BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/4/T1_292010074_BAB III... ·...
-
Upload
truongkhanh -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/4/T1_292010074_BAB III... ·...
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Dukuh 03 di Salatiga. SDN Dukuh 03
terletak di Jln. Srikandhi No 1 Grogol- Kelurahan Dukuh Salatiga. Waktu
penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret
semester II tahun ajaran 2013/2014.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas 1 SDN Dukuh 03 Salatiga
Tahun Ajaran 2013/2014. Siswa kelas 1 jumlahnya ada 29 terdiri dari 14
siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
3.2. Variabel yang akan Diteliti
Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2002: 96). Dalam penelitian ini, ada 2 variabel
penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat atau unsur yang
mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang
sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel
bebasnya adalah kegiatan bercerita dengan boneka jari yaitu suatu upaya
mengembangkan kemampuan untuk mendengarkan cerita guru yang
bertujuan memberikan informasi atau menanamkan nilai-nilai sosial, moral,
dan keagamaan, pemberian informasi tentang lingkungan fisik dan
lingkungan sosial dengan boneka jari.
Variabel terikat adalah unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain,
jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah peningkatan
motivasi belajar dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran saat dan setelah
proses pembelajaran. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat
belajar, arah dan kegigihan perilaku. Sedangkan hasil belajar adalah
16
ketuntasan belajar dimana siswa mendapatkan nilai rata-rata di atas KKM
setelah proses pembelajaran.
3.3. Rencana Tindakan
Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, peneliti
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Pada penelitian ini, peneliti
melaksanakan dua siklus. Masing-masing siklus 2 kali pertemuan yang terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
3.3.1 Siklus 1 (2 Pertemuan)
I. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
materi yang akan di ajarkan yaitu mata pelajaran tematik dengan tema
lingkungan
b. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru kelas satu untuk
mengungkap permasalah yang terjadi sehubungan dengan penelitian
yang akan dilaksanakan.
c. Penyusunan asessmen yaitu menggunakan tes dan hasil observasi.
Perencanaan kegiatan penelitian meliputi identifikasi masalah,
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tiap kegiatan
tindakan, kartu soal dan kartu jawaban, alat evaluasi dan media, alat dan
bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
II. Pelaksanaan
Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan sesuai dengan skenario
pembelajaran yang telah didesain. Pelaksanaan Tindakan Kelas
dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan metode bercerita
menggunakan boneka jari. Apabila kegiatan pembelajaran pada siklus I
belum berhasil, akan diperbaiki pada siklus II. Penelitian tindakan kelas ini
merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan
perencanaan yang ada yaitu model PTK dengan tahapan dan skenario
17
pembelajaran yang telah didesain sebelumnya yaitu melalui kegiatan
bercerita dengan boneka jari. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
rencana yang telah dibuat sebelumnya.
1. Pertemuan ke 1
a. Persiapan
1. Berdoa, memeriksa kesiapan siswa dan melakukan persensi.
2. Memberi motivasi kepada siswa Siswa dengan bimbingan guru
menyanyikan lagu “bangun tidur”
3. Apersepsi Guru bertanya kepada siswa tentang aktivitas apa yang
dilakukan setelah bangun tidur pagi hari?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Eksporasi
Dalam kegiatan Eksporasi guru:
1. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang keadaan
lingkungan sekitar rumah
2. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang hak dan
kewajiban di sekolah.
