pada umumnya, kendala saat berkomunikasi dengan anak kerap

terjadi. Salah persepsi, nada bicara yang telalu tinggi saat marah, dan lain

sebagainya terkadang membuat orang tua kesulitan untuk memberikan pesan pada

anak.

Kesulitan tersebut menjadi lebih besar bagi orang tua yang memiliki anak

dengan keterbatasan dalam mendengar (tuli). Orang tua harus berusaha lebih keras

Page 79: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

dalam meyampaikan pesan terhadap anak mereka, berbagai cara dilakukan orang

tua, namum tetap saja kendala dalam berkomunikasi masih ditemui.

Dalam teori akomodasi pun kendala tentu tetap ditemukan, ketika kedua

pembicara tidak saling memahami akan pesan yang disampaiakan, maka dari

itulah penyesuaian gaya komunikasi di butuhkan agar pesan yang disampaikan

dapat dipahami oleh lawan bicara. Hal tersebut juga yang dilakukan oleh orang

tua.

Kurangnya pemahaman anak serta kecakapan orang tua dalam

memberikan cara yang mudah untuk di terima anak menjadi faktor yang sering

muncul saat orang tua mencoba untuk menyampaikan pesan. Informan pertama

(ibu ayu) menjelaskan bahwa kurang pahamnya anak terhadap kalimat yang coba

untuk di sampaikan terkadang membuat anak acuh terhadap pesan yang diberikan.

(Ibu Ayu):

“...kadang dianya juga kalo udah ga paham sama yang saya omongin

anaknya suka apa ya? Acuh gitu, karena kesel juga kali ya dianya”

Tetapi tidak hanya dari satu sisi, terkadang orang tua juga merasakan hal

yang sama. Lelah dengan pesan yang tak juga dimengerti anak membuat orang tua

merasa putus asa dan menyerah untuk sementara waktu, seperti informan kedua

(ibu vivi) yang terkadang merasa kesal dengan anak yang tidak mengerti dengan

kalimat yang coba ia sampaikan, meskipun pesan tersebut telah diulang berkali

kali dengan menggunakan isyarat dan juga oral. (ibu vivi):

“...terhambat komunikasi pasti kadang dia yang pengen sesuatu saya yang

susah mengerti apa maksudnya gitu, ya karna keterbatasan itu ga selamanya

paham”

Page 80: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Informan ketiga (ibu urayatun) memiliki pendapat yang sama dengan

kedua informan yang lain, selisih paham sering kali terjadi saat ibu urayatun

mencoba menyampaikan teguran pada anaknya, terlebih saat anak dalam keadaan

marah, menangis atau merengek. Dalam kondisi tersebut ibu urayatun harus ekstra

sabar dalam memberikan pemahaman tersebut, (ibu urayatun):

“Kadang bahasa yang saya terjemahkan ke gerakan itu dia ga paham,

mungkin karena dia mikirnya lain sama apa yang saya maksud ya, jadi saya mah

ngomongnya apa, dia mikirnya apa. ...kalo kondisinya dia lagi nangis dia ga akan

ngerti kan, nah kalo dia udah tenang nanti kita ulangin sekali dua kali juga dia

bakalan ngerti asalkan jangan terburu-buru”

Salah satu cara untuk mengurangi kendala yang ada dilakukan orang tua

dengan menggunakan alat bantu dengan bagi anak mereka. Meskipun penggunaan

alat bantu dengar tidak membantu sepenuhnya anak untuk dapat mendengar

dengan jelas, tetapi cukup membantu orang tua dalam menyampaikan pesan.

Selain penggunaan alat bantu dengar, terapi bicara juga menjadi pilihan kedua

orang tua dalam mengatasi kendala saat melakukan komunikasi dengan anak.

Namun terlepas dari semua itu, membuat anak terbiasa dengan

penggunaan alat bantu dengar dan terapi bicara tetap membutuhkan waktu yang

tidak sebentar, seperti yang di jelaskan oleh informan ketiga (ibu urayatun):

“...di latihnya ya harus pake alat bantu dengar kalo engga ya harus

terapi, dan itu kan prosesnya agak lama juga gitu, terusnya kan dalam terapi juga

ga dia langsung bisa, dia misalnya kalo kosa kata itu dapetnya satu atau dua dari

terapin di rumah”

Dengan penggunaan alat bantu dengar tidak menutup kemungkinan

kendala yang di alami orang tua akan menghilang, kesalah pahaman kerap terjadi

antara orang tua dan anak. Ketiga informan memiliki cara yang sama untuk

Page 81: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

meminimalisir kendala yang ada dengan cara yang cukup sederhana, yaitu dengan

cara mengulang berkali-kali kalimat atau pesan yang coba di sampaikan oleh

orang tua, dengan cara tersebut anak sedikit demi sedikit akan mengerti dengan

pesan yang di sampaikan.

Pengulangan kata atau kalimat yang dilakukan orang tua saat beriteraksi

dengan anak tuna rungu (tuli) diharakan orang tua dapat mempermudah anak

untuk mengerti dan memehami pesan yang disampaikan orang tua, sesuai dengan

teori akomodasi komunikasi dimana pembicara berusaha untuk

mengakomodasikan pembicaraan dengan menyesuaikan gaya bicara mereka, salah

satunya dengan melakukan pengulangan saat berbicara.

4.2.4 Pemahaman Orang Tua Terhadap Bahasa Isyarat

Pada umumnya penyandang tunarungu dapat berkomunikasi dengan

sesama penyandang maupun orang lainnya menggunakan bahasa isyarat yang

sudah ada seperti SIBI dan BASINDO, penggunaan bahasa ini biasanya hanya

menggunakan gerakan tangan dan mimik wajah untuk memperjelas arti dari

kalimat yang di sampaikan.

Dalam teori akomodasi komunikasi yang dikemukakan oleh giles pada

tahun 1773, penyesuaian gaya komunikasi dilakukan untuk dapat

mengakomodasikan lawan bicara. Penyesuaian gaya komunikasi yang dilakukan

orang tua salah satunya dengan mempelajari bahasa yang pada umumnya

digunakan oleh orang yang memiliki kekurangan pada indera pendengarannya

(tuli).

Page 82: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Penggunaan bahasa ini dapat meminimalisir kesalahan persepsi antara

kedua belah pihak, namun tidak sedikit orang tua yang memiliki anak penyandang

tunarungu kurang mengerti dan baru mngetahui mengenai adanya bahsa isyarat

ini, sehingga belum bisa mengaplikasikannya pasa saat sedang berbicara dengan

anak. Seperti informan pertama (ibu ayu) yang justru baru mengetahui bahasa

isyarat SIBI dari tempat anaknya bersekolah:

“Saya sih taunya dari sekolah ini aja, kalo disini kan diajarinnya apatuh?

SIBI ya namanya...”

Materi yang diberikan oleh pihak sekolah kepada anak mengenai bahasa

isyarat SIBI membuat orang tua mau tidak mau harus ikut belajar mengenai

bahasa isyarat tersebut untuk dapat membantu anaknya bisa terbiasa dengan

bahasa tersebut. Karena saat anak semakin dewasa dan mulai di kenalkan pada

dunia luar, kemampuan untuk berbahasa isyarat sanaget dibutuhkan agar anak

tetap dapat bersosialisasi dengan anak lainnya.

Hal tersebut juga disarakan oleh informan ketiga (ibu urayatun) yang baru

mengetahui ada bahasa tertentu yang biasanya digunakan oleh penyandang

tunarungu (tuli) untuk dapat berkomunikasi dengan yang lainnya. Mengetahui hal

tersebut belajar dari sang anak, ibu urayatun mencoba untuk ikut belajar dan

menerapan penggunaan bahasa isyarat tersebut meskipun hanya beberapa kata:

“Kalo misalnya sejauh ini sih ibunya harus pinter juga SIBI nya, kalo

diirumah kan kalo anak saya itu pertama sekolah di ajarkan SIBI dari A-Z

...karena saya ngeliatin jadi saya juga tau lah sedikit-sedikit mah, jadi kadang-

kadang saya tanya namanya siapa, cukup aja dia bilang rizqy pake gerakan

tangan, kaya gitu.”

Page 83: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Meskipun terkadang sulit untuk memahami bahasa isyarat, informan kedua

(ibu vivi) mengaku harus memaksakan diri untuk belajar bahasa SIBI agar dapat

lebih mengerti pesan yang disampaikan oleh anak, karena anak sudah mulai di

ajarkan bahsa isyarat oleh sekolah. Media untuk dapat mempelajari bahasa isyarat

bisa melalui media sosial dan bertanya langsung kepada guru yang mengajar anak

dikelas. (ibu vivi):

“ Sedikitnya saya tau, karena memaksakan diri untuk tau. Saya pengen

komunikasi sama anak saya jadi saya coba cari tau di youtube atau di nanya

kegurunya gitu, kaya bahasa ini ngomongnya kaya gimana ya, gitu-gitu”

Memperlajari bahasa isyarat juga di lakukan ibu vivi dengan bergabung

bersama beberapa komunitas yang menaungi orang tua yang memiliki anak

dengan keterbatasan dalam mendengar (tuli), seperti komunitas orang tua anak

tunarungu sebanten dan komunitas orangtua tunarungu seindonesia untuk dapat

saling bertukar informasi mengenai bahasa isyarat.

