Post on 20-Jan-2017
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat lndonesia
IPKMIARTIKEL PENELITIAN
1. Perbedaan Pola Makan Remaja Puteri SLTP/Sederajat yang Menderita
Anemia dan Tidak Anemia di Kabupaten BaniarAdenan, Atikah Rahayu, FahriniYulidasari, Azma Rosida, Meitria Syahadatina
Noor, RennY lsmaYa
2. Faktor Risiko Penyakit Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja
Puskesmas Guntung Payung Kota Banjarbaru (Tiniauan Terhadap FaktorManusia, Lingkungan, dan Keberadaan Jentik)Rudi Fakhriadi, Fahrini Yulidasari, Ratna Setyaningrum
3. Faktor yang Berhubungan dengan Penyimpanan Obat Keras dan Obat
Antibiotika Tanpa Resep di Provinsi Gorontalo (Analisis Data Riskesdas201 3)Laily Khairiyati
4 Hubungan Persepsi Orangtua Tentang Pernikahan Usia Dini dengan Nikah
Dini di Kecamatan Kertak HanYarRafloah E'n Yultastuti
5 Hubungan Indeks Massa Tubuh (lMT) dengan Usia Manarche di SMPN 7BanjarmasinErniYuliastutt
6 Hubungan Antara Kepatuhan Minum Tablet Fe dengan Kejadian Anemiapada Rlmaja Putri di MA Darul lmad Kecamatan Tatah Makmur KabupatenBanjarYuniarti, RusmilawatY,Tri Tunggal
7 Efektifitas Perawatan Tali Pusat Teknik Kering dan Terbuka Terhadap Lama
Puput Tali Pusat di Kota BanjarbaruNoorhidayah, Fakhriyah, lsnawati, M. Tazkiah
8 Refreshing Bidan Pelaksana Program lmunisasi sebagai Upayapeningkatln Pencapaian Target llniversal Chitd of lmmunization {UGl)Desa/Kelurahan di Provinsi Kalimantan SelatanVina Yulia Anhar, Adenan, Fauzie Rahman, Mirhansyah
9 Karakteristik Penderita TB Paru Pengguna Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di
lndonesiaTien Zubaidah, Ratna SetYaningrum
10. Berbagai Faktor Risiko Kejadian TB Paru Drop Out (Studi Kasus di
Kabupaten JePara dan Pati)Ari Budi Himawan, Suharyo Hadisaputro, Suprihati
JPKMI Volume
2
Nomor
1
Halaman
1-63
Banjarbaru
April,2015
ISNN
2407-L625
Diterbitkan Atas KeriasamaProgram Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat
fssN 2407-1625
\r.rl.2 \o. I Apill20l5
Jurnal Publikasi Kesehatan lvlas\.ar.rk..lt Indoneria rll\\11 ...i-.i.j,r ,.,.i!:i^ --.r.- .r\ -
kesehatan berupa hasil peneliti;rn, studi pustak.l nr.lupun fulv:^ 1n.,.- -s,-^.: - :: r,:-_ .:-:Terbir 3 kali setahun pada bulan.{prrl, Agustus d.rn De:cnrbe: <., rir-.:^_-^..j
Pembina
Penasehat
Penirnggung J.rwab
Ketua Dervan Rcdaksi
Sekre,taris ne\a,an Rcrl;rk.i
Redaksi Pclaksan.r
Alrrmat Redaksi
Prof. DR. dr. H. Rr-rslan \luhr r. Sp 1 5-
Ketu.r lk.rt.rn A h li Ke:eh.rt.t n \1.1\\.1 r..t k.rt I n doncr, l.t r I \ K\l I i
Lenie r\1.rrlin.re, 5KN1., ;\1KL
Musaf.rirh. 5KN1..,\.1KN1
Nonr Alr<la F.rdillah. SKM., tu1.Kci {[pid)
Dr. l-lus.'rirrr, SKNl., fvl.Kes
Prof. {Jr. ()onurriyatus Sholilrnh. 51.. Nl.Ker
clr. ll. .\rlerr.trr. lrl.Kes
Atik.rh Rahayr"r. 5Kill., MPH
Laify Khairiyati, SKM.. il{PH
Fauzie Rahman. SKM.. MPH
Fahrini Yulidarari, 5KM., ,\.{PH
Rr.rcfi Fakhriadi, SKM.. N1.Kes {Epicl}
R.rtn.r Setyirningrunr, SKM., M.S{
: Progr.rnr Studi Kesehat.rn ir4ary.rr.rk.rt
Fak r-rltas Kctlokter.rn U n iver-sita s La nrbu ng Ma ngku rat
Jl. A. Yani Knr. 3E Baniarbaru, K.rlrrlantar.: Sclatan
I el;lFax. O5l l -477274?, crnail : lpkrli.unlarrr@gnrail.conr
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
625
lssN 2407-1625
JPKMII JU RNAL PUBLIKASI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}
Vol.2, No. 1; April 2015
:erbedaan Pola ifakan Remaja Puteri SLTP/Sederajat yang ilenderita Anemia dan Tidaka.remia di Kabupaten Banjar- :e'ran, Atikah Rahayu, FahriniYulidasari, Azma Rosida, Meitria Syahadatina Noor, Renny:"-aVa
