Kebijakan Pelaksanaan PKRS

Post on 06-Jul-2018

212 views 0 download

Transcript of Kebijakan Pelaksanaan PKRS

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    1/18

     

    KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROMOSI

    KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKM RS)

    RS X

    RS X

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    2/18

     

    KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROMOSI

    KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKM RS)

    RS X 

    RS X 2016 

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    3/18

     

    KATA PENGANTAR

    Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

    kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

    setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif

    secara sosial dan ekonomis. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

     bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam

     bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan

    diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan

    rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

    Sesuai dengan visi dan misi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKM RS) di RS X

    maka tujuan dari PKM RS adalah terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan

     perilaku yang posistif di bidang kesehatan ( PHBS/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ) melalui

     perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan ( perilaku ) pasien atau klien rumah sakit lainnya,

    serta terpeliharanya lingkungan rumah sakit dan termanfaatkannya dengan baik semua

     pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit

    Diharapkan dengan diberlakukannya Kebijakan Pelaksanaan Promosi Kesehatan

    (PKM RS) ini dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan PKM

    RS di RS X.

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    4/18

      1

    KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

    (PKM RS) DI RS X

    I. 

    PENDAHULUAN

    Kesehatan adalah hak azasi manusia, dan sekaligus merupakan investasi sumber daya

    manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan

    Manusia (IPM). Oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk

    memeilihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh

    masyarakat Indonesia.

    Guna mewujudkan hal tersebut maka Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk lebih

    mengutamakan upaya-upaya peningkatan kesehatan (Promotif) dan pencegahan penyakit

    atau masalah kesehatan (Preventif) tanpa mengesampingkan upaya-upaya penanggulangan

    atau penyembuhan (Kuratif) dan pemulihan (Rehabilitatif) sesuai dengan paradigma sehat

    yang ada.

    Dalam rangka mewujudkan paradigma sehat tersebut RS X telah menjalankan

     program Promosi Kesehatan di Rumah Sakit (PKM RS), dimana Pelayanan PromosiKesehatan Rumah Sakit merupakan upaya pelayanan kesehatan untuk meningkatkan

    kemampuan pasien, klien dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat mandiri

    dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok

    masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah

    kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui

     pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka serta

    didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Pelaksanan promosi kesehatan di

    rumah sakit dengan cara menerapkan strategi pemberdayaan, bina suasana dan advokasi

    yang efektif melalui pendekatan individu, kelompok, dan massal. Oleh karena itu PKM

    RS merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pelayanan kesehatan di rumah

    sakit.

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    5/18

      2

    II.  PERKEMBANGAN DAN PENGERTIAN PKM RS.

    A.  PERKEMBANGAN PKM RS.

    Konsep Promosi Kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan

    kesehatan yang berlangsung sejalan dengan perubahan paradigma kesehatan

    masyarakat. Perubahan paradigma kesehatan masyarakat terjadi antara lain akibat

     berubahnya pola penyakit, gaya hidup, kondisi kehidupan, lingkungan hidup dan

    demografi.

    Pada awal perkembangannya kesehatan masyarakat difokuskan kepada faktor-

    faktor yang menimbulkan resiko kesehatan seperti udara, air, penyakit-penyakit yang

     bersumber pada makanan serta penyakit-penyakit lain yang berhubangan dengankemiskinan dan kondisi kehidupan yang buruk. Namun dalam perkembangan

    selanjutnya disadari bahwa kondisi kesehatan menjadi perhatian dan merupakan

     bagian dari upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya difokuskan pada:

    1.  Perilaku beresiko seperti: merokok, sek bebas, makanan rendah serat dan kurang

    gerak dan sebagainya.

    2.  Pelayanan kedokteran pencegahan.

    3.  Deteksi dini penyakit.

    Sehubungan dengan hal tersebut maka upaya pendidikan kesehatan harus disertai pula

    dengan upaya peningkatan kesehatan sehingga muncul program promosi kesehatan

    termasuk Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKM RS).

