Post on 26-Nov-2015
description
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada sebuah adagium yang sangat masyhur dalam hukum yaitu ubi ius
ibi societas yang artinya dimana ada masyarakat disitu ada hukum. Dalam
sebuah masyarakat diperlukan sebuah aturan untuk mengatur antar anggota
masyarakat agar tercipta kedamaian. Hukum diperlukan untuk mengatur agar
satu orang dengan yang lain tidak saling melanggar haknya. Untuk itulah
salah satu fungsi hukum adalah menegakkan hak. Diantara sebagian hak, ada
hak yang manusia tidak bias hidup kecuali dengan adanya hak tersebut yaitu
hak asasi manusia. Oleh karena itulah pemakalah akan membahas tentang hak
asasi manusia serta penegakannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian HAM ?
2. Bagaimanakah sejarah perkembangan HAM ?
3. Apakah deklarasi HAM ?
4. Apakah macam-macam HAM ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HAM
Menurut teacing human rights adalah hak hak yang melekat pada setiap
manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.
Senada dengan pengertian diatas adalah pernyataan yang dinyatakan oleh jhon
locke. Menureutnya hak asasi adalah hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang
Maha Pencipta sesuatu yang bersifat kodrati. Karena sifatnya demikian maka tidak
ada kekuasan apaun di dunia ini yang mencabut hak asasi manusia. Ia adalah hak
dasar manusia yang dibawa secara lahir sebagai anugarah dari tuhan yang maha esa,
bukan pemberian manusia atau lembaga kekuasaan.
Hak asasi manusia tertuang dalam undang-undang nomor 39 tahun 1999
tentang hak asasi manusia , dalam pasal (satu) secara tersurat dijelaskan ‘’bahwa Hak
Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai sebagai makhluk tuhan yang maha esa dan merupakan anugrahnya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah , dansetiap orang demi kehormtan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia’’.
B. Sejarah HAM
Secara historis hak asasi manusia sebagaimana yang saat ini dikenal (baik
yang di cantumkan dalam berbagai piagam maupun dalam UUD), memiliki riwayat
perjuangan panjang bahkan sejak Abad Ke-13 perjuangan untuk mengukuhkan
gagasan hak asasi manusia ini sesudah dimulai segera setelah di tanda tanganinya
Magna Charta pada tahun 1215 oleh raja John Lackbland, maka sering kali peristiwa
ini di catat sebagai permulaan dari sejarah perjuangan hak-hak asasi manusia, sekali
pun sesungguhnya piagam ini belum merupakan perlindungan terhadap hak-hak asasi
sebagaimana yang di kenal surat ini (Muh. Kusnardi dan ibrahim,1981:307).
Menurut Muhammad Kusnardi dan Ibrahim (1981:308), bahwasannya
perkembangan dari hak-hak asasi manusia adalah dengan ditanda tanganinya Polition
of Rights pada tahun 1628 oleh raja Charles 1. Kalau pada tahun 1215 raja
berhadapan dengan kaum bangsawan dan gereja, yang mendorong lahirnya Magna
Charta, maka pada tahun 1628 tersebut raja berhadapan dengan parlemen yang terdiri
dari utusan rakyat (The House Of Comouons) kenyataan ini memperlihatkan bahwa
perjuangan hak-hak asasi manusia memiliki korelasi yang erat sekali dengan
perkembangan demokrasi.
Namun dalam hal ini yang perlu dicatat, bahwasannya hak asasi manusia itu telah ada
sejak abad 13,karena telah adanya pejuangan-perjuangan dari rakyat untuk
mengukuhkan gagasan hak asasi mausia sudah di miliki.
C. Deklarasi
Piagam Magna Charta di Inggris (15 Juni 1215)Piagam tersebut merupakan
wujud kemenangan rakyat yang diwakili oleh kaum bangsawan yang duduk di
Parlemen. Dalam piagam tersebut secara tegas dinyatakan tentang hak-hak rakyat
dalam pemerintahan. Sebelum lahirnya piagam itu, raja John Lockland Inggris
menjalankan pemerintahan secara sewenang-wenang atau absolute tanpa batas,
sehingga menimbulkan penderitaan bagi rakyat Inggris.
Piagam Declaration Of Independence Of America di Amerika (4 Juli 1776)
Terjadi revolusi Amerika yang menuntut kebebasan rakyat Amerika dari belenggu
penjajah Inggris. Revolusi rakyat tersebut mengantarkan rakyat Amerika memperoleh
kemerdekaannya yang menyatakan bahwa "... Tuhan menciptakan manusia itu sama,
mereka dikaruniai Tuhan dengan hak-hak yang sama pula". Hak-hak tersebut tidak
dapat dilepaskan dari manusia, seperti hak hidup, hak kebebasan, dan hak mengejar
kebahagiaan
Piagam Declaration de Droit de L'Homme et du citoyen di Prancis(14 Juli
1789)
Terjadi revolusi Perancis yang dilandasi semboyan liberte, egalite, dan faternite
(kebebasan, persamaan, dan persaudaraan). Revolusi tersebut berhasil membebaskan
rakyat Perancis pada waktu itu dari kesewenang-wenangan rajanya yakni Louis XVI
yang dengan ucapannya "le etat es moi" artinya negara adalah saya, telah membawa
Perancis dalam negara dengan sebutan Ancie Regime artinya rejim yang kejam.
