Kesehatan Industri Final

Post on 09-Dec-2015

19 views 2 download

description

hh

Transcript of Kesehatan Industri Final

KESEHATAN INDUSTRI (28)

Sardjana

PAK adalah penyakit yang disebabkan olehpekerjaan, alat kerja, bahan, prosesmaupun lingkungan kerja. Artefisial(Timbul karena adanya pekerjaan )

PAK merupakan penyakit yang artifisial atauman made disease( Permenaker&transno.01/1981)

WHO membedakan empat kategori PAK:

1.Peny yg hanya disebabkan oleh pekerjaan, misPneumoconiosis.

2.Peny yg salah satu penyebabnya adalah pek, misalnya Karsinoma Bronkhogenik.

3.Peny dg pek mpk salah satu penyebab diantara faktor2 penyebab lainnya, misBronkhitis khronis.

4.Peny dimana pek memperberat suatu kondisiyg sudah ada sebelumnya, mis asma.

PAK: man made disease disebabkan oleh :1. Pekerjaan2. Proses kerja3. Kelalaian dalam bekerja4. Alat kerja5. Lingkungan kerja6. Bahan kerja

Tujuan Diagnosis:

1. Dasar terapi

2. Membatasi kecacatan &

mencegah kematian

3. Melindungi pekerja lain

4. Memenuhi hak pekerja

Diagnosis dilakukan berdasarkan:

1. Klinis

2. Laboratorium & pemeriksaan

penunjang

3. Data lingkungan kerja & analisis

riwayat pekerjaan

Langkah diagnosis penyakit akibat kerja:

• Tentukan diagnosis klinis

• Tentukan pajanan yang dialami

• Apa pajanan dpt menyebabkan penyakit tsb?

• Apa jumlah pajanan cukup besar

• Apa ada faktor2 individu yang berpengaruh

• Cari kemungkinan lain di luar pekerjaan

• PAK atau bukan PAK :a. Penyakit yang berhub dg pekerjaan atau

penyakit akibat kerjab. Penyakit yang diperberat oleh pekerjaan

Teknis penegakan diagnosis:

1. Anamnesis / wawancara meliputi : indentitas, riwayat kes, riwayat peny, keluhan

2. Riwayat pekerjaan (kunci 1 ut diagnosa)- sejak kapan pertama kali bekerja- kapan, bilaman, apa yg dikerjakan, bahan yg digunakan, jenis bahaya yg ada, kejadian yg sama pd naker lain, APD, cara melaksanakan pek, hobby, merokok, alkohol

Prinsip pencegahan1. Pencegahan awal (primer)

- penyuluhan- perilaku K3 yang baik- olahraga

2. Pencegahan setempat (sekunder)- pengendalian melalui undang-undang- pengendalian melalui administrasi/organisasi- pengendalian secara teknis (substitusi,

ventilasi, isolasi, ventilasi, APD) 3. Pencegahan dini (tertier)

- pemeriksaan kesehatan berkala- penatalaksanaan kasus cepat dan tepat- upaya rehabilitasi

Pengelolaan penyakit akibat kerja:

Deteksi dini PAK, pemeriksaan kesehatan awal, pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan khusus

• Pelayanan kesehatan: Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif

• Penilaian potential hazard di tempat kerja

• Pengendalian lingkungan kerja

• Surveilans PAK

Kesulitan diagnosis PAK

1. Ice berg phenomen

Tak dilaporakan :

a. peny yg ada kaitan dg pek

b. hub sebab akibat peny tsb tak jelas

c. tak dilakukan penelitian lebih lanjut

2. Data pendukung diagnosis PAK kurang

3. Ciri khusus PAK kurang

4. Persepsi yg salah : peny / gangguan kes yg timbul pd saat bekerja dianggap PAK / dikaitkan dg pek dan lingk kerja. Mis: mntah darah / batuk darah krn menghirup bahan kimia, pingsan krn bekerja di tempat panas, hernia krn mengangkat beban, stroke krn terjatuh disebabkan oleh non accuptionar tergolong work related.

