Volumetri (Kimia Analitik)

19
KELOMPOK II BILLY OTNIEL S. (D61112103) BELLA STAYSIE R.C. (D61112106) IRFAN BONDO PASALLI’ (D61112265) IYAN FADHLURROHMAN (D61112263) MEGA PUTRI ARISANDA (D61112255) MUH. IRFAN IMI (D61112273) RESTI FATMALA KURAIS (D61112006)

description

this is a presentation about volumetri

Transcript of Volumetri (Kimia Analitik)

Page 1: Volumetri (Kimia Analitik)

KELOMPOK II

BILLY OTNIEL S. (D61112103)BELLA STAYSIE R.C. (D61112106)IRFAN BONDO PASALLI’ (D61112265)IYAN FADHLURROHMAN (D61112263)MEGA PUTRI ARISANDA (D61112255)MUH. IRFAN IMI (D61112273)RESTI FATMALA KURAIS (D61112006)

Page 2: Volumetri (Kimia Analitik)

VOLUMETRI

Page 3: Volumetri (Kimia Analitik)

Latar belakang

Kimia analitik adalah ilmu yang mempelajari cara–cara penganalisaan zat kimia yang terdapat didalam suatu senyawa atau larutan yang akan dianalisa baik jenis maupun kadarnya

Analisa Kualitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. 

Reaksi pengendapan telah digunakan secara meluas dalam kimia analisis dalam titrasi-titrasi, dalam penetapan gravimetri, dan dalam memisahkan suatu sampel menjadi komponen-komponennya (Underwood, 1986).

Page 4: Volumetri (Kimia Analitik)

• 1. PENGERTIAN VOLUMETRI• 2. SYARAT-SYARAT

VOLUMETRI• 3. MACAM ANALISA

VOLUMETRI• 4. METODE TITRASI• 5. MANFAAT VOLUMETRI

RUMUSAN MASALAH

Page 5: Volumetri (Kimia Analitik)

WHAT ??APA ITU VOLUMETRI

• Analisa yang didasarkan pada pengukuran volume dalam pelaksanaan analisanya. Analisa volumetri biasa disebut juga analisis titrimetri atau titrasi yaitu yang diukur adalah volume larutan yang diketahui konsentrasinya dengan pasti yang disebut sebagai titran dan diperlukan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah tepat volume titrat (analit) atau sejumlah berat zat yang akan ditentukan.

Page 6: Volumetri (Kimia Analitik)

SYARAT- SYARAT VOLUMETRI

Suatu reaksi dapat digunakan sebagai dasar analisa titrimetri apabila memenuhi persyaratan berikut:

1. Reaksi harus berlangsung cepat dan reversible2. Reaksi harus sederhana dan diketahui dengan pasti3. Reaksi harus berlangsung sempurna4. Larutan standar yang direaksikan dengan analit harus mudah dibuat

dan sederhana penanganannya serta harus stabil.

Pereaksi yang digunakan dinamakan titran dan larutannya disebut larutan baku. Konsentrasi larutan ini dapat dihitung berdasarkan berat zat baku yang ditimbang secara seksama atau dengan penetapan yang dikenal dengan pembakuan

Page 7: Volumetri (Kimia Analitik)

Larutan Standar: Larutan yg sudah diketahui konsentrasinya

pada suatu proses titrasi.

Larutan standar dibedakan atas : Larutan standar primer dan larutan standar sekunder

Standar Primer: dibuat dengan menimbang sejumlah zat murni dan melarutkan dengan aquades secara teliti dan konsentrasinya diketahui.

Ex: K2Cr2O7, KBrO3, Na2CO3, KI

Page 8: Volumetri (Kimia Analitik)

Persyaratan standar primer

1. Kemurnian tinggi (Murni atau < 0,02% pengotoran)

2. Stabil terhadap udara3. Bukan kelompok hidrat4. Tersedia dengan mudah5. Mudah larut

Page 9: Volumetri (Kimia Analitik)

Larutan Standar sekunder:• Konsentrasi ditentukan melalui

standarisasi menggunakan larutan standar primer

ex: NaOH, KOH, Ba(OH)2,

KMnO4

Page 10: Volumetri (Kimia Analitik)

• Standarisasi: Suatu usaha untuk menentukan

konsentrasi calon larutan standar yg tepat sehingga dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan.

