Imunisasi

80
IMUNISASI IMUNISASI Kenggi Kenggi Rinaningtyas Rinaningtyas

Transcript of Imunisasi

Page 1: Imunisasi

IMUNISASIIMUNISASI

Kenggi RinaningtyasKenggi Rinaningtyas

Page 2: Imunisasi

ImunisasiImunisasi

Adalah pemberian zat anti/ imunitas kedalam tubuh untuk mencegah penyakit tertentu sehingga tubuh terhindar dari penyakit tertentu.

IMUNITAS

Kata imun berasal dari Bhs Latin “imunitas” = pembebasan (kekebalan)

Page 3: Imunisasi

• Sistem imun = suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yg bekerjasama scr kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing spt kuman-kuman penyakit atau racun, yg msk kedalam tubuh.

• Vaksin = antigen baik bakteri/ kuman yg diberikan kpd org untuk membentuk/ merangsang pembentukan anti bodi yg spesifik/ khas

Page 4: Imunisasi

• Kuman = antigen

• Pd saat pertama kali antigen masuk kedalam tubuh, maka sbg reaksinya tubuh akan membuat zat anti yg disebut dg antibodi.

Page 5: Imunisasi

Sejarah imunisasiSejarah imunisasi

• Di Indonesia dimulai th 1956 imunisasi cacar dijawa.

• Indonesia bebas cacar oleh WHO th 1974, terbukti keampuhan imunisasi thd cacar.

• Th 1973 BCG• Th 1974 Vaksin TT ibu hamil• Th 1976 Vaksin DPT• Th 1977 perkembangan program

imunisasi di 55 Puskesmas

Page 6: Imunisasi

Vaksin dibuat dariVaksin dibuat dari

• Kuman yg telah dilemahkan/ dimatikan

contoh :

- Vaksin dari kuman yg dimatikan pertusis, batuk rejan, polio (salk).

- Vaksin dari kuman hidup dilemahkan BCG, polio (sabin), campak.

Page 7: Imunisasi

• Zat racun kuman (toxin) yg dilemahkan

contoh : TT dan DT

• Bagian kuman tertentu/ protein khusus kuman

contoh : vaksin hep B

Page 8: Imunisasi

Tujuan ImunisasiTujuan Imunisasi

• Mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu

• Bila terjadi penyakit tidak terlalu parah/ berat

• Dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat/ kematian.

Page 9: Imunisasi

Syarat pemberian imunisasi

Pada bayi/ anak yang sehat

Vaksin harus baik

Pemberian imunisasi dg teknik yg tepat

Mempertahankan dosis

Mengetahui jadwal umur dan jenis imunisasi yang diterima

Page 10: Imunisasi

Sistem kekebalan aSistem kekebalan ada 2 macam :da 2 macam :

1. Kekebalan Aktif

Adl kekebalan/ perlindungan yg dibuat oleh tubuh sendiri, akibat terpajan pd antigen spt imunisasi/ terpajan scr ilmiah. Imunisasi aktif biasanya berlangsung lbh lama & menetap lbh lama.

Page 11: Imunisasi

a. Kekebalan aktif alamiah

didptkn bila seseorg menderita suatu penyakit. Mis. Pnykt campak

b. Kekebalan aktif buatan

didapat bila seseorg mendapat vaksin/ imunisasi.

Page 12: Imunisasi

2. Kekebalan pasif

Adl kekebalan/ perlindungan yg diperoleh dr luar tubuh, bukan dibuat oleh indivisu itu sendiri. Kekebalan pasif tdk berlangsung lama, krn akan dimetabolisme oleh tubuh.

Page 13: Imunisasi

a. Kekebalan pasif alamiah

kekebalan yg didpat oleh bayi yg menerima kekebalan dari ibunya. Antibodi disalurkan mll plasenta pd 1-2 bln, antibodi ini akan melindungi bayi dr pnykt t3 smp usia 1th

b. Kekebalan pasif buatan

kekebalan yg diberikan dg cara menyuntikkan zat antibodi. Mis. Suntik ATS pd pasien yg terluka.