Dan sebaliknya terdapat mengabaikan kemungkinan terjadinya PAK

CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA

1. Penyakit allergi/hipersensitif• Dapat berupa; Rinitis, Rinosinusitis, Asma, Pneumonitis,

aspergilosis akut bronchopulmoner, Hipersensitivitas lateks, penyakit jamur, dermatitis kontak, anafilaksis.

• Lokasi biasanya di saluran pernafsan dan kulit

• Penyebab; bahan kimia, microbiologi, fisis dapat merangsang interaksi non spesifik atau spesifik.

2. Dermatitis Kontak• Ada 2 jenis yaitu iritan dan allergi

• Lokasi di kulit

CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA

3. Penyakit Paru

• Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema, karsinoma bronkus,

fibrosis, TBC, mesetelioma, pneumonia, Sarkoidosis.

• Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi.

4. Penyakit Hati dan Gastro-intestinal

• Dapat berupa : kanker lambung dan kanker oesofagus (tambang

batubara dan vulkanisir karet), Cirhosis hati(alkohol, karbon

tetraklorida, trichloroethylene, kloroform)

• Disebabkan oleh bahan kimia

CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA

4. Penyakit Saluran Urogenital

• Dapat berupa : gagal ginjal(upa logam cadmium & merkuri ,pelarut

organik, pestisida, carbon tetrachlorid), kanker vesica urinaria (karet,

manufaktur/bahan pewarna organik, benzidin, 2-naphthylamin).

• Disebabkan bahan kimia.

6. Penyakit Hematologi

• Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia (benzena)

• disebabkan bahan kimia

CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA

7. Penyakit Kardiovaskuler• Disebabkan bahan kimia

• Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida, viscon rayon, gliceril trinitrat, ethylene glicol dinitrat), febrilasi ventricel (trichlorethylene).

8. Gangguan alat reproduksi• Dapat berupa : infertilitas (ethylene bromida, benzena, anasthetic

gas, timbal, pelarut organic, karbon disulfida, vinyl klorida, chlorophene), kerusakan janin (aneteses gas, mercuri, pelarut organik) keguguran (kerja fisik)

• Disebabkan bahan kimia dan kerja fisik

CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA

9. Penyakit muskuloskeletal

• Dapat berupa : sindroma Raynaud (getaran 20 – 400 Hz), Carpal turnel

syndroma (tekanan yang berulang pada lengan), HNP/sakit punggung

(pekerjaan fisik berat, tidak ergonomis).

• Disebabkan : kerja fisik dan tidak ergonomis.

10. Gangguan telinga

• Dapat berupa : Penurunan pendengaran (bising diatas NAB)

• Disebabkan faktor fisik

CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA

11. Gangguan mata• Dapat berupa : rasa sakit (penataan pencahayaan), conjungtivitis (sinar

UV), katarak (infra merah), gatal (bahan organik hewan, debu padi), iritasi non alergi (chlor, formaldehid).

• Disebabkan faktor fisik, biologi.

12. Gangguan susunan saraf• Dapat berupa : pusing, tidak konsentrasi, sering lupa, depresi, neuropati

perifer, ataksia serebeler dan penyakit motor neuron (cat, carpet-tile lining, lab. Kimia, petrolium, oli).

• Disebabkan bahan kimia

CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA

13. Stress

• Dapat berupa : neuropsikiatrik; ansietas, depresi (hubungan kerja

kurang baik, monoton, upah kurang, suasana kerja tidak nyaman)

• Disebabkan faktor mental psikologi

14. Infeksi

• Dapat berupa : pneumonia (legionella pada AC), leptospirosis

(leptospira pada petani), brucellosis, antrakosis (brucella, antrak pada

peternak hewan).

• Disebabkan oleh faktor biologi

CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA

15. Keracunan

• Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen sulfida, hidrogen sianida),

kronis (timah hitam, merkuri, pestisida).

• Disebabkan oleh bahan kimia.

• Faktor Biologi, Ergonomi dan Psikososial :

– Belum ada peraturan pelaksanaan

– Dalam bentuk pedoman-pedoman

– Dapat juga menyebabkan kecelakaan dan PAK

FAKTOR-FAKTOR BAHAYA

LINGKUNGAN KERJA

FAKTOR-FAKTOR BAHAYA

LINGKUNGAN KERJA

Faktor Kimia :– Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil

samping, hasil (produk), sisa produksi atau

bahan buangan.

– Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel.

– Masuk tubuh : melalui saluran pernafasan, saluran

pencernaan, kulit dan mukosa

– Waktu Masuk : secara akut dan secara kronis

– Efek thd tubuh : iritasi, alergi, korosif, asphyxia,

keracunan sistemik, kanker, kerusakan /

kelainan janin, pneumoconiosis, efek

bius (narkose), Pengaruh genetic.

• Faktor Fisik :– Dasar : Kepmennaker No. Kep. 51/Men/1999

: SE Menakertrans No. SE. 01/Men/1978

tentang NAB Untuk Iklim Kerja dan NAB

Untuk Kebisingan Di Tempat Kerja, tidak

berlaku.

– Pengukuran dan penilaian dilaksanakan oleh Hiperkes atau pihak-pihak lain yang ditunjuk

– Hasil pengukuran dan penilaian disampaikan kepada perusahaan dan Disnaker setempat.

FAKTOR-FAKTOR BAHAYA

LINGKUNGAN KERJA

Golongan Fisik : Suara tinggi/bising : Ketulian

Temperatur/suhu tinggi : Heat Cramp, Heat Exhaustion,

Heat Stroke.

Temperatur rendah : Frosbite

Radiasi Non Mengion : Infra merah (katarak), ultraviolet

(konjungtivitis).

Radiasi Mengion : radioaktrif/alfa/beta/gama/X (kerusakan sel tubuh manusia)

Tekanan udara tinggi : Coison Disease

Getaran lokal : Reynaud’s Disease, Polineuritis

Getaran umum : Gangguan proses metabolisme.

FAKTOR-FAKTOR BAHAYALINGKUNGAN KERJA

• Faktor Kimia :– Dasar : SE Menaker No. SE. 01/Men/1997

: SE Menakertrans No. SE. 02/Men/1978

tentang NAB Faktor Kimia Di Udara

Lingkungan Kerja, tidak berlaku.

– Pengusaha agar mengendalikan lingkungan kerja

secara teknis, sehingga dibawah NAB

– Melaksanakan Higiene Perusahaan

FAKTOR-FAKTOR BAHAYA

LINGKUNGAN KERJA

FAKTOR-FAKTOR BAHAYA

LINGKUNGAN KERJA

Faktor Biologi:

– Viral : Rabies, Hepatitis

– Bakterial : Anthrax, Leptospirosis,

Brucellosis, TBC, Tetanus

– Fungal : Dermatophytoses,

Histoplasmosis

– Parasitic : Ancylostomiasis,

Schistosomiasis.

FAKTOR-FAKTOR BAHAYA

LINGKUNGAN KERJA

Faktor Fisiologi:

Penyebab : cara kerja, posisi kerja, alat kerja,

lingkungan kerja , kontruksi tidak

ergonomis.

Efek thd tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas

tulang, perubahan bentuk, dislokasi.

FAKTOR-FAKTOR BAHAYA

LINGKUNGAN KERJA

Faktor Psikososial: Penyebab : Organisasi kerja (type

kepemimpinan, Hubungan kerja,

Komunikasi, keamanan, Type kerja

(monoton, berulang-ulang, kerja

berlebihan, kerja kurang, kerja shif,

terpencil)

Akibat : stress, psikosomatis, somatis.

DASAR – DASAR K3 (24)

Industri

KASUS -KASUS K3

Kecelakaan lalu lintas

Kasus – Kasus Lingkungan

KESELAMATAN KERJA

• Adalah usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa kecelakaan

• Memberikan suasana atau lingkungan kerja yang aman

• Dicapai hasil yang menguntungkan dan bebas dari segala macam bahaya

TUJUAN KESELAMATAN KERJA

• Mencegah/ mengadakan usaha pencegahan agar karyawan tidak mendapat luka/cidera/mati

• Tidak terjadinya kerugian / kerusakan pada alat /material/produksi

• Upaya pengawasan thd 4 M yaitu : manusia, material, mesin, metode kerja yang dapat memberikan lingkungan kerja aman dan nyaman sehingga tidak terjadi kecelakaan

