Post on 30-Apr-2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Situasi
Desa Tambangan, kelurahan Cangkiran Kecamatan Mijen merupakan
salah sat desa yang memiliki permasalah di berbagai bidang, Ekonomi,
lingkungan, kesehatan, dan pendidikan
a. Kondisi Pendidikan dan Budaya Masyarakat
Kondisi Pendidikan di kelurahan Cangkiran tergolong baik karena
sudah terdapat berbagai pendidikan formal dari SD sampai sekolah
menengah ke Atas akan tetapi khusus di daerah RW 01 permasalahn yang
dihadapi dalam aspek pendidikan adalah banyaknya pelajar yang drop out.
Hal itu disebabkan karena pergaulan yang tidak baik, serta kurang
perhatiannya orang tua terhadap anak-anaknya. Permasalahan tersebut
sangat mengkhawatirkan bagi para pelajar di kelurahan cangkiran, karena
pada dasarnya pelajar yang melakukan drop out bukan hanya satu atau dua
orang akan tetapi sebagian besar pelajar. Pelajar yang melakukan droup
out adalah pelajar laki-laki. Kelurahan Cangkiran juga memiliki
keterbatasan dalam fasilitas pembelajaran. Keterbatasan itu disebabkan
tidak adanya perpustakaan sebagai sumber pengetahuan bagi masyarakat.
Pelestarian budaya di Kelurahan Cangkiran tidak bagus, karena tidak ada
kegiatan dalam pelestarian kebudayaan. Hal tersebut dikarenakan tidak
adanya karang taruna yang menjadi fsilitator dalam pelestarian budaya.
b. Kondisi Kesehatan Masyarakat
Dari segi kesehatan, berdasarkan data yang telah diperoleh di
Kelurahan Cangkiran hanya terdapat fasilitas kesehatan yaitu puskesmas.
Fasilitas kesehatan yang digunakan masyarakat hanya puskesmas.
Sedangkan ditinjau dari data penduduk di Kelurahan Cangkiran sekitar
1.000 peduduknya merupakan anak-anak berusia dibawah 17 tahun.
Pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan
merupakan hal yang penting bagi anak-anak.
c. Kondisi Ekonomi Masyarakat
Kondisi ekonomi masyarakat Cangkiran khususnya Rw 01 sudah
baik. Menurut survey bahwa ekonomi masyarakat tergolong kategori
menengah ke atas jika dilihat dari bangunan rumahnya. Akan tetapi hal
tersebut tidak memungkinkan bahwa keadaan ekonomi di masyarakat
sudah baik. maka perlu adanya sebuah inovasi untuk lebih meningkatkan
perekonomian masyarakat Cangkiran dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada. Profesi sebagian besar masyarakat cangkiran RW 01 adalah
petani, dan juga ada yang berprofesi sebagi wiraswasta dsb.
d. Kondisi Lingkungan Masyarakat
Bentang alam dari wilayah Kelurahan Cangkiran sebagian besar
didominasi oleh area dataran dan perbukitan. Untuk wilayah dataran terdiri
atas daerah pertanian yang meliputi sawah dan tegalan. Luas wilayah
pertanian Kelurahan Cangkiran sekitar 89 hektar. Selain itu, untuk daerah
pemukiman dan pekarangan sebagian besar warga sebesar 79 hektar. Dari
luasnya daerah pemukiman dan pekarangan tersebut, Kelurahan Cangkiran
dibagi menjadi 8 RW dan untuk RW 01 berfokus kepada pengembangan
Kampung Tematik Sayuran dan Tanaman Herbal
1.2 Persoalan
Persoalan yang terdapat di desa Cangkiran yaitu sebagai berikut.
a. Bidang Pendidikan
Persoalan yang berkaitan dengan pendidikan di Desa Cangkiransebagai
berikut.
1) Tidak adanya sarana dan prasarana anak-anak untuk belajar
2) Tingkat membaca anak-anak masih rendah
3) Kurang perhatian orang tua terhadap anak berkait pemelajaran di
rumah
b. Bidang Kesehatan
1) Kegiatan senam pagi belum ada
2) Kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungan yang dapat
menimbulkan adanya sarang nyamuk
c. Bidang Ekonomi
1) Kurangnya pemanfaatan SDM yang ada
2) Pengelolaan potensi yang masih rendah
3) Kurangnya sarana dan prasarana dalam pemngembangan UMKM
4) Perilaku anak untuk menabung masih kurang
d. Bidang Lingkungan
1) Pemanfaat barang bekas masih kurang efektif
2) Kepedulian kebersihan lingkungan masih kurang
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN
2.1 Solusi yang diberikan
Solusi yang diberikan untuk mengahadapi segala permasalahan yang
ada di dalam masyarakat kelurahan cangkiran khususnya di RW 01 yaitu
sebagai berikut.
1. Bidang Pendidikan
Solusi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan dalam bidang
pendidikan di RW 01 Kelurahan Cangkiran yaitu dengan beberapa
program kerja yang mampu mendukung peningkatan prestasi dalam
pendidikan, misalnya melakukan literasi atau membaca, mengadakan
posko belajar dan sebagainya.
2. Bidang Kesehatan
Solusi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan dalam bidang
kesehatan di RW 01 Kelurahan Cangkiran yaitu dengan mengadakan
beberpa program kerja, antara lain seperti gerakkan masyarakat sehat,
senam, memberikan pendidikan remaja sebaya, free medical check up,
donor darah, dan sebagainya.
3. Bidang Ekonomi
Solusi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan yang dalam
bidang ekonomi di RW 01 Kelurahan Cangkiran dengan mengadakan
beberapa program kerja, antara lainnya yaitu pemanfaatan potensi yang
ada dilingkungan sekitar, seperti pelatihan pembuatan abon lele, nastar
jahe merah manisan jahe, pemberian sosialisasi permodalah dan teknik
pemasaran, serta pemberian pengajaran kepada anak penting dan
manfaat menabung.
4. Bidang Lingkungan
Solusi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan yang dalam
bidang ekonomi di RW 01 Kelurahan Cangkiran dengan mengadakan
beberapa program kerja yaitu pengelolaan sampah, pemanfaat barang
bekas, penanaman TOGA, dan ruwat desa.
2.2 Luaran yang Dihasilkan
Luran yang dihasilkan dalam pelaksanaan program kerja yaitu sebagai
berikut.
1. Bidang Pendidikan
a) Pemberian Al-Qur’an, Iqro’, Juz amma, buku bacaan do’a-do’a,
buku tajwid, serta penyerahan poster gerakan sholat.
b) Pemberian materi dan bimbingan belajar kepada anak-anak
c) Pengenalan materi dan penambahan inventaris alat permainan
tradisional kepada TK Asyiyah Bustanul Athfal 50.
d) Keterangan nama dan manfaat tumbuhan
e) Eduwisata kebun herbal dengan siswa TK
f) Melengkapi kebun herbal dengan tanaman herbal bermanfaat.
g) Pemberian koleksi buku beserta rak buku.
h) Masyarakat Kelurahan Cangkiran yang hadir pada saat acara dapat
lebih kritis dalam menerima sumber informasi sehingga tidak
terjerumus dan mempercayai berita hoax. Selain itu masyarakat
diharapkan tidak apatis dan lebih sadar lagi akan pentingnya pemilu
yang akan datang.
2. Bidang Kesehatan
a) Pemberian materi tentang pendidikan Remaja sebaya, pengetahuan
tentang penyebab, penularan, serta pencegahan HIV/AIDS, Narkoba,
pergaulan bebas, Kanker Payudara, dan kanker serviks
b) Meningkatnya kesadaran serta kemauan warga untuk berperilaku
sehat melalui aktivitas fisik salah satunya senam.
c) Bertambahnya wawasan serta kesadaran berperilaku sehat pada
masyarakat mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa.
d) Warga Cangkiran dapat memperoleh informasi mengenai kesehatan
melalui poster yang dibuat.
3. Bidang Ekonomi
a) Produk makanan nastar jahe merah
b) Produk makanan Manisan Jahe
c) Produk makanan abon lele
d) Sosialisasi permodalan, dan pemasaran
e) Penanaman nilai gemar menabung pada anak
4. Bidang Lingkungan
a) Hias kampung menyambut hari kemerdekaan
b) Bibit sayuran di tiap rumah warga RW 01
c) Bibit TOGA yang ditempatkan di Taman Herbal RW 01
d) Tong sampah di TK ABA
e) Struktur kepengurusan Bank Sampah RT 01
f) Vertical gardendan pot tanaman hias di TK ABA RW 01
BAB III
PROGRAM KERJA
Tabel 1. Pelaksanaan Program Kerja
N
o
Nama Kegiatan Tanggal Pelaksanaaan Keterangan
Bidang Pendidikan
1 Literasi Herbal 24 Agustus 2018 Sudah terlaksana
2 Parenting Program 16 September 2018 Sudah Terlaksana
3 Cangkiran Cerdas
Sekolah Alam 24 Agustus 2018 Sudah terlaksana
Cangkiran Mengaji 20, 23, 27,30 Agustus,
dan 3, 5, 10, 13, 17, 19
September 2018
Sudah Terlaksana
Posko Belajar 20, 23, 27,30 Agustus,
dan 3, 5, 10, 13, 17, 19
September 2018
Sudah Terlaksana
4 Gerakan Anti Hoax
dan Sadar Pemilu
16 September 2018 Sudah Terlaksana
5 Gubug Pintar 15 September 2018 Sudah Terlaksana
Bidang Kesehatan
6 Free Medical Chek
Up
19 Agustus 2018 Sudah Terlaksana
7 Donor Darah 3 September 2018 Sudah Terlaksana
8 PRS 31 Agustus, 8, 15 dan Sudah Terlaksana
18 September 2018
9 Gerakan Masyarakat
(germas)
Senam 12, 19, 26 Agustus dan
2, 9, 16 September
2018
Sudah Terlaksana
Sosialisasi PHBS 20 Agustus 2018 Sudah Terlaksana
PSN 09 Agustus 2018 Sudah terlaksana
Posterisasi 20 dan 31 Agustus
2018
Sudah Terlaksana
Bidang Ekonomi
10 Diverisifikasi Produk
Tanaman Herbal
melalui Pelatihan
Pembuatan
Manisan Jahe Merah
(MaJa Merah)
2 September 2018 Sudah terlaksana
11 Diverisifikasi Produk
Tanaman Herbal
melalui Nastar Jahe
Merah
(Nashe Merah
2 September 2018 Sudah terlaksana
12 Abon Lele Gurih
(Bole Gurih)
19 Agustus 2018 Sudah Terlaksana
13 Training
Entrepreneurship
melalui pelatihan
Produksi dan
Pemasaran
7 September 2018 Sudah Terlaksana
14 Gerakan Anak Gemar
Menabung (AGM
10 Agustus 2018 Sudah Terlaksana
Bidang Lingkungan
15 Penanaman TOGA 12 Agustus 2018 Sudah Terlaksana
16 Ruwat Desa 12 Agustus 2018, 15
& 18 September 2018
Sudah Terlaksana
17 Bank Sampah 2 September 2018, 15
September 2018
Sudah terlaksana
18 Kriya Barang Bekas 8 September 2018 Sudah Terlaksana
19 Dirgahayu
Kemerdekaan
Republik Indonesia
8 - 19 Agustus 2018 Sudah Terlaksana
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
4.1 Program Unggulan
1. Literasi Herbal
RT 01/RW 01 Kelurahan Cangkiran telah membuat rintisan kebun
herbal yang pada awalnya hanya ditujukan untuk mengikuti kompetisi
yang diadakan salah satu pabrik jamu. Sebagai bentuk dukungan
mahasiswa KKN Alternatif sekaligus untuk melestarikan kearifan lokal
berupa pemanfaatan tumbuh-tumbuhan berkasiat obat, maka mahasiswa
KKN membuat program kerja Literasi Herbal. Program kerja ini
bertujuan mengenalkan nama, khasiat, bahkan nama latin dari masing-
masing tanaman yang ada di kebun herbal.