Page 14: Imunisasi

Imunisasi yg diwajibkan• BCG

• Hepatitis B

• DPT

• Polio

• Campak

Page 15: Imunisasi

Imunisasi yang dianjurkan :• MMR

• Hib

• Hepatitis A

• Cacar air

Page 16: Imunisasi

Jenis

Vaksin

Umur VaksinasiBulan Tahun

lhr 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12

BCG

HepB 1 2 3

Polio 0 1 2 3 4 5

DTP 1 2 3 4 5

Campak 1 2

Hib 1 2 3 4

MMR 1 2

Tifoid Ulangan tiap 3 th

HepA 2x interval 6-12 bln

Varisela

Jadwal Jadwal VaksinasiVaksinasi Rekomendasi IDAI 2004 Rekomendasi IDAI 2004

Page 17: Imunisasi

VaksinasiVaksinasi

• Memberikan vaksin (bakteri / virus hidup dilemahkan / mati, komponen) atau toksoid

• Disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut untuk merangsang kekebalan tubuh penerima hati-hati : dapat menimbulkan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)

Prosedur vaksinasi yang benarProsedur vaksinasi yang benar : : • Merangsang Merangsang kekebalan lebih baikkekebalan lebih baik• MMeemmperkecil dampak KIPIperkecil dampak KIPI : medik, non medik : medik, non medik

Page 18: Imunisasi

ProsedurProsedur Vaksinasi Vaksinasi• Penyimpanan dan transportasi vaksin• Persiapan alat dan bahan : untuk vaksinasi dan

mengatasi gawat - darurat• Persiapan pemberian :

– anamnesis, umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya, riwayat KIPI, Indikasi kontra dan perhatian khusus

– Informed consent : manfaat, risiko KIPI– pemeriksaan fisik

• Cara pemberian– dosis, interval – Lokasi, sudut, kedalaman

• Pemantauan KIPI • Sisa vaksin, pemusnahan alat suntik• Pencatatan (dan pelaporan)

Page 19: Imunisasi

Vaksin BakteriVaksin Bakteri VaksinVaksin Virus Virus

VaksinVaksin HidupHidup

• BCG

• Difteria• Tetanus• Pertusis• Kolera

• Meningo• Pneumo• Hib• Typhoid Vi

•Campak• Parotitis• Rubela• Varisela

• OPV

• Yellow Fever

• Influenza

• Hepatitis B• Hepatitis A

• IPV• Rabies

VaksinVaksinInaktifInaktif

Jenis-jenis VaksinJenis-jenis Vaksin

Page 20: Imunisasi

VAKSIN BCG (VAKSIN BCG (BACILUS CALMETE GUERINBACILUS CALMETE GUERIN))

• Pengebalan terhadap penyakit TBC• Susunan kuman BCG masih hidup yg

dilemahkan• Penyimpanan 2-8 ºC, lebih baik dlm

frezeer, diberikan pd usia 0-2bln• Dosis pemberian Bayi = 0,05 ml IC pd

deltoid kanan• Kemasan vaksin dilarutkan dlm 4 ml

pelarut, efektif untk 25 org, hrs hbs dlm 4 jam

Page 21: Imunisasi

• Efek samping

Reaksi scr normal akan timbul 2 minggu spt pembengkakan kecil, merah pd tempat penyuntikan yg kmd abses kecil dg diameter 10 mm, luka akan sembuh sendiri meninggalkan jar. Parut, biasanya bayi tdk menderita demam.

Page 22: Imunisasi

Vaksin BCGVaksin BCG

Page 23: Imunisasi

VAKSIN DPT (DIFTERIA, PERTUSIS, TETANUS)VAKSIN DPT (DIFTERIA, PERTUSIS, TETANUS)

• Guna untuk memberikan kekebalan thd penyakit difteri, pertusis, tetanus.

• Susunan vaksin pertusis terbuat dari kuman bordetella pertusis yg telah dimatikan, dikemas dg vaksin difteri dan tetanus.

• Penyimpanan 2-8 ºC

• Dosis 0,5 cc IM/ SC

Page 24: Imunisasi

• Kuman difteri sangat ganas dan mudah menular, gejala demam tinggi dan tampak adanya selaput putih kotor pada tonsil/ amandel.