TUJUAN KESELAMATAN KERJA

Manusia

Mesin

Material

Metode

Lingkungan kerja

aman

Tidak ada

cidera

Tidak ada

kerusakan/

kerugian

PENGAWASAN

PRINSIP K3

• Setiap pekerjaan bisa dilakukan

dengan selamat

• Kecelakaan pasti ada sebabnya

• Penyebab kecelakaan harus

dicegah/ditiadakan

PENTINGNYA K3

• Menyelamatkan karyawan, dari :sakit, kesedihan, kehilangan masa depan, kehilangan gaji/nafkah

• Menyelamatkan keluarga, dari : kesedihan, masa depan yg tak menentu, kehilangan pendapatan

• Menyelamatkan perusahaan, dari :kehilangan tenaga kerja, pengelauaran biaya akibat kecelakaan, kehilangan waktu karena terhenti kegiatan, melatih atau mengganti karyawan yang celaka, bahkan bisa sampai terhentinya produksi

KESEHATAN KERJA

Adalah untuk melindungi karyawan dari segala hal

Yg dpt merugikan kesehatan akibat kerja.

Yang Perlu dilakukan, antara lain :

1. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan

a. Pekerja baru (kondisi awal kesehatan)

b. Pekerja lama (memantau kesehatan)

- 1 th sekali tambang di permukaan

- 6 bulan sekali tambang underground

2. Lingkungan Tempat Kerja

a. Debu : mengganggu saluran pernafasan

b. Bising : mengganggu fungsi pendengaran

c. Pencahayaan : mengganggu daya penglihatan

d. Getaran : mengganggu fungsi persendian

e. Gas-gas beracun/berbahaya

bisa langsung mematikan manusia

3. Ergonomi :

- tempat duduk

- alat kerja

- dimensi tempat kerja

KECELAKAAN………?

Adalah suatu kejadian yang, antara lain :

• Tidak direncanakan

• Tidak diinginkan

• Tidak diduga

• Terjadi kapan saja

• Dimana saja

• Menimpa siapa saja

PENYEBAB KECELAKAAN

Teori ……HW Heinrich

A. Tindakan tidak aman (TTA) 88%- Tdk memakai APD

- Tdk mengikuti prosedure kerja- Tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja- Bekerja sambil bergurau

B. Kondisi tidak aman (KTA) 10%- Lantai kerja licin/berceceran oli-oli

- Tempat kerja berserakan barang-barang- Pencahayaan yang kurang- Kondisi tempat kerja berdebu

C. Takdir/Nasib/Lain-lain (2%)

• Derajat racun

• Sifat fisik dari bahan; gas, uap, debu, fume, padat

• Sifat kimiawi; daya larut, jenis, konsentrasi

• Tempat/jalan masuk

• Kerentana individu

• Lama pajanan

• Kombinasi diatas

Faktor-faktor Yang MempengaruhiKondisi Bahaya

TARGET ORGAN

• Hati

• Ginjal dan kandung kemih

• Kulit

• Darah

• Paru-paru

• SSP dan SST

• Cardiovaskuler

• Sistem endokrin

Kerusakan Fungsi Liver

• Kerusakan hepatocelluler (oleh bahan kimia)

• Cholestasis (perubahan bentuk lever karena kerusakan hepatocelluler)

• Kelainan fungsi lain :

– Hipersensitivity : immunological respon, genetic faktor perubahan reaksi ke metabolit beracun.

– Peningkatan enzym

– Sebelum ada kelaianan liver dan keracunan liver karena bahan kimia : kerusakan tanpa gejala

Kerusakan ginjal dan kandung kemih

• Kelaianan struktur (kerusakan nepron, Glomerulus,

tubulus, renal ischemia)

• Kelaianan fungsi

– Exretory, scretory, reabsorbsi

– Kegagalan ginjal akut

– Neprotic syndroma

Kelainan Sel Darah

• Kelaianan Struktur :

– Kerusakan sel darah merah dan darah putih

– Penurunan produksi)

• Kelainan Fungsi :

– Haemoglobinisasi

– Maturasi

– Keganasan (leukemia)

– Peredaran sel darah merah (dipercepat)

Kelainan Paru

• Kelainan struktur :

– Kerusakan alveolus, lobus, saluran udara

– The blood gas barrier

• Kelaianan fungsi :

– Ventilation

– Gas tansfer

– Blood gas transport

• Penyakit paru kerja :

– Radang akut, asma, pneumoconiosis, Bysinosis, alergi, keganasan

Kelainan Sistem Saraf

• Struktur :

– serat saraf, presynaptic terminal, mitochondria, axon,

synaptic.

