Post on 28-Apr-2019
Kebijakan Kapasitas Nasional Kegiatan Usaha Hulu Migas
24 Agustus 2016 Surabaya
2
Old Approach: Revenue Maker
New Approach: Penggerak dan
Menciptakan Multiplier effect bagi perekonomian nasional.
Sumber
Pendapatan Dari penjualan
minyak dan gas bumi.
Sumber Energi & Bahan Baku
Penggerak &
Meningkatkan Nilai Tambah
Sumber Energi untuk kebutuhan domestik (power, industries, fuel, etc)
Bahan baku untuk feedstock, refinery, petrochemical
Memperkuat kemampuan dan kapasitas nasional.
Menumbuhkan keahlian dan kesempatan kerja
Salah mesin penggerak pertumbuhan perekonomian nasional
Pergeseran Paradigma: beyond revenue.. Because it’s limited…we need to optimize the exploitation
Multiplier Effect dari Kegiatan Hulu Migas
Setiap US$ 1Juta • Multiplier yang dihasilkan US$ 1,6 Juta • GDP additional US$ 0,7 Juta • Peluang pekerjaan mencapai 100 peoples
Multiplier Effect di Indonesia
3
Penciptaan Kesempatan Kerja
Penguasaan Teknologi
Multiplier Effect Bagi
Perekonomian Nasional
Peningkatan Daya Saing Industri DN
EPCI
Pemboran
5 Komoditas Utama Kegiatan Usaha Hulu Migas
Perkapalan
OCTG & Line Pipe
Turbomachinery
4
Nilai: US$ 3.332 Juta Nilai: US$ 55 Juta
Nilai: US$ 223 Juta Nilai: US$ 1.696 Juta
Nilai: US$ 1.206 Juta
5 Komoditas
Utama
Total Nilai 5 Komoditas Utama
Total Nilai Procurement List
US$ 6.515 Juta
US$ 10.082 Juta 60,3%
EPCI
Pemboran Optimalisasi pemanfaatan
pabrikan rig dalam negeri (fabrikasi dan perawatan);
Meningkatkan peran dan kemampuan perusahaan fabrikasi dan industri pendukung dalam negeri:
Mendorong alih teknologi dan kepemilikan alat oleh perusahaan dalam negeri;
Membangun kerjasama rekayasa rancang bangun dengan lembaga Litbang dan perguruan tinggi dalam negeri;
Penunjukan champion program vendor development.
Optimalisasi pembangunan kapal baru di galangan kapal dalam negeri
Mewajibkan proses perawatan/docking di dalam negeri.
Standarisasi spesifikasi
Clustering demand berdasarkan spesifikasi;
Penyelarasan kebutuhan dan program antara fungsi perencana, pengadaan, pemeliharaan untuk standarisasi pengadaan turbomachinery KKKS;
Perkapalan
OCTG & Line Pipe
Turbomachinery
Inte
rnal
Ex
tern
al
Pembebasan bea masuk peralatan rig.
Mengoptimalkan pembangunan rig dalam negeri.
Pengembangan industri material (industri hulu);
Pemberian insentif bahan baku import.
memberikan prioritas kepada industri baja DN untuk mendapatkan barang scrap
Pengembangan industri perawatan turbomachinery
Mendorong OEM untuk membuka seluas-luasnya lisensi kepada perusahaan perawatan di DN
Sinkronisasi antara program pembinaan dan roadmap industri dengan kebutuhan hulu migas.
Sinkronisasi antara program pembinaan dan roadmap industri dengan kebutuhan hulu migas.
Penurunan suku bunga BANK & kemudahan Pemodalan
Informasi demand-supply Aliansi strategis; kontrak jangka panjang; Prioritas kepada PDN dengan menggunakan
metode Pemilihan Langsung atau Penunjukan Langsung;
Right to Match; Penambahan Uang Muka; Monitoring komitmen Investasi, R&D dan
pemanfaatan SDM Nasional
Strategi Umum (Rumusan PTK)
Strategi Peningkatan Kapasitas Nasional
DEMAND • Penguatan informasi demand • Standarisasi spesifikasi • Perencanaan terintegrasi dan
sinkronisasi antar KKKS • Pengawasan kepatuhan KKKS
Strategi R-S-D (Regulasi-Supply-Demand)
Strategi
Regulasi
Supply (Industri)
Demand (KKKS)
REGULASI • Percepatan proses tender • Penguatan keberpihakan kepada
industri dalam negeri • Kesempatan untuk pelaksanaan DA/DS • Implementasi Market Inteligence. • Peningkatan Akuntabilitas • Sinkronisasi dengan instansi terkait
SUPPLY • Penguatan informasi supply • CIVD • Pelaksanaan Assessmnet Bersama • Penyusunan AML Bersama • Vendor Development • Sinkronisasi rencana investasi industri
dengan roadmap demand yag ada • Penguatan sektor industri hulu
Pelaksanaan Tender di Daerah
7
PTK 007 Rev.03 Bab I angka 6.6. Bagi KKKS dalam tahap Eksploitasi, Proses Tender untuk paket Tender kebutuhan penunjang operasi lapangan
dengan nilai perkiraan paket Tender sampai dengan Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau sampai dengan US$500,000.00 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat)
WAJIB diselenggarakan
di wilayah provinsi daerah operasi utama
KKKS
KKKS dapat melakukan kebijakan ini secara bertahap sesuai kemampuan Penyedia Barang/Jasa
di provinsi daerah operasi utama KKKS.