“Dari semenjak anak saya tunarungu kan saya banyak belajar dari, saya

googling juga, terus saya gabung komunitas orang tua anak tunarungu sebanten

juga, gabung komunitas orangtua tunarungu seindonesia juga, jadi saya banyak

ilmu, sharing parents ajasama mereka ngadepin anak kaya gini tu gimana. Buka-

nuka chanel youtube yang anak-anak tunarungu yang udah berhasil kaya apa,

jadi banyak belajar lah.”

Cara selanjutntya untuk memahami bahasa isyarat yaitu dengan bertanya

langsung kepada guru disekolah, menurut informan pendamping (ibu euis) cukup

banyak orang tua yang aktif untuk bertanya mengenai arti dari kalimat yang

disampaikan menggunakan bahasa isyarat SIBI. Mulai dari kata yang sederhana

sampai kalimat yang cukup panjang, seperti yang di jelaskan ibu euis berikut:

“Kalo untuk orang tua sih, kami biasanya ada komunikasi dengan orang

tua biar sama antara disekolah dengan dirumah. Biasanya orang tua suka

Page 84: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

berkomunikasi dengan bertanya langsung sama guru, seperti “ko ini anaknya

bilang begini ya, ini artinya apa?”. Paling ada komunikasi anatara gutu dengan

orang tuanya”

Ketertarikan orang tua untuk mulai ikut belajar bahasa isyarat memberikan

dampak positif bagi kemajuan kemampuan anak untuk membiasakan diri

menggunkan bahasa isyarat dalam kehidupan sehari-hari. Namun tidak dapat

dipungkiri ketiga informan mengaku lebih nyaman menggunakan bahasa isyarat

yang telah mereka buat sendiri dengan anak yang sama-sama telah dimengerti,

seperti yang dikatakan oleh ibu ayu:

“ Saya pribadi sih lebih nyaman sama paham kalo pake bahasa gerakan

sendiri ya, soalnya kan itu dari anak kecil saya ajarinnya, jadi anak juga lebih

paham kalo pake gerakan-gerakan saya (gerakan yang di buat oleh ibu).”

Hal tersebut juga dirasakan oleh informan dua (ibu vivi), ibu yang

memiliki keinginan untuk dapat berkomunikasi secara verbal dengan anaknya ini

merasakan kesulitan menggunakan bahasa isyarat dalam kehidupan sehari-hari

karena kemampuannya yang kurang dalam mengertikan kalimat tersebut. Ibu vivi

merasa lebih nyaman dan leluasa dengan menggunakan bahasa yang telah ia dan

anaknya pahami dari awal, (ibu vivi):

“Saya pribadi sih lebih nyaman sama paham kalo pake bahasa gerakan

sendiri ya, soalnya kan itu dari anak kecil saya ajarinnya, jadi anak juga lebih

paham kalo pake gerakan-gerakan saya (gerakan yang di buat oleh ibu).”

Sedikit berbeda dengan kedua informan sebelumnya, informan ketiga (ibu

urayatun) lebih memilih mengkombinasikan antara bahasa yang sudah dipahami

bersama anak dengan bahasa isyarat SIBI, penggabungan tersebut diharapkan ibu

urayatun agar anaknya kelak dapat dengan lancar menggunakan bahasa isyarat

SIBI dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun bila di lihat dari tingkat kenyamanan

Page 85: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

dan kemampuan memahami pesan dalam berkomunikasi, ibu urayatun lebih

memilih untuk menggunakan bahasa yang sejak kecil sudah di ajarkan kepada

anaknya dari sejak kecil. Tetapi tidak menutup keinginan ibu urayatun untuk tetap

dapat menggunakan bahasa isyarat SIBI dengan anaknya, seperti yang dijelaskan

ibu urayatun berikut:

“Kombinasi aja, yang belum diketahuin dari sekolah pake bahasa isyarat

ya kita ciptain sendiri gerakannya, kalo disekolah udah ada ya kita pake yang

dari sekolah kita terapin langsung, kadang-kadang ada gerakan baru baru nih

disekolah saya ga ngerti apa ya artinya, saya tu langsung nanya kegurunya, gitu.

Tapi tergantung orang tuanya, kalo orang tuanya peka terhadap anaknya sama

rajin nanya ke gurunya mah ya pasti bakalan cepet ngerti juga, kalo saya kan

setiap abis belajar anak selalu saya tanya di sekolah belajar apa, ada gerakan

apa, jadi selalu saya bawa kerumah terus kalo saya ga ngerti saya langsung

tanya kesini”

Meskipun ketiga informan berusaha untuk menyesuaikan gaya komunikasi

dengan anak mereka tetapi faktor karena terbiasa membuat ketiga informan

merasa sedikit kesulitan untuk ikut mempelajari bahasa isyarat, khusunya bahasa

isyarat SIBI, mereka merasa lebih nyaman dan leluasa saat mengobrol dengan

anaknya menggunakan bahasa yang sudah saling di pahami satu sama lain sejak

anak masih kecil dibandingkan menggunakan bahasa isyarat pada umumnya saat

menyampaikan pesan.

Page 86: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

4.3 Pembasahan

Dalam penelitian ini, peneliti akan menguraikan hasil penelitian sesuai

dengan rumusan masalah, yaitu bagaimana teknik komunikasi orang tua terhadap

anak penyandang tunarungu di Kota Serang. Pembahasan peneliti lakukan

berdasarkan rujukan teori yang sudah ada di Bab II dengan fakta hasil penelitian

di lapangan. Peneliti juga membuat suatu analisis serta interpretasi secara

deskriptif sesuai dengan penelitian ini.

Aktivitas komunikasi yang dilakukan orang tua dengan anak menjadi suatu

rutinitas yang wajib dilakukan setiap saat, peran orang tua sangat penting dalam

pengenalan wawasan terhadap anak. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa orang

tua merupakan individu pertama yang menjadi guru anak dalam melakukan

komunikasi, mulai dari hal yang sederhana sampai anak tersebut siap untuk

berkomunikasi dengan individu lain.

Namun tidak jarang orang tua memiliki kendala saat menjalani hal

tersebut, banyak faktor baik dari dalam maupun luar yang dapat membuat suatu

komunikasi berjalan dengan kurang efektif, salah satu akibatnya yaitu dengan

kesalahan persepsi yang dari anak saat menangkap pesan yang di berikan orang

tua.

Kendala tersebut juga di alami bagi orang tua yang memiliki anak dengan

gangguan pada indera penderannya (tuna tungu), dimana tuna rungu merupakan

kondisi seseorang mengalami kehilangan pendengaran yang mengakibatkan orang

tersebut tidak dapat menangkap berbagai rangsangan, sehingga mengalami

Page 87: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

hambatan dalam perkembangan bahasa. Perlu adanya penanaman sikap aktif oleh

orang tua dalam proses tahap perkembangannya, dimana orang tua berusa menjadi

teknik penyampaian pesan yang tepat untuk anak, agar anak dapat menerima

pesan dengan baik.

Orang tua melakukan berbagai penyesuain dalam hal tersebut, penyesuaian

tersebut membuktikan bahwa orang tua dapar berkonvergensi dengan merupah

gaya komunikasi mereka menjadi lebih baik tanpa meninggalkan bentuk

komunikasi mereka yag lama, salah satunya penyesuaian dalam cara berbicara,

seperti yang disampaikan oleh Turner (2008:217) dalam teori akomodasi

komunikasi, dimana teori ini dapat dijadikan landasan dalam kegiatan komunikasi

orang tua dengan anak tunarungu (tuli) dalam kehidupan sehari-hari. Teori

akomodasi komunikasi mempertimbangkan motivasi dan konsekuensi yang

mendasari dari apa yang terjadi ketika kedua pembicara menyesuaikan gaya

bicara mereka agar pesan yang diberikan dapat diterima dengan baik. Selama

peristiwa komunikasi, orang akan berusaha untuk mengakomodasikan akan

memyesuaikan gaya berbicara mereka dengan orang lain.

Begitu pun yang terjadi pada orang tua, saat orang tua mencoba untuk

berinteraksi dengan anak mereka, orang tua akan berusaha untuk dapat

mengakomodasikan atau menyesuaikan gaya bicara mereka kepada anak agar

anak lebih memahami pesan yang di sampaikan dan orang tua dapat memperkecil

kemungkinan terjadinya miss understanding. Salah satu cara yang di pakai orang

tua yaitu dengan menggunakan gerakan tangan dan gerakan mulut yang perlahan

saat mencoba untuk menyampaikan pesan serta menggunakan bahasa tarzan.

