Katarak Teja

Post on 09-Aug-2015

171 views 3 download

description

materi katarak sederhana

Transcript of Katarak Teja

KATARAK

PUTU TEJA LAKSANA NUKANA

07.70.0137

 PEMBIMBING :

dr. Endah Sulistiyati SpM

dr. Bambang Tuhariyanto SpM

DEFINISI

Setiap kekeruhan lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan

ETIOLOGI Katarak disebabkan oleh berbagai faktor seperti:

- Penyakit mata seperti: glaukoma, ablasi, uveitis, dan retinitis pigmentosa

- Keracunan beberapa jenis obat seperti: eserin (0,25-0,5%), kortikosteroid, ergot,dan antikolinesterase topikal

- Kelainan sistemik atau metabolik seperti: diabetes melitus, galasektomi, dan distrofi miotonik

- Bahan toksik khusus (kimia dan fisik)

- genetik dan gangguan perkembangan

- infeksi virus di masa pertumbuhan janin

- usia

KLASIFIKASI KATARAK

Berdasarkan Penyebab Berdasarkan Onset Terjadinya Berdasarkan Lokasi dan Bentuk Berdasarkan Maturitas

BERDASARKAN PENYEBAB1. Katarak Degeneratif (Katarak Senilis)

Katarak yang di derita pada usia lanjut biasanya pada umur > 40 tahun

2. Katarak Traumatika

Katarak yang timbul karena adanya riwayat trauma pada kapsul lensa baik karena trauma fisik, mekanik maupun kimia

3. Katarak Komplikata

Katarak yang terjadi akibat penyakit seperti diabetes militus, uveitis, glaukoma, ablatio retina, retinitis pigmentosa, pemakaian kortikosteroid jangka panjang

BERDASARAKAN ONSET TERJADINYA Katarak Kongenital

Katarak yang timbul pada bayi berusia kurang dari 1 tahun atau sejak lahir.

Katarak Juvenil

Katarak yang timbul pada usia di atas 1 tahun dan di bawah 40 tahun, bisa merupakan kelanjutan dari katarak kongenital

Katarak Senilis

Katarak yang terjadi pada usia lanjut biasanya pada umur > 40 tahun

BERDASARKAN LOKASI DAN BENTUK :

1. Katarak Polaris Anterior

2. Katarak Polaris Posterior

3. Katarak Sentralis

4. Katarak Zonularis

5. Katarak Punctata

BERDASARKAN MATURITAS

Katarak Insipien

Kekeruhan tidak teratur di bagian periver korteks anterior/posterior.

Katarak Imatur

Kekeruhan di bagian posterior Katarak Matur

Kekeruhan di seluruh lensa Katarak Hipermatur

Katarak morgagni dan Katarak Shrunken

KATARAK SENILISAdalah setiap kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut (lebih dari 40 tahun).

ETIOLOGI

Penyebab pasti sampai sekarang sekarang belum diketahui. Faktor yang berperan pada pembentukan katarak antara lain :Faktor radiasi UVFaktor pemakaian obat obatanPerubahan kimia lensaPenimbunan ion Na & Kalsium

Berdasarkan tebal tipisnya kekeruhan lensa, Katarak Senilis dibagi menjadi 4 stadium :

1. Katarak Insipien

2. Katarak Imatur

3. Katarak Matur

4. Katarak Hipermatur

STADIUM KATARAK SENILIS

1. Katarak Insipien

Kekeruhan lensa tidak teratur tampak terutama di bagian perifer kortek berupa garis-garis yang melebar dan makin ke sentral menyerupai jeruji sebuah roda, dengan dasar di perifer dan daerah jernih di antaranya. Kekeruhan biasanya terletak di korteks anterior atau posterior. Biasanya pada stadium ini tidak menimbulkan gangguan tajam penglihatan.

STADIUM KATARAK SENILIS

2. Katarak Immatur

Kekeruhan lensa belum mengenai seluruh lapisan lensa terutama terletak di bagian posterior nucleus dan bilik mata depan menjadi dangkal dan bisa menimbulkan glaucoma akut sekunder.

3. Katarak Matur

Kekeruhan sudah mengenai seluruh lapisan lensa, warna menjadi putih keabu-abuan. Tajam penglihatan menurun tinggal melihat gerakan tangan atau persepsi cahaya.

