PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM...

77
i PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DITINJAU DARI RETENSI SISWA KELAS II SEMESTER 1 SMP NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Skripsi Oleh : Amin Suroso K1303016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM...

Page 1: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

i

PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP PRESTASI

BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA

VARIABEL DITINJAU DARI RETENSI SISWA KELAS II SEMESTER 1

SMP NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Skripsi

Oleh :

Amin Suroso

K1303016

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

ii

PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP PRESTASI

BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA

VARIABEL DITINJAU DARI RETENSI SISWA KELAS II SEMESTER 1

SMP NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

OLEH

AMIN SUROSO K1303036

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Drs. Suyono, M.Si NIP. 19500301 197603 1 002

Pembimbing II Drs.Ponco Sujatmiko, M.Si NIP. 19680912 199302 1 001

Page 4: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Selasa

Tanggal : 18 Mei 2010

Tim Penguji Skripsi: Tanda Tangan

Ketua : Sutopo, S.Pd, M.Pd (..........................................)

Sekretaris : Henny Ekana, S.Si, M.Pd (..........................................)

Anggota I : Drs. Suyono, M.Si (..........................................)

Anggota II : Drs. Ponco Sujatmiko, M.Si (..........................................)

Disyahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

v

ABSTRAK

AMIN SUROSO. K1303016. PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DITINJAU DARI RETENSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) apakah pembelajaran

matematika pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel dengan

metode diskusi bervariasi lebih baik daripada metode konvensional, (2) manakah

yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, antara siswa yang

mempunyai retensi tinggi, retensi sedang atau retensi rendah dalam mempelajari

pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel , (3) apakah terdapat interaksi

antara metode pembelajaran dengan retensi siswa terhadap prestasi belajar

matematika siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel .

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental semu

kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester I

SMP Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah 234 siswa,

sedangkan sampel yang dipilih secara cluster random sampling adalah kelas

VIIIB sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah 40 siswa dan kelas VIIIA

sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 40 siswa. Data yang digunakan untuk

uji keseimbangan adalah nilai tengah semester mata pelajaran matematika

semester I kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data variabel prestasi

belajar matematika dikumpulkan menggunakan metode tes prestasi belajar

matematika pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel, sedangkan

data variabel retensi siswa dikumpulkan menggunakan metode angket. Teknis

analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak

sama, yang dilakukan setelah memenuhi uji normalitas yang dilakukan

menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas yang dilakukan dengan

menggunakan metode Bartlett.

Berdasarkan kajian teori dan hasil perhitungan pada analisis variansi dua

jalan dengan sel tak sama diperoleh hasil: (1) pembelajaran matematika dengan

Page 6: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

vi

metode diskusi bervariasi sama baiknya dengan metode pembelajaran

konvensional pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel (F a =

2,7181 < 3,97 = F 80;1;05,0 = F tabel pada taraf signifikansi 5%, rerata kelas

eksperimen = 68 > 60, 875 = rerata kelas kontrol ), (2) prestasi belajar matematika

siswa dengan retensi siswa tinggi lebih baik daripada siswa dengan retensi rendah

pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel (F b = 4,2503 > 3,13 =

F 80;2;05,0 = F tabel pada taraf signifikansi 5%), (3) tidak terdapat interaksi antara

metode pembelajaran dan retensi siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa

pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel (F ab = 0,9143 < 3,13 =

F 80;2;05,0 = F tabel pada taraf signifikansi 5%).

Dari hasil komparasi ganda antar kolom diperoleh bahwa (1) siswa

dengan retensi tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya

dengan siswa dengan retensi sedang (F hit = 5,6088 < 6,26= F tab ), (2) siswa

dengan retensi tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dari

pada siswa yang mempunyai retensi rendah (F hit = 6,7637 > 6,26 = F tab ), (3)

siswa dengan retensi sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang sama

baiknya dengan siswa yang mempunyai retensi rendah (F hit = 0,9438 < 6,26 =

F tab ).

Page 7: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

vii

ABSTRACT

AMIN SUROSO. K1303016. THE EFFECT OF VARIED DISCUSSION

METHOD TOWARD LEARNING ACHIEVEMENT AT LINEAR EQUATION

SYSTEM WITH TWO VARIABLES BASED ON STUDENT RETENTION

CLASS VIII SEMESTER I SMP NEGERI 6 SURAKARTA YEAR 2009/2010.

Thesis, Surakarta: Teaching and Education Faculty, Sebelas Maret University

Surakarta, March 2010.

The purpose of this study is to determine: (1) whether the learning of

mathematics in the discussion of systems of linear equations in two variables vary

with discussion method was better than the conventional method, (2) Which

achievement in mathematics provides a better, among the students who have high

retention retention, moderate or low retention in the study of the subject system of

linear equations in two variables, (3) whether there is an interaction between

teaching methods with student retention on student achievement in mathematics

on the subject of the system of linear equations in two variables.

This research uses quasi-experimental quantitative research methods. The

population in this study were all first semester of eighth grade students of SMP

Negeri 6 Surakarta 2009/2010 school year with a total 234 students, while the

sample is selected by cluster random sampling is a class VIIIB as the

experimental group with the number of 40 students and classes as a control group

VIIIA number of 40 students. The data used to test the balance is the midpoint of

the semester mathematics subjects first semester of the experimental group and

control group. Achievement in mathematics variable data collected using the

method of learning mathematics achievement test on the subject of systems of

linear equations in two variables, while data on student retention variables were

collected using questionnaire method. Technical data analysis is two-way analysis

of variance with unequal cells, which is done after fulfilling the normality test

Page 8: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

viii

were performed using the Lilliefors method and homogeneity test carried out by

using the method of Bartlett.

Based on theoretical studies and the results of calculations on two-way

analysis of variance with unequal cells obtained results: (1) learning math with the

same varied discussion method denagn conventional learning methods on the

subject of system of linear equations in two variables (Fcount = 2.7181 <3.97 =

F 80;1;05,0 = Ftable at the 5% significance level, the average experimental class = 68>

60, 875 = mean of the control class), (2) student achievement in mathematics with

high student retention better than students with low retention on the subject of

system of linear equations in two variables (Fcount = 4,2503 > 3,13 = F 80;2;05,0 =

Ftable at the 5% significance level), (3) there is no interaction between learning

methods and retention of students towards learning mathematics achievement of

students in the discussion of systems of linear equations in two variables (Fcount =

0,9143 < 3,13 = F 80;2;05,0 = Ftable at the 5% significance level).

From the results of multiple comparisons between columns is obtained that (1)

retention of students with high achievement in mathematics have in common with

the retention of students with moderate (Fcount = 5,6088 < 6,26= Ftable), (2)

retention of students with high achievement in mathematics have a better than

students who have low retention (Fcount = 6,7637 > 6,26 = Ftable), (3) students with

retention is to have the same achievement in mathematics with students who have

low retention (Fcount = 0,9438 < 6,26 = Ftable).

Page 9: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

ix

MOTTO

“Seringkali engkau menganggap jalanmu tak dapat dilalui, berliku dan sepi. Tetapkanlah

kehendak dan jalanlah perlahan, maka engkau akan menemukan kawan di setiap kelokan”

(Mikhail Naimy)

Page 10: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

x

PERSEMBAHAN

Karya yang tersusun dengan penuh kesungguhan hati ini

Kupersembahkan kepada:

Rabb Penguasa Semesta Alam

Ibu Terkasih, Bapak yang selalu di hatiku serta Kakak dan adikku Tercinta

Atas ketulusan do’a, dukungan, perhatian, dorongan semangat dan motivasinya

Dear...Ad’..Thanks for all

Atas ketulusan doa, keikhlasan cinta dan kasih sayangnya

Guruji tercinta

Atas keceriaan yang selalu menemaniku

Best friend P.Math ‘03

Atas kebersamaan, waktu yang telah terlewati bersama & kenangan yang tak t’lupakan

Almamater

Page 11: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode diskusi Bervariasi Yerhadap Prestasi

Belajar Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Ditinjau Dari

Retensi Kelas VIII Semester I SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran

2009/2010”.

Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hambatan dan permasalahan yang menimbulkan kesulitan dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini banyak ditemui oleh penulis, akan tetapi

berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul

tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas segala bentuk bantuannya

yang telah meringankan penyelesaian penulisan skripsi ini, terutama kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin

untuk penulisan skripsi ini.

2. Dra. Hj. Kus Sri Martini, Msi, Ketua Jurusan P.MIPA FKIP UNS Surakarta,

yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi ini.

3. Triyanto, S.Si, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan

P.MIPA FKIP UNS Surakarta, yang telah memberikan ijin untuk penulisan

skripsi ini.

4. Drs. Suyono, M.Si, Pembimbing I, yang telah memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada penulis dengan penuh kesungguhan dan kesabaran hingga

penyusunan skripsi ini selesai.

Page 12: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xii

5. Drs. Ponco Sujatmiko, M.Si, Pembimbing II, yang telah memberikan

dorongan, semangat dan motivasi serta bimbingan dan pengarahan dengan

penuh kesabaran dan kesungguhan hingga terselesaikannya penyusunan

skripsi ini.

6. Dra. Hj. Sri Suwartinah, M.Pd Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Surakarta,

yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Hariadi Giarso, S.Pd Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Surakarta, yang telah

memberikan ijin uji coba instrumen penelitian.

8. Dra. Isnaeni Guru Matematika SMP Negeri 6 Surakarta atas bimbingan,

waktu dan kesempatan yang diberikan selama penelitian.

9. Pujianto, S.Pd, Guru Matematika SMP Negeri 5 Surakarta atas waktu dan

bantuannya dalam pelaksanaan tes uji coba.

10. Ibu Terkasih, Bapak yang selalu di hatiku serta Kakak dan Adik-adikku

tercinta (Ms’ japar, Mb’ Anis, Dek Nunung, Siti, Lukman dan Dek Indri)

atas dukungan do’a, perhatian, dorongan semangat dan motivasi serta segala

sesuatu yang telah diberikan selama ini.

11. Dear...Ad”..Thanks for all..atas ketulusan do’a, cinta, semangat dan

motivasinya.(Ad’ yang selalu memberikan cahaya, cinta dan semangat dalam

hidupku).

12. Guruji Tercinta, yang telah menemaniku dalam keceriaannya.

13. My Best Friend P.Math ’03 atas segala kebersamaan dan kenangan yang

takkan terlupakan selama ini. Selamat berjuang & semoga sukses....

14. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut di atas mendapatkan

imbalan dari Allah SWT. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi

penulis pada khususnya, bagi dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Maret 2010

Penulis

Page 13: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................. vii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... x

KATA PENGANTAR ................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 5

D. Perumusan Masalah ................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 8

1. Prestasi Belajar Matematika ................................................. 8

2. Metode Pembelajaran ........................................................... 11

3. Metode Konvensional .......................................................... 12

4. Metode Diskusi Bervariasi ................................................... 14

Page 14: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xiv

5. Retensi Siswa ....................................................................... 15

6. Tinjauan Materi Tentang Pokok Bahasan Sistem Persamaan

Linier Dua Variabel ............................................................. 18

B. Penelitian yang Relevan ............................................................... 23

C. Kerangka Berfikir ...................................................................... 24

D. Perumusan Hipotesis ................................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 27

1. Tempat Penelitian ................................................................ 27

2. Waktu Penelitian .................................................................. 27

B. Metode Penelitian ...................................................................... 27

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 28

1. Populasi ............................................................................... 28

2. Sampel ................................................................................. 28

3. Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 28

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 28

1. Variabel Penelitian ............................................................... 28

2. Rancangan Penelitian ........................................................... 29

3. Metode Pengumpulan Data .................................................. 30

4. Instrumen Penelitian ............................................................ 30

E. Teknis Analisis Data .................................................................. 34

1. Uji Keseimbangan ................................................................ 34

2. Uji Prasyarat ........................................................................ 35

3. Uji Hipotesis ........................................................................ 37

4. Uji Komparasi Ganda ........................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 44

A. Deskripsi Data ........................................................................... 44

1. Hasil Uji Coba Instrumen ..................................................... 44

2. Data Skor Retensi Siswa ...................................................... 46

Page 15: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xv

3. Data Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa Pokok Bahasan

Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ................................ 46

B. Uji Keseimbangan ..................................................................... 48

C. Pengujian Prasyarat Analisis ...................................................... 49

1. Uji Normalitas ..................................................................... 49

2. Uji Homogenitas .................................................................. 49

D. Pengujian Hipotesis ................................................................... 51

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama ............... 51

2. Uji Komparasi Ganda ........................................................... 51

E. Pembahasan Hasil Analisis ........................................................ 52

1. Hipotesis Pertama ................................................................ 52

2. Hipotesis Kedua ................................................................... 53

3. Hipotesis Ketiga ................................................................... 53

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................. 55

A. Kesimpulan ............................................................................... 55

B. Implikasi .................................................................................... 55

1. Implikasi Teoritis ................................................................. 55

2. Implikasi Praktis .................................................................. 56

C. Saran ......................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 58

LAMPIRAN .................................................................................................. 60

Page 16: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Rancangan Penelitian ................................................. 30

