Post on 19-Oct-2015
description
5/28/2018 Keanekaragaman Pada Manusia
1/12
KEANEKARAGAMAN PADA MANUSIA
I. I TOPIK : Keanekaragaman pada Manusia
N : Ingin Mengetahui Keanekaragaman Genetik pada Manusia Melalui Pengamatan
Fenotip
III. DASAR TEORI :
Setiap manusia memiliki keunikan masing-masing. Tidak ada individu yang tepat sama,
sekalipun pasangan kembar identik. Keturunan dari hasil perkawinan individu memiliki
susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan
perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam
satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap
individu dengan lingkungan. Faktorlingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak
(fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Faktor
lingkungan dapat berupa nutrisi yang mempengaruhi tinggi, latihan fisik mengubah bentuk
badan, berjemur dan menggelapkan kulit. Bahkan kembar identik, yang secara genetik sama
pun, menampakan perbedaan fenotipe sebagai akibat dari pengalaman mereka sendiri-sendiri.
Meskipun penelitian dan penyelidikan tentang peristiwa genetik (hereditas) pada manusia
lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan penyelidikan pada hewan ataupun
tumbuhan. Akan tetapi, kita dapat menyelidiki keanekaragaman manusia dari
keanekaragaman suatu populasi, misalnya : kita bisa mengamati variasi sifat pada manusia
khususnya sifat-sifat fisik yang tampak maupun kita bisa membandingkan persamaan dan
perbedaan sifat yang terbanyak dalam populasi kelas.(teachingteam.files.wordpress.com)
Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya
keanekaragamangeneticmerupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap
lingkungannya. Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri- cirri yang dapat dilihat
dengan mudah melalui fenotip (penampilannya).
Pada manusia, setiap sel somaticmemiliki 46 kromosom. Dengan mikroskop cahaya,
kromosom- kromosom yang terkondenasi dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, terlihat
dari penampilannya. Masing-masing kromosom memiliki suatu garis pola pita/ garis tertentu
ketika diberi zat tertentu. Jika kedua kromosom dari satiap pasangan membawa gen yang
mengendalikan karakter warisan yang sama. Sebagai contoh, jika suatu gen untuk warna mata
ditempatkan pada suatu lokus pada kromosom tertentu, maka homolog dari kromosom
tersebut juga akan memiliki gen yang menentukan warna mata pada lokus yang setara
Pada cuping telinga di populasi kelas Pendidikan Fisika Internasional, ada cuping yang
menempel dan tidak menmpel. Dimana sifat cuping telinga melekat ditentukan oleh gen
resesif pada autosom. (Suryo, 1996:15)
Pada mata, diperhatikan baik-baik bahwa mata manusia warnanya berbeda-beda,
tergantung dari kandungan pigmen melanindi dalam iriskecuali pada orang albino yang
tidak memiliki pigmen melanin itu. Warna mata juga terpaut dari gen orang tua, jika
seseorang anak menerima satu gen mata coklat dari ibu mereka dan satu gen mata coklat dari
sang ayah, amaka anak tersebut akan memiliki mata yang coklat. Demikian juga jika
seandainya ada seseorang yang menerima satu gen mata biru dari ibunya dan satu gen warnabiru dari ayahnya maka mata dari anak tersebut juga aka berwarna biru. Akan tetapi seorang
5/28/2018 Keanekaragaman Pada Manusia
2/12
anak yang menerima satu gen biru dan satu gen coklat maka mata anak tersebut akan
berwarna coklat karena gen mata coklat lebih dominan dari pada gen wana biru yang sifatnya
terdesak (http://gokilbo.wordpress.com/2010/07/20 mengapa-warna-mata-manusia-ada-
yang-biru-cokelat-hijau).
Glongan darah, golongan darah manusia dibagi menjadi beberapa macam. Hal inidapat
dilihat dari aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang terkandung dalam darah
seseorang. Penggolongan darah ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Lendsteiner dan Donath
di dalam darah manusia terdapat aglutinogen pada eritrosit dan aglutinin yang terdapat dalam
plasma darah.