• Standarisasi dapat dilakukan dengan cara titrasi dengan larutan standar primer.

Page 11: Volumetri (Kimia Analitik)

Macam Analisa Volumetri

1. GasometriAdalah volumetri yang didasarkan pada

pengukuran volume gas yang dibebaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia.

2.Titrimetri atau TitrasiAdalah pengukuran volume dalam larutan yang

diperlukan untuk bereaksi sempurna dengan sevolume atau sejumlah berat zat yang akan ditentukan. Berdasarkan jenis reaksinya, metode titrimetri dapat dibagi menjadi 4 golongan,yaitu:

1.Asidi-alkalimetri, 2.Oksidimetri, 3.Kompleksometri, Dan 4.Titrasi Pengendapan.

Page 12: Volumetri (Kimia Analitik)

Dalam setiap metode titrimetri selalu terjadi reaksi kimia antara komponen analit dengan zat pendeteksi yang disebut titran.

Reaksi dasar antara komponen analit dengan titran dinyatakan dengan persamaan umum berikut ini:

Analit + Titran Hasil reaksi

Page 13: Volumetri (Kimia Analitik)

Titran (dalam buret) ditambahkan kedalam larutan analit (labu Erlenmeyer) hingga tercapai titik ekivalen.Titik ekivalen tercapai ditandai dengan adanya perubahan zat indikator.

Titrat

Titran

Page 14: Volumetri (Kimia Analitik)

Reaksi umum: aA + tT aATt• A = zat yang dititrasi= titrat = analit

T = pentitrasi = titran• a dan t = jumlah molekul masing-

masing A dan T.• Jadi a mol A bereaksi dengan t mol T

(konsentrasi diketahui).• Larutan T dapat disebut larutan standar

= larutan baku.

Page 15: Volumetri (Kimia Analitik)
Page 16: Volumetri (Kimia Analitik)

MANFAAT VOLUMETRI

Salah satu diantaranya yaitu dalam bidang ilmu kedokteran yang diaplikasikan untuk mendiagnosa suatu penyakit.

Kemudian, digunakan juga dalam bidang industri, Contohnya untuk penelitian korosi pada logam atau penentuan kadar bahan tambang. Hal inilah yang membuat metode kimia analitik khususnya volumetri banyak diaplikasikan diberbagai bidang industri diseluruh dunia.

Page 17: Volumetri (Kimia Analitik)

Contoh soal : 1.Berapa mL NaOH 2M yang diperlukan untuk membuat 600 mL larutan 0,1000 N ?

Penyelesaian :NaOH → Na+ + OH-

karena 1 molekul NaOH melepaskan 1 ion hidroksida , maka n = 1 sehingga normaliras (N) = moralitas (M) x 1 = 2 x 1 = 2

karena M = N, maka V x M = V x N

sehingga : V1x N1= V2x N2V1x 2N = 600 mL x 0,1000N

V1 = 600 ml X 0,2 N= 30 ml

Page 18: Volumetri (Kimia Analitik)

KESIMPULAN

volumetri merupakan salah satu cara analisis secara kuantitatif, yaitu analisis yang bertujuan untuk menentukan jumlah suatu zat atau komponen zat.

Dalam penggunaan volumetri ada beberapa syarat yang harus terpenuhi diantaranya ialah reaksi harus berlangsung sempurna, tunggal, dan menurut persamaan yang jelas, reaksi harus cepat dan reversible karena jika tidak cepat titrasi akan memakan waktu terlalu banyak apalagi menjelang titik akhir reaksi.

Bila reaksi tidak reversible, penentuan akhir titrasi tidak tegas, harus ada penunjuk akhir (indikator), larutan standar yang direaksikan dengan analit harus mudah dibuat dan sederhana penanganannya serta harus stabil sehingga konsentrasinya tidak mudah berubah.

Page 19: Volumetri (Kimia Analitik)

TERIMAKASIH