Post on 08-Aug-2015
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai seorang manusia hendaknya kita mengetahui bahwa Allah SWT menciptakan
manusia sebagai makhluk sosial. Oleh karena itu kami mencoba untuk mengingatkan kembali
akan pentingnya bermasyarakat karena manusia adalah makhluk sosial.
Manusia sebagai makhluk individu, keluarga, dan masyarakat oleh karenanya
manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau
berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya
individu-individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan
‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan hidup bersama. Kita tahu dan menyadari
bahwa manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan
kewajibannya dalam setiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem
sosial yang ada.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari individu ?
2. Apa pengertian dari Keluarga?
3. Apa pengertian dari Masyarakat?
4. Hubungan antara Individu,Keluarga Dan Masyarakat
C. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian Individu
Untuk mengetahui pengertian Keluarga
Untuk mengetahui pengertian Masyarakat
Memahami hubungan individu,keluarga dan masyarakat
INDIVIDU KELUARGA MASYARAKAT
BAB II. PEMBAHASAN
1. DEFINISI
A. Individu
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu
merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan
terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi
melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian
pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.
Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan
hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu
yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-
benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri,
mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup
berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah
yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut
masyarakat.
Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah
lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini
berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan
yang khsa didalam lingkungan sosialnya, meliankan juga mempunyai kepribadian serta pola
tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia cenderung
menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang ditampilkannya hamper identik
dengan tingkah laku masa.
Dalam perkembangannya setiap individu mengalami dan dibebankan berbagai
peranan, yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup dengan sesama manusia.
Sering terdapat konflik dalam diri individu, karena tingkah laku yang khas dirinya
bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya. Namun setiap warga masyarakat
yang namanya individu wajar untuk menyesuaikan tingkah lakunya sebagai bagian dari
perilaku sosial masyarakatnya. Keberhasilan dalam menyesuaikan diri atau memerankan diri
sebagai individu dan sebagai warga bagian masyarakatnya memberikan konotasi “maang”
dalam arti sosial. Artinya individu tersebut telah dapat menemukan kepribadiannya aatau
dengan kata lain proses aktualisasi dirinya sebagai bagian dari lingkungannya telah terbentuk.
B. Keluarga
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama
sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah,
ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh
seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.
Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu:
1. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
2. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya
(Bailon dan Maglaya,1978 ).
3. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
2. Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka
membentuk satu rumah tangga.
3. Memiliki satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang
memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
4. Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan
umum yang lebih luas.
Bentuk Keluarga
Keluarga dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan garis keturunan, jenis perkawinan,
pemukiman, jenis anggota keluarga dan kekuasaan.
Berdasarkan Garis Keturunan
1. Patrilinear adalah keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
ganerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
Berdasarkan Jenis Perkawinan
1. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri.
2. Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri.
Berdasarkan Pemukiman
1. Patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga sedarah
suami.
2. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga satu istri
3. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri.
Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga
1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
2. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara.
Misalnya : kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain.
3. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiiri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga Duda/janda (Single Family) dalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau
kematian.
5. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan
hidup secara bersama.
6. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi tanpa pernikahan tetapi
membentuk suatu keluarga.
Berdasarkan Kekuasaan
1. Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah
dipihak ayah.
2. Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah
pihak ibu.
3. Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.
C. Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang
berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah,
keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.
Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat
paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi
antara anggota- anggota ayang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada
masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.
Unsur-unsur suatu masyarakat
a.Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak
b.Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
c.adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada
kepentingan dan tujuan bersama.
Bila dipandang cara terbentuk nya masyarakat:
1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan
2.Masyarakat mardeka
a).Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti:geromboklan
(harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
b).Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau
kepercayaan.
Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:
1).Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum
mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala
barmasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah
berkembang,dan
sudah mengenaltulisan.
B. bagaimana mastarakat masa depan yang baik?
Masyarakat merupakan gabungan dari individu-individu, oleh karena itu setiap idividu
harus bisa menjadi masyarakat yang modern, dalam arti tanggap akan perubahan-perubahan
zaman, untuk itu masyarakat harus bisa menguasai IPTEK yang semangkin hari semakin
berkembang pesat.
Untuk lebih jelas modernisasi adalah peroses perubahan masyarakat dan kebudayaan
dalam seluruh aspeknya, dari sitem tradisional menuju ke sistem yang modern.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain :
1. perkembangan ilmu
2. perkembangan teknologi
3. perkembangan industri
4. perkembangan ekonomi
social change saat ini adalah gejala sosial yang dijumpai diseluruh dunia da tidak terbatas
pada negara-negara berkembag saja, social change adalah perubahan sosial dalam pergaulan
hidup manusia dan akibat-akibatnya terhadap pergaula hidup manusia itu sendiri. Perubahan
tersebut telah menjadi fakta kehidupan manusia sejak dahulu kala, serta merupakan reaksi
atas ransangan dari luar, perubahan tersebut dapat menimbulkan efek yang positif dan
negatif.
