BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN...

23
36 BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA (IPHI) KOTA SURAKARTA TAHUN 1992-2014 A. Latar Belakang Berdirinya IPHI Kota Surakarta Sebelum berdirinya Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di Surakarta sudah terdapat organisasi ibadah haji yang bernama Yayasan Persaudaraan Haji Kotamadya Surakarta yang berdiri pada tanggal 13 Mei 1983. Dengan kepengurusan sebagai berikut : Ketua : Hj. Ichwan Dardiri. Sekretaris : Hj. Soewardi. Bendahara : Hj. Mohammad Hadi. Pembantu Umum : 1. Hj. Suhari Harisusanto. 2. Hj. Doyoatmodjo. 3. Hj. Abdul Wahab Ghozali. 4. Hj. Ali Mukti, SH. 5. Hj. Muhammad Imron. Tujuan dari Yayasan ini didirikan adalah meningkatkan ilmu dan amal serta peranan dan partisipasi aktif para haji Kotamadya Surakarta dalam

Transcript of BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN...

Page 1: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

36

BAB III

GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN HAJI

INDONESIA (IPHI) KOTA SURAKARTA TAHUN 1992-2014

A. Latar Belakang Berdirinya IPHI Kota Surakarta

Sebelum berdirinya Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di

Surakarta sudah terdapat organisasi ibadah haji yang bernama Yayasan

Persaudaraan Haji Kotamadya Surakarta yang berdiri pada tanggal 13 Mei 1983.

Dengan kepengurusan sebagai berikut :

Ketua : Hj. Ichwan Dardiri.

Sekretaris : Hj. Soewardi.

Bendahara : Hj. Mohammad Hadi.

Pembantu Umum : 1. Hj. Suhari Harisusanto.

2. Hj. Doyoatmodjo.

3. Hj. Abdul Wahab Ghozali.

4. Hj. Ali Mukti, SH.

5. Hj. Muhammad Imron.

Tujuan dari Yayasan ini didirikan adalah meningkatkan ilmu dan amal

serta peranan dan partisipasi aktif para haji Kotamadya Surakarta dalam

Page 2: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

37

pembangunan disegala bidang, sebagai perwujudan makna haji mabrur untuk

menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.1 Selain Yayasan Persaudaraan haji di Kota

Surakarta juga terdapat kelompok Jamaah Haji.

Atas kesamaan visi dan misi Organisasi-organisasi ibadah haji di seluruh

Indonesia maka pada tahun 1982, timbul gagasan dari 12 buah Provinsi untuk

mengadakan rapat tahunan gabungan di Jakarta dan rapat ini menghasilkan

sebuah wadah baru yang diberi nama ORPEHA ( Organisasi Persaudaraan Haji ).

Pada tahun 1985 lahirlah sebuah Undang-undang yang mengatur

organisasi kemasyarakatan, yaitu : UU.no.8 tahun 1985, tentang organisasi

kemasyarakatan. Sejak itu ORPEHA tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia.

Pada tanggal 20-22 Maret 1990 diadakan Muktamar I Ikatan Persaudaraan

Haji Indonesia di Jakarta yang dihadiri oleh organisasi-organisasi persaudaraan

haji di seluruh Indonesia. Pada akhir-akhir Muktamar tanggal 22 Maret 1990

Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia didirikan.2 Utusan jamaah haji dari Solo yang

mengikuti muktamar I Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia adalah H. Suyadi dan

KH. Slamet Iskandar.3

Muktamar I Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia ini menetapkan sebagai berikut :

1. Tanggal 22 Maret 1990, ditetapkan sebagai hari lahirnya IPHI, dengan nama

Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia).

1 Akta Pendirian Yayasan Persaudaraan Haji Kotamadya Surakarta.

2 Ikatan Persaudaaraan Haji Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Persaudaraan

Haji, (Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Persaudaaraan Haji Indonesia, 2010) hlm.

13-14. 3 Wawancara dengan H. Soemardi Cokroatmodjo tanggal 06 Januari 2017 dan Hj.

Ibu Suminarti Suyadi tanggal 07 Januari 2017.

