Post on 30-Jun-2015
Industri Strategis dan Teknologi Strategis
Hari G Soeparto
Pokok Bahasan
1. Kemakmuran dan Teknologi (Content-Visi)a. Sumber kemakmuranb. Industri dan Teknologic. Kebijakan Pengembangan Teknologi untuk
Kemakmuran2. Implementasi dan Pelaksanaan (Proses)
1. Pembangunan Visi Bersama2. Pemahaman bersama atas masalah yang dihadapi3. Prioritasi Pemecahan Masalah4. Program dan Road Mapping5. Monitoring dan Pengendalian
3. Kesimpulan
Vision and Goal Achievement CycleVision and Goal Achievement CycleThe Discipline of Successful Execution
Benefit/Learning Benefit/Learning managementmanagement
Benefit/Learning Benefit/Learning managementmanagement
ProgramProgrammanagementmanagement
ProgramProgrammanagementmanagement
SolutionSolutionManagementManagement
SolutionSolutionManagementManagement
Program & ProjectProgram & ProjectManagementManagement
Strategic Strategic ManagementManagement
ProjectProjectManagementManagement
ProjectProjectManagementManagement
Dreams/Dreams/VisionVision
Dreams/Dreams/VisionVision
1
2
3
4
5
6
Strategy-driven Project Management®
Problem Problem ManagementManagement
Problem Problem ManagementManagement
Level 1 feedback
Level 2 feedback
Level 3 feedback
Goals Performance Indicators
Policy, strategy, criteria
Program, Budget, schedule
Project Standard Manual Close out and implementation
New dream
Hari G Soeparto©2002
Tujuan Bernegara
• Menciptakan kemakmuran bersama yang berkeadilan
• Melindungi keselamatan masyarakat dari ketidak adilan dan ancaman
• Secara berkelanjutan
Kenyataan
• Kemakmuran belum merata
• Lapangan kerja terbatas, tingkat pengangguran tinggi
• Kesempatan dan kemudahan berusaha sempit dan sulit
• Masih ada keresahan sosial, modal sosial rendah
Penyebabnya
• Produktifitas Industri masih rendah yang disebabkan oleh:– Keterkaitan usaha belum jelas– Peranan Teknologi masih rendah
Indentifikasi Masalah
• Berdasarkan berbagai studi menunjukkan bahwa efektifitas modal yang berteknologi belum optimal, lokalisasi dan adaptasi teknologi masih belum kelihatan, dan pendalaman (linkage) industri belum terjadi (berdasarkan laporan berbagai studi).
Pernyataan Masalah
• Dapat ditarik kesimpulan bahwa, peran tenaga terdidik dibidang teknologi belum optimal dalam meningkatkan produktifitas nasional.
Istilah Ekonomi Berkaitan dengan Teknologi
1. Production Function– Rumus yang mengekspresikan jumlah produksi berdasarkan Kapital, Labor dan
Teknologi, rumus ini di-inisiasi oleh Cobb Douglass_Solow-Romer, Schumpeter
2. Labor Productivity– Jumlah produksi dibagi dengan jumlah tenaga kerja yang menghasilkan
produksi tersebut3. Capital-Labor Ratio
– Perbandingan antara Kapital dan Jumlah Tenaga Kerja4. Technical Progress
– Peningkatan output dari Kombinasi input (Kapital, Labor dan Teknologi) yang sama.
5. Capital Deepening– Peningkatan ratio kapital per tenaga kerja
6. Technical Efficiency– The feasible but inefficient points below the production function make up the
firm’s production set. (keseimbangan penggunaan input yang ada untuk menghasilkan output, apakah ada yang mubazir?)