Program kerja Literasi Herbal terlaksana pada 18 Agustus 2018.
Selain itu pada tanggal tersebut juga dilaksanakan eduwisata dan
sekolah alam kepada siswa TK Aisyiyah Busthanu Athfal 50. Pada
awalnya target adalah siswa PAUD, akan tetapi kemudian diputuskan
bahwa siswa TK lebih cocok karena kemampuan pemahaman mereka
yang lebih baik dari siswa PAUD. Siswa TK yang mengikuti Eduwisata
berjumlah 18. Sekolah alam yang dilaksanakan bersamaan dengan
Eduwisata bertujuan mengenalkan permainan tradisional kepada anak
TK.
Kegiatan Eduwisata di Kebun Herbal dilakukan dengan cara
membentuk siswa-siswa TK ke dalam lima kelompok. Masing-masing
kelompok kemudian diberi nama kelompok sesuai tanaman herbal,
yaitu: Kelompok Jahe, Kunyit, Kencur, Temulawak, Sirih. Adapun
kelompok-kelompok tersebut akan memasuki pos-pos untuk melakukan
Eduwisata dan Sekolah alam. Pos satu merupakan tempat dilakukannya
Eduwisata, yaitu kebun herbal. Pada pos tersebut siswa TK ABA 50
dikenalkan akan nama-nama, manfaat, dan bahkan efek samping dari
tanaman yang ada di kebun. Sementara itu, pos dua, hingga lima berisi
permainan tradisional.
Melalui kegiatan Eduwisata, siswa TK ABA menjadi sedikit tahu
mengenai nama-nama dan penggunaan tanaman yang ada di kebun
herbal. Sementara itu, salah satu poin program kerja literasi herbal yaitu
‘melengkapi kebun herbal dengan tanaman bermanfaat’ dilaksanakan
tanggal 02 September 2018. KKN Alternatif UNNES memberikan
beberapa tanaman herbal untuk melengkapi kebun herbal, yaitu dua
Polybag tapak liman, satu bibit pohon mahkota dewa, dua cabe jawa,
rosela, dan empat polybag tanaman kunci.
Kendala yang ditemui dalam kegiatan literasi diantaranya:
1. Siswa TK yang kurang fokus pada penjelasan dalam Eduwisata,
bahkan cenderung mengganggu siswa yang lain.
2. Tanaman yang mudah layu saat pengadaan tanaman herbal.
Berikut adalah dokumentasi kegiatatan Literasi Herbal:
2. Donor Darah dan Free Medical Check Up
Donor darah diadakan pada tanggal 3 September 2018. Masyarakat
hadir dilokasi pelaksanaan donor darah dan diedukasi terkait manfaat
serta syarat untuk menjadi pendonor sehingga masyarakat mengetahui
manfaat donor darah dan mau, mampu untuk menjadi donor darah
sukarela. Masyarakat yang hadir dan hendak mendonorkan darahnya
mendaftarkan diri dan mengisi formulir donor sesuai dengan katagori
(sudah pernah donor darah atau sebagai pendonor pemula). Setelah lolos
di pendaftaran pendonor selanjutnya menuju ke tempat pemeriksaan
kesehatan (HB, Tekenan Darah, Golongan Darah, dll.) jika dinyatakan
sehat dan bisa donor pendonor menunggu diruang donor untuk
melakukan donor darah. Selesai donor masyarakat yang donor diberi
bingkisan yang berisi konsumsi donor.
Berikut merupakan dokumentasi pelaksanaan program donor darah.
Era sekarang dimana trend penyakit non menular yang timbul
akibat gaya hidup yang tidak sehat dan kebiasaan konsumsi makanan
cepat saji terus meningkat. Sering tidak disadari jika pemantauaan status
kesehatan merupakan kebutuhan primer setiap individu. Maka perlu
adanya upaya pemantauan status kesehatan seseorang. Masyarakat
sering menganggap jika pemeriksaan kesehatan adalah kebutuhan
sekunder bahkan tersier jika tidak dipenuhi tidak jadi persoalan.
Akibatnya masyarakat sering melakukan upaya kesehatan kuratif
(pengobatan) daripada upaya kesehatan preventif (pencegahan). Di era
sekarang dimana tingginya angka persaingan, ekonomi yang belum
stabil, gaya hidup tidak sehat, kebiasaan konsumsi makanan cepat saji
dan lingkungan yang tidak sehat turut bepengaruh dengan derajat status
kesehatan masyarakat.