Penemuan Karl Landsteiner diawali dari penelitiannya, yaitu ketika eritrosit seseorang
dicampur dengan serum darah orang lain, maka terjadi penggumpalan (aglutinasi), tetapi
pada orang lain, campuran itu tidak menyebabkan penggumpalan darah. Menurut sistem
ABO, golongan darah manusia dibedakan menjadi empat yaitu sebagai berikut
A = Apabila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen A dan serumnya
mengandung aglutinin B
B = apabila di dalam sel darah seseorang terdapat aglutinogen B sedangkan dalam serumnya
terdapat aglutinin A
AB = apabila di dalam sel darah seseorang terdapat aglutinogen A dan B sedangkan di dalam
serumnya tidak mengandung aglutinin
O = Apabila di dalam sel darah seseorang tidak terdapat aglutinogen sedangkan dalam serumnya
mengandung aglutinin a dan B
Darah seseorang dapat ditentukan dari orang tuanya. Apabila orang tuanya (ibu)
bergolongan darah A dan ayahnya A maka anaknya bisa bergolongan darah A atau O, jika
ibu bergolongan darah B dan ayahnya A maka anaknya bisa bergolongan darah A, B dan O
tapi masih tergantung perhitungan Homozigot dan Heterozigot kedua golongan darah orang
tuanya.(id.wikipedia.org/golongan_darah)Hasil penyelidikan Mendel mengenai kawin silang terhadap dua varietas menghasilkan
hukum-hukum yang berlaku juga untuk manusia. Dari silsilah orang, dapat kita tentukan
kebenarannya melalui hukum Mendel berdasarkan keterangan- keterangan yang terkumpul.
Contoh silsilah keluarga dengan daun telinga melekat dan bebas. Faktor yang membawakan
daun telinga bebas adalah gen dominan, sedangkan gen resesif akan menampakkan daun
telinga melekat. (id.wikipedia.org/wiki/daun_telinga)
Gen sebenarnya adalah serangkaian DNA yang merepresentasikan sebuah unit cetak
biru. Gen untuk tinggi badan, atau sifat lain apapun, dapat di tentukan dalam dua atau lebih
bentuk alternatif yang dikenal sebagai alel, minsalnya sifat tinggi dan sifat pendek. Jika
sepasang alel pada suatu individu adalah sama, individu itu disebut homozigot bagi sifattersebut. Suatu individu dengan sepasang faktor yang berlawanan (berbeda) disebut
heterozigot atau hibrid. Alel-alel yang terdapat dalam genom merupakan penyusun genotipe
suatu individu. Genotipe berinteraksi dengan lingkungan untuk menghasilkan fenotipe
akhir. (George.Biologi.Hal 107)
Fenotipdapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat
yang nyata yang dmiliki oleh organisme. Ciri itu tampak oleh mata, seperti warna kulit atau
tekstur rambut. Fenotip dapat juga diuji untuk identifikasinya, seperti pada penentuan angka
respiratoris atau uji serologi tipe darah. Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang
diekspresikan di dalam lingkungan tertentu. Namun, gen memiliki batasan-batasan di
dalamnya sehingga lingkungan dapat memodifikasi fenotip.
http://gokilbo.wordpress.com/2010/07/20http://gokilbo.wordpress.com/2010/07/205/28/2018 Keanekaragaman Pada Manusia
3/12
Genotipialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang
terekpresikanmenampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang melibatkan alel-alel
pada suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotip yang homozigot. Keturunan homozigot
dapat dihasilkan dari galur murni.Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang
berbeda.http://en.wikipedia.org/wiki/Human_genetic_variation)
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Tulis
2. Mahasiswa Pendidikan Fisika Internasional
3. Cakram Genetika (daun telinga, ibu jari yang membengkok, warna mata, rambut, bulu pada
ruas jari-jari tangan, dan golongan darah)
http://en.wikipedia.org/wiki/Human_genetic_variationhttp://en.wikipedia.org/wiki/Human_genetic_variationhttp://en.wikipedia.org/wiki/Human_genetic_variationhttp://en.wikipedia.org/wiki/Human_genetic_variation5/28/2018 Keanekaragaman Pada Manusia
4/12
V. CARA KERJA
Menentukan ciri-ciri yang ada pada diri sesuai dengan ke enam ciri-ciri berikut :
Ujung daun telinga (cuping) yang bebas dan melekat.
Ibu jari yang dapat membengkok dan yang tidak.
Warna mata biru dan nonbiru.
Rambut yang tidak lurus dan yang lurus.Adanya rambut pada ruas tengah pada jari-jari taangan dan tidak ada rambut.
Golongan darah : A, B, AB, dan O.
