JURNAL PUBLIKASI ILMIAH.doc (722Kb)

24
ESTIMASI PERHITUNGAN PERPARKIRAN DI STASIUN KOTA DEPOK STUDI KASUS PADA STASIUN KERETA REL LISTRIK CITAYAM Oleh : Agus Nugroho,ST Email: [email protected] ABSTRAK Masyarakat kota Depok di sekitar stasiun Ciayam menjadikan KRL sebagai alternatif utama moda transportasi untuk menuju ke tempat kerja mereka yaitu dengan cara menitipkan kendaraan pribadinya di sekitar stasiun Citayam sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan menggunakan jasa transportasi KRL. Di perlukan prediksi kebutuhan Park and Ride sebagai wadah atau sarana fasilitas penunjang pengguna jasa KRL . Dengan mengidentifikasi karakteristik dari pengguna jasa KRL, pelayanan KRL di stasiun, pelayanan angkutan umum menuju stasiun dan pelayanan parkir di stasiun. Dari hasil identifikasi ini didapat kurang dari 29% yang menggunakan KRL, dan selebihnya menggunakan moda transportasi lain. Tetapi angka pengguna jasa KRL terus bertambah rata-rata 12% setian tahunnya. Juga dengan didukung oleh PT KAI yang akan meningkatkan pelayanan KRL yaitu dengan penambahan gerbong dari setiap rangkaian yang sebulumnya 8 gerbong akan ditingkatkan menjadi 10 gerbong KRL. Presentase ini terus naik dengan drastis semenjak KRL melakukan perombakan besar terhadap kwalitas pelayanan yaitu dengan mengangkat anak perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek sejak tahun 2008. Berdasarkan kondisi tersebut kemungkinan beralihnya penumpang moda transportasi lain ke KRL perlu diantisipasi, dan tentunya akan meningkatkan pula kebutuhan Park and Ride yang diperlukan, sehingga dalam pemodelan prediksi kebutuhan Park and Ride ditambahkan tambahan sebesar 10% dari prediksi awal. Dari hasil identifikasi tersebut sangat 1

Transcript of JURNAL PUBLIKASI ILMIAH.doc (722Kb)

ESTIMASI PERHITUNGAN PERPARKIRAN

DI STASIUN KOTA DEPOK

STUDI KASUS PADA STASIUN KERETA REL LISTRIK CITAYAM

Oleh : Agus Nugroho,ST

Email:[email protected]

ABSTRAK

Masyarakat kota Depok di sekitar stasiun Ciayam menjadikan KRL sebagai alternatif utama moda transportasi untuk menuju ke tempat kerja mereka yaitu dengan cara menitipkan kendaraan pribadinya di sekitar stasiun Citayam sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan menggunakan jasa transportasi KRL. Di perlukan prediksi kebutuhan Park and Ride sebagai wadah atau sarana fasilitas penunjang pengguna jasa KRL . Dengan mengidentifikasi karakteristik dari pengguna jasa KRL, pelayanan KRL di stasiun, pelayanan angkutan umum menuju stasiun dan pelayanan parkir di stasiun. Dari hasil identifikasi ini didapat kurang dari 29% yang menggunakan KRL, dan selebihnya menggunakan moda transportasi lain. Tetapi angka pengguna jasa KRL terus bertambah rata-rata 12% setian tahunnya. Juga dengan didukung oleh PT KAI yang akan meningkatkan pelayanan KRL yaitu dengan penambahan gerbong dari setiap rangkaian yang sebulumnya 8 gerbong akan ditingkatkan menjadi 10 gerbong KRL. Presentase ini terus naik dengan drastis semenjak KRL melakukan perombakan besar terhadap kwalitas pelayanan yaitu dengan mengangkat anak perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek sejak tahun 2008.

Berdasarkan kondisi tersebut kemungkinan beralihnya penumpang moda transportasi lain ke KRL perlu diantisipasi, dan tentunya akan meningkatkan pula kebutuhan Park and Ride yang diperlukan, sehingga dalam pemodelan prediksi kebutuhan Park and Ride ditambahkan tambahan sebesar 10% dari prediksi awal. Dari hasil identifikasi tersebut sangat layak apabila di bangun Park and Ride sebagai fasilitas penunjang pengguna jasa KRL agar lebih merasa nyaman dan aman dalam berpergian.

Kata Kunci : Park and Ride

PENDAHULUANTransportasi merupakan urat nadi perekonomian suatu kota yang menyebabkan

keberadaan transportasi menjadi sangat penting. Salah satu faktor yang menjadi ukuran dan pilihan masyarakat dalam memilih moda transportasi adalah kenyamanan, keamanan, dan ketepatan waktu. 1

Mengingat kondisi lalu lintas yang padat terutama saat jam kerja, pemilihan moda transportasi kereta api telah menjadi alternatif pilihan bagi sebagian besar masyarakat perkotaan terutama masyarakat yang bertempat tinggal di daerah pinggiran

1? Forum SKPD Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,”Kondisi Transportasi Kota Depok”, Dinas Lalu Lintas dan angkutan jalan.

1

kota dan bekerja di pusat kota. Pemilihan ini dikarenakan perjalanan kereta api relatif lebih cepat dan dapat diprediksikan waktu tempuh perjalanan menuju tempat tujuan.2

Penggunaan kereta api oleh masyarakat ini telah mendorong pertumbuhan perumahan di sekitar lokasi stasiun dan di lokasi-lokasi yang memiliki akses yang mudah menuju lokasi stasiun.

Kota Depok merupakan kota yang memiliki pertumbuhan penduduk yang pesat sehingga moda kereta api menjadi alternatif yang banyak dipilih.3 Salah satu alasan pemilihan ini adalah karena waktu tempuh dengan kendaraan darat menjadi lebih lama akibat banyaknya penumpukan kendaraan yang menuju kota Jakarta. Masyarakat di kota Depok akan menitipkan kendaraan pribadinya di sekitar stasiun sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan menggunakan kereta api.