• Di Indonesia vaksin difteri, pertusis, tetanus tdp 3 jenis kemasan yaitu :

Kemasan tunggal khusus untk tetanus, bentuk kombinasi DT & kombinasi DPT diberikan 3 X, yaitu sejak bayi umur 2 bln,selang wkt penyuntikan min 4 mgg

Page 25: Imunisasi

suntikan pertama tdk memberikan perlindungan apa2, shg suntikan ini hrs diberikan 3. Imunisasi ulang pertama dilakukan pd usia 1-2 th, 6 th, kls 6 SD dg vaksin DT tanpa P

• Efek samping panas

Page 26: Imunisasi

Vaksin DVaksin Difteri Tetanus Pertusis ifteri Tetanus Pertusis whole cellswhole cells (DTPw) (DTPw)

dan dan Tetanus Tetanus TToksoid (TT)oksoid (TT)

Heat Marker /Vaccine Vial Monitor (VVM)

Page 27: Imunisasi

Vaksin DVaksin Difteri ifteri TTetanus etanus PPertusis ertusis aselulaselulaarr (DTPa) (DTPa)

Page 28: Imunisasi

VAKSIN POLIOVAKSIN POLIO

• Guna untuk kekebalan thd polio melitis

• Dosis 2 tetes

• Terdapat 2 jenis vaksin yg beredar :

- Vaksin yg mengandung virus polio yg dimatikan (vaksin salk),

suntikan

- vaksin yg mengandung virus polio yg masih hidup, yg telah

dilemahkan (virus sabin), oral/ mulut dlm bentuk cairan

Page 29: Imunisasi

Di Indonesia yg umum diberikan adl virus sabin (kuman yg dilemahkan). Cara pemberiannya melalui cairan yang diteteskan ke mulut.

Page 30: Imunisasi

Vaksin Polio OralVaksin Polio Oral (OPV) (OPV)

Heat MarkerVaccine Vial Monitor (VVM)

Page 31: Imunisasi

Perubahan warna vaksin polio karena perubahan pH

Boleh diberikan

Page 32: Imunisasi

VAKSIN CAMPAKVAKSIN CAMPAK

• Guna untuk kekebalan thd campak• Susunan kuman yg dilemahkan • Penyimpanan suhu 6 ºC• Setelah dilarutkan vaksin minimal 8 jam• Dosis pemberian 0,5 ml SC, dideltoid

lengan atas• Gejala khas timbulnya bercak-bercak

merah dikulit stlh 3-5 hari anak menderita demam, batuk/ pilek

Page 33: Imunisasi

• Proteksi : mulai 2 mgg setelah vaksinasi

• BIAS : ulangan campak saat masuk SD

Page 34: Imunisasi

Vaksin CampakVaksin Campak

Heat MarkerVaccine Vial Monitor(VVM)

Page 35: Imunisasi

VAKSIN HEPATITIS BVAKSIN HEPATITIS B

• Cara penularan hepatitis B dpt tjd melalui mulut, tranfusi darah dan jarum suntik.

• Pd bayi, hep B dpt tertular dari ibu melalui placenta semasa bayi dlm kandungan/ pd saat kelahiran.

• Penyimpanan 2-8 ºC• Imunisasi dasar hep B diberikan 3X dg

tenggang wkt 1 bln antara suntikan 1 & 2

Page 36: Imunisasi

dan tenggang wkt 5 bulan antara suntikan kedua dan ketiga, imunisasi ulang diberikan 5 th stlh pemberian imunisasi dasar.

Page 37: Imunisasi

VAKSIN MMR (Mumps, Morbili, VAKSIN MMR (Mumps, Morbili, Rubella)Rubella)

• Penyimpanan 2-8 ºC

• Penyuntikan SC/ IM

• Vaksin ini masih di impor dan harganya cukup mahal

• Imunisasi MMR diberikan 1X stlh anak berumur 15 bulan

Page 38: Imunisasi

VAKSIN TIFUS/ TIFOIDVAKSIN TIFUS/ TIFOID

• Penyimpanan 2-8 º C, penyuntikan IM/ SC

• Ada 2 jenis vaksin tifoid:- Vaksin oral (vivotif) diberikan umur 6 th/ lbh, kemasan 3 kapsul- Vaksin suntikan (TyphimVi)

diberikan sekali pd anak umur 6 th dan diulang 3 th

Page 39: Imunisasi

VAKSIN RADANG SELAPUT OTAK VAKSIN RADANG SELAPUT OTAK HAEMOPHILUS INFLUENZA tipe B (Hib)HAEMOPHILUS INFLUENZA tipe B (Hib)

• Penyimpanan 2-8 ºC, jgn beku

• Penyakit ini berbahaya dan paling sering menyerang anak usia 6-12 bulan.

Page 40: Imunisasi

• Radang selaput otak Hib sering mengakibatkan cacat saraf/ kematian

• Di Indonesia telah beredar 2 jenis vaksin Hib yaitu ActHIB buatan perancis dan PedvexHIB buatan USA

• PedvexHIB imunisasi dasar diberikan 2 kali pd usia 2-14 bln dg selang wkt 2 bln.