=aKor Risiko Penyakit Demam Berdarah Dengue di Wilayah Keda Puskesmas Guntung Z-12eayung Kota Banjarbaru (Tinjauan Terhadap Faktor ilanusia, Lingkungan, dan(eberadaan Jentik): -c Fakhriadi, Fahrini Yulidasari, Ratna Setyaningrum
;aktor yang Berhubungan dengan Penyimpanan Obat Keras dan Obat Antibiotika Tanpa 13-19?esep di Provinsi Gorontalo (Analisis Data Riskesdas 2013)-a I Khairiyati
*rubungan Persepsi Orangtua Tentang Pemikahan Usia Dini dengan Nikah Dini di ZO-Z1(ecamatan Kertak Hanyar= a'Cah, Erni Yuliastuti
26 -30-ubungan Indeks Massa Tubuh (lMT) dengan Usia Manarche di SMPN 7 BanjarmasinI - Yuliastuti
31-36-:bungan Antara Kepatuhan Minum Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Remaja: -tri di illA Darul lmad Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Baniar
- - e rti, Rusmilawaty,Tri Tunggal
irenifitas Perawatan Tali Pusat Teknik Kering dan Terbuka Terhadap Lama Puput Tali 3741.;"*sat di Kota Banjarbaru'":r:tid?y?h, Fakhriyah, lsnawati, M. Tazkiah
adreshing Bidan Pelaksana Program lmunisasi sebagai Upaya Peningkatan Pencapaian 42-50-a:"get Univercal Child of lmmunizafion (UGl) Desa/Kelurahan di Provinsi KalimantanS'elatan
-.: Yulia Anhar, Adenan, Fauzie Rahman, Mirhansyah
1-6
d.rn g
dtdt i
rarakteristik Penderita TB Paru Pengguna Obat AntiTuberkulosis (OAT) di Indonesia-e- Zubaidah, Ratna Setyaningrum51-56
-'etagai Faktor Risiko Kejadian TB Paru Drop Out (Studi Kasus di Kabupaten Jepara dan 57-63;'rlI i
- - :-di Himawan, Suharyo Hadisaputro, Suprihati
BERBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DROP OUT( Studi Kasus di Kabupaten Jepara dan Pati)
Ari Budi Himawanl, Suharyo Hadisaputro2, Suprihati3
lProgram Magister Epidemiologi UndipzGuru Besar Program Magister Epidemiologi Undip
3Guru Besar Fakultas Kedokteran UndipEmail: aribudihimawan@gmail.com'
Abstrak
TB masih menjadi beban yang tinggi bagi masalah kesehatan di lndonesia yang
menduduki peringkat ke4 dunia dalam kejadian TB. Drop out merupakan salah satu penyebab
lerjadinya kegagitan pengobatan yang meningkatkan kemungkinan terjadinya MDR TB. MDR
tEi memerlufln Oiaya pengobatan lebih banyak dan waktu yang lebih lama. Tujuan penelitian
adalah untuk menjeiaskan pengaruh karakteristik individu dan lingkungan sebagai faktor risiko
<ejadian TB DO. Fenelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan desain kasus
<ontrol dengan ditunjang analisa kualitatif. Jumlah subyek 70 orang, dengan rincian 35 kasus:-B DO Oan aS konirol( menyelesaikan pengobatan) yang tercatat antara tahun 2012-2013':ipilih secara consecutive sampting. Analisis data secara bivariat dengan uji chi Square dan
rultivariat dengan uji regresi logistik. Faktor risiko kejadian TB DO yang terbuKi yaitu.drangnya pengetah-uan tentang TB ( OR =78,6, 95% Cl=1'1,697-528,218 ,p=0,000),
=*ngtlaman.meiasakan ESO ( OR=6,338, 95% Cl=1 ,279-31,420,p=9,624), dan menggunakan
:oai tradisional (oR=7,451, 95% Cl=1'31542,209, p=6,923)' variabel yang tidak terbukti
aCalah umur, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, tingkat pendidikan, akses menuju tempat
:engobatan). -Faktor
risiko kejadlan TB DO adalah kurangnya pengetahuan tentang TB,
:engalaman merasakan ESO dan menggunakan obat tradisional
{ata-kata Kunci : TB DO, Efek samping obat, obat tradisional
Abstract
Tuberculosis is sf/l a high burden for health probtems in Indonesia, which was ranked
