Kimia unsur by Dede Juliansyah @SMAN 63 Jakarta

Post on 12-Jun-2015

210 views 0 download

description

presentasi tentang kimia unsur (Alumunium)

Transcript of Kimia unsur by Dede Juliansyah @SMAN 63 Jakarta

Disusun oleh :

1. Dede Juliansyah

2. Rivaldi Gema .k

XII-IPA 2

Kimia UnsurXII IPa

Aluminium

1. Pembuatan AluminiumMeskipun aluminium tergolong melimpah di kulit bumi, mineral yang dapat di jadikan sumber komersial aluminium hanya bauksit. Bauksit mengandung aluminium sebagai aluminium oksida (Al2O3). 

A. Aluminium

Pengolahan aluminium dari bauksit berlangsung dalam 2 tahap  :

Tahap pertama adalah pemurnian bauksit sehingga diperoleh aluminium oksida murni (alumina). Tahap kedua adalah peleburan (reduksi) alumina.

Pengolahan aluminium oksida dari bauksit di dasarkan pada sifat amfoter dari oksida aluminium itu. Pengotor utama dalam bauksit biasanya terdiri atas SiO2 , Fe2O3 , dan TiO2 . Apabila bauksit dilarutkan dalam laurtan natrium hidroksida, maka aluminium oksida akan larut sedangkan pengotornya tidak.

Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O 2NaAl(OH)4 (aq)

Pengotor dipisahkan dengan penyaringnya. Selanjutnya, aluminium diendapkan dari filtrat dengan mengalirkan gas karbon dioksida dan pengenceran .

2NaAl(OH)3 (aq) + CO2 (g) 2Al(OH)3 (s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)

Endapan aluminium hidrksida disaring, dikeringkan lalu dipanaskan (dikalsinasi) sehingga diperoleh aluminium oksida murni (alumina).2Al(OH)3 (s) Al2O3 (s) + 3H2O (g)

selanjutnya menuju proses peleburan dengan proses Hall-Héroult untuk menghasilkan material aluminium.

Al2O3 murni dicampur dengan kriolit Na3AlF6. Dinding bejana untuk elektrolisis terbuat dari besi yang dilapisi grafit (katoda). Anodanya, batang karbon yang dicelupkan ke dalam campuran.

Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950 oC. Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di anode terbentuk gas O2 dan CO2.

Aluminium yang terbentuk berupa zat cair dan terkumpul di dasar wadah lalu dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapat aluminium batangan (ingot). Jadi, selama elektrolisis, Anode grafit terus menerus dihabiskan karena bereaksi dengan O2 sehingga harus diganti dari waktu ke waktu.

Sebenarnya reaksi elektrolisis ini berlangsung rumit dan belum sepenuhnya dipahami, tetapi dengan mengacu pada hasil akhirnya dapat dituliskan sebagai berikut.Al2O3(l) → 2Al3+(l) + 3O2-(l)

Katode: Al3+(l) + 3e → Al(l)Anode: 2O2-(l) → O2(g) +4e

C(s) + 2O2-(l) → CO2(g) + 4e

AluminiumAluminium memiliki banyak kegunaan. Penggunaan aluminium didasarkan pada beberapa sifatnya yang khas, yaitu:· Ringan (massa jenis 2,7 g cm-3),· Tahan karat,· Mudah dibentuk,· Dapat dipadu dengan logam lain, dan· Tidak beracun.

2. Penggunaan Aluminium dan Senyawanya

Berikut ini diberikan beberapa contoh penggunaan aluminium.

1. Sektor industri otomotif: untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor lainnya, untuk membuat badan pesawat terbang.

2. Sektor pembangunan perumahan: untuk kusen dan jendela.

3. Sektor industri dan makanan: aluminium foil dan kaleng aluminium untuk kemasan berbagai jenis produk makanan dan minuman.

4. Sektor lainnya: untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga, dan barang kerajinan.

5. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida. Termit digunakan untuk mengelas baja di tempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api. Campuran itu bereaksi sangat eksoterm sehingga panas yang dihasilkan dapat melelehkan baja, sementara besi yang terbentuk akan menyambung baja yang dilas. Persamaan reaksinya adalah:

2Al +Fe2O3 → Al2O3 + 2Fe

Aluminium sulfat [Al2(SO4)3]

Aluminium sulfat yang digunakan pada pengolahan air minum, yaitu untuk mempercepat koagulasi lumpur koloidal.