7. Embedded Technology˗ Teknologi yang terbawa dalam peralatan atau mesin
Teknologi dlm Ekspresi Rumus Ekonomi
Y =**L
Cobb Douglass Production Function
Y/L=y : Labor Productivity
K/L=k : Kapital Labor Ratio
Y =A*k
yc/yb=ec/eb*{yc(kc)/yb(kc)*yb(kc)/yb(kb)}1/2*{(yc(kb)/yb(kc)*(yc(kc)/yc(kb)}1/2
yc/yb= EFF* TECH * KACC
Jaman dan Faktor Dominan Input Produksi
Y=A*K*L
Sumber Produksi Jaman Feodal-AgricultureK= Tanah, L=Buruh Tani
Sumber Produksi Jaman IndustriK= Mesin, L=Buruh Pabrik
Sumber Produksi Jaman Teknologi & PengetahuanK=Hardware/Software, L=Knowledge Worker
Dichotomy dan Konflik
1. Insinyur/Teknoloog Teknologi
Segalanya
2. Basis Sumberdaya Resources Base
View
3. Proses Value added Competitive
4. Fokus Ekonomi Mikro
1. Ekonoom Ekonoom, Ekonomi
Segalanya
2. Basis Pasar Industrial Organization
(I/O) Base View
3. Proses Value Added Comparative
4. Fokus Ekonomi Mikro
VS
Solusi
• Sesungguhnya konflik hanya ada dalam alam pikiran tidak ada alam nyata*– Kembalikan kepada ‘The Goal’– Dan bagaimana mencapai ‘The Goal’ tersebut
* Eliyahu Goldratt-Theory of Constraint
Bandingan Comparatif & Competitif
Parameter Comparative Competitive Synthesis
Pasar
Fokus
Peluang
Sumberdaya
Organisasi
Skala
Ketergantungan
Pendekatan
Strategi
Kemakmuran
Nilai Tambah
Terproteksi
Ekonomi makro
Kedekatan dg penguasa
Fisik/Uang
Hierarki kaku
Ekonomi Ukuran
Partner Asing
Reaktif
Pemerintah
Pemerataan
Paternalisme
Persaingan
Ekonomi Mikro
Produktifitas
SDM dan Pengetahuan
Flexible berdasar merit
Flexibilitas
Strategi migrasi
Proaktif
Kerja sama dan visi bersama
Penciptaan kemakmuran
Inovasi dan teknologi
Persaingan
Ekonomi Meso
Produktifitas
Faktor
Merit
Flexible
Regional
Proaktif
Kolaborasi
Penciptaan Kemakmuran
Inovasi & Teknolologi
Pembangunan Ekonomi Melalui Ekonomi Meso dan-Ekonomi Mikro
Kemakmuran
Produktivitas
Inovasi/Teknologi
Diadaptasi dari Michael Porter
FaktorProduksi
Keterkaitan
Kinerja, Arsitektural, Fondasional dan Lingkungan Usaha Industri
Kapital
Proses-Rangkaian
Kinerja
SDM/Tenaga Kerja
Hasil
Arsitektural/Struktural
Fondasional Teknologi
Lingkungan UsahaPOLITIK, EKONOMI, SOSIAL, TEKNOLOGI &-
FAKTOR, DEMAND, STRUKTUR, INDUSTRI PENDUKUNG
Tahapan Pembangunan Ekonomi Nasional:
• Factor Driven– Kemakmuran diciptakan oleh sumber daya alam
dengan pengolahan minimal
• Investment Driven– Kemakmuran diciptakan oleh investasi dibidang
fasilitas produksi
• Innovation Driven– Kemakmuran diciptakan dengan kreativitas dan
inovasi.
• Wealth Driven– Kemakmuran diciptakan oleh kemamkmuran itu
sendiri.
Michael Porter
Kegiatan
• Factor Driven
• Investment Driven
• Innovation Driven
• Wealth Driven
• Pembangunan Prasarana dan industri pengolahan
• Pembangunan Sarana produksi sekunder
• Penelitian dan Pengembangan
• Pengelolaan kekayaan
Michael Porter
Tingkat Kajian• Mikro Ekonomi :
– Kajian mengenai sebab akibat dari tingkah laku pelaku ekonomi dalam sebuah sistem ekonomi (Keseimbangan pasokan dan permintaan untuk menentukan harga dan tingkat produksi) (Eleanor Doyle 2005)
• Makro Ekonomi : – Kajian mengenai hubungan antara unsur-unsur dalam sebuah sistem
ekonomi seperti produkdi nasional dan ketenagakerjaan, dan sebab sebab berubahnya kinerja ekonomi termasuk struktur dan institusi ekonomi (Eleanor Doyle 2005)
• Meso ekonomi : – Kajian mengenai tingkah laku pelaku industri tertentu dalam sebuah
sistem ekonomi, termasuk strategi, struktur persaingan dan masukan-keluaran dari dan ke dalam sistem industri tersebut secara agregasi (Hari G Soeparto 2007).