r in the wofl . Drop out TB treatment was noted as one of the causes thaf related to treatment'atrJre, which is more risk to be MDR. MDR TB treatment will take more cost and time to cure it -
--e purpose of study was fo investigate the risk factors, individual characteristics and
*- ironment, for incidence of TB DO. The study using analytic observational case-controlgs€rn and enhancecl by quatitative analysis. There are 70 subl'ecfs consr.sfs of 35 cases of IBE aufter and 35 conirois (complete treatment ) that reported between 2012 and 2013'
xnsecutive sampling was used fo se/ecfed respondent. Bivaiate analysis usrng chi Sguare test
rc togistic regressi6n for multivariate analysis. Muttivariate anatysis show that risk factors for
- Dd include tack of knowledge about TB ( OR = 78.6 , 95 To Cl = 11.697 to 528.218 ' p =::ffi),theexperiencedrug sideeffect(OR= 6.338, 95%Ct= 1.279to31.420, p=0.024) 'wc usingtraditionatmediciie (OR = 7.451 ,95% Cl = 1.315to 42.209, p = 0.023) . Elderagep< ma-le , occupation , lower inmme , tevel of education and access were not associated for
: fO. Rr.sk facfors for TB DO is a tack of knowtedge about TB , the experience side effectmta:cine and using traditional medicine .
: TB DO , side effect of drug , traditional medicine
rat<at tnOonesia, Vol. 2 No. 1, April2015 ffi
PENDAHULUANTB masih menjadi beban yang tinggi dalam masalah kesehatan di Indonesia,
seolah-olah menjadi penyakit yang sukar diberantas dipandang dari segi
pemberantasan penyakit menular.l'z lnsidensi TB sebanyak- 680.000 kasus pada
tahun 2011 di lndonesia dengan 65.000 kematian per tahunnya.3Drop Out merupakan salah satu penyebab terjadinya kegagalan pengobatan
yang berpotensi meningkatkan kemungkinan terjadinya resistensi obat MDR TB.
np"lita terjadinya resistensi obat maka biaya pengobatan akan lebih banyak dan
waktu pengobatan juga akan lebih lama.l'a'pada saat ini terjadi penyebaran strain kuman resisten.ajemuk ( MDRTB) yang
menjadi kedaruratan" iot Zone; di dunia, termasuk di lndonesia, yang biayanya 100x
lebih mahal. Tahun 2010 ditemukan 182 kasus MDR TB di Indonesia dan di Jawa
Tengah didapatkan 2% untuk kasus baru dan 15o/o padakasus pengobatan ulangl
TB DO didefinislkan sebagai pasien TB yang tidak patuh minum obat, tidak
mengambil dan meminum obat ielama dua bulan berturut-turut, dan atau pasien
menghentikan pengobatan sendiri tanpa instruksi dokter.5
Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa alasan terbanyak pasien TB
tidak patuh melanjutkan pengobatan adalah karena sudah merasa sehat, tidak adanya
lagi keluhan yang dirasakan, status ekonomi, efek sarnping obat, jenis obat, cara
bJyar, karakteristik PMO dan penyakit penyerta pasien.6
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, terdapat peningkatan
kasus TB BTA (+) yang ditemukan dan diobati dengan OAT FDC (Fixed Drug
Combination). Kasus defaulter atau drop out di wilayah Kabupaten Jepara
menunjukkan nilai yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Rata-rata angka defaulter
sebesar 4-So/o. Sejafan dengan hal tersebut, jumlah penderita TB _B.TA positif
meningkat dari tahun ke tahun, tercatat terdapat 263 kasus pada tahun 2008 dan pada
akhir tahun 2012 terdapat 478 kasus, meningkat hampir l00o/o dalam kurun 4 tahun
dengan jumlah kematian sebanyak I kasus pada 2O't2.7 Hal ini diduga berkaitan
denlan masih adanya pasien yang tidak menyelesaikan pengobatan, sehingga