4. Katarak Hipermatur Morgagni Katarak : terjadi pencairan korteks dan inti yang jatuh ke

dalam kapsul. Shrunken Katarak : lensa akan terus kehilangan cairan dan

akhirnya mengkerut. Zonulalisis : ruptur beberapa bagian dari zonula zinni.

PERBEDAAN STADIUM KATARAK SENILIS

insipien Imatur Matur Hipermatur Visus 6/6 <6/6 - 1/60 1/300 – 1/~ 1/300 – 1/~ Keruhan lensa Ringan Sedang Seluruh Masif Iris Shadow - + - +/- Iris Normal Terdorong Normal Tremulans Besar lensa Normal Lebih besar Normal Kecil Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang Bilik mata depan Normal Dangkal Normal Dalam Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka Penyulit - Glaukoma - Uveitis,

glaukoma

GEJALA KLINIS

SubyektifTajam penglihatan menurun secara perlahanVisus mundur yang derajatnya tergantung dari lokasi dan

tebal tipisnya kekeruhanPenderita mengeluh silau dan penurunan penglihatan

pada keadaan terang Obyektif

LeukokoriaTes Iris ShadowReflek Fundus

DIAGNOSA / CARA PEMERIKSAAN

Optotip Snellen : untuk mengetahui tajam penglihatan penderita.

Lampu senter : Tampak kekeruhan pada lensa terutama bila pupil di lebarkan berwarna putih ke abu-abuan yang harus dibedakan dengan refleks senil. Diperiksa proyeksi iluminasi dari segala arah pada katarak matur untuk mengetahui fungsi retina secara garis besar.

Oftalmoskop : Pada stadium insipien dan imatur tampak kekeruhan kehitam-hitaman dengan latar belakang jingga sedangkan pada stadium matur hanya didapatkan warna kehitaman tanpa latar belakang jingga atau refleks fundus negatif

Slit lamp biomikroskopis : dievaluasi luas, tebal dan lokasi kekeruhan lensa.

DIAGNOSA BANDING

Refleks senil : pada orang tua dengan lampu senter tampak mirip katarak, tetapi pada pemeriksaan refleks fundus positif.

Katarak komplikata Katarak karena obat-obatan (kortikosteroid), radiasi,

rudapaksa mata dan lain-lain. Ablasi retina. Retinoblastoma.

PENYULIT

Glaukoma Fakomorfik Uveitis fakotoksik / glaukoma fakolitik Durante op : Prolap Corpus Vitreus, Perdarahan Post Operasi : Uveitis, Infeksi

PENATALAKSANAAN

1. Pencegahan sampai saat ini belum ada

2. Penghambat maturitas dengan obat katarlen, katalin dll apabila katarak belum matur

3. Pembedahan : dilakukan apabila visus 1/300 – 1/~ dan telah mengganggu aktifitas sehari-hari dan tidak dapat dikoreksi dengan kacamata.

KEMUNGKINAN OPERASI

Koreksi afaki (mata tanpa lensa) Jika ada komplikasi sehingga tidak dapat ditanami

lensa. Post op, lihat visusnya jika 1/60 artinya pasien hanya bisa menghitung dari jarak 1 meter.

Harus dikoreksi dengan: Baca jauh dengan kacamata +10D Baca dekat dengan kacamata +3D

Kalau orang dengan -10, lensa diambil maka tidak perlu bantuan apapun untuk melihat jauh karena +10 -10, tapi untuk melihat dekat ditambah +3D.

KEMUNGKINAN OPERASI

Pseudoafaki (lensa palsu) Pseudofakia : mata yang diberi lensa tanam,

diharapkan visus kembali ke 6/6. Kalau baca dekat pakai +3D, karena sifat lensa tanam kaku.

Tidak akan pasti 6/6 tergantung dari: Tangan operator Posisi lensa Perhitungan biometri

PERSIAPAN OPERASI Status Umum (Generalis)

Keadaan umum baik Konsul dokter jantung Tekanan darah normal GDA < 200 Tidak boleh ada infeksi Tidak boleh batuk

Status Lokal Tidak boleh ada infeksi mata (uveitis, keratitis) TIO normal Proyeksi Iluminasi baik Anel Test lancar

MACAM-MACAM OPERASI ICCE (Intra Capsular Catarach Extraction)

Massa lensa dan kapsul dikeluarkan secara utuh Sudah tidak digunakan lagi, kecuali pada keadaan

tertentu yaitu Zonulalisis Menyebabkan astigmat besar

ECCE (Extra Capsular Catarach Extraction) massa lensa dikeluarkan dengan merobek bagian anterior

dan meninggalkan kapsul bagian posterior (terdapat sisa katarak).

