Post on 03-Mar-2019
i
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
PADA EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN
STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH
TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh
ENDRO ADI WIBOWO
11112257
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ii
iii
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
PADA EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN
STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH
TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan, (S. Pd)
Oleh
ENDRO ADI WIBOWO
11112257
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
iv
Drs. Bahroni, M.Pd.
Dosen IAIN Salatiga
NOTA PEMBIMBING
Lampiran : 4 eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Sdr. ENDRO ADI WIBOWO
NIM 11112257
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu’alaikum W. W.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Endro Adi Wibowo
NIM : 11112257
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA
EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI
SMK MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN 2017
Dengan ini mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum W. W.
Salatiga, 30 Agustus 2017
Pembimbing
Drs. Bahroni, M.Pd.
NIP. 19640818 199403 1 004
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id
SKRIPSI
PENDIDIKAN KARAKTER PADA EKSTRAKURIKULER
HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH
TAHUN 2017
Disusun Oleh
ENDRO ADI WIBOWO
NIM : 11112257
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Skripsi Jurusan Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga pada tanggal 29 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Achmad Maimun, M.Ag.
Sekretaris Penguji : Drs. Bahroni, M.Pd.
Penguji I : Drs. Abdul Syukur, M.Si.
Penguji II : Siti Rukhayati, M.Ag
Salatiga, 3 Oktober 2017
Dekan FTIK
Suwardi, M. Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
vi
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Endro Adi Wibowo
NIM : 11112257
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-banar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah. Selain itu, saya tidak keberatan naskah skripsi dipublikasikan.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 04 September 2017
Penulis
Endro Adi Wibowo
NIM : 11112275
vii
MOTTO
“SELALU ADA HARAPAN BAGI MEREKA YANG SERING
BERDOA, SELALU ADA JALAN BAGI MEREKA YANG
SERING BERUSAHA, DAN SELALU ADA KEMENANGAN
BAGI MEREKA YANG SERING MELAWAN HAWA
NAFSU”
(Endro Adi Wibowo)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Munjahid dan Ibu Siti Alfiyah.
Terimakasih atas kasih sayang, perhatiannya serta dukungan dan doa yang
tulus untukku di sini. Dengan segala pengorbanan kalian, Allah yang akan
membalasnya.
2. Adikku Citra Fajarini dan keluarga yang kusayangi, semoga menjadi
keluarga yang sakinah mawadah warahmah dan menjadi anak yang
sholikhah untuk Bapak/Ibu serta suamimu. Semoga kita bisa
membahagiakan Bapak dan Ibu.
3. Keponakanku pertama dek Rafa yang cakep dan lucu. Semoga menjadi
anak yang sholih dan menjadi kebanggaan orang tua.
4. Keluarga besar Mbah Abu Thoyib, Pakde Young dan Keluarga, Pakde
Hadi, serta Budhe Waqiah dan Keluarga yang telah memberikan motivasi
dan semangat untukku.
5. Sahabat-sahabat saya, Lala Halimah, Lutfi Asnawan (Boy), Eko prayitno,
M Sukron, Titik Isniatus Sholikhah, serta teman-teman yang yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan
bantuannya.
6. Keluargaku PAI G, Serikat PAI Tujuh (SEPATU) 2012, terimakasih atas
kebersamaannya. Mari kita lanjutkan perjuangan ini untuk mencerdaskan
anak bangsa kita.
ix
7. Teman-teman seperjuangan angkatan tahun 2012, yang menyemangati dan
memotivasi penulis.
8. Keluarga besar HW SMK Muhammadiyah Suruh, yang telah memberi izin
dalam penelitian skripsi saya.
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum W. W.
Alhamdulillahirabbil‟alamin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta
salam senantiasa tercurah kepada uswah khasanah kita Nabi Muhammad SAW
yang kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir. Aamiin.
Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “PENDIDIKAN KARAKTER PADA
EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK
MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN 2017” Skripsi ini disusun guna
memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam menyusun skripsi ini penulis telah menerima bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
2. Suwardi, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Siti Rukhayati, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
xi
4. Drs. Bahroni, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan,
membimbing, dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.
5. Prof. Dr. M. Zulfa, M. Ag. (Alm), selaku dosen pembimbing akademik (PA).
6. Segenap dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali
pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Keluarga besar penulis, atas segala motivasi, dukungan, doa restu kepada
penulis, sehingga dapat terselesaikan.
8. Keluarga besar HW SMK Muhammadiyah Suruh 2017 yang telah
memberikan izin bagi penulis untuk melaksanakan penelitian.
9. Para pembina, pengurus, dan anggota HW SMK Muhammadiyah Suruh 2017
dan siswa-siswi SMK Muhammadiyah Suruh yang telah membantu penelitian
dan mengumpulkan data-data.
10. Teman-teman satu angkatan tahun 2012 yang telah memberikan semangat
belajar dan motivasi.
Penulis yakin bahwa dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini masih
sangat jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari semua pihak sangat
penulis harapkan. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semua,
aamin.
Wassalamu’alaikum W. W.
Salatiga, 30 Agustus 2017
Endro Adi Wibowo
NIM : 11112257
xii
ABSTRAK
Wibowo, Endro Adi. 2017. Pendidikan Karakter Pada Ekstrakurikuler Hizbul
Wathan Studi Kasus di SMK Muhammadiyah Suruh Tahun 2017. Skripsi.
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M.Pd.
Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Hizbul Wathan
Rendahnya karakter bangsa ini menjadi perhatian semua pihak.
Kepedulian kita pada karakter. Kegiatan pembinaan kesiswaan yang selama ini
diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk
pendidikan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kepanduan
(HW) adalah sistem pendidikan di luar keluarga dan sekolah untuk anak, remaja
dan pemuda. HW yang berada di SMK Muhammadiyah Suruh merupakan suatu
ekstrakurikuler yang menerapkan tentang pendidikan karakter yang menyangkut
moral perserta didik khususnya dalam karakter atau sikap kedisiplinan peserta
didik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk
pendidikan karakter pada ekstrakurikuler Hizbul Wathan, bagaimana strategi
implementasi ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam meningkatkan pendidikan
karakter pada peserta didik di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017, serta
faktor apa saja yang menjadi penunjang dan penghambat dalam penanaman
karakter peserta didik pada ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMK
Muhammadiyah Suruh Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini
meliputi sumber primer yakni pengurus serta anggota ekstrakurikuler HW dan
sumber sekunder yang berupa dokumen pendukung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk pendidikan
karakter di Hizbul Wathan melalui kegiatan mingguan dan tahunan. Program
mingguan yang di dalamnya mengajarkan materi-materi tentang pengetahuan
umum, keislaman, dan keterampilan kepanduan. Program Tahunan yaitu kemah
bakti yang merupakan kemah yang dilakukan setiap satu tahun sekali pada
pertengahan semester genap yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas X SMK
Muhammadiyah Suruh, pengurus Hizbul Wathan SMK Muhammadiyah Suruh
serta didampingi oleh pembina. Strategi implementasi pendidikan karakter yang
dilakukan Hizbul Wathan dengan kegiatan kemah bakti yang dipimpin dan dilatih
langsung oleh TNI AD di Barak TNI AD, pendidkan karakter yang diajarkan oleh
TNI AD yaitu tentang kedisiplinan, ketegasan, kerjasama, ketaqwaan, dan bakti
sosial. Faktor pendukung kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMK
Muhammadiyah Suruh di antaranya yakni adanya lembaga persyarikatan dan
pihak sekolah yang mewajibkan ekstrakurikuler Hizbul Wathan, adanya pelatihan-
pelatihan yang diadakan untuk pembina Hizbul Wathan, dan pengurus Hizbul
Wathan memiliki semangat untuk melatih kegiatan Hizbul Wathan. Adapun
Faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMK
Muhammadiyah Suruh yakni mereka yang bukan dari perserikatan
Muhammadiyah, tidak suka kepanduan dan datang terlambat pada saat latihan.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... iii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................................ iv
PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... vi
MOTTO ............................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
ABSTRAK ........................................................................................................ xii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7
E. Penegasan Istilah ...................................................................... 8
F. Metodologi Penelitian ............................................................. 10
G. Sistematika Penulisan.............................................................. 14
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 16
A. Pendidikan Karakter ................................................................ 16
xiv
1. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................. 16
2. Tujuan Pendidikan Karakter .................................................. 18
B. Model Pendidikan Karakter ........................................................ 19
1. Pendekatan Komprehensif ................................................... 19
2. Metode Komprehensif......................................................... 20
3. Strategi Pendidikan Karakter .............................................. 22
4. Evaluasi Pendidikan Karakter ............................................. 22
5. Pembelajaran Terpadu ......................................................... 23
6. Pengembangan Kultur Perguruan Tinggi ............................ 23
C. Nilai-Nilai Karakter ................................................................... 24
D. HW Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler ...................................... 26
1. Pengertian HW .................................................................... 26
2. Sejarah HW ......................................................................... 26
3. Tujuan HW .......................................................................... 27
E. Penelitian yang Relevan ............................................................ 27
BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN....................... 31
A. Paparan Data .............................................................................. 31
1. Sejarah Singkat HW .............................................................. 27
2. Periodisasi Perkembangan HW di SMK Muhammadiyah Suruh
........................................................................................... .... 32
3. Tujuan didirikannya HW ....................................................... 34
4. Visi dan Misi HW.................................................................. 34
5. Struktur Organisasi dan Tugas Wewenang HW ................... 35
6. Pelaksanaan Kegiatan HW .................................................... 44
xv
B. Temuan Penelitian .......................................................................... 45
1. Bentuk-bentuk Pendidikan Karakter pada Ekstarkulikuler HW di
SMK Muhammadiyah Suruh .......... .......................................... 45
2. Strategi Ekstrakurikuler HW dalam Meningkatkan Pendidikan
Karakter Peserta Didik di SMK Muhammadiyah Suruh............ 47
3. Faktor Penunjang dan Penghambat Kegiatan Ekstrakurikuler HW
dalam Penanaman Karakter Peserta Didik .................................. 48
BAB IV : PEMBAHASAN .............................................................................. 51
A. Bentuk-bentuk Kegiatan Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler
HW di SMK Muhammadiyah Suruh ............................................ 51
B. Strategi Ekstrakurikuler HW dalam Meningkatkan Pendidikan
Karakter Peserta Didik di SMK Muhammadiyah Suruh .............. 54
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan HW dalam
Membentuk Karakter Siswa di SMK Muhammadiyah Suruh ...... 57
BAB V : PENUTUP .......................................................................................... 60
A. Kesimpulan ................................................................................... 60
B. Saran-saran .................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan manusia
menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu
maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun antar
bangsa. Bagi pemeluk agama, masa depan mencakup kehidupan di dunia
dan pandangan tentang kehidupan hari kemudian yang bahagia (Umaedi,
2004:1).
Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung
sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan
berlangsung di segala jenis, bentuk, dan tingkat lingkungan hidup, yang
kemudian mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada di dalam diri
individu. Pendidikan merupakan sistem proses perubahan menuju
pendewasaan, pencerdasan, dan pematangan diri. Pada dasarnya
pendidikan adalah wajib bagi siapa saja, kapan saja, dan dimana saja,
karena menjadi dewasa, cerdas, dan matang adalah hak asasi manusia pada
umumnya (Suharton, 2006:79-80).
Rendahnya karakter bangsa ini menjadi perhatian semua pihak.
Kepedulian kita pada karakter telah dirumuskan pada fungsi dan tujuan
pendidikan bagi masa depan bangsa ini. Pasal 3 Undang-Undang Nomer
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
2
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Ketentuan undang-undang tersebut dapat dimaknai bahwa
pendidikan nasional mendorong terwujudnya generasi penerus bangsa
yang memiliki karakter religius, berakhlak mulia, cendekia, mandiri, dan
demokratis. Seiring dengan tujuan pendidikan ini pula, Kementerian
Pendidikan Nasional (sekarang: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan) mulai tahun 2010 mencanangkan pembangunan karakter
bangsa dengan empat nilai pokok, yaitu jujur, cerdas, tangguh, dan peduli.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai
perilaku (karakter) kepada warga sekolah atau kampus yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan, sehingga menjadi
manusia paripurna (insan kamil) (Darmiyati, 2013:2-3).
Pendidikan karakter mempunyai makna lebih tinggi dari
pendidikan moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar
dan mana yang salah, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan
(habituation) tentang hal yang baik sehingga peserta didik menjadi paham
3
(domain kognitif) tentang mana yang baik dan salah, mampu merasakan
(domain efektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (domain
perilaku). Sebagai mana kata Aristoteles pendidikan karakter itu erat
kaitannya dengan “habit” atau kebiasaan yang terus menerus dipraktikkan
atau dilakukan.
Menurut Wynne (1991), istilah karakter diambil dari bahasa
Yunani yang berarti „to mark‟ (menandai). Istilah ini lebih difokuskan
pada bagaimana upaya pengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk
tindakan atau tingkah laku. Wynne mengatakan bahwa ada dua pengertian
tentang karakter. Kesatu, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah
laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah
orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya apabila
seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut
memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya
dengan „personality‟.
Seseorang baru bisa disebut “orang yang berkarakter” (a person of
character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral. “Dengan
demikian, pendidikan karakter yang baik, menurut Lickona, harus
melibatkan bukan saja aspek “knowing de good” (moral knowing), tetapi
juga “desiring de good” atau “lowing de good” (moral feeling) dan “acting
de good” (moral action). Dalam, moral knowing terdapat enam hal yang
menjadi tujuan dari diajarkannya, yakni: 1) moral awareness, 2) knowing
4
moral values, 3) persperctive taking, 4) moral peasoni, 5) decision making
dan 6) self-knowledge (Darmiyati, 2009: 10-11)..
