Post on 09-Jan-2020
ec:\!EPAO-=)O(rioN\JN"PAo-") . "
:( =:2.. ,---"~---,-,--:=-'-~~~~o Jumat 0 Seinu 0 Minggu
10 11 12 13 14 1525 26 27 28
o Jut 0 Ags 0 Sep 0 Okt..~------------------------------------------ -----------------~------~;~~
___Ir n a yao Setasa 0 Rabu • Kamis-----......- ----------------------4 5 6 7 8 9
Fiksi Mini, Pemberontakan Seniman SundKETIKAfiksi Sunda
berada pada kondisistagnan dengan atu-
ran-aturan yang terikat padakonvensi dan ketika seni rupaberada pada kondisi "mandek",kehadiran fiksi mini (fikmin)Sunda menjadi karya "pem-berontakan" yang berani ter-hadap hegemoni yang sedang
.terjadi, Pesan-pesan moralyang disampaikan fikmin nya-ris "telanjang" tanpa hamsmenjadi porno. Sebuah karyayang notabene secarametafordibuat bukan oleh sembarangorang.
Demikian benang merahdiskusi "Fiksi Mini" yang dige-lar Universitas Padjadjaran(Unpad) bekerja sama denganpara penulis fikmin, di pelatar-an Aula Unpad, Rabu (2/11).Pembicara pada kesempatanini, H. Usep Romli, Aam Ami-lia, Tedi Muhtadi, dan TisnaSanjaya.
Usep menilai, cerita sepertifikmin sudah bukan hal aneh didunia pesantren. Menurutnya,di kalangan pesantren dikenalkitab-kitab tertentu yang berisipaparan sangat pendek tentangsatu hal yang mengandunghikmah. Contohnya kitabJawamul Jawami. Kalanganpesantren menyebutnya de-ngan Kitab Telegram karenapaparannya yang sangat pen-dek-pendek.
Fikmin Sunda kata Usep, be-rupa ngarang pendek denganmeminimalkan kalimat yangdigunakan tetapi memenuhi as-pek-aspek fiksi. .
Dari sisi cerita, Aam Amiliamengatakan, dia sangat kagettetapijuga bangga dengan ke-
ANDRI GURNITA/"PW
DUA pengunjung pameran mengamati poster ''fiksi mini Sunda" pada pameran dan diskusi yangdiselenggarakan di Kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur, Bandung, Rabu (2/11). Diskusi "FiksiMini"menghadirkan pembicara, H. Usep Romli, Aam Amilia, Tedi Muhtadi, dan Tisna Sanjaya. *
beranian para penulis fikmin.Mereka berani mengungkap-kan persoalan-persoalan tabusekalipun. Dengan pilihan katayang keluar dari konvensi-kon-vensi sebelumnya. .
Naniun, fikmin tidak porno.Penulisnya hanya orang-orangtertentu yang sudah mampumenguasai bahasa. Aam men-contohkan fikmin berjudul"Gancet" yang menurutnya me-rupakan kritik sosial sangat ta-jam walau hanya dengan rang-kaian kata sangat minim.
"Diterima atau tidak, kitakembalikkan kepada-nasyarakat saja,' ujar Aam.if:
Dari kalangan akademisi, Te-di Muhtadi menilai, fikminmenggunakan Facebook seba-gai ke media modern dengantingkat akses kritik yang sangatcepat disampaikan para pem-bacanya.
Tisna Sanjaya dari FRSDberpendapat, fikmin mendo-brak dunia seni rupa yang su-dah dikuasai hegemoni perupa,kurator, pemilik galeri, danpasar. Gratis yang digunakanfikmin merupakan gratis berba-sis komunal yang penilaiannyadiserahkan kepada massa.
"Ini luar biasa, fikmin meru-pakan bentuk pemberontakan
seniman Sunda. Fikmin hamsmenjadi gerakan budaya,' .ujarnya. ,
Selain diskusi, acara diisiju-ga dengan pembacaan fikminoleh Ganjar Kurnia, Godi Su-warna, Nyai Endit.tdan parapemenang fikmin. Grup FiksiMini Sunda (Fikmin) digagasoleh NazaruddinAzhar.
Pada kesempatan ini, HadiAKS,Endah Dinda Jenura, danMoh. Sohibah Nu'man dino-batkan sebagai pe ulis fikminterbaik. Ketiganya mendapathadiah notebook, handphone,dan uang. (Erl ti/"PR")***
Kliplng Humas Unpad 2011