Post on 07-Feb-2018
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Mintjelungan, Hubungan Status Sosial Ekonomi Dan Keakt Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik
Informatika Fakultas Teknik Unima
210
Volume 2, Nomor 2, hal 210-220, Sept. 2011
ISSN 2087-3581
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KEAKTIFAN BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI PENDIDIKAN
TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIMA
Marthinus Maxi Mintjelungan1
ABSTRACT
The success of a college education is very dependent by socioeconomic status.
college education problem required every family to be able to prepare all the costs
related to the educational needs of children. This would give effect to a less successful
effort to improve student learning achievement.
Economic and social factors active learning is the dominant factor in the
quest to improve learning achievement. In other words, social economic status and
active learning can affect student learning achievement.
This study aimed to gain social status and economic activity on student
learning achievement of students on the Internet and Programming Courses For
mempelaari pattern of the relationship between socioeconomic status and active
student learning against learning achievement.
Data analysis techniques that are used in this study is to use the correlation
coefficient, in order to determine the pattern of relationships between variables -
variables that exist with using the product moment correlation formula
Keywords: Socioeconomic Status, active learning, Student Learning Achievement
ABSTRAK
Keberhasilan suatu penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi sangat
tergantung oleh status social ekonomi. Problem pendidikan di perguruan tinggi adalah
menuntut setiap keluarga untuk dapat menyiapkan segala biaya yang berhubungan dengan
kebutuhan pendidikan anaknya. Hal ini akan memberi dampak yang kurang berhasil bagi
usaha meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Faktor social ekonomi dan keaktifan belajar merupakan faktor yang dominan dalam
usaha meningkatkan prestasi belajar. Dengan kata lain status ekonomi social dan keaktifan
belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
PenelitiAN INI bertujuan untuk Untuk memperoleh tentang status social ekonomi
dan keaktifan belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa pada Mata Kuliah
Pemrograman Internet dan Untuk mempelaari pola hubungan antara status social ekonomi
dan keaktifan belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar.
Teknik analisa data yang dugunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
koefisien korelasi, agar dapat menentukan pola hubungan antara variabel – variable
yang ada dengan menggunakan rumus korelasi product moment
Kata Kunci : Status Sosial Ekonomi, Keaktifan Belajar, Prestasi Belajar Mahasiswa
1 Drs. Marthinus Maxi Mintjelungan, MAP adalah staf pengajar Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Mintjelungan, Hubungan Status Sosial Ekonomi Dan Keakt Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik
Informatika Fakultas Teknik Unima
210
Volume 2, Nomor 2, hal 210-220, Sept. 2011
PENDAHULUAN
Perubahan dan perkembangan
aspek kehidupan perlu direspon oleh
kinerja pendidikan yang professional dan
bermutu tinggi. Mutu pendidikan yang
demikian sangat diperlukan untuk
mendukung tercipatanya manusi yang
cerdas dan berkehidupan yang damai,
terbuka, dan berdemokrasi, serta mampu
bersaing secara terbuka di era global
sehinggah dapat meningkatkan
kesejahteraan seluruh warga negara
Indonesi. Dalam pada itu, kinerja
pendidikan menuntut adanya
pembenahan dan penyempurnaan
terhadap aspek substantive yang
mendukungnya adalah kurikulum.
Dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan maka pemerintah lewat
menteri pedidikan nasional menetapkan
salah satu sub kurikulum perguruan
tinggi, yaitu program mata kuliah dimana
dalam pelaksanaannya diterapkan hampir
semua perguruan tinggi.
Perguruan tinggi merupakan
tempat belajar mahasiswa umumnya
ditafsirkan sebagai lembaga pendidikan
tertinggi untuk mendidik para calon
sarjana dalam bidang keilmuan tertentu.
Melalui ini pula, para mahasiswa di
didik untuk menjadi seorang yang ahli
professional dalam suatu ilmu atau
bidang keahlian serta sanggup
mengabdikannya guna kepentingan
masyarakat dan bangsa.