Kecenderungan masyarakat untuk menitipkan kendaraannya di lahan parkir stasiun dan sekitarnya terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di sekitar stasiun.4 Contohnya adalah stasiun Citayam, di mana di sekitar lokasi stasiun tersebut merupakan kawasan yang padat penduduk. Stasiun Citayam berada di tengah pemukiman penduduk. Jumlah kendaraan yang diparkir di daerah tersebut terus meningkat sehingga perlu direncanakan kebutuhan Park and Ride di lokasi stasiun Citayam. Hal ini perlu dilakukan agar kegiatan perparkiran di stasiun Citayam tertata baik, rapi dan aman sehingga memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Sebelum merencanakan kebutuhan parkir di stasiun Citayam, perlu dilakukan prediksi kebutuhan Park and Ride di Stasiun Citayam.

Tujuan penelitian adalah untuk memprediksi kebutuhan Park and Ride di Stasiun Citayam berdasarkan jumlah masyarakat yang akan menggunakan lahan parkir tersebut. TINJAUAN PUSTAKA

Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6o 19’ 00” – 6o 28’ 00” Lintang Selatan dan 106o 43’ 00” – 106o 55’ 30” Bujur Timur. Secara fisik geografis, sangat dekat dengan atau bahkan berada dalam lingkungan wilayah Jabotabek.5

Salah satu potensi kota Depok adalah di sektor perhubungan. Lokasi Kota Depok yang dekat dengan ibukota dan banyaknya penduduk yang bekerja di ibukota Jakarta, menyebabkan meningkatnya kegiatan perjalanan commuter (pulang-pergi) antara kedua kota tersebut.

Berdasarkan trend kenaikan jumlah dan pertumbuhan hunian di Kota Depok, maka trend kenaikan jumlah penduduk juga terus meningkat. Dampak yang paling menonjol adalah meningkatnya mobilitas penduduk, yang pada akhirnya akan mendorong kenaikan kebutuhan transportasi.

Park and Ride adalah suatu sistem yang dibangun atau dirancang untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di kota dengan cara orang-orang yang berpergian dengan kendaraan pribadi untuk memarkirkan kendaraannyadi tempat parkir yang terdapat di pinggiran kota dan lalu melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan masal, baik itu bus umum atau kereta api.6

2 Direktorat Jenderal Perkeretaapian,”Informasi Kereta Api”, Departemen Perhubungan, Jakrta, 2007.

3 Ibid 14 Ibid 25 BAPPEDA Kota Depok. Badan Pusat Statestik Kota Depok” Depok Dalam Angka 2010”6 Setiawan, Rudy . Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemudahan Manuver Parkir (StudiKasus

2

Richard gilber (2004) menyatakan bahwa Sustinable Transportation adalah suatu sistem maupun aktifitas transportasi secara keseluruhan yang mencakup dalam tiga hal penting adalah economic, environment and social. Tiga hal tersebut harus berjalan secara berkesinambungan sehingga dapat diperoleh hasil perencanaan transportasi yang optimal.

Transportation Demand Management ( TDM) adalah suatu batasan luas dari kebijakan, program dan pelayanan produk yang mempengaruhi bagaiman, kenapa, kapan dan dimana orang melakukan perjalanan dalam usahanya untuk membuat perilaku perjalanan yang lebih sustainable.METODE PENELITIAN

Secara prinsip hubungan antara kebutuhan perparkiran dengan pelayanan dan penataan dalam kaitannya park and ride dapat digambarkansebagaberikut:

Berdasarkan kerangka acuan kerja yang ada, maka secara garis besar hasil akhir yang harus di hasilkan dari studi ini meliputi dua hal, yaitu:1. Dapat memprediksi/menghitung potensi pengguna Park&Ride di kelima stasiun

yang ada di Kota Depok.2. Dapat menghitung kebutuhan Park&Ride di kelima stasiun yang ada di Kota

Depok.Pendekatan yang dipergunakan dalam mencapai tujuan tersebut adalah seperti

dalam gambar diatas yaitu untuk mencapai dan melakukan analisis harus dilakukan kajian terhadap empat hal, meliputi:1. Melakukan identifikasi karakteristik dan potensi pengguna Park& Ride, sehingga

akan didapatkan gambaran potensi pengguna di setiap stasiun. Dengan mengetahui karakteristik dari pengguna Park& Ride dapat menjadi acuan dalam perencanaan Park& Ride di stasiun Kota Depok

2. Melakukan identifikasi karakteristik pelayanan kereta api yang ada di stasiun yang ada di Kota Depok. Pelayanan stasiun dan perjalanan kereta api yang baik akan menarik orang untuk beralih menggunakan kereta api dari pada mobil pribadi.

3. Indentifikasi karakteristik angkutan umum atau moda transportasi yang menuju ke stasiun, karena kalau moda transportasi yang menuju ke stasiun kondisinya bagus akan mendorong orang untuk beralih menggunakan moda kereta api.

4. Identifikasi perparkiran yang sudah ada di stasiun di Kota Depok. Kondisi perparkiran yang bagus dan nyaman akan mendorong orang untuk menitipkan/memarkir kendaraannya di stasiun tanpa ketakutan dan menggunkan kereta api untuk melanjutkan perjalanan.

Secara umum metode kegiatan sebagai berikut :

Universitas KristenPetra), Konferensi Nasional Teknik Sipil 2 (KoNTekS 2), Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2008

3

Penggambaran potensi Bangkitan Perjalanan

Kondisi Eksisting Setiap Stasiun

Pengambaran Potensi Daerah Tarikan Perjalanan

Identifiasi Karakteristik Daerah Tarikan Perjalanan

Menentukan Trip Interchanges/

Potensi Pengguna

Estimasi Park and Ride yang dapat disediakan oleh

swasta

Perhutungan Kebutuhan dan Kelayakan lokasi

Park and Ride

Model Transportasi yang

ada dan data pendukung

Karakterisitik Park and Ride

Swasta yang ada

Gambar Metodologi Pelaksanaan Kegiatan

Penggambaran Potensi Bangkitan PerjalananDalam penggambaran potensi bangkitan perjalanan ini dilakukan pada kelima

stasiun yang mejadi lokasi studi yaitu: Stasiun Universitas Indonesia, Stasiun Pondok Cina, Stasiun Depok Baru, Stasiun Depok dan Stasiun Citayam. Dalam penggambaran ini di lakukan dengan melakukan identifikasi kemungkinan wilayah-wilayah yang akan menggunakan stasiun-stasiun tersebut. Dengan menggamabrakan potensi bangkitan perjalanan yang mungkin untuk masing-masing stasiun tersebutakan dapat diperkirakan potensi pengguna dari masing-masing stasiun. Sebagai data masukan dalam kegiatan ini adalah kondisi eksisting lokasi dari masing-masing stasiun tersebut dan jaringan transportasi yang ada yang menuju ke stasiun tersebut serta moda transportasi yang ada.Penggambaran Potensi Daerah Tarikan Perjalanan

