Post on 31-Oct-2014
description
Kardiomiopati Dilatasi
KEL 8
AYU MUTMAINNAH ASTUTI PUJI UTAMI
DESI SUCI ANGRAENI ERYTHRINA JULIANTI
ETIKA RAHMAWATI WIDYA NURLITA
KASUS 1
• Tn. Nandi 50 tahun datang ke poliklinik jantung RS C dengan keluhan sakit kepala pada bagian belakang kepala dan tidak hilang dengan istirahat dan pemberian analgetik. Riwayat kesehatan mempunyai kebiasaan merokok 4 bungkus/hari. Riwayat keluarga ibu dan ayah menderita hypertensi. Tn. Nandi tidak pernah datang kembali ke dokter tersebut untuk control hypertensinya.
• Sepuluh tahun kemudian tn. Nandi datang kembali ke RS C dengan keluhan sesak nafas dan kaki bengkak. Istri tn. Nandi memberitahukan bahwa suaminya jarang minum obat. TD : 170/110 mmhg, n : 120x/menit, p : 30x/menit, s : 36,5 0c, tampak lemah, ronchi +/+, edema pitting +/+. Pesanan dokter istirahat, furosemide 3x1 ampul, captopril 3x1 tablet, dan digoxin. Belum ada pemeriksaan penunjang.
Tugas:• Buat patofisiologi sampai terjadinya kasus sepuluh tahun
kemudian setelah didiagnosa hypertensi (dari awal hingga saat ini).• Sebutkan keluhan-keluhan dan hasil-hasil pemeriksaan fisik yang
mungkin ditemukan pada tn. Nadi (kembangkan berdasarkan teori yang terkait)
• Sebutkan jenis pemeriksaan-pemeriksaan penunjang yang sebaiknya dilakukan padan tn. Nandi (termasuk persiapan dan hasil yang mungkin ditemukan)
• Buat skema pengobatan atau penanganan kasus diatas• Buat data analisa terhadap hasil-hasil pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang dan data-data lainnya.• Buat prioritas diagnosa keperawatan sesuai kasus• Buat rencana keperawatan sesuai kasus
Dari kasus di atas pasien mengalami kasus “Kardiomiopati: Kardiomiopati Dilatasi”
DEFINISI• Kardiomiopati adalah kelainan fungsi
otot jantung yang ditandai dengan hilangnya kemampuan jantung untuk memompa darah dan berdenyut secara normal (Trelogan, 2000).
• Kardiomiopati kongestif adalah bentuk kardiomiopati yang ditandai adanya dilatasi atau pembesaran rongga ventrikel bersama dengan penipisan dinding otot, pembesaran atrium kiri, dan statis darah dalam ventrikel. (Smeltzer and Bare,Alih bahasa Agung Waluyo,2001:833).
• Kardiomiopati kongestif/Dilatasi adalah suatu penyakit miokard yang primer atau idiopatik yang ditandai dengan dilatasi ruangan-ruangan jantung dan gagal jantung kongestif. (FKUI,1996:1072)
KLASIFIKASIA. Kardiomiopati Primer
KLASIFIKASIB. Kardiomiopati Sekunder
Kelainan PenyakitInfiltratif Amyloidosis (primer, familial autosomal dominant†,
senil, bentuk sekunder)Gaucher diseaseHurler’s diseaseHunter’s disease
Storage HemochromatosisFabry’s diseaseGlycogen storage disease† (tipe II, Pompe)Niemann-Pick disease
Toksisitas Obat-obatan, Logam berat, agen kimiaEndomyocardial Endomyocardial fibrosis
Hypereosinophilic syndrome (Löeffler’s endocarditis)
Inflamasi (granulomatosa) SarcoidosisEndokrin Diabetes mellitus Hyperthyroidism
Hypothyroidism Hyperparathyroidism Pheochromocytoma Acromegaly
Cont..Cardiofacial Noonan syndrome
LentiginosisNeuromuscular/neurological Friedreich’s ataxia
Duchenne-Becker muscular dystrophyEmery-Dreifuss muscular dystrophyMyotonic dystrophyNeurofibromatosisTuberous sclerosis