Melihat tujuan yang ingin dicapai
tersebut maka mahasiswa dituntut untuk
dapat menguasainya bidang studinya
yang dibebankan, khususnya yang
menyangkut bidang keahliannya, karena
diharapkan lulusan yang dihasilkan dapat
memenuhi sejumlah kompetensi yang ada
pada perguruan tinggi dan untuk
mencapai kompetensi – kompetensi
tersebut sebagaimana kurikulum yang
ada, mahasiswa dituntut untuk
mengemban mata kuliah yang disediakan.
Keluarga adalah merupakan salah
satu lembaga pendidikan diluar sekolah
yang utama diperoleh anak. Untul itu
potensi keluarga sangat berperan dalam
menetukan perkembangan pendidikan
anak disekolah. Keluarga sebagai
lembaga pendidikan yang pertama
dianggap harus menjalankan fungsi –
fungsinya agar mampu mendorong
perkembangan anak untuk mencapai
prestasi yang telah baik disekolah. Untuk
mencapai suatu hasil atau prestasi belajar
anak yang optimal di sekolah/perguruan
tinggi, selain status pendidikan, status
pekerjaan, dan status pekerjaan yang
diperole oleh orang tua, maka diperlukan
dukungan – dukungan biaya cukup untuk
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Mintjelungan, Hubungan Status Sosial Ekonomi Dan Keakt Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik
Informatika Fakultas Teknik Unima
211
Volume 2, Nomor 2, hal 210-220, Sept. 2011
menjalankan fungsi ekonomi social.
Status social ekonomi ini dipandang
penting oleh karena memiliki hubungan
yang berarti dengan pencapaian prestasi
belajar.
Dari kenyataan yang dapat kita
amati bahwa banyak keluarga yang
kurang berhasil membantu perkembangan
pendidikan anaknya, oleh karena ketidak
mampuan atau keterbatasan kempuan
ekonomi sosial. Mengapa hal ini penting,
sebab diasumsikan dengan adanya
kemampuan ekonomi, keluarga akan
mampu menyiapkan segalah hal yang
berkaitan dengan penyedia fasilitas
belajar bagi anak serta biaya lain yang
dibutuhkan anak dalam berbagai
kebutuhan pendidikan di
sekolah/perguruan tinggi.
Sehubungan dengan
meningkatnya mutu pendidikan di
sekolah/perguruan tinggi dalam mencapai
prestasi belajar yang baik, mahasiswa
perlu aktif dalam mengikuti proses
belajar mengajar, karena paradigma
pendidikan kita saat ini tidak berpusat
pada guru/dosen melainkan pada
Siswa/mahasiswa. Oleh sebab itu
berhasilnya pendidikan dapat dilihat dari
prestasi belajar mahasiswa, sehingga
yang menjadi perhatian dalam pendidikan
sekarang ini adalah mahasiswa, karena
factor yang menentukan berhasil tidaknya
seseorang dalam belajar adalah
mahasiswa itu sendiri. Oleh karena itu
status social ekonomi dan keaktifan
belajar mahasiswa mutlak diperlukan
agar tugas – tugas yang diberikan
guru/dosen dalam rangka memahami dan
mempelajari suatu materi perkuliahan
dapat diselesaikan dengan baik.
Identifikasi Masalah
Keberhasilan suatu
penyelenggaraan pendidikan di perguruan
tinggi sangat tergantung oleh status social
ekonomi. Problem pendidikan di
perguruan tinggi adalah menuntut setiap
keluarga untuk dapat menyiapkan segala
biaya yang berhubungan dengan
kebutuhan pendidikan anaknya. Hal ini
akan member dampak yang kurang
berhasil bagi usaha meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa.
Seperti kita ketahui bahwa proses
pembelajaran adalah untuk meningkatkan
prestasi belajar, banyak faktor yang
mempengaruhinya. Faktor social
ekonomi dan keaktifan belajar
merupakan faktor yang dominan dalam
usaha meningkatkan prestasi belajar.
Dengan kata lain status ekonomi social
dan keaktifan belajar dapat
mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa.