Page 3: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

38

2. Dr.H.SULASTOMO sebagai Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji

Indonesia dan Drs.H.MUBARAQ M.Si sebagai Sekretaris Jenderal untuk

priode I dengan masa bakti 1990 – 1995.4

Latar belakang penyebab berdirinya Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia

(IPHI), karena IPHI diperlukan oleh jamaah haji pada khususnya dan diperlukan

oleh masyarakat pada umumnya khususnya dalam hal-hal sebagai berikut :

Pertama, Ibadah haji sebagai rukun Islam yang kelima adalah wajib

dilaksanakan oleh setiap orang Islam yang memenuhi syarat istitha‟ah, baik

secara finansial, fisik, maupun mental, sekali seumur hidup.

Jumlah haji yang setiap tahun semakin besar dan terdiri dari berbagai

lapisan sosial dengan latar belakang tingkat pendidikan serta kemampuan sosial

ekonomi yang beragam dan pada umumnya di atas rata-rata kondisi rakyat

Indonesia menunjukkan bahwa haji adalah kelompok elite sosial yang merupakan

potensi sekaligus asset yang dapat didaya gunakan secara optimal untuk ikut

mengatasi masalah-masalah umat dan bangsa dalam rangka mencapai

kesejahteraan dan kemaslahatan bersama.

Oleh karena itu, kehadiran IPHI sebagai wadah berhimpun para alumni

haji yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia adalah sangat relevan untuk

mengaktualisasikan potensi diri demi berkhidmat kepada bangsa dan Negara, serta

sebagai sarana pembinaan untuk melestarikan dan memelihara kemabruran haji.

Kedua, Momentum ibadah haji, bagi bangsa Indonesia, khususnya umat

Islam Indonesia memiliki makna historis yang panjang dan memiliki narasi

4Ikatan Persaudaaraan Haji Indonesia, Op.Cit., hlm. 14.

Page 4: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

39

tersendiri tentang perjuangan untuk mengusir penjajah, memberdayakan

masyarakat, dan mengisi kemerdekaan. Hal ini dapat dilihat dari kebangkitan

Indonesia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Sejarah mencatat bahwa berbagai perlawanan terhadap kaum kolonial

serta kebangkitan kesadaran berbangsa dan bernegara diawali oleh orang-orang

yang telah menunaikan ibadah haji. Beberapa tokoh Indonesia yang menunaikan

ibadah haji kemudian bermukim untuk beberapa waktu di Tanah Suci dan kembali

ke Tanah Air pada sekitar tahun 1890-1910 di antaranya adalah Hasyim Asy‟ari,

Ahmad Dahlan, A. Hasan, Agus Salim, dan Abdul Wahab Hasbullah.

Sekembalinya di Tanah Air, mereka mendirikan berbagai organisasi

kemasyarakatan, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam

(Persis), Serikat Dagang Islam, (SDI), Jam‟iatul Khoir, Tarbiyah Islamiyah,

Madrasah, dan Pondok-pondok Pesantren. Pendirian berbagai ragam lembaga itu

merupakan pilar-pilar kebangkitan bagi bangsa Indonesia untuk mencapai

kemerdekaan dari belenggu penjajahan. Dengan demikian, seandainya tidak ada

jamaah haji pada waktu itu, bangsa Indonesia akan mengalami keterlambatan

kebangkitan yang luar biasa. Kalaupun tidak terlambat, maka kebangkitan dan

kemerdekaan bangsa ini akan jauh dan lepas dari nilai-nilai agama.

Oleh sebab itu, untuk membangkitkan kesadaran historis para haji atau

calon haji agar mampu berperan secara aktif dan strategis dalam kebangkitan

agama, ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan bidang

Page 5: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

40

kehidupan lainnya, maka diperlukan sarana perjuangan yang terorganisasi secara

baik, yaitu Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI).5

Ketiga, Banyaknya wadah-wadah organisasi persaudaraan haji yang

tersebar di berbagai daerah belum terkoordinasi secara baik dan terintegrasi,

sehingga efektivitas dan kemanfaatan organisasi tersebut bagi para alumni haji

sebagai sarana pembinaan dan pemeliharaan kemabruran haji belum sepenuhnya

dirasakan. Sementara itu, penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh

Pemerintah Indonesia dalam hal ini adalah Kementerian Agama selama ini belum

optimal dalam merespon keinginan dan harapan masyarakat agar manajemen dan

kebijakan perhajian makin berkualitas, mulai dari pendaftaran, penyetoran uang di

bank, pelatihan calon jamaah haji, hingga penambahan jumlah embarkasi haji,

serta tempat transit guna merespon semangat otonomi daerah.

