Post on 09-Mar-2019
KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA UPBJJ-UT JAKARTA PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
DALAM PENYELESAIAN MASA STUDI
Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
]
Oleh:
PUTRI WULANDARI NIM: 1113025100072
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M / 1438 H
Lembar Pengesahan
SURAT PERNYATAAN
i
i
ABSTRAK
Putri Wulandari (1113025100072). Kebutuhan Informasi Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan dalam Penyelesaian Masa Studi di bawah bimbingan Mukmin Suprayogi, M.Si. Program Studi Ilmu Perpustakaan Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Jakarta, 2017
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan informasi Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan dalam penyelesaikan masa studi, untuk mengetahui sumber informasi yang digunakan dan untuk mengetahui kendala mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan metode pengambilan data menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan yaitu 322 orang. Sampel diambil 10% dari populasi, sehingga diperoleh sampel berjumlah 32 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling. Penelitian ini menunjukkan kebutuhan informasi mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan dilihat dari 4 kriteria yaitu, kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integrasi personal dan kebutuhan integrasi sosial. Kebutuhan kognitif yaitu hampir seluruh mahasiswa memahami dan mengolah informasi dengan cara mencarinya di internet membacanya lalu mengutipnya (84,4%); mahasiswa dapat memenuhi kebutuhan informasi dengan buku modul, tutorial online dan Perpustakaan Digital (87,5%); sebagian kecil mata kuliah yang membutuhkan sumber informasi adalah Literasi Informasi (8,2%). Pada kebutuhan afektif, hampir seluruh mahasiswa mengerjakan tugas sebagai bentuk kesenangan (84,4%). Pada kebutuhan integrasi personal, hampir seluruh mahasiswa dapat menyelesaikan tugas akhir secara tepat waktu (90,6%) dan sebagian besar alternatif penggunaan modul dengan mencarinya di internet (90,6%). Pada kebutuhan integrasi sosial, hampir seluruh tugas dikerjakan sendiri (87,5%). Sementara hasil dari sumber informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian besar Google (56,2%), buku modul tercetak (53,1%), e-journal(62,5%), e-resources Universitas Terbuka (53,1%). Hampir setengah mahasiswa mengakses sumber tercetak di perguruan tinggi lain (31,2%) dan sumber elektronik di Perpustakaan Digital Universitas Terbuka (37,5%). Kendala dalam memenuhi kebutuhan informasi yaitu sumber informasi tentang Ilmu Perpustakaan masih minim dan bahasa yang digunakan Bahasa Inggris.
Kata kunci: Kebutuhan Informasi, Universitas Terbuka
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT yang telah
memberikan segala nikmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat penulis kepada Nabi Muhammad
SAW, semoga syafaatnya dapat diperoleh diakhirat kelak. Amin.
Skripsi ini berjudul “Kebutuhan Infromasi Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta
Program Studi Ilmu Perpustakaan dalam Penyelesaian Masa Studi”. Penulis
mengetahui benar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena masih banyak kekurangan, baik dalam proses penulisan maupun referensi
yang digunakan. Bantuan dan partisipasi telah diberikan oleh berbagai pihak
dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan juga sebagai dosen pembimbing.
5. Ibu Fadhilatul Hamdani, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Akademik
Kelas B Tahun Ajaran 2013 Jurusan Ilmu Perpustakaan.
iii
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
memberikan pengetahuan yang bermanfaat baik dibidang akadmik, sosial,
dan keagamaan.
7. Ida Puspitaningrum dan Irmayati, S.IP yang telah banyak membantu selama
penulis melaksanakan penelitian di Universitas Terbuka.
8. Bapak Yadi dan ibu Suparni yang telah mencurahkan segala kasih sayang dan
pengorbanan untuk putri tercinta. Kesabaran, untaian do’a, nasehat, perhatian,
dan semangat yang mereka berikan mendorong penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
9. Kakakku tersayang Danang Nur Cahyadi, S.IP dan sepupuku May Nur
Fatimah terima kasih telah memberikan dukungan dan doanya.
10. Teman - teman seperjuangan yaitu Tia, Fathiya, Novi, Bian, Najema, Riska,
Hilda Safitri, Gadis, Siti, Mega, Mutia, Tisna Novianty, Fudtri, Diafah dan
teman-teman angkatan 2013 khususnya IP B yang telah bersama-sama
penulis berjuang menyelesaikan kuliah S1.
11. Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat diucapkan satu persatu, hanya
do’a dan ucapan terima kasih yang dapat penulis sampaikan. Semoga Allah
SWT yang membalas semua kebaikan kalian. Amin.
Jakarta, 07 November 2017
Putri Wulandari
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 6 D. Definisi Istilah .............................................................................................. 7 E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 10 A. Universitas Terbuka ................................................................................... 10 B. Informasi .................................................................................................... 11 C. Kebutuhan Informasi .................................................................................. 17 D. Kendala Mahasiswa ................................................................................... 22 E. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 23 F. Peta Tinjauan Literatur ............................................................................... 25 G. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 27 H. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ........................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 31 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................. 31 B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 31 C. Waktu Penelitian ........................................................................................ 32 D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 33 E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 36 A. Gambaran Umum Universitas Terbuka ..................................................... 36
1. Sejarah Universitas Terbuka................................................................... 36 2. Visi dan Misi .......................................................................................... 36 3. Struktur Organisasi ................................................................................. 37
B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 39 1. Profil Responden .................................................................................... 40 2. Informasi Kunjungan Responden ........................................................... 43
v
3. Pemenuhan Kebutuhan Informasi Berdasarkan Tingkat Kebutuhannya 49 4. Sumber Informasi yang Sering digunakan Responden .......................... 57 5. Kendala Mahasiswa dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi ............... 66
C. Pembahasan ................................................................................................ 69
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 75 A. Kesimpulan ................................................................................................ 75 B. Saran ........................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79 LAMPIRAN BIODATA PENULIS
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Jadwal Penelitian .................................................................................... 32 Tabel 2: Jenis Kelamin Responden ....................................................................... 40 Tabel 3: Pekerjaan Responden .............................................................................. 40 Tabel 4: Semester Responden ............................................................................... 41 Tabel 5: Tingkat Pendidikan ................................................................................. 42 Tabel 6: Waktu Mahasiswa Mencari Sumber Informasi....................................... 43 Tabel 7: Frekuensi dalam Mencari Sumber Informasi .......................................... 44 Tabel 8: Tujuan Mencari Informasi ...................................................................... 45 Tabel 9: Frekuensi Mengakses Sumber Tercetak ................................................. 46 Tabel 10: Frekuensi Mengakses Sumber Elektronik ............................................ 46 Tabel 11: Pengetahuan Responden Mengenai Perpustakaan Digital UT.............. 47 Tabel 12: Frekuensi Responden dalam Mengakses Modul di Perpustakaan Digital
UT ......................................................................................................... 48 Tabel 13: Alasan Responden Memilih Mengakses Modul di Perpustakaan Digital
UT ......................................................................................................... 48 Tabel 14: Mahasiswa Memahami Cara Mengakses Informasi dengan Baik ........ 50 Tabel 15: Responden Memenuhi Kebutuhan Informasi dengan Sarana yang
disediakan Universitas Terbuka............................................................ 51 Tabel 16: Mengerjakan Tugas Sebagai Bentuk Kesenangan ................................ 54 Tabel 17: Mahasiswa Dapat Menyelesaika Tugas Akhir Secara Tepat Waktu .... 55 Tabel 18: Alternatif Penggunaan Selain Modul .................................................... 56 Tabel 19: Kebersamaan Saat Mengerjakan Tugas yang diberikan ....................... 57 Tabel 20: Rujukan Responden dalam Mencari Sumber Informasi ....................... 58 Tabel 21: Sumber Tercetak yang Sering Digunakan ............................................ 59 Tabel 22: Tempat Mengakses Sumber Tercetak ................................................... 59 Tabel 23: Mahasiswa Memiliki Modul Tercetak yang diberikan Universitas
Terbuka ................................................................................................. 61 Tabel 24: Modul Tercetak Universitas Terbuka Perlu ada Perbaikan atau
Penambahan .......................................................................................... 61 Tabel 25: Alasan Modul Tercetak Perlu Perbaikan atau Penambahan ................. 62 Tabel 26: Sumber Elektronik yang Sering Digunakan ......................................... 63 Tabel 27: Tempat Mengakses Sumber Elektronik ................................................ 64 Tabel 28: E-resources Univeritas Terbuka Memenuhi Kebutuhan Informasi
Mahasiswa ............................................................................................ 65 Tabel 29: Alasan Mahasiswa Mengakses E-resources pada Perpustakaan Digital
UT ......................................................................................................... 65 Tabel 30: Kendala dalam Mencari Kebutuhan Informasi dalam Bidang Ilmu
Perpustakaan ......................................................................................... 66
vii
Tabel 31: Kendala Mahasiswa Tidak dapat Menyelesaikan Tugas Akhir Secara Tepat Waktu ......................................................................................... 68
Tabel 32: Terjadi Kendala dalam Mengakses Modul pada Perpustakaan Digital UT ......................................................................................................... 69
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Kerangka Pemikiran ............................................................................ 25 Gambar 2: Peta Tinjauan Literatur ........................................................................ 27 Gambar 3: Struktur Organisasi ............................................................................. 37 Gambar 4: Bagan Mata Kuliah yang Sering Membutuhkan Informasi ................ 52
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Menjadi Pembimbing
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Pernyataan Penelitian
Lampiran 4 Surat Ganti Judul
Lampiran 5 Membangun Kuesioner
Lampiran 6 Kuesioner
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan informasi pada masa ini sangat pesat menyebabkan
perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat pula. Informasi merupakan
kebutuhan yang menunjang kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan
papan. Dari terpenuhinya informasi inilah manusia dapat memenuhi
kebutuhan pokok. Disamping memenuhi kebutuhan, informasi juga
dibutuhkan seseorang untuk memenuhi tugas dan pekerjaannya atau untuk
menambah ilmu serta wawasan.
Informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga
berupa putusan-putusan yang dibuat. Informasi ada yang berbentuk cetak dan
terekam. Informasi dapat berasal dari suatu peristiwa atau kejadian, membaca
buku atau karya cetak atau non cetak lainnya. Informasi lisan adalah
informasi yang diperoleh dari mulut ke mulut saja dan biasanya berdasarkan
pengalaman seseorang. Sedangkan, informasi terekam merupakan informasi
yang direkam melalui media apa saja.1 Informasi merupakan fakta, data dan
pengetahuan yang telah dikomukasikan untuk dapat dimanfaatkan oleh orang
lain agar dapat berguna bagi orang yang membutuhkanya.2 Jadi informasi
merupakan fakta, data dan pengetahuan yang diperoleh dari peristiwa atau
kejadian yang telah dikomunikasikan menjadi media cetak atau elekronik
1 Pawit M. Yusuf, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi (Jakarta: Kencana, 2010), 3. 2 Widyana Dewi Kartika, “Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti: Studi
Kasus di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia,” Jurnal Ilmu Perpustakaan 1, no. 1 (2012): 3.
2
agar untuk dapat dimanfaatkan oleh orang lain sesuai dengan kebutuhannya.
Sekecil apapun setiap orang berhak atas akses informasi sesuai dengan porsi
dan kebutuhannya.
Pada dasarnya manusia membutuhkan informasi yang beragam. Untuk
memenuhi kebutuhan informasi, seseorang dapat mencari dimana saja tak
terkecuali mahasiswa. Dapat diibaratkan bahwa informasi itu adalah isi,
sedangkan sumber informasi adalah wadah dari isi tersebut, dan pusat sumber
informasi adalah tempat dikelola dan terkumpulnya sumber-sumber informasi
atau wadah-wadah tadi.3 Maka jika isi dari suatu buku dapat diibaratkan isi
dan buku tersebut adalah wadahnya. Demikian pula pada zaman sekarang ini
yang sumber informasi yang sangat beragam, baik dalam bentuk tercetak
maupun elektronik. Mahasiswa sebagai pengguna informasi yang aktif dalam
mencari informasi untuk memenuhi kebutuhan akademisnya. Mahasiswa
banyak menggunakan informasi untuk kebutuhan mereka dalam
menyelesaikan pendidikan mereka di tingkat perguruan tinggi. Apalagi dalam
era digital saat ini, mahasiswa dapat mengakes apasaja melalui internet.
Mahasiswa yang sedang dalam penyelesaian masa studi membutuhkan
informasi yang relevan. Dengan mengetahui jenis-jenis informasi secara lebih
jelas, maka hal ini sangat berarti bagi para pencari informasi pada umumnya
dalam memilah-milah atau mengklasifikasikan informasi sesuai dengan
kelompoknya.4 Sebelum mencari informasi mahasiswa terlebih dahulu
memiliki tujuan, dari tujuan inilah kemudian mahasiswa membuat daftar
3 Pawit M. Yusuf, Komunikasi Instruksional: Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi Aksara,
2010), 15. 4 Pawit M. Yusuf, Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), 15.
3
informasi yang dibutuhkan, setelah itu mahasiswa dapat mencarinya, salah
satunya dengan browsing dimana ada sumber informasi itu, kemudian
mahasiswa harus memilih sumber informasi yang akan diambil. Sumber
informasi yang dicari dapat berupa sumber informasi primer dan sumber
informasi sekunder. Sumber informasi primer adalah sumber yang
melaporkan adannya informasi tersebut misalnya suatu penemuan baru,
sedangkan sumber informasi sekunder merupakan daftar atau pencarian dari
sumber informasi primer.5
لتم نادمين على ما فع يا أيها الذين آمنوا إن جاءكم فاسق بنبإ فتبينوا أن تصيبوا قوما بجهالة فتصبحوا
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik, membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah, kepada suatu kaum, tanpa mengetahui keadaannya, yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." – (QS. al-Hujarat:6)
Seperti ayat di atas yang menjelaskan bahwa jika ada suatu informasi yang
diperoleh maka harus diperiksa dengan teliti, karena informasi yang diperoleh
harus dilihat kebenarannya. Dalam konteks kebutuhan informasi, sumber
informasi yang diperoleh harus dilihat relevan atau tidak untuk memenuhi
tujuan. Sebagai mahasiswa yang tidak cukup hanya belajar dikelas saja,
namun juga membutuhkan informasi dari berbagai sumber, seperti sumber
elektronik dari internet. Kebutuhan informasi dalam ilmu komunikasi
diartikan sebagai sesuatu yang lambat laun akan muncul dari kesadaran, yang
samar-samar mengenai sesuatu yang hilang dan pada tahap berikutnya
menjadi keinginan untuk informasi yang akan memberikan kontribusi pada
5 Abdul Rahman Saleh dan Janti G. Sujana, Pengantar Kepustakaan: Pedoman Bagi Pengguna Perpustakaan di Lingkungan Perguruan Tinggi (Bogor: Sagung Seto, 2009), 13.
