GANGGUAN KONSEP DIRI GANGGUAN KONSEP DIRI HARGA DIRI- ROLE MODEL-CITRA TUBUH-IDENTITAS DIRI-GAMBARAN DIRI

DEFINISI :

SEBAGAI SEMUA PIKIRAN, KEYAKINAN & KEPERCAYAAN

YG MEMBUAT SESEORANG MENGETAHUI TTG DIRINYA &

MEMPENGARUHI HUBUNGAN DGN ORANG LAIN (STUART

AND SUNDEEN, 1991)

SEBAGAI HUBUNGAN ANTARA SIKAP & KEYAKINAN TTG

DIRI SENDIRI (BURN, 1993)

SEBAGAI SEMUA IDE/GAGASAN, PENDIRIAN &

KEPERCAYAAN YG MERUPAKAN PENGETAHUAN INDIVIDU

TTG DIRINYA & MEMPENGARUHI HUBUNGAN DGN ORANG

LAIN TERMASUK KARAKTER, KEMAMPUAN, NILAI-NILAI,

IDE & TUJUAN INDIVIDU (KOZIER, 1995)

RENTANG RESPONS KONSEP DIRI

ADAPTIF MALADAPTIF

AKTUALISASI DIRI

KONSEP DIRI POSITIF

HARGA DIRI SENDIRI

KEKACAUAN IDENTITAS

DEPERSONALISASI

KOMPONEN KONSEP DIRI :

GAMBARAN DIRI

CITRA TUBUH (BODY IMAGE)

IDEAL DIRI ( SELF IDEAL )

HARGA DIRI (SELF ESTEEM)

PERAN (SELF- ESTEEM)

IDENTITAS DIRI (SELF-IDENTITY)

GAMBARAN DIRI

- SIKAP SESEORANG TERHADAP TUBUHNYA SECARA SADAR &

TIDAK SADAR (STUART AND SUNDEEN).

- SIKAP INI MENCAKUP PERSEPSI & PERASAAN

TTG UKURAN & BENTUK TUBUH, FUNGSI, PENAMPILAN &

POTENSI TUBUH SAAT INI & MASA LALU.

CITRA TUBUH (BODY IMAGE)

- SIKAP INDIVIDU TERHADAP TUBUHNYA BAIK DISADARI / TDK

DISADARI MELIPUTI PERSEPSI MASA LALU / SEKARANG

MENGENAI UKURAN & BENTUK, FUNGSI, PENAMPILAN &

POTENSI TUBUH.

IDEAL DIRI ( SELF IDEAL )

- PERSEPSI INDIVIDU TTG BAGAIMANA IA HARUS

BERPERILAKU SESUAI DGN STANDART PRIBADI,

TUJUAN, ASPIRASI & NILAI YG DITETAPKAN (Stuar and

Sundeen)

- IDEAL DIRI AKAN MEUJUDKAN CITA-CITA & HARAPAN

PRIBADI BERDASARKAN NORMA SOSIAL ( KELUARGA,

BUDAYA).

- PEMBENTUKAN IDEAL DIRI MULAI BERKEMBANG PADA

MASA ANAK-ANAK YG DIPENGARUHI OLEH ORANG

PENTING PD DIRINYA YG MEMBERIKAN HARAPAN.

HARGA DIRI (SELF ESTEEM)

- PENILAIAN PRIBADI TERHADAP HASIL YG DICAPAI DGN

MENGANALISA SEBERAPA BANYAK KESESUAIAN

TINGKAH LAKU DGN IDEAL DIRINYA.

- PENCAPAIAN TUJUAN AKAN MENGHASILKAN HARGA

DIRI YG RENDAH / HARGA DIRI YG TINGGI & JIKA

INDIVIDU SERING GAGAL MAKA AKAN

CENDRUNG MEMILIKI HARGA DIRI RENDAH.