Masalah-masalah inilah yang antara lain menjadi dasar bangkitnya

kesadaran untuk mensinergikan keberadaan berbagai organisasi persaudaraan haji

menjadi satu kekuatan yang solid dengan lahirnya Ikatan Persaudaraan Haji

Indonesia (IPHI). Melalui wadah tunggal ini diharapkan kepentingan para haji dan

calon haji bersama pemerintah dan masyarakat terkoordinasi dengan baik dan

membawa manfaat bagi semua pihak. 6

Dengan demikian, partisipasi masyarakat dalam upaya memperbaiki dan

meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dapat terus dilakukan agar

pelayanan menjadi lebih baik lagi pada masa-masa yang datang. Secara bertahap

berbagai persoalan yang masih saja muncul, seperti buruknya kualitas

5 Ibid., hlm. 15-17.

6 Ibid., hlm. 18-19.

Page 6: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

41

pemondokan, terlambatnya distribusi katering (makanan), penerbangan yang

sering tertunda (delay) dan terlantarnya jamaah haji di Tanah Suci, serta gagalnya

jamaah haji khusus untuk menunaikan ibadah haji, karena ketidakmampuan travel

mendapatkan barcode dari pemerintah Arab Saudi, lambat laun dapat diatasi dan

berjalan sesuai dengan rencana dan harapan masyarakat luas.

Perbaikan dan peningkatan kualitas penyelenggaraaan haji tersebut akan

memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi jamaah haji, sehingga dapat

menambah kekhusyu‟an dalam proses menunaikan ibadah haji, baik saat mulai

keberangkatan, pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci, maupun saat kepulangan

ke Tanah Air.7

Setelah berdirinya Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) maka di

setiap daerah diwajibkan untuk mendirikan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia

(IPHI) di tingkatannya masing-masing, Sesuai dengan anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga (AD/ART) maka dibentuk Ikatan Persaudaraan Haji

Indonesia (IPHI) tingkat Provinsi disebut IPHI tingkat wilayah, IPHI tingkat Dati

II atau disebut IPHI Daerah, IPHI tingkat Kecamatan atau disebut IPHI Cabang

dan IPHI tingkat Kelurahan atau Desa disebut IPHI Ranting, sebagai struktur

organisasi kepengurusan dari pusat sampai desa/kelurahan (ranting).

Mensikapi ketentuan muktamar Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia tahun

1990, jamaah haji Kota Surakarta baik yang tergabung dalam kelompok Jamaah

Haji maupun Yayasan Persaudaraan Haji Kota Surakarta tidak langsung

membentuk kepengurusan IPHI tingkat kota atau IPHI daerah, karena masih

7 Ibid., hlm. 19.

Page 7: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

42

belum ada kesepakatan yang bulat. IPHI Kota Surakarta berdiri Minggu, 22 Maret

1992 setelah para kelompok Jamaah Haji dan Yayasan Persaudaraan Haji sepakat

mendirikan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Surakarta. Sejak

berdirinya IPHI Kota Surakarta sampai sekarang berkantor di Gedung

Persaudaaraan Haji (yang dibangun oleh Persaudaraan Haji tahun 1985) sampai

sekarang, yang beralamat di Jalan Srinalendro No. 1 Baron Gede RT O2 RW 03

Surakarta .8

B. Visi dan Misi IPHI Kota Surakarta

Visi IPHI Kota Surakarta

Visi dari IPHI Kota Surakarta adalah Meningkatnya implementasi haji

mabrur di tengah-tengah masyarakat sehingga tercapai kondisi umat dan bangsa

yang sejahtera lahir dan batin. Pernyataan Visi ini merupakan perwujudan harapan

tertinggi yang diupayakan untuk terwujud dengan mengoptimalkan

pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi IPHI melalui

serangkaian tindakan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus.

