Post on 09-Dec-2015
1 UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
A. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk dapat mengidentifikasi beberapa
macam haksel yang biasa digunakan dalam ramuan untuk pengobatan.
B. Bahan
1. Klasifikasi
a. Bratawali
Kerajaan:Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Ranunculales
Famili: Menispermaceae
Genus: Tinospora
Spesies: T. crispa
b. Kencur
Kerajaan:Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Upafamili: Zingiberoideae
Genus: Kaempferia
Spesies: K. galanga.
c. Tapak Kuda
Kerajaan:Plantae
Ordo: Apiales
Famili: Mackinlayaceae
Genus: Centella
MUHAMAD ERWIN AZAN CAHYADIF1F1 13 032
2 UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
Spesies: C. asiatica
d. Lengkuas
Kerajaan:Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Upafamili: Alpinioideae
Bangsa: Alpinieae
Genus: Alpinia
Spesies: A. galanga
e. Apokat
Kerajaan:Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Laurales
Famili: Lauraceae
Genus: Persea
Spesies: P. americana
f. Lempuyang
Kerajaan:Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Zingiber
Spesies: Z. zerumbet
g. Tapak Lindu
MUHAMAD ERWIN AZAN CAHYADIF1F1 13 032
3 UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
2. Deskripsi tanaman
• Brotowali
Bratawali, brotowali, atau akar aliali (Tinospora crispa (L.) Miers ex
Hoff.f.; juga T. cordifolia (Thunb.) Miers dan T. rumphii Boerl.) adalah
tanaman obat tradisional Indonesia yang biasa ditanam di pekarangan atau
tumbuh liar di hutan. Rebusan batangnya yang terasa sangat pahit biasa
dijadikan obat rematik, mengurangi gula darah, menurunkan panas, dan
membantu mengurangi gejala kencing manis. Di Indonesia, selain dikenal
dengan nama bratawali, tanaman ini juga dikenal dengan nama daerah
andawali, antawali, putrawali atau daun gadel. Klasifikasi dari tanaman ini
termasuk kedalam famili tanaman Menispermaceae. Tanaman ini kaya
kandungan kimia antara lain alkaloid (berberina dan kolumbina yang
terkandung di akar dan batang, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat
pahit pikroretin, hars, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin
(pikrotoksin).
• Kencur
Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis
empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan
(Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri
dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. Nama lainnya adalah cekur
(Malaysia) dan pro hom (Thailand). Dalam pustaka internasional (bahasa
Inggris) kerap terjadi kekacauan dengan menyebut kencur sebagai lesser
galangal (Alpinia officinarum) maupun zedoary (temu putih), yang
sebetulnya spesies yang berbeda dan bukan merupakan rempah pengganti.
Terdapat pula kerabat dekat kencur yang biasa ditanam di pekarangan sebagai
tanaman obat, temu rapet (K. rotunda Jacq.), namun mudah dibedakan dari
daunnya. Nama kencur dipinjam dari bahasa Sanskerta, kachora, कचो�र, yang
berarti temu putih (Curcuma zedoaria)
MUHAMAD ERWIN AZAN CAHYADIF1F1 13 032
4 UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
• Tapak kuda
Tapak Kuda (Centella asiatica) adalah tanaman liar yang banyak tumbuh
di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah. Tanaman ini berasal
dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India,
Republik Rakyat Tiongkok, Jepang dan Australia kemudian menyebar ke
berbagai negara-negara lain. Nama yang biasa dikenal untuk tanaman ini
selain pegagan adalah daun kaki kuda dan antanan. Sejak zaman dahulu,
pegagan telah digunakan untuk obat kulit (misalnya keloid), gangguan saraf
dan memperbaiki peredaran darah. Masyarakat Jawa Barat mengenal tanaman
ini sebagai salah satu tanaman untuk lalapan.
• Lengkuas
Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-
umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah.
Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak
dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas untuk masakan dengan
cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam
campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional yang banyak
digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurata K Schum.
• Apokat
Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana ialah tumbuhan
penghasil buah meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko
dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan
Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai
tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia. Pohon,
dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25
cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5
hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter,
MUHAMAD ERWIN AZAN CAHYADIF1F1 13 032
5 UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4
sentimeter.
Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua
hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat
berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur
lembut.
• Lempuyang
Lempuyang atau lempuyang wangi (Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm.,
sin. Z. aromaticum Valeton) adalah sejenis rempah-rempah yang berkhasiat
obat. Rimpangnya dimanfaatkan sebagai campuran obat. Lempuyang atau
puyang adalah salah satu bahan utama jamu yang cukup populer, jamu cabe
puyang. Lempuyang diketahui mampu menginduksi apoptosis sel-sel kanker.
Hasil kajian di Jepang menemukan bahwa ekstrak rimpang lempuyang dapat
menekan pertumbuhan sel-sel melanoma pada mencit percobaan. Efek
penekanan (inhibitor) diketahui terjadi melalui penghambatan terhadap
ekspresi gen tirosinase pada sel melanoma.
3. Deskripsi simplisia
a. Gratawali
Tumbuhan ini menyukai tempat panas, berupa perdu memanjat, tinggi
batang sampai 2,5 m. Batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat
yang rasanya pahit,seperti sirih. Daun tunggal, bertangkai, berbentuk seperti
jantung atau agak bundar seperti telurdengan ujung lancip, panjang 7-12 cm,
lebar 5-10 cm, bunga kecil, berwarna hijau muda. Selain itu, Bratawali juga
dapat diperbanyak dengan stek.b. Amilum maydis Dengan pembesaran 15 X
10, tidak punya lamella (tidak terlihat), Bentuk amilum maydis ini berupa
MUHAMAD ERWIN AZAN CAHYADIF1F1 13 032
6 UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat,kemudian terdapat butir pati
dan hilus yang berupa rongga atau celah.
b. Amilum solani
Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran
rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air.
Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar (jarang 5) dengan
susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas permukaan tanah. Bunga
majemuk tersusun setengah duduk dengan kuntum bunga berjumlah antara 4
sampai 12 buah, bibir bunga (labellum) berwarna lembayung dengan warna
putih lebih dominan.Tumbuhan ini tumbuh baik pada musim penghujan.
Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari,
tidak terlalu basah dan setengah ternaungi.
c. tapak kuda
Bunga pegagan tersusun dalam sebuah karangan seperti payung.Bunga
muncul dari ketiak daun.Tangkai bunga sangat pendek, hanya berukuran 5
mm- 50 mm. Pegagan memiliki helaian daun yang bentuknya menyerupai
ginjal atau kaki kuda, sehingga tidak heran ada yang menamakannya daun
tapak kuda.Helaian daun pegagan merupakan daun tunggal yang memiliki
tangkai panjang.Pinggir daun bergerigi dengan penampang 1-7 cm.Pegagan
biasa disebut sebagai herba menahun tanpa batang.Namun, tanaman ini
memiliki rimpang pendek yang merupakanperwujudan batang sekaligus
sebagai sarana penyimpan makanan yang berada di dalam tanah.Selain itu,
pegagan juga memiliki stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10-80
cm. Akar muncul pada setiap bonggol stolon.Bagian tersebut selanjutnya
akan berkembang menjadi tanaman baru.Hal itu ditandai dengan terbentuknya
rimpang dan munculnya daun pada bagian yang sama.Amilum sago yang
kami amati dari mikroskop dengan pembesaran 15 X 10, dapat dilihat
anatomi jaringan yang teramati yaitu butir pati tunggal.
d. lengkuas
Lengkuas adalah terna tegak yang tingginya 2 m atau lebih. Batangnya yang
muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Seluruh batangnya
MUHAMAD ERWIN AZAN CAHYADIF1F1 13 032
7 UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
ditutupi pelepah daun.Batangnya ini bertipe batang semu. Daunnya tunggal,
bertangkai pendek, berbentuk daun lanset memanjang, ujungnya runcing,
pangkalnya tumpul, dan tepinya rata. Ukurannya daunnya adalah: 25-50 cm ×
7-15 cm. Pelepah daunnya berukuran 15-30 cm, beralur, dan berwarna hijau.