Dalam penggambaran potensi daerah tarikan perjalanan ini menggambarkan daya tarik yang dimiliki oleh masing-masing stasiun sehingga menyebabkan pengguna stasiun untuk menggunakan stasiun tersebut sebagai transit. Potensi tarikan perjalanan yang ada melputi ketersediaan fisilitas yang ada, kemudahan untuk dijangkau, moda transportasi pendukung yang ada, keamanan, dan lain-lain.Identifikasi Karakteristik Daerah Tarikan Perjalanan

Identifikasi karakteristik daerah tarikan perjalanan dilakukan terhadap ketersediaan dan kualitas dari fasilitas-fasilitas yang ada. Fasilitas tersebut mencakup fasilitas stasiun yang ada seperti loket, penerangan, ruang tunggu, ketersediaan parkir, kemudahan aksesnya.Menentukan Trip Interchange / Potensi Pengguna

Trip interchange adalah potensi masyarakat yang akan menggunakan stasiun dan kereta sebagai moda transportasi dalam kegiatannya sehari-hari. Potensi ini dapat di lakukan dengan melakukan analisis terhadap bangkitan perjalanan dan tarikan perjalanan dari masing-masing stasiun tersebut. Dari potensi trip interchange tersebut dapat dilakukan analisis lanjutan untuk memprediksi potensi pengguna Park&Ride di setiap stasiun. Dalam analisis trip interchange dan potensi pengguna Park&Ride diperlukan data-data pendukung seperti data model transportasi yang ada, karakteristik

4

dari penumpang yang ada dan data kewilayahan.Estimasi Park&Ride yang Dapat Disediakan Swasta

Estimasi potensi swasta berperan dalam penyediaan Park&Ride dilakukan untuk mengetahui kondisi eksising dari ketersediaan Park&Ride. Survey dilakukan terhadap lokasi-lokasi Park&Ride di sekitar stasiun yang sudah ada sampai jarak 500 m. Pendataan dilakukan meliputi luasan yang tersedia, jenis Park&Ride, dan tingkat huniannya. Dalam melakukan estimasi ketersediaan Park&Ride oleh swasta juga harus dilakukan identifikasi terhadap karakteristik dan kelayakan dari Park&Ride swasta tersebut.Perhitungan Kebutuhan dan Kelayakan Lokasi Park&Ride

Perhitungan kebutuhan Park&Ride dilakukan dengan mencari selisih antara potensi pengguna Park&Ride dan Park&Ride eksisting., sedangkan kelayakan lokasi Park&Ride eksisting dilakukan dengan berdasarkan ukuran-ukuran kinerja seperti: konektivitasnya, tingkat huniannya, aksesnya, fasilitas-faslitas yang dimiliki, kondisi secara umum dan kemanannya.Perhitungan Kebutuhan Park&Ride

Dalam menghitung kebutuhan Park&Ride pada masing-masing stasiun dilakukan dengan menggunakan analisis regresi. Menurut Robert J. Spillar, penggunaan analisis regresi dalam perhitungan kebutuhan Park&Ride merupakan pendekatan yang baik.

N : KonstantaX1, X2,… : Variable bebas (jumah penduduk, jumlah kendaraan)A, b : Koefisien model yang didapat dari nilai least squareα, β : eksponen variable didapat dari leasr squareDimana:

Demand adalah kebutuhan akan Park&Ride pada stasiun, di hitung sebagai jumlah kendaraan yang akan parkir pada stasiun tersebut.

Variabel yang dipergunakan antara lain: populasi daerah layanan, jarak ke stasiun, waktu tempuh, kedekatan dengan jalan, fasilitas yang ada dan rentang waktu layanan.

Untuk analisa kelayakan lokasi Park&Ride, analisis dilakukan terhadap beberapa kriteria, yaitu:a. Konektivitas : menunjukan bagaimana tingkat pelayanan dari lokasi Park&Ride

tersebut. Hal ini di tunjukan dengan ketersediaan moda-moda transportasi untuk dapat menjangkau lokasi Park&Ride tersebut. Konekivitas juga berhubungan dengan ketersediaan akses langsung ke lokasi.

b. Occupancy : menunjukan tingkat hunian dari Park&Ride yang ada, yaitu perbandingan antara kapasitas yang tersedia dengan jumlah pengguna yang menggunakan Park&Ride tersebut. Ini menunjukan pemanfaatan dari lokasi Park&Ride tersebut dan kemungkinan untuk pengembangan Park&Ride.

c. Akses : akses merupakan ukuran keefektifan untuk menjangkau lokasi Park&Ride tersebut. Untuk menjangkau lokasi Park&Ride tersebut dapat dilakkan dengan menggunakan beberapa jenis kendaraan seperti mobil, motor atau sepeda. Dalam akses juga harus diperhatikan adanya pedestrian yang menuju ke lokasi Park&Ride tersebut.

5

d. Fasilitas-Fasilitas: ketersediaan fasilitas pada lokasi Park&Ride diukur berdasarkan kuantitas dan kualitanya. Fasilitas-fasilitas yang harus ada misalnya papan informasi, telepon, lampu penerangan, ruang tunggu, shelter, dll. Kondisi fasilitas-fasilitas tersebut juga harus menjadi penilaian.

e. Kondisi secara umum: kondisi secara umum dari lokasi Park&Ride tersebut dan kondisi lokasi parker/perkerasan juga di nilai.

f. Keamanan : keamanan merupakan salah satu kriteia yang dipergunakan untuk menilai kelayakan suatu lokasi Park&Ride. Penerangan yang cukup, tidak terlalu terbuka dan adanya penjaga merupakan salah satu criteria dalam keamanan lokasi Park&Ride.