Tabel 3.2 Data Amatan, Rataan, dan Jumlah Kuadrat Deviasi .............. 39

Tabel 3.3 Rataan dan Jumlah Rataan ................................................... 40

Tabel 3.4 Rangkuman analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama ......... 42

Tabel 4.1 Tata letak data prestasi belajar matematika berdasar metode

pembelajaran dan kreativitas belajar matematika .................. 47

Tabel 4.2 Deskripsi data skor prestasi belajar matematika siswa .......... 48

Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ................................................................................ 48

Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas ............................................... 49

Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Homogenitas ........................................... 50

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel

Tak Sama ............................................................................. 51

Tabel 4.7 Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Kolom ............................ 52

Page 17: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ............................................................ 26

Page 18: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pengajaran ........................................................... 60

Lampiran 2 Lembar Validasi Instrumen Tes Prestasi Belajar

Matematika ........................................................................ 71

Lampiran 3 Kisi-kisi Soal Tes Prestasi Belajar Matematika .................. 73

Lampiran 4 Soal Try Out Tes Prestasi Belajar Matematika ................... 74

Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Try Out Tes Prestasi Belajar

Matematika ......................................................................... 80

Lampiran 6 Lembar Jawaban Soal Try Out Tes Prestasi Belajar

Matematika ........................................................................ 81

Lampiran 7 Konsistensi Internal Tes Prestasi Belajar Matematika ......... 93

Lampiran 8 Reliabilitas Tes Prestasi Belajar Matematika ...................... 96

Lampiran 9 Soal Tes Prestasi Belajar Matematika ................................. 99

Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Tes Prestasi Belajar Matematika ........ 104

Lampiran 11 Lembar Jawaban Soal Tes Prestasi Belajar Matematika ..... 105

Lampiran 12 Lembar Validasi Angket Retensi Siswa .............................. 114

Lampiran 13 Try Out Angket Retensi Siswa ........................................... 116

Lampiran 14 Lembar Jawaban Try Out Angket Retensi Siswa ................ 123

Lampiran 15 Konsistensi Internal Angket Retensi Siswa ........................ 125

Lampiran 16 Reliabilitas Angket Retensi Siswa ...................................... 130

Lampiran 17 Angket Retensi Siswa ........................................................ 135

Lampiran 18 Lembar Jawaban Angket Retensi Siswa ............................. 142

Lampiran 19 Nilai Ujian Tengah Semester Matematika Semester I ......... 144

Lampiran 20 Uji Normalitas Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 145

Lampiran 21 Uji Keseimbangan .............................................................. 147

Lampiran 22 Rangkuman Data Induk Penelitian Kelompok Eksperimen .. 148

Lampiran 23 Rangkuman Data Induk Penelitian Kelompok Kontrol ....... 149

Page 19: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xix

Lampiran 24 Uji Normalitas ................................................................... 150

Lampiran 25 Uji Homogenitas ................................................................ 155

Lampiran 26 Uji Hipotesis Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak

Sama ...................................................................................... 164

Lampiran 27 Uji Komparasi Ganda ......................................................... 170

Lampiran 28 Tabel Distribusi Normal Baku ............................................ 172

Lampiran 29 Tabel Nilai Kritik Uji Lilliefors .......................................... 173

Lampiran 30 Tabel Nilai v;2 ............................................................... 174

Lampiran 31 Tabel Nilai F 2;1;05,0 vv ........................................................... 175

Lampiran 32 Permohonan Ijin Research Kepada Rektor ......................... 177

Lampiran 33 Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Dekan ............ 178

Lampiran 34 Surat Keputusan Dekan Tentang Ijin Menyusun Skripsi ..... 179

Lampiran 35 Permohonan Ijin Try Out ................................................... 180

Lampiran 36 Permohonan Ijin Research ................................................. 181

Lampiran 37 Surat Keterangan Balikan Try Out ..................................... 182

Lampiran 38 Surat Keterangan Balikan Research ................................... 183

Page 20: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengajaran matematika di SMP adalah untuk mengembangkan sumber

daya manusia yang memiliki ketrampilan intelektual dan psikomotorik dalam

bidang matematika yang dilandasi oleh sikap ilmiah. Guru SMP, apalagi guru

yang sudah lama mengajar menyadari bahwa siswa-siswa yang mereka hadapi

terdiri dari anak-anak yang beraneka ragam baik kecerdasan, kecepatan menerima

dan mengatasi masalah. Keragaman ini akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat menjadi indikator kualitas

pengajaran matematika di SMP. Untuk meningkatkan prestasi belajar demi

tercapainya pembelajaran harus memperhatikan beberapa faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri siswa,

misalnya kemampuan intelektual. Sedang faktor eksternal adalah faktor yang ada

diluar diri siswa, misalnya strategi belajar mengajar yang dipergunakan oleh guru

dalam menyampaikan materi pelajaran.

Pembelajaran yang baik ditandai dengan besarnya minat siswa, sehingga

siswa secara aktif mau berusaha meningkatkan pemahaman, pengetahuan,

ketrampilan terhadap suatu pokok bahasan. Untuk menciptakan proses belajar

mengajar yang bisa memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah sekaligus

dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan waktu yang tersedia, maka

dikembangkan bentuk pengajaran yang tidak hanya berpusat pada guru,

melainkan juga berpusat pada siswa.

Matematika merupakan ilmu dasar (basic of science) yang berkembang

pesat baik materi maupun kegunaannya di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.

Namun ironisnya kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah,

khususnya untuk mata pelajaran matematika. Menurut hasil penelitian Trends in

International Mathematics and Science Study Repeat (TIMSS-R) prestasi belajar

IPA dan matematika siswa SMP di Indonesia masing-masing pada urutan 33 dan

35 dari 38 negara di lima benua (http://nces.ed.gov/2008). Berdasarkan data

1

Page 21: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxi

tentang Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index - HDI)

kualitas pendidikan Indonesia berada pada urutan 110 dari 173 negara di dunia.

Peringkat Indonesia ini tergolong sangat rendah, hanya satu tingkat di atas negara

Kamboja. Selain itu, Indonesia berada pada posisi yang sangat jauh bila

dibandingkan negara ASEAN, seperti Vietnam, apalagi Singapura, Malaysia dan

Filipina (http://hdrstats.undp.org/2008). Menurut laporan hasil ujian akhir nasional

SMP tahun pelajaran 2007/2008 untuk Kota Surakarta dari 27 sekolah SMP negeri,

didapatkan nilai di bawah 5,25 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia sebanyak

88 siswa, mata pelajaran bahasa Inggris sebanyak 1.640 siswa, mata pelajaran

matematika sebanyak 1.495 siswa dan untuk mata pelajaran IPA sebanyak 895

siswa. Dari data di atas terlihat bahwa mata pelajaran matematika berada di urutan

ke 3 dari 4 mata pelajaran UNAS dan dengan urutan terbawah (mata pelajaran

bahasa Inggris) hanya berselisih 145 siswa. (www.puspendik.com 2008).

Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya kemampuan

bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berfikir kritis, logis,

sistematis, dan memiliki sikap obyektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu

permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam

kehidupan sehari-hari. Namun kenyataannya, sampai sekarang matematika masih

dianggap sebagai pelajaran yang sulit.

Berdasarkan pengamatan kami selama PPL (Program Pengalaman

Lapangan), kebanyakan siswa hanya menunggu jika mereka dihadapkan pada

suatu masalah. Contohnya jika mereka dihadapkan pada persoalan matematika,

kebanyakan mereka menunggu teman mereka yang dapat mengerjakan. Mereka

tidak mau berfikir karena menganggap soal itu sulit untuk dipecahkan. Padahal

jika mereka mau untuk sejenak berfikir, menghubung-hubungkan fakta yang ada

dengan pengetahuan yang mereka dapatkan sebelumnya, mengajukan berbagai

pertanyaan-pertanyaan bagi dirinya sendiri, menggunakan daya imajinasi, dan

mencari jawaban yang sesuai, tentu mereka akan dapat menyelesaikannya.

Dilihat dari adanya siswa yang dapat menyelesaikan masalah dan

jawabannya menjadi contoh bagi teman-temannya, dan ada yang bisa menganalisa

masalah tetapi belum dapat menemukan jalan keluar. Hal ini menunjukkan bahwa

Page 22: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxii

dalam suatu kelas karakteristik siswa berbeda-beda dalam hal kemampuan

berfikir. Ada yang berkemampuan tinggi, sedang, atau rendah. Dalam hal ini

peran guru sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang merangsang

siswa berfikir.

Materi sistem persamaan linier dua variabel merupakan yang diajarkan di

SMP kelas VIII semester I. Seperti pada materi matematika lainnya, materi sistem

persamaan linier dua variabel menjadi sulit diterima oleh siswa. Hal tersebut

dibenarkan oleh guru pamong kami selama kami PPL. Sehingga banyak siswa

yang merasa bingung dalam mempelajari dan memahami materi sistem persamaan

linier dua variabel. Hal ini dapat disebabkan karena metode yang digunakan guru

masih bersifat konvensional, yang menempatkan guru sebagai pusat belajar.

Dalam pembelajaran menggunakan metode konvensional yang penerapannya

lebih dominan menggunakan metode ekspositori, guru mendominasi jalannya

proses pembelajaran. Guru menjelaskan materi dan memberikan contoh soal

kemudian memberikan latihan untuk dikerjakan oleh siswa. Siswa hanya memiliki

sedikit kesempatan untuk berperan aktif, bertanya atau berdiskusi dengan

temannya.

Dengan melihat kenyataan yang ada, sudah saatnya diadakan perubahan

dan inovasi kearah pencapaian tujuan pembelajaran matematika. Pembelajaran

matematika hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang lebih bervariasi,

ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan potensi siswa. Upaya-upaya guru dalam

menggunakan dan memberdayakan berbagai metode pembelajaran, merupakan

bagian penting dalam keberhasikan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang direncanakan. Karena itu, pemilihan metode untuk tercapainya pembelajaran

aktif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh para guru.

Metode diskusi bervariasi adalah metode pembelajaran yang menempatkan

4-5 siswa dalam kelompok kecil dan 8-9 siswa dalam kelompok besar. Masing-

masing kelompok terdiri dari siswa yang pandai dan yang kurang pandai.

Kemudian memberikan mereka sebuah atau beberapa tugas. Metode diskusi

bervariasi lebih merupakan pemberdayaan sejawat, meningkatkan interaksi antar

siswa serta hubungan yang saling menguntungkan antar Siswa. Siswa dalam

Page 23: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxiii

kelompok akan belajar mendengar ide atau gagasan orang lain, berdiskusi setuju

atau tidak setuju, menawarkan, atau menerima kritikan yang membangun, dan

siswa merasa tak terbebani ketika ternyata jawabannya salah. Jadi, metode ini

akan meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dalam metode diskusi bervariasi,

pembelajaran diawali dengan presentasi kelas oleh guru, setelah itu siswa belajar

kelompok, kuis individual.

Dengan menerapkan metode diskusi bervariasi pada pembelajaran

matematika pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel, siswa

mempunyai kesempatan untuk aktif terlibat dalam proses belajar mengajar.

Partisipasi siswa tersebut diwujudkan dalam kegiatan kerja kelompok serta peran

serta dalam kegiatan pemecahan masalah dalam kelompok sehingga diharapkan

pencapaian hasil belajar lebih optimal.

Retensi adalah kemampuan untuk mencamkan, menyimpan dan

mereprodusir kembali isi kesadaran, atributnya berupa cepat, mudah, setia tidak

berubah, tahan lama dan mengabdi pada keinginan kita. Retensi merupakan suatu

kesatuan kemampuan untuk memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan

menimbulkan kembali (remembering) informasi baik yang baru maupun informasi

yang lampau. Siswa dikatakan mempunyai retensi tinggi jika siwa mempunyai

kemampuan memasukkan, menyimpan dan menimbulkan kembali informasi

dengan baik, mudah dan cepat (Bimo Walgito, 1993 : 106).

Page 24: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxiv

B. Identifikasi Masalah

Berdasar latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan

sebagai berikut:

1. Pembelajaran matematika yang baik membutuhkan perubahan dan inovasi

metode pembelajaran, oleh karena itu perlu dikaji tentang metode diskusi

bervariasi pada kelas eksperimen serta metode konvensional pada kelas

kontrol.

2. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa mungkin berkaitan dengan

retensi siswa. Sehingga perbedaan retensi siswa dimungkinkan menyebabkan

perbedaan prestasi belajar siswa.

3. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa dimungkinkan berkaitan dengan

metode pembelajaran yang digunakan oleh guru mata pelajaran matematika.

Penggunaan metode diskusi bervariasi dimungkinkan menghasilkan prestasi

belajar marematika yang lebih baik.

C. Pembatasan Masalah

Dari berbagai masalah yang timbul dan memperoleh gambaran yang jelas

dan terarah dalam pembahasan, maka pada penelitian ini akan dibatasi

permasalahannya sebagai berikut:

1. Metode mengajar yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada metode

diskusi bervariasi pada kelompok eksperimen serta metode konvensional pada

kelompok kontrol.

2. Dalam penelitian ini, retensi siswa dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu

siswa yang mempunyai retensi tinggi, sedang dan siswa yang mempunyai

retensi rendah.