Keterlibatan Penyedia Barang/Jasa di Daerah
PTK 007 Rev.03 Bab IX angka 1.4. Bagi Penyedia Barang/Jasa usaha besar memberikan sebagian pekerjaannya kepada Penyedia Barang/Jasa usaha kecil termasuk koperasi kecil di daerah operasi KKKS. Hal tersebut harus dinyatakan dalam dokumen penawarannya.
PTK 007 Rev.03 Bab XII angka 2.20.4 & 2.20.4
Dalam hal nilai Kontrak pengadaan jasa > Rp20 Milyar atau US$2Juta
Pelaksana Kontrak wajib bekerja sama dengan usaha kecil setempat termasuk koperasi kecil setempat dengan cara mensubkontrakkan sebagian pekerjaan.
Ketentuan Pengalihan Pekerjaan
Dalam hal nilai Kontrak pengadaan jasa > Rp50 Milyar atau US$5Juta
Pelaksana Kontrak wajib bekerja sama dengan usaha menengah dan/atau usaha kecil setempat termasuk koperasi kecil setempat dengan cara mensubkontrakkan sebagian pekerjaan.
Asesmen
Investasi Baru VDP
Pembinaan Vendor
Existing Industri
o High technology o Belum ada di DN o Industri Hulu
Vendor Development Program. VDP memberikan peluang penunjukan langsung kepada industri yang berinvestasi di DN
Pembinaan
AML Bersama CIVD
APDN
Bersama dengan KKKS melakukan pembinaan kepada industri dalam negeri terkait HSE, standar & manajemen kerja, dll.
Menyusun Approved Manufacture List (AML) yang menjadi acuan seluruh KKKS.
Melaksanakan assessment dengan melibatkan beberapa KKKS kepada
industri dalam negeri
PEMETAAN
Program Monitoring & Pengawasan
Monitoring & Pengawasan
Pre Curent Post • WP&B • Procurement List • Rencana Tender • AML/VML DN Mega
Project • Road Map TKDN
Mega Project • Kunjungan kerja ke
Industri pendukung
• Monitor realisasi Project
• Inspeksi lapangan • Sistem Informasi
Pelaporan
• Audit Kepatuhan • Verifikasi TKDN • Penerapan sanksi • Standar Pelaporan
hasil Verifikasi TKDN
Pengawasan TKDN
Pelaksana Kontrak wajib memenuhi besaran pernyataan/komitmen TKDN sesuai dengan yang telah tercantum dalam Kontrak. Pelaksana Kontrak pada saat serah terima barang harus dapat membuktikan
bahwa barang yang diserahkan benar-benar diproduksi di dalam negeri sebagaimana dinyatakan dalam Kontrak.
Pelaksana Kontrak wajib melaporkan capaian nilai TKDN kepada Kontraktor KKS secara berkala sesuai tahapan yang disepakati dalam Kontrak dan/atau pada akhir masa Kontrak.
KKKS wajib melakukan monitoring dan verifikasi realisasi nilai TKDN, komitmen lokasi pengerjaan di wilayah Republik Indonesia, komitmen pengerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri serta kerja sama dengan usaha kecil/koperasi kecil sesuai Kontrak. Kontraktor KKS bertanggung jawab untuk mengawasi dan memastikan
pencapaian nilai TKDN oleh Pelaksana Kontrak.. Verifikasi realisasi nilai TKDN wajib dilakukan oleh Kontraktor KKS merujuk pada
ketentuan yang diterbitkan oleh Kementerian yang membidangi kegiatan Hulu Migas.
Objek Verifikasi TKDN
Bab XII angka 5.6.2. Referensi
Verifikasi TKDN
Nilai Realisasi TKDN
PORSI LOKASI Pelaksanaan
di dalam negeri
PORSI PENGERJAAN
oleh Perusahaan
Dalam Negeri
Kewajiban Verifikasi TKDN
Bab XII angka 5.6.2. Referensi
Nilai Tender (Rp.)