Misi IPHI Kota Surakarta

Misi dari IPHI Kota Surakarta adalah Memberdayakan para haji dalam

melestarikan kemabruran hajinya menjadi teladan, panutan dan pilar peningkatan

kualitas umat dan bangsa Indonesia. Pernyataan Misi ini merupakan komitmen,

8 Wawancara dengan H. Mas Achmad Dimyati BA tanggal 01 Desember 2016

dan dengan H. Drs Ichwan Dardiri, tanggal 03 Januari 2017.

Page 8: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

43

tindakan, dan semangat sehari-hari seluruh sumber daya manusia di dalam

organisasi IPHI yang diarahkan untuk mencapai Visi IPHI. 9

C. Tujuan IPHI Kota Surakarta

Tujuan IPHI kota Surakarta adalah untuk memelihara dan mengupayakan

pelestarian haji mabrur, guna meningkatkan partisipasi umat dalam pembangunan

bangsa dan negara yang diridhoi Allah SWT. Pemeliharaan dan pelestarian

terhadap nilai-nilai kemabruran haji secara terus-menerus dan berkelanjutan

sangat penting dalam upaya membentuk pribadi-pribadi muslim yang tangguh,

mempunyai integritas dan komitmen yang tinggi untuk menjaga moralitas bangsa,

serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan nasional sebagai bagian dari

identitas nasional atau jati diri bangsa. 10

D. Tugas IPHI Kota Surakarta

Tugas IPHI Kota Surakarta adalah melaksanakan penerimaan, bimbingan,

penyuluhan, dan penerangan kepada calon jamaah haji atau prahaji dan pasca haji.

Pertama, Penerimaan, bimbingan, penyuluhan dan penerangan kepada

calon jamaah haji dimaksudkan agar para calon haji memahami dengan sungguh-

sungguh bahwa kewajiban menunaikan ibadah haji adalah hanya sekali dalam

9Ikatan Persaudaaraan Haji Indonesia, Op.Cit., hlm. 23.

10 AD-ART Ikatan PersaudaraanHaji Indonesia tahun 2010.

Page 9: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

44

seumur hidup dan harus memahami Manasik Haji, yakni tatacara atau latihan

ibadah haji. Juga pemahaman terhadap syarat, rukun dan wajib haji.11

Kedua, Bimbingan, penyuluhan dan penerangan pasca haji dimaksudkan

agar setiap haji dapat terus merawat esensi haji dalam kehidupan pasca

pelaksanaan Ibadah Haji hingga akhir hayat. Esensi haji adalah bahwa ibadah haji

itu bukan hanya untuk Allah semata, yang paling penting justru diperuntukkan

bagi sesama manusia dengan cara selalu menjaga, menghormati, menghargai serta

saling menjunjung tinggi martabat manusia.

Oleh karena itu, IPHI berkewajiban secara moral untuk membantu dan

memfasilitasi para haji agar esensi haji dapat diwujudkan dalam berbagai aspek

kehidupan melalui perencanaan program yang sistematis, terukur dan

berkelanjutan, sehingga ibadah haji yang dilakukan mampu menempatkan posisi

haji pada maqom yang terhormat dan akan bermakna “Haji Sepanjang Hayat”,

baik hakikat maupun manfaatnya.12

E. Musyawarah IPHI Kota Surakarta

Berdasarkan AD-ART Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI)

permusyawaratan IPHI Kota Surakarta terdiri dari :

1. Musyawarah Daerah :

a. Musyawarah Daerah (Musda) diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun sekali

untuk :

11

Ikatan Persaudaaraan Haji Indonesia, Op.Cit., hlm. 24-26. 12

Ibid., hlm. 27.

Page 10: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

45

(1) Memilih dan menetapkan Pengurus Daerah.

(2) Menyampaikan Pertanggungjawaban Pengurus Daerah.

(3) Menetapkan Program Kerja Pengurus Daerah sebagai penjabaran

Program Umum Pengurus Pusat sesuai dengan kemampuan Pengurus

Daerah.

(4) Menetapkan/memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu.

b. Peserta Musyawarah Daerah terdiri atas :

(1) Utusan Pengurus Wilayah.

(2) Penasihat Pengurus Daerah.

(3) Pembina Pengurus Daerah.

(4) Pengurus Daerah.

(5) Utusan Pengurus Cabang.

