Post on 28-May-2015
description
Makalah Pentingnya Iklim
Komunikasi dalam Organisasi
Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Nama : Susetya Nugroho
NPP : 23 . 0954
Kelas : MP / C6
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI ( IPDN )
JATINANGOR , JAWA BARAT
TAHUN 2013
DAFTAR ISI
1. Halaman Judul....................................................................................i
2. Daftar Isi............................................................................................. ii
3. Kata Pengantar...................................................................................iii
4. Bab I, Pendahuluan
1.1. Latar Belakang...........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................1
1.3. Tujuan.........................................................................................1
5. Bab II, Pembahasan
2.1. Konsep Komunikasi dan Organisasi..........................................2
2.2. Konsep Iklim Komunikasi...........................................................7
2.3. Pentingnya Iklim Komunikasi dalam Organisasi........................12
6. Bab III, Penutup
3.1. Kesimpulan.................................................................................14
3.2. Saran..........................................................................................14
7. Daftar Pustaka....................................................................................15
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya atas selesainya Makalah
Pentingnya Iklim Komunikasi dalam Organisasi ini. Makalah ini ditulis
untuk menyelesaikan tugas dan juga agar para pembaca dapat
mempelajari tentang Komunikasi, Organisasi, dan Iklim Komunikasi dalam
Organisasi.
Makalah ini kami persembahkan kepada :
1.
2. Serta teman – teman yang telah mendukung terselesaikannya
makalah ini.
Walaupun dalam penyusunan Makalah ini sudah berusaha maksimal,
namun kami menyadari Makalah ini jauh dari kesempurnaan dan banyak
kekurangan. Maka kritik, saran, petunjuk, pengarahan, dan bimbingan dari
berbagai pihak sangat kami harapkan.
Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan mendapat Ridho
dari Allah SWT. Amin
Jatinangor, September 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua manusia yang ada tidak bisa lepas dari kehidupan
berkelompok atau berorganisasi karena manusia tidak dapat hidup
sendiri-sendiri, Hal itu diciptakan oleh Tuhan agar manusia saling
berinteraksi dan bekerjasama dalam sebuah organisasi yang
notabene membutuhkan komunikasi, baik komunikasi verbal
maupun non-verbal, lisan maupun tertulis.
Persaudaraan dalam pengertian umum adalah terjalinnya
suatu hubungan timbal-balik antara individu yang satu dengan
lainnya yang terikat oleh rasa kebersamaan; saling sayang
menyayangi, kasih mengasihi, saling memberi dan menerima (take
dan give). Dalam komunikasi, jika ada rasa persaudaraan dalam
iklim komunikasi maka rasa kebersamaan antar anggota organisasi
semakin erat sehingga tujuan dalam organisasi dapat terwujud
sesuai dengan harapan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat disimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Konsep Iklim Komunikasi?
2. Apakah Tujuan organisasi itu?
3. Bagaimana menciptakan keterbukaan antar anggota
organisasi?
4. Mengapa Iklim Komunikasi Persaudaraan mendorong anggota
organisasi berkomunikasi secara terbuka?
1.3 Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah agar pembaca dapat
mengetahui tentang:
1. Konsep Iklim Komunikasi
2. Tujuan organisasi
3. Cara menciptakan keterbukaan antar anggota organisasi
4. Iklim Komunikasi Persaudaraan mendorong keterbukaan
berkomunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Iklim Komunikasi
IKLIM adalah sebuah kiasan yang menggambarkan suasana dan apa
yang dirasakan nyata dalam diri dari orang-orang yang berhubungan
dengan organisasi sehingga memungkinkan orang bereaksi dengan
bermacam-macam cara terhadap organisasi melalui proses komunikasi.
Iklim komunikasi adalah bagaimana suatu proses penyampaian
pesan yang melibatkan unsur – unsur komunikasi bisa berjalan dan
menimbulkan suatu feed back dan adanya presepsi.