Dari segi bahasa Hizbul Wathan (HW) adalah membela tanah air
sedangkan HW adalah suatu organisasi otonom di lingkungan perserikatan
Muhammadiyah yang bergerak di bidang kepanduan bahkan Hizbul
Wathanpun merupakan satu-satunya kepanduan Islam yang diakui di
Indonesia yang didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan di Yogyakarta, tepatnya
di Kauman.
Kegiatan pembinaan kesiswaan yang selama ini diselenggarakan
sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk pendidikan
karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kegiatan
pembinaan kesiswaan merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara
khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Melalui kegiatan
pembinaan kesiswaan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan
rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik.
Gerakan Kepanduan HW dibangkitkan oleh pertama kali oleh KH.
Ahmad Dahlan pendiri Persyarikatan Muhammadiyah pada tahun 1918,
dengan mengambil nilai-nilai positif dari scouting dunia, disesuaikan
dengan misi dan tujuan-tujuan Muhammadiyah, menutup kelemahan
pendidikan formal yang dilakukan oleh sekolah-sekolah dan ataupun
5
lembaga pendidikan di lingkungan Muhammadiyah yang tidak lain
ditujukan agar kelak terbentuknya akhlaq luhur/mulia yang dapat
mengangkat harkat dan martabat manusia. Akhlaq mulia hanya akan dapat
ditunjukkan melalui karakter kemanusiaan dan hanya dapat dimulai kalau
dididik semenjak umur anak-anak menuju ketingkat remaja dan pemuda.
Kepanduan HW adalah sistem pendidikan di luar keluarga dan
sekolah untuk anak, remaja dan pemuda. Dilakukan di alam terbuka
dengan metode yang menarik, menyenangkan dan menantang, dalam
rangka membentuk warga negara yang berguna dan mandiri. Gerakan
Kepanduan HW adalah Kepanduan Islami, artinya dalam upaya
menanamkan aqidah Islamiyah dan membentuk akhlaq mulia kepada
peserta didik dilakukan dengan metode kepanduan.
HW yang berada di SMK Muhammadiyah Suruh merupakan suatu
ekstrakurikuler yang menerapkan tentang pendidikan karakter yang
menyangkut moral perserta didik khususnya dalam karakter atau sikap
kedisiplinan peserta didik. Pendidikan karakter dalam ekstrakurikuler ini
diartikan sebagai suatu latihan mental dan fisik yang menghasilkan
manusia berkarakter dan berakhlaq mulia untuk melaksanakan tugas
kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah.
Pendidikan karakter yang diterapkan di ekstrakurikuler ini bertujuan
memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk memimpin
kehidupannya sesuai dengan cita-cita, nilai-nilai Islam yang telah
6
menjiwai dan mewarnai corak dari kepribadiannya serta dapat
menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi terhadap masyarakat.
Berawal dari latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan mengambil sebuah judul :
“IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA
EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK
MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN 2017”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka untuk memberikan
arahan operasional dalam rangka mengupayakan penentuan langkah-
langkah penarikan kesimpulan secara nyata. Maka secara operasional
penulis merumuskan beberapa pokok-pokok masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk-bentuk kegiatan pendidikan karakter pada
ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017?
2. Bagaimana strategi implementasi ekstrakurikuler HW dalam
meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik di SMK
Muhammadiyah Suruh tahun 2017?
3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penunjang dan penghambat
dalam penanaman karakter peserta didik pada ekstrakurikuler HW
di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka dapat ditentukan tujuan
penelitian ini, antara lain :
7
1. Untuk mendiskripsikan bentuk-bentuk kegiatan pendidikan
karakter pada ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh
2. Untuk mendiskripsikan strategi implementasi ekstrakurikuler HW
dalam meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik di
SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017
3. Untuk mendiskripsikan faktor-faktor apa saja yang menjadi
penunjang dan penghambat dalam penanaman karakter peserta
didik dalam ekstrakurikuler hizbul wathan di SMK
Muhammadiyah Suruh tahun 2017
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi
semua kalangan pendidik. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan itu
antara lain sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan
pengetahuan baru tentang implementasi pendidikan karakter pada
ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017.
2. Manfaat Praktis
Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan tentang implementasi
pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW di SMK
Muhammadiyah Suruh tahun 2017 sehingga dapat
mengaplikasikan ilmu yang telah dimiliki sehingga dapat
diterapkan di organisasi atau ekstrakurikuler lainnya.
8
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan untuk
membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu
dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung dalam judul skripsi di
sini, yaitu :
1. Implementasi
Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau
adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas,
tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan
(Usman, 2002:70).
Implementasi adalah bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan
yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan
norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu
implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek
berikutnya.
2. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah upaya terencana untuk menjadikan
peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga
peserta didik berperilaku sebagai insan kamil. Pada pendidikan karakter,
yang akan dibangun adalah karakter-budaya yang menumbuhkan
kepenasaranan intelektual (intellectual curiosity) sebagai modal untuk
mengembangkan kreativitas dan daya inovatif yang dijiwai dengan nilai
kejujuran dan dibingkai dengan kesopanan dan kesantunan (Diknas:2011).
9
Menurut Megawangi yang dikutip oleh Kusuma (2011:5)
Pendidikan karakter adalah “Sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar
dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan konstribusi
yang positif kepada lingkungannya”.
Pendidikan dalam arti luas adalah “suatu kompleks perbuatan yang
sistematis untuk membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan
pendidikan (Jumali, 2008:21)”. Pendidikan bertujuan “untuk menumbuh
kembangkan potensi manusia agar menjadi manusia dewasa, beradab, dan
normal (Jumali, 2008:1)”.
3. Hizbul Wathan (HW)
Kepanduan bersifat universal bagi seluruh bangsa-bangsa. Hal ini
dapat dilihat dengan keberadaan gerakan pandu yang berada di berbagai
bangsa dan negara. Termasuk di Indonesia yang memiliki Gerakan
Pramuka dan gerakan pandu yang lain. Salah satu bentuk pendidikan
kepanduan yang ada di Indonesia saat ini selain dari Gerakan Pramuka,
terdapat pada organisasi Islam yaitu di Muhammadiyah dengan Organisasi
Otonom HW.
Di dalam Muhammadiyah, terdapat sebuah hierarki arah
pengkaderan yang dikelompokkan sesuai bidang garapnya pada
organisasi-organisasi otonom (Ortom). Pada Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah pasal 16 ayat 1 tentang Organisasi Otonom menyatakan
yaitu, Organisasi Otonom adalah organisasi yang dibentuk oleh
10
persyarikatan guna membina warga persyarikatan dan kelompok
masyarakat tertentu sesuai bidang-bidang kegiatan yang diadakan dalam
rangka mencapai maksud dan tujuan persyarikatan (PPM Badan
Pendidikan Kader, 1996 : 61).
Hizbul Wathan adalah salah satu ortom yang mempunyai arah
pendidikan kepanduan yang berisikan pendidikan kemandirian, permainan,
hiburan dan kedisiplinan (Asrofie, 2002 : 64).
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Sebuah penelitian tidak terlepas dari adanya pendekatan.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik,
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2008:6).
Sedangkan jenis penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian
studi kasus untuk mempermudah dalam pengumpulan data, penggalian
data dapat dilakukan melalui observasi, wawancara maupun
dokumentasi.
2. Kehadiran Penelitian
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
peneliti hadir dalam proses penelitian serta bertindak langsung sebagai
11
instrumen dan sebagai pengumpul data hasil observasi dan wawancara
yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih oleh peneliti adalah Ekstrakurikuler HW SMK
Muhammadiyah Suruh. Bahwa ekstrakurikuler tersebut terdapat
sesuatu menurut peneliti menarik untuk dijadikan sebagai lokasi untuk
penelitian yaitu Implementasi Pendidikan Karakter pada
Ekstrakurikuler Hizbul Wathan (HW) Studi Kasus di SMK
Muhammadiyah Suruh. Penelitian ini dilakukan di Ekstrakurikuler
HW SMK Muhammadiyah Suruh. Jl. Suruh No. 79 Kabupaten
Semarang.
4. Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data dibedakan menjadi dua macam
yaitu :
a. Data Primer
Jenis data primer dalam penelitian ini diperoleh secara
langsung dari sumber pengurus serta anggota Ekstrakurikuler HW
dengan melalui wawancara dan observasi.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh berasal dari bahan-bahan kepustakaan.
Data ini berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian.
12
5. Prosedur Pengumpulan Data
Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian ini,
maka digunakan prosedur pengumpulan data, yaitu :
a. Observasi
Penelitian ini menggunakan observasi terbuka. Menurut
sukardi (2005) yang dikutip oleh Maslikhah bahwa observasi
terbuka kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya di tengah-
tengah kegiatan responden diketahui secara terbuka, sehingga
antara responden dengan peneliti terjadi hubungan atau interaksi
secara wajar (Maslikhah, 2013:322). Observasi yang dilakukan
oleh peneliti ini untuk mendapatkan data tentang Implementasi
Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler Hizbul Wathan (HW) di
SMK Muhammadiyah Suruh.
b. Wawancara
Wawancara adalaha bentuk komunikasi antar dua orang,
melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari
seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2010:180).
Tujuan dari wawancara yang dilakukan dalm penelitian ini
untuk menggali secara dalam tentang informasi dari berbagai
narasumber yang menjadi subyek penelitian tentang Implementasi
Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler Hizbul Wathan (HW) di
SMK Muhammadiyah Suruh.
13
c. Dokumentasi
Merupakan pengumpulan data-data melalui pengamatan
dan pencatatan dengan sistematik tentang fenomena yang diselidiki
secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh
dokumen yang berkaitan.
6. Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain (Moleong, 2008:248). Analisis data bertujuan untuk menelaah
data secara sistematik yang diperoleh dari berbagai teknik
pengumulan data yang telah digunakan. Diantaranya : observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dikalasifikasikan
dalam sebuah penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti melakukan
analisis data awal yang diperoleh untuk menentukan titik fokus
penelitian yang bersifat sementara. Analisis akan dilakukan kembali
setelah data memperoleh data tambahan dari berbagai sumber yang
ada untuk membuat kesimpulan.
14
7. Tahap-tahap Penelitian
Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu
dilakukan dalam suatu penelitian yaitu :
a. Tahap pra lapangan
Dalam tahap ini peneliti membuat suatu rancangan
penelitian lapangan, memilih dan memanfaatkan suatu informasi
yang diperoleh, menyiapkan kelengkapan penelitian serta
memperhatikan etika dalam suatu penelitian.
b. Tahap Pekerjaan Lapangan
Peneliti terjun langsung untuk memahami latar penelitian
dan berperan aktif dalam pengumpulan data.
c. Tahap Analisis Data
Peneliti menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari wawancara, observasi dan dokumentasi.
d. Tahap Laporan Data
Merupakan akhir dari suatu penelitian, pada tahap ini
peneliti menyusun secara sistematis laporan dari hasil penelitian
dengan ketentuan yang telah ditentukan.
G. Sistematika Penulisan
Skripsi ini penulis skripsi yang dibutuhkan untuk membatasi dan
mengarahkan penelitian pada hasil yang nyata, akurat, holistik. Peneliti
membagi pembahasa ke dalam beberapa bab pokok yang saling berkaitan
dalam suatu penelitian. Setiap bab yang menjelaskan pembahasan yang
15
berkaitan. Sistematika penelitian ini disusun dalam lima bab, secara
sistematis dapat di jabarkan sebagai berikut :
BAB I: PENDAHULAUAN
Pada bab pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian teoritik,
metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang berbagai teori yang menjadi landasan
teoritik penelitian yaitu tentang pengertian pendidikan karakter,
implementasi pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW, dan faktor-
faktor penunjang dan penghambat pendidikan karakter pada
ekstrakurikuler HW.
BAB III: HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan melaporkan hasil pengumpulan data, gambaran
lokasi penelitian ekstrakurikuler HW SMK Muhammadiyah Suruh yang
mencakup profil, kepengurusan, keanggotaan, program kerja dan
pelaksanaan program kerja.
BAB IV: ANALISIS DATA
Pada bab ini membahas tentang analisis pendidikan karakter pada
ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh 2017.
BAB V: PENUTUP
Pada bab ini merupakan bab akhir yang terdiri dari kesimpulan,
saran-saran dan penutup.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Secara etimologis kata karakter (Inggris: character) berasa dari
bahasa Yunani (Greek), yaitu charassein yang berarti “to engrave” bisa
diterjemahkan mengukir, melukis, memahat, atau menggoreskan.
Dalam KBBI kata “karakter” doartikan dengan tabiat sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dengan yang lain, dan watak. Secara terminologis, karakter merupakan
nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh
aktivitas manusia (Darmiyati, 2013:16).
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu
melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan
tindakan (action). Pendidikan karakter merupakan upaya untuk
membantu perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin, dari
sifat kodratinya menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan lebih
baik (Mulyasa, 2013:1).