4
pemahaman merupakan makna Khultau yang dikutip oleh Atia Mulana
Dewi.6 Kebutuhan akan informasi pada saat ini sudah sangat berkembang
pesat dan menjadi sesuatu yang harus terpenuhi, terlebih dalam era globalisasi
saat ini dimana keberadaan informasi dan pengguna tidak terbatas pada ruang
dan waktu. Dengan memenuhi kebutuhan informasi sesorang membutuhkan
media untuk mengakses informasi tersebut.7 Mahasiswa pun dituntut untuk
memenuhi kebutuhan informasi dari berbagai sumber yang ada di berbagai
media yang tersedia. Sebagai seorang mahasiswa, kebutuhan akan informasi
sangat menunjang dalam kegiatan belajar untuk memenuhi tugas dalam
penyelesaian masa studi, tak terkecuali mahasiswa Universitas Terbuka.
Universitas Terbuka adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di
Indonesia. Universitas Terbuka menerapkan sistem belajar jarak jauh dengan
memanfaatkan jaringan internet secara online untuk membantu proses belajar
belajar. Universitas Terbuka juga menyediakan buku ajar yang bernama Buku
Modul Pokok (BMP) untuk menunjang pembelajaran mahasiswa. Namun
untuk mahasiswa UT sendiri dapat menambah wawasannya dengan mencari
informasi di luar BMP dan tutorial-tutorial yang diberikan. Tutorial yang
diberikan UT berupa tutorial online (Tuton) dan tutorial tatap muka (TTM).
Tutorial-tutorial yang diberikan ditujukan kepada mahasiswa UT untuk
membantu mahasiswa memahami materi-materi pembelajaran selama masa
studi. Selain itu mahasiswa UT juga dapat mengadakan pokjar atau kelompok
belajar jika kesulitan dalam memahami mata kuliah.
6 Atia Maulana Dewi, “Kebutuhan dan Pencarian Informasi oleh Siswa di Perpustakaan
SMK Negeri 11 Semarang,” Jurnal Ilmu Perpustakaan 2, no. 2 (2013): 3. 7 Restu Melsya, “Pemanfaatan Situs http://students.unpad.ac.id Untuk Kebutuhan Informasi
Akademik oleh Siswa Fikom UNPAD,” Jurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran 1, no. 1 (2012): 2.
5
Sebagai mahasiswa, informasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan.
Informasi dapat membantu mahasiswa untuk menyelesaikan tugas-tugas
kuliah, menambah wawasan untuk membantu dalam belajar serta untuk
menyelesaikan masa studi. Sama hal-nya dengan mahasiswa UT perlu
informasi untuk menyelesaikan masa studinya, apalagi mahasiswa prodi Ilmu
Perpustakaan yang secara teknis bersentuhan langsung dengan informasi.
Sebagai mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan dibutuhkan informasi yang
relevan untuk menunjang pendidikan yang ditempuh, maka informasi yang
dibutuhkan harus relevan dengan hal yang ingin dicari.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk memilih topik
penelitian yang berjudul “Kebutuhan Informasi Mahasiswa UPBJJ-UT
Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan dalam Menyelesaikan Masa
Studi”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, agar penelitian ini tidak meluas dan lebih
terarah maka penulis memberikan batasan masalah yang akan diteliti antara
lain:
1. Kebutuhan Informasi Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta dalam
menyelesaikan masa studi.
2. Sumber-sumber informasi yang digunakan Mahasiswa UPBJJ-UT
Jakarta Prodi Ilmu Perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi.
3. Kendala mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi.
6
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka peneliti merumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kebutuhan informasi Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Prodi
Ilmu Perpustakaan dalam menyelesaikan masa studi?
2. Sumber-sumber informasi apa saja yang digunakan dalam memenuhi
kebutuhan informasi Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Prodi Ilmu
Perpustakaan untuk menyelesaikan masa studi?
3. Apa saja kendala mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui kebutuhan informasi Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta
Prodi Ilmu Perpustakaan dalam menyelesaikan masa studi.
2. Untuk mengetahui sumber-sumber informasis yang digunakan dalam
memenuhi kebutuhan informasi Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Prodi Ilmu
Perpustakaan dalam menyelesaikan masa studi.
3. Untuk mengetahui kendala mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan
informasi.
Berdasarkan tujuan di atas, manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian
ini adalah :
1. Memberikan kontribusi pemikiran yang berguna kepada Universitas
Terbuka dalam meningkatkan mutu dan fasilitas.
7
2. Sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi Universitas Terbuka dalam
memberi pelayanan akan kebutuhan informasi kepada mahasiswa/i.
3. Hasil penelitian ini dapat memperluas pengetahuan bagi mahasiswa ilmu
perpustakaan.
4. Dapat dijadikan bahan rujukan bagi peneliti lainnya yang mengangkat
topik yang serupa.
5. Menambah dan memperluas wawasan penulis tentang persepsi
pemustaka terhadap layanan pemakai yang ada di perpustakaan
perguruan tinggi.
D. Definisi Istilah
Kebutuhan informasi adalah suatu kebutuhan yang diperlukan seseorang
untuk mencapai suatu tujuan dan diperlukan media untuk mengaksesnya.
Kebutuhan informasi seorang mahasiswa dapat diperoleh melalui media cetak
dan elektronik.
Universitas Terbuka adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang
mempunyai sistem pembelajaran jarak jauh dan cabangnya tersebar di seluruh
Indonesia.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini akan memberikan gambaran umum tentang apa
yang dibahas dalam setiap bab dalam laporan penelitian ini. Adapun
sistematika penulisan sebagai berikut:
8
Bab I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
definisi istilah dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini menjelaskan teori – teori yang berasal dari kajian
pustaka yang memiliki kaitan dengan gambaran kebutuhan
informasi di perpustakaan perguruan tinggi, literatur yang
diambil berkaitan dan penelitian yang relevan dengan topik
penelitian meliputi: pengertian, buku pedoman, dan
seterusnya.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini membahas mengenai penulisan yang digunakan
yaitu jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan dan
analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam bab ini membahas mengenai profil, objek penulisan,
gambaran umum diantaranya : sejarah, visi misi, struktur
organisasi Universitas Terbuka. Dalam bab dibahas tentang
hasil penulisan dan pembahasan. Dalam pembahasan
penulis memberikan gambaran dari hasil penelitian yang
9
dijelaskan secara obyektif berdasarkan fakta yang ada di
tempat penelitian mengenai kebutuhan informasi mahasiswa
Univeritas Terbuka.
Bab V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang
dikemukakan peneliti serta saran yang merupakan masukan
dari peneliti.
10
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Universitas Terbuka
Universitas terbuka adalah universitas manajemen, yang operasinya
memerlukan jejaring dengan institusi yang berpartisipasi. Ini juga melibatkan
jaringan eksternal dengan seluruh universitas negeri untuk kurikulum, materi
kursus dan pengembangan item uji serta untuk penyediaan tutor yang
berkualitas; dengan Kantor Pos dan perusahaan kargo untuk distribusi bahan
kursus; dengan bank milik negara untuk pembayaran biaya; dengan jaringan
televisi, radio dan media untuk komunikasi dan interaksi dengan siswa;
dengan perpustakaan universitas dan perpustakaan nasional untuk akses
terhadap sumber belajar tambahan; dan dengan kantor pendidikan dan
sekolah setempat untuk pekerjaan administrasi dan pemeriksaan.8
Universitas Terbuka, merupakan open university di Indonesia yang
memiliki lebih dari 300.000 siswa. Hal ini disebabkan oleh jarak pendidikan
yang memberi akses masyarakat lebih mudah untuk belajar di universitas,
seperti yang dikatakan oleh Belawati. "Open education atau open learning
adalah visi sistem pendidikan yang dapat diakses oleh setiap individu dengan
batasan minimal”. Pendidikan jarak jauh adalah konsep pembelajaran jarak
jauh yang mengharuskan siswa untuk belajar mandiri, menurut Knowles yang
8 Aminudin Zuhairi, Irma Adnan, dan Dina Thaib, “Provision of Student Learning Support
Service In a Large-Scale Distance Education System at Universitas Terbuka, Indonesia,” Turkish Online Journal of Distance Education 8, no. 4 (2007): 45.
11
dikutip oleh Fatia Fatimah, Ardiansyah, dan Purwaningdyah murti Wahyuni
mengatakan bahwa itu termasuk self-directed learning, self-planned learning,
independent learning, self-education, self-instruction, self-study, and
autonomous learning. Universitas Terbuka menyediakan layanan tutorial
untuk memudahkan jarak antara dosen dan mahasiswa. Tutorial bertujuan
membantu siswa dalam memecahkan berbagai masalah belajar (Warsita,
2001). Siswa dapat mengikuti satu atau semua jenis tutorial yang ditawarkan
oleh UT.9
B. Informasi
Informasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari susunan atau kualitas
informasi ilmiah dan mempelajari peraturan-peraturan atau kaidah teori,
sejarah, metodologi, organisasi dokumentasi dan informasi ilmiah.10 Menurut
Andrew K. Shenton dan Pat Dixon informasi adalah dianggap sebagai bahan
intelektual yang dibutuhkan seseorang untuk memudahkan, menyelesaikan,
atau mengatasi situasi yang timbul dalam hidupnya.11
Menurut Tawaf dan Khaidir Alimin, informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna, lebih berarti dan bermanfaat bagi
9 Fatia Fatimah, Andriansyah, dan Purwaningdyah Murti Wahyuni, “Analysis of the Use of
Online Tutorial,” US-China Education Review 7 (2012): 671. 10 Kosam Rimbarawa, Dasar-dasar Organisasi Informasi (Jakarta: Hakaesar, 2004), 1. 11 Andrew K. Shenton dan Pat Dixon, “The Development of Young People’s Information
Needs,” Library and Information Research 28 (2004): 26.
12
penggunanya dan data menggambarkan kenyataan suatu kejadian dan
kesatuan yang nyata.12
Dervin mengemukakan tiga jenis informasi, berdasarkan tulisan filsuf Karl
Popper yang dikutip oleh Donald O. Case:
1. Tujuan, informasi eksternal adalah hal yang menggambarkan
kenyataan (tapi tidak pernah sama sekali).
2. Subjektif, informasi internal mewakili gambar kita, atau peta
realitas kognitif, struktur yang kita maksudkan pada kenyataan.
3. Informasi tentang perasaan mencerminkan prosedur dan perilaku
yang memungkinkan kita "bergerak" antara informasi eksternal dan
internal untuk memahami dunia, dan biasanya bertindak
berdasarkan pemahaman itu juga.13
Menurut Abdul Rahman Saleh, informasi dapat diperoleh dari berbagai
sumber informasi seperti sumber informasi primer, informasi sekunder dan
informasi tersier. Informasi primer adalah sumber yang melaporkan adanya
informasi tersebut misalnya suatu penemuan baru dan lain-lain. Beberapa
contoh sumber informasi primer ini adalah: (1) paten dan standar; (2)
makalah pertemuan dan laporan; (3) skripsi, tesis dan disertasi; (4) karangan
asli atau artikel ilmiah; dan (5) majalah atau jurnal ilmiah dan surat kabar.14
Informasi sekunder adalah informasi yang disusun dari sumber informasi
12 Tawaf dan Khaidir Alimin, “Kebutuhan Informasi Manusia: Sebuah Pendekatan Kepustakaan,” Perpustakaan UIN Suska Riau 15, no. 1 (2012): 50.
13 Donald O. Case, Looking for Information: A Survey of Research on Information Seeking, Needs, and Behaviour (Los Angeles: Academic Press, 2002), 43.
14 Janti G. Sujana, Abdul Rahman Saleh, dan Ratnaningsih, “Kajian Potensi Kebutuhan Informasi Standar di Institut Pertanian Bogor: Studi Kasus Pada Fakultas Teknologi Pertanian IPB Tahun 2010-2012,” Visi Pustaka 15, no. 3 (2013): 3.
13
primer yang disusun dengan suatu cara tertentu. Informasi tersier merupakan
sumber ketiga dalam publikasi ini unuk memudahkan penelitian atau mencari
informasi baik informasi primer maupun informasi sekunder.15
Menurut Ida Farida, dkk yang dikutip oleh Anna Satriana terdapat jenis-
jenis sumber informasi yaitu:
1. Print Resources (sumber-sumber tercetak)
Media sumber informasi dalam bentuk tercetak (perint media)
nampaknya masih merupakan pilihan media yang paling dibutuhkan
meskipun menghadapi tantangan luar biasa dengan semakin
berkembangnya media non cetak (elektronik, audio visual,
multimedia). Diantara alasan yang menyebabkan hal tersebut salah
satunya adalah bahwa media cetak (print media) telah membuktikan ia
sebagai bentuk yang ekonomis untuk penyediaan informasi yang
permanen dan tidak berubah seperti karya-karya sastra, buku-buku
anak bergambar, dan catatan yang permanen dari laporan-laporan hasil
penelitian.
Bagaimanapun, keberpihakan orang dalam menggunakan media
cetak dibandingka dengan penggunaan elekronik media, terhambat
oleh berbagai problem pemeliharaan yang kurang menguntungkan,
misalnya pemeliharaan bahan informasi dalam bentuk tercetak (print
material) yang sudah ada sejak 1990-an. Abad kedua puluhan merubah
dalam proses penerbitan dan bahan baku kertas telah menyebabkan
15 Rimbarawa, Dasar-dasar Organisasi Informasi, 4–7.
14
penyusutan yang semakin memburuknya tingkat kualitas ketahanan
kertas dari sebagian bahan-bahan informasi cetakan ini (print media).
a. Buku/ monograf
Buku didefinisikan sebagai kumpulan dari sebuah karya tulis
yang paling tidak memiliki minimal lebih dari 48 halaman yang
mempunyai judul khusus tersendiri yang diikat satu ikatan yang
sama dalam sebuah jilidan. Buku biasanya terdiri dari satu
jilidan atau volume bahkan bisa juga lebih. Sebuah buku dalam
format cetakan kadang disebut dengan istilah “Monograf”
(monograph). Monograf yang ada kaitannya antara satu dengan
lainnya mungkin memiliki set atau series. Copy-an atau
eksemplar dari sebuah buku yang dicetak dari naskah atau pelat
cetakkan yang sama mempunyai edisi yang samal. Di dalam
konteks dunia pendidikan dan juga dunia perpustakaan, media
sumber informasi buku terdiri dari fiksi dan non fiksi.
1) Buku Fiksi
Jenis buku fiksi adalah buku yang kandungan isinya
merupakan sesuatu yang tidak real (bukan sebenarnya)
yaitu hanya sebuah rekaan atau hasil imajinasi dari si
pengarang bersangkutan.
2) Buku Non Fiksi
Yang dimaksud buku jenis non fiksi adalah yang isi
pembahasannya adalah bedasarkan fakta atau kenyataan.
15
Buku non fiksi ini dianggap sebagai buku ilmiah, karena
ditulis bukan didasarkan pada khayalan dari si penulisnya.
3) Buku Referensi
Buku referensi (rujukan) adalah buku yang isinya disusun
dan diolah dengan metode tertentu (misalnya menurut
abjad). Jenis-jenis koleksi perpustakaan yang termasuk
bahan referensi (rujukan) antara lain, kamus, ensiklopedia,
buku tahunan (yearbook), buku panduan (handbook),
direktori, almanac, buku tahunan berisi statistika dan
informasi lain kadang-kadang terbatas pada sebuah bidang
saja, bibliografi, indeks, abstrak, atlas, dokumen
pemerintah, laporan hasil penelitian.
b. Serial
Serial merupakan istilah yang biasa dalam dunia
perpustakaan. Serial adalah penerbitan yang terbit secara
kronologis untuk periode waktu yang tidak terbatas. Serial
mencakup periodical, surat kabar, laporan tahunan, majalah,
yearbooks, jurnal ilmiah.
c. Grey Literature
Grey literature biasanya merujuk kepada beberapa
penerbitan yang diterbitkan oleh pihak-pihak tertentu seperti
pemerintahan, akademis, bisnis, dan industry baik dalam
bentuk cetakan (print) maupun dalam bentuk elektronik, tapi
16
penerbitannya tersebut tidak melalui jalur penerbitan komersial
dan penerbitannya tersebut tujuan utamanya adalah bukan
untuk aktifis bisnis dari organisasi bersangkutan.
2. Non Print Resources (Sumber-sumber non tercetak)
a. Microform
Microform adalah istilah biasanya yang digunakan untuk
menunjukkan bahan media sumber informasi yang berisi imej data
yang diperkecil.
b. CD-ROM
CD-ROM yang merupakan singkatan dari “Compact Disc Read-
Only Memory” adalah media penyimpanan data optic yang tidak
mudah hilang, menggunakan format fisik yang sama sebagaimana
audio CDs.
c. Online Katalog (OPAC)
Katalog adalah salah satu sarana yang biasanya dimiliki
perpustakaan untuk menemukan kembali informasi (information
retrieval) disamping sarana-sarana lainnya seperti abstrak dan
indeks, dan internet.
d. Electronic Publishing
Kesadaran terhadap informasi elekronik adalah semakin tinggi,
khusunya pada sektor-sektor bisnis dan professional. Eletronik
publishing adalah tidak sesederhana suatu sarana bantuan
17
elektronik untuk penerbitan tradisional. Contohnya, CD-ROM,
electronic journal, online newspaper./
e. Online information services
Information retrieval (temu balik informasi) dilakukan dengan
menggunakan sebuah computer sebagai sarana mencari dan
menemukan kembali beberapa informasi tertentu (terseleksi) dari
data yang ada pada komputer, contohnya blog, facebook.16
Informasi telah digunakan untuk menunjukkan beberapa konsep yang
berbeda. Penerapan istilah ini oleh beberapa disiplin kerja adalah bagian, tapi
tidak semua. Istilah yang sama telah digunakan untuk merujuk pada, di antara
fenomena lainnya, rangsangan sensorik, representasi mental, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, aspek pemikiran dan pembelajaran
manusia, keadaan pikiran, proses komunikasi, penilaian tentang relevansi
informasi, untuk kebutuhan informasi, isi dari spesialisasi subjek,
pengetahuan yang tercatat, dan objek tertentu yang membawa informasi
seperti dokumen.17
C. Kebutuhan Informasi
Menurut Britain yang dikutip Donald P. Ely definisi kebutuhan informasi
lebih sulit dari tuntutan informasi, ini mengacu pada tuntutan, yang mungkin
16 Anna Satriana, Kebutuhan Informasi Mahasiswa: Studi Terhadap Perpustakaan
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan, 2010), 17–23.
17 Case, Looking for Information: A Survey of Research on Information Seeking, Needs, and Behaviour, 42.
18
vokal atau tertulis, dan dibuat ke perpustakaan atau sistem informasi lainnya.
Namun dalam beberapa kasus kebutuhan identik dengan tuntutan, misalnya
pengguna mengetahui informasi yang relevan dengan pekerjaannya, dan
membuat permintaan ke sumber informasi, namun pengguna yang lain
membuat permintaan sangat sedikit namun memiliki banyak kebutuhan. Dari
sekian banyak penelitian yang telah mencoba untuk mengidentifikasi
kebutuhan informasi pengguna, tidak ada yang cukup teliti untuk
menghasilkan sesuatu yang lebih dari sekadar pernyataan "baik untuk
mengetahui" informasi dan perilaku pencarian informasi.18 Yang dimaksud
pengguna disini adalah seseorang yang aktif mencari informasi yang
merupakan bagian dari suatu sistem sosial yang aktif berinteraksi dengan
lingkungannya secara menyeluruh.19
Menurut Sulistyo-Basuki yang dikutip Riyan Sanjaya dan Ardoni,
Kebutuhan informasi adalah informasi yang diinginkan seseorang untuk
pekerjaan, penelitian, kepuasan rohaniah, pendidikan dan lain-lain.
Kebutuhan informasi ditentukan oleh:
1. Kisaran informasi yang tersedia,
2. Penggunaan informasi yang akan digunakan,
3. Latar belakang, motivasi, orientasi professional, dan karakteristik
masing-masing pemakai,
4. Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemakai berada,
18 Donald P. Ely, “The Myths of Information Needs,” American Educational Research
Association 2, no. 4 (1973): 15. 19 Agus Rifai, “Peran Pustakawan Intermediary dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
Pemakai,” Al- Maktabah 4, no. 1 (2002): 3.
19
5. Konsekuensi pengguna informasi.20
Dalam Herbert Menzel, untuk satu hal kebutuhan tidak sama dengan
keinginan sadar. Beberapa fungsi informasi sains secara alami tidak dapat
tercakup dalam kebutuhan apa pun yang masing-masing ilmuwan dapat
definisikan untuk diri mereka sendiri-misalnya, merangsang perhatian pada
bidang baru. Daftar kebutuhan informasi penelitian ilmiah tidak hanya
memerlukan pertimbangan dan pemikiran ahli melalui penelitian sebelumnya,
namun juga studi empiris mengenai kebutuhan informasi ilmuwan yang tidak
dapat dipisahkan dari studi tentang perilaku dan pengalaman ilmuwan. Untuk
sebagian besar, kita akan mempelajari apa informasi yang dibutuhkan
ilmuwan adalah dengan mempelajari pengalaman ilmuwan dalam menerima
dan menggunakan informasi ilmiah.21 Menurut Line dalam buku Laloo yang
dikutip oleh Herlina, Sri Suriana, dan Misroni menyatakan bahwa kebutuhan
informasi dalah sesuatu yang sebaiknya dimiliki oleh seseorang dalam
melakukan pekerjaan, penelitian, pendidikan, dan juga sebagai hiburan.22
Menurut M. Voigt dalam Hartono yang dikutip Rifai, jenis-jenis
kebutuhan informasi yang diperlukan seseorang pada dasarnya dapat
digolongkan dalam 3 jenis, yaitu:
20 Riyan Sanjaya dan Ardoni, “Perilaku Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Bung Hatta dalam Pencarian Informasi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Perpustakaan Universitas Bung Hatta,” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan 1, no. 1 (2012): 447.
21 Herbert Menzel, “The Information Needs for Current Scientific Research,” The University Chicago Press 34, no. 1 (1964): 17.
22 Herlina, Sri Suriana, dan Misroni, “Perilaku Pencarian Mahasiswa Program Doktoral Universitas Islam Negeri Raden Fatah dalam Penyusuan Disertasi,” Tamaddun 14, no. 2 (2015): 192.
20
1. Kebutuhan informasi tentang hasil-hasil, baik di bidang sendiri
maupun di bidang-bidang lain,
2. Kebutuhan informasi untuk pekerjaan sehari-hari yang berupa gambar-
gambar, metode-metode dan rancangan-rancangan,
3. Kebutuhan informasi untuk memulai proyek atau permasalahan baru
melalui suatu penelusuran.23
Menurut Nicholas yang dikutip oleh Tawaf dan Khaidir Alimin,
menyatakan bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi,
yaitu:
1. Jenis Pekerjaan,
2. Personalitas, yaitu aspek psikologis dari pencari informasi meliputi,
ketepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian secara sistematis,
motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan
atasan,
3. Waktu
4. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal (di dalam organisasi)
atau ekternal (di luar organisasi), dan
5. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi.24
Menurut Wilson kebutuhan informasi bukanlah kebutuhan primer, namun
kebutuhan sekunder yang muncul karena kebutuhan yang lebih mendasar dan
23 Rifai, “Peran Pustakawan Intermediary dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemakai,”
16. 24 Tawaf dan Alimin, “Kebutuhan Informasi Manusia: Sebuah Pendekatan Kepustakaan,” 55.
21
bahwa dalam upaya menemukan informasi untuk memuaskan suatu
kebutuhan.25 Menurut Katz dan Hass yang dikutip Pawit M Yusuf, kebutuhan
manusia sebagai berikut:
1. Kebutuhan kognitif. Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk
memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan dan pemahaman
seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat
seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Hal ini
memang benar bahwa orang menurut pandangan psikologis kognitif
mempunyai kecenderungan untuk mengerti dan menguasai
lingkungannya. Disamping itu kebutuhan ini juga dapat memberi
kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang.
2. Kebutuhan afektif. Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis,
hal yang dapat menyenangkan dan pengalaman-pengalaman
emosional. Berbagai media baik dalam bentuk cetak maupun dalam
bentuk rekaman elektronik juga sering dijadikan alat untuk mengejar
kesenangan dan hiburan.
3. Kebutuhan integrasi personal (personal intergrative needs). Ini sering
dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan
status individu, kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari seseorang untuk
mencari harga diri.
4. Kebutuhan integrasi sosial. Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan
dengan hubungan keluarga, teman dan orang lain di dunia. Kebutuhan
25 T.D. Wilson, “Models In Information Behaviour Research,” Journal of Documentation 55, no. 3 (1999): 252.
22
informasi didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung dan
berkelompok.
5. Kebutuhan berkhayal (Escapist needs). Ini dikaitkan dengan
kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan,
dan hasrat untuk mencari liburan atau pengalihan (diversion). 26
D. Kendala Mahasiswa
Kendala menurut wersig yang dikutip Putu Laxman Pendit adalah segala
tindakan manusia didasarkan pada suatu kendala yang dipengaruhi oleh
lingkungan pengetahuan, situasi, dan tujuan yang ada pada diri manusia. 27
Mahasiswa pasti mengalami kendala dalam menyelesaikan tugas akhir
misalnya skripsi. Mahasiswa yang optimis dalam menyusun skripsi mau
mencari pemecahan dari masalah, menghentikan pemikiran negatif, merasa
yakin bahwa memiliki kemampuan, dan lain-lain. Ketika menghadapi
kesulitan atau kendala dalam menyusun tugas akhir atau skripsi akan
berusaha menghadapi kesuliatan atau kendala tersebut dan tidak membiarkan
kesulitan atau kendala tersebut berlarut-larut.28
Dalam penelitian Siti Julia dan Dewi Padmo terdapat kendala dalam
memanfaatkan e-learning Universitas Terbuka yaitu, banyak sedikitnya
pengguna internet, kondisi geografis (tidak adanya jaringan internet), koneksi
jaringan, biaya, kelengkapan informasi yang tersedia, fasilitas (tidak memiliki
26 Yusuf, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi, 81. 27 Putu Laxman Pendit, Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: suatu pengantar
diskusi epistemologi dan metodologi (Jakarta: JIP-FSUI, 2003), 23. 28 Dwi Widya Ningrum, “Hubungan Antara Optimisme dan Coping Stres Pada Mahasiswa
UEU yang Sedang Menyusun Skripsi,” Jurnal Psikologi 9, no. 1 (2011): 42.
23
computer), gangguan listrik, dan kemampuan mahasiswa sendiri dalam
menggunakan internet.29
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang relevan dengan judul penelitian yang diambil yaitu skripsi
dari:
Skripsi yang berjudul “Perilaku Pemustaka dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN
Jakarta” yang disusun oleh Afda Cahirunnisa, Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan, perilaku dan
sumber-sumber informasi yang digunakan pemustaka Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Jakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan teknik
analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Informan dalam penelitian ini berjumlah lima orang yaitu dua pustakawan
dan tiga pemustaka yang sedang melakukan pencarian informasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemustaka Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana menggunakan perpustakaan sebagai tempat utama dalam
mencari kebutuhan infornasi mereka. Pencarian informasi digunakan untuk
menyelesaikan tugas akhir, mengerjakan tugas dan menambah pengetahuan.
Pemustaka menggunakan pola penelusuran informasi Ellis yang dibagi
29 Siti Julaeha dan Dewi Padmo, “Tingkat Pemanfaatan E-Learning Mahasiswa Universitas Terbuka,” Majalah Ilmiah Pembelajaran 3, no. 1 (2007): 102.
24
menjadi delapan kriteria, yaitu Starting, Chaining, Browsing, Differentiating,
Monitoring, Extracting, Verifying, Ending. Dalam penentuan sumber
informasi yang digunakan, pemustaka memilih untuk menggunakan buku-
buku dan jurnal sebagai sumber informasi utama, sedangkan internet
dijadikan sumber alternatif dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka.
Skripsi yang berjudul “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa” yang disusun oleh Heni Suhaeni,
Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perilaku mahasiswa UNTIRTA sebelum, pada saat, dan setelah mencari
informasi yang dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian deskriptif dan pendekatan kuantitatif dengan teknik
pengambilan data melalui kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah
jumlah rata-rata pengunjung Perpustakaan UNTIRTA pada bulan Maret yaitu
320 orang perhari. Sampel diambil sebesar 15% dari jumlah populasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa UNTIRTA sebelum
mencari informasi adalah positif , dimana skor yang didapat adalah 3,20, skor
ini berada pada skala interval pada titik 2,51-3,25. Kemudian perilaku pada
saat mencari informasi adalah positif, dimana skor yang didapat adalah 3,16.
Dan perilaku mahasiswa UNTIRTA setelah mencari informasi adalah sangat
positif, dimana skor yang didapat adalah 3,51 skor ini berada pada skala
interval pada titik 3,26-4,00.
25
F. Peta Tinjauan Literatur
Gambar 1
Peta Tinjauan Literatur
26
Kebutuhan informasi dipengaruhi oleh kebutuhan seseorang untuk mencari
informasi melalui sumber informasi yang digunakan. Kebutuhan informasi
pada setiap individu berbeda, namun untuk mahasiswa yang dalam
menyelesaikan tugas akhir informasi yang di inginkan memiliki satu tujuan
yaitu menyelesaikan masa studi. Sama hal-nya dengan mahasiswa dengan
pendidikan jarak jauh, mereka pun memiliki kebutuhan informasi yang sama
dengan mahasiswa lainnya.
Pada gambar 1 terdapat 4 teori terkait dengan kebutuhan informasi. Teori
tersebut antara lain menurut Sulistyo-Basuki tentang penentuan kebutuhaan
informasi, menurut M.Voigt tentang jenis kebutuhan informasi, menurut
Nicholas tentang faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi, dan
menurut Katz dan Hass tentang pemenuhan kebutuhan manusia.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori Katz dan Hass tentang
pemenuhan kebutuhan manusia. Alasan peneliti menggunakan teori ini karena
penyataan Wilson yang menyatakan bahwa kebutuhan informasi merupakan
kebutuhan sekunder yang muncul dalam upaya menemukan informasi untuk
memuaskan suatu kebutuhan30, maka dari itu peneliti menggunakan teori dari
Katz dan Hass yaitu tentang kebutuhan manusia.
30 Wilson, “Models In Information Behaviour Research,” 252.
27
G. Kerangka Pemikiran
Gambar 2
Kerangka Pemikiran
H. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
1. Definisi konseptual yaitu untuk memudahkan dalam menafsirkan
banyak teori dalam penelitian ini, berikut definisi konseptual penelitian
ini:
a. Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta
Program Studi Ilmu Perpustakaan
Pada pemenuhan kebutuhan informasi dalam penelitian ini
mempunyai empat sub variabel yaitu kebutuhan kognitif, kebutuhan
afektif, kebutuhan integrasi personal dan kebutuhan integrasi sosial.
28
b. Sumber Informasi yang digunakan dalam Memenuhi Kebutuhan
Informasi
Sumber informasi memiliki dua jenis dari sumber tercetak dan
sumber informasi elektronik. Sumber tercetak yang dimiliki
mahasiswa Univeritas Terbuka adalah buku modul pokok dan
sumber elektronik yang disediakan Universitas Terbuka antara lain
e-modul dan e-resources yang ada di Perpustakaan Digital UT.
c. Kendala Mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi
Mahasiswa memiliki kendala dalam memenuhi kebutuhan
informasi. Kendala yang dimiliki mahasiswa terkait dengan
pemenuhan kebutuhan informasi, menyelesaikan masa studi, dan
kendala dalam mengakses modul.
2. Definisi operasional merupakann petunjuk tentang bagaimana suatu
variabel diukur. Dengan melihat definisi operasional suatu penelitian,
maka seseorang peneliti akan dapat mengetahui suatu variabel yang
akan diteliti.
a. Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta
Program Studi Ilmu Perpustakaan, antara lain:
1) Kebutuhan kognitif
a) Mahasiswa dapat memahami informasi dengan baik
b) Mahasiswa memenuhi kebutuhan informasi dengan sarana
yang di sediakan UT
c) Mata kuliah yang menggunakan banyak sumber informasi
29
2) Kebutuhan afektif
a) Kesenangan saat mengerjakan tugas
3) Kebutuhan integrasi personal
a) Mahasiswa dapat menyelesaikan tugas akhir secara tepat
waktu
b) Alternatif penggunaan selain modul
4) Kebutuhan integrasi sosial
a) Kebersamaan dalam mengerjakan tugas
b. Sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan
informasi
1) Sumber tercetak
a) Sumber tercetak yang sering digunakan
b) Tempat mengakses sumber tercetak
c) Mahasiswa yang memiliki Buku Modul Pokok (BMP)
d) Penambahan atau perbaikan pada Buku Modul Poko
(BMP)
e) Alasan modul perlu perbaikan atau penambahan
2) Sumber elektronik
a) Rujukan umumnya mahasiswa dalam mencari informasi
b) Sumber elektronik yang sering digunakan
c) Sumber elektronik yang sering diakses
d) E-resources dalam memenuhi kebutuhan informasi
30
e) Alasan memilih sumber elektronik pada Perpustakaan
Digital UT
c. Kendala mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi
1) Memenuhi kebutuhan informasi
a) Kendala dalam mencari kebutuhan informasi dalam bidang
Ilmu Perpustakaan
2) Penyelesaian masa studi
a) Kendala mahasiswa tidak dapat menyelesaikan tugas akhir
secara tepat waktu
3) Mengakses modul
a) Kendala dalam mengakses modul pada Perpustakaan
Digital UT
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan
dalam penelitian maka peneliti menggunakan jenis dan pendekatan penelitian,
populasi dan sampel serta teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.31
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.32
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generaliasasi yang terdiri atas : obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
31 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta: Sekolah Tinggi Administrasi Lembaga Administrasi Negara, 2004), 60.
32 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), 8.
32
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Adapun penarikan sampel didasarkan pada random
sampling karena populasi diambil secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu.33 Adapun penarikan sampel diambil dari
populasi Mahasiswa aktif UPBJJ-UT Jakarta Prodi Ilmu Perpustakaan
sebanyak 322 orang. Adapun penarikan sampelnya menurut Suharsimi
Arikunto mengatakan bahwa jika populasi lebih dari seratus orang, maka
sampel dapat diambil 10%-15% atau 20%-30% atau sesuai dengan
kemampuan peneliti.34 Maka dapat diambil sampel 10% x 322 orang adalah
32,2 dan dibulatkan menjadi 32 orang.
C. Waktu Penelitian
Waktu penelitian (penyebaran kuesioner) dilaksanakan pada hari Senin, 3 -
30 September 2017, dilakukan dengan Google Form melalui e-mail. E-mail
mahasiswa didapatkan di bagian akademik Universitas Terbuka dengan
melampirkan surat ijin penelitian dan surat pernyataan.
Tabel 1 Jadwal Penelitian
33 Sugiyono, 82. 34 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktis (Jakarta: Rineka
Cipta, 1992), 102.
33
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data dengan fakta
yang ada di lapangan. Adapun teknik yang dilakukan dalam pengumpulan
data oleh penulis untuk penelitian ini adalah menggunakan sumber data
primer dan data sekunder.
a. Data Primer adalah Memuat informasi yang berupa karangan asli yang
ditulis secara lengkap. Kepustakaan ini biasanya berupa hasil
penelitian orisinil, yaitu penelitian tentang teori baru maupun
aplikasinya, atau penjelasan suatu ide atau gagasan dalam disiplin ilmu
tertentu. Selanjutnya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
melalui observasi dan kuesioner (angket).
1) Observasi merupakan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan
perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh
alat indra.35 Penulis melakukan pengamatan dengan datang
kantor UPBJJ-Jakarta dan Puslata UT untuk memperoleh data
yang akurat tentang gejala, peristiwa, dan kondisi actual yang
diperlukan, selain di dua tempat itu peneliti juga mendatangi
kantok akademik UT yang bertempat di Pd.Cabe untuk
menanyakan data jumlah mahasiswa.
2) Kuesioner (angket) yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.36 Pada
penelitian ini terdapat variabel antara lain,pemenuhan
35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 199.
36 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 142.
34
kebutuhan informasi mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program
Studi Ilmu Perpustakaan, sumber yang digunakan dalam
memenuhi kebutuhan informasi, dan kendala mahasiswa dalam
memenuhi kebutuhan informasi yang menghasilkan indikator,
dari indikator ini kemudian dibentuk kuesioner.
b. Data Sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Selain observasi dan kuesioner peneliti
juga menggunakan teknik studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah
penelitian yang datanya diambil dari terutama atau keseluruhannya dari
kepustakaan (buku,dokumen, artikel, laporan, koran, dan lain
sebaginya).37 Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen
yang sudah ada (koran, majalah, karya ilmiah orang lain)
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data dilakukan apabila data sudah diperoleh selanjutnya
akan diolah melalui beberapa cara. Teknik yang digunakan untuk
menganalisa data dilakukan dalam dua cara dengan editing dan tabulasi.
a. Editing
Data yang terkumpul di periksa kelengkapan data. Berkas-berkas
yang telah terkumpul dapat dinyatakan baik sehingga dapat dilakukan
proses selanjutnya.
b. Tabulasi
Memindahkan jawaban responden ke dalam tabel dan kemudian
dicari untuk dianalisa. Rumus prosentase menggunakan Likert yang
37 Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, 65.
35
dipergunakan dalam mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.38
Adapun rumus penghitungan Likert :
𝑃 = 𝑓𝑛
× 100%
Keterangan
P : Prosentase
f : Frekuensi
n : Jumlah Sampel39
Adapun untuk penafsiran nilai prosentase adalah:
0% = Tidak satupun
1% - 25% = Sebagian kecil
26% - 49 % = Hampir setengahnya
50% = Setengahnya
51% - 75% = Sebagian besar
76% - 99% = Hampir seluruhnya
100% = Seluruhnya40
38 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 93. 39 Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005),
25. 40 Warsito Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Pedoman Mahasiswa
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), 11.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Universitas Terbuka
1. Sejarah Universitas Terbuka
Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di
Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984,
berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984. UT
memiliki 4 Fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi (FEKON), Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) untuk jenjang Diploma dan Sarjana. Sejak tahun 2004, UT
membuka jenjang Magister pada Program Pascasarjana.41
2. Visi dan Misi
Visi:
Pada tahun 2021 UT menjadi institusi PTTJJ berkualitas dunia dalam
menghasilkan lulusan pendidikan tinggi yang memiliki daya saing
tinggi serta dalam mengembangkan teori dan praktek PTTJJ.
Misi:
1. Menyediakan akses pendidikan tinggi yang berkualitas dunia bagi
semua lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan berbagai
41 Universitas Terbuka, “Sejarah UT,” Universitas Terbuka Open University (blog), diakses 2
Oktober 2017, http://www.ut.ac.id/sejarah-ut.
37
program PTTJJ untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing
tinggi.
2. Mengkaji dan mengembangkan sistem PTTJJ
3. Memanfaatkan dan mendiseminasikan hasil kajian keilmuan dan
kelembagaan untuk menjawab tantangan kebutuhan pembangunan
Nasional.42
3. Struktur Organisasi
Struktur lengkap UT yang berlaku saat ini, baik yang dibentuk
dengan SK Mendiknas maupun tambahannya melalui SK Rektor
Nomor 112/J31/2005 tanggal 10 Maret 2005 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi Unit Kerja di Lingkungan UT adalah sebagai berikut.
Gambar 3 Struktur Organisasi
42 Universitas Terbuka, “Visi dan Misi,” diakses 2 Oktober 2017, http://www.ut.ac.id/visi-misi.
38
Keterangan Bagan:
• BAUK : Biro Administrasi Umum dan Keuangan
• BAAPM : Biro Administrasi Akademik, Perencanaan, dan
Monitoring
• LPPM : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
• LPBAUSI : Lembaga Pengembangan Bahan Ajar, Ujian, dan
Sistem Informasi
• PPs : Program Pascasarjana*)
• PPSDM : Pusat Pengembangan Sumber daya Manusia*)
• Puslata : Pusat Layanan Pustaka
• Pusmintas : Pusat Jaminan Kualitas
• PK : Pusat Keilmuan
• PPM : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat
• PAU-PPI : Pusat Antar Universitas–Pengembangan dan
Peningkatan Instruksional
• Puslitgasis : Pusat Penelitian Kelembagaan dan Pengembangan
Sistem
• Pusjian : Pusat Pengujian
• Puskom : Pusat Komputer
• PPBAC : Pusat Produksi Bahan Ajar Cetak
• Puslaba : Pusat Layanan Bahan Ajar
• PPBANC : Pusat Produksi Bahan Ajar Non Cetak
• UPBJJ : Unit Program Belajar Jarak Jauh
39
*) Unit ini dibentuk dengan SK Rektor43
B. Hasil Penelitian
Berikut ini akan diuraikan hasil kuesioner yang peneliti sebar ke 32
orang mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan
mengenai Kebutuhan Informasi Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program
Studi Ilmu Perpustakaan dalam Menyelesaikan Masa Studi. Kuesioner
disebar melalui Google Form dengan menggunakan alamat email
mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta. Pertanyaan dalam kuesioner berjumlah 39
pertanyaan meliputi pertanyaan terbuka dan tertutup. Adapun pertanyaan
yang ada di kuesioner terdiri dari beberapa kategori, diantaranya sebagai
berikut:
1. Profil responden
2. Informasi kunjungan responden
3. Pemenuhan kebutuhan informasi berdasarkan tingkat
kebutuhannya (kognitif, afektif, intergrasi personal, dan integrasi
sosial)
4. Sumber informasi yang sering digunakan responden
5. Kendala mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi
Berikut ini akan jelaskan hasil penyebaran kuesioner mengenai
Kebutuhan Informasi Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu
Perpustakaan dalam Menyelesaikan Masa Studi, sebagai berikut:
43 Universitas Terbuka, “Struktur Organisasi,” diakses 2 Oktober 2017, http://www.ut.ac.id/struktur-organisasi.
40
1. Profil Responden
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai identitas responden
Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Jurusan Ilmu Perpustakaan yang dilihat
dari jenis kelamin, pekerjaan, semester dan tingkat pendidikan.
Tabel di bawah ini adalah tabel tentang jenis kelamin responden
yang mengisi kuesioner yang merupakan mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta
Program Studi Ilmu Perpustakaan, sebagai berikut:
Tabel 2 Jenis Kelamin Responden
Alternatif Jawaban F % Perempuan 23 71,9 Laki-laki 9 28,1 Jumlah 32 100
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 32 orang yang diteliti,
sebagian besar terdiri perempuan yang berjumlah 23 orang (71,9%),
sedangkan hampir setengahnya merupakan responden laki-laki yang
berjumlah 9 orang (28,1%), Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden adalah perempuan.
Tentang pekerjaan mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi
Ilmu Perpustakaan cukup beragam, hal ini dapat dilihat dari:
Tabel 3 Pekerjaan Responden
Alternatif Jawaban F % Mahasiswa 15 46,9 Pustakawan 7 21,9 Karyawan 6 18,8 Belum Bekerja 2 6,2 PNS 1 3,1 Guru 1 3,1
41
Jumlah 32 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengahnya pekerjaan
responden adalah mahasiswa berjumlah 15 orang (46,9%), kemudian
sebagian kecil Pustakawan berjumlah 7 orang (21,9%), sebagian kecil
karyawan berjumlah 6 orang (18,8%), sebagian kecil belum bekerja
berjumlah 2 orang (6,2%), sebagian kecil PNS dan Guru yang
mempunyai jumlah responden 1 orang (3,1%).
Dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya pekerjaan
mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta adalah mahasiswa dan pekerjaan lainnya
hanya sebagian kecil.
Mahasiswa Universitas Terbuka cukup banyak dan beragam
semester karena dalam membuka pendaftaran mahasiswa baru sedikit
berbeda dengan universitas pada umumnya. Pada tabel di bawah akan
dijabarkan mengenai semester mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program
Studi Ilmu Perpustakaan, sebagai berikut:
Tabel 4 Semester Responden
Alternatif Jawaban F % 1 6 18,8 2 4 13 3 2 6,2 4 2 6,2 5 1 3,1 6 0 0 7 2 6,2 8 1 3,1 9 10 31,2 Sudah Lulus 4 13 Jumlah 32 100
42
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebagian besar
berada pada semester 9 berjumlah 10 orang (31,2%). Selebihnya adalah
sebagian kecil yaitu, pada semester 1 berjumlah 6 orang (18,8%),
semester 2 berjumlah 4 orang (13%), sedangkan responden yang sudah
lulus berjumlah 4 orang (13%). Semester 3 berjumlah 2 orang (6,2%,),
semester 4 berjumlah 2 orang (6,2%), semester 7 berjumlah 2 orang
(6,2%), dan semester 6 berjumlah 0 atau tidak satupun (0%).
Dapat disimpulkan sebagian besar responden berada pada semester
9, sedangkan semester 6 berjumlah 0 atau tidak satupun (0%),
Dalam tingkat pendidikan Universitas Terbuka memiliki 2 tingkat
yaitu S1 dan D2, berikut merupakan tabel yang menjabarkan tentang
tingkat pendidikan mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu
Perpustakaan, antara lain:
Tabel 5 Tingkat Pendidikan
Alternatif Jawaban F % S1 31 96,9 D2 1 3,1 Jumlah 32 100
Pada tabel di atas menunjukkan hampir seluruhnya mahasiswa
pendidikan S1 berjumlah 31 orang (96,9%) dan sebagian kecil tingkat
pendidikan D2 berjumlah 1 orang (3,1%). Dapat disimpulkan bahwa
hampir seluruhnya tingkat pendidikan mahasiswa adalah S1 daripada
D2.
43
2. Informasi Kunjungan Responden
Berikut ini adalah informasi kunjungan responden yang terdiri dari
frekuensi dalam mencari sumber informasi, frekuensi mengakses
sumber elektronik tercetak dan elektronik, pengetahuan responden
mengenai Perpustakaan Digital UT, frekuensi responden dalam
mengakses modul di Perpustakaan Digital UT.
Sumber informasi dapat diakses di mana saja dan kapan saja
mengingat sekarang adalah era digital. Maka berikut adalah waktu
mahasiswa mencari sumber informasi.
Tabel 6 Waktu Mahasiswa Mencari Sumber Informasi
Alternatif Jawaban F % Malam hari 18 56,3 Siang hari 8 25 Pagi hari 4 12,5 Sore hari 2 6,2 Jumlah 32 100
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa
mencari sumber informasi pada waktu malam hari sebanyak 18 orang
(56,3%), lalu hampir setengahnya mencari pada siang hari sebanyak 8
orang (25%), lalu sebagian kecil pada pagi hari sebanyak 4 orang
(12,5%) dan sore hari sebanyak 2 orang (6,2%).
Dapat disimpulkan bahwa, sebagian besar mahasiswa mencari
sumber informasi pada waktu malam hari dan sebagian kecil mencari
pada waktu pagi dan sore hari.
44
Sumber informasi merupakan hal yang dibutuhkan mahasiswa
dalam penyelesaikan tugas akhir. Maka frekuensi mahasiswa UPBJJ-
UT Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan dalam mencari sumber
informasi dapat dilihat:
Tabel 7 Frekuensi dalam Mencari Sumber Informasi
Alternatif Jawaban F % Setiap hari 20 62,5 Tidak tentu 9 28,1 Seminggu sekali 2 6,3 Seminggu 3 kali 1 3,1 Seminggu 4 kali 0 0 Seminggu 2 kali 0 0 Jumlah 32 100
Dari data tabel diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar
frekuensi dalam mencari informasi adalah yang mencari informasi
setiap hari yaitu berjumlah 20 orang (62,5%). Kemudian hampir
setengahnya yang mencari informasi tidak tentu sebanyak 9 orang
(28,1%). Selebihnya hanya sebagian kecil responden yang mencari
informasi seminggu sekali berjumlah 2 orang (6,3%) dan yang mencari
informasi seminggu 3 kali berjumlah 1 orang (3,1%). Untuk responden
yang mencari informasi seminggu 4 kali dan seminggu 2 kali, masing-
masing berjumlah 0 atau tidak satupun (0%).
Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar frekuensi dalam mencari
informasi adalah yang mencari informasi setiap hari dan tidak satupun
mencari informasi seminggu 4 kali dan seminggu 2 kali.
45
Mahasiwa mencari informasi setiap hari dan dalam pencarian
informasi tersebut mahasiwa pasti memiliki tujuan. Maka tujuan
informasi kunjungan mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu
Perpustakaan dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 8 Tujuan mencari informasi
Alternatif Jawaban F % Ingin mencari sumber informasi tertentu
13 40,6
Menambah wawasan 12 37,5 Menambah bahan rujukan 7 21,9 Yang lain 0 0 Jumlah 32 100
Pada tabel diatas, menunjukkan bahwa hampir setengahnya tujuan
mencari informasi adalah ingin mencari informasi tertentu berjumlah 13
orang (40,6%) dan menambah wawasan berjumlah 12 orang (37,5%),.
Kemudian sebagian kecil menambah bahan rujukan berjumlah 7 orang
(21,9%), dan yang lain berjumlah 0 atau tidak satupun (0%).
Dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya tujuan informasi
adalah ingin mencari informasi dan sebagian kecil menambah bahan
rujukan.
Adanya tujuan dalam mencari informasi membuat sumber
informasi juga dibutuhkan untuk melengkapi pencarian informasi.
Sumber informasi terdiri dari dua jenis yaitu, sumber informasi tercetak
dan sumber informasi elektronik. Maka frekuensi mengakses sumber
tercetak mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu
Perpustakaan dapat dilihat sebagai berikut:
46
Tabel 9 Frekuensi mengakses sumber tercetak
Alternatif Jawaban F % Ya 25 78,1 Tidak 7 21,9 Jumlah 32 100
Pada tabel diatas, menunjukkan bahwa hampir seluruhnya
frekuensi mengakses sumber tercetak berjumlah 25 orang (78,1%) dan
sebagian kecil tidak sering mencari sumber tercetak berjumlah 7 orang
(21,9%). Dapat disimpulkan bahwa hampir seluruhnya yang mengakses
sumber tercetak dan sebagian kecil yang tidak mengakses sumber
tercetak.
Selain sumber tercetak mahasiswa juga menggunakan sumber
elektronik. Frekuensi mengakses sumber elektronik mahasiswa UPBJJ-
UT Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 10 Frekuensi mengakses sumber elektronik
Alternatif Jawaban F % Setiap hari 10 31,2 Seminggu 3 kali 8 25 Seminggu sekali 7 21,9 Yang lain 7 21,9 Jumlah 32 100
Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa hampir setengahnya
responden yang mengakses sumber elektronik setiap hari sebanyak 10
orang (31,2%), dan sebagian kecil responden mengakses seminggu 3 kali
berjumlah 8 orang (25%), mengakses sumber elektronik seminggu sekali
dan yang lain responden menjawab jika dibutuhkan dan tergantung
47
kebutuhan berjumlah masing-masing 7 orang (21,9%). Maka dapat
disimpulkan bahwa hampir setengahnya responden mengakses sumber
elektronik setiap hari.
Mahasiswa banyak mengakases sumber elekronik, Perpustakaan
Digital UT menyimpan informasi berupa sumber elektronik. Maka
pengetahuan responden mengenai Perpustakaan Digital UT cukup
banyak, hal ini dapat dilihat dari:
Tabel 11 Pengetahuan responden mengenai Perpustakaan Digital UT
Alternatif Jawaban F % Ya 27 84,4 Tidak 5 15,6 Jumlah 32 100
Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa hampir seluruhnya
responden mengetahui mengenai Perpustakaan Digital UT berjumlah 27
orang (84,4%), dan sebagian kecil tidak mengetahui mengenai
Perpustakaan Digital UT berjumlah 5 orang (15,6%). Dapat disimpulkan
bahwa hampir seluruhnya responden mengetahui mengenai Perpustakaan
Digital UT.
Mahasiswa banyak yang mengetahui tentang Perpustakaan Digital
UT, ini berarti frekuensi responden dalam mengakses modul di
Perpustakaan Digital UT juga banyak, hal ini dapat diketahui dari:
48
Tabel 12 Frekuensi responden dalam mengakses modul di Perpustakaan
Digital UT Alternatif Jawaban F %
Ya 18 56,2 Tidak 14 43,8 Jumlah 32 100
Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian responden
mengakses modul di Perpustakaan Digital UT berjumlah 18 orang
(56,2%) dan hampir setengahnya tidak mengakses modul di Perpustakaan
Digital UT berjumlah 14 orang (43,8%). Jadi dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden mengakses modul di Perpustakaan Digital UT.
Mahasiswa Universitas Terbuka lebih memilih mengakses modul
di Perpustakaan Digital UT dibandingkan memiliki modul yang tercetak.
Maka mahasiswa pasti memiliki alasan tertentu memilih mengakses
modul di Perpustakaan Digital UT daripada memiliki buku modul
tercetak, ini dapat diketahui dari:
Tabel 13 Alasan responden memilih mengakses modul di Perpustakaan
Digital UT
Alternatif Jawaban F % Lebih mudah diakses 19 59,4 Lebih relevan 9 28,1 Yang lain 4 12,5 Jumlah 32 100
Pada tabel diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar alasan
responden mengakses modul di Perpustakaan Digital UT adalah lebih
mudah diakses sebanyak 19 orang (59,4%), kemudian sebagian kecil
lebih relevan sebanyak 9 orang (28,1%), dan yang lain sebanyak 4 orang
49
dengan alasan praktis (12,5%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
alasan responden memilih mengakses modul di Perpustakaan Digital UT
karena lebih mudah diakses.
3. Pemenuhan Kebutuhan Informasi Berdasarkan Tingkat
Kebutuhannya
Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai pemenuhan kebutuhan
informasi mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan
berdasarkan tingkatan kebutuhannya. Dari 5 aspek kebutuhan informasi
berdasarkan Bab 2, maka untuk penelitian ini peneliti hanya menggunakan
4 aspek saja, yaitu aspek kognitif, afektif, integrasi personal, dan integrasi
sosial.
Pada kebutuhan kognitif, mahasiswa memiliki keinginan untuk dapat
menambah pengetahuan atau menambah informasi. Pencarian atau
penelusuran dilakukan dengan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan
informasi tersebut. Pada penelitian ini terkait kebutuhan kognitif
mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan antara
lain, mahasiswa memahami cara mengolah informasi dengan baik,
responden memenuhi kebutuhan informasi dengan sarana yang disediakan
Universitas Terbuka, dan mata kuliah yang sering membutuhkan sumber
informasi.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi, mahasiswa akan menambah
informasi dengan berbagai cara. Dengan menambahnya informasi
mahasiswa dapat dikatakan memahami informasi dengan baik, maka
50
sebagai mahasiswa juga dapat mengolah informasi dengan baik, hal ini
dapat diketahui dari:
Tabel 14 Mahasiswa memahami cara mengolah informasi dengan baik
Alternatif Jawaban F % Mencari langsung dari internet lalu membacanya kemudian mengutipnya
27 84,4
Mencari di perpustakaan lalu mengutipnya 3 9,4 Mencari langsung di internet lalu men-copy paste
1 3,1
Yang lain 1 3,1 Jumlah 32 100
Dari data tabel di atas, dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya
mahasiswa dapat memahami informasi yang baik dengan cara
mengolahnya yaitu dengan mencari langsung dari internet lalu
membacanya kemudian mengutipnya berjumlah 27 orang (84,4%).
Kemudian sebagian kecil mencari langsung dari internet dan men-copy
paste berjumlah 1 orang (3,1%), mencari di perpustakaan lalu
mengutipnya berjumlah 3 orang (9,4%),dan yang lain berjumlah 1 orang
(3,1%), untuk jawaban responden yang lain adalah dengan membaca
saja.
Dapat disimpulkan bahwa hampir seluruhnya mahasiswa
memahami cara mengolah informasi dengan baik dengan cara
mengolahnya yaitu mencari langsung dari internet kemudian
membacanya lalu mengutipnya.
51
Tentang responden memenuhi kebutuhan informasi dengan sarana
yang diberikan Universitas Terbuka cukup memenuhi kebutuhan
informasi, ini dapat dilihat dari:
Tabel 15 Responden Memenuhi Kebutuhan Informasi dengan Sarana yang
disediakan Universitas Terbuka
Alternatif Jawaban F % Ya 28 87,5 Tidak 4 12,5 Jumlah 32 100
Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa hampir seluruhnya
mahasiswa dapat memenuhi kebutuhan informasi dengan tutorial online,
tutorial tatap muka dan buku modul berjumlah 28 orang (87,5%) dan
sebagian kecil tidak memenuhi kebutuhan informasi berjumlah 4 orang
(12,5%).
Jadi disimpulkan bahwa hampir seluruhnya responden dapat
memenuhi kebutuhan informasi dengan sarana yang disediakan
Universitas Terbuka yaitu, tutorial online, tutorial tatap muka dan buku
modul dapat menambah kebutuhan informasi mahasiswa UPBJJ-UT
Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan.
Tentang mata kuliah yang sering membutuhkan sumber informasi,
hampir semua mata kuliah membutuhkan sumber informasi, ini dapat
dilihat dari:
52
Gambar 4 Bagan Mata Kuliah yang sering membutuhkan Sumber Infomasi
Pada bagan di atas, menunjukkan bahwa mata kuliah yang sering
membutuhkan informasi adalah Literasi Informasi berjumlah 16 (8,2%),
diikuti oleh Manajemen Perpustakaan dan Pengolahan Buku dengan
masing-masing berjumlah 14 (7,2%), Sumber-sumber informasi
berjumlah 12 (6,2%), Preservasi dan Konverasi Media Informasi
berjumlah 11 (5,6%), Pengantar Ilmu Perpustakaan, Organisasi Informasi
dan Penelusuran Informasi dengan perolehan masing-masing 10 (5,2%).
Sedangkan Pembinaan Minat Baca, Pengantar Kearsipan, Karya Ilmiah,
Aspek Hukum dan Bisnis Informasi masing-masing berjumlah 9 (4,6%),
lalu Layanan Perpustakaan, Pemasaran Jasa Informasi Perpustakaan,
Profesi Perpustakaan, Kerjasama dan Jaringan Perpustakaan, dan
Pengelolaan Arsip Vital yang masing-masing berjumlah 8 (4,1%). Media
Teknologi, Psikologi Perpustakaan, Manajemen Penerbitan, Metode
53
Penelitian Perpustakaan, Pengembangan Perpustakaan Digital,
Penyusunan Artikel dan Publikasi Sekunder yang masing-masing
berjumlah 7 (3,6%). Bahasa Inggris untuk Pustakawan, Teknologi
Komunikasi dan Informasi, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah,
Pendidikan Kewarganegaraan, dan Manajemen Rekod Aktif yang
masing-masing berjumlah 6 (3,1%), Metode Penelitian Sosial dan
Penilaian dan Penyusutan Arsip yang masing-masing berjumlah 5
(2,6%). Kemudian Pengantar Ilmu Komunikasi, Otomasi dalam
Kearsipan, dan Pengantar Ilmu Ekonomi yang masing-masing berjumlah
4 (2,1%), Bahasa Indonesia, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Hubungan
Masyarakat, Produksi Media, Analisis Sistem Informasi, Kajian
Software, Pengantar Ilmu Politik, Pengantar Statistik Sosial, Komunikasi
Antar Pribadi yang masing-masing berjumlah 3 (1,5%). Dan yang
terendah adalah Pengantar Sosiologi dan Pendidikan Agama yang
berjumlah 2 (1%). Dapat disimpulkan bahwa semua mata kuliah berada
sebagian kecil prosentase yang di dapat, namun untuk prosentase yang
paling tinggi adalah pada mata kuliah Literasi Informasi.
Mata kuliah yang sering membutuhkan sumber informasi adalah
literasi informasi, maka mata kuliah tersebut memiliki banyak informasi
yang harus dicari pada sumber-sumber informasi tertentu. Pada mata
kuliah tersebut buku modul atau fasilitas yang diberikan Universitas
Terbuka belum sepenuhnya memenuhi informasi yang diinginkan
54
sehingga dibutuhkan informasi yang lain untuk memenuhi kebutuhan
pada mata kuliah literasi informasi tersebut.
Selain kebutuhan kognitif terdapat pula kebutuhan afektif. Pada
kebutuhan ini dikaitkan dengan sesuatu hal yang mendapatkan
pengalaman menyenangkan. Kebutuhan afektif terkait penilitian ini
adalah mengerjakan tugas sebagai bentuk kesenangan, ini dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 16 Mengerjakan tugas sebagai bentuk kesenangan
Alternatif Jawaban F % Ya 27 84,4 Tidak 5 15,6 Jumlah 32 100
Berdasarkan data di atas hampir seluruhnya mahasiswa yang
senang dalam mengerjakan tugas berjumlah 27 orang (84,4%),
sedangkan hanya sebagian kecil yang tidak senang dalam mengerjakan
tugas berjumlah 5 orang (15,6%).
Hal ini dikarenakan Universitas Terbuka merupakan universitas
yang memberikan pendidikan jarak jauh, sehingga hanya mengandalkan
tugas untuk mendapatkan nilai. Maka dalam mengerjakan tugas bentuk
kesenangan diperlukan guna mengingatkan mahasiswa dalam
penyelesain tugas akhir.
Dalam pemenuhunan kebutuhan informasi terdapat pula kebutuhan
integrasi personal yaitu, kebutuhan ini berasal dari diri seseorang untuk
mencari harga diri yang dikaitkan dengan kredibilitas, kepercayaan,
55
stabilitas dan status individu. Dengan memenuhi informasi seseorang
dapat meningkatkan status individu yang dapat meningkatan stabilitas
yang ada pada diri seseorang. Informasi yang disediakan sebuah institusi
pendidikan merupakan salah satu hal yang dapat meningkat status
individu. Kebutuhan integrasi personal terkait penelitian ini antara lain,
mahasiswa dapat menyelesaikan tugas akhir secara tepat waktu dan
modul yang diberikan Universitas Terbuka belum memenuhi kebutuhan
informasi.
Tentang mahasiswa yang dapat menyelesaikan tugas akhir secara
tepat waktu setelah memenuhi informasinya dengan sumber infomasi, ini
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 17 Mahasiswa dapat menyelesaikan tugas akhir secara tepat waktu
Alternatif Jawaban F % Ya 29 90,6 Tidak 3 9,4 Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel di atas, hampir seluruhnya mahasiswa dapat
mengerjakan tugas akhir berjumlah 29 orang (90,6%), sedangkan
sebagian kecil tidak dapat mengerjakan tugas akhir berjumlah 3 orang
(9,4%). Maka dapat disimpulkan bahwa hampir seluruhnya mahasiswa
yang dapat mengerjakan tugas akhir secara tepat waktu setelah
mendapatkan sumber informasi.
Tentang modul yang diberikan Universitas Terbuka belum
memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Prodi
56
Ilmu Perpustakaan, maka alternatif pilihan lain mahasiswa dalam
memenuhi kebutuhan informasinya pun berbeda, dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 18 Alternatif Penggunaan Selain Modul
Alternatif Jawaban F % Mencari di internet 29 90,6 Pergi ke perpustakaan 2 6,3 Yang lain 1 3,1 Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel di atas, alternative penggunaan selain modul
hampir seluruhnya adalah mencari di internet berjumlah 20 (90,6%).
Sebaian kecil pergi ke perpustakaan berjumlah 2 (6,3%) dan yang lain
berjumlah 1 (3,1%). Untuk jawaban yang lain adalah di mana saja. maka
dapat disimpulkan bahwa hampir seluruhnya alternative penggunaan
selain modul adalah mencari di internet.
Informasi yang diberikan Universitas Terbuka kepada mahasiswa
salah satunya adalah buku modul yang digunakan untuk proses belajar.
Buku modul Universitas Terbuka memiliki informasi yang beragam,
namun sebagai mahasiswa diperlukan informasi tambahan yang
digunakan untuk menunjang proses belajar. Maka dari itu mahasiswa
Universitas Terbuka yang menempuh pendidikan jarak jauh lebih
memilih mencari di internet daripada pergi ke perpustakaan.
Pemenuhan kebutuhan yang terakhir dalam penelitian ini adalah
kebutuhan integrasi sosoal. Kebutuhan integrasi sosial adalah kebutuhan
yang dikaitkan dengan hubungan keluarga, teman dan orang lain.
57
Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang yang ingin bergabung
dengan kelompok. Kebutuhan integrasi sosial pada penelitian ini terkait
kebersamaan mahasiswa saat mengerjakan tugas yang diberikan, ini
dapat dilihat dari:
Tabel 19
Kebersamaan saat mengerjakan tugas yang diberikan
Alternatif Jawaban F % Mengerjakan sendiri 28 87,5 Mengerjakan dengan teman/berkelompok 4 12,5 Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel di atas, hampir seluruhnya mahasiswa
mengerjakan tugas yang diberikan sebanyak 20 orang mengerjakan
sendiri (87,5%), sedangkan sebagian kecil mengerjakan dengan
teman/berkelompok berjumlah 4 orang (12,5%).
Hal ini dapat disebabkan karena mahasiswa Universitas Terbuka
merupakan mahasiswa dengan pendidikan jarak jauh, sehingga mereka
lebih individualis dalam mengerjakan tugas.
4. Sumber Informasi yang Sering digunakan Responden
Berikut ini adalah sumber informasi yang sering digunakan
responden antara lain, sumber tercetak yang digunakan, tempat
mengakses sumber tercetak, rujukan responden dalam mencari informasi,
sumber elektronik yang digunakan dan sumber elektronik yang diakses,.
Sumber informasi banyak digunakan oleh mahasiswa, apalagi untuk
mengerjakan tugas untuk itu dibutuhkannya rujukan yang beragam. Maka
58
rujukan responden dalam mencari informasi yang digunakan mahasiswa
UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan dapat dilihat:
Tabel 20 Rujukan responden dalam mencari informasi
Alternatif Jawaban F % Google 18 56,2 Jurnal 8 25 Modul 3 9,4 Yang lain 3 9,4 Jumlah 32 100
Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar rujukan
yang paling banyak digunakan responden dalam mencari kebutuhan
informasi adalah Google dengan jumlah 18 orang (56,2%), sedangkan
sebagian kecil rujukan responden dalam mencari informasi antara lain,
jurnal berjumlah 8 orang (25%), modul berjumlah 3 orang (9,4%), dan
yang lain berjumlah 3 orang (9,4%). Untuk rujukan yang lain responden
menjawab, semua yang dimaksud adalah Google, jurnal dan modul,
Koran online, dan browsing dengan membuka web yang sering dibuka.
Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar rujukan yang paling
banyak digunakan responen dalam mencari kebutuhan informasi adalah
Google sedangkan alternatif jawaban yang lain hanya sebagian kecil.
Buku modul merupakan sumber tercetak yang digunakan oleh
responden tapi sumber tercetak lainnya juga digunakan, ini dapat dilihat
dari:
59
Tabel 21 Sumber Tercetak yang Sering digunakan
Alternatif Jawaban F % Buku teks 16 50 Buku modul pokok 10 31,3 Yang lain 5 15,6 Majalah 1 3,1 Jumlah 32 100
Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa setengahnya sumber
tercetak yang sering digunakan adalah buku teks yang berjumlah 16
orang (50%), hampir setengahnya sumber tercetak yang sering digunakan
yaitu, buku modul pokok berjumlah 10 orang dengan prosentase (31,3%),
dan sebagian kecil majalah berjumlah 1 orang (3,1%), dan yang lain
berjumlah 5 orang (15,6%). Untuk yang lain responden menjawab buku
teks dan BMP, majalah dan referensi. Maka dapat disimpulkan bahwa
setengahnya sering menggunakan sumber tercetak yaitu buku teks.
Buku teks merupakan sumber tercetak yang banyak digunakan
mahasiswa, maka tempat akses untuk dalam mengakses sumber tercetak
ini berkaitan dengan kebutuhan sumber informasi mahasiswa berada, hal
ini dapat dilihat dari:
Tabel 22 Tempat mengakses sumber tercetak
Alternatif Jawaban F % Perpustakaan Perguruan Tinggi Lain 10 31,2 Yang lain 10 31,2 Puslata UT 7 21,9 Perpustakaan Daerah 3 9,4 Perpustakaan Nasional 2 6,3 Jumlah 32 100
60
Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa tempat mengakses sumber
tercetak hampir setengahnya pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Lain
berjumlah 10 orang dengan prosentase (31,2%), Yang Lain berjumlah 10
orang (31,2%) dan Puslata UT berjumlah 7 orang (21,9%). Lalu sebagian
kecil yang mengakses sumber tercetak antara lain, Perpustakaan Daerah
berjumlah 3 orang (9,4%)Perpustakaan Nasional berjumlah 2 orang
(6,3%). Untuk yang lain responden menjawab perpustakaan dikantor,
perpustakaan tempat responden bekerja, perpustakaan pribadi, membuka
modul yang dimiliki, toko buku, dan perpustakaan UIN JKT.
Pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa hampir
setengahnya mengakses sumber tercetak adalah Perpustakaan Perguruan
tinggi lain dan yang lain dan bukan Puslata UT yang merupakan
perpustakaan Universitas Terbuka. Ini dapat disebabkan oleh jarak antara
tempat tinggal dan pekerjaan mahasiswa yang beragam yang
mengakibatkan mahasiswa lebih banyak mengakses sumber tercetak di
perpustakaan perguruan tinggi lain yang lebih dekat dengan jarak tempat
tinggal.
Selain mengakses sumber tercetak di tempat lain mahasiswa
memiliki buku modul pokok tercetak yang diberikan pihak Universitas
Terbuka. Namun mahasiswa Universitas Terbuka ada juga yang tidak
memilikinya, hal ini dapat dilihat dari:
61
Tabel 23 Mahasiswa memiliki Buku Modul tercetak yang diberikan
Universitas Terbuka
Alternatif Jawaban F % Ya 17 53,1 Tidak 15 46,9 Jumlah 32 100
Pada tabel diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa
yang memiliki buku modul tercetak yang diberikan Universitas Terbuka
sebanyak 17 orang (53,1%) dan hampir setengahnya tidak memiliki buku
modul sebanyak 15 orang (46,9%).
Banyaknya mahasiswa yang memiliki buku modul tercetak dari
Universitas Terbuka maka mahasiswa dapat merasakan lengkapnya
informasi yang dimiliki oleh buku tersebut atau tidak. Maka modul
Universitas Terbuka perlu ada penambahan atau perbaikan, dapat dilihat
dari:
Tabel 24 Modul Tercetak Universitas Terbuka Perlu Ada Perbaikan Atau
Penambahan
Alternatif Jawaban F % Ya 19 59,4 Tidak 13 40,6 Jumlah 32 100
Pada tabel diatas, menunjukkan bahwa menurut mahasiswa
sebagian besar modul tercetak Universitas Terbuka perlu ada perbaikan
dan penambahan sebanyak 19 orang (59,4%) dan hampir setengahnya
tidak perlu ada perbaikan dan penambahan sebanyak 13 orang (40,6%).
Mahasiswa menggunakan modul untuk bahan rujukan dalam upaya
menyelesaikan masa studi mereka. Mahasiswa pun memiliki alasan
62
bahwa buku modul tercetak perlu perbaikan dan penambahan. Ini dapat
dilihat dari:
Tabel 25 Alasan modul tercetak perlu perbaikan atau penambahan
Alternatif Jawaban F % Tidak perlu diperbaiki 8 25 Cukup 6 18,8 Dalam latihan soal kunci jawaban tertukar 5 15,6 Penambahan materi yang lebih detail agar mudah dipahami
4 12,5
Harga yang mahal 4 12,5 Saat membeli lama datang 2 6,2 Glosariumnya perlu diperbaiki 2 6,2 Buku disertai dengan ilustrasi gambar 1 3,2 Jumlah 32 100
Pada tabel diatas, sebagian kecil alasan buku modul perlu
perbaikan atau penambahan antara lain, modul tidak perlu diperbaiki
sebanyak 8 orang (25%), kemudian modul telah cukup sebanyak 6 orang
(18,8%), dalam latihan soal kunci jawaban tertukar sebanyak 5 orang
(15,6%), pemahaman materi yang lebih detail agar mudah dipahami dan
harga yang mahal masing-masing sebanyak 4 orang (12,5%),
glosariumnya perlu diperbaiki sebanyak 2 orang (6,2%) dan yang
terendah adalah buku disertai dengan ilustrasi gambar sebanyak 1 orang
(3,2%).
Pada tabel 26 diatas menunjukkan bahwa buku modul perlu
perbaikan, namun dalam tabel 27 alasan paling banyak adalah modul
tidak perlu perbaikan. Tetapi jangan hanya melihat jawaban tersebut
namun alternatif jawaban yang lain menunjukkan bahwa modul perlu
untuk diperbaiki.
63
Pada tabel 22, Google merupakan rujukan yang banyak digunakan
dan Google merupakan bagian dari sumber eletronik. Sumber elektronik
banyak digunakan oleh mahasiswa dan memberikan kemudahan dalam
mengaksesnya, hal ini dapat dilihat:
Tabel 26 Sumber elektronik yang sering digunakan
Alternatif Jawaban F % E-journal 20 62,5 E-book 7 21,9 Yang lain 5 15,6 E-majalah 0 0 Jumlah 32 100
Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar sumber
elektronik yang sering diakses adalah e-journal berjumlah 20 orang
(62,5%). Sedangkan sebagian kecil mengakses e-book berjumlah 7 orang
(21,9%), dan yang lain berjumlah 5 orang (15,6%), kemudian e-majalah
berjumlah 0 yang berarti tak satupun diakses (0%), Untuk yang lain
responden menjawab semua (e-journal, e-book, e-majalah), berbagai
sumber dari browsing internet maupun ke perpustakaan langsung atau
dari grup whatsapp dan milis lainnya yang mempunyai passion yang
sama. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar sumber elektronik
yang sering diakses adalah e-journal.
