Kelainan Mata Merah, Visus Normal

Post on 30-Jan-2016

133 views 9 download

description

kelainan mata

Transcript of Kelainan Mata Merah, Visus Normal

KELAINAN MATA MERAH, VISUS NORMAL

TRUNI TUSTHI MAITRI111 0211 002

• Kelainan mata merah dengan visus normal dibagi menjadi 2 yaitu :

Tidak kotor atau berbelek

Kotor dan berbelek

A. TIDAK KOTOR ATAU BERBELEK

PTERIGIUM• Suatu pertumbuhan vibrovaskular konjungtiva

yang degeneratif dan invasif.• Letak : celah kelopak bag nasal / temporal

konjungtiva meluas ke kornea• Bbentuk segitiga, dg puncak dibagian sentral/

kornea• Etiologi :

• Iritasi kronis karna debu, sinar matahari, udara panas

• Mudah meradang, tidak/dg iritatif, merah, mungkin astigmat

• Dapat disertai keratitis pungtata & dellen

PSEUDOPTERIGIUM

• Suatu perlekatan konjungtiva dengan kornea cacat.

• Selalu ada kelainan kornea sebelumnya– Sering terjadi pada penyembuhan tukak kornea

shg konjungtiva menutupi kornea.

PINGUEKULA

• Berupa benjolan pada konjungtiva bulbi yang merupakan degenari hialin jar. Submukosa konjungtiva.

• Biasa pada org tua• Etiologi :

• Sering tkena rangsang debu, sinar matahari, angin panas

• Letak : celah kelopak mata (bercak), bag nasalnya• PD tidak masuk ke pengikuela, kalau

meradang/iritasi terlihat PD yg melebar

HEMATOMA SUBKONJUNGTIVA

• PD rapuh• Faktor umur, hipertensi, arterosklerosis, K. hemoragik,

anemia, pemakaian antikoagulan, batuk rejan)

• Bisa karna trauma lgsg / x lgsg• Kadang menutupi perforasi jaringan bolamata• Pada fraktura basis kranii bbntuk kacamata

(hematoma) kebiruan, kanan kiri bisa beda besarnta diseluruh subkonjungtiva

EPISKLERITIS

• Rx radang jar ikat vaskularantar konjungtiva & pem sklera.• Etiologi

• Rx hipersensitivitas sistemik• Rx toksik alergi / bag dr infeksi• Dapat spontan / idiopatik

• Mengenai 1 mata, wanita usia ptengahan dengan bawaan reumatik

• GK :• Mata kering, sakit ringan, mengganjjal, dg konjuntivitis kemotik• Benjolan setempat bts tegas, warna merah ungu dbwh konjungtuva

• Mudah dibedah & diangkat• Riwayat berulang ulang

SKLERITIS• Sebab :

• penyakit klinis / klainan• > sering krn peny jar. Ikat, pasca herpes, sifilis, gout

• Bilateral , sering pada wanita• GK :

• Prasaan menyebar dr dahi ke alis & dagu• Membangunkan tdr karna sakit kambuh• Mata merah berair, fotofobia• Pengelihatan menurun• Tlihat konjungtiva kemotik, sakit diduga adanya sellulitis orbita• X mengeluarkan kotoran• Benjolan sdikit bitu jingga• Kadang mengenai sluruh lingkungan kornea

B. KOTOR DAN BERBELEK

• Gejala khusus KK : terbentuknya sekret• Berasal dr produk kelenjar pd K. Bulbi yg dikeluarkan oleh

sel goblet.• Dapat bersifat :

• Air : infersi virus/ alergi• Purulen : bakteri/ klamidia• Hiperpurulen : gonokok/ meningokok• Lengket : alergi/ verral• Seros : adenovirus

• Px sitologik :• Virus : limfosit, monosit, sel nukleus & sedikit plasma• Bakteri : neutrofil• Alergi :eusinofil• Klamidia : sel epitel dengan badan inklusi basofil sitoplasma• Herpes : sel raksasa multinuklear• Trakoma : sel leber – makrofag raksasa• Pemfigus : keratinisasi filamen• Vaksinia : badan guameri eosinofilik

KONJUNGTIVITIS

• Merupakan radang konjungtiva ? Selaput lendir yang menutupi blkg kelopak & bola mata.