Memindahkan pada garis lingkaran kedua pada roda cakram tersebut, kemudian tentukan
pada bagian mana sifat terdapat. Demikian selanjutnya sampai lingkaran terluar, yaitu tipe
golongan darah, pilih salah satu dari keempat macam tipe golongan darah. Kemudian
membaca angka yang tertulis, untuk mengkombinasi dari ciri-ciri khusus yang telah di amati.
Melaporkan angka yang telah diperoleh .
Memperoleh angka seperti yang dimiliki diri sendiri dan dari temanteman lain
Menggunakan cakram genetika, dimulai dari bagian tengah dengan ciri yang pertama, dan
menentukan apakah berada di sisi kanan atau sisi kiri dari garis vertical.
VI. TABEL HASIL INDEK
5/28/2018 Keanekaragaman Pada Manusia
5/12
NO NAMA INDEK PERBEDAAN
1 ROSANA A. DWI A.P. 112 TINGGI
2 CANTRYA ISTI P. 128 PEREMPUAN
3 AHMAD SUBRATA 42 LAKI-LAKI
4 NOVITA ISTI K. 125
5 AULIA SILVIA A. 44 PEREMPUAN, ALIS TIDAK
TEBAL
6 TITI YULIANTI 44 PEREMPUAN, ALIS TEBAL
7 ANNISA WILIS C. 63
8 DIAN PAMUNGKAS . 34
9 RANDHA AYU N. 36
10 SANDI A. 44 LAKI-LAKI, TIDAK MANCUNG
11 DANANG N.Y. 3312 YOHAN AURINO B.P. 128 LAKI-LAKI
13 ALFIETA R.A. 112 TIDAK TINGGI
14 RATNA TRI A. 52 DAGU TIDAK LANCIP
15 NISAAURRIZA A. 42 PEREMPUAN
16 TRI YULI P. 55
17 AHMAD SYAUQI M. 44 LAKI-LAKI, MANCUNG
18 TRI HAYATI 52 DAGU LANCIP
19 KARTIKA PUSPITA . 118
20 PURWITA H. 108
21 ARUNDINA R. 101
22 WAHYUASIH DWI R. 50
5/28/2018 Keanekaragaman Pada Manusia
6/12
VII. PEMBAHASAN
Topik dari praktikum ini adalah keanekaragaman pada manusia. Tujuan dari
praktikum ini adalah ingin mengetahui keanekaragaman genetik pada manusia melalui
pengamatan fenotip. Fenotip merupakan/dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri
yang dapat diukur atau sifat yang nyata yang dimiliki oleh organisme. Ciri ini tampak oleh
mata, seperti warna kulit, tekstur rambut, warna mata biru atau non biru, mata sipit, dll.
Variasi genetik manusia merupakan keanekaragaman gen yang menunjukan jumlah
total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki gen-
gen yang berbeda-beda. Tidak ada dua orang manusia yang secara genetik sama meskipun
mereka kembar identik. Adanya perbedaan gen tersebut terjadi baik pada tingkat spesies
maupun tingkat populasi. Perbadaan pada tingkat spesies maupun tingkat populasi. Perbedaan
gen pada tingkat spesies dapat terlihat dari adanya variasi fenotip pada setiap individu.
Dengan bantuan cakram genetika kita dapat melihat adanya keanekaragaman gen
manusia melalui tampilan fenotipnya. Dalam praktikum kali ini, variasi fenotip yang akan
diamati dari 22 orang praktikan meliputi:
a) Ujung daun telinga (cuping) yang bebas dan melekat.
b) Ibu jari yang dapat membengkok dan yang tidak.
c) Warna mata biru dan nonbiru.
d) Rambut yang tidak lurus dan yang lurus.
e) Adanya rambut pada ruas tengah pada jari-jari taangan dan tidak ada rambut.
f) Golongan darah : A, B, AB, dan O.
Dalam pengisian cakram genetika setiap mahasiswa diminta mengisi cakram genetika
sesuai dengan ciri-ciri yang ada. Praktikan mengisi sesuai dengan cirinya, mulai dari tengah
dengan ciri pertama, kemudian dilanjutkan dengan ciri berikutnya mengikuti alur cakram dan
diakhiri dengan lingkaran terluar golongan darah, kemudian baca angka yang tertera/ditunjuk
pada cakram. Setelah praktikan mengisi cakram genetika kemudian praktikan melaporkanangka yang diperoleh tersebut.