Pengertian Iklim Komunikasi Organisasi menurut para ahli :
1. Dennis mengemukakan, “Iklim komunikasi organisasi sebagai
kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai
lingkungan internal organisasi, yang mencakup persepsi
anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan
dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi.”
2. Hillreiger dan Slocum mengatakan Iklim Komunikasi
Organisasi adalah suatu set atribut organisasi, yang
menyebabkan bagaimana berjalannya subsistem organisasi
terhadap anggota dan lingkungannya.
3. Pace dan Faules, iklim komunikasi merupakan gabungan dari
persepsi-persepsi mengenai peristiwa komunikasi, perilaku
manusia, respons pegawai terhadap pegawai lainnya,
harapan-harapan, konflik-konflik antarpersona dan
kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi.
4. Payne dan Pugh (1976) mendifinisikan iklim organisasi
sebagi suatu konsep yang merefleksikan isi dan kekuatan
dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan prasaan
anggota terhadap suatu sistem sosial.
5. Redding, iklim komunikasi organisasi sebagai fungsi kegiatan
yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada
anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai
mereka dan member mereka kebebasan dalam mengambil
resiko, mendorong mereka dan memberikan mereka
tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka,
menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang
organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian serta
memperoleh informasi yang dapat dan terus terang dsri
anggota organisasi serta aktif member penyuluhan kepada
para anggota organisasi sehingga mereka dapat melihat
bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan-
keputusan organisasi dan menaruh perhatian pada pekerjaan
yang bermutu tinggi dan member tantangan.
6. Tagiuri, Iklim Komunikasi Organisasi adalah kualitas yang
relatif abadi dari lingkungan internal organisasi yang dialami
oleh anggota-anggotanya, mempengaruhi tingkah laku
mereka serta dapat diuraikan dalam istilah nilai-nilai suatu set
karakteristik tertentu dari lingkungan.
7. Zelko dan Dance (1975) juga memberikan definisi, “Ilmu
komunikasi organisasi adalah yaitu sistem independen yang
meliputi komunikasi internal dan komunikasi eksternal di
dalam organisasi.”
Iklim komunikasi penting karena mengaitkan konteks organisasi
dengan konsep-konsep, perasaan-perasaan dan harapan-harapan
anggota organisasi dan membantu menjelaskan perilaku anggota
organisasi.
Iklim komunikasi memberi pedoman bagi keputusan dan
perilaku individu. Keputusan-keputusan yang diambil oleh anggota
organisasi. Untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif,
mengikatkan diri mereka dengan organisasi. Iklim komunikasi dapat
menjadi salah satu pengaruh yang paling penting dalam
produktivitas organisasi, karena iklim mempengaruhi usaha
anggota organisasi.
Iklim komunikasi mempengaruhi cara hidup kita : kepada siapa
kita bicara,siapa yang kita sukai, bagaimana perkembangan kita,
apa yang ingin kita capai.
A. JARINGAN KOMUNIKASI
1) Opinion leader (pemimpin pendapat atau pemuka pendapat)
Adalah pimpinan informal dalam organisasi mereka
merupakan orang-orang yang mengikuti persoalan dan
dipercaya orang-orang lainnya untuk mengetahui apa yang
sebenarnya terjadi. Mereka melakukan fungsi kunci
komunikasi dengan mempengaruhi pembentukan pendapat
dan perubahan sikap.
2) Gate keepers (penjaga gawang) adalah individu yang
mengontrol arus informasi diantara anggota organisasi.
Mereka berada diantara anggota organisasi. Gate keepers
dapat menolong anggota penting dari organisasi seperti
pimpinan, menghindarkan informasi yang terlampau banyak
dengan jalan hanya memberikan informasi yang terlampau
banyak dengan jalan memberikan informasi yang penting-
penting saja bagi mereka
3) Cosmopolites (kosmopolit) adalah individu yang
menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Mereka
ini mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang ada
dlm lingkungan dan memberikan informasi mengenai
organisasi.