• Berdasar bentuknya : akut & kronis• Berdasar sebabnya :

• Gonokok• Virus• Klamidia• Alergi• Toksik• Molluscum contagiosum

1. Konjungtivitis Bakteri

• Sebab : • gonokok, meningokok, staphylococcus, pneumoniae,

haemophylus influenzae, escherichia

• Gejala : • Sekret mukopurulen & purulen • Kemosis konjungtiva• Edema kelopak• Kadang disertai keratitis & blefaritis• Papil pada konjungtiva• Mata merah

• Mudah menular

2. Konjungtiva Bakteri Akut

• Sebab :• Streptococcus, corynebacterium diphtherica,

pseudomonas, nesseria, haemophylus

• GK :• Konjungtivitis mukopurulen & purulen• Dapat berjalan kronis, dengan hiperemi konjungtiva• Edema kelopak mata• Papil dengan kornea jernih

3. Konjungtivitis Gonore• Radang konjungtiva akut & hebat disertai sekret purulen• Gonokok :

• kuman sangat patogen, virulen• Invasif - rx thdp radang

• Terutama mengenai gol. muda & bayi• Sekret purulen padat• Masa inkubasi 12 jam – 5hari• Kadang disertai perdarahan subkonjungtiva & konjungtivitis

kemotik• Tdpat 3 stadium

• S infiltratif• S supuratif• S penyembuhan

4. Oftalmia Neonatorum

• Kunjungtivitis pada bayi usia dibawah 1 bulan.• Biasannya saat berada di jalan kelahiran,

ditularkan ibu.• Etiologi :

• Konjungtivitis Kimia• Konjungtivitis Stafilokok• Konjungtivitis Inklusi(klamidia)• Konjungtivitis Neisseria

5. Konjungtivitis Angular

• Letak : trutama pada kantus interpalpebra + eksoriasi kulit sekitar daerah radang

• Senan : basil Moraxella Axenfeld• Terdapat sekret mukopurulen & pasien sering

mngedip

6. Konjungtivitis Mukopurulen

• Dengan gejala umum konjungtivitis kataral mukoid

• Sebab : • Staphylococcus/ Basil koch weeks

• Hiperemia konjungtiva dengan sekret berlendir kedua kelopak mata melekat, saat bangun pagi

7. Konjungtivitis Virua Akut

a) Demam faringokonjungtiva– Karena infeksi virus– Gejala : demam, farungitis, sekret berair &sedikit– Mengenai 1/2 mata pd sminggu berikutnya– Sebab : Adenovirus 3 & 7 (masa inkubasi 5-12hr) lalu

menular dan bersifat epidemik– Terutama pada remaja mel. Droplet/ kolam renang.

• Berjalan dengan akutnya gejala :– Hiperemia konjungtiva– Folikel pd konjungtiva– Sekret serous– Fotofobia– Kelopak bengkak– Ada pseudomembran– Keratitis superfidial– Atau subtipe dengan

pembesaran kel limfe preurikel

• Keratokonjungtivitis epidemi– Sebab : adenovirus 8 & 19– Mudah menular dg masa inkubasi 8-9hr & masih

infeksiua sampai 14hr– Gejala : • mata berat sperti kelilipan• Foliker terutama konjungtiva bawah• Perdarahan subkonjungtiva• Kadang ada pseudomembran• Gejala menurun 7-15hr

8. Konjungtiva Herpetik

• Manifestasi primer herpes• Pada anak anak yg mdapat infeksi• 2 macam :

– Herpes Simpleks :• Sering disertai infeksi herpes pada kulit dengan pembesaran kelenjar

preurikel. • Pengobatan dengan antivirus

– Hepes Zoster• memberikan infeksi pada ganglion gaseri saraf trigeminus cabang

oftalmik sehingga memperlihatkan gejala herpes zoster pada mata• Gambaran klinis sama seperti mata hyperemia, vesikel dan

pseudomembran pada konjungtiva, papail, pembesaran kelenjar preurikel

• Penegakan diagnosis dengan ditemukannya sel raksasa pada pewarnaan giemsa, kultur virus, dan sel inklusi intranuklear

9. Konjungtivitis Inklusi

• Sebab : okulongenital karena infeksi klamidia ( peny. Kelamin)

• Masa inkubasi 5-10hr, mudah terinfeksi ulang• Pada bayi timbul 3-5hr pasca partus (k. purulen)• Pada dewasa : k. hiperemik, kemotik,

pseudomembran, folikel, hipertrofi papil, pbesaran kel. Preurikel.

