Post on 30-Jan-2018
Disajika oleh Ir. Ambar Rahayu, MNS (Plt. Sestama BKKBN)Bogor, 29 Oktober 2013
Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, SpGKKepala BKKBN
Keynote Speech
Strengthening Family In Globalization
Through
PROGRAM PEMBANGUNAN KETAHANAN DAN
KESEJAHTERAAN KELUARGA (PK3)
UU RI NOMOR 52 TAHUN 2009
Pasal 47
(1) Pemerintah dan pemerintah daerah menetapkan
kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaanketahanan dan kesejahteraan keluarga.
(2) Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dimaksudkan untuk mendukung keluarga agar dapatmelaksanakan fungsi keluarga secara optimal.
2
(1) Kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga:
a. Peningkatan kualitas anak dengan pemberian
akses informasi, pendidikan, penyuluhan, dan
pelayanan tentang perawatan, pengasuhan dan
perkembangan anak;
b. Peningkatan kualitas remaja dengan pemberian
akses informasi, pendidikan, konseling, dan
pelayanan tentang kehidupan berkeluarga;3
Pasal 48
(1)
c. Peningkatan kualitas hidup lansia agar tetap
produktif dan berguna bagi keluarga dan masyarakat dengan pemberian kesempatan untuk berperan dalam kehidupan keluarga;
d. Pemberdayaan keluarga rentan dengan
memberikan perlindungan dan bantuan untuk
mengembangkan diri agar setara dengan keluarga lainnya;
e. Peningkatan kualitas lingkungan keluarga; 4
Pasal 48
(2)
f. Peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan informasi dan sumber daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga;
g. Pengembangan cara inovatif untuk memberikan bantuan yang lebih efektif bagi keluarga miskin; dan
h. Penyelenggaraan upaya penghapusan kemiskinan terutama bagi perempuan yang berperan sebagai kepala keluarga.
(2) diatur dengan peraturan menteri yang terkait sesuai dengan kewenangannya.
5
Pasal 48
(3)
ssSISTEM MIKRO
Sistem MESO
Sistem EKSO
Sistem MAKRO
Sumber: Bronfenbrenner, Making Human Beings Human, 2004
• Orang tua, Saudara Kandung, 8 Fungsi Keluarga, Anggota keluarga lain di rumah
MIKRO
• Teman sebaya, Tetangga , Lingkungan bermasyarakat, Posyandu, Kelompok bersosialisasi , Tempat pendidikan/Sekolah, Perlindungan dan Pemberdayaan
MESO
• Lingkungan pelayanan sosial dan umum peduli anak, remaja, lansia, Tingkat sosial-ekonomi, Perlindungan dan pemberdayaan
EKSO
• Hukum/regulasi yg kondusif, Kebudayaan, Norma, Agama, Jaminan sosial,pembiayaan
MAKRO
7
Pembinaan KetahananRemaja
Menggunakan Pendekatan Siklus Hidup dalam Program PK3
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
Pembinaan KetahananKeluarga Balita dan
Anak
Pembinaan KetahananKeluarga Lansia
Pelayanan KBKR
8
Penguatan PERAN Keluarga dalam Program PK3
1. Keluarga adalah wahana utama danpertama untuk :
Mengembangkan potensi keluarga
Mengembangkan sosial dan ekonomi keluarga
School of love atau penyemaian 8 Fungsi Keluarga
2. Keluarga merupakan sel suatu bangsa, jika sel-sel tersebut tidak kokoh maka kehidupan suatu bangsa menjadi rapuh
PENCAPAIAN OUTCOME PROGRAM KKB, RPJMN 2010-2014
Sasaran RPJM Status Awal Capaian Target 2014 KETERANGAN
a. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhanan penduduk tk nasional(%/tahun)
1,3(supas 2005)
1,45(SP2000)
-1,49
(SP2010)
1,1Sangat sulit tercapai
Disebabkan stagnannya capaian TFR.Pekerja perlu kerja lebih keras
b. Menurunnya TFR per perempuan usia reproduksi
2,3 (Adjusted SDKI
2007)2,6
(SDKI 2007)2,6
(SDKI 2012)Hasil Sementara
2,1Sangat sulit tercapai
disebabkan CPR naik sedikit (0,5)perlu kerja lebih keras
c.Meningkatkan CPR cara modern (persen)
57,4(SDKI 2007)
57,9(SDKI 2012)
(Hasil Sementara)
65,0Sangat sulit tercapai
disebabkan banyak yang mengalami ketidakberlangsungan (DO), kegagalan dan
efek samping dalam penggunaan kontrasepsi disamping itu penggunaan
MKJP masih sedikit, perlu kerja lebih keras.