4) Bridge adalah anggota kelompok atau klik dalam suatu
organisasi yang menghubungkan kelompok itu dengan
anggota kelompok lainnya. Individu saling memberi informasi
diantara kelompok dan mengkoordinasi kelompok.
5) Liaison (penghubung) adalah sama peranannya dengan
bridge (jembatan) tetapi individu itu sendiri bukanlah anggota
dari satu kelompok dengan kelompok lainnya.
6) Isolate (penyendiri ) adalah anggota organisasi yang
mempunyai kontak minimal dengan orang lain dalam
organisasi. Orang-orang ini menyembunyikan diri atau
diasingkan oleh teman-temannya.
B. POLA DAN PROSES KOMUNIKASI
Organisasi jelas memerlukan informasi.
Fase ekstensif: terjadi perkembangan cepat informasi
secara kuantitatif.
Fase intensif: perkembangan cepat secara kualitatif.
Proses komunikasi:
Pengirim
Sarana Pengiriman Berita
Penerima Berita.
Dengan Komunikasi diharapkan agar orang lain melakukan
kegiatan seperti apa yang dikehendaki. Dengan Komunikasi
diharapkan pula segala ketidak pastian menjadi pasti.
Macam-macam tujuan komunikasi:
1) Komunikasi untuk kegiatan yang tak diprogram.
2) Komunikasi memulai dan menciptakan program; usaha
menyesuaikan dan mengkoordinasikan program.
3) Komunikasi yg memberikan data penerapan strategi.
4) Komunikasi untuk menimbulkan program dan komunikasi
untuk memotivasi orang melaksanakan program.
5) Komunikasi yg memberikan info ttg hasil kegiatan dan
informasi umpan balik utk pengawasan.
C. SALURAN KOMUNIKASI FORMAL
1) Aliran Vertikal
Aliran komunikasi vertikal mencakup seluruh transaksi
yg meliputi aliran informasi ke bawah maupun ke atas yg
terjadi antara Atasan dan bawahan dalam organisasi.
a) Untuk memberikan pengarahan atau instruksi kerja
(spesifik).
b) Untuk memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan
harus dilaksanakan.
c) Untuk memberikan informasi tentang prosedur dan
praktek-praktek organisasional.
d) Untuk menyajikan informasi mengenai aspek ideologi
dalam membantu organisasi menanamkan pengertian
tentang tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Bentuk:
Rantai perintah
Plakat dan papan pengumuman
Majalah perusahaan
Surat pada karyawan
Buku petunjuk karyawan
Kotak informasi
Sistem pengeras suara
Secarik kertas tanda terima gaji
Laporan tahunan
Pertemuan kelompok
Serikat pekerja
Gerakan informasi ke atas (upward). Tingkatan-
tingkatan hirarki organisasional paling sering berbentuk
umpan balik pelaksanaan kerja dan dihubungkan dengan
fungsi pengawasan.
Bentuk:
Kontak tatap muka
Pertemuan kelompok
Prosedur pengaduan
Surat usulan
Pemberian saran
Wawancara
Kebijaksanaan pintu terbuka
Serikat sekerja
2) Aliran horizontal
Mencakup seluruh penyampaian informasi yang mengalir
secara lateral dalam suatu organisasi. Transmisi ini dapat
dikelompokkan:
Diantara para karyawan dalam kelompok kerja yang
sama.
Diantara kelompok-kelompok yang mempunyai
kedudukan (status) sederajat atau antar departemen.
3) Aliran diagonal, Mencakup seluruh transmisi info yang
memotong silang rantai perintah organisasi.
D. HAMBATAN- HAMBATAN KOMUNIKASI
Komunikasi tidak efektif disebabkan berbagai hambatan
manusiawi dan teknis :
1) Faktor-faktor hambatan dalam diri pribadi.
Persepsi selektif, akan menolak atau salah mengartikan
informasi yang tidak sesuai dengan anggapan-anggapan
atau harapan-harapan yang secara emosional dibentuk
sebelumnya.