PERAN (SELF- ESTEEM)

- POLA SIKAP, PERILAKU, NILAI & TUJUAN YG DIHARAPKAN

DARI SESEORANG BERDASARKAN POSISINYA

DIMASYARAKAT( BECK, 1984)

- STRESS PERAN TERDIRI DARI KONFLIK PERAN, PERAN YG

TDK JELAS & PERAN YG BERLEBIHAN

TERDPT 5 FAKTOR YG MEMPENGARUHI PENYESUAI DIRI DGN PERAN :

KEJELASAN PERILAKU & PENGETAHUAN YG SESUAI DGN PERAN

KONSISTENSI RESPON ORANG YG BERARTI TERHADAP

PERAN YG DILAKUKAN

KESESUAIN & KESEIMBANGAN ANTARA PERAN YG

DIEMBAN

KESELARASAN BUDAYA DGN HARAPAN INDIVIDU

TERHADAP PERILAKU PERAN

PEMISAHAN SITUASI YG AKAN MENCIPTAKAN

KETIDAKSESUAIAN PERILAKU PERAN

IDENTITAS DIRI (SELF-IDENTITY)

- ADALAH KESADARAN AKAN DIRI SENDIRI YG BERSUMBER

DARI OBSERVASI & PENILAIAN, YG MERUPAKAN SINTESA

DARI SEMUA ASPEK KONSEP DIRI SEBAGAI SATU KESATUAN

YG UTUH.

KRITERIA INDIVIDU DENGAN IDENTITAS DIRI POSITIF :

MENGENAL DIRI SENDIRI SEBAGAI ORGANISME

MEMANDANG BERBAGAI ASPEK DALAM DIRINYA

MENILAI DIRI SENDIRI SESUAI DGN PENILAIAN MASY.

MENYADARI HUB.MASA LALU, SEKARANG & AKAN DATANG.

MEMPUNYAI TUJUAN YG BERNILAI & DPT DIREALISASIKAN

CIRI-CIRI INDIVIDU YANG MEMPUNYAI KEPRIBADIAN SEHAT :

1. CITRA TUBUH POSITIF DAN AKURAT

2. IDEAL DIRI REALISTIS

3. HARGA DIRI TINGGI

4. PENAMPILAN PERAN MEMUASKAN

5. IDENTITAS JELAS

KONSEP DIRI BELUM ADA SAAT INDIVIDU DILAHIRKAN, NAMUN KONSEP DIRI BERKEMBANG SECARA BERTAHAP

SAAT BAYI MULAI MENGENAL DAN MEMBEDAKAN DIRINYA DENGAN ORANG LAIN.

PERKEMBANGAN KONSEP DIRI

PERAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KONSEP DIRI.

- KONSEP DIRI TERBENTUK DARI PRODUK SOSIAL MELALUI PROSES INTERNALISASI & ORGANISASI SERTA PENGALAMAN2 PSIKOLOGIS

PERANAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN KONSEP DIRI

- KONSEP DIRI TERBENTUK KARENA ADANYA INTERAKSI INDIVIDU DGN ORANG LAIN

GANGGUAN KONSEP DIRI

FAKTOR PREDISPOSISI GANGGUAN CITRA TUBUH

1. KEHILANGAN/KERUSAKAN BAGIAN TUBUH (ANATOMI &

FUNGSI

2. PERUBAHAN UKURAN, BENTUK & PENAMPILAN TUBUH

3. PROSES PATOLOGIC PENYAKIT DAN DAMPAKNYA

TERHADAP STRUKTUR MAUPUN FUNGSI TUBUH

4. ROSEDUR PENGOBATAN SEPERTI RADIASI,

TRANSPALANTASI, KEMOTERAPI

FAKTOR PREDISPOSISI HARGA DIRI :

PENOLAKAN DARI ORANG LAIN

KURANG PENGHARGAAN

POLA ASUH YANG SALAH

PERSAINGAN ANTAR SAUDARA

KESALAHAN & KEGAGALAN YG BERULANG

TIDAK MAMPU MENCAPAI STANDAR YG

DITENTUKAN

FAKTOR PREDISPOSISI GANGGUAN PERAN :

TRANSISI PERAN YANG SERING TERJADI PADA PROSES

PERKEMBANGAN PD KEADAAN SEHAT- SAKIT

KETEGANGAN PERAN

KERAGUAN PERAN

PERAN YANG TERLALU BANYAK

FAKTOR PREDISPOSISI GANGGUAN IDENTITAS DIRI

KETIDAK PERCAYAAN ORANG TUA PD ANAK

TEKANAN DARI TEMAN SEBAYA

PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL

FAKTOR PRESITIVASI

1. TRAUMA

ADALAH SITUASI YANG MEMBUAT INDIVIDU SULIT

MENYESUAIKAN DIRI ATAU TIDAK DAPAT MENERIMA

2. KETEGANGAN PERAN

ADALAH PERASAAN FRUSTASI KETIKA INDIVIDU MERASA

TDK ADEKUAT.

