Karakteristik Perekonomian Indonesia

Post on 12-Jan-2016

197 views 30 download

description

Karakteristik Perekonomian Indonesia. Oleh ; Nur Ida Febriany (114674037) Erlina Fitri Artanti (114674040) Femylia Pradini A. M(114674233) Eka Mai Kristiawati (114674234) S1 Ilmu Administrasi Negara 2011 FIS / UNESA. Karakteristik Perekonomian Indonesia. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Karakteristik Perekonomian Indonesia

Oleh ;

•Nur Ida Febriany (114674037)•Erlina Fitri Artanti (114674040)•Femylia Pradini A. M (114674233)•Eka Mai Kristiawati (114674234)

S1 Ilmu Administrasi Negara 2011FIS / UNESA

Karakteristik Perekonomian Indonesia

1. CORAK AGRARIS DAN EKSTRAKTIF

• Mata pencahariaan penduduk Indonesia sebagian besar masih berada disektor pertanian (agraris) yang tinggal di pedesaaan dengan mata pencaharian seperti pertanian, perikanan, dan peternakan.

• Namun, penduduk Indonesia juga bekerja d sektor ekstraktif, seperti pertambangan.

• Kontribusi sektor pertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product) secara absolute masih dominan, namun jika di banding dengan sektor-sektor di luar sektor pertanian nampaknya ada penurunan dalam prosentase.

2. DUALISME

• Dualisme adalah terdapat dua sistem yang sangat berbeda, yang hidup dalam suatu masyarakat secara berdampingan yang tidak bisa menguasai satu dengan lainnya (Boeke). a.Perekonomian Tradisional >< Perekonomian Modern

– Penggunaan Teknologi : Tradisional (modal kecil, teknologi lokal, kualitas tenaga kerja rendah, pasar lokal) >< Canggih (modal besar, teknologi impor, tenaga kerja berkualitas, pasar : lokal dan dunia)

– Pengorganisasian Finansial : Pasar Uang Tak Terorganisir (pelepas uang, tuan tanah, dan lainnya) >< Pasar Uang Terorganisir (bank, asuransi).

b. Perekonomian Regional >< Perekonomian Nasional Dan Perekonomian Nasional >< Perekonomian Internasional

• Perkembangan Perekonomian Regional sendiri juga terjadi dualisme, yaitu ada daerah yang mengalami laju perkembangan yan cepat, namun di lain daerah ada yang laju perkembangannya lambat. Seperti halnya perkembangan perekonomian antara kota dengan pedesaan.

• Kemudian kepentingan daerah dengan nasional juga terjadi dualisme, contohnya dalam kebijaksanaan pengadaan pangan nasional. Selain itu juga antara kepentingan nasional dengan kepentingan internasional, contohnya investasi asing.

3. TEKANAN PENDUDUK• Tingkat Kelahiran Cukup Tinggi• Struktur Umur yang Tidak Menguntungkan• Penyebaran Penduduk yang Tidak Merata• Kurangnya Tenaga Ahli dan Terampil

4. KEKURANGAN MODAL• Ditinjau dari Penawaran Modal• Ditinjau dari Permintaan Modal

Akibat yang ditimbulkan dari dua hal diatas, yaitu :– Kurangnya prasarana produksi– Kurangnya prasarana perhubungan– Kurangnya prasarana sosial

5. ORIENTASI PERDAGANGAN KE LUAR NEGERI

a) Maksud1. Ekspor hasil pertanian dan tambang 2. Import dikaitkan dengan eksport3. Adanya modal asing masuk juga penanaman modal asing

b) Permasalahan1. Menghadapi kekuatan ekonomi dunia2. Pengaruh perekonomian dunia yang tidak menguntungkan3. Nilai tukar hasil pertanian sering dikalahkan dengan hasil

barang industri

Jadi sesungguhnya perekonomian Indonesia sesungguhnya masih DUALISTIS.

