Post on 13-Oct-2019
1BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.idPB
By
FIGURJURUS LINO BENAHI SOFTWARE PELABUHAN
BPJS ANDAKANTOR CABANG SALEMBATERUS TINGKATKANLAYANAN PRIMA
WISDOMBUDAYA ORGANISASIUNGGUL
FIGURJURUS LINO BENAHI SOFTWARE PELABUHAN
BPJS ANDAKANTOR CABANG SALEMBATERUS TINGKATKANLAYANAN PRIMA
WISDOMBUDAYA ORGANISASIUNGGUL
STRATEGI MEMBURU SEJUTA KEPESERTAAN
STRATEGI MEMBURU SEJUTA KEPESERTAAN
JEMBATAN MENUJU KESEJAHTERAAN PEKERJA
VO
LU
ME
03 l
TA
HU
N 2
014
@BPJSTKinfo
BPJS Ketenagakerjaan
Call Center: 500910
awww.bpjsketenagakerjaan.go.id
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 1 04/09/2014 1:42:38
3BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id22 BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.idJembatan Menuju
Kesejahteraan Pekerja
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 2 04/09/2014 1:42:39
3BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id2 3
Halo
www.bpjsketenagakerjaan.go.id
SAHABAT BPJS KETENAGAKERJAAN
[ elvyn@bpjsketenagakerjaan.go.id ]
Elvyn G Masassya
Direktur Utama
Ramadhan baru saja ki ta
lewati dan masih da lam
keceriaan dan kebaha gia
an Idul Fitri, kami meng
haturkan “Sela mat Idul Fitri
Idul Fitri 1435 H. Mohon Maaf Lahir dan
Bathin”. Ucapan tersebut hadir dengan
ke ikhlasan hati. Yaitu Berani menutup
mata terhadap masa lalu, berani menu tup
dengki pada masa kini dan berani mem
buka hati untuk masa depan. Keti ganya,
kami yakini sebagai suatu esensi untuk
dapat saling memaafkan dalam rang ka
menjaga silaturahmi kepada sesama.
Semua makhluk di dunia men dam
bakan kesejahteraan. Kesejahteraan
da lam arti yang paling sederhana ada
lah terpenuhinya kebutuhan dasar: san
dang, pangan dan papan, ketika sa
kit bisa berobat, dan saat tua tidak
terluntalunta. Pemenuhan kebutuhan
tersebut oleh sebagian masyarakat kita,
masih merupakan hal yang sulit untuk
diwujudkan. Kebutuhan dasar mungkin
dapat dipenuhi, tetapi ketika sakit dan
menjalani kehidupan di usia tua, tidak
jarang tidak diperoleh solusinya.
Kesadaran masyarakat akan ada
nya perlindungan jaminan sosial seba gai
solusi atas risikorisiko sosial ekonomi
ketika sakit, mengalami kecelakaan kerja,
menjalani hari tua dan meninggalkan
keluarga karena meninggal dunia,
masih kurang. Ku rangnya kesadaran itu,
terutama berada pada masyarakat yang
ber gerak di sektor informal. Padahal
sudah ada perlindungan jaminan sosial
yang disiapkan Pemerintah, yang pelak
sanaannya dilakukan melalui BPJS
Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
Sosialisasi atas jaminan sosial ter se
but menjadi tanggung jawab Pemerintah
dan Badan Penyelenggara. Oleh karena
itu, dalam edisi kali ini akan disajikan
Program Jaminan Sosial bagi Pekerja
Bukan Penerima Upah atau yang dikenal
dengan Pekerja Informal.
Jumlah pekerja informal saat ini,
lebih besar dua kali lipat dibandingkan
pekerja formal (penerima upah). Na
mun demikian, jumlah yang saat ini ter
daftar masih relatif kecil. Hal itu men jadi
tantangan tersendiri bagi BPJS Ke te
nagakerjaan untuk me ningkatkan jumlah
kepesertaan pe kerja informal. Ra sa
nya bukanlah suatu kemustahilan untuk
memperluas jumlah kepesertaan dan
memberikan perlindungan jaminan sosial
kepada kelompok pekerja informal ini.
Pada saat ini BPJS Ketenagakerjaan
berada dalam proses untuk beroperasi
penuh (full operations) pada tahun
2015. Pada saat itu, Pemerintah me ng
a manahkan kepada kami untuk mem
berikan pelayanan secara penuh kepada
peserta. Selain itu juga di amanahkan
untuk memberikan per lin dungan lebih
luas lagi kepada para pekerja. Jika pada
tahuntahun sebelumnya fokus pada
Pekerja formal lebih besar, pada tahun
ini dan masa yang akan datang pekerja
informal akan mendapatkan perhatian
yang berimbang.
Selamat membaca l
BRIDGE VOLUME 03
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 3 04/09/2014 1:42:40
5BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id4
DAFTAR ISI BRIDGE
HALO“Bukanlah suatu kemustahilan untuk mem-perluas jumlah kepesertaan dan memberikan perlindungan jaminan sosial kepada kelompok pekerja informal ini.”
SeberangSistem Jaminan Sosial China
InvestmentKesejahteraan Dasar
PelangiFERRY SALIMTidak Cukup Personal Branding
RINA GUNAWANKepuasan Klien Segalanya
ManfaatSosial Media BPJS Ketenagakerjaan
@BPJSTKInfo
SurveyBrand Equity PT Jamsostek Pra Transformasi Menjadi BJS Ketenagakerjaan
Strategi Memburu Sejuta Kepesertaan di Sektor Informal
Main Report
PP No. 86 Tahun 2013Sanksi Tidak Mendaftar Program Jaminan Sosial
1939
3
23
28
8
6
PT JAMSOSTEK
BPJS Ketenagakerjaan
21
Publisher: Direksi BPJS Ketenagakerjaan Editor in Chief: Kuswahyudi l Managing Editor: Isnaldi Muhd, Dini l Editor: Harri Kuswanda, Suwilwan Rahmat, Maria Emmy Maharjati, Aryanto, Brian Radiastra, M. Kurniawan, Adyan Suseno, Ahmad Jauhari l Reporters: Sensagita Trisna Putri l Designer: Ian Hartato l Photographer: Afrianto
Alamat Redaksi: Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan Indonesia 12930, website: www.bpjsketenagakerjaan.go.id
Redaksi menerima sumbangan tulisan maupun foto kegiatan di unitunit kerja untuk dimuat di rubrikrubrik MAJALAH BRIDGE. Semua naskah rubrikrubrik di atas maksimal 5000 karakter dan dilampiri foto diri penulis. Naskah yang dimuat akan diberikan imbalan yang pantas.
Cover : Pekerja InformalIlustrasi : Pedagang KelilingSumber : Wordpress.com
JEMBATAN MENUJU KESEJAHTERAAN PEKERJA
VO
LU
ME
03 l
TA
HU
N 2
014
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 4 04/09/2014 1:42:44
5BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id4
HAL ini dikemukakan Plt
Gubernur Banten Rano
Karno dihadapan para pe
kerja informal, disaksikan
Direk tur Pelayanan dan Pe ngaduan
BPJS Ke te na gakerjaan Ah mad Riadi,
da lam acara pelun curan Asuransi
Ke sejahteraan So sial (AKS) Daerah
Propinsi Banten, akhir Juli lalu
(27/7).
Janji si Dul panggilan akrab
Plt Gubernur Ra no di torehkan da
lam ben tuk penan da ta nganan no ta
ke se pakatan bersama an ta ra Pe
merintah Provinsi Ban ten Dengan
BPJS Kete nagakerjaan Kanwil Ban
ten Tentang Pelaksanaan Prog ram
Jaminan Sosial Ke tenagakerjaan di
Cilegon Banten.
Menurut Rano dalam sambutan
nya, secara umum bantuan ini se ba gai
upaya meningkatkan kese jahteraan
sosial bagi warga kurang mampu,
memperbaiki kualitas sum berdaya
manusia serta mengubah perilaku
hidup warga kurang mampu di Banten.
Tahun ini Banten memberikan
ban tuan 30 ribu kepada Kelompok
Pe nyandang Masalah Kesejahteraan
So sial (PMKS) pekerja Informal un
tuk ikut kedalam program BPJS Ke
te nagakerjaan. “Secara bertahap dan
berkelanjutan program ini akan di
berikan sesuai dengan kemampuan
APBD. Tahun depan akan diberikan
kepada 49 ribu pekerja Informal,” ucap
Rano kepada media.
Pemerintah provinsi Banten me
nya takan komitmen dan terus fokus
da lam mewujudkan kesejahteraan
ma syarakat. Bantuan Program BPJS
Kete nagakerjaan yang diikutkan ada
lah program Jaminan Kecelakaan
Ker ja dan Jaminan Kematian, kedua
program tersebut diharapkan mam
pu meningkatkan taraf hidup kese
jah teraan sosial, agar mereka dapat
hidup layak dan mampu berfungsi
secara sosial.
Program Asuransi Kesejahteraan
Sosial diberikan kepada pekerja infor
mal khususnya para pencari nafkah
utama dari keluarga miskin – yang
dikategorikan Rumah Tangga Sangat
Miskin (RTSM) yang tersebar di enam
kabupaten / kota, yakni Pandeglang,
Lebak, Serang, Kota Serang, Cilegon
dan Tangerang Selatan. n
Pamong Di Banten Peduli Terhadap Pekerja Informal
@BPJSTKinfo
TIDAK pernah terlintas di benak pekerja kecil hi dupnya bakal dilindungi oleh asuransi. Para pekerja informal di wilayah Propinsi Banten bakal menerima bantuan program jaminan sosial ketenagakerjaan dari Pemda dengan mengalokasikan Rp 4.9 miliar, untuk 30 ribu para pencari nafkah utama dari keluarga sangat miskin. Mereka diikursertakan sebagai peserta tiga program jaminan sosial tenaga kerja.
Rano Karno, Plt Gubernur Banten
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 5 04/09/2014 1:42:44
7BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id6
SUDAH berulangkali pe me
rintah mensosialisasikan
kebijakan ini kepada ma
sya rakat luas. Jika ti
dak dipatuhi, peme rin
tah menyiapkan sanksi bagi pem beri
kerja selain penyelenggara ne ga ra, dan
perseorangan yang tidak mendaftarkan
pekerja dan keluar ganya pada program
ini.
Ancaman pemberian sanksi itu
tertuang pada Peraturan Peme
rintah Nomor 86 Tahun 2013 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono pada 24 De
sember 2013.
Kebijakan Presiden tersebut di tin
daklanjuti oleh Kemen teri an Tenaga
Kerja, dengan mener bit kan surat
edaran No: SE1/III/Men/2014 mengenai
pengawasan penyelenggaraan prog
ram jaminan sosial pada Badan Penye
lenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Surat Edaran ini dimaksudkan un
tuk mem beri petunjuk kepada ins tansi
yang bertanggung jawab di bidang
kete nagakerjaan di tingkat provinsi
dan kabupaten/kota, mengenai pe
nga wasan penyelenggaraan BPJS,
me liputi tujuh (7) langkah yang harus
dilakukan. Khusus poin ke enam,
mengenai pelaksanaan pengawasan
ketenagakerjaan, yang terkait PP No
86 Tahun 2013.
Adapun pengawasan yang di
mak sud terhadap pengoperasian/
pe lak sanaan BPJS Ketenagakerjaan
dan BPJS Kesehatan. Pengawas ke te
nagakerjaan di tingkat propinsi mau
pun kabupaten/kota, dapat me la
kukan pemeriksaan terhadap pemberi
kerja selain Penyelenggara Negara,
yang pelaksanaannya di la ku kan sesuai
peraturan dan perun dangan.
Diberlakukannya sanksi itu agar
program SJSN bisa terlaksana de ngan
baik, menjangkau kepesertaan se cara
luas dan berkesinambungan sehingga
seluruh penduduk dapat terpenuhi
kebutuhan dasar hidupnya yang layak
sebagaimana amanat Un dangUndang
Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
PP ini secara tegas mewajibkan
pemberi kerja selain Penyelenggara
Negara untuk mendaftarkan dirinya
dan pekerjanya sebagai peserta kepa
da BPJS secara bertahap sesuai de
ngan program jaminan sosial yang
diikutinya, dan memberikan da ta
diri nya dan pekerjanya berikut ang
gota keluarganya kepada BPJS secara
lengkap dan benar.
Selain itu, juga setiap orang se
lain pemberi kerja, pekerja, dan
pe ne ri ma bantuan iuran yang
me me nu hi ke tentuan peraturan per
un dangundangan wajib men daf tar
kan diri nya dan anggota ke luar ga nya
sebagai peserta kepada BPJS, dan
memberikan data dirinya dan anggota
keluiarganya secara lengkap dan benar
kepada BPJS.
Pemberi kerja selain penyeleng
gara negara dan setiap orang, selain
pemberi kerja, pekerja, dan penerima
bantuan, yang tidak mendaftarkan
dirinya, pekerjanya dan keluarganya
kepada BPJS, atau tidak memberikan
Satu triwulan lagi, tepatnya 1 Januari 2015, batas waktu perusahaan Nasional (PMDN), penanam modal asing (PMA), maupun pekerja informal untuk ikut serta dalam program Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
@BPJSTKinfo
Sanksi Tidak Mendaftar Program Jaminan Sosial
PP No. 86 Tahun 2013
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 6 04/09/2014 1:42:45
7BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id6
data secara lengkap dan benar akan
dikenai sanksi administratif.
“Sanksi administratif dapat beru
pa: a. Teguran tertulis; b. Den da; dan/
atau c. Tidak mendapat pelayanan
publik tertentu,” bunyi Pasal 5 Ayat (2)
PP tersebut.
Pengenaan sanksi teguran ter tulis
yang dikenakan BPJS seba gaimana
dimaksud diberikan paling banyak
1 kali masingmasing untuk jangka
waktu paling lama 10 hari kerja.
Adapun sanksi denda diberikan
untuk jangka waktu paling lama 30
hari sejak berakhirnya sanksi teguran
tertulis kedua berakhir. Besarnya
denda sebesar 0,1% setiap bulan dari
iuran yang seharusnya dibayar yang
dihitung sejak teguran tertulis kedua
berakhir.
Sanksi tidak mendapatkan pe la
yanan publik dilakukan oleh pe me
rintah, pemerintah daerah pro vinsi,
atau pemerintah daerah ka bupaten/
kota atas permintaan BPJS.
Sanksi tidak menda pat kan pela
yanan publik kepada pemberi kerja
selain penyelenggara negara me li
puti: a. Perizinan ter kait usaha; b. Izin
yang diperlukan dalam mengikuti
tender proyek; c. Izin mempekerjakan
tenaga kerja asing; d. Izin perusahaan
penyedia jasa pekerja/buruh; atau e.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Adapun sanksi tidak menda pat
kan pelayanan publik kepada setiap
orang, selain pemberi kerja, pekerja,
dan penerima bantuan iuran meliputi:
a. Izin Mendirikan Bangunan (IMB); b.
Surat Izin Mengemudi (IMB); c. Ser
tifikat Tanah; d. Paspor; dan e. Surat
Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
“Pengenaan sanksi kepada pem
beri kerja selain penyelenggara ne
ga ra, pekerja dan penerima ban
tuan iuran dilakukan berdasarkan
penga wasan dan pemeriksaan atas
kepatuhan dalam penyelenggaraan
jaminan sosial,” bunyi Pasal 12 Ayat
(1) Peraturan Pemerintah Nomor 86
Tahun 2013 itu.
Pengawasan dan pemeriksaan
sebagaimana dimaksud dilakukan
oleh BPJS terhadap:
a. Kepatuhan pemberi kerja selain
pe nyelenggara negara untuk
men daftarkan dirinya dan peker
janya sebagai peserta BPJS, dan
memberikan data dirinya dan
pekerjanya berikut anggota keluar
ganya secara lengkap dan benar;
b. Kepatuhan setiap orang, selain
pemberi kerja, pekerja, dan pe
nerima bantuan iuran untuk men
daftarkan dirinya dan anggota
keluarganya sebagai peserta ke
pada BPJS, dan memberikan data
dirinya dan anggota keluar ga nya
secara lengkap dan benar kepada
BPJS.
“Pengawasan dan pemeriksaan
sebagaimana dimaksud dapat di la
kukan oleh BPJS berdasarkan penga
duan dari masyarakat dan pekerja,”
bunyi Pasal 13 Ayat (4) PP No. 86/2013
ini.
Jadi, segeralah mendaftarkann
diri anda dan usaha anda ke BPJS. n
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 7 04/09/2014 1:42:45
9BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id8
STRATEGI MEMBURU SEJUTA KEPESERTAAN DI SEKTOR INFORMALSebuah target program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan sebanyak sejuta peserta pekerja informal, untuk tahun 2014, tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan jumlah pekerja informal di Indonesia, tetapi bila dilihat capaiannya tahun lalu, sepertinya menetapkan target setinggi bintang di langit. Target tersebut optimis dapat terpenuhi, apa alasannya?
Main Report
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 8 04/09/2014 1:42:48
9BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id8
SEBUAH kampanye budaya
gotong royong Indonesia
digelar Direksi BPJS Kete
na gakerjaan. Lima Di
rek tur ha dir di tengah ribuan para
pedagang textile dan garment dalam
acara pembukaan channel alternatif
Payment Point Online Bank (PPOB)
yang ber lang sung di Blok B, Pasar
Tanah Abang, Jakarta Pusat.
“Outlet ini merupakan cara prak
tis menjaring para tenaga kerja
informal ikut serta menjadi peserta
BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga me
reka akan terlindungi dari terjadinya
risikorisiko sosial yang menimpa
mereka,” kata Direktur Kepesertaan
Junaedi usai simulasi pendaftaran dan
pembayaran iuran jaminan sosial BPJS
Ketenagakerjaan secara online, pada
21 Agustus 2014 lalu.
Pembukaan gerai langsung di
Pasar Grosir Textile dan Garment ter
besar di Asia Tenggara itu, di mak
sudkan sebagai salah satu stra regi
pemasaran ’jemput bola’ dari BPJS
Ketenagakerjaan di dalam upa ya
mengejar target kepesertaan Program
Jaminan Sosial bagi Pekerja Bukan
Penerima Upah (PBPU) atau pekerja
informal sebanyak 1000.000 peserta
baru, untuk tahun 2014.
Target yang kecil, bila diban ding
kan dengan jumlah pekerja informal
atau tenaga kerja bukan penerima
upah yang ada di Negeri ini, yang
jumlahnya mencapai 74 juta orang –
jauh melebihi jumlah pekerja formal
yang ada sekitar 43 juta orang.
Namun, bila dilihat dari kemampuan
BPJS Ketenagakerjaan menggaet
para pekerja informal sampai akhir
semester pertama tahun 2014, yang
mencapai sekitar 180 ribu orang,
tentunya target yang ditetapkan –
seperti setinggi bintang di langit.
Masalahnya, apa mungkin tar get
bisa terpenuhi? Kepala Divisi Perluasan
Kepesertaan E. Ilyas Lubis menyatakan
optimis, karena penambahan peserta
Program Jaminan Sosial bagi PBPU
terus me ning kat pesat. Triwulan
terakhir ra tarata perbulan jumlah
peserta baru meningkat mencapai
3035 persen. Dan, sisanya triwulan
ke de pan, prediksi Ilyas Lubis, akan
ter jadi percepatan penambahan ke
pesertaan Jaminnan Sosial Pe kerja
Bukan Penerima Upah.
Pasalnya, jelasnya lagi, ada ber
bagai strategi yang dilakukan untuk
menggaet tenaga kerja informal,
antara lain, gencarnya so sialisasi
Jaminan Sosial bagi pekerja man diri –
bukan penerima upah, terus menjalin
kerjasama dengan institusi pemeritah
dan pihak swasta yang saling
menguntungkan. Mulai dari tingkat
Kementerian – dengan Ke men kokesra,
Kemnakertrans, Kem sos, Kemkop
& UKM, Kementerian Hukum dan
HAM, Kemkeu, dan sejumlah institui
pemerintah lainnya. Juga upaya men
jalin kerjasama dengan Pemerintah
Daerah Tingkat I dan II – Kab/Kota,
dan sejumlah BUMN Perbankan.
”Bisa dalam bentuk bantuan
alokasi dana langsung bagi pekerja
informal, bisa juga dalam bentuk law
enforcement,” jelas Ilyas Lubis lagi
Sinergi Berbuah ManisSinergi itu kini mulai berbuah
manis, ungkap Ilyas Lubis, seper ti
Pemda Purwakarta telah mengalo
kasikan dana bantuan dari APBD
untuk pekerja informal, setidaknya
sudah ada 80.000 pekerja informal di
sana yang terdaftar sebagai peserta
Jaminan Sosial. Diikuti oleh Pemprov
Banten, juga mengalokasikan dana
kepesertaan Jaminan Sosial dari
APBD untuk 30.000 pekerja informal
–khusus pekerja utama dari keluarga
miskin. Dan Plt Gubernur Banten
Rano Karno berjanji akan menambah
jumlah alokasi dana APBD untuk
kepesertaan Jaminan Sosial bagi
49.000 pekerja informal.
Di luar Jawa, Misalnya, Pemprov
Medan juga memliki rencana me nga
lokasikan sebagian dana ban tuan sosial
untuk kepesertaan Ja minan Sosial bagi
10.000 pekerja informal, pada tahun
2015. Tentunya kepedulian terhadap
pekerja informal oleh Pemerintah
Propinsi dan Pemerintah Kota/
Kabupaten itu, bisa menjadi inspirasi
dan memotivasi Pemprov maupun
Pemkab lainnya di seluruh Indonesia.
Jika ini terjadi tentunya target sejuta
peserta Prog ram Jamsos PBPU baru,
pada tahun 2014, akan tercapai.
Selain bermitra dengan pemda,
BPJS Ketenagakerjaan menjalin ker
ja sama dengan perusahaan ne gara,
salah satunya, dengan PT Rajawali
Nusantara Indonesia (RNI), untuk
menggaet para tenaga kerja dengan
mengupayakan berbagai cara un tuk
meningkatkan kesejahteraan pe serta
salah satunya food benefit. Dengan
membangun minimarket dengan
nama Gerai BPJS TK. Gerai BPJS TK
ini merupakan proyek percontohan
pertama dan bertempat di Menara
Jamsostek dengan beberapa pertim
bangan.
“Saat ini di Menara Jamsostek
telah memiliki lebih 100 tenant dengan
jumlah pekerja sekitar tujuh ribu, gerai
serupa akan berkembang ke berbagai
tempat lainnya,” ujar Direktur Investasi
BPJS Ketenagakerjaan Jeffry Har yadi
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 9 04/09/2014 1:42:48
11BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id10
dalam peluncuran Gerai BPJS TK
di Gedung Menara Jamsostek,
Jakarta, medio Agustus lalu.
Peserta aktif dapat membeli
kebutuhan bahan pokok makanan
dengan harga khusus di gerai
ini. Cukup menunjukkan Kartu
Peserta BPJS Ketenagakerjaan
dan eKTP, mereka dapat berbe
lanja di gerai ini dengan diskon
khusus sampai 20 persen untuk
Gula, Beras, Minyak Goreng serta
Daging Sapi. Di Gerai ini tersedia
fasilitas Anjungan Tunai Mandiri
(ATM) 24 jam, makan di tempat,
pojok pameran, jaringan internet
(free WIFI), pembelian pulsa
telepon dan listrik.
Gerai ini, jelas Jeffry lagi, akan
dibangun di daerah yang ti dak
jauh dari tempat tinggal pekerja
sehingga memberikan rasa
nyaman dan ketenangan da lam
bekerja. “Tahun ini kami beren
cana membuat empat sampai
lima gerai.
Support dari Stake HolderDemikian pula, support dari
Kementerian untuk tenaga kerja
informal. Salah satunya dari Ke
menterian Tenaga Kerja dan Trans
migrasi (Kemenakertrans), telah
menyalurkan dana subsidi sebesar
4,8 miliar untuk menyertakan
10.000 pekerja informal, sebagai
peserta jaminan sosial BPJS Ke
te nagakerjaan, untuk tahun
2014. Subsidi tersebut, untuk
tiga program, meliputi Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan
Kematian (JKM), dan Jaminan Ke
sehatan (JK).
”Pemerintah akan membayar
subsidi iuran itu sebesar Rp
60.000/orang selama delapan
bulan,” jelas Sekretaris Ditjen PHI
dan Jamsos Kemnakertrans Iskan
dar Maula kepada pers, beberapa
waktu lalu.
Pemberian subsidi itu, menu
rut Iskandar Maula, dimaksudkan
agar pekerja informal juga bisa
menjadi peserta BPJS Ketena
gakerjaan, sehingga tercakup
da lam perlindungan jaminan so
sial. Pemerintah berharap para
peserta yang menerima bantuan
iuran tersebut tetap meneruskan
kepesertaannya di program BPJS
Ketenagakerjaan.