• Fungsi :

– Keracunan Neuropati perifer

– Kelaianan fungsi saraf pusat (toksik organic psykosis)

Kelainan Pembuluh Darah

• Penyakit jantung iskemik

• Penyakit jantung arterisclerosis

Kelainan Sistem Endokrin

• Pituitary

• Gonad

• Thyroid

• Adrenal

1. Jadi ngantuk. ( Penelitian Electromagnetic Academy )2. Susah tidur. ( Penelitian dari Jepang, Belgia, Swedia dan Australia)3. Menurunkan tingkat kecerdasan. (Hasil riset ahli psikologi Inggris)4. Mempengaruhi fungsi otak anak.(Swinburne University of Technology Australia)5. Pemicu kanker mulut. (Penelitian di Israel)6. Pemicu kanker otak. (Dr. Lennart Hardell, Univarsity Hospital Orebro Swedia)7. Berbahaya bagi janin dalam kandungan. (Penelitian di Amerika)8. Bikin tuli. (Penelitian di India)9. Mempengaruhi tingkat kesuburan pria. (Dr. Ashok Agarwal)10.Penyebab infeksi mulut.11. Peningkatan Resiko Autis ( Penlitian 5 tahun Internal Balance-USA)12. Resiko Stroke akibat perubahan protein Albumin serta mempengaruhi

fungsi enzym dan protein ( Penelitian Univ. Lund-Swedia)13.Merusak DNA, mengganggu perkembangan otak anak & memicu Tumor

Otak (National Radilogy Protection Board-Inggris)14.Membuat pembuluh darah dileher menyempit sehingga meningkatkan

tekanan darah, pemakaian Ponsel 35 menit dapat menaikan tekanan darah 5-10 mmHg (Penilitian di Jerman)

Sumber Informasi Tambahan: CEPAT TUA AKIBAT RADIASI (Prof Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK – Guru Besar Ilmu kesehatan Masyarakat dan kedokteran Univ. Diponegoro)

Tahukah Anda ?

Dampak radiasi Hand Phone( Versi majalah HandPHONE Edisi 58 tgl 15 Februari 2008 ++)

KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT DENGAN

KESELAMATAN PASIEN (30)

DASAR HUKUM

Dasar hukum yang terkait dengan pelaksanaan K3 RS :

UU No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

UU No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan

UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit berisi

akreditasi RS dan syarat fisik RS

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan

Permenaker Nomor 5/Men/1996 tentang SMK3

Permenkes Nomor 432/Menkes/ SK/IV/2007 tentang

pedoman Manajemen K3 Rumah Sakit

Permenkes Nomor 432/Menkes/ SK/VIII/2010 tentang

Standar K3 Rumah Sakit

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

• Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.

Kecelakaan Kerja di Rumah Sakit

Kecelakaan Kerja

• Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat.

Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu :

1. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien

2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri.

Isu K3 RS

Beberapa isu K3 RS yang penting adalah :

• Keselamatan pasien dan pengunjung

• Keselamatan dan kesehatan petugas kesehatan

• Keselamatan bangunan

• Keselamatan lingkungan

Keselamatan pasien

• Suatu proses pelayanan

pasien yang aman terdiri

dari:

1. Asesmen risiko

2. Identifikasi dan

manajemen risiko

3. Pelaporan dan analisis

insiden

4. Tindak lanjut dan solusi

untuk meminimalkan

timbulnya risiko

• is a new healthcare discipline that emphasizes the reporting, analysis, and prevention of medical error that often leads to adverse healthcare events.

Tujuan K3 Rumah Sakit

adalah terciptanya :

• cara kerja,

• lingkungan kerja yang sehat, aman,

nyaman, dan

• dalam rangka meningkatkan derajat

kesehatan karyawan RS.