Perbedaan individu dalam ketrampilan komunikasi.
2) Hambatan antar pribadi
Kepercayaan:karakter pokok komunikasi adalah
kepercayaan.
Kredibilitas; kejujuran, keahlian, kemampuan,
dinamisme, antuasiame
Kesamaan pengirim-penerima
3) Hambatan organisasional
Status: Pada umumnya orang-orang lebih senang
mengarahkan komunikasinya mereka ke individu-
individu yang statusnya lebih tinggi.
Orang-orang dengan status tinggi pada umumnya lebih
banyak berkomunikasi Satu dengan yang lain yang
berstatus lebih rendah.
Orang denga status lebih tinggi pada umumnya lebih
mendominasi pembicaraan dibanding orang-orang yang
berstatus lebih rendah.
E. MEMBANGUN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI YANG
KONDUSIF
1. Openness, Keterbukaan komunikasi
2. Sistem dan prosedure yang jelas, terbuka dan aspiratif.
3. Personal excellent (hati yang bersih, jauh dari penyakit
4. Organizational governance
5. Keteladanan diri (pemimpin dan anggota)
2.2 Tujuan Organisasi
Secara umum tujuan organisasi merupakan keadaan atau
tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi di waktu yang akan
datang melalui kegiatan organisasi.Untuk mencapai tujuan dalam
organisasi, pelaku (orang) dalam organisasi diharapkan untuk
mendesain ataupun me-manage organisasinya dengan matang
agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, demi
berjalan baiknya sebuah organisasi perlu diperhatikan beberapa
prinsip organisasi (Jati:2000), seperti berikut:
Perumusan tujuan yang jelas, sebab tujuan organisasi
berfungsi untuk: pedoman ke arah mana organisasi akan di
bawa, landasan bagi organisasi tersebut, menentukan macam
aktifitas yang akan dilakukan, menentukan program, prosedur
dan beberapa hal terkait dengan koordinasi, integrasi,
simplikasi, sinkronisasi dan mekanisme.
Pembagian tugas dan pekerjaan (Job Discription).
Delegasi kekuasaan yang berarti pemimpin organisasi itu
dipilih secara mufakat dan harus diikuti dengan adanya
pertanggung jawaban.
Kesatuan perintah (one of command) dan tanggung jawab.
Prinsip Kepemimpinan. Dalam konteks kontemporal dari
prinsip ini yang paling mengemuka ke permukaan adalah
prinsip kepemimpinan yang berupa prinsip kolektif-kolegial,
yaitu prinsip kebersamaan, mau mendengarkan dan
menyelaraskan diri dengan nilai-nilai dari seluruh komponen
organisasi, khususnya pada kepengurusan organisasi.
Tingkat pengawasan, dengan diadakannya sebuah monitoring
terhadap kinerja pelaku organisasi atau lebih familiar dengan
sebutan oposisi.
Setiap orang merasakan perlunya hidup berkelompok dan
berorganisasi, karena
Sifat manusia itu sebagai makhluk sosial
Selalu membutuhkan orang lain
Membutuhkan dan mendambakan kehidupan bersama
(gregariousness).
Tujuan kehidupan berorganisasi terwujud apa bila komunikasi
organisasi efektif, karena melibatkan orang-orang lain yang
beragam kepentingan.
2.3 Cara menciptakan keterbukaan antar anggota organisasi
Organisasi dapat berkembang ketika setiap anggotanya
memiliki sikap terbuka antar satu sama lain. Keterbukaan antar
anggota organisasi dapat membantu dalam memecahkan masalah-
masalah pada organisasi tersebut. Iklim komunikasi yang penuh
persaudaraan mendorong para anggota organisasi berkomunikasi
secara terbuka, rileks dan ramah-tamah dengan anggota yang lain.