Page 88: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Bahasa tarzan merupakan bahasa yang pada umumnya digunakan oleh orang yang

berlainan bahasanya dan tidak mudah saling mengerti, seperti yang di katakan

oleh informan ibu vivi:

“Berkomunikasinya pake bahasa tarzan ya, karena dia sempet pake alat

bantu dengar, setelah di test 2 bualn kemudian beli alat bantu dengar, tapi

memang perlu penyesuaian karena anaknya memang sudah besar, sudah bisa

bilang “engga mau” seudah bisa menolak jadi butuh perjuangan juga supaya dia

mau pake alat bantu dengar. Sempet terapi bicara juga, dia sudah ada beberapa

kata-kata yang dia bisa ucap, tapi untuk perintah atau keinginan dia, dia lebih

banyak menggunakan bahas isyarat sendiri, gitu. Sama-sama ngerti lah bahasa

ibu, insting ibu aja, tapi beberapa kata ada yang sudanh dia bisa ucap

sebenernya”

Penyesuaian gaya berbicara juga di lakukan oleh kedua informan lainnya

yaitu ibu ayu dan ibu urayatun, kedua informan menggunakan cara yang hampir

sama untuk dapat berinteraksi dengan anak mereka. Penggabungan antara

komunikasi verbal dan non verbal secara bersamaan saat penyampaian pesan di

nilai merupakan cara yang paling efektif untuk membuat anak memahami pesan

yang coba di sampaikan orang tua. Butuh kesabaran ekstra saat melakukan

interaksi tersebut, tidak jarang anak tidak mengerti dengan pesan yang di

sampaikan. Cara untuk mengatasinya yaitu dengan mrngulang terus menerus

kalimat yang ingin disampaikan. Meski begitu tidak jarang ketiga informan

merasa kesal sendiri tetapi tidak membuat mereka menyerah untuk dapat

membuat anak mereka mengerti

Sebenarnya ada bahasa isyarat yang biasa digunakan oleh orang yang

memiliki keterbatasan dalam mendengar (tuli), salah satunya yaitu bahasa isyarat

SIBI. Dimana bahasa isyarat ini diajarkan pada ketiga anak dari informan di

sekolah. Ibu ayu, ibu vivi dan ibu urayatun ikut serta dalam mempelajari bahasa

Page 89: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

isyarat tersebut, informan pendamping (ibu euis) menjelaskan bahwa ada

beberapa orang tua yang aktif, termasuk ketiga informan dalam bertanya

mengenai arti dari bahasa isyarat yang diberikan kepada anak, hal itu dilakukan

agar mereka dapat membantu anak terbiasa untuk menggunakan bahasa isyarat

yang telah umum. Tetapi meskipun begitu ketiga informan tetap merasa lebih

nyaaman dan leluasa untuk menggunakan bahasa isyarat yang telah mereka buat

sendiri dengan anaknya, hal tersebut karena anak dan informan sudah saling

mengerti dengan bahasa yang mereka miliki.

Page 90: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan peneliti maka didapatkan kesimpulan

sebagai berikut:

1. Orang tua melakukan berbagai penyesuain dalam aktivitas komunikasi

bersama anak, salah satunya penyesuaian dalam cara berbicara. Sejalan

dengan teori akomodasi komunikasi, dimana kedua pembicara

menyesuiakan gaya bicara mereka agar pesan yang berikan dapat diterima

dengan baik. Selama peristiwa komunikasi, orang akan berusaha untuk

mengakomodasikan akan memyesuaikan gaya berbicara mereka dengan

orang lain. Begitupun yang dilakukan oleh orang tua, mereka

menyesuaikan intonasi, kecepatan berbicara, dan gerakan yang akan di

mengerti oleh anak.

2. Orang tua menggunakan komunikasi verbal dan non verbal secara

bersamaan saat melakukan interaksi dengan anak tuna rungu, hal tersebut

dilakukan agar anak dapat dengan cepat memahami pesan yang

disampaikan. Dan kemungkinnan untuk adanya miss understanding dapat

di perkecil.

3. Tidak jarang orang tua mengalami kesulitan saat melakukan interaksi

dengan anak mereka, hal tersebut juga di alami oleh orang tua yang

memiliki anak dengan keterbatan dalam mendengar atau tuna rungu.

Kesalahan persepsi seringkali terjadi, serta terkadang kondisi emosi anak

Page 91: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

membuat orang tua agak kesulitan menghadapinya saat menyampaikan

pesan. Salah satu cara yang dipakai orang tua sebagai solusi adalah dengan

ngulang terus menerus pesan yang ingin disampaikan saat berinteraksi

dengan anak tuna rungu (tuli), mencari gerakan lain yang lebih mudah

untuk di pahami oleh anak, memberikan jeda pada anak, saat anak sudah

mulai bosan untuk memperhatikan pesan yang sedang disampaikan.

4. Anak diajarkan bahasa isyarat yang umumnya di gunakan oleh orang yang

mengalami gangguan pada indera pendengarannya disekolah, karena itu

orang tua mencoba untuk ikut mempelajari dan memahami bahasa isyarat

tersebut. Media untuk orang tua mempelajari bahasa isyarat bisa malalui

internet, bergabung dengan komunitas orang tua anak penyandang tuna

rungu dan bertanya langsung kepada guru. Tetapi meskipun begitu orang

tua lebih merasa nyaman untuk dan leluasa untuk menggunakan bahasa

isyarat yang telah mereka buat sendiri dengan anaknya, hal tersebut karena

anak dan informan sudah saling mengerti dengan bahasa yang mereka

miliki.

Page 92: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

5.2. Saran

5.2.1 Saran Akademik

semoga dalam penelitian yang selamjutnya peneliti lain dapat

memhasilakan informasi yang baru dan lebih mendalam mengenai teknik

komunikasi yang dipakai orang tua dalam berkomunikasi dengan anak tuna rungu

(tuli)

5.2.2 Saran Praktis

Orang tua memiliki peranan aktif dalam kemampuan berbahasa anak,

untuk itu sebaikanya orang tua lebih mempersering frekuensi dalam berinteraksi

dengan anak, khususnya untuk mengenalkan beberapa kosakata baru agar anak

dapat lebih mudah saat mencoba berinteraksi dengan dunia luar. Orang tua juga

harus lebih mempermudah gaya komunikasi dengan anak, agar anak dapat dengan

mudah memahami pesan yang disampaikan. Penggabungan komunikasi verbal

dan non verbal secara bersamaan memberikan kemudahan bagi anak tuna rungu

dalam memahami pesan, tetapi akan lebih baik jika orang tua sering Dalam setiap

aktifitas komunikasi tentu akan menghadapi seuatu kendala, begitupun yang

dialami orang tua dengan anak yang menyandang tuan rungu (tuli), kesabaran

menjadi kunci yang penting bagi orang tua saat berinteraksi dengan anak. Orang

tua harus mau mencoba untuk membiasakan diri menggunakan bahasa isyarat

yang umumnya digunakan oleh penyandang tuna rungu, itu diharapkan agar anak

menjadi terbiasa dan lancar dalam penggunaan bahasa tersebut. Untuk yang ingin

kembali meneliti mengenai masalah ini dapat melihat dari teknik atau metode

Page 93: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

komunikasi yang lain, selain yang di gunakan oleh peneliti guna mendapatkan

hasil yang lebih mendalam.

Page 94: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Daftar Pustaka

buku

Burhan Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Burhan Bungin. 2008. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Deddy Mulyana, 2003. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya,

Efendi. Mohammad. 2006. Pengantar Psikopeologigik Anak Berkelainan. Jakarta:

Bumi Kasara

Elvinaro Ardianto. 2010. Metodologi Penelitian untuk Public Relations

Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi: Teori & Praktek. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Haenudin, S.Pd. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunarungu.

Jakarta: PT. Luxima Metro Media

Krisyanto, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:Kencana.

Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Onong Uchjana Effendy. 2005. Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung. PT.

Remaja Rosdakarya.

Onong Uchjana Effendy. 2004. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Rachmat Kriyantono, Ph.D. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta.

Kencana Prenada Media Group.

Ruslan, Rosady. 2006. Metodologi Penelitian Public Relations dan Komunikasi.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sihabudin. Ahmad dan Rahmi Winangsih. 2012. Komunikasi Antarmanusia.

Serang: Pustaka Getok Tular

Somantri, Sutjihati. 2007. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika

Aditama

Page 95: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Syaiful Rohim . 2009. Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Jakarta.

Rineka Cipta.

Sendjaja, S. Djuarsa. 2005. Teori Komunikasi. Jakarta: Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka

Turner. Richard. 2008. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi.

Jakarta. Salemba Humanika

Zuriah, Nurul, 2009. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori dan

Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara,

Page 96: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Skripsi dan Jurnal

Ernisasupiah. 2017. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Tuna Rungu di

Sekolah Inklusi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Fauzi, Agha Dwi. 2018. Aktivitas Komunikasi Keluarga Dengan Anak Disabilitas

(Tunarungu). Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Della. Prisca Oktavia. 2014. Penerapan Metode Komunikasi Non Verbal Yang

Dilakukan Guru Pada Anak-anak Autis di Yayasan Pelita Bunda Therapy

Center Samarinda. Ilmu Komunikasi. Universitas Mulawarman. eJournal.

Vol 2. No 4.

Page 97: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Internet

Ansori, 2017. Pentingnya bahasa isyarat basindo untuk kaum deaf di dunia 2017.

Diakses dari http://www.taryonoansori.com/2017/08/03/pentingnya-

bahasa-isyarat-basindo-untuk-deaf-di-dunia-2018/ pentingnya-bahasa-

isyarat-basindo-untuk-deaf-di-dunia-2017/ 31/05/18 PUKUL 12.02

Dahlan, Thamrin, 2018, ketapels berjaya: lebih suka disebut tuli dari pada tuna

rungu

Diakses dari http://www.kompasiana.com/thamrindahlan/ketapels-berjaya-

lebih-suka-disebut-tuli-dari-pada-tuna-rungu 10/05/18 PUKUL 19.49`

Putri, Siti, 2018, Surya Sahetapy: Kami Lebih Memilih Disebut Tuli

Diakses dari http://www.diamma.com/2018/04/09/surya-sahetapy-kami-

lebih-memilih-disebut-tuli 10/05/18 PUKUL 19.36

Yadina, 2016, sistem bahasa isyarat indonesia (SIBI)

Diakses dari http://www.yadinayogyakarta.blogspot,com/2016/07/sistem-

bahasa-isyarat-indonesia-sibi.html?m=1 31/05/18 PUKUL 11.52

Page 98: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

LAMPIRAN

Page 99: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

LAMPIRAN 1: PEDOMAN OBSERVASI

Beberapa aspek yang diperhatikan dalam melakukan observasi di lapangan:

Nama Anak Tunarungu:

Kemampuan mendengar:

Nama Orang Tua:

Hubungan:

Pekerjaan:

No. Telepon:

Durasi Kerja:

1. Peneliti melakukan pengamatan dalam proses komunikasi yang dilakukan

antara orang tua dengan anak penyandang tunarungu.