Setelah dilakukan pendataan hasil angka yang diperoleh didapatkan bahwa ada
beberapa orang yang memiliki angka yang sama dengan praktikan yang lain, yaitu 112, 128,
42, 52, 44, seperti pada tabel pengamatan.
Yang memiliki angka 112 ada dua orang yaitu Rosana dan Alfieta.
Yang memiliki angka 128 ada dua orang yaitu Canrtiya dan Yohan.
Yang memiliki angka 42 ada dua orang yaitu Ahmad dan Nisaaurriza.
Yang memiliki angka 52 ada dua orang yaitu Ratna dan Tri Hayati.
Dan yang memiliki angka 44 ada empat orang yaitu Aulia, Ahmad Syauqi, Sandi, dan Titi.
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa praktikan yang memiliki angka yang sama,memiliki keenam ciri (yang telah ditentukan) yang sama pula.
Cakram genetika yang menghasilkan angka 112 ada dua orang yaitu Rosana dan Alfieta.
Secara keseluruhan kedua orang ini memiliki enam ciri yang sama (yang telah ditentukan)
namun setelah diperhatikan kembali kedua praktikan ini masih dapat dispesifikkan lagi ciri
fenotipnya (yang tampak). Diantara kedua praktikan ini Rosana lebih tinggi dari pada Alfieta.
Dari pengisian cakram genetika kelompok berikutnya memiliki angka yang sama yakni
128. Ada dua orang yaitu Cantriya dan Yohan. Keduanya memiliki enam ciri yang sama
tetapi setelah dispesifikkan ada perbedaan pada jenis kelamin mereka.
Kelompok yang ketiga memiliki angka yang sama yaitu 42. Ada dua orang yaitu Ahmad
Subrata dan Nisaaurriza. Keduanya memiliki enam ciri yang sama, namun setelah
5/28/2018 Keanekaragaman Pada Manusia
7/12
dibandingkan ciri fenotip yang lain Ahmad Subrata berjenis kelamin laki-laki, sedangkan
Nisaaurriza berjenis kelamin perempuan.
Kelompok yang keempat memiliki angka yang sama yaitu 52. Ada dua orang Ratna dan
Tri Hayati. Keduanya memiliki keenam ciri fenotip yang sama, namun setelah dibandingkan
keduanya memiliki perbedaan pada dagu, yaitu Tri Hayati memiliki dagu yang lancipsedangkan Ratna memiliki dagu yang tidak lancip.
Dan kelompok yang terakhir memiliki angka yang sama yaitu 44. Ada empat orang yaitu
Aulia, Ahmad Syauqi, Sandi, dan Titi. Keempat orang ini memiliki ciri fenotip yang sama
namun setelah diklasifikasikan kembali ternyata ada perbedaan yang ditemukan yaitu:
Aulia berjenis kelamin perempuan dan memiliki alis tebal
Titi juga berjenis kelamin perempuan dan memiliki alis yang tidak tebal
Ahmad Syauqi berjenis kelamin laki-laki dan berhidung mancung
Sandi berjenis kelamin laki-laki dan tidak memiliki hidung yang mancung.
Dari data praktikum didapatkan data bahwa praktikan yang memiliki ciri-ciri berdasarkan
angkanya, yaitu: Angka 112 (Rosana dan Alfieta) Ciri : golongan darah O, tidak ada rambut di sela-sela jari,
rambut lurus, ibu jari membengkok, mata nonbiru, daun telinga melekat.
Angka (128 Canrtiya dan Yohan) Ciri : golongan darah O, tidak ada rambut di sela-sela jari,
rambut lurus, ibu jari lurus, mata nonbiru, daun telinga melekat.
Angka 42 (Ahmad Subrata dan Nisaaurriza) Ciri: ujung daun telinga tidakmelekat, mata non
biru, rambut lurus, ibu jari membengkok, ada rambut disela-sela jari, golongan darah B.
Angka 52 (Ratna dan Tri Hayati) Ciri : golongan darah O, ada rambut di sela-sela jari,
rambut tidak lurus, ibu jari lurus, mata nonbiru, daun telinga tidak melekat.
