Post on 31-May-2015
IMUNISASIIMUNISASI
Kenggi RinaningtyasKenggi Rinaningtyas
ImunisasiImunisasi
Adalah pemberian zat anti/ imunitas kedalam tubuh untuk mencegah penyakit tertentu sehingga tubuh terhindar dari penyakit tertentu.
IMUNITAS
Kata imun berasal dari Bhs Latin “imunitas” = pembebasan (kekebalan)
• Sistem imun = suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yg bekerjasama scr kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing spt kuman-kuman penyakit atau racun, yg msk kedalam tubuh.
• Vaksin = antigen baik bakteri/ kuman yg diberikan kpd org untuk membentuk/ merangsang pembentukan anti bodi yg spesifik/ khas
• Kuman = antigen
• Pd saat pertama kali antigen masuk kedalam tubuh, maka sbg reaksinya tubuh akan membuat zat anti yg disebut dg antibodi.
Sejarah imunisasiSejarah imunisasi
• Di Indonesia dimulai th 1956 imunisasi cacar dijawa.
• Indonesia bebas cacar oleh WHO th 1974, terbukti keampuhan imunisasi thd cacar.
• Th 1973 BCG• Th 1974 Vaksin TT ibu hamil• Th 1976 Vaksin DPT• Th 1977 perkembangan program
imunisasi di 55 Puskesmas
Vaksin dibuat dariVaksin dibuat dari
• Kuman yg telah dilemahkan/ dimatikan
contoh :
- Vaksin dari kuman yg dimatikan pertusis, batuk rejan, polio (salk).
- Vaksin dari kuman hidup dilemahkan BCG, polio (sabin), campak.
• Zat racun kuman (toxin) yg dilemahkan
contoh : TT dan DT
• Bagian kuman tertentu/ protein khusus kuman
contoh : vaksin hep B
Tujuan ImunisasiTujuan Imunisasi
• Mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu
• Bila terjadi penyakit tidak terlalu parah/ berat
• Dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat/ kematian.
Syarat pemberian imunisasi
Pada bayi/ anak yang sehat
Vaksin harus baik
Pemberian imunisasi dg teknik yg tepat
Mempertahankan dosis
Mengetahui jadwal umur dan jenis imunisasi yang diterima
Sistem kekebalan aSistem kekebalan ada 2 macam :da 2 macam :
1. Kekebalan Aktif
Adl kekebalan/ perlindungan yg dibuat oleh tubuh sendiri, akibat terpajan pd antigen spt imunisasi/ terpajan scr ilmiah. Imunisasi aktif biasanya berlangsung lbh lama & menetap lbh lama.
a. Kekebalan aktif alamiah
didptkn bila seseorg menderita suatu penyakit. Mis. Pnykt campak
b. Kekebalan aktif buatan
didapat bila seseorg mendapat vaksin/ imunisasi.
2. Kekebalan pasif
Adl kekebalan/ perlindungan yg diperoleh dr luar tubuh, bukan dibuat oleh indivisu itu sendiri. Kekebalan pasif tdk berlangsung lama, krn akan dimetabolisme oleh tubuh.
a. Kekebalan pasif alamiah
kekebalan yg didpat oleh bayi yg menerima kekebalan dari ibunya. Antibodi disalurkan mll plasenta pd 1-2 bln, antibodi ini akan melindungi bayi dr pnykt t3 smp usia 1th
b. Kekebalan pasif buatan
kekebalan yg diberikan dg cara menyuntikkan zat antibodi. Mis. Suntik ATS pd pasien yg terluka.