Perbungaannya majemuk dalam tandan yang bertangkai panjang, tegak, dan
berkumpul di ujung tangkai. Jumlah bunga di bagian bawah lebih banyak
daripada di atas tangkai, dan berbentuk piramida memanjang. Kelopak
bunganya berbentuk lonceng, berwarna putih kehijauan. Mahkota bunganya
yang masih kuncup pada bagian ujung warnanya putih, dan bawahnya
berwarna hijau. Buahnya termasuk buah buni, bulat, keras, dan hijau sewaktu
muda, dan coklat, apabila sudah tua.Umbinya berbau harum, ada yang putih,
juga ada yang merah. Menurut ukurannya, ada yang besar juga ada yang
kecil. Karenanya, dikenal 3 kultivar yang dibedakan berdasarkan warna dan
ukuran rimpangnya. Rimpangnya ini merayap, berdaging, kulitnya
mengkilap, beraroma khas, ia berserat kasar, dan pedas jika tua. Untuk
mendapatkan rimpang muda yang belum banyak seratnya, panen dilakukan
pada saat tanaman berusia 2,5-4 bulan
e. Alpukat
Daun avokat segar 5 g; Rimpang temu kunci segar 5 g; Rimpang kunyit
segar 6 g; Rasuk angin 1/2 g; Daun pegagan segar 6 g; Air 115 ml, Dibuat
infus atau diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml.
f. Lempuyang
anaman ini dapat tumbuh rendah sampai tinggi, perennial, batang asli
berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 meter. Batangnya berupa
kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang
berkoloni, hijau, rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik. Daun:
tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah membentuk batang semu,
helaian; bentuk 1 lanset sempit, terlebar di tengah atau di atas tengah,
panjang 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing
atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangkal.
Bunga tersusun majemuk, bentuk bulat telur, muncul di atas tanah, tegak,
MUHAMAD ERWIN AZAN CAHYADIF1F1 13 032
8 UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
berambut halus, ramping tebal. Daun pelindung sangat lebih besar dari
kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. Mahkota: kuning terang,
hijau gelap, atau putih, tabung ; 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang,
ujung meruncing atau runcing, bibi- bibiran bulat telur atau membulat,
jingga atau kuning lemon. Buahnya berbentuk bulat telur terbalik, merah, l2
x 8 mm. Biji: bulat memanjang bola, rata rata 4 mm. Daerah distribusi. Di
Jawa dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 1-1200 meter dpl, banyak
tumbuh sebagai tumbuhan liar di tempat-tempat yang basah di dataran
rendah dan tinggi. Tumbuh baik di bawah hutan jati. Pactn umumnya
dengan potongan rimpang yang bermata tunas atau anakan yang masih
muda setidaknya dengan 1 tunas. Secara alami potongan-potongan rimpang
yang telah bertunas akan memperbanyak diri dengan biji. Tumbuhan ini
akan dapat berkembang secara baik di hutan, kebun, pekarangan dengan
intensitas matahari di bawah naungan.
MUHAMAD ERWIN AZAN CAHYADIF1F1 13 032
9 UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
C. HASIL PENGAMATAN
D. Identifikasi Amilum Secara Kimiawi
NoNama Haksel
SukuPemeriksaan Organoleptis
KegunaanWarna Bau Rasa
1
2
3
4
5
6
D. PEMBAHASAN
Haksel merupakan bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga,
biji dan lain-lain yang dikeringkan tetapi belum dalam bentuk serbuk. Sedangkan,
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang
dikeringkan. Simplisia dianggap bermutu rendah jika tidak memenuhi
persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya persyaratan kadarnya.
Dianggap rusak jika oleh sebab tertentu, keadaannya tidak lagi memenuhi syarat,
misalnya basah oleh air laut, tercampur minyak pelumas dan lain-lain. Dinyatakan
bulukan jika kualitasnya turun karena dirusak oleh bakteri, cendawan atau
serangga. Dinyatakan tercampur jika secara tidak sengaja terdapat bersama bahan-
bahan atau bagian tanaman lain. Dianggap dipalsukan jika secara sengaja diganti,
diolah atau ditambahi bahan lain yang tidak semestinya.