3. Prestasi belajar dibatasi pada prestasi belajar matematika siswa pokok bahasan

sistem persamaan linier dua variabel.

Page 25: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxv

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dirumuskan masalah-

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan

metode diskusi bervariasi dan konvensional terhadap prestasi belajar pada

pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel?

2. Adakah perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai retensi

tinggi, retensi sedang dan retensi rendah pada pokok bahasan sistem

persamaan linier dua variable?

3. Adakah interaksi antara metode mengajar dan retensi siswa terhadap prestasi

belajar siswa pokok bahasan sistem persamaan linier dua variable?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui adakah perbedaan prestasi belajar matematika siswa pada

penggunaan metode diskusi bervariasi dan konvensional pada pokok bahasan

sistem persamaan linier dua variabel.

2. Untuk mengetahui adakah perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang

mempunyai retensi siswa tinggi, dan retensi siswa rendah pada pokok bahasan

sistem persamaan linier dua variabel.

3. Untuk mengetahui adakah interaksi antara metode mengajar dan retensi siswa

terhadap prestasi belajar siswa pokok bahasan sistem persamaan linier dua

variabel.

Page 26: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxvi

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat:

1. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru matematika tentang

penggunaan metode diskusi bervariasi dalam meningkatkan prestasi belajar

matematika siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel.

2. Membantu guru matematika dalam menerapkan suatu metode mengajar

ditinjau dari aktivitas belajar siswa pada pokok bahasan sistem persamaan

linier dua variabel.

3. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi penelitian yang sejenis.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Prestasi Belajar

a. Hakikat Matematika

Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang

berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut

wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri

utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau

pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga

kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.

Beberapa definisi yang diungkapkan beberapa ahli matematika antara lain :

“Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logik; matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat , representasinya dengan simbol dan padat , lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada bunyi; matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasikan, sifat-sifat, aksioma-aksioma,

Page 27: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxvii

sifat-sifat atau teori-teori yang telah dibuktikan kebenarannya; matematika adalah ilmu tentang pola atau ide dan matematika itu adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada keteraturan dan keharmonisan-keharmonisan khususnya yang berhubungan dengan proses berpikir”(Karso dan kawan-kawan, 1993:3).

Hakekat matematika oleh Russeffendi, E.T (1984: 260) dalam Alfiah

Rahmawati (2002: 11) dikemukakan bahwa, “Matematika timbul karena fikiran-

fikiran manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran.

Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas ialah aritmatika, aljabar,

geometri, dan analisis (analysis)”. Karena matematika timbul dari proses

pemikiran manusia, tentu setiap orang dapat mempelajarinya, sehingga akan

terasa sangat dangkal jika pemahaman matematika hanya didapat melalui hafalan

saja.

Selanjutnya masih dalam Alfiah Rahmawati (2002: 11), Russeffendi, E.T

mengemukakan secara lebih jelas bahwa,

“Matematika adalah : ratunya ilmu (Mathematics is Queen of the Science) maksudnya antara lain ialah matematika itu tidak bergantung kepada bidang studi lain; bahasa matematika agar dapat dipahami orang dengan tepat digunakan simbol dan istilah yang cermat dan disepakati bersama; matematika adalah ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan kepada obsevasi (induktif) tetapi generalisasi yang didasarkan pada pembuktian secara deduktif; ilmu tentang pola keteraturan; ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil; matematika adalah pelayan ilmu”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu

tentang bilangan-bilangan yang timbul dari pemikiran manusia yang berhubungan

dengan idea, proses, dan penalaran. Matematika berupa ilmu tentang struktur yang

terorganisasi dimulai dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan ke unsur-unsur

yang didefinisikan, kemudian ke aksioma atau postulat dan akhirnya sampai ke

dalil.

b. Pengertian Belajar

Untuk mencapai tujuan pendidikan maka belajar merupakan faktor yang

penting dalam menentukan hasil belajar. Para ahli psikologi dan pendidikan

berusaha merumuskan pengertian belajar walaupun antara ahli satu dengan yang

lain berbeda tapi prinsipnya sama.

8

Page 28: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxviii

Pengertian belajar menurut pakar pendidikan dibawah ini adalah:

Nana Sudjana (1985 : 5) mengemukakan ”Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar”. Ischak dan Warji (1987 : 83) mengemukakan, ”Belajar adalah suatu usaha untuk menguasai suatu kecakapan baik jasmaniah maupun rohaniah dengan jalan mengorganisasikan materi, hingga menjadi milik orang yang belajar dan mengubah tingkah laku yang lebih baik”. Berdasar kedua pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses usaha untuk mendapatkan suatu kecakapan, kepandaian atau

pengertian dimana individu berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman

yang dikaitkan dengan materi yang sudah dimiliki oleh seseorang.

c. Prestasi Belajar

Belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil, oleh karena itu

berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk

perbuatan untuk mencapai tujuan. Hasil dari kegiatan belajar adalah terjadinya

perubahan tingkah laku, kecakapan dan berbagai sikap. Evaluasi dapat diadakan

setelah diketahui hasil belajarnya dari suatu pengukuran, menurut Winkel:

Evaluasi berarti penentu sampai sejauh mana sesuatu berharga, bermutu

atau bernilai. Evaluasi terhadap hasil belajar mengajar yang dicapai oleh siswa

dan terhadap proses belajar mengajar mengandung penilaian pada hasil belajar itu

sendiri sampai sejauh mana keduanya dapat dinilai baik (h. 315).

Menurut Peter Salim (1991 : 190) prestasi belajar adalah hasil yang

dicapai dari yang telah dilakukan. Prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan, ketrampilan terhdap mata pelajaran dengan dibuktikan melalui hasil

tes. Dilain pihak beberapa devinisi tentang prestasi belajar adalah isi dari

kapasitas seseorang, yang dimaksud disini adalah hasil yang diperoleh seseorang

setelah mengikuti didikan atau latihan tertentu. Ini bisa ditentukan dengan

memberikan tes akhir pendidikan itu.

Page 29: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxix

Dalam hubungannya dengan belajar, prestasi belajar adalah satu hasil yang

telah dicapai siswa setelah mengikuti serangkaian proses belajar mengajar.

Prestasi belajar mengajar merupakan bukti keberhasilan siswa dalam usaha belajar

yang dilakukannya. Prestasi ini biasanya diwujudkan dalam bentuk nilai tes. Nilai

tes tersebut adalah angka yang menunjukkan jumlah hasil prestasi setelah siswa

mendapatkan materi pelajaran.

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama mengikuti

proses belajar mengajar. Prestasi belajar merupakan indikator kualitas dan

kuantitas pengetahuan yang dikuasai siswa.

Prestasi belajar yang dicapai seseorang dapat merupakan kemampuan baru

sama sekali atau merupakan hasil penyempurnaan maupun pengembangan dari

suatu kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya. Prestasi belajar akan

memberikan informasi tentang penguasaan materi pelajaran yang dapat diterima

siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

Hasil belajar tergantung dari apa yang dipelajari, bagaimana pelajaran itu

dipelajari. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar tiap orang tidak selalu

sama, maka hasil belajar tiap-tiap orang berbeda (Tabrani Rusyan, 1989 : 60).

d. Pengertian Prestasi Belajar Matematika

Hakikat matematika, pengertian belajar, dan pengertian prestasi belajar

telah diuraikan dibagian depan. Berdasarkan hal itu dapat dibuat kesimpulan

bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil usaha kegiatan belajar siswa yang

telah dicapai setelah mengikuti pelajaran matematika, baik berupa perubahan

perilaku maupun kecakapan yang dinyatakan dengan simbol, angka, maupun

huruf.

e. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

Siswa yang mengalami proses belajar supaya berhasil sesuai dengan tujuan

yang harus dicapainya, perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi hasil belajarnya itu. Adapun faktor-faktor itu dapat digolongkan

sbagai berikut:

1. Faktor dari dalam (internal)

Page 30: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxx

Faktor ini timbul dari dalam anak sendiri, seperti kecerdasan, minat, bakat,

motifasi dan latihan.

2. Faktor dari luar (eksternal)

Faktor ini datang dari luar diri anak. Meliputi hubungan guru dengan murid,

antar murid, metode mengajar, kurikulum, media pendidikan, faktor

keluarga dan faktor dari masyarakat (Roestiyah, 1989 : 151).

2. Metode Pembelajaran

Usaha-usaha guru dalam mengatur dan menggunakan berbagai variabel

merupakan bagian penting keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah

direncanakan. Metode pembelajaran merupakan salah satu penunjang utama

berhasil atau tidaknya seorang guru dalam membelajarkan siswa. Di samping

ketrampilan mengajar, seorang guru harus memiliki dan menguasai metode-

metode pembelajaran, serta dapat menggunakannya dengan tepat sesuai dengan

pokok bahasan yang diajarkan.

Menurut Slameto (1995: 65), “Metode pembelajaran adalah suatu cara

atau jalan yang harus dilakukan dalam pembelajaran”. Sementara itu Tardif dalam

(Muhibbin Syah, 1995: 202) mengatakan bahwa “Metode pembelajaran adalah

cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan,

khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa”. Sedangkan

menurut Purwoto (1997: 25) mengemukakan bahwa “Mengajar baru dikatakan

berhasil jika pada murid yang belajar terjadi perubahan (misalnya tingkah laku)

yang nyata kelihatan sebagai hasil mengajar”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran

adalah cara yang teratur dan terpikir oleh guru yang digunakan dalam

menyampaikan materi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Ketepatan penggunaan metode pembelajaran akan mempengaruhi

prestasi belajar matematika yang baik.

3. Metode Konvensionl

Page 31: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxxi

Dalam pengajaran matematika yang umumnya dilaksankan, siswa

menerima bahan pelajaran melalui informasi yang disampaikan oleh guru. Cara

mengajar informatif ini dapat terjadi dengan menggunakan beberapa metode

pembelajaran sekaligus dalam suatu kegiatan belajar mangajar, pada cara ini

materi disampaikan sampai bentuk akhir dan siswa hanya menerima materi dari

apa yang disampaikan oleh guru. Sehingga kegiatan belajr mengajar terpusat pada

guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Suharno (2004:86) yang mengartikan

pembelajaran konvensional sebagai model pembelajaran yang dalam prakteknya

berpusat pada guru (teacher centered), dimana guru lebih banyak mendominasi

dalam kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran konvensional cenderung banyak diterapkan oleh para

pengajar karena proses pembelajaran di kelas sangat terbatas waktunya dan untuk

menambah pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan,guru biasanya

memberikan tugas yang dikerjakan dirumah.. Dini Aida Fitria (2005:1) yang

tertulis dalam Pikiran Rakyat menggambarkan pembelajaran konvensional sebagai

berikut:

”Belajar itu harus duduk diam di kursi tanpa ribut, dan dipaksa

memperhatikan apa yang diterapkan guru. Siswa terkadang tidak tahu apa tujuan

mempelajari suatu materi pelajaran dan tidak tahu apa manfaatnya materi

pelajaran bagi kehidupan di masyarakat”.

Pendapat tersebut menggambarkan posisi guru sebagai pusat segalanya,

dan hubungan guru dengan siswa besifat kaku.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

konvensional merupakan model pembelajaran yang terpusat pada guru yang siap

mentransferkan ilmunya kepada siswa, dan siswa cenderung pasif selama belajar.

Adapun keunggulan dan kelemahaan metode konvensional menurut Purwoto

(1997: 75) adalah sebagai berikut:

Keunggulan:

1) Dapat menampung kelas besar, tiap murid mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan relatif lebih murah.

Page 32: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxxii

2) Bahan pelajaran atau keterangan dapat diberikan secara lebih urut oleh guru. Konsep – konsep yang disajikan secara hierarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa.

3) Guru dapat memberi tekanan terhadap hal – hal yang penting, hingga waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin.

4) Isi silabus dapat diselesaikan dengan mudah, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.

5) Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat dilaksanakannya pelajaran dengan ceramah.

Kelemahan: 1) Pelajaran berjalan membosankan murid dan murid menjadi pasif, karena tidak

berkesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan. Murid hanya aktif membuat catatan saja.

2) Kepadatan konsep – konsep yang diberikan dapat berakibat murid tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.

3) Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan. Ceramah menyebabkan belajar murid menjadi “belajar menghafal” (role

learning) yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.

4. Metode Diskusi Bervariasi

Menurut Hasibun dan Moedjiono (1988 : 20) yang dimaksud metode

diskusi adalah: “Suatu penyampaian bahan pelajaran dengan cara guru

memberikan kesempatan kepada siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk

mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat

kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah”.

“Diskusi dapat membuat setiap anggota dari kelompok dapat belajar dari orang lain, mendengarkan ide orang lain dan berpartisipasi dalam diskusi kelompok yang biasanya sulit dilakukan dalam pertemuan kelas. Diskusi juga menyediakan lingkungan di mana banyak siswa yang merasa mereka dapat menyatakan pendapat mereka dalam suasana yang tidak mengancam” Julie Sliva ( 2002 : 6 ). “Kelompok diskusi dalam pembelajaran kelas membuat siswa lebih aktif dibandingkan dengan metode konvensional” Mert Uyangor ( 2006 : 8 ).