RESOURCES /
ASSETPROCESS Customer
FundsHuman
Resources
KONTEKS MIKRO
CAPABILITY
Throughput Maximization
Products Pasar
INFORMATION
Valueadded
Rawmaterial
Perlu Teknologi
Keseimbangan supply demand
KONTEKS MESO (berdasarkan ‘cluster’ industri)
FACTOR CONDITION
Strategy, structure, competition
Related and supporting industry
DEMAND CONDITION
Role of Government
Change ofDemand Condition
M.Porter
Siklus Ekonomi Makro
Pasar UntukFaktor Produksi
Pemerintah
PasarKeuangan
Pasar barangdan Jasa
RumahTangga
Perusahaan(pengelola faktor
Produksi)
Pembayaran faktor
Penerimaan Perusahaan
Pendapatan
Tabungan swasta
Pajak
Konsumsi
Belanja Pemerintah
Invetasi
Mankiw , Teori Ekonomi MakroHarvard University
Sektor Litbang
Produksi Barang Modal
Produksi Barang
Sektor Konsumsi
Keluaran Akhir
Barang Modal
designs
Human Capital
Stock of knowledge
Labor
A’(t)=dA(t) HA(t)
Y(t)=g(HY(t),L(t),A(t)[K(t) eta]gama
K’(t)=Y(t)-C(t)
KONTEKS MAKRO
Penciptaan Faktor
AnugerahFaktor
Asset Budaya
AssetSumberdaya
Alam
PenciptaanFaktor
•Prasarana & Bangunan Fisik•Institusi dan Hukum
•Budaya•Pengetahuan
•Simpanan
Teknologi Untuk Kemakmuran
• Kemakmuran diraih melalui peningkatan produktifitas value added
• Produktifitas ditingkatkan melalui kapasitas faktor produksi
• Tujuan ini tidak dapat dicapai sekali pukul
Industri Strategis dan Teknologi Strategis
• Bagaimana menentukan teknologi yang tepat untuk industri yang tepat, kemudian fokus disana, menghindari ‘solving the wrong problem’
• Ditelaah berdasarkan kontex micro, meso dan makro
• Pemilihan Industri strategis suatu negara adalah proses pengambilan keputusan untuk rencana pengembangan berskala nasional.(metoda dan kriteria penetapan industri yang akan dikembangkan)
KONDISI DLM ANALISIS ‘CLUSTER’
KONDISI
1. FACTOR CONDITION
2. STRATEGY, STRUKTUR, KOMPETISI
3. SUPPORTING INDUSTRI
4. DEMAND CONDITION
FACTOR CONDITION
1. NATURAL CONDITION
2. SUMBER DAYA ALAM
3. SUMBER DAYA MANUSIA
4. TEKNOLOGI (KNOWLEDGE ECONOMY INDEX)
5. PRASARANA FISIK
6. KELEMBAGAAN, HUKUM DAN UNDANG-UNDANG
7. GOVERNANCE
GOVERNANCE
1. Voice and accountability
2. Political Stability
3. Control of Corruption
4. Government Effectiveness
5. Quality of Regulation
6. Rule of laws
STRATEGY, STRUKTUR, KOMPETISI
1. Long term view
2. Transaction cost economy
3. Entry Regulation
Time frame view of Business Society
1. Long Term View
2. Short Term View
Transaction cost economy
1. Getting credit
2. Hiring and firing
3. Transaction across border
4. Paying Tax
Entry Regulation
1. Starting Business
2. Registering Properties
3. Closing Business
4. Protecting Investor
5. Dealing with License
SUPPORTING INDUSTRI
1. Availability
2. Competitiveness
3. Quality
DEMAND CONDITION
1. Degree Demanding customer
2. Number of Customer
3. Variety of Order
Knowledge Economy Index
• Human Resources develoment
• ICT Infrastructure
• Knowledge Economy Insentive
• Innocation & Technology
Solusinya
1. Know who we are
2. Know what we can do best
Sumberdaya manusia, kapital, sumberdaya alam
Modal intelektual, modal dana,
teknologi pengetahuan,
prasarana fisik, hukum dan Adm
Struktur
Proses
Produk
Acceptabilitas
Global
Factor Creation
Produktivitas &
Inovasi
IndustriPendukung
StrukturPersaingan
Kebijakan StandardisasiUntuk Perf./
Mutu
TuntutanPengguna
Jasa
STRATEGI NASIONAL
Kebijakan Prakondisi
Kebijakan sektoral
Kondisi FaktorPenyusunan KebijakanNasional Industri
ARAHAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI TEKNOLOGI
I. TEKNOLOGI INDUSTRI ABAD 20
1. SUMBERDAYA ALAM2. PERTANIAN
a) Pertanian dan Pedesaanb) Perkebunan dan
Masyarakat Pinggir Hutanc) Kelautan dan Budidaya
Pantai
3. PROCESSINGa) Continuous Processb) Discrete Processc) Product Engineering
4. PLANT ENGINEERINGa) Comprehensiveb) Specialist
II. TEKNOLOGI ABAD INI: 1. NANOTECH, 2. BIOTECH, 3. NETWORK-Neuron, 4. COMPUTER-Robotic
III. TEKNOLOGI PENCEGAHAN BENCANA
IV. IMPOR TEKNOLOGI
Program Pengembangan Teknolgi
ProgramIndustri
ProgramTeknologi
SumberPendanaan
Technology Upgradation – Key Focus Areas
Skill upgradation
Capacity building
Technology Dissemination
ICT Applications to Technology & Management Processes
Market access
Global Benchmarking of Quality
Technology Innovations/R&D
Others
Key Drivers
Beberapa Mitos
• Negara agraris tidak memerlukan pengembangan teknologi
• Negara berkembang tidak mungkin menciptakan teknologi.