Prediksi rata-rata jumlah penumpang di setasiun Depok dan sebaran ukuran Contoh berdasarkan rumus diatas dengan menggunakan margin of error 5% sebagai berikut :

No Nama Stasiun Rata-rata Penumpang/Hari(Orang) *

Ukuran Contoh

1 Citayam 4,000-6,000 367.34692 Depok Lama 12,000-14,000 388.05973 Depok Baru 10,000-12,000 385.96494 Pondok Cina 3000-5000 358.97445 Stasiun UI 2500-3000 350

Jumlah sample 1850.36*) Sumber : Kompas 11 November 2010

Pengambilan Data PrimerUntuk data primer pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan

kunjungan ke lapangan. Wawancara dilakukan kepada pengelola parker, petugas di stasiun KA dan pengguna tempat parker. Berdasarkan tujuan yang hedak dicapai, maka desain kuesionernya secara umum sebagai berikut :

Gambar Rancangan KuesionerMetode Analisis Data

Untuk mendapatkan hasil seperti yang telah ditetapkan analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif menggunakan Crosstabulation Analysis. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui trend dan kecenderungan perkembangan jumlah pemakai tempat parkir dan kendala yang dihadapi oleh pengelola. sedangkan analisis inferensial menggunakan mann Witney Wilcoxon, dan

6

analisis korelasi speremann (spermann rank order correlation) bertujuan untuk mengetahui perbedaan /dampak serta hubungan satu variable dengan lainnya. Dengan rumus )spermann Rank Order Correlation ) sebagai berikut :Secara umum metode dan tahapan dalam kajian ini seperti pada Gambar berikut :

Gambar Alur dan metode analisis data

ANALISIS DATAAnalisis Karakteristik Pelayanan kereta Api Saat IniPelayanan Stasiun dan Penumpang di Sekitar Wilayah Citayam

Stasiun Citayam pada saat ini dilayani oleh dua jalur rel, yaitu satu jalur rel untuk arah Bogor-jakarta dan satu jalur rel untuk arah Jakarta-Bogor. Fasilitas pendukung yang dimiliki oleh stasiun Citayam yaitu dua peron dan tempat penjualan tiket. KRL yang melayani penumpang di Citayam yaitu sebanyak 93 bolak-balik perjalanan. Rata-rata harian pengguna stasiun Citayam mencapai 4000 sd 6000 penumpang. Stasiun Citayam banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yang berdomisili di wilayah-wilayah yang ada di sekitar stasiun Citayam, seperti kelurahan Bojong Pondok Terong, Cilodong, Cipayung, Cipayung Jaya, Jatibaru, Kalimulya, Kalibaru, pabuaran dan Pondok Jaya.Tabel Fasilitas stasiun dan Jumlah penumpang

No Stasiun Jalur Jumlah Perjalanan Jumlah Penumpang/hari

Citayam 2 93 4.000 – 6.000Pelayanan Fasilitas Kereta Api

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di lima stasiun yang berada di wilayah Kota Depok didapatkan persepsi masyarakat Depok pengguna angkutan kereta api untuk perjalanan sebagai berikut: Sistem pelayanan kereta api yang ada pada saat ini rata-rata beranggapan masih

kurang dimana secara rata-rata ada 49 % responden mengangap sistem pelayanan yang ada masih kurang dan 32 % responden menggangap kurang dan hanya 17 %

7

saja yang beranggapan kalau sistem pelayanan kereta api yang ada saat ini sudah cukup bagus. Pengguna kerata api yang menggunakan stasiun Citayam, stasiun Depok dan Depok lama bahkan diatas 80 % beranggapan kalau sistem pelayana kereta api yang ada saat ini masih kurang dan sangat kurang.

Kendala utama yang dirasakan oleh para pengguna kereta api pada saat ini sebagian besar berhubungan dengan jadwal perjalanan yang tidak tepat ( 38 % ), jumlah kereta yang kurang sehingga berdesak-desakan, waktu tunggu yang lama dan tidak pasti serta permasalahan keamanan di dalam rangkaian kerata api tersebut. Hampir pada ke lima stasiun permasalahan jadwal perjalanan yang tidak tepat menjadi permasalahan utama yang dirasakan oleh responden.

Sebagian besar pengguna kereta api ( 54% ) lebih sering dan senang menggunakan kereta commuter line untuk perjalanan karena alasan kenyamanan dan ketersediaanya lebih banyak, disisi lain ada 46% pengguna lebih sering menggunakan kereta api listrik ekonomi karena lebih murah dan terjangkau.Tabel Karakteristik pelayanan kereta api

No. NAMA / JENIS Nama Stasiun CITAYAM

1   Angka %B. KARAKTERISTIK PELAYANAN KERETA API9 Menurut saudara sistem pelayanan Kereta Api saat ini :a Masih sangat kurang 241 70%b Kurang 95 28%c Cukup bagus 7 2%d Sudah baguse Sangat bagus

Jumlah 343 100%

10 Kendala utama yang Saudara rasakan menggunakan jasa KAJadwal perjalanan tidak tepat 147 36%Jumlah kereta sangat sedikit 59 15%Waktu tunggu masih lama 37 9%Berdesak-desakan 111 27% Tingkat keamanan rendah 51 13%..

Jumlah 405 100%11Kereta Api yang Selalu saudara Gunakan

Kommuter 212 62%Ekonomi 130 38%Jumlah 342 1

Pelayanan Jadwal PerjalananKRL yang melayani penumpang di Citayam yaitu sebanyak 93 bolak-balik

perjalanan dengan 65 perjalanan berupa KRL Commuter line dan 28 perjalanan berupa KRL Ekonomi. Waktu pelayanan dari jam 04.41 sampai jam 23.39 dengan rata-rata perjalanan ada setiap 10 menit.