Menurut Elkind dan Sweet pendidikan karakter adalah usaha yang
sungguh-sungguh untuk membantu orang memahami, peduli, dan
bertindak berdasarkan nilai-nilai etika inti. Ketika kita berpikir tentang
jenis karakter yang kita inginkan bagi anak-anak kita, jelas bahwa kita
ingin mereka bisa menilai apa yang benar, peduli secara mendalam
17
tentang apa yang benar, dan kemudian melakukan apa yang mereka
yakini benar, bahkan dalam menghadapi tekanan dari luar dan godaan
dari dalam (Fathurrohman, 2013: 15).
Pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja
untuk mengembangkan karakter yang baik (good character)
berlandaskan kebajikan-kebajikan inti (core virtues) yang secara
objektif baik bagi individu maupun masyarakat (Saptono, 2011:23).
Mereka dengan sepakat menyebutkan bahwa pendidikan karakter
merupakan upaya atau usaha untuk membantu, dan mengembangkan
nilai-nilai karakter. Upaya pengembangan nilai-nilai karakter ini dapat
dimulai dari keluarga karena keluarga dipandang sebagai tulang
punggung pendidikan karakter. Namun itu dalam paradigma lama,
sedangkan dalam proses modernisasi .kini membuat banyak keluarga
mengalami fundamental, banyak keluarga yang tidak bisa berfungsi
sebagai tempat terbaik bagi anak-anak untuk pendidikan karakter.
Itulah sebabnya sekolah kini menyelenggarakan pendidikan karakter.
Bahkan sekolah perlu terus berupaya menjadikan dirinya sebagai
tempat terbaik bagi kaum muda untuk mendapatkan pendidikan
karakter.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada peserta didik meliputi komponen: kesadaran, pemahaman,
kepedulian, dan komitmen yang tinggi untuk melaksankan nilai-nilai
18
tersebut, baik terhadap Allah Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama, lingkungan, maupun masyarakat dan bangsa secara
keseluruhan, sehingga menjadi manusia sempurna sesuai dengan
kodratnya.
2. Tujuan Pendidikan Karakter
Melalui pendidikan karakter peserta didik diharapkan mampu
secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya
untuk menerapkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan
hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan
akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai
dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan
(Mulyasa, 2011:9).
Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah. Dalam seting sekolah
Pendidikan karakter memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Mengatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang
dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian atau
kepemilikan peserta ddidik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang
dikembangkan.
2) Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan
nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah.
19
3) Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan
masyarakat dalam memerankan tanggungjawab pendidikan
karakter secara bersama (Kusuma, 2011:9).
B. Model Pendidikan Karakter
Model pendidikan karakter yang disajikan dimaknai sebagai deskripsi
proses pembelajaran untuk mengembangkan nilai-nilai target pembangun
karakter. Deskripsi model pendidikan karakter diantaranya sebagai
berikut:
1. Pendekatan komprehensif
Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan karakter
mencakup sebagai aspek. Pertama, isi pendidikan harus komprehensif,
meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan pilihan nilai-nilai
yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan mengenai etika
secara umum. Kedua, metode pendidikan karakter juga harus
komprehensif. Termasuk di dalamnya inkulkasi (penanaman) nilai,
pemberian teladan, fasilitasi nilai, dan pengembangan keterampilan
hidup (soft skills). Generasi muda perlu memperoleh penanaman nilai-
nilai tradisional dari orang dewasa yang menaruh perhatian kepada
mereka, yaitu para anggota keluarga, guru, dan masyarakat.
Ketiga, pendidikan karakter hendaknya terjadi dalam keseluruhan
proses pendidikan di kelas, dalam kegiatan ekstrakurikuler, dalam
proses bimbingan dan penyuluhan, dalam upacara-upacara pemberian
20
penghargaan, dan semua aspek kehidupan. Keempat, pendidikan
karakter hendaknya terjadi melalui kehidupan dalam masyarakat.
2. Metode Komprehensif
a. Inkulkasi Nilai
Inkulkasi (penanaman) nilai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mengomunikasikan kepercayaan disertai alasan yang
mendasarinya.
2) Memperlakukan orang lain secara adil.
3) Menghargai pandangan orang lain.
4) Mengemukakan keragu-raguan atau perasaan tidak percaya
disertai dengan alasan, dan dengan rasa hormat.
5) Menciptakan pengalaman sosial dan emosional mengenai nilai-
nilai yang dikehendaki, tidak secara ekstrem.
6) Membantu aturan, memberi penghargaan, dan memberikan
konsekuensi disertai alasan.
7) Tetap membuka komunikasi dengan pihak yang tak setuju.
8) Memberikan kebebasan bagi adanya perilaku yang berbeda-
beda, apabila sampai pada tingkat yang tidak dapat diterima,
diarahkan untuk memberikan kemungkinan berubah
(Darmiyanti, 2013:36).
b. Keteladanan Nilai
Dalam pendidikan nilai dan spritual, pemodelan atau
pemberian teladan merupakan strategi yang biasa digunakan.
21
Untuk dapat menggunaka strategi ini, ada dua syarat yang harus
dipenuhi. Pertama, guru atau orng tua harus berperan sebagai
model yang baik bagi murid-murid atau anak-anaknya. Kedua,
anak-anak harus meneladani orang-orang terkenal yang berakhlak
mulia, terutama Nabi Muhammad saw., cara guru dan orang tua
menyelesaikan masalah secara adil, menghargai pendapat anak,
mengritik orang lain secara santun, merupakan perilaku yang
secara alami dijadikan model oleh anak-anak.
c. Fasilitasi Nilai
Inkulkasi dan keteladanan mendemonstrasikan kepada subjek
didik cara yang terbaik untuk mengatasi berbagai masalah,
sedangkan fasilitasi melatih subjek didik mengatasi masalah-
masalah tersebut. Bagian dari fasilitasi ini adalah pemberian
kesempatan kepada subdidik.
d. Pengembangan Keterampilan
Ada berbagai keterampilan yang diperlukan agar seseorang
dapat mengamalkan nilai-nilai yang dianut, sehingga berperilaku
konstruktif dan bermoral dalam masyarakat. Keterampilan tersebut
antara lain: berpikir kritis, berpikir kreatif, berkomunikasi secara
jelas, menyimak, bertindak asertif, dan menemukan resolusi
konflik (Darmiyanti, 2013:38).
22
3. Strategi Pendidikan Karakter
Yang masuk metode: (1) inkulkasi, antara lain penggunaan fiksi
dan nonfiksi, hadiah dan apresiasi, simbol-slogan-poster, pengajaran
empati, kegiatan ekstrakurikuler, dan pengembangan self-estem
(kesadaran akan harga diri); (2) keteladanan, antara lain berbagai
perasaan, berbagai pengalaman, berbagai keterampilan, nara sumber,
dan menghindari hipokrasi (kemunafikan); (3) fasilitasi nilai, antara
lain menentukan prioritas, wawancara, puisi sarat nilai, diskusi dilema
moral, evaluasi diri, dan debat isu-isu kontroversial; dan (4)
pengembangan soft skills, antara lain berpikir kritis, berperilaku
kreatif, berkomunikasi jelas, menyimak, berbicara asertif, mengatasi
ancaman teman, dan mengatasi konflik.
4. Evaluasi Pendidikan Karakter
a. Evaluasi Penalaran Moral
Supaya tujan pendidikan karakter yang berwujud perilaku
diharapkan dapat tercapai, subjek didik harus sudah memiliki
kemampuan berpikir dalam permasalahan moral sampai dapat
membuat keputusan secara mandiri dalam menentukan tindakan
apa yang harus dilakukan (Darmiyanti, 2013:43).
b. Evaluasi Karakteristik Afektif
Dalam menyusun skala sikap adalah membuat defenisi
operasional karakteristik yang akan diukur (misalnya sikap, nilai,
atau kesadaran akan harga diri) dan menemukan indikatornya.
23
Selanjutnya, menyusun sejumlah pernyataan atau pertanyaan
positif dan negatif dalam jumlah yang seimbang, disertai pilihan
yang harus diisi oleh responden dalam suatu kontinum mulai dari
sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju atau sampai
dengan tidak pernah.
c. Evaluasi Perilaku
Perilaku moral (moral action) hanya mungkin dievaluasi
secara akurat dengan melakukan observasi (pengamatan) dalam
jangka waktu yang relatif lama, secara terus-menerus.
5. Pembelajaran Terpadu
Sebagai suatu pendekatan dapat memberikan pengalaman yang
bermakna kepada murid-murid, karena mereka memahami konsep-
konsep dan keterampilan-keterampilan yang mereka pelajari dengan
menghubungkannya dengan konsep dan keterampilan lain yang sudah
mereka pahami. Konsep dan keterampilan tersebut dapat berasal dari
satu bidang studi, dapat pula dari beberapa bidang studi.
6. Pengembangan Kultur Pergurua Tinggi
Dapat membentuk keyakinan, kepercayaan, dan kebanggaan akan
kualitas suatu kinerja. Dengan pendekatan ini akan terbentuklah
karakter manusia yang terlibat dalam suatu organisasi institusi
pendidikan formal yang disebut sekolah. Pembentukan karakter
tersebut melalui internalisasi nilai-nilai, norma, dan sikap, serta
kebiasaan yang bersifat positif (Darmiyanti, 2013:47).
24
C. Nilai-Nilai Karakter
Sebagai perilaku,karakter meliputi sikap yang dicerminkan oleh perilaku.
Secara ringkas butiran-butiran niali karakter diantaranya sebagai berikut:
Jangkauan Sikap dan
Perilaku
Butir-Butir Nilai Karakter
Sikap dan perilaku dalam
hubungannya dengan Tuhan
Berdisiplin, beriman, bertakwa, berpikir
jauh ke depan, besyukur, jujur, mawas diri,
pemaaf, pemurah, pengabdian
Sikap dan perilaku dalam
hubungan dengan diri
sendiri
Bekerja keras, berani memikul resiko,
berdisiplin, berhati lembut, berpikir matang,
berpikir jauh kedepan, bersahaja,
bersemangat, bersikap konstruktif,
bertanggung jawab, bijaksana, cerdik,
cermat, dinamis, efisien, gigih, hemat, jujur,
berkemauan keras, kreatif, kukuh hati,
lugas, mandiri, mawas diri, menghargai
orang lain, menghargai kesehatan,
menghargai waktu, pemaaf, pemurah,
pengabdian, pengendalian diri, produktif,
rajin, ramah, rasa kasih sayang, rasa percaya
diri, rela berkorban, sabar, setia, adil,
25
hormat, tertib, sportif, susila, tangguh,
tegas, tekun, tepat janji, terbuka, ulet
Sikap dan perilaku dalam
hubungannya dangan
keluarga
Bekerja keras, brpikir jauh kedepan,
bijaksana, cerdik, cermat, jujur, berkemauan
keras, lugas, menghargai kesehatan,
menghargai waktu, tertib, pemaaf, pemurah,
pengabdian, ramah, rasa kasih syang, rela
berkorban, sabar, setia, adil, hormat, sportif,
susila, tegas, tepat janji, terbuka.
Sikap dan perilaku dalam
hubungannya dengan
masyarakat dan bangsa
Bekerja keras, berpikir jauh kedepan,
bertenggang rasa, bijaksana, cerdik, cermat,
jujur, berkemauaan keras, lugas,
menghargai kesehatan, menghargai waktu,
tertib, pemaaf, pemurah, pengabdian,
ramah, rasa kasih sayang, rela berkorban,
adil, hormat, tertib, sportif, susila, tegas,
tepat janji, terbyka
Sikap dan perilaku dalam
hubungannya dengan alam
sekitar
Bekerja keras, berpikir jauh kedepan,
menghargai kesehatan, pengabdian
26
Sementara itu, dalam desain induk pendidikan karakter antara lain
diutarakan bahwa secara substantif karakter terdiri atas 3 nilai operatif,
nilai-nilai dalam tindakan, atau 3 unjuk perilaku yang satu sama lain saling
berkaitan dan terdiri atas pengetahuan moral (aspek kognitif), perasaan
berlandaskan moral (moral feeling, aspek afektif), dan perilaku
berlandaskan moral (moral behavior, aspek pisikomotor) (Muchlas dan
Hariyanto, 2014:49).
D. Hizbul Wathan (HW) Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pengertian Hizbul Wathan (HW)
Hizbul Wathan adalah kepanduan berdasarkan Islam dalam
gerakan Muhammadiyah (Muhammadiyah, 1961:56). Merupakan
suatu gerakan pendidikan anak-anak di luar sekolah dan di luar rumah
(Dzikron, 2010:1).
2. Sejarah Hizbul Wathan.
Gerakan Hizbul Wathan berdiri pada tahun 1918. Gerakan Hizbul
Wathan melangkah yang pertama dengan nama Padvinder
Muhammadiyah. Nama Hizbul Wathan sendiri berasal dari nama
kesatuan tentara Mesir yang sedang berperang membela tanah airnya.
Dengan kata sepakat nama Hizbul Wathan dipakai mengganti nama “
Padvinder Muhammadiyah” tahun 1920. Nama Hizbul Wathan masih
digunakan sampai sekarang. Hizbul Wathan merupakan gerakan
kepanduan yang berada dalam lingkungan Muhammadiyah (Dzikron,
2010:3).
27
3. Tujuan Hizbul Wathan (HW).
HW bertujuan menyiapkan dan membina anak, remaja, dan
pemuda yang memiliki aqidah, mental, dan fisik yang kuat, berilmu
dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan untuk
terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi
kader persyarikatan, umat, dan bangsa.
Kepanduan HW menyalurkan pendidikannya dalam pengenalan
HW yang pokok pembelajarannya adalah:
a. Pendidikan akhlak (masa pembentukan watak kepribadian).
b. Pendidikan kecekatan tangan dan memelihara masa
kegembiraannya.
c. Pendidikan jasmani, pemeliharaan kesehatan dan ketangkasan
badan.
d. Pendidikan kebaktian kepada masyarakat (Muhammadiyah,
1961:49).