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan metode diskusi siswa

menjadi lebih aktif, siswa akan berusaha memperoleh pengetahuan dan

pemahamannya sendiri melalui pengalaman belajar yang diberikan kepada mereka

dalam suasana belajar yang tidak mengancam.

Page 33: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxxiii

Selanjutnya enurut Hasibun dan Mujiono (1988 : 20) ada beberapa jenis

diskusi, antara lain:

a) Whole group

Kelas merupakan satu kelompok diskusi, whole group yang ideal jika jumlah

anggota tidak lebih dari 15 orang.

b) Buzz group

Suatu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri atas 4-5

orang, diskusi diadakan ditengah pelajaran, atau diakhir pelajaran dengan

maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran,

atau menjwab pertanyaan-pertanyaan.

c) Panel

Kelompok kecil 3-6 orang, mendiskusikan subyek tertentu, duduk semi

melingkar dipimpin moderator.

d) Syndicate group

Suatu kelompok (kelas) dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri dari

3-6 orang. Masing-masing kelompok kecil melakukan tugas tertentu, guru

menjelaskan garis problema kepada kelas, ia menggambarkan aspek-aspek

masalah kemudian tiap-tiap kelompok diberi tugas untuk mempelajari aspek

tertentu. Guru menyediakan refrensi atau sumber-sumber informasi lain.

Dalam penelitian ini jenis diskusi yang digunakan adalah diskusi

bervariasi yaitu whole group (diskusi besar) dan syndicate group (diskusi

kelompok kecil). Kelas penelitian akan diagi beberapa kelompok besar yang

masing-masing terdiri dari 5-6 orang, beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-

4 orang, selanjutnya diskusi yang dipakai dalam penelitian ini disebut metode

diskusi kelompok bervariasi. Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah

yang diberikan oleh guru untuk membuat kesimpulan akhir yang dipimpin oleh

moderator. Kemudian apabila diakhir diskusi masih ada masalah yang tidak dapat

dipecahkan dalam diskusi maka dapat ditanyakan kepada guru.

5. Retensi Siswa

a) Pengertian Retensi Siswa

Page 34: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxxiv

Retensi didalam kamus besar Bahasa Indonesia dapat diartikan

penyimpanan atau Penahanan. Retensi siswa berasal dari kata retensi dan siswa.

Dari kedua pengertian itu bila digabung menjadi kemampuan siswa untuk

menyimpan atau menahan hasil dari usaha untuk mendapatkan suatu kecakapan,

kepandaian atau pengertian.

Retensi adalah kemampuan untuk mencamkan, menyimpan dan

mereprodusir kembali isi kesadaran, atributnya berupa cepat, mudah, setia tidak

berubah, tahan lama dan mengabdi pada keinginan kita (Kartini Kartono, 1990 :

62). Bimo Walgito(1993 : 106) mengartikan retensi atau ingatan sebagai

kemampuan jiwa untuk memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan

menimbulkan kembali (remembering)hal-hal yang lampau. Sumadi Suryabrata

(1983 : 44), mengartikan ingatan sebagai kecakapan dalam menerima, menyimpan

dan memproduksi kembali kesan-kesan.

Berdasarkan pengertian tersebut, retensi atau ingatan merupakan

kemampuan yang ada dalam diri seseorang untuk menerima, memasukkan

informasi, menyimpan dan menimbulkan kembali hal-hal yang telah diperoleh

sebelumnya.

b)Proses Ingatan

Menurut Atkison (1991 : 234-349), proses ingatan yang dialami seseorang

terdiri dari tiga tahap, yaitu:

1) Proses mencamkan (Encoding)

Tahap ini disebut sebagai tahap pengkodean terhadap sesuatu yang akan

diingat. Pengkodean akan menghasilkan memori yang baik bila dilakukan

dengan mencari hubungan tentang sesuatu yang harus diingat dengan hal

lain yang telah dikenal atau dapat juga dilakukan dengan memusatkan

pikiran pada pengertian sesuatu yang diingat atau melalui pemahaman.

2) Proses menyimpan (Storage)

pengendapan informasi yang diterima di dalam memori otak.

3) Proses Pengingatan Kembali (Retrieval)

Pengingatan kembali adalah tahap pencarian dan penemuan kembali

informasi yang disimpan dalam struktur ingatan jika diperlukan. Kuat dan

Page 35: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxxv

lemahnya ingatan ditentukan oleh kegagalan atau keberhasilan dalam

tahap pengingatan kembali.

Berdasarkan hal tersebut, untuk meningkatkan berhasilnya pengingatan

kembali dibutuhkan pengorganisasian dalam penyimpanan.

c) Retensi dan Prestasi Belajar

Kemampuan retensi atau ingatan sangat dibutuhkan seseorang didalam

kehidupannya, terutama dalam kegiatan balajar seperti yang diungkapkan oleh

Atkinson (1991 : 343), yaitu: ”segala macam belajar melibatkan ingatan, tanpa

ingatan seseorang tidak dapat mengingat sesuatu mengenai pengalamannya.

Tanpa ingatan tidak akan terjadi proses belajar pada diri seseorang, bahkan tidak

dapat melakukan percakapan yang sederhana sekalipun”.

Dalam belajar terdapat empat fase yang dialami siswa, seperti yang

dikemukakan Nasution (1990 : 137) :

”Fase-fase yang dialami seseorang yang belajar yaitu fase apprehending dimana siswa harus mempertahankan stimulus tertentu, menangkap arti dan memahaminya. Fase acquisition yaitu siswa akan berusaha menguasai suatu materi pelajaran. Fase storage yaitu menyimpan informasi dalam ingatan dan fase retrieval yaitu mengingat kembali materi pelajaran yang pernah diterima dalam belajar”

Untuk mendapat hasil belajar yang baik diperlukan kemampuan untuk

mengaitkan kemampuan yang telah dimiliki dengan pengalaman yang baru

diperoleh. Menurut Hendyat Sutopo (1983 : 83), dinyatakan bahwa ”untuk dapat

memecahkan persoalan yang baru, pengalaman yang lama memegang peran

penting, oleh karena itu seseorang yang mempunyai daya tanggapan dan daya

ingat yang baik akan lebih mudah memecahkan masalah”.

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, kemampuan retensi atau

kemampuan ingatan akan dibutuhkan seseorang dalam belajarnya.

d) Metode Pengukuran Kemampuan Retensi.

Menurut Davidoff (1988 : 83), pengukuran memori atau ingatan seseorang

dapat dilakukan melalui dua metode dasar, yantu:

1) Tes Mengulang Kembali

Dalam tes ini kepada orang yang di tes diperlihatkan atau

diperdengarkan sebuah stimulus yang berupa huruf, agka atau gambar

Page 36: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxxvi

selama beberapa saat sebagai selang pengingat. Setelah beberapa saat,

orang yang dites diminta untuk menyebutkan kembali sesuatu yang telah

dilihat atau didengarnya tadi. Tes ini dapat berupa tes materi secara

berurutan atau mengulang bebas.

2) Tes mengenal Kembali

Tes mengenl kembali hampir sama dengan tes mengingat kembali,

perbedaannya terletak pada cara pengetesan kembali seseorang yang

telah mendapat stimulus. Pengetesan dilakukan dengan memberikan

kembali materi yang dijadikan setimulus ditambah dengan beberapa

butir lain sebagai pengecoh.

Menurut Bimo Walgito (1993 : 116), untuk mengukur kemampuan retensi

seseorang dapat dilakukan dengan cara sebagai brikut:

1) Metode Rekonstruksi

Metode rekonstruksi mengambil langkah, subyek diminta

merekonstruksikan kembali materi yang diberikan kepadanya, setelah itu

dinilai hasilnya berdasarkan waktu yang telah digunakan, kesalahan-

kesalahan yang diperbuat sampai pada kriteria tertentu.

2) Metode Asosiasi Berpasangan

Dalam metode asosiasi berpasangan, subyek diminta mempelajari materi

yang berpasang-pasang, kemudian dilakukan evaluasi. Untuk evaluasi,

salah satu bagian pasangan digunakan sebagai soal dan subyek disuruh

menyebutkan atau menimbulkan kembali pasangannya.

Retensi belajar siswa dapat digunakan sebagai indikator menentukan

prestasi belajar. Apabila retensi belajarnya tinggi maka dapat diperkirakan prestasi

belajarnya baik, tapi bila retensi belajarnya rendah maka prestasinya akan rendah.

Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah metode asosiasi berpasangan.

6. Tinjauan Pokok Bahasan Sistem persamaan Linier Dua Variabel

Pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Persamaan Linier Dua Variabel (PLDV)

Page 37: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxxvii

1. pengertian PLDV

Di berikan persamaan

Persamaan di atas disebut persamaan linier, karena variabel dalam persamaan

tersebut berpangkat satu, dan tidak ada hasil kali antara kedua variable.

Persamaan di atas juga memuat variable x dan y sehingga persamaan tersebut

disebut persamaan linier dua variable. Perhatikan persamaan-persamaan

berikut ini.

(i) 3x + 5y = 15

(ii) 2x – 3y + 12 = 0

(iii) 2p = 6q + 8

Masing- masing persamaan di atas memuat dua variable, sehingga masing-

masing persamaan tersebut dikatakan sebagai persamaan linier dua variable.

Bentuk persamaan linier dua variable dapat dituliskan kedalam bentuk umum,

yaitu sebagai berikut.

2. Himpunan penyelesaian Persamaan Linier dua Variabel.

Pasangan bilangan (p,q) disebut penyelesaian persamaan x + y = c apabila

nilai p dan q memenuhu p + q = c.

b. Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)

1. Pengertian SPLDV

Sistem persamaan linier dua variabel adalah dua atau lebih persamaan

linier dengan dua variabel, yang mana kedua variabel tiap persamaan

adalah sama, namun koefisien variabel dan konstanta untuk tiap

persamaan belum tentu sama.

Contoh SPLDV

3x + 2y = 300 dan

2x + y = 175

Dimana x dan y disebut variabel, 3 dan 2 adalah koefisien variabel x, 2

dan 1 adalah koefisien variabel y.

2. Himpunan penyelesaian SPLDV

x + y = 8

ax + by + c = 0 ax + by = c y = mx + c

Page 38: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxxviii

Penyelesaian sistem persamaan linier adalah pasangan bilangan terurut

yang memenuhi semua persamaan dalam sistem tersebut.

Himpunan penyelesaian sistem persaman linier dua variable adalah

pasangan-pasangan bilangan pengganti untuk variable x dan y yang

mengubah persamaan linier dua variabel menjadi kalimat yang benar.

Ada beberapa cara untuk menentukan penyelesaian suatu sistem

persamaan, yaitu dengan metode grafik, metode eliminasi, dan metode

substitusi.

a. Metode Grafik

Langkah-langkah untik menyelesaikan persamaan linier dengan metode

grafik adalah sebagai berikut.

1. Carilah himpunan penyelesaian masing-masing persamaan.

2. Gambarlah grafik himpunan penyelesaian masing-masing

persamaan pasa satu bidang koordinat.

3. Tentukan titik potong kedua grafik tersebut (jika ada).

4. Titik potong kedua grafik tersebut merupakan himpunan

penyelesaian sistem persamaan tersebut.

Contoh

2x – 3y + 6 = 0 dan 3x – 2y = 6

Penyelesaian

(i) 2x – 3y + 6 = 0

Jadi, titk potong garis dengan sumbu x dan y

adalah (-3, 0) dan (0, 2)

(ii) 3x – 2y = 6

Jadi, titk potong garis dengan sumbu x dan y

adalah (2, 0) dan (0, -3)

x y (x, y)

-3 0 (-3, 0)

0 2 (0, 2)

x y (x, y)

2 0 (2, 0)

0 -3 (0, -3)

Page 39: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xxxix

Grafik 2.1 Titik potong persamaan 2x – 3y + 6 = 0 dan 3x – 2y = 6

Adalah {(6, 6)}.

Himunan penyelesaian dari system persamaan 2x – 3y + 6 = 0 dan 3x –

2y = 6

adalah titik potong dari kedua garis tersebut, yaitu {(6, 6)}.

b. Metode Eliminasi

Metode eliminasi artinya menghilangkan salah satu variabel x atau y

untuk mendapat suatu penyelesaian. Jika akan mencari nilai x, terlebih

dahulu eliminasi y dari kedua persamaan itu. Usahakan supaya koefisien

y pada persamaan pertama sama dengan koefisien y pada persaman

kedua (tanpa memperhatikan tandanya). Untuk lebih jelas perhatiakn

contoh berikut.

Contoh :

Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 2x – 3y = -6 dan 3x

– 2y = 6,x, y R dengan menggunakan metode eliminasi.

Penyelesaian

Akan dicari nilai x, maka hilngkan nilai y pada kedua persamaan.

Pada persamaan (i)….2x – 3y = -6 koefisien y adalah 3

Pada persamaan (ii)…3x – 2y = 6 koefisien y adalah -2

Page 40: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xl

Kalikan persamaan (i) dengan 2 dan kalikan persamaan (ii) dengan 3.

kedua persamaan disusun sebagai berikut.

2x – 3y = -6 × 2 4x – 6y = -12

3x – 2y = 6 × 3 9x – 6y = 18_

-5x = -30

x = 6

Eliminasikan dulu nilai x untuk mendapatkan nilai y .