Nutritional deficiencies Beriberi (thiamine), pallagra, scurvy, selenium, carnitine, kwashiorkor
Autoimmune/collagen Systemic lupus erythematosisDermatomyositisRheumatoid arthritisSclerodermaPolyarteritis nodosa
Ketidakseimbangan elektrolit Efek terapi kankerAnthracyclines: doxorubicin (adriamycin), daunorubicinCyclophosphamideRadiasi
EtiologiTidak ada etiologi yang pasti dari kardiomiopati, tetapi kemungkinan ada hubungan dengan beberapa hal, yaitu:
•(penyakit otot jantung tanpa diketahui penyebabnya)
Primer
•Kelainan autoimun•Hipertensi sistemik•Autoantibodi yaitu antimyocardial antibodies•Proses infeksi (infeksi bakteri/virus)•Gangguan metabolik (defisiensi thiamine dan scurvy)•Gangguan imunitas (leukimia)•Kehamilan dan kelainan post partum•Toxic proses (alkohol dan chemoterapi)•Proses infiltrasi (amyloidosis dan kanker)
Sekunder (penyakit otot dengan
adanya penyebab atau kemungkinan
penyebab)
patofisiologi
Manifestasi klinis
Kelelahan dan kelemahan
Dispneu saat beraktivitas
Paroksimal Nokturnal Dispneu
Batuk dan mudah lelah Distensi vena jugularis Kongesti vena sistemik Disritmia atau blok
jantung Emboli sistemik/
pulmonary Kardiomegali sedang-
berat Suara S3 dan S4 gallop
pada auskultasi jantung Insufisiensi mitral dan
tricuspid Tekanan darah
normal/turun Hepatomegali Asites Pitting edema pada
bagian tubuh bawah Kulit dingin
Komplikasi
Kardiomiopati Dilatasi
Pemeriksaan penunjang
– Radiologi kardiomegali, terutama ventrikel kiri, bendungan paru dan efusi pleura
– Elektrokardiografi sinus takikardia, aritmia atrial dan ventrikel, kelainan segmen ST dan gelombang T dan gangguan konduksi intraventrikular. Kadang-kadang ditemukan voltase QRS yang rendah, atau gelombang Q patologis, akibat nekrosis miokard.
– Ekokardiografi ventrikel kiri membesar, disfungsi ventrikel kiri, dan kelainan katup mitral waktu diastolik, akibat complience dan tekanan pengisian yang abnormal.
– Radionuklear fungsi ventrikel kiri berkurang, dilatasi dan disfungsi ventrikel kiri ( RVG = ; ventrikulogram radionuklid ; TI = thaliun 201)
– Sadapan jantung ventrikel kiri membesar & fungsinya berkurang, regurgitasi mitral dan atau trikuspid, curah jantung berkurang dan tekanan pengisian intraventrikular meninggi dan tekanan atrium meningkat.
– Kateterisasi jantung» Dilatasi dan disfungsi ventrikel kiri dan kanan» Curah jantung menurun
– Angiografi ventrikel kiri hipokinetik difus serta dilatasi, sering disertai dengan regurgitasi mitral
– Biopsi Endomiokard transvenus» pada kondisi seperti infiltrasi miokard oleh amiloid» inflamasi sel bundar miokardium
PENATALAKSANAANa.Penatalaksanaan Medis• Paracentesisi : untuk mengangkat kelebihan cairan di perut.
• Rotating tourniquets• Pembedahan/Transplantasi.Kriteria untuk seleksi dilakukannya
transplantasi jantung adalah:– Harapan hidup kurang dari 1 tahun– Umur lebih muda dari 65 tahun– New York Heart Association (NYHA) kelas III-IV– Normal atau dengan peningkatan resistensi pulmonal yang sedikit– Tidak adanya infeksi aktif– Status psikososial yang stabil– Tidak adanya penyalahgunaan obat atau alkohol
• Perangkat Implan– Biventricular alat pacu jantung– Implan cardioverter-defibrillator (ICDs),– Pemompa Jantung (perangkat pembantu ventrikel kiri, atau LVADs).