• ActHIB imunisasi dasar diberikan pd usia 2-6 bln sebanyk 3X dg jarak wkt 1-2 bln

Page 41: Imunisasi

Vaksin Vaksin Haemophilus Haemophilus influenza binfluenza b (Hib) (Hib)

Page 42: Imunisasi

VAKSIN HEPATITIS AVAKSIN HEPATITIS A

• Penyuntikan IM

• Kontraindikasi demam, infeksi akut

• Imunisasi dasar dengan vaksin Havrix diberikan 2 X dg selang waktu 2-4 mgg, dosis ke 3 diberikan 6 bln stlh suntikan pertama

Page 43: Imunisasi

VAKSIN CACAR AIR (VARICELLA)VAKSIN CACAR AIR (VARICELLA)

• Penyuntikan SC

• Kontraindikasi demam, infeksi akut

• Cacar air mrp penyakit yg sangat menular, ttp ringan.

Page 44: Imunisasi

• Gejala yg khas : mula-mula timbul bintik kemerahan yg makin membesar membentuk gelembung berisi air dan akhirnya mengering dlm wkt 1 mgg

Page 45: Imunisasi

Penyimpanan vaksinPenyimpanan vaksin

• Di Tingkat Propinsi : kmr dingin & kmr beku– Suhu kamar dingin: +2 s/d +8 Cº– Suhu kamar beku: -15 s/d -25 Cº

• Di Kabupaten dan Pelayanan Primer– Jarak lemari es dengan dinding belakang 15 cm– Lemari es tidak terkena sinar matahari langsung– Sirkulasi ruangan cukup

• Penyusunan vaksin– Jarak menyusun dos vaksin 1-2 cm atau – satu jari antar dos vaksin

Page 46: Imunisasi

Cool BoxCool Box Untuk Menyimpan VaksinUntuk Menyimpan Vaksin

Page 47: Imunisasi
Page 48: Imunisasi

Plastik penetes (dropper) Polio JANGAN disimpan di lemari eskrn jadi rapuh, mudah robek

Page 49: Imunisasi
Page 50: Imunisasi

Jenis Vaksin Suhu Penyimpanan Umur Vaksin

BCG +2 s/d +8°C

-15°s/d -25°C

1 tahun

1 tahun

DPT +2° s/d +8°C 2 tahun

Hepatitis B +2° s/d +8°C 26 bulan

TT +2° s/d +8°C 2 tahun

DT +2° s/d +8°C 2 tahun

OPV +2° s/d +8°C

-15° s/d -25°C

6 bulan

2 tahun

Campak +2° s/d +8°C

-15° s/d -25°C

2 tahun

2 tahun

Masa simpan vaksinMasa simpan vaksin belum dipakai belum dipakaiVademicum Bio Farma Jan.2002

Page 51: Imunisasi

Penyediaan vaksin dan alat-alatPenyediaan vaksin dan alat-alat

• Vaksin + pelarut khusus• termos, ice-packed, es batu• peralatan vaksinasi (alat cuci tangan,

pemotong ampul, alat suntik sekali pakai, kapas alkohol, plester, kotak limbah)

• Alat penanganan kedaruratan (adrenalin, kortikosteroid, selang dan cairan infus, oksigen),

• Pencatatan : Buku KIA, KMS, blangko vaksinasi

Page 52: Imunisasi

Anamnesis / KIEAnamnesis / KIE

– Cek identitas, vaksinasi yang telah didapat– Umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya– Informed consent : manfaat dan KIPI– Indikasi kontra, perhatian khusus, penyakit, obat– KIPI vaksinasi sebelumnya– Penanggulangan KIPI seandainya terjadi– Rutin pediatrik

• Asupan nutrisi, miksi, defekasi, tidur• Pertumbuhan dan perkembangan

– Jadwal vaksinasi berikutnya

Page 53: Imunisasi

VVM = VVM = Vaccine Vial MonitorVaccine Vial Monitor

Page 54: Imunisasi

Penempatan alat Penempatan alat untuk memudahkan vaksinasiuntuk memudahkan vaksinasi

Kursi pasienKursi vaksinator

Tempat sampah

Kotak pembawa vaksin

Kotak pembuangan jarum

bekasForm R&R

Air & sabun untuk cuci

tangan

Page 55: Imunisasi

Informed consent (1)Informed consent (1)