Dari catatan Kemenakertrans
saat ini ada sekitar 1,2 juta tenaga
pekerja informal yang menjadi
peserta jaminan sosial BPJS
Ke te nagakerjaan. Keanggotaan
itu dimulai sejak Program Jam
sos tek digulirkan pada tahun
2006. Hanya saja, setelah jam
sostek berubah menjadi BPJS
Ke tenagakerjaan, para pekerja
in formal yang masih aktif hanya
tinggal 500 ribu orang. Selebihnya
mengundurkan diri karena tidak
mampu membayar iuran.
Karena itu, lewat program ini,
pemerintah berupaya agar para
pekerja yang mengundurkan diri
itu bisa menjadi anggota kembali.
Untuk saat ini pemerintah baru
mem berikan bantuan kepada
pekerja informal di enam provinsi
yaitu Sumatera Utara, Jateng, Ja
tim, Gorontalo, NTT dan Sulteng.
Sedangkan Kementerian
lain seperti Kementerian Sosial
dan juga Kementerian Koperasi
dan UKM, juga secara periodik
menyalurkan bantuan iuran ke
pesertaan jaminan sosial BPJS
Ketenagakerjaan untuk pekerja
in formal. Sebagaimana diakui
Ilyas Lubis jumlahnya relatif ti
dak besar, tetapi supportnya
sangat membantu kinerja BPJS
Ketenagakerjaan untuk bisa
meng gaet sebanyakbanyaknya
tenaga kerja bukan penerima
upah sebagai peserta Jaminan
Sosial.
Demikian halnya perhatian
dan dukungan dari Kementerian
Ko or dinator Kesejahteraan
Rak yat (Kem enkokesra), de
ngan memberikan saransa
ran serta masukan untuk mem
perkuat kelembagaan BPJS
Main Report
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 10 04/09/2014 1:42:49
11BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id10
Ketenagakerjaan. Agar pada batas
waktu pelaksanaan selu ruh program
jaminan sosial ketenagakerjaan, pada
tanggal 1 Juli 2015, semua lini sudah
siap.
Untuk memperkuat lembaga,
saran Menko Kesra Agung Laksono,
perlu melakukan penguatan dari sisi
kepesertaan, pelayanan, penguatan
database dan teknologi informasi,
investasi, keuangan, SDM, dan Good
Governance yang dilengkap dengan
peraturan teknis dan sosialisasi yang
menyeluruh.
Saat ini, pasar kerja Indonesia
terdiri atas 35% pekerja formal dan
65% pekerja informal. Dari data Badan
Pusat Statistik (BPS), tahun 2013,
diprediksi pada tahun 2014 akan
terdapat market sektor formal dan
informal sebanyak 118,4 juta tenaga
kerja. Pada tahun 2018 diprediksi
akan mencapai jumlah tenaga kerja
sebanyak 124,4 juta tenaga kerja.
“Karenanya, diperlukan peker ja an
yang baik, lapangan ker ja produktif,
hakhak pekerja terlin dungi, dan
perlindungan sosial yang memadai,”
jelas Agung Laksono
Sementara UMP di Indonesia
mengalami peningkatan ratara
ta tahunan sebesar 15,64%. Ke
d epan pertumbuhan ratarata
upah diperkirakan di atas nilai 10%
sehingga dapat meningkatkan jumlah
kepesertaan dan mencapai market
share dengan 80% pada 2018. Sesuai
dengan target kepesertaan jaminan
sosial BPJS Ketenagakerjaan bagi
pekerja for mal sebanyak 35 juta
pekerja, pada tahun 2018. Tidak
demikian halnya, dengan pekerja
informal – pekerja bukan penerima
upah, pada tahun 2018, target
kepesertaan jaminan sosial, sekitar 5
juta pekerja, sekitar 7% dari perkiraan
jumlah pekerja informal.
Menko Kesra Agung Laksono,
optimis target itu bakal terpenuhi
dan bukan hal yang mustahil di masa
mendatang seluruh tenaga kerja
mendapat perlindungan jaminan sosial
yang memadai – himgga tercapainya
suatu perlindungan uni versal bagi
para pekerja.
Setengah Hati Menggaet Pekerja Informal
Sudah seharusnya pemerintah
memberikan perlindungan sosial
bagi para pekerja, baik para pekerja
formal maupun informal. Adanya
ketimpangan jumlah pekerja for
mal (35%) dibandingkan pekerja
informal (65%) dari total julah pekerja
– berdasarkan data BPS, penilaian
Koordinator advokasi BPJS Watch,
Timboel Siregar, sebagai salah satu
bentuk kegagalan pe me rintah dalam
membangun lapa ngan kerja nasional,
sehingga terja di peningkatan jumlah
pekerja informal.
“Para pekerja informal termasuk
pemangku kepentingan dalam pem
bangunan perekonomian Nasional.
Karena itu pemerintah perlu mem
perhatikan keberadaan pekerja in
formal melalui perlindungan jaminan
sosial,” kata Timboel.
Selama ini pekerja informal, pe
nilaian Koordinator LSM Kete na
gakerjaan itu, belum banyak tersentuh
jaminan sosial. Peraturan perundang
undangan lama yang berkaitan
dengan jaminan sosial, seperti UU
No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
ungkapnya lagi belum mengakomodir
kepesertaan pekerja informal. Padahal,
jaminan sosial bagi pekerja informal
dan keluarganya sangat penting
karena mampu memberi rasa aman
dan tenang dalam bekerja.
Dengan adanya perundangun
dangan baru UU SJSN dan BPJS
serta Peraturan Men teri Tenaga Ker
ja dan Transmigrasi No 24 Tahun
Agung Laksono (kiri), Menko Kesra
Pada tahun 2018 diprediksi akan mencapai jumlah tenaga
kerja sebanyak 124,4 juta tenaga kerja. “Karenanya, diperlukan
pekerjaan yang baik, lapangan kerja produktif, hak-hak pekerja
terlindungi, dan perlindungan sosial yang memadai.”
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 11 04/09/2014 1:42:50
13BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id12
2005 tentang Pedoman Penye
lenggaraan Program Jaminan So
sial Tenaga Kerja bagi tenaga kerja
yang melakukan pekerjaan di luar
hubungan kerja seperti, Timboel
berharap, kepedulian pemerintah
terhadap para pekerja sektor in
formal akan lebih baik dengan
memberikan perlindungan sosial
kepada me reka
“Tapi sayang, pemerintah
be lum fokus melibatkan pekerja
in formal menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan,” tegas Koor
dinator BPJS Watch itu.
Timboel paham mengapa
BPJS Ketenagakerjaan setengah
hati mengajak para pekerja
informal sebagai peserta jaminan
sosial. Salah satu penyebab
yaitu terkait keterbatasan dan
ketidakpastian pendapatan pe ker
ja informal. Sehingga kerap putus
di tengah jalan – tidak melanjutkan
kepesertaan. Tapi bagi Timboel hal
itu mestinya tidak menghambat
kepesertaan pekerja informal da
lam BPJS, bahkan pemerintah
mestinya mengulurkan bantuan.
Salah satu caranya yaitu men
subsidi iuran jaminan sosial untuk
pekerja informal.
Mengadopsi Praktik Peduli Pekerja Informal
Pentolan LSM Jaminan So
sial Ketenagakerjaan itu sangat
apreciate terhadap subsidi iuran
bagi pekerja informal itu te lah
dipraktekkan oleh peme rin tah
daerah Purwakarta. Yaitu me
ngi kut sertakan pekerja informal
sebagai peserta Jaminan Pemeli
haraan Ke sehatan (JPK), Jaminan
Ke matian (JKM) dan Jaminan Ke
celakaan Kerja (JKK). Demikian
pula Pemprov Banten, yang
mem biayai kepesertaan 30 ribu
pekerja informal.
”Praktik itu seharusnya da
pat diadopsi pemerintah pusat
dengan cara menerbitkan regu
lasi. Sehingga seluruh Pemda
didorong untuk membiayai bebe
rapa program Jamsos untuk pe
kerja informal,” ungkapnya k e
pada media.
Sedangkan dalam regulasi
prog ram Jaminan Kecelakaan
Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua
(JHT) dan Jaminan Kematian
(JK) BPJS Ketenagakerjaan, su
dah seharusnya pemerintah me
masukan ketentuan terkait kepe
sertaan bagi pekerja informal.
Selain itu, Timboel juga
ber ha rap pemerintah mema
su k kan klausul penerapan So
cial Protrection Floor (SPF)
yang diterbitkan ILO. Klausul itu
merupakan salah satu syarat se
belum Masyarakat Ekonomi
ASEAN pada 2015 diberlakukan.
Penerapan klausul itu penilaiannya
sangat penting dalam rangka
melindungi pekerja migran
Indonesia yang bekerja di negara
ASEAN. Baik mereka yang bekerja
di sektor formal atau informal.
“Banyak pekerja migran
kita yang berstatus pekerja
formal maupun pekerja informal
di Malaysia, Hongkong dan
Singapura. Hal ini untuk menutupi
kelemahan SJSN dan BPJS
yang tidak mengcover pekerja
migran Indonesia di luar negeri,
sementara pekerja asing yang
minimal bekerja 6 bulan di Indo
nesia berhak atas jaminan sosial
di Indonesia.
Dari pantauannya, Timboel
me nilai selama ini pemerintah ku
rang memperhatikan pentingnya
jaminan sosial bagi pekerja mi
gran Indonesia. Oleh karenanya
penerapan Masyarakat Ekonomi
ASEAN 2015 dapat dijadikan mo
mentum pemerintah untuk se rius
melindungi pekerja migran In
donesia lewat jaminan sosial.
Langkah Awal Menggapai Universal Coverage
Tentunya, untuk bisa meme
nuhi target kepesertaan jaminan
so sial yang terus meningkat – s e
tiap kurun waktu tertentu hing ga
mencapai suatu kondisi per lin
dungan universal untuk se luruh
tenaga kerja Nasional, bukan
pekerjaan yang mudah dan instan,
sebagaimana mudahnya penilaian
Koordinator BPJS Watch, karena
memenuhi universal cove rage
akan memakan waktu dan disertai
kerja keras beberapa de kade ke
depan.
Sebagaimana disampaikan
Di rek tur Utama BPJS Ketenaga
kerjaan Elvyn G Masassya da
lam sambutannya, saat upa ca ra
peringatan HUT RI 17 Agus tus
2014 lalu, bahwa BPJS Kete na
gakerjaan sekarang sedang ber
usaha keras bertransformasi
dan mempersiapkan diri untuk
beroperasi penuh agar dapat
melayani seca ra penuh kepada
pesertanya se ba gaimana yang
diamanahkan pemerintah.
“Agar semangat kepahla wan
an diimplementasikan di lem baga
ini dengan cara menjalani tugas
dan tanggung jawab dengan in
tegritas, profesionalisme, etika,
totalitas, sepenuh hati, melayani,
menjaga rahasia lembaga dan
menjalankan semuanya dengan
ikhlas, tanpa pamrih,” himbau
Elvyn G Masassya dalam sambut
annya.
Main Report
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 12 04/09/2014 1:42:51
13BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id12
Selain etos kerja yang baik dan kerja
keras, untuk bisa memenuhi terget ke
pe sertaan jaminan sosial BPJS Kete
nagakerjaan bagi para pekerja – baik
formal maupun informal, yang telah
ditetapkan, seluruh kar yawan BPJS
Ketenagakerjaan harus mematuhi arahan
dari manajemen sesuai grand strategy
yang telah disusun.
Selain pekerjaan yang bersifat
rutin, ada 13 grand directions, yang
harus dicapai dalam rangka persiapan
full operations, meliputi: Integrated
program and Basic walfare, Total
Benefit Through BPJS Incorporated,
New Service Culture berbasis Prima,
Human Ca pital berbasis Performance,
Suistainable Culture Change, Smart
Financial Management, Risk Based
Audit dan Self System Control,
Comprehensive Risk Management
System, New Business Prosess,
New Platform IT, Easyness Ac cess,
pertumbuhan kepesertaan Agresif, dan
New Branding BPJS Ketenagakerjaan.
“Saya meyakini bahwa ke 13 grand
directions tersebut dapat diselesaikan
dengan baik dan akan menjadi landasan
yang kokoh ketika BPJS Ketenagakerjaan
ber operasional penuh,” ujar Elvyn.
Semua bisa dipenuhi dengan upaya
pencapaian yang benar dan optimal,
asalkan dilandasi semangat bekerja
sebagai team work, open mind dalam
menghadapi gagasan baru, memiliki
passion dalam mengerjakan pekerjaan,
action atau bertindak cepat, dan memiliki
rasa memiliki.
Langkah awal, yang dilakukan
Elvyn G Masassya disambut positif
oleh Anggota DPR Komisi IX Rie
ke Diah Pitaloka – yang mem bi da ngi
Ketenagakerjaan. Ha nya saja, menurut
Rieke, BPJS Ke te na gakerjaan yang
dipercaya seba gai penyelenggara
jaminan sosial bagi pekerja nasional, ha
rus fokus di dalam transformasi dari PT
Jamsostek ke BPJS Ke tenagakerjaan
yang harus siap operasional melayani
kepesertaan para pekerja formal
maupun in formal, pada Juli 2015.
Dengan melepas bisnis lainnya – yang
tidak terkait dengan pelayanan jaminan
sosial nasional.
Rieke juga menyayangkan wak
tu jatuh tempo diterbitkannya
peraturan pelaksana BPJS Kete na
gakerjaan, sudah terlampaui, te
tapi sampai sekarang pemerintah
masih terus berdalih aturan turunan
tersebut masih diproses dalam
tahap sinkronisasi dan harmonisasi.
Untuk peraturan pelaksana BPJS
Ketenagakerjaan, antara lain: RPP
Penyelenggaraan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua,
Jaminan Kematian, Jaminan Pensiun
dan RPP Pengelolaan Aset BPJS.
Ada satu event penting, yang
bisa men jadi momentum pe me rin
tah un tuk serius melindungi para
pe kerja Indonesia lewat jaminan so
sial, imbuhnya, yaitu pemberlakuan
penetapan Komunitas ASEAN 2015.
Akan ada liberalisasi tenaga kerja.
Pekerja dan buruh di Indonesia harus
mendapat perlindungan yang cukup
sebelum memasuki era Komunitas
ASEAN pada 2015, karena pekerja
asing akan ikut bersaing di dalam
negeri. n
Rieke Diah Pitaloka, anggota Komisi X
BPJS Ketenagakerjaan yang dipercaya sebagai penyelenggara
jaminan sosial bagi pekerja nasional, ha rus fokus di dalam
transformasi dari PT Jamsostek ke BPJS Ke tenagakerjaan yang
harus siap operasional pada Juli 2015.
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 13 04/09/2014 1:42:52
15BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id14
NAMUN, kemajuan kita
dalam perlindungan
sosial belum berhasil
mengimbangi kema
juan dalam penciptaan lapangan
kerja. Lebih dari setengah jumlah
pekerja di berbagai negara be
kerja dalam sektor informal,
tan pa ditunjang oleh peraturan
ketenagakerjaan maupun kebi
jakan perlindungan sosial. Hal ini
berarti manfaatmanfaat men
dasar, seperti fasilitas kesehatan
dan sejumlah jaminan bagi pe ker
ja dan mereka yang tidak bekerja,
praktis tidak terjangkau oleh
demikian banyak penduduk yang
sebenarnya telah bekerja keras.
Perlidungan Sosial Bagi Pekerja Asia PasifikTiga dekade terakhir merupakan cermin keberhasilan para pekerja di
Asia TimurPasifik. Jutaan penduduk telah terangkat dari kemiskinan dan
negaranegara yang satu generasi sebelumnya tergolong miskin kini telah
mengintegrasikan dirinya ke dalam rantai nilai global – suatu prestasi
yang melebihi kawasan lain mana pun di dunia.
Main Report
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 14 04/09/2014 1:42:55
15BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id14
Agar kawasan Asia TimurPasifik
dapat mempertahankan tingkat
pertumbuhan yang tinggi dan
kesejahteraan bersamanya, sudah
seharusnya para penentu kebijakan
di kawasan ini memper timbangkan
penerapan kebijakan sosial agar
manfaatnya dapat di nikmati oleh
seluruh tenaga kerja, apapun bentuk
pekerjaan yang me reka miliki dan di
manapun me reka bekerja.
Paketpaket sederhana yang
didanai secara nasional dan di tu
jukan bagi penduduk tidak be kerja,
seperti yang diterapkan di Thailand,
Vietnam, China, dan In donesia akan
dapat dinikmati oleh para pekerja
informal juga. Model jaminan sosial
baru tersebut sedikit banyak akan
membantu menutup kesenjangan
kebijakan yang ada, yang kini masih
mengesampingkan para pekerja
informal. Mereka ter paksa mengambil
pekerjaan yang tidak memiliki
perlindungan, tidak tercakup dalam
peraturan, dan tidak terkena pajak
Selain itu, dari data ILO me
nunjukkan bahwa lebih dari 30 persen
penduduk berusia 1524 tahun di Asia
TimurPasifik tidak memiliki pekerjaan
tetap maupun tidak mengenyam
pendidikan atau pelatihan. Pengabaian
mere ka tentunya akan dapat me
nyulut kebencian, dan kekerasan.
Bila di kombinasikan dengan pening
katan kesenjangan pendapatan an
tara mereka yang memiliki kon trak
kerja resmi dan mereka yang tidak –
maka negaranegara ini mungkin akan
dihadapkan pada potensi gejolak
sosial.
Mengapa kelompokkelompok
yang rentan dalam masyarakat In
donesia tidak tersertakan dalam
jaminan sosial? Akar masalahnya ada
lah kombinasi dari dua hal: kebijakan
yang relatif ketat di atas kertas dan
tidak adanya penegakan hukum
secara tegas, yang mendorong
semakin banyak tenaga kerja ke sektor
informal.
Sebagai contoh, beberapa ke
bijakan, seperti sistem pemba
yaran pesangon yang tinggi,
tun tutan kenaikan upah secara pe
riodik, ekonomi biaya tinggi, akan
menghambat penciptaan la pangan
kerja. Para pemilik mo dal cenderung
tidak tertarik mem buka usaha baru bila
menge ta hui sejumlah kewajiban yang
kiranya sangat membebani perusa ha
an untuk bisa tumbuh dan berkem
bang.
Beragam tantangan ini dapat
menjadi peluang. Kawasan Asia Timur
dan Pasifik memiliki sejarah peraturan
ketenagakerjaan dan kebijakan
perlindungan sosial yang relatif
singkat, sehingga da pat menerapkan
suatu model baru dengan biaya yang
relatif ren dah. Sekarang lah waktu
yang tepat. Seiring melambatnya
pertumbuhan di Asia TimurPasifik,
banyak negara kini merencanakan
reformasi struktural untuk mem
formalkan ekonomi mereka.
Penentu kebijakan juga ti dak
boleh melupakan para konsti tuen
utama: pemilik usaha dan pe nanam
modal. Seharusnya peme rintah
membantu sektor swasta untuk terus
berinvestasi dan ber inovasi, terutama
badan usaha ber skala kecil dan
menengah yang membentuk sebagian
besar lapangan kerja di kawasan ini.
Seringkali badanbadan usaha ini
terbentur berbagai halangan dalam
mengembangkan usaha mereka.
Peraturan yang digulirkan sebaiknya
mempermudah perluas an usaha,
bukan membatasinya.
Keragaman ekonomi di kawas
an ini, tentunya, menyebab kan
prioritas kebijakan yang ber beda
pula di masingmasing ne gara. Untuk
kebanyakan negara yang masih
bersifat agraris se perti Indonesia akan
terbantu de ngan kebijakankebijakan
yang men dorong peningkatan pro
duk tivitas di bidang pertanian.
Ekonomi de ngan kawasan perkotaan
yang berkembang – China, Indonesia,
Filipina, dan Vietnam – akan ter bantu
dengan adanya kawasan perkotaan
yang berfungsi le bih baik, dilengkapi
dengan infra struk tur dan sektor jasa
yang lebih baik.
Tentunya, seiring dengan pe
ningkatan urbanisasi di Asia Ti
murPasifik, kebijakan tentang ke
te nagakerjaan maupun jaminan
sosial perlu disesuaikan dengan
berbagai tantangan serta peluang
yang dihadapi oleh warga kota
dan daerah sekitarnya. Bank Dunia
berkomitmen siap menjalin kerjasama
dengan negaranegara Asia Timur
Pasifik dalam upaya perancangan
dan penerapan ke bijakankebijakan
perlindungan so sial yang manfaatnya
dapat dirasakan oleh semua warga,
dan tidak hanya para pekerja yang
menerima upah.
Model baru tersebut dapat
mendorong peningkatan permin
taan domestik dan memungkinkan
terciptanya gelombang baru per
tumbuhan ekonomi yang tinggi
di kawasan Asia TimurPasifik, se
kaligus memastikan pemerataan
manfaat pembangunan hingga dapat
dinikmati oleh kaum ma syarakat yang
paling mem bu tuhkan perlindungan
sekalipun. n
Laporan, East Asia Pacific at Work:
Employment, Enterprise and WellBeing
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 15 04/09/2014 1:42:56
17BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id16
PASAR kerja Indonesia
terdiri atas 30% pe
kerja formal dan
70% pekerja informal
sehingga di perlukan
pekerjaan yang baik, lapangan kerja
produktif, hak pe kerja terlidungi,
serta perlindungan so sial yang
memadai. Laporan tahunan PT
Jamsostek (Per sero) 2013 mem
per kirakan pada tahun 2014 akan
terdapat market untuk sektor for
mal dan informal sebanyak 118,4
juta tenaga kerja. Sedangkan pada
tahun 2018 diperkirakan akan men
capai jumlah 124,4 juta tenaga
kerja.
Sementara itu, UMP di Indo
ne sia menga lami peningkatan ra
tarata tahunan sebesar 15,64%.
Mengacu kepada angka tersebut,
ma ka ke depan pertumbuhan rata
rata upah diperkirakan akan di atas
nilai 10% sehingga hal ini dapat
meningkatkan jumlah kepesertaan
mencapai market share sampai
dengan 80% pada tahun 2018.
Berkaitan dengan hal terse
but, BPJS Kete nagakerjaan ber te
kad mampu mem berikan kuali tas
pelayanan sesuai standar in ter
nasional sehingga dapat bersaing
dengan penyedia jaminan sosial
di negara lain. Menurut E. Ilyas
Lubis, Kepala Divisi Perluasan
Kepesertaan BPJS Ketena gaker
jaan, dukungan proses bisnis
yang efisien, data akurat, serta
di tunjang oleh teknologi dan sis
tem informasi yang handal akan
mewujudkan pelayanan yang lebih
komprehensif dalam menjawab
kebutuhan dan keinginan peserta.
Sesuai UU No. 40/2004 ten
tang Sistem Jaminan Sosial Na
sional (SJSN) dan UU N0. 24/2011
tentang BPJS, diselenggarakan
empat program jaminan sosial
yaitu program Jaminan Kecelakaan
Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua
(JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan
Jaminan Kematian (JK). Menurut
E. Ilyas Lubis, pada saat ini BPJS
Ketenagakerjaan hanya me nye
leng garakan tiga program jaminan
sosial ketenagakerjaan (JKK, JHT
dan JK) dan akan diselenggarakan
secara penuh untuk empat prog
ram pada 1 Juli 2015.
Penyelenggaraan jaminan so
sial tersebut untuk memberikan
perlindungan kepada para pekerja.
Selama ini sasaran pemberian
perlindungan pekerja lebih banyak
diberikan kapada pekerja atau
tenaga kerja formal. “Namun, kini
“MUDAH,
PEKERJA INFORMAL IKUT BPJS KETENAGAKERJAAN”
Jumlah pekerja informal di Indonesia jauh
lebih banyak dibandingkan pekerja formal.
BPJS Ketenagakerjaan bertekad meningkatkan
perlindungan sosial yang lebih memadai terhadap
pekerja informal.
Main Report
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 16 04/09/2014 1:42:56
17BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id16
sasaran pemberian perlindungan
kepada pekerja informal juga terus
diting katkan,” kata E. Ilyas Lubis,
beberapa waktu lalu di kantornya.
Pekerja informal adalah kelom pok
pekerja bukan penerima upah. Mereka
melakukan pekerjaan di luar hubungan
kerja, yaitu mereka yang berusaha
sendiri. Pada umumnya be kerja pada
usaha ekonomi informal.
Pemberian perlindungan jaminan
so sial bagi pekerja informal bertujuan
untuk me lindungi yang bersangkutan
pada saat ke hilangan sebagian atau
seluruh peng ha silannya sebagai akibat
terjadinya risiko antara lain kecelakaan
kerja, hari tua dan me ninggal dunia.
Peningkatan perlin dungan ter hadap
pekerja informal merupakan upaya
per luasan cakup an kepesertaan
program BPJS Ketenagakerjaan.
Jenis program yang diselenggara
kan BPJS Ketenagakerjaan serta
manfaatnya sesuai PP No. 14/1993
yaitu meliputi Jaminan Kecelakaan
Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK)
dan Jaminan Hari Tua (JHT). Manfaat
dari program JKK terdiri dari biaya
pengangkutan tenaga kerja yang
mengalami kecelakaan kerja, bia ya
perawatan medis, biaya rehabilitasi,
penggantian upah Sementara Tidak
Mampu Bekerja (STMB), santunan
cacat tetap seba gian, santunan cacat
total tetap, santunan kematian (sesuai
label), biaya pemakaman, santunan
berkala bagi yang meninggal dunia
dan cacat total tetap.
Selanjutnya, manfaat dari prog
ram JK terdiri dari biaya pemakaman
dan santunan berkala. Sedangkan,
manfaat dari program JHT terdiri dari
keseluruhan iuran yang telah disetor,
beserta hasil pengembangannya.
Selama ini kepesertaan jaminan
sosial kete nagakerjaan untuk pekerja
informal bersifat sukarela. Namun,
menurut E. Ilyas Lubis, nanti mulai 1
Juli 2015 kepesertaan pekerja in for mal
bersifat wajib. Ketentuan selanjutnya,
pekerja informal yang ikut kepesertaan
jaminan so sial ke tenagakerjaan berusia
mak si mal 55 tahun. Mereka dapat
me ngi kuti program jaminan sosial
ketenagakerjaan secara bertahap de
ngan memilih program sesuai dengan
ke mampuan dan kebutuhan peserta.
Peserta da pat mendaftar sendiri
langsung ke BPJS Ketenagakerjaan
atau mendaftar melalui wa dah/
kelompok yang telah melakukan Ikat
an Kerjasama (IKS) dengan BPJS
Kete nagakerjaan.
Besaran iuran pekerja informal
dite tapkan berdasarkan nilai no mi nal
tertentu berdasarkan upah sekurang
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 17 04/09/2014 1:42:58
19BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id18
kurangnya se tara dengan Upah
Minimum Provinsi/Ka bupaten/
Kota. Besaran iuran untuk JKK
sebesar 1%, JHT mini mal 2% dan
JK se be sar 0,3%.
Berdasarkan ketentuan BPJS
Ketena gakerjaan, cara pem ba
yaran dapat dila ku kan peserta
setiap bulan atau setiap tiga bulan
dibayar di depan. Dibayarkan
lang sung oleh peserta sendiri
atau melalui Penanggung Jawab
Wadah/Kelom pok se ca ra lunas.
Pembayaran iuran melalui Wadah/
Kelompok diba yarkan pada tang
gal 10 bulan berjalan disetorkan ke
Wa dah/Kelompok, dan tanggal 13
bulan ber jalan Wadah/Kelompok
setor ke BPJS Kete naga kerjaan.
Ketentuan selanjutnya, pem
ba yar an iuran secara langsung
oleh peserta baik secara bulanan
maupun secara tiga bulan an dan
disetor paling lambat tanggal 15
bulan berjalan. Dalam hal peserta
me nung gak iuran, masih diberikan
grace periode selama 1 (satu)
bulan untuk men dapatkan hak
jaminan program yang di ikuti.
Peserta yang telah kehilangan
hak jaminan dapat memperoleh
haknya kembali jika peserta
kembali membayar iuran termasuk
satu bulan iuran yang tertunggak
dalam masa grace periode.
Program jaminan sosial kete
na gaker jaan diperkirakan makin
dimi nati oleh pekerja informal
salah satu diantaranya karena
besaran iurannya tidak terlalu be
sar dan cukup ter jangkau. Iuran
yang dibayarkan pe kerja informal
setiap bulan hanya setara dengan
harga satu bungkus rokok.
Pekerja informal lebih ba
nyak ber usaha di bidang perda
gangan, transportasi, dan kons
truksi. Peker ja informal antara
lain meliputi pe dagang, buruh
bangunan, sopir, nelayan, tukang
ojek, tukang becak dan lainnya.
Selain itu, ada pula kelompok
pekerja profesional seperti, dokter,
pengacara, arsitek dan lainnya.
Menurut E. Ilyas Lubis, pada
saat ini BPJS Ketenagakerjaan
ber upaya me ning katkan sasaran
perlindungan dan kepe sertaan
pe kerja informal yang memiliki
tempat menetap, se perti para
pedagang di pasar dan para
so pir di terminal. Setelah itu,
nantinya kepesertaan jaminan
sosial ketenagakerjaan akan di
tingkatkan kepada para nelayan,
petani, dan lainlain. n
Main Report
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 18 04/09/2014 1:43:00
19BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id18
Sosial Media BPJS Ketenagakerjaan
Sosial Media merupakan sarana
yang efektif dalam pemberian
informasi mengenai BPJS
Ketenagakerjaan. Selain itu,
Sosial Media juga menjadi
wadah sangat penting untuk
mengantisipasi dampak lebih luas
mengenai isu yang berkembang
di masyarakat.
KEMAJUAN teknologi
pa da saat ini sangat
pesat, dibuktikan de
ngan semakin banyak
nya temuan teknologi
canggih yang bermunculan. Salah satu
kecanggihan teknologi dalam bidang
bisnis dan bidang lainnya adalah
Sosial Media. Ada nya Sosial Media
memberikan ke mu dahan kepada para
pebisnis atau usaha bidang lainnya
untuk mem perkenalkan produk atau
jasanya.
Pada era 90an para pebis nis
merasakan susahnya memperke
nal kan produk atau jasanya. Mereka
ha rus mengeluarkan dana yang cu
kup besar untuk memasang iklan di
koran, stasiun TV, radio, atau ada pula
yang menggunakan browser yang
memerlukan biaya cetak tidak sedikit.
Namun berkat kecanggihan teknologi
Sosial Media pada saat ini lebih
memudahkan dalam mem perkenalkan
produk dan jasa dengan biaya relatif
lebih murah.
Teknologi Sosial Media dapat
menjadi wadah atau sebuah situs yang
digunakan orang untuk men ca ri dan
menjalin pertemanan atau relasi bisnis.
Dengan adanya si tus Sosial Media
dapat menjalin per temanan dengan
orang di mana pun berada, bahkan
dengan orang luar negeri sekalipun.
Situs Sosial Media yang paling terkenal
yaitu Facebook, di mana pada saat ini
facebook menempati urutan pertama
situs So sial Media dengan jumlah
peng guna terbanyak dunia.
Tidak ketinggalan BPJS Kete
na ga kerjaan memanfaatkan ke
cang gihan teknologi Sosial Me
Manfaat
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 19 04/09/2014 1:43:02
21BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id20
dia untuk memperkenalkan dan
men sosialisasikan produk dan jasa yang
dihasilkan. Sejak tang gal 12 De sember
2013, BPJS Ketenaga kerjaan mengelola
Sosial Media. Account Facebook
adalah BPJS Ketenagakerjaan (https://
www.face book.com/BPJSTKinfo),
sedangkan account Twit ter adalah
@BPJSTKinfo (https://twitter.com/
BPJSTKinfo. Sementara itu, account
Youtube BPJS Ketenagakerjaan ada lah
BPJS Ketenagakerjaan.
Sejak diluncurkan Sosial Media
BPJS Ketena gakerjaan menunjukkan
kenaikan jumlah followers yang signi
fikan. Untuk Sosial Media Facebook,
jumlah follower pada 12 Desember
2013 sebanyak 963 likes meningkat
menjadi 42.088 likes pada 5 Agustus
2014, atau meningkat 4.270 persen.
Untuk Twitter pada 12 Desember 2013
sebanyak 3.097 followers meningkat
menjadi 6.848 followers pada 5
Agustus 2014, atau meningkat 121,12
persen. Selanjutnya, jumlah video yang
telah diupload ke Youtube sebanyak
8 video dengan ratarata tayangan
sebanyak 339 kali.
Berdasarkan data Divisi Komu
nikasi BPJS Ketenagakerjaan, fans
Facebook lebih banyak aktif pada
pukul 8 malam. Jumlah fans yang
aktif pada pukul 8 malam sebanyak
9.365 fans. Pada jam tersebut produk
informasi BPJS Ketenagakerjaan di
share agar followers atau fans da pat
membaca informasi tersebut.
Selanjutnya, melihat karakteristik
fans Facebook terdapat hal yang cukup
menarik. Ternyata sebagian besar
fans Facebook BPJS Ketenagakerjaan
adalah wanita dengan usia sekitar 25
34 tahun. Jumlah fans Facebook BPJS
Ketenagakerjaan sebanyak 61 persen
wanita dan 39 persen pria. Mereka
sebagian besar berdomisili di Jakarta.
Menurut Kepala Divisi Komuni
kasi BPJS Ketenagakerjaan, Kuswah
yudi, perkembangan kinerja Face
book BPJS Ketenagakerjaan cukup
menarik didorong oleh adanya kuis.
Pada bulan Juli 2014 terjadi pening
Kuswahyudi (berdiri), dalam kegiatan Internal Gathering
Manfaat
katan like, comments dan share
dibanding pada bulan sebelumnya.
Hal ini dikarenakan adanya aktifitas
kuis fanpage facebook BPJS Ketena
gakerjaan. “Kuis terbukti dapat me
ning katkan jumlah engagement So sial
Media BPJS Ketenagakerjaan,” ungkap
Kuswahyudi.
Seperti halnya Facebook, per
kem bangan Twitter BPJS Ketena
gakerjaan juga menun jukkan pertam
bahan jumlah followers yang cukup
berarti. Terutama perkembangan pa da
bulan Juli 2014 terdapat per tambahan
sebanyak 309 followers. Se bagian
besar mention yang masuk ke @
BPJSKinfo lebih banyak mengenai
#BPJSKuis THR.
Pada tanggal 123 Juli 2014 ter
dapat 4 #BPJSKuis THR dengan
rincian sebagai berikut: (1) Kuis 1, total
peserta 1.357, (2) Kuis 2, total peserta
502, (3) Kuis 3, total peserta 651, (4)
Kuis 4, total peserta 651.
Tema content Sosial Media
BPJS Kete nagakerjaan pada saat di
operasikan meliputi Quote, Tips,
Mo ti vation, Greetings dan Product.
Kemudian pada bulan ketiga pe lak
sanaan Sosial Media BPJS Ketena
gakerjaan ditampilkan tema yang
makin bervariasi. Variasi tema di bu
lan ketiga terdiri dari BPJS Ketena
gakerjaan, Tips Kerja, eSaldo JHT,
Tips Keuangan, Program JKM, Tips
Keselamatan Kerja, Beasiswa, PUMP
dan Program JKK. Selain itu, juga
terdapat tema Self Development,
Tips Kesehatan, Tips Liburan, BPJSTK
Mobile, Tips Keluarga, Tips Pensiun
dan Call Center.
Selanjutnya, variasi tema di bulan
ke tu juh pelaksanaan Sosial Media
BPJS Kete nagakerjaan meliputi
Tips Kerja, TKLHK, JKK, Call Center,
Greeting, Tips Keuangan, JSPO,
Mudik Event, Tips Mudik, BPJSTK
Mobile dan JKM & JHT. Proporsi me
ngenai BPJS Ke te nagakerjaan se
ma kin banyak kare na ber tujuan
menciptakan brand awareness BPJS
Ketenagakerjaan.
“Dalam rangka memperingati
HUT Kemerdekaan RI ke69, kami
me nyelenggarakan Lomba Foto Ke
merdekaan di Facebook BPJS Kete
nagakerjaan” ungkap Kuswahyudi
Perkembangan Sosial Media
BPJS Kete nagakerjaan menunjukkan
adanya variasi te ma dalam content.
Menurut Kuswahyudi, So sial Media
merupakan sarana yang efektif dalam
pemberian informasi mengenai
BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu,
Sosial Media juga menjadi wadah
sangat penting untuk mengantisipasi
dampak lebih luas mengenai isu yang
berkembang di masyarakat. n
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 20 04/09/2014 1:43:03
21BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id20
SURVEY yang dilakukan oleh
per usahaan survey swasta
MARS, yang dilaksanakan
pada triwulan terakhir 2013,
dilaksanakan secara random sampling
yang melibatkan 5087 sampel /
responden yang mewakili seluruh
wilayah Indonesia. Adapun survey yang
dilaksanakan pada bulan September
November 2013 rmengenai Brand
Equity dari PT Jamsostek, dimaksudkan
untuk mengetahui seberapa besar
merek produk perusahaan diterima di
masyarakat.
Brand menjadi perwakilan dari
perusahaan, semakin tinggi citra Brand
tersebut bisa diterima dan bermanfaat
bagi konsumen maka memiliki
potensi menaikan penjualan produk
perusahaan. Pengukuran ini sebagai
upaya untuk mengetahui kekuatan
dari Brand sehingga akan semakin
menguatkan posisi Jamsostek dalam
memasarkan pro duknya.
Survei brand equity ini bertujuan
untuk :
1. Mengetahui tingkat brand aware ness,
yang didalamnya ter dapat informasi
tentang ke mungkinan diingat atau
dike nali (depth of awareness) dan
dalam situasi apapun akan teringat
(breadth of awareness)
Brand Equity PT Jamsostek Pra Tranformasi Menjadi BPJS Ketenagakerjaan
PT JAMSOSTEK
KINI
BPJS Ketenagakerjaan
Survey
Sebuah Survey meng ambil topik TOPLINE FINDINGS BRAND EQUITY SURVEY 2013, diselenggarakan dalam mempersiapkan pelaksanaan ke bi jakan transformasi dari PT Jamsostek menjadi BPJS Ketena ga kerjaan, yang mulai berlaku pada 1 Januari 2014. Sehubungan dengan proses transformasi tersebut diper lukan informasi seberapa besar ke dekatan produk Jamsostek di mata masyarakat.
2. Mengetahui tingkat brand asso
ciation, dilengkapi dengan ting kat
top of mind pada masyarakat di
bidang jaminan sosial
3. Mengetahui tingkat brand per ceive
quality
4. Mengetahui tingkat corporate
brand equity
Dari semua informasi yang ada,
dapat menentukan tingkat brand
equity index dan brand loyalty in
dex untuk Jamsostek dan produk
produknya.
Obyek yang di survey meliputi
seperangkat aset (dan liabilitas) yang
terkait dengan suatu merek, nama dan
simbolnya yang mampu menambah
(atau mengurangi) nilai yang diberikan
oleh sebuah produk atau jasa baik
kepada perusahaan maupun kepada
pelanggan
Wilayah survey dibagi menjadi
sebelas (11) kelompok wilayah,
yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk melakukan survey tersebut
para pelaksana di lapangan meng
gunakan alat survey berupa ques
tioner (form/lembaran isian), dan
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 21 04/09/2014 1:43:03
23BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id22
melakukan pengisian secara aktif
– mengkonfirmasi langsung ke res
ponden, yang meliputi keli ma aspek
brand equity index, anta ra lain: brand
awareness, brand assosiation, brand
loyalty, brand per ceived quality dan
corporate brand equity.
Survey yang dilaksanakan sela ma
tiga bulan, dari hasil analisis lem baran
quetioner mencakup kelima aspek
brand equity index, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Brand AwarenessMasih banyak pekerja informal dan
pemilik/pengurus perusahaan yang
belum menjadi peserta JAM SOSTEK.
(95.4% dari responden pe kerja
informal dan 48.9% dari res ponden
pemilik/pengurus perusa haan)
JAMSOSTEK menjadi asuransi
sosial yang paling banyak diketa
hui responden, lebih unggul diban
dingkan ASKES. (72% responden yang
menjadikan JAMSOSTEK se ba gai Top
of Mind dan 15.5% res ponden yang
menjadikan ASKES sebagai Top of
Mind)
JKK, JPK, dan JK/JKM paling
ba nyak diketahui melalui saudara/
keluarga. Sedangkan JHT paling
banyak diketahui dari HRD kantor/
perusahaan. JHT merupakan prog
ram JAMSOSTEK yang paling ba nyak
diikuti (82.3%).
DPKP(Dana Peningkatan Kese
jahteraan Peserta) adalah manfaat
JAMSOSTEK yang paling banyak dike
tahui (21.8% TOM). Logo per usa haan
JAMSOSTEK merupakan logo yang
paling mudah diingat dibandingkan
logo perusahaan AS KES, TASPEN,
dan ASABRI.
Brand Association Image yang paling kuat dari JAM
SOSTEK adalah Jaminan/asu ransi
kesehatan dan asuransi jaminan hari
tua. Sedangkan image yang paling
kuat dari ASKES adalah Asuransi
Kesehatan dan jaminan/asuransi ke
sehatan kerja untuk pe gawai negeri.
Orang yang dianggap pa ling co
cok sebagai pengguna JAM SOSTEK
adalah karyawan (60.3%). Sedangkan
orang yang dianggap paling cocok
sebagai pengguna ASKES adalah
PNS (70.7%).
Brand LoyaltyPeserta JAMSOSTEK tergolong
sebagai customer yang loyal. Da
pat dikatakan demikian karena, wa
laupun alasan mayoritas responden
menjadi peserta adalah diwajibkan
kantor, namun jika menjadi peserta
bukanlah suatu kewajiban maka ma
yoritas responden memilih tetap
akan menjadi peserta JAMSOSTEK.
Mayoritas responden percaya
terhadap berbagai kompetensi JAM
SOSTEK dan bersedia mere ko men
dasikan JAMSOSTEK kepada orang
lain.
Brand Perceived QualityJika dibandingkan antara
JAMSOSTEK dengan ASKES, ma ka
JAMSOSTEK lebih unggul diber bagai
bidang.
Mayoritas peserta JAMSOSTEK
merasa manfaat yang didapat se
ban ding dengan iuran yang diba
yarkan (65.4%). Selain itu, mereka
juga merasa kualitas layanan seban
ding dengan manfaat yang diterima
(75.2%).
Corporate Brand Equity Jika dibandingkan antara JAM
SOSTEK dengan ASKES dilihat de
ngan sudut pandang corporate ima
ge, maka JAMSOSTEK lebih unggul di
semua atribut.
JPK dipersepsikan sebagai
prog ram yang proses klaimnya mu
dah, cocok untuk kelas bawah, dan
program yang manfaatnya besar.
JKK dipersepsikan sebagai program
yang banyak diminati, dan program
yang proses klaimnya mudah. JHT
dipersepsikan sebagai program yang
terkenal dan program yang mem buat
bangga bila menjadi pe sertanya. JK
dipersepsikan sebagai program yang
cocok untuk semua kelas.
Semua program JAMSOSTEK ter
sebut dianggap berkualitas dan yang
paling dianggap berkualitas adalah
JHT.
Untuk CSR, JAMSOSTEK diang
gap lebih memiliki tanggung jawab
sosial ke masyarakat dan lingkungan
dibandingkan dengan ASKES. Ben
tuk CSR yang paling diharapkan dari
JAMSOSTEK adalah bantuan balai
kesehatan.
Selain kesimpulan dari aspek
brand equity index, survey yang
dilakukan juga mencari tahu/ ma su
kan mengenai keinginan, ha rap an,
serta saran/penilaian para res ponden
terhadap perusahaan ke depan,
yang dijelaskan dalam tiga kelompok,
sebagai berikut
:
Needs & WantsBerbicara mengenai kartu pe
ser ta JAMSOSTEK, mayoritas res
pon den menginginkan design kar
tunya seperti kartu ATM begitu juga
fungsi yang diharapkan dari kartu
tersebut adalah fasilitas seperti
kartu ATM, bisa untuk belanja
dan sebagai kar tu diskon. Jika ke
depannya kartu di per baharui se
hing ga memiliki fung si tambahan
yaitu untuk tran saksi keuangan
maka mayoritas res ponden akan
me manfaatkannya..
Begitu pula jika kedepannya
JAMSOSTEK memiliki fitur pem be
rian informasi/penyampaian saran
dan keluhan melalui media sosial
maka hal ini akan disambut positif
karena mayoritas responden tertarik
terhadap hal ini (68.9%)
Sebagian besar responden be
lum menjadi peserta JAMSOSTEK
dengan alasan tidak tahu prosedur/
cara pendaftarannya dan belum
mendapat fasilitas JAMSOSTEK dari
perusahaan. n
Survey
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 22 04/09/2014 1:43:03
23BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id22
KEBUTUHAN ini menjadi
sangat mendesak da
lam waktu dekat ka
rena China mencoba
menitikberatkan pene
kanan pada konsumsi domestik
da lam upaya untuk mengurangi
ketergantungan pada pasar ekspor.
Sistem jaminan sosial saat ini di
nilai tidak efektif, dan secara aktif
menekan pengeluaran rumah tang
ga. Sehingga diperlukan jaminan so
sial pemerintah untuk melindungi
masyarakat dari biaya usia tua (dana
pensiun), perawatan medis maupun
pengangguran.
Hanya sebagian kecil keluarga
China yang tergolong mampu,
yang bisa menyisihkan proporsi
yang cukup besar dari pendapatan
mereka di bank tabungan untuk
mengamankan masa depan mereka
dan melindungi keluarga mereka
dari keterpurukan. Namun demikian,
penting untuk diketahui bahwa ba
nyak keluarga pekerja miskin di China
sudah hampir tak ada tabungan
untuk hari tua karena pendapatan
mereka sangat rendah.
Sejak munculnya reformasi di
Cost Benefits
Sistem Jaminan Sosial ChinaDengan reformasi BUMN, pertumbuhan ekonomi swasta, dan implementasi kebijakan
keluarga berencana yang ketat di China, pilarpilar lama jaminan kesejahteraan
sosial lama mulai runtuh. Janji pekerjaan seumur hidup diganti dengan kontrak kerja
berbasis kinerja pada BUMN dan swasta, sedangkan kebijakan satu anak sangat
membebani kemampuan anak untuk bisa merawat orang tua mereka di masa depan.
Kebijakan tersebut membawa perubahan sosial yang sangat besar dan mendorong
kebutuhan baru akan sistem jaminan sosial yang luas dan efektif.
Seberang
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 23 04/09/2014 1:43:03
25BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id24
China, ketentuan asuransi sosial te
lah tersebar di seluruh aturan dan
peraturan yang diterapkan di tingkat
nasional, provinsi, serta tingkat lokal,
termasuk UU Ketenagakerjaan 1995
dan Hukum Buruh Kontrak 2008.
Sedangkan pada tahun 2011, pertama
diberlakukan hukum asuransi sosial
yang komprehensif di China, yang
bertujuan, al :
l Mengontrol langsung atas dana
kontribusi terhadap sistem asu
ransi sosial;
l Pengetatan administrasi sehingga
perusahaan dipaksa untuk mem
berikan kon tribusi secara penuh;
dan
l Meningkatkan jaring pengaman
jaminan sosial secara keseluruhan
bagi warga China.
Asuransi Sosial di ChinaPertama. Hukum Asuransi Sosial
dikelola oleh Departemen Sumber
Daya Manusia dan Keamanan Sosial
dan mencakup lima jenis asuransi
sosial, meliputi: pensiun, asu ransi
kesehatan, asuransi kecelakaan yang
berhubungan dengan pekerjaan,
asuransi pe ngangguran, dan asuransi
bersalin.
Dana perumahan, meskipun di
berikan dengan cara yang sama,
dan dianggap oleh pekerja seba gai
bentuk asuransi sosial, namun tidak
tercakup dalam UU Asuransi Sosial,
dan dikelola bukan oleh Kementerian
Peru mahan dan Pem bangunan Per
kotaanPedesaan.
Kedua. Pekerja dan majikan
mereka di wa jib kan untuk melakukan
pembayaran kepa da suatu sistem
pensiun. Kerangka dasar pem bayaran
di buat berdasarkan Dokumen Dewan
Negara 38, Penguatan Reformasi
Pensiun di Enterprises Ta hun 2005
Kontribusi pekerja berdasarkan
upah masingmasing, untuk pe kerja
sebesar 8 persen, sedangkan kon
tribusi pengusaha berdasarkan per
sentase dari total upah tenaga kerja
mereka, biasanya sekitar 812 persen.
Kontribusi pekerja dibayar ke
rekening pribadi, pada saat pensiun,
saldo rekening, termasuk bunga,
dibagi menjadi 120 angsuran yang
harus dibayar setiap bulan untuk
pekerja selama sepuluh tahun.
Selain manfaat yang dibayarkan
dari rekening pribadi, pekerja juga
menerima pembayaran pensiun
umum, dibayar sampai mati. Jumlah
pembayaran pensiun umum akan
ditentukan oleh faktorfaktor se perti
jumlah tahun bekerja, upah ratarata
di wilayah, dan harapan hidup.
Pekerja memenuhi syarat untuk
pensiun, setelah memiliki masa kerja
setidaknya 15 tahun. Mereka yang
gagal menghimpun masa kerja dalam
satu periode – pada satu pekerjaan,
dapat menunda pensiun sampai
mereka telah memberikan kontribusi
selama 15 tahun, membayar premi
yang diperlukan yang tersisa (dalam
keadaan terbatas). Pemerintah men
transfer pensiun mereka untuk satu
penduduk nonbekerja pedesaan
atau perkotaan, atau menerima ke
seluruhan masingmasing akun, ter
masuk bunga, dalam pembayaran
sekaligus.
Berdasarkan peraturan yang ber
laku pada tahun 1978, usia pensiun
wajib saat ini di China adalah berusia
60tahun untuk pria dan berusia
50tahun untuk pekerja perempuan
(PNS perem puan pensiun pada
55tahun). Adanya protes publik
secara luas, pada tahun 2012, Ke
menterian Sumber Daya Manusia
dan Keamanan Sosial mengusulkan
menaikkan usia pensiun di beberapa
titik di masa depan, yang dibuat
sesuai peningkatan trend harapan
hidup sesuai demografis.
Selain sistem pensiun bagi PNS
dan pe kerja yang dipekerjakan di
perkotaan, UU Asuransi Sosial juga
menegaskan upaya pe merintah
untuk mengembangkan sistem
pen siun tambahan bagi penduduk
pedesaan dan perkotaan yang tidak
dipekerjakan oleh perusahaan BUMN
maupun swasta (pekerja informal)
dan belum membayar kepada sis
tem dasar pensiun. Serupa dengan
program pensiun dasar, pekerja
informal tersebut harus membayar
premi ke rekening masingmasing,
yang akan terakumulasi dalam akun
individu, setidaknya untuk kurun
waktu 15 tahun, dan mereka akan
menerima pembayaran pensiun pada
saat pensiun.
Selain menghimpun dana asu
ransi di reke ning masingmasing,
pembayaran pensiun akan disubsidi
oleh dana pemerintah. Namun de
mikian, pada 2012, tercatat baru ada
sekitar sepertiga (33 persen) dari
orang tua – usia pensiun di daerah
pedesaan China yang me miliki
pensiun seperti itu, dan pensiun
ratarata masih hanya 74 yuan per
bulan.
Meskipun UU Asuransi Sosial
menetapkan hukuman dan denda
bagi institusi mauoun individu pem
bayar premi asuransi yang tidak
mematuhi hukum. Namun demikian,
statistik menunjukkan bahwa salah
satu hambatan terbesar untuk re
formasi asuransi sosial China terletak
pada pelaksanaan dan kepatuhan. n
China Social Insurance and Housing Fund
Particulars
Company contributions
Individual contributions
12%—22%
8%
5%—12%
0,5%—2%
0,2—2%
0—1%
0,5%—1%
N/A
0,5—2%
N/A
5%—20%
5%—20%
Pension Medical Unemployment Maternity Injury Housing Fund
Seberang
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 24 04/09/2014 1:43:04
25BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id24
SELURUH karyawan di BPJS
Ketenagakerjaan Kantor
Cabang Salem ba memang
telah ber tekad untuk terus
me ning katkan pelayanan
secara pri ma kepada peserta jaminan
so sial ketenagakerjaan dan para ta
mu yang datang. “Kita terus me
ningkatkan pelayanan secara prima
kepada peserta jaminan sosial kete
na gakerjaan. Untuk itu kita ha rus
bekerja secara professional,” kata Mu
hammad Akip, SE, MSi, Kepala BPJS
Ketenagakerjaan Kantor Cabang Sa
lemba, beberapa waktu yang lalu.
Sesuai dengan blue print pilot
project yang ditetapkan BPJS Ke te
nagakerjaan, para karyawan di Kantor
Cabang Sa lemba menerjemahkannya
dengan meningkatkan pelayanan
penuh rasa empati kepada peserta
jamin an sosial ketenagakerjaan. Di ba
wah kepemimpinan Muhammad Akip,
para pegawai Kantor Ca bang Salemba
menyadari sepenuh nya bah wa core
bisnis BPJS Ketena ga kerjaan adalah
pelayanan.
Kemudahan pelayanan sebenar
nya sudah dimulai sejak pengiriman
berkas yang cukup dikirim melalui
email. Menurut Muhammad Akip,
seperti mereka mengajukan pinjaman
ke bank, cukup me lalui email. Jika da ta
sudah lengkap, pe serta ting gal datang
untuk meng ambil an trian, kemudian
nanti berkas data dicek oleh karyawan
yang bertugas.
Salah satu bentuk peningkatan
pelayanan yang diberikan Kantor
Ca bang Salemba adalah setiap
orang yang berhubungan dengan
BPJS Ketenagakerjaan tidak perlu
menunggu lama. “Saat ini, Kantor
Cabang Salemba telah menerapkan
pelayanan fast track untuk pemba
yaran program Jaminan Hari Tua
(JHT). Melalui pola pelayanan seperti
ini, pelayanan klaim dapat diselesaikan
paling lambat 30 menit,” kata Muham
mad Akip.
Kecepatan pelayanan dimulai
dari pengambilan nomor antrian oleh
peserta sehingga tidak ter ja di rebutan
pelayanan. Sambil me nunggu antrian
para peserta di se diakan tea break
atau coffee break. Hal ini membuat
pelayanan yang diberikan Kantor
Cabang Salemba lebih baik.
Selain itu, Kantor Cabang Sa
lem ba melakukan semua pelayanan
secara elektronik, seperti registrasi,
mengajukan klaim, dan sebagainya.
Muhammad Akip bertekad, me la lui
pelayanan yang prima ke pa da peserta
jaminan sosial kete nagakerjaan akan
mewujudkan BPJS Ketenagakerjaan
berkelas dunia.
Selain pelayanan prima yang
terus ditingkatkan, hal menarik yang
terjadi di Kantor Cabang Salemba
adalah setiap pagi sebelum memulai
bekerja seluruh karyawan tetap se
Peserta jaminan sosial
ketenagakerjaan
yang datang ke BPJS
Ketegakerjaan Kantor
Cabang Salemba, Jakarta
Pusat akan merasakan
nuansa keramahtamahan
dari tuan rumah sejak
memasuki pintu pertama.
KANTOR CABANG SALEMBA
Terus Tingkatkan Layanan Prima
BPJS Anda
Ruang pelayanan di kantor cabang Salemba
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 25 04/09/2014 1:43:05
27BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id26
banyak 41 orang dan outsourching
17 orang melakukan doa bersama
di ruang meeting. “Selain bedoa
bersama, mereka juga mendapatkan
arahan penting tentang apa yang akan
mereka kerjakan pada hari itu,” ungkap
Muhammad Akip.
Kantor Cabang Salemba dite
tap kan oleh Kan tor Pusat BPJS Ke te
nagakerjaan menjadi proyek per con
tohan. Bukan saja karena se ja rahnya
Kantor Cabang Salemba merupakan
Kantor Cabang pertama di DKI Jakarta
yang kemudian disusul dibukanya
beberapa Kantor Cabang lainnya,
tetapi tata letak ruang di seluruh sudut
kantor ini telah dilakukan perbaikan
dengan desain sesuai blue print yang
telah ditetapkan.
Kantor Cabang Salemba terma
suk kategori Klas Utama A, hal ini
antara lain terkait dengan kondisi
kantor, jumlah peserta jaminan sosial
ketenagakerjaan yang ditangani
dan iuran yang dikumpulkan. BPJS
Ketenagakerjaan memiliki 121 Kan tor
Cabang, terdiri dari 10 Kan tor Cabang
Utama A, 20 Kantor Ca bang Utama B,
dan sisanya Kantor Cabang Madya A
dan B, serta Kan tor Cabang Pratama
A dan B. Menurut Muhammad Akip,
jumlah tenaga kerja yang ditangani
Kantor Cabang Salemba se
banyak 268.500 orang, sedangkan
perusahaannya men capai 4.230 per
usa haan.
Kartor Ca bang Salemba ter diri
dari dua ba ngunan yang digabung
menjadi satu kesatuan. Ba ngun
an depan me rupakan rumah kuno
yang masuk dalam Cagar Budaya
Pem da DKI Jakarta se hingga ben
tuk dan desain bangunan te tap
dipertahankan seperti semula. Ba
ngunan di belakang meru pakan ge
dung empat laintai. Berda sarkan
catatan dokumen yang ada, luas
se luruh bangunan Kan tor Cabang
Salemba mencapai 2.314 m2 yang
berdiri di atas tanah seluas 2.001 m2.
Bangunan depan dan lantai 1
gedung be lakang digunakan untuk
pelayanan pe ser ta jaminan sosial ke
tenagakerjaan maupun para tamu
yang memiliki urusan lain. Di ruangan
ini di tata sedimikian rupa sehingga
memberikan kenyamanan yang mak
si mal kepada pe ser ta jaminan sosial
ketenagakerjaan mau pun tamu
yang datang. Di bangunan depan,
para tamu yang datang dapat me
ngurus semua hal yang berkaitan
dengan kepesertaan ja min an sosial
ketenagakerjaan. Bah kan, di ruangan
ini terdapat counter Bank Mandiri
untuk memberi ke mu dahan kepada
peserta untuk mem bayar iuran mau
pun untuk pe ngambilan klaim.
BPJS Anda
Selain itu, juga terdapat infor
masi elektronik sehingga para tamu
dapat mencari sendiri informasi yang
dibutuhkan. Kemudian disedia kan pula
dua ruangan khusus un tuk peserta
jaminan sosial ke te na gakerjaan yang
mengajukan klaim. Para peserta
jaminan sosial ke tenagakerjaan dan
para tamu sambil menunggu urusannya
hingga selesai disediakan minuman
kopi, teh atau air putih secara gratis.
Bukan itu sa ja, para tamu yang ingin
shalat disediakan musholla dan tempat
wu dlu yang bersih. Sementara itu, bagi
tamu yang ingin membuang air kecil
atau urusan lainnya disediakan sejumlah
toilet yang juga cukup bersih.
Di bagian belakang gedung Kan
tor Cabang Salemba terdapat kan tin
untuk keperluan makan dan minum
bagi karyawan, tamu peserta jaminan
sosial ketenagakerjaan mau pun para
karyawan dari kantor lain. “Kantin ini
juga dikunjungi banyak kar yawan dari
luar, karena di sini ber sih dan harganya
terjangkau,” kata Muhammad Akip.
Ditambah lagi area parkir yang luas
dan bersih membuat para tamu yang
datang merasa nyaman berada di
Kantor Cabang Salemba.
Seluruh ruangan yang penting
dipasang kamera CCTV, termasuk di
gerbang masuk dan kantin. Terdapat
sebanyak 16 kamera CCTV yang dihu
bungkan langsung dengan layar mo
nitor yang dipasang di ruang ker ja
Kepala Cabang Salemba, Mu hammad
Akip. “Dari tempat duduk ini saya
bisa memonitor seluruh aktivitas yang
terjadi di kantor ini,” kata Muhammad
Akip.
Dengan kondisi dan situasi yang
demikian maka pantas jika Kan
tor Cabang Salemba dijadikan pi
lot proyek untuk berbagai prog ram
unggulan BPJS Ketena gakerjaan.
Meski demikian, Muhammad Akip
dan seluruh jajaran karyawan terus
bertekad untuk meningkatkan pela
yanan kepada siapa pun yang datang
ke Kantor Cabang Salemba. n
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 26 04/09/2014 1:43:05
27BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id26
Agus Sungkowo, Ketua Kelompok Pekerja Informal Bogor
BPJS Ketenagakerjaan Memberi Banyak Manfaat
Kastum, Ketua Mitra Manunggal Depok
Mendirikan Wadah Yang Menguntungkan
KASTUM (45 tahun), pria
kelahiran Kecamatan
Majenang, Kabupaten Cilacap.
Menjadi peserta Jaminan Sosial
Tenaka Kerja, sejak ta hun 2007,
sampai sekarang berl anjut sebagai
peserta BPJS Kete nagakerjaan dan
BPJS Kesehatan.
Pria beranak satu itu, mengaku
tertarik ikut program jaminan so sial
Tenaga Kerja Hubungan Luar Kerja
(TKHLK), karena sebagai pekerja
informal bisa ikut jaminan sosial
tenaga kerja.
Mengetahui banyak manfaat
bila ikut sebagai peserta jaminan
sosial, Kastum pun mengajak teman
temannya untuk menjadi peserta
jaminan sosial TKHLK. Maka pria
yang pernah menjalani berbagai
profesi mulai dari tukang bakso,
supir, buruh perusahaan garmen,
sampai penjaga keamanan (sekuriti),
mendirikan wadah yang diberi nama
Mitra Manunggal.
Sebagai wadah para pekerja
informal yang ikut sebagai peserta
jaminan sosial bagi pekerja bukan
penerima upah, di wilayah Depok
– Jawa Barat, Jumlah anggota
paguyuban yang di koodinatori oleh
Kastum terus bertambah hingga
mencapai 400 peserta. Mereka
meliputi berbagai profesi, seperti
tukang ojek, pedagang asongan,
warung makan (warteg), pedagang
kelontong, ada juga yang bekerja
sebagi pemulung.
“Setiap bulan saya bisa menyet
or iuran mencapai 60 juta rupiah,”
ungkapnya mensyukuri, karena
dari jumlah iuran yang disetor,
Kas tum mengaku mendapat fee
ratarata sekitar Rp 6 juta. “Fee ini
sangat membantu keluarga saya,”
tambahnya.
Bahkan dari uang fee tersebut,
Kastum bisa menye kolahkan anaknya
sampai perguruan tinggi. Dia
menga ku sangat bahagia, karena
para pekerja informal yang tergabung
dalam paguyupan Mitra Manunggal
juga me rasakan sekali manfaat
keikutsertaannya sebagi peserta
Jaminan Sosial.
Ada yang mendapat uang
jaminan kecelakaan ker ja, ada
yang mendapat uang jaminan
kesehatan, ada juga yang
mendapat uang santunan kematian.
Anggota saya yang baru masuk
2 tahun, meninggal di usia 50
tahun, klaim nya di bayar dengan
cepat dan mudah. “Benarbenar
sangat menolong keluarga yang di
tinggalkan,” ujar Kastum lagi. n
AGUS Sungkowo dikenal
sebagai seorang yang
sangat membantu
kepentingan para pekerja informal,
terutama di wilayah Cibinong,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dia
dipercaya menjadi Ketua Kelompok
Pekerja Informal Wilayah Bogor I
dan Bogor II. Di sela kesibukannya
sebagai pengusaha travel haji
dan umroh, dia masih sanggup
mengumpulkan ribuan pekerja
informal di wilayahnya untuk
menjadi peserta jaminan sosial
ketenagakerjaan melalui BPJS
Ketenagakerjaan. Di antara peserta
berusaha dalam pembuatan kerupuk,
sopir, pedagang, tukang ojek dan
lainlain.
Menurut Agus Sungkowo,
selama ini BPJS Ketenagakerjaan
memberikan manfaat yang sangat
luar biasa. “BPJS Ketenagakerjaan
memiliki kelebihan luar biasa, kalau
kita telat membayar iuran tidak
dikenakan denda. Sementara itu,
cakupan manfaat yang diberikan
cukup banyak, seperi jaminan
kecelakaan kerja, jaminan hari
tua dan jaminan kematian,” kata
Agus Sungkowo. Menurut Agus
Sungkowo, ada peserta yang
belum satu bulan ikut BPJS
Ketenagakerjaan sudah memperoleh
manfaat dari program jaminan
kecelakaan kerja.
Agus Sungkowo mengemu
kakan, dulu pada saat BPJS
Ketenagakerjaan masih bernama PT
Jamsostek, jumlah peserta jaminan
sosial ketenagakerjaan yang berhasil
dihimpun dalam kelompoknya
mencapai ribuan orang. Namun, kini
beberapa di antara mereka yang
karena situasi dan kondisi memilih
BPJS Kesehatan. “Karena situasi dan
kondisi peserta kami bebaskan untuk
memilih, karena kalau harus ikut
keduanya, BPJS Ketenagakerjaan
dan BPJS Kesehatan iurannya cukup
mahal,” kata Agus Sungkowo.
Agus Sungkowo mengharapkan
BPJS Ketenaga kerjaan akan segera
menyelenggarakan program Ja
minan Pensiun. “Dengan adanya
program Ja min an Pensiun dipastikan
kepesertaan BPJS Kete na gakerjaan
dari pekerja informal akan makin me
ningkat,” ungkap Agus Sungkowo.
Pada saat ini, Agus Sungkowo
dapat menyetorkan iuran peserta
kelompoknya hingga mencapai Rp 9
juta per bulan. n
Testimoni
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 27 04/09/2014 1:43:06
29BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id28
Kesejahteraan Dasar OLEH: ELVYN G. MASASSYA
ALKISAH, seorang so
pir taksi di Kathman
du, Nepal, yang
peng hasilannya, ji ka
dirupiahkan, se ki
tar Rp 1 juta per bulan. Sopir tak si
itu berusia 64 tahun, tetapi pe
nampakannya seperti 46 tahun. Ia
hidup dengan bahagia. Memiliki
keluarga yang menyayangi. Bertemu
dengan banyak kalangan. Hidupnya
memberi makna bagi banyak orang.
Mengantarkan penumpang dari
satu tempat ke tempat lain, baginya
adalah perbuatan yang bermanfaat.
Ia mencintai dan menguasai pe
ker jaannya. Dan ia merasa peng
hasilannya memadai untuk hidup
beserta keluarga.
Kisah itu menunjukkan bahwa
kebahagiaan tidak berbanding
lurus dengan besarnya penghasilan
seseorang, melainkan bagaimana
memaknai kesejahteraan itu
secara relatif dan berkualitas bagi
yang menjalaninya. Dalam dalil
kesejahteraan, orang dianggap tidak
miskin ketika terpenuhinya kebutuhan
dasar, sandang, pangan, papan,
ketika sakit bisa berobat dan hari
tuanya tidak terluntalunta. Namun,
ada anggapan bahwa jika ia semakin
kaya, maka ia akan semakin hebat,
berbahagia, dan sejahtera. Padahal,
kebahagiaan atau kesejahteraan
berkualitas adalah perasaan belaka.
Tidak ada dalil yang mengatakan
semakin banyak aset seseorang,
maka ia akan semakin berbahagia.
Namun, juga tidak ada teori
yang membenarkan bahwa kendati
seseorang miskin, juga bisa
berbahagia. Sebab, untuk hidup tetap
dibutuhkan biaya. Jadi, ada batasan
tertentu yang mendasar, yang mesti
dimiliki secara finansial, untuk bisa
masuk pada tahap sejahtera. Paling
tidak, mampu memenuhi kebutuhan
Investment
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 28 04/09/2014 1:43:06
29BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id28
pangan, papan, dan sandang. Jika
sudah terpenuhi, seseorang sudah
tergolong sejahtera. Jadi, tidak heran,
seorang sopir taksi di Kathmandu
yang penghasilannya ”hanya” Rp
1 juta per bulan sudah merasa
sejahtera. Bagaimana dengan Anda?
Asumsikan saat ini, Anda
sudah berada pada tahap mampu
memenuhi kebutuhan dasar. Lantas,
apa yang mesti dilakukan agar tetap
bisa sejahtera.
Dana Darurat Pertama, siapkan dana
darurat. Ini sangat penting agar
seseorang yang sudah masuk pada
tahap kesejahteraan dasar tidak
terjerembab lagi dalam jurang
kemiskinan. Kenapa? Karena dalam
hidup ada peristiwa tertentu
yang tidak bisa diduga yang akan
membutuhkan biaya. Sebut saja
jika terkena sakit, atau ada anggota
keluarga yang mengalami musibah,
atau ada keperluan mendesak. Tentu
tidak mudah mengatasi semua itu jika
tidak memiliki cukup dana simpanan.
Oleh karena itu, berapa pun
penghasilan seseorang, sebaiknya
ada dana yang disisihkan sebagai
dana darurat.
Memang, risiko yang
menimbulkan masalah pendanaan
saat ini sebenarnya tidak perlu lagi
ditanggung sendiri. Sakit, misalnya.
Jika seseorang menjadi peserta
BPJS Kesehatan, ketika sakit, biaya
berobat akan ditanggung oleh
lembaga tersebut. Tentu saja untuk
mendapatkan fasilitas tersebut,
peserta BPJS Kesehatan mesti
membayar iuran tiap bulan. Namun,
secara logika, cara ini lebih baik
ketimbang menanggung sendiri biaya
pengobatan yang sangat mahal.
Selain itu, saat ini juga sudah
ada BPJS Ketenagakerjaan yang
menjalankan tiga program jaminan
sosial, yakni Jaminan Hari Tua (JHT),
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan
Jaminan Kematian.
Konkretnya, peserta BPJS
Ketenagakerjaan mengalami risiko
tidak bekerja lagi, atau memasuki usia
pensiun, maka yang bersangkutan
akan memperoleh sejumlah dana
yang selama ini diiur ke BPJS
Ketenagakerjaan dalam bentuk
Jaminan Hari Tua. Atau ketika
yang bersangkutan mengalami
kecelakaan saat bekerja, maka biaya
pengobatan akan ditanggung BPJS
Ketenagakerjaan. Dan bahkan ketika
maut menjemput, ahli waris yang
bersangkutan akan memperoleh
santunan dari BPJS Ketenagakerjaan.
Simpulannya, dana darurat yang
sebelumnya mesti dipersiapkan untuk
menghadapi segala kemungkinan
risiko dalam hidup sebenarnya bisa
disiasati dengan menjadi peserta
BPJS Kesehatan dan juga BPJS
Ketenagakerjaan. Jika tidak menjadi
peserta, dana darurat yang mesti
disiapkan pasti akan lebih besar lagi.
Kedua, mengelola pengeluaran
dengan cara membayar hanya untuk
yang bermanfaat. Ketika kondisi
keuangan kita masih berada pada
tahap pemenuhan kesejahteraan
dasar, maka pola pengeluaran
menjadi sangat penting. Sedikit
saja keliru dalam mengalokasikan
pengeluaran, bukan tidak mungkin
pendapatan tidak mencukupi untuk
membiayai pengeluaran. Oleh
sebab itu, konsep pengelolaan
biaya berbasis must have mesti
dikedepankan. Bukan konsep nice
to have alias membeli halhal yang
jika tidak dibeli, sebenarnya tidak
apaapa. Contohnya, membeli beras
adalah must have, tapi membeli
pakaian mahal adalah nice to have;
tapi kalau tidak dibeli, toh, tidak
masalah.
Ketiga, jangan berutang kepada
teman/saudara. Aspek ini juga kerap
menimbulkan masalah. Ketika ada
keperluan mendesak, kebutuhan akan
dana sering kali dicarikan solusinya
dengan meminjam kepada teman
dan atau saudara. Apakah ini benar?
Keliru. Sebab, meminjam dari teman
dan saudara akan menimbulkan dua
dampak sekaligus, yakni dampak
keuangan dan psikis.
Bayangkan jika Anda tidak
mampu membayar pinjaman
tersebut? Bukan saja nama baik akan
tercoreng, melainkan juga bukan
tidak mungkin Anda akan kehilangan
teman dan bahkan saudara. Sebab,
masih ada di benak beberapa
kalangan, uang lebih penting
ketimbang teman dan saudara.
Pandangan sesat seperti itu masih
ada di masyarakat kita. Oleh karena
itu, hindari berutang kepada teman
atau saudara.
Ringkasnya, jika saat ini Anda
sudah mampu memenuhi kebutuhan
akan sandang, pangan, dan papan,
sebenarnya itu sudah berkategori
terpenuhinya kesejahteraan dasar.
Apalagi jika Anda bisa menikmati
semua itu, dengan kehidupan
keluarga yang tenteram, pikiran
tenang, maka nilainya jauh lebih
tinggi ketimbang kalangan yang
kaya raya, tetapi hidup dalam
keadaan tidak gembira, tidak
nyaman. Tinggal bagaimana menata
pendapatan dengan polapola
mendasar sebagaimana dipaparkan
di atas sehingga tidak terjebak pada
penurunan kesejahteraan. n
Tulisan ini sudah pernah dimuat di Harian
Kompas, Minggu, 10 Agustus 2014
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 29 04/09/2014 1:43:07
31BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id30
Halo Pak Brian,
Saya Ajeng praktisi SDM. Per
tanyaan saya apakah yang dimaksud
dengan istilah human capital? To long
dijelaskan Pak.
JAWAB
Halo Ajeng, human capital ada
lah pengeta huan, keahlian, kecer
dasan emosi, bakat dan kepribadian
untuk mewujudkan kemampuan
meng hasilkan nilai ekonomis. Istilah
capital di gunakan untuk menjelaskan
bagaimana money capital meng ha
silkan tangible asset (asset ber wujud)
seperti tanah, bangunan, me sin atau
saham, sedangkan human capital
mewujudkan intangible asset (asset
tidak berwujud).
Aset tidak berwujud yang diha
silkan oleh pemikiran, kecerdasan
dan kreativitas manusia antara lain
budaya perusahaan, teknologi, or
ga ni sasi, kepemimpinan dan pro
ses bisnis. Aset tidak berwujud ini
membuat suatu perusahaan da
pat menghasilkan inovasi, produk
ber kualitas tinggi dan jasa terbaik
sehingga menghasilkan pendapatan
lebih tinggi bagi perusahaan. Se ma kin
ringgi pendapatan maka dam paknya
nilai perusahaan menjadi lebih tinggi.
Salam Mas Brian,
Perkenalkan nama saya Jimmy.
Saya memimpin de partemen HRD
pada suatu peru sa haan swasta. Saya
mendengar banyak perusahaan
besar mengganti nama departemen
SDMnya dengan nama Departemen
Human Capital. Apa yang harus saya
buat agar departemen HRD kami bisa
sesuai dengan konsep human capital?
JAWAB
Salam kenal Pak Jimmy. Hu
man capital merupakan modal un
tuk mewujudkan intangible asset
atau asset tidak berwujud. Ba gai
manakah departemen HRD da
pat menghasilkan intangible as
set? Pada hemat saya tidak
cu kup bila HRD hanya membatasi
tang gung jawabnya de ngan fungsi
administratif seperti pembayaran
upah, mengelola data karyawan
dan memberikan sangsi disiplin. De
partemen HRD bisa mendorong
penciptaan intangible asset dengan
memasok talent berkualitas tinggi,
memberikan pelatihan, merancang
sistem manajemen kinerja, insentif
dan talent management untuk me
ningkatkan kontribusi karyawan pa da
organisasi.
Selain dari sisi meningkatkan
kom petensi dan kontribusi karyawan
melalui kebijakan manajemen SDM,
HRD perlu berperan sebagai kon sul
tan internal organisasi de ngan mem
bangun kapabilitas or ga ni sasi seperti
menfasilitasi pe ru mus an stra tegi
perusahaan, me ran cang proses bisnis,
struktur or ga nisasi, budaya organisasi,
men dorong etika dan mengelola ri
siko. Kapabilitas organisasi akan
men ciptakan organisasi yang efektif
da lam mencapai sasaran, visi dan
misinya. Untuk dapat menjalankan
fungsi tersebut, diperlukan personil
departemen HRD yang memiliki kom
petensi tinggi di bidang ma najemen
SDM dan organisasi.
Salam kenal Pak Brian,
Saya seorang manajer Keuangan
perusahaan swasta dengan jumlah
personil 45 orang. Perusa haan kami
tidak memiliki manajer SDM sehingga
saya merangkap mengelola gaji kar
yawan. Selama ini penentuan gaji kami
hanya berdasarkan UMR dan negosiasi
gaji. Pertanyaan saya apakah dasar
menentukan gaji karyawan? Mohon
bantuan solusinya Pak.
JAWAB
Salam kenal Pak, untuk ja bat
an/ posisi karyawan yang tidak
memerlukan persyaratan pen didik
an dan kompetensi yang tinggi, pa
to kannya yaitu paling rendah se suai
upah minimum (UMR/UMK/ sektoral).
Pada posisi yang mem butuhkan
kompetensi yang memadai, dasar dari
menentukan besaran upah adalah
SUMBER Daya Manu
sia merupakan faktor
yang sangat pen
ting dalam menentukan ke
berhasilan sebuah organisasi.
Tapi me ngelola SDM bukan
lah perkara mudah. Begitu
ba nyak problematika yang
dihadapi organisasi dalam
mengelola SDM.
Redaksi Bridge menerima
cukup banyak pertanyaan
se putar pengelolaan SDM
dari berbagai perusahaan di
Indonesia. Beberapa surat
yang masuk kami pilih untuk
memberikan pencerahan
ba gi Anda tentang perma
salahan seputar pengeloaan
SDM agar dapat mendukung
tercapainya tujuan organisasi.
HR Clinic
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 30 04/09/2014 1:43:07
31BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id30
Tentang Pengasuh Rubrik:
Brian Aprinto, SPHR adalah penulis buku manajemen SDM terlaris
Buku Pedoman Lengkap Profesional SDM Indonesia dan Buku
Pedoman Lengkap Softskills. Kunci Sukses dalam Karir, Bisnis
dan Kehidupan Pribadi. Brian juga orang Indonesia pertama yang
tersertifikasi Senioir Professional in Human Resource (SPHR) dari
Human Resource Certification Institute (HRCI) di Amerika.
prinsip yang disebut dengan internal
equity dan external equity.
Internal equity adalah kewa jar an/
kesetaraan upah antar ja bat an dalam
perusahaan. Ter kait in ternal equity,
karyawan memper bandingkan upah
yang diterimanya dengan karyawan
lainnya berda sar kan pendidikan,
tanggung ja wab, kompetensi, beban
kerja dan masa kerja. Anda dapat
membuat peringkat jabatan dari upah
teren dah sampai upah tertinggi, mi
salnya mengelompokkannya pada
grade administrasi, officer, super
vi sor, manager, senior manager dan
direktur. Setiap grade upah jabatan
ini memiliki target upah minimum,
ratarata upah dan upah maksimal
grade. Interval upah ini untuk
mengakomodasi masa kerja, keahlian
dan negosiasi upah dengan kandidat
profesional.
Sedangkan eksternal equity yaitu
kewajaran/kesetaraan upah suatu
jabatan pada suatu perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan
lainnya. Terkait eksternal equity, kita
perlu memperbandingkan upah dalam
perusahaan dengan upah pasar yang
dapat diperoleh melalui survey upah.
Data survey upah dapat diperoleh dari
majalahmajalah bisnis, membeli hasil
survey konsultan atau melakukannya
sen diri. Bila perusahaan ingin bersaing
memperoleh kandidat karyawan
terbaik, maka upah ratarata setiap
grade upah (misalnya administrasi,
officer, supervisor dan seterusnya)
perlu disamakan atau lebih besar dari
tingkat upah pasar.
Mas Brian yang baik,
Saya Andri saat ini menduduki
posisi asisten manajer SDM pa da
suatu pabrik di jawa te ngah. Karyawan
kami banyak berpen di dikan rendah
di bawah SMA, namun loyal pada
perusahaan. Saat ini saya sedang
merancang sistem karir, Bi sa kah saya
menerapkan talent ma nagement pada
kondisi seperti peru sa haan kami?
Terima kasih se be lumnya Mas.
JAWAB
Salam kenal Pak Andri. Talent
ma nagement merupakan suatu pen
dekatan dalam mengelola karya wan
guna memenuhi kebutuhan kom
petensi karyawan pada berbagai posisi
dalam struktur organisasi pada jangka
panjang. Talent management dapat
diimplementasikan pada berbagai
kondisi. Anda dapat merekrut karya
wan pada berbagai level jabatan
atau hanya merekrut pada entry
level. Merekrut dari luar pada posisi
manajer atau professional bermanfaat
untuk memperoleh ideide baru atau
suatu keahlian yang sulit dipenuhi dari
karyawan.
Apabila jenjang karir tertutup
ha nya diisi dari dalam organisasi,
diperlukan sistem pengembangan
kompetensi dan manajemen ki
ner ja yang obyektif sebagai dasar
keputusan rotasi, demosi atau promosi.
Secara umum anda akan mendapati
terdapat karyawan me miliki kinerja
dan kompetensi dengan kualitas A
(terbaik), B (bia sa) dan C (rendah).
Demikian juga pada organisai terdapat
ja batan bernilai A (sangat bernilai)
yang berpengaruh penting pada
keberhasilan perusahaan, B (bernilai
biasa) dan C (kurang bernilai). Prinsip
talent management yaitu dengan
menempatkan karyawan A pada
jabatan A, karyawan B pada jabatan B
dan karyawan C diberikan pembinaan
pada jabatan C.
Talent management tidak ter
batas pada kebijakan karir/rencana
suksesi tapi juga perlu diselaraskan
dengan kebijakan Manajemen SDM
lainnya seperti imbalan/pengupahan
yang memotivasi, perlakuan yang
adil, lingkungan kerja yang kondusif
dan budaya berkinerja tinggi. Dengan
demikian perusahaan memperoleh
talent yang terbaik, bermotivasi,
berkompetensi dan kinerja yang
tinggi. n
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 31 04/09/2014 1:43:07
33BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id32
Figur
Jurus Lino Benahi
SoftWare Pelabuhan
Richard Joost LinoPresiden Direktur PT Pelindo II
BUMN pelabuhan ini
di tuding melakukan
mo no poli layanan jasa
pe labuhan. Buntutnya,
pa ra operator angkut
an di Pelabuhan Tanjung Priok mela
kukan aksi mogok operasional. Dan,
sejum lah direksi IPC mengundurkan
diri.
Langkah tersebut, dimaksudkan
Lino semata untuk bisa melayani
customer dengan baik, tidak di ham
bat oleh birokrasi. Dengan meng
hilangkan garis birokrasi pemerintah
saja, sehingga anakanak perusahaan
IPC bisa melayani customer dengan
baik. Kinerja BUMN akan terkait biro
krasi dan segudang aturan. Anak
anak perusahaan IPC bisa lebih ce
pat secara bisnis. “Kita mendorong
mereka menjadi profesional dalam
berbisnis. Para Dirut anakanak peru
sahaan IPC diberi gaji di atas Rp
100 juta, mereka harus benarbenar
berinovasi.”
Mitra swasta IPC pun perlu di
tingkatkan kinerjanya. Secara fair
dari 100 perusahaan diseleksi ke
mam puan umum dan dari sisi
tek nis nya, tersa ring menjadi 30
perusahaan. Dalam kurun waktu
dua tahun, di la ku kan uji lapangan
terseleksi ting gal 14 perusahaan
terbaik, yang lulus sebagai mitra
IPC dalam mem perbaiki kualitas
pelayanan buat cus tomer. Mereka
yang tidak lolos bisa bergabung –
merger, dengan anak perusahaan
IPC atau mitra swasta lain.
Untuk menjadi mitra Pelindo
II, perusahaan swasta harus keluar
modal dengan investasi membeli alat
bongkar muat seperti crane – se nilai
250 sd 300 miliar rp. Perusahaan
swasta akan mendapat kontrak kerja
selama 1520 tahun. Da lam pem
bagian revenue karena der maga itu
aset Pelindo II dan pihak swasta kerja
Sepak terjang Presiden Direktur PT Pelindo II atau Indonesia
Port Corporation (IPC) Richard Joost Lino, setahun
belakangan ini kerap menjadi sorotan media massa. Salah
satu langkahnya yang menimbulkan aksi protes dari
sejumlah asosiasi di pelabuhan, adalah membentuk puluhan
anak perusahaan di bawah bendera IPC.
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 32 04/09/2014 1:43:08
33BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id32
di lahan Pelindo II. Jika produktivitas
mereka tinggi, share revenue Pe lindo
II bisa cuma 30%, tetapi seka rang
lazimnya fiftyfifty. “Jadi pro duktivitas
mereka dipa cu setingitinginya dan
seefisien mungkin.”
Dalam lima tahun terakhir, peme
rintah telah melakukan perubahan
besar berkaitan dengan transportasi
angkutan barang melalui jalur laut,
khususnya pelayaran samudera. Di
mulai dengan perbaikan dan pem
bangunan infrastruktur angkutan
laut di Nusantara, antara lain pem
bangunan pelabuhan besar untuk
menunjang ekspor produk dari ko
moditi perkebunan nasional ke man
canegara, yang selama ini ka palkapal
besar bongkar muat di pelabuhan
Singapura.
Demikian pula, untuk ekspor
ba rang / komoditas lainnya, peme
rintah segera mengoperasikan
be be rapa pelabuhan besar yang
saat ini masih dalam tahap pe
nyelesaian pem bangunannya. Pe
la buhan terse but tersebar di se
luruh wilayah Nu santara – mulai
dari Barat hingga Timur, meliputi:
Medan, Batam, Du mai, Jakarta, Ma
kassar, dan Sorong.
Upaya pemerintah meningkat kan
kualitas infrastruktur pelabuhan (hard
ware) menurut Lino harus di ba rengi
dengan perbaikan dan peningkatan
kualitas soft ware – kinerja SDM dan
mitra IPC di pelabuhan. Mereka yang
tidak mau ataupun tidak mampu
silahkan bergeser. n
ERA keterbukaan dan
ke cang gihan teknologi
infor masi terbukti menjadi
ak se lerator beragam kegiatan.
Salah satunya menjadi pemicu
cepatnya perubahan terjadi di
dalam dunia perdagangan. Semua
negara kini berlombalomba
menjadi kekuatan ekonomi dunia
melalui efektivitas dan efisiensi
perdagangan, yang bertumpu
pada teknologi. Manajemen
jasa kepelabuhanan sebagai
mata rantai logistik pun dituntut
melakukan transformasi menjadi
lebih modern dan efisien.
Demikian pula PT Pelabuhan
Indonesia (Pelindo) II, sebagai
perusahaan penyedia layanan
jasa kepelabuhanan pun perlu
bertransformasi untuk bisa
memenangkan kompetisi ketat di
era globalisasi. Perusahaan harus
terus meningkatkan kualitas, baik
di sisi hardware seperti fasilitas
dan infrastruktur baru, ataupun
software seperti peningkatan
kemampuan operasional para
karyawan.
“Transformasi ini menjadi
bagian dari strategi jangka panjang
perusahaan dalam menghadapi
constant change, melalui constant
improvement dengan milestone
yang jelas dan terarah,” tegas
Presiden Direktur IPC Richard
Joost Lino
Maka customer satisfaction
kini menjadi fokus perusahaan.
Perusahaan akan memberikan
informasi selengkap mungkin,
sebuah layanan yang excellence
agar dapat memenuhi kebutuhan
para pengguna jasa. Indonesian
Port Corporation (IPC) menyakini
bahwa hanya dengan layanan jasa
kepelabuhanan yang baik, maka
kapalkapal kelas dunia akan mau
bersandar di pelabuhanpelabuhan
Indonesia. Good Ship, Good Port.
Bad Ship, Bad Port.
Sesuai dengan makna
dari logo baru IPC – yang
menggambarkan perubahan,
optimisme, agility, focus,
confident, fleksibilitas; Pelabuhan
Indonesia semakin siap untuk
berkiprah menarik para operator
kapal kelas dunia melayani
perekonomian yang melesat,
langsung di pelabuhanpelabuhan
di nusantara sebagai pintu
gerbang negeri ini.
Seperti sebuah siklus, layanan
yang excellence akan semakin
meningkatkan perdagangan,
mendatangkan y yang lebih besar
pada bangsa ini. Dan semakin
banyak perdagangan langsung
terjadi, berarti akan semakin
murah biaya produksi yang
mempengaruhi harga barang,
sehingga lebih kompetitif untuk
bersaing di pasar domestik,
regional, maupun internasional. n
Bertransformasi Siap Hadapi Kompetisi
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 33 04/09/2014 1:43:08
35BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id34
BATIK SOLODari LaweyanBatik Solo memiliki kekhasan motif dan corak, baik dalam proses cap maupun
proses tulisnya. Bahan yang digunakan masih menggunakan bahan lokal,
misalnya bahan untuk pewarnaan batik menggunakan bahan dari Soga Jawa.
Sementara itu, motif batik Solo yang terkenal adalah Sidomukti atau Sidoluruh.
KEBERADAAN batik
Solo tidak terlepas
dari sejarah kerajaan di
kawasan Pulau Jawa
di masa lalu. Pertama
kali batik Solo berkembang di Desa
Laweyan pada masa kerajaan Pajang,
sekitar empat abad yang lalu. Tokoh
yang mempelopori keberadaan batik
saat itu adalah Kiyai Ageng Henis,
putera Ki Ageng Selo yang juga
keturunan Brawijaya V.
Pada saat itu, Desa Laweyan
merupakan pusat perdagangan
ba han baku tenun, yakni kapas
yang berasal dari daerah Juwari,
Pedan, dan Gawok. Selain itu, desa
ini juga memiliki bandar bernama
Kabanaran dan Laweyan yang
ter hubung ke sungai bengawan
Solo. Sehingga distribusi barang
berlangsung melalui bandar ter
sebut.
Adanya perjanjian Gayanti yang
memecahkan keraton Surakarta
dan keraton Ngayogyakarta me
nye babkan busana kebesaran Ma
taram dibawa ke keraton Nga
yog yakarta. Sehingga keraton
Su ra karta melaului Pakubuwono III
me merintahkan kepada abdi dalem
untuk membuat motif batik Gagrak
Surakarta.
Pemerintahan Pakubuwono III
mempersilahkan masyarakat untuk
membuat corak batik di atas kain.
Namun, ada beberapa motif kain
batik yang tidak boleh digunakan
oleh masyarakat. Motif batik
tersebut antara lain batik Sawat,
batik Parang, batik Cemukiran yang
berujung seperti paruh, burung
padang, bagun tulak, minyak
teleng, berwujud tumpal, dan juga
batik Cemukiran yang berujung
Sisi Lain
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 34 04/09/2014 1:43:10
35BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id34
lung (daun tumbuhan yang menjalar
di tanah).
Motif batik tersebut hanya dapat
dipakai oleh Patih dan para kerabat
keraton. Selain itu, hanya abdi dalem
yang bertugas membuat motif
pakaian untuk para patih dan para
kerabat. Bahan yang digunakan dalam
pembuatan motif batik adalah bahan
lokal seperti Soga Jawa.
Komunitas perajin batik Solo
mulai bermunculan pada era keraton
Surakarta. Komunitas tersebut
antara lain adalah Komunitas Perajin
Batik Keraton, Kusumodiningratan,
Kauman, dan Pasar Kliwon.
Abad ke20 setelah berkem
bangnya era industrialisasi, batik
menjadi salah satu identitas per
eko nomian masyarakat Jawa. Pa
ra pedagang pada masa itu mulai
bermunculan dan jumlahnya juga
cukup banyak. Kelompok per
da gangan yang terkenal saat itu
yaitu Sarekat Dagang Islam (SDI).
Kelompok perdagangan di kawasan
Pulau Jawa meliputi jaringan Kudus,
Surabaya, Gresik, Tuban, Cirebon,
Bogor, Batavia, dan Luar Jawa.
Di tahun 70an, batik Laweyen
Solo banyak dikenal masyarakat.
Sampai saat ini di belakang Masjid
Agung Surakarta berdiri kampung
Batik Laweyan Solo dan Kampung
Batik Kauman. Salah satu pasar
di Surakarta juga menjadi pusat
perdagangan batik Solo, yakni Pasar
Klewer.
Berdasarkan teknik pembuatan
nya di ke nal beberapa macam ba
tik, yaitu batik Tulis, batik Cap
dan batik Lukis. Teknik perintang
warna yang digunakan saat proses
pembuatan batik tulis adalah dengan
cara dibubuhkan di atas kain batik,
seperti orang menulis, menggunakan
alat bernama canting. Sedangkan
pembuatan batik Cap menggunakan
alat berbentuk lem pe ngan yang
terbuat dari tembaga dilengkapi
motif tertentu yang di sebut Cap.
Cap berfungsi untuk membubuhkan
malam ke atas kain batik, seperti
prinsip stempel. Sementara itu, teknik
pembuatan batik Lukis dengan cara
melukis langsung di atas kain putih.
Alat dan bahan untuk pembuatan
batik Lukis sama dengan pembuatan
batik pada umumnya, yaitu canting
dan malam.
Berdasarkan sejumlah literatur,
batik Solo memiliki beberapa motif
atau corak, antara lain batik Kraton,
batik Sudagaran, batik Cuwiri, batik
Tambal, batik Sekar Jagat, batik
Kawung, batik Sido Mukti, batik Sido
Luhur, dan batik Sido Asih.
Batik Kraton pada awalnya dibuat
oleh putri keraton maupun pembatik
ahli di dalam lingkungan
keraton. Dulunya motif ini
dilarang untuk dipakai oleh
masyarakat kebanyakan
seperti halnya motif
Parang Rusak, Parang
Barong, Udan Liris
serta beberapa motif
lainnya.
Batik Sudagaran
berasal dari motif larangan dari
keraton yang dibuat motif baru oleh
para seniman yang berasal dari kaum
saudagar agar sesuai dengan selera
mereka. Para seniman juga mengubah
motif larangan sehingga bisa dipakai
oleh masyarakat kebanyakan.
Batik Cuwiri merupakan motif
batik yang memakai pewarna So ga
alam. Pada umumnya mo tif batik ini
ditandai dengan peng gunaan ragam
hias meru dan gur da, sedangkan
arti cuwiri sendiri adalah kecil
kecil. Sementara itu, batik Tambal
memiliki motif seperti menambal
atau memperbaiki sesua tu yang
rusak. Sedangkan batik Sekar Jagat
memiliki motif yang menggambarkan
keragaman di se lu ruh dunia.
Selanjutnya, batik Kawung me
mi liki motif berupa bulatan seperti
buah Ka wung, yaitu sejenis kelapa
atau kolang kaling yang disusun rapi
dan geometris. Kemudian batik Sido
Mukti biasanya dipakai dalam upaca
adat perkawinan, pembuatan batik ini
menggunakan Soga alam.
Motif batik Sido Luhur biasa nya
dike nakan oleh pengantin pe rem
puan di malam pengantin. Se dang kan
motif batik Sido Asih biasanya dipakai
pengantin pe rempuan agar dalam
hidup berumah tangga dipenuhi
dengan kasih sayang.
Batik Solo memiliki sejarah pan j
ang, mengandung kekayaan budaya,
ser ta memiliki harapan kebaikan bagi
pe makainya. Kini, batik Solo tidak hanya
menjadi identidas bangsa, te tapi telah
menjadi penggerak ke bangkitan eko
nomi kerakyatan. n
Batik Keraton
Batik Sekar Jagat
Batik Sido Mukti
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 35 04/09/2014 1:43:10
37BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id36
SEJUMLAH literatur
menyebutkan bahwa
GG mencakup
hubungan antara para
pemangku kepentingan
(stakeholder) yang terlibat serta
tujuan pengelolaan kelembagaan.
Pihak utama dalam GG adalah
pemegang saham, manajemen,
dan dewan direksi. Pemangku
kepentingan lainnya termasuk
karyawan, pemasok, pelanggan,
bank dan kreditor lain, regulator,
lingkungan, serta masyarakat luas.
GG merupakan suatu subjek
yang memiliki banyak aspek. Salah
satu aspek penting dalam GG adalah
menyangkut masalah akuntabilitas
dan tanggung jawab mandat,
khususnya implementasi pedoman
dan mekanisme untuk memastikan
perilaku yang baik dan melindungi
kepentingan pemegang saham.
Selain itu, aspek penting
lainnya adalah efisiensi ekonomi
yang menyatakan bahwa sistem
GG harus ditujukan untuk
meningkatkan kinerja kelembagaan
dan mengoptimalisasi hasil
ekonomi dengan penekanan
kuat pada kesejahteraan para
pemegang saham. Ada pula sisi lain
yang merupakan subjek dari GG,
seperti sudut pandang pemangku
kepentingan, yang menuntut
perhatian dan akuntabilitas lebih
terhadap pihak lain selain pemegang
saham, misalnya karyawan atau
lingkungan.
GG yang semula dari GCG (Good
Corporate Governant) merupakan
sebuah konsep yang memiliki
pengertian sangat luas. Menurut
Komite Cadburry (1992), GCG
adalah prinsip yang mengarahkan
dan mengendalikan perusahaan
agar mencapai keseimbangan
antara kekuatan serta kewenangan
perusahaan dalam memberikan
pertanggungjawabannya kepada
para shareholders khususnya, dan
stakeholders pada umumnya. Hal
ini dimaksudkan untuk pengaturan
kewenangan direktur, manajer,
pemegang saham, dan pihak
lain yang berhubungan dengan
perkembangan perusahaan di
lingkungan tertentu.
Kelompok negara maju
(OECD) mendefinisikan GCG
sebagai cara manajemen
perusahaan bertanggung jawab
pada shareholder. Para pengambil
keputusan di perusahaan harus
GOOD GOVERNANCE Tingkatkan Kinerja Kelembagaan
Idea
GG (Good Governance) merupakan tata kelola, rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu kelembagaan, institusi, perusahaan.
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 36 04/09/2014 1:43:11
37BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id36
dapat dipertanggungjawabkan,
dan keputusan tersebut mampu
memberikan nilai tambah bagi
shareholders lainnya. Oleh karena
itu, fokus utama terkait dengan
proses pengambilan keputusan
dari perusahaan yang mengandung
nilai transparency, responsibility,
accountability serta fairness.
Menurut ADB (Asian
Development Bank), GCG
mengandung empat nilai utama
yaitu Accountability, Transparency,
Predictability dan Participation.
Sementara itu, menurut Finance
Com mittee on Corporate Gover
nance Malaysia, GCG merupakan
suatu proses serta struktur yang
digunakan untuk mengarahkan
sekaligus mengelola bisnis dan
urusan perusahaan ke arah
peningkatan pertumbuhan bisnis
dan akuntabilitas perusahaan.
Adapun tujuan akhir adalah
menaikkan nilai saham dalam
jangka panjang tetapi tetap
memperhatikan berbagai
kepentingan para stakeholder
lainnya.
Di Indonesia, GCG kini menjadi
GG diartikan sebagai tata kelola
yang baik. Meskipun hal ini
masih rancu dengan terminologi
manajemen dan masih diperlukan
kajian untuk mencari istilah yang
tepat dalam bahasa Indonesia yang
benar.
Terlepas dari berbagai
pengertian di atas, GG sangat
diperlukan untuk mendorong
terciptanya pasar yang efisien,
transparan dan konsisten dengan
peraturan perundangundangan.
Penerapan GG perlu didukung
oleh tiga pilar yang saling
berhubungan, yaitu negara dan
perangkatnya sebagai regulator,
dunia usaha sebagai pelaku pasar,
dan masyarakat sebagai pengguna
produk dan jasa dunia usaha.
Negara dan perangkatnya harus
menciptakan peraturan perundang
undangan yang menunjang iklim
usaha yang sehat, efisien dan
transparan, melaksanakan peraturan
perundangundangan dan
penegakan hukum secara konsisten.
Selanjutnya, dunia usaha sebagai
pelaku pasar dituntut menerapkan
GG sebagai pedoman dasar
pelaksanaan usaha. Sementara
itu, masyarakat sebagai pengguna
produk dan jasa dunia usaha
serta pihak yang terkena dampak
dari keberadaan perusahaan,
menunjukkan kepedulian dan
melakukan kontrol sosial secara
obyektif dan bertanggung jawab.
Tujuan utama dari GG adalah
untuk menciptakan sistem
pengendaliaan dan keseimbangan
guna mencegah penyalahgunaan
dari sumber daya perusahaan
dan tetap mendorong terjadinya
pertumbuhan perusahaan.
Diharapkan implementasi GG dapat
mendorong pihak yang berperan
dalam menjalankan perusahaan
memahami dan menjalankan
fungsi dan peran sesuai wewenang
dan tanggung jawab. Pihak yang
berperan meliputi pemegang
saham, dewan komisaris, komite,
direksi, pimpinan unit dan karyawan.
Sebagai suatu konsep yang
baik, GG perlu diimplementasikan
dalam kelembagaan atau
perusahaan yang ada di Indonesia.
Melalui konsep GG yang
menyangkut struktur perseroan,
yang terdiri dari unsur RUPS,
direksi dan komisaris dapat terjalin
hubungan dan mekanisme kerja,
pembagian tugas, kewenangan dan
tanggung jawab yang harmonis,
baik secara intern maupun ekstern
dengan tujuan meningkatkan
nilai dan kinerja perusahaan demi
kepentingan shareholders dan
stakeholders.
Prinsip GG harus mencerminkan
pada Transparency (Keterbukaan
In formasi), Accountability (Dapat
Dipertanggungjawabkan),
Responsibility
(Pertanggungjawaban) dan
Fairness (Kewajaran). Transparency
merupakan keterbukaan yang
diwajibkan oleh peraturan
perundangan yang berlaku
seperti misalnya mengumumkan
pendirian Perseroan Terbatas
dalam Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia atau pun
Surat Kabar. Ada banyak manfaat
yang bisa dipetik dari penerapan
prinsip ini, diantaranya stakeholder
dapat mengetahui risiko yang
mungkin terjadi dalam melakukan
transaksi dengan perusahaan. Jika
prinsip transparansi dilaksanakan
dengan baik dan tepat maka
akan dimungkinkan terhindarnya
benturan kepentingan berbagai
pihak dalam manajemen.
Adanya keterbukaan informasi
dalam bidang finansial terdapat
dua pengendalian yang dilakukan
oleh direksi dan komisaris.
Direksi menjalankan operasional
perusahaan, sedangkan komisaris
melakukan pengawasan terhadap
jalannya perusahaan oleh direksi,
termasuk pengawasan keuangan.
Sehingga sudah sepatutnya
dalam suatu perseroan, Komisaris
Independen mutlak diperlukan.
Pertanggungjawaban
perusahaan merupakan kesesuaian
dan kepatuhan di dalam
pengelolaan perusahaan terhadap
prinsip korporasi yang sehat serta
peraturan perundangan yang
berlaku. Selanjutnya, kewajaran
merupakan perlakuan yang adil
dan setara di dalam memenuhi
hak stakeholder yang timbul
berdasarkan perjanjian serta
peraturan perundangan yang
berlaku.
Kewajaran mencakup adanya
kejelasan hak pemodal, sistem
hukum dan penegakan peraturan
untuk melindungi hak investor
– khususnya pemegang saham
minoritas – dari berbagai bentuk
kecurangan. Kewajaran diharapkan
membuat seluruh aset kelembagaan
dikelola secara baik sehingga
muncul perlindungan kepentingan
pemegang saham secara jujur dan
adil. n
37
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 37 04/09/2014 1:43:11
39BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id38
Tidak Cukup Personal Branding
FERRY Salim, aktor kon
dang yang mem bin tangi
Film La yar Lebar Caw
Baw Kan, kini lebih di
ke nal sebagai pebisnis
kuliner, mengelola sejumlah gerai
Shabu Slim. Jaringan restoran ala
Jepang yang menyajikan makanan
tradi sional khas Negeri Sakura:
shabushabu.
Ihwal bisnis kulinernya, Ferry
mengaku terinspirasi saat ia mem
bawakan program Pesiar Kuliner,
yang ditayangkan di stasiun televisi
swasta Nasional, tahun 2002 silam.
Tetapi, obsesinya membuka restoran
baru terealisasi, ketika aktor yang
juga host kelahiran Palembang
ta hun 1967 itu sudah berhasil
mengumpulkan uang – sebagai
modal, pada tahun 2010.
Gerai Shabu Salim pertama di
launching di Central Park, Jakarta.
Alasan Ferry memilih membuka
restoran shabushabu buka res to
fast food lain, sebetulnya se derhana
saja. “Zaman sekarang orang sudah
tidak mau makanan yang berlemak
dan kalori tinggi, mereka ingin
hidup sehat. Dan, saya suka makan,”
ungkapnya.
Bisnis kuliner yang digeluti Ferry
di mulai dari nol. Aktor ber wajah
oriental itu, ikut menyusun konsep
restoran ala Jepang tersebut,
menyusun menu, men cari koki/
juru masak, dan me latih pegawai/
pelayan, uji coba makanan, hingga
mencari per alatan masak dan dapur.
Tak berhenti sampai di situ,
begitu restorannya beroperasi, Ferry
ikut turun tangan langsung melayani
para tamu yang datang. Maklum,
saat itu, resto Shabu Slim tengah
memperkenalkan konsep baru dalam
bersantap, yakni: makan berbatas
waktu maksimal 1,5 jam. Ferry sendiri
yang me nerangkan langsung konsep
itu ke pengunjung. Saking seriusnya,
host yang juga aktor terkemuka itu
rela lengser dari dunia akting yang
membesarkan namanya.
Meski Shabu Slim sudah punya
dua cabang di daerah Kelapa
Ga ding dan Casablanca, Ferry
terus berinovasi. Tak lagi cukup
mengandalkan shabushabu dengan
100 jenis isi atau teknologi conveyor
belt alias ban berjalan untuk
mengedarkan makanan, ia juga
menambah variasi menu, seperti
sushi, es krim, dan minuman.
Diakui Ferry, nama kon dang
nya sebagai selebritis membuat
restorannya lebih mudah dikenal
orang. Tamu yang datang ke
res torannya tidak hanya ingin
menikmati suguhan menu tetapi
juga ingin merasakan kedekatan
dengan artis yang diidolakan.
”Tidak ada salahnya bagi artis yang
berwirausaha. Mereka memiliki
kesempatan, modal, dan personal
branding yang menunjang dalam
berbisnis,” jelasnya.
Tapi, aktor yang juga Duta
Ling kungan itu tak mau semata
bergantung pada faktor itu saja.
“Kalau layanan dan produk jelek,
orang hanya akan datang sekali lalu
tak kembali,” dalihnya, karena dia
tidak mau gagal seperti yang dialami
rekannya – yang juga membuka
gerai restoran Jepang, belum
berumur setahun sudah tutup.
Sukses mengelola dua gerai
resto Shabu Slim, diakui Ferry
berkat jerih payah tim SDM nya.
Jadi keuntungan yang diaraihnya,
sudah seharusnya dinikmati juga
oleh para karyawannya. Bos yang
tidak suka akan tindak kekerasan
itu, sangat perhatian terhadap anak
buahnya – yang mayoritas wanita.
Dia sangat setuju, kalau perusahaan
ikut serta dalam prog ram sistem
jaminan sosial nasional.
Untuk mengem bangkan bisnis
kulinernya, Ferry dan tim resto Shabu
Slim tengah menyiapkan sistem
waralaba bagi restorannya. Dan, akan
memulai usaha kuliner yang baru. n
FERRY SALIM
Pelangi
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 38 04/09/2014 1:43:12
39BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id38
OFFICE:
Jl. H. Syahrin No. 06 Gandaria Utara, Keb.Baru - Jaksel 12140
Phone: 021-29236422, Fax: 021-29236423
Email : info@rinagunawan.com CP: 087885212016
RINA Gunawan. Mantan artis yang
kini sibuk mengelola bisnis Wedding
Organizer. Istri aktor Teddy Syach ini
sudah sejak tahun 2000 berkecimpung
di berbagai event pernikahan dari
kalangan selebritis dan putraputri petinggi Negara,
di bawah bendera usaha nya Rina Gunawan Wedding
& Event Organizer.
Ihwal terjun di bisnis WO&EO, bermula dari
seringnya pasangan yang akrab dengan jagad
hiburan itu, mendengar keluhan sesama selebritis
yang kerepotan saat akan melaksanakan resepsi
perni kahan – yang sarat nilai sakral.
Resepsi pernikahan para pesohor yang pernah
ditangani Rina Gunawan WO&EO, antara lain :
Pernikahan Eko Patrio, pernikahan Fery Maryadi,
pernikahan Nico Siahaan, pernikahan Dina Lo ren
za, pernikahan Monica Oemardi, pernikahan Adinda
Bakrie dan Seng, pernikahan Ussy Sulis tiawaty,
pernikahan Bunga Citra Lestari & Ashraff Sinclair,
pernikahan puteri Bapak Anton Bachrul Alam, serta
lainnya
Selain menangani resepsi pernikahan yang
glamour, Rina yang akrab dipanggil Teteh juga kerap
dipercaya menyelenggarakan jasa hiburan (showbiz
entertainment), kids party, birthday party, dan juga
menangani launching product. “Keberhasilan bisnis
WO&EO itu, kuncinya harus bisa meletakan kepuasan
klien di atas segalanya,” ungkap Rina.
Keberadaan WO dan EO tidak saja hanya
sekedar menjadi pihak ketiga yang akan memberikan
solusi terbaik yang disesuaikan dengan kebutuhan
kedua belah pihak, vendor dan klien. Tapi juga
memperingan beban, menghemat waktu dan
tenaga, bahkan memberikan solusi mengenai vendor
yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget
pemangku hajat.
Siapapun pasti tidak
menginginkan hajatan maupun
event yang digelar berlalu
begitu saja tanpa kesan.
Sebab itu, menjadi
penting memilih expert
(profesional) yang memiliki
kredibilitas, kapabilitas,
kualitas, dan image yang
baik. n
RINA GUNAWAN
Kepuasan Klien Segalanya
Pelangi
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 39 04/09/2014 1:43:14
41BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id40
Asih Eka Putri dan A. A. Oka Mahendra menjelas kan dengan lugas
proses transformasi 4 (empat) badan penyelengara jaminan sosial
yang tengah beroperasi yaitu PT ASKES (Persero), PT. JAM SOSTEK
(Persero), PT. ASABRI (Persero), dan PT. TASPEN (Persero).
Dalam buku ini dikupas materi muatan UU No. 24 Tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS) dan Penulis meng
usulkan kisikisi muatan 22 peraturan pelak sanaan UU BPJS.
Penulis : Asih Eka Putri &
A. A. Oka Mahendra, S.H
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Pustaka Martabat
Edisi : 1 / 2013
Kota Terbit : Jakarta, Indonesia
Jumlah Hal : 288 Halaman
Resensi
Transformasi Setengah Hati EMPAT PERSERO KE BPJS
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 40 04/09/2014 1:43:16
41BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id40
INDONESIA akan menghadapi
dualisme sistem jaminan sosial
seiring berlakunya Badan Pe
nyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan ataupun
Ba dan Penyelenggara Jaminan So
sial Ketenagakerjaan (BPJS Kete
nagakerjaan) di tahun 2014. Sebab, di
samping dua BPJS yang merupakan
badan hukum nirlaba itu, masih ada
PT Taspen dan Asabri yang belum
ditransformasikan, ungkap A. A. Oka
Mahendra, mantan anggota DPR RI
di Jakarta (20/5/2013).
Dalam diskusi buku “Transfor
masi Setengah Hati Persero” yang
ditulisnya bersama Asih Eka Putri,
Oka menyampaikan, transformasi PT
Askes ke BPJS Kesehatan pun tidak
tegas. Status perundangan yang
me ngatur PT Askes tidak dicabut.
Sementara itu, untuk transformasi
PT Jamsostek, ketegasan terlihat de
ngan pencabutan Undangun dang
Nomor 3 Tahun 1992 ten tang Jaminan
Sosial Tenaga Ker ja. “Sementara itu,
untuk Taspen dan Asabri, malah tidak
ada trans formasi,” kata Oka.
Total waktu transformasi ke BPJS,
pada Juli 2015. Seperti halnya yang
yang dilakukan di Turki hanya perlu
waktu enam bulan untuk se buah
transformasi. Asih Eka Putri ber kata,
Undangundang Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS, belum operasional
ataupun tidak tegas me ngatur trans
formasi. Sebab, un dangundang ter
se but tidak da pat langsung mem
bubarkan em pat badan usaha milik
negara (BUMN) seperti Askes, Jam
sostek, Taspen, dan Asabri. “Undang
un dang tersebut tidak dapat lang sung
mengoperasikan BPJS, dan me mer
lukan sejumlah peraturan pelak_sana,”
kata Asih.
Sementara itu, dalam diskusi
yang sama, Anggota Komisi IX
DPR RI dr. Surya Chandra me
ngatakan: Taspen dan Asabri da
pat dibubarkan oleh Pemerintah
Indonesia di ta hun 2029. Pem
bubaran itu bisa de ngan Peraturan
Pemerintah. Saat ini, Taspen dan
Asabri diberi ke sem patan sampai
selambatnya tahun 2029 untuk
peralihan ke BPJS. “Kita percaya
bahwa, siapapun pre sidennya, per
alihan itu akan dila ku kan di tahun
2029,” ujarnya.
Setelah bertahuntahun pemba
hasan Undangundang BPJS dan
Sis tem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN), di dalam diskusi bedah
buku ini penelis meragukan apakah
BPJS jadi berjalan atau tidak. Dan,
ternyata prakiraan mereka meleset,
kebijakan transfomasi BPJS berjalan
sesuai rencana, Presiden SBY men
ca nangkan tepat pada 1 Januari
2014, kendati pada pelaksanaannya
ada kekurangan / hambatan, seiiring
sejalan terus diperbaiki. n
Keteguhan hati penulis Asih Eka Putri dan A.A Oka Mahendra dalam mema
parkan keyakinan jaminan sosial agar terwujud dan tercipta dalam ruang sosial,
akan membawa bangsa Indonesia terdepan dalam daya saing dan ketentraman
masyarakat. Harapan kita ke depan, dengan penyelenggaraan sistem jaminan
sosial yang terencana dan baik, kita akan menuju negara kesejahteraan (welfare
state) sebagaimana diamanatkan oleh UndangUndang Dasar.
Irman Gusman, Ketua DPD RI
Jakarta, Februari 2013¤
Buku ini membatasi diri pada perspektif hukum dan memberikan pemahaman
tentang pasalpasal yang dalam dalam UU BPJS. Berbagai isu hukum
dimunculkan, ini benarbenar menjadi catatan bagi para perumus kebijakan.
Buku ini telah berhasil memberikan kisikisi dalam upaya kita menyelesaikan
proses regulasi lebih lanjut.
Chazali H. Situmorang, Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional
Jakarta, Februari 2013
Mudah – mudahan, dengan terbitnya buku ini, dapat dianggap sebagai krtitik
yang membangun, sehingga terwujudnya SJSN dapat dipercepat. Hal ini penting
kalau kita menyadari, bahwa Indonesia sudah sangat tertinggal jauh didalam
mewujudkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh warganya. Hal ini nampak
masih rendahnya kepesertaan program Jaminan Sosial di Indonesia.
Dr Sulastomo MPH, Anggota dan Ketua Tim SJSN, 2001 – 2004
Jakarta, Februari 2013
APA KATA MEREKA TENTANG BUKU?
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 41 04/09/2014 1:43:17
43BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id42
PT Perkebunan
Nusantara X, adalah
badan usaha milik
Negara (BUMN)
yang membawahi
sebelas (11) Pabrik Gula. Di bawah
kepemimpinan Ir Subiyono MM,
selaku Direktur Utama BUMN
Perkebunan ini, dalam lima
tahun terakhir mencatat prestasi
sebagai produsen gula terbesar di
Indonesia, yang menguasai pasar
gula Nasional market leader.
Padahal, pada tahun 2010,
mayoritas perusahaan – pabrik gula
di bawah naungan PTPN X kondisi
keuangannya masih merugi. Berkat
kerja keras Subiyono dan jajaran
pimpinan serta karyawan BUMN
plat merah itu, mulai Tahun 2011,
Tahun 2012, sampai 2013 semua
Pabrik Gula yang dikelolanya
sudah bisa meraih laba, yang terus
meningkat secara signifikan.
Pada tahun 2013 lalu, BUMN
gula telah berhasil membukukan
pertumbuhan menggembirakan.
Perolehan pendapatan kotor
meningkat 20 persen menjadi
2,6 triliun, dengan laba bersih,
mencapai 600 miliar. Sedangkan
pada tahun 2012 mencapai 506
miliar, atau meningkat sekitar 140
persen dibanding laba 2011 sebesar
Rp 210,8 miliar. Jika dihitung dalam
lima tahun terakhir sejak 2009,
laba PTPN X melonjak 976 persen.
Pada 2009, laba perseroan tercatat
sebesar Rp 47 miliar.
Dari sisi produksi, tahun
2014 ditargetkan memproduksi
576.000 ton, sedikit meningkat
dibanding tahun 2013 yang mampu
menghasilkan 538.000 ton,
meningkat kurang lebih 7 persen
Di tengah kegalauan para stakeholder pergulaan
Nasional yang tidak mampu merealisasikan kemandirian – swasembada, pada tahun
2014. sekaligus menghadapi era Masyarakat Ekonomi
ASEAN 2015, keberhasilan startegi PT Perkebunan
Nasional X meningkatkan produksi gulanya, dengan
membenahi manajemen on farm dan off farm bisa ditiru
oleh industri gula lain.
Membenahi Manajemen EksternalMenggapai Kemandirian
Sukses
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 42 04/09/2014 1:43:17
43BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id42
dibanding tahun 2012 yang bisa
memproduksi sekitar 485.000 ton.
Dan, bertambah 10 persen dibanding
2011 yang menggiling sebanyak
446.000 ton. Capaian produksi itu
tercatat sebagai yang tertinggi di
antara industri gula nasional lainnya.
Untuk menjadi marketing leader
pergulaan Nasional tidaklah mudah,
karena keberhasilan industri gula
bukanlah kerja intern perusahaan
tetapi kerja tim yang melibatkan
pihak ekstern komunitas peta
ni tebu. Sebuah pabrik gula se ba
gaimana diketahui adalah perusahaan
yang padat karya dan padat modal,
untuk bisa berjalan dengan baik
setidaknya melibatkan tenaga kerja,
sebanyak 1015 ribu orang – meliputi
perkerja off farm (di luar kebun) dan
on farm (di kebun).
Ketua Umum Asosiasi Petani
Tebu Rakyat Indo nesia (PTR RI),
Arum Sabil menyanjung startegi
Subiyono di dalam memenej pekerja
dan kinerja off farm dan on farm.
“Tidak berlebihan bila memang PTPN
X menjadi leader diantara BUMN Gula
khususnya di Jawa Timur. Sebab,
sejak lima tahun yang lalu BUMN Gula
itu memang sudah mempersiapkan
langkahlangkah tersebut,” jelasnya
Arum menjelaskan, perubahan
perubahan yang dilakukan oleh
PTPN X sangat nyata, tidak hanya
disisi on farm saja. Dimana, PTPN
X terus gencar untuk melakukan
pembenahan dan memenej kebun
dengan penataan varietas untuk
masa tebang awal, tengah hingga
akhir. Tetapi PTPN X juga melakukan
perbaikan di sisi off farm atau pabrik.
Tak cukup dengan melakukan
sejumlah perubahan di sisi on
farm dan sisi off farm saja, sambung
Arum Sabil, PTPN X juga melakukan
perubahan di sisi sumber daya
manusia (SDM)nya. Dengan
meningkatkan kemampuan para SDM
di intern perusahaan (pegawai) dan
ekstern perusahaan (petani) untuk
menghadapi tantangan bisnis ke
depan.
“Kami bangga dan sangat
mengapresiasi kemauan dan
komitmen manajemen PTPN X untuk
kemajuan industri gula di dalam
negeri. Dengan kerja keras PTPN X
untuk maju, tentunya hal itu juga akan
membuat kami, para petani semakin
bersemangat untuk menanam dan
menghasilkan tebu yang berkualitas,”
sanjungnya lagi.
Pujian yang dikemukakan
Arum Sabil bukan suatu yang
luar biasa, tapi suatu keharusan
utnuk memajukan pabrik gula –
meningkatkan produksi gulanya,
sampai 576 ribu ton untuk tahun 2014
ini, seudah seharusnya membentuk
tim yang solit yang melibatkan
pekerja internal dan eksternal.
Menurut Subiyono, harus
dibentuk kelompok kerja terdiri dari
kelompok kelancaran pasokan tebu,
manajemen ampas, kualitas gula,
pemeliharaan mesin, pengelolaan
SDM, daerah pengembangan, dan
otomatisasi serta teknologi informasi.
Setiap kelompok, jelasnya lagi,
bertugas memastikan setiap bidang
yang ditanganinya berjalan sesuai
rencana.
”Kelompok kelancaran pasokan
tebu misalnya bertugas memastikan
pasokan tebu lancar dan memenuhi
kualifikasi manis, bersih, dan segar,
termasuk melakukan mekanisasi
budidaya dan tebang, muat, serta
angkut tebu, sehingga lebih efektif
dan efisien,” ujar Subiyono.
Dari data Kementerian
Pertanian, jumlah produksi gula di
dalam negeri, dalam dua dekade
terakhir, ratarata kenaikan sebesar
1,5% per tahun, tidak sebanding
dengan pertambahan jumlah
kebutuhan gula Nasional. Ada
banyak faktor yang menyebabkan
produksi gula Nasional lambat
berkembang, yang meliputi
produktivitas on farm (di kebun
tebu) dan off farm (di luar kebun: di
pabrik gula) yang masih rendah.
Setelah jurusjurus tersebut,
selanjutnya Subiyono memainkan
jurus pamungkas, dengan
melakukan deversifikasi usaha
pengembangan industri berbasis
tebu yang lebih komprehensif.
Selain pabrik gula (PG) sebagai
corebisnis, juga membangun
industri cogeneration (pembangkit
listrik) di salah satu PG Ngadirejo
di Kediri dan mendirikan pabrik
bioethanol di PG Gempolkrep di
Mojokerto. “Industri ini harus sudah
beyond sugar dan benarbenar
menjadi industri berbasis tebu
yang terintegrasi dari hulu ke hilir
integrated sugarcane industry,”
jelasnya saat pencanangan tonggak
Golden Era PTPN X, tahun 2013 lalu.
Semua anak perusahaan
yang dimiliki BUMN Perkebunan
itu, dimasudkan Subiyono, harus
profitable – mendatangkan
keuntungan, tidak membebani
tapi justru meningkatkan efisiensi.
Pembangkit Listrik, misalnya,
bisa memenuhi kebutuhan PG.
Rumah Sakit, juga untuk melayani
kesehatan karyawan. Demikian pula
anak perusahaan lainnya, seperti
perkebunan sayur dan tembakau.
Namun demikian, bisnis utama PTPN
X (94 persen) sebagai produsen gula,
tidak boleh terganggu.
Satu lagi jurus yang tidak boleh
diabaikan, adalah mensinergikan
faktor internal dan eksternal – yang
melibatkan masyarakat luas. Menurut
Dirut PTPN X itu, perlu juga dibenahi
relationship antara perusahaan
dengan mitra kerja petani tebu. Hal ini
menjadi sangat penting sehubungan
dengan penyiapan bahan baku.
Jurusjurus yang dimainkan
Subiyono di bawah bendera PTPN
X untuk memacu dan meningkatkan
produksi gula dengan cara yang
efisien, tentunya bisa ditiru industri
gula lain, baik itu BUMN atau
swasta, khususnya menghadapi era
Masyarakat Ekonomi ASEAN, tahun
2015. Sekaligus, merupakan langkah
strategis untuk memenuhi target
swasembada gula nasional, yang
gagal dipenuhi 2014. n
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 43 04/09/2014 1:43:18
45BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id44
PARA ilmuwan mengung
kapkan bahwa be kerja
di belakang meja terlalu
lama bisa berdampak
sama dengan merokok.