menjadi sumber penularan untuk masyarakat luas.penelitjan ini bertujuan untuk menjelaskan faktor hosf dan environmenf yang
merupakan faktor risiko kejadian TB DO-
[IETODEpenelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain Case
control, yang diperkuat dengan studi kualitatif. Penelitian dilakukan di Kabupaten
Jepara Oan-pati dengan dita dasar pasien antara tahun 2}12-Juli 2013 yang
didapatkan dari laporair register TB Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. Populasi
studi penelitian ini untuk lielompok kasus adalah penderita TB DO dan kelompok
kontrol adalah penderita TB yang sudah menyelesaikan pengobatan dan dinyatakan
sembuh. Besar sampel penetitian adalah 70 sampel dengan 35 kasus dan 35 kontrol
yang diambil secara'consecutive sampling, kontrol dipilih. secara matching berdasarkan
iemlat pengobatan responden kasus. Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat
kejadian fg- OO dan variabel bebas yaitu umur, jerys. kelamin, tingkat pendidikan'
status ekonomi, pekerjaan, pengalaman merasakan efek samping obat, pengetahuan
tentang TB, dan penggunaan oOat tradisional selama pengobatan. Pengolahan dan
analisii data dilakutanlengan program SPSS terdiri dari analisis univariat, analisis
bivariat dengan chi square analisis muttivariat dengan regresi logislik'penelitian ini ielah rnendapatkan persetujuan Komite Etik Penelitian Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dan RSUP dr. Kariadi Semarang dan
mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara serta kesediaan subyek
responden ( lembar informed consent).
HASIL DAN PEMBAHASANAnalisis Univariat
Dalam analisis univariat ditampilkan distribusi responden berdasar variabelyang bersifat kategori dan kontinyu. Variiabel dependen adalah penderita TB DO yangdiartikan sebagai penderita yang berhenti berobat sebelum dinyatakan sembuh olehdokter.
Tabel 1. Karakteristik subyek penelitianKarakteristik Jumlah Prosentaseumur18-55 tahun>55 tahunJenis KelaminLaki-lakiPerempuanTinqkat PendidikanPendidikan < I tahunPendidikan >9tahun
4060
5218
2842
72,726,5
47,143337 52,86
Status ekonomi< UMRlUMRTempat BerobatPuskesmasRSBP4
57,142,9
25,862,811,2
t7%
.rurnat puotikas Keserraia- vas ,e'z'/ar r.donesiiVor 2 No t noritzoffiffi
4030
:-:t-
=ll::-:-'-
=--:-i-I
]_<:
=
=
=
=--:
=
1844I
Tabel 1 menunjukkan karakteristik responden yang terdiri dari umur, jeniskelamin, pendidikan, status ekonomi, dan tempat berobat. Subyek termuda berusia 18tahun dan tertua 80 tahun, dengan pendidikan paling rendah tidak tamat SD. dantertinggi lulus sarjana/diploma.
Tabel2. Alasan putus obat
alasan putus obat_[-
:!fi':\.{i*
''ffiw77%J
e sudah merasa sehat
r karena ESO
* bosan minum obat
r tidak ada beaya
Alasan putus minum obat pada kasus TB DO bervariasi, persentase terbesaradalah karena merasa sudah sehat sebesar 45,7o/o, mengalami efek samping obatsebesar 17,1o/o, bosan minum obat11,4o/o, tidak ada beaya 8,5o/o, dan alasan lainnyasebesar 17,1o/o diantaranya karena tidak ada perubahan, petugas tidak ramah, tidaksempat.
Tabel 3 merupakan ringkasan hasil analisis bivariat, menunjukkan bahwaserempuan lebih banyak menjadi TB DO yaltu 27,1%(19 orang) dibanding pada laki-aki 22,9o/o. (16 orang). Proporsi subyek berusia 18-55 tahun yang menjadi TB DOsebanyak 35,7o/o ( 25 orang), lebih banyak dibanding pada usia >55 tahun yaitu 14,3o/o
'10 orang). Pada subyek dengan pendidikan <9 tahun menjadi TB DO sebesar 28,60/0
20 orang) dibanding dengan pendidikan >9 tahun sebesar 21,4o/o ( 15 orang).