Implementasi dan Pelaksanaan
Masalah Knowing doing Gap
• Tahu ‘What to do’
• Tidak Tahu ‘How to do’
Implementasi
• Pendekatan dengan Strategy Driven Project Management
• Penentuan Misi dan Visi Industri
• Analisa kesenjangan dan masalah
• Pengembangan alternatif solusi
• Pemilihan Solusi terbaik
• Pengembangan Program dan Project
Vision and Goal Achievement CycleVision and Goal Achievement CycleThe Discipline of Successful Execution
Benefit/Learning Benefit/Learning managementmanagement
Benefit/Learning Benefit/Learning managementmanagement
ProgramProgrammanagementmanagement
ProgramProgrammanagementmanagement
SolutionSolutionManagementManagement
SolutionSolutionManagementManagement
Program & ProjectProgram & ProjectManagementManagement
Strategic Strategic ManagementManagement
ProjectProjectManagementManagement
ProjectProjectManagementManagement
Dreams/Dreams/VisionVision
Dreams/Dreams/VisionVision
1
2
3
4
5
6
Strategy-driven Project Management®
Problem Problem ManagementManagement
Problem Problem ManagementManagement
Level 1 feedback
Level 2 feedback
Level 3 feedback
Goals Performance Indicators
Policy, strategy, criteria
Program, Budget, schedule
Project Standard Manual Close out and implementation
New dream
Hari G Soeparto©2002
Research & Teknolgi
• Menyeimbangkan dan mengharmoniskan antara mengimpor teknologi maju dan usaha untuk mengembangkan teknologi didalam negeri
• Pada kenyataannya hampir semua negara berkembang tidak memiliki sikap positive dlm melihat teknologi impor, dan sangat minim usaha untuk mengadaptasikannya (banyak studi membuktikan)
• Patent adalah dasar yang tidak dapat dihindarkan untuk memajukan industri dalam suatu negara
Standarisasi dan Jaminan Mutu
• Ketidak mampuan industri nasional dalam memenuhi standar internasioanl terkait dengan tingkat teknologi nasional.
• Sebaliknya untuk meningkatkan tingkat teknologi nasional adalah dengan jalan memperbaiki standar industri dan prosedur standarisasi
• Standarisasi adalah awal dari perbaikan mutu
Peran Pemerintah dan Industry
• Kurangnya peran masyarakat dalam pengembangan ilmu dan teknologi, pada hal disinilah tempat menerapkan atau menginjeksi teknologi
• Pemerintah harus memndorong R&D sebagai kegiatan routine industri
• Kekurangan mampuan internal perusahaan menyebabkan tidak dapat memilih teknologi yang tepat untuk kebutuhannya, sehingga adaptasi dan lokalisasi teknologi tidak terjadi
• Pemerintah memberi dukungan langsung dan tidak langsung membangun atmosfir yang favourable untuk mendorong peningkatan teknologi
• Pemerintah harus memberi stimulus dengan berbagai cara hukum, administrative dan finansiil.