d. Menurunnya kebutuhan ber-KB tidak terlayani/..dari jumlah pasangan usia subur(PERSEN)
9,1(SDKI 2007)
8,5(SDKI 2012)
(hasil sementara)
5,0Sangat sulit tercapai
Disebabkan masih banyaknya keinginan untuk hamil lagi (5,4%)Perlu Kerja lebih keras
e. Menurunnya ASFR 15-19Tahun per 1000 perempuan
35(Adjusted SDKI
2007)51
(SDKI 2007)
48(SDKI 2012)
(Hasil Sementara)
30Sulit tercapai
disebabkan masih rendahnya rata-rata usia kawin pertama
Perlu kerja lebih keras
f. Meningkatnya median usia kawin pertama perempuan (tahun)
19,8(SDKI 2007)
22,32(SP2000)
20,9(SDKI2012)
22,27(SP2010)
21Belum tercapai
Disebabkan masih rendah pengetahuan kesehatan reproduksi bagi remaja
Perlu kerja keras
1971
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
1961
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
1980
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
1990
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
2000
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
2010
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
KONDISI dan PERKEMBANGAN STRUKTUR PENDUDUKPIRAMIDA PENDUDUK SP1961 - SP2010
USIA PRODUKTIF 15-60 Thn
Fasilitas dan infrastruktur pada
pendidikan sekunder dan tersier, serta
penyediaan pekerjaan
Triple Burden on Pop
USIA TUA >60 ThnInfrastruktur dan fasilitas untuk usia lanjut, jaminan sosial, dan
panti jompo
USIA Muda <15 ThnSosial dan ekonomi investasi di bidang infrastruktur dan
fasilitas penyediaan pendidikan dan kesehatan
Tumbuh Kembang Balita dan Anak
Meningkatnya tindak kekerasan pada anak dan keluarga (2.413 kasus pada tahun 2010 , 2508 kasus tahun 2011 ) (KPA)
Masih rendahnya pengetahuan orang tua tentang pengasuhan anak
Remaja dan Problematikanya
SEX BEBAS TAWURAN ROKOK DAN
MINUMAN KERAS NARKOBA
Remaja dan Problematikanya0
.1 0.5
0.2 0.3 1
.5 2.2
6.6 8
.0
10
.7
16
.0
12
.9
18
.5
6.9
6.3
4.2
1.2
4.0
0.5 1.0 1.3
0.9
0.6
3.6 4.0 5
.4
10
.8 11
.8
10
.1
14
.3
12
.4
8.3
3.7
2.8
1.3
7.1
0.0
3.0
6.0
9.0
12.0
15.0
18.0
21.0
24.0
27.0
30.0
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Tdk JwbLaki-laki Perempuan
UMUR PERTAMA KALI BERHUBUNGAN SEKSUAL:BELUM MENIKAH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN 10-24 TAHUN
Remaja dan Problematikanya
PERSENTASE PEREMPUAN USIA 10-59 TAHUN MENURUTUMUR PERKAWINAN PERTAMA
4,8
41,9
33,6
11,5
1,9 0,6
5,7
-
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
45,0
10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 > 35 Tdk jawab
%
Riskesdas 2010
Permasalahan kesehatan padaperempuan berawal dari masihtingginya usia perkawinanpertama dibawah 20 tahun (4,8% pada usia 10-14 tahun, 41,9% padausia 15-19 tahun).
Age-specific rates and total fertility rate, the general fertility rate, and the crude birth rate for
the three years preceding the survey, by residence, Indonesia
Age group
ResidenceTotal
Urban Rural
2007 2012 2007 2012 2007 2012
15-19 26 32 74 69 51 48
20-24 116 121 153 156 135 138
25-29 138 145 131 141 134 143
30-34 104 108 110 98 108 103
35-39 59 59 70 64 65 62
40-44 17 22 21 20 19 21
45-49 4 3 7 6 6 4
TFR 2.3 2.4 2.8 2.8 2.6 2.6
GFR 80.0 82.0 97.0 94.0 89.0 88.0
CBR 20.2 20.1 21.5 20.7 20.9 20.4
Notes: Age-specific fertility rates are per 1,000 women. Rates for age group 45-49 may be
slightly biased due to truncation. Rates are for the period 1-36 months prior to interview.