Kalua berbicara social change maka yang terpikirkan adalah social change abad ke 20 ini,
yaitu akibat kelanjutan perubahan kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pengunaannya oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pengunaanya telah mengakibatkan
serta pengaruhnya terhadap sosial politik, eknomi, tetapi juga pada fsikis san susila terhadap
masyarakat. Inti dari social change adalah demi kemajuan anggota-anggota masyarakat yang
bersangkutan dan realisasi perubahan-perubahan tersebut memerlukan penyesuaian dan
penguasaan angota dalam pergaulan hidup, terhadap keadaan yang baru itu.
Proses perubahan masyarakat dan kebudayaan yang dikehendaki dandirencanakan, biasanya
dinamakan modernisasi. Proses ini pada intinya berarti meningkatkan kemampuan dari
masyarkat yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup :
1. kenutuhan akan sandang
2. keselamatan terhadap harta benda dan jiwa
3. kesempatan yang wajar untuk dihargai
4. mendapat kasih sayang dari sesamanya
5. kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potensi
pada dasarnya, dalam pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi total dari
kehidupan yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial
kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menandai negara-negara barat yang setabil.
Modernisasi juga merupak bentuk sari perubahan sosial biasaya merupakan perubahan sosial
yang terarah yang didasar pada suatu perencanaan yang biassanya dinamakan ’social
planing’.
2. HUBUNGAN INDIVIDU,KELUARGA DAN MASYARAKAT
Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pola perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Kekhasan atau penyimpangan dari pola perilaku kolektif menjadikannya individu, menurut relasi dengan lingkungan sosialnya yang bersifat majenuk dan simultan. Relasinya bersifat kompleks dan menjadi sasaran bagi disiplin ilmu.
1. Relasi Individu dengan Dirinya
Dalam diri seseorang terdapat tiga sistem kepribadian. Pertama, id Das es adalah wadah dalam jiwa seseorang, bereisi dorongan primitif dengan sifat temporer yang selalu menghendaki agar segera dapenuhi atau dilaksanakan demi kepuasan. Kedua, Ego bertugas melaksanakan dorongan-dorongan id, tidak bertentangan dengan kenyataan dan tuntutan dari superego. Ketiga, berisi kata hati atau conscience, berhubungan dengan lingkungan sosial, dan mempunyai nilai-nilai moral sehingga merupakan kontrol terhadap dorongan yang datang dari id.
2. Relasi Individu dengan Keluarga
Individu memiliki hubungan erat dengan keluarga. Hubungan ini dapat dilandasi dengan nilai, norma, dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. Dan pada akhirnya individu memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
3. Relasi Individu dengan Lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itumemberi keuntungan bagi mereka. Individu memiliki hubungan yang saling memengaruhi dengan lembaga yang di sekelilingnya. Oleh karena itulah, perubahan dalam suatu lembaga, menyebabkan perubahan dalam individu.
Tumbuhnya individu ke dalam lembaga-lembaga berlangsung melalui proses sosialisasi karena lembaga disadari mempunyai arti sebagai realitas yang objek tifyang dapat mengantarkan individu menjadi manusia yang mengerti hak dan kewajibannya.
4. Relasi Individu dengan Komunitas
Dalam sosiologi, komunitas diartikan sebagai satuaan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki ciri teritorialitas yang terbatas, keorganisasian tata kehidupan bersama dan berlakunya nilai-nilai dan orientasi nilai yang kolektif. Posisi dan peranan individu di dalam komunitas tidsak lagi bersifat langsung, sebab perilakunya sudah tertampung oleh keluarga dan kebudayaan yang mencakup dirinya. Sebaliknya pengaruh komunitas terhadap individu tersalur melalui keluarganya dengan melalui lembaga yang ada.
5. Relasi Individu dengan Masyarakat
Masyarakat merupakan satuan lingkungan sosial yang bersifat makro. Relasi individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjunjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial.
BAB III. PENUTUP
KESIMPULAN Manusia berasal dari individu yang berkembang menjadi keluarga dan membaur menjadi masyarakat dan terjalin menjadi suatu kesatuan sosial yang konkrit dan saling membutuhkan.
Fungsi Keluarga : Pendidikan,Ekonomi,Biologis,Sosial,Agama,Kasih Sayang,Rekreatif.