Humaniora _ PEMICU 1 - Stefanus Agung Nugroho

Post on 08-Apr-2016

25 views 3 download

description

humaniora

Transcript of Humaniora _ PEMICU 1 - Stefanus Agung Nugroho

Stefanus Agung Nugroho

405120219

LO 1. MMM. Konsep Dasar Norma Sosial pada Kehidupan

Masayarakat

• Norma

Separangkat aturan yag berasal dari masyarakat dan

memiliki kaidah tertentu.

Tujuan : Agar masyarakat-individu taat dan tertib

dalam kehidupan bersama-bermasyarakat.

• Bentuk Norma 1. Norma tidak tertulis : aturan yang bersumber dari

masyarakat dan sifatnya lisan.- Masyarakat bisa menerima atau menolak norma

tsb. Contoh : Nasihat- Sifat norma diwariskan secara turun temurun dan

dekat denfgan latar belakang sosial budaya masyarakat.

2. Norma Tertulis : berupa aturan yang dituliskan dalam media tertentu, dan memiliki tujuan tertentu.- Pembuat norma tertulis : masyarakat, organisasi,

lembaga swasta-pemrintah, ikatan profesi, perusahaan, dsb.

- Bentuk norma tertulis : Surat Keputusan, Undang-Undang, Surat Perjanjian, dsb.

- Norma tertulis berada dalam kehidupan sosial, dan masyarakat membutuhkan norma tsb untuk kepentingan bersama dan wajib menaatinya.

• Berdasarkan Formal dan Non formal

1. Norma formal: patokan yang dirumuskan dan diwajibkan dengan tegas oleh pihak yang berwenang kepada semua anggota masyarakat.- Bersifat memaksa bagi semua masyarakat. Contoh : seluruh hukum yang tertulis dan berlaku di Indonesia.

2. Norma Non formalPatokan yang dirumuskan secara tidak jelas dan pelaksanaannya tidak diwajibkan bagi anggota masyarakat. Norma itu tumbuh dari kebiasaan yang berlaku pada masyarakat. - Sifatnya tidak memaksa bagi masyarakat. Contoh: aturan makan, minum, dan berpakaian.

• Norma Sosial Berbagai aturan yang ada di masyarakat mengenai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh masyarakat.- Pembuat : Masyarakat yang berada di lembaga,

organisasi, departemen, instansi tertentu.- Tujuan : Agar masyarakat yang berada pada wilayah

tertentu dan berada di bawah naungan lembaga atau instansi tertentu, taat dan tertib pada aturan yang telah ada dan diberlakukan pada lembaga atau intansi itu.

• Macam – macam Norma Sosial 1. Norma Sosial Keluarga : aturan yang berlaku pada

keluarga tertentu ( tertulis / tidak tertulis)2. Norma Sosial pada Lembaga Pemerintahan :

Peraturan pemerintah ( Undang-Undang, Surat Keputusan (SKep) ; tertulis )

3. Norma Sosial pada Lembaga Swasta : Peraturan lembaga swasta (SK ; tertulis)

Dalam norma sosial terdapat norma hukum, adat istiadat, agama, dsb.

Macam-macam norma sosial dilihat dari sumbernya :1. Norma agama2. Norma kesusilaan3. Norma kesopanan4. Norma kebiasaan5. Kode etik

Norma agama

• Norma agama berasal dari Tuhan, pelanggarannya disebut

dosa.

• Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak

sebagaimana penafsirannya dan tidak dapat ditawar-tawar

atau diubah ukurannya karena berasal dari Tuhan.

• Contoh: Melakukan ibadah kepada Tuhan, tidak berbohong,

tidak boleh mencuri, dan lain sebagainya.

Norma kesusilaan

• Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari

hati nurani yang menghasilkan akhlak, sehingga seseorang

dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa pula

yang dianggap buruk. Pelanggaran terhadap norma ini

berakibat sanksi pengucilan secara fisik (dipenjara, diusir)

ataupun batin (dijauhi).

• Contoh: Orang yang berhubungan intim di tempat umum

akan dicap tidak susila,melecehkan wanita atau laki-laki di

depan orang.

Norma kesopanan

• Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah

pada hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang

harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan

bermasyarakat. Contoh: Tidak meludah di sembarang

tempat, memberi atau menerima sesuatu dengan tangan

kanan, tidak kencing di sembarang tempat.

Norma kebiasaan

• Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang

berisi petunjuk atau peraturan yang dibuat secara sadar

atau tidak tentang perilaku yang diulang-ulang sehingga

perilaku tersebut menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran

terhadap norma ini berakibat celaan, kritik, sampai

pengucilan secara batin.

• Contoh: Membawa oleh-oleh apabila pulang dari suatu

tempat, bersalaman ketika bertemu.

Kode etik

• Kode etik adalah tatanan etika yang disepakati oleh suatu

kelompok masyarakat tertentu.