E, a
Proporsi buruh yang menjadi TB DO lebih sedikrt dibanding non buruh yaltu 2O o/o
berbanding 30%. Subyek dengan penghasilan dibawah UMR lebih banyak menjadi DOdengan proporsi 35,7 o/o ( 25 orang) dibandingkan dengan subyek yang penghasilan diatas UMR sebesar 14,3o/o ( 10 orang).
Tabel 3. Analisis Bivariat Beberapa Faktor Risiko kejadian TB Paru Drop OufTotal o/o OR Cl 95 % Nilai PNo variabel
,"n* o/o
,ff* * *
terf.risikefefrner7,4 |
kelotentibulatJenis kelamin
o Laki-lakie Perempuan
22,9 12 17,1
27,1 23 32,91619
28 40
42 60
1.614 0.61s-4.233 0,329
Usiao 1&55 tahuno > 55 tahun
27 38,6 s28 1't,4 18
2510
35,714,3
74,326,7
o,741 0,2s2-2,175 0,584
0,865-5,883 0,0943 Pendidikan
o < 9 tahun 20 28,6 13 18,6r >9 tahun 15 21 ,4 22 31,4
r Buruh. Non buruh
33 47,2 2,25637 52.8
14 20 13 18,6 27 38,6 1,128 0,431-2,955 0,80621 30 22 31.4 43 61,4
Penghasilano >UMRr >= UMR
25 35,7 15 21 ,4
10 14,3 20 28,6
40 57,1
30 42,9
1.235-8,997
haruobat,tanpicuku
TBTpenelhuburkeku;penelTB.e,1r
merussetelapengE
pula. i
munta"...ras,perutakhiml
Hasif vr
harus:putus <
minum
menyatdenganBloom,psikom(suatu odalam nyang tirtentangpemant€minum o
S7,4 kali.leste, 1s
menyeleltradision:senada,berhubuntradisionahewan, byang seq
6 Pengetahuantentang TBo Kurang 27 38,6 3 4,3 30 42,9 36,0 8,ffi2-149,282 0'000
Baik 8 11,4 32 45,7 40 57,1
.Ya
. Tidak
8 - Jarak. Jauh. Dekat
23 32,9 11 15,712 17.1 24 34,2
2644
11
241520
28,621,4
15,734,3
34 48,6 4,182 1,541-1',1,U7 0,(X36 51.3
43,3 1,636 0,61$4,35355.7
BatraYaTkJakPMOYaTidak
2,531 0,899-7,124 0,075
0,016
2347
4030
I27
1520
1520
2510
10
21,428,6
35,714,3
11,438,6
21,428,6
32,867,2
3,333 1,235€,99757,132,9
Subyek dengan pengetahuan tentang TB baik lebih sedikit yang menjadi TBDO sebanyak 8 orang (11,4o/o) dibanding pengetahuan yang kurang 27 orang.
Tabel 4. Rangkuman Hasil Analisis Multivariat
No Variabel OR 95%Cl p-value
Pengetahuantentang TB
2 Merasakan ESO
4,W
1,84
78,6 1.697-528.218 0,000
6,3 1,279-31,420 0,024
Constanta
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol 2 No
0,023PenggunaanBatra
2,008 7,4 1.3192.249
-3,208
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel bebas yang berpengaruhterhadap kejadian TB DO adalah kurangnya pengetahuan tentang TB dengan besarrisiko 78,6 kali dibanding dengan pengetahuan yang baik, pengalaman merasakanefek samping obat dengan besar risiko 6,3 kali dibanding subyek yang tidakmengalami efek samping obat, dan penggunaan obat tradisional dengan besar risiko7 ,4 kali dibandingkan subyek yang tidak menggunakan obat tradisiona!.
Hasil wawancara mendalam yang dilakukan terhadap empat respondenkelompok kasus dapat disimpulkan bahwa mereka kurang memiliki pengetahuantentang prosedur pengobatan TB, meskipun tahu tentang jangka pengobatan selam 6bulan, tetapi mereka tidak tahu tentang bahayanya putus obat, tidak tahu apa yangharus dilakukan saat mengalami efek samping obat. Saat mengalami efek sampingobat, subyek cenderung menggunakan obat tradisional/herbal yang diyakini lebih amantanpa efek samping. Pada kelompok kontrol memiliki pengetahuan yang lebih baik dancukup mendapatkan informasi dari petugas kesehatan.
