Post on 12-Nov-2021
Global Corruption Barometer2013
Tentang GCB• Mengukur efektivitas
pemberantasan korupsi danmengidentifikasi sektor-sektor yang rawan disetiap negara.
• Basis GCB adalahpengalaman masyarakatumum, sementara CPI danBPI pendapat ahli danpebisnis.
• Telah dilakukan delapan kali sejak 2003.
Metodologi• Multistage random
sampling dengan populasirumah tangga (household).
• Jumlah responden 114 ribu di 107 negara, (1.000 responden untukIndonesia).
• Data diambil dariresponden di 5 kotabesar(Jakarta, Medan, Surabaya,Makassar, Bandung) padaSeptember 2012-Maret 2013.
NEGARA
PERUSAHAAN
SURVEI LOKAL
UKURAN
SAMPEL
METODE
SURVEI CAKUPAN
Kamboja
Indochina
Research 1000
Face to
face Nasional
Indonesia Deka 1000
Face to
face Nasional
Malaysia TNS 1000 CATI Nasional
Filipina PSRC 1000
Face to
face Nasional
Thailand InfoSearch co. Ltd 1000 CATI Nasional
Vietnam Research 1000
Face to
face Nasional
Kondisi Korupsi di Tingkat Global
• Sebagian besar negarayang disurvei, 78% mengalami peningkatankorupsi.
• Di Asia Tenggara hanyaKamboja dan Filipina yang mengalamipenurunan tingkatkorupsi.
Kondisi Suap di Tingkat Global
• 1 dari 4 respondenmembayar suap untukmendapatkan pelayananpublik.
• 4 dari sepuluhmasyarakat di Indonesia membayar suap untukmendapatkan pelayananpublik.
Lembaga Paling Korup di Tingkat Global
Tidak korup sama sekaliSangat korup
Partai Politik, Polisi, PejabatPublik, Parlemen, dan Peradilandinilai paling korup
Bagaimana kondisi korupsi dibanding sebelumnya?
• Masyarakatmenilai korupsi dinegara-negara Asia Tenggara meningkat atausama saja.
• Peningkatankorupsi diIndonesia paling tinggi.
50%
38%
14%
18%
9%
8%
23%
25%
31%
47%
27%
25%
29%
25%
32%
39%
55%
66%
72%
48%
20%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Cambodia
Philippines
Malaysia
Vietnam
Thailand
Indonesia
SEA
Menurun Sama saja Meningkat
Seberapa serius problem korupsi?
• Korupsi sektor publik dinilaisebagai masalah sangat seriusdi Indonesia.
• (Skala 1-5: 1 berarti masalahsama sekali, 5 berarti sangatserius.)
Bukan masalah sama sekali
Masalah sangat serius
4.1
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
- 4.7 Indonesia
- 4.1 Thailand
- 3.8 Cambodia, Malaysia
- 3.7 Vietnam
- 4.4 Philippines
Pentingkah kolusi untuk memperoleh pelayanan publik?
• Sebagian besarresponden menilaifaktor kedekatan(personal contact) sangat pentinguntuk mengaksespelayanan publik.
19%
11%
11%
9%
8%
10%
11%
36%
31%
24%
19%
19%
24%
46%
59%
65%
72%
73%
74%
65%
16%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Malaysia
Vietnam
Thailand
Philippines
Cambodia
Indonesia
SEA
Tidak Penting/Kurang Penting Agak Penting Penting/Sangat Penting
Bagaimana pengaruh bisnis besar terhadappemerintah?
• Pemerintahan diIndonesia sebagiandikendalikan olehkepentingan pebisnisbesar, meskipunnegara-negara lain diAsia Tenggara lebihparah.