E. Penelitian yang Relevan
Kajian tentang “Implementasi pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW studi
kasus di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017”. Memang bukan pertama kali
dilakukan oleh penulis, terutama penelitian jurnal maupun skripsi. Sejauh ini
penelusuran yang penulis lakukan, penulis menjumpai hasil penelitian yang
memiliki titik singgung dengan judul yang diangkat dalam penelitian skripsi ini.
1. Penelitian yang berkaitan dengan implementasi pedidikan karakter
paada ekstrakurikuler HW, penulis merujuk pada skripsi yang ditulis
oleh Hasan Mubarok mahasiswa Program Studi Pendidikan
28
Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2012 yang berjudul
“Implementasi Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler Hizbul
Wathan (HW) di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Muatan pendidikan
karakter pada kegiatan ekstrakurikuler HW di SMP Muhammadiyah 1
Surakarta sudah sesuai dengan kurikulum; 2) Implementasi pendidikan
karakter pada ekstrakuri-kuler HW di SMP Muhammadiyah 1
Surakarta sudah sesuai selain itu pendidikan karakter terdapat dalam
kegiatan ekstra maupun diluar ekstrakurikuler (Mubarok, 2012).
Skripsi penulis memiliki kesamaan dalam penelitian yang
dilakukan oleh Hasan Mubarok yaitu implementasi pendidikan
karakter dalam ekstrakurikuler HW terlaksana dan memuat karakter
baik pada para siswanya. Namun ada perbedaan dari skripsi penulis
saudara Hasan Mubarok yakni telah ada pada kurikulum dengan
mengikuti kurtilas, sedangkan peneliti belum diadakannya kurtilas di
sekolah yang diteliti oleh peneliti.
2. Penelitian yang berkaitan dengan implementasi pedidikan karakter
paada ekstrakurikuler HW, penulis merujuk pada skripsi yang ditulis
oleh Maya Rusmayanti Program Studi pendidikan Administrasi
Perkantoran Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2016 yang berjudul
29
“Implementasi Pendidikan Karakter SMK Muhammadiyah 1
Prambanan Klaten”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) implementasi pendidikan
karakter yang terintegrasi dalam mata pelajaran terdiri dari Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta dalam proses
pembelajaran telah memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter; (2)
implementasi pendidikan karakter di SMK Muhammadiyah 1
Prambanan Klaten melalui pengembangan diri berupa kegiatan
ekstrakurikuler diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X dan XI
dengan penanaman nilai karakter dilakukan melalui pembiasaan dan
nasehat; (3) budaya sekolah yang berkembang yaitu pembiasaan yang
mengandung penanaman nilai karakter; (4) kendala yang muncul
antara lain guru kesulitan dalam menyesuaikan nilai karakter yang
akan ditanamkan dan karakter peserta didik yang berbeda-beda; dan
(5) upaya yang dilakukan antara lain yaitu sekolah telah melakukan
sosialisasi maupun komunikasi dengan orang tua peserta didik serta
menanamkan nilai karakter dalam kegiatan ekstrakurikuler dan budaya
sekolah.
Skripsi penulis memiliki kesamaan dengan penelitian yang oleh
saudari Maya Rusmayanti yaitu membhasa tentang implementasi
pendidiakn karakter pada peasrta didik melalui pengembangan diri
berupa kegiatan ekstrakurikuler diikuti oleh seluruh peserta didik kelas
X dan XI dengan penanaman nilai karakter dilakukan melalui
30
pembiasaan dan nasehat. Namun perbedaannya terdapat pada
implementasi pendidikan karakter yang terintegrasi dalam mata
pelajaran terdiri dari Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) serta dalam proses pembelajaran telah memasukkan nilai-nilai
pendidikan karakter sedangkan dalam skripsi penulis menjabarkan
tentang pendidikan karakter yang ada pada ekstrakurikuler HW.
31
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan Data
1. Sejarah singkat HW (HW)
Gerakan kepanduan HW adalah suatu organisasi otonom
(ortom) di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. HW
didirikan pertama kali di Yogyakarta pada tahun 1336 H (1918 M)
atas prakarsa K.H.Ahmad Dahlan yang merupakan pendiri
Persyarikatan Muhammadiyah. Prakasa tersebut muncul ketika
K.H. Ahmad Dahlan melihat di muka Pura Mangkunegaran di
alun-alun setelah beliau memberikan pengajian di Kota Solo.
Kemudian guru Somodirjo menjelaskan bahwa yang dilihat itu
ialah anak-anak Padvider Mangkunegaran yang namanya
Javaansche Padvinderij Organisatie ( J.P.O ).
Selanjutnya K.H. Ahmad Dahlan kepada guru-guru supaya
dapat mencontohkan gerakan pendidikan itu. Setelah diadakan
pertemuan itu, guru-guru Muhammadiyah dengan dipelopori oleh
Bp. Somodirjo, Bp. Syarbini mengadakan persiapan-persiapan
akan mengadakan gerakan untuk anak-anak di luar sekolah dan di
luar rumah. Mula-mula yang digerakkan para guru sendiri terlebih
dahulu. Latihan diadakan setiap Ahad sore di halaman sekolah
Muhammadiyah Suronatan. Yang dilatihkan ialah berbaris dan
olahraga.
32
Gerakan ini kemudian meleburkan diri ke dalam gerakan
Pramuka pada 1961, dan dibangkitkan kembali oleh Pimpinan
Pusat Muhammadiyah dengan SK Nomor 92/SK-PP/VI-8/1-
B/1999 tanggal 10 Sya‟ban 1420 H (18 November 1999) dan
dipertegas dengan SK nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 1
Dzulhijjah 1423 H (2 Februari 2003).15 Organisasi ini didirikan
dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat utama, adil dan
makmur yang diridlai Allah dengan jalan menegakkan dan
menjunjung tinggi Agama Islam lewat jalur pendidikan kepanduan
(Dzikron, 2001:18).
2. Periodesasi dan Perkembangan HW. di SMK Muhammadiyah
Suruh
Perjalanan sejarah HW di SMK Muhammadiyah Suruh
sejak berdiri hingga sekarang, sudah sepuluh kali periodesasi
kepemimpinan. Pada periode pertama 2007-2008 dipimpin oleh
Ribut Tega Purnomo, periode kedua tahun 2008-2009 dipimpin
oleh Tri Nur Yanto, pada periode ketiga tahun 2009-2010 dipimpin
oleh Endro Adi Wibowo, pada periode keempat tahun 2010-2011
dipimpin oleh Yudi Stiawan, periode kelima tahun 2011-2012
dipimpin oleh Muhammad Sidiq, periode keenam tahun 2012-2013
dipimpin oleh M. Subandi, periode ketujuh tahun 2013-2014
dipimpin oleh Fahrurozi, periode kedelapan tahun 2014-2015
dipimpin oleh M. Fahrurrozi, periode kesembilan tahun 2015-2016
33
dipimpin oleh M. Zainudin, periode kesepuluh tahun 2016-2017
dipimpin oleh M. Armansyah.
Setiap akhir periodesasi kepemimpinannya, pemilihan
ketua HW di SMK Muhammadiyah Suruh dilakukan melalui
forum pemilu yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali dan
dihadiri oleh semua siswa-siswi SMK Muhammadiyah Suruh, dan
pembina HW SMK Muhammadiyah Suruh. Dalam pemilihan
ketua umum dipilih secara demokratis yaitu dari anggota, oleh
anggota, dan untuk anggota. Dalam forum tersebut merupakan
forum tertinggi keluaraga HW SMK Muhammadiyah Suruh baik
pembina, pengurus maupun siswa-siswi SMK Muhammadiyah
Suruh. Karena dalam forum tersebut bertujuan untuk menilai,
melaporkan pertanggungjawaban pengurus, mengevaluasi dan
memilih ketua umum HW SMK Muhammadiyah Suruh yang baru.
Perkembangan HW di SMK Muhammadiyah Suruh
merupakan kegiatan ekstrakulikuler wajib yang harus diikuti oleh
seluruh siswa-siswi kelas X kegiatan ini bertujuan untuk
membentuk karakter peserta didik dalam kegiatan yang ada di
ekstrakulikuler HW seperti dalam program LDK (Latihan Dasar
Kepemimpinan) yang diikuti oleh pengurus HW yang baru
kegiatan ini bertujuan untuk melatih pengurus HW yang baru agar
lebih cakap dalam kepemimpinannya dan dapat memajukan
kegiatan HW, ada juga program LATIN (Latihan Rutin) yang
dilaksanakan setiap satu minggu sekali di Lingkungan sekolah,
program ini bertujuan untuk melatih peserta didik dalam materi-
materi HW yang akan disampaikan. Ada juga program kegiatan
kemah HW yang dilaksanakan satu tahun sekali yang diikuti oleh
siswa-siswi kelas X beserta pengurus HW, kegiatan ini bertujuan
untuk mendidik peserta HW agar terciptanya karakter
kepemimpinan, kedisiplinan, kerja sama, kerja keras serta
kekompakan dalam kegiatan yang dilakukan (wawancara dengan
34
Ahmad Muntaha selaku pembina HW 2016 pada hari Jum‟at, 21
April 2017).
3. Tujuan didirikannya HW
Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan
masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah dengan
jalan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam lewat jalur
pendidikan kepanduan Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler HW ialah untuk mewujudkan visi SMK
Muhammadiyah Suruh.” (wawancara dengan Ahmad Muntaha
selaku pembina HW 2016 pada hari Jum‟at, 21 April 2017).
4. Visi dan Misi HW
a. Visi
Terwujudnya kualitas anggota yang berakhlak mulia taat
bragama Islam, giat belajar dan bekerja keras, berorganisasi,
sehat jasmani dan rohani, memiliki kompetensi cerdas dan
trampil, gemar beramal, amar ma’ruf nahi munkar, memperluas
imtaq dan iptek, sehingga menjadi kader masa depan yang
berguna untuk dirinya, keluarga, agama, bangsa dan agama.
b. Misi
1) Menidik putra putri persyerikatan Muhammadiyah agar
memiliki kompetensi yang berakhlak mulia, dan berbudi
pekerti luhur yang santun dalam ucapan, sopan dalam
berbagai kegiatan serta terampil dalam bersikap, sehingga
mampu mengembangkan karakter kemandiriannya.
2) Mendidik anggota pandu HW taat dan tekun beragama
Islam, giat menuntut ilmu, bekerja keras, beramal serta
35
beramar ma‟ruf nahi munkar, sehingga memiliki
kompetensi pengetahuan yang luas, trampil dan berprestasi.
3) Mendidik anggota pandu HW, senantiasa melakukan
inovasi, dan berfastabiqul khoirot atau berlomba-lomba
dalam kebaikan melalui mengembangkan olahraga dan seni
budaya yang Islami.
4) Mendidik anggota pandu HW mengenal, memahami cara-
cara berorganisasi yang baik dan siap sebagai pelopor dan
penggerak langsung amal usaha persyerikatan
Muhammadiyah.
5) Menanamkan sikap mental yang tangguh berkarakter
unggulan yang kelak diharapkan sebagai calon pemimpin
umat, bangsa dan negara.
6) Memanyapkan dan menumbuhkembangkan karakter yang
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, sebagai
wujud rasa cinta tanah air dan bela negara.