Analisis multivariat menunjukkan bahwa merasakan ESO TB berisiko menjadiTB DO 6,3 kali dibanding yang tidak merasakan ESO. Hasil ini sesuai denganpenelitian yang dilakukan oleh, Samsu Rian yang menyatakan bahwa adanyahubungan yang kuat antara efek samping OAT dengan terjadinya DO dengan besarankekuatan hubungan yang dihasilkan OR= 4,07,95o/o Cl : 1,64 - 10,07.8 Beberapapenelitian juga menunjukkan ESO menjadi salah satu faktor risiko penderita putus obatTB.e'10 Efek samping obat (ESO) adalah semua efek yang tidak dikehendaki,merugikan dan bahkan membahayakan akibat penggunaan obat. ESO dapat munculsetelah minum obat tunggal ataupun akibat minum obat 2 jenis atau lebih.11
Penggunaan obat kombinasi memunculkan kemungkinan terjadi ESO yang lebih besarpula. Pada penelitian ini didapatkan ESO yang paling sering dirasakan adalah mualmuntah sebanyak 18 oang dan lemas sebanyak 5 orang. Hasil wawancara mendalam"...rasanya tidak enak mas.setelah minum obat badan jadi lemas, tidak nafsu makan,perut rasanya mual. Tiap pagi saya tidak bisa bekerja jadinya. Setelah 3 bulanakhirnya saya coba tidak minum obat, udah tidak lemas-lemas lagi..."
Kurangnya pengetahuan tentang TB berisiko menjadi TB DO sebesar 78,6 kali.Hasil wawancara responden menyatakan "...doffiemya sudah kasih tahu kalau berobatharus se/esai selama 6 bulan dan tidak boleh putus. Tapitidak diberi tahu bahayanyaputus obat.waWu itu saya sudah merasa enakan, jadi tidak masalah kalau saya tidakminum obat lagi..."
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sophia Vijay yangmenyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pengetahuan tentang TBdengan kejadian TB DO, dengan hasil penelitian p= 0,000, OR= 1,88.12 MenurutBloom, proses perilaku dibagi dalam tiga domain, yaitu kognisi, affektif, danpsikomotor.l3 Pengetahuan merupakan hasil proses penginderaan seseorang terhadapsuatu objek tertentu. Pengetahuan ini nantinya akan menjadi dasar bagi seseorangdalam mengambil keputusan atau menentukan tindakan dalam menghadapi masalahyang timbul. Pemberian informasi yang baik mampu meningkatkan pemahamantentang prosedur pengobatan TB terhadap penderita. Intervensi langsung saatpemantauan pengobatan dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kepatuhanminum obat.la
Subyek yang menggunakan obat tradisional berisiko menjadi TB DO sebesar7,4 kali. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Martin dan Grace di Timorleste,l5 yang menyatakan bahwa hambatan masyarakat timor leste dalammenyelesaikan pengobatan TB, salah satunya adalah karena penggunaan obattradisional. Penelitian yang dilakukan di Afrika Selatan pun memberikan hasil yangsenada, bahwa perilaku mencari pengobatan ke dukunlpenyembuh tradisionalberhubungan dengan kejadian TB DO.16 Menurut UU no 36 tahun 2009, obattradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahanhewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau campuran dari bahan tersebutyang se€ra turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan
Jurnal PublikasiKesehatan Masyarakat Indonesia, Vol.2 No. 1, April201U ffp
sesuaidengan norma yang berlaku di masyarakat. Menurut tingkat pembuktian khasiatdiedakan menjadi jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.17 Sejauh ini belumditemukan adanya jamu untuk pengobatan TB.
Variabel yang tidak terbukti sebagai faktor nsiko kejadian TB DO adalahusia,jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah penghasilan perbulan, danmengetahui PMO. Keterbatasan jumlah sampel dan bias informasi menjadi limitasipada penelitian ini.
Pada intinya kegagalan pengobatan karena berhenti obat sebelum waktunyaperlu diwaspadai oleh semua pihak yang terkait, terutama Dinas Kesehatan setempat.Dampak yang ditimbulkan akan sangat jauh berbahaya dan membutuhkan biaya yanglebih mahal untuk penanganannya.
PENUTUPKesimpulan dari penelitian ini adalah kurangnya pengetahuan tentang TB,
merasakan efek samping obat TB, dan menggunakan obat tradisional menjadi faktorrisiko terjadinya putus obat pada penderita TB paru. Variabel yang paling dominanpenyebab drop out adalah kurangnya pengetahuan tentang TB.Alasan terbanyakpenderita TB menjadi putus obat adalah karena sudah merasa sehat dan mengalamiefek samping obat. Sebagian besar responden pemah merasakan efek sampng obatdari ringan sampai berat.