Maka dari latar belakang diatas, kelompok kami mengadakan
upaya kesehatan preventif kepada masyarakat khususnya diwilayah
Desa Cangkiran, Kecamatan Mijen. Kegiatan yang kami lakukan adalah
Free Medical Check Up yang dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus
2018 yang meliputi pemeriksaan: Tekanan Darah, Berat Badan, Gula
Darah dan Asam Urat.
Berikut merupakan dokumentasi pelaksanaan program kerja free
medical chek up.
3. Deverifikasi Olahan Jahe Merah
Pelatihan pembuatan manisan jahe merah dilaksanakan pada
tanggal 2 September 2018 bertempat di rumah bapak RT 01 pada pukul
10.00 WIB, dimana dilaksanakan setelah pelaksanaan senam rutin
mingguan. Pelatihan ini diikuti oleh ibu- ibu rumah tangga dan ibu- ibu
PKK RW 01, beserta beberapa bapak- bapak yang tertarik dengan
pelatihan pembuatan manisan jahe ini.
Budidaya tanaman jahe yang sudah banyak dilakukan di RW 01
mendorong masyarakat antusias untuk mengikuti pelatihan ini, dimana
dengan pelatihan ini masyarakat dapat belajar bagaimana
memanfaatkan jahe yang di budidaya untuk dapat dibuat aneka
makanan salah satunya mmanisan yang dapat meningkatkan nilai
ekonomi dari jahe tersebut, terutama jahe merah. Kemudian dengan
pengolahan jahe merah untuk menjadi manisan ini dapat digunakan
untuk menunjang perekonomian masyarakat desa Cangkiran. Selain
pelatihan pembuatan manisannya, diajarkan juga bagaimana
pengemasan yang menarik dan juga sasaran pemasaran yang dapat
dijadikan target, salah satunya pusat oleh- oleh yang ada disekitar
cangkiran dan juga metode pemasaran dengan pesanan
Selain dimanfaatkan untuk pembuatan manisan jahe, jahe merah
yang telah dibudidaya dapat juga dimanfaatkan untuk pembuatan nastar
jahe. Pelatihan nastar jahe dilaksanakan bersamaan dengan pelatihan
manisan jahe. Dimana pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 2
September 2018 bertempat di rumah bapak RT 01 pada pukul 10.00
WIB dan dilaksanakan setelah pelaksanaan senam rutin mingguan.
Pelatihan ini diikuti oleh ibu- ibu rumah tangga dan ibu- ibu PKK RW
01, beserta beberapa bapak- bapak yang tertarik dengan pelatihan
pembuatan manisan jahe ini.
Nastar sebagai makanan yang banyak digemari oleh masyarakat
membuat pelatihan ini mendapat antusias yang besar dari masyarakat.
Sama seperti pelatihan manisan jahe, pada pelatihan nastar jahe ini
selain dilatih tata cara pembuatan nastar jahe juga dilatih pengemasan
yang menarik dan juga teknik atau metode pemasaran yang dapat
diterapkan.
Harapannya dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam
pengolahan jahe merah ini untuk dibuat menjadi nastar jahe merah,
dapat digunakan untuk menambah penghasilan ibu- ibu rumah tangga
dan juga menunjang perekonomian masyarakat Cangkiran
Berikut dokumentasi kegiatan devirifikasi.
4. Penanaman Toga
Program kerja ini dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2018.
Penanaman TOGA merupakan salah satu program unggulan dari Tim
KKN UNNES Alternatif 2A. Isi dari program kerja ini berupa
pembagian bibit tanaman berupa sayuran (cabe, terong, papaya
california) dan TOGA (Jahe Merah) sebanyak 618 bibit tanaman.
Berikut dokumentasi pelaksanaan program kerja penanaman TOGA
4.2 Program Pendukung
1. Cangkiran Cerdas
Program kerja Cangkiran Cerdas terdiri dari beberapa rangkaian
program kerja, antara lain:
a) Cangkiran Mengaji
Program Cangkiran Mengaji telah terlaksana setiap
seminggu dua kali yaitu hari senin dan rabu setelah waktu maghrib
terhitung dari tanggal 13 Agustus hingga 12 September 2018. Pada
pelaksanaanya dibuat jadwal pengajar dengan materi yang
disampaikan bervariasi sesuai kurikulum yang ada di TPQ Nurul
Islam RW 01 Cangkiran.
Tabel 2. Jadwal Materi dan Pengajar Cangkiran Mengaji
Tangga
l
Materi Pengajar
13
Agustus
Wudhu: Niat wudhu, tata
cara wudhu, doa setelah
wudhu
Tajwid: Bacaan Qolqolah
Wudhu: Dio &
Erika
Tajwid: Afif &
Amal
15
Agustus
Rukun Islam
Rukun Iman
Tajwid: penguatan materi
tajwid minggu lalu
Rukun iman, rukun
islam, syahadat:
Riko & Sifa
Sifat Wajib Allah,
Tajwid: Farid &
Ani
20
Agustus
Mengenal Malaikat Allah
dan Tugasnya
Mengenal
Malaikat: Hammas
& Tiya
22
Agustus
Akhlak terhadap orang tua
Akhlak teradap guru
Tajwid: Bacaan mad thobi’i
Akhlak: Farid dan
Ayu
Tajwid: Afif &
Lulu
27
Agustus
Kalimat Syahadat
Sifat Wajib Bagi Allah
Kalimat syahadat
dan sifat wajib
bagi Allah : Riko
dan Ayu
29
Agustus
Mengenal Kitab-kitab Allah Mengenal Kitab
Allah dan Tajwid:
Dhika & Anisa
3
Agustus
Adab Belajar
Adab makan dan minum
Adab belajar,
makan dan minum:
Hammas dan Erika
5
Agustus
Adab berpakaian
Tajwid: Penguatan materi
minggu lalu
Adab Berpakaian,
Tajwid: Dio &
Amal
10
Agustus
Akhlak Rasulullah
Beberapa contoh Akhlak
Rasulullah
Akhlak Rasul dan
contohnya: Dhika
& Sifa
12
Agustus
Akhlak terhadap Al Quran Akhlaq terhadap
Al Quran dan
Tajwid: Rio & Ani
Pada akhir kegiatan Cangkiran Mengaji ini kami memberikan Al-
Qur’an, Iqro’,buku bacaan do’a-do’a, buku tajwid, serta penyerahan poster
gerakan sholat kepada TPQ Nurul Islam RW 01 Cangkiran.