2. Peneliti mengamati bagaimana pola komunikasi yang digunakan orang tua

saat melakukan komunikasi dengan anak penyandang tunarungu.

3. Peneliti mengamati perkembangan bahasa yang dialami anak penyandang

tunarungu.

Page 100: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

LAMPIRAN 2: PEDOMAN WAWANCARA

Berikut beberapa point yang nantinya dijadikan pertanyaan kepada informan:

• Latar belakang informan

• Pengetahuan orang tua mengenai tunarungu

• Penyesuaian gaya bicara orang tua terhadap anak tunarungu

• Bentuk komunikasi yang diciptakan orang tua saat berinteraksi dengan

anak yang menyandang tunarungu

• Kendala yang ditemui orang tua saat menyesuaikan gaya bicara dengan

anak yang menyandang tunarungu

• Persamaan bentuk komunikasi yang dipakai orang tua sama dengan teknik

bahasa isyarat untuk tunarungu pada umumnya

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

• Penerimaan orang tua terhadap kondisi ketunarunguan anak

1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang anak tunarungu?

2. Sejak kapan dan bagaimana Bapak/Ibu mengetahui bahwa anak

Bapak/Ibu mengalami ketunarunguan?

3. Bagaimana kondisi ketunarunguan anak Bapak?/Ibu?

4. Apakah dari pihak keluarga Bapak/Ibu sebelumnya, ada yang mengalami

ketunarunguan?

5. Apa tahap awal yang Bapak/Ibu lakukan ketika mengetahui anak

Bapak/Ibu mengalami ketunarunguan?

6. Pada tahap itu bagaimana perkembangan anak?

7. Apakah Bapak/Ibu memiliki waktu khusus bersama anak?

8. Dengan siapa anak sehari-harinya?

9. Apakah anak pernah menjalani pengobatan medis atau nonmedis?

10. Di usia berapa dan dimana anak menempuh pendidikan

nonformal/formal?

11. Setelah yang Bapak/Ibu lakukan, bagaimana perkembangan anak secara

keseluruhan?

• Penyesuaian gaya bicara orang tua terhadap anak tunarungu

12. Bagaimana cara komunikasi yang dipakai Bapak/Ibu saat menyampaikan

pesan kepada anak?

13. Apakah Bapak/Ibu menyesuaikan intonasi suara saat berbicara dengan

anak tunarungu?

Page 101: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

14. Bagaimana dengan kecepatan berbicara saat berkomunikasi dengan anak

tunarungu?

15. Bagaimana cara Bapak/Ibu menyesuaikan cara berkomunikasi atau cara

berbicara agar dapat dimengerti oleh anak?

• Bentuk komunikasi yang di ciptakan orang tua

16. Bagaimana cara berkomunikasi Bapak/Ibu saat memanggil anak?

17. Bagaimana cara berkomunikasi Bapak/Ibu dalam mengungkapkan

keinginannya kepada anak?

18. Apakah anak selalu memahami keinginan yang diungkapkan Bapak/Ibu?

19. Seberapa sering Bapak/Ibu berkomunikasi dengan anak?

20. Bagaimana komunikasi anak dalam kegiatan di kehidupan sehari-hari

ketika bersama Bapak/Ibu, seperti bangun tidur, makan bersama,

berangkatpulang sekolah, dll?

21. Bagaimana bahasa tubuh (gesture) yang Bapak/Ibu lakukan saat

berkomunikasi?

22. Bagaimana bahasa isyarat yang Bapak/Ibu lakukan dalam menyampaikan

pesan yang ingin ia ungkapkan kepada anak?

23. Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai pemahaman anak terhadap

pesan/informasi yang anak dapatkan?

24. Apa perubahan kemampuan berbahasa anak pada sebelum dan sesudah

anak bersekolah?

• Kendala

25. Bagaimana jika anak tidak memahami pesan yang dimaksudkan oleh

Bapak/Ibu?

26. Kesulitan apa yang muncul saat berkomunikasi secara nonverbal (bahasa

tubuh/isyarat/mimik wajah) bersama anak?

27. Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan

saat berkomunikasi secara nonverbal (bahasa tubuh/isyarat/mimik wajah)

ataupun secara verbal (lisan dan tulisan) bersama anak?

• Persamaan bentuk komunikasi yang dipakai orang tua sama dengan teknik

bahasa isyarat untuk tunarungu pada umumnya

28. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahasa isyarat yang umumnya di gunakan

oleh penyandang tunarungu (tuli) untuk berkomunikasi?

29. Jika mengetahui, dari mana Bapak/Ibu mengetahui hal tersebut?

30. Sejauh mana Bapak/Ibu dapat berkomunikasi menggunakan bahasa

isyarat dengan anak?

31. Menurut Bapak/Ibu lebih nyaman untuk menggunakan bahasa isyarat

pada umumnya (SIBI/BASINDO) atau menggunakan bahasa yang sudah

lama digunakan bersama anak saat berkomunikasi dalam kehidupan

sehari-hari?

Page 102: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

• PERTANYAAN UNTUK GURU

32. Bagaimana respon anak saat diajarkan mengenai pengenalan bahasa

isyarat?

33. Bagaimana respon anak ketika Bapak/Ibu Guru memberikan instruksi?

34. Bagaimana respon anak dalam memahami materi yang disampaikan

Bapak/Ibu Guru?

35. Apakah anak mengalami kesulitan dalam memahami materi yang

disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru?

36. Apakah ada pembelakan khusus kepada orang tua mengenai bahasa

isyarat?

Page 103: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Biodata Informan

Informan Pertama

Nama : Ayu

Hubungan : Orang Tua Kandung

Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal Lahir : 20 September 1980

No.Hp : 087774006876

Nama Anak : Refiansyah

Faktor Anak Tunarungu : Karena Demam Tinggi

Kemampuan Mendengar Anak : 90 dB

(Ibu ayu sebelah kiri)

Page 104: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Informan Pertama

Nama : Vivi

Hubungan : Orang Tua Kandung

Pendidikan terakhir : S1

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal Lahir : 12 Januari 1987

No.Hp : 08777213118001

Nama Anak : Devora

Faktor Anak Tunarungu : Bawaan Lahir

Kemampuan Mendengar Anak : 110 dB

(Ibu Vivi sebelah Kanan)

Page 105: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Informan Pertama

Nama : Urayatun

Hubungan : Orang Tua Kandung

Pendidikan terakhir : S1

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal Lahir : 3 April 1986

No.Hp : 087771484614

Nama Anak : Rizqy Nur Subhi

Faktor Anak Tunarungu : Bawaan Lahir

Kemampuan Mendengar Anak : 75 dB

(Ibu Urayatun sebelah kiri)

Page 106: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Informan Pendamping

Nama : Euis Andariah

NIP : 19731216 199903 2 001

Pendidikan Terakhir : S1 PLB

Pekerjaan : Guru

Page 107: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Wawancara Ibu Euis

1. Sejauh mana peranan orang tua dalam pembelajaran mengenai bahasa

isyarat disekolah?

• Untuk pemahanan atau pembelajaran bahasa isyarat sendiri kami

tidak ada pembelakan khusus kepada orang tua, tetapi banyak

orang tua yag aktif bertanya langsung kepada kami ketika tidak

memahami bahsa isyarat yg digunakan anak.

2. Bahasa isyarat apa yang dikunakan disekolah? SIBI/BASINDO?

• Kalo saya dikelas itu menggunakannya KOMTAL mba, jadi

komunikasi kata, oral iya jadi bahasa isyarat juga iya, jadi dua

duanya. Kalo untuk anak-anak kelas besar kan dia pergaulannya

udah luas ya, biasanya mereka kalo dengan sesama temannya itu

menggunakan bahasa isyarat mereka sendiri, tapi kalo untuk

dikelas kami menggunakan bahasa isyaratnya SIBI, namun dikelas

kadang berkurang soalnya mereka kan ada hp kadang pake sms

jadi pengunaan bahasa isyarat sedikit berkurang, malah kadang

mereka yg lebih tau mengenai bahasa isyarat, mereka juga lebih

aktif dalam bertanya seperti “ini ini artinya apa sih kalo seperti

ini?”

3. Bagaimana penyerapan anak dalam mempelajari bahasa isyarat?

• Jadi awal awal sih kita ajarkan dulu yang mudah mudah dulu, biar

anak gampang mengerapnya, seperti kata “ibu” kata kata yang

dasar aja, karena kebetulan saya mengajar dikelas yang cil mba, di

kelas satu jadi masih dalam tahap awal

4. Apakah ada pembekalan khusus terhadap orang tua mengenai bahasa

isyarat?

• Kalo untuk orang tua sih, kami biasanya ada komunikasi dengan

orang tua biar sama antara disekolah dengan dirumah. Biasanya

orang tua suka berkomunikasi dengan bertanya langsung sama

Page 108: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

guru, seperti “ko ini anaknya bilang begini ya, ini artinya apa?”.

Paling ada komunikasi anatara gutu dengan orang tuanya

5. Bagaimana penyesuaian cara komunikasi yang digunakan pengajar

terhadap anak?

