Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat lndonesia

11
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat lndonesia IPKMI ARTIKEL PENELITIAN 1. Perbedaan Pola Makan Remaja Puteri SLTP/Sederajat yang Menderita Anemia dan Tidak Anemia di Kabupaten Baniar Adenan, Atikah Rahayu, FahriniYulidasari, Azma Rosida, Meitria Syahadatina Noor, RennY lsmaYa 2. Faktor Risiko Penyakit Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Guntung Payung Kota Banjarbaru (Tiniauan Terhadap Faktor Manusia, Lingkungan, dan Keberadaan Jentik) Rudi Fakhriadi, Fahrini Yulidasari, Ratna Setyaningrum 3. Faktor yang Berhubungan dengan Penyimpanan Obat Keras dan Obat Antibiotika Tanpa Resep di Provinsi Gorontalo (Analisis Data Riskesdas 201 3) Laily Khairiyati 4 Hubungan Persepsi Orangtua Tentang Pernikahan Usia Dini dengan Nikah Dini di Kecamatan Kertak HanYar Rafloah E'n Yultastuti 5 Hubungan Indeks Massa Tubuh (lMT) dengan Usia Manarche di SMPN 7 Banjarmasin ErniYuliastutt 6 Hubungan Antara Kepatuhan Minum Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Rlmaja Putri di MA Darul lmad Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar Yuniarti, RusmilawatY,Tri Tunggal 7 Efektifitas Perawatan Tali Pusat Teknik Kering dan Terbuka Terhadap Lama Puput Tali Pusat di Kota Banjarbaru Noorhidayah, Fakhriyah, lsnawati, M. Tazkiah 8 Refreshing Bidan Pelaksana Program lmunisasi sebagai Upaya peningkatln Pencapaian Target llniversal Chitd of lmmunization {UGl) Desa/Kelurahan di Provinsi Kalimantan Selatan Vina Yulia Anhar, Adenan, Fauzie Rahman, Mirhansyah 9 Karakteristik Penderita TB Paru Pengguna Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di lndonesia Tien Zubaidah, Ratna SetYaningrum 10. Berbagai Faktor Risiko Kejadian TB Paru Drop Out (Studi Kasus di Kabupaten JePara dan Pati) Ari Budi Himawan, Suharyo Hadisaputro, Suprihati JPKMI Volume 2 Nomor 1 Halaman 1-63 Banjarbaru April,2015 ISNN 2407-L625 Diterbitkan Atas Keriasama Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Transcript of Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat lndonesia

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat lndonesia

IPKMIARTIKEL PENELITIAN

1. Perbedaan Pola Makan Remaja Puteri SLTP/Sederajat yang Menderita

Anemia dan Tidak Anemia di Kabupaten BaniarAdenan, Atikah Rahayu, FahriniYulidasari, Azma Rosida, Meitria Syahadatina

Noor, RennY lsmaYa

2. Faktor Risiko Penyakit Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja

Puskesmas Guntung Payung Kota Banjarbaru (Tiniauan Terhadap FaktorManusia, Lingkungan, dan Keberadaan Jentik)Rudi Fakhriadi, Fahrini Yulidasari, Ratna Setyaningrum

3. Faktor yang Berhubungan dengan Penyimpanan Obat Keras dan Obat

Antibiotika Tanpa Resep di Provinsi Gorontalo (Analisis Data Riskesdas201 3)Laily Khairiyati

4 Hubungan Persepsi Orangtua Tentang Pernikahan Usia Dini dengan Nikah

Dini di Kecamatan Kertak HanYarRafloah E'n Yultastuti

5 Hubungan Indeks Massa Tubuh (lMT) dengan Usia Manarche di SMPN 7BanjarmasinErniYuliastutt

6 Hubungan Antara Kepatuhan Minum Tablet Fe dengan Kejadian Anemiapada Rlmaja Putri di MA Darul lmad Kecamatan Tatah Makmur KabupatenBanjarYuniarti, RusmilawatY,Tri Tunggal

7 Efektifitas Perawatan Tali Pusat Teknik Kering dan Terbuka Terhadap Lama

Puput Tali Pusat di Kota BanjarbaruNoorhidayah, Fakhriyah, lsnawati, M. Tazkiah

8 Refreshing Bidan Pelaksana Program lmunisasi sebagai Upayapeningkatln Pencapaian Target llniversal Chitd of lmmunization {UGl)Desa/Kelurahan di Provinsi Kalimantan SelatanVina Yulia Anhar, Adenan, Fauzie Rahman, Mirhansyah

9 Karakteristik Penderita TB Paru Pengguna Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di

lndonesiaTien Zubaidah, Ratna SetYaningrum

10. Berbagai Faktor Risiko Kejadian TB Paru Drop Out (Studi Kasus di

Kabupaten JePara dan Pati)Ari Budi Himawan, Suharyo Hadisaputro, Suprihati

JPKMI Volume

2

Nomor

1

Halaman

1-63

Banjarbaru

April,2015

ISNN

2407-L625

Diterbitkan Atas KeriasamaProgram Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran

Universitas Lambung Mangkurat

fssN 2407-1625

\r.rl.2 \o. I Apill20l5

Jurnal Publikasi Kesehatan lvlas\.ar.rk..lt Indoneria rll\\11 ...i-.i.j,r ,.,.i!:i^ --.r.- .r\ -

kesehatan berupa hasil peneliti;rn, studi pustak.l nr.lupun fulv:^ 1n.,.- -s,-^.: - :: r,:-_ .:-:Terbir 3 kali setahun pada bulan.{prrl, Agustus d.rn De:cnrbe: <., rir-.:^_-^..j

Pembina

Penasehat

Penirnggung J.rwab

Ketua Dervan Rcdaksi

Sekre,taris ne\a,an Rcrl;rk.i

Redaksi Pclaksan.r

Alrrmat Redaksi

Prof. DR. dr. H. Rr-rslan \luhr r. Sp 1 5-

Ketu.r lk.rt.rn A h li Ke:eh.rt.t n \1.1\\.1 r..t k.rt I n doncr, l.t r I \ K\l I i

Lenie r\1.rrlin.re, 5KN1., ;\1KL

Musaf.rirh. 5KN1..,\.1KN1

Nonr Alr<la F.rdillah. SKM., tu1.Kci {[pid)

Dr. l-lus.'rirrr, SKNl., fvl.Kes

Prof. {Jr. ()onurriyatus Sholilrnh. 51.. Nl.Ker

clr. ll. .\rlerr.trr. lrl.Kes

Atik.rh Rahayr"r. 5Kill., MPH

Laify Khairiyati, SKM.. il{PH

Fauzie Rahman. SKM.. MPH

Fahrini Yulidarari, 5KM., ,\.{PH

Rr.rcfi Fakhriadi, SKM.. N1.Kes {Epicl}

R.rtn.r Setyirningrunr, SKM., M.S{

: Progr.rnr Studi Kesehat.rn ir4ary.rr.rk.rt

Fak r-rltas Kctlokter.rn U n iver-sita s La nrbu ng Ma ngku rat

Jl. A. Yani Knr. 3E Baniarbaru, K.rlrrlantar.: Sclatan

I el;lFax. O5l l -477274?, crnail : [email protected]

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia

625

lssN 2407-1625

JPKMII JU RNAL PUBLIKASI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}

Vol.2, No. 1; April 2015

:erbedaan Pola ifakan Remaja Puteri SLTP/Sederajat yang ilenderita Anemia dan Tidaka.remia di Kabupaten Banjar- :e'ran, Atikah Rahayu, FahriniYulidasari, Azma Rosida, Meitria Syahadatina Noor, Renny:"-aVa

=aKor Risiko Penyakit Demam Berdarah Dengue di Wilayah Keda Puskesmas Guntung Z-12eayung Kota Banjarbaru (Tinjauan Terhadap Faktor ilanusia, Lingkungan, dan(eberadaan Jentik): -c Fakhriadi, Fahrini Yulidasari, Ratna Setyaningrum

;aktor yang Berhubungan dengan Penyimpanan Obat Keras dan Obat Antibiotika Tanpa 13-19?esep di Provinsi Gorontalo (Analisis Data Riskesdas 2013)-a I Khairiyati

*rubungan Persepsi Orangtua Tentang Pemikahan Usia Dini dengan Nikah Dini di ZO-Z1(ecamatan Kertak Hanyar= a'Cah, Erni Yuliastuti

26 -30-ubungan Indeks Massa Tubuh (lMT) dengan Usia Manarche di SMPN 7 BanjarmasinI - Yuliastuti

31-36-:bungan Antara Kepatuhan Minum Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Remaja: -tri di illA Darul lmad Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Baniar

- - e rti, Rusmilawaty,Tri Tunggal

irenifitas Perawatan Tali Pusat Teknik Kering dan Terbuka Terhadap Lama Puput Tali 3741.;"*sat di Kota Banjarbaru'":r:tid?y?h, Fakhriyah, lsnawati, M. Tazkiah

adreshing Bidan Pelaksana Program lmunisasi sebagai Upaya Peningkatan Pencapaian 42-50-a:"get Univercal Child of lmmunizafion (UGl) Desa/Kelurahan di Provinsi KalimantanS'elatan

-.: Yulia Anhar, Adenan, Fauzie Rahman, Mirhansyah

1-6

d.rn g

dtdt i

rarakteristik Penderita TB Paru Pengguna Obat AntiTuberkulosis (OAT) di Indonesia-e- Zubaidah, Ratna Setyaningrum51-56

-'etagai Faktor Risiko Kejadian TB Paru Drop Out (Studi Kasus di Kabupaten Jepara dan 57-63;'rlI i

- - :-di Himawan, Suharyo Hadisaputro, Suprihati

BERBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DROP OUT( Studi Kasus di Kabupaten Jepara dan Pati)

Ari Budi Himawanl, Suharyo Hadisaputro2, Suprihati3

lProgram Magister Epidemiologi UndipzGuru Besar Program Magister Epidemiologi Undip

3Guru Besar Fakultas Kedokteran UndipEmail: [email protected]'

Abstrak

TB masih menjadi beban yang tinggi bagi masalah kesehatan di lndonesia yang

menduduki peringkat ke4 dunia dalam kejadian TB. Drop out merupakan salah satu penyebab

lerjadinya kegagitan pengobatan yang meningkatkan kemungkinan terjadinya MDR TB. MDR

tEi memerlufln Oiaya pengobatan lebih banyak dan waktu yang lebih lama. Tujuan penelitian

adalah untuk menjeiaskan pengaruh karakteristik individu dan lingkungan sebagai faktor risiko

<ejadian TB DO. Fenelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan desain kasus

<ontrol dengan ditunjang analisa kualitatif. Jumlah subyek 70 orang, dengan rincian 35 kasus:-B DO Oan aS konirol( menyelesaikan pengobatan) yang tercatat antara tahun 2012-2013':ipilih secara consecutive sampting. Analisis data secara bivariat dengan uji chi Square dan

rultivariat dengan uji regresi logistik. Faktor risiko kejadian TB DO yang terbuKi yaitu.drangnya pengetah-uan tentang TB ( OR =78,6, 95% Cl=1'1,697-528,218 ,p=0,000),

=*ngtlaman.meiasakan ESO ( OR=6,338, 95% Cl=1 ,279-31,420,p=9,624), dan menggunakan

:oai tradisional (oR=7,451, 95% Cl=1'31542,209, p=6,923)' variabel yang tidak terbukti

aCalah umur, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, tingkat pendidikan, akses menuju tempat

:engobatan). -Faktor

risiko kejadlan TB DO adalah kurangnya pengetahuan tentang TB,

:engalaman merasakan ESO dan menggunakan obat tradisional

{ata-kata Kunci : TB DO, Efek samping obat, obat tradisional

Abstract

Tuberculosis is sf/l a high burden for health probtems in Indonesia, which was ranked

r in the wofl . Drop out TB treatment was noted as one of the causes thaf related to treatment'atrJre, which is more risk to be MDR. MDR TB treatment will take more cost and time to cure it -

--e purpose of study was fo investigate the risk factors, individual characteristics and

*- ironment, for incidence of TB DO. The study using analytic observational case-controlgs€rn and enhancecl by quatitative analysis. There are 70 subl'ecfs consr.sfs of 35 cases of IBE aufter and 35 conirois (complete treatment ) that reported between 2012 and 2013'

xnsecutive sampling was used fo se/ecfed respondent. Bivaiate analysis usrng chi Sguare test

rc togistic regressi6n for multivariate analysis. Muttivariate anatysis show that risk factors for

- Dd include tack of knowledge about TB ( OR = 78.6 , 95 To Cl = 11.697 to 528.218 ' p =::ffi),theexperiencedrug sideeffect(OR= 6.338, 95%Ct= 1.279to31.420, p=0.024) 'wc usingtraditionatmediciie (OR = 7.451 ,95% Cl = 1.315to 42.209, p = 0.023) . Elderagep< ma-le , occupation , lower inmme , tevel of education and access were not associated for

: fO. Rr.sk facfors for TB DO is a tack of knowtedge about TB , the experience side effectmta:cine and using traditional medicine .

: TB DO , side effect of drug , traditional medicine

rat<at tnOonesia, Vol. 2 No. 1, April2015 ffi

PENDAHULUANTB masih menjadi beban yang tinggi dalam masalah kesehatan di Indonesia,

seolah-olah menjadi penyakit yang sukar diberantas dipandang dari segi

pemberantasan penyakit menular.l'z lnsidensi TB sebanyak- 680.000 kasus pada

tahun 2011 di lndonesia dengan 65.000 kematian per tahunnya.3Drop Out merupakan salah satu penyebab terjadinya kegagalan pengobatan

yang berpotensi meningkatkan kemungkinan terjadinya resistensi obat MDR TB.

np"lita terjadinya resistensi obat maka biaya pengobatan akan lebih banyak dan

waktu pengobatan juga akan lebih lama.l'a'pada saat ini terjadi penyebaran strain kuman resisten.ajemuk ( MDRTB) yang

menjadi kedaruratan" iot Zone; di dunia, termasuk di lndonesia, yang biayanya 100x

lebih mahal. Tahun 2010 ditemukan 182 kasus MDR TB di Indonesia dan di Jawa

Tengah didapatkan 2% untuk kasus baru dan 15o/o padakasus pengobatan ulangl

TB DO didefinislkan sebagai pasien TB yang tidak patuh minum obat, tidak

mengambil dan meminum obat ielama dua bulan berturut-turut, dan atau pasien

menghentikan pengobatan sendiri tanpa instruksi dokter.5

Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa alasan terbanyak pasien TB

tidak patuh melanjutkan pengobatan adalah karena sudah merasa sehat, tidak adanya

lagi keluhan yang dirasakan, status ekonomi, efek sarnping obat, jenis obat, cara

bJyar, karakteristik PMO dan penyakit penyerta pasien.6

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, terdapat peningkatan

kasus TB BTA (+) yang ditemukan dan diobati dengan OAT FDC (Fixed Drug

Combination). Kasus defaulter atau drop out di wilayah Kabupaten Jepara

menunjukkan nilai yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Rata-rata angka defaulter

sebesar 4-So/o. Sejafan dengan hal tersebut, jumlah penderita TB _B.TA positif

meningkat dari tahun ke tahun, tercatat terdapat 263 kasus pada tahun 2008 dan pada

akhir tahun 2012 terdapat 478 kasus, meningkat hampir l00o/o dalam kurun 4 tahun

dengan jumlah kematian sebanyak I kasus pada 2O't2.7 Hal ini diduga berkaitan

denlan masih adanya pasien yang tidak menyelesaikan pengobatan, sehingga

menjadi sumber penularan untuk masyarakat luas.penelitjan ini bertujuan untuk menjelaskan faktor hosf dan environmenf yang

merupakan faktor risiko kejadian TB DO-

[IETODEpenelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain Case

control, yang diperkuat dengan studi kualitatif. Penelitian dilakukan di Kabupaten

Jepara Oan-pati dengan dita dasar pasien antara tahun 2}12-Juli 2013 yang

didapatkan dari laporair register TB Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. Populasi

studi penelitian ini untuk lielompok kasus adalah penderita TB DO dan kelompok

kontrol adalah penderita TB yang sudah menyelesaikan pengobatan dan dinyatakan

sembuh. Besar sampel penetitian adalah 70 sampel dengan 35 kasus dan 35 kontrol

yang diambil secara'consecutive sampling, kontrol dipilih. secara matching berdasarkan

iemlat pengobatan responden kasus. Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat

kejadian fg- OO dan variabel bebas yaitu umur, jerys. kelamin, tingkat pendidikan'

status ekonomi, pekerjaan, pengalaman merasakan efek samping obat, pengetahuan

tentang TB, dan penggunaan oOat tradisional selama pengobatan. Pengolahan dan

analisii data dilakutanlengan program SPSS terdiri dari analisis univariat, analisis

bivariat dengan chi square analisis muttivariat dengan regresi logislik'penelitian ini ielah rnendapatkan persetujuan Komite Etik Penelitian Kesehatan

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dan RSUP dr. Kariadi Semarang dan

mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara serta kesediaan subyek

responden ( lembar informed consent).

HASIL DAN PEMBAHASANAnalisis Univariat

Dalam analisis univariat ditampilkan distribusi responden berdasar variabelyang bersifat kategori dan kontinyu. Variiabel dependen adalah penderita TB DO yangdiartikan sebagai penderita yang berhenti berobat sebelum dinyatakan sembuh olehdokter.

Tabel 1. Karakteristik subyek penelitianKarakteristik Jumlah Prosentaseumur18-55 tahun>55 tahunJenis KelaminLaki-lakiPerempuanTinqkat PendidikanPendidikan < I tahunPendidikan >9tahun

4060

5218

2842

72,726,5

47,143337 52,86

Status ekonomi< UMRlUMRTempat BerobatPuskesmasRSBP4

57,142,9

25,862,811,2

t7%

.rurnat puotikas Keserraia- vas ,e'z'/ar r.donesiiVor 2 No t noritzoffiffi

4030

:-:t-

=ll::-:-'-

=--:-i-I

]_<:

=

=

=

=--:

=

1844I

Tabel 1 menunjukkan karakteristik responden yang terdiri dari umur, jeniskelamin, pendidikan, status ekonomi, dan tempat berobat. Subyek termuda berusia 18tahun dan tertua 80 tahun, dengan pendidikan paling rendah tidak tamat SD. dantertinggi lulus sarjana/diploma.

Tabel2. Alasan putus obat

alasan putus obat_[-

:!fi':\.{i*

''ffiw77%J

e sudah merasa sehat

r karena ESO

* bosan minum obat

r tidak ada beaya

Alasan putus minum obat pada kasus TB DO bervariasi, persentase terbesaradalah karena merasa sudah sehat sebesar 45,7o/o, mengalami efek samping obatsebesar 17,1o/o, bosan minum obat11,4o/o, tidak ada beaya 8,5o/o, dan alasan lainnyasebesar 17,1o/o diantaranya karena tidak ada perubahan, petugas tidak ramah, tidaksempat.

Tabel 3 merupakan ringkasan hasil analisis bivariat, menunjukkan bahwaserempuan lebih banyak menjadi TB DO yaltu 27,1%(19 orang) dibanding pada laki-aki 22,9o/o. (16 orang). Proporsi subyek berusia 18-55 tahun yang menjadi TB DOsebanyak 35,7o/o ( 25 orang), lebih banyak dibanding pada usia >55 tahun yaitu 14,3o/o

'10 orang). Pada subyek dengan pendidikan <9 tahun menjadi TB DO sebesar 28,60/0

20 orang) dibanding dengan pendidikan >9 tahun sebesar 21,4o/o ( 15 orang).

E, a

Proporsi buruh yang menjadi TB DO lebih sedikrt dibanding non buruh yaltu 2O o/o

berbanding 30%. Subyek dengan penghasilan dibawah UMR lebih banyak menjadi DOdengan proporsi 35,7 o/o ( 25 orang) dibandingkan dengan subyek yang penghasilan diatas UMR sebesar 14,3o/o ( 10 orang).

Tabel 3. Analisis Bivariat Beberapa Faktor Risiko kejadian TB Paru Drop OufTotal o/o OR Cl 95 % Nilai PNo variabel

,"n* o/o

,ff* * *

terf.risikefefrner7,4 |

kelotentibulatJenis kelamin

o Laki-lakie Perempuan

22,9 12 17,1

27,1 23 32,91619

28 40

42 60

1.614 0.61s-4.233 0,329

Usiao 1&55 tahuno > 55 tahun

27 38,6 s28 1't,4 18

2510

35,714,3

74,326,7

o,741 0,2s2-2,175 0,584

0,865-5,883 0,0943 Pendidikan

o < 9 tahun 20 28,6 13 18,6r >9 tahun 15 21 ,4 22 31,4

r Buruh. Non buruh

33 47,2 2,25637 52.8

14 20 13 18,6 27 38,6 1,128 0,431-2,955 0,80621 30 22 31.4 43 61,4

Penghasilano >UMRr >= UMR

25 35,7 15 21 ,4

10 14,3 20 28,6

40 57,1

30 42,9

1.235-8,997

haruobat,tanpicuku

TBTpenelhuburkeku;penelTB.e,1r

merussetelapengE

pula. i

munta"...ras,perutakhiml

Hasif vr

harus:putus <

minum

menyatdenganBloom,psikom(suatu odalam nyang tirtentangpemant€minum o

S7,4 kali.leste, 1s

menyeleltradision:senada,berhubuntradisionahewan, byang seq

6 Pengetahuantentang TBo Kurang 27 38,6 3 4,3 30 42,9 36,0 8,ffi2-149,282 0'000

Baik 8 11,4 32 45,7 40 57,1

.Ya

. Tidak

8 - Jarak. Jauh. Dekat

23 32,9 11 15,712 17.1 24 34,2

2644

11

241520

28,621,4

15,734,3

34 48,6 4,182 1,541-1',1,U7 0,(X36 51.3

43,3 1,636 0,61$4,35355.7

BatraYaTkJakPMOYaTidak

2,531 0,899-7,124 0,075

0,016

2347

4030

I27

1520

1520

2510

10

21,428,6

35,714,3

11,438,6

21,428,6

32,867,2

3,333 1,235€,99757,132,9

Subyek dengan pengetahuan tentang TB baik lebih sedikit yang menjadi TBDO sebanyak 8 orang (11,4o/o) dibanding pengetahuan yang kurang 27 orang.

Tabel 4. Rangkuman Hasil Analisis Multivariat

No Variabel OR 95%Cl p-value

Pengetahuantentang TB

2 Merasakan ESO

4,W

1,84

78,6 1.697-528.218 0,000

6,3 1,279-31,420 0,024

Constanta

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol 2 No

0,023PenggunaanBatra

2,008 7,4 1.3192.249

-3,208

Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel bebas yang berpengaruhterhadap kejadian TB DO adalah kurangnya pengetahuan tentang TB dengan besarrisiko 78,6 kali dibanding dengan pengetahuan yang baik, pengalaman merasakanefek samping obat dengan besar risiko 6,3 kali dibanding subyek yang tidakmengalami efek samping obat, dan penggunaan obat tradisional dengan besar risiko7 ,4 kali dibandingkan subyek yang tidak menggunakan obat tradisiona!.

Hasil wawancara mendalam yang dilakukan terhadap empat respondenkelompok kasus dapat disimpulkan bahwa mereka kurang memiliki pengetahuantentang prosedur pengobatan TB, meskipun tahu tentang jangka pengobatan selam 6bulan, tetapi mereka tidak tahu tentang bahayanya putus obat, tidak tahu apa yangharus dilakukan saat mengalami efek samping obat. Saat mengalami efek sampingobat, subyek cenderung menggunakan obat tradisional/herbal yang diyakini lebih amantanpa efek samping. Pada kelompok kontrol memiliki pengetahuan yang lebih baik dancukup mendapatkan informasi dari petugas kesehatan.

Analisis multivariat menunjukkan bahwa merasakan ESO TB berisiko menjadiTB DO 6,3 kali dibanding yang tidak merasakan ESO. Hasil ini sesuai denganpenelitian yang dilakukan oleh, Samsu Rian yang menyatakan bahwa adanyahubungan yang kuat antara efek samping OAT dengan terjadinya DO dengan besarankekuatan hubungan yang dihasilkan OR= 4,07,95o/o Cl : 1,64 - 10,07.8 Beberapapenelitian juga menunjukkan ESO menjadi salah satu faktor risiko penderita putus obatTB.e'10 Efek samping obat (ESO) adalah semua efek yang tidak dikehendaki,merugikan dan bahkan membahayakan akibat penggunaan obat. ESO dapat munculsetelah minum obat tunggal ataupun akibat minum obat 2 jenis atau lebih.11

Penggunaan obat kombinasi memunculkan kemungkinan terjadi ESO yang lebih besarpula. Pada penelitian ini didapatkan ESO yang paling sering dirasakan adalah mualmuntah sebanyak 18 oang dan lemas sebanyak 5 orang. Hasil wawancara mendalam"...rasanya tidak enak mas.setelah minum obat badan jadi lemas, tidak nafsu makan,perut rasanya mual. Tiap pagi saya tidak bisa bekerja jadinya. Setelah 3 bulanakhirnya saya coba tidak minum obat, udah tidak lemas-lemas lagi..."

Kurangnya pengetahuan tentang TB berisiko menjadi TB DO sebesar 78,6 kali.Hasil wawancara responden menyatakan "...doffiemya sudah kasih tahu kalau berobatharus se/esai selama 6 bulan dan tidak boleh putus. Tapitidak diberi tahu bahayanyaputus obat.waWu itu saya sudah merasa enakan, jadi tidak masalah kalau saya tidakminum obat lagi..."

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sophia Vijay yangmenyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pengetahuan tentang TBdengan kejadian TB DO, dengan hasil penelitian p= 0,000, OR= 1,88.12 MenurutBloom, proses perilaku dibagi dalam tiga domain, yaitu kognisi, affektif, danpsikomotor.l3 Pengetahuan merupakan hasil proses penginderaan seseorang terhadapsuatu objek tertentu. Pengetahuan ini nantinya akan menjadi dasar bagi seseorangdalam mengambil keputusan atau menentukan tindakan dalam menghadapi masalahyang timbul. Pemberian informasi yang baik mampu meningkatkan pemahamantentang prosedur pengobatan TB terhadap penderita. Intervensi langsung saatpemantauan pengobatan dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kepatuhanminum obat.la

Subyek yang menggunakan obat tradisional berisiko menjadi TB DO sebesar7,4 kali. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Martin dan Grace di Timorleste,l5 yang menyatakan bahwa hambatan masyarakat timor leste dalammenyelesaikan pengobatan TB, salah satunya adalah karena penggunaan obattradisional. Penelitian yang dilakukan di Afrika Selatan pun memberikan hasil yangsenada, bahwa perilaku mencari pengobatan ke dukunlpenyembuh tradisionalberhubungan dengan kejadian TB DO.16 Menurut UU no 36 tahun 2009, obattradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahanhewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau campuran dari bahan tersebutyang se€ra turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan

Jurnal PublikasiKesehatan Masyarakat Indonesia, Vol.2 No. 1, April201U ffp

sesuaidengan norma yang berlaku di masyarakat. Menurut tingkat pembuktian khasiatdiedakan menjadi jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.17 Sejauh ini belumditemukan adanya jamu untuk pengobatan TB.

Variabel yang tidak terbukti sebagai faktor nsiko kejadian TB DO adalahusia,jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah penghasilan perbulan, danmengetahui PMO. Keterbatasan jumlah sampel dan bias informasi menjadi limitasipada penelitian ini.

Pada intinya kegagalan pengobatan karena berhenti obat sebelum waktunyaperlu diwaspadai oleh semua pihak yang terkait, terutama Dinas Kesehatan setempat.Dampak yang ditimbulkan akan sangat jauh berbahaya dan membutuhkan biaya yanglebih mahal untuk penanganannya.

PENUTUPKesimpulan dari penelitian ini adalah kurangnya pengetahuan tentang TB,

merasakan efek samping obat TB, dan menggunakan obat tradisional menjadi faktorrisiko terjadinya putus obat pada penderita TB paru. Variabel yang paling dominanpenyebab drop out adalah kurangnya pengetahuan tentang TB.Alasan terbanyakpenderita TB menjadi putus obat adalah karena sudah merasa sehat dan mengalamiefek samping obat. Sebagian besar responden pemah merasakan efek sampng obatdari ringan sampai berat.

Saran bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara dan Pati adalah untukmelakukan monitoring aktif terutama pada penderita setelah fase intensif 2 bulan,karena pada saat tersebut gejala sudah mulai mereda dan kemungkinan munculnyaefek samping obat. Penggunaan obat tradisionaltidak boleh mensubstitusi OAT.

DAFTRA PUSTAKA1. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Strategi Nasional

Pengendalian TB 2011 In: Kementerian Kesehatan Rl, ed. Jakarta: Kemenkes Rl;2011.

2. KemenkesRl. Rumah Sakit Berperan Penting Dalam Penanggulangan TB. 2012;http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/913-rumah-sakit-berperan-penti ng-dalam-penang g ulangan-tb. html.

3. WHO. GlobalTuberculosis Report 2012. Geneva: World Health Organization:2o12.4. Widjanarko B, Gompelman M, Dijkers M, Werf Mvd. Factors that influence

treatment adherence of tuberculosis patients living in Java, Indonesia. Dove PressJournaf . 2OO9;3:231 -238.

5. Djojosoebroto R. Respirologi. Penyakit Parenkim Paru. Jakarta: EGC; 2009.6. Sulistyowati N, Pangaribuan DB. Faktor Determinan Yang Berhubungan Untuk

Terjadinya Drop Out TBC Pada Responden Umur > 15 tahun di Indonesia. JumalEkologi Kesehatan. 2009;8(3):994-1 003.

7. DinkesJepara. Profil Kesehatan Kabupaten Jepara. In: Kesehatan D, ed.Jepara201 1.

8. Samsurian. Pengaruh Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Terhadap KejadianDefault di Rumah Sakit lslam Pondok Kopi Jakarta Timur Januari 2008-Mei 2010.Jakarta: Magister Epidemiologi, Universitas Indonesia; 2010.

9. Torun T. Side Effect Associated with Treatment of Multidrug ResistentTuberculosis. Intemational Tuberculosis Lung Disease. 2005;9(12):1373-1377.

10. Muture BN, Keraka MN, Kimuu PK, Kabiru EW, Ombeka VO, Oguya F. Faclorsassociated with default from treatment among tuberculosis patients in nairobprovince, Kenya: A case control study. BMC Public Health. 2411;11:696€76.

11.Syamsudin. Buku Ajar Farmakologi : Efek samping Obat. Jakarta: SalerncaMedika; 2011.

12.Y$ay S, Kumar P, al e. Risk Factor Associated with Default among New Srre:"Positive TB Patients Treated Under DOTS in India. Plos One. 2010;5(a).

13. SanYog

14. Dicladhr199,

15. MartfactcTube

16. ProgTubeSoutl

17. OktorKeary

Jurnal Publikasi KesehatanMasyarakat Indonesia, Vol. 2 No. 1, April 2l'5

-

-:

=

::

l

13. Sarwono S. Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya.Yogyakarta: UGM Press; 2404.

14. Dick J LC. Shared vision-a health education project designed to enhanceadherence to anti-tuberculosistreatment. lnternational Tuberculosis Lung Disease.1997; 1(2).181-186.

15. Martins N, Grace J, Kelly P. An ethnographic study of barriers to and enablingfactors for tuberculosis treatment -adherence in Tirnor Leste. InternationalTuberculosis Lung Disease. 2008;5:532-537.

16. Programme TL. A National Study to ldentify Factors Associated with Default fromTuberculosis Treatment, South Africa, 2002. Pretoria: Medical Research CouncilSouth Africa;Z$Q2.

17. Oktora L. Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan Manfaat danKeamanannya. Majalah llmu Kefarmasian. 2006;3(1 ):1€.

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 2 No. 1, April2015t

PETUNJUK BAGI PENYUMBANG NASKAH

1. JPIKM adalah jurnal ilmu-ilmu kesehatan kesehatan masyarakat yang mencakup ilmu kesehatan lingkungan'

kesehatan dan keselamatan kerja, gizi, aOministrasi dan'kebijakin iesehatan, promosi kesehatan dan ilmu

perilaku, epidemiologi dan kesehatan reproduksi'

2. JPIKM memuat tentang artikel-artikel asli baik hasil penelitian maupun non penelitian (investigasi, review hasil-

hasil penelitian dan tinjauan pustaka)'

3. Naskah yang dikirimkan kepada redaksi adalah karangan yang belum pernah dan tidak akan dipublikasikan di

tempat lain dalam oentrr ""t"t "n.

Naskah o"prt n"iup" hasil ienelitian dan kajian kepustakaan yang diperkaya

dengangagasanoanwawasansehinggamenghasi|kankonsep/gagasanatauide.idebaru.4. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau"inggris sepanlin! iraksimal 6 halaman kuarto, spasi 1 dengan

margin 2,5 cm dan ukuran Arial 10.

5. ldentitas penulis (nama tanpa gelar) dan alamat lembaga dituliskan dibawah judul artikel' Nama penulis yang

diletakkan pertama sebagai penulis utama'

6. Abstrak ditulis datam bahasa Inggris dan Indonesia dengan jumlah100-150 kata dalam 1 (satu) paragraf' Abstrak

mengandung komponen: latar belakang, tujurr,, t"iiro", hasil dan kesimpulan' Kata kunci pada abstrak

berjumlah 3-5 kata7. Judul naskah diusahakan cukup informatif dan tidak melebihi 16 kata. Judul yang panjang menjadi judul utama

dan anak judul.8. Sistematika penulisan: , ,.-- -r ,^-L^^ ^ ^A^+ratz tzata tt

a. Artikel hasil p"n"titi"n memuat: Judul, nama penulis' gal9l9l9l lembaga' abstrak' kata.kunci'

pENDAHULUAN, METODE, HASTL DAN pEMBAHASAN, PENUTUP (dapat berisi simpulan dan saran atau

simpulan saja), DAFTAR PUSTAKA. (maksimal 6 halaman) ,^-hana ^Actrav vata vb. Artikel non penelitian memuat: Judul, nama penulis, dan alamat lembaga, lbglt"K kata.kunci'

PENDAHULUAN, SUBJUDUL-SUBJUDUT- tsesuii dengan kebutuhan), PENUTUP (dapat berisi simpulan dan

saran atau simpulan saja), DAFTAR PUSTAKA'

3. Tabel dan gambar harus diberi judul serta keterangan yang jelas' Judul tabel diletakkan di atas tabel'

Sedangkan jirdut gamOar ditempatkan di bawah gambar'

iO.penufisan rujukan memakai sistem nomo, ("t1ii ii,"ouver)...Nomor disusun sesuai dengan urutan tampilan" ;;#;;"r;ir' ;1;itn1i .

';",;,ii;;r1?n(pernah

diraporkan (1)

..''''''" Tumer dan Bagnara (3) telah melaporkan.

1. Kepustakaan disusun berdasarkan nomor urut sesuai dengan tampilan dalam naskah'.2 Bagi penulis y"ng ouka; p"t"ngg"n, jika artikelnya sudai diproses dan akan dimuat' wajib menjadi pelanggan

jurnal ini minimal selama satu tahun atau memoayar biaya administrasi Rp. 100'000,- (seratus ribu rupiah)'

'3.Naskah dapat dikiiimkan ke redaksi melalui email:' jp\rnl-atbm@gnlil3g4 atau. dalam bentuk print out

sebanyak 3 (tiga) eksemplar dan cD yang ditulis d;lam forrnat-Ms word disertai surat pengantar' dan

dimasukkan dalam amplop wama coklat A4'.4.Kepastian peruat"n Jtau penolakan naskah akan diberitahukan secara tertulis. Artikel yang tidak muat tidak

akan dikembalikan, kecuali atas permintaan penulis dengan disertai amplop berperangko secukupnya'

:ONTOH PENULISAN DAFTAR PUSTAKAArtikel dalam iurnal:'. Artikel standar

Vega, KJ, pina l, Krevsky B. Heart transplantation is associated with an increased risk for pancreatobiliary

disease. Ann Intem Med 1996 Jun 1; 124(11): 980-3

Suatu organisasi sebagai PenulisThe cardiac society of Australia and New zealand. clinical exercise stress testing' safety and performance

guidelines. Med J Aust 1996;164:282-4Edisi dengan bagianpoole GH, Mills sM. one hundred consecutive cases of flap lacerations of the leg in ageing patiens' N Z Med J

1990; 107(986 Pt 1):377-8

3uku dan monograf lain:' Penulis Perseorangan

Ringsven MK, Bond D. gerontology and leadership skills for nurses. 2nd ed. Albany (NY): Delmar Publishers;

1 996I Editor sebagai Penulis

Norman lJ, Redfem sJ, editors. Mental health care for elderly people. New York: churchill Livingstone; 1996

i Rujukan dari internetcorales RM, Schmitt sx. rypnoic fever. 2004; Available from: URL: http://www'emedicine'com'