Imunisasi yg diwajibkan• BCG
• Hepatitis B
• DPT
• Polio
• Campak
Imunisasi yang dianjurkan :• MMR
• Hib
• Hepatitis A
• Cacar air
Jenis
Vaksin
Umur VaksinasiBulan Tahun
lhr 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12
BCG
HepB 1 2 3
Polio 0 1 2 3 4 5
DTP 1 2 3 4 5
Campak 1 2
Hib 1 2 3 4
MMR 1 2
Tifoid Ulangan tiap 3 th
HepA 2x interval 6-12 bln
Varisela
Jadwal Jadwal VaksinasiVaksinasi Rekomendasi IDAI 2004 Rekomendasi IDAI 2004
VaksinasiVaksinasi
• Memberikan vaksin (bakteri / virus hidup dilemahkan / mati, komponen) atau toksoid
• Disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut untuk merangsang kekebalan tubuh penerima hati-hati : dapat menimbulkan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)
Prosedur vaksinasi yang benarProsedur vaksinasi yang benar : : • Merangsang Merangsang kekebalan lebih baikkekebalan lebih baik• MMeemmperkecil dampak KIPIperkecil dampak KIPI : medik, non medik : medik, non medik
ProsedurProsedur Vaksinasi Vaksinasi• Penyimpanan dan transportasi vaksin• Persiapan alat dan bahan : untuk vaksinasi dan
mengatasi gawat - darurat• Persiapan pemberian :
– anamnesis, umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya, riwayat KIPI, Indikasi kontra dan perhatian khusus
– Informed consent : manfaat, risiko KIPI– pemeriksaan fisik
• Cara pemberian– dosis, interval – Lokasi, sudut, kedalaman
• Pemantauan KIPI • Sisa vaksin, pemusnahan alat suntik• Pencatatan (dan pelaporan)
Vaksin BakteriVaksin Bakteri VaksinVaksin Virus Virus
VaksinVaksin HidupHidup
• BCG
• Difteria• Tetanus• Pertusis• Kolera
• Meningo• Pneumo• Hib• Typhoid Vi
•Campak• Parotitis• Rubela• Varisela
• OPV
• Yellow Fever
• Influenza
• Hepatitis B• Hepatitis A
• IPV• Rabies
VaksinVaksinInaktifInaktif
Jenis-jenis VaksinJenis-jenis Vaksin
VAKSIN BCG (VAKSIN BCG (BACILUS CALMETE GUERINBACILUS CALMETE GUERIN))
• Pengebalan terhadap penyakit TBC• Susunan kuman BCG masih hidup yg
dilemahkan• Penyimpanan 2-8 ºC, lebih baik dlm
frezeer, diberikan pd usia 0-2bln• Dosis pemberian Bayi = 0,05 ml IC pd
deltoid kanan• Kemasan vaksin dilarutkan dlm 4 ml
pelarut, efektif untk 25 org, hrs hbs dlm 4 jam
• Efek samping
Reaksi scr normal akan timbul 2 minggu spt pembengkakan kecil, merah pd tempat penyuntikan yg kmd abses kecil dg diameter 10 mm, luka akan sembuh sendiri meninggalkan jar. Parut, biasanya bayi tdk menderita demam.
Vaksin BCGVaksin BCG
VAKSIN DPT (DIFTERIA, PERTUSIS, TETANUS)VAKSIN DPT (DIFTERIA, PERTUSIS, TETANUS)
• Guna untuk memberikan kekebalan thd penyakit difteri, pertusis, tetanus.
• Susunan vaksin pertusis terbuat dari kuman bordetella pertusis yg telah dimatikan, dikemas dg vaksin difteri dan tetanus.
• Penyimpanan 2-8 ºC
• Dosis 0,5 cc IM/ SC
• Kuman difteri sangat ganas dan mudah menular, gejala demam tinggi dan tampak adanya selaput putih kotor pada tonsil/ amandel.