31%
45%
20%
17%
7%
12%
22%
39%
22%
46%
47%
35%
36%
30%
32%
34%
36%
58%
62%
42%
27%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Cambodia
Indonesia
Malaysia
Vietnam
Thailand
Philippines
SEA
Tidak sama sekali/terbatas Tidak seberapa Sebagain besar/sepenuhnya
Polisi, Parlemen dan Peradilan masih lembaga paling korup di Indonesia
2,4
2,7
2,8
3,1
3,2
3,3
3,4
4,0
4,3
4,4
4,5
4,5
1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0
Media
Religious bodies
NGOs
Military
Education system
Medical and health services
Business/private sector
Public officials/civil servants
Political parties
Judiciary
Parliament/legislature
Police
Scale 1-5, where 1 means not at all corrupt, 5 means extremely corrupt
Indonesia
2.2
2.5
2.5
2.8
2.9
2.9
3.1
3.3
3.4
3.5
3.6
3.9
1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0
Religious bodies
NGOs
Media
Military
Medical
Education
Business
Parliament
Judiciary
Public off icials
Political Parties
Police
Asia Tenggara
Sektor Paling Korup
GCB 2009 2010/2011 2012/2013
Peringkat 1 Parlemen Parlemen Polisi danParlemen
Peringkat 2 Peradilan Partai Politikdan Polisi
Peradilan
Peringkat 3 Partai Politik Peradilan Partai Politik
Lembaga paling korup di negara-negaraAsia Tenggara
• Polisi, Parlemendan pengadilanadalah 3 besarlembaga paling korup negara-negara Asia Tenggara
COUNTRY INSTITUTION
SEA Police
Cambodia Judiciary
Indonesia Parliament/Legislature, Police
Malaysia Police
Philippines Police
Thailand Political parties, Police
Vietnam Police
36% responden di Indonesia membayar suap untukmengakses 8 jenis layanan publik dasar.
26%
57%
36%
30%
18%
12%
3%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
SEA Cambodia Indonesia Vietnam Thailand Philippines Malaysia
Peradilan, Kepolisian, dan Pelayanan Perizinan paling rawansuap
NEGARAPENDIDI-KAN
PERADILAN
MEDISDANKESEHA-TAN
POLISICATATANSIPIL DANPERIZINAN
LISTRIK, AIR DANTELEPON
PA-JAKDANBEACUKAI
LAYANANPERTANA-HAN
SEA 14% 29% 13% 43% 21% 7% 6% 23%
Cambodia 30% 65% 38% 65% 62% 28% 18% 57%
Indonesia 21% 66% 12% 75% 37% 4% 6% 32%
Malaysia 3% 8% 1% 12% 2% 2% 0% 0%
Phillipines 6% 10% 4% 19% 14% 5% 7% 11%
Thailand 9% 14% 2% 37% 4% 2% 3% 19%
Vietnam 15% 14% 22% 48% 9% 0% 5% 21%
Suap paling banyak dilakukan sebagai uangpelicin urusan
NEGARA
SEBAGAI
HADIAH
ATAU
BENTUK
TERIMA
KASIH
UNTUK
MENDAPAT
KAN
LAYANAN
YANG LEBIH
MURAH
UNTUK
MEMPERCE
PAT
LAYANAN
MERUPA
KAN SATU-
SATUNYA
CARA
UNTUK
MEMPE
ROLEH
LAYANAN
SEA 20% 10% 55% 15%
Cambodia 51% 6% 28% 15%
Indonesia 13% 6% 71% 11%
Malaysia 3% 19% 55% 23%
Philippines 19% 6% 67% 8%
Thailand 10% 16% 67% 8%
Vietnam 24% 9% 41% 26%
8 Jenis Layanan PublikRawan Suap:
•Pendidikan•Peradilan•Medis dan kesehatan•Polisi•Catatan sipil danPerizinan
•Listrik, air dantelepon
•Pajak•Layanan pertanahan
Pemberantasan korupsi dinilai belum efektif
57%
31%
41%
24%
25%
16%
32%
28%
44%
31%
39%
32%
32%
15%
25%
28%
37%
43%
65%
36%
19%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Cambodia
Malaysia
Philippines
Vietnam
Thailand
Indonesia
SEA
Efektif Antara efektif dan tidak efektif Tidak Efektif
Masyakat optimis dapat berperan dalam pemberantasankorupsi
87%
81%
80%
75%
71%
60%
76%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Malaysia
Cambodia
Indonesia
Philippines
Thailand
Vietnam
SEA
Tingkat keterlibatan masyarakat di Indonesia di bawah rata-rata di setiap aspek berikut ini
NEGARA
MENANDATANGANI PETISI YANG MEMINTAPEMERINTAHMENINGKATKANUPAYAPEMBERANTASAN KORUPSI
IKUT SERTADALAM AKSIDAMAIMELAWANKORUPSI
BERGABUNGDENGANORGANISASIYANG BEKERJAUNTUKMENGURANGITINGKATKORUPSI
MEMBAYARLEBIH UNTUKMEMBELIBARANG DARIPERUSAHAANYANG BERSIHATAU BEBASKORUPSI
MENYEBARLUASKANINFORMASITENTANGMASALAHKORUPSIMELALUI MEDIASOSIAL
SEA 69% 54% 56% 58% 50%
Cambodia 83% 88% 86% 86% 59%
Indonesia 54% 41% 35% 32% 32%
Malaysia 67% 45% 49% 43% 48%
Philippines 69% 52% 58% 59% 57%
Thailand 79% 65% 60% 79% 68%
Vietnam 60% 34% 46% 48% 34%
Masyarakat di Indonesia masih enggan melaporkan kejadiankorupsi dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara
38%
49%
67%
69%
77%
79%
63%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Vietnam
Indonesia
Philippines
Thailand
Cambodia
Malaysia
SEA
Keterlibatan Publik dalam Pemberantasan Korupsi
• Di Asia Tenggara, hotline lembaga anti korupsipaling diminati untukmelaporkan tindakkorupsi.