Tabel Pelayanan jadwal kereta apiStasiun Commuter Line Ekonomi Jumlah Jam LayananCitayam 65 28 93 04.41 – 23.39

Analisis Karakteristik Pelayanan Angkutan Umum Saat ini yang mengarah ke Stasiun CitayamTrayek angkutan umum yang ada di Kota Depok adalah sebagai berikut:

D-05 Terminal Depok – Citayam D-07A Terminal Depok – Pitara – Serong

8

D-26 Terminal Sawangan – CitayamBerdasarkan data dan pengamatan lapangan angkutan umum yang melayani penumpang yang akan menuju ke stasiun sebenarnya sudah cukup baik, tetapi jangkauannya yang perlu untuk diperluas.Analisis Karakteristik dan pelayanan Parkir saat ini

Tabel Kondisi dan karakteristik Parkir No. NAMA / JENIS Nama Stasiun

CITAYAM  Angka %

A. KONDISI DAN KARAKTERISTIK PARKIR

1 Apakah Saudara setiap hari menggunakan jasa transportasi Kereta

a Ya 298 87%b Jarang/kadang-kadang 45 13%

  Jumlah 343 100%

2 Mengapa saudara memilih menggunakan Kereta Api daripada menggunakan kendaraan sendiri ?

a Lebih nyaman 11 3%b Menghindari kemacetan 301 88%c Keamanan lebih terjamin 20 6%d   11 3%

  Jumlah 343 100%3 Kendaraan yang digunakan dari rumah ke statsiun KAa Umum 138 40%b Pribadi/Roda empat 8 2%c Motor 197

  Jumlah 3434 Tempat penitipan Kendaraan Saudaraa Di tempat parkir Stasiun KA 43 22%b Pengelola Parkir Pribadi sekitar Stasiun 154 78%

  Jumlah 197 100%

5 Berapa lama Saudara menitipkan kendaraan Saudara di tempat parkir

a 1-3 jam 12 6%b 3- 5 jam 19 10%c 5-8 jam 21 11%d Lebih dari 8 jam 145 74%

  Jumlah 197 100%

6 Menurut saudara sistem pelayanan parkir tempat penitipan kendaraan

a Masih sangat sederhana di lapangan terbuka 15 8%b Sudah menggunakan bangunan khusus 165 89%c Tanpa pengaturan penempatannya 5 3%

  Jumlah 185 100%7 Tingkat keamanan kendaraan di tempat parkir

  Berikan alasan terhadap jawaban yang diberikan    a Belum terjamin 38 %

Sudah aman 155Sangat aman 5Jumlah 198

8 Tempat Lokasi parkir dengan stasiun KAKurag dari 100 meter 102100-200 meter 78

9

c 200-300 meter 96d 300-400 meter  e 400-500 meter    f Lebih dari 500 meter    

  Jumlah 276Penataan Parkir yang Ada

Tabel Pengaturan dan Penataan Lokasi Parkir No. NAMA / JENIS Nama Stasiun

CITAYAM1   Angka %C. PENGATURAN DAN PENATAAN LOKASI PARKIR

12 Menurut saudara sistem pengaturan lokasi parkir yang ada saat ini

a Sangat tidak tertur 6 2%b Tidak teratur 205 60%c Cukup Teratur 97 28%d Teratur 21 6%e Sangat Teratur 14 4%

Jumlah 343 100%13 Kondisi perpakiran yang ada saat ini :a Tidak tertata sama sekali 7 2%b Tidak tertata 190 60%c Cukup Tertata 92 29%d Tertata 27 9%e Sangat tertata    

Jumlah 316 100%

14 Menurut saudara Lokasi tempat parkir kendaraan saudara :

a Sangat sempit 8 2%b Sempit 180 53%c Cukup luas 17 5%d Luas 137 40%e Sangat luas   0%

Jumlah 342 100%

15 Keberadaan Tempat Parkir kendaraan di dekat stasiun KA menurut saudara :

a Sangat diperlukan 196 58%b Diperlukan 131 39%c Kurang diperlukan 9 3%d Tidak diperlukan   0%

jumlah 336 100%

16 Menurut Saudara untuk me ingkatkan pelayanan pengelolaan Parkir di sekitar KA sebaiknya :

a Dikelola oleh pemerintah 17 5%b Diserahkan kepada pihak Swasta 97 28%c Kerjasama pemerintah-swasta 197 57%d   32 9% Jumlah 343 100%

17 Menurut saudara kelemahan perparkiran yang ada saat ini adalah :

a Terbatasnya lahan parkir, sehingga tidak teratur 169 50%b Belum adanya peraturan tentang tarif parkir 152 45%c Keamanan tidak terjamin 11 3%d   9 3%

10

Jumlah 341 100%Pada stasiun Citayam ada enam belas lokasi parkir yang dikelola oleh

perorangan/swasta. Lokasi parkir yang ada merupakan lokasi yang diperuntukan parkir sepeda motor datau sepeda. Daya tampung parkir yang ada dari ke enam lokasi tersebut mencapai 1270 kendaraan/motor, sedangkan sampai saat ini setiap hari penumpang KRL yang menggunakan perparkiran tersebut mencapai 1000 kendaraan. Lokasi parkir tersebut dilakukan pada rumah-rumah tinggal yang dijadikan sebagai lokasi untuk perparkiran.Analisis Potensi dan Prediksi Pengguna Park and Ride

Pada tahun 2001, jumlah penduduk Kota Depok mencapai 1.184.821 jiwa (kepadatannya sebesar 4.669 jiwa/km2) dengan jumlah KK sebanyak 241.381 KK. Sedangkan pada tahun 2003, jumlah penduduk telah mencapai 1.335.734 jiwa (tingkat kepadatan 6.669 jiwa/Km) dengan jumlah rumah tangga sebesar 266.033 KK. Sepuluh tahun kemudian, jumlah penduduk Depok adalah 1.738.570 jiwa. Jika pada tahun 2001 jumlah kecamatan ada 6, maka tahun 2010 telah dimekarkan menjadi 11 kecamatan. Dengan pertumbuhan dan pertambahan penduduk yang terus meningkat tersebut, maka secara otomatis kebutuhan pasar sebagai aktivitas bisnis, lapangan kerja, dan pendukung pendapatan asli daerah dari aspek retribusi patut mendapat perhatian secara khusus.