• Di Indonesia vaksin difteri, pertusis, tetanus tdp 3 jenis kemasan yaitu :
Kemasan tunggal khusus untk tetanus, bentuk kombinasi DT & kombinasi DPT diberikan 3 X, yaitu sejak bayi umur 2 bln,selang wkt penyuntikan min 4 mgg
suntikan pertama tdk memberikan perlindungan apa2, shg suntikan ini hrs diberikan 3. Imunisasi ulang pertama dilakukan pd usia 1-2 th, 6 th, kls 6 SD dg vaksin DT tanpa P
• Efek samping panas
Vaksin DVaksin Difteri Tetanus Pertusis ifteri Tetanus Pertusis whole cellswhole cells (DTPw) (DTPw)
dan dan Tetanus Tetanus TToksoid (TT)oksoid (TT)
Heat Marker /Vaccine Vial Monitor (VVM)
Vaksin DVaksin Difteri ifteri TTetanus etanus PPertusis ertusis aselulaselulaarr (DTPa) (DTPa)
VAKSIN POLIOVAKSIN POLIO
• Guna untuk kekebalan thd polio melitis
• Dosis 2 tetes
• Terdapat 2 jenis vaksin yg beredar :
- Vaksin yg mengandung virus polio yg dimatikan (vaksin salk),
suntikan
- vaksin yg mengandung virus polio yg masih hidup, yg telah
dilemahkan (virus sabin), oral/ mulut dlm bentuk cairan
Di Indonesia yg umum diberikan adl virus sabin (kuman yg dilemahkan). Cara pemberiannya melalui cairan yang diteteskan ke mulut.
Vaksin Polio OralVaksin Polio Oral (OPV) (OPV)
Heat MarkerVaccine Vial Monitor (VVM)
Perubahan warna vaksin polio karena perubahan pH
Boleh diberikan
VAKSIN CAMPAKVAKSIN CAMPAK
• Guna untuk kekebalan thd campak• Susunan kuman yg dilemahkan • Penyimpanan suhu 6 ºC• Setelah dilarutkan vaksin minimal 8 jam• Dosis pemberian 0,5 ml SC, dideltoid
lengan atas• Gejala khas timbulnya bercak-bercak
merah dikulit stlh 3-5 hari anak menderita demam, batuk/ pilek
• Proteksi : mulai 2 mgg setelah vaksinasi
• BIAS : ulangan campak saat masuk SD
Vaksin CampakVaksin Campak
Heat MarkerVaccine Vial Monitor(VVM)
VAKSIN HEPATITIS BVAKSIN HEPATITIS B
• Cara penularan hepatitis B dpt tjd melalui mulut, tranfusi darah dan jarum suntik.
• Pd bayi, hep B dpt tertular dari ibu melalui placenta semasa bayi dlm kandungan/ pd saat kelahiran.
• Penyimpanan 2-8 ºC• Imunisasi dasar hep B diberikan 3X dg
tenggang wkt 1 bln antara suntikan 1 & 2
dan tenggang wkt 5 bulan antara suntikan kedua dan ketiga, imunisasi ulang diberikan 5 th stlh pemberian imunisasi dasar.
VAKSIN MMR (Mumps, Morbili, VAKSIN MMR (Mumps, Morbili, Rubella)Rubella)
• Penyimpanan 2-8 ºC
• Penyuntikan SC/ IM
• Vaksin ini masih di impor dan harganya cukup mahal
• Imunisasi MMR diberikan 1X stlh anak berumur 15 bulan
VAKSIN TIFUS/ TIFOIDVAKSIN TIFUS/ TIFOID
• Penyimpanan 2-8 º C, penyuntikan IM/ SC
• Ada 2 jenis vaksin tifoid:- Vaksin oral (vivotif) diberikan umur 6 th/ lbh, kemasan 3 kapsul- Vaksin suntikan (TyphimVi)
diberikan sekali pd anak umur 6 th dan diulang 3 th
VAKSIN RADANG SELAPUT OTAK VAKSIN RADANG SELAPUT OTAK HAEMOPHILUS INFLUENZA tipe B (Hib)HAEMOPHILUS INFLUENZA tipe B (Hib)
• Penyimpanan 2-8 ºC, jgn beku
• Penyakit ini berbahaya dan paling sering menyerang anak usia 6-12 bulan.
• Radang selaput otak Hib sering mengakibatkan cacat saraf/ kematian
• Di Indonesia telah beredar 2 jenis vaksin Hib yaitu ActHIB buatan perancis dan PedvexHIB buatan USA
• PedvexHIB imunisasi dasar diberikan 2 kali pd usia 2-14 bln dg selang wkt 2 bln.