TFR: Total fertility rate expressed per woman
GFR: General fertility rate expressed per 1,000 women age 15-44
CBR: Crude birth rate, expressed per 1,000 population
Jumlah Lansia Meningkat
4.50%
6.90% 7.18% 7.93%
12.65%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
14.00%
1971 1990 2000 2010 2025
Jumlah Penduduk Lansia (Persentase)
Sumber :Sensus Penduduk 1971, 1990,
2000Proyeksi Penduduk 2005-2025
Variasi Penuaan dan Fertililitas (TFR) menurut Provinsi
Faktor penentu penuaan penduduk adalah penurunan TFR. Perlukebijakan yang berbeda bagi provinsi yang sudah ageing dan provinsiyang belum ageing karena TFR masih tinggi.
Meskipun Persentase Penuaan Rendah, Jumlah Absolut sudah Besar dan Perlu Diperhatikan
Persentase lansia DIY tinggi 13%, tapi jumlah lansia hanya 448 ribuorang. Persentase lansia Jawa Barat lebih rendah 8% tapi jumlahlansia 3,08 juta. Implikasi sosial ekonomi perlu diperhatikan.
Indikator Lansia: Ageing Index Meningkat, SupportRatio Menurun 1971-2035
Banyaknya lansia per 100 anak
Jumlah usia kerja per satulansia
Kini ada 26 lansia per 100 anak, akan menjadi 74 per 100 anak thn 2035.Bagaimana memotivasi anak agar peduli lansia? Saat ini ada 13 pekerjamendukung satu lansia, tahun 2035 hanya 6 per 1 lansia. Jumlah pembayarpajak menurun, sementara itu yg minta bantuan sosial meningkat
Perempuan Lansia Umumnya Tidak Menikah Lagi
Lebih separuh lansia perempuan menjanda (56.5%) Dengan siapamereka tinggal? Siapa yang menanggung kehidupan sehari-hari?Apakah mereka sehat? Hampir semua laki-laki lansia berstatusmenikah, ada yg merawat mereka?
Tingginya Keluarga Pra KS dan KS I
Jumlah Keluarga Pra KS dan KS I Sebesar 28,04juta keluarga (43,35%)
dari total jumlah keluarga sebesar 64,69 juta
keluarga
(hasil pendataan keluarga 2012)
INDIKATOR 2014
Persentase keluarga yang memiliki balita dan anak mamahami dan melaksanakan pembinaan dan pengasuhan tumbuh kembang balita anak
80,9
Persentase keluarga yang mempunyai balita, anak, remaja dan lansia memahami dan melaksanakan pembinaan dan pengasuhan tumbuh kembang balita, anak dan katahanan remaja dan lansia
85
Jumlah PUS anggota Kelompok UPPKS yang menjadi peserta KB mandiri (dari 1.1 jt Peserta KB kelompok Ekonomi Usaha Produktif)
110.000
Persentase PUS KPS dan KS 1 Anggota Kelompok UPPKS yang menjadi peserta KB
75,3
Jumlah mitra kerja yang memberikan fasilitasi pembinaan pemberdayaan ekonomi keluarga:
5
a. Jumlah mitra kerja yang memberikan bantuan modal dan pembinaan kewirausahaan
2
INDIKATOR 2014
b. Jumlah mitra kerja yang memberikan pendampingan terhadap pembinaan ketahanan keluarga balita dan anak
2
Persentase keluarga yang mempunyai lansia dan rentan yang memahami tentang pembinaan ketahanan keluarga lanjut usia
87.5
Jumlah PIK Remaja Tahap Tumbuh (Kelompok) 10.535
Jumlah PIK Remaja Tahap Tegak (Kelompok) 2.853
Jumlah PIK Remaja Tahap Tegar (Kelompok) 1.630
• Peningkatan Komitmen operasional PK3• Peningkatan Akses Pelayanan Program PK3• Peningkatan Kualitas Pelayanan Program
PK3• Penguatan Kemitraan dalam Program PK3
POKOK-POKOK KEGIATANPROGRAM PEMBANGUNAN
KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PK3)
BIDANG KSPK TAHUN 2014
26
KEGIATAN UNGGULAN UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA
• BINA KELUARGA BALITA HOLISTIK INTEGRATIF FOKUS KEPADA PENGASUHAN ANAK BALITA OLEH KELUARGA
• PEMBINAAN REMAJA MELALUI “GENRE” DAN BINA KELUARGA REMAJA
• PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA (PPKS)
• PEMBERDAYAAN KELUARGA LANSIA DAN LANSIA MENUJU LANSIA PRODUKTIF