Post on 05-Mar-2018
Kajian ImplementasiPra-kualifikasi CSMS
Jakarta, 14 April 2015
15/04/2015
LATAR BELAKANG & TUJUAN KAJIAN PRAKUALIFIKASI CSMS
LATAR BELAKANG• Variasi dalam Prakualifikasi (PQ) CSMS diantara KKKS• Perbedaan metode dalam menentukan tingkat risiko yang berkaitan dengan suatu
kegiatan di KKKS dan mitra kerjanya• Variasi tingkat pemahaman akan PQ CSMS dan kompetensi HSE dari mitra kerja
TUJUAN KAJIAN• Sinkronisasi terhadap kriteria prakualifikasi CSMS, menetapkan batas atas/bawah juga
faktor koreksi yang memperhitungkan jenis pekerjaan, risiko dan ruang lingkuppekerjaan
• Perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) yang sesuai dengan risiko maupunkondisi lingkup kegiatan KKKS dan kontraktornya.
• Meningkatkan partisipasi, kemampuan dan pemberdayaan mitra kerja lokal dalampenyediaan jasa di KKKS
15/04/2015
KerangkaKajian
SCM SUMMIT
Partisipasi KKKS dalam Kajian PQ CSMS
Penentuan Matriks Risiko Process Flow
PTK 35 vs OGP 2010 • PTK 35, Matriks
Resiko 5x5, Definisisangat general
• OGP 2010, MatriksRisiko 5x5
• Cross Reference ISO 1776
PTK 35 vs CSMS KKKS• Pemetaan
Matriks RisikoCSMS
Pen-definisianulang
likelihood danseverity dari
mapping KKKS danReferensi
OUTPUT Matrik Risiko 5X5 Usulan definisi likelihood
dan severity dari Tim Ahli Rekomendasi proses
Penilaian Risiko dankompetensi assessor
SEVERITYLEVEL
KRITERIA (USULAN )
PEOPLE ENVIRONMENT ASSET REPUTATION
HEALTH SAFETY
0 no health effect/illness no injury no enviromental effect No disruption on the operation, and/or no damage.
no impact
1 1. Single or multiple over-exposures causing noticeable irritation/allergent but no actual
health effects2. slight health effect/illness
first aid ( masukan keterangan first aid
menurut batasan OSHA dan ANZI )
insignificant impact, localised and short term environmental or community impact
minor disruption on the process or slight asset damage,
with financial loss. ……. (US $ < 100K ) (to be discussed with
KKKS)
slight impact ( penjelasan di PTK 35)
2 a. minor health effect/illness (mild to moderate reversible effects (e.g. aching limbs,
nausea, temporary hearing loss, etc)
terdapat recordable case (medical treatment ,
restricted activity, lost time)
Future impact with localized area damage to a non-sensitive environment or immediate area damage to a sensitive environment or minor community impact – readily dealt with tier 1
response (no assistance needed)
moderate disruption on the process or asset damage,
with financial loss. ……. (US$ 100 K - 500 K ) (to be disscused
with KKKS)
limited effect ( penjelasan di PTK 35)
3a. Moderate irreversible effect
(e.g. moderate hearing loss, low back pain)
1. Several non-permanent/ temporary disabilities
2. terdapat kasus cacat (Permanent partial
disability(ies)
environmental impact with localized area damage to a sensitive environment or moderate
community impact – readily dealt with tier 2 response (regional assistance)
moderate disruption on the process or asset damage,
with financial loss. ……. (US $ >500K -5M ) (to be disscused
with KKKS)
considerable/local effect ( penjelasan di PTK 35)
4a. Severe life threatening
irreversible effects (e.g. cancer, harm to the unborn, heavy
hearing loss)
1. single fatality 2. several Permanent partial disability(ies)
environmental impact with extensive area damage to a sensitive environment or moderate
community impact – readily dealt with tier 2 response (national assistance)
major disruption on the process operations and bussiness or
asset damage, with financial loss. (US$ >5M -
50M ) (to be disscused with KKKS)
national impact ( penjelasan di PTK 35)
5a. several Severe life threatening irreversible effects (e.g. cancer,
harm to the unborn, heavy hearing loss)
