Post on 21-Aug-2018
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DENGAN STRES KERJA
PADA TENAGA KERJA BAGIAN WINDING
DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Disusun Oleh :
Tommy Satria Mahardhika
J 410 130 039
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DENGAN STRES KERJA
PADA TENAGA KERJA BAGIAN WINDING
DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
TOMMY SATRIA MAHARDHIKA
J410130039
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen
Pembimbing
Dwi Astuti SKM., M.Kes
NIK. 756
ii
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DENGAN STRES KERJA
PADA TENAGA KERJA BAGIAN WINDING
DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA
OLEH
TOMMY SATRIA MAHARDHIKA
J410130039
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 28 Oktober 2017
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Dwi Astuti, SKM., M.Kes (……...................)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Sri Darnoto, SKM., M.Kes (……...................)
(Anggota Penguji I)
3. Rezania Asyfiradayati, SKM., M.PH (……...................)
(Anggota Penguji II)
iii
1
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DENGAN STRES KERJA
PADA TENAGA KERJA BAGIAN WINDING
DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA
Abstrak
Masa kerja itu penting karena karyawan yang sudah lama bekerja memiliki
produktifitas tinggi. Apabila karyawan tidak nyaman berada di tempat kerja akan
menimbulkan stres kerja. Pekerjaan yang monoton dalam waktu yang lama dapat
menimbulkan kebosanan dan rasa jenuh bagi pekerja yang kemudian dapat
memicu stress. Stres akibat kerja akan menimbulkan bermacam-macam dampak
yang merugikan mulai dari menurunnya kesehatan dan meningkatkan resiko
terjadinya kecelakaan kerja. Pekerjaan yang dilakukan oleh para tenaga kerja
bagian winding di PT. Iskandar Indah printing textile Surakarta berat dan
membutuhkan kekuatan fisik yang baik, semangat kerja, dan ketahanan fisik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara masa kerja dengan
stres kerja pada tenaga kerja bagian winding di PT. Iskandar Indah printing textile
Surakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja pada bagian
winding berjumlah 50 orang diambil dengan teknik exhaustive sampling. Analisis
data menggunakan Uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan
antara masa kerja dengan stres kerja dengan nilai p-value sebesar 0,012 ˂ 0,05.
Kata kunci : Masa Kerja, Stres Kerja, Tenaga Kerja Bagian Winding
Abstract
Work period is important because long-term employees have high productivity. If
employees are uncomfortable in the workplace will cause work stress.
Monotonous work in a long time can lead to bored and a sense of saturation for
workers who can then trigger stress. Stress from work will cause a variety of
adverse effects ranging from decreased health and increase the risk of work
accidents. The work done by the labor winding section in PT. Iskandar Indah
printing textile Surakarta is heavy and requires good physical strength, work
spirit, and physical endurance. This study aims to analyze the relationship
between the work period with work stress on the labor winding section in PT.
Iskandar Indah printing textile Surakarta. The type of this research is
observational analytic with cross sectional approach. The population of this
research is the whole labor on the winding section of 50 people taken with
exhaustive sampling technique. Data analysis using Chi-square test. Result of
research indicate there is relation between work period with work stress with p-
value value equal to 0,012 ˂ 0,05.
2
Keywords: Work Period, Work Stress, Labor Winding Section
1. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan merupakan hal yang paling
penting dalam perusahaan. Sumber daya tersebut adalah karyawan yang memiliki
profesionalisme dan integritas. Pemberdayaan sumber daya manusia merupakan
alternatif yang baik dalam memaksimalkan kesejahteraan dan produktifitas
karyawan melalui desain pekerjaan yang baik dan lingkungan kerja yang
kondusif. Apabila karyawan tidak nyaman berada di tempat kerja akan
menimbulkan stres kerja.
Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang
mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan
berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan
dan keterampilan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak
mau bekerja keras dengan kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang
dimilikinya. Masa kerja itu penting karena karyawan yang sudah lama bekerja
memiliki produktifitas tinggi (Ferry dan Septarini, 2011)
Masa kerja berkorelasi positif dengan psikologis karyawan, yang artinya
bahwa semakin tinggi masa kerja seseorang maka akan semakin tinggi pula
psikologisnya. Khususnya rasa saling membutuhkan antara karyawan dengan
perusahaan yang sudah terjalin sangat lama (Dickson dan Lorenz, 2009).