E-journal merupakan sumber elektronik yang diakses berarti jurnal
online juga banyak diakses oleh responden maka tempat mengakses e-
jurnal pun berbeda, hal ini dapat dilihat dari:
64
Tabel 27 Tempat Mengakses Sumber Elektronik
Alternatif Jawaban F % Perpustakaan Digital UT 12 37,5 Jurnal Online 9 28,1 Repository 5 15,6 Yang lain 4 12,5 Perpustakaan Nasional 2 6,3 Jumlah 32 100
Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa hampir setengahnya
mengakses sumber elektronik di Perpustakaan Digital UT berjumlah 12
orang (37,5%), dan Jurnal Online berjumlah 9 orang (28,1%). Sedangkan
sebagian kecil mengakses sumber elektronik antara lain di Repository
berjumlah 5 orang (15,6%), Yang Lain berjumlah 4 orang (12,5%) dan
Perpustakaan Nasional berjumlah 2 orang (6,3%). Untuk yang lain
responden menjawab Google, hp, semua sesuai dengan kebutuhan, dan
PDII-LIPI. Maka dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya
mengakses sumber elektronik di Perpustakaan Digital UT dan Jurnal
Online.
Pada Perpustakaan Digital UT juga terdapat e-resources yang
membantu mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Namun
mahasiswa menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan informasinya,
dapat dilihat dari:
65
Tabel 28 E-resources Universitas Terbuka Memenuhi Kebutuhan Informasi
Mahasiswa
Alternatif jawaban F % Ya 17 53,1 Tidak 15 46,9 Jumlah 32 100
Pada tabel diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar e-resources
Universitas Terbuka dapat memenuhi kebutuhan informasi mahasiwa
sebanyak 17 orang (53,1%) dan hampir setengahnya tidak dapat
memenuhi kebutuhan informasi sebanyak (46,9%).
Mahasiswa memiliki banyak cara untuk mendapat sumber
informasi yang dibutuhkannya. Salah satunya adalah mencari dari
sumber yang telah disediakan oleh tempat mereka belajar. Maka, alasan
mahasiswa mengakses e-resources pada perpustakaan digital UT dapat
dilihat:
Tabel 29 Alasan Mahasiswa Mengakses E-Resources Pada Perpustakaan
Digital UT
Alternative Jawaban F % Lebih efisien 8 25 Menambah rujukan sumber informasi 8 25 Mempermudah mendapatkan informasi 7 21,9 Mudah diakses 7 21,9 Tidak mengakses 2 6,2 Jumlah 32 100
Pada tabel di atas, sebagian kecil alasan mahasiswa mengakses e-
resources pada perpustakaan digital UT antara lain, lebih efisien dan
menambah rujukan sumber informasi masing-masing sebanyak 8 orang
(25%), kemudian mempermudah mendapatkan informasi dan mudah
66
diakses masing-masing sebanyak 7 orang (21,9%) dan yang terendah
adalah tidak mengakses sebanyak 2 orang (6,2%). Namun dapat dilihat
bahwa prosentase alternatif jawaban lebih efisien dan menambah rujukan
sumber informasi lebih besar daripada yang lain. Maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecil alasan mahasiswa mengakses e-
resources pada Perpustakaan Digital UT adalah lebih efisien dan
menambah rujukan sumber informasi.
5. Kendala Mahasiswa dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
Berikut adalah kendala yang dihadapi mahasiswa Universitas
Terbuka Jurusan Ilmu Perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan
informasi. Adapun kendala yang dihadapi antara lain, kendala dalam
mencari kebutuhan informasi dalam bidang Ilmu Perpustakaan, kendala
apabila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan tugas akhir secara tepat
waktu dan kendala dalam mengakses modul pada perpustakaan digital
UT.
Kendala yang dihadapi mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan
informasinya salah satunya adalah kendala dalam mencari kebutuhan
informasi dalam bidang Ilmu Perpustakaan karena informasi dalam
bidang Ilmu Perpustakaan masih minim, ini dapat dilihat dari:
Tabel 30 Kendala dalam mencari kebutuhan informasi dalam bidang Ilmu
Perpustakaan
Alternatif Jawaban F % Informasi di bidang Ilmu Perpustakaan masih minim
8 25
Tidak ada 7 21,9
67
Terkait bahasa, karena kebanyakan informasi mengenai Ilmu Perpustakaan berbahasa Inggris
6 18,7
Koleksi untuk Ilmu Perpustakaan jarang ada di perpustakaan atau koleksi perpustakaannya tidak lengkap
4 12,5
E-book Ilmu Perpustakaan masih terbatas 2 6,3 Kurangnya sumber rujukan yang diketahui 2 6,3 Rujukan kurang update atau terbit tahun yang lama
1 3,1
Sumber tidak valid 1 3,1 Malas 1 3,1 Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel di atas, penafsiran data pada alternatif jawaban
menunjukkan sebagian kecil. Namun kendala paling tinggi dalam
memenuhi kebutuhan informasi dalam bidang Ilmu Perpustakaan adalah
informasi di bidang Ilmu Perpustakaan masih minin yang berjumlah 8
(25%), sedangkan yang tidak memiliki kendala sebanyak 7 orang (21,9%).
Terkait bahasa, karena kebanyakan informasi Ilmu Perpustakaan berbahasa
Inggris berjumlah 6 orang (18,7%), koleksi untuk Ilmu Perpustakaan di
jarang ada di perpustakaan atau koleksinya kurang lengkap berjumlah 4
orang (12,5%). Sedangkan e-book Ilmu Perpustakaan masih terbatas dan
kurangnya sumber rujukan yang diketahui masing-masing memiliki 2
orang (6,3%), serta yang terendah, rujukan kurang update atau terbit tahun
yang lama, sumber tidak valid dan malas masing-masing memiliki 1 orang
(3,1%).
Pada tabel 32 diatas menunjukkan sebagian kecil menujukkan tidak
ada kendala, namun dapat dilihat bahwa alternatif jawaban lainnya
menunjukkan bahwa terdapat kendala. Maka dapat diambil kesimpulan
bahwa sebagian kecil kendala dalam memenuhi kebutuhan informasi
68
dalam bidang Ilmu Perpustakaan adalah Informasi di bidang Ilmu
Perpustakaan masih minim.
Adapun kendala mahasiswa tidak dapat menyelesaikan tugas akhir
secara tepat waktu dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 31 Kendala Mahasiswa Tidak dapat Menyelesaikan Tugas Akhir Secara
Tepat Waktu
Alternatif Jawaban F % Rutinitas kantor yang cukup padat 4 40 Kurangnya pemahaman sehingga membutuhkan banyak waktu untuk memahami
3 30
Malas 2 20 Pekerjaan dan hal-hal tak terduga 1 10 Jumlah 10 100
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa hampir setengahnya
mahasiswa tidak dapat menyelesaikan tugas akhir secara tepat waktu
dikarenakan rutinitas kantor yang cukup padat sebanyak 4 orang (40%)
dan kurangnya pemahaman sehingga membutuhkan banyak waktu untuk
memahami sebanyak 3 orang (30%), sedangkan hampir sebagian malas
berjumlah 2 orang (20%), dan yang terakhir adalah pekerjaan dan hal-hal
tidak terduga berjumlah 1 orang (10%). Maka dapat disimpulkan bahwa
hampir setengahnya mahasiswa tidak dapat menyelesaikan tugas akhir
secara tepat waktu karena rutinitas kantor yang cukup padat.
Untuk jumlah responden yang mengisi kendala di atas hanya 10
orang maka peneliti menganggap bahwa sisanya tidak berkendala dalam
mengerjakan tugas akhir secara tepat waktu.
69
Pada Perpustakaan Digital UT terdapat modul dalam bentuk
elekronik, apabila mahasiswa ingin mengakses modul di Perpustakaan
Digital UT mahasiswa hanya tinggal memasukkan nomor induk
mahasiswa saja, namun untuk mengakses modul ini diperlukan jaringan
internet maka dapat juga terjadi kendala dalam mengaksesnya, ini dapat
dilihat dari:
Tabel 32 Terjadi kendala dalam mengakses modul pada Perpustakaan Digital
UT
Alternatif Jawaban F % Ya 19 59,4 Tidak 13 40,6 Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar pada
saat mengakses modul di Perpustakaan Digital UT yang mengatakan
terjadi kendala sebanyak 19 orang (59,4%), sedangkan hampir
setengahnya mengatakan tidak sebanyak 13 orang (40,6%). Maka saat
mengakses modul di Perpustakan Digital UT tidak terjadi kedala.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian responden adalah mahasiswa UPBJJ-
UT Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan yang disebar ke 32 orang
mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta, sebagian besar yang mengisi kuesioner
tersebut adalah perempuan daripada laki-laki. Untuk pekerjaan, sebagian
responden menjawab mahasiswa dan sebagian lagi menjawab karyawan
dan pustakawan, ini disebabkan karena menjadi mahasiswa Universitas
70
Terbuka adalah mahasiswa dengan sistem pendidikan jarak jauh yang juga
bekerja untuk dapat melanjutkan studi S1 dan mahasiswa yang mengisi
kuesioner paling banyak adalah mahasiswa semester 9, karena pada
semester 9 ini mahasiswa diharapkan menyelesaikan pendidikan secara
tepat waktu.
Dalam mencari informasi mahasiswa melakukannya setiap hari
karena informasi itu dibutuhkan dalam segala hal apalagi mengingat
bahwa teknologi sekarang sudah lebih maju, seperti yang dikatakan
Nicholas yang dikutip Tawaf dan Khaidir Alimin bahwa salah satu faktor
yang mempengaruhi kebutuhan informasi adalah sumber daya teknologi
dapat membantu dalam mencari informasi.44 Informasi yang dicari oleh
mahasiswa adalah informasi tertentu yang dibutuhkan melainkan bukan
hanya untuk bersenang-senang namun juga informasi yang dapat
membantu menyelesaikan masa studinya.
Responden yang merupakan mahasiswa juga menggunakan sumber
tercetak dan sumber elektronik. Menurut Nicholas faktor yang
mempengaruhi kebutuhan informasi juga adalah akses, yaitu menelusur
informasi secara internal (di dalam organisasi) atau eksternal (di luar
organisasi). Ini dapat dilihat dari mahasiswa Universitas Terbuka
menggunakan sumber tercetak dilakukan pada saat mereka sedang
dikantor atau tempat mereka bekerja maupun di perguruan tinggi lain yang
sekiranya informasi yang mereka butuhkan terdapat di sana. Mahasiswa
44 Tawaf dan Alimin, “Kebutuhan Informasi Manusia: Sebuah Pendekatan Kepustakaan,” 55.
71
Universitas Terbuka mencari informasi menggunakan sumber tercetak di
tempat mereka bekerja atau di perguruan tinggi lain untuk memenuhi
kebutuhan informasi mereka.
Mahasiswa Universitas Terbuka mempunyai buku modul serta
berbagi turorial online untuk memenuhi kebutuhan sumber belajar mereka.
Bukan hanya itu saja namun juga ditambah Perpustakaan Digital di mana
mahasiswa yang tidak memiliki buku modul tercetak dapat mengakses
buku modul elektronik di manapun mereka berada. Adapun mahasiswa
mengaksesnya atau tidak mereka memiliki alasan sendiri. Alasan mereka
pun berbeda seiring dengan kondisi di mana mereka berada.
Buku modul merupakan sumber informasi yang penting bagi
mahasiswa Universitas Terbuka karena itu adalah buku pegangan dalam
menunjang pembelajaran. Informasi yang dibutuhkan mahasiswa bukan
hanya terkait buku modul dan tutorial namun juga lebih, demi untuk
menunjang pendidikan tinggi mereka. Mahasiswa Universitas Terbuka
lebih sering mengakses sumber elektronik dikarenakan mereka merupakan
mahasiswa jarak jauh, jadi mereka lebih sering mengakses e-journal,e-
book, dan google guna memenuhi informasi yang dirasa kurang.
Dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa menurut Katz
dan Hass terdapat 5 aspek, namun dalam penelitian ini hanya terdapat 4
aspek yaitu kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integrasi
personal, kebutuhan integrasi sosial dan yang tidak terdapat dalam
72
penelitian ini adalah kebutuhan berkhayal,45 karena kebutuhan ini tidak
mencakup kebutuhan mahasiswa dalam penyelesaian masa studi. Theo JD
Bothma dan Henning Bergenholtz mengatakan bahwa gagasan kebutuhan
informasi berubah seiiring dengan berjalannya waktu juga terjadi dalam
berbagai konteks atau situasi yang berbeda.46 Maka untuk penelitian ini
tidak menggunakan kebutuhan berkhayal karena fokus dalam penelitian ini
kebutuhan informasi untuk menyelesaikan masa studi.
Untuk memenuhi kebutuhan kognitif dilihat dari mahasiswa
memahami cara mengolah informasi dengan baik yaitu dengan mencari di
internet, membacanya dan mengutipnya. Dengan memahami cara
mengolah informasi dengan baik maka mahasiswa dapat memenuhi hasrat
akan kebutuhan informasinya dengan baik. Sarana yang disediakan
Universitas Terbuka dapat memenuhi kebutuhan informasi. Sarana yang
dimaksud di sini adalah buku moduk pokok, tutorial online, tutorial tatap
muka dan Perpustakaan Digital UT. Untuk mata kuliah yang sering
membutuhkan sumber informasi adalah Literasi Informasi.
Untuk kebutuhan afektif yaitu kebutuhan yang dijadikan
kesenangan, seperti yang dikatakan Sulistyo-Basuki salah satu kebutuhan
informasi ditentukan oleh latar belakang, motivasi, orientasi professional,
dan karakteristik masing-masing pemakai.47 Maka dari itu mengerjakan
45 Yusuf, Komunikasi Instruksional: Teori dan Praktik, 81. 46 Theo JD Bothma dan Henning Bergenholtz, “Information Needs Changing Over Time: a
critical discussion,” SA Jnl Libs & Info Sci 79, no. 1 (2013): 23. 47 Sanjaya dan Ardoni, “Perilaku Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Bung Hatta dalam Pencarian Informasi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Perpustakaan Universitas Bung Hatta,” 447.
73
tugas sebagai bentuk kesenangan, ini karena motivasi terhadap rasa senang
dalam mengerjakan tugas membantu menyelesaikan tugas secara tepat
waktu.