Saran bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara dan Pati adalah untukmelakukan monitoring aktif terutama pada penderita setelah fase intensif 2 bulan,karena pada saat tersebut gejala sudah mulai mereda dan kemungkinan munculnyaefek samping obat. Penggunaan obat tradisionaltidak boleh mensubstitusi OAT.
DAFTRA PUSTAKA1. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Strategi Nasional
Pengendalian TB 2011 In: Kementerian Kesehatan Rl, ed. Jakarta: Kemenkes Rl;2011.
2. KemenkesRl. Rumah Sakit Berperan Penting Dalam Penanggulangan TB. 2012;http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/913-rumah-sakit-berperan-penti ng-dalam-penang g ulangan-tb. html.
3. WHO. GlobalTuberculosis Report 2012. Geneva: World Health Organization:2o12.4. Widjanarko B, Gompelman M, Dijkers M, Werf Mvd. Factors that influence
treatment adherence of tuberculosis patients living in Java, Indonesia. Dove PressJournaf . 2OO9;3:231 -238.
5. Djojosoebroto R. Respirologi. Penyakit Parenkim Paru. Jakarta: EGC; 2009.6. Sulistyowati N, Pangaribuan DB. Faktor Determinan Yang Berhubungan Untuk
Terjadinya Drop Out TBC Pada Responden Umur > 15 tahun di Indonesia. JumalEkologi Kesehatan. 2009;8(3):994-1 003.
7. DinkesJepara. Profil Kesehatan Kabupaten Jepara. In: Kesehatan D, ed.Jepara201 1.
8. Samsurian. Pengaruh Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Terhadap KejadianDefault di Rumah Sakit lslam Pondok Kopi Jakarta Timur Januari 2008-Mei 2010.Jakarta: Magister Epidemiologi, Universitas Indonesia; 2010.
9. Torun T. Side Effect Associated with Treatment of Multidrug ResistentTuberculosis. Intemational Tuberculosis Lung Disease. 2005;9(12):1373-1377.
10. Muture BN, Keraka MN, Kimuu PK, Kabiru EW, Ombeka VO, Oguya F. Faclorsassociated with default from treatment among tuberculosis patients in nairobprovince, Kenya: A case control study. BMC Public Health. 2411;11:696€76.
11.Syamsudin. Buku Ajar Farmakologi : Efek samping Obat. Jakarta: SalerncaMedika; 2011.
12.Y$ay S, Kumar P, al e. Risk Factor Associated with Default among New Srre:"Positive TB Patients Treated Under DOTS in India. Plos One. 2010;5(a).
13. SanYog
14. Dicladhr199,
15. MartfactcTube
16. ProgTubeSoutl
17. OktorKeary
Jurnal Publikasi KesehatanMasyarakat Indonesia, Vol. 2 No. 1, April 2l'5
-
-:
=
::
l
13. Sarwono S. Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya.Yogyakarta: UGM Press; 2404.
14. Dick J LC. Shared vision-a health education project designed to enhanceadherence to anti-tuberculosistreatment. lnternational Tuberculosis Lung Disease.1997; 1(2).181-186.
15. Martins N, Grace J, Kelly P. An ethnographic study of barriers to and enablingfactors for tuberculosis treatment -adherence in Tirnor Leste. InternationalTuberculosis Lung Disease. 2008;5:532-537.
16. Programme TL. A National Study to ldentify Factors Associated with Default fromTuberculosis Treatment, South Africa, 2002. Pretoria: Medical Research CouncilSouth Africa;Z$Q2.
17. Oktora L. Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan Manfaat danKeamanannya. Majalah llmu Kefarmasian. 2006;3(1 ):1€.
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 2 No. 1, April2015t
PETUNJUK BAGI PENYUMBANG NASKAH
1. JPIKM adalah jurnal ilmu-ilmu kesehatan kesehatan masyarakat yang mencakup ilmu kesehatan lingkungan'
kesehatan dan keselamatan kerja, gizi, aOministrasi dan'kebijakin iesehatan, promosi kesehatan dan ilmu
perilaku, epidemiologi dan kesehatan reproduksi'
2. JPIKM memuat tentang artikel-artikel asli baik hasil penelitian maupun non penelitian (investigasi, review hasil-
hasil penelitian dan tinjauan pustaka)'
3. Naskah yang dikirimkan kepada redaksi adalah karangan yang belum pernah dan tidak akan dipublikasikan di
tempat lain dalam oentrr ""t"t "n.