5. Struktur organisasi dan tugas wewenang HW di SMK
Muhammadiyah Suruh
a. Struktur Organisasi
Pengurus Ekstrakurikuler HW
SMK Muhammadiyah Suruh
Penanggungjawab : Haryu RWs Effendi, S.Pd
Waka Kesiswaan : M. Fikri Nur Hakim, S.Pd
36
Pembina : Ahmad Muntaha, ST
Cuciarti, S.Ag
Ketua I : M. Armansyah
Ketua II : Yoga Pangestu
Sekertaris I : Meta Wardani
Sekertaris II : Melisa R
Bendahara I : Yuni Setiawati
Bendahara II : Dwi Septiningsih
Sekbid-Sekbid
1) Sekbid Pengkaderan
Ketua I : Andi W.T
Ketua II : Rangga S
Sekertaris I : Dwi Septiani
Sekertaris II : Arika Septi H
Bendahara I : Erni Lestari
Bendahara II : Firdaus H.M
Anggota :
a) Ifan F e) Angga Ainun N
b) Eko P f) Wahyu Mufti M
c) M. Tri Setiya g) Agung S
d) Indh Widi H h) Fahrizal Ikhsani
37
2) Sekbid Pengkajian Ilmu Pengetahuan
Ketua I : Kiki Dian M
Ketua II : Aprillia F
Sekertaris : Arum S
Bendahara : Triah I
Anggota :
a) Ayuk R.A e) Misgiarti
b) Jenita A f) Diko R.R
c) Dwi M.H g) Krisna P.W
d) Nur Aini
3) Sekbid Kajian Ilmu dan Dakwah Islam
Ketua I : Faisal Amin R
Ketua II : Elni Tera
Sekertaris : Anggar F
Bendahara : Rudi P
Anggota :
a) Ahmad Sarifudin d) Dwi Susiliana T
b) Indri Aini S.W e) Dwi Elsa N.K
c) Lutfi Ulin Nuha f) Dewi Irana
4) Sekbid Ipmawati
Ketua I : Iva Ardianti
Ketua II : Melisa Yuni S
38
Sekertaris : Siti Musyarofah
Bendahara : Riska I
Anggota :
a) Eva I d) Restu Rahmawati
b) Nurul Anisa e) Dwi Ambarwati
c) Nur Khasanah f) Estatina I.A
5) Sekbid Operasi Seni Budaya dan Olahraga
Ketua I : Bagus Adi N
Ketua II : Hilma Aini Savitri
Sekertaris : Eka P
Bendahara : M. Romadhoni
Anggota :
a) Ina N.H d) Guntur W
b) Selpi A.D e) Ferry A
c) Dian W.H f) Ahmad Dhani
6) Nama-Nama Anggota HW SMK Muhammadiyah Suruh
Kelas X TITIL Kelas X TKR A
NO NIS NAMA
1 3558 Ahmad Maliki
2 3559 Aldi Irfan
3 3560 Angga Ainun Naim
4 3561 Arum Setiyani
5 3562 Danie Ilham Septiawan
6 3564 Dino Utomo
NO NIS NAMA
1 3583 Ade Bagus Abdillah
2 3584 Adi Pamungkas
3 3587 Agil Prasetyo
4 3590 Ahmad Dhani
5 3596 Angga Saputra
6 3597 Aris Cahyono
7 3600 Azharia Nur Salim
8 3602 Candra Setyo Wibowo
39
7 3565 Dwi Suliana Tantri
8 3566 Erni Lestari
9 3567 Estatiana Inarotul Aulia
10 3568 Fahrizal Ikhsani
11 3569 Firdaus Hamdan Majid
12 3570 Firman hakim
13 3571 Guntur Wibowo
14 3572 Ifan Febriyanto
15 3573 Indah Widi Hastuti
16 3788 M. Rizal Effendi
17 3574 Miftakhul Mukminin
18 3575 Nur Khasanah
19 3576 Ongki Dimas Saputra
20 3577 Rian Nanda
21 3578 Ricky Setiawan
22 3579 Rizal Sukma
23 3580 Sofyan Adi Putra
24 3581 Wahyu Mufti Mahendra
25 3733 Wahyu Setiyono
26 3582 Yanfi Ferdhian Amri
Kelas X TKR B
NO NIS NAMA
1 3585 Aditya Bayu Setiawan
2 3588 Agung Setiawan
3 3591 Ahmad Muzaqi
4 3593 Aldi Kurniawan
5 3595 Alip Febrianto
6 3598 Aryan Z
7 3612 Eko Budi Yulianto
9 3606 Deny Angga Prabowo
10 3607 Diko Rofi' Robbani
11 3609 Dwi Prasetyo
12 3610 Dwi Setiawan
13 3614 Faisal Khoirullana
14 3618 Fario Akbar
15 3620 Firmansyah Ardiyanto
16 3623 Hari Suharnanto
17 3628 Joko Suratno
18 3631 Krisna Putra Wicaksana
19 3634 Lutfi Ulin Nuha
20 3637 M. Romadhoni
21 3641 Muhamad Nur Rokhim
22 3642 Muhamad Rizky Arifianto
23 3645 Muh. Dwi Wahyu Perkasa
24 3646 Muhammad Fathoni
25 3648 Muhammad Mahfud
26 3654 Muhammad Tri Setiya
27 3657 Muhammd Sahrul Romadoni
28 3661 Rengga Adi Kusuma
29 3666 Rudi Prasetyo
30 3670 Surya Winata
31 3674 Wahyu Imam Nugraha
32 3675 Widodo Aji Saputro
33 3676 Yoga Pangestu
Kelas X TKR C
NO NIS NAMA
1 3592 Ahmad Reza Maskurrohman
2 3831 Anang Prasetyo
3 3599 Auwalul Mustar Zikin
4 3601 Bayu Aditiya
5 3603 Choirul Umam
40
8 3613 Eko Vian Anggara
9 3616 Fajar Ari Wibowo
10 3617 Fajar Nur Hidayat
11 3619 Feri Arfiyanto
12 3624 Hatin Rifatul Maula
13 3625 Ilham Maulana
14 3627 Jihan Salsabila Maulida
15 3633 Lukman Setiawan
16 3635 M. Bagas Dwi P
17 3636 M. Nur Aziz Saputro
18 3638 Muh Budi Hartono
19 3640 Muhamad Khoirul Anwar
20 3644 Muhammad Arridlo
21 3651 Muhammad Nur Shodiq
22 3652 Muhammad Reno Renaldi
23 3653 Muh. Ridwan Nugroho
24 3656 Muhammad Walid
25 3660 Nur Aziz
26 3663 Rizki Agus Kurniawan
27 3665 Royan Abdillah
28 3667 Sahroni
29 3668 Siti Maghfiroh
30 3669 Soni Setiyawan
31 3825 Syarif Humam Al Khaq
32 3673 Teddy Irvan Bachtiar
33 3677 Zainal Mahmud
34 3679 Zhea Decta Chandra
Ramadhan
Kelas X TSM A
NO NIS NAMA
1 3739 Adi Saputra
2 3745 Agung Irfantoro
6 3604 Daffa Ardiansyah Sofiyan
7 3605 Denis Aditya Prayogi
8 3608 Dwi Hartanto
9 3611 Eka Ilham Firnando
10 3615 Faizal Ramadhani
11 3621 Galuh Kuncara
12 3622 Hadi Arwana
13 3626 Irfan Tiyono
14 3629 Khairul Anam
15 3630 Khamdan Asnawi
16 3632 Lukman Oki Hidayat
17 3639 Muh. Azis
18 3643 Muh. Abriel Ramadhani
19 3647 Muh, Hamidul Fakih
20 3655 M. Wahyu Saputra
21 3658 Mustajib Fikri
22 3659 Nugraha Aldi Kusuma W
23 3662 Riza Fisabil Ahmad
24 3664 Rokim
25 3671 Sutari
26 3672 Suwanto
Kelas X TSM B
NO NIS NAMA
1 3740 Abdul Rozaq
2 3743 Aditya Pratama
41
3 3741 Achmad Safrudin
4 3748 Ahmad Najikh
5 3759 Bayu Setiaji
6 3762 Dani Arvan A
7 3765 Dio Alif Utama
8 3766 Diwa Ardasa
9 3768 Dwi Prasetyo
10 3769 Eko Prasetyo
11 3772 Farkhan Aditia Priyono
12 3773 Fatkul Fahmiansyah
13 3774 Gilang Adi Saputra
14 3776 Ilga Fitra Daya
15 3785 M. Dwi Ariyanto
16 3790 Miftaqul Rohmat
17 3792 Muh Khafidh Asrul M
18 3794 Muh Ridwan
19 3795 Muh Zainul Ngibad
20 3797 Muh. Asmadi Syapar
21 3798 Muh. Dian Sulistiyo
22 3806 Muh. Fatqul Manan
23 3809 Muhammad Rizal Fathoni
24 3816 Parjo Sugeng Rahayu
25 3817 Ricy Ahmad Fauzy
26 3818 Riki Saputra
27 3821 Rizqi Romadhon
28 3823 Roma Fikri Saputra
29 3828 Vernanda Reva Wardana
3 3750 Andi Andri Setiawan
4 3752 Angga Saliska
5 3753 Ardi Aditya Sahputro
6 3755 Arif Zulfani
7 3758 Bagas Agus Kurniawan
8 3760 Bayu Widyanto
9 3761 Choirudin Muttaqin
10 3763 Dikka Wahyu Saputro
11 3771 Fajar Arsyad
12 3779 Johan Agutama
13 3780 Joko Widodo
14 3781 Listiyanto Tedi Wibowo
15 3782 Lutfi Aziz
16 3783 M. Aliful Yahya
17 3784 M. Bagus Andika
18 3786 M. Fakih Abdulah
19 3793 Muh Khoirul Rozikin
20 3796 Muh Zidane
21 3799 Muh. Eko Prasetyo
22 3800 Muh. Novi Fauzan
23 3801 Muh. Rizal Nanda Rizki
24 3802 Muhamad Ari Mustakim
25 3803 Muhamad Basir
26 3805 Muhammad
27 3810 Muh. Zaenul Musofa
28 3813 Nanang Dwi Santoso
29 3814 Nazila Faiz Fahrizi
30 3815 Nova Setyawan
31 3820 Rizqi Dwi Sanjaya
32 3824 Sholikhul Anwar
33 3827 Tri Abdul Mufid
42
Kelas TSM C
NO NIS NAMA
1 3742 Adi Wahyu Nur Hidayat
2 3744 Afik Susilo
3 3747 Agus Riyadi
4 3749 Alan Rio Saputro
5 3751 Andika Putra Pamungkas
6 3754 Ari Sutrisno
7 3756 Ayun Firmansyah
8 3757 Aziz Febriyanto
9 3764 Dimas Pramudiya
10 3767 Dwi Ambarwati
11 3770 Fahri Adam Maulana
12 3775 Hanung Hermawan
Ma'ruf
13 3777 Imron Januar
14 3778 Indri Ani Surya Wigati
15 3787 M. Haqul Mubin Al
Mursida
16 3791 Muh Bayu Al Ihsan
17 3804 Muhamad Wahyu Thoriq
18 3807 Muhammad Feri
Ardiansah
19 3808 Muhammad Pamuji
20 3811 Munif Ariyanto
21 3812 Mutasydiqin
22 3819 Rizal Adhe Lukmana
23 3822 Rokhib Maulana Choir
24 3552 Syahrul Deffian
25 3826 Tegar Budi Laksono
26 3829 Vivi Indah Lestari
27 3830 Yoga Prasetyo
Kelas TB A
NO NAMA
1 Agnes Catur Rahmawati
2 Aldina Anggia Putry
3 Ayuk Retno Anisatun
4 Ayu Sulistyowati
5 Dina Rahmawati
6 Dwi Elsa Nur Khamidah
7 Dwi Meliana Hapsari
8 Esti Sukma Sejati
9 Eva Listiyani
10 Eva Oktavia
11 Heni Sulistyaningsih
12 Indah Sarifatul Khasanah
13 Jenita Agustin
14 Lisnawati
15 Maulida khasanah
16 Melisa Ratih Ismawati
17 Meliysa Sabandini
18 Misgiarti
19 Nur Aini
20 Oki Putri Nadia
21 Restu Rahmawati
22 Ririn Apriyanti
23 Sekar Sakban Ningrum
24 Septiyanti
25 Silvia Febriana Pratika
26 Sri Wahyuni
27 Triah Inawati
28 Wulandari
29 Zulikhah
43
Kelas X TB B
No NAMA
1 Aprilia Nindi Eka Putri
2 Dena Puput Lestari
3 Dewi Ayu Sulistiowati
4 Dewi Nofiyanti
5 Dian Wiji Hastuti
6 Dwi Nur Yati
7 Dwi Septiningsih
8 Eka Dwi Yani
9 Erlin Kurniawati
10 Ida Fatmawati
11 Ina Nurhidayati
12 Jumiatun
13 Laras Septiana
14 Lina Anggraini
15 Lutfiatul Amaliyah
16 Mimbar Wijayanti
17 Mindawati
18 Munjiatun
19 Nanda Dwi Artika
20 Nurul Anisa
21 Riska Islamiyah
22 Safaryatul Isnaini
23 Selpi Alfina Damayanti
24 Sevtiana Dewanti
25 Siti Alfiyah
26 Siti Musyarofah
27 Woro Dwi Listiana
28 Yasi Retno P
29 Yuli Rumiyati
44
6. Pelaksanaan Kegiatan HW SMK Muhammadiyah Suruh
Sebelum melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler HW di SMK
Muhammadiyah Suruh, pihak sekolah terlebih dahulu menunjuk salah
seorang untuk menjadi pembina ekstrakurikuler HW. Kemudian pihak
sekolah dan pembina ekstrakurikuler HW menyusun program kerja
yang meliputi program mingguan dan tahunan. Adapum program
mingguan kegiatan HW meliputi pelatihan rutin satu minggu sekali.
Program setiap tahun yaitu kemah bakti dari sekolah SMK
Muhammadiyah Suruh dan beberapa tahun sekali dari wilayah.
(wawancara dengan Ahmad Muntaha selaku pembina HW 2016 pada
hari Jum‟at, 21 April 2017).
Jadi dari hasil wawancara di atas pelaksanaan kegiatan HW di
SMK Muhammadiyah Suruh meliputi program mingguan dan program
tahunan. Program mingguan meliputi pelatihan rutin yang diadakan
setiap satu minggu sekali pada hari Jum‟at dan program tahunan meliputi
kemah bakti yang diadakan oleh sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh
merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh
semua siswa kelas X. Dari HW daerah, kemudian baru diprogramkan
untuk kelas X itu wajib selanjutnya kelas XI dan XII sifatnya tidak
wajib.(wawancara dengan Cuciarti selaku pembina HW 2016 pada
hari Jum‟at, 21 April 2017).
Keterangan lain juga disampaikan oleh Bapak Fikri Nur Hakim
selaku Waka Kesiswaan, sebagai berikut: “ HW adalah salah satu dari
kegiatan ekstrakurikuler di SMK Muhammadiyah Suruh dan HW
termasuk dalam kategori ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh
semua siswa terutama siswa kelas X” (wawancara dengan Fikri Nur
Hakim selaku waka kesiswaan pada hari Jum‟at, 21 April 2017).
Dari hasil wawancara di atas kegiatan ekstrakurikuler HW di SMK
Muhammadiyah Suruh merupakan kegiatan ekstrakulikuler yang wajib
diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan untuk kelas XI, XII tidak
diwajibkan.