Sedangkan iklim yang negative menjadikan anggota tidak berani
berkomunikasi secara terbuka. Iklim dapat ditandai dengan
gabungan-gabungan yang berberda dari pengaruh komunikasi,
seperti perasaan acuh tak acuh, keikutsertaan, bermusuhan,
bertahan, pemikiran positif dan negative beberapa hal tersebut
memberikan pengaruh terhadap iklim komunikasi. Iklim komunikasi
yang positive tentunya membantu para anggota untuk terbuka satu
sama lainnya dalam menyampaikan segala masalah baik itu
menyangkut masalah organsisai, atau pribadi. Sebaliknya iklim
negative akan membuat ketidaknyamanan para anggota organisasi
untuk saling terbuka dalam menyampaikan masalah organisasi
atau masalah pribadi.
Watak anggota organisasi yang berbeda-beda tentunya
mempengaruhi komunikasi dalam organiasi tersebut. Orang yang
cenderung verbal dia akan mengutarakan segala masalahnya
terhadap rekan kerja atau anggota organisasi, sebaliknya orang
yang nonverbal, dia tidak mudah untuk menyampaikan masalahnya
baik masalah organisasi atau masalah pribadinya, maka sikap
saling pengertian antar anggota sangat diperlukan, dimana anggota
yang condong berkomunikasi verbal lebih aktif dalam
mengkomunikasikan masalahnya dan melakukan pendekatan
secara pribadi kepada anggota yang berkomunikasi secara
nonverbal tanpa harus menunggu orang tersebut mengutarakan
masalahnya.
2.4 Iklim Komunikasi Persaudaraan mendorong Komunikasi
yang Terbuka
Iklim Komunikasi persaudaraan adalah suatu proses
penyampaian pesan yang melibatkan unsur – unsur komunikasi
yang berjalan dan menimbulkan suatu feed back dan adanya
presepsi karena dalam proses penyampaian pesan tersebut
terdapat suasana persaudaraan yang menyenangkan.
Iklim komunikasi yang penuh rasa persaudaraan mendorong
para anggota organisasi untuk berkomunikasi sercara terbuka,
rileks, ramah dengan anggota yang lain. Sedangkan iklim
komunikasi yang negatif menjadikan anggota tidak berani
berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan. (Arni,
2004: p.84). Jadi, iklim komunikasi memainkan peranan sentral
dalam mendorong anggota organisasi untuk mencurahkan usaha
kepada pekerjaan mereka dalam organisasi. (Pace dan Faules,
2002: p. 155)
Iklim Komunikasi yang penuh persaudaraan dapat mendorong
para anggota untuk berkomunikasi secara terbuka karena para
anggota organisasi merasa nyaman dengan suasana yang ada. Hal
itu disebabkan karena adanya rasa kepercayaan dan saling merasa
nyaman antar anggota organisasi. Perilaku anggota organisasi
yang memiliki komitmen kuat terhadap organisasi, hubungan yang
harmonis diantara setiap anggota organisasi, motivasi dan etos
kerja yang tinggi. Sehingga dengan iklim organisasi yang penuh
rasa persaudaraan maka pencapaian tujuan organisasi akan
berjalan dengan baik.
Dengan adanya komunikasi yang terbuka antar anggota
organisasi, tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat terwujud
secara efektif.
Iklim komunikasi organisasi yang penuh persaudaraan tidak
langsung terbentuk begitu saja, tapi memerlukan suatu bentukan.
Faktor bentukan sebagai berikut :
a. Melalui pengalaman budaya. Iklim fisik ( suatu daerah )
mempengaruhi cara hidup kita. Budaya adalah faktor
penghantar dalam iklim komunikasi organisasi. Contohnya
seseorang yang hidup di pedesaan dengan kultur budaya
gotong royong dan rasa persaudaraan yang tinggi adalah faktor
bentukan yang akan membentuk pola hidup kita.
b. Melalui praktik organisasi yang secara nyata tampak pada
aktifitas dan pengelolaan organisasi. Dalam pengelolaan
organisasi yang pada dasarnya memiliki rasa persaudaraan
yang kental maka akan mempengaruhi semua aktifitas dan
pengelolaan sebuah organisasi.