multiple fatalities massive environmental impact, readily dealt with tier 3 response (international assistance)
extensive disruption on the process operations and
bussiness or asset damage, with financial loss. (US$ >50 M)
(to be disscused with KKKS)
international impact ( penjelasan di PTK 35)
LEVEL PTK 35 OGP 2010 Resume Pelaksanaan di KKKS dll (ada di file Excel)
KRITERIA(USULAN)
ATidak pernah terjadi di industri
hulu migas internasional never heard of in E&P
industryNever happen in E&P Industry
Bpernah terjadi di industri hulu
migas internasional heard of in E&P industry Happen in E&P Industry (International)
1x dlm 1 thn
Cpernah terjadi di industri hulu
migas di Indonesiaincident has occurred in similar E&P operations
Happen in E&P in Indonesia1x dlm 1 thn
D
Terjadi beberapa kali pertahun di sebuah Industri migas di
Indonesia
happens several times a year in similar E& P operations
Happen several times a year in E&P in Indonesia
> 1x pertahun
E
terjadi beberapa kali di tempat kerja di salah satu kontraktor
KKS/JOB
happens several times a month in similar E& P
operations
Happen several time a month in E&P in Indonesia
> 1x perbulan
PROBABILITY
Pengelompokkan Jenis Pekerjaan & Tingkat Risiko
PTK 35 vs OGP• PTK 35, 17 Jenis
Pekerjaan• OGP 2010, 12 Jenis
Pekerjaan
PTK 35 vs CSMS KKKS•Pengelompokkan
ulang dan penjabaranjenis pekerjaan
•Menambahkan jenispekerjaan berdasarkanpengkayaan dari CSMS KKKS dan pekerjaandengan risiko tinggi
Penentuan Tingkat Risiko JenisPekerjaanBerdasarkan• OGP Safety
Performance Statistik2011-2013
• Life Saving Rules OGP
Mapping dan AnalisaStatistik Tingkat
Risiko terhadap Sub-Kategori Jenis
Pekerjaan
Mapping JenisPekerjaan terhadap
PTK 007
OUTPUTTabel jenis pekerjaan dan tingkat risikonya berdasarkan PTK35, pengkayaan CSMS KKKS dan diskusi dengan team kerjaKajian PQ CSMS
15/04/2015
#7Pembersihan bejana danseparator (TINGGI)
PTK 35/2006
Dalam usulan terdapat detail jenis pekerjaan dan tingkat risikonya
Bagi jenis pekerjaan dengan rentang tingkat risiko (contoh S/T*), perlu melakukan penilaian risiko lebih lanjut berdasarkan 10 faktor penilaian risiko (merujuk pada PTK 35)
Contoh Pengelompokkan Jenis Pekerjaan
#7Pemeliharaan FasilitasProduksi
Usulan 1. Process Facilities Maintenance Service (Sedang*)2. Heat Exchanger Rental Services with operator (Tinggi)3. Chemical Cleaning Contract (Field) (Tinggi)4. Chemical Cleaning Contract (Office) (Sedang)5. Tangki Timbun (Tinggi)6. Metering (Sedang)7. Pekerjaan turn around kilang (Tinggi)
10 Faktor Penentu Tingkat Risiko
1. Nature of Work
8. Potential Exposure to Work
7. Potential Incidence Consequences
6. Material & Equipment Used
4. Work Duration
3. Work Location
2. Simultaneous Work By Different Contractors
9. Exposure to Negative Publicity
5. Contractor Experience 10. Potential Exposure to Hazards for other Personnel
Rekomendasi Pengelompokkan JenisPekerjaan
1 Penentuan tingkat risiko dilakukan berdasarkan Matriks Risiko & Tabel Pengelompokkan Jenis Pekerjaan
2 Bagi jenis pekerjaan yang tercantum dalam Tabel maka tingkat risikonya harus mengikuti tabel tersebut. Jika ada deviasi dari table risiko harus jelas justifikasinya dengan mempertimbangkan 10 faktor penilaian risiko (merujuk pada PTK 35) dan harus disetujui oleh SKK MIGAS
3 Bagi jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam Tabel maka harus melakukan penilaian risiko dengan matriks risiko dengan mempertimbangkan 10 faktor penilaian risiko.Bagi jenis pekerjaan dengan rentang tingkat risiko (contoh S/T*), perlu melakukan penilaian risiko lebih lanjut berdasarkan 10 faktor penilaian risiko.
4 Komposisi & Kompetensi Tim Penilaian Risiko- Terdiri dari pemilik kontrak dan HSE (bila diperlukan)- Mendapatkan pelatihan yang mencakup: CSMS secara keseluruhan termasuk Penilaian Risiko.
Kajian Pra-Kualifikasi (Process Flow)
Pra-KualifikasiPTK 35
PTK 35 vs CSMS KKKS• Pemetaan
rinci strukturdan kuesionerPra-KualifikasiKKKS
Pemetaan kriteria, penilaian danminimum skor
kelulusan
Pengkayaan darireferensi OGP 2010
Pekayaan Best Practice KKKS
OUTPUT Kuesioner Pra-Kualifikasi
berdasarkan best practice Mandatory Element (Elemen
Wajib) Kriteria, penilaian dan passing
score Edukasi bagi Mitra Kerja Rekomendasi proses PQ dan
kompetensi evaluator
15/04/2015
Penentuan Passing Grade
Passing Grade PTK 3556 %
Jumlah KKKS =22Average (Mean) = 62.4%Median = 60%
Nilai Batas Kelulusan untukRisiko Tinggi = 60%
Rekomendasi Untuk PrakualifikasiKetentuan
Pra-kualifikasiPra-kualifikasi harus dilakukan untuk pekerjaan risiko Tinggi dan Sedang, untuk risiko rendah hanya membutuhkan Risk Assessment.
StrukturKuesioner
Struktur kuesioner akan merujuk pada OGP 2010 dengan pengkayaan kuesioner berdasarkanpemetaan KKKS.
Kuesioner perlu dilengkapi dengan petunjuk (hints) mengenai data pendukung yang harus dilampirkan oleh kontraktor.
SpecificRequirement
Jika ada requirement HSE yang lebih spesifik, dikeluarkan dari evaluasi PQ dan dimasukkan dalam evaluasi teknis.
Masa Berlaku Database kontraktor yang lulus Pra-kualifikasi harus dikelola oleh KKKS dan masa validitas maksimal 2 tahun, kecuali ada kasus kematian (fatality).
Rekomendasi Untuk PrakualifikasiNilai minimum
kelulusanNilai minimum kelulusan untuk pekerjaan:1. Risiko tinggi adalah 60% (berdasarkan statistik niai kelulusan KKKS dan referensi OGP 2010)
dengan catatan Elemen Wajib harus memiliki nilai 6.2. Risiko sedang adalah 54.80%
Elemen Wajibdalam PQ
Adapun Elemen Wajib dalam PQ adalah sebagai berikut (berdasarkan OGP 2010)1.1. Commitment to HSE through leadership2. Policy and Strategic Objectives4.1 Risk assessment and control5.1. HSE operations manuals
KetentuanPQ
• Jika nilai dibawah 6 untuk elemen wajib, maka tidak akan diteruskan ke tahap berikutnya(fail).
• Elemen lain yang memiliki nilai 0 harus mendapatkan pembinaan agar mitra kerja tersebut dapat melakukan perbaikan.
Rekomendasi Untuk PrakualifikasiPembinaanMitra Kerja
Pembinaan kepada Mitra Kerja perlu ditingkatkan untuk memberikan kesempatan untuk perbaikan1. Memberikan penjelasan dan bimbingan mengenai PQ secara regular kepada
mitra kerja dan calon mitra kerja2. Melakukan pertemuan khusus untuk berdiskusi mengenai aspek-aspek yang perlu
diperbaiki oleh mitra kerja 3. Menetapkan indikator kinerja kunci (KPIs) dalam aspek HSE didalam kontrak
Komposisi & Kompetensi
Komposisi & Kompetensi dari Tim PQ1. Terdiri dari pemilik kontrak, HSE dan PSCM2. Telah mendapatkan pelatihan yang mencakup: CSMS secara keseluruhan termasuk
persyaratan HSE Pra-kualifikasi dan sistem manajemen HSE.
TindakLanjut
1. Melakukan revisi CSMS (PTK 35) dan memberikan sosialisasi kepada KKKS dan mitra kerja2. Melakukan PQ CSMS secara bersamaan oleh beberapa KKKS sepanjang memungkinkan,
untuk efisiensi sumber daya
TERIMA KASIH
DAFTAR REFERENSI :1. KPTS -13/BP00000/2006-S8, Pengelolaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan Kontraktor , 2006.2. PTK-007/SKKO0000/2015/S0, Pedoman Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama, 2015.3. OGP 1999 No. 6.64/291, HSE Management Guidelines For Working Together In A Contract Environment , 1999.4. OGP 2010 No. 423, HSE Management Guidelines For Working Together In A Contract Environment, 2010.5. S EN ISO 1776:2002 Petroleum and Natural Gas Industries- Offshore Production Installations- Guidelines on Tools and Techniques for
Hazard Identification and Risk Assessment, 2002.6. OGP Safety Performance Indicators 2011-20137. Risk Management Guidelines (companion to. AS/NZS 4360:2004), 2004.8. ISO 31010, Risk Management, 2009.9. ISO 31000, Risk management – Principles and Guidelines, 2009.10. UU no 24 tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan11. CSMS Procedure KKKS dan Industri Pembanding