Pada persamaan (i)… 2x – 3y = -6 koefisien x adalah 2.

Pada persamaan (ii)…3x – 2y = 6 koefisien x adalah 3.

Kalikan persamaa (i) dengan 3 dan persamaan (ii) dengan 2.

Susunlah kedua persamaan sebagai berikut.

2x – 3y = -6 × 3 6x – 9y = -18

3x – 2y = 6 × 2 6x – 4y = 12_

-5y = -30

y = 6

jadi, himpunan penyelesaiannya {(6, 6)}.

c. Metode Substitusi

Metode substitusi adalah cara mengganti nilai x atau nilai y dari suatu

persamaan ke persamaan yang lainnya, jika salah satu suku dalam x atau

y mempunyai koefisien 1.untuk lebih jelas, perhatikan contoh berikut.

Contoh.

Tentukan HP system persamaan berikut dengan metode substitusi.

4x + 3y = 13 dan

x + y = 4

Penyelesaian

Misalkan 4x + 3y = 13 adalah persamaan (i)

Dan x + y = 4 adalah persamaan (ii), kedua persamaan dapat ditulis

4x + 3y = 13 …….(i)

Page 41: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xli

x + y = 4 …….(ii)

perhatikan persamaan (ii), yaitu x + y = 4 atau y = 4 – x….(iii)

substitusikan persamaan (iii) ke persamaan (i) sehingga diperoleh

4x +3(4 - x) = 13

4x + 12 – 3x = 13

x + 12 = 13

x = 13 - 12

x = 1

substitusikan x = 1 pada persamaan (iii), sehingga diperoleh

y = 4 – x

y = 4 – 1

y = 3

jadi, himpunan penyelesaiannya {(1, 3)}

c. Menyelesaikan Masalah sehari-hari yang Berkaitan dengan Sistem Persamaan

Linier Dua Variabel

Permasalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari sering melibatkan

sistem persamaan linier dua variable.

Dalam menyelesaiakan soal cerita, tahapan-tahapan penyelesaiannya adalah

sebagai berikut.

1. Menganalisis soal secara menyeluruh.

2. Menyusun model matematika kedalam bentuk sistem persamaan linier dua

variabel.

3. Menyelesaiakan sistem persamaan untuk menentukan himpunan

penyelesaian.

B. Penelitian yang relevan

Beberapa penelitian yang membahas tentang metode diskusi terhadap

prestasi belajar siswa yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya

adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Indar Agustiati (2006) yang berjudul

”Pengaruh pembelajaran kimia dengan metode diskusi disertai pemberian

Page 42: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xlii

tugas dan demonstrasi-LKS ditinjau dari ketrampilan operasional aritmatika

siswa”.

Hasil penelitian yang terkait adalah penggunaan metode diskusi disertai

pemberian tugas dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi

dibandingkan dengan metode demonstrasi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Purwanti (2002) yang berjudul ”pengaruh

metode student team achievement division (STAD) dan jigsaw terhadap

prestasi belajar pokok bahasan laju reaksi ditinjau dari retensi siswa”.

Hasil penelitian yang terkait adalah ada perbedaan pengaruh prestasi belajar

berdasarkan retensi siswa.

Adanya penelitian yang relevan di atas digunakan oleh penulis guna

memperoleh gambaran mengenai prosedur penelitian, dan hasil yang telah

diperoleh. Perbedaan dari peneliti-peneliti yang disebutkan di atas dengan

penelitian ini menggunakan metode diskusi bervariasi dan penulis melakukan

penelitian pada pokok bahasan yang berbeda. Hal ini dimaksudkan agar setelah

diketahui hasil penelitian ini, penulis berharap dapat menambah wawasan bagi

peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

C. Kerangka Berfikir

Keberhasilan proses belajar mengajar dalam mencapai suatu tujuan

pengajaran dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi

keberhasilan belajar diantaranya metode pembelajaran dan retensi siswa.

Pemilihan metode pembelajaran yang digunakan guru cukup besar pengaruhnya

terhadap keberhasilan guru dalam mengajar. Oleh karena itu guru harus

mengetahui metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pada pokok

bahasannya. Pada pokok bahasan sisitem persamaan linier dua variabel metode

diskusi bervariasi dapat meningkatkan prestasi belajar matematika yang lebih baik

dibandingkan menggunakan metode konvensional.

Dalam pembelajaran konvensional masih menempatkan guru sebagai pusat

belajar dengan sistem pembelajaran yang bersifat kaku, monoton dan siswa

Page 43: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xliii

diharapkan untuk duduk diam selama satu jam atau lebih dalam deretan bangku-

bangku yang mengahadap ke depan. Hal ini memerlukan suatu inovasi dalam

suatu proses belajar mengajar yaitu dengan siswa berusaha memperoleh

pengetahuan dan pemahamannya sendiri melalui pengalaman belajar yang

diberikan kepada mereka dalam suasana belajar yang menyenangkan.

Metode diskusi bervariasi adalah metode pembelajaran yang diatur

sedemikian rupa sehingga siswa berusaha memperoleh pengetahuan dan

pemahamannya sendiri melalui pengalaman belajar yang diberikan kepada mereka

dalam suasana belajar yang menyenangkan selama proses pembelajaran sehingga

otak siswa mampu untuk bekerja lebih efektif dalam memahami pelajaran yang

diajarkan oleh guru sekaligus mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang

berkaitan dengan materi tersebut. Dengan metode diskusi bervariasi yang lebih

menekankan pada proses diharapkan prestasi belajar matematika yang dicapai

akan menjadi lebih baik.

Dalam proses belajar mengajar, retensi siswa memegang peranan yang

cukup penting untuk bisa mengikuti materi yang disampaikan guru. Cepat

lambatnya siswa menyelesaikan soal dipengaruhi oleh retensi siswa. Siswa yang

mempunyai retensi siswa tinggi akan lebih mudah menyelesaikan soal dan

memahami materi. Dengan tercapainya tujuan belajar akan menghasilkan prestasi

belajar matematika yang baik pula. Jadi dalam mempelajari pokok bahasan

sisetem persamaan linier dua variabel, siswa yang mempunyai retensi tinggi

kemungkinan besar prestasi belajar matematikanya akan lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang mempunyai retensi sedang atau rendah.

Jika dibandingkan dengan metode konvensional, penggunaan metode

diskusi bervariasi akan menghasilkan prestasi belajar matematika siswa yang lebih

baik, tetapi hal ini terbatas pada siswa yang mempunyai retensi tinggi atau sedang

karena dalam metode diskusi bervariasi materi yang diberikan terbatas pada

pokok-pokok materi sedangkan pengembangannya diserahkan kepada siswa

sendiri dan siswa diberi kebebasan untuk belajar dalam suasana yang

menyenangkan. Untuk siswa dengan retensi rendah akan menghasilkan prestasi

belajar matematika yang lebih rendah karena mereka kurang tertarik untuk

Page 44: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xliv

mengembangkan materi dan mencari buku referensi lain serta mengerjakan latihan

soal yang beraneka ragam. Sehingga terdapat interaksi antara metode

pembelajaran dan retensi siswa.

Adapun kerangka pemikirannya yang dikemukakan disini adalah sebagai

berikut:

Gambar 2.1

D. Perumusan hipotesis

Prestsi

Metode Pembelajaran

Retensi

Page 45: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xlv

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan

diatas, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikt:

1) Metode pembelajaran diskusi bervariasi menghasilkan prestasi belajar

yang lebih baik daripada metode pembelajaran konvensional pada

pokok bahasan sistem persaman linear dua variabel.

2) Siswa dengan retensi tinggi mempunyai prestasi belajar matematika

yang lebih baik dibanding siswa dengan retensi sedang dan rendah, dan

siswa dengan retensi sedang mempunyai prestasi belajar matematika

yang lebih baik dibandingkan siswa dengan retensi rendah pada pokok

bahasan persaman linear dua variabel.

3) Terdapat interaksi antara metode mengajar dan retensi siswa pada

pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 6 Surakarta, sedangkan

uji coba tes dilaksanakan di SMP Negeri 5 Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dan uji coba tes dilaksanakan pada semester ganjil tahun

ajaran 2009/2010 dimulai bulan November 2009 sampai selesai.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen semu (quasi-experimental research). Hal ini dikarenakan peneliti

tidak memungkinkan untuk mengendalikan dan memanipulasi semua variabel

Page 46: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xlvi

yang relevan. Seperti yang dikemukakan Budiyono (2003: 82-83) bahwa, “Tujuan

penelitian eksperimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang

merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen

yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan

atau memanipulasikan semua variabel yang relevan”.

Pada penelitian ini yang dilakukan adalah membandingkan prestasi belajar

matematika dari kelompok eksperimen yang menggunakan metode diskusi

bervariasi dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensioanal

pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel. Variabel bebas lain

yang mungkin ikut mempengaruhi variabel terikat yaitu retensi siswa.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Suharsimi Arikunto (1998:117) menyatakan bahwa “Populasi adalah

keseluruhan subyek penelitian”. Dalam penelitian ini penulis akan mengambil

populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Surakarta pada tahun ajaran 2009/2010 .

2. Sampel

Suharsimi Arikunto (1998:117) menyatakan bahwa “Sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini sampel yang

diambil adalah siswa SMP N 6 Surakarta. Sampel yang diperoleh dibagi menjadi

dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling

dengan cara memandang populasi sebagai kelompok-kelompok dalam hal ini

27

Page 47: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xlvii

kelas dipandang sebagai satuan kelompok kemudian tiap kelas diacak dengan

undian (lotere) selanjutnya dipilih kelas yang berfungsi sebagai kelompok

eksperimen dan kelas yang berfungsi sebagai kelompok kontrol.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Untuk pengumpulan data, dalam penelitian ini terdapat dua variabel

sebagai berikut:

a) Variabel Bebas

1. Metode Pembelajaran Matematika

a) Definisi operasionalnya adalah cara yang teratur dan terpikir oleh

guru yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

b) Skala pengukurannya adalah nominal.

c) Indikatornya adalah metode diskusi bervariasi dan metode

konvensional dalam pembelajaran pokok bahasan sistem persamaan

linier dua variabel.

2. Retensi Siswa

a) Definisi operasional: Kemampuan dalam diri siswa untuk menerima,

memasukkan informasi, menyimpan informasi dan menimbulkan

kembli bila diperlukan.

b) Skala pengukuran: skala interval yang diubah ke dalam skala ordinal,

yang terdiri dari 3 kategori, yaitu :

1. Retensi siswa tinggi, jika skor (X) X + s

2. Retensi siswa sedang, jika X s skor (X) X + s

3. Retensi siswa rendah, jika skor (X) X s

c) Indikator: skor tes retensi siswa.

b) Variabel Terikat

Page 48: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xlviii

Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar matematika :

1. Definisi operasional: prestasi belajar matematika adalah hasil belajar yang

dicapai oleh siswa setelah melalui proses belajar mengajar matematika,

yang ditunjukkan oleh nilai matematika dari siswa tersebut.

2. Skala pengukuran: skala interval.

3. Indikator: nilai tes prestasi belajar matematika pada pokok bahasan sistem

persamaan linier dua variabel.

2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 2 x 3 dengan maksud

untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel

rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Metode pembelajaran (A)

Retensi Siswa (B )

Tinggi (b1) Sedang (b2) Rendah (b3)

Metode Diskusi Bervariasi (a1) a1b1 a1b2 a1b3

Metode Konvensional (a2) a2b1 a2b2 a2b3

3. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah metode tes.

a. Metode tes

Suharsimi Arikunto (1998:139) berpendapat bahwa “Tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

ketrampilan, pengetahuan, intelejensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

individu atau kelompok”. Tes yang dibuat dalam penelitian ini berisi tentang

materi pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel..

b. Metode Angket

Page 49: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

xlix

Definisi angket sama dengan kuesioner. Suharsimi Arikunto (1998:140)

mendefinisikan bahwa, “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui”.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dalam bentuk

tes obyektif dengan empat alternatif jawaban untuk memperoleh data tentang

prestasi belajar matematika dan lima alternatif jawaban untuk memperoleh data

tentang retensi siswa untuk memperoleh data tentang retensi siswa.

a. Tahap Penyusunan Instrumen

1) Menyusun kisi-kisi instrumen yaitu kisi-kisi pada materi pokok bahasan

sistem persamaan linier dua variabel untuk instrumen tes.

2) Menyusun butir-butir soal instrumen tes yang berupa tes obyektif dengan

empat alternatif jawaban.

b. Tahap Uji Coba Instrumen

Sebelum dikenakan pada sampel penelitian, instrumen yang telah disusun

diujicobakan terlebih dahulu. Pada penelitian ini uji coba instrumen dilakukan di

SMP Negeri 5 Surakarta pada siswa kelas VIIIF tahun pelajaran 2009/2010

berdasarkan kesamaan karakteristik antara subyek uji coba dan sampel penelitian.

Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen tes yang telah

disusun memenuhi syarat-syarat instrumen yang baik. Syarat-syarat tersebut

antara lain sebagai berikut:

a) Instrumen Tes

1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas isi.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas isi adalah : membuat

kisi-kisi butir tes, menyusun soal-soal butir tes, kemudian menelaah butir tes.

