PEMICU respirasi

44
PEMICU 1 Fasilitator : dr. Suwandito Anggota : 1. Wellyan (Ketua) 2. Siska (Sekre 1) 3. Binar (Sekre Presentasi) 4. Ellysa 5. Dinda F. 6. Karunia 7. Wahyulin 8. Bhayu 9. Yoga 10.Istiqomah

description

pemicu 1 respi

Transcript of PEMICU respirasi

PEMICU 1

PEMICU 1Fasilitator : dr. SuwanditoAnggota :Wellyan (Ketua)Siska (Sekre 1)Binar (Sekre Presentasi)EllysaDinda F.KaruniaWahyulinBhayuYogaIstiqomah

Aris seorang mahasiswa FKIK UNIB ingin masuk tim sepak bola Universitas Bengkulu karena ingin terus mengembangkan bakatnya sebagai pesepakbola profesional. Untuk masuk tim tersebut, Aris harus melalui seleksi ketat oleh UKM Sepak Bola. Untuk persiapan seleksi, Aris mempersiapkan diri untuk kebugaran jasmaninya. Aris melakukannya dengan berlari-lari kecil di pagi hari hingga berenang untuk melatih otot tubuh, terutama otot-otot pernapasannya. Sebagai pesepakbola yang profesional, seseorang harus punya kapasitas paru diatas orang normalMas ArisHari ini merupakan hari pertama seleksi dan Aris langsung diperiksa dengan alat spirometri. Aris diminta inspirasi dalam lalu ekspirasi lama diselingi bernapas normal beberapa kali dan tahan napas beberapa kali.Hasil pemeriksaan Spirometri :FEV1 3,09 L (96% prediksi)FVC 3,54 L (95% prediksi)PEFR 3,79 L (96% prediksi)FEV/FVC 87%Aris cemas setelah pemeriksaan paru tersebut namun dia cukup optimis dengan persiapan yang telah maksimal agar bisa masuk tim sepakbola Universitas Bengkulu yang ia cintai.Spirometer : alat untuk mengukur aliran udara yang masuk & keluar paru-paru dan dicatat dalam grafik.FEV : volume udara yang dikeluarkan dalam 1 detik pertama dengan sekuat tenaga.FVC : volume udara maksimal dikeluarkan dari paru-paru setelah inspirasi maksimalPEFR : jumlah aliran udara maksimal yang dapat dicatat saat ekspirasi maksimal dalam waktu tertentu.TerminologiLaki-laki dewasa muda pesepakbola profesionalKebugaran jasmaniMelatih otot-otot pernapasanKapasitas paruPemeriksaan faal paruKeywordSeorang laki-laki cemas dengan hasil pemeriksaan spirometri yang dilakukan untuk masuk tim sepakbola.Laki-laki dewasa muda pesepakbola profesional melakukan latihan kebugaran jasmani untuk melatih otot tubuh terutama otot pernapasan serta untuk meningkatkan kapsitas paru diatas rata-rata normal.Identifikasi MasalahAnalisis MasalahSISTEM RESPIRATORIAnatomiFaalBiokimiaHistologiDengan melatih otot-otot pernapasan dapat meningkatkan kapasitas paru.Usia, jenis kelamin dan aktivitas fisik mempengaruhi kapasitas paru.Aris memiliki kapasitas paru diatas orang normal.HipotesisCavum Nasi Nasopharynx - LaringopharynxLarynxTracheaBronchusPulmo Pleura

ANATOMI

KARTILAGO LARYNXBerpasanganArytenoidCorniculateCuneiformCartilago triticeaTunggalThyroidCricoidEpiglottis

12

Percabangan trachea tracheaDEXTERSINISTERBronchus lobaris superior Bronchus lobaris superior Bronchus lobaris inferior Bronchus lobaris medius Bronchus lobaris inferior Bronchus principalis Arbor bronchialis (bronchial trees)

bronchus principalis sinister bronchus principalis dexterbronchus segmentalis apicalis (B1)bronchus segmentalis posterior (B2)bronchus segmentalis anterior (B3)bronchus lingularissuperior (B4)bronchus lingularisinferior (B5)bronchus segmentalis apicoposterior(B1+2)bronchus segmentalis basalisanterior (B8)bronchus segmentalis basalis lateralis(B9)bronchus segmentalis basalis posterior (B10)bronchus segmen-talissuperior (B6)bronchus lingularisbronchus segmentalisbasalis medialis(B7)bronchus segmentalis apicalis (B1)bronchus segmentalis posterior (B2)bronchus segmentalis anterior (B3)bronchus segmentalis basalis lateralis(B9)bronchus lobarissuperior dexterbronchus intermediusbronchus segmentalis lateralis(B4)bronchus lobarismediusbronchus segmentalis basalisanterior (B8)bronchus segmentalis medialis(B5)bronchus lobarisinferior dexterbronchus lobarisinferior sinisterbronchus lobarissuperior sinisterbronchus principalis sinister bronchus principalis dexterbronchus segmentalis apicalis (B1)bronchus segmentalis posterior (B2)bronchus segmentalis anterior (B3)bronchus lingularissuperior (B4)bronchus lingularisinferior (B5)bronchus segmentalis apicoposterior(B1+2)bronchus segmentalis basalisanterior (B8)bronchus segmentalis basalis lateralis(B9)bronchus segmentalis basalis posterior (B10)bronchus segmen-talissuperior (B6)bronchus lingularisbronchus segmentalisbasalis medialis(B7)segmentalis anterior (B3)bronchus bronchus lobarisinferior sinisterbronchus lobarissuperior sinister