• ActHIB imunisasi dasar diberikan pd usia 2-6 bln sebanyk 3X dg jarak wkt 1-2 bln
Vaksin Vaksin Haemophilus Haemophilus influenza binfluenza b (Hib) (Hib)
VAKSIN HEPATITIS AVAKSIN HEPATITIS A
• Penyuntikan IM
• Kontraindikasi demam, infeksi akut
• Imunisasi dasar dengan vaksin Havrix diberikan 2 X dg selang waktu 2-4 mgg, dosis ke 3 diberikan 6 bln stlh suntikan pertama
VAKSIN CACAR AIR (VARICELLA)VAKSIN CACAR AIR (VARICELLA)
• Penyuntikan SC
• Kontraindikasi demam, infeksi akut
• Cacar air mrp penyakit yg sangat menular, ttp ringan.
• Gejala yg khas : mula-mula timbul bintik kemerahan yg makin membesar membentuk gelembung berisi air dan akhirnya mengering dlm wkt 1 mgg
Penyimpanan vaksinPenyimpanan vaksin
• Di Tingkat Propinsi : kmr dingin & kmr beku– Suhu kamar dingin: +2 s/d +8 Cº– Suhu kamar beku: -15 s/d -25 Cº
• Di Kabupaten dan Pelayanan Primer– Jarak lemari es dengan dinding belakang 15 cm– Lemari es tidak terkena sinar matahari langsung– Sirkulasi ruangan cukup
• Penyusunan vaksin– Jarak menyusun dos vaksin 1-2 cm atau – satu jari antar dos vaksin
Cool BoxCool Box Untuk Menyimpan VaksinUntuk Menyimpan Vaksin
Plastik penetes (dropper) Polio JANGAN disimpan di lemari eskrn jadi rapuh, mudah robek
Jenis Vaksin Suhu Penyimpanan Umur Vaksin
BCG +2 s/d +8°C
-15°s/d -25°C
1 tahun
1 tahun
DPT +2° s/d +8°C 2 tahun
Hepatitis B +2° s/d +8°C 26 bulan
TT +2° s/d +8°C 2 tahun
DT +2° s/d +8°C 2 tahun
OPV +2° s/d +8°C
-15° s/d -25°C
6 bulan
2 tahun
Campak +2° s/d +8°C
-15° s/d -25°C
2 tahun
2 tahun
Masa simpan vaksinMasa simpan vaksin belum dipakai belum dipakaiVademicum Bio Farma Jan.2002
Penyediaan vaksin dan alat-alatPenyediaan vaksin dan alat-alat
• Vaksin + pelarut khusus• termos, ice-packed, es batu• peralatan vaksinasi (alat cuci tangan,
pemotong ampul, alat suntik sekali pakai, kapas alkohol, plester, kotak limbah)
• Alat penanganan kedaruratan (adrenalin, kortikosteroid, selang dan cairan infus, oksigen),
• Pencatatan : Buku KIA, KMS, blangko vaksinasi
Anamnesis / KIEAnamnesis / KIE
– Cek identitas, vaksinasi yang telah didapat– Umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya– Informed consent : manfaat dan KIPI– Indikasi kontra, perhatian khusus, penyakit, obat– KIPI vaksinasi sebelumnya– Penanggulangan KIPI seandainya terjadi– Rutin pediatrik
• Asupan nutrisi, miksi, defekasi, tidur• Pertumbuhan dan perkembangan
– Jadwal vaksinasi berikutnya
VVM = VVM = Vaccine Vial MonitorVaccine Vial Monitor
Penempatan alat Penempatan alat untuk memudahkan vaksinasiuntuk memudahkan vaksinasi
Kursi pasienKursi vaksinator
Tempat sampah
Kotak pembawa vaksin
Kotak pembuangan jarum
bekasForm R&R
Air & sabun untuk cuci
tangan
Informed consent (1)Informed consent (1)
• Di Amerika, Australia : belum ada ketentuan pasien atau keluarganya harus menanda tangani pernyataan mengerti dan menyetujui
• Di Indonesia (Permenkes no. 585 /1989 ttg Persetujuan Tindakan Medik) pernyataan tertulis hanya untuk tindakan diagnostik atau terapeutik, vaksinasi belum perlu pernyataan tertulis
• Boleh meminta tanda tangan dari orangtua atau pengasuh bahwa telah diberikan informasi, dimengerti dan menyetujui vaksinasi
• Penjelasan tentang manfaat dan risiko vaksinasi disampaikan dengan empathy
• Bukan dengan cara menghakimi (non-judgmental approach)
• Gunakan istilah awam dan sederhana
Persiapan pemberian vaksin Persiapan pemberian vaksin
• Cuci tangan dengan antiseptik
• Baca nama vaksin, tanggal kadaluwarsa,
• Teliti kondisi vaksin apakah masih layak : warna indikator VVM,
• Kocok : penggumpalan, perubahan warna
• Alat suntik : sekali pakai
• Encerkan dan ambil vaksin sebanyak dosis
• Ukuran jarum : ketebalan otot bayi / anak
• Pasang dropper polio dengan benar
Ukuran jarumUkuran jarumIntramuskular di paha mid-anterolateral• Neonatus
– kurang bulan / BBLR : 5/8 inch (15,8 mm)– cukup bulan : 7/8 inch (22,2 mm)
• 1 – 24 bulan : 7/8 – 1 inch(22,2-25,4 mm)
Intramuskular di deltoid• > 2 thn (tergantung ketebalan otot)
7/8 – 1,25 inch (22,2 -31,75 mm) • Usia sekolah dan remaja : 1,5 inch
(38,1mm)
Mengatasi ketakutan dan nyeriMengatasi ketakutan dan nyeri
• Jangan menakut-nakuti anak • Empati, jangan dipaksa dengan dipegang kuat• Diajak bicara, dielus-elus, ditenangkan• Bayi baru lahir : diberi sukrosa dilidahnya• Tekan 10 detik sebelum disuntik• Tempel es batu 1 – 2 detik tidak
direkomendasikan• Krim EMLA (Eutetic Mixture of Local
Anesthesia) 1 jam sebelum penyuntikan, efek sampai 24 jam
• Lidocaine topikal : 10 menit sebelum disuntik
• Anak : bernafas dalam, tiup baling-baling, ajak bicara, bacakan cerita, musik
• Dipijat atau digoyang-goyang sesudah vaksinasi
Penyuntikan dan penetesan vaksinPenyuntikan dan penetesan vaksin
• Bicara pada bayi dan anak
• Tentukan lokasi penyuntikan : paha, lengan
• Posisi bayi / anak : nyaman dan aman
• Desinfeksi
• Pegang; peregangan kulit, cubitan
• Penyuntikan: dosis, sudut, cara
• Tetesan: dosis, hati-hati dimuntahkan
• Penekanan bekas suntikan
• Membuang alat suntik bekas
• Penulisan tanggal vaksinasi di kolom yang sudah disediakan
Teknik dan posisi penyuntikanTeknik dan posisi penyuntikan
• Bayi digendong pengasuh,
• Anak dipeluk menghadap pengasuh (chest to chest)
• Otot yang akan disuntik : lemas (relaks)
• Tungkai : sedikit rotasi ke dalam
• Lengan : sedikit fleksi pada sendi siku
• Anak dipersilahkan memilih lokasi suntikan
• Metode Z tract : sebelum jarum disuntikkan geser kulit dan subkutis ke samping, setelah disuntik kemudian lepaskan
• Jarum disuntikan dengan cepat
• Bila suntikan lebih dari 1 kali, disuntikan bersamaan
Posisi anak Posisi anak ketika diketika divaksinasivaksinasi
Tungkai anakdijepit paha ibu
Lengan yg satudijepit ketiak ibu
Tangan yg laindipegang ibu, Kemudian anak dipeluk
Posisi AnakPosisi Anak kurang aman kurang aman
Kaki bebasBisa berontak
suntik
Tangan bebasBisa meraih jarum
suntik