Elaborasi
Dalam kegiatan Elaborasi guru:
1. Siswa medengarkan sebuah cerita tentang materi pelajaran.
2. Guru melakukan tanya jawab mengenai cerita yang dibacakan
3. Siswa diminta untuk menutup buku dan melakukan permainan
Talking Stick.
a. Guru memberikan instruksi kepada siswa mengenai tata cara
permainan dengan lagu berikut :
“Satu-satu aku punya tongkat
Dua-dua aku anak hebat
Tiga-tiga harus jawab tepat
Satu dua tiga aku mau jawab”
18
b. Siswa yang mendapatkan tongkat ketika lagu berhenti dengan
bimbingan guru diminta untuk menceritakan keadaan
lingkungan rumahnya.
c. Siswa mengulangi langkah sebelumnya, yaitu memindahkan
tongkat sambil bernyanyi. Kemudian siswa mendapat
pertanyaan yang berbeda. “sebutkan tugas kamu disekolah “
d. Siswa yang menjawab dengan benar dan berani akan
mendapatkan penghargaan
Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi guru:
1. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal
yang belum dipahami.
2. Siswa bersama guru membuat kesimpulan bersama tentang
materi bertema lingkungan
c. Penutup
1. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa.
2. Siswa menerima pesan penyemangat : Kalian pasti bisa
membuat orang tua bangga
3. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam
penutup.
2. Pertemuan ke 2
a. Persiapan
1. Berdoa, memeriksa kesiapan siswa dan melakukan persensi.
2. Memberi motivasi kepada siswa : Siswa dengan bimbingan guru
menyanyikan lagu “Lihat Kebunku”
3. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa tentang aktivitas apa
yang dilakukan setelah pulang sekolah?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran.
19
b. Kegiatan Inti
Eksporasi
Dalam kegiatan Eksporasi guru:
1. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang keadaan
lingkungan sekitar rumah
2. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang hak dan
kewajiban di sekolah dan rumah.
Elaborasi
Dalam kegiatan Elaborasi guru:
1. Siswa mendengarkan sebuah cerita tentang materi pelajaran.
2. Guru melakukan tanya jawab mengenai cerita yang dibacakan
3. Siswa diminta untuk menutup buku dan melakukan permainan
Talking Stick.
a. Guru memberikan instruksi kepada siswa mengenai tata cara
permainan dengan lagu berikut :
“Satu-satu aku punya tongkat
Dua-dua aku anak hebat
Tiga-tiga harus jawab tepat
Satu dua tiga aku mau jawab”
b. Siswa yang mendapatkan tongkat ketika lagu berhenti dengan
bimbingan guru diminta untuk menceritakan keadaan
lingkungan rumahnya.
c. Siswa mengulangi langkah sebelumnya, yaitu memindahkan
tongkat sambil bernyanyi. Kemudian siswa mendapat
pertanyaan yang berbeda. “sebutkan tugas kamu disekolah “
d. Siswa yang menjawab dengan benar dan berani akan
mendapatkan penghargaan
Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi guru:
1. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal
yang belum dipahami.
20
2. Siswa bersama guru membuat kesimpulam bersama tentang
materi bertema lingkungan
c. Penutup
1. Siswa mengerjakan soal evaluasi
2. Siswa menerima pesan penyemangat : Kalian pasti bisa
membuat orang tua bangga
3. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam
penutup.
Evaluasi dilakukan setiap akhir pelajaran berakhir. Evaluasi dengan
menggunakan tes dengan tujuan untuk memperoleh hasil belajar
siswa dari materi pelajaran yang telah dipelajari oleh peserta didik.
III. Observasi
1. Guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai
dengan skenario yang telah direncanakan
2. Pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran oleh observer.
3. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran pada siklus berikutnya
IV. Refleksi
1. Menganalisis hasil pembelajaran.
2. Mengevaluasi hasil observasi.
3. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran pada siklus berikutnya.
3.3.2 Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi terhadap proses pembelajaran siklus I serta
diskusi dengan guru dan observer, maka peneliti menyusun rencana
pembelajaran siklus II yang terdiri dari 4 tahap, yaitu: Perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.
21
I. Perencanaan
a. Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada
siklus I.
b. Merancang kembali instrumen penelitian seperti pada siklus I yang
meliputi RPP, lembar observasi, dan soal-soal.