Angka 44 (Aulia, Ahmad Syauqi, Sandi, dan Titi) ciri : golongan darah O, ada rambut di
sela-sela jari, rambut lurus, ibu jari membengkok, mata nonbiru, daun telinga tidak melekat. Dan untuk ciri-ciri yang tidak memiliki angka yang sama adalah :
Nama indek Ujung daun
telinga
Warna
mata
rambut Ibu jari rambut
ruas jari
gol
darah
novita isti 125 Melekat Tdk
biru
lurus lurus Tdk ada A
annisa w. 63 Tidak
MelekatTdk
biru
Lurus lurus Tdk ada AB
dian
pamungkas
34 Tidak
Melekat
Tdk
biru
Tdk
Lurus
bengkok Ada B
randha ayu n. 36 Tidak
MelekatTdk
biru
Tdk
Lurus
bengkok Ada O
danang n.y. 33 Tidak
MelekatTdk
biru
Tdk
Lurus
bengkok Ada A
tri yuli p. 55 Tidak
MelekatTdk
biru
Tdk
Lurus
lurus Tdk ada AB
kartika puspita
.
118 Melekat Tdk
biru
Tdk
lurus
bengkok Tdk ada B
purwita h. 108 Melekat Tdk
biru
lurus bengkok Ada O
arundina r. 101 Melekat Tdk Tdk bengkok Ada A
5/28/2018 Keanekaragaman Pada Manusia
8/12
biru lurus
wahyuasih
dwi r.
50 Tidak
Melekat
Tdk
biru
lurus Lurus Ada B
Dari data yang di peroleh , rata-rata warna mata praktikan sama, yaitu non biru. Dari
angka yang diperoleh dari cakram genetika, dapat di identifikasi ciri-ciri yang ada pada
individu tersebut.
Berdasarkan angka yang diperoleh, meskipun memiliki angka yang sama, namun masih
dapat diklasifikasikan kembali berdasar cirri-ciri lain yang tampak.Keanekaragaman dalam
spesies menyebabkan pada tiap anggota spesies dapat dilihat adanya kedekatan kekerabatan
satu sama lain. Semakin banyak persamaan yang dimiliki semakin dekat kekerabatannya,
sebaliknya semakin sedikit persamaan dan ciri-ciri yang dimiliki makin jauh kekerabatannya.
Jadi melalui cakram genetika dapat dilihat hubungan kekerabatan antara praktikan (yang
memiliki angka yang sama).
Tetapi untuk hasil data pada table memiliki angka yang berbeda semua, karena
persamaan yang dimiliki hanya sedikit pada setiap praktikan maka makin jauh
kekerabatannya.
5/28/2018 Keanekaragaman Pada Manusia
9/12
VIII. KESIMPULAN
Dasar pengklasifikasian pada makhluk hidup di dasarkan pada ciri-ciri morfologi
(fenotip) yang dilihat langsung secara mata untuk mengetahui keanekaragaman pada manusia
yang di dasarkan pada ciri-ciri morfologinya. Ciri-ciri yang di amati yaitu dari ujung daun
telinga (cuping) yang bebas dan melekat, ibu jari yang dapat membengkok dan yang tidak,
warna mata biru dan nonbiru, rambut yang tidak lurus dan yang lurus, adanya rambut pada
ruas tengah pada jari-jari tangan dan tidak adanya rambut,golongan darah A,B,AB, dan O dan
ciri-ciri lainnya.
Persamaan fenotip antar manusia dapat kita lihat salah satunya dengan menggunakan
cakram genetika. Dari hasil percobaan ini nantinya juga akan di peroleh hasil yang nilai indek
nya berbeda tetapi ada juga yang nilai indek nya sama namun, meskipun nilai indek nya sama
tetapi manusia ini tidak akan sama persis ,pastinya ada perbedaan perbedaan yang di
temukan. Karena pada hakikatnya tidak ada individu dalam satu spesies yang benar-benar
identik.
5/28/2018 Keanekaragaman Pada Manusia
10/12
IX. DISKUSI
1. Apakah ada seseorang di kelas anda yang mempunyai kesamaan terhadap ke enam ciri-ciri
tersebut? Yang berarti mempunyai angka yang sama dengan yang anda punyai? (Jika ada
,dapatkah anda dapat menentukan ciri-ciri ke tujuh yang dapat membedakan anda)?
Ada, ada satu orang yang memiliki indeks yang sama dengan saya, yaitu Nisaaurriza Affifah.