Langkah berikutnya, para penilai menilai apakah masing – masing butir tes yang

telah disusun cocok atau relevan dengan kisi – kisi yang ditentukan.

Page 50: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

l

Lebih lanjut lagi tentang langkah – langkah memvalidasi isi butir soal

menurut Budiyono (2003: 59) adalah penilai menilai apakah kisi – kisi yang

dibuat oleh pengembang tes telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisi – kisi telah

mewakili isi (substansi) yang akan diukur. Dalam penelitian ini validitas isi akan

dilakukan oleh guru matematika SMP Negeri 5 Surakarta dan guru matematika

SMP Negeri 6 Surakarta.

2. Konsistensi Internal

Konsistensi internal masing-masing butir dilihat dari korelasi antara skor

butir-butir tersebut dengan skor totalnya. Indeks konsistensi internal sering

disebut daya pembeda. Untuk instrumen yang berupa tes prestasi belajar, maka

butir yang indeks konsistensi internalnya tinggi dapat membedakan antara anak

yang pandai dan kurang pandai.

Untuk menghitung konsistensi internal untuk butir ke-i, digunakan rumus

korelasi momen produk dari Karl Pearson sebagai berikut :

2222

XYYYnXXn

YXXYnr

Dengan rXY = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i

n = banyaknya subjek yang dikenai tes

X = skor untuk butir ke – i

Y = total skor dari subjek

Dalam penelitian ini butir soal tes prestasi dikatakan mempunyai

konsistensi internal yang baik jika rXY 0.3

3. Uji Reliabilitas

“Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah cukup baik” (Suharsimi Arikunto, 1998:168). Instrumen

dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil yang sama jika digunakan untuk

mengukur hal yang sama pada waktu dan tempat yang berbeda. Hal ini sesuai

dengan pendapat Budiyono (2003: 65) yang menyatakan bahwa “Suatu instrumen

disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan alat tersebut adalah sama atau

Page 51: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

li

hampir sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama

pada waktu yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu

yang sama”.

Dalam penelitian ini tes prestasi belajar yang digunakan adalah tes

obyektif, dengan setiap jawaban benar diberi skor 1 dan setiap jawaban salah

diberi skor 0. Sehingga untuk menghitung indeks reliabilitas tes ini digunakan

rumus dari Kuder-Richardson (KR – 20) sebagai berikut:

2t

ii2

t11 s

qps1n

nr

Dengan r11 = indeks reliabilitas instrumen

n = banyaknya instrumen

pi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke – i

qi = 1 – pi

St2 = variansi total

Dalam penelitian ini suatu instrumen dikatakan reliabel jika

r110.70

b) Instrumen Angket Retensi Siswa

1. Uji Validitas

Validitas instrumen penelitian berhubungan dengan kesesuaian dan

kecermatan fungsi ukur dari alat yang akan digunakan. Validitas menunjukkan

sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur secara

tepat. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunai validitas tinggi,

sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Budiyono

(2003: 59) menyatakan bahwa “Untuk menilai apakah suatu instrumen

mempunyai validitas yang tinggi, yang biasanya dilakukan adalah melalui

expert judgement (penilaian yang dilakukan oleh para pakar)”. Dalam penelitian

ini validitas isi akan dilakukan oleh guru matematika SMP Negeri 6 Surakarta

dan SMP Negeri 5 Surakarta.

Page 52: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lii

2. Konsistensi Internal

Konsistensi internal masing-masing butir dilihat dari korelasi antara skor

butir-butir tersebut dengan skor totalnya. Indeks konsistensi internal sering

disebut daya pembeda. Untuk instrumen yang berupa tes prestasi belajar, maka

butir yang indeks konsistensi internalnya tinggi dapat membedakan antara anak

yang pandai dan kurang pandai.

Uji konsistensi internal yang digunakan dalam Angket kreativitas

belajar matematika menggunakan rumus korelasi produk momen Karl

Pearson sama dengan uji konsistensi internal instrumen tes prestasi belajar

matematika.

3. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini tes retensi siswa yang digunakan adalah tes obyektif,

dengan setiap jawaban benar diberi skor 1 dan setiap jawaban salah diberi skor 0.

Sehingga untuk menghitung indeks reliabilitas tes ini digunakan rumus dari

Kuder-Richardson (KR – 20) sebagai berikut:

2t

ii2

t11 s

qps1n

nr

Dengan r11 = indeks reliabilitas instrumen

n = banyaknya instrumen

pi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke – i

qi = 1 – pi

St2 = variansi total

Dalam penelitian ini suatu instrumen dikatakan reliabel jika

r110.70

(Budiyono, 2003: 69)

c. Tahap Revisi

Instrumen yang telah diujicobakan direvisi dengan menghilangkan atau

mengganti butir-butir instrumen yang tidak memenuhi syarat-syarat instrumen

yang baik.

Page 53: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

liii

d. Penetapan Instrumen

Butir-butir instrumen yang memenuhi syarat-syarat instrumen yang baik

ditetapkan sebagai instrumen penelitian.

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Keseimbangan

Sebelum eksperimen dilakukan, kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol diuji keseimbangannya. Hal ini dimaksudkan agar hasil dari eksperimen

benar-benar akibat dari perlakuan yang dibuat, bukan karena pengaruh yang lain.

Untuk menguji keseimbangan kedua kelompok digunakan uji Z. Prosedur

dalam statistik uji Z adalah sebagai berikut :

a. Hipotesis

Ho : 1 = 2 (kedua kelompok sampel memiliki kemampuan awal sama)

H1 : 1 2 (kedua kelompok sampel memiliki kemampuan awal berbeda)

b. Taraf Signifikansi () = 0,05

c. Statistik Uji yang digunakan :

2

22

1

21

21

nn

XXZ

N (0,1)

Keterangan :

Z : Z hitung; Z ~ N (0,1)

1X : Rata-rata nilai mid semester I pada kelas eksperimen

2X : Rata-rata nilai mid semester I pada kelas kontrol 2

1 : Variansi kelompok eksperimen 22 : Variansi kelompok kontrol

n1 : Banyaknya siswa kelompok eksperimen

n2 : Banyaknya siswa kelompok control

d. Daerah kritik

Page 54: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

liv

DK = Z | Z -2

Z atau Z 2

Z

e. Keputusan uji

H0 ditolak jika Z DK atau Ho diterima jika Z DK.

(Budiyono, 2004:146-151)

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat Analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji

normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pada penelitian ini, untuk uji

normalitas digunakan metode Lilliefors. Adapun prosedur ujinya adalah sebagai

berikut :

1. Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2. Tingkat signifikansi : = 0.05

3. Statistik uji

L = Maks |F(zi) – S(zi)|

dengan :

L : Koefisien Lilliefors dari pengamatan

zi : Skor standar, s

XXz ii

, (s = standar deviasi)

F(z i ) = P(Z≤z i ), Z ~ N (0,1)

S(zi) = proporsi cacah z ≤ z i terhadap seluruh z i

4. Daerah kritik

DK = {LL L;n} dengan n adalah ukuran sampel

Untuk beberapa dan n, nilai L;n dapat dilihat pada tabel nilai kritik

uji Lilliefors.

5. Keputusan uji

Page 55: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lv

H0 ditolak jika L DK atau Ho diterima jika L DK

(Budiyono,2004:170)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama. Pada penelitian ini, untuk uji homogenitas

digunakan metode Bartlett dengan statistik uji chi kuadrat, sebagai berikut :

1. Hipotesis

H0 : 12 = 2

2 = 32 =…..= k

2 (populasi-populasi homogen)

H1 : tidak semua variansi sama (populasi-populasi tidak homogen)

2. Tingkat signifikansi : = 0.05

3. Statistik uji

2 =c203.2 (f log RKG fj log sj

2)

dengan :

2 ~ 2 (k-1)

k = banyaknya populasi (banyaknya sampel)

f = derajat kebebasan untuk RKG = N – k

fj = derajat kebebasan untuk sj2 = nj 1

j = 1, 2, 3, …k

N = banyaknya seluruh pengukuran

nj = banyaknya pengukuran pada sampel ke-j

c = 1 + )1k(3

1

jj f

1f1

RKG =

j

j

fSS

; SSj = 2

jjj

2j2

j s1nnX

X

4. Daerah kritik

DK = { 2 | 2 2;k-1}

Untuk beberapa dan (k-1), nilai 2;k-1 dapat dilihat pada tabel nilai chi

kuadrat dengan derajat kebebasan (k-1).

5. Keputusan uji

Page 56: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lvi

H0 ditolak jika 2 DK atau Ho diterima jika 2 DK

(Budiyono,2004:176)

3. Uji Hipotesis

a. Tahap 1 (Uji Anava Dua Jalan )

Hipotesis penelitian diuji dengan teknik analisis variansi dua jalan 2 3

dengan sel tak sama, dengan model sebagai berikut:

1. Model:

Xijk = + i + j + ()ij + ijk

Dengan: Xijk = data amatan baris ke–i dan kolom ke-j

= rerata dari seluruh data amatan.

i = i.- = efek baris ke-i pada variabel terikat.

j = .j- = efek kolom ke-j pada variabel terikat.

()ij = ij – ( + i + j )

= kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat

ijk = deviasi data amatan terhadap rataan populasinya (ij) yang

berdistribusi normal dengan rataan 0. Deviasi amatan terhadap

rataan populasi juga disebut galat (error);

i = 1, 2; i=1 untuk metode Diskusi bervariasi

i=2 untuk metode Konvensional

j = 1, 2; j=1 untuk retensi siswa tinggi

j=2 untuk retensi siswa sedang

j=3 untuk retensi siswa rendah

k = banyaknya data amatan pada setiap sel.

(Budiyono, 2004: 228)

2. Hipotesis :

1) H0A : αi = 0 untuk setiap i = 1,2

(tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat)

H1A : paling sedikit ada satu αi yang tidak nol

(ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat)

2) H0B : βj = 0 untuk setiap j = 1,2,3

Page 57: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lvii

(tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat)

H1B : paling sedikit ada satu βj yang tidak nol

(ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat)

3) H0AB : (αβij) = 0 untuk setiap i = 1,2 dan j = 1,2,3

(Tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat)

H1AB : paling sedikit ada satu (αβij) yang tidak nol

(ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat)

(Budiyono, 2000: 225-226)

3. Tingkat signifikansi : = 0.05

4. Komputasi

a) Notasi dan Tata Letak Data

Tabel 3.2 Data Amatan, Rataan, dan Jumlah Kuadrat Deviasi Retensi Siswa

b1 b2 b3

Metode

Pembelajaran

a 1

n 11

1,1

11X

X 11

1,1

112X

C 11

SS 11

n 12

2,1

12X

X 12

2,1

122X

C 12

SS 12

n 13

3,1

13X

X 13

3,1

132X

C 13

SS 13

a 2

n 21

1,2

21X

X 21

1,2

212X

C 21

n 22

2,2

22X

X 22

2,2

222X

C 22

n 23

3,2

23X

X 23

3,2

232X

C 23

Page 58: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lviii

SS 21 SS 22 SS 23

dengan C ij = ij

jiij

n

X2

,

; SS ij = ijji

ij CX ,

2

Tabel 3.3 Rataan dan jumlah rataan Faktor b

Faktor a B1 b2 b3 Total

a 1 X 11 X 12 X 13 A 1

a 2 X 21 X 22 X 23 A 2

Total B 1 B 2 B 3 G

Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan

notasi-notasi sebagai berikut:

nij : Ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)

: Banyaknya data amatan pada sel ij

: Frekuansi sel ij

n h : Rataan harmonik frekuensi seluruh sel =

ji ijn

pq

,

1

N : ji

ijn,

= Banyaknya seluruh data amatan

SS ij :

2

2

ij

kijk

kijk n

XX

: Jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij

ijAB : Rataan pada sel ij

Page 59: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lix

Ai : j

ijAB = Jumlah rataan pada baris ke-i

Bj : i

ijAB = Jumlah rataan pada kolom ke-j

G : ji

ijAB,

= Jumlah rataan semua sel

b) Komponen Jumlah Kuadrat

(1) = pqG 2

; (2) = ji

ijSS,

; (3) = i

qAi 2

(4) = j

j

pB 2

; (5) = 2

,

jiijAB

c) Jumlah Kuadrat (JK)

JKA = )1()3( hn

JKB = )1()4( hn

JKAB = )4()3()5()1( hn

JKG = (2)

JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG

d) Derajat Kebebasan (dk)

dkA = p – 1 dkB = q – 1

dkAB = (p – 1)(q – 1) dkG = N – pq

dkT = N - 1

e) Rataan Kuadrat (RK)

RKA = dkAJKA RKB =

dkBJKB

RKAB = dkABJKAB RKG =

dkGJKG

5. Statistik uji

Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel tak sama adalah :

a). untuk H0A adalah Fa = RKGRKA yang merupakan nilai dari variabel random

berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N pq;

Page 60: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lx

b). untuk H0B adalah Fb = RKGRKB yang merupakan nilai dari variabel random

yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q 1 dan N pq;

c). untuk H0AB adalah Fab = RKG

RKAB yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p 1)(q 1) dan

N pq.