Menurut penelitian Northwestern National Life Insurance (NNLI) tentang
dampak stres ditempat kerja, kesimpulannya yaitu satu juta absensi di tempat
kerja berkaitan dengan masalah stres, 27% mengatakan bahwa aspek pekerjaan
menimbulkan stres paling tinggi dalam hidup para pekerja, 46% menganggap
tingkat stres kerja sebagai tingkat stres yang sangat tinggi, satu pertiga pekerja
berniat untuk langsung mengundurkan diri karena stres dalam pekerjaan dan 70%
berkata stres kerja telah merusak kesehatan fisik dan mental saat bekerja
(Lousyk, 2007).
3
Berdasarkan hasil penelitian Yudha (2010), Diperoleh hasil p value 0,01 ˂
0,05 yang berarti ada hubungan antara masa kerja dengan stres kerja pada bagian
produksi industri mebel PT. CHIA JIAN Indonesia Furniture. Sehingga dapat
dikatakan bahwa semakin meningkat masa kerja seseorang maka akan meningkat
juga stres kerja.
PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang tekstil yang beroperasi 24 jam setiap harinya. Oleh karena itu
masa kerja karyawan yang lama sangat diperlukan untuk mencapai produktifitas
yang tinggi.
Berdasarkan survei pendahuluan melalui wawancara dan pengisian kuesioner
yang dilakukan pada 31 April 2017 di PT. Iskandar Indah Printing Textile
Surakarta mengenai stres kerja pada tenaga kerja bagian winding yang
mempunyai populasi 50 orang dengan mengambil sampel sebanyak 15 orang.
Tenaga kerja pada bagian winding mengalami stres kerja terutama pada tenaga
kerja malam yang mengalami stres kerja tinggi. Mereka 15 orang tersebut banyak
mengeluh karena intensitas lamanya kerja fisik, akibat jenis pekerjaan yang
monoton, beban tanggung jawab pekerjaan, dan adanya lingkungan fisik yang
kurang baik seperti kebisingan dan suhu ruangan yang panas. Kebanyakan mereka
tenaga kerja yang memiliki masa kerja yang lama, dilihat dari pekerjaan mereka
yang bukan hanya membebani fisik tetapi juga mental mereka beresiko
mengalami stres kerja. Hasil ini menunjukkan bahwa tenaga kerja malam lebih
berisiko mengalami stres kerja, maka perlu dilakukan pengendalian stres kerja di
bagian winding.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian untuk mengetahui Hubungan Antara Masa Kerja dan Stres Kerja pada
Tenaga Kerja Bagian Winding Di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor-faktor dengan efek, dengan cara pendekatan,
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010).
4
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2017. Tempat penelitian di ini
dilaksanakan di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta pada tenaga kerja
bagian winding. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja pada
bagian winding yang berjumlah 50 orang. Sampel pada peneitian ini adalah
dengan mengambil semua populasi seluruh tenaga kerja pada bagian winding
yang berjumlah 50 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah exhaustive sampling dengan memilih sampel seluruh populasi tenaga kerja
bagian winding di PT. Iskandar Indah Printing Textile (Notoatmodjo, 2010).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis univariat
bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel
penelitian. Penggambaran dilakukan dengan menggunakan distribusi frekuensi
dan analisis persentase masing-masing variabel. Analisis bivariat digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan masa kerja dengan stres kerja pada tenaga
kerja bagian winding di PT. Iskandar Indah Printing Textile menggunakan uji
statistik Chi-Square.
3. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
3.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dihasilkan karakteristik
responden pada dengan tenaga kerja bagian winding di PT. Iskandar Indah
PrintingTextile Surakarta.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Variabel N (%)
Masa kerja
Baru 4 8,0
Cukup lama 3 6,0
Lama 20 40,0
Sangat lama 23 46,0
Total 50 100
5
Umur
Remaja akhir (17-25 tahun) 4 8,0
Dewasa awal (26 -35 tahun) 7 14,0
Dewasa akhir (36-45 tahun) 28 56,0
Lansia awal (46-55 tahun) 9 18,0
Lansia akhir (56-65 tahun) 2 4,0
Total 50 100
Pendidikan terakhir
SD 2 4,0
SMP 27 54,0
SMA 17 34,0
SMK 4 8,0
Total 50 100
Stres Kerja
Rendah 17 34,0
Sedang 17 34,0
Tinggi 16 32,0
Total 50 100
Berdasarkan Tabel 1. Masa kerja menunjukkan bahwa dengan kategori
baru 4 (8,0%), distribusi masa kerja dengan kategori cukup lama 3 (6,0%),
distribusi masa kerja dengan kategori lama 20 (40,0%), dan distribusi masa
kerja dengan kategori sangat lama 23 (46,0%). Umur menunjukkan bahwa
remaja akhir 4 responden (8,0%), dewasa awal 7 responden (14,0%), dewasa
akhir 28 responden (56,0%), lansia awal 9 responden (18,0%), lansia akhir 2
responden (4,0%). Pendidikan terakhir menunjukkan bahwa dengan kategori
SD 2 (4,0%), pendidikan terakhir dengan kategori SMP 27 (54,0%),
Pendidikan terakhir dengan kategori SMA 17 (34,0%), dan Pendidikan
6
terakhir dengan kategori SMK 4 (8,0%). Stres kerja menunjukkan bahwa
dengan kategori rendah 17 responden (34%), stres kerja dengan kategori
sedang terdapat 17 (34,0%), dan stres kerja dengan kategori tinggi terdapat 16
(32,0%).
3.2 Analisis Univariat
Analisa univariat dalam penelitian ini melipu variabel data yang
berhubungan dengan tenaga kerja bagian winding di PT. Iskandar Indah
Printing Textile Surakarta.
Tabel 2. Analisis Univariat
Karakteristik N Mean Median Std minimum maximum
Masa kerja 50 21,00 22,00 6,913 2 31
Umur 50 40,28 40,00 8,502 20 61
Pen.terakhir 50 2,46 2,00 706 1 4
Stres kerja 50 1,98 2,00 820 1 3
Berdasarkan Tabel 2. masa kerja responden menunjukkan masa kerja
terendah adalah 2 tahun, tertinggi 31 tahun, rata-rata 21,00 tahun, median
22,00 tahun dan standar deviasi 6,913 tahun. Umur responden menunjukkan
umur terendah adalah 2 tahun, tertinggi 6 tahun, rata-rata 40,28 tahun, median
40,00 tahun dan standar deviasi 8,502 tahun. Pendidikan terakhir responden
menunjukkan pendidikan terendah adalah 1, tertinggi 4, rata-rata 2,42, median
2,00 dan standar deviasi 702. Stres kerja responden menunjukkan bahwa
stres terendah responden adalah 1, tertinggi 3, rata-rata 1,98, median 2,00 dan
standar deviasi 820.
3.3 Analisis Bivariat
Hasil normalitas data menunjukkan data bersifat normal, sehingga analisis
bivariat menggunakan chi square. Berdasarkan hasil penelitian mengenai
hubungan antara masa kerja dengan stres kerja pada tenaga kerja bagian
winding di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.
7
Tabel 3. Hubungan Antara Masa Kerja dengan Stres Kerja
Masa Kerja Stres Kerja P Value
Rendah Sedang Tinggi
N (%) N (%) N (%)
Baru 2 4,0 0 0,0 2 4,0
Cukup lama 0 0,0 3 6,0 0 0,0
Lama 6 12,0 9 18,0 5 10,0 0,012
Sangat lama 9 18,0 5 10,0 9 18,0
Total 17 34,0 17 34,0 16 32,0
Berdasarkan Tabel 3. diketahui bahwa masa kerja baru (˂ 7 tahun) 4
(8,0%), masa kerja cukup lama (8-14 tahun) 3 (6,0%), masa kerja lama (15-
21 tahun) 20 (40,0%), dan masa kerja sangat lama (˃ 22 tahun) 23 (46,0%).