    B.  PENGERTIAN PKM RS.

    Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKM RS) di RS X adalah upaya-upaya yang

    dilakukan oleh RS X untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-

    kelompok masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan

    dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri dalam

    meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan, dan mengembangkan

    upaya kesehatan bersumber daya

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    6/18

      3

    masyarakat, melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial

     budaya mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

    III. 

    ANALISA SITUASI DAN KECENDRUNGAN.

    A.  ANALISA SITUASI.

    Sejak mulai dilaksanakannya konsep promosi kesehatan, di RS X program

    PKM RS secara organisatoris telah berubah menjadi kegiatan/urusan di bawah

    Instalasi Promosi Kesehatan dan Pemasaran. Pada awalnya pelaksanaan kegiatan

    PKM RS dilaksanakan oleh Tim PKMRS yang pelaksanaan tugasnya bukan sebagai

    tugas pokok. Sejak tahun 1998 pelaksanaan PKM RS berada di bawah InstalasiPKMRS, dan tahun 2005 berubah menjadi Instalasi PKM RS, kemudian sejak Oktober

    2006 untuk mengefektifkan dan mengefisienkan struktur organisasi RS X maka

    Instalasi PKM RS digabung dengan Humas dan Pemasaran. Tahun 2010 rumah sakit

    memandang perlu memisahkan Humas dengan Instalasi PKM RS, sehingga sejak itu

    Humas menjadi Instalasi sendiri bernama Instalasi Humas dan Pengaduan Masyarakat.

    Sedangkan Promkes digabungkan dengan Pemasaran, sehingga sampai sekarang

     pelaksanaan kegiatan PKM RS berada di bawah pengelolaan Instalasi Pemasaran.dan

    Promosi Kesehatan.

    Walaupun program PKM RS sudah dilaksanakan dalam waktu yang cukup

    lama, namun perubahan perilaku ( Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan ) masyarakat

    di RS X belum menuju pada upaya-upaya untuk mencegah masalah-masalah

    kesehatan dan meningkatkan kesehatan, serta kurangnya pemanfaatan sarana

    kesehatan yang ada seperti: pengunjung belum menjaga kebersihan lingkungan (

    membuang sampah sembarangan, meludah, membuang ingus dan dahak sembarangan

    ), merokok di area rumah sakit , dan lain sebagainya. Selain itu pengetahuan

     pengunjung masih perlu juga ditingkatkan terutama tentang upaya-upaya pencegahan

     penyakit dan peningkatan kesehatan, antara lain: pengetahuan tentang deteksi dini

    Kanker Serviks, pengetahuan tentang resiko dan penyebab penyakit kencing manis

    dan sebaginya.

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    7/18

     

    B.  KECENDRUNGAN.

    Pada saat ini tidak dapat dipungkiri kecendrungan masalah kesehatan semakin

    meningkat seiring dengan peningkatan perilaku dan gaya hidup masyarakat sehingga

    menuntut peran promosi kesehatan lebih ditingkatkan terutama di rumah sakit. Berikut

    kecendrung-kecendrungan yang terjadi di tengah masyarakat yang menuntut peran

    PKM RS antara lain:

    1.  Semakin banyaknya perilaku dan gaya hidup yang bersifat negatif sehingga

     berpengaruh terhadap kesehatan seperti: sex bebas baik sesama jenis maupun

     berlawanan jenis, konsumsi alkohol dan NAPZA, dan lain-lain.

    2.  Meningkatnya mobilitas penduduk yang akan mengakibatkan semakin mudahnya

     penularan penyakit.3.  Tambah berkembangnya pendayagunaan IPTEK akan mendorong semakin

    meningkatnya perilaku kurang gerak, konsumsi gizi tidak seimbang yang bisa

    mengakibatkan timbulnya obesitas dan berbagai penyakit tidak menular seperti;

    Diabetes, Jantung Koroner, Stroke dan lain-lain.

    4.  Munculnya penyakit-penyakit infeksi baru yang belum terdeteksi sebelumnya

    seperti SARS, Legionella dan sebaginya disamping kembali merebaknya penyakit

    infeksi yang semula sudah mulai menurun.

    5. 

    Semakin meningkatnya perilaku penyalahgunaan obat, narkotika, psikotropika dan

    zat adiktif lain (Napza) baik di kalangan masyarakat maupun pejabat pemerintah.