Berikut dokumentasi Pelaksanaan program kerja cangkiran cerdas
b) Posko Belajar
Kegiatan Posko Belajar dilakukan setelah Cangkiran mengaji
selesai, pada pelaksanaanya anggota KKN mengajar dan membantu
mengerjakan tugas anak-anak RW 01 Kelurahan Cangkiran.
2.
Parenting Program
Program kerja ini dilaksanakan pada tanggal 16 September 2018
bertempat di Aula kelurahan Cangkiran dengan peserta sebanyak 38
warga. Materi parenting yang disampaikan kepada warga mengangkat
tema yaitu pola mendidik anak di era digital melalui pemateri Ibu Yuli
Kurniawati yang merupakan salah satu dosen PG-PAUD di Universitas
Negeri Semarang.
Berikut ini merupakan dokumentasi dari kegiatan Parenting Program :
3. Gubug Pintar
Gubug pintar merupakan salah satu program kerja bidang
pendidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan budaya baca pada
masyarakat Cangkiran. hal ini sebagai bentuk komitmen mahasiswa tim
KKN UNNES dalam menggalakkan dan mewujudkan program
pemerintah Gerakan Literasi Masyarakat. Program kerja Gubug Pintar
merupakan pembuatan taman baca di Gazebo yang terletak di dekat
PAUD Rw 01 Kelurahan Cangkiran. Selain buku bacaan, di dalam
Gubug Pintar juga dilaksanakan kegiatan mendongeng dan mengenalkan
bacaan pada anak-anak.
Buku-buku yang ada dalam Gubug Pintar merupakan hasil donasi
masyarakat, sumbangan pihak sponsor, dan sumbangan mahasiswa
KKN Alternatif UNNES 2A. Launching Gubug Pintar dilakukan pada
tanggal 15 September 2018 dengan kegiatan mendongeng pada siswa
TK Aisyiyah Bustanul Athfal 50. Dongeng yang dibawakan adalah
kisah Nabi Nuh A.S. Buku yang terkumpul untuk Gubug Pintar sejulah
172, akan tetapi buku yang diletakkan sejumlah 150 karena sisanya
merupakan novel erotis/dewasa yang kurang tepat untuk dibaca anak-
anak. sebagai catatan, pengunjung Gubug Pintar kebanyakan adalah
anak-anak.
Buku yang ada dalam Gubug Pintar diantaranya: aneka majalah
anak-anak hingga majalah perempuan muslimah, komik, novel, cerita
rakyat, dongeng anak, kisah Nabi-Nabi, buku pengetahuan umum, dan
buku teks sekolah.
Adapun kendala yang ditemukan saat pelaksanaan Gubug Pintar
diantaranya:
1. Koleksi buku untuk bacaan umum jumlahnya lebih sedikit daripada
bacaan untuk anak-anak
2. Sumbangan novel dewasa tidak bisa dijadikan koleksi gubug pintar .
Dokumentasi pelaksanaan program kerja gubug pintar
4. Gerakkan Masyarakat Anti Hoax dan Sadar Pemilu
Gerakan Masyarakat Anti Hoax dan Sadar Pemilu merupakan
program kerja yang bertujuan untuk menumbuhkan budaya kritis
masyarakat akan sumber informasi sehingga harapannya masyarakat
tidak terjerumus mempercayai dan menjadi bagian dari penyebaran
hoax. Program kerja ini dilaksanakan pada tanggal 16 September 2018
di Aula Kelurahan. Kemudian, dengan semakin mendekatnya tahun
pemilu diduga informasi hoax akan semakin meningkat. Pemilu
merupakan momen paling pentingdi Indonesia yang sangat menentukan
arah bangsa ini sehingga partisipasi setiap individu sebagai pemilih
sangat diperlukan.
Untuk itulah pengabdian kami ingin menyertakan permasalahan
ini sehingga nantinya masyarakat Cangkiran mampu memilah
informasisejalan juga dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya
pemilu. Selanjutnya dengan kemampuan memilah informasi masyarakat
akan mampu milih wakilnya yang tepat.
Adapun kendala yang dihadapi dalam kegiatan gerakan masyarakat Anti
Hoax dan Sadar Pemilu :
1. Kurangmya kesadaran masyarakat dan antusias masyarakat
sehingga peserta yang dating tidak memenuhi target.
2. Acara dimulai tidak tepat waktu karena peserta banyak yang dating
terlambat.