Data perkembangan penduduk setiap kecamatan di Kota Depok selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel Perkembangan Penduduk di Kota Depok (2011)

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 Kota Depok dihuni oleh 1.736.565 jiwa, dengan sex ratio penduduk laki-laki terhadap perempuan sebesar 102. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 316.085 jiwa dari tahun 2006 yang baru mencapai 1.420.480 jiwa. Pertumbuhan penduduk yang demikian tinggi ini dipengaruhi oleh tingginya arus migrasi yang masuk ke Kota Depok, mengingat Kota Depok dinilai sebagai daerah yang sangat strategis dilihat dari seluruh fungsi kota, terutama jasa, perdagangan dan permukiman. Namun perubahan menyolok ini juga dapat disebabkan oleh perbedaan sumber data. Data 2005-2009 menggunakan data Depok Dalam Angka yang merupakan hasil proyeksi penduduk berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000. Sedangkan data 2010 menggunakan Data Sensus Penduduk 2010 yang mencatat jumlah penduduk faktual yang ada di lokasi tanpa melihat status administratifnya.

11

Gambar Jumlah Penduduk Kota Depok Tahun 2006 – 2010Sumber: Diolah dari Depok Dalam Angka 2005 – 2009 dan Sensus Penduduk 2010

Menurut perhitungan BPS pula, laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kota Depok dalam 10 tahun terakhir menempati posisi kedua setelah kabupaten bekasi dengan nilai rata-rata sebesar 4.27%, dengan laju pertumbuhan tertinggi di kecamatan Limo sebesar 8.48% dan terendah di kecamatan Sukmajaya sebesar 3.27%. Pola Pergerakan Penduduk Depok

Salah satu akibat dari pola migrasi penduduk DKI Jakarta ini, akan mengakibatkan perkembangan daerah pinggiran kota, dalam hal ini Botabek (Bogor, Tangerang dan Bekasi) yang menimbulkan pemukiman-pemukiman baru di sekitar Jakarta. Dengan timbulnya pemukiman-pemukiman baru ini, timbul juga fasilitas-fasilitas yang berguna untuk menunjang kebutuhan penduduknya, seperti pusat-pusat perbelanjaan, rumah sakit dan lain-lain. Selain hal-hal yang menguntungkan bagi pemerintah daerah setempat dengan hadirnya fasilitas-fasilitas tersebut, timbul juga permasalahan-permasalahan baru, seperti masalah di bidang transportasi, yaitu kemacetan-kemacetan di ruas-ruas jalan yang menuju Jakarta dari wilayah Botabek ini, serta penuh sesaknya sarana-sarana transportasi yang menuju Jakarta di pagi hari dan di sore hari oleh penglaju-penglaju, seperti penuhnya kereta api dan bus-bus yang digunakan untuk pergi ke tempat bekerja dan pulang dari tempat bekerja oleh para penglaju tersebut. Salah satu di daerah Botabek yang dijadikan tempat bermigrasi penduduk tersebut adalah kota Depok. Yang menarik dari penduduk kota Depok adalah mereka tidak mencari pekerjaan di kota Depok namun tetap mempertahankan tempat bekerjanya di DKI Jakarta.

Jenis transportasi yang digunakan oleh responden menuju ke tempat bekerja, dapat dilihat bahwa sebanyak 49 % responden, menggunakan sarana bus dan sejenisnya, sebanyak 29 % menggunakan kereta api, sedangkan sisanya menggunakan kendaraan pribadi, yang berupa kendaraan roda dua (sepeda motor) atau kendaraan roda empat (mobil).Potensi dan Prediksi Pengguna Park and Ride

Analisis mengenai potensi dan prediksi pengguna park & Ride di stasiun yang ada di Kota Depok khususnya tersebut pada masa mendatang dan factor-faktor yang mempengaruhinnya, yaitu meliputi analisis kondisi potensi pengguna park and Ride pada saat ini dan analisis mengenai bangkitan dan tarikan perjalanan pengguna park & Ride saat ini.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, PT KAI akan meningkatkan pelayanan terhadap transportasi kereta yang ada yaitu berupa peningkatan pelayanan

12

dan peningkatan kapasitas angkutan dari kereta berupa peningkatan jumlah perjalanan dan penambahan gerbong dalam setiap rangkaian dari 8 menjadi 10 gerbong. Berdasarkan kondisi tersebut kemungkinan beralihnya penumpang moda lain ke kereta perlu diantisipasi, dan tentunya akan meningkatkan kebutuhan Park and Ride yang diperlukan, sehingga dalam pemodelan prediksi kebutuhan Park and Ride ditambahkan tambahan sebesar 10 % dari prediksi awal.Prediksi Pengguna Stasiun Citayam

Pengguna Park and Ride yang menggunakan fasilitas perparkiran yang ada di stasiun Citayam pada saat ini berasal dari kelurahan-kelurahan yang ada disekitar stasiun Ciatayam tersebut,yaitu meliputi keluruhan Bojong Pondok terong, Cilodong, Cipayung, Cipayung Jaya, Jatimulya, Kalimulya, dan Pondok Jaya. Pengguna Park and Ride terbesar di stasiun Citayam adalah pengguna kereta api yang berasal dari keurahan Bojong Pondok Terong.

Tabel Pengguna park and ride di stasiun Citayam

Kelurahan Jumlah Pengguna P&R Jumlah Penduduk 2011

Bj. Pondok Terong 98 33563Cilodong 9 19388Cipayung 53 26037Cipayung Jaya 15 18471Jatimulya 10 9392Kalibaru 7 23809kalimulya 32 12811Pondok jaya 55 27356

Berdasarkan analisis data dengan menggunakan analisis regreasi, prediksi kebutuhan Park and Ride di Stasiun Citayam di dapatkan persamaan regresinya sebagai berikut:

Y= -1120 + 0.13 XDimana X adalah Jumlah penduduk. Sedangakan persamaan prediksi setelah

ditambahakan tambahan 10%, maka persamaannya menjadi sebagai berikut:Y= -1120 + 0.13 X + 10%

Tabel Prediksi kebutuhan Park and Ride di Stasiun Citayam

Kelurahan

Penggunan P&R Jumlah penduduk X*Y X^2( Y ) ( X )

Bj. Pondok Terong 5467 33563 183489574 1126474969

Cilodong 290 19388 5623055 375894544

Cipayung 2294 26037 59720238 677925369

Cipayung Jaya 461 18471 8506205 341177841

Jatimulya 156 9392 1466155 88209664

Kalibaru 277 23809 6595445 566868481

kalimulya 681 12811 8729308 164121721

Pondok jaya 2501 27356 68411900 748350736

Jumlah 12127 170827 342541879 4089023325Perhitungan kebutuhan Park and Ride untuk lima dan sepuluh tahun kedepan adalah sebagai berikut:

13

Tabel Perhitungan kebutuhan Park and Ride untuk lima dan sepuluh tahun kedepan.