45
B. Temuan Penelitian
1. Bentuk-Bentuk Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler
HW
Berdasarkan hasil wawancara penulis menemukan
penelitian tentang implemantasi pendidikan karakter dijelaskan
sebagai berikut:
"Implementasi pendidikan karakter pada ekstrkulikuler HW
melelui materi-materi yang ada di HW diantaranya materi dalam
kegiatan HW
a. Al-Islam dan Kemuhammadiyahan diantaranya:
1) Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
2) Keorganisasian dan Kepemimpinan
3) Ayat-ayat hafalan pilihan
4) Ibadah praktis
Dari materi yang disampaikan pendidikan karakter yang
dihasilkan membentuk seorang siswanya untuk bertaqwa dan
memiliki kemauan dan semangat dalam beribadah.
b. Keterampilan Kepanduan Keterampilan kepanduan meliputi
tali-temali, bahasa isyarat atau sandi, peraturan baris berbaris,
pertolongan pertama, kompas, dan kesehatan lapangan. Dari
kegiatan ini pendidikan karakter yang dihasilkan seperti dari
kegiatan tali-temali menghasilkan sikap kreatif dan teliti,
kegiatan bahasa isyarat dapat menghasilkan sikap peka
terhadap situasi dan kondisi sekitar.
c. Materi pengetahuan umum, seperti, kepemimpinan,
manajemen organisasi dan berbagai materi seputar persoalan
remaja. Dari kegiatan ini pendidikan karakter yang dihasilkan
yaitu dari kegiatan kepemimpinan dapat menumbuhkan sikap
tanggungjawab dan memahami tentang organisasi. (wawancara
dengan Cuciarti selaku pembina HW 2016 pada hari Jum‟at,
21 April 2017)".
Dari hasil wawancara di atas implementasi pendidikan
karakter di ekstrakulikuler HW melalui materi-materi yang
disampaikan dalam program HW, menghasilkan pendidikan
46
karakter kedisplinan, kepekaan terhadap situasi, ketegasan, teliti,
kreatif dan tanggungjawab.
a) Keaktifan Anggota HW SMK Muhammadiyah Suruh
Berdasarkan hasil wawancara tentang evaluasi kegiatan
HW di SMK Muhammadiyah Suruh penulis menemukan:
“Kami memiliki 2 guru pembina HW dan 33 siswa sebagai
pengampu. Kami mempunyai 8 kelompok itu untuk latihan,
karena jumlah siswa yang banyak maka ada 8 kelompok.
Dalam 1 bulan anak-anak bisa mendapatkan latihan kepanduan
4 kali latihan. Waktu pelaksanaannya dari KBM selesai sekitar
jam 2 siang sampai waktu ba‟da ashar” (wawancara dengan
Ahmad Muntaha selaku pembina HW 2016 pada hari Jum‟at,
21 April 2017) .
Dari hasil wawancara di atas, pelaksanaan ektstrakurikuler
HW di SMK Muhammadiyah Suruh secara keseluruhan berjalan
lancar. Di lapangannya terdapat 2 guru pembina dan 33 siswa
sebagai pengampu. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler HW di
SMK Muhammadiyah Suruh merupakan salah satu kegiatan
ekstrakurikuler diikuti oleh semua siswa kelas X, pelaksanaannya
setiap hari Rabu, Jum‟at, dari pukul 14.00 sampai 16.00.
b) Evaluasi Kegiatan HW SMK Muhammadiyah Suruh
Berdasarkan hasil wawancara tentang evaluasi kegiatan
HW di SMK Muhammadiyah Suruh penulis menemukan:
“Baik, tidak ada masalah, kalaupun ada kendala yaitu dari
mereka yang sering sakit-sakitan dan satu atau dua anak yang
memang susah dinasehati. Yang lain malah tidak bermasalah
malahan cenderung untuk minta dinilai karena nilainya akan
masuk dalam raport. Evaluasinya 2 kali yaitu 6 bulan pertama
dan 6 bulan terakhir. Aspek yang dinilai yang pertama adalah
absensi, kedua materi, ketiga praktik, yang terakhir adalah
47
sikap/akhlak” (wawancara dengan Ahmad Muntaha selaku
pembina HW 2016 pada hari Jum‟at, 21 April 2017).
Dari hasil wawancara di atas Evaluasi dilaksanakan 2 kali
yaitu disetiap akhir semesternya. Ada beberapa aspek yang dinilai
dalam ekstrakurikuler HW dalam membentuk akhlak siswanya
yaitu hasil penilaian diperoleh dari absensi, pemahaman siswa
terhadap materi, praktik, dan dari penilaian terhadap karakter siswa
selama mengikuti kegiatan. Kemudian nilai hasil evaluasi dari
kegiatan ekstrakurikuler HW.
2. Strategi Implementasi Ekstrakulikuler HW dalam
Meningkatkan Pendidikan Karakter kepada peserta didik di
SMK Muhammadiyah Suruh
Berdasarkan hasil wawancara tentang evaluasi kegiatan
HW di SMK Muhammadiyah Suruh penulis menemukan:
"Strategi yang dilakukannya dengan cara kemah bakti yang
dipimpin dan dilatih langsung oleh TNI AD di Barak TNI AD,
pendidkan karakter yang diajarkan oleh TNI AD tentang
kedisiplinan, ketegasan, kerjasama, tolong-menolong, kerja keras
dan ketaqwaan. Pelatihan yang diajarkan yakni taat terhadap
perturan, kerapihan, adab bertemu dan saling menyapa terhadap
teman sebaya, teman sejawat dan kepada orang yang lebih tua serta
tepat waktu dalam setiap kegiatan serta diajarkan tatak rama dalam
cara makan yang teratur dan baik agar dapat menghargai makanan,
dalam pendidikan kerja keras sendiri yaitu seperti dalam kegiatan
untuk mendapatkan minum sendiri harus melakukan lari-lari
terlebih dahulu, serta diajarkan hidup sehat seperti tuntunan Rosul,
yaitu dengan bangun pagi untuk melaksanakan sholat subuh
berjama‟ah kemudian senam pagi setelah itu mandi dan sarapan,
dengan kekeompakan sendiri setiap salah satu peserta melakukan
kesalahan atau pelanggaran maka semua peserta ikut mendapatkan
hukuman” (wawancara dengan Ahmad Muntaha selaku pembina
HW 2016 pada hari Jum‟at, 21 April 2017).
48
Dari hasil wawan cara di atas Strategi yang dilakukan HW
dengan cara kemah bakti yang dipimpin dan dilatih langsung oleh
TNI AD di Barak TNI AD, pendidkan karakter yang diajarkan
oleh TNI AD tentang kedisiplinan, ketegasan, kerjasama, tolong-
menolong, kerja keras dan ketaqwaan. Pelatihan yang diajarkan
yakni taat terhadap perturan, kerapihan, adab bertemu dan saling
menyapa terhadap teman sebaya, teman sejawat dan kepada orang
yang lebih tua.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Ekstrakulikuler
HW dalam Penanaman Karakter Peserta Didik pada
Ekstrakulikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh Tahun
2017
Berdasarkan hasil wawancara tentang evaluasi kegiatan
HW di SMK Muhammadiyah Suruh penulis menemukan:
a) Faktor Pendukung
“Pelaksanaan kegiatan HW di SMK Muhammadiyah Suruh
didukung oleh banyak hal, yaitu oleh lembaga persyarikatan dan
pihak sekolah. Faktor dari pihak kepala sekolah mengijinkan
dan menjadikan program ekstrakulikuler unggulan, dari pihak
pembina mendukung dan ikut serta dalam memajukan
ekstrakulikuler HW, adapun dari siswa atau pengurus juga
memiliki semangat yang tinggi dalam melaksanakan setiap
kegiatan yang ada di ekstrakulikuler HW sedangkan faktor dari
luar sendiri dari pimpinan pusat Muhammadiyah juga
mendukung adanya ekstrakulikuler HW dengan cara
diadakannya seminar dan pelatihan untuk pembina HW yang
dinamakan pelatihan jaya melati I untuk tingkat awal dan latihan
jaya melati II utuk tingkat selanjutnya” (wawancara dengan
Supomo selaku pembina HW 2008 pada hari Jum‟at, 21 April
2017).
b) Faktor Penghambat
“Faktor intern dari siswa itu sendiri sebagian mereka
beranggapan bahwa mereka yang bukan dari persyarikatan
49
Muhammadiyah tidak mau mengikuti ekstrakurikuler HW dan
mereka yang tidak suka dengan kepanduan, mereka akan
cenderung untuk membolos atau pura-pura sakit pada
pelaksanaan HW. Latihan pelaksanaan ekstrakurikuler HW
terkadang tidak tepat waktu dari yang telah dijadwalkan. Latihan
yang harusnya dimulai pukul 14.00 harus mundur beberapa
menit karena siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Hizbul
Watha datang terlambat.” (wawancara dengan Muntoha selaku
pembina HW 2016 pada hari Jum‟at, 21 April 2017).
Jadi hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahawa
faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakulikuler HW
di SMK Muhammadiyah Suruh terdapat beberapa faktor
pendukung yakni adanya dari lembaga persyarikatan dan pihak
sekolah serta adanya pelatihan-pelatihan yang diadakan untuk
pembina HW, sedangkan faktor penghambat kegiatan
ekstrakulikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh terdapat
hambatan dari dalam siswa sendiri yaitu tentang beranggapan
bahwa mereka yang bukan dari persyarikatan Muhammadiyah
tidak mau mengikuti ekstrakurikuler HW.
Dari eksplorasi bab III di atas dapat disimpulkan bahwa
ekstrakulikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh Tahun 2017
merupakan ekstrakulikuler yang memiliki kebebasan untuk
mengatur urusan rumah tangga ekstrakulikuler sendiri, membina
para anggotanya, menentukan struktur organisasi, memilih
pengurus, menyusun program, serta melaksanakan kegiatan.
Dengan demikian ekstrakulikuler HW memeiliki
kesempatan untuk berkreasi, mengembangkan potensi serta
50
dapat beraktivitas secara mandiri dan memgembangkan
pendidikan karakter yang ditanamkan dengan melalui kegiatan-
kegiatan yang ada di ekstrakulikuler HW yang berorientasi pada
kualitas anggota dan pengurus HW untuk membekali para
anggota dan pengurusnya dalam mengimplementasikan
pendidikan karekter dengan baik, meskipun terdapat beberapa
hambatan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya.
51
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Bentuk-Bentuk Kegiatan Pendidikan Karakter Pada Ekstrakulikuler
HW di SMK Muhammadiyah Suruh Tahun 2017
Implementasi pendidikan karakter di ekstarkulikuler HW pada
dasarnya ditunjukkan untuk menyiapkan siswa-siswi dalam pendidikan
karakter yang diajarkan pada kegiatan-kegiatan yang ada di ekstrakulikuler
HW. Bentuk-bentuk dari program kegiatan HW melalui materi-materi
maupun praktik yang disampaikan. Kegiatan HW meliputi program
mingguan dan tahunan, program mingguan meliputi latihan rutin yang di
dalamnya mengajarkan materi-materi tentang pengetahuan umum,
keislaman dan keterampilan kepanduan.
Hal ini dibuktikan sesuai isi wawancara dengan CI selaku pembina
HW sebagai berikut:
"Bentuk Kegiatan pendidikan karakter pada ekstrkulikuler HW
melelui mmadiyahan diantaranya:
a. Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
b. Keorganisasian dan Kepemimpinan
c. Ayat-ayat hafalan pilihan
d. Ibadah praktis
Dari materi yang disampaikan pendidikan karakter yang dihasilkan
membentuk seorang siswanya untuk bertaqwa dan memiliki
kemauan dan semangat dalam beribadah.
1. Keterampilan Kepanduan Keterampilan kepanduan meliputi tali-
temali, bahasa isyarat atau sandi, peraturan baris berbaris,
pertolongan pertama, kompas, dan kesehatan lapangan. Dari
kegiatan ini pendidikan karakter yang dihasilkan seperti dari
kegiatan tali-temali menghasilkan sikap kreatif dan teliti, kegiatan
bahasa isyarat dapat menghasilkan sikap peka terhadap situasi dan
kondisi sekitar.
2. Materi pengetahuan umum, seperti, kepemimpinan, manajemen
organisasi dan berbagai materi seputar persoalan remaja. Dari
52
kegiatan ini pendidikan karakter yang dihasilkan yaitu dari kegiatan
kepemimpinan dapat menumbuhkan sikap tanggungjawab dan
memahami tentang organisasi.
Dari uraian di atas mengenai bentuk-bentuk kegiatan
pendidikan karakter di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017
berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan karakter yang diterapkan di ekstrakulikuler HW melalui
berbagai kegiatan-kegiatan. Bentuk kegiatan pendidikan karakter yang
disampaikan dalam HW menghasilkan pendidikan karakter kedisiplinan,
kepekaan terhadap situasi, ketegasan, teliti, kreatif dan tanggungjawab.
Pendidikan karakter dari kegiatan-kegiatan di ekstrakulikuler HW di
SMK Muhammadiyah Suruh sendiri mengajarkan bagaimana mendidik
diri, mendidik sesamanya, salah satu tujuannya adalah dalam
pembentukan karakter siswa.
Sebelum melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler HW di SMK
Muhammadiyah Suruh, pihak sekolah terlebih dahulu menunjuk salah
seorang untuk menjadi pembina ekstrakurikuler HW. Kemudian pihak
sekolah dan pembina ekstrakurikuler HW menyusun program kerja yang
meliputi program mingguan dan tahunan. Adapum program mingguan
kegiatan HW meliputi pelatihan rutin satu minggu sekali. Program setiap
tahun yaitu kemah bakti dari sekolah SMK Muhammadiyah Suruh dan
beberapa tahun sekali dari wilayah.