Naskah o"prt n"iup" hasil ienelitian dan kajian kepustakaan yang diperkaya
dengangagasanoanwawasansehinggamenghasi|kankonsep/gagasanatauide.idebaru.4. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau"inggris sepanlin! iraksimal 6 halaman kuarto, spasi 1 dengan
margin 2,5 cm dan ukuran Arial 10.
5. ldentitas penulis (nama tanpa gelar) dan alamat lembaga dituliskan dibawah judul artikel' Nama penulis yang
diletakkan pertama sebagai penulis utama'
6. Abstrak ditulis datam bahasa Inggris dan Indonesia dengan jumlah100-150 kata dalam 1 (satu) paragraf' Abstrak
mengandung komponen: latar belakang, tujurr,, t"iiro", hasil dan kesimpulan' Kata kunci pada abstrak
berjumlah 3-5 kata7. Judul naskah diusahakan cukup informatif dan tidak melebihi 16 kata. Judul yang panjang menjadi judul utama
dan anak judul.8. Sistematika penulisan: , ,.-- -r ,^-L^^ ^ ^A^+ratz tzata tt
a. Artikel hasil p"n"titi"n memuat: Judul, nama penulis' gal9l9l9l lembaga' abstrak' kata.kunci'
pENDAHULUAN, METODE, HASTL DAN pEMBAHASAN, PENUTUP (dapat berisi simpulan dan saran atau
simpulan saja), DAFTAR PUSTAKA. (maksimal 6 halaman) ,^-hana ^Actrav vata vb. Artikel non penelitian memuat: Judul, nama penulis, dan alamat lembaga, lbglt"K kata.kunci'
PENDAHULUAN, SUBJUDUL-SUBJUDUT- tsesuii dengan kebutuhan), PENUTUP (dapat berisi simpulan dan
saran atau simpulan saja), DAFTAR PUSTAKA'
3. Tabel dan gambar harus diberi judul serta keterangan yang jelas' Judul tabel diletakkan di atas tabel'
Sedangkan jirdut gamOar ditempatkan di bawah gambar'
iO.penufisan rujukan memakai sistem nomo, ("t1ii ii,"ouver)...Nomor disusun sesuai dengan urutan tampilan" ;;#;;"r;ir' ;1;itn1i .
';",;,ii;;r1?n(pernah
diraporkan (1)
..''''''" Tumer dan Bagnara (3) telah melaporkan.
1. Kepustakaan disusun berdasarkan nomor urut sesuai dengan tampilan dalam naskah'.2 Bagi penulis y"ng ouka; p"t"ngg"n, jika artikelnya sudai diproses dan akan dimuat' wajib menjadi pelanggan
jurnal ini minimal selama satu tahun atau memoayar biaya administrasi Rp. 100'000,- (seratus ribu rupiah)'
'3.Naskah dapat dikiiimkan ke redaksi melalui email:' jp\rnl-atbm@gnlil3g4 atau. dalam bentuk print out
sebanyak 3 (tiga) eksemplar dan cD yang ditulis d;lam forrnat-Ms word disertai surat pengantar' dan
dimasukkan dalam amplop wama coklat A4'.4.Kepastian peruat"n Jtau penolakan naskah akan diberitahukan secara tertulis. Artikel yang tidak muat tidak
akan dikembalikan, kecuali atas permintaan penulis dengan disertai amplop berperangko secukupnya'
:ONTOH PENULISAN DAFTAR PUSTAKAArtikel dalam iurnal:'. Artikel standar
Vega, KJ, pina l, Krevsky B. Heart transplantation is associated with an increased risk for pancreatobiliary
disease. Ann Intem Med 1996 Jun 1; 124(11): 980-3
Suatu organisasi sebagai PenulisThe cardiac society of Australia and New zealand. clinical exercise stress testing' safety and performance
guidelines. Med J Aust 1996;164:282-4Edisi dengan bagianpoole GH, Mills sM. one hundred consecutive cases of flap lacerations of the leg in ageing patiens' N Z Med J
1990; 107(986 Pt 1):377-8
3uku dan monograf lain:' Penulis Perseorangan
Ringsven MK, Bond D. gerontology and leadership skills for nurses. 2nd ed. Albany (NY): Delmar Publishers;
1 996I Editor sebagai Penulis
Norman lJ, Redfem sJ, editors. Mental health care for elderly people. New York: churchill Livingstone; 1996
i Rujukan dari internetcorales RM, Schmitt sx. rypnoic fever. 2004; Available from: URL: http://www'emedicine'com'