Berikut ini merupakan dokumentasi kegiatan gerakan masyarakat anti
hoax dan sadar pemilu :
5. Gerakkan Masyarakat Sehat
Gerakan Masyarakat Sehat (GeMaS) merupakan serangkaian
kegiatan yang mengajak masyarakat di Desa Cangkiran Kecamatan
Mijen untuk membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
a. Senam Sehat Masyarakat Cangkiran
Senam semacan ini dilaksanakan pada hari minggu pada pukul
07.00 WIB sampai dengan selesai. Sasaran kegiatan ini adalah
seluruh warga Cangkiran, senam yang dilaksanakan diantaranya
senam aerobic dan senam kesegaran Jasmani (SKJ). Kegiatan senam
ini dilakukan sebanyak 4 kali dan mendapatkan antusias yang cukup
tinggi dari masyarakat RW 01.
b. Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan ini bertujuan untuk memberikan
informasi dan menambah wawasan bagi warga Cangkiran seputar
bidang kesehatan. Dalam penyampaian informasi ini menggunakan
bahasa yang mudah yang dikemas semenarik mungkin agar warga
antusias terhadap materi yang disampaikan. Materi yang
disampaikan diantaranya:
1) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sosialisasi PHBS dilaksanakan di TK ABA RW 01 Cangkiran
pada tanggal 20 Agustus 2018. Kegiatan ini mendapatkan respon
yang baik dari murid-murid TK. Sosialisasi ini disampaikan
dengan bahasa yang mudah dipahami murid TK yaitu melalui
kegiatan mendongeng serta nyanyian edukatif tentang PHBS.
2) Penyakit Tidak Menular (PTM)
Sosialisasi PTM ini dilaksanakan pada tanggal 1
September 2018 dengan materi pentingnya SADARI (Periksa
Payudara Sendiri) dalam upaya deteksi dini kanker payudara.
Sasran dari kegiatan ini adalah remaja karang taruna yang ada di
RW 01.
3) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Kegiatan PSN ini dilaksanakan pada tanggal 09 Agustus
2018 bekerja sama dengan gasurkes puskesmas Mijen.
Sebelumnya dilakukan survey jentik di RW01 terlebih dahulu
untuk mengetahui angka bebas jentik di daerah tersebut. Karena
ditemukan angka bebas jentik yang kurang dari 95%, maka perlu
adanya tindak lanjut berupa sosialisasi kegiatan 3M (Menguras,
Menutup, Mendaur ulang) Plus kegiatan pencegahan gigitan
nyamuk. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus
2018 di RT 03.
c. Posterisasi
Posterisasi kesehatan merupakan kegiatan penempelan poster
kesehatan di tempat-tempat strategis dengan tujuan isi yang terdapat
dalam poster tersampaikan pada masyarakat. posterisasi ini berisi
informasi kesehatan mengenai cuci tangan, Sadari dan 3m plus.
Berikut dokumentasi program kerja gerakkan masyarakat Sehat
6. Penidikan Remaja Sebaya
Sebagai bentuk perhatian khusus terhadap kesehatan remaja, salah
satu program kegiatan yang dilaksanakan adalah Pendidikan Remaja
Sebaya (PRS). Sasaran kegiatan PRS ini merupakan remaja-remaja yang
ada di RW 1, yang kebetulan juga sudah terbentuk organisasi remaja
PIK-R hanya saja baru merintis dan belum memiliki kegiatan yang
jelas. Kegiatan PRS ini dilaksanakan seminggu sekali bertempat di
PAUD Melati RW 1 sebanyak 3x dan 1x diwilayah RW 1 dengan topik
pembahasan yang berbeda pada setiap pertemuannya, dengan demikian
telah terlaksana kegiatan PRS sebanyak 4x sesuai dengan yang
ditargetkan pada awal kegiatan. Sebelum diberikan pembekalan materi
kepada para remaja, mereka diberikan pemahaman terlebih dahulu
mengenai PRS dan diskusi untuk mengidentifikasi permasalahan
kesehatan remaja dilingkungan RW 1. Dari hasil diskusi diketahui
beberapa permasalahan kesehatan remaja yang ada di lingkungan RW 1
tersebut, yaitu KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan), konsumsi pil tanpa
aturan (Lebih dikenal dengan istilah ngepil), dan ditemukannya kasus
tumor payudara pada salah seorang remaja di RW 1. Selanjutnya
diberikan pembekalan materi kesehatan remaja yang berkaitan dengan
permasalahan yang ada. Berikut materi yang dibawakan pada setiap
pertemuan PRS, yaitu sebagai berikut.
a. Deteksi Dini Kanker Payudara melalui SADARI
PRS dengan topik pembahasan “Deteksi Dini Kanker
Payudara melalui SADARI” menjadi kegiatan PRS perdana yang
dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Agustus 2018 pada pukul 19.30
WIB – selesai. Pada topik kali tersebut, para remaja dijelaskan
mengenai kanker payudara, bahaya, persebaran dan pengobatannya
serta pencegahannya melalui teknik SADARI. Pada pertemuan ini
dilaksanakan dengan metode diskusi.
b. HIV/AIDS, Jauhi Penyakitnya bukan Orangnya
Pada pertemuan ke-2, topik PRS yang dibawakan adalah
“HIV/AIDS, Jauhi Penyakitnya bukan Orangnya” dilaksanakan
pada hari Sabtu, 8 September 2018 pukul 19.30 WIB – selesai.