c. Hasil interaksi antara sifat – sifat organisasi dan presepsi
individu begitu pula sifat / karakter dan interaksi individu
organisasi secara keseluruhan. Tergantung pimpinan,
berkembang atau tidaknya suatu organisai dimulai dari diri
sendiri dan faktor pemimpin yang sangat dominan. Pimpinan
yang cenderung otoriter dan tidak melaksanakan asas
demokrasi dalam organisasinya akan membentuk budaya atau
iklim organisasi yang kaku, begitu pula sebaliknya. Pemimpin
yang dalam kepemimpinannya sangat demokratis dan dekat
dengan anggota organisasi yang lain akan menciptakan iklim
organisasi yang penuh rasa persaudaraan. Contohnya
memberikan faktor penunjang sebagai referensi untuk
pemimpin.
Dengan demikian membangun iklim komunikasi organisasi pada
hakikatnya adalah:
Sekumpulan karakteristik yang menjelaskan tentang
organisasi. Karakteristik setiap organisasi akan berbeda
karena kadar dari setiap karakteristik yang dimiliki organisasi
berbeda satu dengan lainnya.
Suasana internal dalam organisasi yang dirasakan oleh
setiap individu yang bekerja dalam organisasi tersebut. Bila
iklim organisasi kondusif, maka kinerja karyawan akan
meningkat.
Konsep yang dinamis karena iklim organisasi akan
berlangsung untuk jangka waktu tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia membutuhkan Komunikasi organisasi untuk
menghasilkan suatu pemahaman, kesatuan pengalaman, dan satu
pengertian dalam mencapai tujuan. Kesatuan pengalaman tersebut
membentuk suatu iklim komunikasi yang merupakan persepsi-
persepsi mengenai pesan dan peristiwa yang terjadi dengan pesan
yang terjadi dalam organisasi. Pentingnya iklim komunikasi dalam
organisasi adalah menjembatani praktek pengelolaan sumber daya
manusia dengan produktivitas.
Iklim komunikasi yang penuh rasa persaudaraan mendorong
para anggota organisasi untuk berkomunikasi sercara terbuka,
rileks, ramah dengan anggota yang lain. Sedangkan iklim
komunikasi yang negatif menjadikan anggota tidak berani
berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan. Jadi,
iklim komunikasi memainkan peranan sentral dalam mendorong
anggota organisasi untuk mencurahkan usaha kepada pekerjaan
mereka dalam organisasi.
3.2 Saran
Rasa persaudaraan antara anggota organisasi harus
ditingkatkan karena dalam satu organisasi ibarat satu keluarga, jika
antar anggotanya saling terbuka dan saling percaya maka tujuan
organisasi dapat dicapai secara efisien.
DAFTAR PUSTAKA
, 2009, Iklim Komunikasi dalam Organisasi, http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2009/07/iklim-komunikasi-dalam-organisasi.html.
Diakses pada tanggal 27 September 2013.
, 2013, Efektivitas Komunikasi,
http://ibugurusejati.blogspot.com/2013/01/efektivitas-
komunikasi.html Diakses pada tanggal 27 September 2013.
Apriyanto, 2013, Iklim Komunikasi Organisasi,
http://epthealwayz.blogspot.com/2013/01/iklim-komunikasi-
organisasi_14.html. Diakses pada tanggal 27 September 2013.
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB,
2011, Komunikasi Organisasi, dalam slide Pembelajaran.
Kriyantono. Rachmat. 2006. Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Mita Febriningtyas, 2011, Membangun Iklim Komunikasi Organisasi,
http://mfebriningtyas.blogspot.com/2011/10/membangun-iklim-
komunikasi-organisasi.html . Diakses pada tanggal 27 Setpember
2013.
Mulyana. Dedi. 2009. Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Permatasari, 2012, Tujuan Organisasi,
http://permatasar.blogspot.com/2012/10/tujuan-organisasi.html
Diakses pada tanggal 27 September 2013.