TRANSISI PERAN YG SERING TERJADI ADALAH :

1. TRANSISI PERAN PERKEMBANGAN

2. TRANSISI PERAN SITUASI

3. TRANSISI PEARAN SEHAT- SAKIT.

PERUBAHAN PERILAKU

PERUBAHAN PERILAKU PADA GANGGUAN CITRA TUBUH

MENOLAK BERCERMIN

TIDAK MAU MENDISKUSIKAN KETERBATASAN CACAT

TUBUH.

MENOLAK USAHA REHABILITASI

USAHA PENGOBATAN MANDIRI YANG TIDAK TEPAT

MENYANGKAL CACAT TUBUH

PERUBAHAN PERILAKU YG BERHUBUNGAN DGN HARGA DIRI RENDAH

MENGKRITIK DIRI SENDIRI

MERASA BERSALAH DAN KHAWATIR

MERASA TIDAK MAMPU

MENUNDA KEPUTUSAN

GANGGUAN BERHUBUNGAN N

MENARIK DIRI DARI REALITA

MERUSAK DIRI

PERUBAHAN PERILAKU B.D KERANCUAN IDENTITAS

TIDAK MELAKUKAB KODE MORAL

KEPRIBADIAN YG BERTENTANGAN

PERASAAN HAMPA

KECEMASAN YANG TINGGI

IDEAL YANG TDK REALISTIS

KEKACAUAN IDENTITAS SOSIAL

PERUBAHAN PERILAKU YG BERHUBUNGAN DGN DEPERSONALISASIA. AFEKTIF

KEHILANGAN IDENTITAS DIRI

MERASA ASING DGN DIRI SENDIRI

PERASAAN TIDAK NYAMAN

MERASA SANGAT TERISOLASI

TDK MAMPU MENCARI KESENANGAN

B. PERSEPSI

HALUSINASI PENDENGARAN/PENGLIHATAN KEKACAUAN IDENTITAS DIRI GANGGUAN CITRA TUBUH

C. KOGNITIF

BINGUNG

DISORIENTASI

GANGGUAN BERPIKIR

GANGGUAN DAYA INGAT

GANGGUAN PENILAIAN

D. PERILAKU

PASIF

KOMUNIKASI TDK SESUAI

KURANG SPONTAN

MEKANISME KOPING

KARAKTERISTIK KOPING JANGKA PENDEK :

AKTIFITAS YG DPT MEMBERIKAN KESEMPATAN LARI

SEMENTARA DARI KRISIS AKTIFITAS YG DPT MEMBERIKAN IDENTITAS PENGGANTI

SEMENTARA AKTIFITAS YG MEMBERIKAN KEKUATAN/DUKUNGAN

SEMENTARA TERHADAP KONSEP DIRI AKTIFITAS YG MEWAKILI JARAK PENDEK UTK MEMBUAT

MASALAH IDENTITAS MENJADI BERKURANG BERARTI DLM

KEHIDUPAN..

KOPING JANGKA PANJANG

KOPING JANGKA PANJANG DIKATEGORIKAN DLM PENUTUPAN IDENTITAS & IDENTITAS NEGATIF

1. PENUTUPAN IDENTITAS

ADOPSI IDENTITAS PREMATUR YG DINGINKAN OLEH ORANG YG PENTING BAGI INDIVIDU TANPA MEMPERHATIKAN KEINGINAN, ASPIRASI & POTENSI INDIVIDU.

2. IDENTITAS NEGATIF

ASUMSI IDENTITS YG TDK WAJAR UTK DPT DITERIMA OLEH NILAI-NILAI DAN MASYARAKAT

MEKANISME PERTAHANAN EGO :

FANTASI : KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TANGGAPAN-

TANGGAPAN SUDAH ADA UTK MENCIPTAKAN TANGGAPAN

BARU

DISOSIALISASI : RESPON YANG TIDAK SESUAI DENGAN

STIMULUS

ISOLASI : MENGHINDARKAN DIRI DARI INTERAKSI DENGAN

LINGKUNGAN LUAR

PROJEKSI : KELEMAHAN DAN KEKURANGAN PADA DIRI

SENDIRI DILONTARKAN PADA ORANG LAIN

KEMATIAN PASANGAN

MENGANCAM DAN KURANG MENIMBULKAN REAKSI EMOSI

DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN :

GANGGUAN KONSEP DIR: CITRA TUBUH YANG

BERHUBUNGAN DENGAN KEKHAWATIRAN MENJADI GEMUK

GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH YANG

BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PASANGAN

KETIDAKEFEKTIFAN PENAMPILAN PERAN YANG

BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKCOCOKAN DENGAN

PENERIMAAN PERAN BARU

GANGGUAN IDENTITAS DIRI YANG BERHUBUNGAN DENGAN

HARAPAN ORANG TUA YANG TIDAK REALISTIK

INTERVENSI KEPERAWATAN :

TUJUAN KHUSUSNYA

KLIEN DAPAT MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN YANG

DIMILIKINYA

KLIEN DAPAT MENILAI KEMAM[UAN DII SENDIRI

KLIEN DAPAT MEMBAT RENCANA SESUAI DENGAN

KEMAMPUAN YANG DIMILIKI

KLIEN DAPAT MELAKSANAKAN KEGAIATAN SESUAI

JADWAL SECARA BERTAHAP

KLIEN DAPAT MEMANFAATKAN SISTEM PENDUKUNG

YANG ADA.

KRITERIA EVALUASI TERHADAP INTERVENSI YG DIBERIKAN :

DAPAT MENYEBUTKAN MINIMAL 2 ASPEK POSITIF FISIKNYA

DAPAT MENYEBUTKAN 2 ASPEK POSITIF INTELEKTUALNYA

DPT MENYEBUTKAN MINIMAL 2 KEGIATAN YG DPT DILAKUKAN

DIRUMAH & DIRUMAH SAKIT

KLIEN DAPAT MENJELASKAN MASALAH YANG DIHADAPI

KLIEN DAPA MENYEBUTKAN KOPING YANG HARUS

DIGUNAKAN

KLIEN DPT MENJELASKAN KEEFEKTIFAN KOPING YG

DIGUNAKAN

DPT MEMUTUSKAN RENCANA KEGIATAN YG AKAN DILAKUKAN

KLIEN DPT MENYUSUN JADWAL KEGIATAN SELAMA 1MINGGU

PRINSIF ASKEP YG DIBERIKAN ADALAH PEMECAHAN MASALAH YG

TERLIHAT DLM PENINGKATAN KEMAMPUAN KLIEN YG TERDIRI

DARI 5 ELEMEN YAITU :

1. MEMPERLUAS KESADARAN DIRI (EXPANDED SELF

AWARNESS

2. MENYELIDIKI / EKPLORASI DIRI ( SELF EKPLORATION)

3. MENGEVALUASI DIRI ( SELF EVALUATION )

4. PERENCANAAN YG REALISTIS (REALISTIC PLANING)

5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN UTK MELAKUKAN

TINDAKAN ( COMMITMENT TO ACTION)

GANGGUAN SULIT TIDUR MERUPAKAN SUATU KEADAAN SESEORANG DENGAN KUANTITAS DAN

KUALITAS TIDUR YANG KURANG

GEJALA INSOMNIA :

1. KESULITAN MEMULAI TIDUR (INITIAL INSOMNIA) DISEBABKAN :

- GANGGUAN EMOSI

- KETEGANGAN / GANGGUAN FISIK

- MISALNYA : “ KELETIHAN YG BERLEBIHAN”

“ PENYAKIT YG MENGGANGGU FUNGSI ORGAN TUBUH

2. BANGUN TERLALU AWAL ( EARLY AWAKENING ) YAITU :

- DAPAT MEMULAI TIDUR DENGAN NORMAL,

NAMUN TIDUR MUDAH TERPUTUS ATAU

BANGUN LEBIH AWAL DARI WAKTU TIDUR

BIASANYA SELANJUTNYA TIDAK BISA TIDUR

KEMBALI

- GEJALA INI TIMBUL SEIRING BERTAMBAHNYA

USIA SESEORANG, ATAU KARENA DEPRESI

KLASIFIKASI INSOMNIA MENURIT WHO TH 1990,

INSOMNIA MASUK DALAM GOLONGAN “DIMS”

(DISORDER OF INITIATING AND MAINTENING SLEEP)

TERBAGI 2 YAITU :

1. INSOMNIA PRIMER

2. INSOMNIA SEKUNDER

1. INSOMNIA PRIMER:

- MERUPAKAN GANGGUAN SULIT TIDUR YANG

PENYEBABNYA BELUM DIKETAHUI SECARA PASTI

- SERING MENYEBABKAN TERJADINYA KOMPLIKASI

KECEMASAN & DEFRESI YG DAPAT MEMPERPARAH

GANGGUAN SULIT TIDUR

- SERING MENGALAMI GANGGUAN PSIKIATRIS ( DEPRESI

RINGAN – MENENGAH & BERAT)

- SEBAGIAN PENDERITA PECANDU ALKOHOL/OBATAN

TERLARANG, PENANGANAN DGN PERBAIKAN KONDISI

TIDUR, PENGOBATAN, TERAPI KEJIWAAN

2. INSOMNIA SEKUNDER:

- MERUPAKAN GANGGUAN SULIT TIDUR YANG

PENYEBABNYA DAPAT DIKETAHUI SECARA PASTI

- GANGGUAN DAPAT BERUPA FAKTOR GANGGUAN SAKIT

FISIK MAUPUN KEJIWAAN

- PENGOBATAN DILAKUKAN DENGAN CARA

MENGHILANGKAN PENYEBAB UTAMANYA

- INSOMNIA SEKUNDER DAPAT DIBEDAKAN SBB:

A. INSOMNIA SEMENTARA

PADA GOLONGAN INI DPT TIDUR NORMAL TETAPI

KARENA ADANYA STRESS YANG BERSIFAT

SEMENTARA MAKA SULIT TIDUR.

B. INSOMNIA JANGKA PENDEK:

MERUPAKAN GANGGUAN SULIT TIDUR YANG

TERJADI PADA PENDERITA NYERI

FISIK/STRESS SITUASIONAL

BIASANYA DPT SEMBUH SETELAH ADAPTASI,

PENGOBATAN MAUPUN PERBAIKAN SUASANA

TIDUR.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA INSOMNIA

1. BATUK2. SESAK NAFAS3, RASA NYERI DAN 4, FAKTOR LAIN GANGGUAN EMOSI, KETEGANGAN,

KECEMASAN, DEPRESI

TEKHNIK METODE TERAPI TANPA OBAT UNTUK MENGATASI GANGGUAN :

1. METODE BOOTZIN

A. PERGI TIDUR JIKA SUDAH MERASA NGANTUK

B. TINGGALKAN KAMAR TIDUR JIKA 15 MENIT BELUM

JATUH TIDUR, LAKUKAN SESUATAU HINGGA

MENGANTUK

C. HINDARI TIDUR SIANG

D. JANGAN MELAKUKAN PEKERJAAN LAIN SELAIN TIDUR

DIKAMAR TIDUR

2. METODE RELAKSASI

A. BERDOA SETIAP SAAT AKAN TIDUR

B. PUSATKAN PIKIRAN SECARA PASIF KE PERNAPASAN,

RASAKAN GERAKAN UDARA YANG KELUAR MASUK

MELALUI LUBANG HIDUNG

C. JANGAN MENGATUR / MEMPERDLM PERNAPASAN.

D. PIKIRAN DIARAHKAN BAHWA TIDUR BUKANLAH

MASALAH

TINDAKAN LAIN UTK MENGHINDARI GANGGUAN INSOMNIA

1. HINDARI FAKTOR-FAKTOR GANGGUAN DARI LUAR :

A. HINDARI SUARA BERISIK & TIDURLAH DLM

SUASANA TENANG

B. BUATLAH KAMAR TIDUR AGAK GELAP DGN

MENGURANGI CAHAYA LAMPU YG ADA

C. USAHAKAN SUHU KAMAR SEJUK DGN UDARA

SEGAR YANG CUKUP

D. PILIH TEMPAT TIDUR YG SESUAI & SELIMUT

TIPIS YG CUKUP MENGHANGATKAN BADAN

2. JIKA BLM BISA TIDUR ALIHKAN PERHATIAN SEMENTARA WAKTU DGN MENGGUNAKAN PEKERJAAN RINGAN, MISALNYA : MEMBACA /MENCATAT IDE-IDE YG MUNCUL, SEHINGGA RASA KANTUK DATANG

3. SEBELUM TIDUR PASIEN DIANJURKAN MINUM 1 GELAS SUSU HANGAT YG DPT MEMBANTU & MEMPERMUDAH SERTA MEMPERDALAM TIDUR

4. GERAKAN BADAN RINGAN YG TERATUR DPT MEMUDAHKAN TIDUR, OR HINDARI KELETIHAN YG BERLEBIHAN

5. KURANGI TIDUR SIANG KARENA TIDUR SIANG AKAN MENGURANGI KELETIHAN & KEBUTUHAN TIDUR PD MLM HARINYA

6. BIASAKAN MENGATUR WAKTU DALAM MEMULAI TIDUR

7. POSISI TIDUR HARUS MEMBERIKAN RASA NYAMAN