10. Konjungtivitis New Castle

• Sebab : virus New Castle• GK : demam faringokonjungtiva• Biasa pada pekerja pternakan unggak, yg ditularkan dr

unggas• Unilateral / bisa bilateral, sembuh < 1mgg• Gejala :

• Influenza, demam ringan, sakit kepala, nyeri sendi, sakit mata, gatal, mata berair, pengelihatan kabur, fotofobia.

• Terlihat :• Edema palpebra ringan, kemosis, sekret sedikit, folikel folikel di

Konjungtiva tarsal bawah• Dikornea keratitis epitelial / subepitel• Pembesarab KGP preaurikuler & nyeri tekan

11. Konjungtivitis Hemoragik epidemik Akut

• Disertai dengan perdarahan konjungtiva• Sebab : virus pikorna / enterovirua 70• Masa inkubasi 24-48jam • Tanda :

• Kedua mata iritatif sperti kelilipan, sakit periorbita, edema kelopak mata, kemosis konjungtiva, sekret serosemukos, fotofobia, lakrimasi

• Gejala akut : • Konjungtiva filikular ringan, sakit periorbita, keratitis, adeno

preurikel, perdarahan subkonjungtiva, dimulai ptekie, tarsur konjunftivitis, hipertrofi fol. , keratitisepitelial berkurang spontan 3-4hr.

• Sembuh sendiri + pengobatan simtomatik

12. Konjungtivitsi Menahun

• Akibat rx alergi• Rx antibodi humoral thdp alergen• Gejala utamanya radang yang berupa

kemerahan, sakit, bengkak, panas, gatal, silau yang berulang dan menahun.

• Trdapat papil besarnpd konjungtiva, datang bermusim, mgg penglihatan

• Kadang sembuh sendiri

a) K. Vermal• Akibar rx hipersensitivitas tipe 1• Mengenai kedua mata (rekuren)• Papil besar dg perm. rata pada konjungtiva tarsal, rasa

gatal berat, sekret gelatin(isi eosinofil), keratitis, neurovaskularisasi, tukak indolen

• Dua dentuk utama :• Bentuk palpebra:

– Terutama mengenai konjungtiva tarsal superior. – Terdapat pertumbuhan papil besar yang diliputi secret mukoid.– Konjungtiva tarsal bawah hiperemi dan edema, dengan kelainan kornea

lebih berat daripada bentuk limbal

• Bentuk limbal : – Hipertrofi papil pada limbus superior dapat membentuk jaringan

hiperplastik gelatin dengan degenerasi epitel kornea atau eosinofil di bagian epitel limbus kornea

– Terbentuk pannus dengan sedikit eosinofil

b) K Flikten• konjungtivitis nodular • Merupakan hipersensitifitas tipa IV terhadap

tuberkuloprotein, stafilokok, limfogranuloma venereal, leismaniasis, infeksi parasit.

• Sering pada anak di daerah padat, gizi kurang atau sering radang saluran napas.

• Histopatologik : • terlitah kumpulan sel leukosit, neutrofil dikelilingi sel limfosit,

makrofag dan sel datia berinti banyak.

• Unilateral / bilateral, konjungtiva terlihat sebagai bintik putih dikelilingi daerah hiperemi.

• Gejala :• mata berair, iritasi dengan rasa sakit, fotofobia, blefarospasme

c) Konjungtivitis Iatrogenik• Egek samping dari bbgai obat• Akibat pengobatan dari dokter

d) Sindrom Steven Johnson• Penyakit eritema multiform yg berat (Mayor)• Usia muda 35th

• Rx alergi pd obat obatan• Ex : sulfonamid, barbiturat, salisilat

• Bisa krn idiopatik herpes simpleks• Terdapat :• Vaskularisasi kornea, jar. Parut konjungtiva, konjungtiva

kering, simblefaron, tukak, perforasi korenea, dapat penyulit endoflamitis, k. pseudomembran pada mukosa

e) Konjungtivitis Atopik • Rx alergi selaput lendir mata/ konjungtiva thdp

polen, = demam, mata berair, bengkak, berbelek (isi eosinofil)

13. Konjungtivitis Folikularis Kronis

• > sering pada anak anak, x pd bayi, kec usia bulanan

• Tanda : • Benjolan kecil kemerahan pada lipatan retrotarsal• Benjolan mengkilat dengan PD kecil diatasnya

• Histologik : sel limfoid• Folikel bisa disebab kan oleh trakoma

berdegenerasi mjd jaringan parut.

14. Trakoma

• Konjungtivitis folikulat karena klamidia trachromatis• Segala umur, banyak pd usia muda & anak anak• Cara penularan

• Kontak langsung dengan sekretnya• Dari alat kebutuhan sehari hari

• Masa inkubasi 7hr (5-14hr)• Histopatologik :

• Dg kerokan konjungtivitis pwarnaan giemsa adanya rx sel sel PMN, juga ada sel plasma, sel limfoidast, sel leber

• Tdpt badan inklusi Healber Statter Prowazeck dlm sel epitel konjungtiva yg bsifat basofil brupa granul, bbntuk cungkur seakan menggenggam nukleus

• Mata gatal, berair, fotofobia

15. Konjungtivitis Dry Eyes (mata kering)

• Keratokonjungtivitis sika• Suatu keadaan kering pd perm kornea karena

berkurang / tidak adanya air mata

• Etiologi :• Def komp lemak air mata• Def kelenjar air mata• Def komponen musim• Akibat penguapan >>• Karena parut pada kornea

• Pasien mengeluh • gatal, mata sperti bpasir, silau & penglihatan kabur• Sekresi mukus >> pada mata,• Sukar menggerakan klopak mata• Mata tampak kering• Tdpt erosi kornea

• GK : • Konjungtiva bulbi edema• Hiperemik menebal• Kadang ada benang mukus kekuningan (forniks konjungtiva

bawah)

16. Toksik Konjungtivitis terhadap Obat

• Hipersensitifitas Terhadap Obat– Gejala :

• Terjadi akut setelah beberapa kali sensiitisasi• Telainan kulit dan kelopak. • Penyebabnya dapat atropine, fenileferin dan antibiotic

– Tanda hipersensitif obat : • Hyperemia terutama tarsus bawah, eosinofil dengan pewarnaan giemsa

Pengobatan dengan menghentikan penyebab, steroid topical dan salep

• Konjungtivitis Kontak

– Biasanya disebabkan miotika dan aminoglikosida. – Gejala : hyperemia, folikel, erosi epitel kornea, pannus. Pengobatan sama dengan pada hipersensitif terhadap obat.

17. Keratokonjungtivitis Limbus Superior

• Peradangan konjungtiva bulbi dan konjungtiva tarsus superior.• tidak diketahui sebabnya, disertai kelainan-kelainan pada

limbus bagian atas• biasanya bilateral, simetris, pada limbus arah jam 12, lebih

sering pada wanita, usia 4-81 tahun• GK :

– berupa rasa tidak enak pada mata sampai blefarospasme dan rasa seperti ada benda asing,

– peradangan papiler dan hipertropi papil pada bagian tengah konjungtiva tarsus superior,

– injeksi konjungtiva dan episklera• pengobatan secara simptomatik berupa tetes mata

dekongestan, zinc sulfat, meril selulosa

18. Konkungtivitis Membranosa

• Konjungtivitis dengan pembentukan membran menempel erat pada jaringan di bawah konjungtiva.

• Sebab :• differia, pneumokok, stafilokok dam infeksi adenovirus

• Biasa pada anak yang tidak diimunisasi• GK :

• sekret mukopurulen, • kelopak bengkak, • nekrosis