Seperti dilansir dari The Sun, bebe
rapa waktu lalu, para peneliti melaku
kan berbagai studi un tuk mengetahui
penyakit berbahaya yang me ngintai
para pekerja kantor di balik meja kerja.
Para penelitian menemukan ke
nya taan bahwa para pekerja yang
bekerja selama lebih dari sepuluh
ta hun di depan komputer berisiko
mengalami berbagai penyakit me
matikan. Bahkan, pekerja tersebut
bisa dua kali lipat lebih berisiko
terkena kanker usus.
Sejumlah penyakit berhaya dite
mukan pada para pekerja kantoran
di balik meja kerja, antara lain kan ker
usus, serangan jan tung, darah meng
gumpal, kegemukan, sakit pung gung
dan pikun. Penyakit tersebut perlu
diwaspadai karena dapat berakibat
fatal jika tidak dicegah dan diatasi.
Bahkan, bila penyakit tersebut tidak
segera diatasi bisa berujung pada
kematian.
Penyakit kanker usus dapat terja
Hindari Risiko Penyakit
Di Balik Meja KerjaBekerja di balik meja, kerja yang terlihat bersih ternyata tidak selamanya
aman dari risiko gangguan penyakit. Oleh karena itu, para pekerja dituntut
untuk berhatihati dan waspada bekerja di depan komputer dan di atas
meja yang terlihat aman dan nyaman. Sebab, di tempat tersebut sebenarnya
terdapat risiko munculnya gang guan penyakit yang mematikan.
Tips
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 44 04/09/2014 1:43:18
45BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id44
di pada pekerja kantor yang telah
lama bekerja di balik meja. Bekerja
selama sepuluh tahun meng gunakan
komputer dapat berisiko dua kali lipat
terkena kanker usus. Sebuah studi
yang dilakukan University of Western
Australia menemukan bahwa salah
satu faktor risiko utama terjadinya
penyakit kankes usus adalah
kurangnya bergerak dalam jangka
waktu yang lama.
Dokter Claire Knight dari Cancer
Research UK mengungkapkan, se
ma kin pekerja aktif bergerak dapat
membantu mengurangi risiko kan
ker usus. Tips untuk menghindari
penyakit ini dianjurkan kepada para
pekerja kantor untuk tidak terus
duduk di belakang meja sepanjang
hari. Para pekerja kantor dianjurkan
untuk lebih sering berdiri dan
berjalan meninggalkan kursi tempat
duduknya.
Penyakit serangan jantung da
pat terjadi akibat pekerja kantor
sibuk bekerja dan ber lamalama di
depan komputer. Pekerja kan tor yang
menghabiskan waktunya selama
berjamjam di depan komputer dapat
berisiko langsung mengganggu
kesehatan jantung. Ahli jantung dari
University College London percaya,
para pekerja kantor yang bekerja
selama 11 jam sehari berisiko terkena
penyakit jantung sebesar 67 persen.
Oleh karena itu, sesibuk apa
pun pekerja kantor dianjurkan un tuk
mengambil jeda istirahat me ninggalkan
tempat duduknya. Ba nyak cara dapat
dilakukan untuk mening galkan tempat
duduk, mi salnya pergi mengam bil air
minum, sekadar melongok dari jendela
untuk melihat situasi dan kondisi
lingkungan di luar kantor, dan lain
sebagainya.
Penyakit darah menggumpal (deep
vein thrombosis) dapat berisiko pada
pekerja yang duduk berkepanjangan di
depan meja kom puter. Pekerja kantor
yang duduk ber ke panjangan di depan
meja kom puter lebih mungkin terkena
penyakit penggumpalan darah. Hal ini
juga dikaitkan dengan pening katan
dua kali lipat risiko emboli paru.
Selanjutnya risiko yang dapat
terjadi pada pekerja kantor adalah
kegemukan. Seperti diketahui,
kegemukan dapat menjadi sumber
awal terjadinya berbagai penyakit
yang berbahaya seperti deabetes,
penyakit jantung, kolesterol tinggi
dan lainlain. Dok tor Genevieve
Healy dari University of Queen sland
mengungkapkan tips yang per
lu dilakukan pekerja kantor adalah
berdiri se lama satu menit dari tempat
duduk dapat membantu menurunkan
risiko kegemukan.
Sakit punggung juga dapat ter
jadi pada pekerja kantor yang duduk
terlalu lama di atas kursi kerjanya.
Data dari Bri tish Chiropractic As
sociation menunjukkan bahwa du
duk lebih dari sepuluh jam sehari di
depan komputer dan tidak beranjak
sama sekali berisiko me nye bab kan
sakit punggung. Kemudian, ter lalu
lama mem bungkuk di de pan kom
puter lebih mungkin menyebabkan
ter jadinya nyeri pung gung.
Penyakit pi kun atau de men sia
da pat terjadi pa da pekerja se te ngah
baya yang be kerja ter lalu lama dari
kemampuan fi siknya yang su dah mulai
me nurun. Pekerja se tengah baya yang
bekerja lebih dari 55 jam dalam satu
Minggu me nunjukkan kete rampilan
dan ingatannya lebih lemah diban
ding kan dengan mereka yang bekerja
kurang dari 41 jam.
Menurut dokter John Challenor,
pe kerja yang meng ha biskan waktu
ter lalu lama untuk melakukan hal yang
sama dapat menyebabkan sa kit otak.
Oleh ka re na itu, untuk meng hindari
agar tidak terkena penyakit pi kun
maka pe kerja harus melakukan ke
giatan yang le bih ber variasi dan lebih
sering berdiri me ninggalkan tempat
duduknya.
Tips SederhanaTerdapat tips sederhana untuk
mengu rangi semua risiko terjadinya
gangguan kese hatan akibat bekerja
di balik meja. Pekerja kantoran dapat
memulai dengan berlatih untuk du
duk dengan postur yang baik. Duduk
tegap dengan bahu ditahan dan
pastikan layar monitor sejajar dengan
pandangan mata.
Jika harus melihat ke bawah atau
ke atas maka pekerja perlu untuk
menyesuaikan ting gi layar komputer.
Pekerja juga perlu me mastikan
pergelangan tangan tidak diletakan di
keyboard atau mouse.
Selanjutnya, pekerja kantor perl u
mela ku kan gerakan pere gang an
secara teratur, terutama peregangan
lengan, kaki dan leher. Semua gerakan
tersebut dapat dilakukan sambil
duduk. Selanjutnya, pekerja perlu
me mutar bahu ke belakang dan ke
depan, termasuk menggerakkan leher.
Hal terpenting yang harus dilakukan
pekerja adalah sering berdiri dari kursi
dan berjalan setiap setengah jam.
Jika ada kesempatan istirahat
lebih lama maka pekerja hendaknya
pergi berjalanjalan secara singkat
di luar ruang kantor. Setiap 30 menit
pekerja perlu mengalihkan fokus
pan dangan dari layar komputer ke
pemandangan di luar jendela. Pe kerja
perlu menggerakkan mata se ca ra
teratur untuk mengurangi risiko iritasi
dan sakit kepala. Gerakan anggota
tubuh dan mata perlu lebih sering
dilakukan untuk menghindari risiko
gangguan kesehatan akibat terlalu
lama duduk di atas kursi kerja.
Pekerja perlu mengambil na
pas dalamdalam untuk dapat mem
bantu dan mengelola tingkat stres
yang tinggi akibat pekerjaan yang
menumpuk. Hal penting lainnya adalah
pekerja kantoran harus banyak minum
air putih. Pekerja yang terpenuhi
asupan cairan dalam tubuhnya
dengan baik akan dapat lebih fokus
dalam bekerja. n
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 45 04/09/2014 1:43:18
47BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id46
Peresmian Program Bazaar Murah BPJS Ketenagakerjaan,
di sebelas Kantor Wilayahnya, BPJS Ketenagakerjaan secara
serentak, dalam upaya memberikan solusi penyedian kebutuhan
pokok menjelang Idul Fitri dengan harga murah, pada 24 Juli
2014. Kegiatan ini masyarakat dapat membeli paket kebutuhan
pokok dengan setengah harga normal atau Rp 50 ribu per paket.
Direktur Utama BPJS
Ketenagakerjaan, Elvyn
G Masassya menerima
ucapan selamat dari
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono saat dianugrahi
Antara News CSR
Award, beberapa waktu
yang lalu (21 Juli 2014).
Penghargaan tersebut
diberikan berdasarkan
penilaian Kantor Berita
Antara atas berbagai
program Corporate Social
Responsibility (CSR) dan
inovasinya.
Jajaran Direksi BPJS Ketenagakerjaan dan
karyawan menyelenggarakan buka puasa
bersama dengan Insan Pers, dengan
thema: “Hikmah Ramadhan Sebagai
Jembatan Meningkatkan Silaturahim dan
Kebersamaan BPJS Ketenagakerjaan
dengan Insan Pers”, dan dibarengi acara
Pemaparan Kinerja BPJS Ketenagakerjaan
Semester I, pada 15 Juli 2014, di Menara
Jamsostek.
Buka Puasa Bersama, jajaran
direksi BPJS bersama dengan para
pensiunan PT Jamsostek (pra BPJS
Ketenagakerjaan), dihadiri para mantan
direksi dan karyawan PT Jamsostek,
pada 17 Juli 2014, di Menara Jamsostek.
Jajaran Direksi BPJS Ketenagakerjaan
mengadakan acara Buka Puasa
Bersama dengan para stakeholder –
pemangku kepentingan dengan BPJS
Ketenagakerjaan, dengan topik bahasan
: “Bersihkan Hati, Pererat Silaturahmi
dan Kebersamaan, untuk Meraih
Kemenangan”, pada 23 Juli 2013, di
Hotel Kartika Candra.
Gallery
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 46 04/09/2014 1:43:21
47BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id46
Acara Halal bi halal, jajaran Direksi BPJS
Ketenagakerjaan bersama Karyawan dan
Stakeholder – para pemangku kepentingan dengan
BPJS Ketenagakerjaan, yang diselenggarakan di
Rafflesia Grand Ballroom, Balai Kartini, pada 6
Agustus 2014.
BPJS Ketenagakerjaan menggelar acara Seminar
dengan mengambil topik: “Management Forum
dan Business Performance Review”, selaku keynote
speaker Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn
G Masassya, pada 24 Juli 2014, di Jakarta.
Pelepasan pengiriman pertama Takjil Gratis BPJS
Ketenagakerjaan oleh Direktur Utama BPJS
Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya, selama sepuluh
hari terakhir Bulan Ramadhan, ke 50 tempat. Di lima
Wilayah DKI Jakarta, setiap titiknya 1000 takjil. Pos
pos penyedian takjil ditempatkan di berbagai tempat
strategis, di beberapa titik kemacetan Jakarta, di depan
kantorcabang Cabang BPJS Ketenagakerjaan dan di
sekitar pintu tol.
Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan Jeffry Haryadi
PM., menyerahkan bantuan pendidikan kepada orang tua
siswa yang berprestasi, pada 16 Juli 2014, di Kantor Pusat
BPJS Ketenagakerjaan.
Marhaban Yaa Ramadhan. Bulan yang Penuh Hik
mah. Acara penyerahan sembako oleh Direksi BPJS
Ketenagakerjaan kepada para pekerja Cleaning
Service dan Security di bulan Ramadhan, di Au
ditorium Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan, pada
15 juli 2014.
Peringatan Nuzulul Qur’an 1435 H dan buka bersama Direksi
BPJS Ketenagakerjaan dengan karyawan. Dengan topik
ceramah: “Jadikan Al Qur’an Sebagai Perisai Keselamatan
Dunia Akhirat”, yang disampaikan oleh Ustadz Syarifuddin
Al – Jabari (Ustadz Pasya), di Masjid Al Maghfirah. Rabu 16
Juli 2014.
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 47 04/09/2014 1:43:23
49BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id48
Puncak Kegiatan Solusi Ramadhan:
Mudik Gratis Bersama BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan selama Bulan Ra
madhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri
1435 H melaksanakan beberapa kegiatan yang
memberikan solusi bagi pekerja dan masyarakat
melalui program Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan (TJSL). Prog ram TJSL adalah program yang selama
ini dikenal de ngan sebutan Corporate Social Responsibility
(CSR).
Sebagaimana diamanatkan UU No 24 Tahun 2011 BPJS
Ketenagakerjaan yang merupakan transformasi dari PT Jam
sostek (Persero) telah berganti badan hukum. Sebelumnya
badan hukum publik ini adalah perusahaan perseroan.
Peru bahan ini juga merubah program kepedulian kepada
masyarakat yang semula bernama CSR menjadi TJSL.
Serangkaian kegiatan TJSL selama Ramadhan dan Idul Fitri
1435 H yang dilakukan diharapkan men jadi solusi bagi pekerja
dan masyarakat umum. Sebagai puncak rangkaian kegiatan
Solusi Ramadhan dan Idul Fitri 1435 H pada tanggal 25 Juli
2014, BPJS Ketenagakerjaan menyediakan 100 (seratus) bus
untuk kegiatan Mudik Gratis Berasama BPJS Ketenagakerjaan.
Kegiatan mudik ini ditujukan bagi sekitar 5.500 peserta
Program BPJS Ketenagakerjaan dan keluarganya yang ingin
pulang ke kampung halaman dengan tujuan Jawa Tengah, DI
Yogyakarta dan Jawa Timur melalui Jalur Pantura dan Jalur
Selatan.
Pelaksanaannya di lakukan di 3 (tiga) titik pem be rang
katan, yaitu Lapangan Tugu Monas (Jakarta), Kantor Walikota
Tangerang dan Lapangan Karang Para witan (Ke rawang).
Pelepasan peserta Mudik Gratis Brsama BPJS Kete
nagakerjaan dilakukan oleh Direktur Utama BPJS Ke te naga
kerjaan di Lapangan Parkir Tenggara Tugu Mo nas Jakarta.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan me nyatakan bahwa
seluruh kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri 1435 H diharapkan
menjadi solusi bagi be bera pa kebutuhan pekerja dan
masyarakat pada saat me laksanakan ibadah puasa Ramadhan
dan berkumpul bersama keluarga di Hari Raya Idul Fitri.
Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Ling kungan
(TJSL), BPJS Ketenagakerjaan akan terus berino vasi dalam
memberikan solusisolusi bagi kepentingan dan kebutuhan
pekerja dan masyarakat di Indonesia. n
TJSL
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 48 04/09/2014 1:43:25
49BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id48
Orang Gila ditegur Orang Sumbing OS: “Dasar gila,..... celana difake
tutufin fala, bukan difake
tutufin fantat.
OG: “Lu yang gila,.....
bibir bagus2 pake digunting!!”
Dari Jakarta A : Makasih ya pulpennya. Pasti dari Jakarta, ya? B : Kok kamu tau sih? Aku kan ga kasih tau kamu..... A : Iya... Pantes aja B : Hehehe... Kok tau sih? Bagus ya? A : Bukan, soalnya pulpennya macet.
Dasar Pedagang Maunya Untung
Seorang pemburu yang juga
pedagang pajangan hewan yang
diawetkan, suatu kali mengalami
nasib sial. Saat memburu harimau si
pedagang itu diterkam harimau dan
dibawa binatang buas itu menuju
sarangnya di hutan.
Kebetulan, kejadian ini sempat
terlihat oleh seorang putranya.
Anak sulungnya itu bersama teman
temannya mengejar sembari membawa
senjata tumbak dan kampak. Ketika
jarak mereka semakin dekat, ada
yang menombak dan anaknya mau
membacokan kampak.
Tetapi si pedagang yang sedang
berada di mulut macan itu, justru
berteriakteriak kepada anaknya, “Hati
hati memainkan kapakmu! Lukailah
kakinya, jangan lebih dari itu. Tumbak
di bagian perut jangan di bagian loreng
badannya.”
Si anaknya sempat terperanjat
atas saran ayahnya sembari berteriak,
“Jangan sampai kulitnya rusak berat, kita
akan sulit menjualnya ke pasar!”
Putranya pun bergumam, “Udah mau
mati aza, maunya untung.”
Surat Putri Buat Ayah Kisah ini terjadi di suatu pagi yang cerah. Yaa.. mungkin tidak cerah
untuk seorang ayah yang kebetulan memeriksa kamar putrinya.
Dia mendapati kamar itu sudah rapi, dengan selembar amplop
bertuliskan untuk ayah di atas kasurnya.
Perlahan dia mulai membuka surat itu dan membacanya....
Ayah tercinta. Aku menulis surat ini dengan perasaan sedih dan
sangat menyesal. Saat ayah membaca surat ini, aku telah pergi
meninggalkan rumah.
Aku pergi bersama kekasihku, dia cowok yang baik.
Setelah bertemu dia ayah juga pasti akan setuju meski dengan
tatto2 dan piercing di tubuhnya, juga dengan motor bututnya serta
rambut gondrongnya.
Dia sudah cukup dewasa meskipun belum begitu tua
(aku pikir jaman sekarang 44 tahun tidaklah terlalu tua).
Dia sangat baik terhadapku, lebih lagi dia ayah dari anak di
kandunganku saat ini. Dia memintaku untuk membiarkan anak ini lahir
dan kami berencana akan membesarkannya bersama buah cinta kami.
Kami akan tinggal berpindahpindah, dia punya bisnis perdagangan
pil ekstasi yang sangat luas, di berbagai tempat hiburan malam. Dia
juga telah meyakinkanku bahwa ganja itu tidak begitu buruk. Kami
akan tinggal bersama sampai maut memisahkan kami. Para ahli
pengobatan pasti akan menemukan obat untuk AIDS jadi kekasihku
bisa segera sembuh. Aku tahu dia juga punya cewek lain tapi aku
percaya dia akan setia padaku dengan cara yang berbeda.
Ayah.. jangan khawatirkan keadaanku. Aku sudah 15 tahun
sekarang, Dan aku sudah bisa menjaga diriku. Salam sayang untuk
kalian semua. Oh iya, berikan bonekaku untuk adik, dia sangat
menginginkannya.
Masih dengan perasaan terguncang dan tangan gemetaran, sang
ayah membaca lembar kedua surat dari putri tercintanya itu. Isi lembar
kedua.....
AYAH… TIDAK ADA SATUPUN DARI YANG AKU TULIS
DIATAS ITU BENAR, AKU HANYA INGIN MENUNJUKAN KE AYAH ADA
RIBUAN HAL YANG LEBIH MENGERIKAN DARIPADA NILAI RAPOTKU
YANG BURUK.
Kalau ayah sudah menandatangani raportku di atas
meja, panggil aku ya, aku tidak kemanamana, saat ini
aku ada di tetangga sebelah. Putri
Tawa
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 49 04/09/2014 1:43:26
51BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id50
PADA dasarnya manusia
memiliki rasa seni da
lam lubuk hati yang ter
dalam. Namun, banyak
di antara mereka yang
rasa seninya tidak terasah dengan
baik dikarenakan kesibukan yang
menyita waktu dan kehidupannya.
Pada gilirannya, kepekaan mereka
terhadap rasa seni menjadi hilang.
Seharusnya kesibukan tidak ha
rus membuat seseorang kehilang
an kepekaan terhadap rasa seni.
Kesibukan memang bisa mematikan
rasa, namun di balik kesibukan
masih terbuka kesempatan untuk
mengasah rasa. Bahkan, tidak sedikit
yang mampu menjaga kepekaan
rasa seni meski kesibukannya luar
biasa.
Presiden Susilo Bambang Yu
dho yono adalah salah satu di antara
yang mampu menjaga kepekaan
rasa seni di sela kesibukannya. Bah
kan beliau mampu berkarya men
ciptakan lagu, puisi, buku dan lain
nya. Pada Jumat malam (8 Agustus
2014), misalnya, Presiden SBY di
Istana Cipanas (Jawa Barat) me
luncurkan album baru dan buku
kumpulan puisi karyanya.
Pada malam itu, puisi karya Pre
siden SBY antara lain dibacakan oleh
Taufik Ismail dan Dewi Yull. Acara
pada malam itu diawali de ngan
penampilan penyanyi muda Lala
Karmela menyanyikan lagu “Ma
lam Sunyi di Cipaganti”, dilanjutkan
penampilan penyanyi cilik Lana Ni
tibaskara menyanyikan lagu “Aku
Bangga Jadi Anak Indonesia”.
Penyair Taufik Ismail kemudian
membacakan tiga puisi terbaru kar
ya SBY. Ketiga puisi tersebut ber
judul “Taksi Jakarta”, “Jiwajiwa yang
Lembut” dan “Reformasi Tidak Mati”.
Setelah Taufik Ismail membacakan
puisi, giliran Harvey Malaiholo dan
Rafika Duri menyanyikan lagu SBY
berjudul “Harmoni yang Indah”.
Setelah itu, penyanyi Ebiet G Ade
MENJAGA KEPEKAAN RASA DI SELA KESIBUKAN
Rasa seni membuat seseorang
memiliki hati yang lembut dan halus
serta peka terhadap berbagai hal yang
terjadi di sekelilingnya. Mereka yang
memiliki jiwa seni akan cepat tanggap
dan memiliki empati untuk segera
memberikan pertolongan kepada
orang lain yang mendapat musibah
atau dalam keadaan kurang beruntung.
Presiden SBY bersama para pejabat Negara menyanyikan lagu “To Love Somebody” di Istana Cipanas
Taste
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 50 04/09/2014 1:43:26
51BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id50
menyanyikan “Mengarungi Ke ber
kahan Tuhan”, kemudian Dewi Yull
membacakan puisi berjudul “Kangen”.
Pada malam itu, Presiden
SBY mengajak para seniman dan
budayawan untuk bersamasama
mem bawakan dua buah lagu. Lagu
pertama berjudul “Rumah Kita” cip
taan Ian Antono dinyanyikan Ah mad
Albar, dan lagu kedua berjudul “To
Love Somebody” ciptaan Bee Gees.
Menurut Presiden SBY, lagu “Rumah
Kita” liriknya menggugah rasa cinta
terhadap rumah sendiri, betapa pun
sederhananya. Bagi Presiden SBY,
rumah kita juga berarti Indonesia.
Presiden SBY bertekad menjadi
warga bangsa yang baik melalui
seni. Sebelumnya, Presiden SBY
telah mendengarkan semua harapan
dari para seniman dan budayawan
yang hadir untuk menaburkan keda
maian dan kerukunan melalui karya
seni. “Saya akan menjadi salah satu
bagian bersama temanteman. Mari
menjadi warga bangsa yang baik,”
ujar Presiden SBY.
Selain Presiden SBY, pejabat
sibuk yang berkarya dan menjaga
kepekaan rasa seni adalah Menteri
BUMN Dahlan Iskan. Di sela kesi
bukannya sebagai Menteri BUMN,
Dahlan Iskan menyempatkan diri
untuk menyalurkan bakat dalam seni
peran. Beberapa waktu yang lalu,
Dahlan Iskan bermain dalam sinetron
“Emak Ijah Pengen ke Mekkah”.
Sinetron tersebut merupakan sine
tron kedua setelah sebelumnya Dah
lan Iskan bermain dalam sinetron
“Tiga Semprul Mencari Surga”.
Bagi Dahlan Iskan, terlibat da
lam sinetron tidak pernah ada dalam
pikiran sebelumnya. “Saya ditawari,
dan saat saya coba, ter nyata menurut
mereka ratingnya cukup baik. Maka
dari itu, mereka memanggil saya
kembali. Yang jelas, saya menjalani hal
tersebut selama tidak mengganggu
waktu saya,” ujar Dahlan Iskan.
Tidak ada alasan khusus ba gi
Dahlan Iskan pada saat menerima
tawaran untuk ber main dalam
si ne tron. Dah lan Iskan mengaku
me ng am bil peran secara suka
rela, bukan untuk tu juan ko
mersial. “Sinetron ini untuk
bulan Ramadhan, mudah
mudahan ada ber kah dan nilai
ibadahnya,” ujar Dahlan Iskan.
Menjadi bintang ta mu
dalam sinetron religi ber judul
“Tiga Sem prul Me nge jar Surga”,
Dahlan Iskan beradu akting
de ngan komedian Narji, ak
tor Gading Marten, An dhika
Pratama, serta ak tris Helmalia
Putri dan Eriska Rein. Dalam
sinetron ini Dahlan Iskan ber
peran sesuai sta tusnya, yak
ni seorang menteri yang ber
sahabat dengan siswasiswi
Ma dra sah Aliyah. Dahlan di ske
nariokan mengajari para siswa
ilmu jurnalistik untuk mengisi
majalah dinding se kolah me reka
yang teran cam dibu barkan.
Tak berhenti sebagai
pemain film dan sinetron, Dahlan
Iskan meng gelar pentas ketoprak
yang melibatkan pimpinan BUMN
sebagai pemeran. Pentas ketoprak
yang digelar pada Sabtu (29 Maret
2014) yang lalu di Gedung Kesenian
Ja karta berjudul “Raden Wijaya Wini
sudha”.