Dalam pembahasan ini dilakukan dengan metode penampilan
drama yang dikombinasikan dengan permainan stop, think, or go
dimana para remaja diberikan pernyataan yang kemudian mereka
memutuskan untuk menilai pernyataan tersebuut merupakan
perilaku yang berisiko tinggi, rendah atau tidak berisiko. Dan
selanjutnya ditambah dengan pembahasan dari drama yang
ditampilkan serta jawaban yang diberikan pada setiap pernyataan
dalam permainan stop, think, or go.
c. Hidup Sehat tanpa NAPZA
Di pertemuan PRS ke-3 dilaksanakan pada hari Jumat, 15
September 2018 pukul 19.30 WIB – selesai. PRS pada pertemuan
ini dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi berbagi kisah
seputar NAPZA sebagai bentuk motivasi untuk menghindari
penggunaan zat tersebut.
d. Kesehatan Reproduksi Remaja, Peduli Kesehatan Serviks
Sejak Dini
Pada pertemuan ke-4 sekaligus yang terakhir, topik PRS
yang dibawakan adalah mengenai “Kesehatan Reproduksi Remaja,
Peduli Kesehatan Serviks Sejak Dini” dilaksanakan pada hari
Selasa, 18 September 2018 pukul 20.00 WIB – selesai. Pada topik
bahasan materi kali ini dikemas dalam penampilan drama yang
mengamanatkan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi
khususnya kesehatan serviks sebagai upaya preventif terhadap
kejadian kanker serviks yang tinggi angka kasusnya.
Berikut dokumentasi pelaksanaan kegiatan PRS:
a. Deteksi Dini Kanker Payudara melalui SADARI
b. HIV/AIDS, Jauhi Penyakitnya bukan Orangnya
c. Hidup Sehat tanpa NAPZA
d. Kesehatan Reproduksi
7. Gerakkan Anak Gemar Menabung
Gerakan anak gemar menabung ini dilaksanakan pada tanggal 10
Agustus 2018 pukul 18.30 WIB. Pada kegiatan ini terdiri dari sosialisasi
pentingnya menabung dan juga manfaat dari menabung. Kemudian,
anak- anak juga diajak untuk membuat celengan sendiri dari botol bekas,
selain menanamkan sadar menabung sejak dini juga diajarkan
pemanfaatan barang bekas. Proses pembuatan celengan dilaksanakan di
TPQ Nurul Islam. Sasaran dari program ini yaitu anak- anak TPQ Nurul
Islam.
Anak- anak begitu bahagian dan antusias dalam pembuatan
celengan dari boto bekas ini, dimana mereka diberi kebebasan tersendiri
untuk menghias botol mereka masing- masing. Harapannya dengan
menariknya celengan mereka, mereka akan lebih rajin menabung.
Proses menabung ini dilaksanakan setiap hari dan dianjurkan
kepada anak- anak untuk menyisihkan uang saku untuk kemudian
ditabungkan. Untuk mengontrol tabungan anak- anak dan memantau
kerajinan anak- anak dalam menabung, dibuatkan juga rekapan buku
tabungan dari anak- anak yang menabung
Berikut merupakan dokumentasi program kerja Anak Gemar Menabung.
8. Pembuatan Abon Lele
Pelatihan abon lele dilaksanakan pada hari Minggu 19 Agustus
2018 pukul 15.30 s.d selesai. Peserta yang hadir yaitu ibu-ibu PKK di
RT 03 RW 01. Pelatihan ini dilaksanakan di Rumah ibu Dian selaku
katua RT 03. Peserta yang hadir kurang lebih berjumlah 15 orang.
Pelatihan ini dilaksanakan bersamaan dengan acara arisan dasawisma
RT 03. Dimulai dengan acara arisan dilanjutkan dengan demi masak.
Adapun bahan-bahan yang diperlukan yaitu:
Ikan Lele
Bawang merah
Bawang putih
Lengkuas
Jahe
Gula merah
Garam
Serai
Kunyit
Merica
Pala
Ketumbar
Adapun langkah pembuatannya yaitu:
- Bersihkan lele
- rendam dengan perasan jeruk nipis, tunggu hingga setengah jam
- kukus lele hingga daging terasa empuk
- sembari menunggu, hauskan semua bumbu.
- setelah daging lele empuk, pisahkan dari kulit dan durinya
- Camppur daging dan bumbu hingga merata
- Goreng adonan hingga berwarna kecoklatan
- tiriskan hinggabenar-benar kering
- masukan ke dalam kemasan
Pelatihan abon lele mendapat antusias dari ibu-ibu, karena
sebagian besar mereka belum pernah mebuatnya. Mereka merasa
mendapat ilu baru yang bisa mereka coba dan terapkan. Pembuatan abon
lele sudah mulai diterapkan oleh warga RT 02. Ada kelompok yang sudah
mulai memproduksi abon lele dan memasarkannya, akan tetapi baru
dipasarkan di lingkungan RW 01.
Berikut merupakan dokumentasi pelaksananaan pelatihan
pembuatan abon lele.
9. Training Enterpreneurship
Training Entrepreneurship merupakan salah satu program kerja
yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para pelaku usaha di
Kelurahan Cangkiran, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Training
Entrepreneurship dilaksanakan pada hari Jumat, 07 September 2018
tepatnya pukul 13.00 s/d selesai bertempat di Aula Kelurahan
Cangkiran. Program tersebut dihadiri oleh Kepala Seksi Fasilitasi Usaha
Mikro Kota Semarang yaitu Bapak Sodiq Dian Ika Septiyanti, S.STP
selaku pemateri. Adapun materi yang disampaikan yaitu Permodalan,
Pemasaran, dan Cara mendapatkan IUMK. Selain diisi materi dari Dinas
Koperasi dan UMKM, Training Entrepreneurship juga diisi materi
mengenai Teknik Pemesaran Hypnoselling oleh salah satu mahasiswa
UNNES dari Jurusan Psikologi. Para pelaku usaha cukup antusias,
dibuktikan dengan cukup banyaknya warga yang hadir yaitu sekitar
kurang lebih 38 perserta dari delapan RW di Kelurahan. Sebagian besar
dari mereka memiliki usaha kelontong dan usaha dagang. Pada saat
penyampaian materi oleh pembicara, banyak warga yang mengeluarkan
kertas dan bolpoint untuk sekedar menuliskan pengetahuan yang telah
disampaikan oleh pembicara.