Rakyat Perancis juga berhasil membebaskan bangsa dari kehidupan yang kejam
diskriminatif jauh dari keadilan
Piagam The Universal Declaration of Human Rights di Perancis (10
Desember 1948)
Secara garis besar perkembangan pemikiran HAM dibagi menjadi 4 Kurun generasi :
1. Generasi pertama menurut generasi ini pengertian HAM hanya berpusat pada
bidang hukum dan politik. Dampak perang dunia dua sangat mewarnai
generasi ini, dimana totaliterisme dan munculnya keinginan negara-negara
yang baru merdeka untuk menciptakan tertib hukum yang baru sangat kuat.
Seperti hukum yang disepakati sangat sarat dengan hak-hak Yuridis seperti,
hak untuk hidup, hak untuk tidak menjadi budak, hak kesamaan dan keadilan,
hak praduga tak bersalah dsb.
2. Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak Yuridis tetapi juga
menyerukan hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya. Pada generasi ini
lahir dua konfensi HAM Internasional dibidang ekonomi, sosial dan budaya
serta konfensi bidang sipil juga hak-hak politik sipil. Konfensi tersebut
disepakati dalam sidang umum PBB 1966.
3. Generasi ke tiga sebagai penyempurnaan wacana HAM generasi ini
menyerukan wacana kesatuan HAM antara Hak Ekonomi, sosial, budaya,
politik dan hukum dalam satu bagian intergral yang trkenal dengan istilah
hak-hak melaksanakan pembangunan, sebagai mana dinyatakan oleh komisi
internasional. Gagasan HAM generasi ke tiga lebih berorientasi pada hak
membangun mengalami ketidak seimbangan. Penekanan pada hak
pembangunan ekonomi telah berakibat pada pengabaian prinsip HAM yang
lainnya. Akibatnya terjadi ketidak seimbangan penyebaran kesempatan
ekonomi yaitu lahirnya negara-negara maju dan negara terbelakang. Didalam
negara ekonomi negara berkembang muncul kesenjangan ekonomi yang besar
antara kelompok miskin dan kelompok kaya.
4. Generasi ke empat banyaknya dampak yang dihasilkan oleh rumusan HAM
generasi ke tiga melahirkan pemikiran kritis HAM dari generasi keempat.
Peran dominan Negara dalam proses pembangunan ekonomi dan
kecendrungan pengabaian aspek kesejahteraan rakyat mendapat sorotan tajam
kalangan generasi ini. Menurut meraka selain program pembangunan yang
dilakukan negara tidak dilakukan berdasarkan kebutuhan rakyat, proses
pembangunan ternyata hanya dinikmati oleh sekelompok negara maju dan
atau sekelompok elit dalam negara-negara berkembang.
Pemikiran generasi ini dipelopori oleh negara-negara dikawasan asia
yang pada tahun 1983 melahirkan deklasi HAM yang dikenal dengan
Declaration of The Basic Duties of Asia People and Goverment. Deklarasi ini
tidak saja mencakup tuntutan struktur tetapi juga menyerukan terciptanya
tatanan sosial yang berkeadilan.
D. Macam-macam HAM
Macam-macam hak asasi Hak-hak asasi manusia dapat dibagi atau dibedakan sebagai
berikut:
1. Hak-hak asai pribadi atau “personal rights” yang meliputi kebebasan
menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, kekebasan bergerak dan
sebagainya.
2. Hak-hak asasi ekonomi atau “property rights”, yaitu hak untuk memiliki
sesuatu, membeli dan menjual serta memanfaatkannya.
3. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hokum dan
pemerintahan atau yang bias disebut “rights of legal equality”.
4. Hak-ahak asasi politik atau “political rights”, yaitu hak-hak untuk ikut serta
dan dalam pemerintahan , hak pilih (memilih dan dipilih dalam pemilihan
umum), hak mendirikan partai politik dan sebagainya.
5. Hak-hak asasi social dan kebudayaan atau “social and cultural rights”,
misalnya hak untuk memilih pendidikan, mengembangkan kebudayaan dan
sebagainya.
6. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan atau “procedural rights”, misalnya peraturan dalam hal
penangkapan, penggledahan, peradilan dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Sejarah penegakan dimulai dengan adanya piagam magna charta yang
lahir di inggris tahun 1215. Pada masa sekarang hak asasi manusia diakuia
secara internasional dengan adanya Piagam The Universal Declaration of
Human Rights di Perancis oleh PBB pada tahun 1948.
Hak asasi manusia terbagi dalam 6 macam, yaitu
1. hak asasi pribadi
2. hak asasi ekonomi
3. hak asasi perlakuan sama dalam hukum
4. hak asasi politik
5. hak asasi social dan kebudayaan
6. hak asasi tata cara peradilan
B. Saran
Kepada para penegak hukum, tegakkanlah HAM tanpa pandang bulu
sehingga tercipta kedamaian di masyarakat. Kepada para aktivis social dan
akademisi harus lebih giat dalam menyadarkan masyarakat tentang HAM
sehingga akan lebih banyak masyarakat yang tergugah untuk ikut
berpartisipasi dalam penegakan HAM.
DAFTAR PUSTAKA
Ubaedillah, A. Dkk. 2006. Demokrasi, Hak Asasi Manusia Dan Masyarakat
Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hudayatullah
Kansil, C.S.T. 2000. Hukum Tata Negara Republic Indonesia. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta
Kusnardi, Muhammad Ibrahim.1984. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta
: Pusat Studi Hukum Tata Negara UI Dan C.V. Sinar Bakti.