Kebutuhan integrasi personal dipenuhi mahasiswa ketika setelah
mendapatkan sumber informasi mahasiswa dapat menyelesaikan tugas
secara tepat waktu dan jika modul yang diberikan oleh Universitas
Terbuka belum memenuhi kebutuhan informasi maka alternatif
penggunaan selain modul adalah mahasiswa mencari informasi di internet.
Untuk pemenuhan kebutuhan integrasi sosial mahasiswa
mengerjakan tugas bukan secara bersama-sama melainkan secara individu
karena sebagai mahasiswa dengan pendidikan jarak jauh yang sistem
belajarnya melalui jaringan internet maka mahasiswa Universitas Terbuka
kebanyakan tidak mempunyai teman seperti mahasiswa perguruan tinggi
pada umumnya.
Dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa tentu
mempunyai kendala, antara lain dalam bahasa yang banyak digunakan
adalah Bahasa Inggris, informasi mengenai Ilmu Perpustakaan masih
minim dan jika terdapat koleksi di perpustakaan tentang Ilmu
Perpustakaan namun koleksinya tidak lengkap. Menurut Sulistyo-Basuki
yang dikutip Riyan Sanjaya dan Ardoni pun menyebutkan salah satu
kebutuhan informasi ditentukan oleh kisaran informasi yang tersedia.48
Maka dari itu kisaran informasi untuk Ilmu Perpustakaan masih dirasa
48 Sanjaya dan Ardoni, 447.
74
minim dan menjadi kendala mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan
informasinya dan bisa saja menjadi penghambat dalam penyelesaian tugas
akhir.
Untuk kendala mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas
akhir secara tepat waktu, yang mengisi hanya 10 orang dan peneliti
mengganggap sebagian yang tidak mengisi karena tidak ada kendala.
Namun untuk mahasiswa lebih banyak menjawab karena rutinitas kantor
yang cukup padat, kurangnya pemahaman individu dan karena malas. Dari
hasil penelitian dalam mengakses modul di Perpustakaan Digital UT
sebagian besar mengatakan bahwa tidak adanya kendala dalam
mengaksesnya.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan pada Bab 4 diperoleh beberapa kesimpulan tentang
kebutuhan informasi mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu
Perpustakaan dalam penyelesaian masa studi, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kebutuhan informasi mahasiswa menggunakan pendapat Katz dan Hass
4 yaitu, kebutuhan koginitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integrasi
personal dan kebutuhan integrasi sosial. Kebutuhan kognitif yaitu
hampir seluruhnya mahasiswa yang memahami informasi dengan baik
dapat mengolah informasi dengan baik dengan mencarinya di internet
membacanya lalu mengutipnya (84,4%), dengan disediakannya buku
modul, tutorial online dan Perpustakaan Digital sebagai sarana
penunjang belajar hampir seluruhnya dapat memenuhi kebutuhan
informasi (87,5%), sebagian kecil mata kuliah yang sering
membutuhkan sumber informasi adalah Literasi Informasi (8,2%).
Pemenuhan kebutuhan afektif sebagai bentuk kesenangan adalah
mengerjakan tugas (84,4%). Pemenuhan kebutuhan integrasi personal
dengan mendapatkannya informasi hampir seluruhnya mahasiswa dapat
menyelesaikan tugas akhir secara tepat waktu (90,6%) dan alternatif
penggunaan modul adalah sebagian besar mencarinya di internet
76
(90,6%). Kebutuhan integrasi sosial dilihat dari kebersamaan dalam
mengerjakan tugas hampir seluruhnya dikerjakan sendiri (87,5%) maka
dari itu mahasiswa Universitas Terbuka tidak memiliki teman sesama
mahasiswa Universitas Terbuka.
2. Sumber informasi yang digunakan mahasiswa Universitas Terbuka
sebagian besar adalah Google (56,2%). Setengahnya sumber tercetak
yang digunakan adalah buku teks (50%) dan tempat mengakses sumber
tercetak hampir setengahnya adalah perguruan tinggi lain (31,2%),
sebagian besar mahasiswa memiliki buku modul tercetak Universitas
Terbuka (53,1%), sebagian besar buku modul perlu perbaikan atau
penambahan (59,4%), sebagian besar sumber elektronik yang
digunakan adalah e-journal (62,5%), hampir setengahnya tempat
mengakses sumber elektronik di Perpustakaan Digital Universitas
Terbuka (37,5%), sebagian besar e-resources memenuhi kebutuhan
informasi mahasiswa (53,1%), dan sebagian kecil alasan e-resources
memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa adalah lebih efisien dan
menambah rujukan sumber informasi (25%).
3. Kendala dalam memenuhi kebutuhan informasi yaitu, informasi tentang
Ilmu Perpustakaan yang masih minim dan jika ada perpustakaan yang
menyediakan sumber informasi tentang Ilmu Perpustakaan koleksinya
tidak cukup memadai, selain itu bahasa yang digunakan untuk Ilmu
Perpustakaan kebanyakan menggunakan Bahasa Inggris. Kendala
mahasiswa tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu yaitu terkait
77
rutinitas kantor yang cukup padat, hal-hal yang tidak terduga serta rasa
malas.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, penulis akan mengungkapkan saran yang
sekiranya dapat dipertimbangkan oleh Universitas Terbuka Program Studi
Ilmu Perpustakaan sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi kebutuhan informasi sekiranya Universitas Terbuka
agar memberikan akses ke sumber rujukan lain untuk informasi Ilmu
Perpustakaan, karena memang untuk subyek ini sumber informasinya
masih minim. Kemudian hendaknya agar dalam mengerjakan tugas
sesekali dilakukan secara berkelompok, supaya mahasiswa dapat
mengenal mahasiswa lain. Sehingga mahasiswa dapat membagi
informasi yang dimilikinya antar sesama mahasiswa.
2. Untuk sumber informasi, hendaknya agar buku modul pembahasannya
lebih detail agar lebih mudah dengan hanya membuka modul saja,
mengingat mahasiswa Universitas Terbuka merupakan mahasiswa
dengan pendidikan jarak jauh dan juga dalam pengiriman modul agar
lebih cepat. Namun juga tidak hanya terpaku pada buku modul,
mahasiswa juga diharapkan menambah informasi dengan sumber
informasi lain.
3. Untuk Perpustakaan Digital seyogyanya agar ditingkatkan kualitasnya
supaya saat mengakses tidak tersendat dan dalam koleksinya
diharapkan diperbarui atau di up to date atau menambahkan jurnal lebih
78
banyak. Namun juga diharapkan dengan menambahkan sumber
informasi, mahasiswa dapat mengakses dengan murah dan mudah.
Hendaknya juga untuk menambahkan subyek Ilmu Perpustakaan lebih
banyak karena memang untuk subyek ini belum banyak sumber
informasi yang berbahasa Indonesia. Karena sumber informasi yang
terbaru akan membantu mahasiswa dalam menambah wawasan serta
menyelesaikan tugas akhir secara tepat waktu.
79
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
———. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktis. Jakarta: Rineka Cipta, 1992.
Bothma, Theo JD, dan Henning Bergenholtz. “Information Needs Changing Over Time: a critical discussion.” SA Jnl Libs & Info Sci 79, no. 1 (2013): 22–35.
Case, Donald O. Looking for Information: A Survey of Research on Information Seeking, Needs, and Behaviour. Los Angeles: Academic Press, 2002.
Dewi, Atia Maulana. “Kebutuhan dan Pencarian Informasi oleh Siswa di Perpustakaan SMK Negeri 11 Semarang.” Jurnal Ilmu Perpustakaan 2, no. 2 (2013): 1–10.
Ely, Donald P. “The Myths of Information Needs.” American Educational Research Association 2, no. 4 (1973): 15–17.
Fatimah, Fatia, Andriansyah, dan Purwaningdyah Murti Wahyuni. “Analysis of the Use of Online Tutorial.” US-China Education Review 7 (2012): 670–75.
Herlina, Sri Suriana, dan Misroni. “Perilaku Pencarian Mahasiswa Program Doktoral Universitas Islam Negeri Raden Fatah dalam Penyusuan Disertasi.” Tamaddun 14, no. 2 (2015): 187–219.
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta: Sekolah Tinggi Administrasi Lembaga Administrasi Negara, 2004.
Julaeha, Siti, dan Dewi Padmo. “Tingkat Pemanfaatan E-Learning Mahasiswa Universitas Terbuka.” Majalah Ilmiah Pembelajaran 3, no. 1 (2007): 90–103.
Kartika, Widyana Dewi. “Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti: Studi Kasus di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.” Jurnal Ilmu Perpustakaan 1, no. 1 (2012): 1–10.
Kountour, Ronny. Statistik Praktis. Jakarta: PPM, 2005.
80
Melsya, Restu. “Pemanfaatan Situs http://students.unpad.ac.id Untuk Kebutuhan Informasi Akademik oleh Siswa Fikom UNPAD.” Jurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran 1, no. 1 (2012): 1–10.
Menzel, Herbert. “The Information Needs for Current Scientific Research.” The University Chicago Press 34, no. 1 (1964): 4–19.
Ningrum, Dwi Widya. “Hubungan Antara Optimisme dan Coping Stres Pada Mahasiswa UEU yang Sedang Menyusun Skripsi.” Jurnal Psikologi 9, no. 1 (2011): 41–47.
Pendit, Putu Laxman. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: suatu pengantar diskusi epistemologi dan metodologi. Jakarta: JIP-FSUI, 2003.
Rifai, Agus. “Peran Pustakawan Intermediary dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemakai.” Al- Maktabah 4, no. 1 (2002): 13–22.
Rimbarawa, Kosam. Dasar-dasar Organisasi Informasi. Jakarta: Hakaesar, 2004.
Saleh, Abdul Rahman, dan Janti G. Sujana. Pengantar Kepustakaan: Pedoman Bagi Pengguna Perpustakaan di Lingkungan Perguruan Tinggi. Bogor: Sagung Seto, 2009.
Sanjaya, Riyan, dan Ardoni. “Perilaku Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta dalam Pencarian Informasi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Perpustakaan Universitas Bung Hatta.” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan 1, no. 1 (2012): 442–425.
Satriana, Anna. Kebutuhan Informasi Mahasiswa: Studi Terhadap Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan, 2010.
Shenton, Andrew K., dan Pat Dixon. “The Development of Young People’s Information Needs.” Library and Information Research 28 (2004): 25–34.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.
Sujana, Janti G., Abdul Rahman Saleh, dan Ratnaningsih. “Kajian Potensi Kebutuhan Informasi Standar di Institut Pertanian Bogor: Studi Kasus Pada Fakultas Teknologi Pertanian IPB Tahun 2010-2012.” Visi Pustaka 15, no. 3 (2013): 1–10.
81
Tawaf, dan Khaidir Alimin. “Kebutuhan Informasi Manusia: Sebuah Pendekatan Kepustakaan.” Perpustakaan UIN Suska Riau 15, no. 1 (2012): 50–59.
Universitas Terbuka. “Sejarah UT.” Universitas Terbuka Open University (blog). Diakses 2 Oktober 2017. http://www.ut.ac.id/sejarah-ut.
———. “Struktur Organisasi.” Diakses 2 Oktober 2017. http://www.ut.ac.id/struktur-organisasi.
———. “Visi dan Misi.” Diakses 2 Oktober 2017. http://www.ut.ac.id/visi-misi.
Warsito Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Pedoman Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Wilson, T.D. “Models In Information Behaviour Research.” Journal of Documentation 55, no. 3 (1999): 249–70.
Yusuf, Pawit M. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
———. Komunikasi Instruksional: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
———. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi. Jakarta: Kencana, 2010.
Zuhairi, Aminudin, Irma Adnan, dan Dina Thaib. “Provision of Student Learning Support Service In a Large-Scale Distance Education System at Universitas Terbuka, Indonesia.” Turkish Online Journal of Distance Education 8, no. 4 (2007): 44–64.
LAMPIRAN
Membangun Kuesioner
No Variabel Sub Variabel Indikator Nomor pertanyaan
Teori
1 Pemenuhan Kebutuhan Informasi MahasiswaUPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan
Kebutuhan Kognitif
Mahasiswa dapat memahami informasi dengan baik
15, 19, 41 Katz dan Hass dalam Pawit M. Yusup, 2010
Mahasiswa memenuhi kebutuhan informasi dengan sarana yang disediakan UT Mata kuliah yang menggunakan banyak sumber informasi
Kebutuhan Afektif Kesenangan saat mengerjakan tugas
12
Kebutuhan Integrasi Personal
Mahasiswa dapat menyelesaikan tugas akhir secara tepat waktu
17, 43
Modul yang diberikan tidak memenuhi kebutuhan informasi
Kebutuhan Integrasi Sosial
Kebersamaan dalam mengerjakan tugas
13
2 Sumber yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan informasi
Sumber tercetak Sumber tercetak yang sering digunakan
30, 31, 32, 34, 35
Ida Farida, dkk dalam Anna Satriana, 2010
Tempat mengakses sumber tercetak Mahasiswa yang memiliki Buku Modul Pokok (BMP) Penambahan atau perbaikan pada
Buku Modul Pokok (BMP) Alasan modul perlu perbaikan
atau penambahan
Sumber elektronik Rujukan umumnya digunakan
mahasiswa dalam mencari informasi
10, 21, 22, 27, 28
Sumber elektronik yang sering digunakan Sumber elektronik yang sering diakses E-resources memenuhi kebutuhan informasi Alasan memilih sumber elektronik pada Perpustakaan Digital UT
3 Kendala mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi
Memenuhi kebutuhan informasi
Kendala dalam mencari kebutuhan informasi dalam bidang ilmu perpustakaan
16, 18, 38, 44 Putu Laxman Pendit, 2003
Penyelesaian masa studi
Kendala mahasiswa tidak dapat menyelesaikan tugas akhir secara tepat waktu
Mengakses modul Kendala dalam mengakses modul pada perpustakaan digital UT
BIODATA PENULIS
PUTRI WULANDARI. Lahir di Jakarta, 30 September
1995, anak kedua dari 2 bersaudara. Ayahanda Yadi dan
Ibunda Suparni. Penulis dibesarkan dari keluarga yang
sederhana yang dipenuhi kasih sayang. Penulis mempunyai
kakak laki-laki yaitu Danang Nur Cahyadi, S.IP. Riwayat
penulis dimulai dari SDN Bintaro 08 Pagi (2007), SMPN 178 Jakarta (2010), dan
SMAN 87 Jakarta (2013). Selanjutnya penulis masuk ke Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta dengan memilih program studi Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Adab dan Humaniora dan menulis skripsi yang berjudul “Kebutuhan
Informasi Mahasiswa UPBJJ-UT Jakarta Program Studi Ilmu Perpustakaan dalam
Penyelesaian Masa Studi”. Selama kuliah penulis mendapatkan beasiswa dari
Supersemar pada tahun 2015-2016. Penulis melakukan PKL di Pusat Layanan
Pustaka (Puslata) Universitas Terbuka.