≥ 30% < 30%
Kompleksitas Tinggi
Kompleksitas Rendah
Kompleksitas Tinggi
Kompleksitas Rendah
≥ 1 Triliun Independen Vendor Independen/ Vendor (<5%)
Vendor
200 M – 1 T Independen Vendor Independen / Vendor
(<15%)
Vendor
50 M – 200 M Independen Vendor Vendor Vendor
5 M – 50 M KKKS Vendor Vendor Vendor
2,5 M – 5M Vendor Vendor Vendor Vendor
<2,5 M NA NA NA NA
Sanksi TKDN
Sanksi Administrasi Sanksi Finansial
Kategori Kuning
Kategori Merah
Gagal memenuhi nilai TKDN, dimana: • realisasi TKDN lebih besar atau sama
dengan 90% dibandingkan komitmen TKDN dalam Kontrak; atau
• menurut penilaian Kontraktor KKS penyebab tidak tercapainya nilai TKDN adalah di luar kendali Pelaksana Kontrak
Tidak mampu memenuhi kewajiban pemenuhan komitmen sebagai berikut: • nilai realisasi TKDN lebih kecil dari 90%
dari komitmen TKDN dalam Kontrak; • nilai realisasi TKDN lebih rendah dari
batasan minimal TKDN; • pengerjaan di wilayah Republik Indonesia;
dan/atau • pengerjaan oleh Perusahaan Dalam
Negeri dalam Kontrak.
Tidak Mengubah Peringkat
Mengubah Peringkat
Sanksi = HEP (Realisasi) - HEP (Penawaran)
Sanksi = {HEP (Realisasi) - HEP (Penawaran)} + (Nilai Kontrak- Nilai Penwaran Peringkat II)
Sanksi Sanksi
Kategori Kuning
Sanksi Kategori Merah
Sanksi Kategori
Hitam
Masa berlaku surat peringatan selama enam bulan terhitung mulai sejak dikeluarkannya surat peringatan.
Penyedia Barang/Jasa yang terkena sanksi kategori merah, dilarang mengikuti kegiatan pengadaan baru selama masa satu tahun berikutnya di lingkungan KKKS yang bersangkutan.
KKKS mengeluarkan surat pemberian sanksi kategori hitam; Selanjutnya SKK Migas memasukkan dalam daftar Penyedia
Barang/Jasa terkena sanksi kategori hitam yang dapat diakses secara online oleh seluruh KKKS;
Apabila Penyedia Barang/Jasa kembali terkena sanksi kategori hitam dari KKKS yang bersangkutan atau KKKS lainnya dalam periode sanksi pelanggaran kategori hitam yang masih berlaku ditambah masa percobaan selama setahun sesudah sanksi kategori hitam awal, kepada Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi kategori hitam ditambah selama satu tahun di seluruh KKKS.
TERIMA KASIH
Back-up Slide
Koordinasi Antar Instansi
Kem Perindustrian
Kementerian Keuangan Kem. ESDM BKPM
• Membuat regulasi memperioritaskan industri dalam negeri
• Memberikan preferensi untuk meningkatkan investasi
• Membuat “proteksi” guna mengembangkan industri nasional
• Mengembangkan industri dalam negeri
• Mengembangkan basisdata (Database) capaian TKDN
• Menciptakan regulasi fiskal yang menarik dan mendukung investasi di hulu migas sekaligus mampu melindungi industri dalam negeri
• Menyederhanakan proses perizinan dalam melakukan investasi
• Pemberian Insentif bagi investor
Koordinasi
18
• Realisasi capaian TKDN • Realisasi penggunaan
produk dalam negeri yang digunakan sebagai material.
• Perlu koordinasi dengan Kem. Perindustrian
• Penyusunan roadmap Kapasitas Nasional
• Monitoring capaian roadmap TKDN
• Monitoring terhadap program pengembangan SDM & vendor lokal di daerah operasi.
• Pengawasan melalui audit kepatuhan
• Pengawasan terhadap ketentuan dalam dokumen tender dan kontrak
• Pengawasan terhadap proses tender
• Pengawasan terhadap pelaksanaan kontrak.
Program Monitoring & Pengawasan
Pengawasan
KKKS Big Project Industri
Pembinaan Vendor
CIVD Centralized Integrated Vendor
Database
Vendor Asesmen Bersama Melaksanakan Asesmen dengan
melibatkan beberapa KKKS kepada industri dalam negeri
AML Bersama Menyusun Approved Manufacture
List yang menjadi acuan seluruh KKKS.
Pembinaan Vendor Bersama dengan KKKS melakukan pembinaan kepada industri dalam
negeri terkait HSE, standar& manajemen kerja, dll.
Pemetaan Memetakan kemampuan aktual industri penunjang migas dalam
negeri
VDP Vendor Development Program.
VDP memberikan peluang penunjukan langsung kepada
industri yang berinvestasi di DN