Manfaat K3 Rumah Sakit

1. Bagi RS :

a. Meningkatkan mutu pelayanan

b. Mempertahankan kelangsungan operasional RS

c. Meningkatkan citra RS.

2. Bagi karyawan RS :

a. Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK)

b. Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)

3. Bagi pasien dan pengunjung :

a. Mutu layanan yang baik

b. Kepuasan pasien dan pengunjung

Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja

Beban kerja

Lingkungan kerja

Kapasitas kerja

-Fisik

-Mental

- Ketrampilan

- Kesegaran jasmani & rohani

- Status kesehatan/gizi

- usia

- Jenis kelamin

- Ukuran tubuh

-Fisik

-Kimia

-Biologi

-Ergonomi

-Psikologi

Identifikasi Potensi Bahaya

Identifikasi Potensi Bahaya

Dampak zat kimia

Identifikasi Potensi Bahaya

MANUAL HANDLING

Ketua : pimpin & koord kegiatan org

Sekretaris : pimpin & koord kesekretariatan

Anggota: laksanakan tugas org & rapatBahas masalah k3

Rumusan pemecahanMasalah berdasar Data &info berupa

Rekomendasi

Peninjauan

Ulang&

Peningkatan

oleh manajemen

Komunikasi rekomendasiPada Direktur

3.Mekanisme kerja pelaksana K3

Komunikasi pencegahan

KAK & PAK pd pekerja, pasien, pengunjung

PEKERJAAN KOMPLEKS

PEMAKAIAN APD

KEGIATAN MENYUNTIK/AMBIL DARAH

Alat kesehatan

• adalah instrumen, aparatus, mesin dan atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan, meringankan penyakit dan merawat orang sakit.

ALAT KESEHATAN

ALAT KESEHATAN

ALAT KESELAMATAN

• Beberapa sarana Keselamatan kerja yang perlu diawasi antara lain bejana tekan uap, penangkal petir, sistem pemadaman kebakaran, sistem jaringan gas medis. Sarana tesebut perlu mendapat pemeliharaan dan pengawasan sehingga aman dalam pengoperasiannya.

PENANGKAL PETIR & BEJANA TEKAN

ALAT PELINDUNG DIRI

Materi K4 78

MACAM-MACAM ALAT PELINDUNG DIRI

PAKAIAN KERJAUNTUK PANAS RADIASI, HARUS DILAPISI DENGAN

BAHAN YANG BISA MEREFLEKSI PANAS, MISALNYA ALUMUNIUM

PAKAIAN KERJA UNTUK PANAS KONVEKSI, TERBUAT DARI KATUN YANG MUDAH MENYERAP KERINGAT

PAKAIAN KERJA UNTUK RADIASIMENGION HARUS DILAPISI DENGAN TIMBALPAKAIAN KERJA TAHAN BAHAN KIMIA, TERBUAT DARI

KARET ATAU PLASTIKPAKAIAN YANG BERSIFAT SEBAGAI ISOLASI TERHADAP

PANAS MISALNYA WOOL, KATUN, ASBES (TAHAN SAMPAI 500O C)

Kebakaran

• Kebakaran terjadi apabila terdapat tiga unsur bersama-sama. Unsur-unsur tersebut adalah adalah oksigen, panas dan bahan yang mudah terbakar. Bahan yang mudah terbakar di Rumah Sakit antara lain ethyl eter, ethylene oxide dan ethyl alcohol.

• Sebagai tempat layanan umum perlu disediakan peralatan pemadaman kebakaran mulai dari APAR, Hydran hingga sistem pemadaman Otomatis. Jalur evakuasi juga perlu dipasang.