Hasil analisis diperoleh p-value 0,012 ≤ 0,05 sehingga ada hubungan antara
masa kerja dengan stres kerja.
3.4 Hubungan Antara Masa Kerja dengan Stres Kerja pada Tenaga Kerja
Bagian Winding di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta
Berdasarkan analisis uji chi square didapatkan hasil p value 0,012 ˂ 0,05
sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara masa kerja dengan stres
kerja pada tenaga kerja bagian winding di PT. Iskandar Indah Printing Textile
Surakarta. Masa kerja kategori baru paling sedikit dengan rentan (˂ 7 tahun) 4
pekerja (8,0%), distribusi masa kerja kategori cukup lama dengan rentan (8-14
tahun) 3 pekerja (6,0%), distribusi masa kerja kategori lama dengan rentan
(15-21 tahun) 20 pekerja (40,0%), dan paling banyak distribusi masa kerja
kategori sangat lama dengan rentan (˃ 22 tahun) 23 pekerja (46,0%).
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki
masa kerja ˃ 22 tahun yakni sebanyak 23 pekerja (46,0%), dengan masa kerja
paling pendek adalah 2 tahun sedangkan masa kerja paling lama adalah 31
tahun. Masa kerja yang lebih lama erat kaitannya dengan pengalaman dan
pemahaman dikarenakan sudah adaptasi antara responden atau tenaga kerja
dengan pekerjaannya.
8
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rinda (2011) yang berjudul Stres
Kerja dan Berbagai Faktor yang Berhubungan pada Pekerja Call Center PT.
“X” di Jakarta yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
masa kerja dengan stres kerja.
Masa kerja memiliki pengaruh penting dalam memicu munculnya stres
kerja. Pekerja dengan masa kerja lebih lama cenderung mempunyai
kemampuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai pekerjaannya
dibandingkan dengan pekerja yang mempunyai masa kerja lebih pendek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masa kerja mempunyai hubungan
yang signifikan dengan stres kerja, dan pekerja dengan masa kerja yang lebih
pendek mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami stres kerja.
Hal ini disebabkan karena kemungkinan karyawan baru masih harus belajar
mengenai masalah pekerjaan pada tahun-tahun pertama sekaligus langsung
terjun dalam pekerjaan tersebut. Hal ini dapat memicu munculnya stres kerja.
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Ada hubungan antara masa kerja dengan stres kerja pada tenaga kerja
bagian winding di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta dengan nilai
uji chi square sig (p-value) sebesar 0,012 ˂ 0,05. Tenaga kerja bagian winding
di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta yang memiliki masa kerja
antara 2-31 tahun, 17 responden mengalami stres kerja rendah (34%), 17
responden mengalami stres kerja sedang (34%), dan 16 responden mengalami
stres kerja tinggi (32%).
4.2 Saran
Bagi Tenaga Kerja di bagian Winding dapat disarankan khususnya pada
tenaga kerja di bagian winding PT. Iskandar Indah Printig Textile Surakarta
sebaiknya memanfaatkan waktu istirahat yang diberikan oleh perusahaan, bisa
mengatur sendiri waktu istirahat dan waktu tidur untuk meminimalisir
terjadinya stres kerja, dan menyediakan waktu luang untuk istirahat yang
cukup untuk persiapan sebelum bekerja. Bagi Perusahaan berdasarkan hasil
9
penelitian ini diharapkan perusahaan dapat memberikan strategi yang efektif
dalam penyelesaian masalah yang dilakukan oleh pekerja, misalnya
memberikan bonus upah kerja, pemberian makanan tambahan, dan
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Bagi peneliti lain selanjutnya
dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masa kerja dengan stres
kerja dengan variabel yang belum pernah diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Airmayanti D. (2010) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja pada
Pekerja Bagian Produksi PT. ISM Bogasari Flour Mills TBK
Tanjung Priok Jakarta Utara .[Skripsi]. Jakarta. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah
Aldin. (2005). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan kerja
Karyawan PT. Sermani Steel corporation Makassar.[Skripsi
Ilmiah]. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hassanudin.