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Mintjelungan, Hubungan Status Sosial Ekonomi Dan Keakt Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik
Informatika Fakultas Teknik Unima
212
Volume 2, Nomor 2, hal 210-220, Sept. 2011
Pembatasan Masalah
Adapun masalah pada penelitian
ini dibatasi pada :
1. Status social ekonomi. (X1)
2. Keaktifan belajar mahasiswa. (X2)
3. Prestasi belajar mahasiswa. (Y)
Permasalahan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara
status social ekonomi dan keaktifan
belajar mahasiswa terhadap prestasi
belajar mahasiswa.
Tujuan Penelitian
1. Untuk memperoleh tentang status
social ekonomi dan keaktifan belajar
mahasiswa terhadap prestasi belajar
mahasiswa pada Mata Kuliah
Pemrograman Internet.
2. Untuk mempelaari pola hubungan
antara status social ekonomi dan
keaktifan belajar mahasiswa terhadap
prestasi belajar.
METODE
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode korelasional.
Menurut Mardalis (2002 : 25) tujuan
penelitian ini adalah untuk mencari
hubungan – hubungan baru yang terdapat
pada suatu permasalaha yang luas dan
kompleks.
Rancangan Penelitian
Adapun rancangan atau model
penelitian tersebut yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
Keterangan :
X1 = Status sosial ekonomi
X2 = Keaktifan belajar mahasiswa
Y = Prestasi belajar
Teknik Pengambilan Sampel
Populasi. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi
Pendidikan Tekni Informatika yang
mengikuti perkuliahan Pemrograman
Komputer.
Sampel. Sampel ialah Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi
Pendidikan Teknik Informatika yang
mengikuti perkuliahan Pemrograman
Internet berjumlah 45 Mahasiswa.
X 1
X 2
Y
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Mintjelungan, Hubungan Status Sosial Ekonomi Dan Keakt Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik
Informatika Fakultas Teknik Unima
213
Volume 2, Nomor 2, hal 210-220, Sept. 2011
Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka pengumpulan data,
maka teknik yang akan dugunakan adalah
sebagai berikut :
Observasi, yaitu dengan cara
mengadakan observasi di lokasi
penelitian untuk lebih meyakini
permasalahan yang sedang diteliti.
Angket, yaitu untuk digunakan dalam
rangka pengumpulan data uang
berhubungan dengan variable X1 dan X2
(status sosial ekonomi dan keaktifan
belajar mahasiswa). Untuk pernyataan
status sosial ekonomi diberi skor sebagai
berikut :
- Sangat setuju = 5
- Setuju = 4
- Ragu – ragu = 3
- Tidak Setuju = 2
- Sangat tidak setuju = 1
Dan untuk keaktifan belajar siswa diberi
skor :
- Ya = 3
- Kadang – kadang = 2
- Tidak = 1
Untuk mengungkapkan status
sosial ekonomi dibuat dalam bentuk
pertanyaan sebanyak 20 butir soal dan
keaktifan belajar mahasiswa sebanyak 30
butir soal.
1. Wawancara/interview
2. Studio dokumentasi, yaitu digunakan
untuk memperoleh data, nilai rata –
rata prestasi belajar mahasiswa pada
mata kuliah pemrograman internet
selama satu semester dari Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro.
Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang
dugunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan koefisien korelasi, agar
dapat menentukan pola hubungan antara
variabel – variable yang ada dengan
menggunakan rumus korelasi product
moment, (Sudjana, 1992 : 369).
Pengujian hipotesa I dan II
menggunakan teknik analisis korelasi
parsial.
Dengan teknik ini, hubungan
murni setiap variable bebas dan tak bebas
dapat dicari. Ini merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan kredibilitas
penelitian. Pengujian III menggunakan
teknik analisis korelasi ganda. Sudjana
(1992 : 286).
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Unima.
Waktu yang digunakan dalam penelitian
ini adalah selama 4 bulan
- Persiapan = 1 bulan
- Pelaksanaan = 2 bulan
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Mintjelungan, Hubungan Status Sosial Ekonomi Dan Keakt Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik
Informatika Fakultas Teknik Unima
214
Volume 2, Nomor 2, hal 210-220, Sept. 2011
- Pelaporan = 1 bulan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data
Status Sosial Ekonomi. Data status sosial
ekonomi menunjukan bahwa skor
tertinggi 69 dan skor terendah 39,
banyaknya data 35 dengan mengunakan
kalkulator di dapat harga rata – rata 50,86
dan simpangan baku 6,69.
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Status
Sosial Ekonomi
No Interval
Kelas
Frekuensi
Abs.
Frekuensi
Relatif %
1 39 – 43 4 11,43
2 44 – 48 10 28,57
3 49 – 53 11 31,43
4 54 – 58 5 14,29
5 59 – 63 3 8,57
6 64 – 69 2 5,71
35 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui bahwa ada sekitar 28,57%
siswa mempunyai skor status sosial
ekonomi di atas rata – rata, 71,43% di
bawah rata – rata. Bila skor
dikelompokan menjadi 3 kategori maka
mahasiswa yang mempunyai status sosial
ekonomi baik 13,28% (skor 59-69),
sedang 45,72% (skor 49-58) dan rendah
40% (skor 39-48).
Gambar 1 Histogram Status Sosial
Ekonomi
Keaktifan Belajar Mahasiswa
Data keaktifan belajar mahasiswa
menujukan skor tertinggi 79 dan skor
terendah 68, di dapat harga rata – rata
72,79 dan simpangan baku 2,92.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Keaktifan
Belajar Mahasiswa
No Interval
Kelas
Frekuensi
Abs.
Frekuensi
Relatif %
1 68 – 69 5 14,29
2 70 - 71 8 22.86
3 72 - 73 8 22,86
4 74 - 75 7 20
5 76 - 77 5 14,29
6 78 - 79 2 5,71
35 100%
Berdasarkan tabel diatas diketahui
bahwa ada sekitar 40% mahasiswa
mempunyai skor keaktifan belajar di atas
rata – rata dan 60% di bawah rata – rata.
Bila skor dikelompokan menjadi tiga
kategori maka mahasiswa yang
mempunyai keaktifan belajar tertinggi
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5 6
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Mintjelungan, Hubungan Status Sosial Ekonomi Dan Keakt Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik
Informatika Fakultas Teknik Unima
215
Volume 2, Nomor 2, hal 210-220, Sept. 2011
20% (skor 76-79) sedang 42,86% (skor
72-75) dan rendah 37,15% (skor 68-71).
Gambar 2 Histogram Keaktifan Belajar
Mahasiswa
Prestasi Belajar Mahasiswa
Data prestasi belajar menunjukan
skor tertinggi 8 dan skor terendah 5
didapat harga rata – rata 6,64 dan
simpangan baku 0,74.
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Prestasi
Belajar Mahasiswa
No Interval
Kelas
Frekuensi
Abs.
Frekuensi
Relatif %
1 5,0 – 5.5 6 17,14
2 5,6 – 6,0 8 22.86
3 6,1 – 6.5 3 8,57
4 6,6 – 7,0 8 22,86
5 7,1 – 7,5 6 17,14
6 7,6 – 8,0 4 11,43
35 100%
Berdasarkan table diatas dapat
diketahui ada sekitar 51,43% di atas rata
– rata dan 48,57% dibawah rata – rata.
Bila data ini dikategorikan menjadi tiga
kelompok maka mahasiswa yang
mempunyai prestasi belajar tertinggi
28,57% (skor 7,1-8,0), sedang 31,43%
(skor 6,1-7,0) dan rendah 40% (skor 5,0-
6,0).
Gambar 3 Histogram Prestasi Belajar
Mahasiswa
Pengujian Persyaratan Analisa
Pengujian Normalitas. Hasil pengujian
Normalitas data status sosial ekonomi,
keaktifan belajar, dan pretasi belajar
mahasiswa.
Tabel 4 Hasil Pengujian Normalitas
Data Setiap Variabel
Penelitian
No VARIABEL FHitung
FDaftar Dk =
0,01
0,95 0,99
1 Status sosial
ekonomi 225,304 7,81 11,3
2 Keaktifan
belajar 16,64 7,81 11,3
3 Prestasi
belajar 7,43 7,81 11,3
Dengan membandingkan harga
Chi-kuadrat untuk setiap variable dalam
table di atas dapat diliha Chi-kuadrat
0
2
4
6
8
1 2 3 4 5 6
0
2
4
6
8
1 2 3 4 5 6
Series 1
Series 1
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Mintjelungan, Hubungan Status Sosial Ekonomi Dan Keakt Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik
Informatika Fakultas Teknik Unima
216
Volume 2, Nomor 2, hal 210-220, Sept. 2011
hitung lebih kecil dari pada Chi-kuadrat
daftar pada taraf signifikan 5% maupun
1%. Dan ini dapat disimpulkan bahwa
data status sosial ekonomi, keaktifan
belajar dan prestasi belajar mahasiswa
berdistribusi normal. Dengan demikian
asmsi normalitas data yang menjadi
persyaratan analisis data terpenuhi.
Pengujian Linieritas. Hasil pengujian
kaitan setiap variable bebas dengan
variable tak bebas dapat dilihat pada table
dibawah ini :
Tabel 5 Hasil perhitungan Linteritas
Hubungan Setiap Variabel
Beban Dan Tak Bebas
No VARIABEL FHitung FDaftar Dk = 0,01
1
Status sosial
ekonomi
dengan
prestasi
belajar
mahasiswa
2,37 3,37 (12,18)
2
Keaktifan
belajar
dengan
prestasi
belajar
mahasiswa
4,89 5,17 (8,9)
Dengan membandingkan harga F,
untuk setiap variable dalam table akan di
dapat bahwa Fhitung lebih kecil dari pada
Fdaftar pada masing – masing derajat
kebebasan.
Pengujian Hipotesa
Pengujian hipotesis I dan II
menggunakan analisa korelasi parsial,
sedangakan hipotesis III menggunakan
teknik analisa korelasi ganda.
Hubungan Status Sosial Ekonomi
Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa.
Hipotesis kesatu berbunyi terdapat
hubungan antara status sosial ekonomi
dengan prestasi belajar mahasiswa
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Pada
Mata Kuliah Pemrograman Internet.
Pengujian hipotesis dengan teknik
analisa korelasi parsial pertama akan
didapatkan koefisien korelasi antara
status sosial ekonomi dengan prestasi
belajar mahasiswa tanpa mengendalikan
pengaruh variable lain yaitu dengan
menggunakan teknik korelasi produk
moment. Besarnya koefisien korelasi
adalah : ry1 = 0,54 dalam taraf signifikan
1% pada taraf ini didapat koefisien
sebesar 0,2199. Ternyata koefisien daftar
lebih besar perhitungan koefisien korelasi
yang didapat. Dengan demikian hipotesis
I pada tahap pertama ini yakni terdapat
hubungan negative antara status sosial
ekonomi dengan prestasi belajar
mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro.
Pada tahap kedua, koefisien
persial antara status sosial ekonomi yaitu
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Mintjelungan, Hubungan Status Sosial Ekonomi Dan Keakt Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik
Informatika Fakultas Teknik Unima
217
Volume 2, Nomor 2, hal 210-220, Sept. 2011
dengan mengandalkan pengaruh veriabel
lain dapat dihitung. Besarnya koefisien
korelasi tersebut adalah ry12 = 0,51.
Dalam daftar pada taraf signifikan 1%
diperoleh koefisien sebesar 0,2199.
Ternyata koefisien korelasi parsial hasil
perhitungan lebih besar dari koefisien
korelasi daftar. Dengan demikian
hipotesis I pada pengujian dengan teknik
analisa korelasi parsial diterima yaitu
hubungan positif status sosial ekonomi
dengan prestasi belajar mahasiswa
jurusan pendidikan teknik elektro.
Hubungan Keaktifan Belajar Dengan
Prestasi Belajar Mahasiswa. Hipotesis II
berbunyi terdapat hubungan antara
keaktifan belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa jurusan pendidikan teknik
elektro.
Pengujian hipotesis dengan
analisa korelasi parsial, pertama akan
didapat koefisien antara keaktifan belajar
dengan prestasi belajar siswa tanpa
mengendalikan pengaruh variable lain
yaitu dengan menggunakan teknik
korelasi produk moment. Besarnya
koefisien tersebut adalah ry2 = 0,61 dalam
taraf signifikan 1% di dapat koefisien
sebesar 0,2199. Ternyata koefisien daftar
lebih kecil dari pada pengujian pertama
ini sehinggah dapat diterima yakni
terdapat hubungan positif keaktifan
belajar dengan prestasi belajar mahasiswa
jurusan pendidikan teknik elektro.
Pada tahap kedua koefisien
korelasi parsial antara keaktifan belajar
siswa dengan prestasi belajar yaitu
mengendalikan pengaruh variable lain
dan dapat dihitung besarnya koefsien
korelasi tersebut adalah ry21 = 0,49.
Dalam daftar taraf signifikan 1%
diperoleh koefisien sebesar 0,2199.
Ternyata koefisien korelasi parsial
perhitungan lebih besar dari koefisien
korelasi daftar.
Gambar 4 Korelasi Parsial Setiap
Variabel Bebas Dengan
Variabel Tak Bebas.
Dengan demikian hipotesis II
pada pengujian teknik analisa korelasi
parsia diterima, yaitu terhadap hubungan
positif keaktifan belajar dengan prestasi
belajar mahasiswa jurusan pendidikan
teknik elektro.
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Mintjelungan, Hubungan Status Sosial Ekonomi Dan Keakt Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik
Informatika Fakultas Teknik Unima
218
Volume 2, Nomor 2, hal 210-220, Sept. 2011
Tabel 6 Hasil Pengujian Hipotesis I dan II
No VARIABEL FHitung FDaftar Dk
1
Status sosial
ekonomi
dengan
prestasi belajar
mahasiswa
3,40 2,46 33
2
Keaktifan
belajar dengan
prestasi belajar
mahasiswa
3,14 2.46 33
Berdasarkan tabel di atas nampak
bahwa thitung lebih besar dari tdaftar baik
pada taraf signifikan 1% dengan
demikian.
1) Terdapat hubungan yang berarti
antara status sosial ekonomi
dengan prestasi belajar siswa,
maka hipotesis I diterima.
2) Terdapat hubungan antara
keaktifan belajar dan prestasi
belajar siswa, maka hipotesis II
diterima.
3) Terdapat hubungan status sosial
ekonomi dan keaktifan belajar
secara bersama – sama dengan
prestasi belajar mahasiswa.
Hipotesis III berbunyi terdapat
hubungan secara bersama – sama status
sosial ekonomi dan keaktifan belajar
mahasiswa dengan prestasi belajar
mahasiswa jurusan pendidikan teknik
elektro.
Pengujian hipotesis III
menggunakan teknik analisis korelasi
ganda diperoleh koefisien sebesar ry12
0,768. Harga F = 23,008.
Daftar pada taraf signifikan 1%
dan derajat kebebasan pembilang dan
penyebut diperoleh harga F = 23,008.
Ternyata harga Fhitung hasil perhitungan
lebih besar dari Fdaftar dengan demikian
hipotesis III diterima yaitu terdapat
hubungan positif.
Gambar 5 Korelasi Antara Variabel
dan Korelasi Ganda
Pembahasan
Dari deskripsi data hasil
penelitian yang dilakukan ternyata
terdapat hubungan antara status sosial
ekonomi dengan prestasi belajar
mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro.
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Mintjelungan, Hubungan Status Sosial Ekonomi Dan Keakt Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik
Informatika Fakultas Teknik Unima
219
Volume 2, Nomor 2, hal 210-220, Sept. 2011
Terdapat hubungan antara
kekatifan belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro.
Selanjutnya hal ini menyatakan
bahwa terdapat hubungan ganda antara
status sosial ekonomi dan keaktifan
belajar dan prestasi belajar mahasiswa
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.