2. Rapat Kerja Daerah :

a. Rapat Kerja Daerah (Rakerda) “PERSAUDARAAN HAJI” diadakan

sekurang-kurangnya 2 (dua) dalam 5 (lima) tahun masa bakti Pengurus

Daerah kepengurusan yang bersangkutan untuk :

(1) Membuat Program Kerja sesuai dengan kemampuan dan prioritas di

daerah yang bersangkutan.

(2) Memantapkan koordinasi organisasi tingkat daerah.

(3) Membuat evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.

(4) Menyiapkan perencanaan yang berkesinambungan.

Page 11: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

46

(5) Menampung dan membahas berbagai permasalahan yang terdapat di

daerahnya. 13

b. Peserta Rakerda terdiri atas :

(1) Utusan Pengurus Wilayah dengan Surat Tugas.

(2) Penasihat Daerah.

(3) Pembina Pengurus Daerah.

(4) Pengurus Daerah.

(5) Utusan Pengurus Cabang yang membawa mandat resmi.

c. Rakerda dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sedikitnya lebih dari 50%

(setengah) jumlah peserta.

d. Keputusan Rakerda diambil berdasarkan :

(1) Musyawarah untuk mencapai mufakat.

(2) Dalam hal keputusan harus diambil berdasarkan pemungutan suara,

maka keputusan hanya sah apabila mendapat dukungan lebih dari 50%

(setengah) jumlah peserta yang hadir secara fisik dan menandatangani

daftar hadir.14

13

AD-ART Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Tahun 2010. 14

AD-ART Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Tahun 2010.

Page 12: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

47

F. Kepengurusan IPHI Kota Surakarta

Kepengurusan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) kota Surakarta

berdasarkan AD ART Adalah :

a. Pengurus Daerah “Persaudaraan Haji” terdiri atas :

(1) Penasihat.

(2) Pembina.

(3) Pengurus Pleno yang terdiri atas Pengurus Harian dan Bagian.

b. Penasihat terdiri atas seorang ketua, seorang wakil ketua, seorang

sekretaris, dan anggota yang berjumlah sebanyak-banyaknya 5 (lima)

orang, termasuk Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris.

c. Pembina terdiri atas seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, seorang

Sekretaris, dan anggota yang berjumlah sebanyak-banyaknya 5 (lima)

orang, termasuk Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris.

d. Pengurus Harian terdiri atas :

(1) Seorang ketua.

(2) Wakil-wakil ketua sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.

(3) Seorang sekretaris.

(4) Wakil-wakil sekretaris sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.

(5) Seorang bendahara.

(6) Wakil-wakil bendahara sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.

e. Bagian-bagian dibentuk sesuai dengan kebutuhan Pengurus Daerah. 15

15

Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Himpunan Peraturan Organisasi, (Bogor:

Lembaga Percetakan Al-Qur‟an (LPQ) Kemenag RI, 2010). hlm.114-117.

Page 13: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

48

G. Sktruktur Pengurus Daerah IPHI Kota Surakarta

Bagan 1

Bagan struktur organisasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI)

daerah Kota Surakarta, adalah sebagai berikut :

Wakil Ketua

Sumber : Struktur Organisasi IPHI Kota Surakarta tahun 2010

Keterangan Bagan I:

Tugas Pembina adalah:

a. Pimpinan dan Anggota Pembina bertanggungjawab kepada Musyawarah

Daerah melalui Pengurus Daerah.

Penasehat Pembina Ketua

Bendahara Sekretaris

Wakil Sekretaris I, II, III Wakil Bendahara I, II, III

I II III

OK P2H SKU DU PP D&M

H

Page 14: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

49

b. Pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab Pembina menjadi bagian

yang tidak terpisahkan dari Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Daerah

kepada Musyawarah Daerah.

Tugas Penasehat adalah:

a. Pimpinan dan Anggota Penasehat bertanggungjawab kepada Musyawarah

Daerah melalui Pengurus Daerah.

b. Pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab Penasehat menjadi bagian

yang tidak terpisahkan dari Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Daerah

kepada Musyawarah Daerah.

Tugas Ketua adalah:

a. Memimpin dan mengendalikan pengelolaan organisasi sehari-hari di tingkat

Kabupaten/Kota.

b. Merumuskan langkah-langkah taktis dan strategis untuk mencapai tujuan

organisasi.

c. Memantau dan mengawasi perkembangan atas pelaksanaan program dan

kebijakan Pengurus Daerah.

d. Memimpin rapat pleno Pengurus Daerah.

e. Mengkoordinasikan kegiatan unsur Pengurus Daerah dalam melakukan

pembinaan dan pengembangan kepemimpinan, serta program dan kebijakan

organisasi.

Page 15: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

50

Tugas Bendahara adalah:

a. Memimpin pengelolaan atas penggalian, penyimpanan, dan pemanfaatan

sumberdaya organisasi, baik dalam bentuk dana maupun harta benda lainnya

untuk mendukung pembiyaan organisasi.

b. Menyusun rancangan anggaran pendapatan dan belanja organisasi bersama

ketua untuk ditetapkan dalam rapat pleno Pengurus Daerah.

c. Melaporkan seluruh hasil pelaksanaan tugas dan wewanangnya kepada Ketua.

Tugas Wakil Bendahara I adalah:

Membantu bendahara dalam bidang Organisasi dan Keanggotaan, bidang

Pembinaan dan Pengembangan Haji.

Tugas Wakil Bendahara II adalah:

Membantu bendahara dalam bidang Sosial dan Kesejahteraan Umat,

bidang Dana dan Usaha.

Tugas Wakil Bendahara III adalah:

Membantu bendahara dalam bidang Pemberdayaaan Perempuan, bidang

Dakwah dan Manasik Haji.

Tugas Sekretaris adalah:

a. Memimpin pengelolaan kesekretariatan dan urusan administrasi organisasi

sehari-hari untuk mendukung pelaksanaan program dan kebijakan Pengurus

Daerah.

b. Melakukan koordinasi, sinkronisasi, integrasi dan sinergi kegiatan

kesekreriatan Pengurus Daerah.

Page 16: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

51

c. Menyiapkan agenda, bahan-bahan, dan daftar hadir rapat pleno Pengurus

Daerah.

Tugas Wakil Sekretaris I adalah:

Membantu sekretaris dalam bidang Organisasi dan Keanggotaan, bidang

Pembinaan dan Pengembangan Haji.

Tugas Wakil Sekretaris II adalah:

Membantu sekretaris dalam bidang Sosial dan Kesejahteraan Umat,

bidang Dana dan Usaha.

Tugas Wakil Sekretaris III adalah:

Membantu sekretaris dalam bidang Pemberdayaaan Perempuan, bidang

Dakwah dan Manasik Haji.

Tugas Wakil Ketua I adalah:

Membantu ketua khususnya mengelola dalam bidang Organisasi dan

Keanggotaan, bidang Pembinaan dan Pengembangan Haji.

Tugas Wakil Ketua II adalah:

Membantu ketua khususnya mengelola dalam bidang Sosial dan

Kesejahteraan Umat, bidang Dana dan Usaha.

Tugas Wakil Ketua III adalah:

Membantu ketua khususnya mengelola dalam bidang Pemberdayaaan

Perempuan, bidang Dakwah dan Manasik Haji.

Keterangan singkatan bidang:

OK : Bidang Organisasi dan Keanggotaan.

P2H : Bidang Pembinaan dan Pengembangan Haji.

Page 17: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

52

SKU : Bidang Sosial dan Kesejahteraan Umat.

DU : Bidang Dana dan Usaha.

PP : Bidang Pemberdayaan Perempuan.

D&MH : Bidang Dakwah dan Manasik Haji.

Di kepengurusan IPHI daerah Kota Surakarta memiliki 6 bidang. Tugas dari

masing-masing bidang sebagai berikut :

1. Bidang Organisasi dan Keanggotaan :

a. Melakukan konsolidasi organisasi ke cabang dan ranting,

menyempurnakan kepengurusan IPHI di tingkat cabang dan ranting.

b. Melakukan upaya-upaya yang dianggap perlu dalam rangka

mensosialisasikan keberadaaan IPHI di kalangan para haji, umat Islam dan

masyarakat luas.

c. Meningkatkan pembinaan hubungan dengan berbagai instansi/lembaga

pemerintah, swasta, dan organisasi kemasyarakatan dalam upaya

memperlancar pelaksanaan program organisasi.

d. Melanjutkan pendaftaran anggota dan menertibkan administrasi

keanggotaan di tingkat daerah.16

2. Bidang Pembinaan dan Pengembangan Haji :

a. Bekerjasama dengan pihak atau terkait, khususnya Departemen Agama

Kota Surakarta dan Pemkot Surakarta.

b. Berkoordinasi dan bersinergi dengan IPHI daerah yang lain.

c. Berkoordiasi dengan IPHI Wilayah dan IPHI Pusat. 17

16

Wawancara dengan H. M. Rosidi tanggal 07 Desember 2016.

Page 18: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

53

3. Bidang Sosial dan Kesejahteraan Umat :

a. Mengintensifkan kegiatan zakat, infaq, shadaqah dan wakaf anggota IPHI

melalui LAZIZ IPHI dan menyalurkannya kepada para mustahiq secara

programatis.

b. Membantu korban bencana alam.

c. Memberikan santunan bagi fakir miskin dan yatim piatu.

d. Menyediakan pengobatan gratis melalui poliklinik.

4. Bidang Dana dan Usaha :

a. Mengupayakan kegiatan pencarian dana bagi kepentingan pelaksanaan

program organisasi baik yang bersumber dari anggota maupun

masyarakat.

b. Berupaya membentuk forum komunikasi pengusaha para anggota IPHI.18

5. Bidang Dakwah dan Manasik Haji :

a. Melaksanakan kegiatan pengajian setiap 1 bulan sekali.

b. Mendorong adanya pengajian di tingkat cabang dan ranting secara

periodik.

c. Mengadakan bimbingan manasik haji.

d. Melakukan pembinaan terhadap umat Islam yang akan menunaikan Ibadah

Haji dan jamaah pasca haji sesuai dengan ketentuan UU No. 13 tahun

2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.

17

Wawancara dengan H. Mas Achmad Dimyati BA tanggal 01 Desember 2016

dan dengan H. Drs Ichwan Dardiri, tanggal 03 Januari 2017. 18

Wawancara dengan Drs. H. Zaenal Abidin tanggal 07 Desember 2016.

Page 19: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

54

e. Mengintensifkan pelaksanaan bimbingan manasik haji terhadap calon

jamaah haji baik secara masal, kelompok maupun individu.

f. Memasyarakatkan pengertian dan pemahaman kepada umat Islam bahwa

kewajiban menunaikan ibadah haji cukup satu kali dalam seumur

hidupnya.

g. Meningkatkan keikutsertaan IPHI dalam pembinaan haji sejak dari daerah

sampai di Arab Saudi dan kembali ke Tanah Air. 19

6. Bidang Pemberdayaan Perempuan :

a. Mengadakan pengajian khusus ibu-ibu.

b. Memberikan santunan kepada fakir miskin dan yatim piatu.

c. Mengadakan pengobatan gratis.

d. Memberikan beasiswa pendidikan.20

H. Motivasi Para Haji Bergabung Menjadi Pengurus IPHI

Kota Surakarta

Berdasarkan hasil wawancara kepada responden diketahui ada 4 motivasi

yang mendorong pengurus untuk bergabung dalam Ikatan Persaudaran Haji

Indonesia Kota Surakarta, responden dari penelitian ini terlampir dalam daftar

informan :

1. Sebagai sarana silaturahmi.

Manfaat dari silaturahmi adalah :

19

Wawancara dengan Dr. H. Qomaruddin MM tanggal 05 Januari 2017. 20

Wawancara dengan Hj. Ibu Suminarti Suyadi tanggal 07 Januari 2017.

Page 20: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

55

a. Merupakan sebagian dari konsekuensi iman dan tanda-tandanya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu berkata, Rasulullah shallallahu

„alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari

akhir, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”. (HR. Bukhari).

b. Mendapatkan keberkahan umur dan rizki.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, ia berkata, “Aku mendengar

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang senang

diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung

hubungan silaturahim”. (HR. Bukhari Muslim).

c. Salah satu penyebab utama masuk surga dan jauh dari neraka.

Dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu „anhu, sesungguhnya seorang

laki-laki berkata, “Ya Rasulullah, ceritakanlah kepadaku amalan yang

memasukkan aku ke dalam Surga dan menjauhkan aku dari Neraka.” Maka Nabi

shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:

”Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya,

mendirikan shalat, menunaikan zakat dan menyambung tali silaturahmi”.