Cara-cara pemeriksaan untuk menilai simplisia ada 5 cara. Pemeriksaan
haksel dilakukan dengan cara pemeriksaan simplisia secara organoleptis,
mikroskopik, dan makroskopik. Secara Oranoleptik : Dengan pancaindera
MUHAMAD ERWIN AZAN CAHYADIF1F1 13 032
10 UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
meliputi pemeriksaan bentuk, bau, rasa pada lidah dan tangan, kadangkala dengan
pendengaran. Dalam hal ini harus diperhatikan bentuk, ukuran, warna bagian luar
dan dalam, retakan-retakan atau gambaran-gambaran dan susunan bahannya
berserat-serat, penggumpalan dan sebagainya. Mikroskopik : Umumnya
pemeriksaan terhadap serbuk dalam irisan melintang, secara fisika : Meliputi
pemeriksaan daya larut, bobot jenis, rotasi optic, titik lebur, titik beku, kadar air,
sifat-sifat simplisia dibawah sinar ultraviolet, penetapan mikroskopis dengan sinar
polarisasi. Sedangkan untuk pemeriksaan secara makroskopik dilakukan dengan
melihat simplisia dan serbuk simplisia secara langsung dengan mata telanjang,
memperhatikan bentuk dari simplisia. Kimia : Secara kualitatif/identifikasi
umumnya berupa reaksi warna atau pengendapan. Hayati/Biologi : Umumnya
ditujukan pada pemeriksaan potensi zat berkhasiat.
Hasil yang diperoleh pada pengamatan haksel jahe baunya aromatic
disebabkan adanya minyak atsiri. sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa
pedas. Banyak simplisia yang memiliki perbedaan yang jelas jika dibandingkan
dengan simplisia yang lain. Hal ini disebabkan karena simplisia tersebut memiliki
ciri khas yang diakibatkan oleh adanya perbedaan anatomi dan morfologi.
Hasil yang diperoleh pada pengamatan haksel jambu biji secara
makroskopik dan organoleptik, daunnya berwarna hijau, berbentuk tebal,
berkerut, tidak mempunyai rasa, dan tidak mempunyai bau.. Daun jambu biji
memiliki kegunaan sebagai antidiare, masuk angin, maag, dan sariawan.
Hasil yang diperoleh pada pengamatan haksel daun seledri, daunnya
berwarna hijau, berbau khas, dan tidak berasa.. Daun seledri memiliki kegunaan
untuk meningkatan enzim pada pencernaan (stomatik) menurunkan tekanan darah,
menghentikan pendarahan.
Hasil yang diperoleh pada pengamatan haksel kayu manis, Rasa kulit kayu
pedas, sedikit manis, bersifat hangat, dan wangi. Berkhasiat untuk menghilangkan
dingin untuk menghangatkan lambung, meluruhkan kentut (karminatif),
meluruhkan keringat (diaforetik), antirematik, meningkatkan nafsu makan
(stomakik), dan meredakan nyeri (analgesik).
MUHAMAD ERWIN AZAN CAHYADIF1F1 13 032
11 UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
identifikasi simplisia yang dilakukan dengan 3 cara, antara lain:
Organoleptik meliputi pengujian morfologi, yaitu berdasarkan warna, bau, dan
rasa, dari simplisia tersebut.
Makroskopik merupakan pengujian yang dilakukan dengan mata telanjang atau
dengan bantuan kaca pembesar terhadap berbagai organ tanaman yang
digunakan untuk simplisia.
Mikroskopik, meliputi pemeriksaan irisan bahan atau serbuk dan pemeriksaan
anatomi jaringan tanaman itu sendiri.
2. Saran
Saran yang diharapkan adalah dengan praktikum ini dapat lebih membantu
mahasiswa agar lebih memahami tentang berbagai khasiat tanaman di Indonesia
yang dapat dimanfaatkan di industri-industri obat di Indonesia.
MUHAMAD ERWIN AZAN CAHYADIF1F1 13 032
12 UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009, Farmakope Herbal Indonesia Edisi I, Departemen Kesahatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1989, Materia Medika Indonesia Jilid V, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Dalimartha, S., 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Trubus agriwidya, Jakarta
Ditjen POM, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
MUHAMAD ERWIN AZAN CAHYADIF1F1 13 032