Hubungan tersebut mengungkapkan
bahwa variasi yang terjadi pada prestasi
belajar diengaruhi oleh status sosial
ekonomi 29,16% dan keaktifan belajar
37,21%. Selanjutnya dipengaruhi oleh
faktor – faktor lainnya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan uraian teori dan hasil
penilaian, maka dapat ditarik
kesimpulan :
1. Terdapat hubungan positif antara
status sosial ekonomi dengan prestasi
belajar mahasiswa Jurusan
Pendidikan Tekni Elektro. Hubungan
tersebut sangat berarti pada koefisien
korelasi 0,54 tanpa mengendalikan
pengaruh variable babas lain dan
sangat berarti pada koefisien korelasi
0,51 dengan mengendalikan variable
bebas lain (korelasi parsial).
2. Terdapat hubungan positif keaktifan
belajar siswa dengan prestasi belajar
mahasiswa pada mata kuliah
pemrograman internet. Hubugan
tersebut sangat berarti pada koefisien
korelasi pada 0,61 tanpa
mengendalikan pengaruh variabel
bebas lain dan berarti pada koefisien
korelasi 0,49 dengan mengendalikan
pengaruh variebel bebas lain
(korelasi parsial).
3. Terdapat hubungan positif secara
bersama – sama Status Sosial
Ekonomi dengan keaktifan belajar
mahasiswa terhadap prestasi belajar
mahasiswa pada mata kuliah
pemrograman internet. Hubungan
tersebut sangat berarti dengan
koefisien korelasi ganda 0,768.
4. Variasi yang terjadi pada prestasi
belajar berturut – turut 29,16%
ditentukan oleh Status Sosial
Ekonomi dan 32,21% oleh keaktifan
belajar mahasiswa.
Saran
1. Hendaknya setiap keluarga dapat
mengelolah perekonomiannya
dengan baik dan memprioritaskan
pendidikan anaknya, sehingga
kebutuhan yang diperoleh
menunjang pedidikan anaknya.
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Mintjelungan, Hubungan Status Sosial Ekonomi Dan Keakt Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik
Informatika Fakultas Teknik Unima
220
Volume 2, Nomor 2, hal 210-220, Sept. 2011
2. Keaktifan belajar mahasiswa lebih
ditumbuhkan dalam proses
pembelajaran. Staf pengajar
hendaknya lebih banyak member
tugas – tugas pemecah masalah.
Tugas – tugas tersebut diperikasa dan
dikembalikan pada mahasiswa.
3. Agar prestasi belajar mahasiswa
baik, perlu diperhatikan faktor –
faktor lain yang dapat mempengaruhi
Proses belajar mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1996. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
. . . . . . . . ., 2002. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekantan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
Dalyono, M. 2001. Psikologi
Pendidikan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Goode, W. J, 2002. Sosiologi Keluarga.
Jakarta: Bumi Aksara.
Koentjaraningrat, 1991. Metode –
Metode Penelitian Masyarakat.
Jakarta : PT.Gramedia.
. . . . . . . . ., 1992. Beberapa Pokok
Antropologi Sosial. Jakarta: Dian
Rakyat.
Mardalis, 2002. Metode Penelitian.
Jakarta : Bumi Aksara.
Oemar Hamalik, 2003. Manajemen
Belajar di Perguruan Tinggi.
Bandung : Sinar Baru Agensindo
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor –
Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta : Rineka Cipta.
Sriyono, dkk. 1992. Teknik Belajar
Mengajar dalam CBSA. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sudjana, 1992. Metode Statistik.
Bandung: Tarsito.
Sudjana, dan Suwariyah, W. 1991. Model
– Model Mengajar CBSA.
Jakarta: CV. Sinar Baru.
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta :
Rineka Cipta.
Syah, M. 2003. Psikolgi Belajar. Jakarta
: Raja Grafindo Persada.
Syiful, B. D, 2002. Rahasia Sukses
Belajar. Jakarta : Rineka
Cipta.
Wahono, dkk. 1996. Fungsi Keluarga
dalam Meningkatkan Kualitas
Sumber Daya Manusia. Jawa
Tengah (Semarang) : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.