• Di Amerika, Australia : belum ada ketentuan pasien atau keluarganya harus menanda tangani pernyataan mengerti dan menyetujui

• Di Indonesia (Permenkes no. 585 /1989 ttg Persetujuan Tindakan Medik) pernyataan tertulis hanya untuk tindakan diagnostik atau terapeutik, vaksinasi belum perlu pernyataan tertulis

Page 56: Imunisasi

• Boleh meminta tanda tangan dari orangtua atau pengasuh bahwa telah diberikan informasi, dimengerti dan menyetujui vaksinasi

• Penjelasan tentang manfaat dan risiko vaksinasi disampaikan dengan empathy

• Bukan dengan cara menghakimi (non-judgmental approach)

• Gunakan istilah awam dan sederhana

Page 57: Imunisasi

Persiapan pemberian vaksin Persiapan pemberian vaksin

• Cuci tangan dengan antiseptik

• Baca nama vaksin, tanggal kadaluwarsa,

• Teliti kondisi vaksin apakah masih layak : warna indikator VVM,

• Kocok : penggumpalan, perubahan warna

• Alat suntik : sekali pakai

• Encerkan dan ambil vaksin sebanyak dosis

• Ukuran jarum : ketebalan otot bayi / anak

• Pasang dropper polio dengan benar

Page 58: Imunisasi

Ukuran jarumUkuran jarumIntramuskular di paha mid-anterolateral• Neonatus

– kurang bulan / BBLR : 5/8 inch (15,8 mm)– cukup bulan : 7/8 inch (22,2 mm)

• 1 – 24 bulan : 7/8 – 1 inch(22,2-25,4 mm)

Intramuskular di deltoid• > 2 thn (tergantung ketebalan otot)

7/8 – 1,25 inch (22,2 -31,75 mm) • Usia sekolah dan remaja : 1,5 inch

(38,1mm)

Page 59: Imunisasi

Mengatasi ketakutan dan nyeriMengatasi ketakutan dan nyeri

• Jangan menakut-nakuti anak • Empati, jangan dipaksa dengan dipegang kuat• Diajak bicara, dielus-elus, ditenangkan• Bayi baru lahir : diberi sukrosa dilidahnya• Tekan 10 detik sebelum disuntik• Tempel es batu 1 – 2 detik tidak

direkomendasikan• Krim EMLA (Eutetic Mixture of Local

Anesthesia) 1 jam sebelum penyuntikan, efek sampai 24 jam

Page 60: Imunisasi

• Lidocaine topikal : 10 menit sebelum disuntik

• Anak : bernafas dalam, tiup baling-baling, ajak bicara, bacakan cerita, musik

• Dipijat atau digoyang-goyang sesudah vaksinasi

Page 61: Imunisasi

Penyuntikan dan penetesan vaksinPenyuntikan dan penetesan vaksin

• Bicara pada bayi dan anak

• Tentukan lokasi penyuntikan : paha, lengan

• Posisi bayi / anak : nyaman dan aman

• Desinfeksi

• Pegang; peregangan kulit, cubitan

• Penyuntikan: dosis, sudut, cara

• Tetesan: dosis, hati-hati dimuntahkan

• Penekanan bekas suntikan

Page 62: Imunisasi

• Membuang alat suntik bekas

• Penulisan tanggal vaksinasi di kolom yang sudah disediakan

Page 63: Imunisasi

Teknik dan posisi penyuntikanTeknik dan posisi penyuntikan

• Bayi digendong pengasuh,

• Anak dipeluk menghadap pengasuh (chest to chest)

• Otot yang akan disuntik : lemas (relaks)

• Tungkai : sedikit rotasi ke dalam

• Lengan : sedikit fleksi pada sendi siku

• Anak dipersilahkan memilih lokasi suntikan

Page 64: Imunisasi

• Metode Z tract : sebelum jarum disuntikkan geser kulit dan subkutis ke samping, setelah disuntik kemudian lepaskan

• Jarum disuntikan dengan cepat

• Bila suntikan lebih dari 1 kali, disuntikan bersamaan

Page 65: Imunisasi

Posisi anak Posisi anak ketika diketika divaksinasivaksinasi

Tungkai anakdijepit paha ibu

Lengan yg satudijepit ketiak ibu

Tangan yg laindipegang ibu, Kemudian anak dipeluk

Page 66: Imunisasi

Posisi AnakPosisi Anak kurang aman kurang aman

Kaki bebasBisa berontak

suntik

Tangan bebasBisa meraih jarum

suntik

Page 67: Imunisasi

Posisi Posisi bbayi dalam ayi dalam pelukanpelukan iibubu pada pada penyuntikan BCGpenyuntikan BCG