Ciri ke tujuh yang membedakan dengan saya yaitu teman saya seorang prempuan dan saya
seorang laki-laki.
2. Bagaimana ciri-ciri seseorang dengan angka 73 dapat berbeda dengan orang lainnya yang
mempunyai angka 56?
ek 73 ek 56
linga melekat linga tidak melekat
jari bengkok jari tidak bengkok
ta biru ta non biru
mbut lurus mbut tidak lurus
a bulu disela jari-jari ak ada bulu disela jari-jaril darah A l darah O
3. Bagaimana ciri-ciri seseorang dengan angka 46 dapat berbeda dengan orang lainnya yang
mempunyai angka 80?
Pada bagian golongan darah, ujung daun telinga, dan warna pada mata.
ek 46 ek 80
linga melekat linga tidak melekat
jari bengkok jari bengkok
ta non biru ta biru
mbut lurus mbut lurus
ak ada bulu disela jari-jari ak ada bulu disela jari-jaril darah B l darah O
4. Coba laporkan melalui beberapa kelompok individual di dalam kelas anda untuk sejumlah
ciri-ciri lain?
a) Tinggi dan tidak tinggi badan
b) Jenis kelamin(laki-laki dan perempuan)
c) Tebal alis dan tidak tebal alis
d) Mancung dan tidak mancung
e) Dagu lancip dan tidak lancip
5. Apabila pada suatu kecelakaan pesawat terbang, dua orang laki-laki dan dua orangperempuan, masing-masing berturut-turut mempunyai angka 36, 40, 44, dan 48 dapat selamat
dan tinggal pada suatu pulau yang tidak berpenghuni, terpisah secara populasi dengan
lainnya. Ciri-ciri yang tidak ada dapatkan pada populasi di pulau ini, yang ada di kelas anda?
36 : Gol darah O, ada rambut di sela jari-jari, rambut tidak lurus, ibu jari bengkok, mata non
biru, daun telinga tidak menempel, jenis kelamin laki-laki.
40 : Gol darah O, tidak ada rambut di sela jari-jari, rambut tidak lurus, ibu jari bengkok, mata
non biru, daun telinga tidak menempel, jenis kelamin laki-laki.
44 : Gol darah O, ada rambut di sela jari-jari, rambut lurus, ibu jari bengkok, mata non biru,
daun telinga tidak menempel, jenis kelamin perempuan.
5/28/2018 Keanekaragaman Pada Manusia
11/12
48 : Gol darah O, tidak ada rambut di sela jari-jari, rambut lurus, ibu jari bengkok, mata non
biru, daun telinga tidak menempel, jenis kelamin perempuan.
Yang tidak ditemukan pada populasi di pulau ini pada kelas fisika internasional 2011adalah
ciri-ciri yang mempunyai daun telinga menempel, ibu jari tidak bengkok (lurus), tidak ada
yang bergolongan darah A, B, dan AB.
5/28/2018 Keanekaragaman Pada Manusia
12/12
X. DAFTAR PUSTAKA
Fried, George H. 2005. Biologi edisi kedua. Jakarta : erlangga
Suryo. 1986. Genetika manusia. Yogyakarta : Gadjahmada Press
Sofra,Abdul Salam M.1992. Keanekaragaman Genetik.Yogyakarta : Andi offeset
http://teachingteam.files.wordpress.com
http://en.wikipedia.org/wiki/Human_genetic_variation.com
http://id.wikipedia.org/wiki/daun_telinga.com
http://id.wikipedia.org/golongan_darah.com
http://gokilbo.wordpress.com/2010/07/20mengapa-warna-mata-manusia-ada-yang-biru-
cokelat-hijau.
http://teachingteam.files.wordpress.com/http://teachingteam.files.wordpress.com/http://en.wikipedia.org/wiki/Human_genetic_variation.comhttp://en.wikipedia.org/wiki/Human_genetic_variation.comhttp://en.wikipedia.org/wiki/Human_genetic_variation.comhttp://id.wikipedia.org/golongan_darah.comhttp://id.wikipedia.org/golongan_darah.comhttp://gokilbo.wordpress.com/2010/07/20http://gokilbo.wordpress.com/2010/07/20http://gokilbo.wordpress.com/2010/07/20http://id.wikipedia.org/golongan_darah.comhttp://en.wikipedia.org/wiki/Human_genetic_variation.comhttp://teachingteam.files.wordpress.com/