• Di Indonesia, melaporlansung ke lembagapublik paling dipilihuntuk melaporkantindak pidanakorupsi.
NEGARA
LANGSUNG MELAPOR KE LEMBAGA TERKAIT
MELAPOR KE LEMBAGA ANTIKORUPSI ATAU HOTLINEANTIKORUPSI
MELAPOR KE NGO YANG INDEPENDEN
MELAPOR KE MEDIA
MELAPORKELAINNYA
SEA 33% 37% 7% 20% 3%
Cambodi
a 28% 42% 15% 16% 0%
Indonesi
a 46% 28% 6% 12% 8%
Malaysia40% 52% 4% 3% 2%
Philippin
es 21% 21% 6% 52% 0%
Thailand28% 39% 6% 23% 4%
Vietnam36% 40% 6% 15% 3%
Mengapa warga tidak melapor?
• Mayoritas saksi tindakpidana korupsi takutmelapor tindak korupsikarena khawatir dengankonsekuensinya.
• Indonesia membutuhkanperlindungan saksi dankorban yang lebih kuat.
NEGARA
SAYA TIDAK
TAHU
MELAPOR
KEMANA
SAYA TAKUT
KONSEKUENSIN
YA
TIDAK AKAN
MERUBAH
APAPAUN
LAINNYA
SEA 17% 50% 31% 1%
Cambodia 17% 77% 3% 3%
Indonesia 27% 43% 30% 1%
Malaysia 12% 72% 16% 0%
Philippines 17% 39% 44% 0%
Thailand 10% 42% 43% 5%
Vietnam 21% 28% 51% 0%
Rekomendasi
• Presiden harus memberikan dukungan dan kepemimpinanpolitik yang kuat untuk memastikan strategi nasional(STRANAS) pemberantasan korupsi terlaksana secara efektifdan melibatkan publik dalam proses mencapai hasil-hasilnya.
• Pemerintah Indonesia juga perlu memastikan Indonesia memberi teladan (best practices) dalam upaya pemberantasankorupsi, khususnya karena Indonesia akan menjadi Chairman Open Government Partnership (OGP) pada Oktober 2013.
• Presiden dan Pimpinan POLRI perlu memperkuat upayareformasi birokrasi di tubuh POLRI.
• Kementerian, lembaga negara dan pemerintah di pusatdan daerah membangun sistem integritas denganmemperkuat perlindungan anti-korupsi dan dan saluranyang efektif bagi warga untuk melakukan pengaduan danpelaporan korupsi.
• KPK telah menjadi rujukan lembaga anti-korupsi di seluruhdunia dalam penegakan hukum terhadap korupsi sehinggaperlu terus didukung dan diperkuat kewenangan, kapasitasdan sumberdaya keuangannya.
• Menjelang pemilu 2014, anggota parlemen dan calon wakilrakyat perlu memberi contoh dengan mempublikasikan asset diri dan keluarganya.
• Hasil survey ini memberikan rekomendasi agar masyarakatlebih selektif dalam memlilih wakil rakyat yang memilikiintegritas yang tinggi.
• Kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga pemasyarakatadalah pilar penting yg menopang tegaknya negara hukumdan demokrasi. Oleh karena itu, membangun sistem peradilanpidana yang terpadu, bersih akuntabel menjadi agenda penting pembangunan sistem penegakan hukum di Indonesia. Reformasi disemua lini sektor peradilan ini sangat mendesakdilakukan, mulai dari rekrutmen personel, sistem pengawasaninternal, sistem transparansi informasi publik dan sistempengelolaan penanganan perkara.