• Contoh: kode etik jurnalistik, kode etik perwira, kode etik

kedokteran.

• Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun

bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat,

maka masuk dalam kategori norma hukum.

Tingkatan norma sosial:

1. Tata Cara (usage)

Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu

dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus.

2. Kebiasaan (Folkways)

Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-ulang

dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan

mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar.

3. Tata kelakuan (Mores)

Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan

sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara

sadar guna melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat

terhadap anggota-anggotanya. Dalam tata kelakuan terdapat unsur

memaksa atau melarang suatu perbuatan.

4. Adat istiadat (Custom )

Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi

kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat

terhadap masyarakat yang memilikinya.

Dalam Pemicu ini:- Norma sosial pada lembaga swasta- Norma sosial pada lembaga pemerintah

LO 2. MMM. Pelanggaran Norma Sosial

• Bentuk Pelanggaran Norma Sosial- Masyarakat tidak puas dengan sebuah keputusan yang berasal dari lembaga tertentu akan melakukan protes.

• Bentuk pelanggaran norma sosial terjadi karena ketidakpuasan pada PP yang ada

• Menimbulkan sikap protes, unjuk rasa, petisi ( surat protes )

• Akibat pelanggaran norma sosial dapat memunculkan sanksi ( teguran, tertulis, pelaporan terhadap pihak yang berwajib, dsb )

Bentuk pelanggaran dalam pemicu :Masyarakat melakukan protes mengenai mainan beracunyang berbahaya bagi kesehatan konsumen melalui peran YLKI.

LO 3. MMM. Tatanan Masyarakat

• Tatanan masyarakat adalah organisasi / lembaga yang diatur oleh norma tertentu.

• Tatanan masyarakat memiliki azas, aturan, dan hukum yang mengatur proses kinerja organisasi tersebut.

• Dalam tatanan masyarakat ada “organ” / unsur / elemen yang berada pada organisasi tersebut.

• Tatanan masyarakat akan membentuk struktur dan sistem masyarakat.

Dalam Pemicu ini:Masyarakat yang mengkonsumsi mainan beracun tersebut menyikapi hal ini dengan membawa kasus ke jalur hukum untuk ditindaklanjuti atas perbuatan (akibat) yang membahayakan konsumen.

LO 4. Struktur & Sistem Masyarakat

• Struktur masyarakat adalah suatu pola yang membentuk tatanan masyarakat memiliki hubungan tertentu

• Sifat struktur masyarakat :– Hierarkis ( vertikal ) : hubungan atas bawah atas dasar

senioritas / ketergantungan akan kekuasaan.– Non hierarkis ( horizontal ) : hubungan atas dasar

persamaan / kesetaraan di antara elemen organisasi yang ada.

• Hierarki

Direktur RS

Wadir I

Manajer Pelayanan Kesehatan

Wadir II

Manajer Keuangan

• Non hierarki

Anggota Anggota Anggota

• Sistem Masyarakat- Sistem adalah gabungan beberapa unsur yang membentuk

kondisi tertentu dan masing-masing unsur tersebut memiliki proses, struktur, tujuan tertentu dan jejaring.

- Karakteristik unsur dalam sistem memiliki : sebutan, sifat, fungsi, tujuan , dsb.

• Sistem masyarakat:

elemen

elemen

elemen

elemen

RelasiJaringan

(networking)Yg berjalan

• Pada kasus:

RelasiMembentuk pola

masyarakat yg sehat

Masing – masing elemen memiliki sebutan, fungsi, kebutuhan (need), serta tujuan (goal) yang saling bersinergi dan memiliki kinerja tertentu sehingga sistem masyarakat dapat berfungsi secara maksimal di masyarakat.

Lembaga Kesehatan yang

peduli

Masyarakat yang mau bekerja

sama

Hukum yang tegas

Tersedianya biaya operasional

LO 5. Memberikan Pandangan atau Solusi Terbaik

• Masyarakat :• Lebih berhati-hati dalam membeli produk• Untuk anak kurang dari 3 tahun (batita), sebaiknya jangan diberi mainan yang terdiri dari bagian-bagian(komponen) kecil, untuk menghindari komponen tersebutdimasukkan

dalam mulut.• Lebih cermat memilih dan memberi mainan. Jangan

percaya begitu saja pada informasi yang tercantum dalam kemasan.

• Pemerintah :• Lebih memperketat pengawasan terhadap produk yang masuk dari luar ke Indonesia• Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang mainan harus direalisasikan, untuk menghindari makin meluasnya peredaran mainan yang tidak aman. Syarat-syarat SNI mainan anak yang harus dipertimbangkan, yaitu: tidak boleh berbentuk tajam, tidak beracun atau mengandung bahan beracun, tidak mengandung zat warna yang dapat mengganggu kesehatan, tidak mengandung bahan yang mudah terbakar.