Berikut dokumentasi pelaksanaan program kerja training
enterpreneursip.
10. Dirgahayu Republik Indonesia
Program kerja ini dilaksanakan mulai tanggal 8 – 19 agustus 2018
dengan berbagai macam perlombaan. Perlombaan ini diikuti oleh
berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga ibu-ibu dan
bapak-bapak. Program kerja ini di tutup dengan pelaksanaan jalan sehat
bersama seluruh warga RW 01 Kelurahaan Cangkiran
Berikut merupakan dokumentasi pelaksanaan program kerja dirgahayu
republik Indonesia
11. Ruwat Desa
Program kerja ruwat desa dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus
2018. Pelaksanaan awal program kerja ini yaitu mengecat jalan masuk
menuju desa dalam rangka perayaan HUT RI 73 tahun. Selain itu
program ruwat desa pun berjalan pada tanggal 23 agustus 2018. Saat itu
program ruwat desa berupa kerja bakti dilaksanakan untuk
mempersiapkan wayangan.
Berikut dokumentasi pelaksanaan program kerja ruwat desa.
12. Bank Sampah
Program kerja ini dilaksanakan pada tanggal 2 September 2018.
Program ini berupa penarikan sampah-sampah plastik dan kardus dari
para warga yang selanjutnya dikumpulkan di kepengurusan Bank
sampah yang nanti akan dijual dan hasil penjualan ini akan dikumpulkan
sebagai kas pemasukan administrasi Bank Sampah. Selain itu pada
tanggal 15 September 2018 telah dilaksanakan sosialisasi sekaligus
pembentukan struktur kepengurusan bank sampah RT 01.
Berikut dokumentasi pelaksanaan program kerja Bank Sampah.
13. Kriya Barang Bekas
Kriya Barang Bekas dilaksanakan pada tanggal dilaksanakan pada
tanggal 8 September 2018 di TK ABA RW 01. Kegiatannya meliputi
pembuatan vertical garden dan pot tanaman dari botol minum bekas
yang dihias menggunakan cat minyak, serta pernak-pernik berupa mata
dan hidung serta membuat tempat pensil dari bekas sedotan yang
disusun kotak kotak hingga menjadi tempat pensil.
4.3 Program Konservasi
a. Sekolah Alam dan Permainan Tradisional
Kegiatan Eduwisata di Kebun Herbal dilakukan dengan cara
membentuk siswa-siswa TK ke dalam lima kelompok. Masing-masing
kelompok kemudian diberi nama kelompok sesuai tanaman herbal, yaitu:
Kelompok Jahe, Kunyit, Kencur, Temulawak, Sirih. Adapun kelompok-
kelompok tersebut akan memasuki pos-pos untuk melakukan Eduwisata
dan Sekolah alam. Pos satu merupakan tempat dilakukannya Eduwisata,
yaitu kebun herbal. Pada pos tersebut siswa TK ABA 50 dikenalkan akan
nama-nama, manfaat, dan bahkan efek samping dari tanaman yang ada di
kebun. Sementara itu, pos dua, hingga lima berisi permainan tradisional.
Melalui kegiatan Eduwisata, siswa TK ABA menjadi sedikit tahu
mengenai nama-nama dan penggunaan tanaman yang ada di kebun
herbal. Sementara itu, salah satu poin program kerja literasi herbal yaitu
‘melengkapi kebun herbal dengan tanaman bermanfaat’ dilaksanakan
tanggal 02 September 2018. KKN Alternatif UNNES memberikan
beberapa tanaman herbal untuk melengkapi kebun herbal, yaitu dua
Polybag tapak liman, satu bibit pohon mahkota dewa, dua cabe jawa,
rosela, dan empat polybag tanaman kunci.
\
b. Literasi Herbal
c. Penanaman TOGA
d. Bank Sampah
e. Kriya Barang Bekas
f. Gerakan Anak Gemar Menabung
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Program kerja yang sudah terlaksana maupun masih berkelanjutan
yaitu sebagai berikut.
a. Cangkiran Cerdas
b. Literasi Herbal
c. Gerakkan Masyarakat Anti Hoax dan Sadar Pemilu
d. Parenting Program
e. Gubug Pintar
f. Free Medical Check Up
g. Donor Darah
h. Pendidikan Remaja Sebaya
i. Gerakkan Masyarakat Sehat
j. Diverifikasi olahan jahe nastar jahe merah
k. Diverifikasi olahan manisan jahe merah
l. Pembuatan abon lele
m. Training enterprenuership
n. Anak Gemar Menabung
o. Penanaman Toga
p. Bank Sampah
q. Dirgahayu Republik Indonesia ke 73
r. Ruwat Desa
s. Kriya Barang Bekas
Program tersebut terlaksana dengan baik da sesuai harpan, derta
mendapat respon dari masyarakat warga RW 01 Kelurahan Cangkiran
dengan sangat antusias. Program kerja ini disusun sesuai dengan
permasalahan yang ada di dalam masyarakat.
5.2 Saran
Pelaksanaan program kerja alangkah lebih baikknya harus dipersiapkan terlebih dahulu dan melihat kondisi yang ada di masyarakat. Pelaksanaan program selanjutnya harus mepertimbangkan hal tersebut. Sebaikknya program kerja yang akan diberikan yaitu berupa program kerja yang dapat disesuai dengan kebudayaan di masyarakat setempat.