KelurahanJumlah

Penduduk 2011

Pertumbuhan Penduduk

2016   2021

Jumlah penduduk

Pengguna P&R

Pengguna P&R+10%

Jumlah penduduk

Pengguna P&R

Pengguna P&R+10%

Bj. Pondok Terong 33563 0.19 80093 9292 10221 191131 23727 26100

Cilodong 19388 0.18 46267 4895 5384 101474 12072 13279

Cipayung 26037 0.16 62133 6957 7653 114861 13812 15193Cipayung Jaya 18471 0.08 44078 4610 5071 39878 4064 4470

Jatimulya 9392 0.24 22413 1794 1973 80719 9373 10311

Kalibaru 23809 0.16 56817 6266 6893 105032 12534 13788

kalimulya 12811 0.14 30572 2854 3140 47493 5054 5560

Pondok jaya 27356 0.16 65281 7367 8103 120679 14568 16025

Total 170827   407654 44035 48438 801265 95205 104725

Berdasarkan analisis data dengan menggunakan analisis regreasi, prediksi kebutuhan Park and Ride di Stasiun Citayam di dapatkan persamaan regresinya sebagai berikut:

y = -341+0.02 XDimana X adalah Jumlah penduduk. Sedangakan persamaan prediksi setelah

ditambahakan tambahan 10%, maka persamaannya menjadi sebagai berikut:y = -341+0.02 X + 10%

Perhitungan kebutuhan Park and Ride untuk lima dan sepuluh tahun kedepan adalah sebagai berikut:Tabel Perhitungan kebutuhan Park and Ride untuk lima dan sepuluh tahun kedepan

KelurahanJumlah

Penduduk 2011

Pertumbuhan Penduduk

2016 2021

Jumlah penduduk

Pengguna P&R

Pengguna P&R+10%

Jumlah penduduk

Pengguna P&R

Pengguna P&R+10%

BEJI48878 0.1 78719 1233 1357 126777 2195 2414

CILODONG19388 0.1 31225 283 312 50287 665 731

CINERE 39432 0.16 82821 1315 1447 173952 3138 3452CIPAYUNG

26037 0.16 54687 753 828 114861 1956 2152CISALAK 18433 0.08 27084 201 221 39795 455 500CURUG 16371 0.16 34385 347 381 72220 1103 1214DEPOK

47587 0.11 80187 1263 1389 135120 2361 2598DEPOK JAYA

29325 0.08 43088 521 573 63310 925 1018KEMIRI MUKA 36129 0.05 46111 581 639 58850 836 920KUKUSAN

17769 0.09 27340 206 226 42066 500 550MAMPANG

27404 0.17 60082 861 947 131726 2294 2523MEKARSARI 48479 0.12 85437 1368 1505 150568 2670 2937PANCORAN MAS 65641 0.16 137869 2416 2658 289571 5450 5995

PG.SELATAN 36909 0.08 54231 744 818 79684 1253 1378PONDOK CINA 13143 0.07 18434 28 30 25854 176 194SAWANGAN 16422 0.08 24129 142 156 35454 368 405SUKMAJAYA 29509 0.12 52005 699 769 91650 1492 1641

14

TANAH BARU 29612 0.11 49898 657 723 84081 1341 1475TAPOS 15214 0.11 25636 172 189 43199 523 575TUGU 90112 0.04 109635 1852 2037 133388 2327 2559Total 671794   1123000 15640 17204 1942414 32028 35231

KESIMPULANPada analisis mengenai karakteristik pelayanan kereta api yang ada di stasiun citayam didapatkan hasil bahwa: Pada saat ini KRL yang melayani penumpang di Depok yaitu sebanyak 116 bolak-

balik perjalanan dan rata-rata terjadi sekali lintasan dalam 10 menit dan waktu layanan yang sudah cukup lama yaitu dari jam 04.41 – 23.39

Sistem pelayanan kereta api yang ada pada saat ini rata-rata beranggapan masih kurang dimana secara rata-rata ada 49 % responden mengangap sistem pelayanan yang ada masih kurang dan 32 % responden menggangap kurang dan hanya 17 % saja yang beranggapan kalau sistem pelayanan kereta api yang ada saat ini sudah cukup bagus. Pengguna kerata api yang menggunakan stasiun Citayam diatas 80 % beranggapan kalau sistem pelayana kereta api yang ada saat ini masih kurang dan sangat kurang.

Kendala utama yang dirasakan oleh para pengguna kereta api pada saat ini sebagian besar berhubungan dengan jadwal perjalanan yang tidak tepat ( 38 % ), jumlah kereta yang kurang sehingga berdesak-desakan, waktu tunggu yang lama dan tidak pasti serta permasalahan keamanan di dalam rangkaian kerata api tersebut. Permasalahan jadwal perjalanan yang tidak tepat menjadi permasalahan utama yang dirasakan oleh responden.

Sebagain besar pengguna kereta api ( 54% ) lebih sering dan senang menggunakan kereta commuter line untuk perjalanan karena alasan kenyamanan dan ketersediaanya lebih banyak, disisi lain ada 46% pengguna lebih sering menggunakan kereta api listrik ekonomi karena lebih murah dan terjangkau.

Pada analisis mengenai karakteristik pelayanan angkutan umum yang terdapat di Kota depok khususnya angkutan umum yang bersentuhan dengan stasiun citayam diketahui bahwa Berdasarkan data dan pengamatan lapangan angkutan umum yang melayani penumpang yang akan menuju ke stasiun sebenarnya sudah cukup baik, tetapi jangkauannya yang perlu untuk diperluas.