Pelaksanaan kegiatan HW di SMK Muhammadiyah Suruh
meliputi program mingguan dan program tahunan. Program mingguan
53
meliputi pelatihan rutin yang diadakan setiap satu minggu sekali pada
hari Jum‟at dan program tahunan meliputi kemah bakti yang diadakan
oleh sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh
merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh
semua siswa kelas X. Dari HW daerah, kemudian baru diprogramkan
untuk sekolah-sekolah yang berbasis Muhammadiyah seperti SD, SMP,
SMA/SMK. Kegiatan ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah
Suruh merupakan kegiatan ekstrakulikuler yang wajib diikuti oleh
seluruh siswa kelas X dan untuk kelas XI, XII tidak diwajibkan.
Dengan memiliki 2 guru pembina HW dan 33 siswa sebagai
pengampu. HW di SMK Muhammadiyah Suruh mempunyai 8 kelompok
itu untuk latihan, dikarenakan jumlah siswa yang banyak. Dalam 1 bulan
para siswa mendapatkan latihan kepanduan 4 kali latihan. Waktu
pelaksanaannya dari KBM selesai sekitar jam 2 siang sampai waktu ba'da
ashar.
Pelaksanaan ektstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah
Suruh secara keseluruhan berjalan lancar. Di lapangannya terdapat 2 guru
pembina dan 33 siswa sebagai pengampu. Pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh merupakan salah
satu kegiatan ekstrakurikuler diikuti oleh semua siswa kelas X,
pelaksanaannya setiap hari Rabu, Jum‟at, dari pukul 14.00 sampai 16.00.
54
Evaluasi kegiatan HW di SMK Muhammadiyah Suruh
dilaksanakan 2 kali yaitu disetiap akhir semesternya. Ada beberapa aspek
yang dinilai dalam ekstrakurikuler HW dalam membentuk karakter
siswanya yaitu hasil penilaian diperoleh dari absensi, pemahaman siswa
terhadap materi, praktik, dan dari penilaian terhadap karakter siswa
selama mengikuti kegiatan. Kemudian nilai hasil evaluasi dari kegiatan
ekstrakurikuler HW.
B. Strategi implementasi ekstrakulikuler HW dalam meningkatkan
pendidikan Karakter kepada peserta didik di SMK Muhammadiyah
Suruh
Strategi implementasi yang dilakukan HW dengan kegiatan kemah
bakti yang dipimpin dan dilatih langsung oleh TNI AD di Barak TNI
AD, pendidkan karakter yang diajarkan oleh TNI AD tentang
kedisiplinan, ketegasan, kerjasama, tolong-menolong, kerja keras dan
ketaqwaan. Pelatihan yang diajarkan yakni taat terhadap perturan,
kerapihan, adab bertemu dan saling menyapa terhadap teman sebaya,
teman sejawat dan kepada orang yang lebih tua.
Hal ini dibuktikan dengan isi wawancara dengan AM selaku
pembina HW di SMK Muhammadiyah Suruh hasil wawancara tersebut
sebagai berikut:
"Strategi yang dilakukannya dengan cara kemah bakti yang dipimpin dan
dilatih langsung oleh TNI AD di Barak TNI AD, pendidkan karakter
yang diajarkan oleh TNI AD tentang kedisiplinan, ketegasan, kerjasama,
tolong-menolong, kerja keras dan ketaqwaan. Pelatihan yang diajarkan
yakni taat terhadap perturan, kerapihan, adab bertemu dan saling
menyapa terhadap teman sebaya, teman sejawat dan kepada orang yang
55
lebih tua serta tepat waktu dalam setiap kegiatan serta diajarkan tatak
rama dalam cara makan yang teratur dan baik agar dapat menghargai
makanan, dalam pendidikan kerja keras sendiri yaitu seperti dalam
kegiatan untuk mendapatkan minum sendiri harus melakukan lari-lari
terlebih dahulu, serta diajarkan hidup sehat seperti tuntunan Rosul, yaitu
dengan bangun pagi untuk melaksanakan sholat subuh berjama‟ah
kemudian senam pagi setelah itu mandi dan sarapan, dengan
kekeompakan sendiri setiap salah satu peserta melakukan kesalahan atau
pelanggaran maka semua peserta ikut mendapatkan hukuman”
(wawancara dengan Ahmad Muntaha selaku pembina HW 2016 pada
hari Jum‟at, 21 April 2017).
Dari hasil wawancara diatas sesuai dengan firman Allah dalam Q.S
Luqman ayat 12-14 sebagai berikut:
Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman,
yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur
(kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri;
dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha
Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. Luqman: 12)
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kelaliman yang besar".Dan (ingatlah) ketika
Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah)
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman
yang besar". (QS. Luqman: 13)
56
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada
dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu”. (QS. Luqman: 14)
Adapun nilai karakter yang terkandung dalam QS. Luqman ayat
12-14 tadi, yang pertama, dari seorang Luqman, pendidik hendaknya
mempunyai karakter hikmah, yakni berpengetahuan dan berilmu.
Artinya, selain mempunyai pengetahuan, pendidik juga dituntut untuk
mengamalkan pengetahuannya. Kedua, pendidikan karakter yang
terdapat dalam QS. Luqman di atas adalah anjuran untuk menjadikan
individu-individu yang bersyukur, syukur dalam artian tidak hanya
mengucapkan Alhamdulillah, ,melainkan menikmati segala karunia Allah
untuk pemicu dalam meningkatkan prestasi, ketiga nilai karakter yang
ada pada ayat ini adalah menjadikan Tauhid atau Aqidah sebagai pondasi
awal bagi anak sebelum anak mengenal disiplin ilmu pengetahuan yang
lain. Keempat, Luqman memanggil anaknya dengan sebutan Ya Bunayya,
padahal bahasa arab yang biasa digunakan adalah Ya Ibnii, Ya Bunayaa
adalah bahasa yang sangat halus yang digunakan oleh orang tua kepada
anaknya, nilai karakter yang ada pada ayat ini adalah, hendaknya bagi
para pendidik untuk bertutur halus kepada anak didiknya. Kelima, pada
ayat diatas juga diperintahkan untuk merenungi penderitaan seorang ibu
yang mengandung anaknya dalam keadaan wahnan „ala wahnin, nilai
karakter pada ayat ini adalah nilai bakti seorang anak kepada orang
tuanya, khususnya kepada ibu. Keenam, penutup ayat ini Ilayyal Mashiir
57
semua akan kembali kepada Allah, nilai karakter darinya adalah siapapun
kita sebagai manusia pasti akan kembali kepada Allah, dan ini
melahirkan nilai-nilai ketakwaan, karena hanya taqwa lah yang akan
menjadikan manusia berbeda dihadapan Allah ketika kembali
keharibaannya.
C. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakulikuler HW
dalam membentuk karakter siswa di SMK Muhammadiyah Suruh
Faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakulikuler HW di
SMK Muhammadiyah Suruh terdapat beberapa faktor pendukung yakni
adanya dari lembaga persyarikatan dan pihak sekolah serta adanya
pelatihan-pelatihan yang diadakan untuk pembina HW, sedangkan faktor
penghambat kegiatan ekstrakulikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh
terdapat hambatan dari dalam siswa sendiri yaitu tentang perbedaan
pemahaman terhadap suatu keyakinan seseorang.
Hal ini dibuktikan dengan isi wawancara dengan SO dan AM selaku
pengamat kegiatan HW di SMK Muhammadiyah Suruh hasil wawancara
tersebut sebagai berikut:
1) Faktor Pendukung
“Pelaksanaan kegiatan HW di SMK Muhammadiyah Suruh didukung
oleh banyak hal, yaitu oleh lembaga persyarikatan dan pihak sekolah.
Faktor dari pihak kepala sekolah mengijinkan dan menjadikan
program ekstrakulikuler unggulan, dari pihak pembina mendukung
dan ikut serta dalam memajukan ekstrakulikuler HW, adapun dari
siswa atau pengurus juga memiliki semangat yang tinggi dalam
melaksanakan setiap kegiatan yang ada di ekstrakulikuler HW sedangkan faktor dari luar sendiri dari pimpinan pusat
Muhammadiyah juga mendukung adanya ekstrakulikuler HW dengan
cara diadakannya seminar dan pelatihan untuk pembina HW yang
58
dinamakan pelatihan jaya melati I untuk tingkat awal dan latihan jaya
melati II utuk tingkat selanjutnya” (wawancara dengan Supomo selaku
pembina HW 2008 pada hari Jum‟at, 21 April 2017).
2) Faktor Penghambat
“Faktor intern dari siswa itu sendiri sebagian mereka beranggapan
bahwa mereka yang bukan dari persyarikatan Muhammadiyah tidak
mau mengikuti ekstrakurikuler HW dan mereka yang tidak suka
dengan kepanduan, mereka akan cenderung untuk membolos atau
pura-pura sakit pada pelaksanaan HW. Latihan pelaksanaan
ekstrakurikuler HW terkadang tidak tepat waktu dari yang telah
dijadwalkan. Latihan yang harusnya dimulai pukul 14.00 harus
mundur beberapa menit karena siswa yang mengikuti ekstrakurikuler
Hizbul Watha datang terlambat”. (wawancara dengan Muntoha selaku
pembina HW 2016 pada hari Jum‟at, 21 April 2017).
Dari hasil wawancara di atas telah membuktikan bahwa
beberapa faktor dari kegiatan ekstrakulikuler HW di SMK
Muhammadiyah Suruh terdapat faktor pendukung dan faktor
penghambat, dalam faktor pendukung dari kegiatan ekstrakulikuler
HW. Faktor dari pihak kepala sekolah mengizinkan dan menjadikan
program ekstrakulikuler unggulan, dari pihak pembina mendukung
dan ikut serta dalam memajukan ekstrakulikuler HW, adapun dari
siswa atau pengurus juga memiliki semangat yang tinggi dalam
melaksanakan setiap kegiatan yang ada di ekstrakulikuler HW
sedangkan faktor dari luar sendiri dari pimpinan pusat
Muhammadiyah juga mendukung adanya ekstrakulikuler HW dengan
cara diadakannya seminar dan pelatihan untuk pembina HW yang
dinamakan pelatihan jaya melati I untuk tingkat awal dan latihan jaya
melati II utuk tingkat selanjutnya. Sedangkan faktor penghambat
kegiatan di ekstrakulikuler HW sendiri faktor intern dari siswa itu
59
sendiri sebagian mereka beranggapan bahwa mereka yang bukan dari
persyarikatan Muhammadiyah tidak mau mengikuti ekstrakurikuler
HW dan mereka yang tidak suka dengan kepanduan, mereka akan
cenderung untuk membolos atau pura-pura sakit pada pelaksanaan
HW. Latihan pelaksanaan ekstrakurikuler HW terkadang tidak tepat
waktu dari yang telah dijadwalkan.
Dengan demikian ekstrakulikuler HW memiliki kesempatan
untuk berkreasi, mengembangkan potensi yang dimiliki, serta dapat
beraktifitas secara mandiri dan bertanggung jawab. Serta dapat
mengembangkan pendidikan karakter yang didapat dari berbagai
kegiatan-kegiatan yang ada. HW secara langsung melalui kegiatan-
kegiatan yang berorientasi pada pengimplementasian pendidikan
karakter dalam menata karakter dengan baik, meskipun terdapat
beberapa hambatan dalam melaksanakan program kerja HW.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Bentuk-bentuk kegiatan pendidikan karakter pada ekstarkulikuler
HW
1) Kegiatan Mingguan yaitu latihan rutin: didampingi oleh
pembina HW yang dilaksanakan oleh pengurus HW setiap hari
Jum‟at yang didalamnya mengajarkan materi-materi tentang
pengetahuan umum, keislaman, dan keterampilan kepanduan.
2) Kegiatan Tahunan yaitu: kemah bakti, merupakan kemah yang
dilakukan setiap satu tahun sekali pada pertengahan semester
genap yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas X SMK
Muhammadiyah Suruh, pengurus HW SMK Muhammadiyah
Suruh serta didampingi oleh pembina HW.
2. Strategi implementasi pendidikan karakter yang dilakukan HW
dengan kegiatan kemah bakti yang dipimpin dan dilatih langsung
oleh TNI AD di Barak TNI AD, pendidkan karakter yang
diajarkan oleh TNI AD yaitu tentang:
61
a) Kedisiplinan, yaitu melalui pelatihan rutin dengan melalui cara
berpakaian dengan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan. Melalui ketepatan waktu dalam setiap kegiatan
seperti waktu sholat, makan, mandi, apel dan tidur.
b) Ketegasan, yaitu melelui kegiatan baris-berbaris dan seminar
kepemimpinan.
c) Kerjasama, tolong-menolong dan kerja keras yaitu melalui
kegiatan wide game, dan outbond.
d) Ketaqwaan, yaitu dengan melalui kegiatan seminar kerohanian
dan sholat tepat waktu.
e) Bakti sosial, dengan melalui kegiatan bersih-bersih tempat
ibadah, reboisasi dan bersodaqoh.
Pelatihan lain yang diajarkan yakni taat terhadap peraturan,
kerapihan, adab bertemu dan saling menyapa terhadap teman
sebaya, teman sejawat dan kepada orang yang lebih tua.