apex pulmonisbasis pulmonisfacies medialisfacies costalismargo posteriormargo inferiorhilus pulmonisPermukaan pulmo

incisura cardiacabasisbasis Lobi dan fissures pulmoS: lobus superiorM: lobus mediusI: lobus inferior

lobus mediuslingulaDEXTERSINISTERfacies medialisfacies costalisFissura horizantalisFissura obliqua

apex pulmonisfissura obliquabronchus lobaris superiora. pulmonalis dextrabronchus principalis dextersulcus oesophageav. pulmonalis dextra inferiorlig. pulmonalesulcus vena cava inferiorbasis pulmonisfissura obliquafissura horizontalispulmonis dextriimpressio cardiacav. pulmonalis dextra superiormargo anteriorsulcus vena azygossulcus vena cava superiorsulcus a. subclavia dextraAnatomi superficialis pulmo dextra

sulcus a. subclavia sinistrasulcus v. brachiovhepalica sinistraa. pulmonalisbronchus principalis sinistervv. pulmonalessinisterimpressio cardiacaincisura cardiaca pulmonis sinistrilingula pulmonis sinistriapex pulmonissulcus aortaemargo posteriorlig. pulmonalemargo inferiorAnatomi superficialis pulmo sinistraSinus Paranasal

dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sedikit sel goblet. Lamina propianya mengandung sedikit kelenjar kecil dan menyatu dengan periosteum di bawahnya.

Nasofaringdilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan pallatum molle.

HistologiLaring

Trakhea

Bronkus

Bronkeolus

Alveolus

Pleura

Biokimia

Proses difusi Oksigen dan Karbon Dioksida dalam alveolus.

a). DEFINISISpirometri merupakan suatu alat sederhana yang digunakan untuk mengukur volume udara dalam paru. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur volume statik dan volume dinamik paru. Volume statik terdiri atas volume tidal (VT), volume cadangan inspirasi (VCI), volume cadangan ekspirasi (VCE), volume residu (VR), kapasitas vital (KV), kapasitas vital paksa (KVP),kapasitas residu fungsional (KRF) dan kapasitas paru total (KPT). Contoh volume dinamik adalah volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) dan maximum voluntary ventilation (MVV).

Spirometrib). CARA KERJAHasil spirometri berupa spirogram yaitu kurva volume paru terhadap waktu akibat manuver yang dilakukan subjek. Usaha subjek diobservasi di layar monitor untuk meyakinkan bahwa usaha yang dilakukan subjek benar dan maksimal.Manuver KV, subjek menghirup udara sebanyak mungkin dan kemudian udara dikeluarkan sebanyak mungkin tanpa manuver paksa.Manuver KVP, subjek menghirup udara sebanyak mungkin dan kemudian udara dikeluarkan dengan dihentakkan serta melanjutkannya sampai ekspirasi maksimal. Apabila subjek merasa pusing maka manuver segera dihentikan karena dapat menyebabkan subjek pingsan. Keadaan ini disebabkan oleh gangguan venous return ke rongga dada.Manuver VEP1 (volume ekspirasi paksa detik pertama). Nilai VEP1 adalah volume udara yang dikeluarkan selama 1 detik pertama pemeriksaan KVP. Manuver VEP1 seperti manuver KVP.Manuver APE (arus puncak ekspirasi). APE adalah kecepatan arus ekpirasi maksimal yang dapat dicapai saat ekspirasi paksa. Tarik napas semaksimal mungkin, hembuskan dengan kekuatan maksimal segera setelah kedua bibir dirapatkan pada mouthpiece.Manuver MVV (maximum voluntary ventilation). MVV adalah volume udara maksimal yang dapat dihirup subjek. Subjek bernapas melalui spirometri dengan sangat cepat, kuat dan sedalam mungkin selama minimal 10-15 detik

c. Interpretasi

1. Restriktif (sindrom pembatasan)gangguan pengembangan paru. Parameter yang dilihat adalah Kapasitas Vital (VC) dan Kapasitas Vital Paksa (FVC). Biasanya dikatakan restriktif adalah jika Kapasitas Vital Paksa (FVC) < 80% nilai prediksi.

2. Obstruktif (sindrom penyumbatan)setiap keadaan hambatan aliran udara karena adanya sumbatan atau penyempitan saluran napas. Sindrom penyumbatan ini terjadi apabila kapasitas ventilasi menurun akibat menyempitnya saluran udara pernafasan. Biasanya ditandai dengan terjadi penurunan FEV1 yang lebih besar dibandingkan dengan FVC sehingga rasio FEV1/FVC kurang dari 80%.