B. Penatalaksanaan Farmakologi
Efek samping dari pengobatan, meliputi
• hipotensi • pandangan gelap dan
pingsan • pusing
Obat Digitalis Vasodilator
Digoxin
Antagonis aldosteron (Spironolakton )
Amiodarone( anti aritmia) Warfarin/ antikoagulan
• reaksi lupus ( kumpulan gejala berupa bintik-bintik merah pada kulit dan artritis)
• gangguan pencernaan
C. Penatalaksanaan non farmakologi
• Exercise sederhana (contohnya berjalan, bersepeda)
• Diet pembatasan sodium/Diet rendah garam (< 4 g/hari)
• Istirahat
D. PENATALAKSANAAN PERAWAT• Observasi tanda-tanda kehilangan elektrolit yaitu haus, kram, pada
perut, lemah, banyak tidur, kejang otot.• Anjurkan Istirahat total bagi klien yang menjalani perawatan jangka
panjang agar terjadi penurunan beban kerja jantung yang melemah.• Bantu Pasien melanjutkan aktivitas regulernya yang masih dapat
ditoleransi.• Mengontrol berat badan klien• berat badan yang meningkat 3-4 kg lebih dari 1 atau 2 hari
menunjukkan akumulasi cairan. • Memberitahu klien untuk mengurangi penggunaan rokok dan
konsumsi alkohol dengan memberikan penkes.• Jika pasien dalam ortopnea harus didukung dalam posisi fowler yang
tinggi.• Melakukan mobilisasi secara teratur pada klien untuk meningkatkan
sirkulasi dan mencegah robeknya jaringan dikarenakan tekanan dari edema.
PENCEGAHAN
• Anjurkan klien untuk mengurangi konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok.
• Cegah proses infeksi• Monitor terjadinya hipertensi sistemik• Monitor keadaan wanita selama masa kehamilan
Pencegahan primer
• Monitor tanda awal dari gagal jantung kongestif.• Evaluasi klien dengan disritmia.
Pencegahan sekunder
• Perhatikan petunjuk spesifik pemakaian obat• Pertimbangkan untuk dilakukan transplantasi
jantung• Evaluasi pemberian terapi antikoagulasi untuk
mengurangi embolisme sistemik.
Pencegahan tersier
Faktor RisikoRiwayat keluarga
kardiomiopati, gagal jantung atau serangan jantung.
Serangan jantung, penyakit jantung atau peradangan
jantung akibat infeksi virus.
Mengidap penyakit yang menyebabkan kerusakan jantung.
Alkoholisme Hipertensi dalam waktu yang lama. aterosklerosis Masalah katup
jantung
Beberapa obat kemoterapi untuk mengobati kanker
Penyalahgunaan kokain hemachromatosis
Kekurangan nutrisi dari vitamin esensial dan
mineral
Peradangan otot jantung dari
gangguan sistem kekebalan
Logam dan senyawa beracun lainnya,
seperti timah, merkuri dan arsen
Gangguan neuromuskular,
seperti distrofi otot
Asuhan keperawatan
DS DO
Klien mengeluh:- sesak- kaki bengkak- mengeluh lemah- Pasien mengatakan sulit berjalan dan
bangun dari tempat tidur- Klien mengatakan tidur siang tidak teratur,
sebentar-sebentar. - Klien mengatakan tidur sering terbangun
karena sesak.- Klien mengatakan tidur malam 4 jam
Tn. Nandi, 60 thnTD: 170/110 mmHgN: 120 x/menitP: 30 x/menitS: 36,5 0CTampak lemahRonkhi (+)Edema pitting (++/++)orthopneaAsites pada abdomen S3 da S4 (+)JVD (+)Klien tampak gelisahKlien tampak cemas saat menanyakan penyakitnyaKlien sudah 2 X akibat komplikasi hipertensinyaDenyut dan irama jantung berubahKulit teraba dingin/lembabNadi perifer tidak terabaDistensi vena jugularis (+)Rongten dada: Kardiomegali ventrikel kiri
Pengkajian1. Pengumpulan Data
a. Data Demografib. Riwayat Kesehatan
» Riwayat Kesehatan Sekarang
» Riwayat Penyakit Dahulu
» Riwayat kesehatan keluarga
c. Pola Aktivitas Sehari-harid. Pemeriksaan Fisik
» Sistem Pernafasan/breath
» Sistem Kardiovaskular/blood
» Sistem Pencernaan/bowel
» Sistem Muskuloskeletal/bone
» Sistem Persyarafan/brain
» Sistem Perkemihan/bladder
» Sistem Integumen.» Seksualitas» Nyeri/kenyamanan» Data psikologis» Data sosial» Data spiritual
Analisa dataProblem Etiologi Symptom
Penurunan curah jantung
Perubahan kontraktilitas miokardial/perubahan inotropik
DO:TD: 170/110 mmHgN: 120 x/menitP: 30 x/menitJVP (+)Denyut dan irama jnatung berubahS3 &S4 (+)Nadi perifer tidak terabaKulit dinginJVD (+)Pitting Edema (+/+)DS:Mengeluh sesak
Risti Kerusakan pertukaran gas
Perubahan membran kapiler-alveolus, contoh pengumpulan/perpindahan cairan kedalam area interstitial/alveoli
DS:Klien mengeluh sesakDO:Batuk (+),P: 30 x/menit. Ronkhi (+), orthopnea (+)
Cont..Kelebihan volume cairan
menurunnya laju filtrasi glomerulus atau meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium /air.