    6.  Semakin berkembangnya tekhnologi kedokteran dan kefarmasian serta mulai

    merebaknya pengobatan alternatif dan tradisional.

    C.  ANALISA KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN PELUANG.

    Mencermati uraian tersebut di atas dapat disimpulkan adanya faktor-faktor kekuatan,

    kelemahan, ancaman dan peluang dalam rangka peningkatan PKM RS di RS X.

    Kekuatan yang ada meliputi:

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    8/18

     

    1.  Pengelolaan PKM RS di RS X sudah berjalan cukup lama dan memerlukan

     pengembangan seiring dengan persiapan RS X menghadapi RS Tipe A, RS

     berkelas dunia, menghadapi persiapan akreditasi JCI dan versi Indonesia tahun

    2012, sehinga peran PKM RS merupakan salah satu kegiatan yang terintegrasi

    di dalamnya.

    2.  Sudah ada beberapa tenaga dengan jabatan fungsional PKM dan butuh

     pengembangan terus menerus.

    Kelemahan yang ada saat ini meliputi:

    1.  Jumlah tenaga pengelola PKM RS yang belum memadai.

    2. 

    Penempatan tenaga pengelola PKM RS dan jabatan fungsional PKM RS belum berjalan sesuai harapan.

    3.  Peralatan dan fasilitas serta media PKM RS belum memadai baik dari segi

    kuantitas maupun kualitas.

    4.  Belum banyak tenaga yang ada di RS menyadari bahwa kegiatan PKM RS

    merupakan kegiatan yang terintegrasi ke semua implementasi kegiatan

     pelayanan di RS. Kebanyakan tenaga yang ada beranggapan bahwa kegiatan

    PKM RS hanya merupakan tugas dari unit tertentu saja.

    5. 

    Dukungan lintas program dan lintas sektoral masih perlu ditingkatkan.

    6.  Kualitas SDM dan pengelolaan PKM RS belum maksimal sehingga masih

     butuh peningkatan.

    Sementara itu peluang yang ada meliputi:

    1.  Ditetapkannya Paradigma Sehat yang mengutamakan kegiatan promotif dan

     preventif.

    2. 

    Pemerintah melalui kementrian kesehatan mendorong RS X untuk menjadi RS

    kelas dunia, RS tipe A serta menjadi rujukan nasional, terakreditasi JCI dan

    Indonesia versi 2012.

    3.  Globalisas dan kemajuan IPTEK khusunya di bidang Telekomunikasi dan

    Informatika.

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    9/18

     

    4.  Digalakannya praktik Good Governance memacu peningkatan kemitraan antara

     pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam melaksanakan pembangunan

    kesehatan untuk mewujudkan Paradigma Sehat.

    Sedangkan ancaman yang ada berupa:

    1.  Semakin banyak, beragam dan kompleksnya masalah-masalah kesehatan.

    2.  Meningkatnya perilaku negatif masyarakat yang mengancam kesehatan mereka.

    3.  Terjadinya dehumanisas pelayanan kesehatan.

    IV.  VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN.

    A. VISI PKM RS.

    Memperhatikan kedaan, masalah dan kecendrungan dalam analisis tersebut di atas,

    maka perlu ditetapkan Visi PKM RS di RS X. Oleh karena PKM RS merupakan

     bagian integral dari upaya untuk mencapai Visi RS X, maka visi PKM RS adalah:

    “Centre of Excellent  Promosi Kesehatan di Sumatera untuk Mewujudkan Masyarakat

    Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”.

    B. MISI PKM RS.

    Untuk mewujudkan visi PKM RS tersebut maka visi PKM RS di RS X adalah:

    1.  Memberdayakan pasien, keluarga dan pengunjung lainnya bahkan petugas rumah

    sakit sendiri baik secara individu/perorangan maupun kelompok melalui

     pengorganisasian dan penggerakan masyarakat menuju tercapainya derajat

    kesehatan yang optimal.

    2.  Membina suasana dan lingkungan yang kondusif bagi terciptanya perilaku yang

     positif di bidang kesehatan bagi masyarakat.