(HR.Bukhari Muslim). 21

d. Merupakan amalan yang paling dicintai oleh Allah dan paling utama.

Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,

“Ya Rasulullah, amalan apa yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab,

21

Drs. Humaidi Tatapangarsa, Khutbah-khutbah Pilihan III, (Jakarta: PT Bina

Ilmu, 1984), hlm. 122.

Page 21: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

56

“Beriman kepada Allah.” Dia bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau

menjawab, “Kemudian menyambung silaturahmi”. (HR.Bukhari Muslim).22

2. Sebagai sarana melakukan kegiatan sosial keagamaan.

Allah berfirman yang artinya sebagai berikut : “Sesungguhnya orang-

orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan

kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan

(pahalanya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak“. (QS. Al-

Hadid: 18).23

Ayat diatas memberikan motivasi bagi para pengurus IPHI Kota Surakarta

dengan cara sebagai berikut :

a. Membagikan zakat fitrah maupun zakat mal yang dibagikan kepada yang

berhak menerima.

b. Membantu korban bencana alam.

c. Memberikan santunan bagi fakir miskin dan yatim piatu.

d. Menyediakan pengobatan gratis melalui poliklinik.

3. Untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang keagamaan.

Keutamaan orang yang berilmu adalah :

a. Dimudahkan jalan menuju surga.

22

Achmad Sunarto, Himpunan Khutbah Jumat, (Tuban: Yayasan Amanah, 1997),

hlm. 40. 23

Al-quran, 57:18.

Page 22: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

57

Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam memuji para penuntut ilmu di

dalam sabdanya.“Barang siapa menempuh jalan guna mencari Ilmu, maka Alloh

memudahkan baginya jalan menuju surga”.(HR. Muslim).24

b. Disejajarkan dalam persaksian dengan para malaikat.

Allah berfirman yang artinya : “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada

Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para

Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu).

Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi

Maha Bijaksana”. (QS. Al Imran: 18).25

c. Dibukakan pikiran dan mata hatinya.

Allah berfirman yang artinya: “dan orang-orang yang berusaha untuk

(menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan mereka dapat melemahkan

(menggagalkan azab kami), mereka itu memperoleh azab, Yaitu (jenis) azab yang

pedih. dan orang-orang yang diberi ilmu (ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu

yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu Itulah yang benar dan menunjuki

(manusia) kepada jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS.

Saba‟: 5-6).26

d. Didoakan seluruh penduduk langit dan bumi.

Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah

dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut

dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat/mendoakan

24

Hussein Bahreisj, Hadits Shahih Bukhari – Muslim, (Surabaya: CV. Karya

Utama, 1990), hlm. 30. 25

Al-quran, 3:18. 26

Al-quran, 34:5-6.

Page 23: BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN PERSAUDARAAN …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0513046_bab3.pdf · Bakor IPHI (Badan Koordinasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). 1 Akta Pendirian

58

kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada

manusia”. (HR at- Timidzi dan Ath-Thabrani).27

e. Mengetahui hakikat kehidupan yang beragam.

Allah berfirman yang artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-

Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna

kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda

bagi orang-orang yang mengetahui”. (QS. Ar-Rum: 22).28

4. Sebagai sarana komunikasi menjalin kerjasama dalam pengembangan usaha.

Allah telah berfirman yang artinya : “Dan tolong menolonglah kamu

dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan janganlah tolong menolong dalam

berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah,

sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.( QS. Al-Maidah: 2).29

Dengan demikian para haji yang bergabung dalam Ikatan Persaudaraan

Haji Indonesia (IPHI) Kota Surakarta mempunyai daya juang yang tinggi

walaupun tidak mendapatkan gaji namun berkat silaturahmi, melakukan kegiatan

sosial keagamaan, bertambahnya ilmu kegamaan dan bisa berkomunikasi dengan

sesama teman yang mempunyai berbagai usaha akan terasa termotivasi baik

secara lahiriah maupun batiniah.

27

Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Shalihin Jilid II, (Jakarta: Pustaka Amani:

1996), hlm. 319. 28

Al-quran, 30:22. 29

Al-quran, 5:2.