DO:Edema (+/+)TD: 170/110 mmHgN: 120 x/menitJVP (+)Asites pada abdomen S3 orthopneaDS:Mengeluh Sesak
Intoleransi aktivitas
Ketidakseimbangan antara suplai oksigen/kebutuhan, kelemahan umum, tirah baring lama/immobilisasi.
DS:- Klien mengeluh sesak dan mudah capek
saat beraktivitas- Klien mengatakan aktivitasnya dibantu
oleh keluargaDO:- Klien tampak berbaring lemah- TD: 170/110 mmHg- N: 110 X/menit- R= 30X/menit
Cont..Gangguan pola tidur
Napas pendek/statis sekresi DS:- Klien mengatakan tidur siang tidak teratur,
sebentar-sebentar. - Klien mengatakan tidur sering terbangun
karena sesak.- Klien mengatakan tidur malam 4 jamDO:- Mata tampak sembab - Klien tampak lemah
Risti gangguan integritas kulit
Tirah baring lama, edema, penurunan perfusi jaringan.
DO:Pasien hanya di tempat tidur
Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi, program pengobatan
Kurang pemahaman/kesalahan persepsi tentang hubungan fungsi jantung/penyakit
DS:- Klien mengatakan takut dan cemas
penyakitnya tak dapat disembuhkan- Klien selalu bertanya tentang kondisi
penyakitnyaDO:- Klien tampak gelisah- Klien tampak cemas saat menanyakan
penyakitnya- Klien sudah 2 X akibat komplikasi
hipertensinya
Intervensi keperawatan
Daftar pustakaDoengoes, Marilynn.E. Alih bahasa I Made Kariasa. Rencana Asuhan Keperwatan. Jakarta: EGC.
2001.Eryana, Nanang. Askep Kardiomiopati. http://nezs.edublogs.org/2011/01/02/askep-kardiomiopati/
diterbitkan tanggal 22 Januari 2011 diakses tanggal 14 Desember 2011FKUI. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Jakarta:FKUI. 1996.Lewis, Sharon Mantik , Margaret McLean Heitkemper and Shannon Ruff Dirksen. 2000. Medical
Surgical Nursing : Assestment and Management of Clinical Problems Fifth Edition. St Louis Missouri : Mosby
Smeltzer and Bare. Alih bahasa Agung Nugroho. Buku Ajar Medikal Bedah Volume 2. Jakarta: EGC. 2001.
http://www.starberita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=23647:6-faktor-risiko-kardiomiopati-&catid=156:gaya-hidup&Itemid=745http://www.anzcp.org/CCP/Pathophysiology/Cardiomyopathy.htmhttp://www.mayoclinic.com/health/cardiomyopathy/DS00519http://www.starberita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=23647:6-faktor-risiko-kardiomiopati-&catid=156:gaya-hidup&Itemid=745http://www.scribd.com/document_downloads/direct/36187354?extension=doc&ft=1323http://www.scribd.com/document_downloads/direct/74725277?extension=docx&ft=1323 1 Maron BJ dkk, 2006, “Contemporary Definitions and Classification of The Cardiomyopathies”,
Circulation, 113, 1807-1816.
Terima
kasih
ANY QUESTIO
N ???