APAR

82

JENIS PEKERJAAN YANG

BERISIKO PETUGAS KESEHATAN

PETUGAS PETERNAKAN

PETUGAS PEMBERSIH SELOKAN/SAMPAH

PETUGAS YANG BEKERJA DENGAN

KELEMBABAN TINGGI Jamur kulit (panu,

candida, dll)

83

TEMPAT KERJA YANG

BERISIKO

LAB MIKROBIOLOGI, LAB KESMAS,

LAB BIOMOLEKULER

RS & FASILITAS KESEHATAN

LAINNYA

FASILITAS BIOTEKNOLOGI

FASILITAS DOKTER HEWAN &

BINATANG

PERTANIAN

LAIN-LAIN

84

PENGENDALIAN

CONTAINMENT mencegah pajanan Desain tempat kerja

Peralatan safety (biosafety cabinet, peralatan centrifugal)

Cara kerja

Dekontaminasi

Penanganan limbah dan spill management

BIOSAFETY PROGRAM MANAGEMENT support dari pimpinan puncak Program support, biosafety spesialist, institutional

biosafety committee, biosafety manual, OH program, Info & Educt

COMPLIANCE ASSESSMENT Audit, annual review, Incident & accident statistics

ERGONOMI (12)

Pengertian

• ERGONOMI=• HUMAN ENGINEERING

• HUMAN FACTORS ENGINEERING

• ENGINEERING PSYCHOLOGY

• HARI LAHIR ERGONOMI : 12 JULI 1949

• ASAL KATA DARI BAHASA YUNANI:

Ergon = kerja/bekerja

Nomos = aturan/hukum alam

• Ergonomi = aturan/tatacara dalam bekerja (secara harfiah)

• Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam hubungan dengan pekerjaan, dengan segala aspek dan ruang lingkupnya

Konsep Dasar Ergonomi

• Why is ergonomic ?

Pekerjaan yg tidak ergonomis menyebabkan ketidak nyamanan, biaya tinggi,penurunan performa, kurang efisiensi,penurunan daya kerja dan menimbulkan kecelakaan

• Where is ergonomi applied ?

Diterapkan dimana saja: di rumah, di tempat kerja, di perjalanan dll.

• When is ergonomic ?

Diterapkan kapan saja selama 24 jam

• Who must apply ergonomics ?

Setiap individu maupun kelompok dari usia bayi sampai dewasa

• How is ergonomics applied ?

Semua disiplin ilmu

Ergonomi adalah.....

• Ilmu yang penerapannya berusaha menyelesaikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal mungkin.

• Tujuan Ergonomi :

Bgmn mengatur kerja agar TK dpt melakukan pekerjaannya dgn rasa aman,selamat,efisien,efektif dan produktif, nyaman,terhindar dari bahaya yg mungkin timbul di tempat kerja

Kaitan Ergonomi dengan ilmu pendukung

Enginering & Physical sciences : mekanika, matematika,fisika, kimia, perancangan

Social & behavioral sciences :sosiologi, psikologi, antropologi,manajemen

Biological sciences : anatomi, fisilogi

ERGONOMI

Konsep keseimbangan ergonomi

Jika tuntutan tugas > kemampuan kerja over stress, discomfort, lelah, cidera,celaka, sakit, produktivitas

Jika tuntutan tugas < kemampuan kerja under stress, bosan, lesu, tidak produktif

Harapannya adalah antara tuntutan tugas = kemampuan tugas performa optimal

Aspek-aspek dalam ergonomi

1

• Faktor manusia (Human Centered Design-HCD)

2 • . Anthropometri

3 • Sikap tubuh dalam bekerja

Aspek-aspek dalam ergonomi

1. Faktor manusia (Human Centered Design-HCD)

a. Faktor dari dalam (internal factor): umur, jenis kelamin, kekuatan otot, bentuk & ukuran tubuh,status gizi,kepercayaan,motivasi,kepuasan

b. Faktor dari luar (eksternal factor) : penyakit, lingkungan kerja,sosek,adat istiadat,jenis pekerjaan,peralatan,bahan baku, proses produksi,pembagian jam kerja/istirahat

2. Anthropometri

-merupakan suatu pengukuran yg sistematis thd tubuh man, terutama seluk beluk dimensional ukuran dan bentuk tubuh manusia.

-alat ukur : antropometer

3. Sikap tubuh dalam bekerja

Hub tenaga kerja dlm sikap dan interaksinya thd sarana kerja akan menentukan efisiensi,efektivitas & produktivitas kerja, selain SOP (Standar Operating Procedures) yg terdpt pd setiap jenis pekerjaan

POSTUR MEMBUNGKUK

POSTUR DUDUK

Matur Nuwun