II. Pelaksanaan
Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan sesuai dengan skenario
pembelajaran yang telah didesain. Pelaksanaan Tindakan Kelas
dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan metode bercerita
menggunaka boneka jari. Apabila kegiatan pembelajaran pada siklus I
belum berhasil, akan diperbaiki pada siklus II. Penelitian tindakan kelas ini
merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan
perencanaan yang ada yaitu model PTK dengan tahapan dan skenario
pembelajaran yang telah didesain sebelumya yaitu melalui kegiatan
bercerita dengan boneka jari. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
rencana yang telah dibuat sebelumnya.
1. Pertemuan ke 1
a. Persiapan
1. Berdoa, memeriksa kesiapan siswa dan melakukan persensi.
2. Memberi motivasi kepada siswa : Siswa dengan bimbingan guru
menyanyikan lagu “di sini senang di sana senang”
3. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa tentang aktivitas apa
yang dilakukan setelah pulang sekolah?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Eksporasi
Dalam kegiatan Eksporasi guru:
1. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang tugas anak
di rumah
22
2. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang hak dan
kewajiban di rumah.
Elaborasi
Dalam kegiatan Elaborasi guru:
1. Siswa medengarkan sebuah cerita tentang materi pelajaran.
2. Guru melakukan tanya jawab mengenai cerita yang dibacakan
3. Siswa diminta untuk menutup buku dan melakukan permainan
Talking Stick.
a. Guru memberikan instruksi kepada siswa mengenai tata cara
permainan dengan lagu berikut :
“Satu-satu aku punya tongkat
Dua-dua aku anak hebat
Tiga-tiga harus jawab tepat
Satu dua tiga aku mau jawab”
b. Siswa yang mendapatkan tongkat ketika lagu berhenti dengan
bimbingan guru diminta untuk menceritakan keadaan
lingkungan rumahnya.
c. Siswa mengulangi langkah sebelumnya, yaitu memindahkan
tongkat sambil bernyanyi. Kemudian siswa mendapat
pertanyaan yang berbeda. “sebutkan hak sebagai anak “
d. Siswa yang menjawab dengan benar dan berani akan
mendapatkan penghargaan
Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi guru:
1. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal
yang belum dipahami.
2. Siswa bersama guru membuat kesimpulam bersama tentang
materi bertema lingkungan
c. Penutup
1. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa.
23
2. Siswa menerima pesan penyemangat : Kalian pasti bisa
membuat orang tua bangga
3. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam
penutup.
2. Pertemuan ke 2
a. Persiapan
1. Berdoa, memeriksa kesiapan siswa dan melakukan persensi.
2. Memberi motivasi kepada siswa : Siswa dengan bimbingan guru
menyanyikan lagu “satu dua”
3. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa tentang aktivitas apa yang
dilakukan setelah pulang sekolah?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Eksporasi
Dalam kegiatan Eksporasi guru:
1. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang keadaan
tugas-tugas di rumah
2. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang hak dan
kewajiban di sekolah dan rumah.
Elaborasi
Dalam kegiatan Elaborasi guru:
1. Siswa medengarkan sebuah cerita tentang materi pelajaran.
2. Guru melakukan tanya jawab mengenai cerita yang dibacakan
3. Siswa diminta untuk menutup buku dan melakukan permainan
Talking Stick.
a. Guru memberikan instruksi kepada siswa mengenai tata cara
permainan dengan lagu berikut :
“Satu-satu aku punya tongkat
Dua-dua aku anak hebat
24
Tiga-tiga harus jawab tepat
Satu dua tiga aku mau jawab”
b. Siswa yang mendapatkan tongkat ketika lagu berhenti dengan
bimbingan guru diminta untuk menceritakan keadaan
lingkungan rumahnya.
c. Siswa mengulangi langkah sebelumnya, yaitu memindahkan
tongkat sambil bernyanyi. Kemudian siswa mendapat
pertanyaan yang berbeda. “sebutkan tugas kamu disekolah “
d. Siswa yang menjawab dengan benar dan berani akan
mendapatkan penghargaan
Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi guru:
1. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal
yang belum dipahami.