6. Daerah Kritik

a). Untuk Fa adalah DK = { Fa | Fa > F; p-1, N-pq }

b). Untuk Fb adalah DK = { Fb | Fb > F; q-1, N-pq }

c). Untuk Fab adalah DK = { Fab | Fab > F; (p-1)(q-1), N-pq }

7. Keputusan uji

a). H0A ditolak jika Fa DK.

b). H0B ditolak jika Fb DK.

c). H0AB ditolak jika Fab DK.

8. Rangkuman analisis

Tabel 3.4 Rangkuman analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Sumber Variansi JK dK RK F obs Fα

Baris (A)

Kolom (B)

Interaksi (AB)

Galat

JKA

JKB

JKAB

JKG

p – 1

q – 1

(p – 1)(q - 1)

N - pq

RKA

RKB

RKAB

RKG

Fa

Fb

Fab

-

Fα;p-1,N-pq

Fα;q-1,N-pq

Fα;(p-1)(q-1),N-pq

-

Total JKT N – 1 - - -

Keterangan : F obs adalah harga statistik uji

Fα adalah nilai F yang diperoleh dari tabel

(Budiyono, 2004: 228)

b. Tahap 2 (Uji Komparasi Ganda)

Page 61: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxi

Apabila H 0 ditolak maka perlu dilakukan uji lanjut anava. Metode yang

digunakan untuk uji lanjut anava adalah metode Scheffe’. Uji lanjut anava hanya

dilakukan pada variabel bebas yang memiliki lebih dari dua kategori, sedangkan

untuk variabel bebas yang hanya memiliki dua kategori tidak perlu dilakukan uji

lanjut anava, kesimpulan dapat ditunjukkan melalui rataan marginal. Selain itu,

jika interaksi pada variabel bebas tidak ada, maka tidak perlu dilakukan uji lanjut

antar sel pada kolom atau baris yang sama, kesimpulan perbandingan rataan antar

sel mengacu pada kesimpulan perbandingan rataan marginalnya. Langkah-

langkah uji komparasi ganda dengan metode Scheffe’ adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan semua pasangan komparasi rataan yang ada.

2. Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

3. Mencari nilai statistik uji F dengan rumus sebagai berikut :

1. Untuk komparasi rataan antar baris adalah :

ji

jiji

nnRKG

XXF11

2

2. Untuk komparasi rataan antar kolom adalah :

ji

jiji

nnRKG

XXF11

2

3. Untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama adalah :

jkij

jkijjkij

nnRKG

XXF11

2

4. Untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama adalah :

ikij

ikijikij

nnRKG

XXF11

2

5. Menentukan tingkat signifikansi.

Page 62: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxii

6. Menentukan daerah kritik (DK) dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

a) DK = {F | F > (p – 1)F α;p-1,N-pq}

b) DK = {F | F > (q – 1)F α;q-1,N-pq}

c) DK = {F | F > (pq – 1)F α;pq-1,N-pq}

d) DK = {F | F > (pq – 1) F α;pq-1,N-pq}

7. Menentukan keputusan masing-masing komparasi rerata.

8. Menyusun kesimpulan dari keputusan uji yang ada.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Hasil Uji Coba Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi instrumen tes

prestasi belajar matematika pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel

dan angket retensi siswa. Instrumen tes prestasi belajar matematika dibuat sendiri

oleh peneliti, oleh karena itu perlu diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui

validitas dan reliabilitas dari tes prestasi belajar matematika. Begitu juga dengan

angket retensi siswa perlu diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui

validitas dan reliabilitas dari angket retensi siswa. Uji coba instrumen tersebut

dilaksanakan di SMP Negeri 5 Surakarta kelas VIIIF semester I tahun pelajaran

2009/2010 yang juga menerapkan kurikulum berbasis kompetensi. Berdasarkan

hasil uji coba instrumen diperoleh data sebagai berikut:

a. Uji Coba Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika

1) Validitas Isi

Validitas isi uji coba instrumen tes prestasi belajar matematika dilakukan

oleh dua orang, yaitu satu orang guru matematika dari SMP Negeri 6 Surakarta

(tempat penelitian) dan satu orang guru dari SMP Negeri 5 Surakarta (tempat uji

Page 63: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxiii

coba instrumen). Dari hasil validasi oleh validator diperoleh bahwa instrumen uji

coba tes prestasi belajar matematika tersebut sudah sesuai dengan kriteria

penelaahan butir soal yang baik dan layak digunakan untuk penelitian, hal tersebut

sesuai dengan kriteria menurut Budiyono (2003: 58-60). Hasil selengkapnya

validasi instrumen tes prestasi belajar matematika pokok bahasan sistem

persamaan linier dua variabel dapat dilihat pada Lampiran 2.

2) Konsistensi Internal

Tes prestasi belajar matematika pada pokok bahasan sistem persamaan

linier dua variabel yang diujicobakan sebanyak 25 butir soal, setelah dilakukan uji

konsistensi internal butir soal dengan rumus korelasi product moment pada tingkat

signifikansi 5% diperoleh 20 butir soal yang dipakai, yaitu yang memenuhi indeks

konsistensi internal r xy 0,3 perhitungan selengkapnya pada lampiran 7. Lima

butir soal yang lainnya yaitu nomor 3, 15, 21, 23 dan 24 tidak dipakai karena r xy <

0,3. Dari 5 butir soal yang tidak dipakai tersebut tidak mempengaruhi indikator

dalam kisi-kisi yang akan digunakan untuk penelitian, karena setiap indikator

masih memuat butir soal tes prestasi belajar matematika. Perhitungan

selengkapnya pada Lampiran 7.

3) Reliabilitas

Dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus KR - 20, diperoleh

hasil perhitungan r 11 = 0,89395. Karena r 11 > 0,7 maka instrumen tes prestasi

belajar matematika tersebut dikatakan baik dan dapat digunakan dalam kaitannya

dengan indeks reliabilitas. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 8.

b. Uji Coba Instrumen Retensi Siswa

1) Validitas Isi

Validitas isi uji coba instrumen angket retensi siswa dilakukan oleh dua

orang, yaitu satu orang guru matematika dari SMP Negeri 6 Surakarta (tempat

penelitian) dan satu orang guru dari SMP Negeri 5 Surakarta (tempat uji coba

instrumen). Dari hasil validasi oleh validator diperoleh bahwa instrumen uji coba

angket retensi siswa tersebut sudah sesuai dengan kriteria penelaahan butir angket

44

Page 64: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxiv

yang baik dan layak digunakan untuk penelitian, hal tersebut sesuai dengan

kriteria menurut Budiyono (2003: 58-60). Hasil selengkapnya validasi angket

retensi siswa oleh validator dapat dilihat pada Lampiran 12.

2) Konsistensi Internal

Instrumen angket kreativitas belajar matematika yang diujicobakan

sebanyak 40 butir, setelah dilakukan uji konsistensi internal butir dengan rumus

korelasi product moment pada tingkat signifikansi 5% diperoleh 40 butir angket

yang dipakai, yaitu yang memenuhi indeks konsistensi internal r xy 0,3

(perhitungan selengkapnya pada Lampiran 15).

3) Reliabilitas

Dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha, diperoleh

hasil perhitungan r 11 = 0,844729. Karena r 11 > 0,7 maka instrumen angket retensi

siswa tersebut dikatakan baik dan dapat digunakan dalam kaitannya dengan

indeks reliabilitas. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.

2. Data Skor Retensi siswa

Data tentang retensi siswa diperoleh dari angket. Data tersebut selanjutnya

dikelompokkan ke dalam tiga kategori berdasarkan rata-rata ( X ) dan standar

deviasi (s). Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai rataannya 20,8 dan simpangan

baku 4,5414. Jadi untuk skor > 23,0707 dikategorikan tinggi, 18,5293 X

23,0707 dikategorikan sedang dan skor < 18,5293 dikategorikan rendah

(Lampiran 23).

Berdasarkan data yang telah terkumpul untuk kelompok eksperimen

terdapat 9 siswa yang termasuk kategori retensi siswa tinggi, 23 siswa yang

termasuk kategori retensi siswa sedang dan 8 siswa yang termasuk kategori retensi

siswa rendah. Untuk kelompok kontrol terdapat 4 siswa yang termasuk kategori

Page 65: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxv

retensi siswa tinggi, 27 siswa yang termasuk kategori retensi siswa sedang dan 9

siswa yang termasuk kategori retensi siswa rendah (Lampiran 26).

3. Data Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa Pokok Bahasan Sistem

Persamaan Linier Dua variabel

Data prestasi belajar matematika yang digunakan dalam penelitian ini

adalah nilai tes akhir pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel.

Kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan metode diskusi bervariasi dan

kelompok kontrol dengan metode konvensional.

Hasil dan tata letak data dari tes prestasi belajar matematika menurut

metode pembelajaran dan retensi siswa tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Tata letak data prestasi belajar matematika berdasar metode

pembelajaran dan retensi siswa.

Retensi Siswa (B)

Tinggi (b 1 ) Sedang (b 2 ) Rendah (b 3 )

Metode

Pembelajaran

(A)

Metode

Diskusi

Bervariasi

(a 1)

85

50

55

85

95

95

55

75

75

70

65

75

65

65

70

55

75

70

65

70

60

60

70

60

75

65

55

40

90

50

70

80

70

40

70

60

85

65

75

70

Metode

Konvensional

80

65

70 60 75 65

30

Page 66: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxvi

(a 2 ) 60

85

65

75

45

35

80

80

60

75

70

60

50

50

80

75

35

80

50

65

50

70

70

50

35

70

60

70

60

65

55

45

35

Untuk memperoleh gambaran secara umum tentang skor prestasi belajar

matematika siswa berdasarkan hasil penelitian, berikut disajikan ukuran tendensi

sentral dan ukuran penyebaran dispersi untuk data prestasi belajar matematika

pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel yang dirangkum pada

tabel berikut:

Tabel 4.2 Deskripsi data skor prestasi belajar matematika siswa

Kelompok Ukuran Tendensi Sentral Ukuran Dispersi

Rerata Modus Median Maksimum

Minimum

Jangkauan

Standar Deviasi

Eksperimen 68 70 70 95 40 55 12,64911

Kontrol 60,875 70 62,5 85 30 55 15,01655

B. Uji Keseimbangan

Uji prasyarat dari suatu eksperimen menggunakan uji keseimbangan. Nilai

yang digunakan dalam uji ini adalah nilai mid semester kelas VIII semester I

kelompok eksperimen dan kontrol. Sebelum dilakukan uji keseimbangan perlu

dilakukan uji normalitas. Hasil uji normalitas telah terangkum dalam tabel berikut.

Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Kelompok L hitung L tabel Kesimpulan

1 Eksperimen 0,1150 0,1336 Normal

Page 67: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxvii

2 Kontrol 0,0804 0,1367 Normal

Untuk kelompok eksperimen jumlah siswa 40 dengan rataan 68 dan

variansi 160. Sedangkan dalam kelompok kontrol jumlah siswa 40 dengan rataan

60,875 dan variansi 225,4967949. Hasil analisis data tersebut dengan uji

keseimbangan rata-rata yang menggunakan uji Z diperoleh Z obs = -0,0700.

Daerah kritik untuk uji keseimbangan tersebut adalah {Z Z < Z 025,0 = -1,960 atau

Z > Z 025,0 = 1,960}. Karena Z obs bukan anggota daerah kritik maka dapat

disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam keadaan

seimbang atau berasal dari dua populasi memiliki kemampuan awal sama. Hasil

selengkapnya pada Lampiran 20 dan Lampiran 21.

C. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dari tes prestasi belajar matematika dengan

menggunakan uji Lilliefors diperoleh harga statistik uji untuk tingkat signifikansi

5% pada masing-masing sampel sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas

Uji Normalitas n L hitung L n;05,0 Keputusan Kesimpulan

Metode Diskusi

Bervariasi

40 0,1150 0,1336 H 0 diterima Normal

Metode Konvensional 40 0,0804 0,1367 H 0 diterima Normal

Retensi Siswa Rendah 17 0,1318 0,2340 H 0 diterima Normal

Retensi Siswa Sedang 50 0,0867 0,1153 H 0 diterima Normal

Retensi Siswa Tinggi 13 0,1242 0,2130 H 0 diterima Normal

Page 68: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxviii

Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa

L hitung < L n;05,0 , maka L hitung bukan anggota daerah kritik atau dengan kata lain

H 0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal Lampiran 24.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang homogen. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji Bartlett. Uji homogenitas dilakukan dua kali yaitu uji homogenitas

antar baris (uji homogenitas prestasi belajar matematika ditinjau dari metode

pembelajaran) dan uji homogenitas antar kolom (uji homogenitas prestasi belajar

matematika ditinjau dari retensi siswa). Uji homogenitas antar baris dan uji

homogenitas antar kolom tersebut sudah cukup untuk menunjukkan bahwa sampel

berasal dari populasi yang homogen, sehingga tidak perlu dilakukan uji

homogenitas antar sel pada baris yang sama maupun uji homogenitas antar sel

pada kolom yang sama. Hasil uji homogenitas dengan menggunakan metode

Bartlett disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Homogenitas

No Kelompok obs2 n;05,0

2 Keputusan Kesimpulan

1 Metode Pembelajaran 0,9962 3,841 H 0 diterima Homogen

2 Retensi Siswa 4,2258 5,991 H 0 diterima Homogen

3 Retensi Siswa

(eksperimen)

5,2380 5,991 H 0 diterima Homogen

4 Retensi Siswa (kontrol) 3,7465 5,991 H 0 diterima Homogen

5 Metode (Retensi Siswa 2, 6502 3,841 H 0 diterima Homogen

Page 69: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxix

tinggi)

6 Metode (Retensi Siswa

sedang)

2,4986 3,841 H 0 diterima Homogen

7 Metode (Retensi Siswa

rendah)

3,6372 3,841 H 0 diterima Homogen

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa harga statistik uji homogenitas

masing-masing kelompok kurang dari harga kritik atau dengan kata lain harga

statistik uji bukan anggota daerah kritik ( obs2 < n;05,0

2 ), sehingga H 0 diterima

dan dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 25.

D. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan (23) dengan sel tak sama

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Sumber JK dk RK F hit F tabel

Metode Pembelajaran (A)

Retensi Siswa (B)

Interaksi (AB)

Galat (G)

490,8802

1535,1783

330,2531

13364,1455

1

2

2

74

490, 8802

767,5892

165,1265

180,5966

2,7181

4,2503

0,9143

-

3,97

3,13

3,13

-

Total 15720,4571 79 - - -

Page 70: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxx

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa H A0 diterima(F hit DK), H B0

ditolak(F hit DK) dan H AB0 diterima (F hit DK). Kasimpulannya adalah sebagai

berikut:

a) Tidak terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar

matematika siswa.

b) Terdapat pengaruh retensi siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa.

c) Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan retensi siswa

terhadap prestasi belajar matematika siswa.

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 26.

2. Uji Komparasi Ganda (Scheffe’)

Dari hasil perhitungan anava diperoleh bahwa H A0 diterima, maka tidak

perlu dilakukan uji komparasi ganda. H B0 ditolak sehingga dilakukan uji

komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe’ dan dirangkum dalam

tabel berikut. (perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 27)

Tabel 4.7 Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Kolom

No Interaksi F hitung F tabel Keputusan

1

2

3

1 vs 2

1 vs 3

2 vs 3

5,6088

6,7637

0,9438

6,26

6,26

6,26

H 0 diterima

H 0 ditolak

H 0 diterima

Dari uji komparasi ganda antar kolom di atas diperoleh terdapat perbedaan

pengaruh antara retensi siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar

matematika siswa, tidak terdapat perbedaan pengaruh antara retensi siswa tinggi

dan sedang terhadap prestasi belajar matematika siswa dan tidak terdapat

Page 71: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxxi

perbedaan pengaruh antara retensi siswa sedang dan rendah terhadap prestasi

belajar matematika siswa. Dari rataan marginalnya (b 1 = 73,46153 > 60,0000 = b3)

menunjukkan bahwa siswa yang memiliki retensi siswa tinggi prestasi belajarnya

lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki retensi siswa sedang. Selanjutnya

karena H AB0 diterima maka tidak perlu dilakukan uji komparasi antar sel pada

kolom atau baris yang sama.

E. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Hipotesis Pertama

Dari hasil anava dua jalan sel tak sama diperoleh F hitung = 2,7181

< 3,97 = F tabel . F hitung tidak terletak didaerah kritik maka H A0 diterima berarti

tidak terdapat perbedaan pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar

matematika pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel.

Tidak dipenuhinya hipotesis pertama mungkin disebabkan: siswa masih

belum bisa menyesuaikan pembelajaran dengan metode diskusi bervariasi karena

masih terbiasa dengan pembelajaran dengan metode konvensional, atau juga siswa

kurang sunguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru karena

menganggap gurunya hanya mahasiswa yang sedang praktek mengajar. Selain

dari faktor siswa dan pendidik, ada faktor lain di luar kegiatan belajar mengajar,

dimana peneliti tidak dapat mengontrolnya.

2. Hipotesis Kedua

Dari hasil analisis variansi dua jalan sel tak sama diperoleh F hitung =

4,2503 > 3,13 = F tabel . F hitung terletak didaerah kritik maka H B0 ditolak berarti

retensi siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok

bahasan sistem persamaan linier dua variabel. Setelah dilakukan uji Scheffe’ dapat

disimpulkan bahwa siswa yang memilki retensi siswa tinggi prestasi belajarnya

sama dengan siswa yang memiliki retensi siswa sedang dan siswa yang memilki

retensi siswa sedang prestasi belajarnya sama dengan siswa yang memiliki retensi

siswa rendah. Sedangkan siswa yang memilki retensi siswa tinggi prestasi

belajarnya berbeda dengan siswa yang memiliki retensi siswa rendah pada pokok

Page 72: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxxii

bahasan sistem persamaan linier dua variabel. Dari rataan marginalnya (b 1 =

73,4615 > 60,0000 = b3) menunjukkan bahwa siswa yang memilki retensi siswa

tinggi prestasi belajarnya lebih baik dibandingkan siswa yang memilki retensi

siswa rendah.

3. Hipotesis Ketiga

Dari hasil analisis variansi dua jalan sel tak sama diperoleh F hitung =

0,9143< 3,13 = F tabel . F hitung tidak terletak didaerah kritik maka H AB0 diterima

berarti tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan retensi siswa

terhadap prestasi belajar pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua

variabel. Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama, pembelajaran dengan

menggunakan metode diskusi bervariasi menghasilkan prestasi belajar sama

dibandingkan metode konvensional.

Berdasar uji hipotesis kedua dan uji komparasi ganda, karena tidak ada

interaksi, maka karakteristik perbedaan retensi siswa akan sama pada setiap

metode pembelajaran. Artinya kalau secara umum siswa yang memiliki retensi

tinggi prestasi belajarnya lebih baik daripada siswa yang memilki retensi rendah,

maka kalau ditinjau pada metode diskusi bervariasi, juga akan berlaku kesimpulan

siswa yang memiliki retensi tinggi prestasi belajarnya lebih baik daripada siswa

yang memilki retensi rendah. Demikian pula, kalau ditinjau dari metode

konvensional, maka siswa yang memiliki retensi tinggi prestasi belajarnya lebih

baik daripada siswa yang memilki retensi rendah. Selanjutnya siswa yang

memiliki retensi tinggi prestasi belajarnya sama dengan siswa yang memiliki

retensi sedang ditinjau dari metode diskusi bervariasi maupun metode

konvensional. Demikian pula, siswa yang memiliki retensi sedang akan

mempunyai prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memilki retensi rendah

ditinjau dari metode diskusi bervariasi maupun metode konvensional.

Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan retensi siswa

terhadap prestasi belajar matematika siswa mungkin dikarenakan oleh: siswa

kurang disiplin dalam mengikuti kegiatan belajar matematika. Akibatnya sebagian

siswa ada yang kurang memperhatikan terhadap materi pelajaran yang

Page 73: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxxiii

disampaikan guru; peneliti kurang memperhatikan pokok bahasan materi yang

disampaikan terhadap tingkat kemampuan siswa. Akibatnya siswa yang

mempunyai retensi tinggi maupun siswa yang mempunyai retensi sedang

menghasilkan prestasi belajar matematika yang seimbang; adanya variabel bebas

lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, misalnya faktor bimbingan belajar,

kedisiplinan dalam belajar, latar belakang keluarga, lingkungan dan sebagainya.

Akibatnya siswa belum bisa optimal dalam mengikuti proses belajar untuk

meningkatkan prestasi belajar pada umumnya dan prestasi belajar matematika

pada khususnya.

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya analisis variansi serta

mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan di muka, dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Metode diskusi bervariasi menghasilkan prestasi belajar matematika yang

sama dibandingkan dengan metode konvensional pada pokok bahasan sistem

persamaan linier dua variabel.

2. Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki

retensi siswa tinggi dengan siswa yang memiliki retensi siswa rendah dan

tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang

memiliki retensi siswa tinggi dengan siswa yang memiliki retensi siswa

sedang serta tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa

yang memiliki retensi siswa sedang dengan siswa yang memiliki retensi siswa

rendah pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel.

Page 74: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxxiv

3. Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan retensi siswa

terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan sistem

persamaan linier dua variabel.

B. Implikasi

Berdasarkan pada kajian teori serta mengacu pada hasil penelitian ini,

maka penulis akan menyampaikan implikasi yang berguna dalam upaya

meningkatkan prestasi belajar matematika.

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika

dengan metode diskusi bervariasi menghasilkan prestasi yang sama dengan

metode konvensional. Hal ini mungkin disebabkan banyak faktor baik dari dalam

diri siswa maupun dari luar diri siswa di luar kegiatan pembelajaran yang

mempengaruhi pencapaian prestasi belajar matematika siswa. Walaupun

penerapan metode diskusi bervariasi belum bisa menghasilkan prestasi belajar

matematika yang lebih baik, namun metode diskusi bervariasi dapat dijadikan

alternative apabila guru ingin memberikan variasi dalam proses pembelajaran

matematika.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan

pengaruh yang signifikan antara metode diskusi bervariasi dan konvensional

terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan sistem persamaan

linier dua variabel. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi

para guru dan calon guru dalam upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran

dan prestasi belajar siswa.

C. Saran

55

Page 75: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxxv

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, ada beberapa hal yang

perlu peneliti sarankan, yaitu:

1. Bagi Pendidik

a. Dalam penyampaian materi pelajaran matematika, guru dan calon guru

bidang studi matematika perlu memperhatikan adanya pemilihan metode

pembelajaran yang tepat yaitu sesuai dengan materi pada pokok bahasan

yang dipelajari.

b. Dalam menggunakan metode diskusi bervariasi diharapkan guru

mempunyai asisten untuk membantu proses belajar, sehingga siswa dapat

belajar lebih baik.

c. Dalam proses belajar mengajar matematika perlu memperhatikan pada

pentingnya retensi siswa. retensi siswa dapat tumbuh atau berkembang

dari rumah, sehingga guru dapat menumbuhkan, mengarahkan dan

membimbing siswa.

2. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya membiasakan diri untuk bersaing secara sehat,

berinisiatif, berfikir secara kritis dan aktif dalam proses pembelajaran,

tidak perlu takut untuk mengemukakan ide, pendapat serta mengajukan

pertanyaan.

b. Siswa hendaknya berusaha untuk menghapus kesan dalam dirinya yang

menganggap matematika merupakan pelajaran yang sangat sulit dan

menakutkan. Siswa harus berusaha untuk meningkatkan rasa

ketertarikannya pada matematika, karena dengan adanya perasaan tertarik

ini belajar matematika akan terasa lebih menyenangkan.

c. Siswa diharapkan sering memperkaya diri dengan buku penunjang yang

cukup untuk memperkaya latihan soal misalnya meminjam guru,

perpustakaan atau dari sumber lain.

3. Bagi Peneliti lain

Bagi para peneliti hendaknya dapat mengembangkan penelitian ini

dengan penelitian-penelitian yang sejenis yang diterapkan pada pokok bahasan

yang lain, agar penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam skala luas.

Page 76: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxxvi

DAFTAR PUSTAKA

Bimo Walgito. 1993. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi offset. Budiyono. 2000. Statistika Dasar Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. Davidoff Linda L. 1998. Psikologi Suatu Pengantar ( Jilid I ). Terjemahan Mari

Juniati. Jakarta : Erlangga. Hendyat Sutopo. 1983. keunikan Intelegensi Manusia. Surabaya : Usaha Nasional. Ign Masidjo. 1995. Teori pencapaian belajar di Sekolah. Yogyakarta : kanisius. Ischak & Wariji. 1987. Program Remidial Dalam proses Belajar Mengajar.

Yogyakarta : liberty. J. J. Hasibun & moedjiono. 1988. Proses Belajar Mengajar. Bandung. : Remadja

Karya. Kartini Kartono. 1990. Psikologi Umum. Bandung : Mandar Maju. Margono. 1993. Proses Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Press. Masitoh. 1988. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : FIP IKIP.

Page 77: PENGARUH METODE DISKUSI BERVARIASI TERHADAP …/Pengaruh... · BELAJAR POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA ... analisis data yang dugunakan adalah analisis variansi dua jalan

lxxvii

Nana Sudjana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung : Sinar Baru. Nasution. 1990. Berbagai Pendekatan Dalam proses Belajar Mengajar. Jakarta :

Bina Aksaro. Roestiyah N. K. 1989. masalah- masalah Ilmu keguruan. Jakarta : Bina Aksaro. Slametto. 1996. Analisis Variansi. Surakarta : UNS Press. Sudjana. 1989. Metode Statistik. Bandung : Tarsito. Sugijono. 2007. Matematika. Jakarta : Erlangga. Suharsimi Arikunto. 1993. Posedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktek. Jakarta

: Rineka Cipta. Sumadi Suryabrata. 1983. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi.

Yogyakarta: Andi offset. Suradji. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : FKIP UNS. Tabrani Rusyan. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Remaja Karya. W. S. Winkei. 1991. psikologi pengajaran. Jakarta : gramedia. Zainal Arifin. 1990. evaluasi Instruksional, prinsip, teknik, prosedur. Bandung :

remaja Karya.