Posisi Posisi bbayi dalam ayi dalam pelukanpelukan iibubu pada pada penyuntikan BCGpenyuntikan BCG
PenetesanPenetesan vaksinvaksin poliopolio
Teknik Teknik Penyuntikan dan PenetesanPenyuntikan dan Penetesan
Subcutaneouse.g. measles, mumps,
rubella, varicella
Intramuscular e.g. hepatitis A and B,
DTP
IntradermalBCG
Orale.g. polio
Sisa vaksinSisa vaksin
• BCG – setelah dilarutkan harus segera diberikan dalam 4
jam (simpan dalam suhu 2 – 8 ◦ C)
• Polio – Setelah dibuka harus segera diberikan dalam 7 hari
(simpan dlm suhu 2 – 8 ◦ C)
• DPT – Bila ada penggumpalan atau partikel yang tidak
hilang setelah dikocok jangan dipakai
• Campak – Setelah dilarutkan harus diberikan dlm 8 jam (simpan
dlm suhu 2 – 8 ◦ C)
Pemantauan setelah Pemantauan setelah vaksinasivaksinasi
• Perhatikan keadaan umum
• Tunggu 30 menit di ruang tunggu
Safe injectionSafe injection
Aman bagi yang disuntik penyuntik lingkungan
Tidak aman bagi yang disuntikTidak aman bagi yang disuntik • Vaksin
– Suhu > 8° C, atau VVM telah terpapar panas
– Botol vaksin bocor, retak, atau terpasang jarum
– Ada partikel dalam larutan– Telah dilarutkan lebih dari 6 jam – Beku : DPT, DT, TT, HepB, Hib (tidak
boleh beku)– Uji kocok tetap menggumpal (kecuali
HepB atau Hib)
Tidak aman bagi yang disuntikTidak aman bagi yang disuntik
• Alat suntik– Spuit disposable dipakai ulang– Hanya mengganti jarum– Tidak dibersihkan dulu langsung disterilkan– Hanya dengan desinfektan– Membakar jarum di api– Merebus dalam panci terbuka– Menyentuh ujung jarum
Tidak aman bagi yang disuntikTidak aman bagi yang disuntik
• Cara melarutkan / pengambilan vaksin – Cairan pelarut untuk vaksin lain atau >
8°C– 1 spuit diisi beberapa dosis sekaligus– jarum ditinggalkan menancap di vial– Mencampur isi 2 vial
• Lokasi, posisi , kedalaman penyuntikan• Tidak ada alat / obat gawat -
kedaruratan
Tidak aman bagi penyuntikTidak aman bagi penyuntik
• Menekan luka berdarah dengan jari(semua cairan tubuh dapat menularkan kuman)
• Membawa atau meletakkan alat suntik bekas sembarangan (tidak langsung membuang ke kotak limbah)
• Menyentuh atau mencabut jarum suntik• Menutup kembali (recapping) jarum suntik• Mengasah jarum bekas• Memilah-milah tumpukan jarum bekas• Tidak ada alat / obat gawat darurat
Tidak aman bagi lingkungan : Meninggalkan alat suntik bekas sembarangan
Tempat Pembuangan Limbah
Pemusnahan Kotak + Isi limbahPemusnahan Kotak + Isi limbah
• Dibakar dalam insinerator khusus (suhu 600 - 1100° C)– risiko pencemaran kecil– Rp. 10 – 30 juta, BBM / kayu bakar
• Dibakar dalam lubang atau drum
• Digiling– Milling atau shreeding– Serbuk masih infeksius– 375-750 alat suntik / jam– listrik 750 w
Pemberian Vitamin APemberian Vitamin A
• Di Indonesia pemberia vit A dimulai setelah anak umur 6 bulan
• Dosis Umur 6-12 bulan = vit A 100.000 IU sekali
• Dosis umur 1-5 th = Vit A 200.000 IU, dua kali dlm setahun
• Pemberian serentak pd bln Februari & Agustus
MATUR NUWUN......