Pusat respirasi merupakan sekelompok neuron yang tersebar luas dan terletak bilateral di dalam substansia retikularis medula oblongata dan pons. Pusat respirasi dibagi menjadi DRG (Dorsal Respiratory Group) dan VRG (Ventral Respiratory Group).DRG merupakan kumpulan neuron yang mengatur kerja otot eksternal interkostal dan otot diafragma. DRG ini berfungsi pada seluruh proses respirasi normal.VRG merupakan kumpulan neuron yang mengatur kerja otot respirasi aksesori, yang berfungsi saat bernapas dengan kuat, yaitu saat inhalasi maksimal dan ekshalasi aktif.

Inspirasi dan Ekspirasia. Mekanisme pernapasan dada 1. Fase inspirasi pernapasan dada Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut. Otot antar tulang rusuk (muskulis intercostalis eksternal) berkontraksi -> rusuk terangkat (posisi datar) -> paru-paru mengembang -> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar -> udara luar masuk ke paru-paru. 2. Fase Ekspirasi pernapasan dada Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut. Otot antar tulang rusuk relaksasi -> tulang rusuk menurun -> paru-paru menyusut -> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar -> udara keluardari paru-paru.

b. Mekanisme Pernapasan Perut1. Fase Inspirasi pernapasan Perut Mekanisme Inspirasi pernapasan perut sebagai berikut. Sekat rongga dada (diafragma) berkontraksi -> posisi dari melengkung menjadi mendatar -> paru-paru mengambang -> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar -> udara masuk. 2. Fase ekspirasi pernapasan perutMekanismeekspirasi pernapasan perut sebagai berikut. Otot diafragma relaksasi -> posisi dari mendatar kembali melengkung -> paru-paru mengempis -> tekanan udara di paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan udara luar -> udara keluar dari paru-paru.

37Volume statis paru paru VT ( Volume Tidal) : 350-400ml RV ( Volume residu ) : 1200ml VC ( Kapasitas Vital ) : 4800mlTLC ( Kapasitas Total Paru) : 6000ml FRC ( Kapasitas Residu Fungsional) : 2400 ml IC (Kapasitas Inspirasi ) : 3600mlIRV ( Volume Cadangan Inspirasi) : 3200ml ERV ( Volume Cadangan Ekspirasi ) : 1200ml

Kapasitas ParuVolume dinamis paru paru FVC ( Forced vital Capacity ) merupakan volume udara maksimum yang dapat dihembuskan secara paksa yg umumnya dicapai dalam waktu 3 detik, Normal : 4liter FEV1 ( Forced Expired Volume in one second) merupakan volume udara yang dapat dihembuskan paksa pada 1 detik pertama dengan nilai normal : 3,2 liter

Berdasarkan organ pernafasan yang terlibat

Pernapasan dada:pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusukFase inspirasi:kontraksi otot antar tulang rusuk, rongga dada terangkat atau membesar, tekanan dalam rongga dada mengecil dibanding tekanan di luar maka udara luar O2 masuk.Fase ekspirasi: fase relaksasi, ditariknya otot antara tulang rusuk ke kebelakang, tulang rusuk turun, rongga dada mengecil, tekanan di dalam rongga dada membesar dibanding tekanan luar, maka udara CO2 dalam rongga dada keluarPernapasan perut: Pernapasan yang melibatkan otot diafragmaFase inspirasi: relaksasi otot diafragma sehingga rongga dada membesar, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil, udara luar O2 masuk.Fase ekspirasi: kontraksi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula dikuti turunnya tulang rusuk, rongga dada mengecil, tekanan di dalam rongga dada membesar, udara dalam rongga dada CO2 keluar

Jenis PernapasanPernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusukFase inspirasi:kontraksi otot antar tulang rusuk, rongga dada terangkat atau membesar, tekanan dalam rongga dada mengecil dibanding tekanan di luar maka udara luar O2 masuk.Fase ekspirasi: fase relaksasi, ditariknya otot antara tulang rusuk ke kebelakang, tulang rusuk turun, rongga dada mengecil, tekanan di dalam rongga dada membesar dibanding tekanan luar, maka udara CO2 dalam rongga dada keluarPernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragmaFase inspirasi: relaksasi otot diafragma sehingga rongga dada membesar, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil, udara luar O2 masuk.Fase ekspirasi: kontraksi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula dikuti turunnya tulang rusuk, rongga dada mengecil, tekanan di dalam rongga dada membesar, udara dalam rongga dada CO2 keluar

Pernafasan eksternal : Difusi O2 dan CO2 melalui membran kapiler alveoliPernafasan internal : Reaksi-reaksi kimia intraselular saat O2 dipakai dan CO2 dihasilkan

Pernafasan berdasarkan masukan oksigenHubungan kebugaran jasmani dan otot pernapasanKompensasi aktivitas Fisik Berlebihventilasi PCO2 arteri PCO2 arteri CES otak Kemoreseptor sentralKemoreseptor periferPusat pernafasan medula