2. Siswa bersama guru membuat kesimpulam bersama tentang
materi bertema lingkungan
c. Penutup
1. Siswa mengerjakan soal evaluasi
2. Siswa menerima pesan penyemangat : Kalian pasti bisa membuat
orang tua bangga
3. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
Evaluasi dilakukan setiap akhir pelajaran berakhir. Evaluasi dengan
menggunakan tes dengan tujuan untuk memperoleh hasil belajar
siswa dari materi pelajaran yang telah dipelajari oleh peserta didik.
III. Observasi
Observasi terhadap kegiatan belajar dilakukan pada saat pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui jalannya proses
pembelajaran. Pada akhir siklus pertama diakhiri dengan tes.
Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes, maka tahap berikutnya dapat
dilaksanakan. Data yang dikumpulkan dari hasil observasi meliputi data
25
kemajuan hasil belajar, data proses pembelajaran di kelas, data observasi
dari observer.
IV. Refleksi
Refleksi pada siklus II difokuskan pada pengalaman yang diperoleh
pada siklus pertama. Menilai kembali sasaran perbaikan yang ditetapkan.
Bila hasil analisis dan refleksi ini masih belum dapat mengatasi masalah
yang dipecahkan pada siklus sebelumnya, maka dapat dilakukan
perbaikan lebih lanjut pada siklus– siklus berikutnya.Walaupun
demikian, mengingat keterbatasan waktu dan biayamaka siklus penelitian
ini hanya dibatasi sampai dua siklus saja.
3.4. Data dan Cara Pengumpulannya
Dalam penelitian ini Teknik Pengumpulan Data dilakukan dengan melalui
teknik tes dan non tes. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berisi nilai
yang diperoleh dari motivasi di dalam kelas serta tes hasil belajar siswa. Tes
diadakan setiap akhir siklus. Pelaksanaan tes siklus pertama dilaksanakan pada
akhir siklus I dan tes kedua dilaksanakan pada akhir siklus II.Untuk data
kuantitatif barupa nilai siswa dari hasil tes yang diberikan kepada siswa.
Sedangkan data kualitatif berasal dari checklist observasi.
3.4.1 Tes
Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,
2010: 193).
26
Tabel 3.1
Format Kisi-Kisi Penulisan Soal Siklus 1 dan II
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Butir
soal
1 Bahasa
Indonesia
Memahami
wacana lisan
tentang benda-
benda di sekitar
dan dongeng.
Bahasa Indonesia
Mengungkapkan
fikiran, perasaan, dan
informasi secara lisan
dengan gambar,
percakapan sederhana
dan dongeng.
Bahasa Indonesia
Menjawab
pertanyaan yang
berhubungan
dengan isi dongeng
1, 2, 4,
5, 6,
10, 16,
22, 26,
27
2 PKN
Menerapkan
kewajiban anak di
rumah dan di
sekolah
PKN
Mengikuti tata tertib di
rumah dan di sekolah
PKN
Dapat
membedakan hak
dan kewajiban
3, 7,
11, 12,
13, 14,
15, 23,
24, 25
3 Matematika
Melakukan
penjumlahan dan
pengurangan
bilangan sampai
dengan dua angka
Matematika Melakukan
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
dua angka
Matematika
Melakukan operasi
hitung dua angka
8, 9,
17, 18,
19, 20,
21, 28,
29, 30
3.4.2 Checklist Observasi
Cheklist ini diberikan pada observer untuk mengetahui motivasi belajar
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Checklist motivasi belajar digunakan
untuk mengungkap motivasi belajar subjek, dirancang berdasarkan kondisi
motivasional yaitu Attention (perhatian) , Relevance (relevansi), Confidance
(kepercayaan), Satisfaction (kepuasan). Empat aspek ini termuat dalam item
pernyataan.