• Kami berkomunikasi dengan oral dan isyarat, karena kan tetap saya

bahasa isyarat itu kan bahasa mereka, Cuma kamu tetap

mengajarakan mengenai bahasa oral, karena kami berharap mereka

dapat berkomunikasi dengan cara oral, kerena dunia luar memang

dunia oral. Cuman kami tidak bisa meninggalkan bahasa isyaratnya

sendiri, cuman ada sih kamus bahasa isyarat sih ada untuk yg

formalnya, untuk membantu pembelajaran di kelas.

6. Bagaimana respon anak saat diajarkan mengenai pengenalan bahasa

isyarat?

• Untuk respon setiap anak pasti berbeda ya, ada yang cukup aktif,

ada yang acuh itu semua kan kembali lagi pada kesabaran guru

pada saat memberikan pengenalan

7. Apakah ada kegiatan khusus disekolah yang melibatkan orang tua dan

anak?

• Biasanya acara peringatan-peringatan gitu, HUT RI atau Kartinian

biasanya orangtunya ikut berpartisipasi dalam acara tersebut untuk

mendampingi anaknya, atau pada saat pemberian penghargaan

pada anak.

8. Bagaimana tanggapan ibu mengenai fenomena baru yang menyatakan

bahawa orang yang menyandang tunarungu lebih memilih untuk di sebut

sebagai orang tuli dibandingkan dengan tunarungu. Karena mereka

beranggapan bahawa kata tuna terlalu kasar untuk digunakan, tunarungu

berarti tidak memiliki kemampuan mendengar sedangkan tuli ialah

sekelompok orang yang menggunakan bahasa isyarat sebagai media dalam

berkomunikasi?

• Kalo menurut saya sih itu hanya bahasa saja ya, sebenernya tidak

apa-apa sih. Kalo misalkan itu kan perepsi orang kan berbeda-beda

Page 109: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

ya, kalo persepsi saya sih bahasa isyarat kan memang itu bahasa

mereka ya, karena kan kita juga berada dilingkungan yang

memiliki bahasa seperti bahasa isyarat. Jadi saling

berkesinambungan aja gitu, karena kan kita juga orang berbahasa

juga kita juga harus bertoleransi dengan mereka, bisa dengan

bahasanya mereka. Karena saya pernah melihat di lingkungan

rumah sayapun banyak orang-orang seperti kita malah belajar

bahasa isyarat dengan mereka agar dapat berinteraksi dengan

tunarungu juga. Harusnya sih dua-duanya dipakai.

Page 110: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Wawancara ibu Ayu

• Penyesuaian gaya bicara orang tua terhadap anak tunarungu

37. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang anak tunarungu?

• Saya taunya tunarungu itu orang yang ga bisa denger, udah sih itu

aja

38. Sejak kapan dan bagaimana Bapak/Ibu mengetahui bahwa anak

Bapak/Ibu mengalami ketunarunguan?

• Pertamanya ya ga bisa denger, waktu kecilnya orang lain udah bisa

ngomong ini itu, ini mah belum. Terus dipanggil juga susah ga

respon gitu

39. Bagaimana kondisi ketunarunguan anak Bapak?/Ibu?

• Kalo waktu di tes sih telinga dua-duanya 90 db

40. Apakah dari pihak keluarga Bapak/Ibu sebelumnya, ada yang mengalami

ketunarunguan?

• Engga ada, engga ada keluarga engga ada. Ini bener-bener saya

pertama kali dan sangat syok pertamanaya

41. Bagaimana cara komunikasi yang dipakai Bapak/Ibu saat menyampaikan

pesan kepada anak?

• Cara yang sama pake ya beda ya sama anak lain, ya pake isyarat

aja, pake gerakan tangan. Tapi bukan bahasa yang kaya disekolah

ya, saya bikin sendiri aja yang penting anaknya ngerti

42. Apakah Bapak/Ibu menyesuaikan intonasi suara saat berbicara dengan

anak tunarungu?

• Iya, pertamanya misalkan kita pake gerakan terus pake suara juga

gitu

43. Bagaimana dengan kecepatan berbicara saat berkomunikasi dengan anak

tunarungu?

• Ya pelan-pelan harus apa tuh di titah-titah gitu tuh perkata, jadi

kaya saya mau bilang “tidur” itu saya ngomongnya “ti-dur” sambil

Page 111: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

tangannya begini (menempelkan kedua telapan tangan dan

menaruhnya di kuping sebelah kanan)

• Bentuk komunikasi yang di ciptakan orang tua

44. Bagaimana cara berkomunikasi Bapak/Ibu saat memanggil anak?

• Saya toel biasanya, kadang kalo dia lagi liat kesaya paling saya

kaya (melambaikan tangan ke arah anak) gitu

45. Bagaimana cara berkomunikasi Bapak/Ibu dalam mengungkapkan

keinginannya kepada anak?

• Pake gerakan aja, kalo saya nyuruh dia mandi, saya ngomong

mandi sambil (tangan berayun diudara keatas dan kebawah, seperti

membasuh badan)

46. Apakah anak selalu memahami keinginan yang diungkapkan Bapak/Ibu?

• Engga sih, kadang anak saya juga suka nanya terus “apasih, kamu

ngomong apa?” seperti itu. Namanya juga dia kan kurang paham

ya mba, jadi ya paling saya suka ngulangin lagi apa yang saya

omongin tadi.

47. Seberapa sering Bapak/Ibu berkomunikasi dengan anak?

• Ya sering, kalo dirumah saya suka ajak ngobrol, kadang dia yang

suka ajarin saya bahasa isyarat yang diajarin disekolah.

48. Bagaimana komunikasi anak dalam kegiatan di kehidupan sehari-hari

ketika bersama Bapak/Ibu, seperti bangun tidur, makan bersama,

berangkatpulang sekolah, dll?

• Iya kalo mau makan gitu, jadi ya ini dia makan gerakan (tangan

menyuap), kalo buang air besar dia ngeden gitu, sebisa saya sih ya

di dampingin terus anaknya jadi kalo misalnya dia mau apa-apa

saya bisa ngerti gitu.

49. Bagaimana bahasa tubuh (gesture) yang Bapak/Ibu lakukan saat

berkomunikasi?

• Saya pake tangan, kaya kalo mau nyuruh dia mandi, duduk itu

saya pake tangan aja sama mulut gitu sambil ngomong

Page 112: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

50. Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai pemahaman anak terhadap

pesan/informasi yang anak dapatkan?

• Sedanglah engga begitu memahami kadang-kadang ga paham dia

apa yang kita omongin, kadang dianya juga kalo udah ga paham

sama yang saya omongin anaknya suka apa ya? Acuh gitu, karena

kesel juga kali ya dianya

51. Apa perubahan kemampuan berbahasa anak pada sebelum dan sesudah

anak bersekolah?

• Perubahan mah pasti ada, kalo dulu kan dia ngomong sama saya

suka pake gerakan seadanya aja, tapi pas sekolah sekarang banyak

bisa isyarat gitu, pake omongan juga sedikit ngerti dia.

• Kendala

52. Bagaimana jika anak tidak memahami pesan yang dimaksudkan oleh

Bapak/Ibu?

• Udah aja diemin, kalo misalkan dia ga paham udalah lah mau

gimana lagi

53. Kesulitan apa yang muncul saat berkomunikasi secara nonverbal (bahasa

tubuh/isyarat/mimik wajah) bersama anak?

• Kesulitannya apa ya? Biasa aja sih engga terlalu sulit sebenrnya.

Cuman kadang anaknya aja yang kurang paham

54. Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan

saat berkomunikasi secara nonverbal (bahasa tubuh/isyarat/mimik wajah)

ataupun secara verbal (lisan dan tulisan) bersama anak?

• Iya pasti diulang-ulang, kaya ayok pasti ngerti, kita ulang-ulang

sampe dia bilang “oh”, itu mulutnya bikin bentuk O gitu, nah

berarti dia ngerti, kadang-kadang kalo dianya udah berkali-kali ga

ngerti juga dianya yang nyerah, nanti paling udah saya tinggal

dulu nanti baru di kasih tau lagi.

• Persamaan bentuk komunikasi yang dipakai orang tua sama dengan teknik

bahasa isyarat untuk tunarungu pada umumnya

Page 113: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

55. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahasa isyarat yang umumnya di gunakan

oleh penyandang tunarungu (tuli) untuk berkomunikasi?

• Saya sih taunya dari sekolah ini aja, kalo disini kan diajarinnya

apatuh? SIBI ya namanya

56. Jika mengetahui, dari mana Bapak/Ibu mengetahui hal tersebut?

• Taunya ya dari sini, dari sekolahan aja saya

57. Sejauh mana Bapak/Ibu dapat berkomunikasi menggunakan bahasa

isyarat dengan anak?

• Kalo saya mah belum ngerti banget Cuma tau bahasa tangan aja,

soalnya kalo dirumah mah saya tetep aja pake gerakan yang saya

sama anak ngerti aja

58. Menurut Bapak/Ibu lebih nyaman untuk menggunakan bahasa isyarat

pada umumnya (SIBI/BASINDO) atau menggunakan bahasa yang sudah

lama digunakan bersama anak saat berkomunikasi dalam kehidupan

sehari-hari?

• Saya pribadi sih lebih nyaman sama paham kalo pake bahasa

gerakan sendiri ya, soalnya kan itu dari anak kecil saya ajarinnya,

jadi anak juga lebih paham kalo pake gerakan-gerakan saya

(gerakan yang di buat oleh ibu).

Page 114: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Wawancara ibu vivi

• Penyesuaian gaya bicara orang tua terhadap anak tunarungu

1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang anak tunarungu?

• Sebagai orang awam ya sebelumnya sih saya tau ada anak yang

berkebutuhan khusus, tuna ini, tuna ini dan untuk tunarungu ada

gangguan di pendengarannya. Tapi saya jadi banyak tau setelah

anak saya sendiri yang mengalami, jadi saya lebih banyak cari tau

ketunarunguan itu apa dan harus bagaimana karena saya

menghadapi anak saya

2. Sejak kapan dan bagaimana Bapak/Ibu mengetahui bahwa anak

Bapak/Ibu mengalami ketunarunguan?

• Sebenernya dari umur 2 tahun saya mulai curiga anak saya terlambat

bicara, sedikit sekali kata-kata yang dia ucap. Kalo mau minta apa-

apa pake isyarat dia “euh euh” (sambil nunjuk sesuatu) kaya gitu,

saya pawa ke THT dokter bilang normal untuk struktur telinganya,

tapi untuk memastikan pendengarannya harus di test BERA, waktu

itu masih belom, saya masih ga percaya, ga mungkin anak saya tuli

gitu kan. Jadi saya ikutin alur, ah mungkin nanti sebentar lagi ,sampe

umur dia mau sekolah TK, akhirnya saya pasrah saya lakukan test

BERA dan hasilnya memang anak tuli pendengarannya di 110 dB.

Barulah saya umur 5 tahun, jadi agak terlambat. Tapi ga da kata

terlambat buat terus berjuang gitu, tapi untung mengetahuinya

memang agak terlambat

3. Bagaimana kondisi ketunarunguan anak Bapak?/Ibu?

• Itu saat pengecekan BERA anak saya ada di 110 dB

4. Apakah dari pihak keluarga Bapak/Ibu sebelumnya, ada yang mengalami

ketunarunguan?

• Tidak ada sama sekali, ini pengalaman pertama saya. Pengalaman

pertama dan mudah-mudahan yang terakhir. Karena memang ga da

turunan dari aman-mana, ini murni karena saya kena virus rubella

Page 115: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

waktu hamil dia, itupun saya taunya setelah anak saya di vonis

begini saya jadi, oh iya saya ngerunut kebelakang waktu test BERA

kan ada ngisi kuesioner untuk ibunya, riwayat hamil, melahirkan,

sampe perkembangan anak itu ada riwayatnya. Sampe say nulis itu

saya jadi flashback nginget oh iya ternyata saya waktu hamil tuh

begini begini. Baru disitu saya sadar bahwa kayanya virus gitu, jadi

baru pertama kali ngadepinnya ya saya jadi belajar lagi lah, belajar

dunia baru dan metode baru mendidik anak, karena anak pertama

saya kan normal jadi mendidik anak yang kedua ini agak berbeda

memang

5. Bagaimana cara komunikasi yang dipakai Bapak/Ibu saat menyampaikan

pesan kepada anak?

• Berkomunikasinya pake bahasa tarzan ya, karena dia sempet pake

alat bantu dengar, setelah di test 2 bualn kemudian beli alat bantu

dengar, tapi memang perlu penyesuaian karena anaknya memang

sudah besar, sudah bisa bilang “engga mau” seudah bisa menolak

jadi butuh perjuangan juga supaya dia mau pake alat bantu dengar.

Sempet terapi bicara juga, dia sudah ada beberapa kata-kata yang dia

bisa ucap, tapi untuk perintah atau keinginan dia, dia lebih banyak

menggunakan bahas isyarat sendiri, gitu. Sama-sama ngerti lah

bahasa ibu, insting ibu aja, tapi beberapa kata ada yang sudanh dia

bisa ucap sebenernya

6. Apakah Bapak/Ibu menyesuaikan intonasi suara saat berbicara dengan

anak tunarungu?

• Saya bicara seperti ke anak saya yang pertama, walaupun saya tau

anak saya ga mendengar tapi saya tetep gitu, kaya “ga boleh gitu!”

jadi saya dua, mulut saya bicara dan tangan saya tetep bergerak

ngasih isyarat. Jadi minimal dia bisa baca gerak mulut saya dan dia

bisa tau kalo “ga boleh!” itu berarti gaboleh, gitu

7. Bagaimana dengan kecepatan berbicara saat berkomunikasi dengan anak

tunarungu?

Page 116: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

• Iya, semuanya saya sesuaikan

• Bentuk komunikasi yang di ciptakan orang tua

8. Bagaimana cara berkomunikasi Bapak/Ibu saat memanggil anak?

• Iya sam aja di toel, karena memang alat bantu pun tidak dapat

membantu sepenuhnya karena terapinya juga kan berenti ya, jadi dia

respon mendengarnya masih belum bagus

9. Bagaimana cara berkomunikasi Bapak/Ibu dalam mengungkapkan

keinginannya kepada anak?

• Saya pake bahasa yang kita berdua ngerti aja ya, bahasa ibu aja. Jadi

kalo gitu kan anak jadi lebih cepet buat ngertinya

10. Apakah anak selalu memahami keinginan yang diungkapkan Bapak/Ibu?

• Kadang-kadang ngerti, kadang-kadang tidak namanya terhambat

komunikasi pasti kadang dia yang pengen sesuatu saya yang susah

mengerti apa maksudnya gitu, ya karna keterbatasan itu ga

selamanya paham, ada beberapa yang sudah karena sudah kebiasaan

kaya dia makan minum atau mau susu atau mau apa karna itu

rutinitas jadi kita udah tau udah paham. Dia mau makan ini mau

sama ayam mau sama telor kita tau, tapi kalo kaya keinginan

misalnya dia ngejelasin di sekolahnya apa sih kadang saya juga

kurang paham gitu. Jadi ada beberapa yang sudah paham ada yang

belum

11. Seberapa sering Bapak/Ibu berkomunikasi dengan anak?

• Kalo sekarang sih karena anaknya udah punya dunia sendiri ya, dia

udah tau main udah tau hp jadi agak berkurang komunikasinya. Tapi

tetep saya sempetin mininal satu hari duduk dulu satu menit sama

dia, asal duduk dulu walaupun dia lagi maen hp ada sedikit yang

saya masukan

12. Bagaimana komunikasi anak dalam kegiatan di kehidupan sehari-hari

ketika bersama Bapak/Ibu, seperti bangun tidur, makan bersama,

berangkatpulang sekolah, dll?

Page 117: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

• Sama selalu sempatkan untuk antar jemput anak saya disekolah, kalo

saya bener-bener senggang kaya sekarang kan saya tungguin dia

disekolah, jadi pas istirahat dia bisa ketemu dan ngobrol sama saya

lagi gimana tadi dikelas. Mau makan pun sama, karena udah rutinitas

kan jadi saya sedikit banyak tau apa yang di pengen, gitu.

13. Bagaimana bahasa tubuh (gesture) yang Bapak/Ibu lakukan saat

berkomunikasi?

• Biasa aja, saya selalu usahakan untuk menunjukan gerakan yang

bakalan dia pahami, gitu loh. Kaya misal untuk bilang ambilin hp

saya bakalan (tangan meraih kedepan lalu membuat gerakan seperti

menerima telpon)

14. Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai pemahaman anak terhadap

pesan/informasi yang anak dapatkan?

• Kalo dari saya ada beberapa, kalo menurut saya ya, kalo lagi one

by one gitu ngajar dia itu fast learner sebenernya orangnya, cuman

emang karena komunikasi itu kali ya. Gurunya pun bilang

termasuk yang cepat kalo misal diajarin apa dia cepet buat

nangkepnya, pemahamannya bagus Cuma karena keterbatasan

komunikasi mungkin beda kalo dia nanti udah bisa baca mungkin

bisa lebih lancar lagi. Dan kalo misalnya ngobrol sama saya

sejauh ini sih dia lumayan selalu ngerti apa yang saya omongin ya,

gitu.

15. Apa perubahan kemampuan berbahasa anak pada sebelum dan sesudah

anak bersekolah?

• Ada sih, pasti ada perubahan ditambah kan sesudah terapi ada

beberapa kosa kata yang dia tau. Di sekolah juga kan diajarkan

apa tu, bentuknya misalnya baju gambarnya kaya gini tulisannya

begini bahasa isyaratnya begini jadi dia ada penambahan kosa

kata.

• Kendala

Page 118: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

16. Bagaimana jika anak tidak memahami pesan yang dimaksudkan oleh

Bapak/Ibu?

• Ya ini tergantung kondisi ya, kadang juga saya nyerah “terserah

deh!” gitu, tapi kadang-kadang kalo anaknya udah paham ya ada

pasti kendala ada, balik lagi sih kalo engga saya ulang lagi

ngomongnya

17. Kesulitan apa yang muncul saat berkomunikasi secara nonverbal (bahasa

tubuh/isyarat/mimik wajah) bersama anak?

• Karena saya juga masih belajar ya, ee bahasa isyarat itu banyak

banget yang belum saya pelajari juga, jadi kadang-kadang

terbentur pemahanam juga, dia disekolah juga belajar baru sedikit

kaya saya. Jadi kadang-kadang saya cari tau, misalnya dia ngasih

tau isyarat “pisang” oh pisang itu begitu ya, jadi nyari tau kaya

gitu lah di cari solusinya kendalanya seperti itu

18. Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan

saat berkomunikasi secara nonverbal (bahasa tubuh/isyarat/mimik wajah)

ataupun secara verbal (lisan dan tulisan) bersama anak?

• Kalo saya, saya terus mencari dan belajar ya bagaimana

penyampaian yang bisa buat di pahami anak saya, dari bahasa

tarzan lah, pokonya gitu-gitu. Tapi yang namanya ibu sama anak

ya ada ikatan, dia kadang cepet ngerti juga apa yang saya

omongin, bahasa ibu lah

• Persamaan bentuk komunikasi yang dipakai orang tua sama dengan teknik

bahasa isyarat untuk tunarungu pada umumnya

19. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahasa isyarat yang umumnya di gunakan

oleh penyandang tunarungu (tuli) untuk berkomunikasi?

• Sedikitnya saya tau, karena memaksakan diri untuk tau. Saya

pengen komunikasi sama anak saya jadi saya coba cari tau di

youtube atau di nanya kegurunya gitu, kaya bahasa ini

ngomongnya kaya gimana ya, gitu-gitu

20. Jika mengetahui, dari mana Bapak/Ibu mengetahui hal tersebut?

Page 119: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

• Dari semenjak anak saya tunarungu kan saya banyak belajar dari,

saya googling juga, terus saya gabung komunitas orang tua anak

tunarungu sebanten juga, gabung komunitas orangtua tunarungu

seindonesia juga, jadi saya banyak ilmu, sharing parents ajasama

mereka ngadepin anak kaya gini tu gimana. Buka-nuka chanel

youtube yang anak-anak tunarungu yang udah berhasil kaya apa,

jadi banyak belajar lah.

21. Sejauh mana Bapak/Ibu dapat berkomunikasi menggunakan bahasa

isyarat dengan anak?

• Kalo untuk berkomunikasi sih engga lancar ya, karena saya juga

baru ngerti beberapa kata aja, jadi ya engga lancar, jarang dipake

juga

22. Menurut Bapak/Ibu lebih nyaman untuk menggunakan bahasa isyarat

pada umumnya (SIBI/BASINDO) atau menggunakan bahasa yang sudah

lama digunakan bersama anak saat berkomunikasi dalam kehidupan

sehari-hari?

• Sebenernya kalo nurutin kepengenan saya pengennya anak saya

verbal, tapi karna kondisi ya, anak saya juga masih belum bisa

agak susah juga untuk pake alat bantunya, kalo SIBI saya belum

menguasai banyak jadi untuk kenyaman sih sejauh ini

senyambungnya kita berdua aja, saya lebih nyaman pake bahasa

yang udah sama-sama kita pahami aja, untuk saat ini ya.

Page 120: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Wawancara Ibu Urayatun

• Penyesuaian gaya bicara orang tua terhadap anak tunarungu

1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang anak tunarungu?

• Sebenernya mengetahui anak tunarungu itu kan karena dari

pengalaman pribadi ya, anak kandung apalagi dilihat dari

perkembangan anak

2. Sejak kapan dan bagaimana Bapak/Ibu mengetahui bahwa anak

Bapak/Ibu mengalami ketunarunguan?

• perkembangan bicara anak, ternyata anak saya itu kok nyampe

umur setahun belum bisa ngucap apa-apa gitu kan, terusnya udah

ada firasat sih ya, kok ini anak saya kalo ada suara yang berisik

kaya motor kok diem aja, ada suara ribut-ribut diem aja. Nah dari

situ saya apa kenapa? Apa tunarungu? Dari situ saya bawa ke THT,

dari THT di suruh test BERA sama saya dan ternyata memang

kendalanya seperti itu. Di umur 2 tahun itu saya baru respon ke

THT anak saya, dari situ ternyata anak saya tunarungu untuk kedua

telinganya.

3. Bagaimana kondisi ketunarunguan anak Bapak?/Ibu?

• Waktu di test BERA itu anak saya tunarungu 75 dB untuk kedua

telinganya

4. Apakah dari pihak keluarga Bapak/Ibu sebelumnya, ada yang mengalami

ketunarunguan?

• Sangat sangat perdana ya, karena saya sebelumnya belum pernah

tau anak tunarungu itu seperti apa, apalagi ini anak pertama saya

gitu, jadi pertama banget dan sangat syok juga waktu pertama

ngedenger beritanya itu.

5. Bagaimana cara komunikasi yang dipakai Bapak/Ibu saat menyampaikan

pesan kepada anak?

• Kalo komunikasinya pake gerakan, karena kalo ga pake gerakan

kita ngomong kaya gimana juga dia ga akan ngerti kan ga akan

Page 121: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

ngerepon juga, jadi di panggil sama kita mau sekeras apapun dia ga

akan ngedenger, jadi pake gerakan aja, selama dia, lagian dia

melihat bibir aja dia malah bilang “kamu ngomong apa sih?” kan

gitu

6. Apakah Bapak/Ibu menyesuaikan intonasi suara saat berbicara dengan

anak tunarungu?

• Jadi saya kalo ngomong sama dia itu ya pake gerakan sama

ngomong pelan gitu aja, kaya “makan” saya (membuat ngerakan

seperti menyuap pada mulut) sambil ngomong makan

7. Bagaimana cara Bapak/Ibu menyesuaikan cara berkomunikasi atau cara

berbicara agar dapat dimengerti oleh anak?

• Kadang-kadang kita juga kan sambil melatih anak biar ga pake

gerakan nih, kan semua orang juga pengennya anak bisa ngedenger

nih ga pake gerakan, biar bisa ngucap kan, tapi dia kadang-kadang

ngeliat gerakan mulut kita tuh masih bingung, jadi masih harus di

seimbangkan antara gerakan sama ucapannya, tapi emang dia

walaupun dia lebih paham kegerakan juga, tetep aja dari kitanya

mulut itu harus bergerak bair si anak juga kan lama-lama bakalan

ngerti

• Bentuk komunikasi yang di ciptakan orang tua

8. Bagaimana cara berkomunikasi Bapak/Ibu saat memanggil anak?

• Kalo manggil mah pasti di toel, sejauh apapun kita kejar pasti di

toel. Dia ga akan bisa ngedenger, paling misal kalo dia jauh kita

lempar sesuatu, kan kalo anak gini mah dia lebih peka. Peka

terhadap “benda apa tuh yang lewat di saya”, tapi kita ga kena

badannya, kalo saya,saya pribadi kalo lagi males “aduh jauh

banget sih manggi kamu” jadi saya lempar bola atau apa ke, jadi

dia langsung respon liat ke kita, nah langsung kita ngomong pake

gerakan sama bibir, gitu kan. Jadi manggilnya saya mah kalo lagi

males ya ngelempar sesuatu yang deket sama dia, dia pasti

Page 122: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

nengok. Karena mereka benda lewat sekecil apapun tunarungu

mah sebenernya lebih sensitif.

9. Bagaimana cara berkomunikasi Bapak/Ibu dalam mengungkapkan

keinginannya kepada anak?

• Kalo menyampaikannya itu kan, kalo misalkan dia lagi begaduh

kan lagi ada nakal-nakalnya, kita sampaikanya harusnya secara

pelan-pelan, diomongin secara jelas, jangan kita “ga boleh!” pake

lambaian tangan doang nanti dia bingung apa yang ga boleh, nah

mangkannya harus di jelaskan pake gerakan sedetail mungkin,

nanti dia juga ngeresponnya suka mengkerutkan dahinya itu ya,

berarti kan dia belum ngerti, jadi “ga bo-leh lem-par bo-la, nan-ti

a-dek-nya na-ngis” (sambil menunjukan gerakan menangis), nanti

dia jawab “Ooo” kalo udah ngeliat dia ngomong gitu berarti itu

tandanya dia udah ngerti, gitu aja sih.

10. Apakah anak selalu memahami keinginan yang diungkapkan Bapak/Ibu?

• Oh kalo itu engga lah, kami sering banget apa tu namanya?

Berselisih paham ya?, iya gitu. Kadang maksud saya begini, dia

ngertinya begitu

11. Seberapa sering Bapak/Ibu berkomunikasi dengan anak?

• Kalo itu sih perhatiannya harus lebih ya, anak tunarungu butuh

perhatian yang lebih. Jadi setiap dia selesai melakukan apa kita

harus sering-sering negor gitu, jadi kalo misalnya dianya lagi

melakukan hal yang berbahaya bagi dirinya ya kita langsung aja

tegor, jangan di tunda-tunda gitu. Komunikasinya disitu sih tapi

emang sepertinya kalo anak tunarungu, anak saya pribadi seperti

punya dunia sendiri, soalnya kan dia ga ngedenger, jadi kalo udah

maen bola ya maen bola aja gitu

12. Bagaimana komunikasi anak dalam kegiatan di kehidupan sehari-hari

ketika bersama Bapak/Ibu, seperti bangun tidur, makan bersama,

berangkatpulang sekolah, dll?

Page 123: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

• Karena yang ngurus dia semuanya saya ya, saya ga pake

pengasuh, jadi semua kegiatan dia dirumah itu sama saya mulai

dari bangun sampe tidur lagi. Ya kalo untuk kamunikasinya sih

sama aja tetep pake gerakan sama bibir aja, gerakan yang udah

kita ngerti aja

13. Bagaimana bahasa isyarat yang Bapak/Ibu lakukan dalam menyampaikan

pesan yang ingin ia ungkapkan kepada anak?