“ Sumber mata pencaharian rakyat Indonesia disektor pertanian menunjukkan bahwa struktur tersebut masih

agraris. Akan tetapi penyumbang utama pendapatan nasional adalah sektor industri pengolahan yang berarti strukturnya

sudah industrial”

Kesimpulannya adalah perekonomian di Indonesia baru bergeser dari struktur yang agraris menuju ke struktur yang industrial.

Faktor Yang Mempengaruhi

1. Geografi ;• Negara kepulauan terbesar di

dunia, terdiri dari 13.677 pulau. Memiliki potensi ekonomi yang berbeda-beda.

• Wilayah yg luas 5.193.250 km2, 70 % lautan.

• Berada di posisi silang Benua Asia-Benua Australia & Laut Atlantik-Laut Pasifik

2. Faktor Demografi :• Memiliki jumlah penduduk

terbesar ke 4 di dunia ± 237,6 juta , 2/3 tinggal di Jawa.

• Mutu SDM rendah.• Pertumbuhan penduduk yg

pesat meningkatkan jumlah kebutuhan,tetapi kemampuan produksi rendah.

3. Faktor sosial, budaya dan politik • Sosial : heterogenitas budaya, adat istiadat, tata nilai, agama dan

kepercayaan. Karena perbedaan latar belakang, sehingga sering terjadi konflik sosial (SARA).

• Sosial : heterogenitas budaya, adat istiadat, tata nilai, agama dan kepercayaan. Karena perbedaan latar belakang, sehingga sering terjadi konflik sosial (SARA).

• Budaya : memiliki byk budaya daerah yg mengandung potensi pariwisata & menganut “budaya Timur” dmn etos kerja & tingkat disiplinnya rendah, kurang menghargai waktu, konsumtif, suka pamer yg mudah memicu kecemburuan sosial.

• Budaya : memiliki byk budaya daerah yg mengandung potensi pariwisata & menganut “budaya Timur” dmn etos kerja & tingkat disiplinnya rendah, kurang menghargai waktu, konsumtif, suka pamer yg mudah memicu kecemburuan sosial.

• Politik : masih dipengaruh feodalisme dan kolonialisme (otoriter) dari masa penjajahan belanda. Hal ini tercermin dari perilaku para elit politik yang kurang menghargai HAM dan sering terlibat KKN.

• Politik : masih dipengaruh feodalisme dan kolonialisme (otoriter) dari masa penjajahan belanda. Hal ini tercermin dari perilaku para elit politik yang kurang menghargai HAM dan sering terlibat KKN.

No Jenis 2011 (ton) 2012 (ton) Total (ton)

1 Ekspor 546.549 291.216 837.7852 Impor 2.088.000 893.000 2.981.000

Tabel Ekspor Impor Kedelai Indonesia

Sumber ; BPS, Feb 2012

Contoh kasus :

Selain kedelai, Indonesia aktif mengimpor 70 % bahan pangan lain, diantaranya :• Garam dari Singapura, • Susu, Gandum dari Amerika dan Kanada, • Beras dari Thailand dan Vietnam,• Singkong, Terigu, Kentang dari China,• Dan lainnya

Selain kedelai, Indonesia aktif mengimpor 70 % bahan pangan lain, diantaranya :• Garam dari Singapura, • Susu, Gandum dari Amerika dan Kanada, • Beras dari Thailand dan Vietnam,• Singkong, Terigu, Kentang dari China,• Dan lainnya

Penyebab Impor

• Tingkat konsumsi penduduk yg tinggi.

• Anomali iklim yang ekstrem. • Luas lahan pertanian yang

semakin sempit.• Petani enggan menanam

bahan pangan tertentu.• Transportasi yang kurang

memadai.• Berbagai kebijakan pmth yg

mempermudah impor. Ex ; privatisasi.

Mengapa Tidak Impor?

• Produksi dalam negeri cukup untuk kebutuhan. BPS ; ada 3 provinsi surplus padi (Jatim, Jateng & Sulawesi Selatan).

• merugikan negara kerena berkurangnya devisa negara,

• merugikan petani,

Solusi

TERIMAKASIH

Alhamdulillah