Menurut Humas Kementerian
BUMN, Sandra Firmania, pentas ke
toprak tersebut digelar dengan tu juan
menjalin silaturahmi dan pe nyegaran
di Kementerian BUMN. Aca ra tersebut
merupakan ha sil ker ja sama Rumah
Budaya Nu san tara Puspo Budoyo
dengan Kementerian BUMN.
Pentas ketoprak tersebut diha diri
oleh sekitar 250 penonton yang terdiri
dari direksi, komisaris utama, dan
pejabat eselon satu dari perusahaan
BUMN. Menurut Sandra Firmania,
karena kapasitas gedung hanya sekitar
250 orang maka un dangan dibatasi
hanya dari 62 BUMN yang diambil dari
berbagai sektor.
Selain Dahlan Iskan, sejumlah
pejabat yang ikut bermain dalam
pentas ketoprak tersebut adalah
Bagus Rumbogo (Staf Ahli Kemen
terian BUMN), Bambang Triwibowo
(Direktur Utama PT PP), Budi Se
tiyarso (Dirut PT Jasa Raharja), Dayu
Rengganis (Direktur Operasi PT
INTI), Dwi Sucipto (Direktur Utama
PT Semen Indonesia), Felia Salim
(Wakil Direktur Utama PT BNI) dan
Kiswodarmawan (Direktur Utama PT
Adhi Karya).
Selain itu, juga ikut bermain
da lam pentas ketoprak tersebut
yaitu Mulyono (Dirut PT Pelindo
IV), Subiyono (Dirut PTPN X), Riza
Pahlevi Tabrani (Direktur Keuangan
PT PGN), Rini Wulandari (Direktur
Pengembangan Usaha PT Sarinah),
Riswinandi (Wakil Direktur PT Bank
Mandiri), Rita Widayati (Direktur
Ad ministrasi dan Keuangan PT Pin
dad), Anggiasari (Direktur Ke uangan
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari),
Sahala Lumban Gaol (Staf Ahli Ke
menterian BUMN), dan Wah yu Hi
dayat (Deputi Kemen terian BUMN). n
Ketoprak Tokoh BUMN
Aksi Menteri dan Direksi BUMN Bermain Ketoprak
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 51 04/09/2014 1:43:27
53BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id52
Kelok Sembilan sangat terkenal
pesona keindahannya. Ruas jalan
berkelok yang mempesona ini
terletak sekitar 30 km sebelah timur
dari Kota Payakumbuh, Sumatera
Barat menuju Provinsi Riau. Jalan
ini membentang sepanjang 300
meter di Jorong Aie Putiah, Nagari
Sarilamak, Kecamatan Harau,
Kabupaten Lima Puluh Kota,
Sumatera Barat.
KELOK Sembilan merupakan bagian dari ruas
jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan
Pantai Timur Sumatera. Jalan ini memiliki tikungan
yang tajam dan lebar sekitar 5 meter, berbatasan
dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan di antara
dua cagar alam, yaitu Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam
Harau.
Di sekitar jalan Kelok Sembilan kini telah dibangun
jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan ini
membentang meliukliuk menyusuri dua dinding bukit terjal
dengan tinggi tiang beton bervariasi mencapai 58 meter.
Terhitung, jembatan ini enam kali menyeberangi bolak balik
bukit. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada Oktober 2013. Sebelum diresmikan
jembatan ini telah beberapa kali dibuka untuk menunjang
PESONA KEINDAHAN KELOK SEMBILAN
Leasure
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 52 04/09/2014 1:43:27
53BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id52
arus mudik lebaran dan penyelenggaraan “Tour
de Singkarak” dua tahun sebelumnya.
Pada awalnya ruas jalan Kelok Sembilan
dibangun untuk menyiasati beda tinggi yang
mencolok antara jalan bagian bawah dan
bagian atas. Ruas jalan ini dibangun semasa
pemerintahan HindiaBelanda antara tahun
1908–1914. Jalan ini meliuk melintasi Bukit Barisan
yang memanjang dari utara ke selatan Pulau
Sumatera. Jika direntang lurus panjang Kelok
Sembilan hanya 300 meter dengan lebar 5 meter
dan tinggi sekitar 80 meter.
Ruas jalan ini sangat padat dilalui kendaraan
bermotor. Kementerian PU mencatat, dalam
sehari jalan ini dilalui lebih dari 10 ribu unit
kendaraan dan pada saat libur atau perayaan
hari besar meningkat 2 sampai 3 kali lipat.
Namun, sejak dibangun Kelok Sembilan nyaris
tidak mengalami
pelebaran berarti
karena terkendala
medan.
Seiring
peningkatan volume
kendaraan yang
melintas, kondisi
jalan yang sempit
dan terjal sering
mengakibatkan
kemacetan.
Lebar jalan yang
hanya 5 meter
dan tikungannya
yang tajam kerap
menyulitkan
kendaraan
bermuatan besar
melintas karena
tidak kuat menanjak.
Pada tahun
2000, lalu lintas kendaran antara Sumatera Barat
dan Riau sudah mencapai antara 9.000 sampai
11.000 kendaraan sehari dengan mengangkut
sekitar 15,8 juta orang dan sekitar 28,5 juta ton
barang dalam setahun. Separuh dari barang yang
diangkut adalah hasil pertanian dan peternakan.
Karena penyempitan jalan di Kelok Sembilan,
perjalanan dari Bukittinggi menuju Pekanbaru
yang mestinya dapat ditempuh dalam waktu 4
jam harus memakan hingga 6 jam.
Untuk mengatasi persoalan tersebut,
Kepala Dinas Prasarana Jalan Sumatera Barat
Ir. Hediyanto W. Husaini mengusulkan kepada
pemerintah pusat untuk membangun jembatan
layang. Pembangunan jalan layang Kelok
Sembilan mulai dikerjakan pada November 2003
setelah memperoleh persetujuan pemerintah
pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional pada Agustus 2003.
Pembangunan jembatan layang Kelok
Sembilan mulai dilakukan pada 2003.
Pengerjaannya ditangani dalam dua tahapan
pembangunan. Panjang keseluruhan jembatan
dan jalan yang dibangun adalah 2.537 meter,
terdiri dari enam jembatan dengan panjang 959
meter dan jalan penghubung sepanjang 1.537
meter. Jembatan layang Kelok Sembilan terdiri
dari enam jembatan dan memiliki ruas jalan
selebar 13,5 meter. Bentang jembatan pertama
memiliki panjang 20 meter, bentang kedua 230
meter, dan bentang ketiga 65 meter.
Bentang keempat memiliki panjang 462
meter. Bentang jembatan keempat merupakan
jembatan jenis pelengkung beton dengan
pondasi bore pile sedalam 20 meter untuk
menahan berat jembatan dan gaya horizontal
gempa. Bentang jembatan kelima memiliki
panjang 31 meter dan bentang keenam 156 meter.
Pembangunan jembatan layang tidak
menghilangkan pesona keindahan Kelok
Sembilan. Justru kehadiran jalan layang
menambah keindahan Kelok Sembilan semakin
lengkap. Untuk menikmati pesona keindahan
panorama Kelok Sembilan, tempat paling tepat
adalah di ruas jalan paling atas. Di belokan paling
atas ini terdapat bahu jalan yang cukup luas,
sehingga kendaraan bisa parkir dengan aman.
Selain menambah pesona keindahan,
pembangunan jembatan layang Kelok Sembilan
merupakan salah satu mahakarya anak bangsa
yang patut dikagumi. Presiden SBY berharap
jembatan layang Kelok Sembilan membawa
berkah, kemajuan, dan manfaat bagi seluruh
masyarakat Sumatera Barat dan juga masyarakat
Indonesia.
Pesona keindahan Kelok Sembilan tidak
akan pernah terlupakan bagi siapa saja yang
pernah melintasinya. Kelok Sembilan merupakan
jalan penghubung sangat penting mulai dari
Sibolga – Tebing Tinggi – Padang – Bukit Tinggi
hingga Riau, serta Bengkulu menuju Palembang.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga telah
melakukan kajian jika Kelok Sembilan menjadi
tujuan wisata. n
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 53 04/09/2014 1:43:27
55BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id54
Timex Women Up Town
Chic T2N682TC, jam
tangan yang didesain
khusus untuk wanita
yang senantiasa ingin
tampil fashionable.
Dengan warna putihnya
yang elegan akan
menambah penampilan
terlihat semakin stylish
ketika jam ini melingkar
di tangan. Jam tangan
Timex Women terbaru ini
dijual dengan harga RP
629.300.
Timex adalah brand
jam terkemuka di dunia.
Berdiri pada tahun 1854
sebagai perusahaan
pembuat jam subsider
dari Waterbury, Timex
kini telah berkembang
sebagai salah satu
perusahaan pembuat
jam terbesar di dunia.
Dengan berbagai variasi
dan model jam, Timex
menyediakan gaya yang
pas untuk semua orang.*
;n
LAPTOP Asus merupakan
produk utama vendor Taiwan
yang se ring diburu konsumen.
Seiring ber jalannya waktu,
permintaan akan perangkat
laptop besutan vendor Taiwan
ini bertambah banyak. Pro duk
terbaru yang ditawarkan adalah
Asus Slimbook X401UWX108D.
Mengusung prosesor Dual
Core AMD E2800, memori
RAM DDR3 2GB, pengolahan
grafis (VGA) dari AMD Radeon
Graphics HD 7340, Memori
Hardisk 320GB, tampil dengan
layar ukuran 14″ resolusi WXQA.
Fiturfitur seperti WiFi, Camera,
DOS. Laptop Asus Slimbook
X401UWX108D dita war kan
dengan harga Rp. 3.319.800 ;n
All New Jeep Cherokee terbaru yang
dipasarkan di Indonesia menawarkan
kenyamanan dalam berkendara.
Selain itu, mobil ini juga menjanjikan
lebih hemat bahan bakar. All New
Jeep Cherokee telah menjadi yang
terbaik di segmen Premium midsize
SUV 4x4 dengan kemampuan on
road yang baik, efisiensi bahan bakar,
namun tetap memiliki kemampuan
offroad khas Jeep yang diminati
oleh penggemarnya di seluruh dunia.
Menurut Muhammad Al Abdullah,
CEO PT Garansindo Inter Global,
All New Jeep Cherokee dilengkapi
dengan berbagai macam fitur
teknologi tercanggih. Mobil Cherokee
terbaru ini ditawarkan dengan harga
Rp 799.000.000 (offthe road). ;n
Etalase
Laptop Asus Terbaru
All New Jeep Cherokee
Timex Women Up Town Chic T2N682TC
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 54 04/09/2014 1:43:27
55BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id54
MENCUCI tangan pakai
sabun kelihatannya
memang sepele dan
bukan pekerjaan
yang berat untuk
dilakukan. Tetapi mencuci tangan
pakai sabun sebenarnya memiliki
manfaat yang luar biasa. Termasuk
terhadap para pekerja, kegiatan
ringan ini dapat meningkatkan
kesehatan pekerja.
Keuntungan yang paling
sederhana dari mencuci tangan
pakai sabun adalah membuat pekerja
terbebas dari kuman. Kebiasaan
sehat ini akan melindungi pekerja
dari kuman penyebab penyakit yang
menempel di tangan.
Para pekerja tidak terhindarkan
setiap hari kontak dengan kuman dan
bakteri. Tangan memang merupakan
media penularan berbagai penyakit
yang disebabkan kuman. Melalui
tangan yang kotor, kuman penyakit
dapat dengan mudah berpindah dari
satu orang ke orang lain.
Manfaat yang paling penting dari
mencuci tangan pakai sabun adalah
mencegah dari terinfeksi sejumlah
penyakit berbahaya. Orang yang
ceroboh dan jarang mencuci tangan
berada pada risiko yang lebih tinggi
terkena penyakit flu. Tidak mencuci
tangan juga dapat menyebabkan
diare. Cara mencuci tangan yang
tidak benar dapat menyebabkan
pneumonia pada orang tua dan
orang yang terdiagnosis dengan
penyakit kronis.
World Health Organization
(WHO) melaporkan, lebih dari 1,5
juta anak di bawah umur 5 tahun
meninggal dunia akibat penyakit
diare setiap tahun. Jadi, tidak dapat
ditawar lagi, cuci tangan secara
benar dengan menggunakan sabun,
sangat besar manfaatnya untuk
menjaga kesehatan.
Karena manfaatnya yang luar
biasa, PBB telah menetapkan
tanggal 15 Oktober menjadi Hari
Mencuci Tangan Dengan Sabun
Sedunia. Ada 20 negara di dunia
yang berpartisipasi aktif dalam hal
ini, salah satunya adalah Indonesia.
Hari Mencuci Tangan Dengan
Sabun Sedunia bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran akan
pentingnya kebersihan diri.
Mencuci tangan pakai sabun
perlu dilakukan sesering mungkin,
terutama selama musim flu. Mencuci
tangan dengan benar dilakukan
secara berkala dapat mengurangi
risiko terkena atau menyebarkan flu.
Meski kelihatannya sepele
tetapi ternyata masih banyak yang
mencuci tangan dengan tidak benar.
Mencuci tangan tidak sekadar
membasuh telapak dalam waktu
singkat. Menurut dr Herbowo AF
Soetomenggolo, SpA, dari Rumah
Sakit Ibu dan Anak Hermina
Jatinegara, Jakarta, banyak orang
menganggap tangan hanyalah
telapak. “Padahal, tangan terdiri dari
telapak, punggung, pergelangan,
jari, selasela jari dan kuku. Di setiap
bagian tangan itu ada beragam
jenis kuman yang menimbulkan
penyakit tertentu,” ungkap dr
Herbowo Soetomenggolo. Oleh
karena itu, dianjurkan menggosok
tangan terutama kuku, sela jari
dan punggung tangan dengan
menggunakan air mengalir dan
sabun. n
Cuci Tangan Pakai Sabun Tingkatkan Kesehatan Pekerja
Info Sehat
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 55 04/09/2014 1:43:28
57BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id56
BUDAYA ORGANISASI UNGGUL
KEBIASAANkebiasaan
unggul yang dimaksud
adalah pola tingkah laku
yang efisien dan efektif
di dalam melakukan
pekerjaan untuk mencapai target
bersama secara tepat waktu dengan
hasil yang memuaskan secara
kuantitas maupun kualitas.
Jika seseorang bekerja
dalam organisasi, maka budaya
kerja individu / SDM akan sangat
tergantung pada sejauh mana budaya
kerja perusahaan mempengaruhi
orang tersebut.
Salah satunya budaya kerja
unggul yang sudah terbukti sebagai
suatu kearifan perusahaan, adalah
5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu,
dan Shitsuke) yang lazim diterapkan
di institusi / perusahaan kelas dunia
seperti TOYOTA, HONDA, HITACHI,
PANASONIC, serta SONY
Hampir semua perusahaan di
Jepang menerapkan 5S. Penerapan
5Snya bahkan sudah sampai pada
tingkatan yang menyatu dengan
sistem dan teknis kerja seperti
Toyota Production System. Disebut
5S karena setiap elemen budaya
kerja dinamai dengan kata dalam
bahasa Jepang yang diawali dengan
huruf S dalam huruf latin.
Budaya Pertama: SEIRI (Ringkas /
PEMISAHAN)
Elemen ini mendorong
penyederhanaan dengan cara
memisahkan yang penting dari
yang tidak penting, selanjutnya
menyingkirkan yang tidak penting.
Suatu organisasi atau perusahaan sangat penting untuk melakukan identifikasi atas kebiasaankebiasaan yang unggul untuk diserap sebagai budaya perusahaan.
Wisdom
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 56 04/09/2014 1:43:29
57BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id56
Dengan demikian setiap orang dapat
lebih berkonsentrasi mengurus hal
yang penting saja. Bagaimanakah
anda mengatur meja kerja? Apakah
anda memisahkan barangbarang
yang selalu anda gunakan atau
butuhkan dengan barangbarang
yang tidak digunakan? Apakah
spidol / ballpoint yang sudah kosong
masih ada di laci anda? Apakah
file2 yang sudah tidak berguna
masih anda simpan di filing cabinet?
Jika jawabannya ya, maka anda
harus segera memikirkannya dan
mengambil tindakan secepatnya.
Jika tidak, barangbarang yang tidak
berguna tersebut akan menyita waktu
dan akan memperlambat tempo kerja
anda!
Budaya Kedua: SEITON (Rapih /
PENATAAN)
Elemen ini mempertajam
penyederhanaan dan meningkatkan
kecepatan kerja dengan penataan.
Pernahkan anda menyusun buku di
rak? Apakah anda kelompokkan per
topik? Apakan buku anda beri tanda
atau nomor untuk memudahkan
mengembalikan buku tersebut
kembali ke rak? Jika anda pergi ke
perpustakaan anda akan mengerti
bagaimana buku disusun secara
administrasi dan secara fisik di rak.
Berapa lama anda butuhkan untuk
mencari dokumen atau alat kerja?
Jika anda menghabiskan waktu lebih
dari 1 menit untuk mencari, itu berarti
anda belum melakukan penataan
secara SEITON.
Budaya Ketiga: SEISO (Resik /
PEMBERSIHAN)
Elemen ini memastikan agar
penyederhanaan yang dilakukan
mudah dipelihara dengan cara
selalu menjaga kebersihan. SEISO
bukan sekedar bersihbersih,
tetapi kebersihan menyeluruh
yang meliputi lingkungan kerja dan
peralatan. Tidak satu debu pun
boleh menempel pada peralatan,
lantai, meja kerja, dan komponen
kerja lainnya. Tempat kerja yang
kotor selain tidak sehat sebenarnya
mengganggu pekerja secara
psikologis sehingga menurunkan
produktivitas dan kepedulian.
Budaya Keempat: SEIKETSU (Rajin /
PEMANTAPAN)
Elemen ini berupa pemantapan
dari tempat kerja yang ringkas, rapih
dan bersih. Tujuannya adalah menjaga
konsistensi dari penerapan tiga
elemen pertama. Sama seperti kalau
kita mempelajari hal yang baru maka
setelah mengetahuinya, maka kita
harus secara konsisten melakukannya.
Ibarat sedang belajar menyetir mobil,
maka setelah mengetahui tekniknya,
maka praktek menyetir mobil sangat
diperlukan untuk memahirkan teknik
menyetir. Semakin sering, semakin
bagus dan semakin mantap. Inilah
yang dimaksud dengan SEIKETSU.
Budaya Kelima: SHITSUKE (Rawat /
PEMBUDAYAAN)
Elemen ini adalah elemen yang
menjadikan 5S sebagai budaya
organisasi. SHITSUKE menekankan
pembiasaan dan promosi 5S dengan
cara mengajarkan 5S kepada rekan
kerja dan melakukan promosi dengan
pamflet, penghargaan kepada
group yang berhasil menerapkan
dan metoda promosi lainnya. Tanpa
elemen kelima ini maka 5S hanya
berupa penataan dan pembersihan
biasa, tetapi dengan SHITSTUKE
maka setiap elemen 5S direkatkan
menjadi satu kesatuan sehingga lama
kelamaan akan menjadi BUDAYA
ORGANISASI UNGGUL (BOU).
Kearifan Menerapkan BOU
Jika 5S sudah diterapkan dengan
benar dan sudah menjadi BOU,
maka perusahaan akan mengalami
kemajuan yang pesat, meliputi :
penghematan biaya, motivasi kerja
dan produktivitas akan mengalami
kemajuan secara nyata dan
signifikan.
Hal ini dapat terjadi karena
dengan BOU berarti penggunaan
sumber daya secara efektif, suasana
kerja yang lebih memotivasi dan
tidak ada waktu, tenaga atau biaya
yang terbuang percuma untuk
mengurusi hal yang tidak penting. n
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 57 04/09/2014 1:43:30
59BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id58
AFRIZAL JAMBER : BPJS Ketenagakerjaan
apa sama aluran nya dgn BPJS Kesehatan?
BPJS Ketenagakerjaan: Sesuai UU No.24
tahun 2011 BPJS terbagi 2 yaitu BPJS
Ketenagakerjaan (dulunya Jamsostek) dan
BPJS Kesehatan (dulunya ASKES).
JPK (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan) yang
dulunya ada di Jamsostek, sudah dialihkan ke
BPJS Kesehatan per tanggal 1 Januari 2014.
BPJS Ketenagakerjaan beda kelembagaan
dengan BPJS Kesehatan.
Untuk pertanyaan dan keluhan mengenai
BPJS Kesehatan, bisa disampaikan di sini
http://www.bpjskesehatan.go.id/hubungi
kami1.html
AWA TAKIYA GENJI: diperusahaan saya
tidak diberikan jamsostek dari dulu. Dan
sekarang apakah saya bisa ikut BPJS
KETENAGAKERJAAN walau saya bekerja di
perusahaan kecil?
BPJS Ketenagakerjaan: Anda bisa mengikuti
program infomal dengan menghubungi
BPJS Ketenagakerjaan terdekat info
lengkapnya dapat dilihat di http://www.
bpjsketenagakerjaan.go.id/content/i.
php?mid=3
ADI TIYO ESTY: Bagaimana cara cek saldo
JHT milik saya, karena saya coba daftar di
website BPJS supaya bisa cek saldo ternyata
tidak bisa....mohon bantuan dan informasinya,
terima kasih
BPJS Ketenagakerjaan: Untuk cek saldo JHT
bisa di website BPJS Ketenagakerjaan di
sini http://bit.ly/CekSaldoJHT atau BPJSTK
mobile versi android yang bisa didownload
di sini http://bit.ly/BPJSTKmobileuntuk versi
iOS http://bit.ly/BPJSTKMobileiOS dan versi
Blackberry bisa didownload di sini http://bit.
ly/BPJSTKMobileBB
NURR YADICC: Kalau kredit untuk
pembangunan rumah pribadi bagi karyawan,
ada tidak ya?
BPJS Ketenagakerjaan: Di BPJS
Ketenagakerjaan ada program PUMP yang
merupakan salah satu program dari Dana
Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP)
yang memberikan pinjaman sebagian
Uang Muka Perumahan kepada tenaga
kerja peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk
pemenuhan kebutuhan perumahan melalui
fasilitas KPR dari perbankan.
Info lengkapnya bisa dicek di sini http://
www.jamsostek.co.id/info/subcontent.
php?id=19&subid=1
SEDYANINGSIH ANING SEDYANINGSIH:
BPJS Ketenagakerjaan program beasiswa
untuk anak pekerja ada lagi tidak ya sekarang,
karena sangat membantu, terima kasih.
BPJS Ketenagakerjaan: Anda bisa
mengajukan beasiswa melalui HRD
perusahaan Anda.
Berikut untuk persyaratan pengajuan beasiswa:
Telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
minimal 1 (satu) tahun dan masih aktif
Upah maksimal 300% dari upah minimal kabupaten
atau upah minimal kota
Mendapat nilai diatas 7,00 untuk SD/SMP/SMu dan
IP 2,75 untuk Masiswa.
Anak tenaga kerja yang meninggal dunia / cacat
total tetap akibat kecelakaan kerja
Anak tenaga kerja tidak sedang menerima bantuan
beasiswa dari insatansi lain
Mengisi formulir permohonan bantuan beasiswa
BPJS Ketenagakerjaan
Untuk info lengkapnya bisa dicek di sini http://www.
jamsostek.co.id/info/subcontent.php?id=19...
Terima kasih
Tanya
Q
Q
A
A
AQ
Q
A
A
Q
KUIS BRIDGEO3
Berapa besarnya jaminan kematian yang diberikan
BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris?
A. Rp 11.000.000, terdiri dari Rp 4.200.000, santunan kematian dan Rp 2 juta biaya pemakaman* dan santunan berkala
B. Rp 21.000.000, terdiri dari Rp 14.200.000, santunan kematian dan Rp 2 juta biaya pemakaman* dan santunan berkala
Kirim Jawaban anda melalui Twitter dengan format
(Jawaban A/B)#BRIDGE03@BPJSTKinfo. Jawaban
paling lambat kami terima pada 30 September
2014. Pengumuman akan disampaikan melalui
Twitter @BPJSTKinfo.
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 58 04/09/2014 1:43:30
59BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id58 59www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03
(
500910www.bpjsketenagakerjaan.go.id
BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan
BPJSTK Mobile
@BPJSTKinfo
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 59 04/09/2014 1:43:31
PBBRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id BRIDGE VOLUME 03www.bpjsketenagakerjaan.go.id6060
RUBRIKASI
BRIDGE VOLUME 03 www.bpjsketenagakerjaan.go.id
Perlindungan SempurnaKeluargaDengan Tiga Program Utama, yaitu :
- Jaminan Kecelakaan Kerja - Jaminan Hari Tua- Jaminan Kematian
Disertai dengan program-program tambahan lainnya, para
pekerja dan keluarga akan terlindungi dan memperoleh
kehidupan sejahtera
•Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja•
www.bpjsketenagakerjaan.go.id
@BPJSTKinfoBPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan BPJSTK Mobile
BRIDGE 03-OKE-koreksi.indd 60 04/09/2014 1:43:35