Page 68: Imunisasi

PenetesanPenetesan vaksinvaksin poliopolio

Page 69: Imunisasi

Teknik Teknik Penyuntikan dan PenetesanPenyuntikan dan Penetesan

Subcutaneouse.g. measles, mumps,

rubella, varicella

Intramuscular e.g. hepatitis A and B,

DTP

IntradermalBCG

Orale.g. polio

Page 70: Imunisasi

Sisa vaksinSisa vaksin

• BCG – setelah dilarutkan harus segera diberikan dalam 4

jam (simpan dalam suhu 2 – 8 ◦ C)

• Polio – Setelah dibuka harus segera diberikan dalam 7 hari

(simpan dlm suhu 2 – 8 ◦ C)

• DPT – Bila ada penggumpalan atau partikel yang tidak

hilang setelah dikocok jangan dipakai

• Campak – Setelah dilarutkan harus diberikan dlm 8 jam (simpan

dlm suhu 2 – 8 ◦ C)

Page 71: Imunisasi

Pemantauan setelah Pemantauan setelah vaksinasivaksinasi

• Perhatikan keadaan umum

• Tunggu 30 menit di ruang tunggu

Page 72: Imunisasi

Safe injectionSafe injection

Aman bagi yang disuntik penyuntik lingkungan

Page 73: Imunisasi

Tidak aman bagi yang disuntikTidak aman bagi yang disuntik • Vaksin

– Suhu > 8° C, atau VVM telah terpapar panas

– Botol vaksin bocor, retak, atau terpasang jarum

– Ada partikel dalam larutan– Telah dilarutkan lebih dari 6 jam – Beku : DPT, DT, TT, HepB, Hib (tidak

boleh beku)– Uji kocok tetap menggumpal (kecuali

HepB atau Hib)

Page 74: Imunisasi

Tidak aman bagi yang disuntikTidak aman bagi yang disuntik

• Alat suntik– Spuit disposable dipakai ulang– Hanya mengganti jarum– Tidak dibersihkan dulu langsung disterilkan– Hanya dengan desinfektan– Membakar jarum di api– Merebus dalam panci terbuka– Menyentuh ujung jarum

Page 75: Imunisasi

Tidak aman bagi yang disuntikTidak aman bagi yang disuntik

• Cara melarutkan / pengambilan vaksin – Cairan pelarut untuk vaksin lain atau >

8°C– 1 spuit diisi beberapa dosis sekaligus– jarum ditinggalkan menancap di vial– Mencampur isi 2 vial

• Lokasi, posisi , kedalaman penyuntikan• Tidak ada alat / obat gawat -

kedaruratan

Page 76: Imunisasi

Tidak aman bagi penyuntikTidak aman bagi penyuntik

• Menekan luka berdarah dengan jari(semua cairan tubuh dapat menularkan kuman)

• Membawa atau meletakkan alat suntik bekas sembarangan (tidak langsung membuang ke kotak limbah)

• Menyentuh atau mencabut jarum suntik• Menutup kembali (recapping) jarum suntik• Mengasah jarum bekas• Memilah-milah tumpukan jarum bekas• Tidak ada alat / obat gawat darurat

Tidak aman bagi lingkungan : Meninggalkan alat suntik bekas sembarangan

Page 77: Imunisasi

Tempat Pembuangan Limbah

Page 78: Imunisasi

Pemusnahan Kotak + Isi limbahPemusnahan Kotak + Isi limbah

• Dibakar dalam insinerator khusus (suhu 600 - 1100° C)– risiko pencemaran kecil– Rp. 10 – 30 juta, BBM / kayu bakar

• Dibakar dalam lubang atau drum

• Digiling– Milling atau shreeding– Serbuk masih infeksius– 375-750 alat suntik / jam– listrik 750 w

Page 79: Imunisasi

Pemberian Vitamin APemberian Vitamin A

• Di Indonesia pemberia vit A dimulai setelah anak umur 6 bulan

• Dosis Umur 6-12 bulan = vit A 100.000 IU sekali

• Dosis umur 1-5 th = Vit A 200.000 IU, dua kali dlm setahun

• Pemberian serentak pd bln Februari & Agustus

Page 80: Imunisasi

MATUR NUWUN......