• Iya saya gunakan, pokoknya sebisa mungkin karena dia belum

mengerti, karena dia masih di kelas rendah ya jadi banyak yang

gerakan belum kita ketahui, jadi pake gerakan yang dari rumah aja

kita pake, yang penting kan dia paham dengan gerakan yang di

rumah, yang saya ajarkan dari dia masih kecil. Selain makan apa

solat gitu, ya sebisa kita aja dia ngeliat kita seperti apa ya gitu,

digerakin aja pokonya mah, soalnya kan yang diutamain itu

kanpemahaman dulu ya, kalo misalkan untuk berbicara sama

mendengar itu emang harus ya, cuman kan pemahaman dulu deh

biar dia ngerti sama kehidupan dia dulu. Kalo misalkan

pendengaran ya itu kan bisa dilatih ya, di latihnya ya harus pake

alat bantu dengar kalo engga ya harus terapi, dan itu kan

prosesnya agak lama juga gitu, terusnya kan dalam terapi juga ga

dia langsung bisa, dia misalnya kalo kosa kata itu dapetnya satu

atau dua dari terapin di rumah, gitu. Jadi satu hari itu satu kata dua

kata sama gerakan gitu diterapin satu-satu, tapi yang lainnya kan

belum tentu, jadi kita sebisa mungkin nyampein gerakan tubuh

kita gitu tuh untuk memahami dia

14. Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai pemahaman anak terhadap

pesan/informasi yang anak dapatkan?

• Kalo pemahaman sih ya gitu, kadang dia ngerti kadang engga.

Soalnya kan sampai saat ini aja saaya masih menyesuaikan

ngomong sama dia itu pake gerakan, jadi kadang dia kurang ngerti

juga

Page 124: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

15. Apa perubahan kemampuan berbahasa anak pada sebelum dan sesudah

anak bersekolah?

• Menurut saya mah banyak ya perubahan dari anak saya sebelum

sama sesudah dia sekolah itu banyak, jadi setelah sekolah itu dia

cenderung mau mengucapkan pelafalan terusnya juga dari segi

gerakannya ya dia itu bahasa isyarat tunarungunya ya lebih banyak

gitu, terusnya juga iya bahasa-bahasa isyarat kaya gitu lah,

biasanya saya kan kalo ngasih tau bahasa isyarat “puasa” cuam

nutup mulut pake tangan, tapi setelah dia disekolah diajarin bahasa

isyarat yg benernya dia ngasih tau saya kalo “puasa” itu kaya gini

(menutup mulut dengan gerakan seperti mengunci) oh gitu jadi

iya-iya, kitanya juga jadi punya ilmu dari dia karena dia nerapin

dirumah gitu, jadi bahasa-bahasa isyarat kita yang dirumah itu

dibenerin sama dia

• Kendala

16. Bagaimana jika anak tidak memahami pesan yang dimaksudkan oleh

Bapak/Ibu?

• Ya itu yang bikin kendala terbesar itu, kalo dia udah ga paham

kadang saya pasrah. Kadang-kadang saya mah, yaudah lah terserah

kamu mau ngerjain apa aja, lagian mau di omongin juga ga bisa

kan, sayanya masih pusing neranginnya gimana. Jadi harus muter

otak kitanya tuh, nanti kalo kitanya udah ketemu gimana

jawabannya udah ketemu solusinya, baru kita omongin. Untuk

sementara kalo dia ga paham-paham sama omongan kita ya yaudah

terserah kamu aja, dari pada kita marah-marah sampe mukul kan

gitu jadi lebih bahaya kan, jadi yaudah lah diemin aja dulu, nanti

kalo sayanya udah punya inisiatif gimana ya, ngomongnya gimana

ya kan, kadang-kadang susah, itu kendala paling berat itu

17. Kesulitan apa yang muncul saat berkomunikasi secara nonverbal (bahasa

tubuh/isyarat/mimik wajah) bersama anak?

Page 125: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

• Kadang bahasa yang saya terjemahkan ke gerakan itu dia ga

paham, mungkin karena dia mikirnya lain sama apa yang saya

maksud ya, jadi saya mah ngomongnya apa, dia mikirnya apa.

Mangkanya saya kalo ngomong sama dia mulut sama gerakan aja

di barengin

18. Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan

saat berkomunikasi secara nonverbal (bahasa tubuh/isyarat/mimik wajah)

ataupun secara verbal (lisan dan tulisan) bersama anak?

• Ya saya diemin aja dulu, nanti kalo dianya udah tenang baru saya

ualng lagi, kalo engga saya cari lagi kata yg mirip yang dia udah

ngerti, soalnya kalo dia udah minta sesuatu dibarengin sama nagis

karna dia udah ga tahan kan, mangkannya saya nunggu dia udah

tenang dulu baru saya ulangin lagi, nanti baru dia paham, misalnya

ga bo-leh ma-en so-lo-kan nan-ti ga-tel (sambil menunjuk isyarat

tidak boleh, lalu menunjuk ke selokan, setelah itu menggaruk

tangan). Kalo kondisinya dia lagi nangis dia ga akan ngerti kan,

nah kalo dia udah tenang nanti kita ulangin sekali dua kali juga dia

bakalan ngerti asalkan jangan terburu-buru

• Persamaan bentuk komunikasi yang dipakai orang tua sama dengan teknik

bahasa isyarat untuk tunarungu pada umumnya

19. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahasa isyarat yang umumnya di gunakan

oleh penyandang tunarungu (tuli) untuk berkomunikasi?

• Kayanya sih SIBI ya kalo ga salah disini mah, saya cuma tau aja

kalo ada bahasa isyarat yang di pake buat anak tunarungu

20. Jika mengetahui, dari mana Bapak/Ibu mengetahui hal tersebut?

• Saya taunya dari sekolah aja sih, soalnya anak saya kan suka

nerapin bahasa isyarat juga kan dirumah, jadi saya suka nanya

juga kegurunya

21. Sejauh mana Bapak/Ibu dapat berkomunikasi menggunakan bahasa

isyarat dengan anak?

Page 126: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

• Kalo misalnya sejauh ini sih ibunya harus pinter juga SIBI nya,

kalo diirumah kan kalo anak saya itu pertama sekolah di ajarkan

SIBI dari A-Z, dia mah rajin ya orangnya, jadi mau tidur si SIBI

itu di ualng-ulang aja sama dia, sampe apal banget, karena saya

ngeliatin jadi saya juga tau lah sedikit-sedikit mah, jadi kadang-

kadang saya tanya namanya siapa, cukup aja dia bilang rizqy pake

gerakan tangan, kaya gitu.

22. Menurut Bapak/Ibu lebih nyaman untuk menggunakan bahasa isyarat

pada umumnya (SIBI/BASINDO) atau menggunakan bahasa yang sudah

lama digunakan bersama anak saat berkomunikasi dalam kehidupan

sehari-hari?

• Kombinasi aja, yang belum diketahuin dari sekolah pake bahasa

isyarat ya kita ciptain sendiri gerakannya, kalo disekolah udah ada

ya kita pake yang dari sekolah kita terapin langsung, kadang-

kadang ada gerakan baru baru nih disekolah saya ga ngerti apa ya

artinya, saya tu langsung nanya kegurunya, gitu. Tapi tergantung

orang tuanya, kalo orang tuanya peka terhadap anaknya sama rajin

nanya ke gurunya mah ya pasti bakalan cepet ngerti juga, kalo

saya kan setiap abis belajar anak selalu saya tanya di sekolah

belajar apa, ada gerakan apa, jadi selalu saya bawa kerumah terus

kalo saya ga ngerti saya langsung tanya kesini

Page 127: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Portal Berita

Keterangan Gambar:

Berikut merupakan portal berita yang memuat opini Surya Suhetapy mengenai isu

penyandang tuna rungu yang lebih memilih disebut sebagai Tuli

Page 128: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi
Page 129: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Dokumentasi Kegiatan Wawancara Peneliti di Lapangan

Keterangan Gambar:

Berikut adalah beberapa dokumentasi milik peneliti selama wawancara

berlangsung

Peneliti bersama informan pertama (kiri) ibu ayu.

Peneliti bersama informan kedua (kanan) ibu vivi.

Page 130: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Peneliti bersama informan ketiga (kiri) ibu urayatun.

Interaksi komunikasi yang dilakukan oleh informan tiga dengan anaknya yang

menyandang tuna rungu.

Page 131: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

Interaksi komunikasi yang dilakukan oleh informan kedua dengan anaknya yang

menyandang tuna rungu.

Page 132: TEKNIK KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK …repository.fisip-untirta.ac.id/1209/1/TEKNIK KOMUNIKASI NONVERBAL... · komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, dimana komunikasi

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama Lengkap : Syifa Apriliyanti

Tempat, Tanggal Lahir : Kuningan, 12 April 1996

Agama : Islam

Alamat : Perumahan Taman Ciruas Permai Blok J2 No.10,

rt/rw 02/04 Kelurahan Pelawad, Kecamatan Ciruas

Serang Banten

Nomer Telepon : 0819-0640-0605

Alamat Email : [email protected]

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

2002 – 2008 : SD Negeri 3 Ciporang

2008 – 2011 : SMP Negeri 1 Ciruas

2011 – 2014 : SMA Negeri 1 Ciruas

2014 – 2018 : Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

PENGALAMAN ORGANISASI

2011 – 2014 : Anggota Paduan Suara SMA Negeri 1 Ciruas

2013 – 2018 : Anggota Paguyuban Kang Nong Kabupaten

Serang

2013 – 2018 : Anggota Paguyuban Kang Nong Provinsi Banten

2015 – 2017 : Crew Tirta FM

2018 : Karang Taruna Desa Pelawad