    3. 

    Mengadvokasi para pengambil keputusan dan penentu kebijakan serta pihak-

     pihak lain yang berkepentingan (stakeholders) dalam rangka:

    a.  Mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan yang berwawasan

    kesehatan.

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    10/18

     

     b.  Mengintegrasikan PKM RS khususnya pemberdayaan masyarakat dalam

     program-program kesehatan di RS.

    c.  Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat bahkan dunia usaha.

    d. 

    Meningkatkan investasi dalam promosi kesehatan pada khsusnya dan bidang

    kesehatan pada umumnya.

    C.  TUJUAN DAN SASARAN PKM RS.

    Sesuai visi dan misi PKM RS maka tujuan PKM RS di RS X adalah: Terciptanya

    masyarakat rumah sakit yang menerapkan perilaku yang positif dibidang kesehatan

    (PHBS/Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) melalui perubahan pengetahuan, sikap dan

     perilaku pasien atau klien rumah sakit lainnya, serta pemeliharaan lingkungan rumahsakit dan termanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan oleh

    rumah sakit. Adapun yang menjadi sasaran PKM RS adalah:

    1.  Pasien

    2.  Keluarga pasien

    3.  Pengunjung lainnya

    4.  Petugas rumah sakit

    5.  Masyarakat yang tinggal/berada di sekitar rumah sakit.

    V.  KEBIJAKAN DAN STRATEGI.

    A.  KEBIJAKAN

    Penyelenggaraan misi PKM RS dalam rangka mencapai visi PKM RS di RS X maka

     perlu diterapkan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

    1. Untuk mencapai perwujudan Paradigma Sehat, PKM RS harus mengutamakan

    terciptanya perilaku masyarakat untuk mencegah timbulnya masalah-masalah

    kesehatan melalui upaya preventif dan promotif tanpa mengabaikan terciptanya

     perilaku masyarakat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang sudah terjadi

    melalui upaya kuratif dan rehabilitatif.

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    11/18

     

    2. Kegiatan PKM RS berupa upaya yang bersifat edukasi atau pendidikan kesehatan

    maupun upaya lainnya untuk peningkatan kesehatan .

    3. PKM RS bukan merupakan kegiatan yang berdiri sendiri yang hanya dikelola dan

    dilaksankan oleh unit tertentu atau hanya beberapa orang saja, melainkan kegiatan

    tersebut terpadu dan terintegrasi dengan kegiatan-kegiatan pelayanan lainnya di

    RS X, serta dilakukan secara terintegrasi pada setiap level manajemen dan setiap

     program yang ada di rumah sakit.

    4. Oleh karena kegiatan PKM RS terintegrasi ke semua pelayanan yang ada di RS X

    makaTugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) PKM RS melekat pada tenaga/petugas

    RS X yang berkompetensi di bidangnya masing-masing.

    5. 

    Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan PKM RS di seluruh RS maka disetiapunit pelayanan terutama yang berhubungan langsung dengan pasien disediakan

    ruangan atau pojok PKM RS yang dilengkapi dengan media PKM RS, panduan

     pemberian edukasi dan informasi terkait layanan unit tersebut, dan format

    dokumentasi pelaksanaan PKM RS serta SOP pelaksanaan pemberian edukasi dan

    informasi.

    6.  Pelaksanaan kegiatan PKM RS di unit masing-masing harus dilaporkan oleh

     pimpinan unit tersebut kepada Direktur Tekhnisnya dan menembuskannya kepada

    Kepala Instalasi Promkes dan Pemasaran.

    7.  Instalasi Promosi Kesehatan dan Pemasaran bertanggungjawab terhadap sosialisasi

    kebijakan pelaksanan PKM RS, memfasilitasi dan mengkoordinasikan

     penyelenggaraan dan pengembangan promosi kesehatan di RS X, melaksanakan

    monitoring evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan PKM RS kepada Direktur

    Utama melalui direktur tekhnis terkait yaitu Direktur Umum, SDM dan

    Pendidikan.

    8. 

    Peningkatan kemampuan PKM RS dilaksanakan secara bertahap dengan

    mengutamakan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada dengan

    mendayagunakan kemajuan-kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    12/18

     

    B.  STRATEGI.

    Agar kebijakan PKM RS di RS X dapat diterapkan maka ditetapkan Strategi PKM RS

    sebagai berikut:

    1. 

    Peningkatan Sumber Daya PKM RS.

    Strategi ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan SDM, dana dan sumber daya

    laian yang diperlukan untuk penyelenggraan PKM RS di RSUP Dr M Djamil.

    Peningkatan SDM dilaksanakan dengan mengutamakan peningkatan tenaga

     pengelola PKM RS dan SDM lain yang mendukung kegiatan PKM RS baik dari

    segi kuantitas maupun kualitas.

    2. Integrasi dan Singkronisasi PKM RS.

    Strategi ini dilaksnakan dalam rangka integrasi dan singkronisasi kegiatan PKM RSdengan kegiatan/program lainnya yang ada di RS X.

    3. Peningkatan Kerjasama dan Kemitraan.

    Strategi ini dilaksanakan dalan rangka meningkatkan promosi kesehatan dalam

    mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang memerlukan

    kerjasama lintas sektoral seperti: HIV/AIDS, TBC, malaria dan DBD,

     penyelahgunaan NAPZA, masalah merokok dan masalah kesehatan akibat bencana.

    4. Pengembangan Metoda, Tehnik dan Media.

    Strategi ini dilaksanakan dalam rnagka menemukan metoda-metoda, tehnik dan

    media pemberdayaan masyarakat, bina suasana, advokasi serta kemitraan yang

    sesuai dengan ciri-ciri tertentu masyarakat baik dari segi geografi, sosial budaya

    maupun ekonomi dan politik. Disamping itu strategi ini juga dimaksudkan untuk

    meningkatkan pemberdayaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam

     promosi kesehatan, termasuk juga pendayagunaan internet dan jaringan berbasis

    web ( web based network ).

    VI.  MONITORING DAN EVALUASI.

    Monitoring atau pemantauan dan evaluasi ( monev) kegiatan PKM RS dilakukan

    terhadap perkembangan dari masukan ( Input ), proses dan keluaran atau output serta

    terhadap dampak dari pelaksanaan PKM RS yang telah diselenggarakan.

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    13/18

     

    1. Indikator Masukan ( Input ).

    Masukan yang perlu mendapatkan perhatian adalah berupa komitmen pimpinan,

    ketersediaan sumber daya manusia (SDM), sarana/prasarana serta dukungan dana

    dalam pelaksanaan kegiatan.

    Evaluasi kualitas sumberdaya manusia dan fasilitas dilakukan dengan survey

    lapangan setiap bulan dan pelatihan mengenai materi edukasi unit-unit PKM RS

    setiap 6 bulan sekali. Evaluasi kinerja panitia PKM RS dilakukan dengan pelaporan

    dari setiap unit PKM RS, laporan Instalasi Promkes dan Pemasaran dan survey

    kepuasan pelanggan minimal setiap 6 bulan.

    2. 

    Indikator Proses.Monitoring dan evaluasi proses yang dilakukan adalah terhadap pelaksanaan

    kegiatan PKM RS yang meliputi PKM RS untuk pasien dan keluarga, pengunjung

    lainnya, serta petugas rumah sakit sendiri baik secara perorangan maupun kelompok,

    dan juga terhadap kegiatan yang dilaksanakan di luar gedung maupun di dalam

    gedung.

    Untuk pasien rawat jalan dan rawat inap monitoring kinerja PKM RS dilakukan

    dengan pemantauan setiap hari oleh setiap Penanggung Jawab unit terkait,

    dokumentasi permintaan PKM RS di status pasien, pencatatan pasien yang

    teredukasi di LOGBOOK (unit dan edukasi kolaboratif) dan formulir pemberian

    informasi dan formulir pemberian edukasi kolaboratif. Monitoring jumlah leaflet

    yang tersedia dilakukan dengan penyediaan 50 lembar untuk setiap topik materi

    edukasi disetiap unit terkait setiap bulannya dan dilakukan refill atau pengisian

    ulang setiap bulannya. Apabila leaflet habis sebelum sebulan, maka permintaan

    leaflet dapat dilakukan ke Instalasi Promkes dan Pemasaran.

    3. Indikator Keluaran ( Output )

    Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

     baik secara umum maupun secara khusus.

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    14/18

     

    4. Indikator Dampak.

    Indikator dampak mangacu kepada tujuan dilaksanakan PKM RS yaitu berubahnya

     pengetahuan, sikap dan perilaku pasien dan keluarganya, serta terpeliharanya

    lingkungan rumah sakit dan dimanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang

    disediakan oleh rumah sakit. Oleh sebab itu kondisi ini sebaiknya dinilai setelah

    PKM RS berjalan secara maksimal disemua unit RS.

    DITETAPKAN DI :

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    15/18

     

    KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS X NOMOR:

    TETANGPEMBERLAKUKAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN PKM RS

    DI RS X

    DIREKTUR UTAMA RS X

    Menimbang: a. Bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan dalam

    rangka persiapan RS X menghadapi RS Tipe A, RS berkelas dunia,

    menghadapi persiapan akreditasi JCI dan versi Indonesia tahun 2012,

     perlu dikembangkan berbagai upaya diantaranya melalui peningkatan

    Promosi Kesehatan Rumah Sakit.

     b. Bahwa pelaksanaan Kebijakan Promosi Kesehatan yang ditetapkan

    dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:

    1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi

    Kesehatan di Daerah, khusunya yang berkaitan dengan promosi

    Kesehatan Rumah Sakit.

    c.  Bahwa berdasarkan pertimbangan hrurf a dan b perlu memberlakukan

    Kebijakan RS X dalam pelaksanaan PKM RS di RS X yang ditetapkan

    dengan Keputusan Direktur Utama:

    Mengingat:

    1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran

     Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063):2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran

     Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    16/18

     

    4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004

    tanggal 19 Oktober 2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi

    Kesehatan;

    5. 

    Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/X/2004

    tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah;

    6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 004 tahun 2012

    tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit

    7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor.267/Menkes/SK/II/2010

    tentang Penetapan Road Map Reformasi Kesehatan Masyarakat.

    8. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI

    nomor.659/Menkes/Per/VIII/2009 tentang Rumah Sakit Indonesai KelasDunia ( World Class Hospital ).

    9. Surat Keputusan ……………., menerapkan PPK BLU;

    10. 

    11.  Surat Keputusan ……………. Nomor. ……………. tentang Susunan dan

    Uraian Jabatan Serta Tata Hubungan Kerja Rumah Sakit Umum pusat RS

    X.

    Memperhatikan:

    1. Keputusan Direktur RS X No…..tentang IPKP……

    2. Keputas Direktur S X No. tentang susunan Tim Akreditasi…..

    MEMUTUSKAN

    Menetapkan:

    Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RS X TENTANG PEMBERLAKUKAN

    KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH

    SAKIT (PKM RS) DI RS X.

    Kedua : Kebijakan Pelaksanaan PKM RS di RS X sebagaima- na tercantum dalam

    lampiran keputusan ini.

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    17/18

     

    Ketiga : Kepala Instalasi Pemasaran dan Promosi Kesehatan bertanggungjawab

    terhadap sosialisasi kebijakan pelaksanan PKM RS, memfasilitasi dan

    mengkoordinasikan penyelenggaraan dan pengembangan promosi

    kesehatan di RS X, melaksanakan monitoring evaluasi dan melaporkan

    hasil kegiatan PKM RS kepada Direktur Utama melalui direktur tekhnis

    terkait yaitu Direktur Umum, SDM dan Pendidikan.

    Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak ntanggal ditetapkan dan akan diadakan

     perbaikan sebagaimana mestinya bila terdapat kekeliruan di dalamnya.

    DITETAPKAN :

    DIREKTUR

    Tembusan:

    1.  Para

    LAMPIRAN KEPUTUSN DIREKTUR

    RS X NOMOR:

  • 8/17/2019 Kebijakan Pelaksanaan PKRS

    18/18

    TENTANGPEMBERLAKUAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN

    PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKM RS)DR RS X