3. Faktor pendukung kegiatan ekstrakulikuler HW di SMK
Muhammadiyah Suruh di antaranya yakni: (a) adanya dari lembaga
persyarikatan dan pihak sekolah yang mewajibkan ekstrakulikuler
HW (b) adanya pelatihan-pelatihan yang diadakan untuk pembina
HW, (c) dari pengurus HW memiliki semangat untuk melatih
kegiatan HW. Adapun Faktor penghambat kegiatan ekstrakulikuler
HW di SMK Muhammadiyah Suruh hambatannya itu faktor intern
dari siswa itu sendiri sebagian mereka beranggapan bahwa mereka
62
yang bukan dari persyarikatan Muhammadiyah tidak mau
mengikuti ekstrakurikuler HW dan mereka yang tidak suka dengan
kepanduan, mereka akan cenderung untuk membolos atau pura-
pura sakit pada pelaksanaan HW. Latihan pelaksanaan
ekstrakurikuler HW terkadang tidak tepat waktu dari yang telah
dijadwalkan. Latihan yang harusnya dimulai pukul 14.00 WIB
harus mundur beberapa menit karena siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler Hizbul Watha datang terlambat.
B. Saran
Berdasrkan atas kesimpulan yang telah diperoleh dari hasil
penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai beriikut:
1. Bagi pengurus HW di SMK Muhammadiyah Suruh
a. Tetap semangat dalam menyebarkan nilai-nilai Islam dan
keterampilan kepanduannya di SMK Muhammadiyah Suruh,
sehingga benar-benar bisa terwujud ekstrakulikuler yang
berkarakter berakhlak, ilmiyah dan profesional.
b. Tingkatkan kualitas pendidikan karkter agar menjadi insan yang
berakhlak mulia.
2. Bagi pembaca
Mari kita tingkatkan kualitas pendidikan karakter kita, tidak
hanya ibadah untuk diri sendiri saja akan tetapi sikap kepada sesama
hendaknya kita jalankan karena merupakan pelengkap kehidupan
dalam persaudaraan. Pendidikan karakter memang harus ada pada
63
diri kita akan tetapi pendidikan karakter kepada sesamapun harus
kita miliki untuk mempererat persaudaraan agar menjadi kebiasaan
yang baik diakhirnya nanti dengan sikap kita yang mulia hidup akan
lebih nikmat dan selalu bersyukur.
64
DAFTAR PUSTAKA
Asrofie. M. Yusron (et al). 2002. Kader Persyarikatan dalam Persoalan.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Badan Penelitian dan Pengembangan KEMENDIKNAS. 2011. Buku Panduan
Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan KEMENDIKNAS. (online) diunduh pada 15 Mei 2017.
Dzikron M. 2010. Keterampilan Kepanduan Hizbul Wathan. Klaten: Gerakan
Kepanduan Hizbul Wathan.
J. Moloeng, Lexy. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Jumali, M. dkk. 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah
University Press.
Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.
Yogyakarta: Trust Media.
Muchlas Samani dan Hariyanto. 2013. Konsep Dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mubarok, Hasan. 2012. “Implementasi Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler
Hizbul Wathan (HW) di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012”. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, UMS.
Mulyana, Deddy. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Mulyasa. E. 2013. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Pusat Muhammadiyah. 1961. Tuntunan Hizbul Wathan Kenang-Kenangan.
Yogyakarta: Pusat Muhammadiyah.
Pupuh Fathurrohman., AA Suryana. & Feni Fatriany. 2013. Pengembangan
Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama
Rusmayanti, Maya. 2016. Implementasi Pendidikan Karakter di SMK
Muhammadiyah 1 Prambanan. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Saptono. 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter Wawasan, Strategi, dan
Langkah Praktis. Salatiga: Erlangga.
Suhartono, Suparlan. 2006. Filsafat Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
65
Umaedi. 2004. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah/Madrasah (MMBS/M).CEQM.
Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Zuchdi, Darmiyanti. 2013. Pendidikan Karakter Konsep Dasar dan Implementasi
di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY Press.
DAFTAR PUSTAKA
Asrofie. M. Yusron (et al). 2002. Kader Persyarikatan dalam Persoalan.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Badan Penelitian dan Pengembangan KEMENDIKNAS. 2011. Buku Panduan
Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan KEMENDIKNAS. (online) diunduh pada 15 Mei 2017.
Dzikron M. 2010. Keterampilan Kepanduan Hizbul Wathan. Klaten: Gerakan
Kepanduan Hizbul Wathan.
J. Moloeng, Lexy. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Jumali, M. dkk. 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah
University Press.
Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.
Yogyakarta: Trust Media.
Muchlas Samani dan Hariyanto. 2013. Konsep Dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mubarok, Hasan. 2012. “Implementasi Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler
Hizbul Wathan (HW) di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012”. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, UMS.
Mulyana, Deddy. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Mulyasa. E. 2013. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Pusat Muhammadiyah. 1961. Tuntunan Hizbul Wathan Kenang-Kenangan.
Yogyakarta: Pusat Muhammadiyah.
66
Pupuh Fathurrohman., AA Suryana. & Feni Fatriany. 2013. Pengembangan
Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama
Rusmayanti, Maya. 2016. Implementasi Pendidikan Karakter di SMK
Muhammadiyah 1 Prambanan. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Saptono. 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter Wawasan, Strategi, dan
Langkah Praktis. Salatiga: Erlangga.
Suhartono, Suparlan. 2006. Filsafat Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Umaedi. 2004. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah/Madrasah (MMBS/M).CEQM.
Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Zuchdi, Darmiyanti. 2013. Pendidikan Karakter Konsep Dasar dan Implementasi
di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY Press.
67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
68
Kegiatan Keagamaan HW di Barak TNI AD
Kegiatan HW Makan Bersama Anggota Putri
69
6,47
Kegiatan HW Makan Bersama Anggota Putra
Kegiatan Senam Pagi Seluruh Anggota HW
70
Kegiatan Seminar Bela Negara oleh TNI AD Kegiatan Outbond HW
Kegiatan PBB diikuti Anggota HW
71
Kegiatan Latihan PBB HW
Kegiatan Persiapan Wide Game HW
72
Kegiatan Wide Game HW
Kegiatan Seminar Bela Negara oleh TNI AD
73
74
75
76
77
78
NO JenisKegiatan Tanggal Keterangan Nilai
1. OPAK STAIN Salatiga 2012 “
Progresifitas Kaum Muda Kunci
Pembaharuan Indonesia”
5 – 7
September
2012
Peserta 3
2. OPAK TARBIYAH 2012 “
Mewujudkan Gerakan
Mahasiswa Tarbiyah Sebagai
Tonggak Kebangkitan
Pendidikan Indonesia”
9 September
2012
Peserta 3
3. ORIENTASI DASAR
KEISLAMAN ( ODK ) “
Membangun Karakter
Keislaman Bertaraf Internasional
di Era Globalisasi Bahasa “
10 September
2012
Peserta 2
4. SEMINAR
ENTREPRENEURSHIP DAN
PENGKOPERASIAN “
Exsplore Your Entrepreneurship
Talent”
11 September
2012
Peserta 2
5. ACHIEVEMENT
MOTIFATOR TRAINING
12 September
2012
Peserta 2
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Endro Adi Wibowo Fakultas/Jurusan : FTIK/PAI
Nim : 111-12-257 PA : Prof. Dr. M. Zulfa, M.Ag
79
6. LIBRARY USER
EDUCATION ( Pendidikan
Pemakai Perpustakaan)
13 September
2012
Peserta 2
7. Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega ke-22 (
PLCPP XXII )
12 – 15
Oktober 2012
Peserta 2
8. Kemah Bhakti Ke-V Racana Se-
Jawa Tengah dan Penegak Se-
Jepara
12 – 13
Januari 2013
Peserta 4
9. SERTIFIKAT JURI LACAK
TEKPRAM Galang Tangkas
Racana Ki/Nyi Ahmad Dahlan
di Universitas Muhammadiyah
Surakarta
11 – 12 Mei
2013
Juri 4
10. SEMINAR NASIONAL
“Mengawal Pengendalian BBM
Bersubsidi, Kebijakan BLSM
yang Tepat Sasaran Serta
Pengendalian Inflasi Dalam
Negri Sebagai Dampak
Kenaikan BBM Bersubsidi”
08 Juli 2013 Peserta 8
11. KEPUTUSAN KEPALA
SEKOLAH SD N KUPANG 3
“Pembagian Tugas Guru Dalam
Kegiatan Proses Belajar
Mengajar Tahun Pelajaran
2013/2014
16 Juli 2013 Pelatih 8
80
12. Sertifikat Training Pembuatan
Makalah
18 September
2013
Peserta 2
13. SERTIFIKAT KSEI “What Do
You Wanna Be”
21 September
2013
Peserta 2
14. SERTIFIKAT TRAINING
MOTIVASI DAN “LOMBA
RANGKING 1”
26 September
2013
Peserta 2
15. TRAINING BEDAH BUKU
“MAHKOTA UNTUK EMAK”
DAN TRAINING MENULIS
3 Oktober
2013
Peserta 2
16. SERTIFIKAT SIBA-SIBI
TRAINING UAS Semester
Ganjil 2013 – 2014
10 – 11
Januari 2014
Peserta 2
17. SERTIFIKAT “STAIN Menuju
IAIN Dari Mahasiswa Oleh
Mahasiswa Untuk Mahasiswa
10 Juni 2014 Peserta 2
18. KEPUTUSAN KEPALA SMP
AL ISLAM SURUH
“Pembagian Tugas Mengajar
Guru Tahun Pelajaran
2014/2015"
14 Juli 2014 Pendidik 8
19. SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SMK
MUHAMMADIYAH SURUH “
Pengangkatan/ Penugasan
Tenaga Administrasi”
14 Juli 2014 Toolmen 8
81
20. KEPUTUSAN KEPALA
SEKOLAH SD N KUPANG 3
“Pembagian Tugas Guru Dalam
Kegiatan Proses Belajar
Mengajar Tahun Pelajaran
2014/2015
16 Juli 2014 Pelatih 8
21. KEPUTUSAN KEPALA SMK
AL FALAH SALATIGA “
Pembagian Tugas Guru Dalam
Kegiatan Proses Belajar
Mengajar atau Membimbing
Siswa Tahun Pelajaran
2014/2015
19 Juli 2014 Pembina 8
22. KEPUTUSAN KEPALA SMP
AL ISLAM SURUH
“Pembagian Tugas Mengajar
Guru Tahun Pelajaran
2014/2015 Semester 2”
5 Januari
2015
Pendidik 8
23. PIAGAM PENGHARGAAN
Festifal Ramadhan Masjid Jami‟
Nurul Iman
12 Juli 2015 Panitia 3
24. KEPUTUSAN KEPALA SMP
AL ISLAM SURUH
“Pembagian Tugas Mengajar
Guru Tahun Pelajaran
2015/2016"
13 Juli 2015 Pendidik 8
25. KEPUTUSAN KEPALA SMK
AL FALAH SALATIGA “
15 Juli 2015 Pembina 8
82
Pembagian Tugas Guru Dalam
Kegiatan Proses Belajar
Mengajar atau Membimbing
Siswa Tahun Pelajaran
2015/2016
26. KEPUTUSAN KEPALA
SEKOLAH SD N KUPANG 3
“Pembagian Tugas Guru Dalam
Kegiatan Proses Belajar
Mengajar Tahun Pelajaran
2015/2016
16 Juli 2015 Pelatih 8
27. KEPUTUSAN KEPALA SMK
AL FALAH SALATIGA “
Pembagian Tugas Guru Dalam
Kegiatan Proses Belajar
Mengajar atau Membimbing
Siswa Tahun Pelajaran
2016/2017
1 Juli 2016 Pembina 8
28 KEPUTUSAN KEPALA
SEKOLAH SD N KUPANG 3
“Pembagian Tugas Guru Dalam
Kegiatan Proses Belajar
Mengajar Tahun Pelajaran
2016/2017
16 Juli 2016 Pelatih 8
29 KEPUTUSAN KEPALA SMP
AL ISLAM SURUH
“Pembagian Tugas Mengajar
Guru Tahun Pelajaran
18 Juli 2016 Pendidik 8
83
2016/2017”
30. SERTIFIKAT Dialog Interaktif
“Peneguhan Kaum Intelektual
Dalam Menolak Paham
Radikalisme dan Intoleransi”
31 Oktober
2016
Peserta 2
31. KEPUTUSAN KEPALA SMK
AL FALAH SALATIGA “
Pembagian Tugas Guru Dalam
Kegiatan Proses Belajar
Mengajar atau Membimbing
Siswa Tahun Pelajaran
2017/2018
8 Juli 2017 Pembina 8
32. KEPUTUSAN KEPALA SMP
AL ISLAM SURUH
“Pembagian Tugas Mengajar
Guru Tahun Pelajaran
2017/2018"
15 Juli 2017 Pendidik 8
33. KEPUTUSAN KEPALA
SEKOLAH SD N KUPANG 3
“Pembagian Tugas Guru Dalam
Kegiatan Proses Belajar
Mengajar Tahun Pelajaran
2017/2018
16 Juli 2017 Pelatih 8
34. KEPUTUSAN KEPALA
SEKOLAH SMK
MUHAMMADIYAH SURUH
“Penugasan Tenaga
Pendidik/Guru Dalam Proses
17 Juli 2017 Pendidik 8
84
Belajar Mengajar dan
Bimbingan Konseling Semester
Gasal Tahun Pelajaran
2017/2018”
JUMLAH 177