27
Tabel 3.2
Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa
No Kondisi Indikator Item
Soal
Total
soal
1. Attention Anak memiliki rasa ingin tahu
sehingga memperhatikan pelajaran
1, 2, 3 3
2. Relevance Anak menganggap apa yang
mereka pelajari bermanfaat
4, 5, 6 3
3. Confidance Anak memiliki kemampuan untuk
melakukan suatu tugas yang
menjadi syarat keberhasilan
7, 8, 9 3
4. Satisfaction Anak memiliki kepuasan dengan
keberhasilan yang dicapai
10, 11,
12
3
Jumlah 12
3.4.3 Uji Coba Instrumen Penilaian
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran (tes) dalam
melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas
yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud
dikenakannya tes tersebut (Azwar, 2011 ;174). Uji validitas dalam
penelitian ini dilakukan oleh bantuan SPSS 20,0. Tingkat validitas suatu
instrument dapat diketahui dengan cara menkorelasikan setiap skor pada
butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri
(correted item total Correlation).
2. Reliabilitas alat ukur
Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran
dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan
(konsistensi) skor yang diperoleh oleh para subjek diukur dengan alat yang
sama atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda
(Suryabrata, 2002).
28
Kategori tingkat reliabilitas suatu alat ukur menurut George dan mallery
(dalam Ayhuan, 2006) adalah:
α ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 : Dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus
α> 0,9 : Reliabilitas memuaskan
3. Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen
Tujuan dari uji tingkat kesukaran adalah untuk mengetahui bahwa
tingkatan kesukaran pada soal tes. Taraf kesukaran suatu item dapat
diketahui dari banyak peserta didik yang menjawab benar dibagi jumlah
peserta didik yang mengikuti tes. Taraf kesukaran item dinyatakan dalam
suatu bilangan indeks yang disebut indeks kesukaran yang sering disingkat
I. Untuk menghitung bilangan indeks kesukaran suatu item dipergunakan
rumus sebagai berikut:
I =
Keterangan rumus:
I = Indek kesukaran untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal
N = banyak siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan
(Sudjana, 2011).
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh,
maka semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks
kesulitan yang diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Kriteria
indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut:
0 – 0,30 = Soal Kategori Sukar
0, 31 – 0,70 = Soal Kategori Sedang
0,71 – 1,00 = Soal Kategori Mudah
3.5.Indikator Kinerja
Dalam pelaksanan pembelajaran penulis ingin meningkatkan motivasi dan
hasil belajar pada mata pelajaran tematik melalui kegiatan bercerita dengan
29
boneka jari pada siswa kelas 1 SDN Dukuh 3 Salatiga. Untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar maka dipergunakan indikator sebagai berikut:
1. Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa
adalah peningkatan hasil belajar siswa baik secara individu maupun
klasikal serta ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan tuntas ditunjukan
dengan perolehan nilai formatif 70 atau lebih (sesuai KKM) dengan
ketuntasan klasikal 80% dari jumlah siswa. Untuk menghitung prosentase
ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
P=
X 100%
Keterangan:
P : Prosentase ketuntasan belajar
Σ : Jumlah Siswa
2. Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan motivasi belajar
siswa adalah:
I=
Banyaknya pilihan ada 3, terdiri dari kategori motivasi tinggi, sedang dan
rendah.
3.6.Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
perlu diadakan analisa data. Teknik analisa data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif Kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Data yang
diperoleh akan dianalisis berbentuk kata-kata atau pejelasan (deskriptif
kualitatif) dan berbentuk angka-angka (deskriptif kuantitatif). Hasilnya
dianalisis komparatif, yaitu membandingkan nilai siklus I dan siklus II.
Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskriptif data. Untuk
keperluan analsis data kualitatif diperoleh dari observasi dan checklist
sedangkan analisis data kuantitatif diperoleh dari data tes tertulis.