Lembaga pengembangan Teknologi
• Sebagai agen mediator pengembangan teknologi• Harus ada lembaga pengembangan teknologi yang
berfungsi untuk pengembangan teknologi industri• Memahami dan mampu menyesuaikan teknologi tinggi
yang ada dan mentrasfrernya ke industri dalam negeri• Sebagai saluran untuk memperkenalkan teknologi baru• Harus mampu menghadapi masalah penelitian dan
pengembangan yang berbeda beda• Memberikan manfaat yang nyata bagi ilmuwan dan
insinyur untuk memberikan pengalaman prkatek dan profesional
• Membuat suasana yang kondusif untuk kegiatan kreative
Kebijakan
• Dekomposisi System Ekonomi berdasarkan Cluster Industri
• Langkah Penyusunan Kebijakan untuk setiap unit system ekonomi
• Alignment kebijakan strategi industri dengan kebijakan strategi nasional
Usulan-usulan Solusi
• Pembangunan industri melalui klaster industri untuk meningkatkan pendalaman industri
• Identifikasi industri strategis dan teknologi strategis melalui ‘industry clustering’
• Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan cluster
• Meningkatkan kemampuan mengidentifiasi keperluan teknologi, serta adaptasi dan lokalisasinya
Realisasi kebijakan
• Penerapan dan Pengendalian
• Pelaporan Deviasi
• Koreksi bila perlu
Penutup dan Kesimpulan
• Kemakmuran dan Teknologi– Sumber kemakmuranTeknologi– Industri dan TeknologiTeknologi mendukung industri– Kebijakan Pengembangan Teknologi untuk
KemakmuranIndustry Linkage, value chain dan injeksi teknologi
• Implementasi dan Pelaksanaan– Pembangunan Visi BersamaSupaya dapat fokus, align,
konsisten, persisten, dan perservarence– Pemahaman bersama Masalah yang dihadapiSupaya
fokus, align, konsisten, persisten, dan perservarence– Prioritasi Pemecahan MasalahConstraint sumberdaya– Program dan Road MappingBenefit dan optimasi alokasi
sumberdaya– Monitoring dan PengendalianMemastikan tercapainya
tujuan
Dua Pesan
1. Pentingnya ‘shared vision’ dan pemahaman saling keterkaitan, sehingga prinsip fokus, align, konsisten, persisten, dan ‘perservarnce’ dapat direliasasikan
2. Perlu menghilangkan sindroma ‘Knowing Doing Gap’ dengan menerapkan metoda sistematis Dream to Reality (Strategy Driven Project Management©)
TOR
1. Penyaji MasalahDefinisi Masalah
2. Penyaji Akar MasalahBreakdown dan Struktur Masalah
3. Penyaji Solusi yang MungkinKasus-Kasus negara lain.
4. Pemilihan Solusi Terbaik
5. Prioritas dan Program-Road Mapping
Bahan Bacaan• Badunenko, Oleg, Henderson, Daniel, Zelenyuk, Valentin, (2007)
‘Technological change and transition: relative contributions to world wide growth during the 1990’,
• Choi, Hyung Sup (1985), ‘Technology Development in Developing Countries’,
• Fahey, L, RM Randal (1998), ‘Learning from the future, competitive foresight scenario’ New York, John Wiley & Sons.
• Mankiw, N. G. (2000). ‘Teori Makro Ekonomi’. Jakarta, Penerbit Erlangga-Terjemahan.
• Porter, M.E. (1985). ‘Competitive Advantage’. New York, USA, Free Press.• Porter, M. E. (1998). ‘On Competition. Boston’, A Harvard Business Review
Book.• Porter, M. E. (2002). ‘Building Microeconomic Foundation of Prosperity:
Finding from Microeconomic Competitiveness Index.’ • Soeparto, Hari G.,(2007), ‘Strategi Pengembangan Industri Konstruksi
melalui analisis produktifitas dan pengaruh lingkungan usaha’, sebuah pendekatan Ekonomi Meso agregatif, Desertasi FTUI
• Soeparto, Hari G.,(2008), ‘Materi Kuliah S2:”Strategic Technology Management” Fakultas Teknik UI’
• United Nations, (2005) ‘Analysis of performance and assessment of growth and productivity in ESCWA Region’,
Why Cluster
• Cluster mapping is important for:– policy makers at all levels– company managers
• since it:– Reveal industry structural patterns and their evolution;– Identify strengths and weaknesses at national and
regional level;– Benchmark performances using the same
methodology.