Makassar
Alwi, S. (2001). Manajemen sumberdaya manusia: Stategi keunggulan kompetitif.
Yogyakarta: BPFE.
Anoraga, P. (2009). Psikologi kerja. Jakarta : Rineka Cipta
Cartwright, S., Cooper, CL., and Murphy, LR., (1995). Diagnosing a Healhty
Organisation A Protective Approach to Stres in The Workplace.
American Pshycological Assosiation. Washington. 15: 217-229.
Dickson, K.E., Lorenz, A. (2009). Psychological empowerment and job
satisfaction of temporary and part-time nonstandar workers: A
preliminary investigation. Institute of Behavioral and Applied
Management. Vol 24 (1): 166-191.
10
Fandy Prabowo, Yudha (2010). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Stres kerja Karyawan pada bagian produksi industri mebel PT.
CHIA JIAN Indonesia Furniture di Wedelan Jepara [Skripsi Ilmiah].
Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang.
Koesindratmono, Ferry., Septarini, B.G., (2011). Hubungan masa kerja dengan
perbedaan psikologis pada karyawan PT. Perkebunan Nusantara X
(persero).[Jurnal Ilmiah] Jurnal Psikologi, Universitas Airlangga.
Surabaya
Gibson, et al (2009).Organisasi.Edisi Ke Lima. Jakarta : Erlangga
Gobel R. S. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan stress kerja pada
perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Datoe Binangkang
Kabupaten Bolaang Mongondow.Manado.[Skripsi Ilmiah]. Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado.
Handoko, Hani T. (2007). Mengukur Kepuasan Kerja. Jakarta. Penerbit: Erlangga.
Kuswadji, S. (1997). Pengaturan Tidur Shift Kerja. Cermin Dunia Kedokteran.
Jakarta : PT Temprint. No.116.
Lintje, S.(2010). Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta : Amara Books.
Lousyk, B.( 2007). Kendalikan Stres Anda. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Martoyo, S. (2000). Manajemen sumber daya manusia, Edisi Ketiga. Yogyakarta:
BPFE.
Maurits, L. K. S. (2010). Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta. Amara
Books
Nasrudin, E. (2010). Psikologi manajemen. Bandung: Pustaka Setia
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.. Jakarta : Rineka Cipta
11
Nurmianto, Eko.(2004). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya Edisi Kedua.
Surabaya : Guna Widya.
Patricia A. Potter & Perry, Anne G. (2010). Fundamental of Nursing:
Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7. Jakarta : EGC
Patricia A. Potter & Perry, Anne G. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan
(konsep, proses, dan praktik). Jakarta : EGC
Pulat, Mustafa B. (2002). The Fundamental Ergonomics. Prentice Hall
Englewood Cliffs, New Jersey.
Rinda, Ismar. Stres Kerja dan Berbagai Faktor yang Berhubungan pada Pekerja
Call Center PT. “X” di Jakarta. Majalah Kedokteran Indonesia,
Volum: 61, Nomor: 1, Januari 2011
Sauter, SL., Murphy, LR., and Hurrel, J.J., (1990). A National Strategy for The
Prevention of Work Related Psycological Disorders. American
psychologist. 45 : 146 -1158.
Setyawati, (2010). Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta:Amara Books.
Siagian, S.P. (2000). Manajemen sumber daya manusia. Edisi Kesatu, Cetakan
Ke-delapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suma’mur, P.K. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta :
Sagung Seto.
Tarwaka. (2015). Ergonomi Industri. Revisi Edisi 2. Harapan Press.Surakarta.
Umam, K. (2010). Perilaku organisasi. Bandung: Pustaka Setia
Wahyu, A.(2000). Pengaruh Shift Kerja dan Lama Kerja Terhadap Stres dan
Kepuasan Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita,[Tesis Ilmiah], Program
Studi Ilmu Kesehatan Kerja, Program Pascasarjana Fakultas
Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta