Post on 30-Jun-2015
KIMIA ANALITIK 2011
TUGAS KIMIA ANALITIK
DISUSUN OLEH : AGUNG WIRANATA
KELAS : 2 EGA
JURUSAN : TEKNIK KIMIA
PROARAM STUDI : TEKNIK ENERGI
DOSEN PEMBIMBING : Ir. RUSDIANASARI, M.Si.
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2010/2011
1 AGUNG WIRANATA
KIMIA ANALITIK 2011
1. Pengertian dari Sensitivitas :
a. Sensitivitas merupakan suatu metode untuk mengetahui pengaruh pada solusi
optimal yang dihasilkan oleh metoda simpleks jika parameter diubah nilainya. Manfaat
utama dari Analisa Sensitivitas adalah mengindentifikasi parameter yang sensitif
(parameter yang mengubah solusi optimal bila nilainya diubah). Sensitivitas akan
menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur.
Contoh :
Beberepa sensor panas dapat memiliki kepekaan yang dinyatakan dengan
“satu volt per derajat”, yang berarti perubahan satu derajat pada masukan akan
menghasilkan perubahan satu volt pada keluarannya. Sensor panas lainnya dapat saja
memiliki kepekaan “dua volt per derajat”, yang berarti memiliki kepakaan dua kali
dari sensor yang pertama. Linieritas sensor juga mempengaruhi sensitivitas dari
sensor. Apabila tanggapannya linier, maka sensitivitasnya juga akan sama untuk
jangkauan pengukuran keseluruhan.
Kepekaan pada sensor panas ini lah yang menggunakan prinsip sensitivitas.
b. Pengertian dari Selektivitas atau spesifisitas :
Selektivitas adalah kemampuan suatu metode yang hanya mengukur zat
tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang mungkin
ada dalam matriks sampel. Selektivitas dinyatakan sebagai derajat penyimpangan
(degree of bias) metode yang dilakukan terhadap sampel yang mengandung bahan
yang ditambahkan berupa cemaran, hasil urai, senyawa sejenis, senyawa asing
lainnya, dan dibandingkan terhadap hasil analisis sampel yang tidak mengandung
bahan lain yang ditambahkan.
2 AGUNG WIRANATA
KIMIA ANALITIK 2011
Contoh :
Jika ada Penyimpangan hasil merupakan selisih dari hasil uji keduanya. Jika
cemaran dan hasil urai tidak dapat diidentifikasi atau tidak dapat diperoleh, maka
selektivitas dapat ditunjukkan dengan cara menganalisis sampel yang mengandung
cemaran atau hasil uji urai dengan metode yang hendak diuji lalu dibandingkan
dengan metode lain untuk pengujian kemurnian seperti kromatografi, analisis
kelarutan fase, dan Differential Scanning Calorimetry. Derajat kesesuaian kedua hasil
analisis tersebut merupakan ukuran selektivitas. Pada metode analisis yang
melibatkan kromatografi, selektivitas ditentukan melalui perhitungan daya resolusinya
(Rs).
c. Pengertian dari Batas deteksi :
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi
yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blangko. Batas
deteksi merupakan parameter uji batas. Batas kuantitasi merupakan parameter pada
analisis renik dan diartikan sebagai kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih
dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama. Penentuan batas deteksi suatu metode
berbeda-beda tergantung pada metode analisis itu menggunakan instrumen atau tidak.
Pada analisis yang tidak menggunakan instrumen batas tersebut ditentukan dengan
mendeteksi analit dalam sampel pada pengenceran bertingkat. Pada analisis instrumen
batas deteksi dapat dihitung dengan mengukur respon blangko beberapa kali lalu
3 AGUNG WIRANATA
KIMIA ANALITIK 2011
dihitung simpangan baku respon blangko dan formula di bawah ini dapat digunakan
untuk perhitungan
Q = (k x Sb)/Sl
Q = LOD (batas deteksi) atau LOQ (batas kuantitasi)
k = 3 untuk batas deteksi atau 10 untuk batas kuantitasi
Sb = simpangan baku respon analitik dari blangko
Sl = arah garis linear (kepekaan arah) dari kurva antara respon terhadap konsentrasi =
slope (b pada persamaan garis y = a+bx)
Batas deteksi dan kuantitasi dapat dihitung secara statistik melalui garis regresi linier
dari kurva kalibrasi. Nilai pengukuran akan sama dengan nilai b pada persamaan garis
linier y = a + bx, sedangkan simpangan baku blanko sama dengan simpangan baku
residual (Sy/x.)
Contoh :
Batas deteksi (LOD)
Karena k = 3, Simpangan baku (Sb) = Sy/x, maka:
LoD = (3 Sy/x)/ Sl
d. Pengertian dari Rentang konsentrasi kerja atau Linearitas :
Rentang konsentrasi kerja atau Linearitas adalah kemampuan metode
analisis memberikan respon proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel.
Rentang metode adalah pernyataan batas terendah dan tertinggi analit yang sudah
ditunjukkan dapat ditetapkan dengan kecermatan, keseksamaan, dan linearitas yang
dapat diterima. Linearitas biasanya dinyatakan dalam istilah variansi sekitar arah garis
regresi yang dihitung berdasarkan persamaan matematik data yang diperoleh dari
hasil uji analit dalam sampel dengan berbagai konsentrasi analit. Perlakuan matematik
dalam pengujian linearitas adalah melalui persamaan garis lurus dengan metode
kuadrat terkecil antara hasil analisis terhadap konsentrasi analit.
4 AGUNG WIRANATA
KIMIA ANALITIK 2011
Contoh :
Dalam beberapa kasus, untuk memperoleh hubungan proporsional antara hasil
pengukuran dengan konsentrasi analit, data yang diperoleh diolah melalui
transformasi matematik dulu sebelum dibuat analisis regresinya. Dalam praktek,
digunakan satu seri larutan yang berbeda konsentrasinya antara 50 – 150% kadar
analit dalam sampel. Di dalam pustaka, sering ditemukan rentang konsentrasi yang
digunakan antara 0 – 200%. Jumlah sampel yang dianalisis sekurang-kurangnya
delapan buah sampel blanko. Sebagai parameter adanya hubungan linier digunakan
koefisien korelasi r pada analisis regresi linier Y = a + bX. Hubungan linier yang r =
+1 atau –1 bergantung pada arah garis. Sedangkan nilai a menunjukkan kepekaan
analisis terutama instrumen yang digunakan. Parameter lain yang harus dihitung
adalah simpangan baku residual (Sy). Dengan menggunakan kalkulator atau
perangkat lunak komputer, semua perhitungan matematik tersebut dapat diukur
e. Pengertian dari Bias :
Bias adalah kekurangan dari suatu metode analisis yaitu kekurangan yang
berakibat pada menyimpangnya hasil eksperimen dari keadaan yang sebenarnya.
Contoh :
Jumlah hasil dari proses pengendapan perak (Ag) dengan menggunakan metode
gravimetri sering kali menyimpang dari teori jumlah pperak yang dihasilkan melalui
perhitungan yang teliti.
5 AGUNG WIRANATA
KIMIA ANALITIK 2011
2. Satu set data dan perhitungan ‘Least Square’
Dik :
Data sebagai berikut
x y
1 15
2 30
3 45
4 60
5 75
Dit : Gambarkan grafik yang terbentuk dari data yang ada pada table?
Jawab :
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.50
5
10
15
20
25
30
5
10
15
20
25f(x) = 5 xR² = 1
y
yLinear (y)
6 AGUNG WIRANATA