Pada analisis mengenai karakteristik dan pelayanan perparkiran yang terdapat di stasiun citayam tersebut pada saat ini dapat diketahui bahwa pelayanan perparkiran yang ada di stasiun citayam adalah sebagai berikut:. Berdasarkan jumlah perparkiran yang ada sekarang stasium citayam hanya

menyediakan layanan perparkiran untuk roda dua. Jumlah yang ada sekarang sudah tidak cukup, sehingga ada yang dalam memberikan pelayanan parkir sudah dilakukan di tepi jalan, sehingga akan menggagu perjalanan.

Kondisi layanan perparkiran yang ada dan fasilitas yang dimiliki masih sangat kurang, hal tersebut menyebabkan rasa ketidaknyamanan dan ketidak amanan bagi pengguna parkir yang ada.

Dalam pengelolan parkir di stasiun citayam sebagian besar responden mengaharapkan adanya peran dan campur tangan dari pemerintah daerah Kota Depok, sehingga perparkiran yang ada lebih tertata, nyaman, aman dan mencukupi dan perlu adanya parkir untuk mobil.

15

Pada analisis mengenai potensi dan prediksi pengguna park & Ride di stasiun citayam pada masa mendatang didapatkan bahwa: Kereta api pada saat ini di pergunakan oleh sekitar 29 % pekerja yang bertempat

tinggal di Citayam dan menuju Jakarta. Hal tersebut menunjukan besarnya pengguna kereta api di Kota Depok khususnya citayam dan akan terus meningkat seiring dengan semakin membaiknya layanan kereta api yang melayani Citayam - Jakarta serta semakin tidak nyamannya perjalanan dengan moda transportasi bus atau kendaraan pribadi.

Prediksi jumlah penguna Park and Ride pada Stasiun Citayam akan mencapai 4 sampai 6 kali lipat pada lima tahun kedepan dan dapat mencapai lebih dari 10 kali lipat dalam sepuluh tahun kedepan.

SARANSetelah pelaksanaan semua kegiatan sesuai dengan lingkup kegiatan yang ada

dalam Kerangka Acuan Kerja, maka ada Saran yang perlu disampaikan untuk lebih menghasilkan hasil kegiatan yang lebih baik, yaitu: Survey pengguna Park and Ride yang dilakukan adalah survey terhadap pengguna

kereta api yang ada di stasiun citayam, sehingga pengguna Park and Ride yang berhasil di modelkan hanya pengguna Park and Ride yang pada saat sekarang sudah menggunakan kereta Api, padahal dengan membaiknya pelayanan kereta api, tentunya akan juga membuka peluang untuk beralihnya pengguna moda transportasi lain untuk berpindah ke moda transportasi kereta api, dan tentunya hal tersebut akan menyebabkan peningkatan pengguna Park and Ride di stasiun Citayam. Dengan kondisi semacam ini sebaiknya survey juga dilakukan terhadap masyarakat umum yang belum menggunakan layanan kereta api pada saat sekarang.

Dalam melakukan prediksi terhadap pertumbuhan pengguna Park and Ride yang dilakukan hanya memperhitungkan terhadap pertumbuhan penduduk yang ada, padahal ada beberapa factor lain yang juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan pengguna Park and Ride seperti pertumbuhan dan kepemilikan kendaraan bermotor yang ada di masing-masing kelurahan, sehingga dalam pemodelannya menggunakan dua variable yaitu pertumbuhan penduduk dan kepemilikan kendaraan bermotor. Data kepemilikan kendaraan bermotor pada saat survai kegiatan dilakukan masing belum tersedia di pemerintahan Kota Depok.

DAFTAR PUSTAKAAkdon dan Riduwan.,Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika, Penerbit Alfabeta,

Bandung, 2005.Azwar, S., Reliabilitas dan Validitas, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007.BAPPEDA Kota Depok. Badan Pusat Statestik Kota Depok” Depok Dalam Angka

2010”Direktorat Jenderal Perkeretaapian,”Informasi Kereta Api”, Departemen Perhubungan,

Jakrta, 2007.ERNST NEUFERT, Data Arsitektur edisi 33 jilid 1, Penerbit ErlanggaForum SKPD Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,”Kondisi Transportasi Kota

Depok”, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Depok, 2008.Hidayat,T,”Kompetisi dan Partisipasi Sektor Swasta pada Perkeretaapian, Majalah KA,

Edisi 22, hal.36-38, 2008.

16

Kota Depok Dalam Angka 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, Bappeda dan BPS Kota Depok.

Majalah KAI edisi november 2011Nugroho, B.A., Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Penerbit

ANDI, Yogyakarta, 2005.Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 08 Tahun 2007 Perencanaan Kota “Konsep Kota Satelit” Pemda DKIPusat Studi Transportasi dan Logistik UGM, “Standarisasi Pelayanan Angkutan

Penumpang Kereta Api”, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2002.Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM, “Studi Standar Pelayanan Angkutan

Kereta Api di Perkotaan”, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2004.Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok 2000-2010, Pemerintah Kota Depok.Sari, R,D., “Evaluasi Strategi pada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah

Operasional 8 Surabaya”, Universitas Brawijaya, Malang, 2007.Sarwono,J., Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Penerbit ANDI, Yogyakarta,

2006. Setiawan, Rudy . Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemudahan Manuver Parkir

(StudiKasus Universitas Kristen Petra), Konferensi Nasional Teknik Sipil 2 (KoNTekS 2),Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2008

Sinaga, R.,dan Lestari, S., “Upaya Meningkatkan Keamanan, Kenyamanan, dan Keselamatan Angkutan Kereta Api Lintas Bekasi-Jakarta”, Warta Penelitian Perhubungan, Vol.19 Nomor 9, hal.676-689, 2007.

Soekiyono,”Pengaruh Kualitas Pelayanan Kereta Api Purwojaya”, Jornal Manajemen Transportasi STMT Trisakti, Vol.V No.01, hal.55-61, 2004.

Sutarto, A.,”Analisa Permintaan Parkir di Stasiun Poncol dan Tawang Semarang”, Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, Nomor 2 Volume 12, hal 173-180, Juli 2010

Tamin. O.Z. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB, Bandung. 2000

17