MACAM-MACAM OPERASI SICS (Small Incisi Catarach Extraction)

Insisi dilakukan pada sclera. Inti dikeluarkan dari tunnelnya. Astigmatnya kecil.

Phaco Emulsion Mengurangi astigmat (inti dihancurkan, setelah bersih

diganti dengan lensa). Keuntungannya:

○ Inti diambil tanpa irisan sebesar inti.○ Tanpa irisan, karena terlalu kecil lubangnya.○ Water sill.

PENGOBATAN POST OPERASI

Kortikosteroid lokal dan sistemik (kecuali DM diberikan lokal)

KESIMPULAN1. Katarak adalah setiap kekeruhan lensa mata yang menyebabkan

gangguan penglihatan

2. Penyebab pasti katarak senilis sampai sekarang sekarang belum diketahui. Faktor yang berperan pada pembentukan katarak antara lain : Faktor radiasi UV Faktor pemakaian obat obatan Perubahan kimia lensa Penimbunan ion Na & Kalsium

3. Katarak senilis dibagi menjadi 4 stadium : Insipien Imatur Matur Hiper matur

4. Penatalaksanaan katarak : Pencegahan sampai saat ini belum ada Pemakaian kacamata Penghambat maturitas dengan obat katarlen, katalin dll

apabila katarak belum matur. Pembedahan : dilakukan apabila visus 1/300 – 1/~ dan

telah menganggu aktivitas sehari-hari dan tidak dapat dikoreksi dengan kacamata.

RESPONSI KASUS

IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. Aminah Umur : 50 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Ibu rumah tangga Alamat : Jl. Kedanyan RT7/RW2 Gresik Agama : Islam Status : Menikah Tgl Pemeriksaan : 26 januari 2013

ANAMNESA

ANAMNESA Keluhan utama : mata kabur sebelah kiri Riwayat penyakit sekarang : pasien datang ke Poli

Mata RSUD Ibnu Sina Gresik dengan keluhan mata kiri kabur perlahan sejak sekitar 2 tahun yang lalu. Penderita juga mengeluh matanya silau bila kena sinar matahari. Penderita tidak merasakan kemeng, tidak melihat dobel, tidak disertai mata merah dan gatal.

ANAMNESA Riwayat penyakit dahulu :

Pasien pernah menderita gangguan katarak pada mata kanan dan sudah dioperasi 5 tahun yang lalu.

Riwayat penyakit kencing manis disangkal. Riwayat penyakit darah tinggi disangkal. Riwayat penyakit jantung disangkal.

Riwayat penyakit keluarga : tidak ada keluarga yang mempunyai gangguan katarak

PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis

OD OS

OD Pemeriksaan OS

6 / 8,5 Visus 1 / 60

5 / 5,5 Tekanan Bola Mata 5 / 5,5

- Palpebra Hiperemi Superior -

- Palpebra Hiperemi Inferior -

- Konjungtiva Hiperemi -

- Konjungtiva Sekret -

Jernih Kornea Jernih

+ Pupil Reflek +

Normal Lensa Keruh

+ Iris Shadow +

+ Fundus Reflek +

RESUME Seorang penderita perempuan 50 tahun dengan

keluhan mata kiri kabur perlahan sejak sekitar 2 tahun yang lalu. Penderita juga mengeluh matanya silau bila kena sinar matahari. Penderita tidak merasakan kemeng, tidak melihat dobel, tidak disertai mata merah dan gatal. Riwayat kencing manis, darah tinggi, jantung disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK OD

Visus 6 / 8,5TIO 5 / 5,5Iris shadow (+)Lensa normalFundus reflex (+)

OSVisus 1 / 60TIO 5 / 5,5Iris shadow (+)Lensa keruhFundus reflex (+)

DIAGNOSA

Diagnosis : OS Katarak Senilis Stadium Imatur

PLANING Kacamata. Mencegah maturitas dengan obat catarien, katalin,

kariyumin. Operasi bila visus 1/300 – 1/~ serta menganggu

aktivitas sehari-hari dan tidak dapat dikoreksi dengan kacamata.

Terima Kasih